2
Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi Usus Copyright Ardilasunu Wicaksono [email protected] http://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/patogenesa-campylobacter-jejuni-menginfeksi-usus/ Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi Usus Campylobacter jejuni bersifat kemoatraktif terhadap mucin. Meskipun sel epitel usus memiliki pelindung dari glicocalyx bakteri dengan mengeluarkan mucus dan mensekresikan IgA sebagai pelindung antiadhesif bakteri, namun justru C. jejuni dapat berkolonisasi pada mucus. Kolonisasi tersebut berkembang biak pada daerah kripta dan bagian distal usus. Dengan bentuk morfologi bakteri yang spral dan memiliki polar flagella dapat memudahkan bakteri bergerak pada lingkungan dengan viskositas yang tinggi, sehingga sangat mudah untuk hidup dan berbiak pada cairan mucus. Kolonisasi pada mucus membuat sel C. jejuni mirip dengan sel usus (enterosit) sehingga memudahkan toksin dan adhesin mencapai sel target. Beberapa penelitian menyatakan Campylobacter jejuni dapat menghasilkan toksin berupa enterotoksin dan sitotoksin (Cary et al. 2000). Campylobacter jejuni peka terhadap asam lambung; perlu memakan 10 4 organisme untuk dapat menyebabkan infeksi. Jumlah ini sesuai dengan jumlah yang diperlukan pada infeksi Salmonella dan Shigella, tetapi lebih sedikit daripada yang diperlukan untuk infeksi Vibrio. Namun SNI (2009) menyatakan bahwa dosis 400 sel – 500 sel bakteri saja sudah dapat menyebabkan infeksi pada individu, tergantung dari tingkat kekebalan masing-masing individu tersebut. Campylobacter jejuni berkembang biak di usus kecil, menginvasi epitel, menyebabkan radang yang mengakibatkan munculnya sel darah merah dan darah putih pada tinja. Terkadang C.jejuni masuk ke dalam aliran darah sehingga timbul gambaran klinik demam enterik. Invasi jaringan yang terlokalisasi serta aktivitas toksin menyebabkan timbulnya enteritis (prevalensinya lebih tinggi). C.jejuni dapat menyebabkan diare melalui invasi kedalam usus halus dan usus besar. Ada 2 tipe toksin yang dihasilkan, yaitu cytotoxin dan heat-labile enterotoxin. Perubahan histopatologi yang terjadi mirip dengan proses ulcerative colitis. page 1 / 2

Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi Ususanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi... · bakteri saja sudah dapat menyebabkan infeksi

  • Upload
    dodang

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi Ususanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi... · bakteri saja sudah dapat menyebabkan infeksi

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi UsusCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/patogenesa-campylobacter-jejuni-menginfeksi-usus/

Patogenesa Campylobacter jejuni MenginfeksiUsus

Campylobacter jejuni bersifat kemoatraktif terhadap mucin. Meskipun sel epitelusus memiliki pelindung dari glicocalyx bakteri dengan mengeluarkan mucus danmensekresikan IgA sebagai pelindung antiadhesif bakteri, namun justru C. jejunidapat berkolonisasi pada mucus. Kolonisasi tersebut berkembang biak pada daerahkripta dan bagian distal usus.

Dengan bentuk morfologi bakteri yang spral dan memiliki polar flagella dapatmemudahkan bakteri bergerak pada lingkungan dengan viskositas yang tinggi,sehingga sangat mudah untuk hidup dan berbiak pada cairan mucus. Kolonisasipada mucus membuat sel C. jejuni mirip dengan sel usus (enterosit) sehinggamemudahkan toksin dan adhesin mencapai sel target. Beberapa penelitianmenyatakan Campylobacter jejuni dapat menghasilkan toksin berupa enterotoksindan sitotoksin (Cary et al. 2000).

Campylobacter jejuni peka terhadap asam lambung; perlu memakan 104 organismeuntuk dapat menyebabkan infeksi. Jumlah ini sesuai dengan jumlah yang diperlukanpada infeksi Salmonella dan Shigella, tetapi lebih sedikit daripada yang diperlukanuntuk infeksi Vibrio. Namun SNI (2009) menyatakan bahwa dosis 400 sel – 500 selbakteri saja sudah dapat menyebabkan infeksi pada individu, tergantung daritingkat kekebalan masing-masing individu tersebut.

Campylobacter jejuni berkembang biak di usus kecil, menginvasi epitel,menyebabkan radang yang mengakibatkan munculnya sel darah merah dan darahputih pada tinja. Terkadang C.jejuni masuk ke dalam aliran darah sehingga timbulgambaran klinik demam enterik. Invasi jaringan yang terlokalisasi serta aktivitastoksin menyebabkan timbulnya enteritis (prevalensinya lebih tinggi). C.jejuni dapatmenyebabkan diare melalui invasi kedalam usus halus dan usus besar. Ada 2 tipetoksin yang dihasilkan, yaitu cytotoxin dan heat-labile enterotoxin. Perubahanhistopatologi yang terjadi mirip dengan proses ulcerative colitis.

page 1 / 2

Page 2: Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi Ususanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi... · bakteri saja sudah dapat menyebabkan infeksi

Drh Ardilasunu Wicaksono, MSi | Patogenesa Campylobacter jejuni Menginfeksi UsusCopyright Ardilasunu Wicaksono [email protected]://ardilasunu.staff.ipb.ac.id/patogenesa-campylobacter-jejuni-menginfeksi-usus/

Gambar di atas menunjukkan pathogenesis Campylobacter jejuni dimana padatahap awal adalah adanya kemotaksis dan motilitas bakteri menuju sel epitel usus,diikuti dengan adhesi, invasi dan berkembang di dalam vakuola sel usus. Di dalamsel usus, bakteri memproduksi cytolethal distending toxin (CDT) yang menyebabkankerusakan pada sel usus, Kerusakan sel usus tersebut menyebabkan peradanganpada usus (enteritis) dengan gejala klinis diare cair dan terkadang berdarah (Bhunia2008).

page 2 / 2