2
OTOSKLEROSIS Otosklerosis merupakan penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik. Manifestasi klinis baru rimgul bila penyakit sudah sangat luas mengenai ligament annulus kaki stapes. Pada awal penyakit akan timbul tuli konduktif dan dapat menjadi tuli campur bila penyakit sudah menyebar ke koklea. Penyebab penyakit ini belum dapat dipastikan. Diperkirakan beberapa faktor ikut sebagai penyebab seperti faktor keturunan dan gangguan pendarahan pada stapes. Insiden penyakit ini paling tinggi pada bangsa kulit putih. Angka insiden di Indonesia beluum pernah dilaporkan, tetapi telah dibuktikan penyakit ini ada pada hampir seluruh semua suku bangsa di Indonesia, termasuk warga keturunan Cina, India, dan Arab. Gejala Pendengaran terasa berkurang secara progresif. Keluhan lain yang paling sering adalah tinnitus dan kadang vertigo. Dari pengamata, sebagian besar pasien datang berobat, terutama disebabkan karena gangguan tinnitus dan ketulian telah mencapai

Otosklerosis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diskusi Topik THT Otosklerosis

Citation preview

OTOSKLEROSIS

Otosklerosis merupakan penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.Manifestasi klinis baru rimgul bila penyakit sudah sangat luas mengenai ligament annulus kaki stapes. Pada awal penyakit akan timbul tuli konduktif dan dapat menjadi tuli campur bila penyakit sudah menyebar ke koklea.Penyebab penyakit ini belum dapat dipastikan. Diperkirakan beberapa faktor ikut sebagai penyebab seperti faktor keturunan dan gangguan pendarahan pada stapes.Insiden penyakit ini paling tinggi pada bangsa kulit putih. Angka insiden di Indonesia beluum pernah dilaporkan, tetapi telah dibuktikan penyakit ini ada pada hampir seluruh semua suku bangsa di Indonesia, termasuk warga keturunan Cina, India, dan Arab.

GejalaPendengaran terasa berkurang secara progresif. Keluhan lain yang paling sering adalah tinnitus dan kadang vertigo. Dari pengamata, sebagian besar pasien datang berobat, terutama disebabkan karena gangguan tinnitus dan ketulian telah mencapai 30-40 dB. Penyakit ini lebih sering terjadi bilateral dan perempuan lebih banyak daripada laki-laki dengan usia pasien antara 11-45 tahun.Pada pemeriksaan akan ditemukan membrana timpani utuh dan dalam batas-batas normal. Tuba biasanya paten dan tidak adariwayat penyakit telinga atau trauma kepala maupun telinga sebelumnya. Diagnosis diperkuat dengan pemeriksaan audiometric nada murni dan pemeriksaan impendance.Dilaporkan juga bahwa ada kemungkinan terlihat gambaran membrana timpani kemerahan oleh karena terjadi pelebaran pembuluh darah promontium (Schwartes sign). Pasien akan merasa pendengaran terdengar lebih baik dalam ruangan bising (Paracusis Willisii).

PengobatanPengobatan pada penyakit ini adalah operasi stapedektomi atau stapedotomi, yaitu stappes diganti dengan baha protesis. Pada kasus yang tidak dapat dilakukan operasi, alat bantu dengar dapat sementara membantu pendengaran pasien.