Upload
sayyida-nafisa
View
53
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
patway ca mamae
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGANCARSINOMA MAMMAE
A. PENGERTIAN
Kanker payudara adalah kanker yang lebih banyak mengenai wanita dari pada pria dan
merupakan kanker kedua penyebab kematian karena kanker pada wanita.
B. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
Faktor risiko untuk kanker payudara meliputi:
1. Usia diatas 40 tahun
2. Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga
3. Menstruasi pada usia yang muda / dini
4. Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.
5. Pendidikan lebih tinggi dan atau status sosial ekonomi yang lebih tinggi
6. Penggunaan estrogen eksogen jangka panjang dan progestin
7. Terpajang pada radiasi pengionisasi berlebihan
8. Riwayat penyakit fibrokistik
9. Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon
Akan tetapi,hanya 25% wanita yang mengalami kanker payudara mempunyai beberapa
faktor risiko ini.
C. TANDA DAN GEJALA
Fase awal kanker payudara asimtomatis (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda dan gejala
yang paling umum adalah benjolan atau penebalan payudara. Hanya 24% dari semua
benjolan itu ditemukan ganas.
Tanda dan gejala dari kanker payudara meliputi :
1. Kulit cekung (lesung)
2. Retraksi atau deviasi puting susu dan nyeri
3. Nyeri tekan
4. Rabas khususnya berdarah dari putting
5. Kulit peau d”orange (kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit
jeruk)
6. Ulserasi pada payudara
1
7. Pembesaran nodus limfa aksibris membesar dan atau nodus supraklivikula teraba
pada daerah leher.
Tanda dan gejala metastase yang luas meliputi :
1. Nyeri pada bahu, pinggang bagian bawah atau pelvis
2. Batuk menetap
3. Anoreksia
4. Berat badan menurun
5. Gangguan pencernaan
6. Pusing dan sakit kepala
7. Penglihatan kabur
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSIS
1. Mammografi (tahap pertama yang dilakukan untuk mengevaluasi dugaan adanya
benjolan payudara)
2. Pemeriksaan darah lengkap
3. Pemeriksaan fungsi hati
4. Sinar X dada
5. Scan tulang dan hepar jika ada indikasi secara klinis
6. Penanda tumor (CEA, LASA-P dan atau CA 15-3)
E. PENGOBATAN / PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
a. Biopsi
b. Mastektomi
1). Segmental
2). Radikal
3). Total
2. Terapi radiasi
3. Khemotherapi
4. Terapi Hormonal
2
ASUHAN KEPERAWATAN CARSINOMA MAMMAE
1. PENGKAJIAN
AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala : Lemah, letih, perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan
tidur pada malam hari. Dan ketidakmampuan melakukan fungsi
dalam kehidupan sehari-hari
SIRKULASI
Gejala : Palpitasi
Kebiasaan : Perubahan tekanan darah, tachicardi
INTEGRITAS EGO
Gejala : Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara
mengatasi stress (merokok, minum alcohol, menunda mencari
pengobatan, keyakinan spiritual), klien menggunakan perasaan tidak
menentu, sedih, ketakutan, kuatir, gelisah dan tanda ansietas lainnya.
Pasien menggungkapkan masalah tentang kehilangan payudara atau
bentuk payudara yang buruk akibat pembedahan atau radiasi
Masalah tentang perubahan penampilan misalnya alopesia, lesi cacat,
pembedahan.
Menyangkal diagnosis, putus asa, tidak bermakna, depresi
Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah.
ELIMINASI
Gejala : Perubahan pola defekasi
Tanda : Perubahan bising usus, distensi abdomen,Haluaran urine menurun
MAKANAN / CAIRAN
Gejala : Kebiasaan diet buruk, (misalnya aditif bahan pengawet)
Anoreksia, mual / muntah.
Intoleransi makanan.
Penurunan berat badan
Tanda : Kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk)
Ulserasi pada payudara.
3
NEUROSENSORI
Gejala : Pusing; sinkope
NYERI / KENYAMANAN
Gejala : Nyeri pada daerah pembedahan
Tanda : Merintih, menangis, diaforesis
PERNAPASAN
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen
(tergantung adanya infeksi / tidak).
Tanda : Batuk, dengan/tanpa sputum purulen (infeksi)
KEAMANAN
Gejala : Kulit kering, eritema yang biasanya terjadi 7 -10 hari setelah
pengobatan khemoterapi dimulaigatal ; ulkus kulit.
Tanda : Demam, diaforesis.
Kulit rusak, lesi / ulserasi.
Menurunnya kekuatan umum / rentang gerak.
Munculnya tanda dan gejala infeksi pada lengan yang sakit atau luka
pembedahan
SEKSUALITAS
Gejala : Perubahan pola seksual atau hubungan seksual berkaitan dengan
dampak kehilangan payudara atau gambaran yang kurang baik pada
payudara
PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala : Faktor resiko keluarga, pasien bertanya tentang kanker payudara
dan perawatan, pengobatannya, efek samping khemoterapi dan
bagaimana cara mengatasinya
Pertimbangan Rencana pemulangan
Mungkin mmerlukan bantuan dalam pengarturan diet, pengobatan, perawatan diri,
pemantauan terhadap glukosa darah.
4
PENYIMPANGAN KDM Ca. MAMMAE
Riwayat Ca Mammae dalam keluarga Kelainan payudara benigna: penyakit fibrokistik Menikah usia muda Menopause uusia lanjut Penggunaan estrogen, eksogen jangka panjang dan
progestin
Epitel hyperplastik(fibroadenoma, adenoma tubular, papiloma, adenosis)
Hyperpllasia duktal/lobular atipik
Carcinoma insitu
Kompressi jaringan sarafPembedahan (Mastektomi)
Kemoterapi
Tindakan
Katabolisme meningkatAnabolisme menurun
Carcinoma Infiltrat Mammae
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Status Hipermetabolik
Pelepasan mediator kimia(histamine, bradikinin, serotinine,
prostaglandin)Terputusnya integritas
Transduksi, transmisi, modulasi,
Persepsi di korteks serebri
Nyeri
Port’D entry mikro organisme
Resiko tinggi infeksi
Stress psikologis akan ancaman kematian
Resiko kerusakan integritas kulit
Kehilangan kelenjar keringat
Perubahan status
HDR
Allopesia
Ansietas
5
2. RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KRITERIA HASILRENCANA TINDAKAN
INTERVENSI RASIONAL1 2 3 4 51
2
Kecemasan berhubungan dengan ancaman yang dirasakan pada diri sendiri karena di diagnosis kanker payudara, dan pengobatan yang tidak pasti
DATA - Pasien mengungkapkan
perasaan tidak menentu- Ketakutan, kuatir - Kurang tidur atau tidak bisa
tidur - Gelisah - Atau tanda-tanda ansietas
lainnya
Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan. Dampak kehilangan payudara/kehilangan gambaran dan/atau proses penyakit terhadap seksual
DATA - Pasien mengatakan
perubahan pada pola seksual atau hubungan seksual berkaitan dengan dampak kehilangan payudara
- Gambaran yang kurang baik pada payudara
- Perubahan bentuk tubuh dari operasi atau pengobatan
Tingkat kecemasan menurun dan terpelihara pada tingkat yang dapat diterima
Pasien/orang terdekat akan kembali untuk mendapatkan kepuasan hubungan seksual
1. Kaji tanda dan gejala adanya ansietas
2. Gunakan satu sistem pendekatan yang tenang yang meyakinkan
3. Lakukan tehnik mendengar aktif
4. Jelaskan tujuan dan persiapan untuk test diagnostic
5. Dorong pertanyaan dan berikan waktu untuk mengekspresikan ansietas
6. Beri obat untuk menurun-kan ansietas sesuai kebutuhan
1. Ciptakan hubungan teraupetik atas dasar saling percaya dan saling menghar-gai dan memberikan privasi dan kepercayaan diri
2. Kaji pengaruh penyakit atau pengobatan terhadap seksualitas sesuai kebutuhan
3. Bantu pasien untuk mengekspresikan rasa berduka dan marah tentang perubahan dalam penampilan atau fungsi tubuh
4. Libatkan pasangan dalam diskusi sebanyak mungkin
5. Rujuk keterapi seksual sesuai kebutuhan
- Membantu dalam mengidentifikasi berat ringannya ansietas
- Meningkatkan kepercayaan terhadap lingkungan
- Mendorong mengungkapkan perasaan
- Pemahaman jelas akan prosedur dan apa yang terjadi meningkatkan perasaan kontrol dan mengurangi ansietas
- Memberi kesempatan untuk mengidentifikasi dan memperjelas kesalahan konsep
- Meningkatkan kemampuan untuk menguasai masalah
- Meningkatkan komunikasi terbuka
- Membeirkan informasi untuk membantu pasien dalam mengatasi pengaruh tersebut
- Meningkatkan kerja melalui proses
berduka sebuah bagian yang normal dari mengatasi masalah kehilangan
- Meningkatkan komunikasi terbuka antara pasien dan pasangannya
- Meningkatkan hubungan seksual yang sehat.
6
3.
4.
kanker yang mengganggu fungsi seksual atau reproduksi
Gangguan harga diri berhubungan dengan Biofisikal kecacatan bedah, efek samping radio-terapi atau kemotherapi, misalnya kehilangan rambut, mual/muntah. Penurunan berat badan, kelelahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol Psiko Sosial : Ancaman kematian, perasaan kurang terkontrol dan ragu mengenai penerimaan oleh orang lain, takut dan ansietas. DATA - Pasien mengungkapkan
perubahan dalam gaya hidup tentang tubuh perasaan tidak berdaya, putus asa dan tidak mampu
- Perubahan pada persepsi diri/persepsi orang lain tentang peran
Nyeri berhubungan dengan proses penyakit (kompresi/ destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras syaraf, inflamasi)
DATA - Keluhan nyeri - Memfokuskan pada diri sendiri - Perilaku hati-hati - Respons automatik, gelisah
- Pasien akan mampu mengung-kapkan pemahaman tentang perubahan tubuh penerimaan diri dalam situasi
- Mampu mengembangkan mekanisme koping untuk menghadapi masalah secara efektif
Pasien akan : - Melaporkan
penghilangan nyeri maksimal/kontrol dengan pengaruh minimal pas AKS
- Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan
- Mendemonstrasikan penggu-naan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan sesuai indikasi untuk situasi individu
1. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang diagnosa kanker payudara, pengobatannya dan dampak yang diharapkan atas gaya hidup.
2. Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi berkena-an dengan pengobatan tertentu dan beritahu pasien bahwa tidak semua efek samping terjadi
3. Gunakan sentuhan selama interaksi, bila dapat diterima oleh pasien dan mempertahankan kontak mata
1. Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi durasi, dan intensitas (skala 0-10)
2. Berikan tindakan kenya-manan dasar (mis. Reposisi, gosok punggung) dan aktivitas hiburan
3. Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (mis, teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi) musik dan sentuhan terapeutik
4. Berikan analgetik sesuai indikasi
- Meningkatkan penerimaan terhadap perubahan yang terjadi.
- Bimbingan antisipasi dapat membantu pasien/keluarga memulai proses adaptasi pada situasi baru dan menyiapkan untuk beberapa efek samping.
- Pemastian individualitas dan penerimaan penting dalam menurunkan perasaan pasien tentang ketidak amanan dan keraguan diri.
- Informasi memberikan data dasar mengevaluasi kebutuhan/keefektifan intervensi
- Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian
- Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol
- Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker
7
5.
6.
Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan- Status hipermetabolik
berkenaan dengan kanker - Konsekuensi kemoterapi,
radiasi, mis : anoreksia, penyimpangan rasa, mual
- Distres emosional, keletihan, kontrol nyeri buruk
DATA - Keluhan masukan makanan
tidak adekuat, kehilangan minat pada makanan,
- Berat badan 20% atau lebih di bawah BB ideal, penurunan lemak sub kutan, massa otot.
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan- Ketidak adekuatan pertahanan
sekunder dan imunosupresi mis : supresi sumsum tulang (efek samping kemotherapi dan radioterapi)
- Mal nutrisi, proses penyakit kronis
- Prosedur invasif
Pasien adalah : - Mengidentifikasi
dan berpartisipasi dalam intervensi untuk mencegah/ mengurangi risiko infeksi
- Mencapai pemulihan tepat pada waktunya
Pasien akan : - Mengidentifikasi
intervensi yang tepat untuk kondisi khusus
- Berpartisipasi dalam teknik untuk mencegah komplikasi/ meningkatkan penyembuhan cepat
1. Pantau masukan makanan setiap hari
2. Kontrol faktor lingkungan (mis : bau tidak sedap, kebisingan) hindari makan terlalu manis, berlemak atau makanan pedas.
3. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya natrium dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makanan sedikit-sedikit tapi sering
4. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, dorong pasien untuk berbagi makanan dengan keluarga
1. Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik, taat teknik aseptic
2. Pantau suhu tubuh
3. Tingkatkan istirahat adekuat/periode latihan
4. Berikan antibiotik sesuai indikasi
meskipun respons individual berbeda.
- Mengidentifikasi kekuatan/ defisiensi nutrisi
- Dapat mentriger respon mual/muntah
- Kebutuhan jaringan metabolik di tingkatkan dan cairan (untuk menghilangkan produk sisa), suplemen berperan penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.
- Membuat waktu makan lebih menyenangkan yang dapat meningkatkan masukan.
- Lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi, menurunkan risiko kontaminasi, membatasi entri portal terhadap agen infeksius
- Peningkatan suhu terjadi karena berbagai faktor mis : efek samping kemoterapi, proses penyakit atau infeksi. Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk dimulai dengan segera.
- Membatasi keletihan, mendorong gerakan yang cukup untuk mencegah komplikasi statis
- Mungkin digunakan untuk mengidentifikasi infeksi atau diberikan secara profilaktif pada pasien
8
7. Resiko tinggi terhadap kerusakan jaringan / integritas kulit berhubungan dengan- Efek radiasi dan kemotherapi- Penurunan imanulogis - Perubahan status nutrisi,
Anemi
1. Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker
2. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan
3. Ubah posisi tiap 2 jam
4. Anjurkan klien untuk menghindari menggaruk
5. Tinjau ulang efek samping dermatologis yang dicurigai pada kemoterapi mis : ruam, hiperpig-mentasi oleh 5 FV
imunosupresi
- Efek kemerahan dapat terjadi dalam area radiasi.
- Ulserasi, kehilangan rambut, kehilangan deran’s dan kehilangan kelenjar keringat, reaksi kulit (mis: Ruam allergi, alopesia dll) dapat terjadi pada beberapa agen kemotherapi; Mempertahankan keberhasilan tanpa mengiritasi kulit
- Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kuliat/jaringan yang tidak perlu
- Membantu mencegah friksi/trauma kulit
- Pedoman antisipasi membantu menurunkan masalah bila efek samping terjadi
9
10
NODIAGNOSA
KEPERAWATANKRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
- INTERVENSI RASIONAL1 2 3 4 5
Resiko tinggi
terhadap
perubahan nutrisi,
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan
- Anoreksia
lama/gangguan
masukan saat
Praoperasi
- Status
hipermetabolik
- Adanya
gangguan
absorpsi
- Pembatasan
Bulk dan
makanan
mengandung
sisa
Pasien akan :
- Mempertahankan/
menunjukkan peningkatan BB
bertahap sesuai tujuan dengan
nilai laboratorium normal dan
bebas tanda malnutrisi
- Merencanakan diet untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi
- Lakukan
pengkajian
nutrisi dengan
seksama
- Auskultasi
bising usus
- Berikan
makanan
cairan
perlahan
- Berikan
makanan
enteral/
parenteral bila
di indikasikan
- Konsul dengan
ahli gizi
- Mengidentifikasi
kekurangan/kebutu
han untuk
membantu memilih
intervensi
- Kembalinya fungsi
usus menunjukkan
kesiapan untuk
memulai makan
lagi
- Menurunkan
insiden karena
abdomen, mual
- Pada
kelemahan/tidak
toleran pada
masukan per oral,
hiperalimentasi
digunakan untuk
menambah
kebutuhan
komponen pada
penyembuhan dan
mencegah status
katabolisme
- Membantu
mengkaji kebutuhan
nutrisi pasien dalam
perubahan
pencernaan dan
fungsi usus
11
NODIAGNOSA
KEPERAWATANKRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
INTERVENSI RASIONAL1 2 3 4 5
Resiko tinggi terhadap
kekurangan volume
cairan
berhubungan dengan :
- Kehilangan
yang berlebihan
melalui jalan
normal mis : ///
pra operasi,
diare
- Kehilnagan
yang berlebihan
melalui jalan
abnormal mis :
selang
NG/Usus,
selang drainase
luka perianal
- Keluaran
iliustomi
dengan volume
tinggi
- Pembatasan
masukan secara
medik
- Gangguan
absorbsi cairan
mis :
kehilangan
fungsi calon
- Status
hipermetabolik,
mis : proses
penyembuhan,
inflamasi
Pasien akan :
- Mempertahank
an hidrasi adekuat
dengan bukti,
membran mukosa
lembab, turgor
kulit baik, dan
pengisapan kapiler
baik, tanda vital
stabil.
- Mengeluarkan
urine dengan tepat
- Awasi
masukan dan
haluaran
dengan cermat
ukur faces cair
- Awasi tanda-
tanda vital
- Berikan cairan
IV dan
elektrolit
sesuai indikasi
- Awasi hasil
laboratorium
mis : Ht dan
elektrolit
- Batasi
masukan es
selama
periode
intubasi gaster
- Memberikan
indikator langsung
keseimbangan
cairan. Kehilangan
cairan paling besar
terjadi pada
iliustomi, tetapi
secara umum tidak
lebih dari 500.800
ml/hari
- Menunjukkan status
indikasi/kemungkina
n kebutuhan untuk
peningkatan
penggantian cairan.
- Dapat diperlukan
untuk
mempertahankan
perfusi jaringan
adekuat/fungsi
organ
- Mendeteksi
homostatis atau
ketidakseimbangan
dan membantu
menentukan
kebutuhan
penggantian
- Es batu dapat
merangsang sekresi
lambung dan
mencuci elektrolit
12
NODIAGNOSA
KEPERAWATANKRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN
INTERVENSI RASIONAL1 2 3 4 5
Nyeri berhubungan dengan - Faktor fisik :
contoh kerusakan jaringan kulit (insisi, drein)
- Biologis ; aktivitas proses
DATA - Laporan nyeri,
fokus pada diri sendiri
- Prilaku berhati-hati/Distraksi
- Gelisah - Perubahan tanda-
tanda vital
Pasien akan : - Menyatakan
nyeri hilang/ terkontrol
- Menunjukkan nyeri hilang, mampu tidur/istirahat dengan tepat
- Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi dan kenyamanan umum sesuai indikasi situasi indivisu
- Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0-10)
- Bantu melakukan latihan rentang gerak dan dorong ambulasi dini
- Dorong penggunaan teknik relaksasi. Berikan aktivitas senggang
- Berikan rendaan duduk
- Berikan obat sesuai indikasi
- Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan ketidak efektifan analgetik a dapat menyatakan terjadinya komplikasi
- Menurunkan kekuatan otot/ sendi. Ambulasi mengemba-likan organ ke posisi normal dan meningkatkan kembali-nya fungsi ke tingkat normal.
- Membantu pasien istirahat lebih efektif dan memfokus-kan kembali perhatian, sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan
- Menurunkan ketidaknyama-nan lokal, menurunkan edema dan meningkatkan penyembuhan luka perional
- Menurunkan nyeri, mening-katkan kenyamanan.
13
NoDiagnosa
KeperawatanKriteria Hasil
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional1 2 3 4 51 Gangguan citra tubuh
berhubungan dengan - Biofisikal ;
adanya skoma, kehilangan kontrol usus eliminasi
- Psikososial ; gangguan struktur tubuh
- Proses penyakit
DATA - Menyatakan
perubahan citra diri, takut penolakan/reaksi orang lain, dan perasaan negatif tentang tubuh
- Perubahan aktual pada struktur dan/atau fungsi (ostomi)
- Tidak menyentuh/melihat stoma, menolak untuk berpartisipasi dalam perawatan
Pasien akan : - Menyatakan
penerimaan diri sesuai situasi, menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa harga diri yang negatif.
- Menunjukkan penerimaan dengan melihat/menyentuh stoma dan berpartisipasi dalam perawatan diri
- Menyatakan perasaan tentang stoma/penyakit mulai menerima situasi secara konstruktif
- Kaji ulang alasan untuk pembedahan dan harapan masa datang
- Dorong pasien untuk mengekspresikan perasa-annya mengenai ostomi dan perkiraan dampak pada gaya hidup.
- Berikan kesempatan pada pasien untuk menerima ostomi melalui partisipasi pada perawatan diri
- Dorong komunikasi terbuka antara Pasien dan keluarga terhadap pembuatan ostomi dan dampak pada penyakit.
- Pasien dapat menerimanya ini lebih mudah bahwa ostomi dilakukan untuk memperbaiki penyakit kronis/jangka panjang dari pada sebagai cedera traumatik, meskipun ostomi hanya sementara.
- Meningkatkan integrasi perubahan ke dalam gaya hidup
- Ketergantungan pada perawatan diri membantu untuk memperbaiki kepercayaan diri dan penerimaan situasi
- Meningkatkan koping keluarga/pasien
14
NoDiagnosa
KeperawatanKriteria Hasil
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional1 2 3 4 5
Kerusakan jaringan, integritas kulit berhubungan dengan - Invasi struktur
tubuh (reseksi perianal)
- Gangguan sirkulasi edema, malnutrisi
DATA - Kerusakan
kulit/jaringan ; adanya insisi dan jakitar
Pasien akan :- Meningkatkan
penyembuhan luka tepat waktu dan bebas tanda infeksi
- Observasi luka - Ganti balutan
sesuai kebutuhan, gunakan teknik aseptic
- Anjurkan posisi miring dengan kepala tinggi/ hindari duduk lama
- Berikan rendaan duduk
- Perdarahan pasca operasi paling sering terjadi selama 48 jam pertama, tergantung pada tipe penutupan luka, penyembuhan sempurna memerlukan waktu 6-8 bulan
- Sejumlah besa drainase serosa menuntut pergantian sesering mungkin untuk menurunkan iritasi kulit dan potensial infeksi
- Meningkatkan drainase dari luka perioral/drain menurunkan resiko pengumpulan dudukannya meningkatkan tekanan perional, menurunkan sirkulasi ke luka
- Meningkatkan kebersihan dan memudahkan penyem-buhan khususnya setelah tampon diangkat (biasanya 3-5 hari)
15
NoDiagnosa
KeperawatanKriteria Hasil
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional1 2 3 4 5
Gangguan pola tidur berhubungan dengan
- Faktor eksternal, perlunya perawatan ostomi, flatus berlebihan/feces ostomi
- Faktor internal ; stress psikologis takut kebocoran kantong/cedera stoma
DATA - Pernyataan
gangguan tidur - Tidak merasa
segar setelah tidur - Mudah marah - Gelisah
Pasien akan : - Tidur/Istirahat
diantara gangguan - Melaporkan
peningkatan rasa sehat dan merasa dapat istirahat
- masukan makanan/minuman yang mengandung kafein
- Jelaskan perlunya penga-wasan fungsi usus dalam periode pasca operasi awal
- Kosongkan kantong sebelum tidur, bila perlu pada jadwal yang teratur.
- Dukung kelanjutan kebia-saan ritual sebelum tidur
- Berikan analgetik, sedatif sesuai indikasi
- Kafein dapat memperlambat tidur dan mempengaruhi tidur tahap REM, mengakibatkan tidak merasa segar saat bangun.
- Pasien dapat mentoleransi gangguan dari petugas bila memahami alasan/ pentingnya perawatan
- Meminimalkan kebocoran
- Meningkatkan relaksasi dan kesiapan untuk tidur
- Nyeri mempengaruhi kemampuan pasien untuk tetap tidur, obat yang tepat waktu dapat meningkatkan istirahat/tidur selama periode awal pasca operasi
16