16
MAKALAH KEPERAWATAN PATOFISIOLOGI SISTEM RESPIRASI I Mekanisme Bersin” Di Susun Oleh : 1. Anggita Adhistiara (121.0012) 2. Lusy Arista A (121.0058) 3. Maulana Yusuf (121.0062) 4. Nirota Zuriga P (121.00 5. R.Kamaliyatul A (121.0080) 6. Tiara Widya P (121.0102) 7. Nenda Yusinta (111.0090) Prodi S1 – Keperawatan S1 – 2B

patofisiologi mekanisme bersin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dokumen keperawatan

Citation preview

Page 1: patofisiologi mekanisme bersin

MAKALAH KEPERAWATAN PATOFISIOLOGI SISTEM RESPIRASI I

“Mekanisme Bersin”

Di Susun Oleh :

1. Anggita Adhistiara (121.0012)

2. Lusy Arista A (121.0058)

3. Maulana Yusuf (121.0062)

4. Nirota Zuriga P (121.00

5. R.Kamaliyatul A (121.0080)

6. Tiara Widya P (121.0102)

7. Nenda Yusinta (111.0090)

Prodi S1 – KeperawatanS1 – 2B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2013/2014

Page 2: patofisiologi mekanisme bersin

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul “mekanisme bersin” ini dapat selesai dengan baik, walaupun masih perlu beberapa masukan-masukan dalam rangka penyempurnaan makalah ini.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi siapapun yang membacanya.

Surabaya, 19 November 2013

Tim Penulis

Page 3: patofisiologi mekanisme bersin

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. ii

Daftar Isi...................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................. 2

Bab II Landasan Teori

2.1 Pengertian.............................................................................................. 3

2.2 Patofisiologi Sistem Pernapasan............................................................ 3

Bab III Pembahasan

3.1 Mekanisme Bersin...................................................................................15

Bab IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan..............................................................................................17

4.2 Saran........................................................................................................17

Daftar Pustaka...............................................................................................iv

Page 4: patofisiologi mekanisme bersin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Respirasi atau pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Patofisiologi berasal dari dua kata, yaitu patologi dan fisiologi. Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit. Sedangkan fisiologi adalah suatu zat hidup yang diketahui fungsinya. Jadi, pengertian dari patofisiologi adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana terjadiya suatu penyakit.

Fungsi utama respirasi adalah menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil karbon dioksida dari dalam darah. Fungsi lainnya adalah mengatur keasaman cairan tubuh, membantu pengendalian suhu tubuh, ekskresi air dan fonasi atau pembentukan suara.

Fungsi utama dari paru-paru adalah menghirup dan menyaring udara. Lapisan udara yang kita hirup terdiri dari nitrogen, oksigen, air, karbondioksida dan partikel-partikel lain yang mempunyai kadar berbeda-beda. Udara tersebut masuk melalui hidung, mulut, melewati pangkal laring/kotak suara dan meneruskan perjalanannya ke bawah ke trachea/batang tenggorokan yang bercabang kedua bronki utama. Dari sini, udara disalurkan ke dalam bronkioli (bronki yang paling kecil) dan akhirnya ke dalam jutaan alveoli (kantong-kantong udara) yang berada di paru-paru.

Setiap paru-paru diliputi oleh pleura, yang melindungi paru-paru dan juga membantunya untuk mengembangkan dan berkontraksi dengan mudah dalam dada. Paru-paru yang normal mampu menghindari infeksi karena sistem respirasi dan hidung berfungsi menyaring udara secara efektif, dan karena trakea dan bronki menghasilkan lendir yang membantu menangkap dan mengangkut kontaminen-kontaminen. Namun demikian tidak menutup kemungkinan paru-paru mengalami berbagai jenis gangguan. Gangguan tersebut dapat berupa infeksi atau jenis lainnya.

1.2 Rumusan Masalah1. Apakah pengertian dari mekanisme bersin?2. Bagaimana fisiologi dari bersin ?3. Bagaimana patofisiologi dari mekanisme bersin ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian dan patofisiologi sistem respirasi.

Page 5: patofisiologi mekanisme bersin

2. Untuk mengetahui tentang mekanisme bersin.3. Untuk mengetahui tentang fisiologi bersin.4. Untuk mengetahui tentang patofisiologi dari mekanisme bersin.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengerti tentang apa mekanisme bersin.2. Mahasiswa dapat mengerti tentang fisiologi bersin.

Page 6: patofisiologi mekanisme bersin

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian

Pernapasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirais dan menghembuskan disebut ekspirasi.

Patologi adalah ilmu atau bidang ilmu tentang penyakit (abnormal). Fisiologi adalah fungsi benda hidup, sifat   fisik dan kimia yang mempengaruhi perkembangan dan gerak atau kelangsungan hidup. Patofisiologi adalah membahas aspek dinamis dan proses penyakit.

2.2 Patofisiologi sistem pernapasan

2.2.1 Fungsi respirasi

- Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran.

- Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran.

- Menghanagtakan dan melembabkan udara.

2.2.2 Konsep fisiologisnya

Proses pernapasan sangat penting untuk dapat mensuplai oksigen ke semua jaringan tubuh dan untuk mengeluarkan karbondioksida yang dihasilkan oleh darah melalui paru-paru (Brian, 2008). Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli di dalam paru-paru manusia bersifat elastis. Ruang udara tersebut dipelihara dalam keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang dapat menetralkan kecenderungan alveoli untuk mengempis (McArdle, et al. 1986). Alveoli paru-paru/ kantong udara merupakan kantong kecil dan tipis yang melekat erat dengan lapisan pembuluh darah halus (kapiler) yang mebawa darah yang bebas oksigen (deoxgenated) dari jantung. Molekul oksigen dapat disaring melalui dinding pembuluh darah tersebut untuk masuk ke aliran darah. Sama halnya dengan

Page 7: patofisiologi mekanisme bersin

karbondioksida yang dilepaskan dari darah ke dalam kantong udara untuk dikeluarkan melalui pernapasan, menentukan jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah dan jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari darah (Anonim, 20008a).

Oksigen dalam tubuh dapat diatur menurut keperluan. Manusia sanagt membutuhkan oksigen dalam hidupnya, kalau tidak mendapatkan oksigen selama 4 menit akan mengakibatkan kerusakan pada otak yang tak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian. Kalau penyediaan oksigen berkurang akan menimbulkan kacau pikiran dan anoksia serebralis, misalnya orang bekerja pada ruangan yang sempit, tertutup, ruang kapal, ketel uap, dan lain-lain. Bila oksigen tidak mencukupi maka warna darah merahnya hilang berganti kebiru-biruan misalnya yang terjadi pada bibir, telinga, lengan, dan kaki (disebut sianosis).

2.2.3 VentilasiPertukaran oksigen dan karbondioksida antara paru-paru

dengan udara lingkungan luar.

2.2.4 DifusiPertukaran oksigen dan karbondioksida antara alveolus

dengan pembuluh darah kapiler pulmonal.

2.2.5 TransportasiPertukaran oksigen dan karbondioksida oleh pembuluh

kapiler oleh jaringan dan dari jaringan ke kapiler paru.

Page 8: patofisiologi mekanisme bersin

BAB IIIPEMBAHASAN

Patofisiologi Sistem Respirasi dan Kaitannya dengan Fisiologi Sistem Fisiologi Pernapasan

3.1 Mekanisme Bersin

Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri itu. Syaraf-syaraf yang terdapat di hidung dan mata itu sebenarnya saling bertautan, sehingga pada saat kita bersin, maka secara otomatis mata kita akan terpejam. Hal ini untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membran hidung.Pada saat kita bersin, secara refleks maka otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdenyut. Setelah selesai bersin maka jantung akan kembali lagi berdenyut alias berdetak kembali.

Penyebab Bersin :- Alergi makanan- Gatal- Udara dingin- Penyakit flu

3.3 Fisiologi Bersin

Sebenarnya bersin adalah sebuah pertanda bahwa kita ini sehat. Sehat dalam arti mekanisme tubuh kita berjalan dengan lancar sempurna. Bersin sebagai sebuah reaksi adanya ketidakberesan dalam saluran pernapasan. Mungkin ada debu atau kotoran dari udara yang kita

Page 9: patofisiologi mekanisme bersin

hirup yang tidak tersaring dan ikut masuk sehingga tubuh secara spontan bereaksi mengeluarkan kotoran melalui bersin.

Di dalam hidung, udara yang masuk dihangatkan sampai mendekati suhu tubuh. Kemudian diberi kandungan air sampai mendekati kejenuhan dan dibersihkan lagi sehingga udara yang masuk ke paru-paru benar-benar bebas dari benda asing. Bila udara sangat beredebu, sangat dingin atau mengandung uap atau zat yang merangsang, ujung syaraf dihidung akan terangsang. Akibatnya refleks bersin segera terjadi untuk membersihkan hidung.

3.4 Patofisiologi Bersin

Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri itu. Syaraf-syaraf yang terdapat di hidung dan mata itu sebenarnya saling bertautan, sehingga pada saat kita bersin, maka secara otomatis mata kita akan terpejam. Hal ini untuk melindungi saluran air mata dan kapiler darah agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang keluar dari membran hidung.Pada saat kita bersin, secara refleks maka otot-otot yang ada di muka kita menegang, dan jantung kita akan berhenti berdenyut. Setelah selesai bersin maka jantung akan kembali lagi berdenyut alias berdetak kembali.

Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan cairan yang masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri tersebut. Bersin juga dapat timbul akibat adanya peradangan (rhinosinusitis), benda asing, infeksi virus, atau reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut muncul karena paparan terhadap bahan alergen.

Selain karena alergi, gejala pada hidung tersebut disebabkan bahan-bahan nonalergi yang ditimbulkan faktor lingkungan. Di antaranya, perubahan udara, temperatur, suhu, kelembapan, tekanan udara, atau bahan-bahan kimia dari obat-obat atau kosmetik tertentu. Mungkin juga akibat polusi udara karena asap kendaraan dan lingkungan industri. Kepantasan udara yang dilepaskan ketika bersin bisa mencapai 160 km/jam.Bersin sebetulnya berguna menjaga agar hidung tetap bersih (cleansing effect). Udara yang mengembus kuat dengan tekanan tinggi dari paru-paru mendorong keluar melalui hidung dan mulut. Refleks bersin itu bisa terjadi berulang-ulang, sehingga diharapkan pembersihan bisa maksimal.

Page 10: patofisiologi mekanisme bersin

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanDari data yang telah kami jelaskan diatas mengenai patofisiologi

mekanisme bersin dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadinya bersin pasti ada tanda, gejala, penyebab, bahkan alur atau jalan terjadinya suatu penyakit itu bisa terjadi. Dalam makalah ini telah dijelaskan bahwa dalam bersin itu ada alurnya atau patofisiologinya.

4.2 SaranSaran yang dapat kami sampaikan adalah semoga dengan dibuatnya

makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai patofisiologi mekanisme bersin.

Page 11: patofisiologi mekanisme bersin

DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Musdalifah, Milda. (patotisiologis-sistem-respirasi-ibu.html (19 september 2013)).

Jasmin, Muhammad. (anatomi-fisiologi-saluran pernapasan.html (19 september 2013)).

Jawa, Kampung. (definisi-retraksi-pengertian-retaksi.html (19 sempember 2013)).

Wikimedia (respirasi kel.4/croup.html).

Arifin, Syamsul (respirasi kel4/sesak-napas-dan-mekanismenya.html (19 september 2013)).

Antariksa, Budhi. potogenesis,diagnostik dan skrining OSA (Obstructive Sleep Apnea). Jakarta.

iv