Upload
dinhkhanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG
BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI
BELAJAR
(Studi pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro)
Vicky Dwi Saputra
Dr. Ahyar Yuniawan, SE., M.Si
ABSTRACT
This study aimed to determine factors that cause decline learning
achievement by the students in Economic Faculty of Diponegoro University lately
and analyzed factors including the influence of personality lecturers who are
grouped into four such as Sanguine, Choleric, Melancholic and Phlegmatic.
Decline in learning achievement demonstrated by many students who graduate
with cumulative grade point (GPA) under 3,00, long term period of study, and the
greatest concern, not least troubled students linked with retired, absent, and drop
out. This is the essence of the issues raised in this study.
These research data were collected from 100 students in the program of
Accounting, Management, and IESP (Economics of Development Studies) that has
minimal period of five semesters of study. The questions using a questionnaire
administered through purposive sampling technique, that is the respondents were
selected based on specific goals established by researchers, the type of sampling
that used was quota sampling. Then analyzed using multiple regression and the
value of the index run with SPSS 16.
The analysis showed that all four personality types (sanguine, choleric,
melancholic and phlegmatic) has a positive and significant impact on learning
achievement. With the influence of 43.3% while 56.7% are influenced by other
variables.
Key words: Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic, Learning Achievement
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar (PBM)
merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses inilah tujuan
pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Menurut
Makmun (2006), setidaknya ada tiga unsur yang harus ada dalam proses belajar
mengajar yaitu (1) peserta didik (siswa/mahasiswa) dengan segala
karakteristiknya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui
kegiatan belajar, (2) pengajar (dosen/guru) yang selalu mengusahakan terciptanya
situasi yang tepat untuk belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses
pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya
kegiatan belajar. Hal ini mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar
merupakan suatu proses interaksi dosen dan mahasiswa yang didasari oleh
hubungan yang bersifat mendidik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
(Surakhmad, 2006).
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat (UU No. 14 tahun 2005). Artinya seorang dosen memiliki tanggung
jawab sebagai fasilitator terhadap pencapaian belajar. Dosen tidak hanya dituntut
menguasai ilmu yang akan diajarkannya, tetapi juga dituntut menampilkan
kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi mahasiswanya.
Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen (sifat), dan
setiap komponen merupakan variabel. Setiap orang memiliki kepribadian yang
susunan komponennya berbeda dengan orang lain. Namun demikian untuk
memudahkan kepribadian itu dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
(1) Sanguinis yang populer, (2) Melankolis yang sempurna, (3) Koleris yang kuat,
(4) Phlegmatis yang damai (Littauer, 2008).
Seorang dosen seharusnya mampu menciptakan situasi yang dapat
menunjang perkembangan belajar mahasiswa. Namun semua ini tidak terlepas
dari bagaimana seorang dosen menampilkan kepribadiannya dalam proses belajar
mengajar, sehingga muncul pendapat bahwa dosen adalah motivator bagi peserta
didik/mahasiswanya.
Salah satu indikator keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam mendidik
mahasiswanya tercermin dalam sertifikasi akreditasi yang dilakukan pemerintah.
Berdasarkan penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi),
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro merupakan salah satu fakultas
unggulan yang memiliki sertifikat akreditasi A. Dengan hasil akreditasi yang baik
ini, Fakultas Ekonomi tampil sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan bagi
para lulusan SLTA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang terdaftar dalam
kurun waktu lima tahun belakangan, seperti yang tercermin dibawah ini:
Tabel 1.1
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
5 Tahun Terakhir
Jurusan
Tahun
Akademik
AKUNTANSI
MANAJEMEN
IESP
Jumlah
2006 285 269 128 682
2007 298 293 125 716
2008 237 261 99 597
2009 270 275 115 660
2010 386 363 133 882
Sumber : SIMAWEB, 2011
Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah mahasiswa baru
terbanyak yaitu pada tahun 2010 dengan rata-rata penerimaan mahasiswa baru
pertahun adalah 707 orang. Mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi pun
beragam, tidak hanya dari daerah Jawa Tengah, melainkan banyak pula yang
berasal dari luar daerah bahkan luar pulau Jawa. Variasi ini menyebabkan prestasi
belajar yang berbeda.
Oleh sebab itu, harus diimbangi dengan dosen yang mampu menunjukan
sifat atau kepribadian sebagai pengajar yang meliputi fleksibelitas kognitif dosen,
keterbukaan psikologis dosen dan sifat-sifat pribadi dosen tersebut. Dosen yang
masih aktif sampai dengan saat ini dapat dikelompokkan seperti pada gambar
berikut:
Gambar 1.1
Jumlah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
periode 1 Maret - 31 Agustus 2011
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro memiliki total 153 dosen yang bervariasi dalam hal kemampuannya.
Beberapa dosen sudah termasuk senior yang memiliki banyak pengalaman
mengajar. Sementara beberapa diantaranya termasuk dosen baru, yang memiliki
pengalaman mengajar yang masih kurang. Bervariasinya pengalaman mengajar
dosen, tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar masing-masing
mahasiswa, dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.
Namun dalam kenyataannya menunjukkan, seringkali kepribadian dosen
dalam proses belajar mengajar kurang membangun semangat belajar mahasiswa
untuk berprestasi. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang mengikuti
kegiatan perkuliahan di ruangan kelas. Dimana dosen seringkali berperilaku yang
kurang patut diteladani dan kurang menggugah motivasi belajar mahasiswa.
Sumber : SIMAWEB, 2011
Perilaku tersebut misalnya, sering terlambat masuk kelas, dosen tidak datang ke
kampus sesuai jadwal, membatalkan kegiatan perkuliahan secara sepihak dan
mendadak, saat memberikan pembelajaran tidak ramah, lekas marah, tidak
melibatkan mahasiswa dalam PBM, tidak memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk memberikan ide atau gagasan, sehingga mahasiswa menjadi
tidak tertarik untuk mempelajari mata kuliah. Keadaan ini menyebabkan prestasi
belajar mahaiswa turun secara drastis, yang bisa ditandai dengan indeks prestasi
belajar yang menurun, perilaku kelesuan dan ketidakberdayaan; penghindaran atau
pelarian diri; pertentangan dan kompensasi (Syaodih, 2006).
Fenomena tersebut juga mulai tampak di lingkungan Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Sebagai salah satu fakultas unggulan, ternyata masih
terdapat data yang menunjukkan penurunan prestasi belajar yang dialami
mahasiswanya. Salah satunya tercermin dalam tabel 1.2:
Tabel 1.2
Jumlah Mahasiswa yang Lulus dengan IPK ≤ 3,00
Dalam 4 Tahun Terakhir
Tahun
Akademik
AKUNTANSI MANAJEMEN IESP Jumlah
2007 12 60 18 90
2008 21 37 16 74
2009 31 44 39 114
2010 29 56 35 120
Sumber : SIMAWEB, 2011
Dalam tabel 1.2 menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa di Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) kurang dari harapan pasar tenaga kerja saat ini. Sedangkan saat ini banyak
perusahaan yang mensyaratkan IPK yang tinggi yaitu antara 3,00-4,00. Bahkan
pada tahun akademik 2010 terdapat jumlah lulusan terbanyak dengan IPK masih
dibawah 3,00 dibanding tahun- tahun sebelumnya yaitu sebanyak 120 mahasiswa.
Selain itu, masa studi tiap mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi
pun beragam. Hal ini juga dipengaruhi oleh kemauan untuk berprestasi mahasiswa
itu sendiri. Semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai, maka semakin cepat
mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan studinya. Demikian sebaliknya, semakin
rendah prestasi belajar yang dimiliki, maka semakin lama masa studi mahasiswa
yang bersangkutan. Penulis mengelompokkan jumlah mahasiswa Fakultas
Ekonomi yang lulus berdasarkan masa studinya dalam tabel 1.3 dibawah ini :
Tabel 1.3
Jumlah Lulusan dengan Masa Studinya di Fakultas Ekonomi
4 Tahun Terakhir
Lama Studi
(Tahun)
Tahun
Akademik
3,1 – 4
4,1 - 5
5,1 - 6
≥ 6
Mahasiswa
Bermasalah
2007 125 135 26 19 71
2008 110 127 26 7 92
2009 150 181 58 29 86
2010 300 265 44 63 80
Sumber : SIMAWEB, 2011
Seorang mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang baik, dapat
menyelesaikan pendidikan S1-nya antara 3-4 tahun. Berdasarkan data yang
dihimpun SIMAWEB per 20 Juni 2011 ternyata masih banyak mahasiswa yang
lulus diatas 4 tahun. Bahkan masih ada beberapa mahasiswa yang lulus diatas 6
tahun, dan yang paling memprihatinkan, tidak sedikit mahasiswa bermasalah
terkait dengan undur diri, mangkir, dan Drop Out.
Apabila keadaan tersebut diatas diabaikan, maka akan mempengaruhi
penilaian terhadap kualitas pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro sendiri. Sehingga tujuan pendidikan di Fakultas Ekonomi ini sulit
untuk dicapai. Untuk itu, dipandang perlu dilakukan penelitian tentang Analisis
Kepribadian Dosen yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
1.2 Rumusan Permasalahan
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penurunan prestasi
belajar. Faktor internal meliputi kesehatan, minat dan motivasi. Sedangkan faktor
eksternal meliputi keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
“ Perlu studi lebih lanjut tentang analisis kepribadian dosen yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.“
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian sanguinis terhadap
prestasi belajar mahasiswa.
2. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian melankolis terhadap
prestasi belajar mahasiswa.
3. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian koleris terhadap prestasi
belajar mahasiswa.
4. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian phlegmatis terhadap
prestasi belajar mahasiswa.
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tentang
analisis kepribadian dosen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa
di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a) Memperluas pengetahuan penulis dalam masalah manajemen
sumber daya manusia, khususnya tentang kepribadian, dan prestasi.
b) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukkan yang
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dengan cara
memberi tambahan data empiris yang sudah teruji secara ilmiah.
c) Menjadi referensi bagi penelitian- penelitian berikutnya yang
relevan.
2. Manfaat Praktis
a) Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan oleh para mahasiswa agar menyesuaikan dengan
perilaku mengajar dosen untuk prestasi belajar yang lebih baik di
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
b) Dari penelitian ini hendaknya dosen dipacu untuk menerapkan
tugasnya sebagai pendidik sekaligus pembimbing agar masalah-
masalah yang dihadapi mahasiswa dapat diatasi, dengan atau tanpa
bantuan dosen sehingga hasil PBM akan menjadi optimal sesuai
dengan kemampuan mahasiswa.
c) Menjadi referensi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
dalam peningkatan proses belajar mengajar sehingga prestasi
belajar yang diharapkan dapat tercapai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepribadian Dosen
Kepribadian menurut kamus adalah sikap hakiki individu yang tercermin
dalam perbuatan seseorang, yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Berdasarkan batasan-batasan tersebut maka yang dimaksud dengan sifat atau
kepribadian dosen adalah ciri-ciri psikofisik atau rohani jasmani yang kompleks
dari individu sehingga tampak khas dalam tingkah laku diri seorang dosen dan
digunakan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Dalam
bukunya yang berjudul Personality Plus, Florence Littauer (2008) membagi
kepribadian dasar menjadi 4 kelompok besar, pembagiannya meliputi :
1. Kepribadian Sanguinis Populer
2. Kepribadian Melankolis Sempurna
3. Kepribadian Koleris Kuat
4. Kepribadian Phlegmatis Damai
2.1.1 Tipe Kepribadian Sanguinis Populer
Menurut Littauer (2008), seseorang yang memiliki kepribadian sanguinis
mungkin tidak punya bakat atau kesempatan yang lebih banyak daripada orang
dengan watak lainnya, tetapi mereka tampak seperti lebih banyak memiliki
kesenangan. Kepribadian mereka meluap- luap dan karisma mereka yang alami
sehingga punya keinginan bawaan untuk menjadi pusat perhatian. Cara yang
paling nyata untuk menemukan seorang sanguinis yang populer adalah dengan
mendengar-dengarkan di setiap kelompok dan menemukan satu orang yang paling
keras bicara dan mengobrol hampir terus- menerus.
2.1.2 Tipe Kepribadian Melankolis Sempurna
Tipe melankolis adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, paling sempurna dan dia memang seseorang yang mengerti estetika hidup
ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif, maka kita bisa menyimpulkan bahwa
cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolis. Kelemahan orang
melankolis, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan
yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
2.1.3 Tipe Kepribadian Koleris Kuat
Seseorang yang koleris adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada
pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang
sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia, dan
akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang
berciri koleris adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan
orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak
minim, karena perasaannya kurang bermain.
2.1.4 Tipe Kepribadian Phlegmatis Damai
Tipe phlegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung
tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun
emosinya itu tidak tampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa
menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intospektif sekali, memikirkan ke dalam,
bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di
sekitarnya. Kelemahan orang phlegmatik adalah ia cenderung mau ambil
mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling
mudah dan gampang.
2.2 Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.
Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005) didefinisikan
sebagai hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar menurut Slameto (2009)
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar
adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara
langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi
tertentu (Depdikbud, 1994).
2.2 Kerangka Berfikir
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
H1
H2
H3
H4
Kepribadian
Sanguinis (X1)
Prestasi Belajar
Mahasiswa (Y)
Kepribadian
Melankolis (X2)
Kepribadian
Koleris (X3)
Kepribadian
Phlegmatis (X4)
Sumber : Konsep yang dikembangkan penulis dalam skripsi ini (2011)
III. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Variabel Terikat (dependen variable)
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi data, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2004). Variabel terikat sering disebut dengan
variabel respons, output, kriteria, atau konsekuen yang dilambangkan
dengan Y. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah
Prestasi Belajar.
b. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2004). Variabel independen sering
disebut predicator yang dilambangkan dengan X. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel bebasnya adalah Kepribadian Dosen yang terdiri
dari Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi,
Manajemen, dan IESP (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan) yang memiliki masa
studi minimal semester 5 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sampai
dengan bulan Juni 2011.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
tersebut berupa data mentah dari hubungan antara variabel kepribadian dosen
dengan sub variabel sanguinis, melankolis, koleris, dan phlegmatis yang sampai
pada akhirnya apakah berpengaruh terhadap prestasi belajar.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.
Sedangkan untuk pengukuran variabel yang ada dalam penelitian ini
menggunakan skala likert 1–5 point yang menunjukkan sesuai atau tidak sesuai
dengan statement tersebut.
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu- ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
3.5. Analisis Data
Metode analisis yang dipilih untuk menganalisis data dalam penelitian ini
antara lain :
a. Analisis Deskriptif.
Dalam penelitian ini teknik penilaian dimulai dari angka 1 sampai angka 5,
maka indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Nilai Indeks : ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5) /5)
Dimana : F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 F2 adalah
frekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya F5 untuk
yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar
pertanyaan.
b. Analisis Kuantitatif
Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban
kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka
dan perhitungan dengan metode statistik. Dalam penelitian ini akan menggunakan
program SPSS for Windows versi 16.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
Sebanyak 100 kuesioner dengan jawaban yang lengkap berhasil diperoleh
dalam penelitian ini yang didistribusikan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dari
3 program studi S1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan IESP. Penyajian data
mengenai identitas responden berguna untuk memberikan gambaran tentang
keadaan diri dari pada responden, seperti pada tabel 1 berikut :
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Program Studi
Angkatan Akuntansi Manajemen IESP Jumlah
2006 14 13 7 34
2007 15 15 6 36
2008 12 13 5 30
Jumlah 41 41 18 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Akuntansi dan manajemen
memiliki jumlah yang terbanyak yaitu masing-masing sebanyak 41 orang
sedangkan yang lainnya merupakan mahasiswa IESP.
4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang
digunakan untuk mengukur suatu variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
No Variabel Indikator R r tabel Ket
1
Sanguinis
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
- Indikator 7
0,737
0,659
0,630
0,671
0,739
0,727
0,682
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Melankolis
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
0,577
0,538
0,681
0,586
0,610
0,563
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Koleris
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
0,710
0,729
0,670
0,771
0,692
0,737
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Phlegmatis
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
0,622
0,734
0,761
0,784
0,807
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
5 Prestasi Belajar
- Indikator 1
- Indikator 2
- Indikator 3
- Indikator 4
- Indikator 5
- Indikator 6
0,728
0,748
0,761
0,750
0,728
0,781
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
0,199
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai
koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable untuk n = 100 yaitu = 0,199. Dengan
demikian hal ini menunjukkan bahwa semua indikator sebagai pengukur dari
masing-masing konstruk variabel tersebut adalah valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat
ukur (kuesioner) dalam mengukur suatu variabel. Pengujian reliabilitas akan
dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Ringkasan hasil pengujian
reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Sanguinis 0,817 Reliabel
Melankolis 0,631 Reliabel
Koleris 0,810 Reliabel
Phlegmatis 0,794 Reliabel
Prestasi Belajar 0,844 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Pengujian reliabilitas untuk menguji keandalan dari suatu alat ukur untuk
masing-masing variabel menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hasil
koefisien Cronbah Alpha yang lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel adalah
reliabel.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang baik harus tidak adanya masalah asumsi klasik
dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut
masih memiliki bias. Sehingga harus dilakukan langkah revisi model untuk
menghilangkan masalah tersebut.
4.3.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian terhadap
nilai residual. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan P-P Plot.
Pada pengujian normalitas ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Gambar 4.1
Uji Normalitas Data
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual ketiga model
regresi sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di
sekitar garis diagonal. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian
statistik dengan menggunakan regresi dapat terpenuhi.
4.3.2 Pengujian Multikolinieritas
Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai
VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu
model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya gejala
multikolinieritas dalam model regresi. Hasil pengujian VIF dari model regresi
adalah sebagai berikut :
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Tabel 4.4
Pengujian Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Sanguinis .909 1.100
Melankolis .774 1.292
Koleris .869 1.151
Phlegmatis .963 1.039
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan
sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana
semuanya berada di bawah angka 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala
multikolinieritas, yang berarti variabel bebas dapat digunakan sebagai variabel
independen sebagai prediktor yang independen.
4.3.3 Pengujian Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot.
Jika tidak terdapat pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat
disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada
Lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut ini:
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada satupun
variabel bebas yang signifikan berhubungan dengan nilai mutlak residual. Hal ini
berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian
hipotesis penelitian. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya
diringkas sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.788 3.218 -1.177 .242
Sanguinis .179 .062 .228 2.877 .005
Melankolis .278 .099 .242 2.811 .006
Koleris .419 .083 .411 5.066 .000
Phlegmatis .232 .098 .182 2.364 .020
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam
bentuk persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut :
Y = 0,228 X1 + 0,242 X2 + 0,411 X3 + 0,182 X4
Keempat variable tersebut menunjukkan memiliki arah koefisien positif. Namun
demikian kemaknaan pengaruh prediktor sebagaimana pada model tersebut
selanjutnya dibuktikan dengan pengujian hipotesis.
4.4.1 Uji Model
Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 386.810 4 96.702 19.883 .000a
Residual 462.030 95 4.863
Total 848.840 99
a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS diperoleh
nilai F sebesar 19,883 dengan tingkat signifikansi 0,000. Jika dilihat dari nilai
signifikansi F tersebut diperoleh bahwa nilai sig F lebih kecil dari 0,05. Hal ini
berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variable tipe kepribadian
sanguinis, melankolis, koleris maupun phlegmatis dari dosen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan untuk
membuktikan positif atau tidaknya suatu variabel penelitian dilakukan dengan Uji
t berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji t
Model t hitung
t tabel Sig.
1 (Constant) -1.177 1.9853 .242
Sanguinis 2.877 1.9853 .005
Melankolis 2.811 1.9853 .006
Koleris 5.066 1.9853 .000
Phlegmatis 2.364 1.9853 .020
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan
Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel dengan masing-masing variabel
independent memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
masing-masing variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependent. Berikut ini dijelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel:
1. Pengaruh Kepribadian Sanguinis terhadap Prestasi Belajar
Hasil pengujian pengaruh kepribadian sanguinis dari dosen
terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,877
dengan signifikansi 0,005. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis
1 diterima.
2. Pengaruh Kepribadian Melankolis terhadap Prestasi Belajar
Hasil pengujian pengaruh kepribadian Melankolis dari dosen
terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,811
dengan signifikansi 0,006. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis
2 diterima.
3. Pengaruh Kepribadian Koleris terhadap Prestasi Belajar
Hasil pengujian pengaruh kepribadian Koleris dari dosen terhadap
prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 5,066 dengan
signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 3
diterima.
4. Pengaruh Kepribadian Phlegmatis terhadap Prestasi Belajar
Hasil pengujian pengaruh kepribadian Phlegmatis dari dosen
terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,364
dengan signifikansi 0,020. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis
4 diterima.
4.4.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai
koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square pada model
sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.8:
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .675a .456 .433 2.20533
a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis
b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,433. Hal ini berarti 43,3% prestasi belajar
mahasiswa dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian sanguinis, melankolis, koleris
maupun phlegmatis dari dosen, dan 56,7% lainnya prestasi belajar dapat
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Tipe Kepribadian Sanguinis Dosen Terhadap Prestasi
Belajar
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa besar kesukaan mahasiswa
terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian sanguinis. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya mahasiswa yang menginginkan dosen mereka memiliki
semangat/ antusias yang besar dalam mengajar. Semangat yang diberikan oleh
dosen akan merangasang dan memotivasi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi
yang terbaik.
Dosen sanguinis juga ekspresif dan inovatif dalam memberikan materi
kuliah serta memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap mahasiswanya. Dengan
karakteristik demikian maka dosen sanguinis akan dapat mendorong dan mencari
sumber-sumber pengetahuan dari berbagai referensi yang ada termasuk kemauan
untuk bekerja sama dengan sesama dosen maupun mahasiswa. Upaya untuk
berinovasi dalam berbagai metode perkuliahan sangat terkait dengan pencarian
metode yang efektif dalam memberikan kuliah kepada mahasiswa. Tujuan utama
dari hal ini adalah agar mahasiswa dapat menyerap materi perkuliahan dengan
baik.
4.5.2 Pengaruh Tipe Kepribadian Melankolis Dosen Terhadap Prestasi
Belajar
Hasil ini menjelaskan bahwa dosen dengan tipe kepribadian melankolis
yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang
lebih baik. Dosen dengan tipe melankolis diidentifikasikan sebagai dosen yang
memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini
merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada
mahasiswa. Dosen ini selalu serius dan tekun sehingga dinilai dapat menjadi
kebanggaan dari mahasiswa yang berharap mendapatkan ilmu dan pengetahuan
sebesar-besarnya selama kuliah.
4.5.3 Pengaruh Tipe Kepribadian Koleris Dosen Terhadap Prestasi Belajar
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa terhadap
dosen yang memiliki tipe kepribadian koleris. Berdasarkan indeks jawaban,
kesukaan mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar
dibanding tipe lainnya.
Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang memiliki
jiwa kepemimpinan yang kuat, tegas dalam bersikap, optimis dan mandiri. Bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi hal ini nampaknya menjadi salah satu dosen ideal.
Tipe koleris juga selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif
dalam mengajar, selalu menguasai materi dengan baik. Dosen seperti ini dapat
mendelegasikan dan mengorganisaikan mahasiswanya dengan baik. Dengan
kemampuan tersebut, mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah
namun juga dari pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah.
4.5.4 Pengaruh Tipe Kepribadian Phlegmatis Dosen Terhadap Prestasi
Belajar
Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa
terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian phelgmatis. Dosen dengan tipe
phlegmatis diidentifikasikan sebagai dosen yang bijaksana yaitu bisa
memperhatikan, mendengarkan, dan memahami baik dan buruknya seseorang.
Sehingga cenderung bisa menguasai diri. Selain itu dosen seperti ini juga sabar,
tenang, dan bisa menjadi pendengar yang baik. Hal ini menjadikan mahasiswa
tidak merasa tegang atau tertekan pada saat diajar oleh dosen. Tipe ini juga supel
dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan
peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Masalah Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dosen
dengan tipe melankolis yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai
prestasi belajar yang lebih baik. Dosen ini diidentifikasikan sebagai dosen yang
memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini
merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada
mahasiswa.
Dosen dengan tipe koleris yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk
mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan indeks jawaban, kesukaan
mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar dibanding
tipe lainnya. Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang
selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam mengajar,
dan selalu menguasai materi dengan baik. Dengan kemampuan tersebut,
mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah namun juga dari
pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah.
Dosen dengan tipe phlegmatis yang besar dapat mendorong mahasiswa
untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Tipe ini diidentifikasikan sebagai
dosen yang bijaksana yaitu bisa memperhatikan, mendengarkan, dan memahami
baik dan buruknya seseorang, sehingga cenderung bisa menguasai diri. Tipe ini
juga bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan
peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Jumlah responden belum bisa menggambarkan kondisi riil yang
sesungguhnya.
2. Hasil pengisian kuesioner terutama untuk jenis pertanyaan terbuka masih
terdapat beberapa yang berisi jawaban kosong, hal ini dikarenakan
aktivitas beberapa responden yang cukup padat sehingga kurang teliti
dalam mengisi semua pertanyaan terbuka yang ada.
5.3 Agenda Penelitian Mendatang
Untuk mengatasi keterbatasan dalam penelitian ini maka pada penelitian
mendatang perlu dilakukan :
1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel
independen lainnya selain kepribadian dosen, agar lebih melengkapi
penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar
penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa. Seperti kepribadian mahasiswa, fasilitas kampus, regulasi
perguruan tinggi, minat mahasiswa terhadap bidang studi, motivasi
belajar, dan lingkungan disekitar mahasiswa.
2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mencari ruang
lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam
penelitian ini. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dari sampel
yang digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian lanjutan
tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik.
5.4 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan setiap mahasiswa dapat mengenali kekuatan dan kelemahan
tipe kepribadian koleris yang dimiliki dosen saat proses belajar mengajar
berlangsung. Dengan begitu diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat
meningkatkan prestasi belajar.
2. Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan prilaku mengajar dosen yang
koleris, sebagai tipe kepribadian ideal dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z. 2009. Problematika Belajar mengajar. diperoleh dari:
http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/problematika-proses
belajarmeng-ajar/ didownload tanggal 30 Juli 2011.
Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiah. 2006. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.
Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. 2008a. Naskah Akademik Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen Dikti.
Depdiknas. 2008b. Penyusunan Portofolio Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen
Dikti.
Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajamen : Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip,
Semarang.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS edisi
4, BP UNDIP, Semarang.
Gie, The liang. 2002.Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: UGM Press.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hair, J. F, Anderson, R. E, Tathom, R. L and Black, W. L. 2002. Multivariate
Data Analysis (Fourth Edition). New Jersey : Prentic Hall Inc.
Hamalik, O.2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner : Mengembangkan Kuesioner,
Mengatasi Bias, dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta : BPFE.
Kurniawan, T.D. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kepribadian Guru
Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas X
SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. diperoleh dari
http://etd.eprints.ums.ac.id/741/, diunduh tanggal 5 Mei 2011.
Littauer, Florence. 2008. Personality Plus : Bagaimana Memahami Orang Lain
dengan Memahami Diri Anda Sendiri. Jakarta: Binarupa Aksara.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi.
Maisaroh, Devi. 2009. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan
pada CV. Zafatex Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Makmun, Abidin Syamsudin. 2006. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem
Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Seri Manajemen No. 104
Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
McLeod, Raymond Jr. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo. Jakarta.
Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Munandar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia.
Munawaroh, Siti. 2010. Hubungan Karakteristik Dosen Dengan Kepuasan
Mahasiswa Dalam Proses Belajar Pembelajaran Pada Program Studi
Ekonomi Angkatan 2009 di STKIP PGRI Jombang. Diperoleh dari
http://muna88.files.wordpress.com/2010/10/skripsi-pdf-siti-munawaroh-
ekonomi-062-089.pdf, diunduh tanggal 5 Mei 2011.
Natawijaya. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum alat Peraga dan
Komunikasi Pendidikan. Jakarta:Firma Hasmar.
Pedoman Penyusunan Skripsi dan Pelaksanaan Ujian Akhir Program Sarjana
Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi. 2008. Semarang : Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Ridwan. 2008. Kegiatan Belajar Terhadap Prestasi Yang Dicapai.
Ridwan202.wordpress.com.
Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi (edisi 12).
Jakarta: Salemba Empat.
Satrio, Adi. 2005. Kamus Ilmiah Populer. Visi7.
Sekaran, Uma. 2003. Research Method for Business. Forth Edition. Jakarta:
Salemba Empat.
Setiyoningsih, Retno, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Angkatan 2003 Di Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang.
Slameto. 2009. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Stastistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Surakhmad, Winarno. 2006. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung:
Tarsito.
Surya, Mohammad. (2006). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :
Pustaka Bani Quraisy.
Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi).
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tulus, Tu'u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Grasindo.
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Dosen dan Dosen, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301.
www.ban-pt.depdiknas.go.id
www.feundip.co.id
www.simaweb.feundip.ac.id