Embed Size (px)
Citation preview
Pada studi kasus yang kedua, akan dianalisa kapasitas kolom
dengan data – data seperti di bawah ini :
• Dimensi kolom, d = 500 mm
• Mutu beton, ƒ’c = 40 MPa
• Mutu tulangan, ƒy = 400 MPa
• Diameter tulangan longitudinal, = 19 mm
• Jumlah tulangan = 12
• Selimut beton (decking) = 40 mm
• Sudut Inklinasi = 0°, 15°, 30° dan 45°
STUDI KASUS (2)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 9 Output program BiaxialCol v1.1 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 0º (Grafik Nominal
digambarkan oleh kurva berwarna biru)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 10 Output program BiaxialCol v1.1 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 15º (Grafik
Nominal digambarkan oleh kurva berwarna biru)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 11 Output program BiaxialCol v1.1 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 30º (Grafik
Nominal digambarkan oleh kurva berwarna biru)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 12 Output program BiaxialCol v1.1 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 45º (Grafik
Nominal digambarkan oleh kurva berwarna biru)
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 13 Output program PCA Col untuk contoh studi kasus 2 pada sudut
0º
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 14 Output program PCA Col untuk contoh studi kasus 2 pada sudut
15º
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 15 Output program PCA Col untuk contoh studi kasus 2 pada sudut
30º
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Gambar 16 Output program PCA Col untuk contoh studi kasus 2 pada sudut
45ºJURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
-2000,00
-1000,00
0,00
1000,00
2000,00
3000,00
4000,00
0,00 40,00 80,00 120,00 160,00
Biaxial Col v1.1
PCA Col v4.0
Grafik 5 Grafik perbandingan titik kurva BiaxialColv1.1. dengan
PCACOl v4.0 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 0 .
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
-2000,00
-1000,00
0,00
1000,00
2000,00
3000,00
4000,00
0,00 40,00 80,00 120,00 160,00
Biaxial Col v1.1
PCA Col v4.0
Grafik 6 Grafik perbandingan titik kurva BiaxialColv1.1. dengan
PCACOl v4.0 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 15 .
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
-2000,00
-1000,00
0,00
1000,00
2000,00
3000,00
4000,00
0,00 40,00 80,00 120,00 160,00
Biaxial Col v1.1
PCA Col v4.0
Grafik 7 Grafik perbandingan titik kurva BiaxialColv1.1. dengan
PCACOl v4.0 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 30 .
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
-2000,00
-1000,00
0,00
1000,00
2000,00
3000,00
4000,00
0,00 40,00 80,00 120,00 160,00
Biaxial Col v1.1
PCA Col v4.0
Grafik 8 Grafik perbandingan titik kurva BiaxialColv1.1. dengan PCACOl
v4.0 untuk contoh studi kasus 2 pada sudut 45 .
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Titik
Kontrol
BiaxialCol v1.1 PCA ColSelisih
Mn% Mn
Pn Mn Pn Mn
1 3648.58 0.00 3648.58 0.00 0.00 0
2 2918.86 77.68 2918.86 65.70 11.98 18.23
3 805.25 149.94 805.25 134.71 15.23 11.30
4 0.00 122.95 0.00 113.72 9.23 8.12
5 -1360.94 0.00
-
1360.94 0.00 0.00 0
Tabel 5 Selisih nilai Pn dan Mn pada titik kontrol pada sudut inklinasi 0 untuk kasus 2.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
Titik
Kontrol
BiaxialCol v1.1 PCA ColSelisih
Mn% Mn
Pn Mn Pn Mn
1 3648,58 0,00 3648,58 0,00 0,00 0
2 2918,86 77,16 2918,86 64,85 12,31 18,98
3 898,12 149,48 898,12 133,69 15,79 11,81
4 0,00 123,43 0,00 114,12 9,31 8,16
5 -1360,94 0,00
-
1360,94 0,00 0,00 0
Tabel 6 Selisih nilai Pn dan Mn pada titik kontrol pada sudut inklinasi 15
untuk kasus 2.
Titik
Kontrol
BiaxialCol v1.1 PCA ColSelisih
Mn% Mn
Pn Mn Pn Mn
1 3648,58 0,00 3648,58 0,00 0,00 0
2 2918,86 77,68 2918,86 65,70 11,98 18,23
3 805,25 149,94 805,25 134,71 15,23 11,30
4 0,00 122,95 0,00 113,72 9,23 8,12
5 -1360,94 0,00
-
1360,94 0,00 0,00 0
Tabel 7 Selisih nilai Pn dan Mn pada titik kontrol pada sudut inklinasi 30
untuk kasus 2.
Titik
Kontrol
BiaxialCol v1.1 PCA ColSelisih
Mn% Mn
Pn Mn Pn Mn
1 3648,58 0,00 3648,58 0,00 0,00 0
2 2918,86 77,16 2918,86 64,85 12,31 18,98
3 898,12 149,48 898,12 133,69 15,79 11,81
4 0,00 123,43 0,00 114,12 9,31 8,16
5 -1360,94 0,00
-
1360,94 0,00 0,00 0
Tabel 8 Selisih nilai Pn dan Mn pada titik kontrol pada sudut inklinasi 45
untuk kasus 2.
• Untuk mencari kapasitas kolom Lingkaran dapat di analisa dengan menggunakan program BiaxialCol v1.2 ini karena telah diverifikasi validitasnya.
• Dari beberapa studi kasus yang telah dianalisa pada bab sebelumnya hasil perhitungan telah divalidasi dengan PCA Column v4.0. Terdapat selisih antara nilai titik kurva pada BiaxialCol v.1.2 dengan PCA Col v4.0. Semakin tinggi rasio yang dibandingkan semakin besar pula selisih nya begitu pula sebaliknya.
KESIMPULAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
• Perbedaan selisih perhitungan antara BiaxialCol v1.2dengan PCA Col v4.0 disebabkan oleh pengurangan luas blok tegangan karena jumlah luas tulangan tertekan yang Juga diperhitungkan pada metode penyelesaian yang digunakan PCA Col v4.0.
• Nilai output program aplikasi BiaxialCol v1.2 dapat dipertanggungjawabkan karena sudah diverifikasisecara perhitungan manual.
KESIMPULAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
• Perlu dilakukan lagi pengembangan studi kolom biaksial diantaranya kolom biaksial dengan penampang lain, kurva tegangan parabola, pengaruh pengekangan pada kolom biaksial karena pada program ini hanya untuk analisa kolom biaksial berpenampang lingkaran dan dengan asumsi blok desak tegangan.
SARAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
• Perlu digunakan bahasa pemrograman lebih baik dan singkat agar penggunaan program tidak membutuhkan waktu yang lama dan ukuran data file program lebih minimal.
SARAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
ITS SURABAYA
• Deitel, H., 1999, Visual Basic 6 How To Program, USA, Prentice Hall.
• Dewobroto, W., 2003, Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic 6.0, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.
• Dewobroto, W., 2005, Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan Visual Basic 6.0 (Analisis dan Desain Penampang Beton Bertulang sesuai SNI 03-2847-2002), Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.
• MacGregor, James G., 1992, Reinforced Concrete Mechanics and Design, Edisi kedua, Prentice Hall Inc.
• Nawy, Edward G., P.E, 1985, Reinforced Concrete : A Fundamental Approach, Prentice Hall Inc.
DAFTAR PUSTAKA
• Park, R dan T. Paulay, 1933, Reinrorcement Concrete Design, Edisi kedua, Willey.
• Purwono, R., Tavio, I. Imran , dan I.G.P. Raka, 2007, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002),” Surabaya, ITS Press.
• Wangsadinata, W., 1993, Diagram Interaksi Lentur Biaksial (DINT), Wiratman & Associates
DAFTAR PUSTAKA
