Upload
dianirst
View
60
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paper
Citation preview
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2013
Tugas Rangkuman Materi Pembiayaan
Pembangunan
MATA KULIAH – KELAS:PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN - A
OLEH:AGUNG |
AGIL HARNOWO PUTRA | 105060600111062
AMALIA NUR ADIBAH | 105060600111014DIAN INDRA RINI | 105060600111022
SHARFINA ANZANI | 105060607111004
Materi Pertama:
Pembiayaan Pembangunan di Era Otonomi
Pembiayaan pembangunan di era otonomi diawali dengan UU No. 5 tahun 1974
yang bersifat sentralistik, dengan model perencanaan Eklektik yang merupakan
perpaduan antara Top Down dan Bottom Up Planning. Kemudian muncul UU No. 22
tahun 1999 yang bersifat desentralistrik dengan model perencanaan eklektik.
Pembahasan
Dimulai dengan munculnya permasalahan yang terjadi di pihak pemerintah,
yaitu kelemahan perencanaan dari pusat, kelemahan pengendalian dari pusat,
munculnya egoism kedaerahan yang berlebihan, dan masih banyak lainnya.
Permasalahan diselesaikan dengan cara memebentuk forum bersama antara
propinsi dan kabupaten/kota, perencanaan yang telah disusun harus mencakup
dan menseimbangkan pelaksanaan desentralisasi, dan membangun kerjasama
untuk mensinergikan kekuatan dan menutupi kelemahan masing-masing daerah.
Pola kerjasama daerah dapat digambarkan pada gambar 1.1
Gambar 1 Pola Kerja Sama Daerah
Prinsip-prinsip pokok dalam penganggaran dan manajemen keuangan daerah
yaitu:
1. Komprehensif dan disiplin
Page | 1
MATERI 1
2. Fleksibilitas
3. Terprediksi
4. Kejujuran
5. Informasi
6. Transparansi dan akuntabilitas
Page | 2
Materi Kedua:
Corporate Plan
Kegunaan rencana kerja, yaitu:
Menetapkan proyek masa depan
Menetapkan seberapa baik sasaran yang telah terpenuhi
Mendapatkan uang
Pemberi pinjaman terbagi menjadi 4 K:
K (character) = obyektif, subyektif
K (cash flow) = dapat untuk mengangsur
K (colateral) = tidak hanya berdasar jaminan yang di agunkan tetapi juga asset
lainnya
K (contribution) = kontribusi wirausaha terhadap usaha
Pemilihan Badan Hukum Udaha didadasarkan beberapa variabel, yaitu:
Liabilitas (kewajiban)
Kontrol
Kemudahan mendatangkan investor baru
Pajak
Inventaris resiko terbagi menjadi empat, yaitu:
Resiko finansial
Resiko operasional
Resiko usaha
Resiko transaksi
Page | 3
MATERI 2
Gambar 2 Corporate Plan Policies, Strategies And Service Plans Will Set A Clear Agenda For The Council
Page | 4
Materi Ketiga:
Sumber Pembiayaan Non Konvensional
Sumber Pembiayaan Pembangunan
Sumber pembiayaan pembangunan terbagi menjadi dua, yaitu sumber
pembiayaan konvensional dan non konvensional. Sumber pembiayaan konvensional
yang terbagi menjadi pajak dan bukan pajak berasal dari pendapatan daerah, misalnya
pajak, retribusi, hibah, dll. Sumber pembiayaan non konvensional berasal dari
kerjasama antara pemerintah dengan stakeholder (masyarakat dan swasta), misalnya
joint venture, konsesi, konsolidasi, zakat, dana pension, tabungan masyarakat, dll.
Instrument Pembiayaan Non Konvensional
Pembiayaan non konvensional dapat berupa betterment levies yang pernah
diterapkan di DKI Jakarta. Tujuannya untuk mendorong masyarakat yang
memperoleh manfaat dari prasarana umum untuk ikut menanggung biayanya. Oleh
karena itu pungutan ini dikenakan kepada masyarakat yang memperoleh manfaat
langsung dari perbaikan prasarana umum. Namun hal ini banyak memiliki hambatan
sehingga tidak diterapkan kembali.
Jenis Instrumen Non Konvensional
Jenis instrument non konvensional terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Pembiayaan linkage, yaitu developer harus menyediakan dan membiayai
prasarana yang sejenis di daerah lain yang kurang berkembang.
2. Land readjustment, penerapan land readjustment di Indonesia berupa KIP
(Kampung Improvement Program), konsolidasi tanah, dan peremajaan
kota.
Beberapa negara di dunia yang berhasil menerapkan konsep pembiayaan
alternatif antara lain Melbourne yang menerapkan public-private partnership, yaitu
kerjasama antar pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan partisipasi pihak
swasta dalam pembangunan.
Page | 5
MATERI 3
Materi Keempat:
Analisis Manfaat dan Biaya
Dari sudut pandang investor, proyek adalah konversi uang pada saat sekarang
dengan perhitungan untuk memperoleh arus dana di masa yang akan datang. Proyek-
proyek investasi dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
Proyek penghasilan arus dana
Proyek penghematan biaya
Proyek dengan manfaat jangka panjang
Perhitungan Benefit
Benefit yang berdasarkan evaluasi proyek umunya lebih bersifat social benefit
daripada financial benefit. Untuk perhitungan studi kelayakan bisnis lebih
menekankan pada financial benefit daripada social benefit. Besar kecilnya
dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat, berhubungan erat dengan
besar kecilnya jumlah investasi yang ditanam pada suatu proyek. Semakin besar
proyek yang dikerjakan, semakin besar dampak yang ditimbulkan terhadap
perekonomian masyarakat.
Manfaat Proyek
Manfaat proyek yaitu penerimaan yang dihasilkan suatu proyek sebelum
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Manfaat proyek dapat digolongkan
menjadi tiga bagian, yaitu:
Manfaat langsung (direct benefits)
Manfaat tidak langsung (indirect benefits)
Manfaat tidak kentara (intangible benefit)
Kebutuhan Dana untuk Investasi
Dalam menentukan jumlah dana investasi secara keseluruhan disesuaikan
dengan jenis proyek, dan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
Dana untuk investasi fisik (bersifat jangka panjang, lebih dari satu tahun)
Page | 6
MATERI 4
Dana untuk investasi modal kerja (modal yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas sehari-hari, bersifat jangka pendek, maksimal satu
tahun)
Untuk kebutuhan dana dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Biaya langsung
Biaya tidak langsung
Sumber Pembiayaan
Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi dan modal berasal dari dua
sumber, yaitu:
Sumber internal
Sumber eksternal
Page | 7
Materi Kelima:
Manfaat Biaya Ke-2
Memperkirakan arus dana
Manfaat dari investasi dalam suatu proyek diukur dari arus dana, hal ini
diakrenakan investor mongkonversikan dananya ked alma suatu sarana investasi
dengan perhitungan menerima arus dana yang lebih besar di masa yang akan
datang. Arus dana dapat diperoleh dengan rumus:
Arus dana masuk = laba bersih setelah pajak + penyusutan
Faktor yang harus diperhatikan adalah biaya modal yang digunakan untuk
mendanai proyek tersebut. Biaya modal digunakan untuk mendiskonto arus dana
masuk untuk menghasilkan nilai sekarang dari arus dana. Perhitungan biaya
modal yang dananya berasal dari sumber dana eksternal (misalnya bank), maka
biaya modal yang digunakan adalah biaya bunga setelah diperhitungkan pajak
dengan rumus:
Biaya hutang jika panjang = tingkat bunga hutang x (1-tingkat pajak yang
berlaku)
Jika sumber dana berasal dari sumber internal, maka biaya modal adalah
besarnya tingkat keuntungan yang diinginkan oleh pemilik modal. Biaya modal
digunakan untuk mendiskonto arus dana untuk memperoleh nilai saat ini.
Kriteria investasi
Tujuan menghitung kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
suatu proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat, baik secara
finansial dan sosial. Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari
modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima
dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value (nilai saat ini)
selama umur ekonomis proyek. Kegagalan dalam pelaksanaan perhitungan hanya
dikarenakan faktor uncontroable seperti banjir, gempa bumi, perubahan
peraturan pemerintah, selain dari data yang tidak relevan.
Page | 8
MATERI 5
Kriteria investasi yang digunakan antara lain:
Payback period
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Payback Period
Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan kapan dana
yang diinvestasikan ke dalam proyek akan kembali. Jika arus dana yang diterima
dari proyek setiap tahun sama selama umur ekonomi, maka payback period dapat
dicari dengan rumus:
PBP =
Apabila arus dana yang diterima dari proyek setiap tahun tidak sama, maka
payback period dapat dicari dengan rumus:
PBP =
Keterangan:
PBP = Payback Period
T = Tahun dimana terdapat arus dana yang hampir menutup investasi
AI = Arus dana kumulatif sebelum investasi tertutup
AKI = arus dana yang diterima dari proyek yang menutup sisa investasi
yang belum tertutup
Kelemahan dari kriteria investasi Payback Period adalah:
Mengabaikan arus dana dari investasi yang diperoleh setelah payback period
terjadi, oleh karena itu kriteria investasi bukan merupakan alat pengukur
profitability, tetapi alat peengukur rapidity kembalinya dana.
Mengabaikan Time Value of Money (nilai waktu dari uang)
Page | 9
Net Present Value (NPV)
NPV adalah perhitungan kriteria investasi yang banyak digunakan dalam
mengukur apakah suatu proyek feasible (layak) atau tidak. Perhitungan NPV
dapat dicari dengan rumus:
NPV =
Keterangan :
NPV = Net Present Value (nilai sekarang bersih)
n = Umur proyek
At = Arus dana masuk pada periode t
k = faktor diskonto yang digunakan
I = Investasi (dana yang dibutuhkan untuk mendanai proyek)
Jika nilai NPV ≥ 0, maka proyek dikatakan layak untuk dilaksanakan, dan proyek
dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan apabila mempunyai NPV negatif.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah kriteria investasi yang menyamakan NPV dengan investasi/dana
yang digunakan untuk membelanjai proyek atau dengan kata lain IRR adalah
suatu faktor diskonto yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Apabila nilai
NPV-nya positif, maka harus dihitung NPV berikutnya (kedua) dengan
menggunakan faktor diskonto lebih besar dari faktor diskonto untuk menghitung
NPV pertama, dan begitu seterusnya sampai menghasilkan NPV nol atau negatif.
Perhitungan NPV dapat diperoleh ddengan rumus:
IRR = k1 +
Keterangan:
k = biaya modal yang digunakan sebagai faktor diskonto
Page | 10
Layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan apabila nilai IRR lebih besar
daripada factor diskonto, dan sebaliknya apabila proyek mempunyai nilai IRR
lebih kecil daripada faktor diskonto, maka proyek tersebut dikatakan tidak layak
untuk dilaksanakan.
Profitability Index (PI)
PI merupakan rasio biaya dan manfaat yang dicari dengan rumus:
PI =
Berdasarkan hasil perhitungan, jika PI > 1 maka proyek dikatakan layak untuk
dilaksanakan, sebaliknya jika PI < 1 maka proyek dikatakan tidak layak untuk
dilaksanakan.
Page | 11
STUDI KASUS MATERI KELIMA:
Studi Kasus : Analisa Dampak Keuangan Wisata Petik Apel Desa Madiredo
Pengadaan proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo
dilatar belakangi oleh kondisi eksisting yang ada di Desa Madiredo, dimana
penggunaan lahan terbesar dalam pertanian adalah sebagai perkebunan apel. Potensi
perkebunan apel ini akan sangat menguntungkan bagi perekonomian masyarakat
Desa Madiredo, karena selain keuntungan dari hasil panen yang melimpah, dengan
dikembangkannya juga agrowisata petik apel juga akan menguntungkan masyarakat
dalam bidang pariwisata.
Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo menggunakan
alokasi dana desa, dana PNPM serta swadaya dari masyarakat desa sendiri.
Sedangkan untuk pengeluarannya berupa biaya administrasi untuk pengadaan
baliho, papan nama serta proposal kegiatan, lalu pengeluaran berupa pembelian alat
dan bahan yang digunakan dalam proses pembangunan loket dan pusat informasi
agribisnis, lahan parkir, serta gerbang. Kemudian juga terdapat pengeluaran dalam
hal penyewaan alat bantu serta upah bagi tenaga kerja dalam proses pelaksanaan
proyek. Proyek pengembangan agrowisata petik apel di Desa Madiredo ditargetkan
akan selesai dalam jangka waktu 3 tahun untuk pembangunan fisiknya, sedangkan
untuk peningkatan pendapat di bidang pariwisata ditargetkan meningkat dalam
kurun waktu maksimal 13 tahun. Pengadaan proyek pengembangan agrowisata di
Desa Madiredo ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat di Desa Madiredo. Berikut merupakan tabel pemasukan dan
pengeluaran untuk proyek pengembangan agrowisata petik apel serta tabel social
benefit untuk proyek tersebut.
Page | 12
Tabel 1 Biaya Pemasukan dan Pengeluaran Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel
Uraian Proyek Periode I Periode II
Periode III Periode IV
2013 2014 2015 2016 2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032A Pemasukan Dana APBD 8.975.000 8.454.500 55.989.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000 Total 8.975.000 8.454.500 55.898.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000B Pengeluaran Biaya
Administrasi: Pengadaan 3 buah
baliho 1.875.000 1.762.500 1.656.500 1.575.500 14.282.000 0 0 0 Pemasangan baliho
dan papan nama 800.000 752.000 707.000 664.500 624.000 0 0 0 • Proposal 300.000 250.00 275.000 250.000 275.000 0 0 0 • Konsumsi 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 0 0 0 0 • Dokumentasi 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 0 0 0 0 • Transportasi 1.000.000 940.000 880.000 820.000 400.000 0 0 0
Pembelian Alat dan Bahan
• Batu kali 0 0 1.325.000 1.245.000 1.170.000 0 0 0 • Batu bata 0 0 4.418.000 4.153.000 3.904.000 0 0 0 • Pasir 0 0 2.640.000 2.460.000 2.280.000 0 0 0 • Semen 100 sak 0 0 5.368.000 5.002.000 4.636.000 0 0 0 • Kawat 0 0 3.960.000 3.690.000 3.420.000 0 0 0
• Kayu buat atap (Reng) dan papan 0 0 5.368.000 5.002.000 4.636.000 0 0 0
• Palu dan Paku 0 0 193.600 180.400 167.200 0 0 0 • Gergaji besi 0 0 61.600 57.400 53.200 0 0 0
Page | 13
Uraian Proyek Periode I Periode II
Periode III Periode IV
2013 2014 2015 2016 2017 2018-2022 2023-2027 2028-2032 • Cetok 0 0 140.800 131.200 121.600 0 0 0 • Tang pemotong 0 0 127.600 118.900 110.200 0 0 0 • Linggis 0 0 8.800 8.200 7.600 0 0 0 • Cat dan Kuas 0 0 79.200 73.800 68.400 0 0 0 Sewa alat bantu 0 0
• Jack hammer +
compressor 0 0 1.760.000 1.640.000 1.520.000 0 0 0 • Molen 0 0 1.320.000 1.230.000 1.140.000 0 0 0
Tenaga Kerja Pembangunan proyek
• Mandor (1 orang) 0 0 6.512.000 6.068.000 5.624.000 0 0 0
• Tenaga ahli (1
orang) 0 0 5.297.600 4.936.400 4.575.200 0 0 0
• Pekerja (5 orang) 0 0 8.800.000 8.200.000 7.600.000 0 0 0
• Pegawai (12
orang) 0 0 0 0 0 65.700.000 65.700.000 65.700.000 BIAYA TOTAL 8.975.000 8.454.500 55.898.700 52.506.300 56.614.400 65.700.000 65.700.000 65.700.000 NET BENEFIT 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Tabel 2 Perhitungan Biaya Social Benefit Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo (1)
Kegiatan ProyekPeriode I Periode II
20132014
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pemasukan
Page | 14
Kegiatan ProyekPeriode I Periode II
20132014
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Dampak Langsung Tiket Masuk 0 0 50.400.000 50.800.000 50.500.000 52.000.000 54.500.000 55.000.000 55.000.000 55.500.000Tiket Parkir 0 0 30.240.000 30.800.000 31.000.000 31.500.000 32.000.000 32.500.000 33.000.000 33.500.000Dampak Tidak Langsung Perbaikan Manajemen 0 0 15.000.000 15.900.000 16.850.000 17.860.000 18.900.000 20.070.000 21.270.000 22.550.000Penurunan Tingkat Pengangguran 0 0 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000Total
183.240.00
0185.100.00
0185.950.00
0188.960.00
0193.000.00
0195.170.00
0196.870.00
0199.150.00
0Pengeluaran Dampak Langsung Biaya Gaji pegawai 0 0 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000 65.700.000Biaya Perawatan Bangunan 0 0 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.500.000 12.500.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000Dampak Tidak Langsung
Perawatan Lahan Parkir 0 0 5.750.000 5.800.000 5.850.000 5.900.000 5.950.000 6.000.000 6.050.000 6.100.000Modal dan Pengadaan Warung Pedagang 0 0 86.000.000 86.700.000 87.500.000 88.500.000 88.650.000 87.700.000 8.9750.000 89.950.000
Total 0 0169.450.00
0170.200.00
0171.050.00
0172.600.00
0172.800.00
0172.400.00
0174.500.00
0174.750.00
0NET BENEFIT 0 0 13.790.000 14.900.000 14.900.000 16.360.000 20.200.000 22.770.000 22.370.000 24.400.000
Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Page | 15
Tabel 3 Perhitungan Biaya Social Benefit Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo (2)
Kegiatan ProyekPeriode III Periode IV
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032PemasukanDampak LangsungTiket Masuk 55.700.000 55.950.000 56.250.000 57.000.000 57.520.000 58.000.000 60.500.000 65.000.000 65.000.000 65.500.000Tiket Parkir 33.570.000 33.585.000 33.600.000 33.615.000 36.550.000 36.565.000 36.580.000 37.000.000 37.015.000 37.030.000Dampak Tidak Langsung Perbaikan Manajemen 23.000.000 23.550.000 24.100.000 24650000 25.200.000 25.750.000 26.300.000 26.850.000 27.400.000 27.950.000Penurunan Tingkat Pengangguran 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87600000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000 87.600.000Total 199.870.000 200.685.000 201.550.000 202865000 206.870.000 207.915.000 210.980.000 216.450.000 217.015.000 218.080.000Pengeluaran Dampak Langsung Biaya Gaji Pegawai 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66000000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000Biaya Perawatan Bangunan 14.000.000 14.000.000 14.000.000 14000000 15.000.000 15.500.000 15.500.000 16.000.000 16.500.000 16.500.000Dampak Tidak Langsung Perawatan Lahan Parkir 7.350.000 7.500.000 7.550.000 7750000 7.850.000 8.150.000 8.335.000 8.475.000 8.500.000 8.870.000Modal dan Pengadaan Warung Pedagang 89.980.000 89.990.000 90.000.000 90.010.000 90.020.000 90.030.000 90.040.000 90.050.000 90.060.000 9.0070.000Total 177.330.000 177.490.000 177.550.000 177.760.000 178.870.000 179.680.000 17.9875.000 180.525.000 181.060.000 181.440.000NET BENEFIT 22.540.000 23.195.000 24.000.000 25.105.000 28.000.000 28.235.000 31.105.000 35.925.000 35.955.000 36.640.000
Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Page | 16
Page | 17
1. NPV
Tabel 4 Pendapatan Bersih dan NPV Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032 Suku Bunga (i1)
TahunNet
BenefitP/F 6%
NPV.P/F 6%
2015 13.790.000 0,84 11.583.6002016 14.900.000 0,79 11.771.0002017 14.900.000 0,75 11.175.0002018 16.360.000 0,7 11.452.0002019 20.200.000 0,67 13.534.0002020 22.770.000 0,63 14.345.1002021 22.370.000 0,59 13.198.3002022 24.400.000 0,56 13.664.0002023 22.540.000 0,53 11.946.2002024 23.195.000 0,5 11.597.5002025 24.000.000 0,47 11.280.0002026 25.105.000 0,44 11.046.2002027 28.000.000 0,42 11.760.0002028 28.235.000 0,39 11.011.6502029 31.105.000 0,37 11.508.8502030 35.925.000 0,35 12.573.7502031 35.955.000 0,33 11.865.1502032 36.640.000 0,31 11.358.400
Total 216.670.700 Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Tabel 5 Pendapatan Bersih dan NPV Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032 Suku Bunga (i2)
Tahun Net BenefitP/F 10%
NPV.P/F 10%
2015 13.790.000 0,75 10.342.5002016 14.900.000 0,68 10.132.0002017 14.900.000 0,62 9.238.0002018 16.360.000 0,56 9.161.6002019 20.200.000 0,51 10.302.0002020 22.770.000 0,47 10.701.9002021 22.370.000 0,42 9.395.4002022 24.400.000 0,39 9.516.0002023 22.540.000 0,35 7.889.0002024 23.195.000 0,32 7.422.4002025 24.000.000 0,29 6.960.0002026 25.105.000 0,26 6.527.3002027 28.000.000 0,24 6.720.0002028 28.235.000 0,22 6.211.7002029 31.105.000 0,2 6.221.0002030 35.925.000 0,18 6.466.5002031 35955000 0,16 5.752.800
Page | 18
Tahun Net BenefitP/F 10%
NPV.P/F 10%
2032 36640000 0,15 5.496.000Total 144.456.100
Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Berdasarkan perhitungan NPV terhadap suku bunga terendah dan suku bunga
tertinggi, diperoleh hasilnya adalah NPV > 0. Hal ini berarti bahwa proyek
pengembangan agrowisata petik apel yang direncanakan di Desa Madiredo layak
untuk dilaksanakan.
2. BCR
Tabel 6 Pemasukan Pengeluaran Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel Tahun 2013-2032
Tahun Pemasukan PengeluaranP/F 6%
Keuntungan (BN)
Biaya (CN)
2015 183.240.000 169.450.000 0,84 153.921.600 142.338.0002016 185.100.000 170.200.000 0,79 146.229.000 134.458.0002017 185.950.000 171.050.000 0,75 139.462.500 128.287.5002018 188.960.000 172.600.000 0,7 132.272.000 120.820.0002019 193.000.000 172.800.000 0,67 129.310.000 115.776.0002020 195.170.000 172.400.000 0,63 122.957.100 108.612.0002021 196.870.000 174.500.000 0,59 116.153.300 102.955.0002022 199.150.000 174.750.000 0,56 111.524.000 97.860.0002023 199.870.000 177.330.000 0,53 105.931.100 93.984.9002024 200.685.000 177.490.000 0,5 100.342.500 88.745.0002025 201.550.000 177.550.000 0,47 94.728.500 83.448.5002026 202.865.000 177.760.000 0,44 89.260.600 78.214.4002027 206.870.000 178.870.000 0,42 86.885.400 75.125.4002028 207.915.000 179.680.000 0,39 81.086.850 70.075.2002029 210.980.000 179.875.000 0,37 78.062.600 66.553.7502030 216.450.000 180.525.000 0,35 75.757.500 63.183.7502031 217.015.000 181.060.000 0,33 71.614.950 59.749.8002032 218.080.000 181.440.000 0,31 67.604.800 56.246.400
Total 1.903.104.300 1.686.433.600Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
BCR =
Page | 19
BCR =
Berdasarkan perhitungan BCR, proyek pengembangan agrowisata petik apel
di Desa Madiredo termasuk proyek yang menguntungkan. Hal ini dikarenakan
perhitungan BCR untuk proyek tersebut adalah 1,1 atau dengan kata lain BCR > 1,
dimana artinya proyek akan menghasilkan keuntungan.
3. IRR
Tabel 7 IRR Proyek Pengembangan Agrowisata Petik Apel di Desa Madiredo
TahunNet
BenefitP/F 10%
NPV.P/F 10%
2015 13.790.000 0,75 10.342.5002016 14.900.000 0,68 10.132.0002017 14.900.000 0,62 9.238.0002018 16.360.000 0,56 9.161.6002019 20.200.000 0,51 10.302.0002020 22.770.000 0,47 10.701.9002021 22.370.000 0,42 9.395.4002022 24.400.000 0,39 9.516.0002023 22.540.000 0,35 7.889.0002024 23.195.000 0,32 7.422.4002025 24.000.000 0,29 6.960.0002026 25.105.000 0,26 6.527.3002027 28.000.000 0,24 6.720.0002028 28.235.000 0,22 6.211.7002029 31.105.000 0,2 6.221.0002030 35.925.000 0,18 6.466.5002031 35.955.000 0,16 5.752.8002032 36.640.000 0,15 5.496.000
Total 144.456.100 Sumber: Hasil Perhitungan, 2012
Page | 20
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai IRR yang diperoleh adalah
0,18, dimana ini berarti pengadaan proyek pengembangan agrowisata di Desa
Madiredo layak untuk dikembangkan karena akan mendatangkan keuntungan. Hal ini
dikarenakan berdasarkan perhitungan nilai IRR dari proyek pengembangan
agrowisata petik apel lebih besar dibandingkan dengan nilai suku bunga tertinggi
(0,1).
4. PBP
= 1,1 tahun
Berdasarkan perhitungan PBP (Pay Back Period), proyek pengembangan
agrowisata petik apel di Desa Madiredo diperkirakan akan kembali modalnya dalam
kurun waktu 1,1 tahun. Hal ini berarti pengadaan proyek tersebut, dalam
pengembalian modal awal proyek berlangsung selama 1 tahun 1 bulan.
Page | 21