Otitis Eksterna Difusa_ Hzo

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/8/2019 Otitis Eksterna Difusa_ Hzo

    1/4

    Otitis Eksterna Difusa

    Infeksi ini dikenal juga dengan nama swimmers ear.

    Etiologi

    Biasanya terjadi pada cuaca yang panas dan lembab, terutama disebabkan oleh kelompokpseudomonas dan kadang-kadang juga staphylococcus albus, Escheria Coli, dan Enterobacter

    aerogenes. Danau, laut, dan kolam renang merupakan sumber potensial untuk infeksi ini.Faktor-faktor predisposisi tertentu sebagai berikut:

    1. Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa.2. Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan kelembaban.

    3. Suatu trauma ringan seringkali karena berenang atau membersihkan telinga secara berlebihan.

    Gejala Klinik:- Nyeri tekan tragus

    - Nyeri hebat- Pembengkakan sebagian besar dinding kanalis

    - Sekret yang sedikit

    - Pendengaran normal atau sedikit berkurang.- Tidak adanya partikel jamur- Mungkin ada adenopati yang nyeri tekan.

    Stroma yang menutupi tulang pada sepertiga bagian dalam liang telinga sangat tipis sehingga

    hanya memungkinkan pembengkakan minimal. Maka gangguan subjektif yang dialami pasienseringkali tidak sebanding dengan beratnya penyakit yang diamati pemeriksa.

    Penatalaksanaan

    - Membersihkan liang telinga dengan penghisap atau kapas dengan hati-hati.- Penilaian terhadap sekret, edema dinding kanalis, dan membrana timpani bilamana

    mungkin, keputusan apakah akan menggunakan sumbu untuk mengoleskan obat.- Pemilihan pengobatan lokal.

    - Tetes telinga yang sering digunakan adalah Cortisporin (polimiksin B, neomisin,hidrokortison), coli Mysin (kolistin, neomisin, hidrokortison), pyocidin (polimiksin B,hidrokortison), vasol HC (as. Asetat-nonakues 2%, hidrokortison), dan chloromycetin

    (kloramfenikol).

    (Boies. Buku Ajar penyakit THT edisi 6.1997.EGC:Jakarta

  • 8/8/2019 Otitis Eksterna Difusa_ Hzo

    2/4

    Herpes Zoster Otikus (Ramsay Hunt Syndrome)

    Herpes Zoster Otikus adalah infeksi virus pada telinga dalam, telinga tengah dan telingaluar. HZO manifestasinya berupa otalgia berat yang disertai dengan erupsi kulit biasanya pada

    CAE dan pinna. Bila disertai dengan paralisis n VII maka disebut sebagai Ramsay HuntSyndrome.

    Ramsay Hunt Syndrome adalah Herpes Zosteryang mengenai saraf auditorius danfasialis yang disertai paralysis fasial ipsilateral dan biasanya hanya berlangsung sebentar, serta

    vesikel-vesikel telinga luar atau membrana tympani yang juga dapat atau tidak dapat disertaidengan tinitus, vertigo, dan gangguan pendengaran. Disebut juga geniculate neuralgia atau

    otalgia, herpes zoster auricularis atau oticus, otic neuralgia, danHunts syndrome, disease atauneuralgia.

    Ramsay Hunt Syndrome adalah suatu kelainan neurologi yang disebabkan oleh suatuvirus yang disebut Varicella Zoster, yang dapat menginfeksi beberapa saraf di kepala sehingga

    menyebabkan paralysis fasial dan ruam baik di telinga, lidah, atau langit-langit mulut. Lokasiyang paling umum dari infeksi zoster adalah pada kepala dan leher, setelah zoster herpes

    ophthalmicus terjadi, lalu mempengaruhi bagian telinga. Virus Varicella Zoster menyebabkandua jenis penyakit, sindrom Ramsay Hunt dan penyakit lain yang menyebabkan paralysis fasial,

    yaitu Bell's Palsy. Virus ini diyakini menginfeksi saraf fasial dekat labirin, yang pada kondisitertentu mengakibatkan peradangan lokal berupa iritasi dan bengkak. Gejala-gejala yang timbul

    menggambarkan tingkat keparahan dari inflamasi saraf yang terjadi.

    GEJALAPenyakit ini ditandai oleh vesikel-vesikel herpetik yang multipel, tersusu berkelompok di

    telinga bagian luar, saluran telinga bagian luar, dan adakalanya di membrana tympani. Di dalamkasus kasus yang berat, kerusakan pendengaran dan keseimbangan, serta paralysis fasial dapat

    terjadi. Nervus acusticus yang terinfeksi virus akan terganggu fungsinya. Selain keluhan nyeritelinga, muncul kelumpuhan wajah, penurunan pendengaran, dan vertigo. Gejala dan keluhan ini

    khas muncul beberapa minggu setelah terserang virus Herpes Zoster. Penurunan pendengarandan kelumpuhan wajah biasanya menetap sebagai gejala sisa. Jika khas dan lengkap, maka ini

    muncul sebagai Ramsay Hunt Syndrome.Herpes Zoster Oticus dapat terjadi pada segala usia, tetapi sebagian besar terjadi antara

    umur 40 dan 60 tahun. Penderita secara umum sakit dengan suhu febris atau subfebris.

    Eritema dan vesikel-vesikel dapat dilihat di telinga bagian luar dan saluran telingabagian luar.

  • 8/8/2019 Otitis Eksterna Difusa_ Hzo

    3/4

    Lymphadenitis regional (terpisah). Nyeri saraf yang berat dapat ditemukan.

    Paralysis fasial bagian perifer ditemukan pada 60%-90% kasus. Ketulian retrocochlear yang berat timbul pada 40% kasus.

    Vertigo dan kehilangan keseimbangan terjadi pada 40% kasus dengan nistagmus ke arah sisi

    yang sehat.

    Patofisiologi

    Reaktifasi dari varicella-zoster virus (VZV) yang terdistribus sepanjang saraf sensoris yangmenginervasi telinga, termasuk didalamnya ganglion genikulatum. Apabila gejala disertai kurang

    pendengaran dan vertigo, maka ini adalah akibat penjalaran infeksi virus langsung pada N. VIIIpada posisi sudut serebelo pontin, atau melalui vasa vasorum.

    DIAGNOSIS DANPEMERIKSAAN

    Pemeriksaan dan otoscopy menunjukkan vesikel-vesikel di dalam saluran atau dimembrane tympani. Audiogram menunjukkan ketulian retrocochlear, dan tes vestibular

    menunjukkan nistagmus spontan dan penekanan pada respon suhu labyrinthine. Electrodiagnosisdari fungsi saraf fasial dan test Schirmer juga dilakukan. Pemeriksaan tambahan, termasuk

    serologi dan pemeriksaan pada cairan cerebrospinal belakangan ini menunjukkan suatupeningkatan yang sedikit pada jumlah sel-sel dan kadar protein, yang disebabkan oleh meningitis

    serosa. Penyakit ini sering kali meluas sampai labirin dan menyebabkan suatu neurolabyrinthitis.Diagnosa secara umum ditentukan oleh adanya paralysis fasial dan ruam vesicular yang terjadi.

    Adakalanya, suatu pemeriksaan hantaran saraf dilakukan untuk menentukan tingkat darikerusakan saraf fasial dan untuk mengetahui potensi untuk penyembuhan. Semakin berat

    kerusakan, maka lebih lama penyembuhan terjadi dan menurunkan kesempatan untuk kembali kefungsi yang normal.

    Pemeriksaan darah dilakukan untuk menentukan benar atau tidaknya telah terjadi infeksioleh virus Varicella Zoster. Suatu teknik laboratorium lain yaitu PCR, dapat mendeteksi

    sejumlah virus DNA yang sangat kecil. Teknik ini sekarang banyak digunakan.Penggunaan neuroimaging (gambar-gambar dari otak), terutama sekali MRI (Magnetic

    Resonansion Imaging) kadang-kadang dapat menunjukkan tanda peradangan pada saraf fasialdan menentukan penyebar infeksi ke saraf lain atau otak.

    Pemeriksaan Spinal Tap dapat membantu untuk menentukan daerah-daerah lain darisistem saraf yang telah terkena infeksi. Tetapi Spinal Tap jarang digunakan, khususnya pada

    kasus-kasus yang diagnosisnya belum pasti.

    KOMPLIKASIParalysis berat akan mengakibatkan tidak lengkap atau tidak sempunanya kesembuhan

    dan berpotensi untuk menjadi paralysis fasial yang permanen dan synkinesis.Adakalanya, virus dapat menyebar ke saraf-saraf lain atau bahkan ke otak dan jaringan

    saraf dalam tulang punggung, menyebabkan sakit kepala, sakit punggung, kebingungan,kelesuan, dan kelemahan.

    Serangan sempoyongan atau vertigo bisa muncul sebagai komplikasi HerpesZosterdiwajah.

  • 8/8/2019 Otitis Eksterna Difusa_ Hzo

    4/4

    PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaannya yaitu dengan pengobatan antiviral, seperti acyclovir atau famcicloviryang direkomendasikan selama 7-10 hari, beserta obat anti-inflamasi kuat yang disebut steroid

    (seperti prednison) selama 3 -5 hari.

    Acyclovir merupakan suatu antivirus yang mencegah sintese DNA dari tipe I dan II HSVseperti juga pada varicella-zoster virus. Penatalaksanaan selanjutnya sebagian besar simptomatikdengan obat analgesik, vitamin B kompleks, dan electrotherapy saraf fasial untuk mencegah

    atropi.