32
Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran. Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampai- kan kepala daerah kepada DPRD untuk dibahas dalam pem- bicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama Badan Anggaran DPRD. KAJIAN (3) PEMUDA. Generasi muda adalah ujung tombak pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, serta merupakan komponen terbesar dalam komposisi penduduk Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu, merupakan mo- men penting para pemuda dalam menyatukan visi kebangsaan Indonesia. ANALISA (9) KUA PPAS 2016. Pembahasan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Angga- ran 2016 dilakukan secara komprehensif antara Badan Angga- ran DPRD Kabupaten Sidoarjo bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sidoarjo. PROFIL (15) H. Sulamul Hadi Nurmawan, S.THi dan Siswo Adi Tjahyono, merupakan sosok muda di Kab. Sidoarjo. Simak Profil serta kiprah mereka. FEATURES (31) Yayasan Anak Yatim. Yayasan Pena Zakat sendiri meru- pakan lembaga pengelola zakat, infaq, dan shadaqah serta wakaf yang memiliki segmen penyaluran khusus bagi anak yatim dhuafa, bertujuan untuk mengkoordinasi dan kemudian menyalurkan bantuan dari para donatur yang untuk diberikan kepada anak yatim piatu dhuafa yang berhak. Dengan tujuan untuk pembangunan sumber daya insane anak yatim dhuafa secara mandiri dan berkelanjutan. Komunitas ini juga sekaligus mencoba meningkatkan peran sosial para komunitas kepada para anak yatim/piatu dhuafa yang membutuhkan sesuai den- gan kemampuan. ISSN : 1907-9362 Parlementaria Media DPRD Kab. Sidoarjo P arlementaria EDISI 74/ VOL.10 TAHUN 2015 DAFTAR ISI Cover : Pimpinan DPRD Kab. Sidoarjo Menandatangani Keputusan KUA PPAS APBD Tahun 2016 Pengarah : Sekretaris DPRD Kab Sidoarjo. Penanggungjawab : Kabag Persidangan dan Perundang-undangan. Redaksi Pelaksana : Kasubbag Perencanaan, Kasubbag Dokumentasi dan Kehumasan, Kasubbag Perundang-undangan. Anggota Redaksi : Staf Sekretariat DPRD. Alamat Redaksi : Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo, Jl. Sultan Agung No. 39, Sidoarjo. Telp. 031-8921955, 8965219 FAX. 031-8925396. Website : http://www.dprd-sidoarjokab.go.id Email : [email protected], [email protected] Twitter : @dprdsidoarjokab, Facebook : Dprdkabsidoarjo Redaksi menerima sumbangan tulisan, ilustrasi, foto. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengu- rangi substansi yang ingin disampaikan.

Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1

SALAM REDAKSI (2)Anggaran. Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampai-kan kepala daerah kepada DPRD untuk dibahas dalam pem-bicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD bersama Badan Anggaran DPRD.

KAJIAN (3)PEMUDA. Generasi muda adalah ujung tombak pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, serta merupakan komponen terbesar dalam komposisi penduduk Indonesia. Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu, merupakan mo-men penting para pemuda dalam menyatukan visi kebangsaan Indonesia.

ANALISA (9)KUA PPAS 2016. Pembahasan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Angga-ran 2016 dilakukan secara komprehensif antara Badan Angga-ran DPRD Kabupaten Sidoarjo bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sidoarjo.

PROFIL (15)H. Sulamul Hadi Nurmawan, S.THi dan Siswo Adi Tjahyono, merupakan sosok muda di Kab. Sidoarjo. Simak Profil serta kiprah mereka.

FEATURES (31)Yayasan Anak Yatim. Yayasan Pena Zakat sendiri meru-pakan lembaga pengelola zakat, infaq, dan shadaqah serta wakaf yang memiliki segmen penyaluran khusus bagi anak yatim dhuafa, bertujuan untuk mengkoordinasi dan kemudian menyalurkan bantuan dari para donatur yang untuk diberikan kepada anak yatim piatu dhuafa yang berhak. Dengan tujuan untuk pembangunan sumber daya insane anak yatim dhuafa secara mandiri dan berkelanjutan. Komunitas ini juga sekaligus mencoba meningkatkan peran sosial para komunitas kepada para anak yatim/piatu dhuafa yang membutuhkan sesuai den-gan kemampuan. ISSN : 1907-9362

ParlementariaMedia DPRD Kab. Sidoarjo

Pa r l e m e n t a r i a Edisi 74/ vol .10 TAHUN 2015 DAFTAR ISI

Cover :Pimpinan dPRd Kab. sidoarjo Menandatangani Keputusan KUA PPAs APBd Tahun 2016

Pengarah : Sekretaris DPRD Kab Sidoarjo. Penanggungjawab : Kabag Persidangan dan Perundang-undangan. Redaksi Pelaksana : Kasubbag Perencanaan, Kasubbag Dokumentasi dan Kehumasan, Kasubbag Perundang-undangan. Anggota Redaksi : Staf Sekretariat DPRD. Alamat Redaksi : Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sidoarjo, Jl. Sultan Agung No. 39, Sidoarjo. Telp. 031-8921955, 8965219 FAX. 031-8925396.Website : http://www.dprd-sidoarjokab.go.id Email : [email protected], [email protected] : @dprdsidoarjokab, Facebook : Dprdkabsidoarjo

Redaksi menerima sumbangan tulisan, ilustrasi, foto. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengu-rangi substansi yang ingin disampaikan.

Page 2: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

2 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

ir. Endang soesijanti,M.si sekrertaris dPRd Kab. sidoarjo

E d i t o r i a l

Menentukan Skala Prioritas Anggaran

Penyusunan KUA dan PPAsMenurut Peraturan Menteri dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006, kepala daerah menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAs berdasarkan RKPd dan pedoman penyusunan APBd yang ditetapkan Menteri dalam Negeri se-tiap tahun. Pedoman penyusunan APBd memuat antara lain:

• pokok-pokok kebijakan yangmemuat sinkronisasi kebijakan pemer-intah dengan pemerintah daerah;

• prinsipdankebijakanpenyusu-nan APBd tahun anggaran berkenaan;

• teknispenyusunanAPBD;dan• hal-halkhususlainnya.dalam menyusun rancangan KUA

dan rancangan PPAs, kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran Pemerin-tah daerah (TAPd) yang dipimpin oleh sekretaris daerah. Rancangan KUA dan rancangan PPAs yang telah disusun dis-ampaikan oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPd kepada kepala daerah, pal-ing lambat pada minggu pertama bulan Juni.

Rancangan KUA memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyu-sunan APBd, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebi-jakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya. strategi pencapaian memuat langkah-langkah kongkret dalam mencapai target.

Prioritas dan Plafon Anggaran sementara (PPAs) merupakan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada sKPd untuk setiap program dan kegiatan se-bagai acuan dalam penyusunan RKA-sKPd. Penentuan batas maksimal dapat dilakukan setelah memperhitungkan be-lanja pegawai.

Tujuan prioritas terpenuhinya ska-la dan lingkup kebutuhan masyarakat yang dianggap paling penting dan paling luas jangkauannya, agar alokasi sumber daya dapat digunakan/dimanfaatkan

secara ekonomis, efisien dan efektif,mengurangi tingkat risiko dan ketidak-pastian serta tersusunnya program atau kegiatan yang lebih realistis.

Rancangan PPAs disusun dengan tahapan sebagai berikut:

• menentukan skala prioritaspembangunan daerah;

• menentukan prioritas programuntuk masing-masing urusan; dan

• menyusunplafonanggaranse-mentara untuk masing-masing program/kegiatan.

demikian pula, di dalam Per-mendagri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan APBd TA 2015 (contoh untuk PPAs 2015), “substansi PPAs mencerminkan prioritas pemban-gunan daerah yang dikaitkan dengan sasaran yang ingin dicapai termasuk program prioritas dari sKPd terkait. Prioritas program dari masing-masing sKPd provinsi disesuaikan dengan uru-san pemerintahan daerah yang ditangani dan telah disinkronisasikan dengan 9 (sembilan) bidang-bidang pembangu-nan, yaitu: (1) Bidang sosial Budaya dan Kehidupan Beragama; (2) Bidang Ekonomi; (3) Bidang ilmu Pengeta-huan dan Teknologi; (4) Bidang sarana dan Prasarana; (5) Bidang Politik; (6) Bidang Pertahanan dan Keamanan; (7) Bidang Hukum dan Aparatur; (8) Bi-dang Wilayah dan Tata Ruang; dan (9) Bidang sumber daya Alam dan ling-kungan yang tercantum dalam RKP Ta-hun 2015, sedangkan prioritas program dari masing-masing sKPd kabupaten/kota selain disesuaikan dengan urusan pemerintahan daerah yang ditangani dan telah disinkronisasikan dengan 9 (sembilan) bidang-bidang pembangunan tersebut di atas, juga telah disinkronisa-sikan dengan prioritas program provinsi yang tercantum dalam RKPd Povinsi Tahun 2015.

Rancangan KUA dan rancan-gan PPAs disampaikan kepala daerah

kepada dPRd untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBd ta-hun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPd bersama panitia anggaran dPRd. Rancangan KUA dan rancangan PPAs yang telah dibahas se-lanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAs. Format KUA dan PPAs tercan-tum dalam lampiran A.X.a dan A.Xi.a Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

KUA dan PPAs yang telah dis-epakati masing-masing dituangkan ke dalam nota kesepakatan yang ditan-datangani bersama antara kepala daerah dengan pimpinan dPRd dalam waktu bersamaan. dalam hal kepala daerah berhalangan, yang bersangkutan dapat menunjuk pejabat yang diberi wewenang untuk menandatangani nota kesepakatan KUA dan PPAs. dalam hal kepala dae-rah berhalangan tetap, penandatanganan nota kesepakatan KUA dan PPAs di-lakukan oleh pejabat yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang. Format nota kesepakatan tercantum dalam lampiran A.Xii.a Peraturan Menteri dalam Neg-eri Nomor 13 Tahun 2006.

Berdasarkan nota kesepakatan, TAPd menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Angga-ran sKPd (RKA-sKPd) sebagai acuan kepala sKPd dalam menyusun RKA-sKPd. Rancangan surat edaran kepala daerah tentang pedoman penyusunan RKA-sKPd mencakup:

• prioritas pembangunan daerahdan program/kegiatan yang terkait;

• alokasi plafon anggaran se-mentara untuk setiap program/kegiatan sKPd;

• batas waktu penyampaianRKA-sKPd kepada PPKd;

• dokumensebagailampiransu-rat edaran meliputi KUA, PPAs, anali-sis standar belanja dan standar satuan harga.***

Page 3: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 3

k a j i a n

Ali Masykuri, s.Pd, M.Pdi, Ang-gota Komisi d dPRd sidoarjo men-gatakan bahwa pemuda yang ada di sidoarjo saat ini sangat membanggakan. Banyak terlahir pemuda-pemudi ber-prestasi di sidoarjo. “Yang perlu dilaku-kan oleh legislatif dan eksekutif adalah bagaimana menyusun formula yang bagus untuk mensupport para pemuda tersebut,” katanya.

“Kondisi generasi muda saat ini

sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyak kegiatan positif dari pemuda yang telah dilakukan mereka,” lanjut-nya.

ia meng-harapkan, Pemerintah sido-arjo menjadikan pemuda sebagai aset dan mitra strategis untuk kemajuan pembangunan di sidoarjo, bukan sebagai beban dan masalah.”Pemuda sebagai aset dan kekuatan yang besar jumlahnya diyakini akan dapat meningkatkan perannya dalam pembangu-nan daerah,”lanjutnya lagi

dia mengatakan paradigma selama ini, cen-derung pemuda dianggap sebagai beban dan masalah

yang membawa pada kebi-jakan pemecahan masalah yang bersifat jangka pendek. Padahal dengan mem-perlakukan pemuda sebagai aset dan kekuatan masa depan, akan membawa pada model kebijakan positif dan jangka panjang.

“Kami (anggota dPRd red.) akan selalu mensupport kegiatan posi-tif masyarakat sidoarjo khususnya para pemuda,” katanya.

Atas alasan itu, Ali meminta ke-pada pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten sidoarjo agar menekankan pembangunan kepemudaan sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan rakyat, dan menjadikan KNPi menjadi mitra strategis pemerintah untuk mem-bangun karakter pemuda yang produktif dan berdaya saing menyambut Masyara-kat Ekonomi AsEAN 2015. Terutama, dinas terkait seperti dinas Pemuda olahraga Kebudayaan dan Pariwisata sidoarjo.”

“saya meyakini, pemerintah sido-arjo sudah menjadikan dinas tersebut se-bagai poros dalam melakukan pemban-gunan kepemudaan. Akan tetapi, tidak menutup diri, bahwa lembaga – lem-baga lainnya untuk turut mendukung hal tersebut,” imbuhnya.

Untuk itu, Politisi asal Partai Nas-dem itu menghimbau kepada eksekutif, untuk dapat melakukan penguatan dan revitalisasi peran dinas terkait dalam menangani pembangunan kepemudaan dengan anggaran yang seimbang bahkan harus lebih besar dari dana olahraga.

Anggota Komisi d yang membi-dangi Kesrah dan bermitra kerja dengan sKPd yang terkait prihatin, anggaran untuk pembinaan kepemudaan tahun ini masih minim dan masih belum te-pat sasaran. “saya menilai, program pengembangan pemuda dianggarkan

Generasi muda adalah ujung tombak pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, serta merupakan komponen terbesar dalam komposisi penduduk Indone-sia. Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu, meru-pakan momen penting para pemuda dalam menyatukan visi kebangsaan Indonesia. Tak mudah memang me-nyatukan keanekaragaman dalam satu ikatan persatu-an, karena masing-masing punya kepentingan, namun tanah air, bangsa yang satu, dan bahasa persatuan Indo-nesia bisa menyatukan perbedaan tersebut

Aktualisasi “Sumpah Pemuda” di Era Terkini

Page 4: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

4 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

k a j i a n

sangat kecil, dan program di sKPd itu lebih menitik beratkan ke bidang olah-raga. Padahal, program pengembangan pemuda sangatlah penting, untuk men-ciptakan generasi berkualitas,” ujarnya.

sementara itu, lanjutnya, untuk pengembangan pemuda dan program kepemudaan, harus didukung dari sisi anggaran. Karena bagaimana pun, pro-gram pengembangan pemuda meru-pakan salah satu bagian yang penting. dewan lanjutnya mendorong agar tahun selanjutnya anggaran tersebut lebih dit-ingkatkan lagi.

“sidoarjo memiliki banyak sekali generasi muda yang berprestasi dan berkualitas, maka itu generasi muda ha-rus di bina lebih baik lagi dengan didu-kung anggaran yang mencukupi,” kata Ali.

dPRd berharap perlu pembahasan terkait soal kepemudaan supaya pemuda masa depan ini agar ditingkatkan ang-garannya. Jangan hanya sebatas perha-tian-perhatian saja. karena ini penting, bagaimana kita bisa menciptakan pemu-da yang mandiri dan berkualitas. “Kita di dewan siap membantu mengupay-akanya, nanti pengajuan dan pembah-sannya melalui dPRd sidoarjo, maka akan kita bantu peningkatanan angga-ranya pada APBd sidoarjo berikutnya,” pungkasnya.

Anggota Komisi B dPRd sido-arjo, Mulyono, membenarkan jika anca-man untuk generasi muda saat ini adalah gempuran budaya globalisasi. Menurut-nya, saat ini memang bukan ancaman perang yang dihadapi para pemuda era globalisasi, namun pengaruh budaya globalisasi harus lebih diwaspadai oleh generasi muda.” inilah yang perlu pro-teksi lebih dari semua pihak baik factor internal hingga eksternal.”katanya

Tentu saja sikap dan rasa optimis menurut Mulyono harus terus terpeliha-ra dan tertanam dalam diri dan kehidu-pan terutama para pemuda. “Hal terse-but harus didukung dan komitmen tinggi dari Pemerintah untuk memperkuat sek-tor perlindungan warga negara, tata ke-lola pemerintahan yang baik, penguatan daerah/desa dalam bingkai NKRi, pen-egakan hukum yang adil, peningkatan pendidikan, kemandirian ekonomi, dan menguatkan persatuan indonesia.” Ten-tu, ini merupakan pekerjaan rumah bagi kami anggota dewan.

Politisi muda asal Partai Keadilan sejahtera itu menilai, eksekutif seharus-nya konsisten dan komitmen atas pembi-naan kepemudaan yang ada di sidoarjo.

ia menyampaikan, seluruh ang-gota dPRd sidoarjo akan terus mendo-

rong para pemuda di sdioarjo agar bisa mengembangkan kreativitas dengan cara berwirausaha sehingga bisa meng-hasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. “Pemuda di sidoarjo ti-dak boleh hanya mengharapkan untuk menjadi PNs semata. Menempuh jalur berwirausaha juga merupakan peluang besar untuk bisa hidup mandiri tanpa harus memilih jalur PNs,”lanjutnya di ujung seluler

Menurut dia, Pemerintah pasti mempunyai program untuk membina dan membantu pengembangan usaha ke-cil dan menengah bagi pemuda yang ada di sidoarjo.”dukungan terhadap kreati-vitas remaja dalam berwirausaha harus terus dilakukan, agar energi-energi yang dimiliki oleh para generasi muda dapat tersalurkan ke hal-hal positif dan ber-guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendukung program pemerintah daerah.”tuturnya

ia juga menyatakan kesiapannya untuk membantu mengembangkan usa-ha tersebut tidak sulit dilakukan karena ia memiliki kapasitas selaku wakil raky-at yang duduk di parlemen bisa menggu-nakan kewenangannya untuk meminta kepada dinas atau badan terkait mem-berikan program bantuan kepada usaha kecil dan menengah khususnya yang di-jalankan oleh generasi muda.

“Banyak potensi – potensi yang belum tergali dalam diri pemuda di sidoarjo. Padahal kamau melihat aktivi-tas remaja saat ini sangat beragam dan positif. Terlihat ketika saya melewati pendopo alun – alun sidoarjo, banyak komunitas remaja memenuhi dalam

beragam aktivitasnya. Ada kursus tari, moderndance,fotograficsertakegiatanlainnya,” ungkapnya.

Fenomena ini, masih menurut Mulyono menunjukkan bahwa banyak potensi dan bakat yang dimiliki remaja di sdioarjo. Belum lagi, prestasi di bi-dang pendidikan seperti juara olim-piade, juara pidato bahasa inggris dan penghargaan lainnya.” inilah wajah sidoarjo.”lanjut Mulyono

ia berharap agar dinas atau badan terkait lainnya bisa membuatkan pro-gram untuk mendukung kreativitas tersebut dan juga bisa memberikan pem-binaan untuk pengembangan usaha. “ini yang hendaknya menjadi perhatian bagi sKPd yang membidani pengembangan usaha kreatif pemuda. Hal ini penting sekaligus mendukung terciptanya lapan-gan kerja baru sekaligus upaya menekan angka kemiskinan,”Harapnya

dikatakan Mulyono lagi, ke-beradaan pemuda dapat mengisi ruang-ruang penting dalam aspek kehidu-pan, karena usia yang potensial, dan produktif sehingga dapat menggerakkan pembangunan dan menjadi pelopor ke-majuan Bangsa menuju cita-cita kejay-aanya.Namun sebaliknya selain potensi produktif juga sartat muatan negatif, se-hingga pemuda juga bisa menjadi sum-ber utama permasqalahan bangsa.

Namun lanjutnya, musuh bangsa indonesia saat ini adalah narkoba. oleh sebab itu, generasi muda yang menik-mati kemerdekaan harus bisa membas-mi narkoba yang telah menggerogoti generasi muda. “Jangan masalah nar-koba menjajah generasi muda. Generasi

muda harus dapat menjadi ujung tombak membasmi narkoba,” pintanya.

Pada kesempa-tan itu, Mulyono kepada Parlementaris mengajak generasi muda untuk se-makin memperkokoh per-satuan dan kesatuan, men-gisi kemerdekaan melalui pembangunan.”sElain itu juga, Pendidikan merupak-an pilar pokok pembangu-nan bangsa. Bahkan pen-didikan sebagai investasi sumber daya manusia,” katanya.

Pembangunan pendi-dikan, masih menurut pria kelahiran 10 september 1980 diyakini merupakan factor kunci untuk me-ningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Hal itu bisa

Page 5: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 5

k a j i a n

memutus mata rantai kemiskinan, pen-gangguran dan sebagainya.

ia meyakini bahwa dunia pendi-dikan seharusnya menjadi wadah yang tidak hanya bertugas memberikan ilmu pengetahuan serta karakter generasi muda, namun juga dunia pendidikan harus mampu menjadi ujung tombak lahirnya ide-ide pembangunan.”dan kami akan selalu mensupport baik pro-gram maupun anggaran jika memang diperlukan.”akhirnya,

Eksistensi organisasi Kepemu-daan

Tarkit Erdianto, Anggota Komisi C dari Pdi Perjuangan menjelaskan bahwa pemuda memiliki sifat selalu in-gin dianggap sebagai orang yang sudah besar, sudah tahu, sudah kuat dan bisa apapun.

“Menjadi pemuda itu memang merupakan ambang bagi orang untuk bisa menunjukkan eksistensinya, unjuk kekuatan berpikirnya, kemampuan olah raganya dan juga kemampuan dirinya beraktualisasi”.

Wadah atau organisasi kepemu-daan itu sendiri sebenarnya juga tidak melulu diisi oleh pemuda saja. Keg-iatan kumpul-kumpul merupakan hal yang positif dan mereka terkadang ber-temu jodohnya di tempat itu atau justru mendapatkan lowongan pekerjaan dari organisasinya yang sudah di ikuti”.

Pemuda biasanya banyak cara untuk bisa menyamakan visi dan misi dengan yang sepakat pada pemikiran-nya. Kalau sudah tidak ada kesepakatan

lagi atau bertolak belakang, pengikut organisasi itu akan keluar dengan sendirinya dan mencari lagi apa keg-iatan yang cocok dan di su-kainya”.

“Pemuda itu masih labil, belum bisa memiliki konsistensi dan komitmen terhadap apa yang diikutin-ya dalam organisasi, mung-kin nanti akan di ketahui setelah mereka merasakan apa manfaat organisasi kepemudaan itu untuknya, pastinya bertujuan agar ti-dak melakukan aktifitasyang negatif atau terjeru-mus pada perilaku remaja yang bebas dan merusak.

sejauh ini, kata Tarkit, organisasi kepemudaan itu tetap membutuhkan pendampingan, dari orang-orang yang sudah berpengalaman dalam berorganisasi, tujuannya agar nantinya pemuda itu tahu langkah mana yang

akan ditempuh untuk men-jalani realita kehidupan, dan organisasi yang pernah di ikutinya bisa menjadi pengalaman jug. Nanti ka-lau sudah berkeluarga kan ada semacam organisasi juga, ada tugas, ada tang-gung jawab, ada struktur kepengurusan dan hak”.

Banyak sisi positifnya dari organisasi kemasyara-katan dan kepemudaan karena bertujuannya agar para pemuda bisa belajar untuk menjadi pribadinya sendiri yang baik, memilih yang baik, aktifitas yangpositif dan dari kebersa-maan itu mereka juga bela-jar tentang makna tenggang rasa dan solidaritas dari sesama kaum muda untuk peduli kepada masyarakat

secara umumnya.“Bagus, kalau pemuda itu memi-

liki organisasi kepemudaan yang men-gajak pemuda lainnya untuk peduli pada sekitarnya, peduli kepada sesamanya, alam semesta dan ada wujud nyatanya dari apa yang mereka lakukan. setida-knya pemuda itu tak hanya hura-hura saja, tapi ada sisi baik dari kegiatan mereka yang bisa mendatangkan man-faat bagi orang lain”.

H.Khoirul Huda, s.Ag,M.Ag, Anggota Komisi B dari partai Golkar

Bintang Persatuan berkomentar, “saya dulunya adalah guru, dosen dan itu arti-nya saya pendidik orang muda”.

“Menghadapi orang muda itu jauh lebih mudah dan lebih bisa di berikan pengarahan, terlepas apakah anak-anak didik saya itu bisa memahami apa yang saya ajarkan tapi kaum muda itu akan memiliki pemikiran, bahwa orang men-jadi dewasa itu tentunya dari pengala-man dan pengetahuan dirinya saat masih muda dulu”.

Bergerak dalam organisasi kepe-mudaan, maka itu artinya ada banyak pemuda di dalamnya, mereka ber-gabung dan berusaha untuk memahami benar apa organisasi yang di masukinya dan mempelajari visi dan misinya”.

“Mungkin organisasi kepemudaan itu juga melakukan perekrutan untuk pengikut baru dalam organisasinya agar tetap bertahan, hanya saja banyak orang muda itu tidak paham benar apa yang di ikutinya dan tidak tahu tujuan dirinya ikut organisasi. dikiranya orang ikut organisasi itu seperti masuk kerja dan dibayar”.

Banyak organisasi kepemudaan itu di manfaatkan oleh orang politik dan menjadikan para pemuda itu untuk melakukan misi yang bertujuan untuk kepentingan perseorangan saja. Butuh kepekaan dari para pemuda itu agar ti-dak terjebak pada kegiatan kepemudaan yang tidak mendidik. “Berorganisasi akan mendidikn pemuda untuk tegas dan bisa mengambil sikap sendiri un-tuk menentukan apa kegiatan yang baik bagi mereka,” kata Huda.

Pemerintah memang harus bisa jugamerengkuhdanmencarikanaktifi-

Page 6: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

6 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

k a j i a n

tas kepemudaan yang positif, tapi tentu saja tidak mengurangi kebebasan dari pemuda itu berapresiasi.

“Pemuda kalau terlalu di atur juga tidak jalan, kalaupun ikut berorganisasi tapi akan cenderung tidak memiliki kon-tribusi terhadap organisasi kepemudaan itu sendiri, hanya sekedar ikut menghad-iri aktifitas yang terjadwal saja, hanyaikut makan dan mengobrol sendiri”.

Memunculkan ide kreatif dari kaum muda ini memang harus diberi-kan stimulus, artinya mereka di ajak un-tuk melihat sendiri bagaimana keadaan yang perlu mendapat perhatian, dan di berikan arahan dari pemikiran mereka, ide apa yang bisa di ungkapkan dan kita akomodir.

“setiap orang muda sebenarnya sangat kreatif, karena mereka masih me-miliki pemikiran tanpa batas dan tidak membatasi apa yang hendak di tekuni, dan dari sinilah peran orang muda kare-namereka cukup fleksibel jika di ajakuntukmelakukanaktifitasapapunyangberagam dan positif”.

Hingga saat ini, banyak organisasi kepemudaan itu yang hanya bergerak saja, mengikuti isyu-isyu politik yang terjadi di banyak negara dan wilayah, ikut peduli, demo, tapi tanpa tahu apa kemanfaatannya, hanya sekedar ikut-ikutan, karena mereka tidak paham, apa tujuan dirinya mengikuti organisasi kepemudaan. Namanya orang muda pasti kuat saja kalau harus berjalan kaki jauh atau long march sambil berteriak-teriak, tapi buat apa, tentunya butuh pendampingan juga dari orang-orang yang paham dan pengalaman di dunia kepemudaan agar kaum muda itu tidak

menjadi pemuda yang la-tah, tapi memiliki pendirian yang kuat untuk melakukan perubahan yang signifikanpada negeri ini.

Belajar dari orang tuaBangun Winarso,

Anggota Komisi d, dari Partai Amanat Nasional berpendapat bahwa Pemu-da yang baik adalah mereka yang mau belajar dari orang tuanya, atau siapapun orang yang dituakan yang dijadi-kan panutan dalam hidup.

“Pemuda itu tidak akan tahu apapun, kalau dirinya tidak melihat dulu dari apa yang di lakukan orang tuanya atau orang yang di jadikan panutan-nya. Kalaupun mengikuti organisasi kepemudaan, hal ini tidak lepas dari peran serta para orang yang sudah lama bergelut di dunia organisasi kepemudaan,” ujar Winarso.

Memang tidak mudah untuk bisa mengarahkan pemuda agar bisa mengi-kuti seluruh aktifitas organisasi karenayang mereka butuhkan adalah rasa di terima, rasa aman dan mendapat perha-tian dari seniornya.

“Memberikan bimbingan dan ter-us menerus di arahkan untuk memahami akan tujuan dari organisasi itu sendiri hingga mereka memiliki kesadaran dan rasa solidaritas pada organisasi yang di pilihnya” kata Winarso.

Banyak organisasi kepemudaan di kabupaten sidoarjo, dan semua me-

miliki klasifikasi tersendiri dan meng-khususkan kelompok organisasinya itu dalam bidang apa dan mereka sudah memiliki konsistensi bersama kelom-poknya.

“dalam berorganisasi itu ada isti-lah struktural organisasi, dimana orang-orang yang dianggap mumpuni dan lebih mampu dibidangnya dan memiliki kompetensi itulah yang akan terpilih dan yang lain menjadi anggota yang ikut mendukung dan berpartisipasi” ungkap-nya.

Jumlah partisipan atau anggota inipun juga tidak bisa di ambil garis lu-rusnya, karena akan selalu terjadi bong-kar pasang, ada yang masuk ada juga yang keluar. Meskipun masih berusia

Page 7: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 7

k a j i a n

muda, tetapi kalau mereka memiliki kemampuan dan mengorganisir dan ber-organisasi, cakap dan cerdas, dia akan memiliki kedudukan struktural yang lebih tinggi, meskipun ada anggota yang mungkin sudah lebih dulu berada di dalam organisasi tersebut.

“Kalau saya mengamati, organisa-si kepemudaan itu banyak pemudanya, tentu saja masing-masing orang atau anggota akan memiliki pendapat dan pe-mikiran sendiri-sendiri, ada yang peduli tapi banyak juga yang hanya sekedar ikut-ikutan”.

Adanya organisasi yang mengum-pulkan banyak pemuda sedikit banyak akan membuat satu wanaha pembelaja-ran untuk bisa saling menghargai orang lain dengan tujuan agar organisasinya tidak sampai terjadi perpecahan, mem-buat solid dan mencapai keputusan ke-mufakatan yang adil dan bijaksana.

orang yang masih muda juga mampu untuk bisa saling mengayomi satu sama lain dan kompak, tapi itu semua tidak lepas dari peran serta orang yang sudah senior dalam organisasi kepemudaan itu.

Mengutamakan kepentingan ber-sama dari pada kepentingan pribadi, itu motto yang pasti akan terus di dengung-kan kepada para pemuda dalam organ-isasi, semata agar mereka tidak terjebak pada perdebatan yang tak akan ada habis dan ujung pangkalnya”.

“Pemuda itu bisa mencapai masa mudanya dengan sangat brillian, jika pemuda itu tahu memanfaatkan kemam-puan dirinya dalam pengorganisasian, ini penting, agar kelak meskipun tidak lagi menjadi anggota sebuah organ-isasi kepemudaan, tapi dia sudah tahu bagaimana caranya memahami pendapat dan memahami kepentingan orang lain tanpa merugikan diri sendiri,” katanya.

sampai sejauh ini, memang bu-tuh sarana dan prasarana dari pemer-intah untuk ikut andil dan berperan serta dalam memberikan aktifitas dankegiatan yang memajukan, agar pemuda itu tidak sampai menjadi pemuda yang menyia-nyiakan masa mudanya untuk hal-hal yang kurang baik”.

Keperdulian bersamadr H Wijono dari Komisi d dari

partai Pdi- Perjuangan berkomentar bahwa pemuda identik dengan pribadi yang masih labil dan mudah terpengaruh pada lingkungan dan teman-temannya, tak lain tujuan mereka hanya ingin di akui jika mereka sudah lepas dari keteri-katan orang tua dan ingin bebas melaku-kan apapun yang diinginkannya.

“Hanya saja, memang perlu yang namanya menahan diri agar pemuda itu tidak sampai salah dalam mengikuti langkahnya, satu kali saja dirinya ter-jerumus pada hal yang negatif seperti narkoba dan minuman keras, maka akan sulit bagi mereka untuk bisa bangkit. Butuh waktu yang sangat lama bagi pemuda yang sudah terlanjur ketergan-tungan dengan perbuatan buruk itu teru-tama kalau teman-temannya juga masih teman yang sudah menjerumuskannya,” kata Wijono.

“Saya juga sebagai aktifis yangsangat peduli pada pemuda yang keter-gantungan narkoba tentunya akan san-gat menyayangkan jika sampai pemuda itu harus menghabiskan waktunya dipanti rehabili-tasi, padahal kalau nantinya mereka kembali ke kehidu-pan masyarakat, akan lebih mungkin itu justru kembali pada pergaulan teman-te-mannya yang dulu, karena menganggap mencari yang baru belum tentu akan bisa menerimanya,” ungkapnya.

Menurut Wijono, orang tua merupakan pem-bimbing bagi anak-anaknya yang masih muda, agar mereka menyadari hal apa yang tak seharusnya diper-buat dan yang bisa dilaku-kan. Narkoba itu berba-hayanya jangka panjang, mungkin bisa berhenti tapi kondisi tubuh akan mudah sekali sakit, karena terbiasa diberikan obat yang sebena-

rnya untuk membiasakan tubuh tidak sakit.

Kondisi jangka pan-jang ini juga yang harus diperhatikan, dengan terus memberikan perhatian ke-pada anak mudanya agar tahu akan bahaya dari nar-koba juga minuman keras.

“sebenarnya tidak su-lit mengarahkan anak muda itu, adalah memberikan fasilitas saja apa yang mer-eka butuhkan untuk bisa menyalurkan bakat dan kre-atifitasnya, jadi tidak matiberpikir dan tidak sampai merasakan kebosanan den-ganaktifitasyangmonoton.Hanya untuk memberikan kesempatan kepada pemu-da itu bahwa dirinya bisa

melakukan hal yang lebih bermanfaat bagi dirinya juga orang lain,” katanya.

suara pemudaAri suyono dari KNPi menjelas-

kan perihal kegiatan yang di lakukan organisasi kepemudaan di alun-alun beberapa waktu lalu. Kegiatan KNPi semacam ini memang sudah di agenda-kan, dan saya hanya mengatur jadwal kegiatannya, kemudian mengundang kelompok muda atau organisasi kepe-mudaan, seperti karang taruna yang me-nyukai kegiatan positif kepemudaan ini.

“setiap kegiatan diadakan KNPi dari tahun ke tahun seperti jalan sehat,

Page 8: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

8 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

k a j i a n

pertunjukkan band anak muda, sampai teather dan banyak lagi, hal ini memang jauh-jauh hari akan selalu dipersiap-kan, seperti sudah menjadi tradisi ka-lau setiap tahunnya, selalu ada kegiatan sumpah pemuda dan terakhir kegiatan lebih kepada hiburan, untuk unjuk kebo-lehandankreatifitas,”kataAri.

“Banyak yang ikut andil juga dari berbagai dinas seperti dinas Pariwisata, Kepemudaan dan olahraga, jadi keg-iatan ini memang selalu akan di ikuti kalangan muda dari berbagai lini, dan biasanya anak-anak sekolah, remaja dan aktififismuda,”tambahnya.

siswo Adi Tjahyono Ketua or-ganisasi Kepemudaan “Format” ber-pendapat tentang pemuda di kabupaten sidoarjo. saya sebagai pemuda berpikir bagaimana bisa punya teman yang ban-yak dan melakukan kegiatan yang sama-sama kami sukai.

“Teman adalah aset, apakah itu te-man yang mengamen dan menjadi anak jalanan. saya mengajak teman-teman untuk bisa belajar dan tahu apapun yang ada di sekitar, dilingkungan kita dan ti-dak merasa bahwa hidup itu terdapat ke-senjangan social,” kata siswo.

Pemuda berhak untuk mendapat pengetahuan tentang apa usaha yang baik, untuk hari depannya nanti, kare-na orang menjadi muda tidak akan se-lamanya muda, ada saat waktu akan menuntut orang muda itu untuk menjadi dewasa dan berkeluarga.

Bertahun-tahun, kata siswo, dia sering mengajak teman-teman itu untuk berkumpul bersama, berdiskusi secara rutin, sambil ngopi dan bernyanyi. Mer-eka bisa menyuarakan apapun pemiki-rannya dan mengeluarkan ide kreatifnya sendiri tanpa di paksanya dan formal.

“saya menempatkan diri sama

seperti mereka, sebagai orang muda yang masih mencari, kira-kira apa nanti usaha yang akan kita tekuni untuk bisa mendapatkan nafkah kedepannya dan itu baik, artinya tidak melakukan pe-kerjaan yang akan selalu mengandung resiko. Pengamen dan anak jalanan itu bisa mencari usaha lain dengan meman-faatkan apapun yang ada di sekitar untuk di kelola, misalnya mengelola dan me-manfaatkan sampah daur ulang, menjadi petani, teknisi bengkel dan banyak lagi. Tentu saja pekerjaan itu tidak akan sam-pai dikejar-kejar satpol PP atau aparat yang tak menghendaki keberadaan mer-eka di jalanan,” terangnya.

Tapi namanya usaha, ada yang bisa langsung terbuka dan berusaha sendiri secara mandiri , tapi ada juga yang ma-sih berada di jalanan, karena hidup itu juga pilihan.

“saya hanya ber-harap, pemerintah juga peduli kepada pemuda yang ada di kabupaten sidoarjo ini khususnya dengan memberikan ke-pada mereka fasilitas, modal, pelatihan dan ban-yak lagi cara untuk bisa mengajak kaum muda untuk bisa lebih meng-hargai dirinya sendiri dan keberadaannya, ini untuk mencegah agar pemuda tak sampai terlena dan terjerumus pada kegiatan yang kurang baik, baik dipandang norma sosial maupun bagi kesehatan,” katanya.

Menurut siswo, pemuda perlu untuk men-galihkan gejolak muda yang terkadang sering tak terkendali, salah jalan dan salah menentukan kelom-pok pertemanannya ke arah yang positif dan menun-jang kedewasaannya. Tapi tentu saja hanya pemuda atau pemudi yang diberikan kebebasan saja oleh orang tuanya yang bisa mengikuti kegiatan selain belajar atau sekolah.

di indonesia, kata siswo, banyak organisasi dengan jumlah anggota yang memiliki kesamaan visi dan misi. Ada yang suka dengan aktifitas ling-kungan hidup dan sering melakukan kegiatan misal-

nya melakukan penghijauan di daerah pegunungan yang mengalami penggundulan karena ulah manusia yang tak peduli pada pentingnya pepo-honan dalam kehidupan.

Ada yang masuk dalam organisasi kepemudaan yang mengkhususkan pada keagamaan, mereka mengisi kegiatan dengan ibadah ritual keyakinannya tapi minim melakukan aktifitas yang ber-manfaat bagi sesama.

“Ada yang menyatakan sebagai pecintaalam,tapiaktifitasjustrumem-bahayakan pemuda itu sendiri, sering terjadi kasus tersesat bahkan mening-gal di gunung cuma karena tidak tahu bagaimana cara beradaptasi dengan lingkungan pegunungan,” katanya.

Menurut siswo, yang paling ban-yak adalah organisasi politik, tentunya para pemuda ini tidak serta merta ikut dalam kelompok atau komunitas organ-isasi itu secara langsung, biasanya mer-eka hanya ikut-ikutan saja dan akhirnya terekrut.saat organisasi sudah memasu-ki dunia politik, mereka akan cenderung memiliki independensi tersendiri den-gan organisasi politik lainnya, dan bisa dari kalangan manapun termasuk yang tua-tua.

“Pemuda memang seharusnya tahu benar apa kelompok organisasi yang di ikutinya, apa manfaat dan kegu-naannya, mengingat ketika pemuda su-dah mengikuti organisasi , dia menjadi sering mengabaikan urusan utamanya, seperti bekerja dan mencari nafkah, berkeluarga dan tak peduli apapun, se-lain mengikuti saja kemana organisasi itumembawanyapadaaktifitasyangti-dak ada habisnya,” katanya. @@@

Page 9: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 9

anaLiSa

Kebijakan Umum APBd atau KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapa-tan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 tahun.

Prioritas dan Plafon Anggaran sementara atau PPAs adalah rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada satuan Kerja Perangkat daerah (sKPd) untuk setiap program sebagai acuan dalam penyu-sunan Rencana Kerja dan Anggaran sKPd (RKA-sKPd) sebelum disepakati dengan dPRd.

KUA-PPAS 2016 PENDAPATAN SIDOARJO: TIGA TRILIYUN, 473 MILYAR RUPIAH

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Ka-bupaten Sidoarjo telah menyetujui Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) tahun Anggaran 2016 dan Ran-cangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2016 dalam Rapat Paripurna beberapa saat yang lalu. Berikut ini laporannya:

anaLiSa

Page 10: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

10 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

anaLiSa

Pembahasan rancangan Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta rancangan Prioritas dan Pla-fon Anggaran sementara (PPAs) APBd Tahun Anggaran 2016 dilakukan secara komprehensif antara Badan Anggaran dPRd Kabupaten sidoarjo bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah dae-rah (TAPd) Kabupaten sidoarjo, dima-na hasil dari pembahasan bersama yang telah dilakukan antara Badan Anggaran dPRd Kabupaten sidoarjo bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah dae-rah (TAPd) Kabupaten sidoarjo akan dituangkan dalam Nota Kesepakatan Bersama antara Pimpinan dPRd Kabu-paten sidoarjo dengan Bupati sidoarjo, dengan menghasilkan kesepakatan seb-agai berikut:

1. skala prioritas Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta Prioritas dan Plafon Angga-ran sementara (PPAs) Tahun Anggaran 2016 telah disesuaikan dengan kondisi saat ini dan didasarkan pada isu-isu yang berkembang di masyarakat;

2. disepakati penyempurnaan dan perbaikan dalam Kebijakan Umum APBd Tahun Anggaran 2016 serta Pri-oritas dan Plafon Anggaran sementara (PPAs) Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :

i. Pendapatan daerah : Rp.3.473.161.006.696,00

(Tiga Triliyun 473Milyar 161 Juta 006 Ribu 696 Rupiah)

ii. Belanja daerah : Rp. 3.603.161.006.696,00

(Tiga Triliyun 603 Milyar 161 Juta 006 Ribu 696 Rupiah)

iii. Pembiayaan daerah : Rp. 130.000.000.000

(141 Milyar 900 Juta Ru-piah)

1. Penerimaan Pembiayaan : Rp.141.900.000.000,00

(141 Milyar 900 Juta Rupiah)2. Pengeluaran Pembiayaan :

Rp. 11.900.000.000,00(11 Milyar 900 Juta Rupiah)Hasil pembahasan bersama Badan

Anggara dPRd Kabupaten sidoarjo dan Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPd) Kabupaten sidoarjo terhadap nota kesepakatan tentang Rancangan Kebijakan Umum (APBd) Tahun Ang-garan 2016, sebagaimana terlampir telah diadakan koreksi dan penyempur-naan dokumen yang tak terpisahkan dari laporan Badan Anggaran ini.

1. Nota Penjelasan Rancangan Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta Prioritas dan Pla-

fon Anggaran sementara (PPAs) Tahun Anggaran 2016, sebagaimana disampai-kan oleh saudara Bupati sidoarjo dalam Rapat Paripurna Rapat Ke-1 pada kes-empatan yang lalu, telah dilakukan ko-reksi dan penyempurnaan ;

2. dengan telah dilakukannya koreksi dan penyempurnaan, maka Ran-cangan Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 telah disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertimbang-kan kondisi daerah dan aspirasi ma-syarakat sesuai dengan kemampuan daerah ;

didasari kesimpulan tersebut dia-tas, Badan Anggaran mengusulkan Nota Rancangan Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta Prioritas Plafon Anggaran sementara (PPAs) Tahun Anggaran 2016 untuk disepakati menjadi Nota Kesepakatan antara Pimpinan dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten sidoarjo den-gan Bupati sidoarjo tentang Kebijakan Umum APBd (KUA) Tahun Anggaran 2016 serta Prioritas Plafon Anggaran sementara (PPAs) Tahun Anggaran 2016.

dari Raperda tentang Perubahan APBd Tahun Anggaran 2015, maka diperoleh hasil Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

i. Pendapatan daerahYang semula ditetapkan sebesar

: Rp. 3.362.394.961.372,00(3 Triliun 362 Milyar 394 Juta 961

Ribu 372 Rupiah)Mengalami perubahan Menjadi

: Rp. 558.649.206.569,00(3 Triliun 558 Milyar 649 Juta 206

Ribu 569 Rupiah)ii. Belanja daerahYang semula ditetapkan sebesar

: Rp. 3.690.881.215.675,00(3 Triliun 690 Milyar 881 Juta 215

Ribu 675 Rupiah)Mengalami perubahan menjadi

: Rp. 4.218.242.069.573,21(4 Triliun 218 Milyar 242 Juta 069

Ribu 573 Rupiah 21 sen)Surplus (defisit) setelah peruba-

han : Rp. (659.592.853.004,21)(659 Milyar 592 Juta 863 Ribu 4

Rupiah 21 sen)iii. Pembiayaan NettoYang semula ditetapkan sebesar

: Rp. 328.486.254.303,00(328 Milyar 486 Juta 254 Ribu

303 Rupiah)Mengalami perubahan menjadi

: Rp. 659.592.863.004,21(659 Milyar 592 Juta 863 Ribu 4

Rupiah 21 sen)dPRd Kabupaten sidoarjo me-

nyetujui Anggaran Pendapatan dan Be-lanja daerah (APBd) tahun 2016 pada rapat paripurna beberapa waktu lalu. dari hasil tersebut diketahui bahwa Anggaran Pendapatan Belanja daerah Kabupaten sidoarjo tahun 2016 sebesar Rp.3.993.514.701.340. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding ta-hun 2015 sekitar Rp. 4,3 triliun. lantas bagaimana tanggapan dPRd sidoarjo terkait penurunan APBd tahun 2016. Apakah dengan penurunan anggaran tersebut, kebijakan anggaran sudah ber-pihak kepada rakyat ?

Melalui seluler, kepada Parlemen-taria Wakil Ketua dPRd sidoarjo, H. Mohammad Rifa’i, sH membenarkan jika jumlah anggaran daerah tahun 2016 mengalami penurunan dibanding tahun 2015. Namun, menurutnya, meskipun anggaran dalam APBd 2016 mengala-mi penurunan, namun, dPRd berusaha agar kebijakan anggaran tetap berpihak kepada rakyat.

Anggota Fraksi Partai Gerindra itu menegaskan dewan telah mencer-mati rancangan KUA PPAs (Kebijakan Umum Anggaran Plafon Penggunaan Anggaran sementara) APBd 2016 . salah satunya, dengan melakukan pembahasan ditingkat komisi bersama sKPd yang menjadi mitranya masing-masing. “Pembahasan sKPd dengan komisi telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

dikatakannya, setelah pemba-hasan ditingkat komisi, kemudian di-lanjutkan dengan melakukan pendatan-ganan Mou KUA PPAs 2016. Namun, ini baru bisa dilaksanakan jika seluruh pembahasan ditingkat komisi selesai dilaksanakan. “itu nanti setelah selu-ruh program anggaran selesai dibahas,” terang dia.

lebij jauh Rifa’i menuturkan pros-es pembahasan Raperda APBd meru-pakan tahapan akhir dari rangkaian keg-iatan perencanaan tahunan yang meliputi akhir dari rangkaian kegiatan perenca-naan tahunan yang meliputi penyusunan rencana kegiatan pembangunan daerah (RKPd) berisi program, pembahasan , kesepakatan dan penandatanganan KUA dan PPAs. selanjutnya pembahasan Raperda APBd dan persetujuan nota keuangan dan Perda APBd.”sharing strategi penyusunan APBd yang diaku-kan oleh Banggar dPRd sidoarjo. Tujuannya agar hasilnya efektif serta sesuai dengan alokasi anggaran ses-uai dengan dokumen perencanaan, dan pelaksanaan APBd mencapai target kin-

Page 11: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 11

erja pembangunan.”tuturnyaditambahkannya, dPRd terus

melakukan upaya dalam rangka men-ciptakan Perda APBd sidoarjo yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan tentunya harus dengan du-kungan eksekutif. “ Fokus APBd dalam beberapa tahun terakhir untuk program infrastruktur, program pendidikan dan kesehatan. ini tidak lain dalam rangka menciptakan daerah yang maju dan berkembang dengan dibarengi kema-juan sumber daya manusia,”jelasnya.

Untuk itu, Rifa’i mengatakan pembahasan APBd minimal harus memenuhi tiga unsur yakni hasil Mus-rembang, hasil reses Anggota dPRd, dan program.”Prioritas memang untuk pendidikan dan kesehatan karena ber-sentuhan langsung dengan masyara-kat dan bagi masa depan daerah juga bangsa.”katanya

“APBd itu langkah untuk merubah masyarakat untuk sejahtera sehingga ha-rus maksimal pro rakyat dan harus ses-uai peraturan”papar Rifa’i

ia menandaskan, kebijakan ang-garan tahun 2016 harus pro terha-dap rakyat, jangan sampai merugikan rakyat.”tandas pria asal Taman sidoarjo itu

dirinya juga berharap, dalam APBd mendatang bukan saja sektor ins-fratruktur saja yang mesti mendapatkan perhatian melainkan sektor penguatan ekonomi juga mesti di perhatikan. “Jadi mesti seimbang persentasenya antara perbaikan insfratruktur dan peningkatan ekonomi, kalau sudah benar seimbang maka pemerintahan sekarang dikatakan berhasil,” ujarnya.

sesuai aturanTaufik Hidayat Tri

Yudoyono.s Ked, selaku wakil ketua dewan Per-wakilan Rakyat daerah Ka-bupaten sidoarjo menjelas-kan Rancangan KUA –PPAs itu sudah berdasar pada Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang peruba-han kedua atas peraturan Menteri dalam negeri no-mor 13 Tahun 2006 ten-tang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah. Kebi-jakan Umum APBd (KUA) tahun 2016 juga disebut sebagai dokumen yang membuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi

yang mendasari untuk 1 ta-hunan.

“Karenanya KUA sebagai kerang-ka umum kebijakan pembangunan ta-hunan daerah dan sekaligus mengatur rincian perkiraan alokasi anggaran serta pedoman dalam penyusunan RAPBd tahun anggaran 2016, dan itu juga perlu penyesuaian dan dibuat sinkron antara pembangunan tahunan dalam Rencana Kerja pemerintah daerah (RKPd) , artinya juga harus melihat kondisi yang nyata di lapangan atau di kabupaten sidoarjo secara umum” ujarnya.

Nantinya sistem pengelolaan keuangan daerah yang berupa KUA seb-agai target Pencapaian kerja yang sudah

terukur dari program-program yang akan di laksanakan nantinya oleh pemerintah daerah . dan Prioritas plafon Angga-ran sementara atau (PPAs),merupakan urusan prioritas program dan kegiatan padaKUAdanpaguanggarandefinitifmenurut pemerintahan dan berdasarkan pengelompokan belanja tidak langsung dan belanja langsung.

“diharapkan program yang sudah dirancang untuk tahun 2016 itu bisa ter-laksana dan anggaran yang dibutuhkan juga bisa dipersiapkan untuk pemban-gunan tahun 2016 mendatang,” katanya.

Kebijakan yang berpihak ke rakyatsetelah melalui proses pemba-

hasan KUAPPAs sidoarjo untuk tahun 2016, Akhir November lalu, dPRd sidoarjo akhirnya menyepakati Per-aturan APBd tahun anggaran 2016. lantas, apakah kebijakan – kebijakan dalam APBd tahun anggaran 2016 su-dah berpihak kepada masyarakat sido-arjo. Bagaimana opini para anggota dPRd sidoarjo terhadap hasil kebi-jakan tersebut ?

sekretaris Komisi B dPRd sido-arjo, sudjalil yang juga sebagai anggota Banggar mengatakan bahwa pihaknya sudah melalui proses pembahasan Ke-bijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran sementara (KUA PPAs) tahun 2016 dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBd) tahun 2016.

Kepada Parlementaria, melalui telepon djalil, begitu ia disapa men-gatakan pihak Banggar khususnya telah berusaha membahas KUA PPAs den-

gan teliti.” Kami berharap Anggaran yang dituangkan dalam APBd 2016 nanti benar – benar berpihak ke-pada masyarakat.”

dikatakan anggota Banggar itu, sebagai wakil rakyat sudah kewajiban mereka untuk mengawal pembahasan tersebut, se-hingga bisa berdampak positif bagi pembangunan masyarakat di sidoarjo.

“Kami dimandat-kan rakyat untuk menga-wal proses pembangunan di sidoarjo ini, benar-benar berpihak kepada masyara-kat. Tentunya, mandat ini tidak akan kami biarkan. Kami akan mengawal den-gan penuh proses pemba-hasan setiap program yang diusulkan ekseutif, agar

anaLiSa

Page 12: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

12 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

benar-benar berpihak pada rakyat,” tam-bahnya.

Menurut jadwal penyusunan APBd, djalil optimis bahwa penetapan APBd 2016 akan disahkan tepat waktu. “Jika penetapan APBd berjalan tepat waktu, secara otomatis program – pro-gram daerah yang tertuang dalam APBd akan cepat terlaksana.”lanjutnya

“ Namun, jika pengesahannya mol-or, maka anggota dewan akan terancam tidak menerima gaji selama enam bulan. itu sudah aturannya. Maka dari itu, kami berusaha dan bekerja keras dalam mem-bahas RAPBd 2016.”ujarnya

Pada kesempatan tersebut, djalil juga menyampaikan beberapa masukan kepada eksekutif untuk tetap konsisten terhadap rencana pembelanjaan yang telah ditetapkan, dengan melibatkan dPRd sidoarjo dalam program – pro-gram strategis Pemerintah sidoarjo.

selain itu juga, politisi dari Pdi Perjuangan itu juga menghimbau ke-pada Pemerintah sidoarjo agar terus menjaga komitmen pembangunan dan benar – benar mengakomodir program pembangunan dan lebih kreatif dalam meningkatkan pendapatan asli daerah sidoarjo. “Agar eksekutif secara sung-guh-sungguh memperhatikan dan men-gevaluasi kinerja seluruh sKPd dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan di sidoarjo.”tandasnya

“Pembangunan itu memang mem-butuhkan anggaran dan anggaran itu tentunya diperoleh dari pajak, dan apa-pun program pembangunan itu sendiri sudah dibahas dalam pandangan umum fraksi, dimana ditunjukkan dan dijelas-

kan perihal apa yang harus menjadi prioritas dan per-hatian dari pemerintah”.

seperti perbaikan puskemas yang rusak, agar masyarakat tidak kesuli-tan saat berobat, dan tidak perlu harus menuju Rumah sakit Umum daerah, dan diharapkan nanti keadaan infrastruktur ini bisa ter-penuhi.

djalil mengungkap-kan prioritas pembangunan sidoarjo tahun 2016 masih menjadikan sector pendidi-kan, kesehatan, sarana dan prasarana pembangunan se-bagai prioritas utama pem-bangunan. “ Kami berharap prioritas pembangunan di bidang pendidikan, kes-ehatan dan pembangunan

infrastruktur menjadi tujuan utama pada 2016 mendatang. Untuk itu, kami berharap penetapan anggaran dalam APBd 2016 berpihak kepada ma-syarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.”kata djalil

Menurutnya, Pembangunan in-frastrutur menjadi pondasi bagi pem-bangunan ekonomi selanjutnya, karena pertumbuhan suatu daerah tidak bisa dipisahkan dari ketersediaan infrastruk-tur seperti jalan, jembatan dan irigasi.” Hal itu sangat penting untuk percepatan proses pembangunan sebagai penggerak ekonomi masyarakat.”tuturnya

selain infrastruktur jalan, Ang-gota Banggar itu menjelaskan, anggaran akan ditambahkan pada sektor pendidi-kan dan kesehatan. “ Kami akan beru-saha mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat dan menetapkan anggaran yang diajukan pemkab sidoarjo sesuai kebutuhan daerah.”jelasnya lagi

Untuk itu, djalil berharap, ke de-pan potensi – potensi pendapatan dari dinas Pasar harus lebih digali secara optimal.

Pungkasnya, Meskipun diper-kirakan mengalami penurunan dalam APBd 2016, namun djalil optimis, penurunan ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di sido-arjo.

Momentum bersejarahMomentum bersejarah tahunan

dan terus menjadi komitmen bersama, bahwa Anggaran Pendapatan dan Be-lanja daerah (APBd) Kabupaten sido-arjo Tahun Anggaran (TA) 2016 secara mulus berhasil ditetapkan dan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan. Keterlambatan penetapan Perda tentang APBd akan sangat berpengaruh ter-hadap penyerapannya sampai dengan akhir tahun anggaran. Untuk itu setiap kabupaten/kota harus dapat menetap-kan Perda APBd Tahun 2016 tepat pada waktunya.

Menanggapi pernyataan tersebut, H. Usman, M. Kes, Ketua Komisi d dPRd sidoarjo membenarkan bahwa aturan tersebut merupakan aturan ter-tulis yang telah ditetapkan Permendag-ri. Untuk itu, menurutnya dibutuhkan komitmen dan keseriusan jajaran Pemda sidoarjo dan dPRd untuk lebih mem-perhatikan tahapan dan jadwal proses penyusunan APBd, mulai dari penyusu-nan dan penyampaian rancangan KUA PPAs, sampai dengan penyampaian Ranperda APBd ke dPRd, agar sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetap-kan.

ia juga mengungkapkan, pelaksa-naan kegiatan sosialisasi tersebut, me-miliki arti penting dan strategis sebagai langkah awal dalam menyusun APBd 2016. Untuk itu dua hal penting yang ha-rus dipahami adalah, penetapan APBd 2016 harus tepat waktu dan upaya pen-capaian sasaran prioritas pembangunan nasional, dalam menyusun rancangan KUA PPAs, harus berpedoman pada RKPd sidoarjo tahun 2016.

“ Tahapan – tahapan tersebut su-dah kami lalui yang akhir November 2015 lalu APBd 2016 telah disahkan oleh dPRd sidoarjo.”lanjut Usman

Politisi asal PKB itu memapar-kan bahwa rencana pembahasan APBd 2016 berjalan cepat dan lancar, walau-pun silang pendapat terjadi dalam proses penyusunannya. Namun, Usman men-gatakan bahwa hal tersebut sangat wa-jar adanya. “ Pembahasan APBd 2016 sudah sepenuhnya sesuai porsi yang ada. Tapi, kami juga dikejar aturan baru dari Permendagri untuk penetapan ang-garan pendapatan dan belanja daerah 2016, musti rampung pada November 2015.”katanya

ia menguraikan, sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri (Per-mendagri) Nomor 52 Tahun 2015 ten-tang Pedoman Penyusunan APBd 2016, ada konsekwensi jika terlambat mene-tapkan APBd baik pemkab maupun de-wan bisa terkena sanksi jika penetapan anggaran tidak sesuai tenggat waktu.

“Jikalau keterlambatan penyusu-nan APBd berasal dari eksekutif, maka bupati terancam tidak digaji selama enam bulan. Namun kalau keterlam-batan berasal dari unsur legislatif, maka

anaLiSa

Page 13: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 13

ketua dPRd yang tidak akan menerima gaji,”tuturnya.

Usman menambahkan, jika pemerintah daerah tidak bisa menyele-saikan pembahasan APBd tepat waktu, maka prosentase transfer dAU pada ta-hap pertama.” inilah yang membedakan antara tahun 2015 dengan tahun ini. Jika pada 2014, penetapan APBd bisa di-rampungkan sampai bulan ke 12, namun tidak untuk tahun 2015, pembahasannya hanya akan berlangsung sampai bulan November.”imbuhnya

dan terbukti, katanya, pemba-hasan dan penetapan anggaran pendapa-tan dan belanja daerah 2016 telah diba-has pada pertengahan bulan November, dan ditetapkan pada akhir November 2015.

Usman menegaskan kunci pene-tapan APBd bisa cepat karena penyu-sunan dan pembahasan semuanya ki-blatnya kepentingan rakyat.“itu saja kuncinya, semua demi kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan golon-gan, kelompok tertentu, insya Allah ti-dak ada yang sulit. seperti yang terjadi saat ini,” tukasnya

seperti diketahui, Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa itu menyatakan, kebijakan APBd 2016 masih dipriori-taskan untuk bidang yakni infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, infrastrutur merupakan masalah vital dalam kemajuan suatu daerah. Kema-juan suatu daerah akan lamban tanpa ditopang dengan kondisi infrastruktur yang memadai serta berkualitas. infra-struktur juga sangat berperan dalam pertumbuhan perekonomian serta kes-ejahteraan warga masyarakat. “Masih

kita fokuskan untuk tiga bi-dang ini, dan terjadi pening-katan anggaran. Porsi terbe-sar APBd sidoarjo tetap di bidang pendidikan, sebesar 36,9 persen atau sekitar Rp 1,4 triliun.”ujar Usman

“ Meskipun APBd mengalami penurunan, na-mun pos – pos seperti ke-sehatan, pendidikan dan infrastruktur masih mengal-ami peningkatan.”tuturnya

ia menandaskan, Penurunan anggaran APBd 2016 tersebut disebabkan karena adanya pembatalan proyek – proyek pemban-gunan dan mengurangi ang-garan untuk KoNi sebesar Rp. 2 miliar.

“ Akan tetapi, pengu-rangan anggaran tersebut

kemudian direkomendasikan untuk perbaikan – perbaikan dari pro-gram – program di setiap sKPd yang lebih membutuhkan.”tandasnya

Pungkasnya, Usman menegas-kan penetapan APBd 2016 yang tepat waktu bukan karena semata tidak in-gin mendapatkan sanksi lagi, namun lebih pada keinginan segera melak-sanakan program- program pembangu-nan dari dana yang dianggarkan dalam APBd.”Penetapan APBd tepat waktu akan lebih menjamin terlaksananya semua program pembangunan yang da-nanya telah dianggarkan dalam APBd. Tentu saja kita semua telah berupaya hingga penetapan APBd 2016 tidak mengalami keterlambatan.”pungkasnya

disyahkan sesuai waktu

sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh Men-teri dalam Negeri (Mendag-ri) Tjahjo Kumolo dalam bentuk surat Edaran (sE) Nomor 903/6869/sJ yang ditunjukan kepada Guber-nur, Bupati/Wali Kota. Ket-ua dPRd Provinsi, Ketua dPRd Kabupaten/kota di seluruh indonesia, RAPBd menjadi APBd bisa disah-kan tepat waktu. dan ter-bukti, beberapa waktu lalu, Anggaran Pendaparan dan Belanja daerah (APBd) sidoarjo tahun anggaran 2016 akhirnya disahkan.

Menurut H. Khoirul

Huda, s.Ag, M.Ag APBd 2016 kabu-paten sidoarjo disahkan sesuai waktu yang ditentukan oleh Menteri dalam Negeri. ia menyampaikan pembahasan hingga disahkannya APBd 2016 lalu telah melalui prosedur yang ada, sehing-ga APBd selesai tepat waktu. “Kalau tak tepat waktu kan kita juga yang rugi dan bakal dikenakan sanksi. Makanya kita berharap sebelum tanggal 30 No-vember, APBd murni 2016 sudah bisa disahkan,”ungkapnya.

Huda, sapaan akrabnya men-gatakan dPRd bersama eksekutif sudah menjalankan tugasnya sesuai agenda yang sudah ditetapkan, setelah melalui pembahasan secara marathon. selanjut-nya katanya, Pemkab sidoarjo memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki risalah pengesahan APBd. “setelah di-lakukan perbaikan APBd 2016 kemudi-an diserahkan ke Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan koreksi.”imbuh Huda

lebih jauh ia memaparkan, se-belum APBd disetujui, telah dilaku-kan pembahasan badan anggaran den-gan Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPd) sidoarjo sesuai dengan hasil rapat internal, rapat kerja, studi banding dankonsultasiserta rapatfinalisasi ter-hadap Rancangan APBd sidoarjo yang disampaikan bupati beberapa waktu lalu,” katanya

“ Anggaran yang dikemas dalam APBd 2016 sudah disesuaikan dengan pos – pos yang ada di setiap sKPd dan dalam program – program kebijakan daerah.”lanjutnya

anaLiSa

Page 14: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

14 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

sedangkan untuk anggaran yang dialokasikan pada perubahan APBd 2016 juga harus memperhatikan nomi-nalnya agar dapat disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan ber-pihak keada masyarakat.” ujarnya.

Namun, anggota Fraksi Golkar Bintang Persatuan juga membenarkan jika APBd 2016 mengalami penurunan sebesar Rp. 300 milyar. Hal ini menu-rutnya disebabkan karena adanya pem-batalan beberapa proyek pembangunan yang dianggap tidak perlu.” Anggaran tersebut kemudian dialihkan kepada pos – pos lain di sKPd dan diprioritaskan kepada program – program Pemerintah seperti infrastruktur, kesehatan dan pen-didikan,” lanjutnya.

Prinsipnya, kata politikus Golkar ini, pendapatan daerah harus terus di-maksimalkan. Jika dalam APBd 2015 ada beberapa pos yang tidak sesuai tar-get harus ada solusi di 2016. seperti re-tribusi, beberapa pajak lainnya. “Kami pasti akan cermati dan mengupayakan untuk dimaksimalkan,” katanya.

ia menuturkan, semua fraksi setu-ju dan sepakat, bahwa skala prioritas KUA PPAs tahun 2016 harus disinergi-kan dengan program daerah serta isu-isu yang berkembang di masyarakat.” Pro-gram prioritas tahun 2016 mendatang itu antaralain, pelayanan kesehatan, pembe-basan biaya pendidikan wajib belajar 12 tahun, dan pembangunan infrastruktur jalan,

Penurunan alokasi pada APBd 2016, katanya, dilakukan mengingat ke-mampuan keuangan daerah yang terba-tas. Maka fokus pendanaan di tahun 2016 diarahkan untuk kegiatan yang benar - benar prioritas. diantaranya seperti penyelenggaraan pendidikan, penanga-nan infrastruktur wilayah dan pedesaan, peningkatan cakupan layanan kesehatan, pengentasan kemiskinan.“Terkait ada beberapa usulan kegiatan yang belum terakomodir dalam APBd murni tahun 2016, mudah-mudahan dapat dialokasi-kan dalam KUA PPAs APBd Peruba-han tahun anggaran 2016,” katanya

Huda mengutarakan, berkenaan dengan APBd 2016 itu, ada beberapa harapan dalam hal pelaksanaannya. Menurutnya, harapan dengan ditetap-kannya APBd Kabupaten sidoarjo tahun 2016, dapat menjadi pengung-kit pembangunan perekonomian di sidoarjo. “Untuk merealisasikan pem-bangunan di tahun 2016, dan dengan mempertimbangkan progress report pembangunan di tahun 2015, maka ma-sih ada kinerja pembangunan yang be-lum terealisasi dengan maksimal dan itu

harus diperbaiki,”tegasnya ia juga berharap,

Postur APBd 2016 tetap menitik beratkan kepada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sidoarjo, yakni sektor pendidikan, kesehatan, usaha kecil dan menengah dan infrastruk-tur.

Harus tepat sasaranA d i t y a

Nindyatman,sT Anggota Komisi C mengungkapkan bila membahas anggaran, tentunya sudah ada perki-raan berapa anggaran yang bisa dipersiapkan untuk ta-hun 2016 nanti untuk pem-bangunan dan menjalankan program pemerintahan.

“sebisa mungkin ang-garan itu dapat diperoleh dan dipergunakan sesuai dengan pri-oritasnya karena anggaran itu juga tidak seluruh tersedia secara langsung tapi di-persiapkan,” ungkapnya.

itulah mengapa anggaran memang harus tetap di upayakan agar pembangu-nan di tahun 2016 mendatang bisa selu-ruhnya tercapai. Kalaupun ada program setahun kemarin di tahun 2015 ternyata masih ada yang belum bisa tersele-saikan, maka itu tetap bisa dilanjutkan untuk tahun depan. Yang pasti diharap-kan tidak terhenti apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan fasilitas sa-rana dan prasarana yang memang sudah diprogramkan.

drs.Ec. Hadi subi-yanto, Anggota Komisi d , memaparkan bahwa ada proses yang harus dilalui selain membuat perenca-naan atau rancangan ang-garan belanja di tahun 2016 mendatang. Perlu dipelajari juga apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat yang harus segera diwujudkan seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan. Berapa kebutuhan dananya, nanti-nya akan diatur oleh bagian keuangan secara tersendiri.

“sebagai anggota legislatif hanya memberi-kan masukan perihal pro-gram dan apa saja kebu-tuhan sarana dan prasaran maupun issue yang harus menjadi perhatian pemerin-tah, dan dewan melaporkan

hal ini untuk sebisanya ditindak lanjuti, Jika merupakan kebutuhan yang bersifat urgent tentunya memang harus segera ditangani, termasuk kebutuhan men-dadak jika ada peristiwa yang membu-tuhkan bantuan dana dan anggaran dari pemerintah,” jelasnya.

“Kami juga membahas tentang pemasukan anggaran dan pengeluaran-nya tidak sampai melewati batas ke-mampuan anggaran, agar tidak sampai terjadidefisit”.

Pembangunan dan program kerja pemerintah di tahun 2016 nantinya benar-benar bisa terus di laksanakan dan tidak terkendala urusan anggaran, sehingga tercapai apa yang menjadi

anaLiSa

Page 15: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 15

harapan pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Moch. Agil Effendi,sE dari Komi-si B dewan Perwakilan Rakyat daerah Kabupaten sidoarjo mengungkapkan bahwa anggaran yang dibahas untuk keperluan pembangunan dan pelaksa-naan program pemerintah daerah di ta-hun 2016 mendatang memang sudah di disyahkan, tinggal pelaksanaannya.

“Tentu saja diharapkan angga-ran itu tersedia untuk semua program pembangunan yang nantinya akan di fokuskan. Kepedulian pihak pemerintah daerah atas kebutuhan masyarakat se-gala sarana dan prasarana memang ha-rus dipenuhi, mulai dari pembangunan, pemeliharaan dan mengembangkan,” imbuhnya.

“Bicara masalah anggaran me-

anaLiSa

mang diharapkan tepat sasaran juga, karena kebutuhan itu tidak bisa di laksanakan separuh, tapi secara me-nyeluruh. Kebutuhan menyeluruh itu menyentuh masyarakat secara langsung karena masing-masing ada keterkaitannya” kata Agil.

Yang dibutuhkan infrastruktur yang baik, yang akan berdampak pada perlindungan alam dan penghi-jauan, di sana juga ada pengemban-gan budi daya lahan, peningkatan perekonomian, kesehatan dan pen-didikan .Permasalaha kesejahteraan dan kemudahan untuk bisa mem-peroleh pekerjaan dan usaha yang mandiri pastinya juga diperlukan dari pemerintah dan itu butuh anggaran.

“segala perencanaan memang harus terus dilakukan dan melihat ke-

adaan di kabupaten sido-arjo, kenyataannya seperti apa, itu bisa di lihat dan dipantau secara langsung, penggunaan anggarannya juga di awasi agar tak ter-jadi tindakan yang meny-alah gunakan anggaran,” tuturnya.

Harus saling mendu-kung

ir sulaksono, Kepala Badan Pendapatan dae-rah Kabupaten sidoarjo, menjelaskan bahwa dalam KUA-PPAs tahun 2016, telah dilaksanakan sesuai aturan.

“Terbilang berapa anggaran yang dibutuhan dan telah diajukan, tentu-nya perkiraan itu nantinya akan di akomodir, dan kita

akan melihat berapa perolehan pendapa-tan daerah ditahun 2015 dan berapa juga perkiraan perolehan pendapatan 2016 mendatang, barulah nanti akan kita lihat program mana yang bisa di laksanakan dan mana yang harus di pertimbangkan lagi karena keterbatasan anggaran yang ada”.

Tak mungkin seluruh kebutuhan bisa di laksanakan, karena apapun ke-giatan yang menyangkut pembangu-nan daerah seluruhnya membutuhan dana, dan hal ini perlu pengkajian dan prioritas tersendiri terlebih dahulu. di-harapkan, pembangunan itu tidak sam-pai mengabaikan kepentingan umum masyarakat, semuanya penting tapi ada yang lebih penting untuk disegerakan.

“ Kerjasama yang bisa dilakukan itu adalah saling mendukung, dari berb-agai pihak, sKPd legislatif dan Bupati, tentunya hal ini tak bisa dilepaskan dari kepentingan masyarakat sidoarjo ter-hadap pemerintah daerah,” kata sulak-sono. @@@

Page 16: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

16 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

p r o f i L

Telah menjadi anggapan umum bahwa pemuda mem-punyai peran yang strategis dalam mengantarkan Indo-nesia menuju kemerdekaannya, terutama sejak dimulai-nya era pergerakan nasional. Tidak hanya menjadi ujung tombak dalam perjuangan kemerdekaan, para pemuda juga berfungsi secara optimal dalam pembaruan dan pem-bangunan nasional pasca kemerdekaan. Tidak dipung-kiri remaja zaman sekarang sering di identikkan dengan sifat atau hal - hal negatif seperti galau, gampang patah hati,gampang terpengaruh fashion/mode dan suka menun-tut. Padahal begitu banyak orang yang semasa remajanya sudah bisa menjadi inspirasi bagi para remaja lainnya bah-kan untuk orang dewasa. Seperti sosok yang satu ini, yang Oktober lalu mendapatkan reward sebagai tokoh muda in-spirasi dan berprestasi di Sidoarjo. Sosok inspiratif itu di-harapkan bisa menjadi inspirasi serta inovasi, andil dalam pembangunan Sidoarjo yang lebih baik lagi.

H. Sullamul Hadi Nurmawan, S. ThiKetua DPRD Kab. Sidoarjo Sosok Pemuda Inspiratif Sidoarjo

Page 17: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 17

ia adalah seorang tokoh muda yang aktif di berbagai kegiatan, salah satunya pernah menjadi Ketua iPNU Jatim dan saat ini sukses menjadi Ketua dewan. Masyarakat sidoarjo khususnya warga desa Kloposepolo, sukodono, lebih mengenal sosok terse-but dengan panggilan akrab Gus Wawan. Untuk leb-ih mengenal sosok politikus ini, akan di ulas kembali seorang Gus Wawan yang merupakan pengusaha, tokoh pemuda dan politikus di sidoarjo. Nama asli dari Gus Wawan adalah sullamul Hadi Nurmawan. ia lahir di sidoarjo, 31 oktober 1978. Perjalanan Gus Wawan dalam membangun kesuksesannya tak luput dukungan dari orang tua dan keluarganya.

Penghargaan yang diberikan dPd KNPi (Komite Nasional Pemuda indonesia) sidoarjo bekerja sama dengan Pemkab sidoarjo dalam rangka memperingati Hari sumpah Pemuda 28 oktober lalu sangat tepat diberikan kepada Wawan. Tokoh inspi-ratif ini mampu membuktikan bahwa tidak semua kaum remaja itu harus di identikan dengan hal-hal yang negative.

Wawan, begitu ia disapa, dia berhasil melaku-kan inovasi yang sangat bisa di jadikan inspirasi bagi para remaja di sidoarjo. “ saya sangat menga-presiasi penghargaan yang diberikan teman – teman KNPi dan Pemkab sidoarjo. saya berharap, peng-hargaan ini bisa menginspirasi para generasi muda di sidoarjo.”ucapnya

Prestasi ini, menurutnya sangat membang-gakan, namun alangkah baiknya jika prestasi itu se-baiknya bukan untuk dibanggakan tapi untuk men-ginspirasi baik remaja maupun masyarakat luas.

Wawan, seorang pemuda sidoarjo, yang pada usia 38 tahun telah menjadi anggota dewan termuda di sidoarjo, merupakan salah satu tokoh pemuda yang disegani. sebagai sosok muda yang berjiwa en-terpreneur, Wawan memastikan kiprahnya dikancah politik praktis melalui Partai Kebangkitan Bangsa yang diharapkan mampu memberikan semangat ser-ta warna baru bagi perubahan pola pikir serta arah perjalanan generasi muda dalam semangat mem-bangun bangsa ke depan, khususnya generasi muda yang ada di sidoarjo.

sejatinya seorang pemuda takkan pernah lepas dari obrolan mengenai identitas diri, kuliah, karir, organisasi, cinta, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan politik? Apakah politik merupakan hal yang asing bagi pemuda kini? Apa pendapat anda ?

ia mengatakan bahwa setiap manusia memi-liki perspektif masing – masing.”semua bergan-tung dari individu dan bagaimana ia memilih jalan hidupnya.”katanya

Menurutnya, pendidikan politik sangat penting diberikan sedini mungkin. ia menjelaskan, setiap sendi kehidupan manusia selalu dipengaruhi politik. Tak terkecuali siswa – siswi tingkat menen-gah.

“ Kita punya potensi anak – anak muda yang hebat di sidoarjo. Banyak orang – orang muda yang berprestasi dilahirkan di sidoarjo baik atlet, siswa berprestari hingga pengusaha. Kita ha-rus optimis kepada bangsa khususnya sidoarjo ke

depannya.”tuturnyaorang nomor satu di gedung parlemen itu akan

membantu dan mensupport para generasi muda yang mampu membuat bangga Kabupaten sidoarjo.“ saya acung jempol kepada siswa – siswa terbaik dari mas-ing – masing wilayah di sidoarjo atas pencapaiannya saat ini.”lanjutnya

Pada kesempatan itu, Gus Wawan juga menyam-paikan rasa terima kasih kepada dPd KNiP sidoarjo dan Pemerintah Kabupaten sidoarjo yang telah me-nyediakan wadah bagi para pemuda di sidoarjo dalam mengembangkan bakat – bakat yang ada seperti pro-gram Festival kepemudaan tahun lalu.

” Generasi muda memiliki tanggung jawab un-tuk ambil bagian dalam pilihan sejarah. Pemimpin muda seperti kita harus berani membuat keputusan dan pilihan sejarah. dalam mengambil keputusan, sebagai pemimpin yang berintelektual, kita kaum muda harus berani asertif dan mengambil keputusan yang tepat. Bukan karena kita ingin populer, namun karena tidak ada satupun kebijakan yang bisa menyenangkan semua orang.”tandasya

dia menegaskan, dalam berbagi inspirasi men-genai pembelajaran hidup yang ia dapatkan selama ini merupakan hal konkrit yang bisa ia lakukan untuk men-gajak setiap pemuda agar mau menjadi agen perubahan bagi tanah air tercinta. “oleh karena itu, mari kita ber-sama-sama menjadi penggerak dan mengambil peran masing-masing dalam perubahan di sidoarjo.”tegasnya

Berjuang melalui politik, memang cita - citanya dari awal. sebab, menurutnya dunia politik penuh den-gan tantangan, kesabaran, kepekaan dan kesungguhan. selain itu, politik juga salah satu wahana tempat ber-juang untuk mengabdi kepada masyarakat. “Cara ber-juang dan mengabdi kepada masyarakat ini kan berma-cam-macam, ada yang langsung dengan memberikan bantuan materi, bantuan pemikiran dan pencerahan dan ada juga yang berjuang melalui politik”, ujarnya.

Untuk itu, Pria yang juga tercatat sebagai Pem-bina iPNU itu berharap, sampai kapan pun komponen pemuda diharapkan memberi warna dalam perjalanan bangsa. lanjutnya, ia sangat berharap besar agar pemu-da senantiasa mengaktualisasikan peran strategisnya.

Politisi dari PKB itu menghimbau kepada pemer-intah melalui instansi terkait agar fokus merealisasikan gerakan kemandirian pemuda untuk mengurangi angka pengangguran yang dari tahun ke tahun cenderung me-ningkat. “ Pemuda di sidoarjo, umumnya adalah sosok pekerja keras, hanya saja mereka ini perlu dibina agar menjadi sumber daya manusia yang trampil, berkuali-tas dan profesional,” kata sullamul

dia menilai, gerakan kemandirian pemuda masih belum berjalan secara maksimal baik di tingkat pusat maupun daerah, sehingga mengakibatkan banyak gen-erasi muda yang potensial sangat sulit memperoleh la-pangan kerja maupun terjun ke dunia usaha.

Padahal, lanjut Ketua dPRd sidoarjo ini, mem-bangun kemandirian pemuda merupakan tanggungjaw-ab pemerintah dalam rangka menekan angka pengang-guran sekaligus mencetak sebanyak mungkin generasi muda yang handal dan trampil di era globalisasi de-wasa ini.

p r o f i L

Page 18: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

18 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

lebih lanjut ia mengingatkan pemerin-tah harus serius dan konsisten dalam menga-lokasikan anggaran di bidang pemberdayaan pemuda yang sebagian dananya digunakan untuk program keterampilan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. “Tanpa pembinaan yang serius saya memperkirakan generasi muda akan sulit berkompetisi den-gan sdM-sdM dari negara-negara lain ter-masuk Asean,” ujarnya lagi

oleh karena itu, selain memberikan re-ward, Gus Wawan berharap kepada pemerin-tah sidoarjo untuk menambah porsi anggaran pembangunan yang lebih besar untuk meno-pang program pembinaan pemuda, termasuk olahraga.

“Eksekutif dan legislative harus me-miliki tekad dan komitmen bersama untuk mewujudkan peningkatan anggaran dalam membina pemuda di sidoarjo.”katanya

Apalagi pada periode 2014-2015 sekarang ini, sullamul menambahkan banyak legislator yang be-rasal dari kalangan pemuda.” ini tentunya bisa ikut membantu memperjuangkan peningkatan porsi angg-aran untuk program pembinaan pemuda.”tambahnya lagi

Pada kesempatan yang sama pula, saat dising-gung terkait APBd 2016,kepada Parlementaria, sul-lamul berharap optimalisasi penggalian potensi dae-rah terus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Menurutnya dalam APBd 2016, secara keselu-ruhan APBd sidoarjo berada dalam kisaran Rp 3,9 triliun. Angka tersebut menurutnya memang men-galami penurunan sebesar Rp. 300 miliar diband-ing tahun 2015 lalu dari Rp. 4,3 triliun menjadi Rp 3.993.514.701.340.

Penurunan anggaran yang tertuang dalam APBd 2016 menurutnya tidak akan berpengaruh ter-hadap tingkat perekonomian masyarakat sidoarjot. Hal ini dikatakan merupakan langkah dewan untuk menghemat pembiayaan daerah yang dirasa masih terlalu besar.

dijelaskannya, pada 2015 APBd sebesar Rp 4,3 triliun, namun pembiayaan daerah angkanya sekitar Rp 700 miliar. Untuk 2016 ini, pembiayaan daerah ditekan sampai dikisaran angka Rp 235 miliar saja.” Ada beberapa proyek daerah yang kami batal-kan seperti pembangunan Gedung Terpadu. Namun, anggaran tersebut kami geser dan memasukkannya ke dalam pos – pos lain di sKPd yang lebih mem-butuhkan. Kami hanya melakukan penghitungan ulang dan menggeser pos – pos yang tidak perlu.itu saja.”jawabnya singkat

selain itu juga, Wawan mengungkapkan, selain menggeser anggaran, dewan juga bersepakat untuk mengurangi anggaran penyelenggaraan KoNi sebe-sar Rp. 2 miliar.

Menurutnya, dewan menganggap pengurangan anggaran KoNi bukan tanpa alasan. Karena ada be-lanja yang tidak terlalu penting, sehingga terpaksa harus dicoret. Rencananya dana Rp 2 miliar yang dipangkas akan direkomendasikan ke dinas-dinas karena dinilai lebih membutuhkan untuk perbaikan-

perbaikan program yang di rencanakan.“ Porsi – porsi yang dianggap masih mem-

butuhkan tambahan anggaran antara lain bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur jalan. Na-mun, porsi terbesar APBd sidoarjo tetap di bidang pendidikan, sebesar 36,9 persen atau sekitar Rp 1,4 triliun. Angka ini, sudah sesuai perhitungan satuan pendidikan.”imbuhnya lagi

ia juga berharap, dengan penetapan APBd 2016 itu, besaran volume anggaran dapat menjadi pengungkit pembangunan perekonomian di sidoarjo. Untuk merealisasikan pembangunan di tahun 2016, sullamul menandaskan agar kinerja pembangunan harus diperbaiki.

Pria yang menyandang penghargaan tokoh muda inisiatif 2016 ini menegaskan, pengesahan APBd sidoarjo tahun anggaran 2016 itu, diharapkan mampu menjawab kegelisahan masyarakat sidoarjo. “ Kami anggota dewan sudah bekerja lebih maksimal dalam membahas RAPBd. Kami sudah membukti-kan bahwa kami betul – betul bekerja dengan maksi-mal dan menggunakan waktusebaik mungkin dalam pembahasan RAPBd 2016.”tandasnya

“ Percepatan pengesahan APBd itu, meru-pakan bentuk upaya supaya terhindar dari sanksi-sanksi yang dapat diberikan pemerintah pusat kepada Pemkab sidoarjo. Karena dasar itulah pihak ekseku-tif dan legislatif berkomitmen untuk memaksimal-kan sisa waktu dalam pembahasan RAPBd terse-but. dan terbukti, APBd 2016 bisa disahkan tepat waktu.”sullamul

selain itu juga, ia mengatakan, Tim Anggaran dan Banggar telah bersepakat dan memprioritaskan anggaran yang lebih kepada kepentingan masyarakat banyak.” Kami berusaha anggaran yang ada di APBd 2016 tetap berpihak kepada masyarakat. itulah tujuan pemangkasan dan pembatalan beberapa proyek dae-rah yang kami anggap masih belum perlu dilakukan tahun ini.”imbuhnya

Pungkasnya, Wawan merasa lega, karena pros-es penyusunan APBd 2016 berjalan dengan lancar. “dengan pengesahan APBd ini bisa diterapkan di ta-hun 2016 mendatang. dan besar harapan kami, semo-ga bermanfaat untuk pembangunan dan masyarakat sidoarjo,” ujar dia.***

p r o f i Lp r o f i L

Page 19: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 19

Siswo Adi Tjahyono, pria berusia 35 tahun ini menjadi tokoh pemuda sejak tahun 2004. Lulusan Teknik mesin Institut Sepuluh No-vember Surabaya, saat sudah berke-luarga dan bekerja pada perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di-bidang. Ayah dari seorang putra ini sudah sangat dikenal oleh kalangan muda, bahkan pejabat pemerintahan. Siswo, demikian panggilan akrab-nya mendirikan organisasi dengan nama Format, singkatan dari Forum Rakyat Untuk Kemanusiaan. Beri-kut penuturannya yang disampaikan dengan gaya “aku”:

Dulu tahun 2003, saat aku masih menjadi mahasiswa di ITS Surabaya, aku pernah berbenturan masalah dengan kontraktor , desaku di Desa Urangagung kecamatan Sidoarjo ka-bupaten Sidoarjo sedang melakukan pengerukan sungai disepanjang desa.

Tentu saja, pengerukan itu ha-rus mempergunakan alat berat yang dilewatkan pinggir sungai, banyak tanah ladang dan kebun yang harus dibebaskan agar bisa di lewati alat berat, tapi aku punya rumah di sana, aku menolak rumahku di runtuhkan tanpa kompensasi apapun, lagipula kalau melihat masterplannya, se-harusnya tanah yang hendak dibe-baskan itu tidak sampai mengenai rumahku karena tidak termasuk.

Semua warga yang kebunnya terkena pembebasan tidak mendapat ganti rugi, tentu saja wargapun menginginkan rumahku di runtuh-kan juga tanpa ganti rugi. Akhirnya , aku menuntut ganti rugi melalui jalur hukum tapi pihak kontraktor menolak,dan terjadilah kesepakatan untuk memberikan ganti rugi atas pagar yang di runtuhkan dan seba-gian rumah yang sudah kena garuk bego (alat berat), setelah aku memba-wa bom molotov buatanku sendiri un-tuk membubarkan aparat dan warga yang tetap menginginkan rumahku juga dibebaskan.

Sejak itulah, aku mengumpul-kan banyak pemuda desa, mulai dari anak sekolah sampai mahasiswa, anak jalanan, pengamen dan siapa-pun pemuda untuk ikut bergabung dalam diskusi. Aku memberikan nama Format semata agar tidak di-anggap sebagai organisasinya orang-orang yang tidak jelas atau cuma di-anggap gerombolan pemuda saja dan aku sebagai ketuanya.

Perlahan aku mulai mengajak rekan-rekanku untuk ikut mengajak pemuda dari desa lainnya, setiap ming-gunya selalu ada 2 sampai 3 orang te-man masuk menjadi anggota, meski sebenarnya aku belum pernah mendata atau memberikan tanda anggota Format kepada siapapun yang ikut bergabung,

SISWO ADI TJAHYONO

p r o f i L

Pemuda Butuh Banyak Ruang Untuk Berkreasi

Page 20: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

20 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

hanya semacam organisasi perkumpulan pemuda saja.

Tahun 2005 aku mulai membuat kegiatan yang bisa membuat rekan-rekanku memiliki wawasan tentang bisnis wirausaha, tentu saja semua bu-tuh bimbingan dan pelatihan. Aku ajak mereka untuk mengenal dunia bisnis, mulai dari memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami sayuran, yang hasilnya bisa di peroleh dengan waktu kurang dari sebulan. Hasilnya untuk rekan yang sudah mengerjakan lahan itu dan pem-budi dayaan, sebagian lagi untuk iuran organisasi Format. Karena format tidak mendapatkan dana dari siapapun, jadi murni dari hasil usaha yang kami kelola sendiri.

Aku juga mengajak rekan-rekanku di Format untuk membuat perpustakaan yang disediakan secara gratis untuk warga desa. Banyak usaha yang kami buat, seperti bengkel motor, sablon, percetakan, pembuatan pupuk, airbrush, budi saya jangkrik, sampai warung kopi,dan rumah produksi dan masih banyak lagi.

saya memperkenalkan Format ke-pada masyarakat luas dengan kegiatan yang positif tentunya banyak sekali hambatannya, aku tetap mengusung mereka meskipun kadang terlihat sep-erti kelompok berandalan karena keban-yakan memang anak-anak jalanan,putus sekolah yang masih menganggur juga, dan pengamen.

Tapi aku yakin, usahaku untuk bisa membuat kaum muda itu kreatif dan mandiri, punya penghasilan yang baik, perlahan mereka juga bisa mengi-kuti, tapi tetap kembali pada hak dan pil-ihan masing-masing juga , aku tak bisa memaksakan. setelah berjalan sampai sejauh ini, meski sempat vacuum karena aku pribadi masih punya pekerjaan, dan berkeluarga, baru saat ini, aku kembali untuk mengumpulkan kembali rekan-rekanku dan ingin mencatatnya.

Kalaupun dulunya aku mempu-nyai kegiatan untuk peduli lingkungan dan alam, aku masukkan kegiatan tepat pada hari Bumi tahun 2005 silam, aku mengkampanyekan untuk bebas po-lusi dengan mengadakan gerak becak, karena hanya becak yang tak memper-gunakan bahan bakar. Jadi aku mengun-dang banyak pangkalan becak untuk ikut serta dalam kegiatan yang kuada-kan, ada 200-an becak yang ikut serta lengkap dengan penggembiranya yang juga sesama tukang becak. itu dulu sewaktu becak masih dikayuh kaki dan belum memakai motor seperti sekarang. Hadiahnya sembako.

Pemuda itu suka sekali dengan musik, dan banyak dari rekan-rekanku juga pemain musik, karena latar be-lakang mereka yang pengamen dan anak jalanan, di sana aku membuat kegiatan band juga yang di adakan di Gelang-gang olah Raga. Aku juga mengundang bintang tamu band cukup ternama untuk bisa menarik penonton.

Pernah juga ada undangan dari dewan Perwakilan Rakyat daerah Ka-bupaten sidoarjo yang membahas dis-kusi terbuka tentang Masalah lapindo Porong. saat itu aku dari Format beserta rekan-rekanku menolak pengeboran gas di Porong, karena hanya akan membuat rakyat jadi miskin, kan bahaya kalau pengeboran itu di buat di tengah-tengah pemukiman warga.

Aku menggagas untuk menge-lola sampah di TPA Porong itu , dipilah sampah basah dan kering, kubuatkan tempat sampah khusus dan kuberikan tanda sampah basah dan sampah kering, kemudian kuletakkan di setiap rumah warga.

Tapi belum selesai urusan pen-gelolaan sampah, ternyata terjadi sem-buran gas lapindo, tanggal 26 Mei 2006. Tugas Format selain kegiatan juga ada advokasi. Banyak rekan-rekan yang juga menjadi mahasiswa Hukum yang bisa langsung mengimplemetasikan ad-vokasi kepada korban, karena bagiku apapun yang terjadi urusan mempertah-an tanah itu juga sangat penting. Jangan sampai hak mereka menjadi tercerabut oleh kepentingan penguasa. sudah jadi korban masih di pedaya lagi dengan di-ambil tanahnya.

Hal ini terus berlanjut, sampai aku mengumpulkan seluruh kepala desa se kabupaten sidoarjo agar tidak terjadi tukar guling, maksudku yanga naman-ya tanah kas desa itu atau TKd jangan sampai dijual atau di tukar dengan desa lain tapi yang ada di desa lain di jual, kenyataannya lahannya tidak ada, uang-nya juga tak ada wujudnya karena sudah tertelan pribadi pemerintahnya.

Aku tak bisa menyebutkan For-mat itu sebagai organisasi massa atau ormas tapi organisasi yang memang untuk kemanusiaan dan murni sosial. dana operasional dari usaha yang su-dah dibuat Format dalam bentuk iuran. selain Format, aku juga mendirikan organisasi dikampung-kampung dan digabung menjadi sekber, atau sing-katan dari sekretariat Bersama Kon-solidasi demokrasi. simbolnya (R) atau Rakyat Kuasa. Artinya rakyat adalah kedaulatan, dan kekuasaan tertinggi di negara ini adalah Rakyat.

desa-desa yang sudah masuk dalam organisasi seperti sukodono, Pra-sung, Buduran, Pucang Anom, Cemeng-bakalan, sawotratap, Taman, Trosobo, Porong, Krembung. dan ada juga yang masih berupa komunitas atau istilahnya desa dampingan, itu ada di Tarik, Krian, Tanggulangin dan Candi.

sewaktu masih pertama kali For-mat eksis memang aku sering meng-umpulkan pemuda untuk melakukan demostrasi, kalau hanya mengumpulkan 10.000 orang saja itu mudah bagiku. dan anggotanya sampai sekarang san-gat banyak, mungkin dalam waktu dekat aku juga ingin melakukan kegiatan baru untuk Format, pemudanya kan sudah beregenarasi, jadi akupun harus bisa mengikuti kondisi masanya juga.

Kalau aku melihat perbedaan an-tara pemuda kurang dari 10 tahun yang lalu dan sekarang memang minat pada perkumpulan pemuda itu harus tetap di adakan, tentu saja orang muda suka mempunyai perkumpulan yang mengi-kuti hobbynya, ada yang suka berhim-pun menjadi club motor, club mobil , pecinta burung dan banyak lagi. Mereka memang tidak bisa di satukan tapi aku punya cara dengan kita membuat keg-iatan yang bersifat sosial kemasyara-katan dan bisa di ikuti semuanya, dan seluruh anggota bisa ikut ambil bagian.

Tak harus aku memanggil orang khusus dari dinas untuk melatih kaum muda agar bisa berkreasi, cukup kita ikuti saja apa yang menjadi minat dan bakatnya, dan diberikan fasilitas untuk bisa dikembangkan. Kalau pemerintah peduli kepada kaum muda itu, ya cukup memberikan saja mereka fasilitas yang dibutuhkan , agar kegiatan kaum muda itu juga bisa terarah.

Masa muda itu sangat singkat, karena itu harus ada kegiatan yang kelak bisa di jadikan modal usaha bagi mer-eka, dengan berwirausaha sendiri, meski harus di awali dengan modal kecil, biar-pun kegiatannya khas anak muda yang masih suka ramai dan senang-senang, tapi tetap ada bimbingan dan diarahkan juga agar tak sampai keluar dari koridor.

Aku sangat peduli pada kaum muda, pemuda , meskipun mereka masih muda tapi cukup punya nyali untuk bisa unjuk diri, dan menunjukkan kemam-puannya dalam segala bidang. Masalah politik, ekonomi, hukum, sampai bisnis, itu selalu yang dibahas, dan aku juga berharap kelak rekan-rekan mudaku bisa mandiri juga, memiliki pekerjaan yang baik, berkeluarga dan punya masa depan”katanya penuh harap. @@@

p r o f i L

Page 21: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 21

kebangSaan

Nasionalisme kita adalah keterika-tan dan interelasi antara bagian-bagian bangsa indonesia yang terjadi secara dinamis untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis dalam Alam semesta dan menghasilkan kesejahteraan dan ke-bahagiaan lahir batin yang hakiki. dan kalau kita dalami lagi maka ini pula ke-hendak dari dasar Negara Panca sila.

Teknologi informasi dan komu-nikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. dewasa ini, perkem-bangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai ben-tuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. oleh karena itu global-isasi tidak dapat kita hindari kehadiran-nya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk indonesia. Pen-garuh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- ni-lai nasionalisme terhadap bangsa. Glo-balisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi as-pirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di indone-

sia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak an-arkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Berbicara tentang nasionalisme indonesia, perlu dicatat bahwa kita ti-dak dapat menyepadankannya begitu saja dengan nasionalisme Barat. Na-sionalisme indonesia adalah nasional-isme berfondasi Pancasila. Nasional-isme yang bersenyawa dengan keadilan sosial, yang oleh Bung Karno disebut socio-nasionalisme. Nasionalisme yang demikian ini menghendaki penghargaan, penghormatan, toleransi kepada bangsa atau suku bangsa lain. Maka nasional-isme indonesia berbeda dengan nasion-alisme Barat yang bisa menjurus kepada sikap chauvinistik dan ethnonationalism (nasionalisme sempit) yang membenci bangsa atau suku bangsa lain, mengang-gap bangsa atau suku bangsa sendirilah yang paling bagus, paling unggul, sesuai dengan individualisme Barat.

Nasionalisme adalah sebuah ide-ologi yang tergolong paling mutakhir dalam pemahaman politik nasional. dalam puncak pencapaian ide politiknya akan menghasilkan sebuah sistem poli-tik nation state (negara bangsa) sebagai sebuah entitas politik yang kuat di ten-gah-tengah lingkungan umat manusia di dunia kehidupan ini.

substansi nasionalisme indonesia memiliki dua unsur. Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bang-sa indonesia yang terdiri atas berbagai suku, etnik, dan agama. Kedua, kesada-ran bersama bangsa indonesia dalam menghapuskan segala bentuk pensub-ordinasian, penjajahan, dan penindasan dari bumi indonesia. semangat dari dua substansi tersebutlah yang kemu-dian tercermin dalam sumpah Pemuda dan Proklamasi serta dalam Pembukaan UUd 1945.

WACANA pendidikan bela negara mencuat ketika Kementerian Pertahanan menargetkan akan menciptakan kader bela negara? sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun ke depan. oleh sebab itu, semua kalangan masyarakat wajib ikut serta dalam program bela negara

yang akan dilatih melalui Badan Pendi-dikan dan Pelatihan (Badiklat) Kement-erian Pertahanan.? Pelatihan dan pendi-dikan bela negara ini akan dimulai pada awal tahun 2016.

indonesia sejak Proklamasi Ke-merdekaan Ri tanggal 17 agustus 1945 bisa dikatakan kejayaannya tidak perlu dipertanyakan, mulai perongrongan PKi th 1965 lewat G.30 s nya sampai dengan iNsYAAlloH menghadapi kekuatan Kapitalis diabad ke 20 ini dan mendatang !

Bangsa indonesia dengan ide-ologi Pancasila, merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Karena ideologi adalah satu pilihan yang jelas membawa komitmen untuk mewujudkannya atau dengan kata lain apabila seseorang memiliki kesadaran ideologis yang mendalam, maka akan semakin tinggi pula rasa komitmennya untuk melaksanakan ideologi tsb dalam kehidupan bermasyarakat bahkan ber-bangsa dan bernegara.

Menurut penuturan Prof dr.suko Wijono, sH.,MH, sayangnya dengan pasca jatuhnya Pemerintahan orde Baru tgl 21 mei 1998 Pancasila dijadi-kan kambing hitam dengan dicabutnya Tap MPR No.ii/MPR/1978 tentang P4, kegagalan bangsa indonesia mencapai masyarakat adil dan makmur, bangsa indonesia kehilangan pegangan dan mengalami proses transisi yang tidak kunjung pasti.

Menurut Mustafa Rejai, bahwa ideologi tidak pernah mati, yang ada adalah ; 1. Kemunculan (emergence) 2. Kemunduran ( decline )3. Kebangkitan kembali suatu ideologi (resurgence of ideologis).

Pemerintah dan sebagian lem-baga negara telah menunjukkan Politi-cal Will, pada tgl. 1 juni 2006 Presiden susilo Bambang Yudoyono menyam-paikan Pidato Politik yang berjudul “ Menata Kembali Kehidupan Bernegara berdasarkan Pancasila”. Kemudian pada tgl 24 mei 2011 para pimpinan lembaga negara ( Presiden, Wapres, Ketua MPR, Ketua dPR, Ketua dPd, Ketua MA. Ketua MK, Ketua BPK dan Ketua KY ) bersepakat tentang perlunya Revitalisasi

IDENTITAS KEBANGSAAN ADALAH BELA NEGARA

drs. sUMARBoWo MM.MsiWidyaiswara Ahli Madya

Badan diklat Prov. Jawa Timur

Page 22: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

22 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

kebangSaan

Pancasila.Mengapa timbul kesepakatan per-

lunya Revitalisasi, penulis mereflek-sikan satu perubahan Undang Undang Pemerintahan daerah yang semula agak menjauhkan nafas dasar negara kita, namun kemudian kembali pada aktual-isasinya. Pada UU 22 th 1999 pasal 1 ayat (b) Pemerintah daerah adalah Ke-pala daerah beserta Perangkat daerah otonom yang lain sebagai Badan Ekse-kutif daerah. Pasal 1 ayat (c) dPRd adalah Badan legislatif daerah. Jika disandingkan pada UU 32 th 2004 pasal 1 ayat (3) Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan Perangkat daerah sebagai unsur pe-nyelenggaraan pemerintahan daerah.Pasal 1 ayat 4 dPRd adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sbg unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. Analisa sederhananya pada pasal yang sama dari 1-4

Kedua Undang Undang Pemer-intahan daerah tsb, nampak yang lebih mencerminkan sila Ketiga Pancasila ( Persatuan indonesia , diantaranya ber-makna menempatkan persatuan, kes-atuan, serta kepentingan & keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi atau golongan )dan sila Keempat Pancasila ( Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan maknanya antara lain tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain ) adalah pada UU 32 th 2004.

Narasi sederhananya, pada UU 22 th 1999 kekuasaan dPRd diatas Kepala daerah, karena masa jabatan Kepala daerah bisa ditangan dPRd lewatPer-tanggungjawabannya yang dibuat 1 th sekali dapatlah berhenti ditengah jalan apabila ditolak ( Psl 45 ayat (1) jo.Psl 46 ayat(3). Pertanyaan berikutnya adalah, apa tidak pilkada lagi dan Pilkada lagi ? Apabila terjadi ongkos politiknya ti-dak sedikitbelum lagi mengancam kes-tabilan keamanan daerah. Pada UU 32 th 2004 dPRd sejajar dengan Kepala daerah. Karena sama sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Kepala daerah tetap bisa diberhentikan ditengah jalan namun kalau kesandung Korupsi. Pasal 37 jo. Pasal 38 ayat (a) UU 32 th 2004 Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan juga sebagai Pemerintah ( bc pemerintah pusat ) di Wilayah Propinsi yang bersangkutan dan bertanggung jawab kepada Pres-iden. Gubernur mempunyai tugas dan wewenang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan daerah Kab/Kota. dengan uraian tersebut se-

laraslah dengan nilai nilai kebangsaan indonesia yang bersumberdari 4 konsen-sus bangsa yakni : 1. Pancasila 2. UUd 1945 3. Bhineka Tunggal ika 4. N.K.R.i

sedangkan pada UU 23 th 2014 lebih memperkuat pelaksanaan pe-nyelenggaraan pemerintahan daerah yakni pembagian urusan pemerintahan konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi serta kab/kota. Pada bab vi mengatur tentang Penataan daerah

selanjutnya dengan 9 agenda pokok Jokowi & JK sekarang Pres-iden Republik indonesia dan Wakil Presiden,pada agenda ke 8 dikenal den-gan Revolusi Mental, teks lengkapnya sbb : Melakukan revolusi karakter bang-sa, melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan ke-warganegaraan yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai nilai patriotisme & cinta tanah air, semangat bela negara & budi pekerti didalam kurikulum pendidikan indonesia ( NAWACiTA JoKoWi & JK ). Bahkan Menteri Pertahanan Ri mempertegas bahwa Bela Negara untuk Revolusi Mental, hajad besar tengah di-persiapkan Kementerian Pertahanan Ri selama 10 th kedepan kementerian yang dipimpin Jenderal ( Purn ) Ryamizard Ryacudu itu mengader 100 juta warga dalam pelatihan bela negara. Untuk ta-hap awal Kemenhan Ri mencetak 4.500 pelatih/ instruktur program bela negara ( Jawa Pos tgl 13 oktober 2015 ).

Jawa Timur menyambut dengan semangat Bela Negara adalah Bisa, telah tercetak 309 Pelatih/Pembina Kader Bela Negara lewat diklat Kader Pembi-na/Pelatih Bela Negara, yg dilaksanakan tgl 21 oktober s/d 23 November 2015 di dodik Bela Negara Rindam Malang dan dilanjut di Royal caravan &

outbound Trawas Mojokerto. dari sejumlah tersebut Kabupaten sido-arjo terdapat 9 personil Pembina/Pelatih yang berasal dari sKPd BakesbangPol 1 orang, disparpora 1 orang, dispendik 1 orang, BKd 1 orang dan Kantor Ke-menag 1 orang, Kodim 1 orang, Polres 1 orang bahkan dari ormas 2 orang.

Pada Kurikulum 2013 untuk sd, sMP, sMA telah ada muatan Bela Neg-ara yakni pada Kelompok A terdapat Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan.

insyaAlloh pada kalimat pembuka tulisan ini dapat diartikan masih dalam tanda tanya karena menyangkut kes-ungguhan kita bangsa indonesia untuk BElA NEGARA disamping kita per-

caya adanya TAKdiR. Bangsa indone-sia saat ini pada posisi siaga i atau pal-ing tidak Awas kalau meminjam istilah kebencanaan, bahkan ada yang men-gatakan kita bangsa indonesia dalam po-sisi terjajah oleh musuh yang namanya Kekuatan Global. Ancaman dibidang ipoleksosbud sebagai warga bangsa ha-rus kita hadapi sebagai kekuatan pen-dukung TNi dan Polri, ancaman militer sudah jelas menjadi tanggung jawabnya dan tidak perlu diragukan kesiapan-nya. Contoh dibidang ekonomi tanpa disadari telah memperdaya kita, berapa keuntungan yang dibawa olehnya lewat produk industrinya, sebut saja air miner-al padahal kalau kita mau memproduksi secara massal dari daerah daerah mer-eka tidak bisa melajutkan usahanya dan yang memperoleh keuntungan adalah kita. Mulailah dari sekarang mencintai produk indonesia, sebagaimana yang diserukan Mbak Titik Puspa, Pak Mar-zuki Ali dan Prof.dr.Jimly Asshiddiqie, sH dilayar Tv bersama Pengusaha PT Maspion Group.

disamping terdapat skenario per-lemahan/menghancurkan N.K.R.i oleh kekuatan global dengan upaya pencip-takan konflik terhadap Agama, Ras,suku, Bahasa, Politik, Ekonomi, sosial Budaya.

Pada akhirnya apabila gerakan BElA NEGARA dapat terlaksana dari diri kita, bisa dipastikan indonesia dapat menandingi musuh Global tersebut, karena kemandirian disegala bidang bisa terkuasai.

Referensi BElA NEGARA :1. UUd 1945 Psl 30 ayat (1) :

Tiap tiap Warga Negara berhak dan Wa-jib ikut serta dalam usaha Pembelaan Negara.

2. UU No 3 th 2002 tentang Per-tahanan Negara, Psl 9 ayat (1)pada penjelasannya, Bela Negara adalah si-kap dan Perilaku serta tindakan warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada N.K.R.i yang berlandaskan Pan-casila & UUd 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

3. PerMendagri No.38 th 2011 tentang Pedoman Peningkatan Kesada-ran Bela Negara di daerah

dengan tulisan singkat ini makna tekstualnya, identitas Kebangsaan kita sebagai Bangsa indonesia tidak lain adalah terletak pada BElA NEGARA, karena didalamnya mengandung nilai-nilai dasar ; 1. Cinta Tanah Air 2. sadar berbangsa & bernegara 3.Yakin Pancas-ila sebagai idiologi Negara 4. Rela Ber-korban 5. Memiliki kemampuan awal belanegara,baikfisikdanpsykis.***

Page 23: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 23

poLitik

Media Massa dalam Menga-wal budaya Politik sehat

Hubungan antara media dan poli-tik adalah hubungan yang saling mem-butuhkan. Para pelaku politik membu-tuhkan media untuk mempublikasikan kebaikan partai politiknya atau bahkan menggunakannya sebagai tempat meng-kampanyekan partai politiknya. Namun yang akan dibahas di sini adalah sejauh mana peran media turut andil dalam politik.

Media massa, baik cetak maupun elektronik, merupakan media informasi bagi masyarakat yang berguna seb-agai sarana pemberi informasi kepada masyarakat, saat ini bukan hanya di-manfaatkan sebagai media untuk me-nyampaikan informasi terkini tentang kejadian yang terjadi di masyarakat, namun juga digunakan sebagai sarana komunikasi politik.

Para Pelaku politik menggunakan Media Massa sebagai sarana untuk me-nyampaikan visi misi dari suatu partai politik atau para calon pemimpin yang sedang berkampanye. Para pelaku poli-tik tersebut cenderung untuk menunjuk-kan citra yang baik dari partai politik atau individu pelaku politik.seperti yang kita ketahui bahwa media massa mempunyai peran yang sangat signifi-kan dalam kehidupan manusia. Tak bisa dipungkiri bahwa hampir pada setiap as-pek kegiatan manusia, baik secara prib-adi maupun umum, selalu berhubungan

dengan aktifitas komunikasi massa.Hasrat interaksi antar individu atau ma-syarakat yang tinggi tersebut menemu-kan salurannya yang paling efektif dan terandalkan dalam berbagai bentuk me-dia massa, guna saling berkomunikasi dan bertukar informasi.

dalam perkembangannya, me-dia massa memang sangat berpengaruh di wilayah kehidupan sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. dari aspek sosial-budaya, media adalah institusi so-sial yangmembentukdefinisi dancitrarealitas serta dianggap sebagai ekspresi sosial yang berlaku umum; secara ekon-omis, media adalah institusi bisnis yang membantu masyarakat untuk mem-peroleh keuntungan dari berbagai usaha yang dilakoni; sedang dari aspek politik, media memberi ruang atau arena perta-rungan diskursuf bagi kepentingan ber-bagai kelompok sosial-politik yang ada dalam masyarakat demokratis.

oleh karena begitu vitalnya peran media massa dalam berbagai aspek ke-hidupan publik, maka memicu banyak pihak dari golongan politik tertentu yang mencoba memanfaatkan media massa sebagai alat untuk mencapai tu-juannya dan secara hegemonik kerap memaksakannya kepada publik. dian-tara mereka bahkan mampu menguasai media secara keseluruhan, yakni men-jadi pemilik perusahaan media massa.

Hal seperti ini juga terungkap dalam teori ekonomi-politik media yang dikemukakan oleh Golding dan Mur-dock. dengan memakai pendekatan strukturasi Giddens, mereka mengurai-kan bahwa media massa memang telah menjelma sebagai industri yang menjual produk berupa informasi untuk dikon-sumsi masyarakat demi memperoleh profit bagi pemiliknya. Pola ini telahmenggurita secara global dalam suatu sistem kapitalisme media, dimana me-dia massa berperan penting sebagai agen ideologis yang membentuk pola fikirdan memandu perilaku konsumennya. Nilai umum yang biasanya ditanamkan adalah perihal memacu hasrat konsumsi, pandangan hidup liberal, melegitimasi wacana investasi dan pasar bebas, hing-ga memassifkan budaya trend-popular dan sebagainya.

Namun, pendekatan strukturasi ini juga melirik bahwa determinasi kapitalisme global menjadi satu-satunya penentu nilai-nilai apa yang akan dise-bar melalui media massa tidaklah patut diterima begitu saja. sebab, dalam ran-tai strukturnya, terdapat agen-agen lokal yang memiliki peranan aktif dan kreatif dalam proses pengendalian pengaruh media massa terhadap pembentukan opini publik sesuai dengan kepentingan politis yang hendak dicapai golongan-nya (sunarto, 2009).

sebuah proses penyelenggaraan pemilihan umum akan terhindar dari intervensi, jauh dari proses kontaminasi elit partai politik manakala peran me-dia massa dalam mengkonstruksi berita dapat dilakukan secara proporsional dan dengan metode penyampaian informasi politik yang seimbang dan bermua-tan mendidik inilah kemudian mampu mewujudkan suasana psikologi politik masyarakat yang kondusif. dengan cara tersebut, maka integritas proses dan hasilpenyelenggaraan pemilu yang adil dan demokratis akan hadir dalam benak masyarakat, dandengan begitu legitima-si kepemimpinan nasional kuat adanya.

Tetapi bila pendekatan komuni-

oleh : Ach. Choiron, BA

Page 24: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

24 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

poLitik

kasi politik yang terus dilakukan secara berlebihan oleh pemimpin eksekutif terhadap lembaga-lembaga negara sep-erti legislatif, dan yudikatif, maka seba-liknya peluang terbukanya ruang praktik korupsi dalam penyelenggaraan pemilu tetap terbuka. Masyarakat merasa pri-hatin terhadap penyelenggaraan pemilu pasca reformasi yang cenderung mela-hirkan praktik politik uang yang tidak saja melibatkan aktor elit tetapi sampai ke tingkat bawah.

Praktik politik uang dalam peny-elenggaraan pemilu selalu jadi biang kekacauan sistem demokrasi, bahkan menghancurkan sendi-sendi morali-tas politik bangsa, karena uang hampir menjadi sarat penentu utama kemenan-gan setiap calon yang menggunakannya. Politik uang sangat berpihak kepada calon yang menggunakannya. Kekua-tanfinansialmasihmenjadifaktorkuatpemenangan calon daripada kekuatan ideologi sekalipun. dengan demikian, praktik pengingkaranpolitik nurani dalam penyelenggaraan pemilu harus dihentikan dengan menegakan hukum pemilu, baik pelanggaran administrasi maupun tindak pidana pemilu merupak-an suatu keniscayaan.

Pemilihan Umum (pemilu) meru-pakan sarana yang paling efektif untuk melaksanakan kedaulatan politik rakyat dalam konteks kebebasan memilih pe-mimpin yang kelak menjalankan ke-bijakan pembangunan negara. Melalui Pemilu, terjadi proses apa yang disebut dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu—sebagai suatu cara efektif menjalankan kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Repub-lik indonesia (NKRi) yang tentu tetap dalam kerangka Pancasila dan UUd 1945. Arah kebijakan negara akan san-gat ditentukan oleh calon-calon pe-mimpin yang turut ambil bagian dalam pelaksanaan pemilu. Pemilu juga meru-pakan sebuah konsep demokrasi yang menempatkan nilai-nilai egaliterianisme politik masyarakat secara berperadaban.

Pemilu punya arti penting tentang bagaimana pembaruan sistem kehidu-pan masyarakat itu di mulai, karena lewat pemilu, warga bangsa akan di-berikan kebebasan penuh untuk meng-gunakan prefrensi politik tanpa adanya intervensi yang berarti dari rezim atau kelompok politik manapun yang menga-tasnamakan demokrasi. Tesis ini diper-kuat dengan basis penerapan sistem pe-nyelenggaraan pemilu yang berasaskan langsung, Umum Bebas, Rahasia (lu-ber), Jujur, dan Adil (Jurdil). Titik tekan dari substansi penyelenggaraan pemilu

yang luber dan Jurdil diatur dalam UU No. 32/2004, UU No. 22/2007, dan UU No. 10/2008 tentang sistem dan me-kanisme menggunakan hak pilih ma-syarakat dalam pemilu.

sejak pemilu tahun 1955, trans-formasi demokrasi mendapat legitimasi yang cukup kuat dari dunia internasi-onal. sistem multipartai baru pertama kali diterapkan dalam sebuah kondisi geo-sosio politik yang kurang stabil, tapi fakta menunjukkan, elit politik ke-tika itu mampu menghadirkan suasana demokrasi politik yang berperadaban. Protes akibat pelanggaran pemilu pun relatif kurang meskipun ada namun dari cara mendisegn tradisi politik yang santun paling kurang siap kalah dan mengakui kemenangan lawan terasa begitu kuat. ini sangat berbeda dengan kondisi politik baik pada pemilu 1971 yang merupakan fase pertama kehadiran rezim orde Baru dalam pentas politik nasional maupun pemilu-pemilu berikut di era orde Baru, bahkan hingga mema-suki fase reformasi.

secara teoritik, pemerintahan orde lama menerapkan sistem demokrasi terpimpin yang hingga memicu ter-sumbatnya kran demokrasi. Kegaduhan sistem politik masa transisi demokrasi menjadi faktor kegagalan negara dalam menyusun dan menerapkan sistem pe-milu yang demokratis. Kepemimpinan soekarno, apa yang disebut oleh Her-bert Feit (1962) dalam karya monu-mentalnya, The decline of Constittu-tional democracy in indonesia, sebagai solidarity makers,dan administrator atau lebih dipahami sebagai problem solver ini kurang bersahabat dengan kultur politik bangsa. Kegagalan demokrasi parlementer era kekuasaan rezim orde lama tampak jelas akibat diterapkan-nya sistem constitutional democracy. sebuah kegagalan membangun tradisi demokrasi kekuasaan yang elegan un-tuk membawa bangsa ke arah peradaban politik modern.

Reformasi sistem Pemilu dan sistem politik terus dilakukan dan pada setiap pergantian “rezim kekuasaan politik legislasi” di parlemen, hampir perubahan terhadap UU Pemilu, UU Kepartaian, dan UU Politik tidak per-nah luput dari sikap politik partai-par-tai politik yang kontraproduktif. Akan tetapi perubahan demi perubahan sam-pai saat ini belum mampu mewujudkan sebuah sistem yang relevan, dan bersa-habat dengan tuntutan zaman. Apa yang disebut Plato dalam karya Republik-nya terbukti adanya sebuah realitas bernega-ra dalam situsasi modern saat ini.

oligarki merupakan sebuah sistem politik yang dibangun berdasarkan konsep politik yang mengedepankaan kekuasaan di tangan segelintir orang. dalam catatan literatur modern, Robert Michels (1959), menyebutkan, bahwa konsep oligarki kekuasaan, setidaknya telah diperlihatkan oleh beberapa negara yang pernah menerapkan sistem kekua-saan oligarki, antara lain, Jerman yang dipimpin Hitler, Uni sovyet dibawah kendali stalin, Perancis dibawah kekua-saan louis XiX, bahkan soeharto pun dikategorikan sebagai bagian dari rezim yang menjalankan sistem oligarki.

dalam kaitan dengan gonjang-ganjing proses revisi UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu, terlihat dengan jelas bagaimana politik kekua-saan gaya oligarki ini bekerja aktif. Poli-tisi parlemen seakan-akan memanfaat-kan setiap periode “kekuasaan politik legislasi” di parlemen selama menjabat, sebagai lahan basah untuk menghidup-kan sumber pemasukan finansial par-tai politik sehingga ketika revisi UU Pemilu itu dilakukan, anggota dewan yang merupakan mesin politik politik ini lebih mengedepankan kepentingan individu maupun partai di mana mereka bernaung.

Fraksi partai besar seperti Fd, FG, FPdiP, dan FKs, akan berbeda visi atau bisa jadi sama kepentingan, namun secara politik kalkulatif, sama-sama memiliki kepentingan organisasi. Aki-batnya, proses pembahasan revisi UU Pemilu tidak lagi memikirkan substansi, sejauhmana kepentingan masyarakat dalam pemilu termasuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu serta transformasi pendidikan politik bagi rakyat itu bisa teragregasi dengan baik, tetapi sebaliknya para wakil rakyat jus-tru lebih mengutamakan bagaimana memperjuangkan kepentingan partai politik masing-masing.

Revisi UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu yang digulirkan sejak awal tahun 2010 dan berdasarkan potret dinamika yang terjadi, agaknya semakin memperkuat pesimistis rakyat terhadap kinerja buruk anggota dewan yang terhormat ini. Perjalanan penuh in-trik dibalik pembahasan revisi terbatas UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu. Perdebatan klasik hingga prag-matis mewarnai pembahasan revisi UU Pemilu.

dari persoalan calon keanggotaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan keanggotaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pro kontra menaikan am-bang batas, persoalan jumlah keang-

Page 25: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 25

gotaan dewan Kehormatan KPU, ter-kait komposisi perwakilan kalangan masyarakat dari kalangan profesional, soal kemandirian KPU dan Bawaslu, serta boleh tidak kader parpol menjadi anggota KPU dan Bawaslu.

Tahun 1999 merupakan sejarah awal perpolitikan nasional dalam mem-bangun tradisi politik yang demokra-tis dalam kerangka penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah. sejarah baru demokratisasi ini ditandai dengan di-proklamasikannya Undang-Undang No-mor 22 Tahun 1999 Tentang otonomi daerah yang pada perjalanannya kemu-dian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemer-intahan daerah.

Pesan komunikasi politik ke-bijakan pemerintah yang demokra-tis dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang otonomi daerah yang secara implisit menegaskan si-kap pemerintah pusat ingin mengubah sistem dan cara penerapan Undang-Un-dang pemerintahan daerah yang lebih adil dan demokratis. Pertentangan ide-ologi politik antara masing-masing faksi politik lokal, regional, dan nasional yang terjadi dalam dua (2) sampai tiga (3) dekade dapat diredam secara elegan. setidaknya kehadiran peraturan dan perundang-undangan pemerintah yang baru mampu merespon gejolak politik lokal yang cenderung menjurus pada disintegrasi bangsa.

salah satu unsur problem yang seringkali memicu konflik politik an-tara pusat dan daerah ialah sistem peny-elenggaraan Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah (Pe-milu Kada) yang secara konstitusional menganut sistem demokrasi prosedural umum. demokratisasi kekuasaan elit lo-kal hanya dikendalikan oleh sistem yang notabene menjadi dominasi elit pusat se-hingga hal tersebut sangat mengganggu keamanan dan ketertiban bangsa.

Reformasi tahun 1998 menghasil-kan perubahan kehidupan sistem pemer-intahan yang semakin demokratis dari-pada masa-masa sebelum. demokrasi prosedural di-tingkatkan menjadi de-mokrasi substansial yang pada intinya menempatkan kembali kedaulatan raky-at secara proporsional sesuai semangat Undang-Undang dasar 1945. demokra-si substansial telah menempatkan hak-hak politik masyarakat ke-dalam sistem yang adil. Pada fase ini demokrasi sub-stansial kembali menghidupkan sistem penyelenggaraan Pemilu yang sema-kin adil dan demokratis pula, yang di-

dalamnya termasuk penyelenggaraan Pemilu Kada di semua tingkatan.

Pemilu Kada yang dilaksanakan secara langsung merupakan salah satu unsur fundamental yang mampu men-jawab tuntutan rakyat yang selama Pemilu-pemilu sebelumnya dianggap penuh rekayasa dan manipulasi. Pengen-dalian kekuasaan dan rotasi demokrasi tidak dimainkan langsung oleh rakyat tetapi hanya melibatkan para aktor elit politik pusat sehingga Pemilu dihadapan rakyat sebagai rutinitas kekuasaan yang dikehendaki segelintir elit.

Netralitas “Politik Media”Media condong memihak pemilik

saham dan lebih mengedepankan aspek keuntungan daripada menampilkan ne-tralitas dan idealisme politik. Kekuatan ekonomi menentukan arus kekuatan politik, dan begitu juga sebaliknya. An-tara kekuatan ekonomi dan politik saling bergantungan sehingga dalam perspektif pengembangan media sebagai sarana pendidikan budaya bangsa dalam segala dimensi kehidupan tidak berjalan sesuai cita-cita pembangunan nasional.

Tidak bisa dipungkiri, kekuatan modal sangat menentukan kebijakan yang notabene pemilik modal utama se-buah media massa yang mengarah pada diversity media. Kompetisi politik glob-al menyebabkan pertarungan ideologi dengan keras dan tajam. Keberadaan media massa turut melegitimasi per-ang politik antar kontestan merebut kekuasaan dan di dalamnya termasuk pergulatan kepentingan ekonomi bis-nis. dalam perebutan kekuasaan, peran media tidak lagi berfungsi sebagai kon-trol sosial atau memberikan pelayanan informasi dan memberikan pendidikan bagi masyarakat tetapi pada kenyataan-nya media lebih berperan menjadi ba-gian dari pergulatan merebut kekuasaan.

diversity media massa secara politik terkonstruksi oleh diaspora per-gulatan ekonomi politik dalam mere-but kekuasaan. Keragaman metode dan pendekatan penyampaian informasi me-dia massa pun sangat ditentukan oleh pengendali media massa itu sendiri. He-gemoni dan monopolistik kepemilikan media antara media yang dikendalikan penguasa dan kaum pemilik modal media seringkali memangkas hak-hak informasi masyarakat yang sesungguh-nya. Konstruksi berita lebih ditekankan pada aspek pembentukan opini publik dengan tujuan meyakinkan masyarakat mengikuti keinginan media massa ber-sangkutan.

Masyarakat tidak mempunyai ke-

sempatan untuk berpartisipasi bahkan dikotomi dan monopolistik produksi informasi ini menjadikan media men-jadi tidak independen. Media berperan melakukan kampanye bahkan dalam konstelasi politik yang eskalatif, media cenderung membuat persepsi secara miring dan mengaburkan hakikat ke-benaran sebuah peristiwa yang semes-tinya.

Era modern dan kuatnya globalisa-si informasi dan komunikasi, kehadiran media komunitas yang diharapkan men-jadi alternatif pengimbang informasi antara kepentingan elit penguasa dan kaum pemodal media pun kenyatannya tidak efektif. Media komunitas dengan keberagaman(diversity of ownership) dengan semangat menggantikan posisi media yang monopolisasi informasi dan pemberitaan dalam kenyataannya tidak bisa tampil sebagaimana mestinya. Me-dia baik yang dikendalikan penguasa maupun kaum pemodal hampir tidak bisa dihindari bahwa dalam tataran praktek politik keberagaman kepemi-likan (diversity of content) kerapkali menyajikan informasi yang cenderung bermuatan kepentingan sehingga sub-stansi, content, visi terkonsentrasi pada bagaimana memaksimalkan kepentin-gan aktor pengendali.

diversity of ownership dan diver-sity content memiliki visi untuk mem-buat frame informasi untuk membangun image publik atas kepentingan yang dibawah media itu sendiri. Betapapun demikian, fungsi sosial kontrol media massa tidak serta-merta diterjemahkan dalam kerangka normatif dan kontek-stual dan hingga akhirnya hanya terje-bak pada perspektif media yang etis dan utopis karena selalu mengambang tetapi secara rasional diakui bahwa keberaga-man media dalam proses politik tetap diperlukan masyarakat.

idealisme media menjadi sebuah utopia karena dalam pertempuran ide-ologi, idealisme menjadi tidak berlaku bagi sebuah media. segala sesuatu yang ada yang merupakan produk ide atau pikiran tidak lagi digerakkan sesuai misi kemanusiaan tetapi peran budaya dan kekuatan ideologi mengesamping-kan budaya idealisme dan tradisi politik positivisme.

Yang muncul dalam pertikaian ideologi, media menempatkan diri men-jadi sistem kerja politik berbasis bu-daya dualisme, dimana proses produksi informasi dengan menggunakan cara berpikir yang bertitik tolak pada materi dan ideologi sekaligus. (darsono, 2006: 112).***

poLitik

Page 26: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

26 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

pertanian

Revolusi Hijau sebagai salah satu simbol kekuatan kapitalisme yang menggerogoti hajat hidup masyarakat, kini sistem tersebut mulai tidak menjadi populer. Tidak populer bukan berarti mati. Kenyataannya hegemoni kapital-isme yang begitu kuat menimbulkan tren perkembangan Revolusi Hijau yang modern.

Revolusi hijau yang hidup dalam iklim pertanian banyak pertentangan sejak awal dibangunnya sistem ini di tahun 1950-an. Pertentangan tersebut disebabkan Revolusi Hijau secara ber-tahap menghilangkan kedaulatan raky-at atas sumber-sumber penghidupan mereka. Revolusi Hijau mendewakan efisiensi,namundampakyangditimbul-kan adalah ketergantungan.

dalam tataran sebuah nega-ra, hadirnya Revolusi Hijau sebagai sistem yang diterapkan dalam pertanian menandakan kiblat negaranya adalah Kapitalisme, singkatnya. Karena pen-guatan sistem ini melibatkan pengua-saan korporasi-korporasi besar yang bergerak di bidang pertanian yang dimana dengan keterlibatan tersebut timbullah eksploitasi besar-besaran terhadap lahan, penggunaan Hak Paten dalam penguasaan benih, serta produksi besar-besaran bahan kimia berbahaya untuk lahan pertanian hanya untuk satu, efisiensidanproduktivitaspertanianun-tuk kesejahteraan.

Alasan kesejahteraan yang dita-warkan dalam sistem Revolusi Hijau kemudian bertolak belakang. sistem perbenihan yang menggunakan Hak Paten dan Rekayasa Genetika kemudian menyebabkan petani diharuskan untuk membeli benih untuk menanam apa yang akan mereka makan. sebelum-nya petani berdaulat atas benih, mereka menanam, memanennya, menyisakan sebagian untuk benih dan ditanam lagi, itulah kedaulatan benih. dengan sistem Revolusi Hijau yang diterapkan, petani tidak mampu lagi berdaulat atas benih-nya.

Penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang ditawarkan oleh korporasi-

korporasi besar merupakan satu rang-kaian yang tercipta atas sistem ini. Pendekatan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang bahan kimia pertanian sangat halus dari tataran ma-syarakat lokal hingga ke penguasa, se-hingga bisikan-bisikannya didengarkan dan memuluskan distribusi bahan kimia pertanian mereka dengan modus perbai-kan kualitas tanaman dan produktivi-tas. dampaknya adalah ketergantungan produk, kerusakan ekosistem, dan penu-runan kualitas tanah. Kini masyarakat ti-dak berdaulat, karena mereka tidak me-miliki pilihan lain selain menggunakan pestisida tertentu untuk memberantas hama tertentu. Perubahan budaya per-tanian membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kesabaran, hanya itu yang bisa dilakukan, setidaknya ada solusi.

Kedaulatan Pangan di indonesiaTahun 1996 kemudian lahir isti-

lah Food sovereignty dari forum la via Campesina sebagai bentuk perlawanan petani atas hegemoni kapitalisme yang merenggut hak mereka melalui sistem revolusi hijau. Hingga saat ini pener-jemahan Food sovereignty atau yang dikenal sebagai Kedaulatan Pangan dilakukan di berbagai negara-negara berkembang seperti indonesia. Namun penerjemahan Food sovereignty men-jadi program-program nyata di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Membutuhkan kesadaran politik dan tindakan berani dari semua elemen

masyarakat, namun peran utama adalah pemimpin negara.

Tahun 2014 adalah salah satu ta-hun politik yang menyajikan pertarun-gan seru 2 kandidat presiden Ri untuk masa jabatan 2015-2019. Menariknya, salah satu isu yang diangkat dan dijadi-kan bahan kampanye di masing-masing calon adalah Kedaulatan Pangan. Mas-ing-masing memiliki konsep tersendiri tentang apa itu Kedaulatan Pangan yang secara gambalng dipaparkan di forum-forum kampanye publik. Kemudian terpilihlah Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden Ri ke-7. dari kaca-mata penulis, konsep visi-misi di bidang pangan kedua pasangan ini tampak lebih feasible konsepnya.

Terpilihnya Jokowi-JK sebagai Presiden Ri yang baru ternyata tidak serta merta secara langsung melak-sanakan konsep kedaulatan pangan yang diusung. Perlu proses panjang dalam pe-nyusunan konsepnya yang kemudian di-tuangkan dalam Rencana Program Jang-ka Menengah (RPJM) dan diturunkan dalam bentuk implementasi program di lapangan.

Kedaulatan Pangan adalah hak suatu bangsa untuk mengelola dan mengembangkan pangannya dengan memperhatikan kondisi budaya dan keragaman. Konsep ini tentu seharus-nya dadopsi oleh pemerintahan saat ini dalam pengelolaan pangan negara. Aksi pemerintahan yang baru ini di bi-dang pangan dan pertanian yang tampak

Revolusi Hijau dan Kedaulatan Pangan untuk Rakyat

oleh : drs. Ec. Puguh Priyatna

Page 27: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 27

pertanian

adalah pembangunan infrastruktur per-tanian seperti waduk untuk irigasi per-tanian dan pembentukan kementerian Agraria yang digadang-gadang sebagai alat implementasi Reforma Agraria.

dalam pandangan Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), kedaulatan pangan dibangun atas 4 pi-lar, yaitu Reforma Agraria, Pertanian Berkelanjutan, Perdagangan yang Adil, dan Konsumsi Pangan lokal. Berdasar atas pandangan ini, implementasi kon-sep Kedaulatan Pangan yang dijalank-an pemerintahan baru ini tampak baru kemauan dalam pelaksanaan Reforma Agraria, itupun masih dalam tahap pe-nyusunan konsep dan sistem redistribusi tanah yang meminimalisir konflik danberpihak pada masyarakat marginal. setidaknya usaha sudah mulai ada. di lain sisi, ketiga pilar kedaulatan pangan masih belum tampak batang hidung ap-likasinya.

Ketahanan, Kemandirian, Ke-daulatan Pangan

seperti yang pernah dilansir oleh http://nasional.tempo.co Kuatnya peran swasta dalam komoditas menciptakan pasar komoditas beras yang oligopo-listik. Pedagang bisa mempengaruhi penentuan harga dan distribusi sehingga mengurangi kontrol pemerintah dan Bu-log. Tak pelak, program swasembada pangan 2017 yang digembar-gemborkan pemerintah terkesan masih jauh dalam pelaksanaannya.

Jangankan swasembada, soal ke-tahanan pangan nasional kalah dengan singapura yang luas tanahnya setara dKi Jakarta dan minim lahan pertanian, berdasarkan data indeks keamanan pan-gan 109 negara pada 2014 yang dilansir Economist intelligence Unit (EiU). in-donesia berada di peringkat 72 dengan skor 46,5.

sedangkan singapura berada di posisi 5 skor 84,3. Walaupun pemerin-tah Negeri singa lebih banyak mengan-dalkan impor pangan, namun dianggap dapat memenuhi kebutuhan pangan warganya dengan sangat baik.

Program swasembada pangan in-donesia dipandang sebelah mata oleh negara lain. Kendati pemerintah meny-iapkan anggaran pertanian sebesar Rp 15,8 triliun supaya program swasemba-da makin moncer, vietnam tetap yakin indonesia tak bakal mengurangi impor berasnya ke negara tersebut yang pada semester awal 2014 tercatat sebanyak 6.206 ton atau setara 3,3 juta dolar As.

longgarnya keran impor meru-pakan imbas dari pemangkasan peran

Bulog pasa krisis moneter 1998 lalu. saat itu, dana Moneter internasional (iMF) mengintervensi kebijakan pemer-intah sebagai salah satu syarat pengu-curan utang negara. iMF mendesak agar sejumlah pangan, termasuk beras, dilepas sesuai harga pasar. Bulog juga dilarang mengontrol mekanisme harga pangan dalam negeri.

saat ini ada wacana untuk mengembalikan peran Bulog sebagai stabilisator bahan pangan nasional sep-erti beras. sebab selama ini Bulog ter-kesan lebih mengutamakan sisi bisnis sebagai perusahaan umum ketimbang kewajiban pelayanan publik-nya (public service obligation/Pso).

Namun, Bulog tak bisa sendirian dalam melakukan tugas ini. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, juga ha-rus menjaga keseimbangan antara sup-ply dan demand,menciptakan efisiensirantai distribusi beras, serta mendorong penurunan biaya produksi petani indo-nesia.

Koordinasi antar tiga lembaga tersebut mesti diperkuat sehingga dapat menciptakan ketahanan pangan berbasis kemandirian dan kedaulatan. Ketersing-gungan antara ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan akan mampu menciptakan produk seimbang yakni cukup tersedia di pasar, harga terjang-kau, dan berkontribusi terhadap kes-ejahteraan petani.

Jika pemerintahan hari ini benar-benar serius ingin menjalankan konsep kedaulatan pangan. Pertanian berkelan-jutan harus ditegaskan dengan pengu-rangan impor pupuk kimia dan pen-ingkatan penggunaan pupuk organik, mengaplikasikan sistem agroekologi yang melindungi ekosistem pertanian dari bahan-bahan kimia berbahaya dan menjaganya agar tetap seimbang. sam-pai saat ini belum ada rencana terdengar terkait hal-hal pelaksanaan pertanian berkelanjutan. Yang ada adalah sistem distribusibibityangefisien.Bibityangdiperbaiki sistemnya bukanlah bibit lo-kal yang digarap petani, melainkan bibit hibrida dan hasil rekayasa genetik yang justru semakin membuat petani tergan-tung dalam penggunaannya.

saat ini, indonesia dalam tontonan seluruh masyarakat dunia. Berbagai ke-pala negara adidaya seperti Amerika, Cina, Jepang, dan Rusia berbondong menemui Jokowi. Forum-forum perda-gangan bebas yang telah diikuti indo-nesia dan dan berbagai kesepakatan bilateral dan multilateral menyebabkan petani semakin tercekik karena ketida-

ksiapan petani lokal bersaing dengan perusahaan pangan raksasa dan sistem perdagangan bebas memberikan kelel-uasaan asing untuk turut campur dalam sistem pangan dalam negeri. Berdaulat pangan, seharusnya memperhatikan hal ini.

Konsumsi pangan pokok di indo-nesia kini semakin seragam, didominasi beras dan gandum. Padahal indonesia memiliki biodiversitas yang begitu be-sar untuk pangan sumber karbohidrat seperti jagung, umbi-umbian dan sagu. Belum termasuk sumber protein seperti sorgum dan kacang-kacangan lainnya. semua hal tersebut tergerus dengan ad-anya kebijakan impor pangan yang tak kunjung ditekan dengan alasan cadan-gan pangan, sementara upaya pengem-bangan produksi hulu dan hilir dan kampanye konsumsi pangan lokal tidak begitu massif digalakkan. Jika pemerin-tahan ini berani, iklan-iklan konsumsi pangan lokal dan produk olahan pangan lokal lebih diintensifkan daripada iklan-iklan mi instan yang notabene dari gan-dum yang tidak diproduksi di indonesia.

di awal pemerintahan ini, tampak langkah menuju Kedaulatan Pangan sedikit melenceng dikarenakan masih terlalu tertuju pada peningkatan produk-tivitas. Padahal konsep kedaulatan pangan yang dibutuhkan di indonesia adalah pelaksanaan reforma agraria segera, perubahan sistem pertanian dari tergantng pada bahan kimia ke organik dan memperhatikan keseimbangan eko-sistem. Penyehatan ruang-ruang ekono-mi yang sehat dan perdaganga yang adil yang memungkinkan petani kecil mem-peroleh keuntungan untuk hidup yang lebih layak, serta promosi dan peningka-tan konsumsi pangan lokal di indonesia. dengan awalan pembangunan irigasi yang massive memang penting untuk dilakukan. Namun, konsep kedaulatan pangan yang akan diterapkan Jokowi belum terdefisinikan dengan jelas, dankesannya masih dengan isu yang sama, peningkatan produktivitas.

Kini pemerintah indonesia meng-hadapi tantangan revolusi hijau yang menggerogoti dengan perkembangan modernnya seiring perkembangan sistem kapitalisme global di masa kini. senjatanya adalah dengan memasuk-kan Kedaulatan Pangan sebagai agenda politik utama negara. Namun di sisi lain, tantangan internal juga besar, yai-tu mendefinisikan kedaulatan panganuntuk dijewantahkan dalam program-program real di lapangan seperti janji kesejahteraan yang diteriakkan di awal kampanye.***

Page 28: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

28 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

pSikoLogi

depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu ke-adaan sedih, bila kondisi

depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan depresi. depresi meru-pakan salah satu penyebab utama ke-jadian bunuh diri.

depresi adalah masalah yang dialami banyak orang pada berbagai usia dan kelas sosial. Jumlah penderita depresi wanita dua kali lebih banyak dari pria, tetapi pria lebih berkecender-ungan bunuh diri. di Amerika serikat, 17% orang pernah terkena depresi pada suatu saat dalam hidup mereka, dengan jumlah penderita saat ini lebih dari 19 juta orang.

sebagai penyakit serius yang mempengaruhi jiwa dan badan kita, depresi tidak boleh dianggap remeh. Penderita depresi berusia lanjut rawan terkena kepikunan, mudah bingung dan bahkan kematian karena serangan jan-tung. Namun demikian, kabar baiknya adalah bahwa depresi dapat dikelola dengan baik bila Anda tahu tanda-tan-danya.

Penyebab depresi secara ilmiah adalah sebagai berikut:• Faktor organobiologis karena keti-

dakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin.

• Faktor psikologis karena tekananbeban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sos-ial.

• Faktor sosio-lingkungan misalnyakarena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska ben-cana, dampak situasi kehidupan se-hari-hari lainnya.

Beberapa ahli juga memberikan penjelasan mengenai penyebab depresi. Menurut Kaplan dalam Tarigan (2003) Faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas: faktor bi-ologi, faktor genetik dan faktor psiko so-sial. dimana ketiga faktor tersebut juga dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya1. Faktor Biologi. dalam penelitian

biopsikologi, norepinefrin dan se-rotonin merupakan dua neurotrans-mitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Be-

berapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.

2. Faktor Genetik. data genetik me-nyatakanbahwafaktoryangsignifi-kan dalam perkembangan gangguan mood adalah genetik. Pada peneli-tian anak kembar terhadap gangguan depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50 %, sedangkan dizigot 10 – 25%.

3. Faktor Psikososial. Mungkin faktor inilah yang banyak diteliti oleh ahli psikologi.

Ciri-Ciri dan Gejala Depresiindividu yang terkena depresi

pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejalafisik& sosial yang khas.Beberapa orang memperlihatkan gejala yang minim, beberapa orang lainnya lebih banyak. Tinggi rendahnya gejala bervariasi pada individu dan juga ber-variasi dari waktu ke waktu. Menurut institut Kesehatan Jiwa Amerika serikat (NiMH), gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai berikut:• Rasasedih,cemas,atauhampayang

terus-menerus • Rasaputusasadanpesimis• Rasabersalah,tidakberhargadanti-

dak berdaya • Kehilangan minat atau kesenangan

atas hobi atau aktivitas yang sebel-umnya disukai, termasuk seks

• Energi lemah, kelelahan, menjadilamban

• Sulitberkonsentrasi,mengingat,me-mutuskan

• Sulittidur(insomnia)atautidurber-lebihan (hipersomnia)

• Sulitmakanataurakusmakan(men-jadi kurus atau kegemukan)

• Tidak tenangdan gampang tersing-gung

• Gejalapenyakitfisikyang tidakhi-lang dengan pengobatan seperti sakit kepala, masalah pencernaan (sulit buang air, diare, dll) dan nyeri kro-nis.

• Berpikiringinmatiataubunuhdiri• Terkadang, merasa berat di tangan

dan kaki

Menangani Depresidepresi dapat ditangani dengan

perubahan pola hidup, terapi tradisional, dan/atau dengan pengobatan. Banyak obat yang dipakai untuk depresi dapat berinteraksi dengan obat antiretroviral (ARv). dokter dapat membantu me-milih terapi atau kombinasi terapi yang paling cocok untuk kita. Jangan coba mengobati diri sendiri dengan alkohol atau narkoba karena zat ini dapat menin-gkatkan gejala depresi dan menimbul-kan masalah lain.

Berikut adalah cara mengatasi depresi secara alami:1. Mengunjungi bimbingan konseling

Jangan takut atau malu! seorang konselor dapat memberi tahu Anda, jika Anda memang memerlukan bantuan medis yang lebih serius.

2. Berjalan-jalan di tempat yang asri Alam memberi kita penyembuhan secara alami dengan pemandangan gunung yang hijau dan udara yang begitu segar. Efeknya, tubuh dan pikiran jadi lebih rileks dan nyaman.

3. Berolahraga, Anda bisa menikmati sesi olahraga di bawah sinar ma-tahari pagi yang menghangatkan. olahraga secara tidak langsung dapat membunuh depresi yang se-dang Anda rasakan. Tubuh pun menjadi lebih bugar dan sehat.

4. Membaca buku, dengan membaca buku, Anda bisa mengatasi perasaan depresi yang menyeruak tiba-tiba di pikiran Anda. Membaca buku bisa mengubah perspektif kita terhadap masalah yang kita hadapi. Jadi, pasti-kan Anda memilih bacaan yang benar.

5. Makanan peningkat mood, Ada be-berapa makanan yang dikenal am-puh dalam meningkatkan mood, contohnya saja coklat. Coklat dapat mengembalikan semangat Anda dan mengubah suasana hati yang suram.

6. Tertawa, Penelitian telah menunjuk-kan bahwa tertawa dapat membuat Anda merasa lebih baik. Anda mung-kinbisamemilihbeberapafilmkome-di atau sitkom yang Anda sukai dan menontonnya ketika merasa depresi.

7. Memiliki keberanian untuk berubah satu-satunya cara terbaik untuk mel-awan depresi adalah dengan memiliki keberanian untuk berubah. Anda ha-rus punya keberanian untuk melewa-ti kegelapan dan menuju terang.***

Atasi Depresi Ubah Hidup Andaoleh : drs. Manaf

Page 29: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 29

budaya

Menurut dennis McQuail, kata massa berdasarkan sejarah mempun-yai dua makna, yaitu positif dan nega-tif. Makna negatifnya adalah berkaitan dengan kerumunan (mob), atau orang banyak yang tidak teratur, bebal, tidak memiliki budaya, kecakapan dan ra-sionalitas. Makna positif, yaitu massa memiliki arti kekuatan dan solidaritas di kalangan kelas pekerja biasa saat men-capai tujuan kolektif.

sehubungan dengan makna ko-munikasi terutama komunikasi massa, makna kata massa mengacu pada kole-ktivitas tanpa bentuk, yang komponen-komponannya sulit dibedakan satu den-gan yang lainnya. dengan demikian, maka massa sama dengan suatu kumpu-lan orang banyak yang tidak mengenal keberadaan individualitas.

Blumer dalam McQuail, menge-mukakan ada empat komponen sosiolo-gis yang mengandung arti massa, yaitu:1. Anggota massa adalah orang-orang

dari posisi kelas sosial yang berbeda, jenis pekerjaan yang berlainan, den-gan latar belakang budaya yang ber-macam-macam, serta tingkat kekay-aan yang beraneka atau berasal dari segala lapisan kehidupan dan dari seluruh tingkatan sosial.

2. Massa terdiri dari individu-individu yang anonim.

3. Biasanyasecarafisikanggotamassaterpisah satu sama lainnya dan hanya terdapat sedikit interaksi atau penu-karan pengalaman antar anggota-anggota massa dimaksud.

4. Keorganisasian dari suatu massa bersifat sangat longgar, dan tidak mampu untuk bertindak bersama atau secara kesatuan, seperti hanya suatu kerumunan (crowd).

secara umum pengertian massa di-tandai dengan:• Kurangmemilikikesadarandiri.• Kurangmemilikiidentitasdiri.• Tidakmampubergeraksecaraseren-

tak dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

• Massaditandaiolehkomposisiyangselalu berubah dan berada dalam batas wilayah yang selalu berubah pula.

• Massatidakbertindakdengandirin-ya sendiri, tetapi dikooptasi untuk

melakukan suatu tindakan.• Meski anggotanya heterogen, dan

dari semua lapisan sosial, massa se-lalu bersikap sama dan berbuat ses-uai dengan persepsi orang yang akan mengkooptasi mereka.

Kata massa juga sering kali di-gunakan untuk menyebutkan kata kon-sumen di pasar massal, sejumlah besar pemilih dalam pemilu. Konsep massa kemudian mengandung pengertian ma-syarakat secara keseluruhan “masyara-kat massa” (the mass society). Menurut McQuail, massa ditandai oleh (1) memi-liki agregat yang besar; (2) tidak dapat dibedakan; (3) cenderung berpikir nega-tif; (4) sulit diperintah atau diorganisasi; dan(5)refleksidarikhalayakmassa.

Media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyara-kat satu dengan lainnya dengan melalui produk media massa yang dihasilkan. Secara spesifik institusi media massaadalah (1) sebagai saluran produksi dan distribusi konten simbolis; (2) seb-agai institusi publik yang bekerja sesuai aturan yang ada; (3) keikutsertaan baik sebagai pengirim atau penerima adalah sukarela; (4) menggunakan standar pro-fesional dan birokrasi; dan (5) media se-bagai perpaduan antara kebebasan dan kekuasaan.

Kehidupan masyarakat kota, pada umumnya, satu sama lain, tidak saling mengenal dan kebutuhan yang dilan-dasi pada hubungan sekunder, sehingga secara real media massa telah menjadi salah satu kebutuhan dalam berinter-aksi di dalam masyarakat perkotaan satu dengan lainnya.

Namun penggunaan media massa berbeda dengan komunikasi antarprib-adi. Media massa membutuhkan per-syaratan tertentu dari pemakainya. Per-tama adalah orang harus bisa membaca, sebalum mengonsumsi surat kabar atau

majalah. Kedua, orang harus memiliki pesawat radio atau televisi, bila akan mengikuti siarannya, atau punya uang untuk beli karcis bila akan menonton film. Ketiga, kebiasaan memanfaatkanmedia (media habit). Untuk menjadi khalayak media massa, maka ketiganya perlu dimiliki atau dilakukan. Apabila tidak, maka mereka tidak bisa menjadi khalayak media massa atau masyarakat media.

dalam penyampaian berbagai produk tayangan, media massa beru-paya menyesuaikan dengan khalay-aknya yang heterogen dan berbagai sosio-ekonomi, kultural, dan lainnya. Produk media pun pada akhirnya diben-tuk sedemikian rupa, sehingga mampu diterima oleh banyak orang. di sisi lain, media juga sering kali menyajikan berita,film,daninformasilaindariber-bagai negara sebagai upaya media mem-berikan pilihan yang memuaskan bagi khalayaknya. Produk media baik yang berupa berita, program keluarga, kuis, film, dan sebagainya, disebut sebagaiupaya massa yaitu karya budaya.

Berdasarkan ciri yang demikian, maka seni hiburan ini banyak diproduksi media untuk menarik sebanyak mungkin khalayaknya. Hal ini tidak hanya dipen-garuhi kebutuhan khalayak massa yang heterogen, juga adanya kepentingan komersial media yang kini masuk seb-agai industri yang membutuhkan dana besar melalui iklannya. Budaya massa dibentuk disebabkan:1. Tuntutan industri kepada pencipta

untuk menghasilkan karya yang ban-yak dalam tempo singkat. Maka si pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat, tak sempat lagi berpikir, dan dengan secepatnya menyelesaikan karyanya. Mereka memiliki target produksi yang harus dicapai dalam waktu ter-

Budaya Populer Budaya Massaoleh : Moch. Aminudin Ghozali, s.Pd

Page 30: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

30 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

budaya

tentu.2. Karena massa budaya cenderung

‘latah’ menyulap atau meniru se-gala sesuatu yang sedang naik daun atau laris, sehingga media berlomba untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya.

Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Pe-mikiran tentang budaya populer menu-rut Ben Agger dapat dikelompokkan pada empat aliran (a) budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari; (b) kebudayaan populer menghancurkan ni-lai budaya tradisional; (c) kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandan-gan ekonomi Marx kapitalis; dan (d) kebudayaan populer merupakan budaya yang menetes dari atas.

Kebudayaan populer banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, seperti pe-mentasan mega bintang, kendaraan prib-adi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan semacamnya.

sebuah budaya yang akan mema-suki dunia hiburan, maka budaya itu umumnya menempatkan unsur populer sebagai unsur utamanya. dan budaya itu akan memperoleh kekuatannya manaka-la media massa digunakan sebagai by pass penyebaran pengaruh di masyara-kat. seperti Kapten Medison Avenue yang menggunakan media untuk men-jual produk melalui studio dan televisi.

Budaya juga memiliki nilai yang membedakan satu budaya dengan bu-daya lainnya. Budaya yang memiliki nilai tinggi dibedakan dengan budaya yang memiliki nilai di bawahnya. Na-mun dalam budaya populer, ‘perang-kat media massa’ seperti pasar rakyat, film, buku, televisi, dan jurnalistikakan menuntun perkembangan budaya pada ‘erosi nilai budaya’. sedangkan kelompok konservatif seperti Edmund Burke mengatakannya dengan ‘erodi peradaban berharga’. sedangkan Allan Bloom dalam bukunya The Clossing of The American Mind mengartikulasi-kan pemahaman kaum neokonservatif, di mana paham ini menyalahkan ke-budayaan baru sebagai yang merusak kebudayaan tradisional. Kebudayaan populer tidak hanya secara langsung disalahkan bagi penantang inteligensia publik dan melemahkan keadaan nor-mal, namun justru kritik neokonservatif semakin mempekeruh suasana dengan tidak menunjukkan sikap penyelamatan terhadap budaya tradisional.

sampai saat ini kaum konserva-tif dan neokonservatif terus menyerang kebudayaan populer, namun anehnya kekuatan budaya populer semakin kuat dengan begitu besar pengarunya kepada miliaran manusia. dan anehnya pula ke-budayaan populer lebih banyak berpen-garuh pada kelompok orang muda dan menjadi pusat ideologi masyarakat dan kebudayaan, padahal budaya populer terus menjadi kontradiksi dan perde-batan.

Budaya populer juga menjadi ba-gian dari budaya elite dalam masyarakat tertentu. sejauh itu pula budaya populer dipertanyakan konsepnya yang konkret, serta pengaruhnya yang lebih dirasakan seperti umpamanya apa perbedaan an-tara modernisasi dan posmodernisasi. Begitu pula pertarungan konseptual antara kebudayaan tinggi dan kebuday-aan pop. Pertanyaan itu juga ditujukan kepada bagaimana pendekatan metodik hegemonisasi dan dorongan pembe-basan dari kebudayaan populer. dalam kata lain kekuatan hegemonisasi budaya menguasai unsur-unsur penting dalam kehidupan masyarakat.

sebagaimana yang dijelaskan bahwa budaya populer lebih banyak mempertontonkan sisi hiburan, yang kemudian mengesankan lebih konsum-tif. Richard dyer, mengatakan hiburan merupakan kebutuhan pribadi masyara-kat yang telah dipengaruhi oleh struktur kapitalis. Hiburan menyatu dengan mak-na-makna hiburan dan saat ini didomi-nasi oleh musik. saat ini musik meru-pakan perangkat hiburan yang lengkap yang dipadukan dengan berbagai seni lainnya. Hampir tidak dapat ditemui se-buah hiburan tanpa mengabaikan peran musik, sebaliknya musik menjadi se-buah bangunan hiburan yang besar dan paling lengkap. sehingga komposit du-nia musik menjadi sebuah seni pertun-jukan profesional yang menghasilkan uang dan menciptakan lapangan kerja yang luas.

Menurut Richard dyers, hiburan merupakan respons emosi jiwa dan perkembangan implikasi emosi diri, merupakan suatu tanda keinginan manu-sia yang meronta-ronta ingin ditanggapi dengan memenuhinya.

Prinsip-prinsip yang menonjol dalam hiburan adalah kesenangan yang tertanam dan menjelma dalam kehidu-pan manusia, sehingga pada saat lain akan menjelma membentuk budaya manusia. dan akhirnya kesenangan itu menjadi larut dalam kebutuhan manusia yang lebih besar, bahkan kadang men-jadi eksistensi kehidupan manusia. Ke-

senangan juga membuat manusia manja dan terbiasa dengan kehidupan yang aduhai dan serba mengagumkan.

Konteks sosial semacam ini lebih cenderung membawa manusia dalam dunia yang serba tipuan. Maksudnya, kadang kefanaan menjadi sesuatu tujuan yang lebih konkret dari apa yang diper-juangkan oleh manusia itu sendiri. dan di saat dunia tipuan ini dapat dimanipu-lasi oleh industri, maka tipuan itu men-jadi abadi dalam dunia fana. Contohnya, teknologifilmtelahsampaipadatingkatdi mana kefanaan menjadi sesuatu yang dapat ditangkap oleh indera manusia sebagai kenyataan konkret. Kemajuan teknologi telekomunikasi telah mem-bentuk dunia ini sekecil telur burung merpati. Batas-batas budaya dan negara menjadi musnah. Kekuasaan tertinggi di dunia tidak lagi terletak pada kepemi-likan, akan tetapi pada penguasaan.

dalam dunia kapitalisme, hiburan dan bahkan budaya telah menjelma menjadi industri. Pada konteks ini, Theodore Adorno dan Max Horkheimer mengatakan budaya industri adalah media tipuan. Mereka percaya, bahwa hilangnya kepribadian yang tulus sep-erti kemampuan menggambarkan ke-adaan yang nyata karena budaya telah berubah menjadi alat industri serta men-jadi produk standar ekonomi kapitalis. dunia hiburan telah menjadi sebuah proses reproduksi kepuasan manusia dalam media tipuan. Hampir tidak ada lagi perbedaan antara kehidupan nyata danduniayangdigambarkandalamfilmyang dirancang menggunakan efek su-ara dengan tingkat ilusi yang sempurna sehingga tak terkesan imaginatif.

Proses reproduksi juga terjadi pada saat budaya hiburan mampu mere-produksi tatanan baru dalam interaksi individu dan keluarga di masyarakat. Umpamanya bagaimana sebuah Tele-novela mampu mereproduksi hubungan perselingkuhan sebagai bagian yang dulu ditolak masyarakat, saat ini men-jadi samar-samar. Keadaan serupa juga tergambarkan secara gamblang dalam film-film Hollywood tahun 2005 yangmengunggulkan kehidupan homosek-sual itu justrumenjadifilmterbaikdanmenperoleh Piala oscar 2006. Kehidu-pan seksual sejenis yang ditakuti oleh umumnya keluarga, menjadi sesuatu yang tidak termasuk sebagai bahan per-timbangan dalam penilaian baik-buruk sebuah karya seni. Artinya, dalam bu-daya hiburan, makna bisa saja terlepas dari nilai sebuah benda, dan nilai begitu tidak penting di saat berhadapan dengan makna benda tersebut.***

Page 31: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

Parlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 31

FEATURES

Berawal dari keinginan diri untuk membantu para anak yatim piatu dhuafa disekitar yang membutuhkan bantuan namun terbentur dengan keterbatasan diri, maka Yayasan Pena Zakat sidoarjo membera-nikan diri untuk mencoba membangun sebuah komunitas yang bertu-juan untuk mengkoordinasi dan kemudian menyalurkan bantuan dari para donatur yang untuk diberikan kepada anak yatim piatu dhuafa yang berhak. dengan tujuan untuk pembangunan sumber daya insane anak yatim dhuafa secara mandiri dan berkelanjutan. Komunitas ini juga sekaligus mencoba meningkatkan peran sosial para komunitas kepada para anak yatim/piatu dhuafa yang membutuhkan sesuai dengan ke-mampuan.

Yayasan Pena Zakat sendiri merupakan lembaga pengelola zakat, infaq, dan shadaqah serta wakaf yang memiliki segmen penyaluran khu-sus bagi anak yatim dhuafa. semakin luasnya kebutuhan hajat hidup, baik secara kualitas maupun kuantitas supaya terjaga kelangsungan ke-hidupan mereka, maka pada tahun 2008 diwujudkan sebuah yayasan. lantas sejauhmana kiprah lembaga ini dalam mensejahterakan anak ya-tim dhuafa di sidoarjo ?

Yayasan Anak Yatim Pena Zakat Sidoarjo

Mengkordinasi dan Menyalurkan Bantuan untuk anak yatiM dhuafa

Page 32: Parlementaria DAFTAR ISI - dprd-sidoarjokab.go.iddprd-sidoarjokab.go.id/upload/file/isi_Parle74.pdfParlementaria • Edisi 74 • Vol.10 • Tahun 2015 1 SALAM REDAKSI (2) Anggaran

32 Parlementaria • Edisi 74 • Vol. 10 • Tahun 2015

FEATURES

Tiba di Rumah Binaja, rumah gemilang Pena Zakat sidoarjo yang beralamat di Perumahan Puri Teratai sidoarjo, kepada Parlementaria, Kepala Yayasan Pena Zakat cabang sidoarjo mengisahkan berbagai pengalamannya sejak bergabung dengan lembaga sos-ial tersebut. Menurutnya, rumah Binaja merupakan rumah binaan anak – anak yatim dhuafa dengan metode pesantren dan pendidikan umum. “ di rumah Bi-naja ini, banyak pengalaman yang per-nah saya alami. dari yang suka, sedih, senang, terharu hingga bahagia.”katanya

“ di Yayasan ini, saya bisa mengaplikasikan seluruh ilmunya kepa-da anak – anak yatim dhuafa.”imbuhnya

ia mengungkapkan, Yayasan Pena Zakat merupakan yayasan yang sangat amanah. dengan jangkauan nasional, seluruh donasi yang berha-sil dihimpun dikelola secara amanah, transparan dan professional dengan sasaran pemanfaatannya adalah untuk sebesar – besarnya pendidikan dan pemandirian anak yatim dhuafa.

lebih jauh sofyan, sa-paan akrabnya menjelaskan bahwa seluruh program yayasan yang digulirkan memiliki spirit dasar untuk mewujudkan pembangunan kapasitas anak yatim melalui pen-ingkatan mutu pendidikan, kes-ehatan dan kemandirian. “ Ketiga program itu kami wujudkan dalam program pena pendidikan, bunga yatim, pena guru, layanan kesehat-an serta pengembangan bakat dan pengetahuan.”jelasnya

“ dengan berbekal bakat dan pengetahuan yang dimiliki

anak yatim dhuafa yang ada di rumah bi-naja, kedepannya kami berharap mereka bisa mandiri.”lanjutnya

dimana kami tetap menjunjung tinggi Amanah, Bertanggung-jawabdan didukung dengan sistem Manaje-men yang Akurat serta solid supaya terjamin maksud dan tujuan-nya di bidang KE-AGAMAAN, sosiAl, dan KEMANUsiAAN

Alumni iAiN su-nan Ampel surabaya ini memaparkan bahwa di sidoarjo sendiri, ter-dapat 10 anak yatim dhuafa yang tinggal di asrama. sedangkan

yang di luar asrama, sofyan mengaku ada sekitar 15 anak yatim dhuafa yang telah dibantu oleh yayasan.

Akan tetapi, menurutnya Yayasan Pena Zakat yang tersebar di seluruh ca-bang di indonesia, tahun 2015, data anak asuh yang berbentuk support dana rutin biaya pendidikan mulai daro sd, sMP hingga sMA mencapai 696 anak asuh.

sofyan mengaku, dengan mem-bawa visi menjadi lembaga zakat yang amanah dan professional dalam mem-bina dan mendidik anak – anak yatim dhuafa yang mandiri, Yayasan sendiri telah melakukan perekrutan dan pembi-naan guru bantu yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengajaran anak yatim. “ Rata – rata setiap bulannya, kami mem-buat target 4 hingga 6 orang yang nanti-nya akan mengajar di yayasan.”akunya

“ Hingga tahun 2015, terdapat 72 guru bantu yang sudah bergabung dan mengabdikan dirinya dengan

yayasan.”terangnyaselain program di atas, ayah satu

anak ini mengungkapkan ada juga yang namanya Program mobil pena sehati yakni program di bidang kesehatan yang digagas oleh yayasan untuk mewujud-kan pemeliharaan kesehatam anak yatim dhuafa.” Program ini, kami wujudkan meliputi cek kesehatan gratis, pemberian gizi dan lainnya. semua bisa dinikmati anak – anak yatim dhuafa yang ada di asrama maupun non asrama.”ungkapnya lagi

“ Tujuan kami dengan program kesehatan ini, kualitas layanan kes-ehatan anak – anak yatim dhuafa dapat ditingkatkan.”lanjut pria yang juga seorang pengusaha mebel di Pasuruan itu

ia juga memaparkan program bunga yatim yang juga sangat berman-faat bagi anak yatim dhuafa binaannya. dalam program tersebut, upaya support-ing dana yang diberikan dilakukan un-tuk pemenuhan kebutuhan makan, mi-num, pakaian, alat sekolah dan lainnya.

seiring berjalannya waktu, lulusan fakultas dakwah itu mengatakan selain memberikan program – program sosial, yayasan juga mengajarkan anak – anak yatim dhuafa untuk aktif dalam melaku-kan kegiatan – kegiatan sosial dan berb-agi kepada sesama.“ Banyak sudah keg-iatan yang dilakukan anak – anak di luar asrama seperti bukber di lapas sidoarjo bulan ramadhan lalu, kegiatan seni ban-jari, dan tiap tahunnya selalu melaku-kan kegiatan kurban pada hari raya idul adha.”katanya

“ selain itu juga, anak – anak yatim dhuafa juga melakukan keg-iatan berbagi dengan fakir miskin dan orang – orang yang tidak mampu di sekitarnya.”lanjutnya

Pungkasnya Kepala cabang sido-arjo itu berharap terwujudnya yayasan

peduli anak yatim dhuafa ini mampu mewadahi anak-anak yatim untuk dibina dan diarahkan agar menjadi anak – anak ter-baik di masa datang.

“Anak yatim adalah aset umat dan bangsa yang harus dibina. Realitas sos-ial saat ini masih terkendala dengan keterbatasan, saya berharap, ke depan ban-yak lagi donatur – dona-tur yang ingin berbagi dan berbagi dalam kegiatan so-sial Yayasan Pena Zakat di sidoarjo.”pungkasnya***