30
ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro) Vicky Dwi Saputra Dr. Ahyar Yuniawan, SE., M.Si ABSTRACT This study aimed to determine factors that cause decline learning achievement by the students in Economic Faculty of Diponegoro University lately and analyzed factors including the influence of personality lecturers who are grouped into four such as Sanguine, Choleric, Melancholic and Phlegmatic. Decline in learning achievement demonstrated by many students who graduate with cumulative grade point (GPA) under 3,00, long term period of study, and the greatest concern, not least troubled students linked with retired, absent, and drop out. This is the essence of the issues raised in this study. These research data were collected from 100 students in the program of Accounting, Management, and IESP (Economics of Development Studies) that has minimal period of five semesters of study. The questions using a questionnaire administered through purposive sampling technique, that is the respondents were selected based on specific goals established by researchers, the type of sampling that used was quota sampling. Then analyzed using multiple regression and the value of the index run with SPSS 16. The analysis showed that all four personality types (sanguine, choleric, melancholic and phlegmatic) has a positive and significant impact on learning achievement. With the influence of 43.3% while 56.7% are influenced by other variables. Key words: Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic, Learning Achievement

ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG

BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI

BELAJAR

(Studi pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro)

Vicky Dwi Saputra

Dr. Ahyar Yuniawan, SE., M.Si

ABSTRACT

This study aimed to determine factors that cause decline learning

achievement by the students in Economic Faculty of Diponegoro University lately

and analyzed factors including the influence of personality lecturers who are

grouped into four such as Sanguine, Choleric, Melancholic and Phlegmatic.

Decline in learning achievement demonstrated by many students who graduate

with cumulative grade point (GPA) under 3,00, long term period of study, and the

greatest concern, not least troubled students linked with retired, absent, and drop

out. This is the essence of the issues raised in this study.

These research data were collected from 100 students in the program of

Accounting, Management, and IESP (Economics of Development Studies) that has

minimal period of five semesters of study. The questions using a questionnaire

administered through purposive sampling technique, that is the respondents were

selected based on specific goals established by researchers, the type of sampling

that used was quota sampling. Then analyzed using multiple regression and the

value of the index run with SPSS 16.

The analysis showed that all four personality types (sanguine, choleric,

melancholic and phlegmatic) has a positive and significant impact on learning

achievement. With the influence of 43.3% while 56.7% are influenced by other

variables.

Key words: Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic, Learning Achievement

Page 2: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar (PBM)

merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses inilah tujuan

pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Menurut

Makmun (2006), setidaknya ada tiga unsur yang harus ada dalam proses belajar

mengajar yaitu (1) peserta didik (siswa/mahasiswa) dengan segala

karakteristiknya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui

kegiatan belajar, (2) pengajar (dosen/guru) yang selalu mengusahakan terciptanya

situasi yang tepat untuk belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses

pengalaman belajar, dan (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya

kegiatan belajar. Hal ini mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar

merupakan suatu proses interaksi dosen dan mahasiswa yang didasari oleh

hubungan yang bersifat mendidik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

(Surakhmad, 2006).

Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat (UU No. 14 tahun 2005). Artinya seorang dosen memiliki tanggung

jawab sebagai fasilitator terhadap pencapaian belajar. Dosen tidak hanya dituntut

menguasai ilmu yang akan diajarkannya, tetapi juga dituntut menampilkan

kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi mahasiswanya.

Kepribadian manusia terbentuk dari banyak sekali komponen (sifat), dan

setiap komponen merupakan variabel. Setiap orang memiliki kepribadian yang

susunan komponennya berbeda dengan orang lain. Namun demikian untuk

memudahkan kepribadian itu dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :

(1) Sanguinis yang populer, (2) Melankolis yang sempurna, (3) Koleris yang kuat,

(4) Phlegmatis yang damai (Littauer, 2008).

Page 3: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Seorang dosen seharusnya mampu menciptakan situasi yang dapat

menunjang perkembangan belajar mahasiswa. Namun semua ini tidak terlepas

dari bagaimana seorang dosen menampilkan kepribadiannya dalam proses belajar

mengajar, sehingga muncul pendapat bahwa dosen adalah motivator bagi peserta

didik/mahasiswanya.

Salah satu indikator keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam mendidik

mahasiswanya tercermin dalam sertifikasi akreditasi yang dilakukan pemerintah.

Berdasarkan penilaian BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi),

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro merupakan salah satu fakultas

unggulan yang memiliki sertifikat akreditasi A. Dengan hasil akreditasi yang baik

ini, Fakultas Ekonomi tampil sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan bagi

para lulusan SLTA sederajat yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang

yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya mahasiswa yang terdaftar dalam

kurun waktu lima tahun belakangan, seperti yang tercermin dibawah ini:

Tabel 1.1

Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

5 Tahun Terakhir

Jurusan

Tahun

Akademik

AKUNTANSI

MANAJEMEN

IESP

Jumlah

2006 285 269 128 682

2007 298 293 125 716

2008 237 261 99 597

2009 270 275 115 660

2010 386 363 133 882

Sumber : SIMAWEB, 2011

Dari Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah mahasiswa baru

terbanyak yaitu pada tahun 2010 dengan rata-rata penerimaan mahasiswa baru

pertahun adalah 707 orang. Mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi pun

beragam, tidak hanya dari daerah Jawa Tengah, melainkan banyak pula yang

Page 4: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

berasal dari luar daerah bahkan luar pulau Jawa. Variasi ini menyebabkan prestasi

belajar yang berbeda.

Oleh sebab itu, harus diimbangi dengan dosen yang mampu menunjukan

sifat atau kepribadian sebagai pengajar yang meliputi fleksibelitas kognitif dosen,

keterbukaan psikologis dosen dan sifat-sifat pribadi dosen tersebut. Dosen yang

masih aktif sampai dengan saat ini dapat dikelompokkan seperti pada gambar

berikut:

Gambar 1.1

Jumlah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

periode 1 Maret - 31 Agustus 2011

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro memiliki total 153 dosen yang bervariasi dalam hal kemampuannya.

Beberapa dosen sudah termasuk senior yang memiliki banyak pengalaman

mengajar. Sementara beberapa diantaranya termasuk dosen baru, yang memiliki

pengalaman mengajar yang masih kurang. Bervariasinya pengalaman mengajar

dosen, tentu akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar masing-masing

mahasiswa, dan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar.

Namun dalam kenyataannya menunjukkan, seringkali kepribadian dosen

dalam proses belajar mengajar kurang membangun semangat belajar mahasiswa

untuk berprestasi. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang mengikuti

kegiatan perkuliahan di ruangan kelas. Dimana dosen seringkali berperilaku yang

kurang patut diteladani dan kurang menggugah motivasi belajar mahasiswa.

Sumber : SIMAWEB, 2011

Page 5: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Perilaku tersebut misalnya, sering terlambat masuk kelas, dosen tidak datang ke

kampus sesuai jadwal, membatalkan kegiatan perkuliahan secara sepihak dan

mendadak, saat memberikan pembelajaran tidak ramah, lekas marah, tidak

melibatkan mahasiswa dalam PBM, tidak memberikan kesempatan pada

mahasiswa untuk memberikan ide atau gagasan, sehingga mahasiswa menjadi

tidak tertarik untuk mempelajari mata kuliah. Keadaan ini menyebabkan prestasi

belajar mahaiswa turun secara drastis, yang bisa ditandai dengan indeks prestasi

belajar yang menurun, perilaku kelesuan dan ketidakberdayaan; penghindaran atau

pelarian diri; pertentangan dan kompensasi (Syaodih, 2006).

Fenomena tersebut juga mulai tampak di lingkungan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Sebagai salah satu fakultas unggulan, ternyata masih

terdapat data yang menunjukkan penurunan prestasi belajar yang dialami

mahasiswanya. Salah satunya tercermin dalam tabel 1.2:

Tabel 1.2

Jumlah Mahasiswa yang Lulus dengan IPK ≤ 3,00

Dalam 4 Tahun Terakhir

Tahun

Akademik

AKUNTANSI MANAJEMEN IESP Jumlah

2007 12 60 18 90

2008 21 37 16 74

2009 31 44 39 114

2010 29 56 35 120

Sumber : SIMAWEB, 2011

Dalam tabel 1.2 menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa di Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) kurang dari harapan pasar tenaga kerja saat ini. Sedangkan saat ini banyak

perusahaan yang mensyaratkan IPK yang tinggi yaitu antara 3,00-4,00. Bahkan

pada tahun akademik 2010 terdapat jumlah lulusan terbanyak dengan IPK masih

dibawah 3,00 dibanding tahun- tahun sebelumnya yaitu sebanyak 120 mahasiswa.

Page 6: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Selain itu, masa studi tiap mahasiswa yang kuliah di Fakultas Ekonomi

pun beragam. Hal ini juga dipengaruhi oleh kemauan untuk berprestasi mahasiswa

itu sendiri. Semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai, maka semakin cepat

mahasiswa tersebut dapat menyelesaikan studinya. Demikian sebaliknya, semakin

rendah prestasi belajar yang dimiliki, maka semakin lama masa studi mahasiswa

yang bersangkutan. Penulis mengelompokkan jumlah mahasiswa Fakultas

Ekonomi yang lulus berdasarkan masa studinya dalam tabel 1.3 dibawah ini :

Tabel 1.3

Jumlah Lulusan dengan Masa Studinya di Fakultas Ekonomi

4 Tahun Terakhir

Lama Studi

(Tahun)

Tahun

Akademik

3,1 – 4

4,1 - 5

5,1 - 6

≥ 6

Mahasiswa

Bermasalah

2007 125 135 26 19 71

2008 110 127 26 7 92

2009 150 181 58 29 86

2010 300 265 44 63 80

Sumber : SIMAWEB, 2011

Seorang mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang baik, dapat

menyelesaikan pendidikan S1-nya antara 3-4 tahun. Berdasarkan data yang

dihimpun SIMAWEB per 20 Juni 2011 ternyata masih banyak mahasiswa yang

lulus diatas 4 tahun. Bahkan masih ada beberapa mahasiswa yang lulus diatas 6

tahun, dan yang paling memprihatinkan, tidak sedikit mahasiswa bermasalah

terkait dengan undur diri, mangkir, dan Drop Out.

Apabila keadaan tersebut diatas diabaikan, maka akan mempengaruhi

penilaian terhadap kualitas pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro sendiri. Sehingga tujuan pendidikan di Fakultas Ekonomi ini sulit

untuk dicapai. Untuk itu, dipandang perlu dilakukan penelitian tentang Analisis

Kepribadian Dosen yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa di

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Page 7: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

1.2 Rumusan Permasalahan

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penurunan prestasi

belajar. Faktor internal meliputi kesehatan, minat dan motivasi. Sedangkan faktor

eksternal meliputi keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

“ Perlu studi lebih lanjut tentang analisis kepribadian dosen yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.“

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian sanguinis terhadap

prestasi belajar mahasiswa.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian melankolis terhadap

prestasi belajar mahasiswa.

3. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian koleris terhadap prestasi

belajar mahasiswa.

4. Untuk menganalisis pengaruh kepribadian phlegmatis terhadap

prestasi belajar mahasiswa.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tentang

analisis kepribadian dosen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa

di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a) Memperluas pengetahuan penulis dalam masalah manajemen

sumber daya manusia, khususnya tentang kepribadian, dan prestasi.

b) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukkan yang

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dengan cara

memberi tambahan data empiris yang sudah teruji secara ilmiah.

Page 8: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

c) Menjadi referensi bagi penelitian- penelitian berikutnya yang

relevan.

2. Manfaat Praktis

a) Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat

dimanfaatkan oleh para mahasiswa agar menyesuaikan dengan

perilaku mengajar dosen untuk prestasi belajar yang lebih baik di

Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

b) Dari penelitian ini hendaknya dosen dipacu untuk menerapkan

tugasnya sebagai pendidik sekaligus pembimbing agar masalah-

masalah yang dihadapi mahasiswa dapat diatasi, dengan atau tanpa

bantuan dosen sehingga hasil PBM akan menjadi optimal sesuai

dengan kemampuan mahasiswa.

c) Menjadi referensi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

dalam peningkatan proses belajar mengajar sehingga prestasi

belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Page 9: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepribadian Dosen

Kepribadian menurut kamus adalah sikap hakiki individu yang tercermin

dalam perbuatan seseorang, yang membedakan dirinya dengan orang lain.

Berdasarkan batasan-batasan tersebut maka yang dimaksud dengan sifat atau

kepribadian dosen adalah ciri-ciri psikofisik atau rohani jasmani yang kompleks

dari individu sehingga tampak khas dalam tingkah laku diri seorang dosen dan

digunakan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didiknya. Dalam

bukunya yang berjudul Personality Plus, Florence Littauer (2008) membagi

kepribadian dasar menjadi 4 kelompok besar, pembagiannya meliputi :

1. Kepribadian Sanguinis Populer

2. Kepribadian Melankolis Sempurna

3. Kepribadian Koleris Kuat

4. Kepribadian Phlegmatis Damai

2.1.1 Tipe Kepribadian Sanguinis Populer

Menurut Littauer (2008), seseorang yang memiliki kepribadian sanguinis

mungkin tidak punya bakat atau kesempatan yang lebih banyak daripada orang

dengan watak lainnya, tetapi mereka tampak seperti lebih banyak memiliki

kesenangan. Kepribadian mereka meluap- luap dan karisma mereka yang alami

sehingga punya keinginan bawaan untuk menjadi pusat perhatian. Cara yang

paling nyata untuk menemukan seorang sanguinis yang populer adalah dengan

mendengar-dengarkan di setiap kelompok dan menemukan satu orang yang paling

keras bicara dan mengobrol hampir terus- menerus.

2.1.2 Tipe Kepribadian Melankolis Sempurna

Tipe melankolis adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling

bagus, paling sempurna dan dia memang seseorang yang mengerti estetika hidup

ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif, maka kita bisa menyimpulkan bahwa

cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolis. Kelemahan orang

Page 10: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

melankolis, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan

yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.

2.1.3 Tipe Kepribadian Koleris Kuat

Seseorang yang koleris adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada

pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang

sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia, dan

akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang

berciri koleris adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan

orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak

minim, karena perasaannya kurang bermain.

2.1.4 Tipe Kepribadian Phlegmatis Damai

Tipe phlegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung

tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun

emosinya itu tidak tampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa

menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intospektif sekali, memikirkan ke dalam,

bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di

sekitarnya. Kelemahan orang phlegmatik adalah ia cenderung mau ambil

mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling

mudah dan gampang.

2.2 Prestasi Belajar

Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.

Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005) didefinisikan

sebagai hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar menurut Slameto (2009)

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar

adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara

langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh ilmu

Page 11: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

pengetahuan, ketrampilan, kecerdasan, kecakapan, dalam kondisi serta situasi

tertentu (Depdikbud, 1994).

2.2 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

H1

H2

H3

H4

Kepribadian

Sanguinis (X1)

Prestasi Belajar

Mahasiswa (Y)

Kepribadian

Melankolis (X2)

Kepribadian

Koleris (X3)

Kepribadian

Phlegmatis (X4)

Sumber : Konsep yang dikembangkan penulis dalam skripsi ini (2011)

Page 12: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

III. METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel Terikat (dependen variable)

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi data, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2004). Variabel terikat sering disebut dengan

variabel respons, output, kriteria, atau konsekuen yang dilambangkan

dengan Y. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah

Prestasi Belajar.

b. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2004). Variabel independen sering

disebut predicator yang dilambangkan dengan X. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebasnya adalah Kepribadian Dosen yang terdiri

dari Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Phlegmatis.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi,

Manajemen, dan IESP (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan) yang memiliki masa

studi minimal semester 5 di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro sampai

dengan bulan Juni 2011.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

tersebut berupa data mentah dari hubungan antara variabel kepribadian dosen

dengan sub variabel sanguinis, melankolis, koleris, dan phlegmatis yang sampai

pada akhirnya apakah berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Page 13: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner.

Sedangkan untuk pengukuran variabel yang ada dalam penelitian ini

menggunakan skala likert 1–5 point yang menunjukkan sesuai atau tidak sesuai

dengan statement tersebut.

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = ragu- ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju

3.5. Analisis Data

Metode analisis yang dipilih untuk menganalisis data dalam penelitian ini

antara lain :

a. Analisis Deskriptif.

Dalam penelitian ini teknik penilaian dimulai dari angka 1 sampai angka 5,

maka indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Indeks : ((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5) /5)

Dimana : F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 F2 adalah

frekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya F5 untuk

yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar

pertanyaan.

b. Analisis Kuantitatif

Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban

kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka

dan perhitungan dengan metode statistik. Dalam penelitian ini akan menggunakan

program SPSS for Windows versi 16.

Page 14: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Sebanyak 100 kuesioner dengan jawaban yang lengkap berhasil diperoleh

dalam penelitian ini yang didistribusikan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dari

3 program studi S1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan IESP. Penyajian data

mengenai identitas responden berguna untuk memberikan gambaran tentang

keadaan diri dari pada responden, seperti pada tabel 1 berikut :

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Program Studi

Angkatan Akuntansi Manajemen IESP Jumlah

2006 14 13 7 34

2007 15 15 6 36

2008 12 13 5 30

Jumlah 41 41 18 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Akuntansi dan manajemen

memiliki jumlah yang terbanyak yaitu masing-masing sebanyak 41 orang

sedangkan yang lainnya merupakan mahasiswa IESP.

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang

digunakan untuk mengukur suatu variabel. Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi product moment yang dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Page 15: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas

No Variabel Indikator R r tabel Ket

1

Sanguinis

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

- Indikator 6

- Indikator 7

0,737

0,659

0,630

0,671

0,739

0,727

0,682

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

2 Melankolis

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

- Indikator 6

0,577

0,538

0,681

0,586

0,610

0,563

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

3 Koleris

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

- Indikator 6

0,710

0,729

0,670

0,771

0,692

0,737

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

4 Phlegmatis

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

0,622

0,734

0,761

0,784

0,807

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

5 Prestasi Belajar

- Indikator 1

- Indikator 2

- Indikator 3

- Indikator 4

- Indikator 5

- Indikator 6

0,728

0,748

0,761

0,750

0,728

0,781

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

0,199

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable untuk n = 100 yaitu = 0,199. Dengan

Page 16: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

demikian hal ini menunjukkan bahwa semua indikator sebagai pengukur dari

masing-masing konstruk variabel tersebut adalah valid.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat

ukur (kuesioner) dalam mengukur suatu variabel. Pengujian reliabilitas akan

dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha. Ringkasan hasil pengujian

reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Sanguinis 0,817 Reliabel

Melankolis 0,631 Reliabel

Koleris 0,810 Reliabel

Phlegmatis 0,794 Reliabel

Prestasi Belajar 0,844 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Pengujian reliabilitas untuk menguji keandalan dari suatu alat ukur untuk

masing-masing variabel menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hasil

koefisien Cronbah Alpha yang lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel adalah

reliabel.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi yang baik harus tidak adanya masalah asumsi klasik

dalam modelnya. Jika masih terdapat asumsi klasik maka model regresi tersebut

masih memiliki bias. Sehingga harus dilakukan langkah revisi model untuk

menghilangkan masalah tersebut.

4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian terhadap

nilai residual. Sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan P-P Plot.

Pada pengujian normalitas ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Page 17: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Gambar 4.1

Uji Normalitas Data

Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual ketiga model

regresi sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di

sekitar garis diagonal. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian

statistik dengan menggunakan regresi dapat terpenuhi.

4.3.2 Pengujian Multikolinieritas

Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai

VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu

model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya gejala

multikolinieritas dalam model regresi. Hasil pengujian VIF dari model regresi

adalah sebagai berikut :

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Page 18: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Tabel 4.4

Pengujian Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Sanguinis .909 1.100

Melankolis .774 1.292

Koleris .869 1.151

Phlegmatis .963 1.039

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan

sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana

semuanya berada di bawah angka 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel

bebas yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala

multikolinieritas, yang berarti variabel bebas dapat digunakan sebagai variabel

independen sebagai prediktor yang independen.

4.3.3 Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot.

Jika tidak terdapat pola yang teratur pada titik-titik residualnya, maka dapat

disimpulkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian pada

Lampiran sebagaimana juga pada gambar berikut ini:

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Page 19: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak ada satupun

variabel bebas yang signifikan berhubungan dengan nilai mutlak residual. Hal ini

berarti bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linier untuk pembuktian

hipotesis penelitian. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil pengolahan data dengan

menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya

diringkas sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.788 3.218 -1.177 .242

Sanguinis .179 .062 .228 2.877 .005

Melankolis .278 .099 .242 2.811 .006

Koleris .419 .083 .411 5.066 .000

Phlegmatis .232 .098 .182 2.364 .020

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam

bentuk persamaan regresi bentuk standard adalah sebagai berikut :

Y = 0,228 X1 + 0,242 X2 + 0,411 X3 + 0,182 X4

Keempat variable tersebut menunjukkan memiliki arah koefisien positif. Namun

demikian kemaknaan pengaruh prediktor sebagaimana pada model tersebut

selanjutnya dibuktikan dengan pengujian hipotesis.

Page 20: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

4.4.1 Uji Model

Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji F

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 386.810 4 96.702 19.883 .000a

Residual 462.030 95 4.863

Total 848.840 99

a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS diperoleh

nilai F sebesar 19,883 dengan tingkat signifikansi 0,000. Jika dilihat dari nilai

signifikansi F tersebut diperoleh bahwa nilai sig F lebih kecil dari 0,05. Hal ini

berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variable tipe kepribadian

sanguinis, melankolis, koleris maupun phlegmatis dari dosen mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan untuk

membuktikan positif atau tidaknya suatu variabel penelitian dilakukan dengan Uji

t berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji t

Model t hitung

t tabel Sig.

1 (Constant) -1.177 1.9853 .242

Sanguinis 2.877 1.9853 .005

Melankolis 2.811 1.9853 .006

Koleris 5.066 1.9853 .000

Phlegmatis 2.364 1.9853 .020

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Page 21: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan

Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel dengan masing-masing variabel

independent memiliki tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa

masing-masing variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependent. Berikut ini dijelaskan hasil perhitungan uji t masing-masing variabel:

1. Pengaruh Kepribadian Sanguinis terhadap Prestasi Belajar

Hasil pengujian pengaruh kepribadian sanguinis dari dosen

terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,877

dengan signifikansi 0,005. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,

nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis

1 diterima.

2. Pengaruh Kepribadian Melankolis terhadap Prestasi Belajar

Hasil pengujian pengaruh kepribadian Melankolis dari dosen

terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,811

dengan signifikansi 0,006. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,

nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis

2 diterima.

3. Pengaruh Kepribadian Koleris terhadap Prestasi Belajar

Hasil pengujian pengaruh kepribadian Koleris dari dosen terhadap

prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 5,066 dengan

signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 3

diterima.

4. Pengaruh Kepribadian Phlegmatis terhadap Prestasi Belajar

Hasil pengujian pengaruh kepribadian Phlegmatis dari dosen

terhadap prestasi belajar mahasiswa diperoleh nilai t hitung = 2,364

dengan signifikansi 0,020. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05,

nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis

4 diterima.

Page 22: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

4.4.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai

koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square pada model

sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.8:

Tabel 4.8

Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .675a .456 .433 2.20533

a. Predictors: (Constant), Phlegmatis, Koleris, Sanguinis , Melankolis

b. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Sumber : Data Primer yang diolah, 2011

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,433. Hal ini berarti 43,3% prestasi belajar

mahasiswa dapat dipengaruhi oleh tipe kepribadian sanguinis, melankolis, koleris

maupun phlegmatis dari dosen, dan 56,7% lainnya prestasi belajar dapat

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Tipe Kepribadian Sanguinis Dosen Terhadap Prestasi

Belajar

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa besar kesukaan mahasiswa

terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian sanguinis. Hal ini ditunjukkan

dengan banyaknya mahasiswa yang menginginkan dosen mereka memiliki

semangat/ antusias yang besar dalam mengajar. Semangat yang diberikan oleh

dosen akan merangasang dan memotivasi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi

yang terbaik.

Page 23: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Dosen sanguinis juga ekspresif dan inovatif dalam memberikan materi

kuliah serta memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap mahasiswanya. Dengan

karakteristik demikian maka dosen sanguinis akan dapat mendorong dan mencari

sumber-sumber pengetahuan dari berbagai referensi yang ada termasuk kemauan

untuk bekerja sama dengan sesama dosen maupun mahasiswa. Upaya untuk

berinovasi dalam berbagai metode perkuliahan sangat terkait dengan pencarian

metode yang efektif dalam memberikan kuliah kepada mahasiswa. Tujuan utama

dari hal ini adalah agar mahasiswa dapat menyerap materi perkuliahan dengan

baik.

4.5.2 Pengaruh Tipe Kepribadian Melankolis Dosen Terhadap Prestasi

Belajar

Hasil ini menjelaskan bahwa dosen dengan tipe kepribadian melankolis

yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai prestasi belajar yang

lebih baik. Dosen dengan tipe melankolis diidentifikasikan sebagai dosen yang

memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini

merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada

mahasiswa. Dosen ini selalu serius dan tekun sehingga dinilai dapat menjadi

kebanggaan dari mahasiswa yang berharap mendapatkan ilmu dan pengetahuan

sebesar-besarnya selama kuliah.

4.5.3 Pengaruh Tipe Kepribadian Koleris Dosen Terhadap Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa terhadap

dosen yang memiliki tipe kepribadian koleris. Berdasarkan indeks jawaban,

kesukaan mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar

dibanding tipe lainnya.

Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang memiliki

jiwa kepemimpinan yang kuat, tegas dalam bersikap, optimis dan mandiri. Bagi

mahasiswa Fakultas Ekonomi hal ini nampaknya menjadi salah satu dosen ideal.

Tipe koleris juga selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif

dalam mengajar, selalu menguasai materi dengan baik. Dosen seperti ini dapat

Page 24: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

mendelegasikan dan mengorganisaikan mahasiswanya dengan baik. Dengan

kemampuan tersebut, mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah

namun juga dari pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah.

4.5.4 Pengaruh Tipe Kepribadian Phlegmatis Dosen Terhadap Prestasi

Belajar

Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa ada kesukaan mahasiswa

terhadap dosen yang memiliki tipe kepribadian phelgmatis. Dosen dengan tipe

phlegmatis diidentifikasikan sebagai dosen yang bijaksana yaitu bisa

memperhatikan, mendengarkan, dan memahami baik dan buruknya seseorang.

Sehingga cenderung bisa menguasai diri. Selain itu dosen seperti ini juga sabar,

tenang, dan bisa menjadi pendengar yang baik. Hal ini menjadikan mahasiswa

tidak merasa tegang atau tertekan pada saat diajar oleh dosen. Tipe ini juga supel

dan bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan

peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.

Page 25: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan Masalah Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dosen

dengan tipe melankolis yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk mencapai

prestasi belajar yang lebih baik. Dosen ini diidentifikasikan sebagai dosen yang

memiliki ide kreatif, berbakat dan memiliki intelektual yang tinggi. Hal ini

merupakan modal yang penting sebagai media transfer ilmu dari dosen kepada

mahasiswa.

Dosen dengan tipe koleris yang besar dapat mendorong mahasiswa untuk

mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan indeks jawaban, kesukaan

mahasiswa terhadap tipe kepribadian koleris adalah yang paling besar dibanding

tipe lainnya. Dosen dengan tipe koleris diidentifikasikan sebagai dosen yang

selalu berorientasi pada tujuan sehingga dapat bertindak efektif dalam mengajar,

dan selalu menguasai materi dengan baik. Dengan kemampuan tersebut,

mahasiswa dapat belajar bukan hanya dari materi kuliah namun juga dari

pandangan dan cara dosen dalam memberikan materi kuliah.

Dosen dengan tipe phlegmatis yang besar dapat mendorong mahasiswa

untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Tipe ini diidentifikasikan sebagai

dosen yang bijaksana yaitu bisa memperhatikan, mendengarkan, dan memahami

baik dan buruknya seseorang, sehingga cenderung bisa menguasai diri. Tipe ini

juga bisa mengambil keputusan dengan baik. Kondisi demikian dapat memberikan

peran pada mahasiswa untuk dapat lebih aktif dalam perkuliahan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Jumlah responden belum bisa menggambarkan kondisi riil yang

sesungguhnya.

2. Hasil pengisian kuesioner terutama untuk jenis pertanyaan terbuka masih

terdapat beberapa yang berisi jawaban kosong, hal ini dikarenakan

Page 26: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

aktivitas beberapa responden yang cukup padat sehingga kurang teliti

dalam mengisi semua pertanyaan terbuka yang ada.

5.3 Agenda Penelitian Mendatang

Untuk mengatasi keterbatasan dalam penelitian ini maka pada penelitian

mendatang perlu dilakukan :

1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel

independen lainnya selain kepribadian dosen, agar lebih melengkapi

penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar

penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi prestasi belajar

mahasiswa. Seperti kepribadian mahasiswa, fasilitas kampus, regulasi

perguruan tinggi, minat mahasiswa terhadap bidang studi, motivasi

belajar, dan lingkungan disekitar mahasiswa.

2. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk mencari ruang

lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas dari populasi dalam

penelitian ini. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dari sampel

yang digunakan dalam penelitian ini, dengan demikian penelitian lanjutan

tersebut dapat semakin memberikan gambaran yang lebih spesifik.

5.4 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Diharapkan setiap mahasiswa dapat mengenali kekuatan dan kelemahan

tipe kepribadian koleris yang dimiliki dosen saat proses belajar mengajar

berlangsung. Dengan begitu diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat

meningkatkan prestasi belajar.

2. Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan prilaku mengajar dosen yang

koleris, sebagai tipe kepribadian ideal dalam penelitian ini.

Page 27: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. Z. 2009. Problematika Belajar mengajar. diperoleh dari:

http://meetabied.wordpress.com/2009/10/30/problematika-proses

belajarmeng-ajar/ didownload tanggal 30 Juli 2011.

Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiah. 2006. Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang

Press.

Depdikbud. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2008a. Naskah Akademik Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2008b. Penyusunan Portofolio Sertifikasi Dosen. Jakarta: Dirjen

Dikti.

Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajamen : Pedoman

Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP Undip,

Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS edisi

4, BP UNDIP, Semarang.

Gie, The liang. 2002.Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: UGM Press.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Page 28: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Hair, J. F, Anderson, R. E, Tathom, R. L and Black, W. L. 2002. Multivariate

Data Analysis (Fourth Edition). New Jersey : Prentic Hall Inc.

Hamalik, O.2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner : Mengembangkan Kuesioner,

Mengatasi Bias, dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta : BPFE.

Kurniawan, T.D. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kepribadian Guru

Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pkn Pada Siswa Kelas X

SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. diperoleh dari

http://etd.eprints.ums.ac.id/741/, diunduh tanggal 5 Mei 2011.

Littauer, Florence. 2008. Personality Plus : Bagaimana Memahami Orang Lain

dengan Memahami Diri Anda Sendiri. Jakarta: Binarupa Aksara.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi Sepuluh. Yogyakarta: Andi.

Maisaroh, Devi. 2009. Pengaruh Tipe Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan

pada CV. Zafatex Surabaya. Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Makmun, Abidin Syamsudin. 2006. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem

Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Seri Manajemen No. 104

Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

McLeod, Raymond Jr. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Prenhallindo. Jakarta.

Page 29: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Munandar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia.

Munawaroh, Siti. 2010. Hubungan Karakteristik Dosen Dengan Kepuasan

Mahasiswa Dalam Proses Belajar Pembelajaran Pada Program Studi

Ekonomi Angkatan 2009 di STKIP PGRI Jombang. Diperoleh dari

http://muna88.files.wordpress.com/2010/10/skripsi-pdf-siti-munawaroh-

ekonomi-062-089.pdf, diunduh tanggal 5 Mei 2011.

Natawijaya. 2006. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum alat Peraga dan

Komunikasi Pendidikan. Jakarta:Firma Hasmar.

Pedoman Penyusunan Skripsi dan Pelaksanaan Ujian Akhir Program Sarjana

Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi. 2008. Semarang : Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Ridwan. 2008. Kegiatan Belajar Terhadap Prestasi Yang Dicapai.

Ridwan202.wordpress.com.

Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi (edisi 12).

Jakarta: Salemba Empat.

Satrio, Adi. 2005. Kamus Ilmiah Populer. Visi7.

Sekaran, Uma. 2003. Research Method for Business. Forth Edition. Jakarta:

Salemba Empat.

Setiyoningsih, Retno, 2007, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Page 30: ANALISIS KEPRIBADIAN DOSEN YANG …eprints.undip.ac.id/29904/1/Jurnal_Vicky_Dwi_Saputra_C2A607154.pdf · Dimana dosen seringkali berperilaku yang kurang patut diteladani dan kurang

Angkatan 2003 Di Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Slameto. 2009. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Stastistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Surakhmad, Winarno. 2006. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung:

Tarsito.

Surya, Mohammad. (2006). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung :

Pustaka Bani Quraisy.

Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi).

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tulus, Tu'u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT

Grasindo.

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Dosen dan Dosen, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301.

www.ban-pt.depdiknas.go.id

www.feundip.co.id

www.simaweb.feundip.ac.id