89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN KACANG TANAH DENGAN MONOKULTUR JAGUNG DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jurusan/Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Oleh : Marlina Perdana Putri H 0307058 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

  • Upload
    lekiet

  • View
    229

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG

DAN KACANG TANAH DENGAN MONOKULTUR JAGUNG

DI KABUPATEN WONOGIRI

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Jurusan/Program Studi

Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis

Oleh :

Marlina Perdana Putri

H 0307058

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, yang telah begitu besar memberikan limpahan hidayah-Nya kepada

penulis hingga karya ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa

terlimpah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga,

sahabat, dan orang-orang yang senantiasa berjuang di jalan-Nya.

Usaha dan upaya untuk senantiasa melakukan yang terbaik atas setiap kerja

menjadikan akhir dari pelaksanaan penelitian terwujud dalam bentuk penulisan

skripsi dengan judul “Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung dan

Kacang Tanah dengan Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana

Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penyusunan

skripsi ini, antara lain :

1. Allah SWT atas segalanya yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas

Pertanian Sebelas Maret surakarta.

3. Ibu Dr. Ir. Sri Marwanti MS. selaku Ketua Jurusan/Program Studi Sosial

Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

surakarta

4. Ibu Ir. Sugiharti Mulya Handayani, MP. selaku Ketua Komisi Sarjana

Jurusan/Prodi Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

5. Ibu Wiwit Rahayu SP. MP selaku pembimbing utama yang dengan sabar

memberikan masukan, nasehat dan bimbingannya dalam penyusunan skripsi

ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Ibu Erlyna Wida Riptanti SP. MP selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing Pendamping yang benar-benar berperan sebagai ibu di kampus

yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan arahannya sehingga

penulis lebih matang dalam menghadapi masalah.

Page 4: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

7. Ibu Prof. Dr. Ir Suprapti, MP. selaku penguji skripsi atas diskusi, bimbingan,

serta arahannya kepada penulis.

8. Kepala BPS Kabupaten Wonogiri beserta staf atas bantuan dalam

menyediakan data yang penulis butuhkan.

9. Kepala BAPPEDA Kabupaten Wonogiri beserta staf atas bantuan dalam

menyediakan data yang penulis butuhkan.

10. Kantor Kecamatan Ngadirojo, Kepala Desa, Penyuluh lapangan Kecamatan

Ngadirojo dan responden di Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo Kabupaten

Wonogiri atas bantuan kepada penulis selama penelitian.

11. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

12. Bapak Mandimin, Bapak Syamsuri dan Mbak Ira yang dengan sabar

membantu menyelesaikan segala urusan administrasi berkenaan dengan studi

dan skripsi penulis.

13. Kedua orang tuaku Bapak Rina Mulato dan Ibu Winarti atas pengorbanan, doa

dan restunya semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala dapat memberikan balasan

kebaikan, cinta, dan surga-Nya .

14. Kakak-kakakku semuanya (Mbak Hesti, Mbak Novi, Mas Bagas, Mas Tri,),

adikku (Pranata dan Azka), terima kasih atas kasih sayang, senyum, canda dan

semua pengorbanan kalian semoga mendapat balasan kebaikan dari Alloh

Subhanahu Wa Ta’ala.

15. Sahabat-sahabatku SMA (Diar, Riska, Etik, Dina, Wahyu, Nuning, Tunjung,

Joko, dan Isna) terima kasih atas nasehat, kebaikan, curhatannya, kasih

sayang, perhatian, bantuan, motivasi dan persahabatan yang sudah kalian

berikan kepadaku. Terima kasih sudah bersedia mendengarkan keluh kesahku

selama aku kuliah, meskipun kita tidak satu kampus, selamanya kita

bersahabat. Sahabat segalanya untukku, jangan putus ya, semoga ini

selamanya,,, Amin

16. Sahabat-sahabatku kuliah (Feri, Ida, Yeni, Devi, Nurana, Isti, Riska, Maria

dan Reni), terima kasih atas kasih sayang, gurauan, kebersamaan yang indah

dan motivasinya yang telah mewarnai hidupku dan tetep semangat

“SKRIPSI”nya ya…!!!!!.

Page 5: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

17. Temen-temen Agrobisnis 2007, kalian telah memberikan nuansa persaudaraan

yang penuh kenangan di Fakultas Pertanian.

18. Seluruh Karyawan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bantuan.

19. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, trima kasih.

Penulis sadari bahwa sesungguhnya karya ini hanya sedikit memberikan

kontribusi bagi pihak pemerintah Kabupaten Wonogiri maupun bagi almamater.

Namun begitu besar memberikan kemanfaatan bagi penulis. Dengan segala

kerendahan hati penulis berharap di balik kekurangsempurnaan karya ini masih

ada manfaat yang bisa diberikan baik bagi penulis sendiri, bagi pihak almamater

dapat menjadi tambahan referensi, dan bagi pembaca semoga bisa dijadikan

tambahan pengetahuan.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 6: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

RINGKASAN .................................................................................................. xi

SUMMARY ..................................................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 D. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 7

II. LANDASAN TEORI................................................................................. 8 A. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 8 B. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 8

1. Jagung ............................................................................................ 8 2. Kacang tanah ................................................................................... 10 3. Monokultur dan tumpangsari .......................................................... 12 4. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani ............................... 14 5. Efisiensi Usahatani .......................................................................... 12

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ................................................... 19 D. Hipotesis................................................................................................ 21 E. Asumsi ................................................................................................. 21 F. Pembatasan Masalah ............................................................................. 22 G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ....................... 22

III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 24 A. Metode Dasar Penelitian ....................................................................... 24 B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian ................................................ 24

1. Metode pengambilan daerah sampel ............................................... 24 2. Metode Pengambilan sampel responden ......................................... 25

C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 26 D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. ...... 26 E. Metode Analisis Data ............................................................................ 27

1. Analisis pendapatan ......................................................................... 27 2. Analisis Efisiensi ............................................................................. 29

IV. KEADAAN UMUM DAERAH A. Keadaan Geografi ……………………………………………………… 32

Page 7: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

B. Keadaan Penduduk …………………………………………………….. 34 C. Keadaan Pertanian ……………………………………………………... 37 D. Kondisi Sarana Perekonomian...……………………………………… 39

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang

Tanah…………..................................................................................... 41 B. Identitas Petani Sampel ……………………………………………..... 47 C. Penggunaan Sarana Produksi dan Tenaga Kerja .…..………………… 50 D. Biaya Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang

Tanah…………………………………………………………………... 69 E. Produktivitas, Penerimaan, dan Pendapatan Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah…................................ 71 F. Efisiensi Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung- Kacang Tanah………………………………………………………….. 72 G. Efisiensi……………………………………………………………….. 67 H. Analisis Perbandingan Pendapatan ………………………………….. 68 I. Analisis Perbandingan Efisiensi ………………………………………. 69

VI. PEMBAHASAN A. Biaya Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang

Tanah…………………………………………………………………... 69 B. Produktivitas, Penerimaan, dan Pendapatan Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah…................................ 71 C. Efisiensi Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung- Kacang Tanah………………………………………………………….. 72 D. Kekurangan dan kelebihan Usahatani Monokultur Jagung dan tumpangsari Jagung-kacang tanah……………………………………... 72

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 74 B. Saran……………………………………………………………………. 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 .............................................. 2 Tabel 2. Produksi Tanaman Jagung Dan Kacang Tanah Pada

Setiap Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 ............... 4 Tabel 3. Kadar Kalori, Protein dan Kadar Karbohidrat pada

Berbagai Bahan Makanan Mentah ................................................. 9 Tabel 4. Produksi Jagung dan Kacang tanah tiap Desa/Kelurahan

di Kecamatan Ngadirojo Tahun 2008 ............................................ 26 .Tabel 5. Tinggi Wilayah Perkecamatan di Kabupaten Wonogiri

Tahun 2009 .................................................................................... 33 Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009 .............................................. 35 Tabel 7. Komposisi Penduduk Kabupaten Wonogiri Menurut

Tingkat Pendidikan Tahun 2009 ................................................... 37 Tabel 8. Tata Guna Lahan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009 ................. 38 Tabel 9. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan

di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009 .............................................. 39 Tabel 10. Sarana Perekonomian di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009 .......... 39 Tabel 11. Identitas Petani Sampel Usahatani Monokultur Jagung

dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 48

Tabel 12. Rata-rata Penggunaan Sarana Produksi Pada Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri .................................. 51

Tabel 13. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Monokultur Jagung MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ..................... 53

Tabel 14. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 55

Tabel 15. Rata-rata Biaya Sarana Produksi pada Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri .................................. 57

Tabel 16. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Monokultur Jagung MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ..................... 59

Page 9: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Tabel 17. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 61

Tabel 18. Rata-rata Biaya Lain-lain Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ..................................................... 63

Tabel 19. Rata-rata Biaya Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 64

Tabel 20. Rata-rata Penerimaan Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 65

Tabel 21. Rata-rata Pendapatan Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ..................................................... 67

Tabel 22. Rata-rata Efisiensi Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri ...................................................................... 68

Page 10: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ............................................... 21 Gambar 2. Pola Tanam Pada Lahan Sawah di Kecamatan Ngadirojo ................ 42

Page 11: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN KACANG TANAH DENGAN MONOKULTUR JAGUNG

DI KABUPATEN WONOGIRI

Marlina Perdana Putri

H0307058

RINGKASAN

Marlina Perdana Putri. H0307058. Analisis Komparatif Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah dan Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri. Dibimbing oleh Wiwit Rahayu SP. MP dan Erlyna Wida Riptanti SP. MP. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung, serta mengkaji dan membandingkan usahatani mana yang memberikan pendapatan dan efisiensi lebih tinggi.

Metode dasar penelitian adalah metode deskriptif analitik dan pelaksanaannya dengan teknik survei. Pengambilan daerah penelitian dilakukan purposive sampling. Sampel kecamatan diambil dengan kriteria produksi kacang tanah di daerah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Wonogiri, serta memiliki produksi jagung yang cukup besar dan dengan pertimbangan di Kecamatan tersebut terdapat petani yang membudidayakan jagung dan kacang tanah. Berdasarkan kriteria tersebut terpilih Kecamatan Ngadirojo. Sampel Desa dipilih dengan kriteria produksi jagung dan kacang tanah di Desa tersebut yang paling tinggi di Kecamatan Ngadirojo sehingga terpilih Desa Gedong. Sampel dalam penelitian ini diambil 30 petani dari setiap usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di Desa Gedong. Teknik pengambilan petani sampel dengan menggunakan metode pengambilan simple random sampling dengan cara undian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan antara lain analisis pendapatan dengan konsep biaya mengusahakan. Analisis komparatif pendapatan dan efisiensi menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah (Rp 8.449.479,00/Ha/MT) lebih besar daripada pendapatan usahatani monokultur jagung yang besarnya (Rp 5.893.727,00/Ha/MT). Hasil uji t antara pendapatan usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah menunjukkan bahwa thitung sebesar 6,264, berarti usahatani tumpangsari jagung kacang-tanah memberikan pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usahatani monokultur jagung. Nilai R/C Ratio pada usahatani monokultur jagung besarnya 1,70, sedangkan R/C Ratio pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah 1,90. Hasil uji t antara efisiensi usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah menunjukkan bahwa thitung besarnya 4,672, Hal ini dapat diartikan bahwa usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih efisien untuk dikembangkan daripada usahatani monokultur jagung. Berdasarkan hasil penelitian, pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri diharapkan lebih aktif memberikan penyuluhan tentang pertanian terutama tentang budidaya tumpangsari jagung-kacang tanah agar kedua tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan berproduksi lebih tinggi.

Page 12: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

COMPARATIVE ANALYSIS OF CORN-PEANUT INTERCROPPING AND CORN MONOCULTURE FARMING

IN WONOGIRI REGENCY

Marlina Perdana Putri H0307058

SUMMARY

Marlina Perdana Putri. H0307058. Comparative Analysis of corn-peanut Intercropping and Corn Monoculture farming in Wonogiri Regency. Guided by Wiwit Rahayu SP. MP and Erlyna Wida Riptanti SP. MP. Faculty of Agriculture. Universities Sebelas Maret. Surakarta

This paper was prepared based on research results for the thesis that aims are to assess and to compare the income of corn-peanut intercropping and monokulture corn, farming as well as to assess and to compare the farm which provides income and higher efisiency.

The basic method is a descriptive study using survey techniques and their implementation taking the area of research is done deliberately or purposive sampling. Sub-sample taken with the criteria of peanut production in the area is the largest in Wonogiri, as well as having a fairly large corn produktion and with consideration in the are included farmers who grow corn and peanut. Based on these criteria, was elected Ngadirojo district. Furthermore, selected villagers in one village there is a farmers corn and peanut, so that the elected Gedong village. Sample in the this study were drawn 30 farmers of corn-peanut intercropping and corn monokulture. The sample of villages was done using purposive sampling. Type of data used are primary and secondary data. Analitical methods used include analysis of revenue by the concept of effort and cost comparative analysis of income and the comparatif efficiency by using t test.

Results showed that farm income corn-peanut intercropping (Rp 8.449.478,00/Ha/MT) is greater than corn monoculture farm income in the amount (Rp 5.893.727,00/Ha/ MT). T test results showed that thitung magnitude of 6.264, meaning peanut-corn intercropping farm land provide a higher income when compared with corn monoculture farming. R / C Ratio on farming corn monokultur magnitude 1.70, while the R / C Ratio on the farm corn-peanut intercropping 1.90. t test results showed that thitung magnitude of 4.672, This may imply that the corn-peanut intercropping farming land to be developed more efficiently than corn monoculture farming. From the research, local governments should Wonogiri expected tobe more actively providing information about agriculture, especially the cultivation corn-peanut intercropping because of potential areas suitable for development of corn and peanuts so that both crops can be grown with optimal and high production.

Page 13: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya

hidup dengan mata pencaharian sebagai petani. Hal ini menunjukkan bahwa

sektor pertanian merupakan sektor penting yang mendukung kehidupan

penduduk. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya

alam berupa lahan yang cukup luas dan subur. Keadaan iklim, suhu, dan

kelembaban yang cocok untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman pangan

pokok, sehingga hampir seluruh tanaman pangan pokok (biji-bijian, umbi-

umbian, dan kacang-kacangan) dapat diusahakan sebagai usahatani dan

tumbuh dengan relatif baik.

Pengembangan sektor pertanian dapat dilakukan pada berbagai jenis

tanaman, baik tanaman holtikultura, perkebunan maupun tanaman palawija.

Tanaman palawija yang dikembangkan di Indonesia diantaranya seperti

jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang-kacangan, dan sebagainya.

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah yang memiliki

potensi besar dalam bidang pertanian, tanah yang subur dan luas merupakan

salah satu faktor yang mampu mendukung kemajuan pertanian di Kabupaten

Wonogiri. Beragam jenis tanaman bahan pangan telah dibudidayakan, baik

pada lahan tegalan maupun lahan sawah. Tanaman yang sering ditanam pada

lahan sawah adalah padi sawah, jagung, kedelai dan kacang tanah. Produksi

tanaman bahan pangan di Kabupaten Wonogiri cukup besar, hal tersebut dapat

dilihat pada luas panen, rata-rata produksi dan produktivitas bahan makanan di

Kabupaten Wonogiri yang disajikan pada Tabel 1.

Page 14: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan di Kabupaten Wonogiri

No Jenis

Komoditi Luas Panen

(ha) Produktivitas

(kw/ha) Produksi (kw)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Padi sawah Padi gogo Jagung Ubi kayu Kacang tanah Kedelai Kacang hijau Sorghum Ketela rambat

47.970 12.569 64.976 63.337 44.078 25.739

551 687 173

59,73 38,26 58,04

170,08 12,46 13,65 7,37

57,35 180,57

2.865.267 123.898

3.771.109 10.772.082

549.227 351.241

4.064 6.894

31.239

Sumber: BPS Kabupaten Wonogiri, 2010

Berdasarkan data Tabel 1 dapat diketahui bahwa produksi tanaman

jagung, ubi kayu, kacang tanah dan kedelai cukup besar bila dibandingkan

dengan tanaman lainmya. Tanaman ubi kayu memiliki nilai produksi terbesar

jika dibandingkan tanaman lainnya. Selain ubi kayu, tanaman jagung dan

kacang tanah juga memiliki produksi yang cukup besar.

Jagung banyak dibudidayakan di Kabupaten Wonogiri, sehingga

Kabupaten Wonogiri termasuk salah satu sentral produksi jagung di Jawa

Tengah. Pada tahun 2008 Kabupaten Wonogiri mampu menghasilkan 311.300

ton jagung dari luas panen sebesar 71.259 Ha yang menunjukkan tingkat

produktifitasnya sebesar 43.69 Ku/Ha. Produksi jagung tertinggi di Jawa

Tengah adalah Kabupaten Grobogan yaitu sebesar 605.004 ton diikuti

Kabupaten Wonogiri sebesar 311.300 ton sedangkan Kabupaten Blora

menempati posisi ketiga dengan produksi sebesar 258.251. Dari data ini dapat

diketahui bahwa produksi jagung di Kabupaten Wonogiri menduduki urutan

kedua setelah Kabupaten Grobogan (Jawa Tengah Dalam Angka 2009).

Tanaman jagung sering ditanam oleh petani baik pada lahan tegalan

maupun lahan sawah. Sistem tanam yang digunakan petani dalam bercocok

tanam pada lahan sawah sangat beranekaragam baik secara tumpangsari

maupun monokultur. Sistem tanam tumpangsari yang biasa dilakukan oleh

petani pada tanaman jagung antara lain tumpangsari jagung dan kacang tanah,

jagung dan kacang hijau maupun jagung dan kedelai. Sistem tanam

Page 15: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

tumpangsari sering dilakukan oleh petani untuk memanfaatkan jarak tanam

dan menambah pendapatan. Sistem tanam monokultur juga masih banyak

dilakukan oleh petani di Kabupaten Wonogiri, sistem tanam monokultur

sering dilakukan petani antara lain monokultur jagung, monokultur kacang

tanah dan monokultur kedelai. Sistem tanam monokultur ini memerlukan

biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya usahatani sistem

tumpangsari.

Petani di Kabupaten Wonogiri menanam jagung dengan sistem

monokultur jagung maupun sistem tumpangsari, salah satunya dengan sistem

tumpangsari jagung-kacang tanah. Tumpangsari jagung-kacang tanah dipilih

karena kacang tanah memiliki produksi yang tinggi dan kacang tanah mampu

mengikat nitrogen sehingga mampu menyuburkan tanah. Kacang tanah dipilih

oleh petani karena memiliki banyak manfaat. Kacang tanah merupakan salah

satu sumber protein nabati, kacang tanah juga mempunyai masa depan yang

baik untuk mengisi kekurangan cadangan minyak nabati karena kadar

minyaknya yang tinggi dan produksinya mudah ditingkatkan. Selain itu

kacang tanah mempunyai nilai ekonomi yang penting untuk bahan eksport

(Adisarwanto, 2003: 22-25). Produksi jagung dan kacang tanah di Wonogiri

sampai saat ini cukup besar, jika dibandingkan dengan produksi tanaman

palawija lainnya.

Produksi tanaman jagung dan kacang tanah pada setiap Kecamatan di

Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 16: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Tabel 2. Produksi Tanaman Jagung Dan Kacang Tanah Pada Setiap Kecamatan Di Kabupaten Wonogiri

No Kecamatan Produksi Jagung

(kw) Produksi Kacang

tanah (kw) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Pracimantoro Paranggupito Giritontro Giriwoyo Batuwarno Karangtengah Tirtomoyo Nguntoronadi Baturetno Eromoko Wuryantoro Manyaran Selogiri Wonogiri Ngadirojo Sidoharjo Jatiroto Kismantoro Purwantoro Bulukerto Puhpelem Slogohimo Jatisrono Jatipurno Girimarto

363.648 67.689 84.769

224.715 123.341 341.883 156.517 79.908 85.150

174.002 116.208 159.512 34.066 97.049

283.976 178.201 187.187 84.829

182.356 95.053

105.354 162.647 117.050 71.856

194.143

42.152 25.365 14.019 38.712 29.213 36.410 17.603 11.817 12.127 20.012 22.898 34.196 9.940

67.730 93.783 28.918 14.365

947 1.243

- 1.081 5.678 8.023 1.590

11.406

Sumber : Wonogiri dalam Angka 2010

Sistem tanam monokultur jagung mempunyai kelebihan salah satunya

yaitu petani akan lebih mudah mengelola usahataninya karena hanya

mengusahakan satu jenis tanaman dan hasil yang diperoleh juga maksimal,

selain itu biaya untuk proses usahatani lebih kecil jika dibandingkan dengan

pertanian tumpangsari. Pertanian monokultur juga mempunyai kendala yakni

apabila terjadi fluktuasi harga jagung, maka akan menyebabkan resiko yang

fatal yaitu petani akan mengalami kerugian karena harga jagung rendah

sehingga pendapatan petani juga rendah atau bahkan mengalami kerugian

dalam usahataninya. Sistem tanam tumpangsari merupakan usaha mengurangi

resiko, maksudnya apabila salah satu tanaman tumbuh kurang optimal masih

Page 17: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

didapat jenis tanaman lain yang diharapkan dapat menghasilkan dan

memberikan pendapatan bagi petani. Pengunaan sistem tanam tumpangsari ini

akan memberikan pendapatan yang lebih besar bagi petani dibandingkan jika

petani menerapakan sistem tanam monoklutur, karena dalam sistem tanam

tumpangsari, petani memanfaatkan lahan secara optimal.

B. Rumusan Masalah

Usahatani adalah suatu bentuk organisasi faktor-faktor produksi untuk

memperoleh pendapatan bagi keluarga petani yang sebesar-besarnya dan

kontinu. Usahatani merupakan suatu usaha yang kompleks dan unik. Salah

satu faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam usahatani adalah

menentukan usahatani apa yang akan diusahakan. Petani berusaha untuk

mengalokasikan penggunaan sumber daya yang sudah ada dengan sebaik-

baiknya agar diperoleh pendapatan yang besar.

Petani dalam melakukan usahataninya selalu mengadakan perhitungan

ekonomis mengenai biaya dan penerimaan usahataninya. Petani akan

membandingkan antara hasil yang diharapkan pada waktu panen dengan biaya

yang dikeluarkan selama proses budidaya, petani akan berusaha untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini juga yang dialami oleh petani

palawija, khususnya petani jagung yang mengusahakan usahataninya di lahan

sawah.

Petani di Kabupaten Wonogiri menanam jagung dengan sistem

tumpangsari dan monokultur. Sistem tanam yang dilakukan oleh petani ini

dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan salah satunya adalah biaya

dalam proses usahatani. Sistem tanam yang akan digunakan pada usahatani

secara langsung akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh petani.

Biaya yang dikeluarkan petani menggunakan sistem tanam tumpangsari

berbeda dengan sistem tanam monokultur. Petani sistem tanam tumpangsari

akan mengeluarkan biaya yang lebih besar karena petani mengelola dua

tanaman. Sistem tanam juga akan mempengaruhi penerimaan petani yang

nantinya juga akan mempengaruhi pendapatan petani. Penerimaan yang besar

Page 18: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

belum tentu memberikan pendapatan yang besar juga, karena besarnya

pendapatan dipengaruhi oleh besarnya biaya yang dikeluarkan.

Petani dihadapkan pada pilihan usahatani mana yang menguntungkan..

Tumpangsari adalah salah satu cara menambah pendapatan petani dengan cara

penganekaragaman tanaman pada lahan pertanian yang terbatas. Tumpangsari

juga merupakan upaya pemanfaatan lahan secara maksimal dengan

memanfaatkan jarak tanam. Penerapan sistem tanam tumpangsari akan

memberikan pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan penerapan sistem

tanam monokultur. Bertitik tolak dari masalah diatas, permasalahan yang akan

dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah dan usahatani monokultur jagung?

2. Apakah pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih

tinggi daripada usahatani monokultur jagung?

3. Apakah efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih tinggi

daripada usahatani monokultur jagung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan

sebagai berikut :

1. Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan dari usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah dan usahatani monokultur jagung.

2. Mengkaji dan membandingkan apakah pendapatan usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah lebih tinggi daripada usahatani monokultur jagung.

3. Mengkaji dan membandingkan apakah efisiensi usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah lebih tinggi daripada usahatani monokultur jagung.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian

persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 19: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran dan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijaksanaan

pertanian di masa yang akan datang.

3. Bagi petani, penelitian ini diharapkan dapat membantu petani menentukan

usahatani mana yang memberikan pendapatan maksimal.

4. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan

pembanding bagi pemecahan masalah yang sama.

Page 20: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Page 21: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

II. LANDASAN TEORI

A. Penelitian Terdahulu

Andrianie (2006: 64-68) dalam penelitiannya tentang ”Analisis Usahatani

Tumpangsari Wijen dan Jagung pada Lahan Tegalan ditinjau Dari Segi

Peningkatan Pendapatan Petani di Kabupaten Sragen” menyatakan bahwa

usahatani tumpangsari jagung dan wijen memiliki rata-rata pendapatan sebesar

Rp. 3.946.476,90Ha/MT sedangkan usahatani monokultur jagung memiliki

rata-rata penndapatan sebesar Rp. 2.527.554,00Ha/MT. Hasil analisis R/C

ratio usahatani tumpangsari jagung dan wijen adalah sebesar 1,86, sedangkan

R/C ratio pada usahatani monokultur jagung sebesar 1,66. Berdasarkan hasil

analisis R/C ratio tersebut menunjukkan bahwa usahatani tumpangsari jagung

dan wijen lebih efisien dibandingkan usahatani monokultur jagung.

Penelitian Mardiyanti (2003: 59-64) yang berjudul ”Studi Komparatif

Usahatani Jagung Sistem Tanam Tumpangsari Jagung-Kedelai dan

Monokultur Jagung di Kabupaten Wonogiri” menghasilkan kesimpilan bahwa

biaya usahatani tumpangsari jagung dan kedelai Rp. 1.460.329/Ha/MT

sedangkan untuk monokultur jagung sebesar Rp. 1.373.691/Ha/MT. Dari hasil

analisis juga diperoleh bahwa penddapatan usahatani tumpangsari jagung

dengan kedelai Rp. 2.347.063Ha/MT dan pendapatan usahatani monokultur

jagung sebesar Rp. 1.704.367Ha/MT. Pada usahatani tumpangsari jagung

dengan kedelai diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,6 dan R/C ratio usahatani

monokultur jagung sebesar 2,2 yang berarti bahwa usahatani tumpangsari

jagung dengan kedelai lebih efisien daripada usahatani monokultur jagung.

Menurut hasil penelitian Ekwasita (2007: 102-104) “Kajian Kelayakan

Usahatani Sambiloto dengan Jagung” menunjukkan bahwa pada usahatani

monokultur sambiloto membutuhkan biaya sebesar Rp. 4.232.300 dengan

penerimaan sebesar Rp. 5.368.985, pendapatan bersih Rp. 1.136.685 dengan

nilai B/C 1,27. Pada usahatani tumpangsari sambiloto dan jagung dengan jarak

tanam 90 cm x 20 cm membutuhkan biaya Rp. 2.644.813 dengan penerimaan

Page 22: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Rp. 3.833.173, pendapatan bersih Rp. 1.188.360 dan nilai B/C 1,5. Biaya pada

usahatani tumpangsari jagung-sambiloto dengan jarak 90 cm x 20 cm lebih

rendah dari pada biaya usahatani monokultur sambiloto. Penurunan biaya ini

juga diikuti dengan penurunan penerimaan, usahatani tumpangsari jagung-

sambiloto memberikan pendapatan yang lebih besar. Usahatani tumpangsari

jagung-sambiloto juga membrikan nilai B/C yang lebih tinggi.

B. Tinjauan Pustaka

1. Jagung

Jagung merupakan salah satu jenis bahan makanan yang

mengandung sumber hidrat arang yang dapat digunakan untuk

menggantikan (mensubstitusi) beras sebab:

a. Jagung memiliki kalori yang hampir sama dengan kalori yang

terkandung pada padi (lihat Tabel 3).

b. Kandungan protein di dalam biji jagung sama dengan biji padi,

sehingga jagung dapat pula menyumbang sebagian kebutuhan protein

yang diperlukan manusia. Kandungan karbohidratnyapun mendekati

mendekati karbohidrat pada padi (lihat Tabel 3), berarti jagung juga

memiliki nilai gizi yang hampir mendekati nilai gizi padi.

c. Jagung dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, bahkan pada

kondisi tanah yang agak keringpun masih dapat ditanam. Di daerah-

daerah tertentu jagung digunakan sebagai makanan pokok, karena

jagung mudah diperoleh.

Tabel 3. Kadar Kalori, Protein dan Kadar Karbohidrat pada Berbagai Bahan Makanan Mentah

Bahan Mentah Kadar Kalori

Kadar Protein (gram)

Kadar Karbohidrat

(gram) Beras/padi Jagung Ubi kayu basah Gaplek tepung Ketela rambat Kentang Sagu

350 Kal 320 Kal 136 Kal 352 Kal 125 Kal 85 Kal

341 Kal

8 8

1,22 1,5 1,8

2 -

73 63 32 85 28 19 85

Page 23: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Cantel 304 Kal 9 58

Sumber: (AAK, 1993: 11-12)

Jagung merupakan tanaman yang berasal dari daerah-daerah tropis,

tetapi karena banyak sekali tipe-tipe jagung dengan variasi sifat-sifat yang

dimilikinya, maka jagung ini dapat menyebar luas dimana-mana dan dapat

hidup baik di berbagai macam iklim. Dengan perkataan lain jagung

mempunyai daya adaptasi lebih tinggi dibanding dengan tanaman serealia

lainnya.

Pertanaman jagung yang luas adalah pada daerah-daerah beriklim

sedang dimana jagung ditanam pada waktu-waktu musim panas dan

daerah-daerah beriklim subtropis dan tropis yang basah, dimana sinar

matahari dan air optimal untuk pertumbuhannya. Pada umumnya jagung

dapat ditanam disemua belahan bumi kecuali pada daerah yang terlalu

dingin atau daerah yang musim pertumbuhannya terlalu singkat. Jagung

merupakan tanaman yang menghendaki keadaaan cuaca yang cukup panas

bagi pertumbuhannya, dimana tanaman jagung memerlikan panas dan

lembab dari waktu tanam sampai pada periode mengakhiri pembuahan

(Effendi, 1991: 15-18).

2. Kacang tanah

Kacang tanah (Arachis hypogeae L) termasuk famili Leguminosae

(kacang-kacangan). Dalam spesies Arachis hypogaea sendiri terdapat dua

sub-species, yakni Arachis hypogeae sub species hypogeae dan Arachis

hypogaea sub species fastigiata. Kacang tanah sub species hypogaea atau

disebut juga tipe Virginia, tumbuhnya menjalar atau ada juga yang tegak,

dan mempunyai biji besar. Cabang dan bunganya terbentuk secara

berselingan pada cabang primer dan sekunder, tetapi batang utama tidak

mengandung bunga. Cabang umumnya terbentuk banyak, 5-15 cabang dari

satu batang.

Kacang tanah sub-species fastigiata, terdiri dari tipe Valensia dan

tipe Spanis, tumbuhnya tegak dan bijinya kecil. Bunga terbentuk pada ruas

batang yang berurutan. Jumlah cabang relatif sedikit (3-8 cabang) dan

Page 24: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

cabang tumbuh sama tinggi dengan batang utama. Walaupun terdiri dari

dua sub-species, tetapi nama botani kacang tanah adalah Arachis hypogeae

L, dan berlaku bagi kedua sub species tersebut. Taxonomi secara

lengkapnya adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dikotiledon

Ordo : Polipetales

Famili : Leguminosae

Genus : Arachis

Species : Hypogaea

Sub-species : 1. Fastigiata

2. Hypogaea

Varietas : Gajah, Macan, Rusa, Anoa, Tupai, dan lain-lain

(Sumarno, 1987: 21-26)

Kacang tanah selain dapat langsung dimakan, juga merupakan

tanaman industri. Bijinya mengandung 25-30% protein yang berkualitas

tinggi. Disamping mengandung lemak yang tinggi (40-50%), juga

mengandung mineral-mineral seperti Ca, P dan Fe, serta vitamin A dan B.

Kacang tanah juga merupakan sumber vitamin B1 dan B2.

Tabel 4. Nilai Gizi Kacang Tanah untuk Setiap 100 gram Bahan yang dapat Dimakan.

Kacang goreng Mentega Kacang mentah Kalori (kal) Protein (g) Lemak (g) Hidrat arang (g) Serat (g) Abu (g) Kalsium (mg) Vit A (S.I) Besi (mg) Fosfor (mg) Thiamin (mg) Riboflavin (mg)

585 26

49,8 18,8 2,4 3,8 74

- 2,1 401 0,32 0,32

589 25,2 50,6 18,8 1,8 3,7 59

- 1,9 380 0,12 0,12

687 9,2

71,2 14,6 2,3 1,6 73

130 2,4 289 0,86 0,13

Page 25: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Niacin (mg) 17,2 14,7 9

Sumber: (Suprapto,1989)

Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan, faktor yang perlu

diperhatikan oleh para petani tidak hanya pemelihaaraan tempat dan waktu

tetapi juga persyaratan tumbuh yang meliputi :

1) Tanah

Kondisi tanah yang mutlak diperlukan adalah tanah yang

gembur. Tanah yang gembur ini tidak hanya baik bagi tumbuhnya

kacang tanah tetapi juga menguntungkan bagi petani pada masa panen.

Dalam kondisi tanah yang gembur ini para petani mudah melakukan

pencabutan tanaman kacang tanah pada saat pemungutan hasil tanpa

resiko bahwa banyak buah tertinggal di dalam tanah.

2) Iklim

Kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang keadaan iklim

yang panas tetapi lembab, rata-rata 65-75 %, dan curah hujan tidak

terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-1300 mm/tahun (disesuaikan dengan

perhitungan yang dikehendaki di lokasi tersebut), dan musim kering

rata-rata sekitar 4 bulan/tahun. Pada waktu berbunga tanaman kacang

tanah menghendaki keadaan yang lembab dan cukup udara, sehingga

kuncup bunga dapat menembus tanah dengan baik, dan pembentukan

polong dapat berjalan dengan leluasa. Pada saat buah kacang tanah

menjelang tua, tanah harus diupayakan menjadi kering.

(AAK, 1990: 16-19)

3. Sistem Tanam Monokultur dan Tumpangsari

Pemilikan lahan yang sempit apabila tidak diusahakan secara intensif

serta hanya dengan sistem monokultur akan berakibat rendahnya produksi

persatuan luas dan persatuan waktu, resiko kegagalan, pengangguran

musiman dan pengurangan kesuburan tanah. Pada usaha monokultur

distribusi tenaga kerja sering tidak merata, dimana ada masa-masa tidak

ada pekerjaan sama sekali. Tetapi pada sistem tumpang gilir didapat

Page 26: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

adanya distribusi tenaga kerja yang merata sepanjang tahun

(Thahir, 1999: 19-22).

Pola tanam merupakan bagian atau subsistem dari sistem budidaya

tanaman, maka dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu

atau lebih sistem pola tanam. Pada sistem budidaya tanaman di sawah

tadah hujan dapata dilakukan pola tanam tunggal, misalnya jagung saja.

Dapat pula ditanam beberapa macam tanaman seperti seperti jagung dan

padi gogo dengan sistem tumpangsari. Pola tanam ini diterapkan dengan

tujuan memanfaatkan sumberdaya secara optimal dan untuk menghindari

resiko kegagalan. Syarat yang penting dalam tumpangsari adalah

persyaratan tumbuh antara kedua tanaman atau lebih terhadap lahan yang

digunakan, hendaknya mendekatai kesamaan, walaupun seringkali pola

tanam ini diterapkan pada lingkungan yang kurang stabil, misalnya hara,

air dan sinar matahari (AAK, 1993: 120).

Penanaman tumpangsari sama umur adalah penanaman lebih dari

satu jenis tanaman yang seumur pada waktu dan tempat yang sama dengan

barisan-barisan teratur. Usaha pertanian ini mempunyai susunan barisan

untuk tiap barisan teratur, sehingga perlakuaan untuk tiap jenis tanaman

seperti halnya penyiangan, pemupukan, penyemprotan hama dan aktivitas

lainnya lebih teratur. Umur dari jenis tanaman yang ditanam dalam usaha

ini sama atau hampir bersamaan, misalnya penanaman kacang tanah

diantara barisan-barisan jagung, kacang kedelai diantara barisan jagung,

padi diantara barisan jagung, kacang kedelai diantara barisan sorghum,

kacang hijau diantara barisan sorghum, kubis diantara barisan tomat,

bawang diantara barisan jagung dan kombinasi lainnya (Thahir, 1992: 38)

4. Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan Usahatani

a. Biaya Usahatani

Biaya menurut Prasetya (1996: 9-10) adalah nilai dari suatu

masukan ekonomik yang diperlukan, yang dapat diperkirakan dan

dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk. Menurut sifatnya,

biaya usahatani digolongkan menjadi :

Page 27: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Biaya tetap dan biaya variabel

Biaya tetap yaitu biaya yang sifatnya tidak dipengaruhi oleh

besarnya produksi seperti pajak, penyusutan alat produksi, sewa

tanah, dan lain-lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang

dipengaruhi oleh besarnya produksi yang dikehendaki seperti bibit,

pakan ternak, biaya pembelian sarana produksi, dan sebagainya.

2) Biaya yang dibayarkan dan biaya yang tidak dibayarkan

Biaya yang dibayarkan adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan

oleh petani untuk usahataninya seperti pupuk, pakan ternak, upah

tenaga luar keluarga, dan lain-lain. Sedangkan biaya yang tidak

dapat dibayarkan dapat berupa penggunaan tenaga kerja keluarga,

bunga modal sendiri, dan penyusutan modal.

3) Biaya langsung dan biaya tidak langsung

Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung digunakan

dalam proses produksi seperti pembelian pupuk, obat-obatan, bibit,

pajak, upah tenaga kerja luar, makanan ternak, dan makanan tenaga

kerja luar. Biaya tidak langsung adalah biaya yang secara tidak

langsung digunakan dalam proses produksi seperti penyusutan

modal tetap dan biaya makan tenaga kerja keluarga.

Menurut Hadisapoetra (1973: 6-8), biaya yang dipergunakan

dalam usahatani meliputi :

1) Biaya alat-alat luar adalah semua pengorbanan yang diberikan

dalam usahatani untuk memperoleh pendapatan kotor kecuali

bunga seluruh aktiva yang dipergunakan dan biaya untuk kegiatan

si pengusaha dan upah tenaga kerja keluarga sendiri.

2) Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat dari luar ditambah

dengan tenaga kerja keluarga sendiri, yang diperhitungkan

berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja luar.

Page 28: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

3) Biaya menghasilkan adalah biaya mengusahakan ditambah dengan

bunga dari aktiva yang dipergunakan di dalam usahatani.

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya-biaya yang

berupa uang tunai misalnya upah tenaga kerja untuk biaya persiapan

atau penggarapan tanah, termasuk untuk upah ternak, biaya untuk

membeli pupuk dan pestisida dan lain-lain. Sedangkan biaya-biaya

panen, bagi hasi dan sumbangan dibayar dalam bentuk in-natura. Besar

kecilnya bagian biaya produksi yang berupa uang tunai ini sangat

mempengaruhi pengembangan usahatani. Terbatasnya jumlah uang

tunai yang dimiliki petani lebih-lebih masalah pengkreditan tidak ada,

sangat menentukan berhasil tidaknya pembangunan pertanian

(Mubyarto, 1989: 71-72).

b. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani menurut Prasetya (1996: 13-14) dapat

berujud 3 hal yaitu :

1) Nilai dari produk yang dikonsumsi sendiri oleh petani dan

keluarganya selama melakukan kegiatan usahanya seperti telur,

sayuran, dan buah-buahan sering dikonsumsi keluarga petani

karena dibutuhkan.

2) Nilai dari keseluruhan produksi usahatani yang dijual baik dari

hasil pertanaman, ternak, ikan, maupun produk lainnya.

3) Kenaikan nilai inventaris; nilai benda-benda inventaris yang

dimiliki petani akan berubah-ubah setiap tahunnya, karena ada

perbedaan nilai pada awal tahun dengan nilai pada akhir tahun

perhitungan. Apabila terdapat kenaikan nilai benda-benda

inventaris yang dimiliki petani, maka selisih antara nilai akhir

tahun dari benda inventaris dengan nilai awal tahun perhitungan

merupakan penerimaan dari usahatani.

Penerimaan yang disebut juga dengan pendapatan kotor menurut

Hadisapoetra (1973: 5) merupakan keseluruhan pendapatan yang

diperoleh dari semua cabang dan sumber dalam usahatani selama satu

Page 29: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

tahun, yang dapat diperhitungkan dari hasil penjualan, pertukaran, atau

penaksiran kembali.

Pendapatan kotor ini di dalamnya mencakup :

1) Jumlah uang yang diterima dari hasil penjualan dengan mengingat

akan adanya penerimaan pada permulaan dan akhir tahun.

2) Nilai dari pengeluaran-pengeluaran berupa bahan dari usahatani

kepada rumah tangga dan keperluan-keperluan pribadi dari petani

dan kepada usaha-usaha yang tidak termasuk usahatani.

3) Nilai dari bahan yang dibayarkan sebagai upah kepada tenaga kerja

luar.

4) Nilai dari hasil bahan uang yang dihasilkan dalam usahatani yang

dipergunakan lagi di dalam usahatani sendiri sebagai bangunan-

bangunan tetap.

5) Tambahan nilai dari persediaan, modal ternak, dan tanaman.

c. Pendapatan Usahatani

Pendapatan merupakan selisih penerimaan dengan biaya yang

dikeluarkan. Pendapatan mempunyai fungsi untuk digunakan

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan melanjutkan kegiatan usaha

petani. Sisa dari pendapatan usahatani akan merupakan tabungan dan

juga sebagai sumber dana untuk memungkinkan petani mengusahakan

kegiatan sektor lain. Besarnya pendapatan usahatani dapat digunakan

untuk menilai keberhasilan petani dalam mengelola usahataninya

(Prasetya, 1996: 13).

Menurut Hadisapoetra (1973:9), pendapatan petani dapat

diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya

alat-alat luar dan dengan modal dari luar. Sedangkan pendapatan

bersih dapat diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan kotor

dengan biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan adalah biaya alat-

alat luar ditambah upah tenaga kerja keluarga sendiri yang

diperhitungkan berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja

luar.

Page 30: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Menurut Hadisapoetra (1973), pendapatan dari suatu jenis

usahatani merupakan salah satu penilaian keberhasilan kegiatan

usahatani tersebut. Sekurang-kurangnya suatu usahatani dapat

dikatakan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Usahatani tersebut harus dapat menghasilkan cukup pendapatan

yang dipergunakan untuk membayar semua alat-alat yang

dipergunakan.

2) Usahatani harus dapat menghasilkan pendapatan yang

dipergunakan untuk membayar bunga modal yang dipakai dalam

usahatani tersebut, baik modal sendiri maupun modal yang

dipinjam dari pihak lain.

3) Usahatani harus dapat menghasilkan pendapatan untuk membayar

upah tenaga kerja petani dan keluarganya yang dipergunakan di

dalam usahatani secara layak.

4) Usahatani harus dapat membayar tenaga petani sebagai manajer

yang harus mengambil keputusan mengenai apa yang harus

dijalankan, bilamana, dimana, dan bagaimana.

Hadisapoetra (1973:9) menyatakan bahwa untuk

memperhitungkan nilai biaya dan pendapatan usahatani pada

umumnya dibedakan menjadi 3 yaitu :

1) Memperhitungkan keadaan keuangan usahatani dan petani pada

suatu waktu.

2) Memperhitungkan besarnya biaya dan pendapatan usahatani

selama satu tahun.

3) Memperhitungkan hubungan antara biaya dan pendapatan

usahatani pada akhir tahun

5. Efisiensi Usahatani

Menurut Astuti (2006) efisiensi usahatani adalah nisbah penerimaan

dengan biaya usahatani yang merupakan salah satu ukuran apakah

usahatani tersebut apakah efisien atau tidak. Nilai R/C yang lebih besar

dari 1 menunjukkan bahwa usahatani tersebut efisien. Efisiensi usahatani

Page 31: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

perlu diperhatikan karena pendapatan usahatani yang tinggi tidak selalu

mencerminkan efisiensi usahatani yang tinggi pula.

Menurut Soekartawi (1995: 62), penghitungan efisiensi usahatani

yang sering digunakan adalah Return Cost Ratio (R/C Ratio).

R/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya,

dirumuskan : CR

RatioCR =

Keterangan :

R = Besarnya penerimaan usahatani

C = Besarnya biaya usahatani yang dikeluarkan

Semakin besar nilai R/C Ratio maka semakin besar keuntungan yang

diperoleh petani.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Usahatani merupakan himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat

di suatu tempat, yang diperlukan untuk produksi pertanian, seperti sinar

matahari dan air serta perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan terhadap

tanah. Proses usahatani ini membutuhkan adanya input, petani yang

membudidayakan usahatani jagung secara monokultur akan membutuhkan

input yang berbeda dengan usahatani jagung secara tumpangsari. input yang

digunakan dalam usahatani ini merupakan biaya yang dikeluarkan petani

selama proses usahatani. Biaya adalah nilai dari semua masukan ekonomik

yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk, yang dapat diperkirakan

serta diukur. Dalam penelitian ini, biaya usahatani yang digunakan adalah

biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan adalah biaya alat-alat luar

(meliputi upah tenaga kerja luar, bibit, pupuk, obat-obatan, pajak,

pengangkutan, selamatan, biaya penyusutan alat-alat, dan lain-lain) ditambah

dengan upah tenaga kerja sendiri, yang diperhitungkan berdasarkan upah yang

dibayarkan kepada tenaga kerja luar.

Output usahatani akan diperoleh setelah proses usahatani. Ouput yang

dihasilkan dari usahatani monokultur juga akan berbeda dengan ouput yang

dihasilkan dari usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah. Ouput disini

Page 32: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

merupakan hasil produksi yang akan diperoleh petani dalam proses

usahataninya. Pada usahatani monokultur jagung, petani memperoleh output

berupa jagung, sedangkan pada usahatani tumpangsari jagung kacang tanah,

petani akan memperoleh output berupa jagung dan kacang tanah. Penerimaan

adalah nilai yang diterima petani yang merupakan hasil perkalian antara

jumlah produk yang dihasilkan dikalikan dengan harga jual produk dinyatakan

dalam rupiah.

Usahatani ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan bagi keluarga

petani. Besarnya pendapatan untuk masing-masing usahatani dapat diketahui

setelah besarnya penerimaan dan biaya masing-masing usahatani juga telah

diketahui. Selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan

merupakan pendapatan usahatani. Besarnya pendapatan usahatani monokultur

jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah akan berbeda, untuk mengetahui

usahatani mana yang lebih besar memberikan pendapatan dilakukan uji

perbandingan atau uji komperatif pendapatan dengan uji t.

Pendapatan yang tinggi belum tentu bahwa usahatani tersebut efisien,

maka dari itu perlu dilakukan uji efisiensi. Efisiensi usahatani yang dapat

diketahui dengan menggunakan rumus R/C. R/C ratio adalah perbandingan

antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani. Apabila nilai R/C > 1

maka suatu usahatani tumpangsari jagung maupun monokultur jagung dapat

dikatakan efisien. Jika nilai R/C = 1 maka suatu usahatani tumpangsari jagung

maupun monokultur jagung dapat dikatakan belum efisien, dan jika nilai R/C

< 1 maka suatu usahatani tumpangsari jagung maupun monokultur jagung

tidak efisien. Analisis perbandingan efisiensi usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah dengan monokultur jagung menggunakan uji t (t-test) digunakan

untuk menguji usahatani mana yang memiliki efisiensi tertinggi.

Kerangka teori pendekatan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar berikut:

Page 33: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 1. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

D. Hipotesis

1. Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah diduga lebih

tinggi daripada pendapatan usahatani monokultur jagung.

2. Efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah diduga lebih tinggi

daripada efisiensi usahatani monokultur jagung.

E. Asumsi

1. Petani bertindak rasional dalam berusahatani, artinya selalu berusaha

memperoleh pendapatan yang paling tinggi.

Input Usahatani tumpangsari

jagung kacang tanah dan monoklutur jagung

Output

Tumpangsari jagung-kacang tanah - Benih jagung dan

kacang tanah - Pupuk kandang, urea,

SP 36 dan phonska - Pestisida

Tumpangsari jagung-kacang tanah - Produksi jagung - Produksi kacang tanah

Analisis usahatani

Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah

Efisiensi usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah

Analisis komparatif pendapatan

Monokultur jagung: - Benih jagung - Pupuk urea, SP 36

dan phonska - Pestisida

Monokultur jagung: - Produksi jagung

Pendapatan usahatani monokultur jagung

Efisiensi usahatani monokultur jagung

Analisis komparatif efisiensi

- Biaya saprodi - Biaya tenaga kerja - Biaya lain-lain

Penerimaan Usahatani

Page 34: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2. Keadaan daerah penelitian seperti iklim, keadaan tanah, dan serangan

hama penyakit yang berpengaruh terhadap kegiatan usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah/ monokultur jagung bersifat normal atau tidak

berpengaruh terhadap penelitian.

3. Teknologi yang digunakan dalam usahatani dianggap tetap selama masa

penelitian.

4. Semua faktor produksi yang digunakan petani diperoleh dari pembelian.

F. Pembatasan Masalah

1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data usahatani pada satu kali

musim tanam yaitu pada bulan November 2010 – Februari 2011.

2. Harga faktor produksi dan hasil diperhitungkan sesuai dengan harga yang

diterima oleh petani di daerah setempat pada saat penelitian dilakukan.

G. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel

1. Usahatani tumpangsari adalah penanaman lebih dari satu jenis tanaman

yang berumur sama ataupun beda umur pada lahan yang sama dengan

barisan teratur.

2. Usahatani monokultur adalah usahatani yang hanya membudidayakan satu

komoditas pada satu lahan.

3. Petani sampel adalah petani pemilik penggarap yang mengusahakan

usahatani jagung dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah

atau monokultur jagung.

4. Luas lahan adalah lahan yang digunakan untuk usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah/ monokultur jagung, lahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah lahan sawah pada luasan tertentu dihitung dalam

satuan hektar (Ha).

5. Benih adalah bagian dari tanaman yang digunakan untuk

mengembangbiakkan tanaman. Benih yang digunakan dalam usahatani ini

adalah benih jagung dan kacang tanah yang digunakan baik pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah maupun monokultur jagung dihitung

dalam satuan kilogram (Kg) dan dinilai dengan rupiah (Rp/Ha/MT).

Page 35: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

6. Tenaga kerja adalah keseluruhan tenaga kerja yang digunakan, baik dalam

usahatani monokultur jagung maupun tumpangsari jagung-kacang tanah

dalam satu musim tanam, baik tenaga kerja keluarga maupun tenaga kerja

luar. Semua tenaga kerja dikonversikan ke dalam tenaga kerja pria dan

diukur dalam HKP, sedangkan nilai tenaga kerja berdasarkan upah dan

dinyatakan dalam rupiah (Rp/ HKP).

7. Produksi adalah jumlah hasil panen yang dihasilkan dari usahatani pada

satu kali musim tanam yang dinyatakan dalam satuan kilogram (Kg).

8. Biaya usahatani adalah biaya mengusahakan yang merupakan biaya alat-

alat luar yang dikeluarkan oleh petani dalam kegiatan usahataninya yang

meliputi benih, pupuk, pestisida, upah tenaga kerja luar, alat–alat, pajak,

pengangkutan, selamatan, ditambah dengan biaya tenaga kerja keluarga

sendiri, dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp/Ha/MT).

9. Penerimaan usahatani adalah nilai uang yang diterima petani dari hasil

produksi usahatani monokultur jagung maupun tumpangsari jagung

kacang tanah, merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dengan

harga jual produk per kilogram (Kg), dinyatakan dalam rupiah

(Rp/Ha/MT).

10. Pendapatan usahatani adalah pendapatan dari usahatani jagung dengan

sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur jagung

yang diperhitungkan dari selisih antara penerimaan usahatani jagung

dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur

jagung (TR) dengan biaya usahatani jagung dengan sistem tanam

tumpangsari jagung-kacang tanah atau monokultur jagung (TC) selama

satu musim tanam dengan satuan rupiah per hektar per musim tanam

(Rp/Ha/MT).

11. Efisiensi adalah sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan

pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses

produksi.

12. Analisis komparatif usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dan

monokultur jagung adalah analisis perbandingan antara usahatani

Page 36: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tumpangsari jagung-kacang tanah dan monokultur jagung untuk

mengetahui usahatani mana yang memberikan pendapatan dan efisien

lebih tinggi dengan menggunakan uji t.

Page 37: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitik. Metode deskriptif mempunyai ciri bahwa metode ini

memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang, masalah-masalah yang aktual, dan data yang dikumpulkan disusun,

dijelaskan, dan dianalisis (Surakhmad, 1994).

Teknik pelaksanaan penelitian ini menggunakan teknik survey, yaitu

pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang

bersamaan dengan menggunakan beberapa daftar pertanyaan berbentuk

kuesioner. Jumlah itu biasanya cukup besar (Singarimbun dan Effendi,1995).

B. Metode Pengumpulan Data

1. Metode pengambilan daerah sampel

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten

Wonogiri dipilih karena kabupaten Wonogiri merupakan sentra produksi

jagung. Pada tahun 2008 produksi jagung di Kabupaten Wonogiri sebesar

311.300 ton. Produksi jagung di Kabupaten Wonogiri menduduki urutan

kedua setelah Kabupaten Grobogan. Pengambilan Desa sebagai daerah

sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau sengaja.

Sampel kecamatan diambil dengan kriteria produksi kacang tanah di

daerah tersebut merupakan yang terbesar di Kabupaten Wonogiri, serta

memiliki produksi jagung yang cukup besar dan dengan pertimbangan di

Kecamatan tersebut terdapat petani yang membudidayakan jagung dan

kacang tanah. Berdasarkan kriteria tersebut terpilih Kecamatan Ngadirojo.

Data luas lahan serta produksi jagung dan kacang tanah di Kabupaten

Wonogiri pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.

Sampel Desa dipilih dengan kriteria produksi jagung dan kacang

tanah di Desa tersebut yang paling tinggi di Kecamatan Ngadirojo

sehingga terpilih Desa Gedong sebagai lokasi penelitian. Desa Gedong ini

dipilih karena memiliki produksi jagung dan kacang tanah yang paling

Page 38: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

besar. Data mengenai produksi jagung dan kacang tanah di Kecamatan

Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Produksi Jagung, Produksi Kacang Tanah, Luas Lahan Jagung dan Luas Lahan Kacang Tanah tiap Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngadirojo Tahun 2008.

No Desa/Kelurahan Produksi Jagung (Kw)

Produksi Kacang Tanah (Kw)

Luas lahan Jagung (Ha)

Luas lahan Kacang Tanah (Ha)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gedong Gemawang Kerjo Kidul Kerjo Lor Pondok Ngadirojo Kidul Mlokonanis Wetan Ngadirojo Lor Mlokomanis Kulon Jatimarto Kasihan

2.834,1 1.992,0 1.943,7 2.102,9 2.576,7 2.007,0 2.186,0 1.510,3 1.047,0 1.357,0

456,6

1.162,1 1.120,2

794,8 800,8

1.132,9 852,6 807,6 804,8 370,0 421,4 208,3

641 482 433 450 535 450 473 350 237 300 97

1020 990 754 725 982 758 753 68

342 393 187

Jumlah 20.013,2 8475,6 4448 6972

Sumber: Kecamatan dalam angka 2008

2. Metode Pengambilan Sampel Responden

Data yang dianalisis harus menggunakan jumlah sampel yang cukup

besar sehingga dapat mengikuti distribusi normal. Sampel yang besar dan

mengikuti distribusi normal adalah sampel yang jumlahnya lebih besar

atau sama dengan 30. Berdasarkan pertimbangan tersebut, jumlah sampel

pada penelitian ini adalah 60 orang yang terdiri dari petani 30 petani

tumpangsari jagung-kacang tanah dan 30 petani monokultur jagung

(Singarimbun dan Effendi, 1995).

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menanam jagung

dengan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah dan petani yang

menanam jagung dengan sistem tanam monokultur jagung yang berada di

Desa Gedong. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa ketua

kelompok tani di Desa Gedong diketahui bahwa jumlah petani usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah sebanyak 194 petani, sedangkan jumlah

petani yang menanam jagung dengan sistem tanam monokultur sebanyak

Page 39: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

107 petani. Sampel dalam penelitian ini diambil 30 petani dari setiap

usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di

Desa Gedong.

Pengambilan sampel petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan

monokultur jagung dilakukan dengan menggunakan metode simple

random sampling. Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang

diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan

elementer dari populasi mempuyai kesempatan yang sama untuk dipilih

sebagai sampel (Singarimbun dan Effendi, 1995). Metode pengambilan

sampel responden secara acak sederhana dilakukan dengan cara undian.

Setiap petani mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi petani

sampel. Nama-nama petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan petani

monokultur jagung yang menjadi populasi dalam penelitian disusun pada

daftar kerangka sampling dan diberi nomor. Setiap nomor unit penelitian

dari kerangka sampling ditulis dalam secarik kertas. Kertas-kertas tersebut

kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam kotak dan diundi. Jumlah

sampel diambil sebanyak 30 petani pada usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah, serta 30 petani pada usahatani monokultur jagung. Nomor-

nomor yang terambil menjadi unit penelitian yang terpilih menjadi sampel.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari petani yang

mengusahakan kacang tanah maupun pihak lain yang berhubungan dengan

usahatani jagung dan kacang tanah misalnya ketua kelompok tani dan

pedagang saprodi. Data primer ini berupa data mengenai hasil produksi,

masukan yang digunakan, biaya, penerimaan, serta proses produksi yang

dilakukan. Data ini diperoleh melalui wawancara sebanyak 60 petani yang

terdiri dari petani 30 petani tumpangsari jagung-kacang tanah dan 30

petani monokultur jagung.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan

terhadap laporan maupun dokumen dari instansi-instansi yang berkaitan

Page 40: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dengan penelitian, yaitu Kantor Kepala Desa Gedong, Kantor Kecamatan

Ngadirojo, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Wonogiri,

dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan pemusatan

perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera

(Wirartha, 2006).

2. Wawancara

Wawancara (interview) atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari yang diwawancarai (Wirartha, 2006). Teknik wawancara ini

dilakukan dengan bantuan kuesioner (daftar pertanyaan).

3. Pencatatan

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu

dengan melakukan pencatatan terhadap data yang ada pada instansi-

instansi yang berhubungan dengan penelitian.

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Pendapatan Usahatani

Pd U = R - C

= H x Y – Bm

Keterangan :

PdU = Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah/

monokultur jagung (Rp)

R = Penerimaan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah/

monokultur jagung (Rp)

C = Biaya usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah/

monokultur jagung (Rp)

H = Harga produk usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah/

monokultur jagung (Rp)

Page 41: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Y = Hasil produksi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah/

monokultur jagung (Kg)

Bm = Biaya mengusahakan usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah/ monokultur jagung (Rp)

Analisis statistika untuk menguji perbandingan pendapatan usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah/monokultur jagung menggunakan uji t

(t-test). Adapun tahap pengujiannya sebagai berikut:

a. Formulasi H0 dan H1

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 > µ2

Keterangan :

µ1 : Pendapatan usahatani tumpangari jagung-kacang tanah

µ2 : Pendapatan usahatani monokultur jagung

H0 : Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang sama dengan

usahatani monokultur jagung.

H1 : Pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih

tinggi daripada usahatani monokultur jagung.

b. Menentukan level of significance (α) dalam penelitian ini ditentukan nilai

α = 5 % sehingga nilai t – tabel sebesar 1,699

c. Menentukan kriteria pengujian

Daerah Terima Daerah Tolak

t (α; n-1)

H0 diterima apabila : t hitung ≤ t tabel

H0 ditolak apabila : t hitung > t tabel

d. Perhitungan nilai t hitung

ë û( ) ( )

( ) úû

ùêë

é+

-+-+-

-=

2121

222

211

21

112

11

nnnn

SdnSdn

XXt

Page 42: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Keterangan :

1X = Rata-rata pendapatan pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah (Rp)

2X = Rata-rata pendapatan pada usahatani monokultur jagung (Rp)

Sd12 = Varian pendapatan pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah

Sd22 = Varian pendapatan pada usahatani monokultur jagung

n1 = Jumlah petani sampel usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

n2 = Jumlah petani sampel usahatani monokultur jagung

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel, maka pendapatan usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah lebih tinggi daripada usahatani monokultur jagung.

b. Jika t hitung ≤ t tabel, maka pendapatan usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah lebih kecil atau sama dengan usahatani monokultur

jagung.

2. Analisis Efisiensi Usahatani

Efisiensi usahatani = CR

Keterangan :

R : Besarnya penerimaan usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah/ monokultur jagung (Rp)

C : Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah/ monokultur jagung (Rp)

Analisis statistika untuk menguji perbandingan efisiensi usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah/ monokultur jagung menggunakan uji t

(t-test). Adapun tahap pengujiannya sebagai berikut:

a. Formulasi H0 dan H1

H0 : e 1 = e 2

H1 : e 1 > e 2

Keterangan :

e 1 : Efisiensi usahatani tumpangari jagung-kacang tanah

e 2 : Efisiensi usahatani monokultur jagung

Page 43: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

H0 : Efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah sama

dengan usahatani monokultur jagung.

H1 : Efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih

tinggi daripada usahatani monokultur jagung.

b. Menentukan level of significance (α) dalam penelitian ini ditentukan nilai

α = 5 % sehingga nilai t – tabel sebesar 1,699

c. Menentukan kriteria pengujian

Daerah Terima Daerah Tolak

t (α; n-1)

H0 diterima apabila : t hitung ≤ t tabel

H0 ditolak apabila : t hitung > t tabel

d. Perhitungan nilai t hitung

ë û( ) ( )

( ) úû

ùêë

é+

-+-+-

-=

2121

222

211

21

112

11

nnnn

SdnSdnt

ee

Keterangan :

1e = Rata-rata efisiensi pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

2e = Rata-rata efisiensi pada usahatani monokultur jagung

Sd12 = Varian efisiensi pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

Sd22 = Varian efisiensi pada usahatani monokultur jagung

n1 = Jumlah petani sampel usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

n2 = Jumlah petani sampel usahatani monokultur jagung

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika t hitung > t tabel, maka usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah lebih efisien daripada usahatani monokultur jagung.

b. Jika t hitung ≤ t tabel, maka usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah lebih efisien atau sama dengan usahatani monokultur jagung.

Page 44: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Geografi

1. Letak dan Batas Wilayah

Kabupaten Wonogiri dengan luas daerah 182.236,02 ha berada

32 Km disebelah Selatan Kota Solo dengan wilayah berupa dataran

pegunungan maupun pantai. Wilayah pegunungan memanjang dari sisi

Selatan sampai Timur yang juga wilayah yang berbatasan dengan Provinsi

Jawa Timur .

Kabupaten Wonogiri terletak pada garis lintang 7°32’ - 8°15’ Lintang

Selatan dan garis bujur 110°41’ - 111°18’ Bujur Timur. Keadaan alamnya

sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama

dibagian selatan, termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan

mata air dari Bengawan Solo. Kabupaten Wonogiri secara administrasi

terbagi menjadi 25 Kecamatan.

Batas-batas administratif wilayah Kabupaten Wonogiri adalah

sebagai berikut :

Sebelah Selatan : Kabupaten Pacitan dan Samudra Indonesia

Sebelah Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo

Sebelah Barat : Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Topografi Daerah

Wilayah Kabupaten Wonogiri terletak pada ketinggian mulai dari

101 meter di atas permukaan laut sampai dengan ketinggian 601 meter di

atas permukaan laut. Perincian pembagian wilayah Kabupaten Wonogiri

menurut ketinggian tempat dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 45: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 6. Tinggi Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009

No Kecamatan Tinggi dari Permukaan air laut 1 Selogiri 106 2 Wonogiri 141 3 Nguntoronadi 146 4 Baturetno 154 5 Wuryantoro 165 6 Eromoko 166 7 Giriwoyo 169 8 Tirtomoyo 171 9 Giritontro 195

10 Paranggupito 195 11 Bulukerto 235 12 Manyaran 238 13 Ngadirojo 243 14 Jatipurno 245 15 Puhpelem 245 16 Pracimantoro 250 17 Batuwarno 274 18 Purwantoro 296 19 Sidoharjo 348 20 Kismantoro 348 21 Jatisrono 411 22 Slogohimo 470 23 Girimarto 497 24 Jatiroto 536 25 Karangtengah 600

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2010

Berdasarkan data tersebut, mayoritas wilayah Kabupaten Wonogiri

terletak pada ketinggian antara 101 – 200 mdpl yang meliputi 11 kecamatan

di Kabupaten Wonogiri. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Wonogiri

ada beberapa macam, mulai dari litosol, regosol sampai dengan grumusol

beserta asosiasi perubahannya. Macam tanah di Kabupaten Wonogiri juga

berasal dari bahan induk yang beranekaragam baik dari endapan, batuan

maupun volkan Kondisi tanah yang demikian mengakibatkan

penganekaragaman penggunaan tanah yang berbeda pula.

Page 46: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3. Keadaan Iklim

Keadaan iklim suatu daerah dapat ditentukan atas dasar jumlah hari

hujan, jumlah curah hujan, rata-rata bulan kering, rata-rata bulan basah, ke-

tinggian tempat dari permukaan laut, dan suhu udara.

Tipe iklim di Kabupaten Wonogiri diketahui dengan menggunakan

perhitungan berdasarkan metode Schmit Ferguson, yaitu dengan cara

membagi iklim berdasarkan jumlah bulan kering (BK) dengan bulan basah

(BB) dari data curah hujan selama 10 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2000

sampai dengan tahun 2009.

Berdasarkan hasil analisis data pada Lampiran 30 Kabupaten

Wonogiri termasuk wilayah bertipe iklim D atau beriklim sedang dengan

nilai Q sebesar 85,9 persen. Tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai

tempat karena dapat dengan mudah menyesuaikan dengan lingkungannya

(AAK, 1990), sehingga usahatani jagung tentunya juga dapat

dikembangkan di daerah ini.

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk menurut Kelompok Umur

Komposisi penduduk menurut umur digunakan untuk mengetahui

jumlah penduduk yang produktif dan yang non produktif. Menurut Badan

Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri golongan umur non produktif adalah

golongan umur antara 0-14 tahun dan golongan umur lebih dari atau sama

dengan 65 tahun, sedangkan golongan umur produktif adalah golongan

umur 15-64 tahun. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin digunakan

untuk mengetahui angka rasio jenis kelamin (Sex Ratio/SR). Komposisi

penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kabupaten Wonogiri dapat

dilihat pada Tabel 7.

Page 47: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009

No. Kelompok Umur (Tahun)

Laki- laki (orang)

Perempuan (orang)

Jumlah (orang)

1. 2. 3.

0-14 15-64 ≥ 65

121.003 437.743 61.639

113.328 425.648 75.519

234.331 863.391 137.158

Jumlah 620.385 614.495 1.234.880

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2010

Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa di Kabupaten Wonogiri,

penduduk usia produktif memiliki jumlah tertinggi. Penduduk usia

produktif di Kabupaten Wonogiri sebanyak 863.391 orang yang terdiri

dari 437.743 penduduk laki-laki dan 425.648 penduduk perempuan.

Banyaknya penduduk usia produktif ini mendukung untuk

dikembangkannya sektor pertanian, karena umumnya usia produktif

mempunyai tenaga yang lebih baik daripada usia non produktif dalam

melakukan kegiatan usahatani. Pada penduduk usia produktif ini, masih

dimungkinkan adanya keinginan untuk meningkatan ketrampilan dan

menambah pengetahuan dalam mengelola usahataninya serta penyerapan

teknologi baru untuk memajukan usahataninya.

Komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai sebagai ukuran

perbandingan beban tanggungan atau rasio ketergantungan (Angka Beban

Tanggungan/ABT), yaitu suatu bilangan yang menunjukkan perbandingan

usia non produktif dengan produktif. Adapun Angka Beban Tanggungan

di Kabupaten Wonogiri dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :

ABT = 100% x th)64(15Penduduk

atas) ke tahun 5Penduduk(6 th)14-(0Penduduk -

+

ABT Kabupaten Wonogiri = 100% x 863.391

158.137234.331+

= 43,03% » 43%

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa Angka

Beban Tanggungan di Kabupaten Wonogiri sebesar 43% yang berarti

setiap 100 orang penduduk umur produktif di Kabupaten Wonogiri harus

Page 48: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

menanggung 43 orang penduduk umur non produktif di Kabupaten

tersebut.

Berdasarkan Tabel 7 dapat pula dilihat bahwa, di Kabupaten

Wonogiri mempunyai jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang

hampir sama jumlahnya. Angka Sex Ratio di Kabupaten Wonogiri dapat

diketahui dengan rumus sebagai berikut :

SR = 100xPerempuanPendudukJumlah

lakiLakiPendudukJumlah -

SR Kabupaten Wonogiri = 100495.614385.620

x

= 100,96 » 101

Angka Sex Ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah

penduduk laki-laki dan perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu.

Nilai sex ratio Kabupaten Wonogiri sebesar 101%, artinya jika di

kabupaten tersebut terdapat 100 orang penduduk perempuan maka terdapat

101 penduduk laki-laki.

Sebagian besar penduduk memiliki matapencaharian sebagai petani.

Besarnya angka beban tanggungan tentunya akan berpengaruh secara tidak

langsung terhadap pendapatan petani, sehingga apabila produktivitas

jagung meningkat, namun peningkatan tersebut belum tentu dapat

meningkatkan kesejahteraan keluarga petani karena besarnya angka beban

tanggungan tersebut.

2. Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemajuan

suatu masyarakat. Tingkat pendidikan yang ditempuh oleh penduduk suatu

wilayah akan menentukan kualitas dari tenaga kerja yang ada di wilayah

tersebut. Penduduk yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih dalam

berpikir dan lebih terbuka menerima informasi dan inovasi baru.

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten

Wonogiri dan Kecamatan Jatiroto dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 49: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 8. Komposisi Penduduk Kabupaten Wonogiri Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2009

No. Pendidikan Kabupaten Wonogiri

Jumlah (jiwa) %

1 Tdk/Blm Pernah Sekolah 218.674 17,71

2 Tdk/Blm Tamat SD 185.202 14,99 3 Tamat SD/MI 461.546 37,38 4 Tamat SLTP 187.309 15,17 5 Tamat SLTA 150.755 12,21 6 Tamat Akademi/PT 31.394 2,54

JUMLAH 1.234.880 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2010

Berdasarkan data pada Tabel 8. jumlah penduduk di Kabupaten

Wonogiri paling banyak berpendidikan Sekolah Dasar yakni sebesar

461.546 atau 37,38% dan paling sedikit berpendidikan tamat Akademi

atau Perguruan tinggi, yaitu sebanyak 31.394 orang atau 2,54 %.

Rendahnya tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Wonogiri

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah tingginya biaya

pendidikan, sehingga banyak penduduk yang tidak melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Dalam proses usahatani biasanya

petani mempelajari cara bercocok tanam secara turun-temurun, maka perlu

adanya penyuluhan kepada para petani untuk meningkatkan

kemampuannya dalam berusahatani sehingga petani dapat mengambil

keputusan yang tepat dalam usahataninya untuk mendapatkan hasil yang

optimal. .

C. Keadaan Pertanian

1. Luas Daerah dan Tata Guna Lahan

Luas daerah dan tata guna lahan di Kabupaten Wonogiri dapat

dilihat dalam Tabel 9 berikut ini :

Page 50: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 9. Tata Guna Lahan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009

No. Tata Guna Lahan Kabupaten Wonogiri

Luas (Ha) % 1. 2.

Lahan Sawah a. Irigasi Teknis b. Irigasi ½ Teknis c. Irigasi Sederhana d. Irigasi Desa/Non PU e. Tadah Hujan f. Pasang Surut Lahan Kering a. Pekarangan/Bangunan b. Tegalan,Kebun&Ladang c. Kolam/Rawa d. Hutan Negara e. Hutan Rakyat f. Lain-lain

32.980 5.906 6.938 9.203 1.655 7.945 1.333

149.259 24.513 66.321

506 17.411 13.270 27.235

18,10 3,24 3,81 5,05 0,91 4,36 0,73

81,90 13,45 36,39 0,28 9,56 7,28

14,94 JUMLAH 182.236 100

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2010

Tabel 9. di atas menunjukkan bahwa penggunaan lahan terluas di

Kabupaten Wonogiri berupa lahan tegal yang mencapai 66.264 Ha atau

sebesar 36,36 %. Penggunan lahan sawah di Kabupaten Wonogiri

mencapai 31.925 Ha atau sebesar 17,52 %.

2. Produksi Tanaman Pangan

Kabupaten Wonogiri merupakan daerah yang memiliki potensi

tinggi di bidang pertanian dilihat dari penduduknya, penduduk daerah ini

masih mengandalkan sektor pertanian dengan matapencahariannya sebagai

petani maupun buruh tani. Luasnya lahan yang digunakan pada sektor

pertanian dan mampu memproduksi bahan makanan hasil pertanian dalam

jumlah yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat pada luas panen, rata-

rata produksi dan produksi bahan makanan di Kabupaten Wonogiri yang

disajikan pada Tabel 10.

Page 51: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 10. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan Makanan di Kabupaten Wonogiri Tshun 2009

No Jenis

Komoditi Luas Panen

(ha) Produktivitas

(kw/ha) Produksi

(kw) 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Padi sawah Padi gogo Jagung Ubi kayu Kacang tanah Kedelai Kacang hijau Sorghum Ketela rambat

47.970 12.569 64.976 63.337 44.078 25.739

551 687 173

59,73 38,26 58,04

170,08 12,46 13,65 7,37

57,35 180,57

2.865.267 123.898

3.771.109 10.772.082

549.227 351.241

4.064 6.894

31.239

Sumber: Wonogiri dalam Angka 2010

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ubi kayu memiliki

produksi tertinggi hal ini karena ubi kayu hampir ditanam disemua lahan

di Kabupaten Wonogiri, tidak hanya pada lahan tegalan, tetapi juga pada

lahan pekarangan yang tidak terpakai, dimanfaatkan petani dengan

ditanami ubu kayu. Produksi jagung di Kabupaten Wonogiri juga cukup

besar, hal ini karena keadaan tanah dan lingkungan sangat mendukung

untuk pertumbuhan jagung, sehingga tanaman jagung dapat berproduksi

dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten

Wonogiri merupakan daerah penghasil jagung yang cukup potensial.

D. Kondisi Sarana Perekonomian

Jumlah sarana perekonomian yang ada di Kabupaten Wonogiri dapat

dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Sarana Perekonomian di Kabupaten Wonogiri Tahun 2009

No. Sarana Kabupaten Wonogiri 1. 2. 3. 4.

KUD (Koperasi Unit Desa) Bank Umum BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Pasar a. Umum b. Desa c. Hewan

25 12 13

28 68 9

Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri, 2010

Page 52: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Sarana perekonomian yang tersedia, berhubungan dengan kemudahan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Berdasarkan Tabel 11

dapat diketahui bahwa sarana perekonomian yang paling banyak terdapat di

Kabupaten Wonogiri adalah pasar. Di Kabupaten Wonogiri terdapat 28 pasar

umum, 68 pasar Desa dan 9 pasar hewan. Pasar merupakan salah satu sarana

perekonomian yang paling penting, terutama bagi petani karena pasar

merupakan tempat terjadinya transaksi jual-beli hasil pertanian.

Koperasi Unit Desa (KUD) berperan dalam menyediakan saprodi

maupun kebutuhan lain terutama yang berkaitan dengan kegiatan pertanian.

Selain itu, KUD juga berperan sebagai tempat jual beli hasil pertanian bagi

petani di daerah setempat. KUD di Kabupaten Wonogiri sampai saat ini

berjumlah 25 unit. Sarana perekonomian lain yang tidak kalah penting adalah

lembaga perkreditan, dalam hal ini bank. Bank, baik Bank Umum maupun

Bank Perkreditan, memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat.

Kurangnya modal petani sering menjadi kendala dalam mengelola

usahataninya, oleh karena itu dengan tersedianya bank di wilayah kabupaten

maupun kecamatan, akan sangat membantu terutama sebagai penyedia kredit

bagi masyarakat.

Page 53: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Budidaya Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah

Usahatani jagung merupakan usahatani yang diusahakan secara turun-

temurun oleh petani di Kabupaten Wonogiri. Upaya peningkatan produksi

jagung senantiasa dilakukan petani di Kabupaten Wonogiri, misalnya saja

penggunaan varietas unggul dan penerapan sistem tanam. Tanaman jagung

sering ditanam sengan sistem tanam tumpangsari maupun sistem tanam

monokultur. Sistem tanam tumpangsari yang sering dilakukan misalnya

tumpangsari jagung-kacang tanah, tumpangsari jagung-kedelai dan

tumpangsari jagung-kacang hijau. Sistem tanam tumpangsari jagung kacang-

tanah adalah salah satu sistem tanam yang sering diterapkan oleh petani di

Kabupaten Wonogiri terutama di Kecamatan Ngadirojo.

Usahatani monokultur jagung memiliki kekurangan dan kelebihaannya

masing-masing. Misalnya saja kelebihan sistem tanam monokultur jagung

diantaranya, biaya sarana produksi yang kecil, penanaman dan perawatan

lebih mudah, serta proses usahatani dapat dilakukan secara bersamaan.

Kekurangan pada sistem tanam monokultur ini yaitu apabila produksi jagung

rendah dan harga jual jagung pada saat panen juga rendah, pendapatan petani

akan turun atau bahkan petani akan mengalami kerugian. Lain halnya dengan

sistem tanam tumpangsari jagung kacang tanah, sistem tanam ini memiliki

kelebihan yaitu, apabila harga jagung rendah atau produksinya rendah, petani

masih memiliki tanaman kacang tanah yang dapat menambah pendapatan.

Sistem tanam tumpangsari ini juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya

biaya sarana produksi yang besar, proses budidaya yang lebih rumit karena

petani menanam dua tanaman, memerlukan tenaga kerja dalam jumlah yang

banyak. Misalnya saja pada saat penanaman dan pemanenan harus dilakukam

dua kali atau tidak bersamaan, harus menunggu waktu yang tepat, sehingga

lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.

Page 54: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Penggunaan benih varietas unggul adalah salah satu cara yang

dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman. Pada daerah penelitian

varietas jagung sering digunakan petani adalah varietas Bisi 2, P4 dan P7

dengan jumlah terbanyak adalah penggunaan varietas Bisi-2. Hal ini karena

varietas Bisi-2 harga benihnya murah, pada satu batang tanaman terdapat dua

tongkol sehingga dapat meningkatkan produksi dan cukup tahan terhadap

serangan penyakit bulai. Varietas unggul benih kacang tanah juga beragam

jenisnya, pada daerah penelitian varietas kacang tanah yang sering digunakan

adalah varietas lokal, banteng dan macan, jumlah terbanyak adalah

penggunaan varietas lokal dan macan. Benih kacang yang digunakan oleh

petani biasanya diperoleh dari membeli di toko saprodi atanu membeli dari

petani lain.

Pola pergiliran tanam adalah salah satu cara untuk menjaga kesuburan

tanah terutama pada lahan sawah. Pada lahan sawah di daerah penelitian pola

tanam yang sering digunakan petani adalah padi-padi-palawija atau padi-

palawija-palawija. Pola tanam responden di daerah penelitian dalam satu

tahun dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Bulan 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2

Monokultur

- Padi - Padi

- Jagung

- Jagung

Tumpangsari - Padi - Jagung-kacang tanah

- Padi

- Jagung-kacang tanah

Gambar 2. Pola Pergiliran Tanam Pada Lahan Sawah di Kecamatan Ngadirojo

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa tanaman jagung di tanam

pada musim tanam kedua dan ketiga. Jagung ditanam pada bulan Juli dan

November. Kacang tanah ditanam oleh petani pada musim tanam kedua dan

ketiga yakni pada bulan Juli dan November.

Tehnik penanaman monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang

tanah yang biasa dilakukan petani di Kecamatan Ngadirojo pada lahan sawah

adalah:

Page 55: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

1) Persiapan Lahan

Persiapan lahan terdiri dari pengolahan tanah, pemberiaan pupuk

kandang dan pembuatan bidang penanaman. Pengolahan tanah merupakan

salah satu upaya penyesuaian kondisi lahan yang tepat bagi tanaman dan

pembersihan lahan dari gulma. Dengan adanya proses pengolahan tanah

maka akan memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi gembur dan

mempermudah akar dalam menyerap air dan unsur hara serta upaya

memperbaiki aerasi dan drainasenya.

Pengolahan tanah pertama kali dilakukan dengan membalik tanah

menjadi bongkahan-bongkahan besar kemudian dilanjutkan pemecahan

bongkahan-bongkahan menggunakan cangkul hingga tanah menjadi

gembur. Pada lahan yang sudah gemburdiberi pupuk kandang dan

dilakukan pembuatan guludan. Pupuk kandang yang diberikan adalah

pupuk kandang yang sudah kering dan disebarkan merata di seluruh areal

tanam dan dicampur dengan tanah, pemberian pupuk kandang ini

bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah.

2) Penanaman

Penanaman tanaman jagung menggunakan benih jagung baru bukan

dari hasil panen sebelumnya. Jarak tanam yang digunakan petani satu

dengan petani lainnya terkadang berbeda. Pengaturan jarak tanam ini perlu

dilakukan agar jarak antar tanaman tidak terlalu rapat dan tidak terjadi

perebutan unsar hara antar tanaman serta untuk menjaga pertumbuhan

tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan subur. Penanaman jagung

dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak antar baris 70 cm dan jarak

antar tanaman dalam baris 20 cm tetapi ada pula petani yang menanam

jagung dengan jarak antar baris 80 cm dan jarak antar tanaman dalam

baris 30 cm dan lubang tanam sedalam 5 cm. Benih yang ditanam per

lubangnya cukup satu butir, tetapi ada juga petani yang menanam dua butir

benih setiap lubang untuk mengantisipasi bila benih tidak tumbuh.

Penanaman jagung dan kacang tanah pada sistem tanam tumpangsari

jagung-kacang tanah dilakukan dengan cara ditugal. Penanaman jagung

Page 56: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

secara tumpangsari memakai jarak tanam 200 cm x 50 cm atau

150 cm x 40 cm. Penanaman kacang tanah pada sistem tanam tumpangsari

dengan jarak 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 20 cm. Jumlah benih kacang

tanah per lubang tanam cukup 1 atau 2 biji. Pada sistem tumpangsari

jagung-kacang tanah ini, petani menanam jagung dan kacang tanah secara

tidak bersamaan. Benih kacang tanah ditanam setelah tanaman jagung

berusia 7-10 hari.

3) Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman monokultur jagung mencakup pemupukan,

penyiangan, pembumbunan dan pengendalian hama dan penyakit.

Pemupukan adalah salah satu pemeliharaan tanaman jagung yang sangat

penting, pemupukan merupakan upaya pemberian unsur hara bagi

tanamam jagung agar tanaman jagung dapat tumbuh subur dan

meningkatkan hasil panen. Pemupukan tanaman jagung biasanya

dilakukan tiga kali yakni pada saat awal tanam diberikan pupuk kandang

dan pupuk SP36 atau Phonska, pupuk susulan pertama (pada saat umur

jagung 20 hari) diberikan pupuk urea dan phonska dengan perbandingan

1:2 dan pemupukan susulan kedua (pada saat umur jagung 40 hari)

diberikan pupuk urea. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada saat tanah

dalam keadaan lembab agar pupuk mudah diserap tanaman. Pemberian

pupuk dengan cara dibenamkan disetiap tanaman jagung pada jarak 5-10

cm dari tanaman dan diusahakan tidak terkena tanaman langsung karena

akan menjadikan tanaman terbakar atau mati.

Pemupukan jagung pada sistem tanam monokultur jagung sama

dengan pemupukan jagung pada sistem tanam tumpangsari jagung kacang

tanah, jenis pupuk dan dosis pupuk yang digunakan petani juga hampir

sama. Pemupukan tanaman kacang tanah pada sistem tanam tumpangsari

jagung-kacang tanah hanya dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada saat

awal penanaman dan pemberiaan pupuk susulan pertama. Pada saat awal

penanaman tanaman kacang tanah diberikan pupuk SP 36 atau phonska.

Setelah kacang tanah berusia 20-25 hari dilakukan pemupukan susulan

Page 57: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pertama menggunakan pupuk phonska dan urea atau hanya menggunakan

pupuk urea saja. Pemberian pupuk pada tanaman kacang tanah ini cukup

disebarkan saja tanpa harus dibenamkan seperti pada tanaman jagung.

Penyiangan gulma pada tanaman monokultur jagung sama halnya

dengan penyiangan pada tanaman tumpangsari jagung-kacang tanah

jagung. Gulma yang sering menyerang berupa rerumputan atau rumput

teki dan alang-alang. Penyiangan biasanya dilakukan setiap 20 hari sekali

dengan menggunakan cangkul atau sabit. Penyiangan dilakukan agar tidak

terjadi perebutan unsur hara antara tanaman pokok dengan gulma sehingga

tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan berproduksi tinggi. Kegiatan

penyiangan biasanya dilakukan bersamaan dengan dengan pembumbunan

pada tanaman jagung yaitu upaya untuk menimbun akar tanaman jagung

yang muncul di permukaan tanah agar tanaman tetap dapat berdiri dengan

kokoh.

Tanaman jagung dan kacang tanah merupakan tanaman yang cukup

membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Penanamannya tanaman jagung

dan kacang tanah biasanya dilakukan pada saat musim penghujan,

sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi. Petani di daerah penelitian tidak

melakukan kegiatan pengairan secara khusus, karena mereka hanya

pengandalkan air hujan.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman yang menyerang tanaman

jagung biasanya dilakukan petani dengan cara manual dan kimiawi. Hama

yang sering menyerang tanaman jagung di daerah penelitian adalah

belalang dan ulat daun. Saat populasi hama jumlahnya sedikit biasanya

petani menanganinya secara manual, misalnya tanaman yang diserang ulat

daun langsung dicabut dan membunuh ulat daun secara manual. Penyakit

pada tanaman jagung di daerah penelitian tidak begitu banyak dan tidak

begitu menghambat pertumbuhan tanaman jagung. Penyakit yang biasa

menyerang tanaman jagung yaitu bercak daun dan layu, apabila tanaman

yang diserang penyakit jumlahnya kecil, maka petani menanggulanginya

dengan cara manual yakni mencabut tanaman, dan jika tanaman yang

Page 58: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

terserang penyakit dalam jumlah besar, biasanya petani menggunakan obat

kimia.

Sama halnya dengan tanaman jagung yang ditanam secara

monokultur, tanaman jagung yang ditanam secara tumpangsari dengan

kacang tanah juga tidak ditemui adanya kendala pada hama dan penyakit

yang menyerang tanaman. Sedangkan hama yang menyerang pada

tanaman kacang tanah biasanya berupa ular dan belalang, petani

menanggulanginya dengan penyemprotan pestisida. Penyakit yang sering

menyerang tanaman kacang tanah adalah sapu setan, bercak daun dan

karat daun.

4) Pemanenan

Tanaman jagung sudah siap panen pada umur berkisar antara 105 –

110 hari. Ciri-ciri jagung yang sudah siap panen yaitu kelobot (bungkus

biji jagung) mulai mengering, biji cukup keras, mengkilat dan apabila

ditekan tidak membekas. Tahap pemanenan pertama yang biasanya

dilakukan adalah menghilangkan daun jagung yang telah mengering.

Panen dilakukan dengan bantuan sabit sebagai alat untuk memotong

batang tanaman jagung, kemudian tongkol diputar sampai putus dari

tangkainya dengan menggunakan tangan, buah jagung dipetik dalam

kondisi masih berklobot, karena proses pengupasan dilakukan setelah

jagung dibawa pulang.

Tanaman kacang tanah sudah siap panen pada usia 90 - 100 hari.

Pada sistem tanam tumpangsari jagung kacang tanah, petani terlebih

dahulu memanen kacang tanah, setelah kacang tanah selesai dipanen,

petani akan menunggu waktu yang tepat untuk memanen jagung. Kacang

tanah sudah siap panen dengan ciri-ciri sebagian besar polomg (80%)

sudah tua, kulit polong sudah cukup keras dan berwarna cokelat

kehitaman, rongga polong sudah berisi biji penuh serta kulit biji tipis dan

mudah dikupas.

Page 59: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5) Penanganan Pasca Panen

Proses pasca panen dapat menambah nilai jual dari harga jagung.

Proses pasca panen jagung meliputi pengeringan dan pemipilan buah

jagung. Pengeringan jagung dilakukan secara alami dengan penjemuran

yang memanfatkan sinar matahari, jika matahari bersinar terik jagung

dapat kering dalam waktu 3-4 hari, ciri-cirinya biji mengkilap, sudah

cukup keras dan mudah dipipil, apabila bijinya ditusuk dengan kuku ibu

jari sudah tidak meninggalkan bekas. Dalam proses pengeringan ini susut

berat pada buah jagung dapat mencapai 40%-50% Setelah jagung cukup

kering maka dilakukan pemipilan, pemipilan jagung menggunakan alat

yang disebut kokrok. Apabila jagung yang sudah dipipil belum kering

sempurna, maka dapat dilakukan pengeringan jagung dalam bentuk

pipilan.

Pasca panen untuk kacang tanah sama halnya dengan jagung, yakni

dilakukan pengeringan dengan bantuan sinar matahari kurang lebih selama

4-5 hari. Setelah kacang tanah kering, dengan ciri polong kacang sudah

keras atau kering,polong kacang mudah dikupas, sedangkan jika sudah

dibuka biji kacang tanah sudah mengeras. Pemisahkan kacang tanah

dengan kulitnya masih menggunakan alat manual atau dibuka langsung

dengan tangan. Kacang tanah dari polong basah hingga menjadi ose akan

mengalami penyusutan berat berkisar 50%-60%. Petani menjual hasil

panennya ke pasar, toko dan tengkulak.

B. Hasil Penelitian

1. Identitas Petani Sampel

Identitas petani sampel merupakan gambaran secara umum tentang

keadaan dan latar belakang petani sampel. Hal ini meliputi luas lahan yang

diusahakan, umur petani, pendidikan petani, jumlah anggota keluarga

petani, jumlah keluarga yang aktif dalam usahatani, serta pengalaman

petani dalam budidaya jagung baik secara monokultur atau tumpangsari.

Identitas petani sampel dapat dilihat pada Tabel 12 berikut.

Page 60: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 12. Identitas Petani Sampel Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No.

Uraian Monokultur jagung

Tumpangsari jagung-

kacang tanah 1. 2. 3. 4.

5.

6.

7.

8.

Jumlah petani responden (orang) Rata-rata umur petani (th) Rata-rata pendidikan petani (th) Rata-rata luas lahan sawah yang digarap (m2) Rata-rata jumlah anggota keluarga petani (orang) Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani monokultur jagung/tumpangsari jagung-kacang tanah (orang) Rata-rata prosentase jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani (%) Rata-rata pengalaman dalam usahatani monokultur jagung/tumpangsari jagung-kacang tanah (th)

30 52,00 7,00

2613,33

4,00

2,00

48,50

18,00

30 54,00 9,00 3025

4,00

2,00

46,22

17,00

Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 1 dan 2)

Bedasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa rata-rata umur petani

yang mengusahakan usahatani monokultur jagung sebesar 52,00 tahun

sedangkan rata-rata umur petani pada usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah sebesar 54,00 tahun. Rata-rata umur petani pada kedua

usahatani berada pada usia produktif, sehingga memungkinkan untuk

penyerapan teknologi baru dan berusaha untuk meningkatkan pendapatan

usahataninya.

Rata-rata pendidikannya, petani yang mengusahakan sistem tanam

tumpangsari jagung-kacang tanah memiliki tingkat pendidikan yang lebih

tinggi yakni tamat SMP sedangkan petani yang mengusahakan sistem

tanam monokultur jagung rata-rata telah menempuh pendidikan dasar.

Tingkat pendidikan secara langsung akan mempengaruhi pola pikir petani,

Page 61: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

namun lamanya pengalaman berusahatani juga sangat berpengaruh dalam

hal pengambilan keputusan dalam bercocok tanam.

Rata-rata luas lahan petani yang mengusahakan sistem tanam

tumpangsari jagung-kacang tanah sebesar 3025 m2 lebih luas

dibandingkan dengan luas lahan petani yang mengusahakan sistem tanam

monokultur yang luas lahannya hanya sebesar 2013,33 m2. Luas lahan

yang dimiliki petani akan mempengaruhi sistem tanam yang akan

digunakan. Kebanyakan petani yang memiliki lahan yang luas akan

menggunakan sistem tanam tumpangsari.

Rata-rata jumlah anggota keluarga pada kedua usahatani sebanyak

4 orang. Rata-rata jumlah anggota keluarga yang aktif dalam kedua

usahatani sama, yaitu hanya dua orang yakni istri dan suami petani.

Kecilnya jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani ini

disebabkan karena anak-anak petani cenderung memilih pekerjaan diluar

pertanian, misalnya sebagai pegawai swasta, buruh atau merantau.

Kecilnya jumlah anggota keluarga yang aktif dalam usahatani akan

mempengaruhi banyaknya penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Rata-

rata prosentase jumlah anggota yang aktif untuk usahatani monokultur

jagung sebesar 48,50% lebih besar dari pada prosentase jumlah anggota

yang aktif untuk usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah yakni sebesar

46,22%.

Petani dapat mengelola usahataninya dengan baik, meskipun

tingkat pendidikannya rendah karena didukung lamanya pengalaman

dalam berusahatani. Rata-rata pengalaman petani monokultur jagung

dalam kegiatan usahataninya adalah selama 18,07 th sedangkan rata-rata

pengalaman petani tumpangsari jagung-kacang tanah dalam kegiatan

usahataninya adalah selama 17,33 th. Semakin lama dalam berusahatani,

maka akan menambah pengetahuan dan pengalaman petani dalam

meningkatkan pendapatan usahataninya.

Kelompok tani merupakan salah satu wahana bagi petani untuk

menambah wawasan dibidang pertanian. Setiap satu bulan sekali, petani

Page 62: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

melakukan pertemuan kelompok tani. Dalam pertemuan ini antar petani

dapat saling bertukar informasi, selain itu petani juga mendapatkan

informasi dan penyuluhan dari penyuluh atau ketua kelompok tani tentang

pertanian yang dapat meningkatkan produksi usahataninya. Tidak semua

kelompok tani aktif mengadakan pertemuan rutin ini, misalnya saja

kelompok tani “Tani Makmur“ dan “Tani Mulyo” tidak rutin mengadakan

pertemuan karena tenaga penyuluh pertanian tidak selalu hadir dalam

pertemuan sehingga petani malas melakukan pertemuan kelompok tani.

Penyuluhan tentang budidaya tanaman jagung dengan sistem tanam

tumpangsari jagung-kacang tanah dirasakan masih kurang oleh petani atau

hampir tidak ada. Penyuluhan biasanya hanya memberikan informasi

tentang varieatas benih yang tahan terhadap hama dan penyakit serta

penyuluhan tentang pestisida yang baik bagi tanaman. Hal ini

mengakibatkan petani kurang mendapatkan pengetahuan tentang budidaya

tumpangsari jagung-kacang tanah, sehingga masih banyak dijumpai petani

yang menanam jagung dengan sistem tanam monokultur jagung.

Peran pemerintah dalam kemajuan dibidang pertanian masih

dirasakan kurang oleh petani di daerah penelitian, terutama kaitannya

dengan tenaga penyuluh pertanian yang kurang aktif memberikan

informasi bidang pertanian. Distribusi pupuk yang kurang stabil juga

membuat harga pupuk menjadi mahal.

Petani di daerah penelitian mengusahakan tanaman jagung pada

lahan sawah dengan beberapa alasan diantaranya belakangan ini tanaman

padi tidak dapat tumbuh dengan baik karena serangan wereng. Petani

memilih menanam jagung karena keadaan wilayah mendukung untuk

pertumbuhan jagung, sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik.

Sebagian petani memilih menerapkan sistem tanam tumpangsari jagung

dengan kacang tanah, kacang tanah dipilih karena proses budidaya yang

cukup mudah dan kemudahan menjual hasil panen kacang tanah.

Page 63: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Penggunaan Sarana Produksi dan Tenaga Kerja Usahatani Monokultur

Jagung dan Tumpangsari Jagung-kacang tanah

a. Penggunaan Sarana Produksi pada Usahatani Monokultur Jagung dan

Tumpangsari Jagung-kacang tanah

Sarana produksi yang digunakan pada usahatani monokultur

jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah meliputi benih, pupuk

kandang, pupuk anorganik dan pestisida. Jenis dan jumlah sarana

produksi akan mempengaruhi produksi tanaman. Petani memenuhi

kebutuhan saprodinya dengan membeli di toko saprodi. Benih jagung

yang biasanya digunakan dalam usahatani merupakan benih baru dan

terdapat beberapa varietas yang digunakan petani yaitu varietas Bisi-2,

varietas P7 dan varietas P4. Pupuk anorganik yang digunakan dalam

usahatani antara lain pupuk SP 36, pupuk phonska dan pupuk urea.

Pestisida yang digunakan antara lain Furadan, Fastac, dan kadang-

kadang juga menggunakan Roundup untuk membasmi gulma.

Rata-rata penggunaan sarana produksi pada usahatani

monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah dapat dilihat

dalam Tabel 13 berikut ini.

Page 64: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 13. Rata-rata Penggunaan Sarana Produksi Pada Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Monokultur jagung Tumpangsari jagung-kacang

tanah Per UT Per Ha Per UT Per Ha

1 Benih (Kg) a. Jagung b. Kacang tanah

3,73

0

14,30 0

2,63

23,53

7,76

76,76 2 Pupuk Tanaman

Jagung

a. Kandang (Kg) 853,33 3251,85 985,00 3249,77 b. SP 36 (Kg) 14,17 59,52 9,67 30,64 c. Phonska (Kg) 28,20 102,14 11,77 41,30 d. Urea (Kg) 58,00 222,59 29,67 99,24

3 Pupuk Tanaman Kacang Tanah

a. SP 36 (Kg) 0,00 0,00 20,00 64,44 b. Phonska (Kg) 0,00 0,00 13,85 52,54 c. Urea (Kg) 0,00 0,00 33,92 110,03

4. Pestisida kimia a. Furadan (Kg) 0,12 0,44 0,22 0,66 b. Fastac (Ltr) 0,18 0,80 0,22 0,78 c. Roundup (ltr) 0,09 0,30 0,14 0,47

Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 3 – 6)

Berdasarkan data pada Tabel 13 dapat diketahui bahwa benih

yang digunakan dalam usahatani monokultur jagung sebesar 3,73 kg

per usahatani atau 14,30 kg per Ha. Pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah petani membutuhkan benih jagung rata-rata 7,76

kg/Ha dan benih kacang tanah rata-rata 76,76 kg/Ha. Benih dibeli oleh

petani dalam bentuk kemasan satu kg atau 5 kg tergantung banyaknya

kebutuhan petani.

Pemupukan tanaman jagung dengan sistem tanam monokultur

pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan pemupukan tanaman jagung

pada sistem tanam tumpangsari. Baik pada sistem tanam monokultur

jagung maupun tumpangsari jagung kacang tanah, penggunaan pupuk

kandang paling besar jika dibandingkan dengan pupuk lainnya, hal ini

Page 65: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

karena pupuk kandang dapat memperbaiki kesuburan tanah dan cocok

untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang yang dibutuhkan pada

sistem tanam monokultur jagung rata-rata sebanyak 3251,85 kg/Ha

lebih banyak dari pada rata-rata penggunaan pupuk kandang pada

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah yakni sebesar 3249,77

kg/Ha. Petani memperoleh pupuk kandang dari hasil ternak yang juga

diusahakan oleh petani.

Pemberian pupuk anorganik juga dilakukan oleh petani untuk

menunjang pertumbuhan tanaman. Rekomendasi dari Dinas Pertanian

Kabupaten Wonogiri menyebutkan bahwa tanaman jagung yang

ditanam dengan sitem tanam monokultur jagung membutuhkan pupuk

urea sebanyak 200 kg/Ha dan phonska 150 kg/Ha dan pupuk kandang

sebanyak 3.500 kg/Ha. Pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah, tanaman jagung membutuhkan pupuk urea 100 kg/Ha dan

phonska 75/Ha kg dan tanaman kacang tanah membutuhkan pupuk

urea sebanyak 30 kg/Ha dan phonska 50 kg/Ha dan pupuk kandang

sebanyak 3.500 kg/Ha. Penggunaan pupuk pada tanaman jagung oleh

petani di Kecamatan Ngadirojo, jika dibandingkan dengan

rekomendasi pupuk oleh Dinas Pertanian jumlahnya lebih besar.

Berdasarkan data tabel 13 dapat diketahui bahwa total

penggunaan pupuk anorganik untuk tanaman tumpangsari jagung-

kacang tanah yakni sebanyak 398,19 kg/Ha yang terdiri dari SP-36

95,08 kg/Ha, phonska 93,84 kg/Ha, urea 209,27 kg/Ha lebih banyak

jika dibandingkan dengan penggunaan pupuk tanaman monokultur

jagung sebanyak 384,25 kg/Ha yang terdiri dari SP-36 59,52 kg/Ha,

phonska 102,14 kg/Ha dan pupuk urea 222,59 kg/ha. Sistem tanam

tumpangsari jagung-kacang tanah membutuhkan pupuk dalam jumlah

besar karena petani harus memenuhi kebutuhan pupuk untuk dua

tanaman sekaligus.

Penyemprotan pestisida biasanya dilakukan sebanyak 2-3 dalam

satu kali tanam. Petani biasanya menggunakan pestisida apabila jumlah

hama, gulma atau penyakit jumlahnya banyak, apabila jumlahnya

sedikit petani menanggulanginya dengan cara manual. Petani

Page 66: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menggunakan pestisida dalam jumlah sedikit juga disertai alasan yaitu

daun sisa panen jagung nantinya akan dijadikan pakan ternak, maka

sedapat mungkin penggunaan pestisida harus dikurangi.

Rata-rata total penggunaan pestisida pada sistem tanam

tumpangsari jagung kacang tanah sebanyak 1,91 ltr/Ha lebih banyak

dari pada sistem tanam monokultur jagung yakni sebesar 1,54 ltr/Ha.

Petani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih banyak menggunakan

pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman

jagung dan kacang tanah. Serangan hama dan penyakit pada tanaman

jagung dan kacang tanah waktu dan jenisnya berbeda, hal ini

menyebabkan penggunaan pestisida pada sistem tanam tumpangsari

jagung-kacang tanah lebih banyak daripada penggunaan pestisida pada

sistem tanam monokultur jagung. Pestisida yang digunakan yaitu

furadan, fastac dan roundup. Roundup sering digunakan petani untuk

mengendalikan ilalang pada saat tanaman jagung atau kacang tanah

masih berusia muda. Pestisida furadan dan fastac sering digunakan

untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman

jagung dan kacang tanah. Hama yang sering menyerang tanaman

jagung adalah belalang dan ulat daun, sedangkan hama yang

menyerang tanaman kacang tanah yang ditanam secara tumpangsari

adalah belalang dan kumbang daun. Pada tanaman jagung jarang sekali

terserang penyakit, penyakit yang sering menyerang adalah layu dan

karat daun. Penyakit yang sering menyerang tanaman kacang tanah

adalah sapu setan.

b. Penggunaan Tenaga Kerja pada Usahatani Monokultur Jagung dan

Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat

menentukan keberhasilan usahatani. Tenaga kerja dalam proses

usahatani dapat dipenuhi dari tenaga kerja keluarga petani sendiri atau

menambah tenaga kerja dari luar keluarga untuk membantu kegiatan

dalam usahatani yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh petani.

Tenaga kerja luar keluarga biasanya digunakan petani dalam kegiatan

pengolahan tanah, penanaman dan pemanenan.

Page 67: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Rata-rata penggunaan tenaga kerja dalam usahatani monokultur

jagung dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Monokultur Jagung MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No.

Keterangan

TKD (HKP) TKL (HKP) Jumlah (HKP)

Per UT

Per Ha

Per UT

Per Ha

Per UT

Per Ha

1. 2. 3. 4. 5.

6.

7. 8.

Pengolahan tanah Penanaman Pemupukan Pemeliharaan Pengendalian hama dan penyakit Pemanenan dan pengangkutan Pengeringan Pemipilan

6,67 3,18 6,16 3,02 0,57

5,72

7,11 6,06

25,51 14,13 23,79 12,44 2,22

21,88

27,27 23,26

2,00 1,75 0,00 0,00 0,00

2,83

0,00 0,00

7,65 5,37 0,00 0,00 0,00

10,83

0,00 0,00

8,67 4,93 6,16 3,02 0,57

8,55

7,11 6,06

33,16 19,50 23,79 12,44 2,22

32,71

27,27 23,26

JUMLAH 38,49 150,50 6,58 23.85 45,07 174,35

Sumber: Analisis Data Primer (11 dan 13)

Keterangan: TKD : Tenaga Kerja Dalam/Keluarga

TKL : Tenaga Kerja Luar

HKP : Hari Kerja Pria

UT : Usahatani

Perhitungan penggunaan tenaga kerja dalam penelitian

menggunakan satuan HKP (Hari Kerja Pria). Tenaga kerja didaerah

penelitian diberi upah sebesar Rp 30.000 untuk tenaga kerja pria dan

Rp. 25.000 untuk tenaga kerja wanita, dengan jam kerja selama 8 jam.

Dari besarnya nilai upah didaerah penelitian tersebut dapat diketahui

bahwa 1 HKW sama dengan 0,83 HKP.

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa proses pengolahan

tanah membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang paling besar

yakni sebanyak 8,67HKP/UT atau 33,16 HKP/Ha. Pengolahan tanah

membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak karena pengolahan

tanah dilakukan dengan cangkul dari proses pembokahan tanah hingga

pembentukan bidang tanam, sehingga membutuhkan tenaga dan waktu

Page 68: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

yang banyak. Pemberantasan hama dan penyakit membutuhkan tenaga

kerja paling sedikit yakni sebanyak 0,57 HKP/UT atau 2,22 HKP/Ha.

Sedikitnya jumlah penggunaan tenaga kerja pada pemberantasan hama

dan penyakit ini karena serangan hama dan penyakit pada tanaman

jagung tidak terlalu banyak, sehingga penanggulangan hama dan

penyakit dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan tidak

membutuhkan banyak tenaga kerja.

Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga lebih banyak jika

dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja luar keluarga. Petani

biasanya menyelesaikan proses usahatani menggunakan tenaga kerja

dalam keluarga, walaupun prosesnya memakan waktu yang lebih lama.

Hal ini dilakukan petani untuk mengurangi biaya dalam usahataninya.

Proses budidaya pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah sedikit berbeda dengan budidaya pada usahatani monokultur

jagung. Jumlah tenaga kerja dan curahan waktu kerja pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah juga lebih besar daripada usahatani

monokultur jagung, hal ini karena pada usahatani tumpangsari jagung-

kacang tsnsh, ada beberapa kegiatan usahatani yang tidak dilakukan

secara bersamaan, misalnya pada penanaman dan pemanenan.

Rata-rata penggunaan tenaga kerja pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 69: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 15. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No. Keterangan TKD (HKP) TKL (HKP) Jumlah (HKP) Per UT

Per Ha

Per UT

Per Ha

Per UT Per Ha

1. 2. 3.

4. 5.

6. 7.

8.

9. 10. 11. 12. 13.

Pengolahan tanah Penanaman jagung Penanaman kacang tanah Pemupukan jagung Pemupukan kacang tanah Pemeliharaan Pengendalian hama dan penyakit Pemanenan dan Pengangkutan jagung Pemanenan dan pengangkutan kacang tanah Pengeringan jagung Pengeringan kacang tanah Pemipilan Pasca panen kacang tanah

7,40 2,57 3,25

5,32 1,53

2,90 0,69

4,42

4,27

4,25

2,31

5,15 2,14

25,62 8,20

10,61

17,53 5,06

10,32 2,29

15,65

14,99

14,31

7,47

17,57 6,99

2,87 0,33 0,92

0,00 0,00

0,00 0,00

1,67

1,30

0,00

0,00

0,00 0,00

8,88 1,30 3,21

0,00 0,00

0,00 0,00

4,57

3,43

0,00

0,00

0,00 0,00

10,27 2,90

4,17

5,32 1,53

2,90 0,69

6,09

5,57

4,25

2,31

5,15 2,14

34,50 9,50

13,82

17,53 5,06

10,32 2,29

20,22

18,42

14,31

7,47

17,57 6,99

JUMLAH 46,19 156,61 7,09 21,39 53,28 178

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 12 dan 14)

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa total tenaga kerja

yang digunakan dalam proses pemanenan pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah sebanyak 38,64 HKP/Ha yang terdiri dari

pemanenan dan pengangkutan jagung sebanyak 20,22 HKP/Ha dan

pemanenan dan pengankutan kacang tanah sebanyak 18,42 HKP/ Ha.

Proses pemanenan dan pengangkutan membutuhkan tenaga kerja

paling banyak, hal ini karena proses pemanenan jagung dan kacang

tanah pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah tidak dilakukan

secara bersamaan sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih

banyak.

Page 70: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah penggunaan

tenaga kerja paling sedikit adalah pada proses pengendalian hama dan

penyakit. Hal ini karena pada saat penelitian serangan hama dan

penyakit pada tanaman jagung dan kacang tanah tidak terlalu banyak.

Penanggulaangan hama dan penyakit tanaman lebih banyak dilakukan

secara manual dan apabila dilakukan penyemprotan pestisida hanya

membutuhkan waktu 1-2 jam sekali penyemprotan.

Proses pemupukan tanaman jagung dan tanaman kacang tanah

pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah membutuhkan

jumlah tenaga kerja sebanyak 22,59 HKP/Ha. Meskipun pemupukan

jagung dan kacang tanah tidak dilakukan secara bersamaan, namun

jumlah tenaga kerja pemupukan pada usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah lebih sedikit dibandingkan pemupukan monokultur

jagung. Hal ini karena pada usahatani tumpangsari jagung kacang

tanah pemupukan pada tanaman kacang tanah hanya dilakukan

sebanyak dua kali dan pemupukannya cukup disebarkan, sehingga

tidak membutuhkan waktu yang lama. Pemupukan pada tanaman

jagung dengan membenamkan pupuk pada setiap tanaman jagung.

Pada sistem tanam monokultur jagung jarak tanam jagung lebih rapat

dari pada jarak tanam jagung pada sistem tanam tumpangsari jagung-

kacang tanah, sehingga jumlah tanaman jagung pada sistem tanam

monokultur juga lebih banyak. Hal ini menyebabkan pemupukan

tanaman jagung pada sistem tanam monokultur jagung ini

membutuhkan waktu yang lama.

Berdasarkan Tabel 14 dan Tabel 15 dapat diketahui bahwa total

penggunaan tenaga kerja tumpangsari jagung kacang tanah secara

keseluruhan tidak jauh berbeda dengan usahatani monokultur jagung.

Pada usahatani monokultur jagung total tenaga kerja 174,35HKP/Ha,

sedangkan tumpangsari jagung kacang tanah membutuhkan rata-rata

total tenaga kerja 178 HKP/Ha. Hal ini karena pada usahatani

tumpangsari jagung kacang tanah, sebagian besar petani tidak

melakukan proses pengeringan dan pasca panen kacang tanah,

sehingga biaya tenaga untuk proses ini dapat ditekan.

Page 71: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani

a. Biaya-biaya

Konsep biaya yang digunakan dalam analisis usahatani

monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah adalah biaya

mengusahakan. Adapun komponen biaya yang dikeluarkan petani

antara lain biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya pajak

tanah, biaya penyusutan alat, dan biaya pengangkutan hasil panen.

1) Biaya Sarana Produksi Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah

Macam sarana produksi serta besar biayanya dapat dilihat pada

Tabel 16:

Tabel 16. Rata-rata Biaya Sarana Produksi pada Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Monokultur jagung Tumpangsari jagung-kacang tanah

Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1 Benih (Rp)

a. Jagung b. Kacang tanah

141.100,00

559.779,00

88.942,00

353.000,00

291.677,00

1.151.384,00 Jumlah 141.100,00 559.779,00 441.942,00 1.443.060,00

2 Pupuk Tanaman Jagung

a. Kandang (Rp) 426.667,00 1.700.926,00 492.500,00 1.624.883,00 b. SP 36 (Rp) 31.167,00 130.953,00 21.267,00 67.418,00 c. Phonska (Rp) 67.680,00 245.132,00 28.240,00 99.121,00 d. Urea (Rp) 92.800,00 365.144,00 47.467,00 158.784,00 Jumlah 618.314,00 2.433.155,00 589.474,00 1.950.206,00

3 Pupuk Tanaman Kacang Tanah

a. SP 36 (Rp) 0,00 0,00 44.000,00 141.778,00 b. Phonska (Rp) 0,00 0,00 33.240,00 126.094,00 c. Urea (Rp) 0,00 0,00 54.267,00 176.043,00 Jumlah 0,00 0,00 131.507,00 443.915,00

4. Pestisida kimia a. Furadan (Rp) 2960,00 10.499,00 5.160,00 15.826,00 b. Fastac (Rp) 7333,00 31.842,00 9.933,00 31.389,00 c. Roundup (Rp) 5300,00 17.922,00 8.400,00 29.231,00 Jumlah 15.593,00 60.263,00 22.493,00 75.396,00

Total 775.007,00 2.978.197,00 1.185.416,00 3.912.577,00

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 7 – 10)

Page 72: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa pada usahatani

monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah biaya

pengadaan pupuk membutuhkan biaya paling besar jika dibndingkan

dengan biaya sarana produksi lainnya. Hal ini karena petani

membutuhkan pupuk dalam jumlah besar selama proses usahataninya.

Jenis pupuk yang digunakan dalam proses usahatani adalah pupuk

kandang, SP-36, Phonska dan urea. Petani mendapatkan pupuk

kandang dari hasil ternak sendiri dan apabila jumlahnya tidak

mencukupi maka petani akan membeli dari luar. Petani membeli pupuk

kandang dengan harga Rp.500,00/kg sudah temasuk biaya angkut.

Harga pupuk SP 36 di pasaran yang umumnya dibeli petani adalah

Rp.110.000,00/sak, dan berat satu sak pupuk urea adalah 50 kg,

sehingga harga pupuk SP 36 sebesar Rp. 2.200 /kg. Harga pupuk

phonska di pasaran yang umumnya dibeli petani adalah

Rp.120.000,00/sak, dan berat satu sak pupuk phonska adalah 50 kg,

sehingga harga pupuk phonska sebesar Rp. 2.400 /kg. Harga pupuk

urea di pasaran yang umumnya dibeli petani adalah Rp.80.000,00/sak,

dan berat satu sak pupuk urea adalah 50 kg, sehingga harga pupuk urea

sebesar Rp. 1.600/kg.

Selisih biaya pengadaan benih pada usahatani monokultur

jagung dan tumpangsari jagung kacang tanah cukup besar. Pada

usahatani monokultur jagung membutuhkan biaya benih

Rp.559.779,00/Ha/MT, sedangkan pada usahatani tumpangsari jagung

kacang tanah membutuhkan biaya pengadaan benih sebesar

Rp. 1.443.066,00/Ha/MT, hal ini karena pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah membutuhkan benih dalam jumlah banyak. Pada

sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah kacang tanah ditanam

pada jarak yang cukup rapat sehingga kebutuhan benih per hektarnya

juga banyak.

Komponen biaya sarana produksi terkecil yang dikeluarkan oleh

petani adalah biaya pengadaan pestisida yakni pada usahatani

Page 73: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

monokultur jagung sebesar Rp 60.263,00/Ha/MT dan pada usahatani

tumpangsari jagung kacang-tanah sebesar Rp 75.395,00/Ha/MT. Biaya

untuk pestisida pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih

besar dari pada biaya pada usahatani monokultur jagung. Hal ini

karena hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung dan

kacang tanah pada sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah

waktu dan jenisnya berbeda, pestisida yang digunakan untuk kedua

tanaman ini jenisnya juga berbeda. Hal ini menyebabkan biaya

pengadaan pestisida pada sistem tanam tumpangsari jagung-kacang

tanah lebih banyak daripada biaya pestisida pada sistem tanam

monokultur jagung.

Rata-rata total biaya yang dikeluarkan untuk usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah Rp. 3.912.577,00/Ha/MT, lebih

besar dari pada biaya untuk usahatani monokultur jagung yang hanya

sebesar Rp. 2.978.197,00/Ha/MT. Hal ini karena pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah petani membutuhkan biaya sarana

produksi pengadaan benih dalam jumlah besar, terutama untuk benih

kacang tanah selain itu komonen pestisida membutuhkan biaya yang

lebih banyak.

2) Biaya Tenaga Kerja

a) Biaya Tenaga Kerja Usahatani Monokultur Jagung

Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja dalam usahatani

monokultur jagung dapt dilihat pada Tabel 17.

Page 74: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 17. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Monokultur Jagung MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No Keterangan Biaya Tenaga Kerja (Rp)

Per UT Per Ha % 1. 2. 3. 4. 5.

6.

7. 8.

Pengolahan tanah Penanaman Pemupukan Pemeliharaan Pengendalian hama dan penyakit Pemanenan dan pengangkutan Pengeringan Pemipilan

260.000,00 147.680,00 164.840,00 90.680,00 16.970,00

256.410,00

213.330,00 181.660,00

994.899,00 585.267,00 713.586,00 373.241,00 66.478,00

981.162,00

818.103,00 697.806,00

19,02 11,19 13,64 7,14 1,27

18,76

15,84 13,34

JUMLAH 1.351.570,00 5.230.542,00 100

Sumber: Analisis Data Primer (15 dan 17)

Upah per hari kerja di daerah penelitian ini sebesar

Rp.30.000,00 untuk tenaga kerja pria, dan Rp.20.000,00 untuk

tenaga kerja wanita. Tenaga kerja dari dalam keluarga petani juga

diperhitungkan dalam analisis dan diperhitungkan sama dengan

tenaga kerja dari luar.

Berdasarkan data Tabel 17 dapat dilihat bahwa total biaya

tenaga kerja yang digunakan pada usahatani monokultur jagung

adalah sebesar Rp. 5.230.542,00/Ha/MT, kegiatan pengolahan

tanah merupakan komponen yang membutuhkan biaya paling

besar yaitu rata-rata sebesar Rp. 994.899,00/Ha/MT untuk 33,16

HKP atau 19,02% dari total biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja

paling sedikit dikeluarkan untuk pemberantasan hama dan penyakit

yaitu sebesar Rp. 66.478,00/Ha/MT untuk 2,22 HKP.

Kegiatan pengolahan tanah membutuhkan biaya besar karena

kegiatan ini juga memerlukan tenaga kerja dalam jumlah yang

banyak. Sedangkan kegiatan pengendalian hama dan penyakit

membutuhkan biaya kecil karena kegiatan ini tidak banyak

memakan waktu, selain itu hama dan penyakit yang menyerang

tanaman jagung jumlahnya tidak terlalu banyak.

Page 75: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b) Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah

Rata-rata biaya penggunaan tenaga kerja dalam usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Rata-rata Biaya Penggunaan Tenaga Kerja Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No. Keterangan Biaya Tenaga Kerja (Rp)

Per UT Per Ha % 1. 2. 3.

4. 5.

6. 7.

8.

9.

10. 11.

12. 13.

Pengolahan tanah Penanaman jagung Penanaman kacang tanah Pemupukan jagung Pemupukan kacang tanah Pemeliharaan Pengendalian hama dan penyakit Pemanenan dan Pengangkutan jagung Pemanenan dan pengankutan kacang tanah Pengeringan jagung Pengeringan kacang tanah Pemipilan Pasca panen kacang tanah

308.000,00 87.170,00

125.220,00

159.500,00 46.000,00

87.000,00 20.700,00

182.500,00

167.180,00

127.480,00

69.180,00

154.400,00 64.160,00

1.035.229,00 284.825,00 414.779,00

525.947,00 151.728,00

309.512,00 68.560,00

606.478,00

552.589,00

429.206,00

224.032,00

527.004,00 209.566,00

19,39 5,33 7,77

9,85 2,84

5,80 1,28

11,36

10,35

8,04

4,20

9,87 3,92

JUMLAH 1.598.490,00 5.339.485,00 100

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 16 dan 18)

Berdasarkan Tabel 18 dapat dilihat bahwa total biaya tenaga

kerja yang digunakan adalah sebesar Rp. 5.339.486,00/Ha/MT,

kegiatan pemanenan dan pengangkutan merupakan komponen

paling besar membutuhkan biaya yaitu rata-rata sebesar

Rp. 1.159.067,00/Ha/MT atau 21,71% dari total biaya tenaga kerja

yang terdiri dari biaya pemanenan dan pengangkutan jagung

sebesar Rp. 606.478,00 dan biaya pemanenan dan pengangkutan

Page 76: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

kacang tanah sebesar Rp. 552.589,00/Ha/MT. Biaya tenaga kerja

paling sedikit dikeluarkan untuk pemberantasan hama dan penyakit

yaitu sebesar Rp. 68.560,00/Ha/MT.

Berdasarkan Tabel 17 dan 18 dapat diketahui bahwa rata-rata

biaya total penggunaan tenaga kerja pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah lebih besar dari pada usahatani monokultur

hai ini terjadi karena usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

membutuhkan kegiatan usahatani yang lebih banyak dibandingkan

usahatani monokultur jagung. Misalnya saja, pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah, kegiatan penanaman,

pemupukan, dan pemanenan tidak dilakukan secara bersamaan

sehingga membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang lebih

banyak. Biaya tenaga kerja pada usahatani tumpangsari

tumpangsari jagung-kacang tanah dengan usahatani monokultur

jagung perbedaannya tidak terlalu jauh. Hal ini karena pada

usahatani tumpangsari jagung kacang tanah, sebagian besar petani

tidak melakukan proses pengeringan dan pasca panen kacang

tanah, sehingga biaya tenaga untuk proses ini dapat ditekan.

3) Biaya Lain-lain

Komponen biaya lain-lain yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi pajak tanah, biaya pengangkutan penjualan dan penyusauan

alat-alat pertanian. Besarnya biaya pajak akan dipengaruhi oleh

luasnya lahan sawah yang dimiliki oleh petani. Adapun biaya

penyusutan peralatan meliputi biaya penyusutan cangkul, ember,

bakul, keranjang, alat semprot, dan sabit yang diperlukan dalam

usahatani jagung. Masing-masing alat tersebut mempunyai umur

ekonomis yang berbeda-beda tergantung pada penggunaannya. Alat-

alat tersebut biasanya digunakan sampai rusak dan tidak dijual lagi,

sehingga alat-alat tersebut tidak memiliki nilai sisa (sama dengan nol).

Komponen biaya lain-lain yang dikeluarkan petani usahatani

monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di

Page 77: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel

19.

Tabel 19. Rata-rata Biaya Lain-lain Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Usahatani Monokultur Jagung (Rp)

Usahatani Tumpangari Jagung-Kacang Tanah (Rp)

Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1 Pajak tanah 3484,00 13.333,00 4033,00 13.333,00 2 Pengangkutan

Penjualan 20.759,00 89.660,00 23.167,00 81.966,00

3 Penyusutan alat a. Cangkul 4.630,00 19.663,00 4.797,00 17.023,00 b. Ember 2.659,00 10.827,00 2.461,00 8.695,00 c. Bakul 3.499,00 14.614,00 2.492,00 8.977,00 d. Keranjang 3.906,00 16.391,00 3.772,00 13.526,00 e. Kresek 8.111,00 33.540,00 8.333,00 28.587,00 f. Sprayer 278,00

675,00 417,00 1.806,00

g. Sabit 3019,00 12351,00 6.305,00 18.318,00 Total 50.346,00 211.056,00 55.778,00 192.091,00

Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 19-22)

Berdasarkan data Tabel 19 dapat diketahui bahwa total biaya

lain-lain pada usahatani monokultur jagung sebesar

Rp. 211.056,00/Ha/MT lebih besar dari total biaya lain-lain pada

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah yang hanya mencapai

Rp. 192.091,00/Ha/MT. Hal ini karena pengangkutan hasil panen pada

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah jumlahnya lebih sedikit

jika dibandingkan dengan pengangkutan hasil panen pada usahatani

monokultur jagung. Pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah,

petani terkadang tidak mengeluarkan biaya untuik pengangkutan

kacang tanah karena hasil panen kacang tanah terkadang langsung

diangkut oleh tengkulak terutama saat panen raya. Hal ini juga

dipengaruhi oleh kepemilikan alat-alat pertanian yang digunakan

petani dalam bercocok tanam. Pada usahatani monokultur jagung

komponen biaya terbesar terdapat pada biaya penyusutan alat yakni

sebesar Rp. 108.062,00. Sama halnya dengan usahatani monokultur,

Page 78: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah, komponen biaya

terbesar terdapat pada biaya penyusutan alat yakni sebesar

Rp.96.792,00. Besarnya biaya pada penyusutan alat karena pada kedua

usahatani ini ,menggunakan alat pertaniaan yang cukup banyak dan

umur ekonomis dari barang pertaniaan yang tidak terlalu lama.

4) Biaya Total

Biaya total merupakan biaya mengusahakan yang terdiri atas

biaya untuk pembelian sarana produksi, upah tenaga kerja luar dan

keluarga, dan biaya lain-lain yang dikeluarkan petani untuk

pembiayaan usahataninya. Biaya total yang dikeluarkan dalam

usahatani monokultur jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dapat dilihat pada Tabel

20.

Tabel 20. Rata-rata Biaya Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Usahatani Monokultur Jagung (Rp)

Usahatani Tumpangari Jagung-Kacang Tanah (Rp)

Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1 Biaya saprodi 775.007,00 2.978.197,00 1.185.415,00 3.912.577,00 2 Biaya tenaga

kerja 1.351.570,00 5.230.542,00 1.598.490,00 5.339.486,00

3 Biaya lain-lain 50.346,00 211.056,00 55.778,00 192.091,00 Total 2.176.923,00 8.419.795,00 2.839.683,00 9.444.154,00

Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 23 - 26)

Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa komponen biaya terbesar

yang dikeluarkan dalam usahatani monokultur jagung dan tumpangsari

jagung-kacang tanah adalah biaya tenaga kerja. Tenaga kerja yang

digunakan di daerah penelitian adalah tenaga kerja luar (buruh tani)

dan tenaga kerja dalam (keluarga). Besarnya biaya tenaga kerja yang

dikeluarkan oleh petani karena banyaknya kegiatan usahatani yang

membutuhkan banyak tenaga kerja dan curahan waktu kerja yang

cukup lama. Selain itu, proses usahatani dari pengolahan lahan hingga

proses pasca panen semuanya menggunakan tenaga manusia

Page 79: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Rata-rata total biaya pada usahatani tumpangsri jagung kacang

tanah adalah Rp. 9.444.154,00/Ha/MT lebih besar daripada usahatani

monokultur Jagung Rp. 8.419.795,00/Ha/MT. Hal ini disebabkan

karena biaya untuk pengadaan saprodi dan upah tenaga kerja pada

usahatani tumpangsri jagung kacang tanah lebih besar. Usahatani

tumpangsri jagung kacang tanah membutuhkan biaya saprodi yang

cukup banyak, terutama untuk pembelian benih karena membutuhkan

benih jagung dan kacang tanah. Usahatani tumpangsri jagung kacang

tanah membutuhkan keuletan dan pemeliharaan yang lebih banyak

daripada usahatani monokultur jagung. Misalnya pada kegiatan

penanaman petani membutuhkan tenaga dan curahan waktu yang lebih

lama karena menanam dua tanaman, selain itu perlu ketelian khusus

mengatur jarak tanam agar kedua tanaman dapat tumbuh dengan baik.

selain itu kegiatan pemupukan dan pemanenan juga tidak dilakukan

secara bersamaan sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih

banyak.

b. Peneriman Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari

Jagung-Kacang Tanah

Penerimaan usahatani dalam penelitian ini merupakan nilai

uang yang diterima petani dari hasil produksi usahatani, diperoleh dari

hasil perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual produk per

kilogram. Rata-rata penerimaan usahatani monokultur jagung dan

tumpangsari jagung-kacang tanah di kecamatan Ngadirojo, Kabupaten

Wonogiri dapat dilihat pada Tabel 21.

Page 80: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 21. Rata-rata Produksi, Harga dan Penerimaan Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Usahatani Monokultur Jagung Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah

Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1 Produksi (Kg)

a. Jagung pipilan b. Kacang

polong basah c. Kacang ose

1223,33

0,00

0,00

4.744,66

0,00

0,00

743,33 782,61

371,43

2.460,21 2.613,29

1.192,40

2 Harga (Rp/ Kg) a. Jagung pipilan b. Kacang

polong basah c. Kacang ose

3016,00

0,00

0,00

3.017,00

0,00

0,00

3010,00 3.500,00

12.500,00

3010,00

3.500,00

12.500,00 3 Penerimaan (Rp) 3.691.167,00 14.313.521,00 5.423.000,00 17.893.633,00

Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 23 – 26)

Berdasarkan Tabel 21, dapat diketahui bahwa rata-rata produksi

jagung yang diperoleh petani pada usahatani monokultur jagung adalah

4.744,66 kg/Ha, dengan harga jagung Rp.3.017,00/kg. Seluruhnya

jagung dijual petani dalam bentuk pipilan, harganya berkisar dari

Rp.2.900,00/kg sampai Rp. 3.000,00/kg. Sedangkan pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah, rata-rata produksi jagung yang

diperoleh petani adalah 2.460,21kg/Ha dimana semua jagung juga

dijual dalam bentuk pipilan dengan harga Rp 3.010,00/kg. Hasil panen

kacang tanah pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dijual

dalam bentuk kacang polong basah dan kacang tanah ose. Rata-rata

produksi kacang tanah dalam bentuk polong basah adalah sebesar

2.613,29 kg/Ha dengan harga Rp. 3500,00/kg, sedangkan rata-rata

produksi kacang tanah yang dijual dalam bentuk ose adalah

1.192,40kg/Ha dengan harga Rp.12.500,00/kg.

Penerimaan usahatani tupangsari jagung-kacang tanah

Rp. 17.893.633,00/Ha/MT lebih besar daripada usahatani monokultur

jagung Rp. 14.313.521,00/Ha/MT. Hal ini disebabkab karena pada

usahatani tumpangsari jagung kacang tanah karena petani memperoleh

Page 81: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

penerimaan tambahan dari hasil tanaman kacang tanah. Jika pada saat

panen harga kacang tanah mahal, maka penerimaan petani akan lebih

besar.

Kebanyakan petani didaerah penelitian memilih menjual kacah

tanah dalam keadaan polong basah atau setelah panen kacang tanah

langsung dijual tanpa melakukan proses pasca panen. Terkadang pada

saat panen raya kacang tanah terdapat tengkulak yang langsung

membeli kacang tanah milik petani. Petani langsung menjual kacang

tanahnya setelah panen dengan beberapa alasan diantaranya petani

akan lebih cepat memperoleh uang dari hasil panennya, selain itu

karena musim hujan yang panjang dan tidak ada panas matahari

membuat petani kesulitan jika ingin menjual kacang tanah dalam

bentuk ose, karena kacang tanah tidak dapat kering sempurna dan

terkadang timbul jamur.

c. Pendapatan Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-

Kacang tanah

Pendapatan usahatani dalam penelitian ini diperoleh dengan

menghitung selisih antara penerimaan usahatani dan biaya usahatani

selama satu musim tanam. Rata-rata pendapatan usahatani monokultur

jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah dalam satu kali masa

tanam dapat kita lihat dalam Tabel 22.

Tabel 22. Rata-rata Total Pendapatan Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No

Uraian

Usahatani Monokultur Jagung (Rp)

Usahatani Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah (Rp)

Per UT Per Ha Per UT Per Ha 1 Total

penerimaan 3.691.167,00

14.313.521,00

5.423.000,00

17.893.633,00

2 Total biaya 2.176.923,00 8.419.794,00 2.839.683,00 9.444.154,003 Total pendapatan 1.514.244,00 5.893.727,00 2.583.317,00 8.449.479,00

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 23 – 26)

Page 82: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah memliliki pendapatan sebesar

Rp. 8.449.479,00/Ha/MT lebih besar dari pada pendapatan usahatani

monokultur jagung yang memiliki pendapatan sebesar

Rp. 5.893.727,00/Ha/MT. Walaupun biaya usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah lebih besar daripada biaya usahatani monokultur

jagung, namun pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

lebih besar karena penerimaan tumpangsari jagung-kacang tanah yang

jauh lebih besar daripada usahatani jagung dengan monokultur jagung.

4. Efisiensi Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang

Tanah

Rata-rata efisiensi usahatani monokultur jagung dan tumpangsari

jagung-kacang tanah dalam satu kali masa tanam dapat kita lihat dalam

Tabel 23.

Tabel 23. Rata-rata Efisiensi Total Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari Jagung-Kacang Tanah MT November 2010 sampai Februari 2011 di Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

No. Uraian Monokultur Tumpangsari Per Ha Per Ha

1 Total penerimaan usahatani (Rp)

14.313.521,00

17.893.633,00

2 Total biaya usahatani (Rp) 8.419.794,00 9.444.154,00 3 Efisiensi 1,70 1,90

Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 23 – 26)

Tabel 23 di atas menunjukkan bahwa R/C Ratio pada usahatani

nonokultur jagung besarnya 1,70, sedangkan R/C Ratio pada usahatani

tumpangsari jagung-kacang tanah 1,90. Nilai R/C Ratio kedua usahatani

lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa kedua usahatani efisien dengan nilai

R/C Ratio pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih tinggi

daripada usahatani monokultur jagung. Pada usahatani monokultur jagung,

nilai R/C 1,70 hal ini berarti bahwa dengan biaya input sebesar Rp. 1,00

pada usahatani monokultur jagung akan memberikan penerimaan sebesar

Rp. 1,70. Pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah nilai R/C

sebesar 1,90 hal ini berarti bahwa dengan biaya input sebesar Rp. 1,00

Page 83: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah akan memberikan

penerimaan sebesar Rp. 1,90.

5. Perbandingan Pendapatan Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari

Jagung-Kacang Tanah

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pendapatan

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih tinggi daripada usahatani

monokultur jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah (Rp. 8.449.479,00) lebih besar

daripada pendapatan monokultur jagung (Rp. 5.893.727,00).

Hasil uji t menunjukkan bahwa thitung besarnya 6,264, sedangkan ttabel

(α=0,05) besarnya 1,699. Nilai thitung lebih besar daripada ttabel,, maka

pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

(Rp. 8.449.479,00/Ha/MT) lebih tinggi daripada pendapatan usahatani

monokultur jagung (Rp. 5.893.727,00/Ha/MT). Berdasarkan uji t,

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah memberikan pendapatan lebih

tinggi dari pada usahatani monokulktur jagung. Hal ini karena pada

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah memiliki penerimaan

(Rp. 17.893.633,00/Ha/MT) lebih besar dari pada penerimaan pada

usahatani monokultur jagung (Rp. 14.313.521,00/Ha/MT).

Penerimaan yang lebih besar ini karena pada usahatani tumpangsari

jagung kacang tanah petani memperoleh output berupa jagung dan kacang

tanah, sedangkan pada usahatani monokultur jagung petani hanya

memperoleh output berupa jagung. Produksi jagung dengan sistem tanam

tumpangsari jagung kacang tanah rata-rata hanya mencapai ½ dari

produksi jagung yang ditanam dengan sistem monokultur jagung, namun

karena pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah ini petani

memperoleh output berupa kacang tanah, maka dapat meningkatkan

penerimaan petani.

Produksi tanaman jagung pada sistem tanam tumpangsari jagung-

kacang tanah lebih tinggi dari pada produksi tanaman jagung pada sistem

tanam monokultur jagung. Hal ini karena pada usahatani tumpangsari

Page 84: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

jagung-kacang tanah. Pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal, dimana

pada tanaman jagung yang ditanam dengan sistem tanam tumpangsari

jagung kacang tanah, tanaman jagung memiliki tongkol yang lebih besar

dan berbuah lebih lebat jika dibandingkan dengan produksi jagung pada

budidaya monokultur jagung. Pada usahatani monokultur jagung, tanaman

jagung ditanam dengan jarak tanam yang cukup rapat, hal ini

menyebabkan tanaman jagung banyak yang terserang penyakit serta tidak

dapat tumbuh optimal dan bertongkol kecil.

Harga jagung pipilan sebesar Rp. 3.000,00, sedangkan kacang tanah

yaitu Rp. 3.500/kg (kacang tanah dalam bentuk polong basah) dan

Rp. 12.500/kg (kacang tanah bentuk ose). Harga kacang tanah yang lebih

tinggi ini mampu meningkatkan penerimaan petani tumpangsari jagung-

kacang tanah. Penerimaan petani dari tanaman kacang tanah yang ditanam

secara tumpangsari jagung-kacang tanah sebesar Rp. 10.490.170,00 atau

58,63% dari total penerimaan (Rp. 17.893.633,00/Ha/MT). Proporsi

penerimaan dari tanaman kacang tanah yang besar ini mampu

meningkatkan penerimaan pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah.

Total biaya pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah

Rp. 9.444.154,00/Ha/MT, sedangkan total biaya pada usahatani

monokultur Rp. 8.419.794,00/Ha/MT. Pada usahatani tumpangsari jagung

kacang tanah, rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk pembudidayaan

kacang tanah ± 50% dari total biaya. Pada usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah proporsi biaya pembudidayaan kacang tanah yang mencapai

50% dari total biaya ternyata mampu memberikan penerimaan yang lebih

tinggi dibandingkan dengan penerimaan dari tanaman jagung, sehingga hal

ini mampu meningkatkan pendapatan usahatani tumpangsari jagung-

kacang tanah.

Page 85: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

6. Perbandingan Efisiensi Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari

Jagung-Kacang Tanah

Pendapatan yang tinggi belum tentu bahwa usahatani tersebut

efisien, maka dari itu suatu usahatani perlu dihitung besarnya nilai

efisiensi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah efisiensi

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih tinggi dari pada efisiensi

usahatani monokultur jagung. Pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah perbandingan antara penerimaan (Rp. 17.893.633,00/Ha/MT) dan

total biaya (Rp. 9.444.154,00/Ha/MT) lebih besar dari pada usahatani

monokultur jagung dengan perbandingan antara penerimaan

(Rp. 14.313.521,00/Ha/MT) dan total biaya (Rp. 8.419.794,00/Ha/MT.

Usahatani tuimpangsari jagung-kacang tanah memiliki efisiensi (1,90)

lebih besar dari pada efisiensi usahatani monokultur jagung (1,70).

Hasil uji t menunjukkan bahwa thitung besarnya 4,672, sedangkan ttabel

(α=0,05) besarnya 1,699. Nilai thitung lebih besar daripada ttabel, maka

efisiensi usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah (1,90) lebih tinggi

daripada efisiensi usahatani monokultur jagung (1,70). Pada usahatani

monokultur jagung, nilai R/C 1,70 hal ini berarti bahwa dengan biaya

input sebesar Rp. 1,00 pada usahatani monokultur jagung akan

memberikan penerimaan sebesar Rp. 1,70. Pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah nilai R/C sebesar 1,90 hal ini berarti bahwa dengan

biaya input sebesar Rp. 1,00 pada usahatani tumpangsari jagung-kacang

tanah akan memberikan penerimaan sebesar Rp. 1,90. Efisiensi usahatani

tumpangsari jagung kacang tanah lebih tinggi daripada efisiensi usahatani

monokultur jagung karena dengan pengeluaran biaya input yang sama

yakni sebesar Rp. 1,00 pada usahatani monokultur jagung dan tumpangsari

jagung-kacang tanah akan memberikan penerimaan yang berbeda, dimana

pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah akan memberikan

penerimaan yang lebih tinggi dari pada penerimaan usahatani monokultur

jagung.

Page 86: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Hal ini karena pada usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah,

pemanfaatan dari tenaga kerja lebih optimal. Pada usahatani tumpangsari

jagung-kacang tanah kegiatan pengolahan tanah dan pemeliharaan dapat

dilakukan secara bersamaan, sehingga dapat memanfaatkan tenaga kerja

lebih optimal karena dapat membudidayakan dua tanaman sekaligus. Pada

usahatani monokultur distribusi tenaga kerja sering tidak merata, dimana

ada masa-masa tidak ada pekerjaan sama sekali. Pada sistem tanam

tumpangsari kegiatan penanaman dan pemanenan dilakukan secara

berangsur-angsur sehingga pembagian tenaga kerja lebih merata

(Thahir,1992: 23)

Tanaman kacang tanah adalah tanaman yang mampu mengikat

nitrogen sehingga mampu menyuburkan tanah. Hal ini sangat bermanfaat

bagi tanaman jagung dan kacang tanah karena mampu mendukung

pertumbuhan, sehingga tanaman jagung dan kacang tanah mampu

berproduksi tinggi.

Tumpangsari jagung-kacang tanah juga merupakan salah satu upaya

mengatasi fluktuasi harga jagung, maksudnya apabila tanaman jagung

tumbuh jelek atau mati masih didapat jenis tananam kacang tanah yang

diharapkan dapat menghasilkan dan memberikan penerimaan bagi petani.

Usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih efisien dari pada

mobnokultur jagung karena sistem tanam tumpangsari mampu

memanfaatkan input secara optimal dan akan memberikan penerimaan

yang lebih tinggi dibandingkan monokultur jagung.

7. Kendala Petani dalam Usahatani Monokultur Jagung dan Tumpangsari

Jagung-Kacang tanah

Petani dalam membudidayakan tanaman jagung baik dengan sistem

tanam tumpangsari maupun sistem tanam monokultur sering menghadapi

beberapa kendala. Kendala yang sering muncul pada saat proses budidaya

diantaranya yaitu terkadang sering terjadi serangan hama dan penyakit

pada tanaman yang menyebabkan produksi tanaman menurun. Petani

Page 87: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

biasanya menanggulangi hama dan penyakit ini dengan pemberian

pestisida.

Kendala lain yang sering muncul adalah tingginya harga saprodi

serta harga jual jagung yang fluktuatif terutama pada saat panen tiba.

Pada saat harga jual jagung rendah, petani mengatasinya dengan

menyimpan buah jagung terlebih dahulu dan menjualnya saat harga buah

jagung tinggi. Petani menyimpan tanaman jagung dalam keadaan masih

bertongkol dan masih terdapat kelobot untuk menggantung buah jagung.

Petani menyimpan jagung dalam keadaan masih bertongkol agar biji

jagung tidak rusak dan biji jagung tidak berjamur. Pada saat harga jagung

stabil atau harga jagung sudah tinggi, petani baru memipilnya dan

menjualnya ke pasar.

Page 88: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang analisis komparatif usahatani monokultur

jagung dan tumpangsari jagung-kacang tanah di Kabupaten Wonogiri ini,

kesimpulan yang dapat diambil antara lain :

1. Besarnya biaya mengusahakan pada usahatani monokultur jagung adalah

Rp. 8.419.794,00/Ha/MT, besarnya penerimaan adalah

Rp. 14.313.521,00/Ha/MT, sehingga pendapatan yang diperoleh petani

adalah Rp. 5.893.727,00/Ha/MT. Besarnya biaya mengusahakan pada

usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah adalah

Rp. 9.444.154,00/Ha/MT besarnya penerimaan adalah

Rp. 17.893.633,00/Ha/MT, sehingga pendapatan yang diperoleh petani

adalah Rp 8.449.479,00Ha /Ha/MT.

2. Usahatani tumpangsari jagung kacang-tanah memiliki pendapatan yang

lebih tinggi jika dibandingkan dengan usahatani monokultur jagung (Hasil

uji t pendapatan menunjukkan bahwa thitung nilainya 6,264 lebih besar dari

pada ttabel yang nilainya 1,699)

3. Usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah lebih efisien untuk

dikembangkan daripada usahatani monokultur jagung (Hasil uji t efisiensi

menunjukkan bahwa thitung nilainya 4,672, lebih besar dapi pada ttabel yang

nilainya 1,699)

2. Saran

Dari hasil penelitian ini, disarankan petani dan pemerintah daerah

Kabupaten Wonogiri lebih memperhatikan pengembangan usahatani jagung

secara tumpangsari salah satunya tumpangsari jagung-kacang tanah. Hal ini

dapat diwujudkan antara lain dengan :

1. Petani menggunakan sistem tanam tumpangsari jagung-kacang tanah

daripada monokultur jagung, karena sistem tanam tumpangsari jagung-

kacang tanah memberikan pendapatan dan efisiensi yang lebih tinggi

daripada usahatani monokultur jagung.

Page 89: ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI TUMPANGSARI JAGUNG DAN ... · PDF fileD. Kekurangan dan kelebihan Usahatani ... Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Bahan ... adalah data primer dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2. Petugas penyuluh lapang lebih aktif untuk memotifasi petani agar mau

membudidayakan tumpangsari jagung-kacang tanah serta memberikan

pengetahuan tentang budidaya tumpangsari jagung-kacang tanah agar

kedua tanaman dapat tumbuh dengan optimal dan berproduksi lebih tinggi.