4
PAPER THOUGHT PEMIKIRAN POLITIK KONTEMPORER REZKY R. MATEKA / 1306403453 WHY DO EMPTY SIGNIFIERS MATTER TO POLITICS? ERNESTO LACLAU Pemikiran dari Ernesto Laclau yang dapat dipahami oleh penulis dari article ini adalah bagaimana Laclau berusaha memberikan pandangannya terhadap eksistensi dari demokrasi kontemporer yang sedang berkembang sekarang. Berdasarkan latar belakang akademik yang diperoleh dari berbagai sumber ilmiah lainnya, Laclau merupakan salah satu pemikir yang hasil pemikirannya mendapatkan banyak pembahasan lebih mendalam bagi kalangan akademisi di Eropa dan Amerika Latin. Pemikiran Laclau dalam buku Emancipation ini, Laclau berusaha untuk memberikan pengetahuan mengenai makna kehadiran dari penanda kosong dalam politik, sebagai suatu akibat dari system demokrasi Liberal. Dalam pemikirannya, Laclau berusaha untuk melakkukan kritisi terhadap pemikiran strukturalis yang mengasumsikan bahwa hubungan antara penanda dengan yang ditandai adalah bersifat kaku. Melalui konsep empty signifier yang diperkenalkan oleh Laclau dalam bagian ini, terlihat bahwa ada kelompok-kelompok minoritas yang tidak dapat terakomodasi kepentingannya dari kelompok mayoritas yang telah ada. Hal ini dapat dikarenakan adanya hegemoni terhadap paham- paham yang dikembangkan oleh kelompok mayoritas tersebut. 1

Paper Thought Laclau

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Paper ini tentang pemikiran penulis terhadap artikel dari Laclau

Citation preview

PAPER THOUGHTPEMIKIRAN POLITIK KONTEMPORERREZKY R. MATEKA / 1306403453

WHY DO EMPTY SIGNIFIERS MATTER TO POLITICS?ERNESTO LACLAUPemikiran dari Ernesto Laclau yang dapat dipahami oleh penulis dari article ini adalah bagaimana Laclau berusaha memberikan pandangannya terhadap eksistensi dari demokrasi kontemporer yang sedang berkembang sekarang. Berdasarkan latar belakang akademik yang diperoleh dari berbagai sumber ilmiah lainnya, Laclau merupakan salah satu pemikir yang hasil pemikirannya mendapatkan banyak pembahasan lebih mendalam bagi kalangan akademisi di Eropa dan Amerika Latin.Pemikiran Laclau dalam buku Emancipation ini, Laclau berusaha untuk memberikan pengetahuan mengenai makna kehadiran dari penanda kosong dalam politik, sebagai suatu akibat dari system demokrasi Liberal. Dalam pemikirannya, Laclau berusaha untuk melakkukan kritisi terhadap pemikiran strukturalis yang mengasumsikan bahwa hubungan antara penanda dengan yang ditandai adalah bersifat kaku. Melalui konsep empty signifier yang diperkenalkan oleh Laclau dalam bagian ini, terlihat bahwa ada kelompok-kelompok minoritas yang tidak dapat terakomodasi kepentingannya dari kelompok mayoritas yang telah ada. Hal ini dapat dikarenakan adanya hegemoni terhadap paham-paham yang dikembangkan oleh kelompok mayoritas tersebut. Sehingga, kelompok minoritas ini hanya sebagai sebuah penanda atas pemikiran dari kaum mayoritas. Dalam bab ini Laclau juga melakukan kritikan atas demokrasi radikal yang ada. Menurutnya, demokrasi radikal merupakan demokrasi yang hanya memandang kepentingan penguasa saja. Dalam system ini tidak dianggap adanya keberagaman struktur social yang ada. Hal ini menyebabkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai tidak adanya perhatian terhadap kelompok struktur yang berbeda dengan kelompok penguasa. Legitimasi dari masyarakat yang digolongkan dalam penanda kosong harus tetap mendapatkan perhatian yang cukup dari penguasa agar struktur yang telah ada dapat menjamin adanya akomodasi kepentingan bagi setiap golongan.Pemikiran Laclau yang berusaha mengkritisi pandangan demokrasi dari kalangan pencetus demokrasi kontemporer dengan asumsi kurang memperhatikan aspek struktur masyarakat yang kurang terakomodasi didalamnya merupakan hal yang cukup menarik. Laclau berusaha memasukkan nilai-nilai marxisme yang baru terhadap paham liberal yang telah ada. Paham post-marxisme yang berupaya untuk diperkenalkan oleh Laclau merupakan paham yang telah diperbaharui, dan menghilangkan aspek-aspek marxisme yang dianggap telah using dan tidak sesuai lagi dengan konteks zaman.Menurut penulis, upaya untuk melihat peran dari empty signifier adalah hal yang cukup baik. Dimana Laclau berusaha mengakomodasi kepentingan dari kelompok minoritas terhadap budaya politik demokrasi yang berkembang, baik itu minoritas suku, ras, gender dan lain sebagainya. Akan tetapi, penulis menyadari bahwa disamping hal-hal yang memang membuat mereka tidak memiliki akses yang sama dalam dunia demokrasi, perlu diperhatikan kembali oleh Laclau bahwa dalam demokrasi semuanya juga dapat dipengaruhi oleh budaya politik dari masyarakat itu sendiri.Kritikan terbesar atas pandangan dari Laclau ini menurut penulis akan datang dari kalangan konservatisme. Alasan utama dari asumsi kritikan yang berasal dari kalangan konservatisme ini adalah karena adanya upaya dari Laclau untuk menghilangkan privilesse dari kelompok yang mayoritas, yang mana hal ini dapat meruntuhkan kebudayaan dan nilai-nilai lama yang berupaya dibangun oleh kelompok tertentu dalam masyarakat. Hal ini berani untuk dikatakan oleh penulis melihat bagaimana Laclau berusaha merombak nilai-nilai yang berada dalam Marxisme, hanya membawa nilai yang sesuai dengan pemikirannya untuk dapat mengkritisi demokrasi kontemporer yang berkembang saat ini. Selanjutnya kritikan dari kalangan konservatisme juga dapat muncul sebagai akibat dari pandangan generalisasi dari Laclau yang menganggap bahwa setiap kelompok merasa tidak nyaman dengan posisi minoritas yang mereka alami hingga saat ini. Padahal, jika ditinjau lebih dalam, kelompok empty signifiers yang ada tidak hanya terbentuk dari tindakan diskriminatif oleh kalangan yang menguasai struktur, tetapi karena pilihan mereka sendiri. Faktor budaya politik inilah yang harus tetap diperhatikan oleh Laclau.Pertanyaan mendasar yang ditemukan penulis ketika membaca keseluruhan dari artikel ini adalah Bagaimana cara konkret sebenarnya untuk dapat menerapkan konsep demokrasi radikal yang ditawarkan oleh Laclau, yang dapat mengakomodasi semua kepentingan, yang tidak akan menciptakan kelompok-kelompok penanda kosong, maupun penanda mengambang?2