11
OSTEOARTHRITIS GENU 1. Definisi Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang sendi berupa disintegritas dan perlunakan progesif, diikuti penambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, diikuti dengan fibrosis pada kapsul sendi. OSTEOARTHRITIS GENU berarti peradangan pada sendi dan tulang yang membentuk sendi lutut. Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal pada proses penuaan, trauma atau kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berhubungan dengan faktor sistemik atau infeksi.

Osteoarthritis Genu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

osteoarthritis genu

Citation preview

OSTEOARTHRITIS GENU 1. DefinisiOsteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang sendi berupa disintegritas dan perlunakan progesif, diikuti penambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang rawan sendi yang disebut osteofit, diikuti dengan fibrosis pada kapsul sendi. OSTEOARTHRITIS GENU berarti peradangan pada sendi dan tulang yang membentuk sendi lutut.Kelainan ini timbul akibat mekanisme abnormal pada proses penuaan, trauma atau kelainan lain yang menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi. Keadaan ini tidak berhubungan dengan faktor sistemik atau infeksi.

2. KlasifikasiOsteoarthritis dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu a. Osteoarthritis primerOsteoarthritis primer tidak diketahui penyebabnya, dapat mengenai satu atau beberapa sendi. OA jenis ini terutama ditemukan pada pada wanita kulit putih, usia pertengahan, dan umumnya bersifat poli-articular dengan nyeri akut disertai rasa panas pada bagian distal interfalangeal, yang selanjutnya terjadi pembengkakan tulang (nodus heberden).b. OA sekunder Osteoarthritis sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sinovia sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder. Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan osteoartritis sekunder sebagai berikut: Trauma/instabilitasOA sekunder terutama terjadi akibat fraktur pada daerah sendi, setelah menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang, adanya hipermobilitas, instabilitas sendi, ketidaksejajaran dan ketidakserasian permukaan sendi. Faktor Genetik/PerkembanganAdanya kelainan genetik dan kelainan perkembangan tubuh (displasia epifisial, displasia asetabular, penyakit Legg-Calve-Perthes, dislokasi sendi panggul bawaan, tergelincirnya epifisis (slipped epiphysis) dapat menyebabkan OA. Penyakit Metabolik/EndokrinOA sekunder dapat pula disebabkan oleh penyakit metabolik/sendi (penyakit okronosis, akromegali, mukopolisakarida, deposisi kristal, atau setelah inflamasi pada sendi. (misalnya, OA atau artropati karena inflamasi). OosteonekrosisOsteoarthitis dapat berkembang akibat osteonekrosis kaput femoris oleh bermacam-macam sebab, misalnya penyakit Caisson, penyakit sickle cell.

3. EtiologiFaktor prediposisi terjadinya osteoarthritis dipengaruhi oleh :a. Usia/UmurUmumnya ditemukan pada usia lanjut (diatas 50 tahun). Karena pada lansia pembentukkan kondrotin sulfat (substansi dasar tulang rawan) berkurang dan terjadi fibrosis tulang rawan.b. Jenis KelaminKelainan ini ditemukan pada pria dan wanita, tetapi sering ditemukan lebih banyak pada wanita pascamenopause (osteoartritis primer). Osteoartritis sekunder lebih banyak ditemukan pada pria.c. RasLebih sering ditemukan pada orang Asia, khususnya cina, Eropa, dan Amerika daripada kulit hitam.d. Faktor KeturunanFaktor genetik juga berperan timbulnya OA. Bila ibu menderita OA sendi interfalang distal, anak perempuannya mempunyai kecenderungan terkena OA 2-3 kali lebih sering.e. Faktor Metabolik/EndokrinPasien dengan hipertensi, hiperurisemia, dan diabetes lebih rentan terhadap OA. Berat badan berlebihan akan meningkatkan resiko OA, baik pada pria maupun wanita.f. Faktor Mekanis serta kelainan geometri sendig. Trauma dan Faktor OkupasiTrauma yang hebat terutama fraktur intraartikular atau dislokasi sendi merupaan predisposisi OA. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga yang menggunakan sendi berlebihan, dan gangguan kongruensi sendi akan meningkatkan OA.h. Cuaca dan IklimOA lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca dingin atau lembab.i. Diet

4. InsidensMeningkat seiring proses penuaan, dan terutama ditemukan diatas usia 50 tahun, dapat pula ditemukan pada usia muda akibat kerusakan tulang rawan sendi oleh salah satu sebab.

5. KlasifikasiMenurut Kellgren dan Lawrence, secara radiologis Osteoartritis di klafikasikan menjadi:1. Grade 0 : Normal2. Grade 1 : Meragukan, dengan gambaran sendi normal, terdapat osteofit minimal

3. Grade 2 : Minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella dan permukaan sendi menyempit asimetris. 4. Grade 3 : Moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat, permukaan sendi menyempit, dan tampak sklerosis subkondral.

5. Grade 4 : Berat, adanya osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi.

6. Gambaran klinisOA biasanya mengenai salah satu atau beberapa sendi. Gejala-gejala klinis yang ditemukan berhubungan dengan inflamasi synovial, penggunaan sendi serta inflamasi dan degenerasi yang terjadi disekitar sendi.a. NyeriTerutama sendi yang menanggung beban tubuh seperti sendi panggul dan lutut. Nyeri terutama saat sendi digerakkan dan pada waktu berjalan.Nyeri yang terjadi berhubungan dengan : Inflamasi yang luas Kontraktur kapsul sendi Peningkatan tekanan intra-artikuler akibat kongesti vaskuler Nyeri berkurang setelah dilakukan aspirasi yang mengurangi tekanan intra-artikuler tidak ada hubungan antara beratnya nyeri tang terjadi dengan luasnya kerusakan pada pemeriksaan radiologis.b. Kekakuan Kekakuan terutama terjadi oleh karena lapisan yang terbentuk dari bahan elastik akibat pergeseran sendi atau oleh adanya cairan yang viskosa. Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan .Pada mulanya hanya terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu , terutama pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahatkan.c. Pembengkakan Pembengkakan terutama ditemukan di lutut dan siku. Pembengkakan dapat disebabkan oleh cairan dalam sendi pada stadium akut oleh karena pembengkakan pada tulang yang disebut osteofit. Juga dapat terjadi oleh karena adanya pembengkakan dan penebalan pada sinovia yang berupa kista. d. Gangguan pergerakan Gangguan pergerakan pada sendi disebabkan oleh adanya fibrosis pada kapsul, osteofit atau irregularitas permukaan sendi. Pada pergerakan sendi dapat ditemukan atau didengar adanya krepitasie. Deformitas Deformitas sendi yang ditemukan akibat kontraktur kapsul, serta instabilitas sendi karena kerusakan pada tulang dan tulang rawan. f. Nodus heberden dan Bouchard Nodus heberden ditemukan pada bagian dorsal sendi interfalangeal distal, sedangkan nodus Bouchard pada bagian proksimal sendi interfalangeal tangan terutama pada wanita dengan osteoartritis primer. Nodus Heberden kadang-kadang tanpa disertai rasa nyeri tapi sering ditemui parestesia dan kekakuan sendi jari-jari tangan pada stadium lanjut disertai dengan deviasu jari ke lateral.

7. Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium Laju endap darah biasanya normal Serum kolesterol sedikit meninggi Pemeriksaan faktor reumatoid negatif b. Pemeriksaan radiologis Foto polos Gambaran yang khas pada foto polos adalah : Densitas tulang normal atau meninggi Penyempitan ruang sendi yang asimetris karena hilangnya tulang rawan sendi. Sklerosis tulang subkondral Kista tulang pada permukaan sendi terutama subkondral Osteofit pada tepi sendi Gambaran ini terutama ditemukan pada sendi-sendi besar.8. DiagnosisDiagnosis osteoarthritis lutut berdasarkan klimis, klinis dan radiologis, serta klinis dan laboratoris (JH Klippel, 2001) :a. KlinisNyeri sendi lutu dan 3 kriteria dibawah ini :1. Umur > 50 tahun2. Kaku sendi < 30 menit3. Krepitus4. Nyeri tekan tepi tulang 5. Pembesaran tulang sendi lutut6. Tidak terba hangat pada sendiCatatan : Sensitivitas 95% dan spesifitas 69%b. Klinis, dan radiologisNyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria dibawah ini :1. Umur > 50 tahun2. Kaku sendi < 30 menit3. Krepitus disertai osteofitCatatan : Sensitivitas 91% dan spesifitas 86%c. Klinis dan laboratorisNyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria dibawah ini :1. Usia > 50 tahun2. Kaku sendi < 30 menit3. Krepitus4. Nyeri tekan tepi tulang5. Pembesaran tulang6. Tidak teraba hangat pada sendi yg terkena7. LED < 40 mm/jam8. RF < 1: 409. Analisis cairan sinovium sesuai osteoarthritisCatatan : Sensitivitas 92% dan spesifitas 75%