33
W O R K S H O P A R A H P E N Y E L E N G G A R A A N J A L A N K E D E P A N 2 4 J A N U A R I 2012 RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA JANGKA PANJANG DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Paparan dir. bipran renstra & rpjp ditjen. bina marga fixdeal rev1

Embed Size (px)

Citation preview

W O R K S H O P A R A H P E N Y E L E N G G A R A A N J A L A N K E D E P A N

2 4 J A N U A R I 2 0 1 2

RENCANA STRATEGIS

DAN RENCANA JANGKA PANJANG

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Outline

Pendahuluan

I Renstra Direktorat Jenderal Bina Marga 2010-2014• Peran infrastruktur Jalan dan Transportasi

• Potensi & Permasalahan Sektor Jalan

• Tujuan Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014

• Tugas & Fungsi Ditjen. Bina Marga

• Visi & Misi Ditjen. Bina Marga 2010-2014

• Tujuan Ditjen. Bina Marga

• Strategi Pembangunan

• Target Kinerja 2012-2014 Ditjen. Bina Marga

• Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

II Isu-Isu Strategis Bidang Jalan• Isu Strategis Penyediaan Jaringan Jalan di Indonesia

Dukungan Kementerian PU terhadap MP3EI

Konektivitas Nasional

Jaringan Jalan di Kawasan Perkotaan

• Program Strategis 2012

III Rencana Jangka Panjang Ditjen. Bina Marga• Misi Pembangunan Nasional

• Pendekatan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum

• Arah Penyelenggaraan Jalan Kedepan

• Kebijakan Penyelenggaraan Jalan Kedepan

Lampiran

2

Pendahuluan

1. Ditjen. Bina Marga sebagai Satminkal Kementerian Pekerjaan Umum

berupaya mendukung ketercapaian Visi – Misi Presiden dan Wakil

Presiden terpilih 2010-2014 melalui dokumen Rencana Strategis

(Renstra) Ditjen. Bina Marga 2010-2014.

2. Dokumen Renstra Ditjen. Bina Marga diharapkan dapat menjadi

panduan kerja dan instrumen pengukur kinerja melalui target

penanganan jalan (km) dan alokasi pendanaan (Rp.)

3. Ditjen. Bina Marga belum memiliki dokumen Rencana Jangka Panjang

yang seharusnya diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.

4. Saat ini Ditjen. Bina Marga sedang berupaya untuk menyusun dokumen

Rencana Jangka Panjang bidang Infrastruktur Jalan yang diharapkan

dapat selesai tahun ini.

3

I RENSTRA DITJEN. BM 2010-2014

Peran Infrastruktur Jalan dan Transportasi

• Setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan mengakibatkan pertumbuhan lalulintas

sebesar 1,5%.

• Pembangunan infrastruktur jalan harus

memperhatikan secara bersamaan 3 aspek

utama yang sangat penting yaitu : aspek

ekonomi, sosial dan lingkungan (pro green).

• Transportasi merupakan urat-nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial-budaya dan

pertahanan keamanan nasional

• Pembangunan infrastruktur jalan sebagai bagian dari sistem transportasi

memperlancar arus distribusi barang dan jasa, serta berperan dalam peningkatan

kualitas hidup dan kesejahteraan manusia

• Pembangunan infrastruktur jalan sejalan

dengan tiga strategi pembangunan

ekonomi: pro growth, pro jobs dan pro poor.

5

Potensi dan Permasalahan Sektor Jalan

Perkembangan Global

Masuknya tenaga ahli asing ataupun pekerja asing

Market driving

Competitiveness merupakan persyaratan mutlak dari tingkat survival bagi

negara-negara

Adanya joint cooperation antar region: IMT-GT, BIMP-EAGA

Fokus pengembangan konektivitas

Kinerja logistik

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 6

Potensi Sektor Jalan (Lanjutan)

Persepsi Badan Internasional

GCI (Global Competitiveness Index) :

Pada tahun 2010-2011, indeks daya saing infrastruktur Indonesia berada di peringkat 90 dari139 negara, sementara untuk jalan berada di peringkat 84 (mengalami peningkatandibandingkan tahun 2009-2010 dimana infrastuktur berada di peringkat 96 dari 133 negaradan jalan di peringkat 94).

Sebagai perbandingan, Indonesia berada di bawah negara-negara ASEAN akan tetapi masihlebih baik dari Filipina (114).

Penyelenggaraan Jalan

Adanya peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang jalan seperti: UU

38/2004 tentang Jalan, PP 15/2005 tentang Jalan Tol, PP 34/2006 tentang Jalan, UU

22/2009 tentang LLAJ, memerlukan perangkat operasional lainnya baik berupa Norma,

Standar, Pedoman ataupun Manual (NSPM)

Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Peningkatan Peran Swasta (Mitra Kerja & Investor) dan Masyarakat

Sistem Pembiayaan dan Pola Investasi Bidang Jalan

Sumber Daya Manusia dan Organisasi yang Telah Tersedia

Peralatan, Bahan dan Teknologi yang Sudah Dimiliki

Aset Jaringan Jalan

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 7

Permasalahan Sektor Jalan

Keadaan alam dan lingkungan yang unik

Tingkat pembangunan dan kepadatan penduduk yang tidak merata

Sistem Jaringan transportasi yang belum terpadu

Pertumbuhan Kebutuhan Layanan Transportasi

Kebutuhan aksesibilitas di wilayah terisolir, terpencil, tertinggal, perbatasan

dan pulau terluar.

Kebutuhan aksesibilitas di kawasan produksi, industri dan outlet

Kebutuhan mobilitas di wilayah berkembang dan lintas utama

Kebutuhan aksesibilitas domestic connectivity dan mendukung pusat kegiatan

ekonomi kreatif

Kondisi Jalan Daerah yang belum memadai

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014

*) Industri Kreatif : Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan

serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan

melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

8

Permasalahan Sektor Jalan Lainnya

Keselamatan Jalan dan Wawasan Lingkungan yang Belum Memadai

Keterbatasan Pendanaan

Kualitas SDM yang Kurang Memadai dan Organisasi yang Kurang Efektif

dan Optimal

Hambatan dalam Proses Pengadaan Tanah

Ketersediaan tanah dan alokasi pengadaan tanah terbatas

Pelaksanaan di lapangan yang kompleks, kinerja P2T kurang optimal, dan konsinyasi yang

berjalan lambat (termasuk proses perijinan dan pemanfaatan tanah milik instansi

Pemerintah)

Permasalahan Eksternal Lainnya: overloading; penggunaan Rumija tidak semestinya

seperti untuk pasar tumpah maupun lahan parkir kendaraan; atau perubahan iklim.

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 9

Tujuan Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014

Menjadi acuan dalam pengalokasian sumber dana yang terbatas pada berbagai

kegiatan yang sifatnya strategis untuk pencapaian Visi dan Misi Direktorat Jenderal

Bina Marga yang telah ditetapkan.

Menjadi acuan seluruh unit kerja di Direktorat Jenderal Bina Marga dalam

melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta Visi

dan Misi yang telah ditetapkan.

Menjadi acuan dalam menilai pencapaian kinerja unit-unit kerja Direktorat

Jenderal Bina Marga, yang kemudian akan berakumulasi menjadi pencapaian kinerja

Direktorat Jenderal Bina Marga secara keseluruhan.

Menjadi acuan bagi Direktorat Jenderal Bina Marga dalam mempertanggung

jawabkan akuntabilitas kinerjanya.

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 10

Tugas dan Fungsi Ditjen. Bina Marga

1. Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas :

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di

bidang Bina Marga.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal

Bina Marga menyelenggarakan fungsi:

perumusan kebijakan di bidang Bina Marga yang meliputi penyelenggaraan jalan

nasional, provinsi, kabupaten, kota, dan desa;

pelaksanaan kebijakan di bidang Bina Marga meliputi pengaturan, pembinaan,

pembangunan dan pengawasan jalan nasional, provinsi, kabupaten, kota, dan desa;

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Bina Marga dalam

penyelenggaraan jalan;

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Bina Marga meliputi

pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan nasional, provinsi,

kabupaten, kota, dan desa; dan

pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Marga

Sumber: Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi & Tata Kerja Kementerian PU 11

Visi:

Misi:

Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan

berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial

• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan

dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang

memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,

wilayah dan kawasan strategis nasional

• Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-

perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki intensitas

pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan dan melayani

pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional

• Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat

dalam menyelenggarakan jalan daerah yang berkelanjutan

dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang

memadai

Visi & Misi Ditjen. Bina Marga 2010-2014

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 12

Tujuan Ditjen. Bina Marga

Meningkatkan keandalan sistem jaringan infrastruktur pekerjaan

umum dan pengelolaan sumber daya air untuk meningkatkan daya

saing melalui pertumbuhan ekonomi nasional, ketahanan pangan,

ketahanan air dan ketahanan energi

Sasaran yang diharapkan dicapai selama periode 2010-2014 adalah:

• Meningkatnya kondisi mantap jaringan jalan nasional menjadi 94%

• Meningkatkan kapasitas jalan nasional sepanjang 19.370 km.

• Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan jalan daerah untuk menuju 60%

kondisi mantap.

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 13

Strategi Pembangunan

Preservasi secara Proaktif

Strategi Pembangunan dan Peningkatan Kapasitas secara Selektif

Prioritas Lintas Utama :

Lintim Sumatera

Pantura Jawa

Linsel Kalimantan

Linbar Sulawesi

Lintas lainnya

Perluasan jaringan jalan, baik pelebaran jalan sub-standar dan pembangunan

jalan raya dan jalan bebas hambatan yang dilakukan secara selektif

Prioritas Penanganan Berorientasi pada Ruas / Wilayah (sebelumnya

Berorientasi jenis Penanganan)

Penggunaan Teknologi Tepat Guna

Implementasi Teknologi Daur Ulang

Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat

14Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014

Target Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014dan Capaian 2010-2011

Indikator

Tahun

2010-2014

2010 2011

2012 2013 2014

Target Capaian Target Capaian

Kondisi Mantap

(% )94.00 87.00 87.00 89.00 87.72 90.5 92.50 94.00

Peningkatan

Kapasitas (KM)19.370 2.808 2.808 3.708 3.521 4.721 4.414 3.719

Sumber: Renstra Ditjen. Bina Marga 2010-2014 , LAKIP 2010 dan Konsep LAKIP 2011 15

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

PULAUJALAN

NASIONAL

JALAN NASIONAL TOL JALAN

LINTAS

JALAN STRATEGIS

NASIONAL RENCANAOPERASI RENCANA

Sumatera 11.568,118 42,700 2.805,200 10.079,836 2.284,367

Jawa 5.611,007 697,120 1.675,710 5.867,180 1.973,890

Kalimantan 6.363,639 7,500 8.267,198 1.619.978

Bali-Nusa

Tenggara2.574,085 84,000 2.009,675 1.308,753

Sulawesi 7.799,760 17,650 46,000 7.030,531 1.001,006

Maluku-Papua 4.653,214 6.645,909 3.389,813

TOTAL 38.569,823 757,470 4.618,410 39.900,33 11.577,807

Dalam Km

Keterangan:

Jalan Lintas Termasuk: Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Strategis Nasional

(Sesuai Keputusan Menteri PU No. 92/KPTS/M/2011 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Menteri PU No. 567/KPTS/M/2010 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional)

16

ISU-ISU STRATEGIS BIDANG JALANII

Isu Strategis Penyediaan Jaringan Jalan di Indonesia

No. Isu Strategis Rencana Dukungan Ditjen. BM

1. Keamanan & Keutuhan NKRI Penanganan Jalan Kawasan Perbatasan Kalimantan, NTT,

Papua, Pulau Terdepan serta 11 Ruas Strategis Papua

2. Pertumbuhan Ekonomi Dukungan Terhadap Masterplan P3EI (Pengembangan 6

Koridor Ekonomi)

Penanganan Jalan untuk mendukung Kawasan Strategis

(Akses ke Pelabuhan, Kawasan Industri, Kawasan

Pariwisata, Kawasan Khusus, Kawasan Perkotaan)

• High Grade Highway (Jalan Bebas Hambatan) Sumatera

• Jalan Tol Trans Jawa & jalan tol lainnya

• Penanganan jalan di kawasan perkotaan (metropolitan)

3. Peningkatan Kinerja

Penyelenggaraan Jalan

Performance-Based Contract, Pilot Project :

• Demak – Trengguli

• Ciasem – Pamanukan

18

Koridor Ekonomi Dukungan Infrastruktur Jalan Kementerian PU

Sumatera Lintas Timur Sumatera dan HGH Sumatera

Jawa Lintas Utara Jawa, Tol Trans Jawa dan jalan tol lainnya

Kalimantan Lintas Selatan Kalimantan

Bali-Nusa Tenggara Lintas Selatan Bali, Jalan Lintas P. Lombok & Sumbawa, Jalan Lintas P. Flores & P. Timor

Sulawesi Lintas Barat Sulawesi dan Jalan Tol Makassar 4

Papu-Maluku Lintas P. Seram, P. Buru dan P. Halmahera, Jalan Lintas Utara Papua dan Jalan Penghubung Lintas

Papua

Dukungan Kementerian PU terhadap MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)

19

Sumber : Menko

Perekonomian

Konektivitas Nasional

PELABUHAN

JALAN

KERETA API

MULTIMODA

BANDARA

Sumber: Bappenas, 2010, “Strengthening National Connectivity”

20

Jaringan Jalan di Kawasan Perkotaan

Sistem jaringan jalan di kawasan perkotaan belum mampu mengikuti dinamika kawasan

perkotaan, sehinggga mempengaruhi mobilitas penduduk.

Peningkatan jumlah penduduk di kawasan perkotaan.

Perluasan kawasan perkotaan tanpa mengenal batas administrasi.

Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak diimbangi dengan penambahan panjang jalan.

Kasus DKI Jakarta: Pertumbuhan panjang jalan hanya ± 0,01% per tahun sedangkan pertumbuhan jumlah

kendaraan rata-rata 5 tahun terakhir: 9% per tahun

Klasifikasi sistem jaringan jalan di perkotaan berdasarkan sistem primer dan sekunder

yang belum memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

Sistem jaringan jalan yang belum terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

21

Jaringan Jalan Kawasan Perkotaan Jabodetabek:Prediksi Volume Capacity Ratio

Sumber: Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration, 2010

22

Program Strategis yang dicanangkan adalah :

1. Penyelesaian Jalan Tol di P. Jawa :

a. Penyelesaian Jalan Tol Trans Jawa seksi Solo – Kerosono bagian Pemerintah (60

Km) yaitu seksi Solo – Karanganyar dan Saradan – Kertosono dan Salatiga – Boyolali

b. Penyelesaian Jalan Tol Jabodetabek

c. Pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (seksi Cileunyi –

Sumedang)

2. High Grade Highway Sumatera yang meliputi:

a. Pembangunan lanjutan Jalan Tol Medan – Kualanamu;

b. Persiapan pembangunan Jalan Tol Medan – Binjai sepanjang 16 Km;

c. Persiapan pembangunan Jalan Tol Palembang – Indralaya 22 km;

d. Persiapan pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Kandis – Dumai sepanjang 135

Km;

e. Persiapan pembangunan Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar sepanjang 150 Km.

3. Pembangunan Jalan Perbatasan

4. Percepatan Pembangunan jalan di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan

Nusa Tenggara Timur

Program Strategis 2012

23

RENCANA JANGKA PANJANG DITJEN. BMIII

Misi Pembangunan Nasional

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing

3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum

4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan

6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

Sumber: RPJPN 2005-2025

25

Pendekatan Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum

Sedangkan pendekatan pembangunan dalam rangka penentuan prioritas, dilakukan dengan pendekatan lintas.

Jaringan jalan lintas pada dasarnya sudah termuat dalam PP No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional (RTRWN).

Khusus untuk Pulau Papua, pendekatan prioritas pembangunan yang dipergunakan adalah berdasarkan pendekatan

cluster sebagaimana yang tertuang dalam 11 Ruas Strategis Papua.

WIlayah Pengembangan Baru

(Pemeliharaan dan pembangunan jalan

baru bagi pengembangan wilayah)

Wilayah telah berkembang

(pengembangan jaringan jalan standar tinggi

termasuk dengan melibatkan sektor swasta)

Wilayah sedang berkembang

(Pemeliharaan dan peningkatan jalan

nasional dan melibatkan swasta

dengan dukungan Pemerintah)

Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dilaksanakan melalui pendekatan pembangunan

regional yang sesuai dengan prinsip

“Infrastruktur bagi seluruh lapisan masyarakat” dan “pembangunan berkelanjutan”.

26

1. Rencana Pengembangan Jaringan Jalan mengacu pada Rencana Tata Ruang

(RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten, RTRW Kota)

2. Sistem jaringan jalan berperan dalam pembentuk struktur ruang, penghubung

antar lokus ekonomi dan prasarana distribusi barang dan jasa.

3. Ditjen. Bina Marga telah menetapkan penanganan jalan yang memberikan

kontribusi signifikan terhadap jalan akses menuju pusat-pusat produksi dan

simpul-simpul distribusi seperti pelabuhan laut dan bandara, lokus MP3EI,

dukungan Sistranas & Sislognas, membuka keterisolasian kawasan di sekitar

perbatasan dan ruas-ruas strategis.

Arah Penyelenggaraan Jalan Kedepan

27

1. Kedepan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan,

Direktorat Jenderal Bina Marga tidak terbatas hanya penyelenggaraan Jalan Nasional saja namun

juga meliputi penyelenggaraan jalan secara umum terhadap Jalan Daerah yaitu pengaturan,

pembinaan, dan pengawasan (turbinwas).

2. Diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengubah paradigma business as usual

yang selama ini hanya berorientasi kepada Penyelenggaraan Jalan Nasional saja.

3. Terwujudnya jalan yang standar yang telah memenuhi persyaratan laik fungsi dan jalan yang

berkeselamatan (safer road).

4. Penyelesaian High Grade Highway Sumatera yang ditargetkan beroperasi sebelum tahun 2020.

5. Pembangunan Jalan di Kawasan Perbatasan yang sedapat mungkin memenuhi Konsep Sabuk

Komando di Kalimantan, NTT dan Papua.

6. Peningkatan pelayanan jaringan jalan di kawasan perkotaan melalui integrasi dengan moda

transportasi lainnya.

7. Peningkatan Kapasitas SDM & Support System

8. Penerapan PBC (Performance-Based Contract) yang isi kontraknya meliputi:

Desain, pekerjaan konstruksi, pelayanan preservasi pada masa desain/konstruksi dan masa

pemeliharaan (masa jaminan);

Masa jaminan pemeliharaan ditetapkan 5 tahun, dan;

Diterapkan indikator kinerja untuk pelayanan preservasi

Kebijakan Penyelenggaraan Jalan Kedepan

28

LAMPIRAN

Ruas-ruas High Grade Highway Sumatera

30

Rute Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan

Sp. Sejiram

Lanjak

Ng.Kantuk

Bts.Serawak Bn.Martinus

Kerian

Nangaela

P.MAYA

P.PDG.TIKAR

KendawanganSukaraja

Manismata

Tayan 2

Riam

Pesaguhan

Tanjung

Siduk

Teluk Batang

Sei Keli

Nangatayap

Sandai

Aurkuning

Nangasokan

Kotabaru

Manungkung

Rasau jaya

Sei Durian

PONTIANAK

Sibadau

Mianas

Tebas

Sei Pinyuh

Sei Kakap

MEMPAWAH

Karangan

Anjungan

SINGKAWANG

Bengkayang

SAMBAS

Liku

Nanga Taman

SANGGAU

Balaisebut

Tayan

Teraju

Tanjung

Sosok

Bodok

Jempo

Sidas Ngabang

Simpang TigaSerimbu

Sanggauledo

Balaikarangan

Kembayan

Bonti

KE SERAW

AK

Entikong

SINTANG

Nangapinoh

Tabelian Km. 383 PTK.

Semitau

Nanga Badau

Seluas

Temajok

0

Skala :

60 Km

Nangatepuai

PUTUSIBAUNanga EraBika

Mendawai

SeiDuriKm.92 Ptk

Bts Serawak

Bongkon

Tumbangtiti

Sei Melayu

Ng.Mahab

Ng.MerakaiSp.Ng.Merakai

Tj.Kerja

Nangasemangut

Semubuk

Sukadana

Nanga Silat

Batu Tajam

SERAWAK - MALAYSIA

Sekadau

30

Jeruju

Tanjung

Airhitm

Aruk

Jagoibabang

Jasa

Bahaur Hilir

Pangkoh

Bawan

Bukit Bamba

Bukitliti

Sei Hanyu

Bk.Rawi

Penopa

Kudangan

Kuala Jelai

SUKAMARA

Tanjung Puting

Tumbang Sanga

Km.65

Sp.Bangkal

Ujung Pandaran

Parenggean

Sp.RuntuPkl.Pembuang

S.PasirKubu

Psr.Panjang Batu Belaman

PANGKALANBUN

K.Waringin

Kumai

Pangkalanlada

Bangkal

Pangkut

NANGABULIKKujan

Runtu

Asam Baru

Rt.Pulut

Kotabesi

Pegatan

Samuda

SAMPIT

Bapolang

Kerengpangi

Pundu Km.65

Palantaran

Sp.Sg.Asem

PALANGKARAYA

Kr.Bengkirai

Tangkiling

KASONGAN

Takaras

Tumbang Taburai

Tumbangmanjul

Tumbang Nanga

TUMBANG SAMBA

Tbg.Talaken

Rahambang

Tbg.Rahuyan

Tbg.Jutuh

Tewah

PasarpanasTamianglayang

Mengkati

Palingkau

Jenamas

KUALAKAPUASBarumba

Lupakdalam

PULANG PIASU

Km.35

Mandomai

D.Kelampangan

Berengbengkel

Lap.Terbang

Lahei Timpah

Metangi

BelawanDayu

SangguBandara BUNTOK

Ampah

Patas

Lampeong

Sp.Muaralahung

Pujon

Tb. LahungKla. KURUN

PURUKCAUPapar Punjung

MUARATEWEHBenangin

SaripoiTumbang Lahung

Tumbangkunyi

Muara Lahung

Kandui

Kualakayan

Mendawai

Ma.Wahau

Batuampar

Ma.Lembak

Sp.Perdau

Sangkulirang

Linggangbigung

Mentiwan

Melak

Damai

Sekolakdarat

Kotabangun

Sp.3.Senoni

LoajananAnggana

Sangasanga

DondangSp. Ma.Jawa

Samboja

Semuaisepaku

Sp.Semboja

Bontang

SantanSp.M.Badak

Sambera Ma.Badak

Br. Tongkok

Penajam

Kademan

KuaroLolo

Ma.Biu

Kerang

BALIKPAPAN

TANAHGROGOT

TANJUNGREDEP

TANJUNGSELOR

SAMARINDA

TENGGARONG

Datadian

Longuro

Metulang

Longbujungan

Longkemuat

Kabuang

Patara

Manuk

Punan

Tarakan

Tou LumbisAlang

Tanahmerah

Uluulu

Atap

SasipuLembubut

SilauLongberang

Bisai

Mensalong

Beruwen

Papadi

Longbawah

BenuangMalinau

Longagung

Sawah

Longtop

Lembusan

Kebumesai

Lasan

Longapari

Longpakangai

Longbangun

Longboh

Longnawang

Pimping

Longpeso

Besar

Napaku

Langap

Sesayap

Sebulu

Sp.Ambalut

Sangata

Kenangan

Labanan

Km.100

Km.50

Maloi

Longiram

Tj.Aru

Sp.Blusuh

Sp.Damai

Bulungan/

Tering

Periuk

Tukuq

Ma. Bengkal

Pengadan

Guntur

Talisayan

DPC.

Km.70

Gusig

Sp. B. Tongkok

Sendawar

Simanggaris

Longmidang

Bakalan

Serudong

Berangas

Pulausari

Anjir Pasar MARABAHAN

Takisong

Serapat

Lianganggang

Asamasam

Batakan

PELAIHARI

Kintap

Mekar Putih

Sebanti

LumpangiLoksado

Tlg.Langsat

BatibatiGambut

MARTAPURAAraneo

Ma.Muning

RANTAU

KANDANGAN

Pagatan

Sebamban

Sei Pinang

Batulicin

Sei Kupang

TANJUNG

PagatTumbuhanbanyu

AMUNTAI

BARABAI

Kaparkias

Kelua

Batubabi

Mantimin

Birayang

Paringin

Dahai

Halong

Manggalau

Gn.Batubesar

Ma.Buun

Muarauya

KOTA BARU

Sungai Bali

Tj.Batu

Pudi

Sampanahan

SP.Serapat

BANJARMASIN

Crm.Danau

Satui

Stagen

LEGENDA :

KOTA

IBUKOTA KECAMATAN

IBUKOTA KABUPATEN

BATAS PROVINSI

IBUKOTA PROVINSI

PKN (PUSAT KEGIATAN NASIOANAL)

PKW (PUSAT KEGIATAN WILAYAH) 5 TH. PERTAMA

PKSN (PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL)

PKW (PUSAT KEGIATAN WILAYAH) 5 TH. KEDUA

5 TH. PERTAMA.

PKSN (PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL)5 TH. KEDUA.

PELABUHAN NASIONAL

BANDAR UDARA KLAS I / PUSAT

PELABUHAN INTERNASIONAL

PELABUHAN REGIONAL

BANDAR UDARA KLAS II / PUSAT

BANDAR UDARA KLAS III / PUSAT

BANDAR UDARA KLAS IV

BANDAR UDARA KLAS V

PENYEBARAN PRIMER

PENYEBARAN SEKUNDER

PENYEBARAN TERSIER

SK.MENHUB KETERANGAN

I II III IV

BATAS NEGARA

JALAN LINTAS UTARA

KUALA PEMBUANG

JALAN NASIONAL

Tbg.Gagu

Sagu

Mentanga

Bts.Kab.

NUNUKANS. Nyamuk

Siapak

Sungailesan

Tj.AruSetabu

Petung

JALAN PROVINSI

RENCANA JALAN TOLL

PETA JALAN LINTAS PULAU KALIMANTAN

JALAN LINTAS TENGAH BELUM TERSAMBUNG

JALAN LINTAS SELATAN

JALAN PENGHUBUNG LINTAS

JALAN LINTAS MENUJU PERBATASAN

KETAPANG

Simp. 4

Lampiran 3A.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA

NOMOR : 48 / KPTS / Db. / 2011

TANGGAL : 13 SEPTEMBER 2011

Sp. BantananTn. Hitam

Pinang Merah

Galing

Tj. Harapan

Sakura

Biawak

DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA ,

NIP. 19550826 198303 1 002

( Ir. DJOKO MURJANTO, M.Sc. )

JALAN LINTAS UTARA BELUM TERSAMBUNG

JALAN LINTAS TENGAH

JALAN LINTAS MENUJU PERBATASAN Blm. TERSAMBUNG

12

3

Heart of Borneo

1 : Danau Sentarum National Parka

2 : Taman Nasional Betung Kerihun

3 : TN Kayan MentarangRencana Trase Jalan

Sejajar Perbatasan

1. Jalan Paralel Perbatasan sepanjang Tamajuk – Sei Ular

2. Panjang Jalan Paralel Perbatasan Kalimantan 1.755 Km

3. FS Jalan Paralel Perbatasan dan Menuju Pos Lintas Batas -2011, DED dan Dokumen

Lingkungan belum ada

4. Trase terpilih telah mempertimbangkan Aspek Pertahanan Keamanan, Kondisi

Topografi, Lingkungan dan Sosial/Kesejahteraan Masyarakat

5. Kebutuhan dana alokasi untuk penyelesaian pembangunan Jalan Paralel Perbatasan

sebesar Rp. 7.7 Trilyun.

Pos Lintas Batas (PLB)

Alinyemen yang ekstrim

Alternatif jangka panjang tanpa memperhatikan kelestarian

lingkungan, Kesejahteraan masyarakat dan resiko dinamika politik

yang berdampak pada pertahanan keamanan. 31

Bandung

Jawa Barat

JakartaSerang

Surabaya

Yogyakarta

Semarang

DKI

Banten

DIY

Jawa Tengah

Jawa Timur

Kertosono

Mojokerto

PejaganPemalang

Batang

Cikampek

Palimanan

Solo

Ngawi

Pasuruan

Probolinggo

Banyuwangi

Kanci

Sukabumi

Ciranjang Demak

Malang

Pandaan

Gempol

Bogor

288 KM 177,12 KM 76,77 KM

(K)

9 RUAS JALAN TOL LINTAS JAWA PRIORITAS UTAMA 617 KM

75,7 KM

1

2

43

657

8

9

Keterangan :

: Operasi

: Pengadaan tanah dan Konstruksi

: Persiapan PPJT

Ruas Cikampek - Palimanan Pejagan - Pemalang Pemalang - Batang Batang - Semarang Semarang - Solo Solo - Ngawi Ngawi - Kertosono

BUJT PT. LMS (1) PT. PPTR (2) PT. PBTR (3) PT. MSP (4) PT. TMJ (5) PT. SNJ (6) PT. NKJ (7)

Panjang (KM) 116 58 39 75 76 90 87

Biaya Investasi (Rp. Triliun) 11,36 5,52 3,82 7,21 6,21 5,14 3,83

Tanah (Rp. Triliun) 0,60 0,25 0,18 0,57 0,93 - -

Konstruksi (Rp. Triliun) 6,97 3,21 2,27 4,21 3,11 3,20 2,36

Tarif (Rp) 740 (2013) 840 (2014) 839 (2014) 839 (2014) 500 (2011) 650 (2014) 650 (2014)

Tarif tahun 2014 (Rp) 792 840 839 839 605 650 650

Konsesi (Tahun) 35 45 45 45 45 35 35

Dukungan (Rp. Milyar): - - - - 1,935 2,012 2,630

- Konstruksi (Rp. MIlyar) - - - - - 1,023 1,767

- Tanah (Rp. Milyar) - - - - - 989 864

Progres Tanah (%)

69,37% (tanpa tanah

Kehutanan)

89,29% (termasuk

tanah Kehutanan)

23,20 1,64 3,38 25,97 47,97 0,55

Progres Konstruksi (%) - - - -

Seksi I Paket 1 dan 2 :

100%

Paket 3 : 98%

Seksi II, III, IV, V : 0%

Total : 24,27%

1 -

Jalan Tol Trans Jawa

32

KE SERANG/MERAK

KE CIANJUR

KE RANGKAS BITUNG

KAB. TANGERANG

KE CIRANJANG

KAB. KARAWANG

KAB. RANGKASBITUNG

KAB. CIANJUR

KE MERAK

KAB. KARAWANG

7,55,02,50 10 KM0

METROPOLITAN JAKARTA( JABODETABEK )

U

KE SUKABUMIKAB. SUKABUMI

KAB. SERANG

KE RANGKAS BITUNG

PETA JARINGAN JALAN

KE CIKAMPEK

KOTA TANGERANG

KAB. TANGERANG

KAB. BOGOR KAB. BOGOR

KOTA BOGOR

KAB. BEKASI

KAB. BEKASI

KOTA BEKASI

DKI. JAKARTA

KOTA DEPOK

CIKARANG

BANDARA

Ancol

Cengkareng

Tomang

Senayan

Kuningan

Tebet Cawang

Semanggi

Grogol

Kapuk Muara

Tj.Priok

Cilincing

Gambir

Jatinegara

Rw.Mangun

Cemp.Putih

Sunter

koja

Klp.gading

Tugu

Semper

Cakung

Pulogebang

Klender

KotaKemayoran

Senen

Menteng

Manggarai

Matraman

Kalimalang

Cikunir

JatiwaringinPERDANAKUSUMABANDARA HALIM

Jatiasih

Pd.Gede

TMII

Bekasi Brt.

Bekasi Tmr.

Tambun

Marunda

Keb. Baru

Keb. Lama

Pd.Indah

Ps.Jumat

Lb.Bulus

Ciputat

Jelambar

Jelambar

Kamal

Kalideres

Cipondoh

Cikokol

Batuceper

Serpong

BSD

Pd.Cabe

Setu

Gunungsindur

Parung

Sawangan

Bukit Cinere

Cipayung

Cipete

Cilandak Ps.Minggu

Kemang Kalibata

Pal merah

Joglo

Kembangan

Rw.Buaya

Bintaro

Kreo

Kamal Muara

Ragunan

Rorotan

Kranji

Pd.Kopi

Pd.Kelapa

Bojong

Babelan

Cibitung

Setu

CileungsiCimanggis

Citayam

Cibinong

Citeureup

Jonggol

Darmaga

Ciawi GadogCipayung

Cisarua

Slipi

Bogor

G.Putri

Parung Panjang

Jasinga

Bt.Gebang

Rw.Lumbu

Karawaci

Bitung

Jatiuwung

Ckupa

BalarajaBalaraja Tmr.

Cangkudu

Ciledug

Curug

Legok

Gorowong

LebakwangiRumpin

Tigaraksa

Tenjo

Cikasungka

Bagoang

Leuwi Liang

Cigudeg

Gobang

Ciseeng

Ciampea

Kemang

Semplak

Tajur

Gunung Geulis

Caringin

Lido

Cigombong

Palasari

Puncak

Cibadak

Sentul

Bukit Sentul

Cariu

Sirnasari

Cibubur

Pasarlama

Serang

Lippo Cikarang

Citarik

Lemah Abang

Wanasari

Muarabakti

Sukatani

Pebayuran

Mauk

Sepatan

Rajeg

CeplakTarumajaya

SOEKARNO-HATTA

No Ruas Panjang (Km)

6 Ruas Dalam Kota Jakarta

Sunter - Pulo Gebang 10,80

Rawa Buaya – Sunter 22,80

Kemayoran – Kp. Melayu 9,64

Kp. Melayu – Tomang – Duri Pulo 11,38

Ulujami – Tanah Abang 8,27

Pasar Minggu - Casablanca 9,55

JORR

W2 Utara 7,00

Akses Tanjung Priok 17,00

12

34

5

6

9

10

11

12

13

14

17

716

15

1

2

3

4

5

6

7

8

8

No Ruas Panjang (Km)

JORR 2

Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran 15,22

Kunciran - Serpong 11,19

Serpong – Cinere 10,14

Cinere – Jagorawi 14,64

Jagorawi (Cimanggis) – Cibitung 25,39

Cibitung – Cilincing 33,93

Lainnya

Depok – Antasari 21,55

Bekasi – Cawang – Kp. Melayu 21,04

Bogor Ring Road 11,00

17

14

9

10

11

12

13

15

16

Jalan Tol Jabodetabek

33