16
HUBUNGAN ANTARA JENIS VULKANISME DAN TIPE ENDAPAN PIROKLASTIK DENGAN MATERIAL HASIL AKTIVITAS GUNUNG API Oleh : Putra Fajar Febrianto (211001111400 85) Teknik Geologi Universitas Diponegoro SARI Batuan piroklastik merupakan material hasil dari aktivitas gunung api. Batuan ini terbentuk langsung dari erupsi gunung api dengan ciri-ciri yang khas. Keanekaragaman dari bentuk batuan piroklastik ini yang meliputi struktur dan teksturnya dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Tentunya hal ini dapat dianalisis dengan berbagai cara. Deskripsi di lab dan lapangan dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh apa saja yang menyebabkan keanekaragaman kenampakan dari batuan piroklastik ini. Jenis vulkanisme yang meliputi vulkanisme letusan, vulkanisme lelehan dan vulkanisme campuran menghasilkan endapan piroklastik yang berbeda-beda dan memiliki karakteristik tersendiri. Di dalam batuan piroklastik ini terdapat 3 tipe endapan piroklastik dengan  proses yang berbeda-be da yaitu endapan piroklastik jatuhan, endapan piroklastik aliran dan endapan piroklastik surge. Tipe endapan ini saling berkesinambungan dengan jenis vulkanisme yang ada. Yang kemudian akan mempengaruhi struktur dan tekstur dari  batuan piroklas tik. Kata kunci : Jenis vulkanisme, tipe endapan piroklastik PENDAHULUAN Bentuk permukaan bumi yang kita lihat sekarang merupakan hasil dari suatu  proses geologi sebagai tenaga endogen dan  pengaruh faktor cuaca sebagai tenaga eksogen yang menyebabkan batuan mengalami proses  pelapukan. Dengan demikian daerah yang telah terangkat akan mengalami proses denudasi sehingga terbentuk bukit-bukit dan dataran (peneplain), proses pengangkatan dan  patahan akan menimbulk an zona-zona lemah sehingga akan terbentuk lembah-lembah sungai dan penerobosan magma ke permukaan dalam bentuk kegiatan vulkanisme yang menghasilkan batuan piroklastik. Gunungapi sangat erat kaitannya dengan proses vulkanisme, yaitu aktifitas alamiah berupa keluarnya magma dari dalam  bumi. Jadi, gunungapi adalah tempat keluarnya magma menuju ke permukaan bumi melalui suatu lubang atau lorong yang merupakan gunungapi itu sendiri, dan gunungapi merupakan ciri dari bentang alam vulkanik. Berdasarkan proses terjadinya vulkanisme dibagi menjadi 3 macam yaitu vulkanisme letusan, vulkanisme lelehan dan vulkanisme campuran dimana yang menjadi  pengontrol proses vulkanisme tersebut  berdasark an komposisi magma dan tekanan gasnya. Pada perkembangannya,  pengemba ngan fasies gunungapi dilakukan oleh Vessel dan Davies (1981) serta Bogie dan Mackenz ie (1998) menjadi 4 kelompok, antara lain central/Ven t facies, proximal facies, medial facies dan distal facies. Pada zona central, pusat erupsi terjadi dan energi terbesar dari pusat erupsi ada pada zona ini. Akibat dari aktivitas gunungapi ini akan menghasilkan berbagai material hasil aktivitas dari gunung api tersebut, salah satunya adalah batuan piroklastik. Batuan  piroklastik merupaka n batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunung api dengan ciri-ciri yang khas. Untuk mempelajari material piroklastik, terlebih dahulu kita harus memahami tentang

Paper Piroklastik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dede

Citation preview

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    1/16

    HUBUNGAN ANTARA JENIS VULKANISME DAN TIPE ENDAPAN

    PIROKLASTIK DENGAN MATERIAL HASIL

    AKTIVITAS GUNUNG API

    Oleh : Putra Fajar Febrianto (21100111140085)

    Teknik Geologi Universitas Diponegoro

    SARI

    Batuan piroklastik merupakan material hasil dari aktivitas gunung api. Batuan initerbentuk langsung dari erupsi gunung api dengan ciri-ciri yang khas. Keanekaragamandari bentuk batuan piroklastik ini yang meliputi struktur dan teksturnya dapat disebabkanoleh beberapa faktor. Tentunya hal ini dapat dianalisis dengan berbagai cara. Deskripsi dilab dan lapangan dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh apa saja yangmenyebabkan keanekaragaman kenampakan dari batuan piroklastik ini. Jenis vulkanismeyang meliputi vulkanisme letusan, vulkanisme lelehan dan vulkanisme campuran

    menghasilkan endapan piroklastik yang berbeda-beda dan memiliki karakteristiktersendiri. Di dalam batuan piroklastik ini terdapat 3 tipe endapan piroklastik denganproses yang berbeda-beda yaitu endapan piroklastik jatuhan, endapan piroklastik alirandan endapan piroklastik surge. Tipe endapan ini saling berkesinambungan dengan jenisvulkanisme yang ada. Yang kemudian akan mempengaruhi struktur dan tekstur dari

    batuan piroklastik.Kata kunci : Jenis vulkanisme, tipe endapan piroklastik

    PENDAHULUAN

    Bentuk permukaan bumi yang kitalihat sekarang merupakan hasil dari suatuproses geologi sebagai tenaga endogen danpengaruh faktor cuaca sebagai tenaga eksogenyang menyebabkan batuan mengalami prosespelapukan. Dengan demikian daerah yangtelah terangkat akan mengalami prosesdenudasi sehingga terbentuk bukit-bukit dan

    dataran (peneplain), proses pengangkatan danpatahan akan menimbulkan zona-zona lemahsehingga akan terbentuk lembah-lembahsungai dan penerobosan magma ke permukaandalam bentuk kegiatan vulkanisme yang

    menghasilkan batuan piroklastik.Gunungapi sangat erat kaitannya

    dengan proses vulkanisme, yaitu aktifitasalamiah berupa keluarnya magma dari dalambumi. Jadi, gunungapi adalah tempatkeluarnya magma menuju ke permukaan bumimelalui suatu lubang atau lorong yang

    merupakan gunungapi itu sendiri, dan

    gunungapi merupakan ciri dari bentang alamvulkanik. Berdasarkan proses terjadinyavulkanisme dibagi menjadi 3 macam yaituvulkanisme letusan, vulkanisme lelehan danvulkanisme campuran dimana yang menjadipengontrol proses vulkanisme tersebutberdasarkan komposisi magma dan tekanangasnya. Pada perkembangannya,pengembangan fasies gunungapi dilakukanoleh Vessel dan Davies (1981) serta Bogie dan

    Mackenzie (1998) menjadi 4 kelompok, antaralain central/Vent facies, proximal facies,medial facies dan distal facies. Pada zonacentral, pusat erupsi terjadi dan energi terbesardari pusat erupsi ada pada zona ini.

    Akibat dari aktivitas gunungapi iniakan menghasilkan berbagai material hasilaktivitas dari gunung api tersebut, salahsatunya adalah batuan piroklastik. Batuanpiroklastik merupakan batuan yang dihasilkanoleh erupsi gunung api dengan ciri-ciri yangkhas. Untuk mempelajari material piroklastik,

    terlebih dahulu kita harus memahami tentang

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    2/16

    aktivitas vulkanisme baik proses maupunproduknya. Pemahaman itu secara umummeliputi pemahaman tentang erupsi gunungapi dan material hasil aktivitas gunung api

    yang salah satunya adalah material piroklastik.Akumulasi material piroklastik atau seringpula disebut tephra merupakan hasil banyakproses yang berhubungan dengan erupsivulkanik tanpa memandang penyebab erupsidan asal dari materialnya. Fischer, 1984menyatakan bahwa fragmen piroklastikmerupakan fragmen seketika yang terbentuksecara langsung dari proses erupsi vulkanik.

    Material piroklastik saat dierupsikan gunungapi memiliki sifat fragmental, dapat berujud

    cair maupun padat. Dan setelah menjadi massapadat material tersebut disebut sebagai batuanpiroklastik.

    Batuan piroklastik memiliki 3 tipeendapan piroklastik berdasarkan cara batuan

    piroklastik ini terkonsolidasi, tipe endapattersebut meliputi piroklastik aliran dimanaberasal dari aliran panas dengan konsentrasitinggi, dekat permukaan, mudah bergerak,berupa gas dan partikel terdispersi yang

    dihasilkan oleh erupsi vulkanik. Lalupiroklastik jatuhan yang merupakan piroklastik

    yang dilontarkan secara ledakan ke udarasementara akan tersuspensi yang selanjutnyajatuh ke bawah dan terakumulasi membentukendapan piroklastik jatuhan dan yang terakhiradalah piroklastik surge yang merupakan

    aliran particulate yang diangkut secara lateraldi dalam gas turbulen.

    Dari ketiga tipe endapan tersebuttentunya masing-masing memiliki perbedaandari hasil batuan piroklastik yang terendapkandi permukaan. Hal ini dapat dipengaruhi olehberbagai faktor yang mengontrol terjadinya

    perbedaan karakteristik batuan pirolastik yangterendapkan tersebut. Berbagai parameterdapat menjadi tolak ukur dalam menentukankenampakannya di lapangan. Perbedaankarakteristik ini menjadi acuan dalam

    penentuan jenis dari piroklastik tersebut.Selain itu dari perbedaan karakteristik tersebutkita dapat menentukan nama dari batuanpiroklastik ini menurut klasfikasi penamaanbatuan piroklastik yang ada.

    GEOLOGI REGIONAL DAERAH

    UNGARAN

    Fisiografi RegionalPulau Jawa secara fisiografi dan

    struktural, dibagi atas empat bagian utama

    (Bemmelen, 1970) yaitu: Sebelah baratCirebon (Jawa Barat) Jawa Tengah (antaraCirebon dan Semarang) Jawa Timur (antaraSemarang dan Surabaya) Cabang sebelah

    timur Pulau Jawa, meliputi Selat Madura danPulau Madura Jawa Tengah merupakan bagianyang sempit di antara bagian yang lain dariPulau Jawa, lebarnya pada arah utara-selatansekitar 100 120 km. Daerah Jawa Tengahtersebut terbentuk oleh dua pegunungan yaituPegunungan Serayu Utara yang berbatasandengan jalur Pegunungan Bogor di sebelahbarat dan Pegunungan Kendeng di sebelah

    timur serta Pegunungan Serayu Selatan yangmerupakan terusan dari Depresi Bandung di

    Jawa Barat.Pegunungan Serayu Utara memiliki

    luas 30-50 km, pada bagian barat dibatasi olehGunung Slamet dan di bagian timur ditutupioleh endapan gunung api muda dari Gunung

    Rogojembangan, Gunung Prahu dan GunungUngaran.

    Gunung Ungaran merupakan gunungapi kuarter yang menjadi bagian paling timurdari Pegunungan Serayu Utara. Daerah

    Gunung Ungaran ini di sebelah utaraberbatasan dengan dataran aluvial Jawa bagian

    utara, di bagian selatan merupakan jalurgunung api Kuarter (Sindoro, Sumbing,Telomoyo, Merbabu), sedangkan pada bagiantimur berbatasan dengan Pegunungan Kendeng(Gambar 2.1). Bagian utara Pulau Jawa ini

    merupakan geosinklin yang memanjang daribarat ke timur (Bemmelen, 1970).

    Stratigrafi RegionalSecara lebih rinci, fisiografi

    Pegunungan Serayu Utara dibagi menjadi tigabagian yaitu bagian barat (Bumiayu), bagian

    tengah (Karangkobar) dan bagian timur(Ungaran). Dalam Bemmelen (1970) diuraikanbahwa stratigrafi regional Pegunungan SerayuUtara bagian timur (Gunung Ungaran dansekitarnya) dari yang tertua adalah sebagai

    berikut:1. Lutut Beds Endapan ini berupa konglomeratdan batugamping dengan fosil berupaSpiroclypeus, Eulipidina, Miogypsina denganpenyebaran yang sempit. Endapan inimenutupi endapan Eosen yang ada dibawahnya.endapan ini berumur Oligo-Miosen.2. Merawu Beds Endapan ini merupakanendapan flysch yang berupa perselangselinganlempung serpihan, batupasir kuarsa danbatupasir tufaan dengan fosil Lepidocyclina

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    3/16

    dan Cycloclypeus. Endapan ini berumurMiosen Bawah.3. Panjatan Beds Endapan ini berupa lempungserpihan yang relatif tebal dengan kandungan

    fosil Trypliolepidina rutteni, Nephrolepidinaferreroi PROV., N. Angulosa Prov.,Cycloclypeus sp., Radiocyclocypeus TAN.,Miogypsina thecideae formis RUTTEN. Fosilyang ada menunjukkan Miosen Tengah.4. Banyak Beds Endapan ini berupa batupasirtufaan yang diendapkan pada Miosen Atas.5. Cipluk Beds Endapan ini berada di atasBanyak Beds yang berupa napal yang berumur

    Miosen Atas.6. Kapung Limestone Batugamping tersebut

    diendapkan pada Pliosen Bawah dengandijumpainya fosil Trybliolepidina danClavilithes sp. Namun fosil ini kelimpahannyasangat sedikit.7. Kalibluk Beds Endapan ini berupa lempung

    serpihan dan batupasir yang mengandungmoluska yang mencirikan fauna cheribonianyang berumur Pliosen Tengah.8. Damar Series Endapan ini merupakanendapan yang terbentuk pada lingkungan

    transisi. Endapan yang ada berupa tuffaceousmarls dan batupasir tufaan yang mengandung

    fosil gigi Rhinocerous, yang mencirikanPleistosen awal-Tengah.9. Notopuro Breccias Endapan ini berupabreksi vulkanik yang menutupi secara tidakselaras di atas endapan Damar Series. Endapan

    ini terbentuk pada Pleistosen Atas.10. Alluvial dan endapan Ungaran MudaEndapan ini merupakan endapan alluvial yangdihasilkan oleh proses erosi yang terusberlangsung sampai saat ini (Holosen). Selainitu juga dijumpai endapan breksi andesit yangmerupakan produk dari Gunung Ungaran

    Muda. Menurut Budiardjo et. al. (1997),stratigrafi daerah Ungaran dari yang tua keyang muda adalah sebagai berikut:1) Batugamping volkanik2) Breksi volkanik III3) Batupasir volkanik4) Batulempung volkanik5) Lava andesitik6) Andesit porfiritik7) Breksi volkanik II8) Breksi volkanik I9) Andesit porfiritik10)Lava andesit11)AluviumTatanan Tektonik

    1) Tektonik Regional

    Perkembangan tektonik pulauJawa dapat dipelajari dari pola-polastruktur geologi dari waktu ke waktu.Struktur geologi yang ada di pulau Jawa

    memiliki pola-pola yang teratur. Secarageologi pulau Jawa merupakan suatukomplek sejarah penurunan basin,pensesaran, perlipatan dan vulkanisme dibawah pengaruh stress regime yangberbeda-beda dari waktu ke waktu. Secaraumum, ada tiga arah pola umum strukturyaitu arah Timur Laut Barat Daya (NE-SW) yang disebut pola Meratus, arah

    UtaraSelatan (N-S) atau pola Sunda danarah TimurBarat (E-W). Perubahan jalur

    penunjaman berumur kapur yang berarahTimur Laut Barat Daya (NE-SW)menjadi relatif TimurBarat (E-W) sejakkala Oligosen sampai sekarang telahmenghasilkan tatanan geologi Tersier di

    Pulau Jawa yang sangat rumit disampingmengundang pertanyaan bagaimanakahmekanisme perubahan tersebut. Kerumitantersebut dapat terlihat pada unsur strukturPulau Jawa dan daerah sekitarnya.

    Pola Meratus di bagian baratterekspresikan pada Sesar Cimandiri, di

    bagian tengah terekspresikan dari polapenyebarab singkapan batuan pra-Tersierdi daerah Karang Sambung. Sedangkan dibagian timur ditunjukkan oleh sesarpembatas Cekungan Pati, Florence

    timur, Central Deep. Cekungan Tubandan juga tercermin dari pola konfigurasiTinggian Karimun Jawa, Tinggian Baweandan Tinggian Masalembo. Pola Meratustampak lebih dominan terekspresikan dibagian timur.

    Pola Sunda berarah Utara-Selatan,

    di bagian barat tampak lebih dominansementara perkembangan ke arah timurtidak terekspresikan. Ekspresi yangmencerminkan pola ini adalah pola sesar-sesar pembatas Cekungan Asri, Cekungan

    Sunda dan Cekungan Arjuna. Pola Sundapada Umumnya berupa struktur regangan.

    Pola Jawa di bagian barat pola inidiwakili oleh sesar-sesar naik seperti sesarBeribis dan sear-sear dalam CekunganBogor. Di bagian tengah tampak pola darisesar-sesar yang terdapat pada zonaSerayu Utara dan Serayu Selatan. Dibagian Timur ditunjukkan oleh arah SesarPegunungan Kendeng yang berupa sesarnaik.

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    4/16

    Dari data stratigrafi dan tektonikdiketahui bahwa pola Meratus merupakanpola yang paling tua. Sesar-sesar yangtermasuk dalam pola ini berumur Kapur

    sampai Paleosen dan tersebar dalam jalurTinggian Karimun Jawa menerus melaluiKarang Sambung hingga di daerahCimandiri Jawa Barat. Sesar initeraktifkan kembali oleh aktivitas tektonikyang lebih muda. Pola Sunda lebih mudadari pola Meratus. Data seismikmenunjukkan Pola Sunda telahmengaktifkan kembali sesar-sesar yang

    berpola Meratus pada Eosen Akhir hinggaOligosen Akhir.

    Pola Jawa menunjukkan polatermuda dan mengaktifkan kembaliseluruh pola yang telah ada sebelumnya(Pulunggono, 1994). Data seismikmenunjukkan bahwa pola sesar naik

    dengan arah barat-timur masih aktifhingga sekarang.

    Fakta lain yang harus dipahamiialah bahwa akibat dari pola struktur danpersebaran tersebut dihasilkan cekungan-

    cekungan dengan pola yang tertentu pula.Penampang stratigrafi yang diberikan oleh

    Kusumadinata, 1975 dalam Pulunggono,1994 menunjukkan bahwa ada duakelompok cekungan yaitu Cekungan JawaUtara bagian barat dan Cekungan JawaUtara bagian timur yang terpisahkan oleh

    tinggian Karimun Jawa.Kelompok cekungan Jawa Utara

    bagian barat mempunyai bentuk geometrimemanjang relatif utara-selatan denganbatas cekungan berupa sesar-sesar denganarah utara selatan dan timur-barat.Sedangkan cekungan yang terdapat di

    kelompok cekungan Jawa Utara BagianTimur umumnya mempunyai geometrimemanjang timur-barat dengan peranstruktur yang berarah timur-barat lebihdominan.

    Pada Akhir Cretasius terbentukzona penunjaman yang terbentuk di daerahKarangsambung menerus hinggaPegunungan Meratus di Kalimantan. Zonaini membentuk struktur kerangka strukturgeologi yang berarah timurlaut-baratdaya.Kemudian selama tersier pola ini bergesersehingga zona penunjaman ini berada disebelah selatan Pulau Jawa. Pada pola inistruktur yang terbentuk berarah timur-barat.

    Tumbukkan antara lempeng Asiadengan lempeng Australia menghasilkangaya utama kompresi utara-selatan. Gayaini membentuk pola sesar geser (oblique

    wrench fault) dengan arah baratlaut-tenggara, yang kurang lebih searah denganpola pegunungan akhir Cretasisus.

    Pada periode Pliosen-Pleistosenarah tegasan utama masih sama, utara-selatan. Aktifitas tektonik periode inimenghasillkan pola struktur naik danlipatan dengan arah timur-barat yang dapatdikenali di Zona Kendeng.

    a) VolkanismePosisi pulau Jawa dalam

    kerangka tektonik terletak pada batasaktif (zona penunjaman) sementaraberdasarkan konfigurasipenunjamannya terletak pada jarakkedalaman 100 km di selatan hingga

    400 km di utara zona Benioff.Konfigurasi memberikan empat polabusur atau jalur magmatisme, yangterbentuk sebagai formasi-formasibatuan beku dan volkanik.

    Empat jalur magmatisme tersebutmenurut Soeria Atmadja dkk., 1991

    adalah :1. Jalur volkanisme Eosen hinggaMiosen Tengah, terwujud sebagaiZona Pegunungan Selatan.2. Jalur volkanisme Miosen Atas

    hingga Pliosen. Terletak di sebelahutara jalur Pegnungan Selatan. Berupaintrusi lava dan batuan beku.3. Jalur volkanisme Kuarter BusurSamudera yang terdiri dari sederetangunungapi aktif.4. Jalur volkanisme Kuarter Busur

    Belakang, jalur ini ditempati olehsejumlah gunungapi yang berumurKuarter yang terletak di belakangbusur volkanik aktif sekarang.

    b) Magmatisme Pra TersierBatuan Pra-Tersier di pulau

    Jawa hanya tersingkap di Ciletuh,Karang Sambung dan Bayat. Dariketiga tempat tersebut, batuan yangdapat dijumpai umumnya batuan bekudan batuan metamorf. Sementara itu,batuan yang menunjukkan aktifitasmagmatisme terdiri atas batuan asalkerak samudra seperti, peridotite,gabbro, diabase, basalt toleit. Batuan-batuan ini sebagian telah menjadibatuan metamorf.

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    5/16

    c) Magmatisme EosenData-data yang menunjukkan

    adanya aktifitas magmatisme padaEosen ialah adanya Formasi Jatibarang

    di bagian utara Jawa Barat, dikebasaltik yang memotong FormasiKarang Sambung di daerah KebumenUtara, batuan berumur Eosen di Bayatdan lava bantal basaltik di sungaiGrindulu Pacitan. Formasi Jatibarangmerupakan batuan volkanik yangdapat dijumpai di setiap sumurpemboran. Ketebalan Formasi

    Jatibarang kurang lebih 1200 meter.Sementara di daerah Jawa Tengah

    dapat ditemui di Gunung Bujil yangberupa dike basaltik yang memotongFormasi Karang Sambung, di Bayatdapat ditemui di kompleks PerbukitanJiwo berupa dike basaltik dan stok

    gabroik yang memotong sekis kristalindan Formasi Gamping-Wungkal.

    d) Magmatisme Oligosen - MiosenTengah

    Pulau Jawa terentuk oleh

    rangkaian gunungapi yang berumurOligosen-Miosen Tengah dan Pliosen-

    Kuarter. Batuan penyusun terdiri atasbatuan volkanik berupa breksipiroklastik, breksi laharik, lava,batupasir volkanik tufan yang terendapkan dalam lingkungan darat dan laut.

    Pembentukan deretan gunungapiberkaitan erat dengan penunjamanlempeng samudra Hindia pada akhirPaleogen. Menurut Van Bemmelen(1970) salah satu produk aktivitasvolkanik saat itu adalah FormasiAndesit Tua.

    e) Magmatisme Miosen Atas-PliosenPosisi jalur magmatisme pada periodeini berada di sebelah utara jalurmagmatisme periode Oligosen -Miosen Tengah. Pada periode aktivitas

    magmatisme tidak terekspresikandalam bentuk munculnya gunung api,tetapi berupa intrusi - Intrusi sepertidike, sill dan volkanik neck.Batuannya berkomposisi andesitik.

    f) Magmatisme KuarterPada periode aktifitas kuarter

    ini magmatisme muncul sebagaikerucut-kerucut gunungapi. Ada duajalur rangkaian gunungapi yaitu : jalurutama terletak di tengah pulau Jawaatau pada jalur utama dan jalur

    belakang busur. Gunungapi pada jalurutama ersusun oleh batuan volkaniktipe toleitik, kalk alkali dan kalk alkalikaya potasium. Sedangkan batuan

    volkanik yan terletak di belakan busurutama berkomposisi shoshonitik danultra potasik dengan kandungan leusit.

    g) Magmatisme Belakang BusurGunung Ungaran merupakan

    magmatisme belakang busur yangterletak di Kota Ungaran, JawaTengah dengan ketinggian sekitar2050 meter di atas permukaan laut.

    Secara geologis, Gunung Ungaranterletak di atas batuan yan tergabung

    dalam Formasi batuan tersier dalamCekungan Serayu Utara di bagianbarat dan Cekungan Kendeng dibagian utara-timur. Gunung Ungaranmerupakan rangkaian paling utara dari

    deretan gunungapi (volcaniclineament) Gunung Merapi-GunungMerbabu-Gunung Ungaran. Beberapapeneliti menyatakan bahwa fenomenaitu berkaitan dengan adanya patahan

    besar yan berarah utara-selatan.Komposisi batuan yang

    terdapat di Gunung Ungaran cukupbervariasi, terdiri dari basal yangmengandung olivin, andesit piroksen,andesit hornblende dan dijumpai jugagabro. Pada perkembangannya,

    Gunung Ungaran mengalami dua kalipertumbuhan, mulanya menghasil kanbatuan volkanik tipe basalt andesitpada kala Pleistosen Bawah.Perkembangan selanjutnya pada KalaPleistosen Tengah berubah menjadicenderung bersifat andesit untuk

    kemudian roboh. Pertumbuhan keduamulai lagi pada Kala Pleistosen Atasdan Holosen yang menghasilkanGunung Ungaran kedua dan ketiga.Saat ini Gunung Ungaran dalam

    kondisi dormant.

    2) Tatanan Tektonik Daerah UngaranGunung Ungaran selama

    perkembangannya mengalami ambrolan-tektonik yang diakibat kan oleh pergeserangaya berat karena dasarnya yang lemah(Gambar 2.3 dan 2.4). Gunung Ungarantersebut memperlihat kan dua angkatanpertumbuhan yang dipisahkan oleh duakali robohan (Zen dkk., 1983). Ungaranpertama menghasilkan batuan andesit di

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    6/16

    Kala Pliosen Bawah, di Pliosen Tengahhasilnya lebih bersifat andesit dan berakhirdengan robohan. Daur kedua mulai di KalaPliosen Atas dan Holosen. Kegiatan

    tersebut menghasilkan daur ungaran keduadan ketiga.

    Struktur geologi daerah Ungarandikontrol oleh struktur runtuhan (collapsestructure) yang memanjang dari barathingga tenggara dari Ungaran. Batuanvolkanik penyusun pre-caldera dikontrololeh sistem sesar yang berarah barat laut-barat daya dan tenggara-barat daya,

    sedangkan batuan volkanik penyusun post-caldera hanya terdapat sedikit struktur

    dimana struktur ini dikontrol oleh sistemsesar regional (Budiardjo est al. 1997).

    METODOLOGI

    Dalam menganalisis pengaruh jenisvulkanisme dan tipe endapan piroklastikterhadap kenampakan dari batuan Piroklastikini dilakukan dengan dua cara pengamatanyaitu pengamatan laboratorium dan

    pengamatan lapangan. Pengamatanlaboratorium ini dilakukan untuk mengamati

    kenampakan dari sample batuan piroklastikdalam bentuk handspecimen. Dan pengamatankedua yaitu pengamatan lapangan yangdilakukan di daerah Bandungan, Semarangpada singakapan batuan piroklastik. Kedua

    pengamatan ini bertujuan untukmembandingkan kenampakan secarahandspecimen dan kenampakan di singkapan.Karena kenampakan di lapangan atausingkapan akan lebih jelas memperlihatkanbentukan dari batuan piroklastik tersebut.Perbedaan ini dapat dianalisis dan

    diinterpretasi melalui pengamatan di labmelalui deskripsi megaskopis batuan sampeldan pengamatan di lapangan langsung dengansurvey ke daerah yang memiliki aktivitasvulkanisme kemudian melihat kenampakannya

    di lapangan. Dari kedua pengamatan tersebutkemudian dikombinasikan untuk diinterpretasiperbedaan karakteristik material piroklastik iniyang akan dijadikan acuan dalam penentuanjenis dari piroklastik tersebut.

    Alat dan bahan yang digunakan untukmelakukan deskripsi batuan piroklastik dilaboratorium maupun di lapangan, antara lain:a) Lup

    Digunakan sebagai alat pembesar dalampengamatan struktur dan tekstur batuan.

    b) KameraUntuk mengambil foto batuan dan fotosingkapan.

    c) Alat TulisSebagai alat penunjang dalam pencatatandeskripsi batuan.

    d) Buku Catatan LapanganDigunakan untuk mencatat deskripsisingkapan dan keadaan STA di lapangan.

    DESKRIPSI LABORATORIUM

    1. Batuan Peraga Nomor F-2

    Batuan peraga nomer F-2 memilikiwarna abu-abu cerah. Karena warnanya

    yang abu-abu cerah dapat diindikasikanbahwa magma batuan ini memiliki sifatasam. Dengan struktur vesikuler (pumisan)karena memiliki lubang lubang gas yangsaling berhubungan. Tekstur batuan ini

    berupa glassy. Karena terbentuk dari 100%gelasan. Pembekuannya terjadi sangatcepat sehingga mineral tidak terlihat jelas.Tipe endapan batuan ini adalah piroklastikjatuhan. Jadi pada saat terjadi letusan

    material material vulkanik terlemparmelalui media udara sehingga lava

    mengalami reaksi terhadap udara. Reaksitersebut menghasilkan udara-udara yangterperangkap didalam lava. Ketika udaratersebut mengalami titik jenuh, udaratersebut akan keluar sehingga

    meninggalkan sebuah lubang gas.Berdasarkan hasil deskripsi yang telahdilakukan, batuan peraga nomor F-2termasuk kedalam Pumice (Thorpe andBrown, 1985)

    2. Batuan Peraga Nomor Lntg 2

    Batuan peraga nomer F-2 memilikiwarna putih. Karena warnanya yang abu-abu cerah dapat diindikasikan bahwamagma batuan ini memiliki sifat asamyang relatif kental. Dengan struktur masif

    karena tidak memiliki lubang lubanggas. Tekstur batuan ini berupa glassykarena terbentuk dari 75% gelasan dan25% kristal. Pembekuan terjadi didekatpermukaan bumi atau biasanya disebutvulkanik. Karena itu masih adakesempatan batuan untuk membentukmineral. Lalu magma yang kentalmengalir keluar yang dimana terdapatmineral-mineral yang terbentuksebelumnya. Lalu magma terlontarkankeudara mengalami suspense sehingga

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    7/16

    membentuk gelasan lalu jatuh danterakumulasi. Tipe endapan batuan iniadalah piroklastik jatuhan. Akumulasitersebut membuat suatu endapan yang

    mempunyai ukuran butir debu (

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    8/16

    mineral. Tekstur batuan ini berupa glassy.Karena terbentuk dari 80% gelasan dan20% kristal. Mineral yang terbentukadalah mineral kuarsa. Pembekuannya

    terjadi sangat cepat sehingga mineralyang terlihat berukuran halus. Jadi padasaat terjadi letusan material materialvulkanik terlempar melalui media udarasehingga lava mengalami reaksi terhadapudara. Reaksi tersebut menghasilkanudara-udara yang terperangkap didalamlava. Ketika udara tersebut mengalamititik jenuh, udara tersebut akan keluar

    sehingga meninggalkan sebuah lubanggas. Disamping itu terjadi pembentukan

    mineral kuarsa pada saat magma mengalirmenuju permukaan. Lalu lubang-lubangtersebut terisi oleh mineral kuarsa yanghampir terbentuk secara sempurna.Berdasarkan hasil deskripsi yang telah

    dilakukan, batuan peraga nomor F-3termasuk kedalam Amigdaloidal (Thorpeand Brown, 1985)

    DESKRIPSI LAPANGAN

    1. STA 1

    STA ini terletak di Kendalisada. STAini merupakan bagian dari GunungUngaran. STA ini terbagi menjadi duaLP. Pada LP 1, terdapat litologi berupaandesit. Proses pembentukan STA ini

    adalah adanya magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkanlapisan batuan di atasnya terangkatsehingga menyerupai lensa cembung atauyang disebut dengan Laccolith. Lalu padaLP 2 proses pembentukan STA ini adalahpada awalnya terbentuklah intrusi pada

    yang terjadi pada zaman Tersier.Kemudian pada zaman Kuarterterbentuklah Gunung Ungaran.Pembentukan Gunung Ungaran tersebutmenyebabkan adanya suatu zona

    magmatisme di bawah permukaan.Zona Magmatisme tersebut kemudian

    mengalirkan panas secara konveksisehingga air yang terdapat di lapisan diatasnya juga ikut mengalami pemanasandan lama kelamaan magma tersebut dapatnaik ke atas jika bertemu dengan suatufasa yang massa jenisnya lebih besar ataukarena ada celah hingga magma tersebutdapat bercampur dengan air danmembentuk suatu zona air magmatisme.Pencampuran tadi otomatis akan

    mengubah sifat kimia dari air asalnyaketika bercampur dengan magma, dimanaair meteorit tadi membentuk senyawakimia HCO3dan H2SO4akibat bercampur

    dengan magma. Karena massa jenisHCO3 yang lebih besar dibandingkanH2SO4, maka HCO3 akan mengendap dibagian bawah air magmatisme dan H2SO4akan terendapkan di atas. Karena sifatHCO3 yang bergerak secara lateral makaHCO3 akan keluar menuju rekahan rekahan dan bercampur dengan airmeteorit hingga membentuk suatu air

    hidrothermal sedangkan H2SO4 karenaterus menerus terkena panas maka akan

    menghasilkan suatu zona geothermal.Karena terus bergerak melewati rekahanrekahan air hidrothermal tadi lamakelamaan menuju daerah Kendalisada danmengalterasi Litologi yang ada disana,

    dimana hidrothermal yang kaya akanSulfur tersebut mengalterasi batuanandesit menjadi mineral lempung.

    2. STA 2

    STA ini berada pada daerah daerahbandungan. Pada daerah ini terdapat

    endapan piroklastik. Endapan ini terjadidari beberapa proses. Proses pertamaadalah terbentuknya lapisan paling bawahyang tuff berwarna abu-abu yangmelingkupi fragmen berupa andesit dan

    tuff. Proses terbentuknya endapan palingbawah ini diawali dengan terbentuknyafragmen-fragmen di dekat permukaanbumi (vulkanik) sehingga membentukandesit. Lalu terjadi erupsi yangmembentuk kandungan debu vulkanik.Lalu abu vulkanik tersebut terakumulasi

    dan terendapkan. Pada saat proses tersebutterjadi, andesit yang sudah terbentuksebelumnya terakulumasi bersamaan abuvulkanik tersebut dan mengalamipengendapan.

    Pembentukan batuan ini masih belumdapat dipastikan terbentuk akibat laharatau aliran karena belum dapat ditemukanbukti yang pasti karena batuan ini telahtererosi akibat kontak dengan air, yangmana endapan piroklastik yang merupakanhasil erupsi vulkanik mudah tererosi ketikamengalami kontak dengan air. Bagianyang tererosi adalah bagian atas dariendapan yang berada diluar. Sehinggabagian diatas membentuk paleosoil. Disiniterjadi selang waktu yang sangat lama

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    9/16

    terhadap erupsi selanjutnya yangmembentuk endapan diatasnya. Proseskedua terjadi erupsi yang selanjutnya. Tipepiroklastik pada proses ini adalah tipe

    aliran. Hal ini ditandai dengan adanyabaking effect.

    PEMBAHASAN

    Magma adalah cairan pijar panas yangterdapat di bawah permukaan bumi. Magmayang muncul di permukaan Bumi berasal dariMantel. Oleh karena itu, magma secara

    sederhana sering didefinisikan sebagai batuancair atau molten rock. Di permukaan Bumi,

    magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerahpemekaran lempeng, di jalur vokanik yangberasosiasi dengan zona penunjaman lempeng,dan di daerah hot spot yang muncul di lantaisamudera.

    Magma yang muncul di zonapemekaran lempeng kerak Bumi berasal darimantel dan membeku membentuk keraksamudera. Sementara di jalur volkanik yangberasosiasi dengan zona penghujaman

    lempeng magma keluar melalui aktivitasvulkanik membentuk gunung api dan saat

    meledaknya atau erupsinya suatu gunung api.Saat gunung api meletus atau erupsi magmayang keluar dalam berbagai bentuk yaituberbentuk cair berupa lelehan (effusif) danberbentuk padat yang berukuran debu sampai

    bongkah (bomb) yang keluar dari ledakan ataubersifat eksplosif.

    Apabila erupsi yang dihasilkanbersifat effusif makan dapat diindikasikanmagma yang terkadung adalah berupa magmayang bersifat basa dengan tekanan gas yangrendah sebaliknya apabila erupsi yang

    dihasilkan bersifat eksplosif maka dapatdiindikasikan magma yang terkandung adalahberupa magma yang bersifat asam dengantekanan gas yang tinggi. Hal tersebut terjadikarena adanya proses vulkanisme di dalam

    gunung api. Vulkanisme adalah suatu gejalaalam sebagai akibat adanya aktivitas magmadari dalam bumi. Magma adalah batuan cairpijar yang terdapat di dalam bumi.Vulkanismejuga bisa diartikan peristiwa naiknya magmadari bagian dalam bumi sehingga sebagianmuncul ke permukaan bumi dan sebagian lagimenyusup ke dalam lapisan kerak bumi.

    Vulkanisme ini memiliki tiga jenis,diantaranya vulkanisme letusan yangmerupakan proses vulkanisme ini dikontrololeh magma yang bersifat asam yang kaya

    akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat.Vulkanisme ini biasanya menghasilkanmaterial piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal. Lalu yang kedua

    adalah vulkanisme lelehan yang merupakanproses vulkanisme yang dikontrol oleh magmayang bersifat basa, mengandung sedikit gas,magma encer, dan ledakan lemah, vulkanismeini biasanya menghasilkan gunung api rendahdan berbentuk perisai atau tameng. Dan yangterakhir adalah vulkanisme campuran yaituproses vulkanisme yang dipengaruhi olehmagma intermediet yang agak kenal,

    vulkanisme ini menghasilkan gunung apistrato. Akibat dari proses vulkanisme ini akan

    menghasilkan material hasil gunung api yangsalah satunya adalah batuan piroklastik.

    Dari jenis vulkanisme ini akanmempengaruhi terhadap tipe endapanpiroklastiknya. Dalam batuan piroklastik

    terdapat 3 tipe endapan piroklastik yangmeliputi piroklastik aliran, piroklastik jatuhandan piroklastik surge. Endapan piroklastikjatuhan dihasilkan dari erupsi vulkanik yangbersifat explosive oleh magma dalam berbagai

    komposisi. Sedangkan endapan piroklastikaliran terbentuk oleh proses aliran permukaan

    dengan mekanisme aliran debris piroklastikyang mengalir dengan campuran partikel padatdan gas konsentrasi tinggi yang panas yangdihasilkan oleh letusan vulkanik. Dan yangterakhir adalah piroklastik surge yang

    merupakan aliran particulate yang diangkutsecara lateral di dalam gas turbulen.Piroklastik surge dibentuk secara langsungoleh erupsi freatomagmatik maupun freatikdan berasosiasi dengan piroklastik aliran. Dariketiga tipe endapan piroklastik ini memilikikarakteristik pengendapan dan produk material

    hasil dari aktivitas vulkanisme yang berbeda.Terlihat terdapat keterkaitan antara

    jenis vulkanisme dengan tipe endapanpiroklastiknya dan tentunya akanmempengaruhi juga terhadap produk yang

    dihasilkan dari proses vulkanisme ini. Jenisvulkanisme letusan dengan karakteristikletusan yang kuat yang memiliki komposisimagma yang bersifat asam, kental dan tekanangas yang tinggi diindikasikan akan membentuktipe endapan piroklastik jatuhan. Endapanpiroklastik jatuhan dihasilkan dari erupsivulkanik yang bersifat explosive oleh magmadalam berbagai komposisi Piroklas yang adadisemburkan ke atmosfer dalam bentuksuspensi yang pada fase berikutnya piroklasyang ada tersebut turun kembali ke permukaan

    http://www.diwarta.com/508/vulkanisme-dan-gerakan-magma/http://www.diwarta.com/508/vulkanisme-dan-gerakan-magma/
  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    10/16

    bumi akibat adanya gaya gravitasi Endapantersebut bersifat menutup (mantle bedding)yang menunjukkan ketebalan yang seragamnamun secara lokal lebih tebal terutama pada

    topografi yang lebih curam. Sortasi yang baikpada endapan ini disebabkan oleh pemilahanoleh udara selama mengalami prosespengendapan.

    Terdapat 3 tipe endapan piroklastikjatuhan yaitu endapan jatuhan scoria, endapanjatuhan pumice dan endapan jatuhan ash. Yangpertama yaitu endapan jatuhan skoria,terbentuk dari aktivitas vulkanisme hawaiian

    dan strombolian dengan bentuk vesikular,viskositas yang rendah dan tekanan gasnya

    yang rendah yang menyebabkan lubang-lubang gas pada endapan scoria ini tidak salingberhubungan karena kurang kuatnya tekanangas dalam pembentukan lubang-lubang gas.Pada deskripsi di laborarium terdapat 2 batuan

    yang termasuk ke dalam skoriaan yaitu namanomor peraga 40b dan 46. Kedua batuan inimemiliki struktur vesikular, tekstur glassydengan komposisi dominan gelasan dan sedikitsekali terdapat kandungan mineralnya. Hal ini

    dikarenakan pembekuan berlangsung sangatcepat.

    Yang kedua adalah endapan jatuhanpumice, berasal dari magma yangberviskositas tinggi dan tekanan gas yangcukup tinggi, bentuk vesikular dengan lubanggas yang saling berhubungan. Lubang gasnya

    dapat saling berhubungan karena terdapattekanan gas yang tinggi. Endapan jatuhanpumice ini hasil dari letusan subplinian,plinian, dan ultraplinian. Pada deskripsilaboratorium terdapat 1 batuan yang termasukke dalam pumice yaitu pada peraga nomor F-2.Batuan ini memiliki struktur vesikular

    pumisan karena terdapat lubang-lubang gasdan saling berhubungan yang menyebabkanberat batuan lebih ringan, teksturnya glassydan komposisi dominan berupa gelasan dansangat sedikit sekali terdapat mineral. Hal ini

    terjadi karena pumice dilontarkan ke udara dankarena adanya gaya gravitasi langsungmengendap di permukaan sehingga prosespembekuannya berlangsung sangat cepat.

    Dan yang ketiga adalah endapanjatuhan ash yang terbentuk dari magma yangbersifat phreatomagmatik dan phreatik dengantekanan gas yang sangat tinggi.Kenampakannya secara sekilas seperti debu,dan sangat ringan. Pada deskripsi laboratoriumterdapat 1 batuan yang termasuk ke dalamendapan ini yaitu pada peraga nomor LNTG 2.

    Batuan ini berwarna putih dengan strukturmassif karena tidak terdapatnya retakan ataulubang-lubang gas, teksturnya glassy dengankomposisi yang dominan gelasan dan sangat

    sedikit sekali terdapat mineral. Batuan initerbentuk karena terendapkannya abu vulkanikyang secara terus menerus yang menyebabkanabu vulkanik ini terkonsolidasi menjadi sebuahkesatuan membentuk tubuh batuan. Batuan inidinamakan tuff berdasarkan klasifikasiFischer, 1966.

    Selanjutnya adalah hubungan antarajenis vulkanisme lelehan dengan karakteristik

    letusan yang lemah yang memiliki komposisimagma asam, bersifat encer dan tekanan gas

    yang lemah diindikasikan akan menghasilkantipe endapan piroklastik aliran. Endapanpiroklastik aliran terbentuk oleh proses aliranpermukaan dengan mekanisme aliran debrispiroklastik yang mengalir dengan campuran

    partikel padat dan gas konsentrasi tinggi yangpanas yang dihasilkan oleh letusan vulkanik.Pergerakan aliran dikontrol oleh gayagravitasi, proses erupsi dan sebagian olehkumpulan partikel selama mengalir Proses

    pengendapan dikontrol oleh kondisi topografi,mengisi lembah dan depresi.

    Endapan menunjukkan struktur masifdengan sortasi yang jelek. Materialnya terdiriatas material guguran akibat runtuhnya kubahlava di kepundan. Material ini bercampurdengan material lain yang ikut terbawa selama

    transportasinya. Piroklastik berada padabagian dasar yang terdiri dari bongkahan,kerakal, kerikil pasir hingga debu. Meluncurdibagian bawah sambil mengerosi batuan yangdilewatinya. Saat luncuran itu terjadibercampurlah batuan yang sudah adasebelumnya dengan batuan yang masih panas.

    Pada bagian atas dari luncuran ini terdiri daridebu bercampur gas-gas membentuk danmenyelimuti sehingga mirip seperti gumpalanawan. Salah satu penciri utama dari endapanawanpanas adalah adanya bongkahan besar

    yang mengambang diantara batuan lainnya.Batuan besar ini mengambang karena selamatransportasinya didukung oleh aliran massabutiran (grain flow).

    Batuan piroklastik endapan aliran ini,sering dijumpai tidak hanya satu tubuh saja,tetapi memiliki penampakan seperti berlapisatau bertumpuk-tumpuk. Karena prosespengendapannya juga tidak sekaligus, tetapidalam beberapa kali luncuran aliran. Prosesdeposisi atau proses mengendapnya aliranpiroklastik ini sangat cepat. Ketika energinya

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    11/16

    berkurang langsung mengendap. Bongkahbatuan besar dapat saja terlihat mengambangdiantara butiran serta bongkahan yang lebihkecil.

    Sedangkan lahar hujan yang berupadebris flow aliran runtuhan (debris) bercampurair maka akan memiliki sortasi lebih bagus.Pada deskripsi laboratorium terdapat 1 batuanyang diindikasikan termasuk ke dalam tipeendapan aliran ini yaitu pada peraga nomor T-7 yang berwarna hitam, memiliki strukturmasif karena tidak terdapat retakan ataulubang gas, teksturnya glassy dan

    komposisinya secara makroskopis terdiri dari100% gelasan. Hal ini dapat terjadi

    dikarenakan proses pembekuannya yangsangat cepat ketika keluar dari permukaan dantekanan gas yang sangat rendah sehinggapermukaan batuan tidak terdapat lubang-lubang gas. Batuan ini dinamakan Obsidian

    menurut klasfikasi Thorpe and Brown, 1965.Lalu dapat juga dilihat pada deksripsi

    di lapangan yaitu pada STA II yang bertempatdi Bandungan, Jawa Tengah. Pada STA II inilitologinya terdapat breksi laharik dengan

    fragmen tuff dan batuan beku dan aliranpiroklastik dengan fragmen batuan beku. Pada

    awal proses pembentukan STA ini adalahterjadi pengendapan material breksi laharik.

    Breksi laharik tersebut terbentuk dariendapan material piroklastik yang terkenakontak dengan air hingga mengalir dan

    membawa material material yang dilaluinya,

    contohnya disini adalah fragmen tuff danfragmen batuan beku. Kemudian setelahterjadi konsolidasi hingga membentuk batuan,lapisan teratas dari breksi laharik ini

    mengalami proses pelapukan karenamengalami kontak langsung dengan kondisipermukaan hingga membentuk soil.

    Setelah itu gunung Ungaranmengalami erupsi kembali denganmelontarkan material vulkanik campuranpartikel padat dan gas konsentrasi tinggi yangpanas, kemudian endapan tersebut mengalir kepermukaan dengan mekanisme aliran debris

    piroklastik. Pada saat mengalir tadi, endapanini juga ikut membawa material batuan beku.

    Perlapisan breksi laharik tadi mengalamibacking effect dikarenakan terkena aliran yangsangat panas karena terlewatkan oleh aliranpiroklastik tadi, terlebih lagi bagian atas daribreksi laharik tadi yang telah mengalami

    pelapukan.Kemudian aliran piroklastik tadi

    terkonsolidasi dengan fragmen batuan bekuyang berasal dari material yang ikut terbawasaat terjadinya proses aliran tadi. Sehingga

    terbentuk lah perlapisan yang ada pada STA IIini dengan litologi breksi laharik dengan

    fragmen tuff dan batuan beku berada di palingbawah lalu soil hasil dari pelapukan berada diatasnya dan aliran piroklastik dengan fragmenbatuan beku berupa andesit berada di atas soiltersebut.

    KESIMPULAN

    Batuan piroklastik adalah batuan yangdihasilkan oleh proses lisenifikasi bahan-bahanlepas yang dilemparkan dari pusat volkanis

    selama erupsi hasil aktivitas vulkanisme.Vulkanisme ini memiliki tiga jenis,diantaranya vulkanisme letusan yangmerupakan proses vulkanisme ini dikontrololeh magma yang bersifat asam yang kaya

    akan gas, bersifat kental dan ledakan kuat.Lalu yang kedua adalah vulkanisme lelehanyang merupakan proses vulkanisme yangdikontrol oleh magma yang bersifat basa,mengandung sedikit gas, magma encer, danledakan lemah Dan yang terakhir adalahvulkanisme campuran yaitu proses vulkanismeyang dipengaruhi oleh magma intermedietyang agak kental. Dalam batuan piroklastik inijuga terdapat 3 tipe endapan piroklastik yaituendapan piroklastik jatuhan, aliran dan surge.

    Terdapat keterkaitan antara jenisvulkanisme dengan tipe endapanpiroklastiknya dan tentunya akanmempengaruhi juga terhadap produk yangdihasilkan dari proses vulkanisme ini. Jenis

    vulkanisme letusan yang bersifat eksplosifdiindikasikan akan menghasilkan tipe endapanpiroklastik jatuhan dengan produknya yangmenghasilkan struktur yang vesikular karenatekanan gas yang tinggi dan teksturnya yang

    dominan gelasan karena pembekuannya yangcepat, contohnya adalah batuan piroklastikyang dinamakan skoriaan dan pumisan.Kemudian jenis vulkanisme lelehan dengantekanan gas yang tidak begitu kuatdiindikasikan akan menghasilkan tipe endapanpiroklastik aliran dengan produknya yangmenghasilkan struktur massif tidak terdapatlubang-lubang gas atau struktur lainnya karenatekanan gas yang tidak begitu kuat danteksurnya yang sangat dominan gelasan karenapembekuannya yang sangat cepat, contohnya

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    12/16

    adalah batuan piroklastik yang dinamakanobsidian. Jadi terdapat keterkaitan antara jenisvulkanisme dan tipe endapan piroklastikdengan produk material piroklastik yang

    dihasilkan akibat dari aktivitas gunung api.

    REFERENSI

    http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.html(Diakses pada hari Sabtu, 17 Nopember2012 pukul 18.29 WIB)

    http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/ (Diakses pada hariSabtu, 17 Nopember 2012 pukul 23.31

    WIB)http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.p

    hp/dir/article_detail/525 (Diakses padahari Sabtu, 18 Nopember 2012 pukul03.22 WIB)

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Pumisan

    Gambar 2. Tuff

    http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://www.bgl.esdm.go.id/publication/index.php/dir/article_detail/525http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://thekoist.wordpress.com/2012/03/14/ini-rhyolite-pak-dhe-dengan-batuan-piroklastiknya/http://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.htmlhttp://djoelianto.blogspot.com/2008/12/karakteristik-sifat-batuan-piroklastik_15.html
  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    13/16

    Gambar 3. Skoriaan

    Gambar 4. Obsidian

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    14/16

    Gambar 5. Skoriaan

    Gambar 6. Amigdaloidal

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    15/16

    Gambar 7. Intrusi Andesit

    Gambar 8. Batuan Andesit teralterasi menjadi mineral lempung

  • 5/24/2018 Paper Piroklastik

    16/16

    Gambar 9. Hasil endapan piroklastik aliran