23
1 PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015

PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

  • Upload
    vudien

  • View
    261

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

1

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG

BAGI PENYULUH PERTANIAN

PANEN dan PENGELOLAAN

PASCAPANEN JAGUNG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

2015

Page 2: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

2

Sesi : PANEN DAN PENGELOLAAN PASCA PANEN JAGUNG Tujuan Berlatih :

Setelah selesai berlatih Peserta dapat :

1, Menjelaskan ciri – ciri tanaman jaagung siap di panen

2. Meaksanakan panen

3. Menjelaskan tahapan pasca panen

4. Melaksanakan psca panen

Waktu : 4 jam pelajaran @ 45 menit ( teori 1 JP, Praktek 3 JP)

Mutu dan produksi jagung sangat dipengaruhi oleh penanganan panen dan pasca panen.

Penanganan panen dan pasca panen yang tidak tepat atau tidak memenuhi syarat

mengakibatkan mutu yang rendah dan kehilangan hasil, sehingga produksi berkurang. Panen

adalah suatu proses akhir dari tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman, tanaman

jagung khususnya dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara

fisiologis (contoh rasa, kandungan bahan kimia) dan morphologis (contoh warna, ukuran,

bentuk).. Penanganan Pasca panen adalah tahapan/rangkaian kegiatan yang

dilakukan pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh

konsumen dan atau diolalh lebih lanjut oleh industri

KEGIATAN 1

Sasaran kegiatan ini adalah melaksanakan praktek panen (menentukan waktu panen dan cara

panen) dan pascapanen (tahapan pascapanen meliputi penjemuran brangkasan, perontokan,

pembersihan dan sortasi, prnjermuran biji, pengepakan, penyimpanan).

Kegiatan ini berkaitan dengan produksi dan mutu hasil.

Sebelum melaksanakan kegiatan terlebih dahulu dibentuk kelompok, sejumlah 3 (tiga) kelompok

dengan anggota 10 orang dan setiap kelompok memilih ketua kelompok..

Page 3: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

3

Langkah 1

1. Ambil lokasi sesuai nomer kelompok.

2. Amati lahan pertanaman jagung 3. Catat ciri-ciri tanaman jagung siap

panen 3.1 Kelobot (90-95%) sudah

menguning 3.2 Batang jagung sudah kering,

warna kuning agak coklat ( untuk beberapa varietas).

3.3 Buah kering ketika di tekan keras tidak membekas

4. Dskusikan hasil pengamat an ciri-ciri tanaman jagung siap dipanen

Gambar 1 : Ciri- ciri tanaman jagung

siap panen

Langkah 2 1. Tentukan 10 - 20 tanaman jagung /kelompok

2. Catat jenis dan kondisi alat panen yang digunakan (arit, alas plastik)

3. Tentukan 5 tanaman jagung /orang

4. Potong bagian atas 20 Cm diatas tongkol

Gambar 2. Cara panen

5.

Langkah 3 1. Buka kelobot sehingga tongkol terjemur tanpa kelobot

2. Jemur beberapa hari selanjutnya dilakukan pemanenan

3. Masukan kedalam karung lakukan penjemuran

Page 4: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

4

Gambar 3. Pasca panen Tahap 1 Penjemuran

Langkah 4 1. Jagung yang sudah di jemur segera lakukan pemipilan

2. Jagung yang sudah di pipil baik dengan alsin maupun manual di jemur kembali

3. Setelah memenuhi kekeringan tertentu masukan ke dalam karung

4. Catat biji yang tercecer

Gambar 4. Pasca panen Tahap 2 Pemipilan

Langkah 5 1. Bersihkan biji kagung dari kotoran

2. Pilih (sortasi) Keseragaman biji (ukuran, warna, biji pecah)

3. Catat semua kegiatan pembersihan dan sortasi serta biji yang tercecer

Gambar 5.dan 6 Pascapanen Tahap 3 Pembersihan dan sortasi

Langkah 6 1. Pasang alas jemur biji jagung 2. Jemur biji jagung 3. Catat : alas jemuran, sinar

matahari, tinggi lapisan biji Penjemuran untuk konsumsi sampai kadar air (KA) 12 -13 %

Sedangkan untuk benih KA 9 %

Gambar 7

Page 5: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

5

Pascapanen Tahap 4 Pembersihan dan sortasi

Langkah 7 1. Kemas dengan cara masukkan biji jagung pada tempat yang telah ditentukan (karung goni, plastik dll)

2. Catat pada karung Nama pemilik, varietas, tanggal panen pada karung

Gambar 8 Pascapanen Tahap 5 Pengemasan

Langkah 8 1. Siapkan tempat penyimpanan dengan memberi alas dari kayu

2. Simpan karung dengan cara disusun diatas alas yang telahdisiapkan

Gambar 8 Pascapanen Tahap 6 Penyimpanan

Langkah 8 Diskusikan hasil praktek dan pascapanen pengaruh nya terhadap mutu dan produksi dan di catat di tabel 1 dan sampaikan ke kelompok

Kegiatan 2

Sasaran kegiatan ini adalah peserta merefleksikan seluruh kegiatan praktek sehingga

seluruh peserta memahami bahwa tujuan berlatih telah tercapai dengan langkah

sebagai berikut

Refleksi kegiatan praktek

Diskusikan hasil praktek panen dan pasca panen pengaruhnya terhadap mutu dan

produksi

Page 6: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

6

Presentasikan hasil diskusi kelompok dalam kelompok besar

Simpulkan hasil praktek panen dan pasca panen pengaruhnya terhadap produksi dan

mutu

Tabel 1. Pengaruh panen dan pasca panen jagung terhadap mutu dan produksi

No Kegiatan Pengaruh terhadap produksi

Pengaruh terhadap mutu

Kesimpulan

I. Panen

1. Penentuan waktu panen

2. Melaksanakan panen

II Pascapanen

1. Penjemuran tongkol

2. Perontokan

3. Pembersihan dan Sortasi

4. Pengeringan

5. Pengemasan

6. Penyimpanan

Kesimpulan panen dan pasca panen

KEGIATAN 3

Rencana Aksi

Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi perbaikan panen dan

pascapanen di wilayah masing-masing

Page 7: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

7

Langkah ke 1 Seluruh peserta mendengarkan penjelasan tambahan dari fasilitator

tentang panen dan psca panen (15 menit)

Langkah ke 2 Setiap peserta menyusun rencana aksi perbaikan panen dan pasca

panen di wilayah masing-masing, seperti tada tabel 3 (15 menit)

Tabel 2

Rencana aksi perbaikan panen dan pasca panen jagung di wilayah masing-masing

No Kegiatan yang akan

diperbaiki

Waktu Tempat Pelaksana Keterangan

I Panen :

1. Penentuan saat

panen

2. Panen

II Pascapanen

1. Penjemuran

tongkol

2 Penjemuran biji

3.

4

6

.........................: 2015

Penyusun

...........................................................................

PENDAHULUAN

Pasca panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas

produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca panen dapat mengakibatkan

kerugian yang sangat besar bahkan produk kehilangan nilai ekonomi. Karena itu

Page 8: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

8

penanganan pasca panen secara benar perlu mendapat prioritas dalam proses

produksi usahatani

Menurut para ahli dalam proses produksi jagung, energi yang dibutuhkan untuk

kegiatan produksi sekitar 32% dari total energi yang dibutuhkan sedangkan untuk

penanganan panen dan pasca panen mencapai 72%. Hal ini menunjukan bahwa

penanganan panen dan pasca panen secara benar membutuhkan curahan kerja yang

cukup besar, sebagai gambaran energi yang dibutuhkan dalam proses produksi jagung

sebagai berikut:

- Pembajakan 16%

- Pemeliharaan dan penanaman 12%

- Pemanenan 6%

- Pengeringan 60%

- Transportasi 6%

KEGIATAN PASCA PANEN JAGUNG

Pasca panen adalah tahapan kegiatan sejak pemungutan hasil di lapangan sampai

siap untuk dipasarkan, sedangkan penanganan pasca panen merupakan tindakan yang

disiapkan atau dilakukan pada hasil pertanian agar hasil pertanian siap dan aman untuk

dikonsumsi atau diolah lebih lanjut oleh industri.

PENGARUH KEGIATAN PASCA PANEN TERHADAP MUTU JAGUNG

Kerusakan jagung akibat penanganan pasca panen yang salah dapat terjadi pada

setiap tahapan kegiatan karena Jagung membutuhkan penanganan yang cepat

setelah panen. Beberapa kegiatan pasca panen yang berpengaruh terhadap mutu

jagung sbb.

Tabel 1. Kegiatan Pasca Panen yang Berpengaruh Terhadap Kerusakan Jagung

Kegiatan Kadar air Butir Rusak Butir warna lain

Kotoran

Pemanenan V V V V

Pengangkutan - - - V

Pengeringan V V V V

Page 9: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

9

Pemipilan V V - V

Penundaan V V V -

Penyimpanan V V V V

Keterangan: V = berpengaruh - = tidak berpengaruh BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG

a. Rusak Fisik Berupa kerusakan endosferm, terutama disebabkan sering terjadinya perubahan kadar air, perubahan kadar air disebabkan oleh cuaca seperti panas, hujan, pergantian siang dan malam. Butir retak dalam proses selanjutnya dapat menjadi butir pecah, juga dapat disebabkan oleh proses pemipilan dengan menggunakan alat pemukul atau mesin perontok yang kurang sempurna.

b. Rusak Bilogis Disebabkan oleh kegiatan selama penyimpanan seperti hama, jamur, dan mikroba. Padaserangan hama sebagian endosferm dimakan dan sisanya berupa butir berbetuk biji cacat. Biji cacat mudah mengalami oksidasi asam lemak, menghasilkan asam lemak bebas dan memberikan bau tidak enak. Hama tikus merupakan sumber kontaminasi jagung yang berupa bulu dan kotoran sehingga mutu jagung menjadi rendah

c. Rusak Kimia

Disebabkan adanya dekomposisi kimia selama penyimpanan, seperti penurunan kadar karbohidrat, protein, dan lemak karena metabolisme baik oleh serangga dan mikroba maupun oleh biji-bijian yang disimpan. Rusak kimia tidak dapat diamati secara visual.

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG

WAKTU PANEN

Umur panen jagung tergantung dari masing-masing varitas yang ditanam, tetapi biasanya 2 bulan setelah 50% keluar rambut. Umur panen pada beberapa varietas jagung sbb

Tabel 2. Umur Panen Potensi Hasil Dan Rata-Rata Hasil Berbagai Varietas Jagung

Varietas Umur Potensi Hasil (Ton/ha)

Rata- rata Hasil (Ton/ha)

Page 10: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

10

C5 95-105 - 8,0

C6 98-105 - 10-10,3

C7 95-105 10-12,4 8,1

Pioneer 10 93-117 10-11 7,66

Pioneer 11 96-124 10-12 7,66

Pioneer 12 92-120 10-12 8,105

Pioneer 13 90-115 10-11 8,027

Pioneer 14 89-112 10-11 7,578

CPI -1 97 - 6,2

CPI- 2 97 8-9 6,2

IPB 4 100-105 - 6,6

Semar 1 95-100 8-9 5,3-6,4

Semar 2 91 - 5,0-6,1

Semar 3 94 8-9 5,3

Secara visual, jagung sudah siap dipanen bila :

· Batang, daun dan kelobot berubah menjadi kuning atau telah mengering

· Klobot kering berwarna kuning dan bila dikupas biji mengkilap.

· Bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas.

· Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol

CARA PANEN

- Panen dilakukan pada kadar air 17-18%

- Sebelum dipanen dapat dilakukan pemangkasan batang bagian atas untuk

menurunkan kadar air tongkol disertai dengan pengupasan klobot sebagian atau

seluruhnya

- Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan memutar tongkol berikut

kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada

lahan yang luas dan rata pemanenan sangat cocok bila menggunakan alat mesin

\

PERLAKUAN HASIL

Page 11: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

11

Pemisahan Tongkol

Pemisahan tongkol dilakukan untuk memisahkan tongkol yang baik dan kurang baik.

Dengan tujuan

- Menghindari Penularan Hama Penyakit

- Menjaga Kualitas Jagung Pipilan Yang Dihasilkan

- Memudahkan penanganan selanjutnya

Pengupasan

Jagung dikupas pada saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan

selesai. Pengupasan dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat

diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan biji atau

mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau

memperingan pengangkutan selama proses pengeringan.

Pengeringan

Pengeringan merupakan kegiatan kritis selama urutan pemanenan pengeringan yang

kurang baik mengakibatkan turunnya mutu jagung

Tujuan pengeringan

- Menurunkan kadar air biji sehingga aktivitas biologis terhenti dan mikroorganisme

serta serangga tidak bisa hidup di dalamnya

- Meningkatkan daya simpan biji jagung

- Pengangkutan lebih ringan, sehingga biaya pengangkutan dapat dikurangi

- Khusus untuk jagung yang akan digunakan sebagai benih, pengeringan dapat

meningkatkan Viabilitas benih (tingkat pertumbuhan benih)

- Meningkatkan nilai ekonomi jagung

- Menghindari kontaminasi biji jagung dari cendawan Aspergilus flavus yang dapat

meningkatkan aflatoxin ambang batas Aspergilus flavus menurut FAO 30 (pbb)

Cara pengeringan

1. Pengeringan alami

Pengeringan dapat dilakukan dengan bentuk tongkol berkelobot, tanpa

kelobot, dan pipilan.

Page 12: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

12

Untuk menurunkan kadar air dari 38% menjadi 12-14% pada ketiga

bentuk jagung tersebut dibutuhkan waktu masing-masing 91 jam, 87

jam dan 57 jam

Menggunakan alas atau lantai atau digantung

Kadar Air berkisar 9-12%

2. Pengeringan melalui Pengasapan

- Dilakukan dengan cara memberikan asap

- Jarak jagung dengan tongkol dari sumber asap 80 cm

- Lama pengasapan 7 hari

- Penurunan kadar air dari 29% menjadi 14%

3. Pengeringan dengan mesin

- Menggunakan mesin pengering

- Panas pengeringan 38-430 C

- Kadar air 12-13%

Keuntungan Penggunaan Mesin Pengering

1. Mengemat tenaga manusia terutama musim penghuja

2. Dapat digunakan setiap saat

3. Dapat dilakukan pengaturan suhu sesuai kadar air yang diinginkan

4. Pengeringan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap

Pengeringan awal

Tujuan

- Menurunkan Kadar air dari kering panen menjadi 18-20%

- Memudahkan pemipilan

- Mempercepat pemipilan

- Mengurangi butir rusak, terkelupas kulit terluka dan cacat akibat pemipilan

Pengeringan akhir

Page 13: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

13

- tujuan menurunkan kadar air dari 18-20% menjadi 12-14%

- dilakukan terhadap jagung yang sudah dipipil

Pemipilan

- Tujuan Memisahkan biji dari tongkol

- Dilakukan jika Tongkol kering dan

Setelah dijemur sampai kering ( Kadar air bji 18%-20%). jagung dipipill Pemipilan

dapat menggunakan tangan atau alat pemipil jagung bila jumlah produksi cukup

besar. Pada dasarnya “memipil” jagung hampir sama dengan proses perontokan

gabah, yaitu memisahkan biji-biji dari tempat pelekatan. jagung melekat pada

tongkolnya, maka antara biji dan tongkol perlu dipisahkan.

Tradisional

- Kerusakan rendah

- Dapat memilih yang rusak

- Kapasitas rendah

Mekanis

- Kerusakan biji relatif lebih besar

- Kapasitas produksi relatif tinggi

- Kehilangan hasil relatif lebih besar

PENYORTIRAN DAN PENGGOLONGAN

Setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung harus dipisahkan dari

kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki, sehingga tidak menurunkan kualitas

jagung. Yang perlu dipisahkan dan dibuang antara lain sisa-sisa tongkol, biji kecil,

biji pecah, biji hampa, kotoran selama petik ataupun pada waktu pengumpilan.

Tindakan ini sangat bermanfaat untuk menghindari atau menekan serangan jamur

dan hama selama dalam penyimpanan. Disamping itu juga dapat memperbaiki

peredaran udara. Untuk pemisahan biji yang akan digunakan sebagai benih

terutama untuk penanaman dengan mesin penanam, biasanya membutuhkan

keseragaman bentuk dan ukuran buntirnya. Maka pemisahan ini sangat penting

untuk menambah efisiensi penanaman dengan mesin. Ada berbagai cara

membersihkan atau memisahan jagung dari campuran kotoran. Tetapi pemisahan

Page 14: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

14

dengan cara ditampi seperti pada proses pembersihan padi, akan mendapatkan

hasil yang baik.

PENGEMASAN

Tujuan

- Memudahkan penanganan (pemindahan dan penyimpanan)

- Perlindungan dari cuaca diharapkan pengemasan dapat melindungi biji

jagung dari cuaca luar yang merugikan misalnya kelembaban udara yang

tinggi, bocoran hujan.

- Perlindungan dari gangguan hama selama penyimpanan

- Perlindungan dari gangguan cendawan

Bahan kemasan yang dapat digunakan

- Kantung plastik

- Kertas

- Karung atau wadah yang kaku

Persyaratan Bahan

- Mudah didutup

- Relatif murah

- Dapat digunakan berulang ulang

- Dapat menghemat ruangan

PENYIMPANAN

Tempat Penyimpanan

- Letak gudang strategis, arah bangunan membujur dari barat ke timur sehingga

luas dinding yang tertimpa sinar dapat dikurangi dan gudang tetap dalam

kondisi dingin.

Page 15: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

15

- Guna menghindari serangan hama, gudang dibersihkan.

- Kontruksi gudang perlu diperhatikan dari kemungkinan kebocoran, sirkulasi

udara yang cukup dan keamanan.

- Ventilasi gudang harus cukup sehingga suhu dalam tetap stabil dan merata.

- Tempat penyimpanan berlantai dilengkapi lantai palsu dengan tinggi minimal 15

cm, sehingga jagung tidak kontak langsung dengan lantai.

- Hindari celah pada dinding yang dapat dijadikan persembunyian hama.

- Sekeliling gudang bersih dari semak agar tidak dimanfaatkan tikus untuk

memanjat, dan gudang tidak lembab.

Penyimpanan untuk benih :

Untuk bentuk tongkol berkelobot, gantungkanlah di para-para dengan pengasapan

tiap hari.

ntuk bentuk pipilan, setelah dicampur dengan abu kering, bungkus rapat-rapat

dengan plastik kedap udara, kemudian simpanlah dalam wadah dan ditutup. Wadah

dapat berupa semacam silo kayu atau drum. Jika kadar air biji 10%, maka campuran

abu tidak diperlikan.

Penyimpanan untuk konsumsi :

Untuk bentuk pipilan dengan kadar air 12%, bungkus secara rapat dengan plastik

kedap udara atau kaleng. Atau bungkus dengan plastik yang dilapisi karung dan

disimpan dalam tempat bersih dan kering.

HAMA JAGUNG PASCA PANEN

a. Kumbang Sitophilus (bubuk gabah).

Imago dari kumbang ini dapat hidup rata-rata 4 atau 5 bulan, dan selama itu

induk dapat meletakkan telur 300-400 butir. Telur diletakkan satu persatu dalam

bulir jagung yang telah digerek dan seluruh perkembangan larva dan pupa terjadi

Page 16: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

16

dalam bulir jagung tersebut. Perkembangan telur, larva dan pupa membutuhkan

waktu 26 hari.

b. Kumbang Rhyzopertha (bubuk gabah).

Imago dari kumbang ini dapat mnyerang bulir jagung yang masih utuh.

Perkembangan larva dan pupa terjadi dalam bulir jagung.

c. Ulat Sitotraga (ngengat gabah)

Ulat ini sudah dapat menyerang jagung di lapang yang kemudian akan

berkembang biak di gudang. Larva muda menggerek bulir dan hidup dalam bulir

tersebut.

d. Ulat Corcyra (ngengat beras kelabu).

Imago dari ulat ini dapat hidup 1 - 2 minggu dengan produksi telur sekitar 400

butir. Larvanya berukuran panjang sampai dengan 17 mm. Pupa berwarna coklat

dan terbungkus dalam kokon.

PENGENDALIAN HAMA JAGUNG PASCA PANEN

- Usahakan agar jagung yang akan disimpan bebas dari hama dan penyakit.

- Kadar air jagung yang akan disimpan maksimal 12%.

- Usahakan tempat penyimpanan jagung kedap udara.

- Apabila dipandang perlu lakukanlah cara pengendalian dengan menggunakan

insektisida, yaitu untuk :

v Penyemprotan bangunan dan karung tempat penyimpanan.

v Pencampuran dengan insektisida.

v Fumigasi

- Insektisida yang dapat untuk menekan hama jagung pasca panen tertera pada

tabel 2

Tabel 2 Insektisida untuk menekan hama jagung pasca panen.

Bahan aktif Formulasi Dosis

Pirimofis metil a

Metakrifos a

Tetraklorvinfos a

Metil bromida +

Silosan 25 EC

Damfin 950 EC

Gardono 24 EC

Brom-0-Gas

0,5 gr b.a./m2

1 gr b.a./m2

1 - 2 gr b.a./m2

16 - 32 gr/m3

Page 17: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

17

Klopikrin b

Alluminium fosfida b

Dowfum MC-2

Haltox

Metabrom 980

Methylbrom

Detia Gas EX-B

Gustixin

Phostoxin tablet

16 - 32 gr/m3

16 - 32 gr/m3

16 - 32 gr/m3

16 - 32 gr/m3

3 - 6 gr/m3

3 - 6 gr/m3

3 - 5 tablet /ton

a Sasarannya bangunan dan karung

b Sasarannya karung saja

KLASIFIKASI DAN STANDAR MUTU

Berdasarkan warnanya, jagung kering dibedakan menjadi jagung kuning jagung putih

dan jagung campuran

- Jagung kuning adalah jagung yang sekurang-kurangnya 90% bijinya berwarna

kuning

- Jagung putih adalah jagung yang sekurang- kurangnya 90% bijinya berwarna

putih)

- Jagung campuran yang tidak memenuhi syarat-syarat jagung putih dan jagung

kuning.

a) Syarat Umum

1. Bebas hama dan penyakit.

2. Bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya.

3. Bebas dari bahan kimia, seperti: insektisida dan fungisida.

4. Memiliki suhu normal.

Page 18: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

18

b) Syarat Khusus

No Komponen Persyaratan Mutu (% Maks)

I II III IV

1 Kadar air (%) Maks 14 14 15 17

2 Butir Rusak 2 4 6 8

3 Warna lain 1 3 7 10

4 Butir Pecah 1 2 3 3

5 Kotoran 1 1 2 2

Untuk mendapatkan standar mutu yang disyaratkan maka dilakukan beberapa

pengujian diantaranya:

a. Penentuan adanya hama dan penyakit, baru dilakukan dengan cara organoleptik

kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera pengelihatan dan

penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperbolehkan.

b. Penentuan adanya rusak, butir warna lain, kotoran dan butir pecah dilakukan

dengan cara manual dengan pinset dengan contoh uji 100 gram/sampel. Persentase

butir-butir warna lain, butir rusak, butir pecah, kotoran ditetapkan berdasarkan berat

masing-masing komponen dibandingkan dengan berat contoh analisa x 100 %

c. Penentuan kadar air biji ditentukan dengan moisture tester electronic atau “Air

Oven Methode” (ISO/r939-1969E atau OACE 930.15). Penentuan kadar aflatoxin

adalah racun hasil metabolisme cendawan Aspergilus flavus, Aflatoxin disini adalah

jumlah semua jenis aflatoxin yang terkandung dalam biji-biji kacang tanah.

Pengambilan Contoh

Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung

maksimum 30 karung dari tiap partai barang, kemudian dari tiap-tiap karung diambil

contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga

merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini

dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini

disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa 100 gram.

PENGENDALIAN AFLATOXIN

Page 19: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

19

Aflatoksin menjadi istilah yang akrab dan selalu terdengar apabila kita berada di

Iingkungan pemasaran jagung Aflatoxin menjadi salah satu penyebab utama

mengapa jagung tidak dapat dipasarkan Aflatoxin ditemukan sekitar tahun 1960 di

Inggris dimana lebih dari seratus ribu ekor ayam kalkun mati disebabkan oleh

penyakit misterius Pada tahun 1961, Lancaster dkk menemukan penyebab kematian

tersebut, yang ternyata disebabkan oleh keracunan mikroorganisme Asperglillus

flavus yang mencemari bungkil kacang tanah impor yang merupakan bahan baku

pakan ternak tersebut. Tahun 1962, Nesbitt dkk dapat mengisolasi dan memurnikan

racun Aspergillus flavus dan racun tersebul diberi nama aflatoxin yang merupakan

hasil metrabolisme sekunder dari jamur tersebut.

Penemuan - penemuan selanjutnya menyatakan bahwa Aspergillus flavus ditemukan

juga pada hasil komoditas pertanian lainnya seperti kacang-kacangan, jagung, padi

dan berbagai produk lain bahkan pada jamu. Aflatoxin perlu dihindari karena

akumulasi zat di atas ambang batas normal akan rnenyebabkan toksigenik

(keracunan), mutagenik (mutasi gen), teratogenik (penghambatan pada pertumbuhan

janin) dan karsinogenik (kanker pada jaringan tubuh).

Sebuah studi kasus dilakukan oleh Winamo (1988) pada pengeringan jagung rakyat

di Indonesia. Jagung beserta klobot yang baru dipanen pada kadar air kering panen

ternyata telah mengandung aflatoxin sebesar 3 ppb (sangat rendah). Penelian lanjut

dilakukan pada jagung tersebut setelah disimpan selama l - 14 hari secara sederhana

di lumbung desa/petani. Hasil dan penelitian tersebut menyatakan bahwa aflatoxin

berkembang hingga 21 ppb. Apabila penyimpanan dilakukan sampai dengan 2 bulan,

maka aflatoxin berkembang sampai dengan 73 ppb Pengupasan klobot pada jagung

yang telah disimpan selama 2 bulan menghasilkan jagung dengan aflatoxin 63 ppb.

Pada jagung yang telah dikupas tersebut selanjutnya diperlakukan pengeringan

secara mekanis dan konvensional. Pengeringan secara mekanis menghasilkan

jagung pipil kering dengan aflatoxin sebesar 110 ppb. Hal yang lebih parah terjadi

pada pengeringan yang dilakukan secara konvesional dimana hasil pengeringan

tersebut menghasilkan jagung dengan kadar aflatoxin 187 ppb.

Dari metode pengeringan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan aflatoxin

tidak dapat dikendalikan oleh metode pengeringan mekanis apabila jagung tersebut

pada awalnya telah mengandung aflatoxin dalam kadar yang cukup tinggi,

Page 20: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

20

Perkembangan aflatoxin lebih ditentukan oleh rentang waktu yang digunakan untuk

pengeringan dimana semakin lambat proses pengeringan akan semakin tinggi

kandungan aflatoxin.

Setelah dipelajari lebih lanjut maka cara yang baik untuk menghasilkan Jagung pipilan

kering yang baik adalah dengan mempersingkat waktu pengolahan pasca panen

jagung tersebut. Berikut ini dua metode pengeringan yang berhasil menekan

perkembangan aflatoxin sampai ketingkat yang sangat rendah.

1. Pengeringan Bertahap.

Pengeringan ini dilakukan melalui dua tahap. Pengeringan tahap pertama dilakukan

dalam bentuk tongkol sehingga kadar air turun rnenjadi 18%. Selanjutnya Jagung

tersebut dipipil/dirontok. Pengeringan tahap kedua dilakukan dalam bentuk biji hasil

pipilan sehingga kadar air menjadi 14%. Pengeringan bertahap yang rnenghasilkan

jagung dengan kadar air 14% dalam waktu tiga hari hanya menaikkan kadar aflatoxin

menjadi 30 ppb.

II. PENUTUP

Page 21: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

21

Dalam melakukan panen jagung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah waktu dan cara panen

yang dapat menekan kehilangan hasil di kebun maupun selama pengangkutan. Perlu juga

diperhatikan penanganan pascapanen dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien dan

lebih menjamin mutu hasil dan menekan kehilangan hasil. Dengan demikian, panen dan

penanganan pascapanen yang baik diharapkan dapat memberikan andil dalam peningkatan

produksi dan mutu jagung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2007. Panduan Umum PTT jagung Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian,

Balai Penelitian Tanaman Kacang – kacangan dan umbi – umbian

Page 22: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

22

Anonimous, 2008. Penelitian Padi dan Palawija. Teknologi untuk Petani. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Anonimous, 2008. Panduan SL – PTT Departemen Pertanian

Bambang Cahyono. 2007. Jagung, Tehnik Budidaya dan Analisis Usahatani. Semarang: CV Aneka

Ilmu.

Page 23: PANEN dan PENGELOLAAN PASCAPANEN JAGUNG JAGUNG.pdf · terhadap mutu Kesimpulan I. Panen 1. Penentuan waktu panen ... BENTUK KERUSAKAN BIJI JAGUNG a. Rusak Fisik ... kurang baik mengakibatkan

23

SELAMAT MENIKMATI VIDIO

PANEN DAN PENGELOLAAN PASCA

PANEN JAGUNG