Upload
ammye-birulangit
View
113
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
KIMIA ORGANIK FISIS II
PARTISIPASI OKSIGEN, NITROGEN,
DAN GUGUS ORTO INTRAMOLEKUL
Disusun Oleh :
Kelompok VI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
I. PENDAHULUAN
Pada reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus
yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi
seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul
sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.
Hasil dari partisipasi ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang
berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada
umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi
gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat.
Partisipasi gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu
gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan
kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”.
Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan
membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang
sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.
Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi
belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik,
sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya
mengikuti konfigurasi awal.
Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga
ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan
cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan
enam.
II. PARTISIPASI OKSIGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Contoh partisipasi oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan
1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.
Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan
serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*.
Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi
yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk
membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.
Contoh lain dari partisipasi oksigen sebagai gugus tetangga ialah pada hidrolisis anion
2-bromopropanoat dengan konsentrasi OH- yang rendah, juga diperoleh hasil dengan konfigurasi
yang tidak berubah. Kecepatan reaksi tidak bergantung dari konsentrasi OH-, dan mekanismenya
ialah :
III. PARTISIPASI NITROGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA
Partisipasi nitrogen sebagai gugus tetangga dapat terjadi dalam bentuk aminanya, seperti
reaksi substitusi senyawa amina di bawah ini :
kinetika reaksi diatas merupakan reaksi orde satu. Kecepatan reaksi tergantung hanya pada
konsentrasi substrat tapi tidak pada nukleofiliknya. Hal ini mengherankan, dimana substitusi
nukleofilik atom karbon primer SN2 kecepatan reaksinya tergantung pada konsentrasi substrat
dan nukleofilik. Tetapi dengan adanya partisipasi gugus tetangga mengakibatkan kecepatan
reaksinya hanya bergantung kepada konsentrasi substratnya saja.
IV. PARTISIPASI GUGUS TETANGGA PADA SENYAWA AROMATIK
Partisipasi oleh elektron π dapat terjadi membentuk cincin segitiga dengan muatan positif
pada cincin benzene sebagai bentuk intermediatnya, dan menghasilkan produk akhir seperti pada
Substitusi nukleofilik pada umumnya, namun tanpa inversi konfigurasi.
Senyawa intermediate yang terbentuk ialah ion phenonium.
Dengan adanya dua substituent pada benzene dengan posisi orto, dimana substituent pertama
mengandung gugus pergi, dan substituen kedua mengandung gugus yang berpartisipasi sebagai
gugus tetangga, maka dapat terbentuk senyawa intermediate melalui partisipasi gugus orto
intramolekul.