21

Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik
Page 2: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Pancasila sebagai suatu Pancasila sebagai suatu etikaetika Dengan dipilihnya Pancasila sebagai Dengan dipilihnya Pancasila sebagai

dasar hidup bernegara dan berbangsa dasar hidup bernegara dan berbangsa atau sebagai dasar hidup berpolitik, atau sebagai dasar hidup berpolitik, maka politik tidaklah netral, tetapi maka politik tidaklah netral, tetapi harus dilandasi nilai-nilai etis. Itulah harus dilandasi nilai-nilai etis. Itulah salah satu tugas filsafat politik: salah satu tugas filsafat politik: mencerahi makna berpolitik dan mencerahi makna berpolitik dan mengekplisitkan nilai-nilai etis dalam mengekplisitkan nilai-nilai etis dalam politik yang didasarkan atas Pencasila.politik yang didasarkan atas Pencasila.

Page 3: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Sebagai etika politikSebagai etika politik

• Politik adalah suatu aktivitas etis, yaitu Politik adalah suatu aktivitas etis, yaitu bersangkut paut dengan masalah bersangkut paut dengan masalah bagaimana kita harus hidup dalam suatu bagaimana kita harus hidup dalam suatu masyarakat politik.masyarakat politik.

• Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai dasar negara, kehidupan politik memiliki dasar negara, kehidupan politik memiliki dimensi etis, bukan sesuatu yang netral. dimensi etis, bukan sesuatu yang netral. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mendorong warganegara untuk berperilaku mendorong warganegara untuk berperilaku etis dalam politik.etis dalam politik.

Page 4: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Apabila nilai-nilai Pancasila itu dapat Apabila nilai-nilai Pancasila itu dapat ditransformasikan ke dalam ethos ditransformasikan ke dalam ethos masyarakat, maka akan menjadi masyarakat, maka akan menjadi pandangan hidup atau pandangan hidup atau WeltanschauungWeltanschauung. . Pandangan hidup dapat dilihat sebagai Pandangan hidup dapat dilihat sebagai suatu suatu cultural softwarecultural software, , suatu perangkat suatu perangkat lunak budaya. lunak budaya. Pandangan hidup adalah Pandangan hidup adalah suatu cara memahami dunia dan kehidupan suatu cara memahami dunia dan kehidupan sosial, suatu kosmologi masyarakat. sosial, suatu kosmologi masyarakat. Sebagai Sebagai perangkat lunak budaya pandangan hidup perangkat lunak budaya pandangan hidup berperan dalam mengkonstruksikan dunia berperan dalam mengkonstruksikan dunia sosial dan politik. Tetapi pandangan hidup sosial dan politik. Tetapi pandangan hidup itu selalu berada dalam kontestasi dan itu selalu berada dalam kontestasi dan negosiasi dengan pandangan hidup lainnyanegosiasi dengan pandangan hidup lainnya

Page 5: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

ETIKAETIKA

1.1. Etika dan MoralitasEtika dan Moralitas

2.2. Etika dan AgamaEtika dan Agama

Page 6: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

1. 1. Etika dan MoralitasEtika dan Moralitas

Etika bukan sumber tambahan moralitas Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, mempunyai lima ciri khas yaitu rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif. kritis, mendasar, sistematik dan normatif. Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis untuk dipersoalkan tanpa perkecualian. Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal. dengan pengertian dangkal.

Page 7: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

2. 2. Etika dan AgamaEtika dan Agama

Etika tidak dapat menggantikan Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasidapat memberikan orientasi

Page 8: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Apa Itu Politik???Apa Itu Politik???• Politik adalah seni tentang kenegaraan Politik adalah seni tentang kenegaraan

yang dijabarkan dalam praktek di lapangan, yang dijabarkan dalam praktek di lapangan, sehingga dapat dijelaskan bagaimana sehingga dapat dijelaskan bagaimana Imbungan antar manusia (penduduk) yang Imbungan antar manusia (penduduk) yang tinggal di suatu tempat (wilayah) yang tinggal di suatu tempat (wilayah) yang meskipun memiliki perbedaan pendapat meskipun memiliki perbedaan pendapat dan kepentingannya, tetap mengakui dan kepentingannya, tetap mengakui adanya kepentingan bersama untuk adanya kepentingan bersama untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnyamencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya

• Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.nonkonstitusional.

Page 9: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

• Politik adalah usaha yang ditempuh warga Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)bersama (teori klasik Aristoteles)

• Politik adalah hal yang berkaitan dengan Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negarapenyelenggaraan pemerintahan dan negara

• Politik merupakan kegiatan yang diarahkan Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakatkekuasaan di masyarakat

• Politik adalah segala sesuatu tentang proses Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.publik.

Page 10: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Pandangan PolitikPandangan Politik

1.1. Teori Politik Lao Tzu (Taoisme)Teori Politik Lao Tzu (Taoisme)

2.2. Teori Politik Aristoteles Teori Teori Politik Aristoteles Teori Politik AristotelesPolitik Aristoteles

Page 11: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

MORALMORAL

• Moral berasal dari bahasa latin yakni Moral berasal dari bahasa latin yakni mores kata jamak dari mos yang mores kata jamak dari mos yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia moral dalam bahasa Indonesia moral diartikan dengan susila. Sedangkan diartikan dengan susila. Sedangkan moral adalah sesuai dengan ide-ide moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.yang wajar.

Page 12: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

NORMANORMA• Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti

penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang penyikut atau siku-siku, suatu alat perkakas yang digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat digunakan oleh tukang kayu. Dari sinilah kita dapat mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan mengartikan norma sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai atau kebiasaan. Jadi norma ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.keburukan suatu perbuatan.

• Dengan tidak adanya norma maka kiranya kehidupan Dengan tidak adanya norma maka kiranya kehidupan manusia akan manjadi brutal. Pernyataan tersebut dilatar manusia akan manjadi brutal. Pernyataan tersebut dilatar belakangi oleh keinginan manusia yang tidak ingin tingkah belakangi oleh keinginan manusia yang tidak ingin tingkah laku manusia bersifat senonoh. laku manusia bersifat senonoh. Maka dengan itu Maka dengan itu dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat praktis. dibutuhkan sebuah norma yang lebih bersifat praktis. Memang secara bahasa norma agak bersifat normatif akan Memang secara bahasa norma agak bersifat normatif akan tetapi itu tidak menuntup kemungkinan pelaksanaannya tetapi itu tidak menuntup kemungkinan pelaksanaannya harus bersifat praktisharus bersifat praktis

Page 13: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

PANCASILA SEBAGAI PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAISUMBER NILAI

Page 14: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

1. 1. PENGERTIAN NILAI PENGERTIAN NILAI

• Nilai adalah sesuatu yang berharga, Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga bernilai berarti sesuatu itu berharga atau bergunaatau bergunabagi kehidupan manusia.bagi kehidupan manusia.

Page 15: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

2. 2. CIRI-CIRI NILAICIRI-CIRI NILAI

1.1. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yangkehidupan manusia. Nilai yangbersifat abstrak tidak dapat diindra.bersifat abstrak tidak dapat diindra.

2.2. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita, dan suatu mengandung harapan, cita-cita, dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). (das sollen). NilaiNilaidiwujudkan dalam bentuk norma sebagai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan berperilaku yang mendapatkan dan berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.mencerminkan nilai keadilan.

Page 16: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

3.3. Nilai berfungsi sebagai daya Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia dorong/motivator dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia adalah pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang diyakininya. oleh nilai yang diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua orang nilai ini menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.derajat ketakwaan.

Page 17: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

3. 3. MACAM-MACAM NILAIMACAM-MACAM NILAI

1.1. Nilai logika adalah nilai benar salahNilai logika adalah nilai benar salah

2.2. Nilai estetika adalah nilai indah Nilai estetika adalah nilai indah tidak indahtidak indah

3.3. Nilai etika/moral adalah nilai baik Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk. buruk.

Page 18: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan Notonegoro dalam Kaelan (2000) menyebutkan adanya 3 macam nilai Ketiga nilai itu adalah adanya 3 macam nilai Ketiga nilai itu adalah sebagai berikut:sebagai berikut:

Nilai materialNilai material, yaitu segala sesuatu yang , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmaniberguna bagi kehidupan jasmanimanusia atau kebutuhan ragawi manusia atau kebutuhan ragawi manusia.manusia.

Nilai vitalNilai vital, yaitu segala sesuatu yang , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapatberguna bagi manusia untuk dapatmengadakan kegiatan atau aktivitas.mengadakan kegiatan atau aktivitas.

Nilai kerohanianNilai kerohanian, yaitu segala sesuatu , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.yang berguna bagi rohani manusia.

Page 19: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Memahami dan menghayati nilai-nilai Memahami dan menghayati nilai-nilai pancasilapancasila

a.a. Investasi nilai Investasi nilai

b.b. Fitur Tindakan ManusiaFitur Tindakan Manusia

c.c. Memberikan Kendali kepada Manusia Memberikan Kendali kepada Manusia

d.d. Sebagai Pengarah (Orientasi) pada Sebagai Pengarah (Orientasi) pada ManusiaManusia

e.e. Sebagai Pendorong (Motivasi) bagi Sebagai Pendorong (Motivasi) bagi ManusiaManusia

Page 20: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

Nilai LatenNilai Laten

1.1. Ketuhanan Yang Maha EsaKetuhanan Yang Maha Esa2.2. Kemanusian Yang Adil dan Kemanusian Yang Adil dan

BeradapBeradap 3.3. Persatuan IndonesiaPersatuan Indonesia 4.4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Kerakyatan yang Dipimpin oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/PerwakilanPermusyawaratan/Perwakilan

5.5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat IndonesiaRakyat Indonesia

Page 21: Pancasila Sebagai Suatu Sistem Politik

KESIMPULANKESIMPULAN

• Pancasila adalah dasar Negara yang menjadi tolok Pancasila adalah dasar Negara yang menjadi tolok ukur pemikiran bangsa Indonesia yang mengandung ukur pemikiran bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai yang universal dan terkristalilasi dalam sila-nilai-nilai yang universal dan terkristalilasi dalam sila-silanya. yang dikembangkan dan berkembang dalam silanya. yang dikembangkan dan berkembang dalam diri pribadi manusia sesuai dengan kodratnya, diri pribadi manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk pribadi dan sosial. Didalam tubuh sebagai makhluk pribadi dan sosial. Didalam tubuh pancasila telah terukir berbagai aspek pemikiran pancasila telah terukir berbagai aspek pemikiran bangsa yang mengandung asas moralitas, politik, bangsa yang mengandung asas moralitas, politik, sosial, agama, kemusyawaratan, persatuan dan sosial, agama, kemusyawaratan, persatuan dan kesatuan.kesatuan.

• Seluruh aspek tersebut senafas, sejiwa, merupakan Seluruh aspek tersebut senafas, sejiwa, merupakan suatu totalitas saling hidup menjiwai, diliputi dan suatu totalitas saling hidup menjiwai, diliputi dan dijiwai satu sama lain.dijiwai satu sama lain.