Upload
others
View
14
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PANDUAN PRAKTIKUM
ILMU USAHATANI
SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2018-2019
Oleh :
1. Ir. EKO PRIYANTO, MP.
2. DR. Ir. ENDANG YEKTININGSIH, MP.
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS - FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL βVETERANβ JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
i
KARTU PESERTA PRAKTIKUM ILMU USAHATANI
Nama Mahasiswa : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
N P M : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
Semester / Program Studi : β¦β¦β¦β¦ / Agribisnis
Tahun Akademik : 2018 / 2019
Golongan : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
Nilai Akhir : β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
No Acara Praktikum Tanggal Praktikum
Nilai Aktivitas
Nilai Laporan
Paraf Pembimbing
Surabaya,..................................2019
Mengetahui :
Kalab Agribisnis, Pembimbing Praktikum,
IR. EKO PRIYANTO, MP. ..........................................
ii
TATA TERTIB
PRAKTIKUM USAHATANI
1. Seluruh rangkaian acara kegiatan praktikum wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah USAHATANI.
2. Bagi mahasiswa yang mengulang kuliah diwajibkan mengikuti seluruh acara
praktikum termasuk kunjungan ke industri (Praktikum Lapangan).
3. Demi kelancaran pelaksanaan praktikum, praktikan diwajibkan datang 10
menit sebelum praktikum dimulai.
4. Apabila tidak mengikuti salah satu rangkaian acara praktikum maka harus membuat surat izin yang diserahkan kepada asisten dan WAJIB mengikuti acara susulan pada golongan lain yang sedang melaksanakan materi yang ditinggalkan. Khusus untuk praktikum lapangan praktikan WAJIB mengikutinya. Bagi yang tidak mengikuti akan mendapatkan nilai E.
5. Pembuatan laporan diberikan waktu 1 minggu setelah acara praktikum. Keterlambatan pengumpulan laporan hingga batas waktu yang ditentukan akan mendapatkan pengurangan nilai.
6. Berpakaian rapi dan sopan, menggunakan baju berkerah dan sepatu tertutup dalam mengikuti semua acara praktikum.
7. Dilarang merokok, berbuat tidak sopan, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum.
8. Menghormati dan berlaku sopan terhadap sesama praktikan, asisten, dosen.
9. Asisten berhak menegur, memperingatkan, dan memberi sanksi kepada praktikan yang dianggap menggangu pelaksanaan praktikum. Ketentuan lain
yang belum tercantum akan diberitahukan kemudian
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT. maka telah diselesaikan
penyusunan Buku Panduan Praktikum Ilmu Usahatani. Buku panduan praktikum ini disusun
guna membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum untuk mata kuliah Ilmu
Usahatani pada semester IV program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Pembangunan Nasional β Veteranβ Jawa timur.
Dalam penyusunan buku panduan praktikum ini penulis telah banyak mendapat
bantuan dan sumbangan pemikiran baik dari fakultas maupun dari rekan-rekan sejawat di
program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasionalβ Veteranβ
Jawa timur. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa untuk menuju sempurnanya buku panduan ini
masih banyak kekurangan. Dengan demikian kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kemajuan di masa mendatang.
Surabaya, Pebruari 2019
Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
KARTU PESERTA PRAKTIKUM ................................................................... i
TATA TERTIB ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI . .................................................................................................. iv
ACARA I : Pola dan Tipe Usahatani .................................................................. 1
ACARA II : Tinjauan Ke Lapang : Pola dan Tipe Usahatani ............................. 3
ACARA III : Beberapa Pengertian Petani dan Perusahaan Pertanian ............... 4
ACARA IV : Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani ..................................... 6
ACARA V : Tinjauan Ke Lapang Faktor-Faktor Produksi : Lahan, Tenaga
Kerja, Modal dan Pengelolaan Usahatani .................................... 7
ACARA VI : Biaya dan Pendapatan Usahatani ................................................. 8
ACARA VII : Analisis dengan Perhitungan Faktor Waktu Atas Nilai Uang ..... 12
ACARA VIII : Praktikum Lapang ...................................................................... 17
1
ACARA I
POLA DAN TIPE USAHATANI
Pengantar
Menurut Soeharjo P., Usahatani dapat diklasifikasikan menurut, pola usahatani, tipe
usahatani, struktur usahatani, dan bentuk usahatani. Menurut polanya, usahatani di tanah sawah
dibedakan menjadi : sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah teknis,
sawah dengan pengairan sederhana, sawah tadah hujan, sawah pasang surut dan sawah lebak.
Pada usahatani ikan dikenal 4 (empat) macam pola yaitu, pola air tawar biasa, pola air
tawar deras, pola mina padi dan pola air asin/payau. Sedangkan pada usahatani ternak dikenal
2 (dua) pola yaitu, pola kandang/kereman (untuk pola kandang dikenal pola batre, sel dan
biasa) dan pola lepas.
Untuk tipe usahatani dikenal ada beberapa macam tipe yaitu, usahatani padi, usahatani
palawijaya, usahatani khusus, usahatani campuran dan usahatani ganda (multiple cropping).
Untuk struktur usahatanu dibedakan menjadi khusus, tidak khusus dan campuran.
Corak usahatani dibedakan menjadi komersial dan subsisten. Sedangkan bentuk usahatani
dibedakan atas pengusaan faktor-faktor produksi oleh petani yang meliputi : perorangan,
koperatif, kolektif dan inti/plasma.
Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang klasifikasi usahatani yang
menyangkut : Pola usahatani dan tipe usahatani, untuk usahatani tanah sawah, ikan maupun
ternak.
Pelaksanaan
1. Mahasiswa dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok
2. Mahasiswa (tiap-tiap kelompok) mengumpulkan bahan-bahan pola dan tipe usahatani
3. Arahan dosen tentang bahan yang akan di diskusikan
4. Mahasiswa mendiskusikan bahan-bahan tersebut tentang pengertian secara teoritis
serta ciri-ciri khusus dari tiap-tiap pola dan tipe usahatani yang bersangkutan.
5. Mengumpulkan laporan singkat
2
Catatan :
1. Laporan dibuat per kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang)
2. Ketua kelompok mengatur pembagian tugas untu membuat laporan, presentasi dan
kegiatan lain
3
ACARA II
TINJAUAN KE LAPANG : POLA DAN TIPE USAHATANI
Pengantar
Tiap kelompok mengadakan peninjauan ke lapang dengan lokasi yang telah di tentukan
oleh Pembimbing Praktikum. Untuk mendapatkan info tentang pola dan tipe Usahatani yang
ada di lokasi / desa setempat.
Tujuan
Mahasiswa dapat menentukan secara tepat pola dan tipe Usahatani yang ada di lokasi /
desa setempat.
Pelaksanaan
1. Mahasiswa di kelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok
2. Tiap kelompok meninjau ke lapang / desa yang telah ditentukan Pembimbing
Praktikum
3. Tiap kelompok mengumpulkan bahan / info tentang pola dan tipe usahatani di lokasi /
desa setempat
4. Tiap kelompok mendiskusikan ciri-ciri khusus tentang pola dan tipe usahatani yang
ada di lokasi / desa setempat
5. Tiap kelompok menentukan secara tepat tentang pola , tipe dan ciri usahatani yang
ada di lokasi / desa setempat, dalam bentuk laporan singkat.
Catatan :
1. Laporan dibuat per kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang)
2. Ketua kelompok mengatur pembagian tugas untu membuat laporan, presentasi dan
kegiatan lain
4
ACARA III
BEBERAPA PENGERTIAN PETANI DAN PERUSAHAAN USAHATANI
a. Petani / Pengusahan Pertanian
Petani merupakan manusia yang beusaha mengatur atau mengusahakan
pertumbuhan tanaman dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Atau batasan lain bahwa petani adalah orang yang bekerja dibidang pertanian
dan memperoleh bagian pendapatan paling besar (>50% dari total pendapatan) dari
sektor pertanian di banding sektor lainnya.
b. Peranan Pertanian Penggarap
Petani dengan status sebagai penggarap lebih banyak menggunakan keterampilan
fisik seperti, menyiapkan tempat pembibitan, mengolah tanah, memupuk.
c. Petani sebagai manager; memiliki 4 (empat) kemampuan yanitu 1) bekerja, 2) belajar,
3) berfikir secara imaginative, kreatif dan 4) beraspirasi (bercita-cita)
d. Usahatani merupakan/sebagai tempat diatas permukaan bumi dimana pertanian
dilaksanakan oleh petani: baik sebagai pemili, penyewa atau penyakap atau manager
yang digaji.
e. Perusahaan Usahatani
Perusahaan usahatani adalah berbentuk suatu lembaga bisnis dan sudah
mempertimbangkan untung dan rugi hasil usahataninya. Biasanya diawali dengan suatu
perencanaan berupa penggunaan input (biaya) dan output yang diperoleh berupa
penerimaan. Kegiatan produksi setiap usahatani merupakan kegiatan bisnis, dimana
antara ratio penerimaan dan pengeluaran mempunyai nilai > satu.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang petani sebagai pengusaha individu
maupun sebagai manager yang digaji, serta perusahaan usahatani.
Pelaksanaan
1. Berdasarkan kelompok-kelompok mahasiswa, wajib mencari bahan tentang petani,
pengusaha individu, pengusaha usahatani dan petani sebagai manager.
5
2. Arahan dari dosen, tentang pengertian, fungsi dan peranan masing-masing, petani
secara individu, sebagai manager dan sebagai perusahaan usahatani.
3. Diskusi oleh masing-masing kelompok.
4. Pengumpulan laporan singkat.
Catatan :
1. Laporan dibuat per kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang)
2. Ketua kelompok mengatur pembagian tugas untuk membuat laporan, presentasi dan
kegiatan lain
6
ACARA IV
FAKTOR β FAKTOR PRODUKSI DALAM USAHATANI
Pengantar
Didalam usahatani dikenal ada 4 ( empat ) faktor pokok usahatani yaitu : 1) Lahan, 2)
Tenaga Kerja, 3) Modal dan 4) Pengelolaan (management). Pemahaman dan pengenalan
unsur pokok usahatani menjadi syarat penting, terutama yang menyangkut pemilikan dan
penguasaan terhadap faktor-faktor tersebut. Pemilikan akan memberikan kekuatan dan
kekuasaan untuk berbuat terhadap faktor-faktor tersebut dan digunakan dalam kegiatan
produksi. Perbedaan status kepemilikan dan terlihat aspek positif dan negatifnya terhadap
perlakuan dalam produksi. Kita juga memahami bahwa skala dan distribusi faktor-faktor
produksi akan menentukan tingkat serta distribusi pendapatan dan kekuasaan di dalam
masyarakat.
Tujuan
Mengetahui dan memahami faktor-faktor atau unsur-unsur pokok usahatani secara
teoritis yang meliputi : tanah, tenaga kerja, modal dan pengelolaan (management)
Pelaksanaan
1. Mahasiswa/kelompok mahasiswa mencari bahan/literature tentang lahan,
tenaga kerja, modal dan pengelolaan usahatani secara teori.
2. Pengarahan diskusi oleh dosen tentang status penguasaan lahan, macam tenaga
kerja, cara memperoleh tenaga kerja, upah macam modal dan cara
memperolehnya, serta system pengelolaan usahataninya
3. Diskusi diantara kelompok mahasiswa
4. Mahasiswa menyusun laporan singkat yang telah dibahas
7
ACARA V
TINJAUAN KE LAPANG
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI : LAHAN, TENAGA KERJA, MODAL DAN
PENGELOLAAN DALAM USAHATANI
Pengantar
Tiap kelompok mengadakan peninjauan ke lapang dengan lokasi yang telah di tentukan
oleh Pembimbing praktikum. Untuk mendapatkan info tentang Lahan, Tenaga Kerja, Modal
dan Pengelolaan Usahatani yang ada di lokasi / desa setempat.
Tujuan
Mahasiswa dapat menentukan Lahan, Tenaga Kerja, Modal dan Pengelolaan Usahatani
yang ada di lokasi / desa setempat.
Pelaksanaan
1. Mahasiswa di kelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok
2. Tiap kelompok menuju ke lapang / desa yang telah ditentukan Pembimbing
3. Tiap kelompok mengumpulkan bahan / info tentang Lahan, Tenaga Kerja, Modal dan
Pengelolaan Usahatani di lokasi / desa setempat
4. Tiap kelompok mendiskusikan tentang Lahan, Tenaga Kerja, Modal dan Pengelolaan
Usahatani yang ada di lokasi / desa setempat
5. Tiap kelompok menentukan macam tepat tentang Lahan, Tenaga Kerja, Modal dan
Pengelolaan Usahatani yang ada di lokasi / desa setempat, dalam bentuk laporan
singkat.
Catatan :
1. Laporan dibuat per kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang)
2. Ketua kelompok mengatur pembagian tugas untuk membuat laporan, presentasi dan
kegiatan lain
8
ACARA VI
BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI
Pengantar
Didalam usahatani pengukuran pendapatan sangat penting dilakukan, karena dengan
diketahuinya pendapatan, maka dapat dilhat/diprediksi berhasil atau tidaknya usahatani yang
dilakukan oleh petani. Umumnya semakin besar pendapatan yang diperoleh petani maka dapat
dikatakan usahatani yang dilakukan petani berhasil baik.
Tujuan
Untuk mengetahui macam-macam biaya usahatani dan mengetahui pendapatan
usahatani
Pelaksanaan
1. Mahasiswa mencari data tentang biaya dan pendapatan usahatani melalui
literature/studi pustaka (melihat skripsi tentang usahatani)
2. Setelah data didapat lalu data dianalisa dengan menghitung pendapatan usahatani
3. Setelah diperoleh hasil analisa selanjutnya dibuat laporan dan pembahasannya
Cara Perhitungan Biaya Produksi ( Cost )
Dalam usahatani dikenal 2 (dua) macam biaya, yaitu biaya produksi dan biaya
variabel.
1). Biaya Variabel
Biaya Variabel dinilai berdasarkan jumlah fisik dikalikan dengan harga variabel tersebut.
Untuk fisik dapat berupa : gram, kg, kwintal atau ton, sangat tergantung dari jenis dan
macam biaya variabel.
9
Cara Perhitungan Biaya Variabel
Contoh : Dalam usahatani digunakan 20 kg benih padi dengan harga Rp. 7.000,- per kg.
Hal ini berarti biaya benih adalah 20 x Rp. 7.000,- = Rp. 14.000,-
2). Biaya Tetap
Untuk menilai/menghitung biaya tetap (first cost) seperti cangkul, hand traktor, bajak
dan bangunan yang dipergunakan dalam usahatani, serta lahan atau sawah, dengan cara
menghitung biaya penyusutan (depresiasi). Depresiasi merupakan pengalokasian biaya
secara sistematis dari sebagian harga perolehan modal tetap pada setiap periode. Untuk
bangunan dan sawah ataupun alat dapat juga diperhitungkan dengan cara menyewa.
Cara perhitungan Biaya Tetap
Untuk menghitung biaya tetap X (misalnya), kita perlu mempertimbangkan dalam
menentukan beban depresiasi setiap periode (per tahun) adalah :
a) Harga perolehan alat tersebut
b) Nilai sisa (residu)
c) Umur ekonomis
Dalam menghitung biaya penyusutan per tahun kita ada beberapa metode yaitu : 1)
metode garis lurus, 2) metode jam jasa ( service-hours method ), 3) metode hasil
produksi (productive-out put method) dan 4) metode beban berkurang (reducing-charge
method)
Cara perhitungan masing-masing metode sebagai berikut :
1). Metode Garis Lurus
Rumusnya : Harga perolehanβNilai sisa
Jangka usia ekonomi
Contohnya : Bila diketahui harga perolehan 1 unit mesin Rp 100.000,- nilai sisa
ditaksir Rp 10.000,- dan jangka usia ekonominya 3 tahun maka penyusutannya = (Rp
100.000 β Rp 10.000) : 3 = Rp. 30.000
10
2) Metode Jam Jasa (service-hours method)
Rumusnya :
Contoh : Bila diketahui harga perolehan 1 unit mesin Rp.100.000,- nilai sisa ditaksir
Rp.10.000,-
Dan jumlah jam penggunaannya selama 8.000 jam maka penyusutannya = (Rp .100.000 β
Rp.10.000) : 8.000 = Rp 11,25,-
3) Metode Hasil Produksi ( productive-output method )
Rumusnya:
Contoh : Bila diketahui harga perolehan 1 unit mesin Rp 100.000,- nilai sisa ditaksir Rp.
10.000,- dan jumlah produksinya 30.000 unit maka penyusutannya = (Rp. 100.000 β Rp.
10.000) : 30.000 = Rp. 3,-
4) Metode Beban Berkurang (reducing-charge method)
Dalam metode ini beban depresiasi tahun β tahun pertama akan lebih besar daripada beban
despresiasi tahun-tahun berikutnya. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa aktiva yang
baru akan dapat digunakan dengan lebih efisien dibandingkan aktiva yang lebih tua.
Salah satu metodenya adalah metode jumlah angka tahun (sum of years-digit method)
Contoh :
Bila diketahui harga perolehan 1 unit mesin Rp. 100.000,- nilai sisa ditaksir Rp.10.000,- dan
jangka usia ekonominya 3 tahun maka penyusutannya pertahunnya = (Rp. 100.000 β Rp.
10.000) : 3 = Rp.30.000,-
Jumlah angka tahun : π(π+ 1)
2 = 3 ( 3 + 1 ) : 2 = 6
Harga perolehan β Nilai sisa
Jangka jam jasa
Harga perolehan β Nilai sisa
Taksiran produksi
11
Penyusutan per tahun sebagai berikut :
Tahun Depresiasi Akumulasi Nilai Buku
0
1
2
3
3/6 x Rp 90.000 = 45.000
2/6 x Rp 90.000 = 30.000
1/6 x Rp 90.000 = 15.000
-
45.000
30.000
15.000
100.000
55.000
25.000
10.000
12
ACARA VII
ANALISIS DENGAN MEMPERHITUNGKAN FAKTOR WAKTU ATAS NILAI
UANG
1. Pengertian Investasi
Investasi sebagai tambahan asset antara dan asset tetap kepada perusahaan. Di dalam
pertanian investasi dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1) Penggantian atas barang modal yang telah rusak
2) Adopsi teknologi mekanik yang menurut ongkos dan menaikkan keuntungan.
3) Pengemban usaha yang ada
4) Tambahan usaha baru
2. Nilai uang karena waktu
Paling tidak ada tiga alasan mengapa uang yang diterima sekarang bernilai lebih
tinggi dibandingkan dengan yang diterima di masa yang akan datang :
a. Opportunity Cost
Karena meminjamkan ditempat lain kita akan kehilangan kesempatan menggunakan
kepentingan atau tujuan lain.
b. Resiko
Karena ketidakjujuran seorang peminjam, uang yang dipinjamkan mungkin saja pada
suatu waktu tidak kembali lagi. Perolehan bunga dari peminjam merupakan
penggantian atau penghargaan karena yang meminjamkan telah mengambil resiko.
c. Inflasi
Bila diasumsikan bahwa selama masa peminjam telah terjadi inflasi, maka uang yang
telah dipinjamkan tidak akan sama daya belinya pada saat kita menerimanya kembali.
Turunnya daya beli tersebut menurut adanya tambahan nilai.
13
3. Metode Analisis
Analisis yang lazim untuk menghitungnya :
a. Net Present Value ( NPV ) = Nilai Bersih Sekarang
Merupakan selisih dari jumlah manfaat dan biaya yang telah dikurangi
hasilnya ( discounted ) dengan tingkat bunga tertentu selama umur usaha yang
diperhitungkan. Suatu investasi dikatakan layak ( go project ) jika NPV lebih
besar dari 0, dan tidak layak ( no go project ) jika lebih dari kecil dari 0.
Formula :
Compounding : FV = PV x ( 1 + i )2
Discounting : PV =
DF ( discount factor ) =
Keterangan : FV = Future Value
i = Interest Time
PV = Present Value
t = Time
NPV = Selisih PV positif dan PV negative
Formula :
NPV =
β [π΅1 β πΆ1
(1_π)π]
π
π=1
β πΎ0
1 FV x (1 + i)t
1
(1 + i)t
14
Perbandingan antara semua Present Value (PV) yang bernilai positif dengan Present
Value (PV) yang bernilai negative dari suatu periode proyek tertentu.
Suatu investasi dikatakan layak (go project) jika B/C lebih besar dari 1, dan tidak
layak (no go project) jika B/C lebih kecil dari 1, sedangkan bila B/C = 1 keputusan
investasi tergantung pada keputusan (judgment) pemilik modal/pemilik usaha.
B/C terdiri atas Gross B/C dan Net B/C :
1) Gross B/C adalah perbandingan antara jumlah manfaat setelah dikurangi nilai
(discounted) dengan biaya setelah dikurangi nilainya (discounted) selama umur
usaha diperhitungkan.
2) Net B/C adalah perbandingan antara jumlah selisih manfaat setelah dikurangi
nilainya (discounted) selama umur usaha diperhitungkan.
Formula :
(1) Gross B/C =
n
1tt
t
n
1tt
t
-
i)(1
C
i)(1
B
C
B
(2) Net B/C =
b. Internal rate of return (IRR)
Tingkat hasil internal (IRR) adalah besarnya tingkat bunga yang membuat besarnya
nilai bersih sekarang sama dengan nol (NPV=0) dan dinyatakan dalam present (%).
Usaha dikatakan layak (go project) apabila IRR lebih besar dari tingkat suku bunga
bank. Usaha dikatan tidak layak apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank.
15
Formula :
(a) Tingkat hasil internal dapat dihitung dengan rumus
π΅π‘ β πΆπ‘
(1 β π = πΌπ π )= 0
(b) Besarnya IRR dapat dihitung dengan rumus :
πΌπ π = π1 + (ππππ1
ππππ1 β ππππ2π₯(π2 β π1)
i1. Adalah besarnya tingkat pengurangan (discount rate) yang membuat NPV positif
terkecil
i2. Adalah besarnya tingkat pengurangan (discount rate) yang membuat NPV negatif
terbesar
Tabel 6.9. Analisis B/C,NPV dan IRR
Th
ke
Pengeluaran Biaya (Rp) Peneri
maan
(reven
ue)
Peneri
maan
Bersih
DF
20%
PV
Biaya
(20%)
PV
Peneri
maan
20%
PV
Penerima
an bersih
20%
DF
30%
PV
Peneri
maan
Bersih
Invest
asi
Operas
ional
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5-4) (7) (8=4x7) (9=5x7) (10=6x7
or 9-8)
(11) (12=6x
11) 0 54.000 - 54.000 - 54.000 1.
54.000 - (54.000) 1. (54.000)
1 - 75.200 75.200 96.000 20.800 0.833 62.641,6 79.648 17.326.4 0.769 15.995,2
2 - 75.200 75.200 96.000 20.800 0.694 51.188,8 66.624 14.435.2 0.562 11.689,6
3 - 75.200 75.200 96.000 20.800 0.579 43.540,8 55.586 12.045,2 0.455 9.464
4 - 75.200 75.200 96.000 20.800 0.408 36.240,4 46.272 10.025,6 0.350 7.280
5 - 75.200 75.200 96.000 20.800 0.402 30.236 38.592 8.361,6 0.269 5.595,2
Jumlah 277.847,9 286.540 8.194 (3.976)
16
Analisis B/C, NPV, dan IRR (analisis tersaji pada tabel 6.9)
a. NPV ( pada DF 20%) = Rp. 8.194
b. B/C (pada DF 20%)
(1) Gross B/C = 286.540 : 277.847,9 = 1,03
(2) Net B/C = 62.194 : 54.000 = 1,15
c. IRR
πΌπ π = π1 + (ππππ1
ππππ1 β ππππ2π₯(π2 β π1)
= 20 + ((8.194
88.192 β 3.352)π₯(30 β 20))
= 20 + 7,22 =27,22
17
ACARA VIII
PRAKTIKUM LAPANG
Pengantar
Pengertian usahatani menurut teori para ahli usahatani belum tentu sepaham dan sejalan
dengan apa yang dilaksanakan di lapang. Baik system pengairan teknis yang dapat mengairi
sawah sepanjang kini telah berubah dan terbatas, sejalan dengan perubahan iklim juga struktur
tanah, serta pengelolaannya oleh para petani.
Pembiayaan dalam usahatani ( Cost ) pada umumnya terdiri dari variable cost dan first
cost. Variabel cost merupakan pengeluaran dalam membiayai usahatani yang habis dipakai
dalam satu kali proses produksi. Seperti saprodi ( bibit , pupuk , obat pemberantas hama dan
penyakit ) dan biaya tenaga kerja. First cost atau biaya tetap merupakan pengeluaran dalam
pembiayaan usahatani berupa biaya penyusutan (depresiasi) dari alat yang digunakan dalam
satu kali proses produksi.
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang perhitungan biaya usahatani, baik
biaya variabel, maupun biaya tetap yang selanjutnya dapat mengetahui seberapa besar
pembiayaan dalam usahatani.
Pelaksanaan
1. Mahasiswa mendatangi lokasi ( daerah pedesaan ) untuk mengetahui dan melihat secara
visual pelaksanaan usahatani yang dilaksanakan oleh para petani
2. Berdasarkan kelompok mahasiswa, diadakan pembagian obyek usahatani, yaitu 1)
usahatani padi, 2) usahatani kedelai, jagung dan usahatani lainnya yang ada didaerah
praktikum
3. Dosen mengarahkan mahasiswa, tentang bagaimana cara mahasiswa untuk melihat dan
mengetahui cara-cara pelaksanaan usahatani.
18
Adapun cara tersebut sebagai berikut :
a) Pendekatan ke petani dengan menggunakan teknik berkomunikasi ( kontak sosial )
b) Pembuka kata yang mudah mengarah kepada persoalan yang kita tuju ( usahatani )
c) Cara mengajukan pertanyaan berdasarkan kuesioner
d) Cara mengucapkan terima kasih bila tugas telah selesai
4. Pemeriksaan kelengkapan isian kuesioner, kalau/mungkin terjadi kesalahan atau
belum lengkap
5. Pembuatan laporan hasil praktikum lapang untuk tiap-tiap kelompok
Contoh isi laporan :
I. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan
II. Keadaan Umum Daerah
- Letak Geografis / Administrasi
- Potensi Daerah
III. Usahatani Padi
- Tujuan Berusahatani
- Perhitungan Biaya Produksi
Biaya Variabel
Biaya Tetap
Pendapatan Usahatani
- Permasalahan
IV. Kesimpulan dan Saran