4
Tujuan Membuat sediaan irisan tumbuhan dari daun dan lamela jamur menggunakan seri larutan Johansen dan metode parafin. Metode Fiksasi dengan FAA kurang lebih 24 jam Pencucian dengan alkohol 50% 3kali, masing-masing selama 30 menit Dehidrasi dan penjernihan dengan seri larutan Johansen I – VII Infiltrasi: Johansen VII + parafin + material selama kurang lebih 4 jam Dalam suhu ruang Oven menggunakan parafin cair baru masing-masing 5 jam sebanyak 3 kali Blok/penanaman: material + parafin murni ditanam dalam cetakan kertas kalender Material diposisikan vertikal ( tegak lurus dasar cetakan ) diamkan hingga beku Blok ditempel pada holder Dipotong menggunakan mikrotom 10 µm Olesi kaca objek dengan gliserin ( satu tetes) hingga rata Tetesi dengan aquades Pita parafin (berisi material) diletakkan di atas kaca objek Kaca objek yang telah siap diletakkan di atas hot plate Parafin II Safranin 2% selama 48 jam Celup akuades sebanyak 3 kali

PARAFIN kel 8

  • Upload
    jk

  • View
    108

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PARAFIN kel 8

TujuanMembuat sediaan irisan tumbuhan dari daun dan lamela jamur menggunakan seri larutan

Johansen dan metode parafin.

Metode Fiksasi dengan FAA kurang lebih 24 jam

Pencucian dengan alkohol 50% 3kali, masing-masing selama 30 menit

Dehidrasi dan penjernihan dengan seri larutan Johansen I – VII

Infiltrasi: Johansen VII + parafin + material selama kurang lebih 4 jamDalam suhu ruang

Oven menggunakan parafin cair baru masing-masing 5 jam sebanyak 3 kali

Blok/penanaman: material + parafin murni ditanam dalam cetakan kertas kalender

Material diposisikan vertikal ( tegak lurus dasar cetakan ) diamkan hingga beku

Blok ditempel pada holder

Dipotong menggunakan mikrotom 10 µm

Olesi kaca objek dengan gliserin ( satu tetes) hingga rata

Tetesi dengan aquades

Pita parafin (berisi material) diletakkan di atas kaca objek

Kaca objek yang telah siap diletakkan di atas hot plate

Parafin IISafranin 2% selama 48 jam

Celup akuades sebanyak 3 kali

30%50%70%95%

Berikan pewarna fast green 1% selama 5 menit

Masukkan ke dalam etanol absolut I selama 3 menit

Alkohol Masing-masing 3 menit

Page 2: PARAFIN kel 8

(tiriskan dengan tisu)

Masukkan ke dalam etanol absolut II selama 3 menit(tiriskan dengan tisu)

Masukkan ke dalam xylol I selama 10 menit

Masukkan ke dalam xylol II selama 10 menit

Beri entellan, tutup dengan kaca penutup

Beri label

Amati dengan mikroskop

Hasil pengamatan1. Sayatan melintang daun

Literatur penampang melintang daun (Sumber: http://www.sbs.utexas.edu/mauseth/weblab/webchap3par/3.3-2.htm)

2. Sayatan melintang badan buah jamur (menunjukkan lamela)

xylem

floemJaringan palisade

Jaringan bunga karang

Page 3: PARAFIN kel 8

Literatur lamela Basidiomycota(Sumber: http://www.botany.hawaii.edu/faculty/wong/bot201/basidiomycota/basidiomycetes.htm)

PembahasanSayatan melintang daun menunjukkan bagian tulang daun yang terdiri atas jaringan

pengangkut (jaringan vaskular) dan bagian mesofil daun. Bagian mesofil daun sendiri terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang.

Butil alkohol banyak digunakan sebagai dehidran, namun TBA (Tertier Butyl Alcohol) dilaporkan oleh beberapa ilmuwan sebagai reagen dehidran yang paling ideal (Johansen 1940 in Sass 1951). Selain itu TBA membuat jaringan menjadi keras dan rapuh sehingga mempermudah pemotongan. Larutan dehidran berfungsi untuk menarik air keluar dari jaringan agar nantinya seluruh ruangan antar sel dalam jaringan dapat terisi oleh molekul-molekul parafin. Air harus dihilangkan karena air tidak dapat bercampur dengan parafin.

Zat pewarna safranin berfungsi untuk mewarnai dinding sel berlignin, dinding sel berkutin, atau filamen cendawan dalam jaringan inang. Safranin bersifat larut dengan air. Zat pewarna fast green berfungsi untuk mewarnai sitoplasma, dinding sel berselulosa, dan filamen cendawan dalam jaringan inang. Zat pewarna fast green bersifat larut dalam alkohol sehingga spesimen harus dikondisikan dalam suasana alkohol.

Pemblokan dengan parafin dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak ada rongga udara di dalam blok. Saat akan memotong menggunakan mikrotom, sisi atas dan bawah spesimen harus sejajar untuk membuat pita yang lurus dari hasil pemotongan menggunakan mikrotom.

SimpulanSayatan dengan metode parafin disayat dengan mikrotom dan diwarnai denga safranin dan

fast green untuk memperjelas struktur jaringan. Dari sediaan irisan daun dan lamela jamur, didapati

lamela

Page 4: PARAFIN kel 8

struktur yang jelas. Dengan demikian tujuan praktikun untuk membuat irisan daun dan jamur telah tercapai.

Daftar pustakaSass JE. 1951. Botanical Microtechnique – Secong Edition. Iowa: The Iowa State College Press