3
 Yah OTAK dan ILMU? Bersyukurlah kita karena dilahirkan memiliki sebuah organ penting yaitu otak. Otak bagi manusia dapat dianalogikan seperti CPU pada sebuah komputer. Sebuah alat untuk tempat menyimpan dan mengolah data-data yang ada, namun otak memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh otak bahkan oleh suatu kecerdasan buatan. Hingga kini belum ada yang tahu berapa kapasitas maksimal otak manusia. Karena belum diketahui, maka dunia menganggap bahwa kapasitas otak itu tidak terbatas. Namun perlu diketahui juga, otak tetaplah memili ki batasan. Untuk sesuatu yang ghaib yang hanya diketahui oleh Tuhan, otak akan sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk mengetahuinya. Yah, karena itulah otak kita memiliki  batas. Sesuatu yang terbatas itu ada karena ada yang tidak terbatas, dan yang tidak terbatas itu ada karena ada yang terbatas, seperti otak kita yang dibatasi oleh tempurung kepala, maka otak kita pun pasti terbatas.  Namun banyak orang yang bisa menggunakan otaknya melampaui orang- orang pada umumnya. Sesuatu hal yang kita sebut dengan ilmu itulah yang menjadi  penyebabnya. Ada dua ilmu di d unia ini, yaitu ilmu yang tersurat seperti yang biasa kita pelajari dalam sekolah, dan ilmu yang tersirat yaitu mempelajari ala semesta. Banyak orang mempelajari ilmu yang tersurat atau kita sebut ilmu kauniah, namun sedikit yang memahami, jarang yang memahami apalagi terhadap i lmu yang tersirat atau ilmu kauliah. Itulah kenapa ada oran g yang mampu mengungguli kemampuan otak manusia biasa.Kebanyakan orang kurang menganggap penting tentang ilmu. Karena orang-orang sekarang lebih terorientasi untuk mencari uang dengan bekerja keras. Tidaklah salah jika orang itu bekerja keras, namun anggapan mereka tentang ilmu yang seperti itulah yang membuat mereka selalu tertinggal. Sekarang dapat kita ambil contoh, di suatu tempat ada seseorang yang bekerja mengangkat  batu sebesar  bola vo li selama seharian namun gajinya hanya sekitar 20000 rupiah. Di tempat lain ada seseorang yang bekerja mengangkat batu namun hanya seukuran kelereng dalam waktu sekitar 2 jam, namun gajinya bisa mencapai 20juta rupiah, karena yang diangkatnya adalah batu ginjal. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu sangat penting

Otak Dan Ilmu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang otak dan ilmu

Citation preview

  • Yah, OTAK dan ILMU?

    Bersyukurlah kita karena dilahirkan memiliki sebuah organ penting yaitu

    otak. Otak bagi manusia dapat dianalogikan seperti CPU pada sebuah komputer.

    Sebuah alat untuk tempat menyimpan dan mengolah data-data yang ada, namun

    otak memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh otak bahkan oleh suatu

    kecerdasan buatan. Hingga kini belum ada yang tahu berapa kapasitas maksimal

    otak manusia. Karena belum diketahui, maka dunia menganggap bahwa kapasitas

    otak itu tidak terbatas. Namun perlu diketahui juga, otak tetaplah memiliki batasan.

    Untuk sesuatu yang ghaib yang hanya diketahui oleh Tuhan, otak akan sangat sulit

    atau bahkan tidak bisa untuk mengetahuinya. Yah, karena itulah otak kita memiliki

    batas. Sesuatu yang terbatas itu ada karena ada yang tidak terbatas, dan yang tidak

    terbatas itu ada karena ada yang terbatas, seperti otak kita yang dibatasi oleh

    tempurung kepala, maka otak kita pun pasti terbatas.

    Namun banyak orang yang bisa menggunakan otaknya melampaui orang-

    orang pada umumnya. Sesuatu hal yang kita sebut dengan ilmu itulah yang menjadi

    penyebabnya. Ada dua ilmu di dunia ini, yaitu ilmu yang tersurat seperti yang biasa

    kita pelajari dalam sekolah, dan ilmu yang tersirat yaitu mempelajari ala semesta.

    Banyak orang mempelajari ilmu yang tersurat atau kita sebut ilmu kauniah, namun

    sedikit yang memahami, jarang yang memahami apalagi terhadap ilmu yang tersirat

    atau ilmu kauliah. Itulah kenapa ada orang yang mampu mengungguli kemampuan

    otak manusia biasa.

    Kebanyakan orang kurang menganggap penting tentang ilmu. Karena

    orang-orang sekarang lebih terorientasi untuk mencari uang dengan bekerja keras.

    Tidaklah salah jika orang itu bekerja keras, namun anggapan mereka tentang ilmu

    yang seperti itulah yang membuat mereka selalu tertinggal. Sekarang dapat kita

    ambil contoh, di

    suatu tempat

    ada seseorang

    yang bekerja

    mengangkat

    batu sebesar

    bola voli selama

    seharian namun

    gajinya hanya

    sekitar 20000

    rupiah. Di

    tempat lain ada

    seseorang yang bekerja mengangkat batu namun hanya seukuran kelereng dalam

    waktu sekitar 2 jam, namun gajinya bisa mencapai 20juta rupiah, karena yang

    diangkatnya adalah batu ginjal. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu sangat penting

  • untuk kehidupan kita masing-masing. Alloh juga berfirman bahwa ia akan

    mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

    Walaupun banyak orang menganggap ilmu ini, itu untuk apa sih?, lagi

    pula kita nggak make kok, namun banyk manfaat yang bisa kita ambil walaupun

    secara tidak langsung. Misalkan matematika yang cukup ribet, mengapa kita

    perlu mempelajarinya?. Dalam memecahkan persoalan matematika, kita dituntut

    untuk mampu menganalisis sebuah permasalahan lalu bagaimana cara

    memecahkannya. Jika kita terbiasa dengan hal itu, kita akan selalu merasa tenang

    saat kita mengalami masalah, karena pikiran kita sudah terstruktur untuk

    menyelesaikan masalahnya. Begitu pula ilmu yang lain seperti fisika, kimia dan

    lainnya yang menurut kita kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Untuk itu, mengapa kita tidak berusaha mencari ilmu? Otak kita bukanlah

    gelas kosong yang harus diisi air, namun bara api yang harus dinyalakan. Ya,

    walaupun setelah lulus SMA

    misalkan langsung menikah

    atau kerja, ilmu itu tidak

    hanya didapat dari sekolah

    saja, namun juga dari alam

    semesta ini. Banyak yang

    dapat kita pelajari, tiru, dan

    kita amalkan. Untuk para

    orang tua, janganlah sia-

    siakan anak-anak melewati

    hidup mereka tanpa menuntut ilmu. Bahkan banyak orang yang awalnya sangatlah

    tidak mampu untuk membiayai dirinya atau anak-anaknya untuk menuntut ilmu,

    namun karena kemauan, usaha, keikhlasan dan kesabaran, mereka bisa menikmati

    indahnya dunia. Karena itu, jangan menyesal jika dunia tidak mengenalmu, tapi

    menyesallah jika kamu tidak mengenal dunia.

    TERIMA KASIH