21
I. Judul : ANALISIS PENGARUH TINGKAT GAS BUANG MOTOR PADA PENCEMARAN UDARA II. Latar Belakang Saat ini pertumbuhan penduduk di indonesia terus meningkat dan akan membuat masyarakat indonesia semakin dinamis dalam hal beraktifitas. Dengan alat transportasi seperti sepeda motor dapat mempermudah kebutuhan efektifitas, dalam menggunakan kendaraan bermotor dan membuat pencemaran udara dalam populasi yang besar. Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup. Negara-negara di dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas buang kendaraan bermotor harus di buat seminimal mungkin agar tidak mencemari udara. Mengenai gas buang sepeda motor salah satu kontribusi dalam pemanasan global. Besarnya populasi sepeda motor di indonesia menyebabkan sepeda motor memiliki peranan besar dalam hal polusi udara. Menurut World Bank, terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan sepeda motor di indonesia yang jumlahnya selalu bertambah tiap tahunnya.sebagian besar nya mengeluarkan gas buang yang buruk, baik akibat kurang nya perawatan yang Nama: A. Balya Ibnu M. No Reg / Kelas: 133700034

PAK RUSDI FIXXX.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PAK RUSDI FIXXX.docx

I. Judul : ANALISIS PENGARUH TINGKAT GAS BUANG MOTOR

PADA PENCEMARAN UDARA

II. Latar Belakang

Saat ini pertumbuhan penduduk di indonesia terus meningkat dan

akan membuat masyarakat indonesia semakin dinamis dalam hal

beraktifitas. Dengan alat transportasi seperti sepeda motor dapat

mempermudah kebutuhan efektifitas, dalam menggunakan kendaraan

bermotor dan membuat pencemaran udara dalam populasi yang besar.

Dalam mendukung usaha pelestarian lingkungan hidup. Negara-negara di

dunia mulai menyadari bahwa gas buang kendaraan merupakan salah satu

polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena itu gas buang

kendaraan bermotor harus di buat seminimal mungkin agar tidak

mencemari udara. Mengenai gas buang sepeda motor salah satu kontribusi

dalam pemanasan global. Besarnya populasi sepeda motor di indonesia

menyebabkan sepeda motor memiliki peranan besar dalam hal polusi

udara. Menurut World Bank, terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan

sepeda motor di indonesia yang jumlahnya selalu bertambah tiap

tahunnya.sebagian besar nya mengeluarkan gas buang yang buruk, baik

akibat kurang nya perawatan yang kurang memadai atau pun dari

pengguna bahan bakar dengan kualitas yang kurang baik (misal :kadar

timbal/pb yang tinggi). pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih

subtansi fisik,kimia atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat

membahayakan kesehatan manusia,hewan dan tumbuhan, mengganggu

estetika atau kenyamanan .pencemaran udara akibat gas buang motor

mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim yang akhir-akhir

ini jadi isu pembicaraan terhangat.

Oleh karena itu pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan

peraturan menteri negara lingkungan hidup Nomor 4 tahun 2009 tentang

ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama .

Nama: A. Balya Ibnu M.

No Reg / Kelas: 133700034 / C

Page 2: PAK RUSDI FIXXX.docx

III. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

a. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas , membahas hal-hal yang

berkaitan dengan masalah tingkat gas buang motor pada

pencemaran udara untuk mengurangi atau meminimal kan gas

buang yang saat ini menggangu ekosistem udara dan membuat

pemanasan global. Dalam mendukung usaha pelestarian

lingkungan hidup, bahwa gas buang kendaraan merupakan salah

satu polutan atau sumber pencemaran udara terbesar, oleh karena

itu gas buang kendaraan bermotor harus di buat seminimal

mungkin agar tidak mencemari udara.

b. Batasan Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini mempumyai arah dan

tujuan yang jelas, maka perlu di lakukan batasan masalah yaitu :

1. Pembahasan tentang tingkat pembuangan gas motor pada

pancemaran udara.

2. Difokuskan pada cara mengatasi dampak gas buang dalam

pencemaran udara.

IV. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini mengacu pada dampak

emisi gas buang dan cara mengatasi dampak emisi gas buang pada

kendaraan bermotor.

V. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui unsur gas buang apa saja yang di hasilkan

kendaraan bermotor.

Page 3: PAK RUSDI FIXXX.docx

2. Untuk mengetahui dampak gas buang pada pemanasan global yang

di hasilkan kendaraan bermotor.

3. Membuat pemodelan emisi gas buang sepeda motor.

b. Manfaat

Manfaat penulisan ini dapat memberikan manfaat pada pembaca

dan penulis sendiri mengenai dampak gas buang yang di hasilkan

kendaraan bermotor.

VI. Tinjauan Pustaka

A. Gas Buang

Adalah asap yang mengepul dari knalpot kendaraan bermotor tidak

hanya mencemari udara di langit kota metropolitan, dan juga

meningkatkan suhu. makanya, pemda lantas mengumumkan progam

langit biru, suatu ajakan kepada masyarakat pengguna kendaraan bermotor

untuk secara rutin memeriksa tingkat emisi gas buang dari kendaraan

bermotor dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan alias

berkadar timbal rendah. gas buang ini bereaksi pada udara dan

menimbulkan reaksi kimia yang lambat laun berpengaruh terhadap

atmosfir bumi. Perubahan ini menyebabkan efek rumah kaca (green house

effect) yang membuat tempratur suhu bumi meningkat dan membuat ozon

menipis yang menyebabkan kesehatan manusia dan tumbuhan terancam.

B. Dampak Emisi Gas Buang

Sistem transportasi merupakan urat nadi kota meropolitan, memiliki

peran dalam mendukung dinamika kehidupan di perkotaan. Jumlah

kendaraan tiap tahun terus meningkat dan membuat polusi udara yang

mengakibatkan kerusakan ekosistem bumi.

Jika terjadinya kemacetan lalu lintas akan memperbesar emisi gas

karbonmonoksida (CO) karena terjadi pembakaran yang tidak sempurna.

Paparan tersebut memberikan beban kepada masyarakat yang tinggal di

Page 4: PAK RUSDI FIXXX.docx

sekitar jalan, karena mereka menghirup karbonmonoksida (CO) setiap

harinya. Gangguan seperti sesak nafas, pusing – pusing merupakan

dampak langsung dari bahan pencemaran pada tubuh manusia.

C. Polusi Udara

Adalah kehadiran satu atau lebih subtansi fisik, kimia, atau biologi di

atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,

hewan, dan tumbuhan, menggangu estetika dan kenyamanan.

VII. Metodologi Penelitian

A. Rancangan Penelitian

Dalam perencanaan terhadap segala kegiatan, ada suatu cara atau

metode yang akan digunakan agar hasil yang diinginkan, dapat dicapai

dengan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Dengan menggunakan

metode yang tepat, maka setiap kegiatan akan menjadi lebih terencana

terutama dalam penggunaan waktu, tenaga, dan biaya. Penelitian ini

dimulai dengan pendalaman literatur yang akan digunakan sebagai

panduan dalam penelitian dan dilanjutkan dengan pemilihan lokasi.

Sebelum melakukan penelitian sebaiknya melakukan tinjauan awal

terhadap kondisi lokasi daerah studi yang akan dipilih untuk menghindari

ketidaksesuaian antara tujuan awal dengan kondisi kenyataan yang terjadi

di lapangan. Selanjutnya dilakukan perencanaan yang tepat untuk dapat

menentukan hal-hal apa saja yang diperlukan dalam penelitian, seperti

misalnya proses pengambilan data sampai penyusunan laporan.

Page 5: PAK RUSDI FIXXX.docx

Gambar 7.a Diagram alir penelitian

Page 6: PAK RUSDI FIXXX.docx

B. Lokasi Penelitian

Pengambilan sample dilakukan pada titik sepanjang rute Jalan Raya

Gilang, Taman Sidoarjo. Titik yang dipilih sebagai tempat untuk

melakukan survei pencermaran udara maupun kebisingan adalah depan

Pabrik Kopi Kapal Api, Taman Sidoarjo.

Titik ini dipilih sebagai lokasi pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut:

1. Jalan ini dilewati oleh berbagai jenis kendaraan mulai dari sepeda

motor, kendaraan ringan, maupun kendaraan berat.

2. Ruas jalan ini memiliki arus lalu lintas yang lancar dan memiliki

volume lalu lintas yang padat

C. Waktu Penelitian

Pengambilan data pada lokasi pengambilan sampel udara dan

pengukuran kebisingan dilakukan selama rentang waktu pelaksanaan di

daerah PT. Santos Jaya Abadi pada titik yang telah ditentukan dan pada

satu hari kerja selama 8 jam dan pada rentang waktu pelaksanaan jam

pulang kerja maupun masuk kerja untuk membandingkan hasil yang

didapat. Pengambilan data dilakukan selama 1 jam mulai dari pukul 07.00

WIB sampai pukul 08.00 WIB kemudian pengambilan sample di lanjut

pada puku 16.00 WIB sampai 17.00 WIB . Waktu pelaksanaan survei

adalah 2 bulan untuk survei pada saat pulang kerja maupun masuk kerja

PT. Santos Jaya Abadi.

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang di perlukan dalam penelitian ini yaitu data yang di

dapat dari survey langsung dilakukan dilapangan untuk data pencemaran

udara yang terkena emisi gas buang sepeda motor. Berikut ini adalah tata

cara pengambilan sempel para meter pencemaran udara.

Page 7: PAK RUSDI FIXXX.docx

E. Pengumpulan data pencemaran udara

Ada dua survei yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran

udara yaitu pengambilan udara ambien pada lokasi pelaksanaan survei dan

uji emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai berikut .

Pengambilan sempel udara di lakukan pada lokasi Pengambilan

sampel di lakukan selama 1 jam yaitu dari 07.00 WIB sampai jam

08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB selama rentang

waktu pelaksanaan jam masuk kerja dan pulang kerja PT. Santos Jaya

Abadi. Hasil pengkuran yang bersifat langsung menggunakan nilai

rata – rata tertinggi selama waktu pengukuran. pengambilan sampel di

lakukan dengan pompa isap yang di letakkan pada jarak satu sampai

lima meter dari tepi jalan raya dengan ketinggian tertentu dari

permukaan jalan.

Ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi dalam pemasangan

peralatan yang akan di gunakan dalam pengambilan sampel udara

antara lain;

Peralatan hendaknya dipasang sedemikian rupa sehingga contoh

yang terambil menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Disarankan inlet peralatan dengan ketinggian 150 cm dari

permukaan pengukuran.

.Genset hendaknya diletakkan 25 m dari lokasi pengambilan contoh

dengan melihat arah angin.

Cara uji gas buang kendaraan bermotor berpenggerak penyalaan cetus

api.

Pada prinsipnya, pengujian idle dilakukan dengan cara menghisap

gas buang kendaraan bermotor dengan alat uji gas analyzer kemudian

diukur kandungan CO dan HC . Selama proses pengambilan data ada

beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain:

Persiapan kendaraan uji, yang terdiri dari;

a. Kendaraan yang akan di uji komposisi gas buang di pakir pada

tempat yang datar.

Page 8: PAK RUSDI FIXXX.docx

b. Pastikan pipa gas buang tidak bocor (knalpot)

c. Tempratur mesin normal sesuai dengan rekomendasi

manufaktur

Persiapan peralatan uji sebagai berikut;

a. Hidupkan secara prosedur pengoprasian (sesuai dengan

rekomendasi manufaktur alat uji).

b. Pastikan gas analyzer telah dalam kondisi terkalibrasi.

Pengkuran dan pencatatan

a. pengkuran pada kondisi idle dengan putaran mesin 600 rpm

sampai 1000 rpm.

b. Masukan alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm,

c. Tunggu 20 detik dan lakukan pengambilan data kadar

konsentrasi gas buang CO dalam satuan persen dan HC dalam

satuan ppm yang terukur pada alat uji.

F. Metode pengumpulan data kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan di lakukan dengan cara sederhana

yaitu dengan menggunakan sound level meter . pengukuran tingkat

kebisingan meliputi langkah – langkah berikut ini :

1. Ketinggian mikrofon 1,2 meter sampai 1,5 meter dari permukaan

tanah.

2. Menghadapkan mikrofon yang terdapat pada sound level meter

kepada sumber bunyi dengan posisi tegak lurus sumber bunyi.

3. Hasil perhitungan di simpan dalam komputer dan pengolahan data

menggunakan progam Sony Vegas 7.0.

G. Metode survey pelaksanaan lalu lintas

Survey lalu lintas yang akan di laksanakan meliputi survey volume

dan kecepatan sesaat. Kedua survey ini untuk mengetahui kinerja ruang

jalan pada segmen jalan tempat pulang dan masuk nya para karyawan.

Page 9: PAK RUSDI FIXXX.docx

1. Metode pelaksanaan survey pelaksanaan volume lalu lintas

Ruas jalan Gilang Raya Taman Sidoarjo pada pelaksanaan palung dan

masuk nya karyawan PT. Santos Jaya Abadi. Survey volume ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas

jalan berdasarkan volume lalu lintas terklasifikasi, arah arus lalu

lintas, jenis kendaraan dalam satuan waktu tertentu yang di lakukan

dengan pengamatan dan pecahan langsung pada lapangan. Data yang

di perlukan adalah volume jam puncak, sehingga survey di lakukan

pada waktu perkiraan dimana arus kendaraan dalam jumlah

terbanyak dalam satu hari kerja. Pengamatan ini hendaknya

menempati tempat dimana pandangan untuk melihat kedatangan

kendaraan tidak terganggu dan dapat mencatat kendaraan yang

melewati segmen jalan tersebut sesuai dengan klasifikasinya. Ada 3

tahap pengambilan data yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan

tahap pengambilan data. Tahap – tahap tersebut adalah sebagai

berikut;

a) Tahap persiapan

1. Mempersiapkan alat yang di gunakan yaitu vidio kamera,

laptop, dan tripod.

2. Pemasangan tanda awal dan akhir pada titik pengamatan

secara melintang dengan menggunakan isolasi lebar badan

jalan.

b) Tahap pelaksanaan

1. Waktu dan tanggal pada vidio diperlihatkan pada layar

tampilan vidio tersebut.

2. Waktu pertama mulai merekam di mulai 15 menit lebih awal.

3. Setelah pengambilan data di lapangan selesai maka selanjutnya

adalah pengolahan data.

c) Tahap pengolahan data

1. Pemasangan kabel RCA ke laptop agar hasil rekaman dapat di

tampilkan di laptop.

Page 10: PAK RUSDI FIXXX.docx

2. Memutar ulang hasil rekaman menggunakan progam ULEAD

VIDIO STUDIO, kemudian data di catat setiap 15 menit.

2. Metode survey kecepatan sesaat

Maksut dari kecepatan sesaat adalah untuk mengukur kecepatan

tiap kendaraan pada titik tertentu di ruas jalan , yang dapat

menggambarkan distrbusi kecepatan dari arus lalu lintas. Data

parameter yang sangat penting dalam penentuan;

a. Analisis ekonomi, terutama dampak kecepatan terhadap

peningkatan atau penurunan manfaat ekonomi

b. Analisis data kecepatan

c. Pola kecenderungan kecepatan

d. Tingkat pelayanan

Dalam 1 kali pengamatan , dilakukan minimal untuk 50 kendaraan

dan dianjurkan 100 kendaraan. Beri tanda pada titik awal ataupun titik

akhir pengamatan sebagai batas awal dan akhir perhitungan waktu

tempuh kendaraan. Panjang lintasan yang dianjurkan sebagai jarak

pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 7.g

Panjang lintasan pengamatan yang dianjurkan

Kecepatan rata-rata arus lalu lintas (km/jam) Panjang lintasan (m)

Di bawah 40 25 - 30

40 –65 50 –60

Di atas 65 75 –90

Langkah – langkah pengamatan adalah sebagai berikut ;

1. Pengamatan pertama memberi isyarat baik menggunakan tangan

atau bendera , pada saat roda depan atau bagian depan kendaraan

Page 11: PAK RUSDI FIXXX.docx

yang akan di ukur waktu tempuh melintasi garis atau titik awal

pengamatan

2. Isyarat yang diberikan oleh pengamat ke-1 merupakan tanda bagi

pengamat ke-2 untuk segera menjalankan stop watch

3. Pengamat kedua mematikan stop watch pada saat roda

depan/bagian depan kendaraan yang diamati melintasi garis atau

titik akhir pengamatan

4. Pengamat ke-2 mencatat hasil pengamatan pada formulir

pengamatan

5. Hasil survei kecepatan lalu lintas dapat dilihat pada Tabel 1 sampai

Tabel 3 Lampiran B.

H. Instrumen penelitian

Sebelum mulai pengambilan sampel hendaknya kita mempersiapkan

dulu instrumen yang akan di gunakan supaya pengambilan sampel dapat di

lakukan dengan lancar dan sampel yang di dapat mampu memberikan

hasil yang maksimal mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan.

I. Instrumen pengambilan sampel udara

1. Pompa hisap (vacum pump)

2. Alat pengukur laju alir udara

a. Ukuran sedang ; 2 – 17 liter/ menit

b. Ukuran besar; 17 – 40 liter/menit

3. Midget impinger

a. Ukuran 30 ml

b. Ukuran 100ml

4. Botol yang di lengkapi 2 buah keran

5. Sumber arus AC atau genset lengkap dengan kabel

6. Selang plastik

7. Termos es

8. Barometer

Page 12: PAK RUSDI FIXXX.docx

9. Anemometer

10. Psychrometer di lengkapi dengan psichrochart

11. Kompas

12. Pencatat waktu

13. Tabung pasif sampling

J. Instrumen pengambilan sampel kebisingan

1. Rol meter untuk mengukur jarak penempatan instrumen penelitian

2. Sound level meter

3. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran

4. Stopwatch untuk mengukur interval waktu pengkuran

Sound Level Meter yang digunakan memiliki kemampuan untuk

mencatat setiap perubahan nilai kebisingan tiap detiknya.

K. Analisis data

Secara umum, analisis data dapat di beda kan menjadi 2 yaitu;

a. Metode Deskriptif

Cara pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis,

sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan umum. Yang

termasuk analisis deskriptif adalah penyajian data tabel atau

grafik

b. Metode Analisa

Agar bisa mendapatkan hasil dari tabulasi data yang sudah

dikerjakan, di lakukan tahap analisis yang merupakan cara

menganalisis data dengan mempergunakan suatu teknik analisis

tertentu, sehingga di peroleh kesimpulan. Dalam hal ini di

gunakan analisis regresi yaitu analisis linier berganda dengan

metode stepwise. Penelitian ini persamaan yang akan di cari yaitu

persamaan regresi untuk mencari hubungan antara kebisingan

dengan volume dan kecepatan lalu lintas.

persamaan regresi untuk kebisingan;

Y1 = a1 + b1X1 + b2X2………………………+ bnXn

Page 13: PAK RUSDI FIXXX.docx

Dimana ;

Y = kebisingan pada segmen jalan yang di tinjau

X1 = volume sepeda motor / kecepatan sepeda motor

X2 = volume kendaraaan dangan kecepatan ringan

X3 = volume kendaraan berkecepatan berat

L. Prosedur Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan mengenai

topik yang di bahas . studi pendahuluan ini dengan memper hatikan situasi

lapangan selama jam masuk dan pulang kerja karyawan. Berikutnya

adalah mencari langkah – langkah dan data –data yang mendukung topik

yang dapat di kembangkan menjadi sebuah tulisan . dan data primer yang

di cari antara lain;

1. Kecepatan sesaat kendaraan

2. Tingkat kebisingan saat jam masuk kerja

3. Tingkat kebisingan saat jam pulang kerja

4. Tingkat polusi pada jam masuk kerja

5. Tingkat polusi pada jam pulang kerja

6. Volume lalu lintas

VIII. Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan

November

2015

Desember

2015

Januari

2016

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penemuan Judul

2. Perumusan Masalah

3. Observasi dan Wawancara

4. Penyusunan proposal

5. Pengumpulan Data

6. Laporan Penelitian

Page 14: PAK RUSDI FIXXX.docx

IX. Daftar Pustaka

Alifa, Widha. 2008. Pengaruh emisi gas buang kendaraan bermotor

terhadap struktur epidermis dan stomata daun tanaman

pelindung di jalan slamet riyadi sampai jalan ir. Sutami

surakarta. Surakarta : Skripsi thesis, Universitas

Mahammadiyah.

Anonim. 2002. Katalog Tanaman Lanskap. Makassar : Sub Program

Arsitektur Lanskap. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas

Pertanian, Universitas Hasanuddin.

Ardiansyah, Rony. 2003. Tanggulangi Pencemaran Udara Kota

(Kota Besar Pekanbaru). Riau : Jurusan Teknik Sipil

Universitas Islam.

Chiras, D.D. 1994. Environmental Science. Fourth Edition. South

version. Redwood City, California : The Benjamin/Cummings

Publishing Company, Inc.390 Bridge Parkway.

Lubis, E. & Suseno, H. 2002. Penyerapan Timbal Oleh Tanaman

Berakar Gantung. Jakarta : Pusat Pengembangan Limbah Radio

Aktif (P2PLR).

Henry C, Perkins. 1974. Air Pollution. New York : Mc Graw-Hill Book

Company.

Irwan, Zoer’aini D. 1997. Prinsip – prinsip Ekologi dan Organisasi.

Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.

Mangkoedihardjo, S. dan Samudro, G. 2010. Fitoteknologi Terapan.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Miller, G.T.J. 1982. Living in the Environment. Third Edition. Belmont,

California A Division of Wadsworth, Inc : Wadsworth Publishing

Company.

Null. 2001. Seleksi tanaman lanskap yang berpotensi tinggi menyerap

polutan gas NO2 dengan menggunakan gas NO 2 bertanda 15N. Bogor : Studio Arsitektur Lanskap IPB.