3
PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK A. Depinisi 1. Kekerasan fisik adalah ekspresi, baik yang di lakukan secara fisik yang mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan terhadap kebebasan atau martabat seseoran, kekerasan fisik dapat di lakukan oleh perorangan atau kelompok. 2. Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik adalah suatu upaya Rumah sakit untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung lain atau petugas rumah sakit. 3. Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran. 4. Bayi yang lahir normal, adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram. 5. Anak-anak, adalah masa yang di mulai dari periode bayi sampai masa pubertas yaitu 13 – 14 tahun. 6. Lansia (Lanjut Usia) adalah periode dalam kehidupan yang di tandai dengan menurunya kemampuan fisik dan psikologis. Organisasi kesehatan dunia (WHO), menggolongkan lanjut usia menjadi empat kelompo, yaitu ; Usia pertengahan (midlle age) dari usia 45 th – 59 th, Lanjut Usia (Elderly) dari usia 60 th – 74 th. Lanjut usia tua (Old) dari usia 75 th – 90 th. Dan usia sangat tua (Very old) usia diatas 90 th. 7. Orang dengan gangguan jiwa, adalah orang yang mengalami suatu perubahan pada fungsi kejiwaan, keadaan ini di tandai dengan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individudan atau hambatan dalam melaksanakan peran fungsi social. 8. Perempuan, adalah seorang manusia yang mempunyai vagina, dapat mensturasi, hamil, melahirkan dan menyusui anaknya. 9. Kekerasan terhadap perempuan. Adalah segala bentuk kekerasan berbasis jender yang berakibat menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan. 10. Koma, dalam istilah kedokteran adalah suatu kondisi tidak sadar yang sangat dalam, sehingga tidak memberikan respon terhadap rangsang sakit atau terhadap rangsang cahaya.

PANDUAN kekerasan fisik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bbb

Citation preview

Page 1: PANDUAN kekerasan fisik

PANDUAN PERLINDUNGAN PASIEN TERHADAP KEKERASAN FISIK

A. Depinisi1. Kekerasan fisik adalah ekspresi, baik yang di lakukan secara fisik yang mencerminkan

tindakan agresi dan penyerangan terhadap kebebasan atau martabat seseoran, kekerasan fisik dapat di lakukan oleh perorangan atau kelompok.

2. Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik adalah suatu upaya Rumah sakit untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik oleh pengunjung lain atau petugas rumah sakit.

3. Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi dalam kurun waktu satu jam pertama kelahiran.4. Bayi yang lahir normal, adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42

minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.5. Anak-anak, adalah masa yang di mulai dari periode bayi sampai masa pubertas yaitu 13 – 14

tahun.6. Lansia (Lanjut Usia) adalah periode dalam kehidupan yang di tandai dengan menurunya

kemampuan fisik dan psikologis. Organisasi kesehatan dunia (WHO), menggolongkan lanjut usia menjadi empat kelompo, yaitu ; Usia pertengahan (midlle age) dari usia 45 th – 59 th, Lanjut Usia (Elderly) dari usia 60 th – 74 th. Lanjut usia tua (Old) dari usia 75 th – 90 th. Dan usia sangat tua (Very old) usia diatas 90 th.

7. Orang dengan gangguan jiwa, adalah orang yang mengalami suatu perubahan pada fungsi kejiwaan, keadaan ini di tandai dengan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individudan atau hambatan dalam melaksanakan peran fungsi social.

8. Perempuan, adalah seorang manusia yang mempunyai vagina, dapat mensturasi, hamil, melahirkan dan menyusui anaknya.

9. Kekerasan terhadap perempuan. Adalah segala bentuk kekerasan berbasis jender yang berakibat menyakiti secara fisik, seksual, mental atau penderitaan terhadap perempuan.

10. Koma, dalam istilah kedokteran adalah suatu kondisi tidak sadar yang sangat dalam, sehingga tidak memberikan respon terhadap rangsang sakit atau terhadap rangsang cahaya.

11. Pasien koma, adalah pasien yang tidak dapat di bangunkan, tidak bisa memberikan respon normal terhadap rasa sakit atau rangsangan cahaya, tidak memiliki siklus tidur bangun, dan tidak dapat melakukan tindakan sukarela. Koma dapat timbul karena berbagai kondis, termasuk keracunan, keabnormalan metaboli, penyakit system syaraf pusat,serta luka neurologis akut seperti stroke dan hipoksi, gegar otak karena kecelakaan berat sehingga terjadi perdarahan di dalam tempurung kepala. Koma jugadapat secara sengaja di timbulkan oleh agen farmasentika untuk mempertahan kanfungsi otak setelah timbulnya trauma otak lain.

B. RUANG LINGKUPKekerasan fisik di rumah sakit dapat di alami oleh:1. Bayi baru lahir (neonates) dan anak-anak.

Kekerasan terhadap bayi meliputi semua bentuk tindakan/ perlakuan menyakitkan secara fisik. Pelayanan medis yang tidak standar seperti incubator yang tidak layak pakai, penculikan, bayi tertukar dan penelantaran bayi.

Page 2: PANDUAN kekerasan fisik

2. Kekerasan pada anak (Child abuse) di rumah sakit, adalah perlakuan kasar yang dapat menimbulkan penderitaan, kesengsaraan, penaganiayaan fisik dan sexual, penelantaran ( di tinggal oleh orang tuanya di rumah sakit), maupun kekerasan emosional yang di peroleh dari orang dewasa yang berada di lingkungan rumah sakit. Hal tersebut bisa di lakukan oleh orang tuanya sendir, pasien lain, pengunjung dan atau oleh staf petugas rumah sakit.Terjadinya kekerasan fisikadalah dengan cara penggunaan kekuasan dan otoritasnya terhadap anak yang tidak berbahaya yang seharusnya di berikan perlindungan.

3. Lansia.Dalam kehidupan social, kita mengenal adanya kelompok rentan, yaitu semua orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang mempunyai peradaban.salah satu contohkelompok rentan tersebut adalah orang lanjut usia. Ternyata walau sudah memiliki keterbatasan, lansia juga rentan terhadap kekerasan. Menurut statistic, lebih dari dua jutalansia mengalami kekerasan setiap tahun nya.Kekerasan terhadap lansia adalahsuatu kondisi ketika seorang lansia mengalami kekerasan yang di lakukan oleh orang lain. Dalam banyak kasus kekerasan fisik datang dari orang-orang yang mereka percayai. Karenanya, mencegahkekerasan pada lansia dan meningkatkan kesadaran akan hal ini, menjadi suatu tugas yang sulit. Satistik dari dinas pelayanan di New Zealand menunjukan bahwa kebanyakan, orang-orang yang melakukan kekerasan terhadap lansia merupakan anggota keluarga atau orang yang berada pada posisi yang mereka percayai, seperti pasangan hidup, anak, menantu, saudara, cucu ataupun perawat lansia.Kekerasan fisik terhadap lansia di rumah sakit, yaitu bisa berupa perkosaan , pemukulan, dipermalukan, diancam seperti anak kecil, di abaikan/di telantarkan. Atau mendapat perawatan yang tidak standar.

4. Kekerasan terhadap perempuan.