19
Proses dan Faktor-faktor yang Memperngaruhi Penyimpanan Memori Maria Priscilla 102011352 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan ArjunaNo. 6, Jakarta 11510 Email: [email protected] Pendahuluan Manusia memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Memori tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah pernah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dialaminya. Semua pusat fungsional otak tersebut saling bekerja sama satu dengan lainnya dan membentuk satu sirkuit komunikasi antar saraf. Sirkuit komunikasi tersebut membentuk alur memori jangka pendek. Kortek limbik, hippokampal, amigdala, basal ganglia dan hipothalamus membangun sistem limbik yang sangat berpengaruh pada fenomena mengingat kembali walaupun pusat aktivitas memori itu lebih terfokus pada daerah hippokampal. Jika suatu informasi yang masuk ke otak melalui pancaindra maka informasi tersebut dengan segera akan diamplikasikan di daerah Kortek Serebri. Selanjutnya informasi akan dikomunikasikan

pbl 6 cecil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl 6

Citation preview

Page 1: pbl 6 cecil

Proses dan Faktor-faktor yang Memperngaruhi Penyimpanan Memori

Maria Priscilla

102011352

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan ArjunaNo. 6, Jakarta 11510

Email: [email protected]

Pendahuluan

Manusia memiliki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat besar. Memori

tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah pernah dialaminya saja, tetapi juga

termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang

dialaminya. Semua pusat fungsional otak tersebut saling bekerja sama satu dengan lainnya dan

membentuk satu sirkuit komunikasi antar saraf. Sirkuit komunikasi tersebut membentuk alur

memori jangka pendek. Kortek limbik, hippokampal, amigdala, basal ganglia dan hipothalamus

membangun sistem limbik yang sangat berpengaruh pada fenomena mengingat kembali

walaupun pusat aktivitas memori itu lebih terfokus pada daerah hippokampal.

Jika suatu informasi yang masuk ke otak melalui pancaindra maka informasi tersebut

dengan segera akan diamplikasikan di daerah Kortek Serebri. Selanjutnya informasi akan

dikomunikasikan ke daerak subkorteks dimana terdapat sejumlah pusat fungsionil untuk

membantu merekam apa saja yang pernah dikerjakannya. Rekaman tersebut juga akan dikirim

kembali ke kortex serebri untuk dianalisa dan kemudian direspon dalam bentuk perilku dan

tingkah laku tertentu yang mungkin dapat disertai oleh bentuk dan warna emosi serta afektifnya.

Proses pengulangan informasi yang sama akan membangun alur memori sebagai upaya

konsolidasi rekaman, khususnya di daerah pusat memorinya yaitu daerah Hippokampal, karena

hippokampal cenderung mengeluarkan cetusan impuls memori yang berulang-ulang terjadi

dengan sendirinya.

                Manusia selalu membangun “Conscious memory” selama yang bersangkutan

memahami apa yang sedang dikerjakannya, tetapi jika saat itu dia mengalmi kebingunan dalam

periode yang singkat saja maka yang bersangkutan maka akan kehilangan memori dari apa yang

Page 2: pbl 6 cecil

telah dan sedang dikerjakannya, sehingga harus berlatih lagi dari semula. Mengapa demikian?

Karena yang bersangkutan tidak mampu membangun memori jangka panjang sehingga pada saat

kebingungan maka harus dipelajarinya kembali dari awal.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan batang otak. Otak ini terletak di dalam

basis cranii (tengkorak) yang dilindungi oleh banyak lapisan, sedangkan batang otak berada di

dalam tulang vertebrata manusia. Sistem saraf pusat yang paling utama adalah otak dimana otak

berperan dalam segala proses tubuh dan tentunya memiliki peranan terbesar dalam memori

manusia.

Otak secara umum terdiri dari beberapa 2 bagian utama yaitu otak besar dan otak kecil.

Otak besar atau cerebrum memiliki bagian-bagian khususnya tersendiri. Pembagian Encephalon

(otak) ada 3 subdivisinya yaitu hemisferium cerebri yang secara embriologik berasal dari

telencephalon yaitu bagian paling central dari vesikel otak, Trunctus encephali yaitu batang otak,

dan cerebelum. Trunctus encephali ini terdiri dari empat bagian yaitu diencephalon,

mesencephalon, pons, dan medula oblongata.1

Otak Besar

Otak besar atau hemispherium cerebri ini terdiri atas substansia grisea (substansia kelabu)

yang berupa lipatan corteks dengan substansia alba (substansia putih) dibawahnya. Korteks

merupakan bagian paling luar yang otak tersebut dapat dilihat pada gambar 1, korteks yang

berupa substansia grisea ini banyak didominasi oleh badan sel neuron serta dendritnya serta

sebagian besar sel glia, sedangkan substansia alba berisi oleh akson bermielin sehingga

warnanya menjadi putih.2 Koteks cerebri ini dapat dikatakan berperan penting dalam proses

ingatan dan kecerdasan manusia

Hemisferium cerebri ini terpisah antara kiri dan kanan oleh fissura longitudinalis cerebri

yang ditempati oleh flaks cerebri. Fissura ini membagi sempurna dua bagian pada hemisferium

bagian frontal. Pembagian antara hemisferium kiri dan kanan ini seimbang dimana jika

dilakukan potongan vertikal pada fissura ini akan menunjukan bahwa hemisferium kiri dan

kanan adalah simetris. Cerebrum dibagi atas 6 lobus berdasarkan lokasinya yaitu lobus frontalis,

lobus temporalis, lobus parientalis, lobus occipitalis, lobus insularis, lobus limbicus. Akan tetapi

lobus insularis dan lobus limbicus bukan merupakan lobus sebenarnya. Setiap lobus ini memiliki

Page 3: pbl 6 cecil

fungsi yang berbeda-beda. Di antara lobus pariental dan occipital terdapat sebuah sulcus yang

terlihat jelas dan lebih dalam dibandingkan sulcus-sulcus lainnya.

Sulcus sentralis ini membagi 2 daerah yang peranannya sangat berbeda, daerah yang ke

arah anterior disebut sebagai daerah motorik primer dimana daerah ini mengatur pergerakan

tubuh, sedangkan bagian yang lebih posterior disebut daerah sensorik primer dimana semua

ransangan sensorik masuk ke dalam daerah ini. Area motorik primer memiliki hubungan

langsung ke otot-otot spesifik untuk menimbulkan gerakan otot tertentu. Sedangkan area

sensorik primer berfungsi untuk mengenali sensai spesifik (penglihatan, pendengaran, atau

somatik) yang dijalarkan ke otak dari organ sensorik primer. Area sekunder, sebaluknya dapat

dimengerti karena adanya fungsi-fungsi area primer. Sebagai contoh, fungsi area sensorik

sekunder yang terletak beberapa sentimeter dari area sensorik primer, mengartikan sinyal-sinyal

sensorik spesifik seperti menginterprestasikan bentuk dan tekstur suatu objek yang ada pada

tangan seseorang. Daerah sekunder atau daerah asosiasi ini menginterpreastasikan sinyal-sinyal

dari sensorik primer.1

Sistem Limbik

Sistem limbik merupakan suatu bagian terpisah tetapi suatu cincin struktur-struktur otak

depan yang mengelilingi batang otak. Jika otak dibelah secara vertikal tepat di bagian sagitalis

maka dapat dilihat bagian tengah dari otak tersebut. Bagian tengah ini terdapat hipothalamus

yang sangat menonjol dibandingkan bangunan lainnya. Di sekeliling hipotalamus terdapat

sebuah sistem yang tidak dapat dilihat secara fisik. Sistem ini bernama sistem limbik. Sistem

limbik ini sebenarya berperan sangat penting dalam emosi, tetapi emosi ini juga berperan dalam

memori dan proses pembelajaran. Selain itu di sistem limbik ini juga terdapat amigdala yang

merupakan jendela penghubung setiap neuron sensorik sehingga ia dapat menjalarkan sinyal ke

bagian dari sistem limbik ini.

Otak Kecil

Otak kecil memiliki struktur dan fungsi yang jauh berbeda dengan otak besar. Dilihat dari

ukuran cerebellum ini juga jauh lebih kecil dari cerebrum, lokasi cerebellum ini ada di bawah

lobus occipitalis dan melekat di punggung dasar batang otak, dimana ukurannya hanya sebesar

bola kasti. Secara umum kegunaan cerebellum ini adalah sebagai pengatur keseimbangan pada

tubuh manusia.

Page 4: pbl 6 cecil

Mikroskopis Pada Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf ini secara umum disusun atas 2 sel utama yaitu ganglion dan sel-sel

pendukung, ganglion ini berada banyak pada sistem saraf tepi sedangkan sel pendukung banyak

terdapat si sistem saraf pusat.3 Neuron ini adalah unit fungsional sistem saraf yang dikhususkan

untuk menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi lain.

Penjuluran neural terbagi menjadi 2 yaitu dendrit dan akson.3 Dendrit adalah juluran pendek dari

akson, jumlah cabang di dendrit banyak karena ia berperan sebagai input dari neuron lain atau

reseptor sensoris. Sedangkan untuk akson sendiri merupakan juluran panjang dari neuron, akson

ini umumnya berbentuk tunggal dan berasal dari badan neuron. Akson yang berada di badan

neuron ini disebut akson hillock. Daerah ini merupakan jalur dimulainya potensial aksi untuk

memulai ransangan saraf agar stimulus dapat diteruskan. Akson ini sebagian besar terbungkus

oleh selubung mielin yang terdiri dari lemak sehingga bersifat isolator terhadap listik. Hal ini

memungkinkan ransang diteruskan dengan cepat karena listrik potensial aksi yang diteruskan ini

akan meloncati saraf yang tertutup selubung mielin tersebut.3

Pada sistem saraf pusat ini juga ada sel-sel glia yang berfungsi penting dalam integritas

struktur sistem saraf dan bagi fungsi normal neuron. Jumlahnya lebih banyak sepuluh hingga

limapuluh kali lipat dari neuron.3 Glia ini ada berbagai macam jenisnya yaitu oligodendrosit,

mikroglia, astrosit. Setiap glia ini mempunyai kegunaanya masing-masing yang berbeda satu

sama lain.

Astrosit berfungsi untuk menopang neuron dalam hubungan spasial yang tepat, dia juga

berfungsi sebagai perancah selama perkembangan otak janin, memicu pembentukan sawar darah

otak, membentuk jaringan parut saraf, menyerap dan menguraikan neurotransmitter (glutamat

dan GABA) yang dibebaskan menjadi bahan mentah untuk membentuk lebih banyak

neurotransmitter oleh neuron agar pembawa kerja kimiawi ini terhenti, menyerap kelebihan K+

untuk membantu mempertahankan konsentrasi ion CES otak yang tepat dan eksitabilitas normal

neuron. Kegunaan lainnya yaitu untuk meningkatkan pembentukan sinaps melalui sinyal

kimiawi ke neuron.2

Oligodendrosit melekat pada akson dan membentuk selubung mielin di sekelilingnya.

Mikroglia berperan dalam otak sebagai fagosit, mikroglia ini bisa menghasilkan bahan

kimiayang bersifat destruktif untuk menyingkirkan benda asing. Dalam keadaan istirahat /

Page 5: pbl 6 cecil

keadaan mengawasi mikroglia ini mengeluarkan bulu-bulu halus dengan cabang panjang di

seklilingnya, sedangkan saat aktif bersifat fagosit bulu-bulu ini akan masuk dan membulat

sehingga mikroglia dapat menuju bagian ssp yang terganggu. Peneliti beranggapan bahwa

mikroglia yang mengeluarkan bahan kimia berlebih ini berperan dalam destruktif neuron secara

perlahan dan membahayakn dan menjadi salah satu penyebab alzheimer.2

Sedangkan untuk sel ependim, dia melapisi rongga-rongga otak dan medula spinalis. Sel

ependim ini berfungsi sebagai sel punca neuron dengan potensi membentuk neuton dan sel glia

baru. Sel glia berperan dalam modifikasi sinaps yang sangat berpengaruh dalam pembentukan

memori. Sel glia astrosit ini yang paling berperan dalam modifikasi ini dimana sel astrosit

berkomunikasi dengan neuron dan dengan astrosit lain melalui sinyal kimiawi. Ada 2 cara

pensinyalan kimiawi yang pertama adalah dengan taut celah (celah di membran sel yang bersifat

permeable pada bahan tertentu), dan yang kedua adalah reseptor glutamat yang terdapat pada

astrosit.2

Akson yang penjang selain diselubungi oleh mielin ada juga yang tidak diselubungi.

Bagian yang tidak terselubung ini adalah nodus ranvier dimana tempat potensial aksi bersiap

untuk loncatan selanjutnya. Pada ujung dari akson ini terdapat sinaps yang menghubungkan 2

buah neuron atau penghubung neuron dengan sel lainnya. Sinaps pada neuron ini membagi

neuron menjadi 2 jenis yaitu neuron prasinaps dan neuron pascasinaps. Pada neuron prasinaps ini

terdapat banyak neurotransmitter yang terbungkus vesikel dan enzim pelisisnya. Sedangkan pada

neuron pasca sinaps memiliki reseptor yang peka terhadap neurotransmitter tertentu yang

dihasilkan oleh neuron prasinaps tersebut.

Neurotrasmitter

Neurotransmitter ini merupakan bahan kimia yang menjadi cara berkomunikasi antar sel

saraf. Neurotransmitter ini berada di sinaps tempat penghubungan antara 2 sel saraf.

Neurotransmit ini ada bersifat eksitatoris yaitu bersifat meneruskan potensial aksi ada juga

bersifat inhibisi yang mengahambat terjadi potensial aksi di neuron pascasinaps. Jenis

neurotransmit ini ada banyak dan akan dijabarkan dalam tabel berikut:

Neurotransmitter Golongan Tempat Sekresi

Asetilkolin Eksitatori pada otot rangka vertebrata. Bisa SSP dan Saraf tepi

Page 6: pbl 6 cecil

eksitatoris atau inhibitoris pada tempat lainSistem

Amina Biogenik

Norepinefrin Eksitatoris atau inhibitoris SSP dan Saraf tepi

Dopamin Umumnya eksitatoris bisa juga inhibitoris SSP dan Saraf tepi

Serotonin Umumnya inhibitoris SSP

Asam Amino

GABA Inhibitoris SSP

Glisin Inhibitoris SSP

Glutamat Eksitatoris SSP

Aspartat Eksitatoris SSP

Neuropeptida

Substansi P Eksitatoris SSP dan Saraf tepi

Met-Enkefalin

(Suatu endorfin)

Umumnya inhibitoris SSP

Suatu Neurotransmit eksitatoris dapat bersifat inhibin di tempat tertentu tergantung

dengan reseptor apa yang menerima neurotransmit tersebut.

Fisiologi

Page 7: pbl 6 cecil

Pada sebagian kasus pembentukan potensial aksi neuron di otak memicu pelepasan ATP

bersama dengan neurotransmitter klasik dari terminal akson. Pengikatan glutamat ke reseptor

astrosit dan/deteksi ATP ekstrasel oleh astrosit menyebabkan influks kasium ke dalam glia ini.

Influks/peningkatan kalsium intersel ini mendorong astrosit mengeluarkan ATP sehingga sel-sel

sekitar glia menjadi aktif, Dengan cara ini astrosit berbagi informasi tentang aktivitas potensial

aksi suatu neuron di sekitarnya. Karena itu astorit dapat berkomunikasi dengan sesamanya

melalui pertautan antar astrosit di taut celah dan melalui perambatan gelombang kalsium.

Selanjutnya astrosit dan sel glia lain juga mengeluarkan neuro trnasmitter yang sama dengan

yang dikeluarkan neuron serta sinyal kimiawi lain. Bahan-bahan kimia ekstrasel yang

dikeluarkan sel glia ini dapat mempengaruhi eksitabilitas neuron dan memperkuat aktivitas

sinaps misalnya dengan meningkatkan pelepasan neurotransmitter oleh neuron atau mendorong

pembentukan sinaps baru. Maka astrosit ini memiliki kemampuan berkomunikasi 3 arah dengan

neuron pra sinaps serta pasca sinaps. Kemampuan ini dapat digunakan untuk memodifikasi

sinaps yang berperan penting dalam jalur memori. Ada banyak neurotransmitter yang bersifat

inhibitoris tetapi hanya GABA yang berperan paling besar di dalam otak.

Memory

Memory adalah hasil dari proses pembelajaran atau sebaliknya dengan memori maka

kita dapat melakukan proses pembelajaran. Belajar adalah perolehan pengetahuan atau

keterampilan sebagai konsekuensi pengalaman, instruksi, atau keduanya.2 Dengan menggunakan

memori maka kita dapat mepelajari sesuatu hal yang baru, dengan memahami pembelajaran

tersebut maka kita akan mendapatkan memori yang baru.

Penghargaan dan penghukuman adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Jika

seekor hewan diberi hadiah jika berespon terhadap stimulus tertentu, maka kemungkinannya

akan lebih besar bahwa hewan tersebut akan berespon dengan cara yang sama terhadap stimulus

yang sama sebagai konsekuensi dari pengalaman ini. Sebaliknya, jika respon diikuti hukuman

maka kecil kemungkinannya hewan akan mengulangi respon yang sama terhadap stimulus yang

sama.2

Pengalaman yang baru ini akan disimpan dalam bentuk ingatan melalui beberapa

tahapan. Tetapi pada dasarnya proses mengingat ini karena adanya perubahan saraf yang

berperan dalam retensi atau penyimpanan pengetahuan atau yang lebih dikenal dengan jejak

Page 8: pbl 6 cecil

ingatan. Secara umum yang tersimpan dalam memori berupa konsep bukan kata-kata. Kemudian

saat kita mengambil konsep dari ingatan maka kita akan meninterprestasikan konsep tersebut

menurut kata-kata sendiri. Ingatan tentang kata-kata bisa diingat tetapi hanya dalam bentuk

potongan kata-kata saja.2

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya memori disimpan melalui tahapan-tahapan

tertentu yaitu diawali dengan terbentuknya memori jangka pendek dan berubah menjadi memori

jangka panjang setelah dikonsolidasikan. Maka berdasarkan waktu memori itu tersimpan memori

dibagi menjadi 2 yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang.

Memori jangka pendek ini bersifat hanya sementara dan jika dilupakan maka akan hilang

permanen. Memori ini langsung didapatkan segera setelah informasi baru diterima, kapasitas

untuk menyimpannyapun terbatas tetapi saat mengingat kembalinya cepat. Memori ini terjadi

karena perubahan sementara dari fungsi sinaps. Memori jangka pendek ini mempunyai

kesempatan untuk menjadi memori jangka panjang bila dilakukan konsolidasi.2

Memori jangka panjang sebaliknya, proses menyimpannya cukup rumit dan lama karena

harus dilakukan konsolidasi dan terus ditingkatkan dengan latihan. Akan tetapi saat tersimpan

memori ini akan sulit dilupakan karena jejak ingatannya relatif stabil, hanya bagian spesifiknya

saja yang sulit diingat. Maka ingatan ini dapat bertahan sangat lama sampai tahunan dan

berkapasitas sangat besar. Mekanisme penyimpanan memori ini melibatkan modifikasi permanen

pada neuron yang sudah ada, baik pembentukan sinaps baru ataupun sintesis protein yang

berperan penting.2

Selain itu ada juga memori sementara dimana memori ini secara temporer menahan dan

menggabungkan beberapa informasi relevan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan.

Memori ini memiliki fungsi integratif yang penting bagi kemampuan berpikir, merencanakan,

dan membuat penilaian. Pada saat ingatan diatahan di memori ini, ingatan tersebut diproses

menjadi informasi baru dan informasi baru itu dapat digunakan untuk memperbaharui informasi

lama. Dengan adanya kemampuan ini maka kita dapat langsung memahami apa yang sedang

dibaca, menghitung, mencari jalan pulang dan juga memadukan pikiran-pikiran dalam rangkaian

logis.2 Tempat menyimpan memori ini tidak berkerja secara tunggal karena penyimpanan

memori ini melibatkan setiap jaras yang berperan dalam penerimaan ransang. Akan tetapi di otak

ada beberapa bagian yang diperkirakan berperan paling penting dalam memori ini. Tempat-

tempat tersebut adalah hipokampus, sebelum, dan korteks prafrontal.

Page 9: pbl 6 cecil

Hipokampus ini berperan penting dalam pemindahan ingatan pendek menjadi ingatan

panjang. Ia terkait sangat penting dalam mempertahankan ingatan tentang kejadian sehari-hari.

Pada dasarnya prinsip hipokampus ini memainkan emosi dimana seperti dalam pembelajaran,

sistem reward dan punisment berperan penting. Seperti yang diketahui sebelumnya sistem limbik

lebih berperan dalam emosi dimana amigdalanya saja mengatur rasa takut. Tetapi meski ia

berperan penting dalam emosi, penelitian menunjukan bahwa orang yang bagian hipokampus

dan sistemlimbiknya rusak tidak dapat mengkonsolidasi ataupun mengrekonsonsolidasi memori

jangka pendek menjadi jangka panjang.1,2 Orang yang terkena alzheimer ini juga menunjukan

kerusakan pada daerah hipokampus. Ingatan deklaratif yang dihasilkan hipokampus ini juga

memerlukan pemanggilan kembali secara sadar.2

Cerebellum mengatur ingatan prosedural (“bagaimana”), ingatan prosedural ini berupa

keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang. Daerah korteks yang penting

untuk suatu ingatan prosedural adalah sistem-sistem sensorik dan motorik spesifik yang

melakukan tindakan/gerakan yang dimaksud.2 Ingatan yang dihasilkan ini tidak dapat diakses

secara sadar. Sehingga ada kejadian dimana kita melakukan sesuatu tanpa sadar tetapi tidak

dapat mengingat apa yang dilakukannya saat ingatan ini bekerja.

Korteks prafrontal ini berhubungan dengan korteks asosiasi primer. Pada pembahasan

sebelumnya diceritakan tentang ingatan sementara yang bisa memproses dan mengintegerasikan

memori agar kita dapat memahami apa yang dilakukan. Memahami merupakan tugas dari daerah

asosiasi atau daerah sensori sekunder. Bagian korteks terutama daerah frontal ada daerah asosiasi

yang dapat menterjemahkan ransangan yang diterima secara mentah dari daerah senosrik primer.

Substansia grisea atau daerah korteks tersebut dapat dikatakan sebagai komputer dari SSP

sedangkan bagian substansia albanya dibaratkan kabel yang saling menghubungkan komputer-

komputer tersebut. Penghubungan korteks ini memungkinkan ransangan disatukan dan diolah.

Seperti contoh saat memakan kue, kita mencium aromanya, mencicipi rasanya, mengetahui

teksturnya. Hal ini diterima di tempat sensoris primernya masing-masing dan diteruskan ke

dalam korteks prafrontal melalui kabel-kabel di substansia alba. Proses ini cukup singkat

dikarenakan subtansia alba berisi akson bermielin yang memungkinkan potensial aksi diteruskna

dengan cepat.2,3

Proses Terjadinya Memori

Page 10: pbl 6 cecil

Memori terjadi karena adanya modifikasi pada saraf dan menimbulkan jaras. Modifikasi

terjadi pada saat pembentukan ingatan baik ingatan jangka pendek maupun ingatan jangka

panjang. Pada proses memori jangka pendek juga ada teori yang menyebutkan kemungkinan

terjadinya modifikasi yaitu saat munculnya potensial aksi ion Ca2+ masuk ke dalam membran

neuron prasinaps. Saat Ca2+ ini berjumlah lebih banyak dari yang dapat diabsorbsi mitokondria

dan Retikulum endoplasma, maka kelebihan ion kalsium ini menyebabkan pelepasan substansi

transmitter pre sinaptik yang berlangsung lama pada sinaps. Maka ingatan jangka pendek dapat

terjadi karena munculnya sekresi neurotransmitter yang lebih banyak.1

Untuk proses memori jangka panjang lebih rumit daripada memori jangka pendek ada

sejumlah proses yang harus dilalui. Glutamat dilepaskan oleh neuron prasinaps dan menempel

pada reseptor NMDA, reseptor ini berupa kation non selektif maka io kalsium dan natrium dapat

masuk ke dalam sel pasca sinaps, masuknya kalsium ini menyebabkan munculnya pesan kedua

pada neuron pasca sinaps dimana neuron pasca sinaps akan menghasilkan lebih banyak reseptor

AMPA yang juga termasuk reseptor glutamat. Maka modifikasi pada sinaps dapat terjadi.

Pada sebagian kasus pembentukan potensial aksi neuron di otak memicu pelepasan ATP

bersama dengan neurotransmitter klasik dari terminal akson. Pengikatan glutamat ke reseptor

astrosit dan/deteksi ATP ekstrasel oleh astrosit menyebabkan influks kasium ke dalam glia ini.

Influks/peningkatan kalsium intersel ini mendorong astrosit mengeluarkan ATP sehingga sel-sel

sekitar glia menjadi aktif. Dengan cara ini astrosit berbagi informasi tentang aktivitas potensial

aksi suatu neuron di sekitarnya. Karena itu astorit dapat berkomunikasi dengan sesamanya

melalui pertautan antar astrosit di taut celah dan melalui perambatan gelombang kalsium.

Selanjutnya astrosit dan sel glia lain juga mengeluarkan neuro trnasmitter yang sama dengan

yang dikeluarkan neuron serta sinyal kimiawi lain.

Modifikasi fisik yang paling penting dalam proses pembentukan ingatan jangka panjang

adalah peningkatan pelepasan vesikel yang mensekresikan neurotransmitter, peningkatan jumlah

vesikel transmitter, dan peningkatan jumlah ujung-ujung presinaptik

Kasus

Pada kasus dikatakan bahwa Kakek yang berusia 63 tahun tersebut sering lupa. Faktor

usia tua mempengaruhi kinerja lobus frontalis yang sebelumnya diketahui sebagai area yang

memiliki korteks prafrontalis, jika area ini melemah maka memori sementara yang digunakan

Page 11: pbl 6 cecil

untuk mengingat hal kompleks akan berkurang kemampuannya. Kesalahan mengingat juga

mungkin terjadi karena koteks prafrontal ini memiliki fungsi integrasi memori.

Ada juga faktor lain seperti degenerasi pada hipokampus. Hipokampus akan berdegenasi

perlahan-lahan saat usia tua, degenerasi ini menurunkan fungsi dari hipokampus sehingga

hipokampus rusak. Rusaknya hipokampus ini menyebabkan memori baru tidak terkonsolidasi

sehingga ingatan tidak dapat menjadi ingatan jangka panjang. Hal ini menyebabkan ingatan

mudah dilupakan.

Ada juga faktor lain yaitu berkurangnya kemampuan mensintesis bahan-bahan

neurotransmitter. Seiring menuanya usia kemampuan mensintesis protein utama sebagai

neurotransmitter dalam SSP seperti glutamat yang bersifat asam amino akan menurun,

menurunnya sintesis glutamat ini berarti menurunkan jumlah neurotransmit yang terjadi sehingga

kemampuan memori berkurang lagi.

Melemahnya penyimpanan memori bisa disebabkan oleh defisiensi neurotransmitter

astilkolin. Karena asetilkolin membantu penyimpanan dan pemanggilan memori seseorang dan

merupakan substansi penting. Makin banyak asetilkolin yang dibentuk, maka makin banyak pula

yang dilepaskan ke dalam sinaps saraf sehingga makin baik pula proses memori dan atensi.

Faktor-faktor diatas muncul secara alamiah karena usia, maka tidak dapat dihindari.

Secara alamiah kemampuan otak ini akan berkurang dan menyebabkan memori berkurang.

Hanya perbedaan waktu saja yang menentukan kapan orang itu perlahan-lahan kehilangan

memorinya, untuk kasus ini kakek tersebut sudah sampai di waktunya.

Kesimpulan

Memory ini ada memory jangka panjang yang bersifat permanen, memory jangka pendek

yang bersifat singkat dan memori sementara yang berfungsi sebagai penampung logika. Memory

jangka pendek dapat diubah menjadi memory jangka panjang dengan proses konsolidasi yang

menyebabkan modifikasi dari saraf. Proses ini membutuhkan bantuan hipokampus yang

berdegenerasi saat usia tua. Maka dengan bertambahnya usia dan melemahnya hipokampus,

korteks pramotorik dan berkurangnya sintesis neurotransmit, kemampuan mengingat seseorang

dapat menurun. Melemahnya kemampuan mengingat seseorang juga dapat disebabkan oleh

defisiensi neurptransmitter asetilkolin dan nutrisi-nutrisi lain.

Page 12: pbl 6 cecil

Daftar Pustaka

1. Guyton. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2010.h.909-42.

2. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.h.144-82.

3. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi. Jilid ke-3. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga;

2004.h.200-33.

4. Eroschenko. Atlas Histologi di Fiore. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2003.

5. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Edisi ke-10. Jakarta: EGC; 2002.

6. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003. h. 168-9, 171.