59
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA WARGA BELAJAR DI SPNF SKB KOTA BONTANG Oleh : HAIRUL SALEH NIP. 198905232019031008 NDH : 10 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA 2019

OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

WARGA BELAJAR DI SPNF SKB KOTA BONTANG

Oleh :

HAIRUL SALEH NIP. 198905232019031008

NDH : 10

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

i

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

WARGA BELAJAR DI SPNF SKB KOTA BONTANG

Oleh :

HAIRUL SALEH NIP. 198905232019031008

NDH : 10

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 3: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Judul : Optimalisasi Peran Pamong Belajar dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Matematika Warga Belajar di SPNF SKB Kota

Bontang

Nama : Hairul Saleh

NIP : 198905232019031008

Jabatan : Pamong Belajar Ahli Pertama

Unit Kerja : SPNF SKB Kota Bontang

NDH : 10

Dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan dalam Seminar Hasil Kegiatan

Aktualisasi pada hari Selasa, tanggal 26 November 2019 di Puslatbang

KDOD LAN Samarinda.

Coach, Mentor,

Ellyana, S. ST. Drs. Makhmud NIP. 198201252006042003 NIP. 196501012001121003

Page 4: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Judul : Optimalisasi Peran Pamong Belajar dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Matematika Warga Belajar di SPNF SKB Kota

Bontang

Nama : Hairul Saleh

NIP : 198905232019031008

Jabatan : Pamong Belajar Ahli Pertama

Unit Kerja : SPNF SKB Kota Bontang

NDH : 10

Telah diseminarkan dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Selasa tanggal 26

November 2019 bertempat di Puslatbang

KDOD LAN Samarinda.

Coach, Mentor,

Ellyana, S. ST. Drs. Makhmud NIP. 198201252006042003 NIP. 196501012001121003

Penguji,

Muhammad Abdi Rahman, S.Sos., M.Si. NIP. 198205122011011014

Page 5: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan

kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini tepat

pada waktunya. Rancangan Aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VI

Tahun 2019 Kota Bontang yang diselenggarakan di Puslatbang KDOD LAN

Samarinda.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan

serta kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan

serta saran-saran dari berbagai pihak, khususnya coach dan mentor, segala hambatan

dan rintangan serta kesulitan tersebut teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini dengan setulus hati penulis sampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda

beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar

CPNS Golongan III.

2. Pemerintah Kota Bontang.

3. Muhammad Abdi Rahman, S.Sos., M.Si. selaku penguji atas saran serta masukan

yang diberikan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini.

4. Ibu Ellyana, S.ST. selaku coach, atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan

bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.

5. Bapak Drs. Makhmud, selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,

dukungan, masukan, serta bimbingan selama perancangan program aktualisasi.

6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di

instansi.

7. Seluruh Panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.

8. Seluruh pamong belajar, tutor, serta staff tata usaha di SPNF SKB Kota Bontang.

Page 6: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

v

9. Seluruh keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan, serta

10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VI tahun 2019 Kota Bontang.

Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Laporan Aktualisasi ini

menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan

aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Bontang, 24 November 2019

Penulis

Page 7: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...................................................................................... i

Halaman Persetujuan ........................................................................... ii

Halaman Pengesahan ............................................................................ iii

Kata Pengantar ...................................................................................... iv

Daftar Isi ................................................................................................ vi

Daftar Tabel ........................................................................................... viii

Daftar Gambar ...................................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................... 3

C. Manfaat ................................................................................. 3

D. Ruang Lingkup ...................................................................... 3

II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil SKB ............................................................................. 5

B. Visi dan Misi ......................................................................... 8

C. Struktur Organisasi ............................................................... 9

D. Sasaran Kinerja Pegawai ....................................................... 9

III. LANDASAN TEORI

A. Nilai-Nilai Dasar ASN

1. Akuntabilitas ................................................................. 11

2. Nasionalisme ................................................................. 12

3. Etika Publik ................................................................... 12

4. Komitmen Mutu ............................................................ 13

5. Anti Korupsi .................................................................. 13

Page 8: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

vii

B. Manajemen ASN

1. Kedudukan ASN ........................................................... 14

2. Peran ASN ..................................................................... 14

3. Tugas ASN .................................................................... 14

4. Kewajiban ASN ............................................................. 15

5. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN ................................ 15

C. Pelayanan Publik .................................................................. 16

D. Whole of Government (WoG) ................................................ 17

IV. RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu ....................................................................... 18

B. Prioritas Isu .......................................................................... 18

C. Judul Kegiatan ....................................................................... 19

D. Pendekatan Aktualisasi ......................................................... 20

E. Rancangan Aktualisasi ........................................................... 21

F. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................................ 28

V. PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pembelajaran Matematika Melalui Media YouTube ............... 29

B. Penerapan Metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar) 33

C. Melakukan Permainan Kompetisi Antar Kelompok Untuk

Menyelesaikan Soal Matematika ............................................ 36

D. Pemberian Reward (Penghargaan) kepada Warga Belajar yang

Memiliki Nilai Tertinggi pada Ulangan Matematika .............. 40

E. Melakukan Konseling Terkait Hasil Belajar Secara Face to Face

dengan Warga Belajar ............................................................ 44

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 47

B. Saran .................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 49

ROLE MODEL

LAMPIRAN

Page 9: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Analisis USG Prioritas Isu ................................................ 19

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 28

Page 10: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gedung SPNF SKB Bontang…………………………….... 8 Gambar 5.1 Pamong Belajar Mencari Referensi Video yang Sesuai…... 30 Gambar 5.2 Pamong Belajar Menyiapkan Laptop dan LCD Projector... 30 Gambar 5.3 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan Terkait Tujuan

Pembelajaran…………………………………………….....

31 Gambar 5.4 Pemutaran Video Pembelajaran Melalui YouTube………… 32 Gambar 5.5 Warga Belajar Membuat Rangkuman……………………... 32 Gambar 5.6 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan dan Sesi Tanya

Jawab……………………………………………………….

33 Gambar 5.7 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan Terkait Materi

Pembelajaran……………………………………………….

34 Gambar 5.8 Warga Belajar Maju Mengerjakan Soal dan Menjelaskan

ke Teman-temannya………………………………………..

35

Gambar 5.9 Pamong Belajar Memberikan Apresiasi pada Warga Belajar yang Maju ke Depan Kelas………………………...

36

Gambar 5.10 Pamong Belajar Menyiapkan Perlengkapan Permainan…... 37 Gambar 5.11 Pamong Belajar Membuat Kertas Cabutan untuk Membagi

Kelompok…………………………………………………..

38 Gambar 5.12 Pelaksanaan Permainan Cerdas Cermat Matematika……… 39 Gambar 5.13 Pemberian Reward kepada Para Juara…………………….. 40 Gambar 5.14 Pelaksanaan Ulangan Harian………………………………. 41 Gambar 5.15 Pamong Belajar Memeriksa Hasil Ulangan……………….. 42 Gambar 5.16 Pamong Belajar Melakukan Perangkingan………………... 43 Gambar 5.17 Pemberian Reward bagi Peraih Nilai Ulangan Tertinggi….. 40 Gambar 5.18 Pamong Belajar Menyiapkan Kertas Hasil Perangkingan… 45 Gambar 5.19 Konseling Secara Face to Face Terkait Hasil Pembelajaran 46

Page 11: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil

pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan

formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk

oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan.

Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB)

merupakan satuan pendidikan milik pemerintah yang dibangun untuk

melaksanakan tugas pendidikan di bidang nonformal dan informal. SPNF SKB

Kota Bontang adalah salah satunya. Satuan pendidikan yang mulai berjalan

selama kurang lebih tiga tahun ini, masih memiliki beberapa permasalahan yang

mesti dicari solusi permasalahannya.

Berdasarkan hasil identifikasi isu atau masalah yang penulis lakukan selama

bekerja lebih kurang enam bulan di Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar

Kegiatan Belajar (SPNF SKB) Kota Bontang, terdapat beberapa isu atau masalah

yang menjadi perhatian penulis, yaitu : 1) kurangnya motivasi belajar matematika

warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang, (2) belum adanya sistem pendaftaran

online untuk penerimaan warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang, serta (3)

belum adanya kegiatan ekstrakurikuler bagi warga belajar di lingkungan SPNF

SKB Kota Bontang.

Dari ketiga isu di atas, isu yang paling penting dan perlu dicari pemecahan

masalahnya saat ini adalah isu terkait kurangnya motivasi belajar matematika para

warga belajar di SPNF SKB Bontang. Keinginan dari warga belajar yang hanya

sekadar untuk memperoleh ijazah, telah mengenyampingkan arti dari pendidikan

itu sendiri, yang mana tujuan utama dari pendidikan adalah untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Page 12: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

2

Selain itu, adanya keragaman latar belakang, usia, karakteristik warga

belajar, serta tuntutan untuk tetap menghasilkan lulusan yang bermutu,

mengharuskan proses pembelajaran untuk setiap mata pelajaran menjadi fleksibel,

bervariasi, dan memenuhi standar. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses. Peraturan

tersebut menyatakan proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.

Dengan memperhatikan standar kompetensi di atas, maka prestasi

merupakan faktor yang sangat penting. Selain daripada itu, hal lain yang tak kalah

pentingnya dalam persiapan atau perencanaan kegiatan pembelajaran matematika

adalah menentukan strategi pemberian motivasi kepada peserta didik untuk

belajar. Karena rendahnya motivasi dalam belajar akan berdampak pada hasil

belajar yang minim pula.

Pamong belajar selaku pendidik di bidang nonformal merupakan jabatan

fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang

untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan

pengembangan model pendidikan nonformal dan informal (PNFI) pada satuan

pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sesuai dengan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN), maka pamong belajar

merupakan pelayan masyarakat yang harus menghadirkan pendidikan yang

bermutu bagi masyarakat. Sehingga, berdasarkan isu atau permasalahan di atas,

inovasi yang akan penulis lakukan selaku ASN melalui kegiatan aktualisasi ini

adalah melakukan optimalisasi peran pamong belajar selaku aparatur sipil negara

yang memiliki nilai-nilai dasar, dalam upayanya demi meningkatkan motivasi

belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang.

Page 13: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

3

B. Tujuan Aktualisasi

Tujuan melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah:

1) Mampu menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan

tugas dan jabatan di SPNF SKB Kota Bontang.

2) Mampu menghasilkan sebuah metode yang aplikatif dan inovatif dalam hal

meningkatkan motivasi belajar matematika di lingkungan satuan

pendidikan.

3) Menciptakan kualitas sumber daya warga belajar di SPNF SKB yang lebih

baik.

C. Manfaat Aktualisasi

Manfaat kegiatan aktualisasi yaitu:

1. Bagi Calon PNS

Dapat memahami, menanamkan, dan menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi sebagai

dasar dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat

pada umumnya dan sebagai abdi negara pada khususnya.

2. Bagi Sekolah

1) Dapat menjadi percontohan metode pembelajaran bagi para tutor atau

pamong belajar dalam upaya meningkatkan motivasi belajar para

warga belajar.

2) Dapat meningkatkan nilai atau kualitas sumber daya warga belajar.

3) Dapat meningkatkan akreditasi SPNF SKB Kota Bontang terkait

kualitas warga belajar.

D. Ruang Lingkup

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SPNF SKB Kota Bontang yang

beralamat di Jalan HM Ardans (Pisangan) No.24, Kelurahan Satimpo, Kecamatan

Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam pelaksanaan

Page 14: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

4

kegiatan aktualisasi, penulis tetap berpedoman pada tugas pokok dan fungsi

penulis sebagai pamong belajar. Salah satu tugas pokok pamong belajar yaitu

melakukan proses pembelajaran, mengevaluasi, serta menganalisis hasil belajar

pada mata pelajaran matematika, khususnya pada Paket B (setara SMP).

Sehingga, sangat tepat jika kegiatan aktualisasi yang akan penulis lakukan adalah

pelaksanaan metode pembelajaran terkait analisis hasil belajar dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar matematika warga belajar, yang nantinya terbagi

menjadi lima kegiatan, yaitu: 1) pembelajaran matematika melalui media

YouTube, 2) penerapan metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar), 3)

melakukan permainan kompetisi antar kelompok untuk menyelesaikan soal

matematika, 4) pemberian reward (penghargaan) kepada warga belajar yang

memiliki nilai tertinggi pada ulangan matematika, dan 5) melakukan konseling

terkait hasil belajar secara face to face dengan warga belajar.

Page 15: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

5

BAB II

GAMBARAN UMUM SPNF SKB BONTANG

A. Profil SKB

Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar atau disingkat

SPNF SKB Kota Bontang merupakan satuan pendidikan berbasis nonformal yang

pada awalnya berlabel Unit PelayananTeknis (UPT). SPNF SKB dikepalai oleh

seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berpangkat eselon IV (empat), yang berada

di bawah naungan dan koodinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Bontang. Hal ini sesuai dengan PeraturanWalikota (Perwali) Bontang Nomor 32

Tahun 2011 tanggal 11 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kota Bontang.

Tugas pokok Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) diatur dalam Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Berdasarkan undang-undang tersebut, SPNF SKB berdiri dengan dikepalai oleh

Ibu Hj. Suyatmi, S.E. yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas

Pendidikan Kota Bontang yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. Dasuki, M.Si.

yang mana UPT SKB Bontang, sekertariatnya berada di Graha Taman Praja Blok

2, Lantai Dasar, Jl. Muhammad Roem, Kelurahan Bontang Lestari, Kec. Bontang

Selatan.

Seiring berjalannya waktu, UPT SKB Bontang mengalami pemberhentian

sementara dalam mengerjakan program-program pendidikan nonformal selama

beberapa tahun. Hingga akhirnya pada tahun 2017, UPT SKB Bontang mengalami

perubahan terpusat dan alih fungsi nomenklatur menjadi Satuan Pendidikan

Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF SKB), kemudian diperkuat dengan

Peraturan Walikota (Perwali) Bontang Nomor 33 Tahun 2017 tentang Satuan

Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kota

Bontang.

Saat ini, SPNF SKB Kota Bontang berada dibawah kepemimpinan Bapak

Andi Parenrengi, S.Pd. sebagai PelaksanaTugas (Plt) Kepala SPNF SKB Bontang.

Page 16: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

6

Dengan struktur kepemimpinan dan kepengurusan yang telah mengalami

restrukturalisasi, serta didukung para pengajar atau yang disebut Tutor (pengajar

berstatus non Pegawai Negeri Sipil) dan Pamong Belajar (pengajar berstatus

Pegawai Negeri Sipil), SPNF SKB dapat menjalankan program-program

pendidikan nonformal yang dibutuhkan masyarakat Bontang dan mampu

berkembang menjadi Satuan Pendidikan yang berkontribusi dalam dunia

pendidikan di kotaBontang.

SPNF SKB Bontang berada di Jalan HM Ardans (Pisangan) No.24,

Kelurahan Satimpo, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang. Hingga saat ini,

SPNF SKB Bontang telah didukung dengan sarana prasarana berupa ruang

belajar, fasilitas internet, komputer, dan sarana pendukung lainnya. SPNF SKB

Bontang memiliki 4 (empat) jenis program utama,yaitu :

1. Pendidikan Kesetaraan (Diktara)

Pendidikan kesetaraan merupakan program utama dan rutin yang dilaksanakan

oleh SPNF SKB. Program ini terdiri dari program belajar Paket A (setara SD),

paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Pendidikan kesetaraan

dibuka untuk seluruh masyarakat Bontang yang mengalami putus sekolah dan

ingin melanjutkan pendidikannya. Pada tahun 2019 ini, SPNF SKB memiliki

peserta didik sebanyak 155 orang, yang terdiri dari paket A sebanyak 25

orang, paket B sebanyak 60 orang, dan paket C sebanyak 70 orang. Pada tahun

2019 ini pula, SPNF SKB telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK) untuk paket B dan paket C, serta meluluskan peserta didik

sebanyak 19 orang untuk paket A, 36 orang untuk paket B, dan 62 orang untuk

paket C. Sebagai bukti pengabdian pada masyarakat Kota Bontang, SPNF

SKB Bontang juga mengadakan perjanjian dengan Pondok Pesantren

Subulana Bontang Lestari dalam memberikan bantuan tenaga pendidik untuk

kebutuhan pendidikan kesetaran Paket A, B, dan C kepada para peserta didik

(santriwan dan santriwati) di sana.

2. Keaksaraan Fungsional (KF)

Page 17: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

7

Program Keaksaraan Fungsional merupakan program yang diperuntukkan

bagi masyarakat Bontang yang belum memiliki kemampuan membaca dan

menulis.

3. Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

SPNF SKB Bontang dipercaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dalam pengembangan literasi melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di

Kota Bontang. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan program yang

bertujuan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan literasi masyarakat. SPNF

SKB saat ini telah memiliki perpustakaan yang dikelola oleh pengurus TBM.

Selain itu, TBM juga mengadakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan

langsung yang bersifat eventual.

4. PelatihanKeterampilan (Life Skill)

Pelatihan Keterampilan merupakan program yang ditujukan untuk membekali

warga belajar dengan keterampilan agar siap menghadapi persaingan dalam

dunia kerja. Program ini bersifat rutin (setahun sekali) dan dilaksanakan dalam

kurun waktu tertentu. Jenis pelatihan keterampilan yang telah dilakukan,

antara lain komputer, mengemudi, tata busana, tata boga, dan tata rias.

Pelaksanaan program pelatihan keterampilan ini adalah kerjasama antara

SPNF SKB Bontang dengan beberapa Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)

yang ada di Kota Bontang, antara lain LKP Ayulia (tata busana), LKP Suvi

Training (komputer), LKP Adjie Raja (mengemudi), LKP Aisyah

(kecantikan), dan LKP BBEC (tata boga).

Page 18: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

8

Gambar 2.1 Gedung SPNF SKB Bontang

B. Visi dan Misi

Visi SPNF SKB Bontang:

“ Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil melalui pendidikan

nonformal dan informal yang berkualitas.”

Misi SPNF SKB Bontang:

1. Menjadi lembaga percontohan dan pengendalian mutu pelaksanaan program

PAUDNI di Kota Bontang.

2. Menyelenggarakan program keaksaraan, kesetaraan Paket A, B, dan C serta

kursus

3. Menyelenggarakan sistem informasi berbasis teknologi bagi Pendidikan

nonformal.

4. Menumbuhkembangkan program keterampilan pemberdayaan masyarakat,

pemberdayaan perempuan, pemuda, serta olahraga.

5. Meningkatkan kompetensi Pamong Belajar dan Tutor supaya menjadi tenaga

pendidik yang profesional.

Page 19: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

9

6. Memotivasi dan melayani masyarakat agar gemar membaca melalui Taman

Bacaan Masyarakat (TBM) untuk meningkatkan budaya membaca.

C. Struktur Organisasi

Plt. Kepala SPNF SKB : Andi Parenrengi, S.Pd.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum : Farida Novia, S.Si.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan : Hairul Saleh, S.Si.

Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana : Yuswanto, S.Si.

Kelompok Fungsional:

1. Alifah Novitasari, S.Si.

2. Defi Rahma Santi, S.Si.

3. Evi Mashunah, S.Si.

4. Putri Widya Pangestika, S.Si.

5. Holilurrohman, S.Pd.

6. Indra Soma, S,Pd.

7. Paturahman, S.Ag.

8. Pipin Bagiati, A.Md.

9. Suleiman Lussy, S.E.

10. Susanto, S.Pd.

11. Susilo Hadi K., S.Sos.

Staff Tata Usaha:

1. Edi Purwanto, S.Pd.

2. Netty Pebriamasni, S.E.

3. Najmiah

4. Juniati

D. Sasaran Kinerja Pegawai

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, pamong belajar berkewajiban:

Page 20: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

10

1) Mengidentifikasi penyelenggaraan program PAUDNI

2) Melaksanakan pemantapan persiapan kegiatan pembelajaran

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran/bimbingan/pelatihan

yang akan digunakan pada satuan pendidikan nonformal dan informal

4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

5) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran

6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata

pelajaran di kelasnya

7) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran

8) Melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, serta pelaporan

pengkajian program

Page 21: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

11

BAB III

LANDASAN TEORI

A. Konsep Aktualisasi

Melalui pelaksanaan aktualisasi, seluruh atau beberapa nilai-nilai dasar akan

melandasi pelaksanaan setiap kegiatan. Nilai-nilai dasar tersebut dikenal dengan

akronim ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi. Sehingga dengan menerapkan dan menanamkan nilai

ANEKA tersebut diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas Aparatur Sipil

Negara (ASN) di lingkungan tempat tugasnya masing-masing.

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus

dicapai untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Nilai-nilai publik tersebut antara lain:

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok, dan pribadi;

2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis;

3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain: 1) Dapat dipertanggung

jawabkan; 2) Kesesuaian; 3) Terkontrol; 4) Integritas; 5) Relevan; 6)

Informatif; dan 7) Transparan.

Page 22: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

12

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pondasi bagi ASN dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya yang selalu berpedoman pada nilai-nilai Pancasila dan

senantiasa berorientasi pada kepentingan publik, bangsa dan negara. Nilai-

nilai dasar Nasionalisme antara lain :

1) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

bagi ASN dalam menjalankan tugasnya;

2) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil

dan Beradap bagi ASN dalam menjalankan tugasnya;

3) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan

bagi ASN dalam menjalankan tugasnya;

4) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Kerakyatan Yang Dipimpin

Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

bagi ASN dalam menjalankan tugasnya;

5) Pemahaman dan Implementasi Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi

Seluruh Rakyat Indonesia bagi ASN dalam menjalankan tugasnya;

6) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik;

7) ASN sebagai pelayan publik;

8) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

3. Etika Publik

Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yakni sebagai berikut:

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945.

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

Page 23: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

13

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis

sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen Mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil. Nilai-nilai dasar komitmen mutu yakni

sebagai berikut:

1) Tangible (nyata/berwujud),

2) Reliability (kehandalan),

3) Responsiveness (cepat tanggap),

4) Competence (kompetensi),

5) Access (kemudahan),

6) Courtesy (keramahan),

7) Communication (komunikasi),

8) Credibility (kepercayaan),

9) Security (keamanan),

10) Understanding the Customer (pemahaman pelanggan).

5. Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma

Page 24: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

14

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan keuangan negara

dan perekonomian negara. KPK bersama dengan para pakar telah

melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan

sebanyak 9 (sembilan) nilai anti korupsi sebagai berikut : 1) jujur, 2) peduli,

3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana, 8)

berani, 9) adil.

B. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai

ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu

tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman.

1. Kedudukan ASN

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang

menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah

serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai

politik.

2. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN

berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik;

dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa

3. Tugas ASN

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1) Melaksanakan kebijakan yang

dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; 2) Memberikan pelayanan publik yang

Page 25: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

15

professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat persatuan dan kesatuan

Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Kewajiban ASN

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah;

2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang;

4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

kesadaran, dan tanggung jawab;

6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan

dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar

kedinasan;

7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

5. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai

ASN:

1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan

berintegritas tinggi;

2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Page 26: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

16

5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat

yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;

7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara

bertanggungjawab, efektif, dan efisien;

8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada

pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,

kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan

atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan

integritas ASN; dan

12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai

disiplin Pegawai ASN.

C. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dari

pengertian pelayanan publik di atas, maka pelayanan publik dapat disimpulkan

sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat

dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai

dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk

memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.

Terdapat 3 (tiga) unsur penting dalam pelayanan publik yaitu:

penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan),kepuasan yang

diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsip pelayanan

Page 27: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

17

publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: 1) partisipatif; 2)

transparan; 3) responsif; 4) tidak diskriminatif; 5) mudah; 6) murah; 7) efektif ; 8)

efisien; 9) aksesibel; 10) akuntabel; dan 11) berkeadilan.

D. Whole of Government (WoG)

Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih

luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program

dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan

interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang

terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat

diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-

prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup

keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.

Page 28: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

18

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Berdasarkan hasil identifikasi isu atau masalah yang penulis lakukan selama

lebih kurang enam bulan bekerja di SPNF SKB Kota Bontang, terdapat beberapa

isu atau masalah yang menjadi perhatian penulis, yaitu:

1) Kurangnya motivasi belajar matematika warga belajar di SPNF SKB

Kota Bontang.

2) Belum adanya sistem pendaftaran online untuk penerimaan warga

belajar di SPNF SKB Kota Bontang.

3) Belum adanya kegiatan ekstrakurikuler bagi warga belajar di

lingkungan SPNF SKB Bontang.

B. Prioritas Isu atau Masalah

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan seperti kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi

dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan penilaian prioritas masalah dari yang

mendesak. Dalam menentukan prioritas masalah, penulis menggunakan metode

USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara

menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring 1-5 dan

dengan mempertimbangkan tiga komponen dalam metode USG.

1) Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu

yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk

memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

2) Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat

yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang

menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-

Page 29: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

19

masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu

dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang

dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan

dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan

semakin memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 4.1 Analisis USG Prioritas Isu

No Isu atau Masalah U S G Skor

1 Kurangnya motivasi belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang

4 5 5 14

2 Belum adanya sistem pendaftaran online untuk penerimaan warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang

3 3 3 9

3 Belum adanya kegiatan ekstrakurikuler bagi warga belajar di lingkungan SPNF SKB Kota Bontang

2 3 2 7

Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,

2 = kecil, 1 = sangat kecil)

Berdasarkan analisis isu atau masalah dari tabel di atas, dapat dilihat isu

yang terpilih adalah “Kurangnya motivasi belajar matematika warga

belajar di SPNF SKB Kota Bontang”. Isu atau masalah tersebut harus

segera diselesaikan agar motivasi belajar matematika warga belajar di

lingkungan SPNF SKB Kota Bontang dapat meningkat dan berujung pada

peningkatan kualitas warga belajar. Hal ini sejalan dengan misi satuan

pendidikan yaitu “Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil

melalui pendidikan nonformal dan informal yang berkualitas.”

C. Judul Kegiatan

Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan, maka judul rancangan

aktualisasi dan kegiatan yang dirancang dalam rangka memecahkan masalah yaitu

Page 30: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

20

“Optimalisasi Peran Pamong Belajar dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Matematika Warga Belajar di SPNF SKB Kota Bontang”. Adapun kegiatan

yang dirancang terdiri dari lima kegiatan, yaitu:

1) Pembelajaran matematika melalui media YouTube

2) Penerapan metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar)

3) Melakukan permainan kompetisi antar kelompok untuk

menyelesaikan soal matematika

4) Pemberian reward (penghargaan) kepada warga belajar yang memiliki

nilai tertinggi pada ulangan matematika

5) Melakukan konseling terkait hasil belajar secara face to face dengan

warga belajar.

D. Pendekatan Kegiatan Aktualisasi

Dalam kegiatan aktualisasi penulis menggunakan dua jenis pendekatan,

yaitu:

1) Manajemen ASN

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis mencoba

mengoptimalkan peran pamong belajar selaku ASN untuk menjadi

aparatur sipil negara yang profesional dan memiliki nilai dasar,

utamanya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pelaksanaan

evaluasi hasil pembelajaran dan upaya peningkatannya telah sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian

Pendidikan. Sehingga, inovasi yang dilakukan sejalan dengan tugas

dan fungsi ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik. Selain itu,

dengan adanya optimalisasi peran pamong belajar dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar para warga belajar ini, pamong belajar

memiliki tujuan untuk meyetarakan kualitas pendidikan, baik di

lingkup formal maupun nonformal. Sehingga, mengurangi adanya

kesenjangan sosial antara status warga belajar dengan siswa-siswi

pada pendidikan formal. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi ASN

Page 31: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

21

sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa. Selanjutnya fungsi dan

tugas ASN sebagai pelayan publik akan dijelaskan pada poin yang ke-

2.

2) Pelayanan Publik

Dalam kegiatan aktualisasi, hasil inovasi berupa optimalisasi peran

pamong belajar dalam meningkatkan motivasi belajar matematika

warga belajar juga sesuai dengan tugas dan fungsi ASN, yakni sebagai

Pelayan Publik. Pamong belajar tidak hanya sekadar melaksanakan

tugas pembelajaran, namun juga memberikan kontribusi berupa

pelayanan publik di bidang pendidikan yang berkualitas. Inovasi ini

berpedoman pada prinsip pelayanan publik yaitu:

a. Memperhatikan kebutuhan satuan pendidikan (Responsif).

b. Inovasi yang penulis lakukan mudah untuk dilaksanakan dan

tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk diwujudkan

(Mudah dan Murah).

c. Prosedur pelaksanaan yang sederhana dan tepat sasaran (Efektif

dan Efisien).

E. Rancangan Aktualisasi

Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan adalah:

1. Kegiatan I :

Pembelajaran matematika melalui media YouTube

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang ada, kegiatan

pembelajaran kini tidak hanya dapat dilakukan di kelas dengan metode

mendengarkan “ceramah” dari guru. Kini, banyak media yang dapat

digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu media yang

dapat kita gunakan untuk belajar adalah melalui media YouTube. Selain

lebih menyenangkan karena belajar melalui tontonan, banyaknya pilihan

referensi video pembelajaran dari berbagai sumber yang ada, menjadikan

YouTube salah satu media yang baik dalam meningkatkan minat serta

motivasi warga belajar untuk memperoleh pengetahuan. Di samping itu,

Page 32: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

22

melalui media YouTube, warga belajar tidak hanya terpaku pada

pembelajaran di kelas, tapi juga dapat dilakukan di mana saja melalui

smartphone/gadget yang mereka miliki. Dalam hal ini penulis menerapkan

pendekatan pelayanan publik.

• Tahapan :

1) Mencari serta mengumpulkan referensi berupa video-video

pembelajaran matematika yang menarik dan edukatif

2) Menyiapkan perangkat pembelajaran

3) Melaksanakan kegiatan menonton video pembelajaran melalui media

YouTube di kelas

4) Warga belajar membuat rangkuman terkait pemahaman yang mereka

dapatkan dari penjelasan yang telah dipaparkan melalui YouTube

5) Memberi penjelasan singkat terkait materi yang telah ditampilkan atau

dipertontonkan sebelumnya

6) Melaksanakan sesi tanya jawab dengan warga belajar

• Hasil Kegiatan: Rangkuman terkait video pembelajaran matematika

yang telah ditonton

• Nilai-nilai dasar ANEKA :

Akuntabilitas Pamong belajar mencari referensi dan menyiapkan video yang relevan dan sesuai dengan materi pembelajaran

Nasionalisme Pemerataan akses untuk mendapatkan layanan bagi seluruh warga belajar tanpa membeda-bedakan merupakan wujud persatuan dan kesatuan

Etika Publik Penjelasan terkait tontonan yang ada disampaikan dengan bahasa yang baik dan sopan

Komitmen Mutu Pembelajaran dengan menggunakan media YouTube mudah untuk diterapkan

Anti Korupsi Pamong belajar mengajarkan untuk berpikir secara mandiri dalam hal memahami tontonan yang ada

Page 33: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

23

2. Kegiatan II :

Penerapan metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar)

Dalam pembelajaran di era ini, peserta didik tidak lagi hanya bertindak

sebagai obyek, tapi juga dapat menjadi sebagai subyek. Sehingga, sistem

pembelajaran tak lagi satu arah, tapi dapat dikembangkan menjadi sistem

pembelajaran yang interaktif dan menarik. Melalui penerapan metode

SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar) ini, warga belajar dimotivasi

untuk memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik. Warga belajar

diminta untuk memberikan penjelasan kepada warga belajar lain terkait apa

yang mereka pahami. Dengan peran aktifnya sebagai subyek yang

menerangkan materi di depan kelas, warga belajar diharapkan memiliki

pemahaman yang lebih baik. Serta dengan terbiasanya tampil di depan

kelas, warga belajar dimotivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan publik serta

manajemen ASN dalam peningkatan kompetensi pamong belajar.

• Tahapan :

1) Menjelaskan materi pembelajaran

2) Membuat soal latihan

3) Meminta warga belajar untuk maju satu per satu menjawab soal serta

menjelaskan ke teman-temannya yang lain terkait soal yang telah

dikerjakan

4) Memberikan apresiasi terkait penjelasan yang telah warga belajar

jelaskan

• Hasil Kegiatan: Presentasi pemahaman materi pembelajaran

• Nilai-nilai dasar ANEKA :

Akuntabilitas Pamong belajar memberikan informasi yang jelas (informatif) terkait materi pembelajaran

Nasionalisme Sikap saling berbagi ilmu antara pamong belajar dan warga belajar, serta antar sesama warga belajar merupakan wujud gotong royong

Etika Publik Menggunakan bahasa yang santun saat berkomunikasi di depan kelas

Komitmen Mutu Pelaksanaan kegiatan mudah untuk dipahami

Page 34: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

24

Anti Korupsi Pamong belajar mencontohkan sikap kepedulian sosial terhadap orang-orang di sekitar dengan mau berbagi

3. Kegiatan III :

Melakukan permainan kompetisi antar kelompok untuk menyelesaikan

soal matematika

Permainan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Sehingga, dengan

menggunakan permainan, pembelajaran matematika yang selama ini

menjadi momok menakutkan bagi peserta didik diharapkan dapat berubah

menjadi sesuatu yang menyenangkan. Permainan juga dapat dijadikan

media untuk saling meningkatkan kompetensi warga belajar melalui

kompetisi antar kelompok yang dibuat. Dengan konsep pembelajaran yang

menyenangkan inilah, diharapkan dapat menumbuhkan serta meningkatkan

motivasi belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang.

Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan publik.

• Tahapan :

1) Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan permainan

2) Membagi warga belajar menjadi beberapa kelompok untuk bermain

3) Melaksanakan permainan yang telah dirancang, yakni berupa kegiatan

cerdas cermat matematika

4) Memberikan reward/hadiah bagi kelompok yang juara

• Hasil Kegiatan: Laporan hasil pelaksanaan kegiatan

• Nilai-nilai dasar ANEKA :

Akuntabilitas Pamong belajar menerapkan prinsip kejelasan dalam membagi kelompok, mengatur, serta menjalankan permainan

Nasionalisme Pamong belajar mengajarkan sikap untuk saling bekerjasama melalui pembagian kelompok yang dilakukan pamong belajar dalam permainan

Etika Publik Menggunakan bahasa yang santun dalam permainan serta sikap disiplin terhadap ketentuan permainan yang dibuat

Page 35: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

25

Komitmen Mutu Prosedur/langkah permainannya jelas serta mudah untuk diterapkan

Anti Korupsi Pamong belajar mengajarkan untuk bersikap jujur dan fair play dalam permainan

4. Kegiatan IV :

Pemberian reward (penghargaan) kepada warga belajar yang memiliki

nilai tertinggi pada ulangan matematika

Adanya penghargaan merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam

meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan memberikan

penghargaan, peserta didik akan merasa usaha yang telah mereka lakukan

lebih dihargai, sehingga menimbulkan motivasi yang lebih lagi untuk dapat

terus berprestasi. Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan pelayanan

publik .

• Tahapan :

1) Melaksanakan ujian modul/ulangan harian

2) Memeriksa hasil ujian

3) Melakukan perangkingan

4) Memberikan reward bagi warga belajar yang mendapatkan nilai

tertinggi

• Hasil Kegiatan: Laporan hasil ujian

• Nilai-nilai dasar ANEKA :

Akuntabilitas

Laporan hasil ujian dapat dipertanggungjawabkan serta penyampaian hasil ujian dilakukan secara jelas dan transparan

Nasionalisme Penilaian dilakukan secara adil

Etika Publik

Memberikan reward atas usaha warga belajar merupakan wujud menghargai usaha orang lain

Komitmen Mutu Pamong belajar berorientasi pada kualitas warga

Page 36: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

26

belajar

Anti Korupsi

Pamong belajar bersikap adil dan disiplin dalam memberikan penilaian

5. Kegiatan V :

Melakukan konseling terkait hasil belajar secara face to face dengan

warga belajar

Ada banyak faktor terkait rendahnya nilai yang didapatkan warga belajar

saat melaksanakan ujian atau ulangan harian. Sehingga, untuk mengetahui

penyebab pastinya, perlu diadakan komunikasi secara face to face kepada

warga belajar untuk mendengarkan penuturan secara langsung dari mereka.

Dari sini, pamong belajar dapat mengetahui penyebabnya serta membantu

mencari pemecahan masalahnya. Melalui komunikasi secara face to face ini,

warga belajar juga diberikan motivasi untuk dapat meningkatkan nilai hasil

ujian di waktu ke depannya. Dalam hal ini penulis menerapkan pendekatan

pelayanan publik.

• Tahapan :

1) Menyiapkan kertas hasil perangkingan nilai ujian/ulangan harian

matematika

2) Memanggil satu per satu warga belajar untuk melakukan konseling

terkait hasil ujian

• Hasil Kegiatan: Laporan identifikasi penyebab rendahnya nilai yang

diperoleh warga belajar

• Nilai-nilai dasar ANEKA :

Akuntabilitas

Konseling dilakukan dengan menjaga kerahasiaan warga belajar serta menyikapi dengan penanganan yang berimbang

Nasionalisme Pamong belajar memberikan kesempatan yang sama dalam menyampaikan pendapat bagi warga belajar secara adil

Etika Publik Bersikap ramah dan menggunakan bahasa yang

Page 37: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

27

santun pada saat melakukan konseling

Komitmen Mutu

Pamong belajar cepat tanggap dalam penanganan permasalahan warga belajar

Anti Korupsi Peduli terhadap permasalahan warga belajar

Kontribusi terhadap Visi dan Misi organisasi :

Mendukung peningkatan kompetensi pamong belajar dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan, serta

mengembangkan model pembelajaran demi meningkatkan kualitas warga belajar,

telah sesuai sebagaimana yang tercantum pada visi misi satuan pendidikan yaitu

“Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil melalui pendidikan

nonformal dan informal yang berkualitas” dan “Meningkatkan kompetensi

Pamong Belajar dan Tutor supaya menjadi Tenaga Pendidik yang

profesional”.

Penguatan nilai-nilai organisasi :

Inovasi model pembelajaran yang dilakukan didasari atas rendahnya motivasi

belajar matematika warga belajar dalam meningkatkan kemampuan atau

kompetensi diri. Sehingga, melalui upaya peningkatan motivasi belajar ini, warga

belajar diharapkan memiliki kualitas serta daya saing di tengah masyarakat.

(Juara)

F. Jadwal Kegiatan Aktualiasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan pada Tanggal 10 Oktober 2019

sampai dengan 23 November Tahun 2019 dengan rincian kegiatan sebagai

berikut:

Page 38: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

28

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Bulan/Minggu ke-

Bukti Kegiatan Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembelajaran matematika melalui media YouTube

Foto dan video

2 Penerapan metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar)

Foto dan video

3 Melakukan permainan kompetisi antar kelompok untuk menyelesaikan soal matematika

Foto dan video

4 Pemberian reward (penghargaan) kepada warga belajar yang memiliki nilai tertinggi pada ulangan matematika

Foto

5 Melakukan konseling terkait hasil belajar secara face to face dengan warga belajar

Foto dan video

Keterangan:

: Minggu pelaksanaan kegiatan

Page 39: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

29

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Nilai-nilai dasar ASN yang diperoleh ketika menjalani Pelatihan Dasar CPNS

telah diimplementasikan dalam kegiatan habituasi selama off campus yang

dilaksanakan mulai tanggal 11 Oktober sampai dengan 23 November 2019.

Mengangkat sebuah isu yaitu “Kurangnya motivasi belajar matematika warga

belajar di SPNF SKB Kota Bontang”, penulis mengoptimalkan perannya sebagai

pamong belajar selaku ASN dalam meningkatkan motivasi belajar matematika warga

belajar di SPNF SKB Kota Bontang melalui 5 kegiatan dengan tahapan, bukti, dan

hasil/output yang diuraikan sebagai berikut.

A. Pembelajaran Matematika Melalui Media YouTube

Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu ke-3 bulan Oktober bertempat di ruang

kelas SPNF SKB Kota Bontang. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan warga

belajar dalam memanfaatkan teknologi yang ada dalam proses pembelajaran, yakni

dengan menggunakan media YouTube. Selain lebih menyenangkan karena belajar

melalui tontonan, banyaknya pilihan referensi video pembelajaran dari berbagai

sumber yang ada, menjadikan YouTube salah satu media yang baik dalam

meningkatkan minat serta motivasi warga belajar untuk memperoleh pengetahuan. Di

samping itu, melalui media YouTube, warga belajar tidak hanya terpaku pada

pembelajaran di kelas, tapi juga dapat dilakukan di mana saja melalui

smartphone/gadget yang mereka miliki.

Tahapan pertama yang dilakukan adalah pamong belajar mencari serta

mengumpulkan referensi berupa video-video pembelajaran matematika yang menarik

dan edukatif. Pamong belajar mencari video yang sesuai dan relevan dengan materi

pembelajaran sebagai bentuk penerapan nilai Akuntabilitas . Hasil/output dari

tahapan ini, yakni berupa video YouTube yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak mencari serta

Page 40: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

30

mengumpulkan referensi berupa video-video pembelajaran yang sesuai, maka materi

pembelajaran tidak akan tersampaikan dengan baik.

Gambar 5.1 Pamong Belajar Mencari Referensi Video yang Sesuai

Setelah didapatkan, kemudian pamong belajar menyiapkan perangkat atau

peralatan pembelajaran meliputi laptop dan LCD Projector. Perangkat pembelajaran

harus dipersiapkan agar memudahkan pelaksanaan pembelajaran. Tahapan ini

mencerminkan bahwa pamong belajar menerapkan nilai Komitmen Mutu .

Hasil/output dari tahapan ini adalah tersedianya peralatan sebagai media penunjang

pembelajaran. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak

menyiapkan peralatan atau media penunjang pembelajaran, maka pembelajaran tidak

dapat terlaksana dengan baik.

Gambar 5.2 Pamong Belajar Menyiapkan Laptop dan LCD Projector

Page 41: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

31

Setelah peralatan untuk melaksanakan pembelajaran disiapkan, pamong belajar

memberikan pengarahan terkait prosedur serta tujuan dari pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan. Melalui tahapan ini, pamong

belajar menerapkan nilai Etika Publik . Hasil/output dari tahapan ini adalah warga

belajar memahami penjelasan yang disampaikan oleh pamong belajar. Analisis

dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan penjelasan terkait

tujuan pembelajaran dengan menggunakan media YouTube, warga belajar tidak akan

memahami dan tidak akan menerapkan pembelajaran melalui media YouTube di luar

jam pelajaran sekolah.

Gambar 5.3 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan Terkait Tujuan Pembelajaran

Setelah warga belajar memahami penjelasan yang disampaikan, pamong belajar

mulai memutarkan video pembelajaran yang telah ditentukan dan dipersiapkan

sebelumnya. Pembelajaran dengan menggunakan media YouTube ini mudah untuk

digunakan. Di sini pamong belajar menerapkan nilai Komitmen Mutu . Hasil/output

dari tahapan ini adalah warga belajar dapat menyaksikan pembelajaran melalui video

yang ada di YouTube. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak

melaksanakan pembelajaran dengan media YouTube, warga belajar tidak akan

terbiasa untuk memanfatkan teknologi yang ada untuk tujuan pembelajaran.

Page 42: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

32

Gambar 5.4 Pemutaran Video Pembelajaran Melalui YouTube

Sembari menonton video pembelajaran, warga belajar diminta untuk menyimak

serta membuat rangkuman terkait materi yang disampaikan melalui media YouTube

selama kurang lebih 30 menit. Pamong belajar mengajarkan warga belajar untuk

berpikir secara mandiri dalam hal memahami tontonan yang ada. Nilai dasar ASN

yang diterapkan adalah Anti Korupsi . Dengan berpikir mandiri, pamong belajar

mengajarkan warga belajar untuk tidak mencontek. Hasil/output dari tahapan ini

adalah rangkuman materi yang disampaikan oleh pamong belajar. Analisis dampak

Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak membiasakan warga belajar untuk berpikir

secara mandiri, maka warga belajar akan terbiasa mencontek dan tidak memiliki

sikap jujur.

Gambar 5.5 Warga Belajar Membuat Rangkuman

Page 43: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

33

Seusai menyimak penjelasan melalui YouTube, 15 menit berikutnya pamong

belajar memberikan penjelasan singkat terkait materi yang telah ditontonkan kepada

warga belajar. Selanjutnya, dilaksanakan sesi tanya jawab antara warga belajar dan

pamong belajar. Pamong belajar memberikan kesempatan kepada seluruh warga

belajar untuk menanyakan hal-hal yang masih kurang dipahami terkait penjelasan

melalui media YouTube agar warga belajar benar-benar lebih bisa memahami.

Pemerataan kesempatan untuk bertanya yang dilakukan pamong belajar

melambangkan nilai Nasionalisme. Hasil/output dari tahapan ini adalah warga

belajar lebih memahami penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya. Analisis

dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan kesempatan yang

sama dalam hal bertanya bagi warga belajar, maka akan terjadi kecemburuan sosial

antar warga belajar.

Gambar 5.6 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan dan Sesi Tanya Jawab

B. Penerapan Metode SBSM (Semua Belajar – Semua Mengajar)

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan November 2019 bertempat

di ruang kelas SPNF SKB Kota Bontang. Melalui penerapan metode SBSM (Semua

Belajar – Semua Mengajar) ini, pamong belajar memotivasi warga belajar untuk

memahami materi yang diajarkan dengan lebih baik. Warga belajar diminta untuk

memberikan penjelasan kepada warga belajar lain terkait apa yang mereka pahami.

Page 44: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

34

Dengan peran aktifnya sebagai subyek yang menerangkan materi di depan kelas,

warga belajar diharapkan memiliki pemahaman yang lebih baik. Serta dengan

terbiasanya tampil di depan kelas, warga belajar dimotivasi untuk meningkatkan

kepercayaan diri.

Tahapan pertama yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pamong belajar

memberi penjelasan terkait materi yang diajarkan. Pamong belajar memberikan

informasi yang jelas (informatif) terkait materi pembelajaran. Di sini pamong belajar

menerapkan nilai Akuntabilitas . Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya

penyampaian yang jelas dari pamong belajar terkait materi pembelajaran. Analisis

dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan informasi yang jelas,

maka warga belajar tidak memahami dengan baik materi yang diajarkan.

Gambar 5.7 Pamong Belajar Memberikan Penjelasan Terkait Materi Pembelajaran

Seusai memberikan penjelasan, pamong belajar membuat soal untuk dikerjakan

oleh warga belajar. Warga belajar diminta untuk maju satu per satu menjawab soal

serta menjelaskan ke teman-temannya yang lain terkait soal yang telah dikerjakan.

Sikap saling berbagi ilmu antara pamong belajar dan warga belajar, serta antar

sesama warga belajar merupakan wujud gotong royong yang melambangkan nilai

Nasionalisme. Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya kebersamaan

antar warga belajar untuk saling berbagi ilmu. Analis dampak Nilai ANEKA : jika

Page 45: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

35

pamong belajar tidak mengajarkan warga belajar untuk saling berbagi, maka warga

belajar akan bersikap egois dan tidak mau berbagi akan ilmu yang dimilikinya.

Gambar 5.8 Warga Belajar Maju Mengerjakan Soal dan Menjelaskan ke Teman-

temannya

Setelah pamong belajar memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk

memberikan penjelasannya kepada teman-temannya yang lain, pamong belajar

memberikan pujian atau apresiasi kepada warga belajar yang telah maju dengan

tujuan untuk lebih memotivasi dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Dengan

menggunakan bahasa yang santun dan memotivasi, pamong belajar

mengimplementasikan nilai Etika Publik . Hasil/output dari tahapan ini adalah warga

belajar menjadi lebih termotivasi dan merasa dihargai. Analisis dampak Nilai

ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan apresiasi, maka warga belajar

merasa usahanya tidak dihargai dan tidak adanya dorongan semangat dari orang-

orang di sekitarnya yang mampu memicu keberanian dan prestasinya untuk lebih baik

lagi.

Page 46: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

36

Gambar 5.9 Pamong Belajar Memberikan Apresiasi pada Warga Belajar yang Maju

ke Depan Kelas

C. Melakukan Permainan Kompetisi Antar Kelompok Untuk Menyelesaikan

Soal Matematika

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan November 2019 bertempat

di ruang kelas SPNF SKB Kota Bontang. Dengan melakukan permainan ini,

pembelajaran matematika yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi peserta

didik diharapkan dapat berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan. Permainan

juga dapat dijadikan media untuk saling meningkatkan kompetensi warga belajar

melalui kompetisi antar kelompok yang dibuat. Dengan konsep pembelajaran yang

menyenangkan inilah, diharapkan dapat menumbuhkan serta meningkatkan motivasi

belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang.

Permainan kompetisi antar kelompok yang dilakukan adalah Cerdas Cermat

Matematika bagi warga belajar Paket B. Pamong belajar membagi sistem permainan

menjadi dua. Yang pertama, yakni melalui seleksi singkat tertulis untuk memilih

sembilan orang warga belajar dengan nilai tertinggi untuk maju ke babak final Cerdas

Cermat Matematika. Sesi berikutnya, barulah dilaksanakan permainan Cerdas Cermat

Matematika dengan kesembilan peserta yang dibagi ke dalam tiga kelompok.

Tahapan pertama yang pamong belajar lakukan adalah menyiapkan bahan untuk

pelaksanaan permainan. Pamong belajar menyiapkan soal singkat dan melaksanakan

Page 47: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

37

seleksi singkat tertulis. Selanjutnya, pamong belajar juga menyiapkan soal serta

memasukkannya ke dalam beberapa amplop untuk dipilih oleh para peserta pada tiap

babaknya pada pelaksanaan Cerdas Cermat Matematika. Pamong belajar juga

menyiapkan papan skor serta menata kursi untuk peserta dalam permainan ini.

Dengan mempersiapkan semua bahan untuk keperluan permainan dengan baik,

pamong belajar menerapkan nilai Komitmen Mutu . Hasil/output dari tahapan ini

adalah tersedianya kertas-kertas soal dan papan skor untuk pelaksanaan permainan.

Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak mempersiapkan bahan

untuk pelaksanaan permainan, maka permainan tidak dapat berjalan dengan

sebagaimana mestinya.

Gambar 5.10 Pamong Belajar Menyiapkan Perlengkapan Permainan

Setelah kebutuhan permainan disiapkan, pamong belajar membagi para peserta ke

dalam tiga kelompok dengan menggunakan kertas cabutan. Para peserta diminta

mengambil kertas cabutan satu per satu yang berisikan huruf A, B, dan C sebagai

nama regu mereka. Dengan melakukan ini, pamong belajar menerapkan nilai keadilan

bagi seluruh peserta, dan ini melambangkan nilai Nasionalisme. Hasil/output dari

tahapan ini adalah terbaginya kelompok untuk melaksanakan permainan secara adil.

Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak melaksanakan

pembagian kelompok secara adil, maka akan terjadi kecemburuan antar warga belajar

menjadi peserta, para peserta akan memilih kawan hanya berdasarkan kedekatan atau

Page 48: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

38

memilih teman yang menurut mereka paling pintar atau paling bisa diandalkan dalam

permainan.

Gambar 5.11 Pamong Belajar Membuat Kertas Cabutan untuk Membagi Kelompok

Selanjutnya, pamong belajar mulai melaksanakan permainan. Cerdas cermat

Matematika ini dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama adalah babak wajib jawab

soal, babak kedua adalah babak lemparan, babak ketiga adalah babak rebutan. Pada

babak pertama dan kedua, jawaban benar bernilai 100 dan jawaban salah bernilai 0.

Sementara, pada babak ketiga, jawaban benar bernilai 100 dan jawaban salah bernilai

-100.

Pada babak pertama, masing-masing regu diminta untuk memilih satu amplop

soal yang berisikan 5 pertanyaan yang harus mereka jawab dalam 7 menit. Jika regu

tersebut tidak dapat menjawab atau ragu akan jawaban soal, regu tersebut boleh

melewatinya dulu dengan mengatakan “Pas!”, maka pamong belajar akan

membacakan soal berikutnya. Dan jika regu tersebut telah melewati soal nomor 5,

regu tersebut bisa lanjut ke nomor yang belum dijawab, selagi waktu 7 menit tersebut

belum usai.

Pada babak kedua, masing-masing regu kembali diminta untuk memilih satu

amplop soal yang berisikan 5 soal. Regu pertama berhak memilih satu amplop soal

terlebih dahulu. Setelah dipilih, pamong belajar membacakan soal satu per satu. Satu

soal yang dibacakan hanya memiliki waktu 1 menit untuk dijawab. Jika regu tersebut

Page 49: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

39

tidak dapat menjawab soal tersebut, maka akan dilempar ke regu sebelahnya. Begitu

seterusnya untuk nomor dan regu yang lain.

Sedangkan, pada babak ketiga, pamong belajar menyiapkan 20 soal singkat untuk

direbutkan kecepatan dan ketepatan jawabannya oleh masing-masing regu. Di sini,

peserta tidak dapat sembarang menjawab. Karena jika salah, maka mereka akan

menerima konsekuensi untuk nilainya dikurangi sebesar 100 per soal.

Dari tahapan pelaksanaan di atas, pamong belajar menerapkan prinsip kejelasan

dalam membagi kelompok, mengatur, serta menjalankan permainan. Pamong belajar

menerapkan nilai Akuntabilitas dan Komitmen Mutu . Adapun hasil/output dari

tahapan ini adalah peserta atau warga belajar mengerti alur permainan dengan jelas.

Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan kejelasan

terkait aturan permainan yang ada, peserta tidak akan mengerti dan permainan tidak

akan berjalan baik sebagaimana mestinya.

Gambar 5.12 Pelaksanaan Permainan Cerdas Cermat Matematika

Setelah melaksanakan permainan, maka didapatkanlah hasil berupa perolehan

skor akhir masing-masing regu. Pada permainan ini, Regu A berhasil mengumpulkan

skor tertinggi dengan memperoleh nilai 700, Regu C berhasil menempati urutan

kedua dengan nilai 400, dan Regu B menempati urutan ketiga dengan skor akhir 300.

Setelah diketahui juara 1, 2, dan 3, maka pamong belajar memberikan reward bagi

Page 50: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

40

para pemenang berupa cokelat. Pemberian reward ini adalah bentuk apresiasi pamong

belajar untuk lebih memotivasi warga belajar dalam meningkatkan kompetensi diri

mereka.

Gambar 5.13 Pemberian Reward kepada Para Juara

Pemberian reward bagi peserta yang berhasil menjadi juara merupakan bentuk

penghargaan terhadap pencapaian hasil baik yang dilakukan oleh warga belajar. Dan

ini melambangkan nilai Etika Publik . Hasil/output dari tahapan ini adalah warga

belajar merasa dihargai usaha dan pencapaian yang telah mereka lakukan. Analisis

dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak memberikan reward bagi para

juara, warga belajar tidak akan termotivasi dalam mengikuti permainan dan tidak

adanya pemicu untuk mereka memenangkan permainan kompetisi antar kelompok

ini.

D. Pemberian Reward (Penghargaan) kepada Warga Belajar yang Memiliki

Nilai Tertinggi pada Ulangan Matematika

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November 2019 bertempat

di ruang kelas SPNF SKB Kota Bontang. Kegiatan ini dilakukan oleh pamong belajar

agar lebih memotivasi warga belajar untuk meraih prestasi tertinggi. Dengan

memberikan penghargaan, peserta didik akan merasa usaha yang telah mereka

Page 51: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

41

lakukan lebih dihargai, sehingga menimbulkan motivasi yang lebih lagi untuk dapat

terus berprestasi.

Tahapan pertama yang pamong belajar lakukan adalah melaksanakan ujian modul

pada warga belajar kelas 7 serta ulangan harian pada warga belajar kelas 8 dan 9.

Tujuan dari pelaksanaan ujian ini adalah untuk mengevaluasi pemahaman warga

belajar terkait materi yang telah diajarkan. Di sini, pamong belajar berorientasi pada

kualitas warga belajar dan ini sesuai dengan nilai Komitmen Mutu . Hasil/output

dari tahapan ini adalah terlaksananya ujian. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika

pamong belajar tidak melaksanakan ujian, maka pamong belajar tidak mengetahui

tingkat kepemahaman warga belajar terkait materi yang telah diajarkan.

Gambar 5.14 Pelaksanaan Ulangan Harian

Setelah melaksanakan ujian, pamong belajar memeriksa hasil ujian. Penilaian

dilakukan secara adil, objektif, dan tanpa membeda-bedakan kepada seluruh warga

belajar. Pamong belajar menerapkan nilai Nasionalisme. Hasil/output dari tahapan

ini adalah adanya nilai ujian. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar

tidak memeriksa hasil ujian secara adil, maka warga belajar tidak percaya dengan

setiap penilaian yang dilakukan oleh pamong belajar.

Page 52: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

42

Gambar 5.15 Pamong Belajar Memeriksa Hasil Ulangan

Setelah dilakukan penilaian terhadap seluruh kertas ujian warga belajar, pamong

belajar melakukan perangkingan untuk menentukan warga belajar yang mendapatkan

nilai tertinggi. Selain itu, dari hasil perangkingan ini juga akan dilihat bagaimana

perkembangan warga belajar pada setiap pelaksanaan ujiannya. Hasil perangkingan

ini dapat dipertanggungjawabkan oleh pamong belajar dan disampaikan kepada

warga belajar dengan jelas. Di sini, pamong belajar menerapkan nilai Akuntabilitas .

Hasil/output dari tahapan ni adalah pamong belajar mengetahui siapa warga belajar

yang memperoleh nilai tertinggi dan disampaikan dengan jelas kepada seluruh warga

belajar. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak melakukan

perangkingan, maka pamong belajar tidak memiliki refensi yang jelas terkait

peringkat dan perkembangan warga belajar di tiap kali pelaksanaan ujian.

Page 53: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

43

Gambar 5.16 Pamong Belajar Melakukan Perangkingan

Setelah diketahui siapa warga belajar yang berhasil mendapatkan nilai ulangan

tertinggi, pamong belajar memberikan reward kepada warga belajar tersebut berupa

alat tulis untuk keperluan belajar. Reward ini sebagai bentuk penghargaan atas usaha

serta pencapaian yang diraih oleh warga belajar. Dengan begini, warga belajar merasa

usahanya dihargai dan lebih termotivasi lagi untuk meraih prestasi yang lebih baik

lagi. Begitupun bagi warga belajar lainnya yang belum berhasil meraih nilai tertinggi,

akan berlomba-lomba untuk mengukir prestasi yang sama seperti temannya yang

meraih penghargaan. Memberikan reward atas usaha warga belajar merupakan wujud

menghargai usaha orang lain. Pamong belajar menerapkan nilai Etika Publik .

Hasil/output dari tahapan ini adalah warga belajar menerima reward dan lebih

termotivasi untuk berprestasi yang lebih baik lagi. Analisis dampak Nilai ANEKA :

jika pamong belajar tidak memberikan penghargaan bagi warga belajar yang

berprestasi, warga belajar tidak akan memiliki motivasi yang tinggi dalam meraih

prestasi.

Page 54: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

44

Gambar 5.17 Pemberian Reward bagi Peraih Nilai Ulangan Tertinggi

E. Melakukan Konseling Terkait Hasil Belajar Secara Face to Face dengan

Warga Belajar

Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan November 2019 bertempat

di ruang taman bacaan masyarakat SPNF SKB Kota Bontang. Ada banyak faktor

terkait rendahnya nilai yang didapatkan warga belajar saat melaksanakan ujian atau

ulangan harian. Sehingga, untuk mengetahui penyebab pastinya, perlu diadakan

komunikasi secara face to face kepada warga belajar untuk mendengarkan penuturan

secara langsung dari mereka. Dari sini, pamong belajar dapat mengetahui

penyebabnya serta membantu mencari pemecahan masalahnya. Melalui komunikasi

secara face to face ini, warga belajar juga diberikan motivasi untuk dapat

meningkatkan nilai hasil ujian di waktu ke depannya.

Tahapan pertama yang dilakukan adalah menyiapkan kertas hasil perangkingan

nilai ujian/ulangan harian matematika. Dari sini, akan disampaikan nilai yang

diperoleh warga belajar serta kedudukan/peringkatnya di dalam kelas. Selain itu, juga

dilihat perkembangan atau perbandingan nilai yang diperoleh pada ujian kali ini

dengan ujian-ujian sebelumnya. Di sini pamong belajar mengimplementasikan nilai

Akuntabilitas dengan memberikan hasil penilaian yang jelas kepada warga belajar.

Hasil/output dari tahapan ini adalah adanya kertas hasil perangkingan ujian milik

warga belajar. Analisis dampak Nilai ANEKA : jika pamong belajar tidak

Page 55: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

45

menyiapkan kertas hasil perangkingan, pamong belajar tidak dapat mengetahui

dengan pasti nilai serta peringkat warga belajar di dalam kelas.

Gambar 5.18 Pamong Belajar Menyiapkan Kertas Hasil Perangkingan

Tahapan selanjutnya adalah memanggil satu per satu warga belajar untuk

melakukan konseling terkait hasil ujian. Pamong belajar menyampaikan hasil ujian

serta bertanya kepada warga belajar perihal kendala yang mereka hadapi, sehingga

belum bisa memperoleh hasil yang maksimal. Pun jika ada warga belajar yang telah

mendapatkan hasil yang baik, tetap dimotivasi untuk terus mempertahankan dan

meningkatkan prestasinya. Pamong belajar memberikan kesempatan yang sama

dalam menyampaikan pendapat bagi warga belajar secara adil. Selain itu, pamong

belajar juga bersikap ramah serta menggunakan bahasa yang santun dalam

penyampaian saat proses konseling. Konseling juga dilakukan dengan menjaga

kerahasiaan warga belajar serta menyikapi dengan penanganan yang berimbang. Dan

penanganan masalah yang dilakukan pamong belajar secara cepat dan tanggap juga

merupakan bentuk kepedulian pamong belajar terhadap permasalahan yang dihadapi

warga belajar terkait hasil pembelajaran. Sehingga, di sini pamong belajar

menerapkan seluruh nilai ANEKA, baik itu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu, serta Anti Korupsi . Hasil/output dari tahapan ini adalah

catatan hasil konseling terkait permasalahan warga belajar. Analisis dampak Nilai

ANEKA : jika konseling tidak menjaga kerahasiaan warga belajar, tidak dilakukan

Page 56: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

46

dengan bahasa yang santun, tidak lakukan secara adil, tidak adanya kepedulian serta

sikap cepat tanggap dari pamong belajar, maka warga belajar tidak akan termotivasi

untuk berprestasi lebih baik lagi serta tidak adanya kepercayaan dari warga belajar

kepada pamong belajar.

Gambar 5.19 Konseling Secara Face to Face Terkait Hasil Pembelajaran

Page 57: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

47

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan oleh penulis terhitung

mulai tanggal 11 Oktober hingga 23 November 2019, telah diterapkan nilai-nilai

dasar ASN yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi (ANEKA). Dengan mengangkat sebuah isu, yakni “Kurangnya

motivasi belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota Bontang”, penulis

mengoptimalkan perannya sebagai pamong belajar selaku ASN dalam

meningkatkan motivasi belajar matematika warga belajar di SPNF SKB Kota

Bontang melalui 5 kegiatan. Adapun kelima kegiatan tersebut antara lain: 1)

pembelajaran matematika melalui media YouTube, 2) penerapan metode SBSM

(Semua Belajar – Semua Mengajar), 3) melakukan permainan kompetisi antar

kelompok untuk menyelesaikan soal matematika, 4) pemberian reward

(penghargaan) kepada warga belajar yang memiliki nilai tertinggi pada ulangan

matematika, dan 5) melakukan konseling terkait hasil belajar secara face to face

dengan warga belajar.

Seluruh kegiatan aktualisasi yang dilakukan oleh penulis sangat sesuai dengan

visi satuan pendidikan yaitu “Mewujudkan masyarakat yang cerdas dan terampil

melalui pendidikan nonformal dan informal yang berkualitas” serta salah satu

misi satuan pendidikan yaitu “Meningkatkan kompetensi Pamong Belajar dan

Tutor supaya menjadi Tenaga Pendidik yang profesional”. Selain itu, kegiatan

aktualisasi yang dilakukan juga sejalan dengan salah satu nilai organisasi untuk

menciptakan kualitas pengajar serta peserta didik yang handal dan mampu

berdaya saing di tengah masyarakat (Juara).

Page 58: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

48

B. Saran

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai

dasar ASN di SPNF SKB Kota Bontang, penulis merekomendasikan beberapa

hal, sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Latsar

Peserta latsar diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN, tidak hanya

pada saat pelaksanaan latsar, tetapi juga dapat terus menerapkannya dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari di satuan kerja masing-masing secara

berkelanjutan.

2. Pamong Belajar

Pamong belajar selaku ASN hendaknya melaksanakan tugas dan fungsinya

secara maksimal dengan selalu memegang prinsip nilai-nilai dasar ASN demi

menunjang terwujudnya visi dan misi satuan pendidikan serta mampu

menguatkan nilai-nilai organisasi yang ada.

3. Satuan Pendidikan

Pihak satuan pendidikan hendaknya selalu memberikan dukungan bagi pamong

belajar dalam melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu

warga belajar, pengajar, serta kualitas layanan pendidikan.

4. Keluarga dari Warga Belajar

Hendaknya seluruh keluarga dari warga belajar turut serta dalam upaya

mendukung, mengawasi, serta memotivasi warga belajar saat berada di

lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat, sehingga warga belajar

dapat terus mengoptimalkan potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan

kualitas diri mereka melalui pendidikan.

Page 59: OPTIMALISASI PERAN PAMONG BELAJAR DALAM MENINGKATKAN …

49

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Purwanto, Agus Erwan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah, Elly; Irawati, Erma. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara . Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi; Sejati, Atmojo Tri. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.