36
Optimalisasi Membangun Kompetensi Guru Oleh Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum FIP UNY 2013

Optimalisasi Membangun Kompetensi Guru - staffnew.uny.ac.idstaffnew.uny.ac.id/upload/130814614/pengabdian/membangun-optima...produktif, human dan futuristik dan ... yg patut diteladani,

Embed Size (px)

Citation preview

OptimalisasiMembangun Kompetensi Guru

OlehDr. Dwi Siswoyo, M. Hum

FIP UNY2013

Pendahuluan

• Gejala menurunnya citra profesiguru bukan hanya terjadi diIndonesia tetapi merupakan gejalainternasional. (HAR. Tilaar, 2002).

• “The 1990s is a period whereteacher morale in many countriesis at a very low level. (Colin J.Marsh, 1996).

• Gejala menurunnya citra profesiguru bukan hanya terjadi diIndonesia tetapi merupakan gejalainternasional. (HAR. Tilaar, 2002).

• “The 1990s is a period whereteacher morale in many countriesis at a very low level. (Colin J.Marsh, 1996).

Pendahuluan• Dewasa ini guru dipandang sebagai

“tumbal masyarakat maju” (Sindhunata,2005), juga masyarakat mengeluhtentang “merosotnya wibawa guru dansekolah” (Mochtar Buchori, 2005).

• Padahal pendidikan di sekolah niscayadirindukan “as a process leading to theenlightenment of mankind” (FrederickMayer, 1963).

• Dewasa ini guru dipandang sebagai“tumbal masyarakat maju” (Sindhunata,2005), juga masyarakat mengeluhtentang “merosotnya wibawa guru dansekolah” (Mochtar Buchori, 2005).

• Padahal pendidikan di sekolah niscayadirindukan “as a process leading to theenlightenment of mankind” (FrederickMayer, 1963).

Pendahuluan• Pendidikan sekolah diharapkan

menghadirkan kepuasan (“satisfaction”)bagi “ parents, students, and teachers”yang meliputi “school climate, classclimate, principal-teacherrelationships, school-communityrelationships, parent-teacherrelationships, and more”(John I.Goodlad, 1991).

• Pendidikan sekolah diharapkanmenghadirkan kepuasan (“satisfaction”)bagi “ parents, students, and teachers”yang meliputi “school climate, classclimate, principal-teacherrelationships, school-communityrelationships, parent-teacherrelationships, and more”(John I.Goodlad, 1991).

Pendahuluan• Perubahan dan kemajuan sebuah bangsa

selalu diinspirasi dan digerakkan olehpribadi-pribadi unggul dalam berbagaiprofesi dan bidang kehidupan. Bangsa inimerdeka karena tampilnya pribadi-pribadi unggul (Komarudin Hidayat,2005). Kita sangat merindukan tampilnyasosok guru yang berpribadi unggul, yangsukses dalam mencerdaskan kehidupanbangsa.

• Perubahan dan kemajuan sebuah bangsaselalu diinspirasi dan digerakkan olehpribadi-pribadi unggul dalam berbagaiprofesi dan bidang kehidupan. Bangsa inimerdeka karena tampilnya pribadi-pribadi unggul (Komarudin Hidayat,2005). Kita sangat merindukan tampilnyasosok guru yang berpribadi unggul, yangsukses dalam mencerdaskan kehidupanbangsa.

Makna Profesi

Profesi pada hakikatnya adalahsuatu pekerjaan yang memerlukanpengetahuan dan ketrampilan yangberkualifikasi tinggi dalammelayani atau mengabdikepentingan umum untuk mencapaikesejahteraan insani.

Profesi pada hakikatnya adalahsuatu pekerjaan yang memerlukanpengetahuan dan ketrampilan yangberkualifikasi tinggi dalammelayani atau mengabdikepentingan umum untuk mencapaikesejahteraan insani.

Guru yang Handal

• Sekolah memerlukan guru yang handaldalam mengajar yang mendidik, kreatif,produktif, human dan futuristik daninovatif, cukup waktu menekuni tugasprofesinya, menjaga wibawanya(“professional conscience”) dalammembantu kesuksesan peserta didik.

• Sekolah memerlukan guru yang handaldalam mengajar yang mendidik, kreatif,produktif, human dan futuristik daninovatif, cukup waktu menekuni tugasprofesinya, menjaga wibawanya(“professional conscience”) dalammembantu kesuksesan peserta didik.

Ciri-Ciri Pribadi Sukses

S-ense of directionU-nderstandingC-ourageC-harityE-steemS-elf-ConfidenceS-elf-Acceptance

S-ense of directionU-nderstandingC-ourageC-harityE-steemS-elf-ConfidenceS-elf-Acceptance

Ciri-Ciri Pribadi Gagal

F-rustration, hopelessness, futilityA-ggressiveness (misdirected)I-nsecurityL-oneliness (lack of “oneness”)U-ncertaintyR-esentmentE-mptiness

F-rustration, hopelessness, futilityA-ggressiveness (misdirected)I-nsecurityL-oneliness (lack of “oneness”)U-ncertaintyR-esentmentE-mptiness

Kompetensi guru yangprofesional

1. Kompetensi pedagogik, yaitu memilikibukan hanya kemampuan mengelolapembelajaran dan pengembanganpeserta didik (PP RI No. 19 Tahun2005), tetapi juga “the art and scienceof teaching” (G. Tery Page, JB. Thomas& AR. Marshal, 1978) dan “science ofeducation” sebagai bingkai yang utuhteori dan parksis pendidikan.

1. Kompetensi pedagogik, yaitu memilikibukan hanya kemampuan mengelolapembelajaran dan pengembanganpeserta didik (PP RI No. 19 Tahun2005), tetapi juga “the art and scienceof teaching” (G. Tery Page, JB. Thomas& AR. Marshal, 1978) dan “science ofeducation” sebagai bingkai yang utuhteori dan parksis pendidikan.

Kompetensi guru yangprofesional

2. Kompetensi akademik, yaitu memilikipengetahuan yg luas dan mendalammengenai bidang studi yang akanditransformasikan kepada peserta didiksereta penguasaan metodologisnya(memiliki konsep dasar teoritik), memilikipengetahuan yang fundamental tentangpendidikan, memiliki pengetahuan “know-how” (ketrampilan) yang vital bagi guru(mampu memilih dan menggunakan strategiyang tepat dalam proses pembelajaran),memiliki komitmen “life- long learning”.

2. Kompetensi akademik, yaitu memilikipengetahuan yg luas dan mendalammengenai bidang studi yang akanditransformasikan kepada peserta didiksereta penguasaan metodologisnya(memiliki konsep dasar teoritik), memilikipengetahuan yang fundamental tentangpendidikan, memiliki pengetahuan “know-how” (ketrampilan) yang vital bagi guru(mampu memilih dan menggunakan strategiyang tepat dalam proses pembelajaran),memiliki komitmen “life- long learning”.

Kompetensi guru yangprofesional

3. Kompetensi personal, yaitu memilikikepribadian yg mantap & terpuji, sopan(tingkah laku, tutur kata, pakaian) –santun(halus budi bahasa dan tingkah lakunya)yang “empan papan, duga prayoga, angonlambe ati kala mangsa” yg mampu menjadisumber identifikasi, khususnya bagipeserta didik, umumnya bagi sesamamanusia, sehingga ia memiliki kepribadianyg patut diteladani, dan menghadirkanproses pendidikan yang human danmenyenangkan.

3. Kompetensi personal, yaitu memilikikepribadian yg mantap & terpuji, sopan(tingkah laku, tutur kata, pakaian) –santun(halus budi bahasa dan tingkah lakunya)yang “empan papan, duga prayoga, angonlambe ati kala mangsa” yg mampu menjadisumber identifikasi, khususnya bagipeserta didik, umumnya bagi sesamamanusia, sehingga ia memiliki kepribadianyg patut diteladani, dan menghadirkanproses pendidikan yang human danmenyenangkan.

Kompetensi guru yangprofesional

4. Kompetensi sosial, menunjukkankemampuan berkomunikasi dengan baikterhadap peserta didik, sesama guru,pimpinannya, dan masyarakat luas. Iajuga mampu memberikan pelayanan yangsebaik-baiknya (“to serve the commongood”) disertai dedikasi yang tinggiuntuk mendukung mewujudkankesejahteraan insani (“human welfare”).

4. Kompetensi sosial, menunjukkankemampuan berkomunikasi dengan baikterhadap peserta didik, sesama guru,pimpinannya, dan masyarakat luas. Iajuga mampu memberikan pelayanan yangsebaik-baiknya (“to serve the commongood”) disertai dedikasi yang tinggiuntuk mendukung mewujudkankesejahteraan insani (“human welfare”).

Urgensi Moral

• Profesional itu bagustetapi jangan lepas darinilai-nilai moral

• (Prof. Dr. NurcholisMadjid)

• Profesional itu bagustetapi jangan lepas darinilai-nilai moral

• (Prof. Dr. NurcholisMadjid)

Pendidikan dalam Arti Proses

• Pendidikan dalam arti proses adalahaktivitas mendidik seseorang sekaligusmendidik diri sendiri sehingga pendidiktidak bisa hanya main “komidi”,melainkan harus menjadi teladan bagipeserta didik.

• Pendidik “tutwuri handayani” tutwuri=fasilitator, “handayani”=empowering.

• Pendidikan dalam arti proses adalahaktivitas mendidik seseorang sekaligusmendidik diri sendiri sehingga pendidiktidak bisa hanya main “komidi”,melainkan harus menjadi teladan bagipeserta didik.

• Pendidik “tutwuri handayani” tutwuri=fasilitator, “handayani”=empowering.

Sumbu Pendidikan

• Kegiatan pendidikan tergantungatau mandiri

• Kegiatan pendidikan permisif ataukontrol

• Kegiatan pendidikan menerima ataumenolak

• Kegiatan pendidikan tergantungatau mandiri

• Kegiatan pendidikan permisif ataukontrol

• Kegiatan pendidikan menerima ataumenolak

Pengaruh Keluarga• Penelitian di Amerika Keluarga

paling menentukan keberhasilanpendidikan.

• Amerika guru yang baik hanya 25%

• Guru-guru yang baik di Finlandia.• Prof. Whitehead (Inggris) yang

hijrah di Amerika ilmu diajarkanuntuk dipraktekkan.

• Penelitian di Amerika Keluargapaling menentukan keberhasilanpendidikan.

• Amerika guru yang baik hanya 25%

• Guru-guru yang baik di Finlandia.• Prof. Whitehead (Inggris) yang

hijrah di Amerika ilmu diajarkanuntuk dipraktekkan.

Syarat Pemimpin• Tidak pernah menunggu• Kepala di langit kaki di bumi (realistik)• Berkarakter• Berbagi nilai-nilai bersama• Tepati janji, amalannya bukan

ngomongnya• Kepemimpinan itu kerja tim (kolegialitas)• Urusan semua orang

• Tidak pernah menunggu• Kepala di langit kaki di bumi (realistik)• Berkarakter• Berbagi nilai-nilai bersama• Tepati janji, amalannya bukan

ngomongnya• Kepemimpinan itu kerja tim (kolegialitas)• Urusan semua orang

Pendidikan Karakter

• Pendidikan kepribadian (karakter)adalah aktivitas mendidikseseorang atau mendidik diri sendirisehingga dimiliki “good character”dalam kesatuan organis, harmonis,dinamis yang “mengejawantah”dalam tindakan sehari-hari.

• Pendidikan kepribadian (karakter)adalah aktivitas mendidikseseorang atau mendidik diri sendirisehingga dimiliki “good character”dalam kesatuan organis, harmonis,dinamis yang “mengejawantah”dalam tindakan sehari-hari.

Bencana Moral• Negeri kita dilanda bencana moral yang kita

buat sendiri, yaitu antara lain : diterpa banjirkorupsi, erosi dan longsornya etika, kebakarandisiplin, gempa adat istiadat, ledakan kerusuhandan letusan emosi primer yang erat terkait padaegoisma dan survival, badai kejahatan, kemarauiman, hama narkotik dan wabah suap. Kegagalanpendidikan dengan dramatis dipamerkan olehanggota-anggota badan perwakilan kita, yangnyata terlihat bukanlah wakil rakyat, melainkanwakil partai (Prof. Dr. T. Jacob, HarianKedaulatan Rakyat, 5 Februari 2004).

• Negeri kita dilanda bencana moral yang kitabuat sendiri, yaitu antara lain : diterpa banjirkorupsi, erosi dan longsornya etika, kebakarandisiplin, gempa adat istiadat, ledakan kerusuhandan letusan emosi primer yang erat terkait padaegoisma dan survival, badai kejahatan, kemarauiman, hama narkotik dan wabah suap. Kegagalanpendidikan dengan dramatis dipamerkan olehanggota-anggota badan perwakilan kita, yangnyata terlihat bukanlah wakil rakyat, melainkanwakil partai (Prof. Dr. T. Jacob, HarianKedaulatan Rakyat, 5 Februari 2004).

Zaman Edan

• Zaman Edan ditandai denganpemutar balikan nilai-nilai. Kalautidak edan tidak kebagian (orakeduman), namun “beruntungnya”yang edan, lebih beruntung yangselalu ingat dan waspada (eling lanwaspada) (R. Ng. Ranggawarsito).

• Zaman Edan ditandai denganpemutar balikan nilai-nilai. Kalautidak edan tidak kebagian (orakeduman), namun “beruntungnya”yang edan, lebih beruntung yangselalu ingat dan waspada (eling lanwaspada) (R. Ng. Ranggawarsito).

Dua sisi Mata uang

• Pendidikan (pendidikan nasional)bersifat dwi tunggal, yaitumengembangkan kemampuandan atau keahlian, dankepribadian (karakter), dalamkesatuan organis, harmonis,dinamis (Notonagoro, 1973)

• Pendidikan (pendidikan nasional)bersifat dwi tunggal, yaitumengembangkan kemampuandan atau keahlian, dankepribadian (karakter), dalamkesatuan organis, harmonis,dinamis (Notonagoro, 1973)

Muatan Karakter yang Baik

• Muatan“good character” adalah“virtue”. Virtue adalah kejujuran(honesty), keadilan (justice),keberanian (courage), danketerharuan (compassion) (ThomasLickona, 2004), Notonagoro (1973)menyebut 4 tabiat salih yaitukebijaksanaan, keteguhan,kesederhanaan dan keadilan,

• Muatan“good character” adalah“virtue”. Virtue adalah kejujuran(honesty), keadilan (justice),keberanian (courage), danketerharuan (compassion) (ThomasLickona, 2004), Notonagoro (1973)menyebut 4 tabiat salih yaitukebijaksanaan, keteguhan,kesederhanaan dan keadilan,

Pilar Kepribadian (Akhlak)

1. Jujur2. Sabar3. Rendah Hati(Muhammad Musa Asy-Syarif,

Ibadah Qalbu, 2005)

1. Jujur2. Sabar3. Rendah Hati(Muhammad Musa Asy-Syarif,

Ibadah Qalbu, 2005)

Nilai-nilai Moral Dasar

Menurut PAM SCHILLER &TAMERA BRYANT (2002):1. Kepedulian & Empati,2. Kerja Sama,3. Berani,4. Keteguhan Hati & Komitmen,

Menurut PAM SCHILLER &TAMERA BRYANT (2002):1. Kepedulian & Empati,2. Kerja Sama,3. Berani,4. Keteguhan Hati & Komitmen,

Nilai-nilai Moral Dasar

5. Adil,6. Suka Menolong,7. Kejujuran & Integritas,8. Humor,9. Mandiri & Percaya Diri,10. Loyalitas,

5. Adil,6. Suka Menolong,7. Kejujuran & Integritas,8. Humor,9. Mandiri & Percaya Diri,10. Loyalitas,

Nilai-nilai Moral Dasar

11. Sabar,12. Rasa Bangga,13. Banyak Akal,14. Sikap Respek,15. Tanggung Jawab, dan16. Toleransi.

11. Sabar,12. Rasa Bangga,13. Banyak Akal,14. Sikap Respek,15. Tanggung Jawab, dan16. Toleransi.

Moral Komprehensif• Moral komprehensif: ”moral knowing”,

”moral feeling” dan ”moral behavior”atau ”moral action”. Karakter yang baikterdiri dari ”knowing the good, desiringthe good, and doing the good—habits ofthe mind, habits of the heart, andhabits of action. All three are necessaryfor leading a moral life; all three makeup moral maturity” (Thomas Lickona,1991).

• Moral komprehensif: ”moral knowing”,”moral feeling” dan ”moral behavior”atau ”moral action”. Karakter yang baikterdiri dari ”knowing the good, desiringthe good, and doing the good—habits ofthe mind, habits of the heart, andhabits of action. All three are necessaryfor leading a moral life; all three makeup moral maturity” (Thomas Lickona,1991).

Pendidik (Guru) yang Baik• Pendidik (guru) yang baik adalah vital

bagi kemajuan dan juga keselamatanbangsa. Guru tidak hanya menyampaikanidea-idea, tetapi hendaknya menjadisuatu wakil dari suatu cara hidup yangkreatif, suatu simbol kedamaian danketenangan dalam suatu dunia yangdicemaskan dan dianiaya. Ia menjadipenjaga peradaban dan pelindungkemajuan (Frederick Mayer, 1963).

• Pendidik (guru) yang baik adalah vitalbagi kemajuan dan juga keselamatanbangsa. Guru tidak hanya menyampaikanidea-idea, tetapi hendaknya menjadisuatu wakil dari suatu cara hidup yangkreatif, suatu simbol kedamaian danketenangan dalam suatu dunia yangdicemaskan dan dianiaya. Ia menjadipenjaga peradaban dan pelindungkemajuan (Frederick Mayer, 1963).

Guru yang Baik

1. Know his subject2. Know much about related subject3. Be adaptable to new knowledge4. Understand the process of

becoming5. Recognize individual differences6. Be a good communicator

1. Know his subject2. Know much about related subject3. Be adaptable to new knowledge4. Understand the process of

becoming5. Recognize individual differences6. Be a good communicator

Guru yang Baik

7. Develop an inquiring mind8. Be committed9. Be enthusiastic10. Have a sense of humor11. Have humility12. Cherish (menghargai) his own

individuality

7. Develop an inquiring mind8. Be committed9. Be enthusiastic10. Have a sense of humor11. Have humility12. Cherish (menghargai) his own

individuality

Guru yang Baik13. Have convictions14. Be sincere (tulus hati) and

honest (jujur)15. Act with integrity16. Show tolerance and

understanding17. Be caring18. Have compassion (rasa terharu)

13. Have convictions14. Be sincere (tulus hati) and

honest (jujur)15. Act with integrity16. Show tolerance and

understanding17. Be caring18. Have compassion (rasa terharu)

Guru yang Baik19. Have courage20. Have personal security21. Be creative22. Be versatile (cakap berbagai hal)23. Be willing to try24. Be adaptable25. Believe in God (Arthur W.Combs, 1965)

19. Have courage20. Have personal security21. Be creative22. Be versatile (cakap berbagai hal)23. Be willing to try24. Be adaptable25. Believe in God (Arthur W.Combs, 1965)

Tujuan Pendidikan

• Tujuan pendidikan adalah membantupeserta didik agar menjadi bijak ataupintar (smart) dan membantu merekamenjadi orang yang baik (good). Baikdalam artian ini adalah dimilikinya nilai-nilai yang dapat memperkokoh martabatmanusia dan mengembangkan kebaikanindividu, masyarakat, bangsa dan negara.

• Tujuan pendidikan adalah membantupeserta didik agar menjadi bijak ataupintar (smart) dan membantu merekamenjadi orang yang baik (good). Baikdalam artian ini adalah dimilikinya nilai-nilai yang dapat memperkokoh martabatmanusia dan mengembangkan kebaikanindividu, masyarakat, bangsa dan negara.

Sifat Nilai

• Terpadu dalam diriseseorang, atau

• Tak terceraikan dari pribadiseseorang

• Mengejawantah dalam diriseseorang

• Terpadu dalam diriseseorang, atau

• Tak terceraikan dari pribadiseseorang

• Mengejawantah dalam diriseseorang

Tugas pendidik (Guru)

• Tugas pendidik (Guru) adalahmendidik seseorang sekaligusmendidik diri sendiri dengan:1. Memberi contoh2. Menjadi contoh

• Tugas pendidik (Guru) adalahmendidik seseorang sekaligusmendidik diri sendiri dengan:1. Memberi contoh2. Menjadi contoh