Upload
masayu-mutiara-uti
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Ontologi, Epistemologi, Aksiologi
1/5
Masayu Mutiara Puspasari
PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan
yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi,kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak
usia dini.
Usia -! tahun, merupakan masa peka bagi anak. Para ahli menyebut sebagai masa
golden age, dimana perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan sampai
"#. Pada masa ini terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon
stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. $asa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar
pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, seni, social emosional,
disiplin diri, nilai-nilai agama, konsep diri dan kemandirian.Direktorat PAUD Depdiknas menyatakan bah%a PAUD adalah suatu proses
pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang
mencakup aspek fisik dan nonfisik, dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan
jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal-fikir, emosional, dan sosial yang tepat
dan benar agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu, tujuan utamanya
adalah untuk membentuk anak &ndonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang
optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa de%asa.
'edangkan, tujuan penyertanya adalah untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan
belajar di sekolah.
Ontologi
$enurut bahasa, ontologi ialah berasal dari bahasa unani yaitu, n*ntos + ada, dan
ogos + ilmu. adi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. $enurut istilah, ontologi ialah
ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
berbentu jasmani*konkret maupun rohani*abstrak.
ntologi adalah pembahasan tentang hakekat pengetahuan. ntologi membahas
pertanyaan-pertanyaan seperti bjek apa yang ditelaah pengetahuan Adakah objek tersebut
8/18/2019 Ontologi, Epistemologi, Aksiologi
2/5
/agaimana %ujud hakikinya Dapatkah objek tersebut diketahui oleh manusia, dan
bagaimana caranya
0ubungan ontologi terhadap kajian PAUD antara lain adalah bagaimana %ujud hakikat
PAUD bjek apa yang ditelaah PAUD
1. 0akikat PAUDPAUD adalah ilmu multi dan interdisipliner, artinya tersusun oleh banyak disiplin
ilmu yang saling terkait. &lmu Psikologi perkembangan, ilmu Pendidikan, ilmu /ahasa,
ilmu 'eni, ilmu 2i3i, ilmu /iologi perkembangan anak, dan ilmu-ilmu terkait lainnya
saling erintegrasi untuk membahas setiap persoalan PAUD. Untuk mengembangkan
kemampan intelektual anak, diperlukan berbagai kegiatan yang dilandasi dengan ilmu
psikologi, ilmu pendidikan, ilmu matematika untuk anak, sains untuk anak, dan
seterusnya. /eberapa komponen yang terkait dengan PAUD adalah sebagai berikut4
a. 5urikulum PAUD
5urikulum PAUD bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai kultur, budaya, dan falsafah suatu
bangsa. Anak dapat dipandang sebagai indi6idu yang baru mulai mengenal dunia. &a
belum mengetahui tatakrama, sopan-santun, aturan, norma, etika, dan berbagai hal
tentang dunia. &a juga sedang belajar berkomunikasi dengan orang lain dan belajar
memahami orang lain. Anak perlu dibimbing agar mampu memahami berbagai hal
tentang dunia dan isinya. &a juga perlu dibimbing agar memahami berbagai
fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan
untuk hidup di masyarakat. &nteraksi anak dengan benda dan dengan orang lain
diperlukan untuk belajar agar anak mampu mengembangkan kepribadian, %atak, dan
akhlak yang mulia. Usia dini merupakan saat yang amat berharga untuk
menenamkan nilai-nilai nasionalisme, kebangsaan, agama, etika, moral, dan sosial
yang berguna untuk kehidupannya dan strategis bagi pengembangan suatu bangsa.
b. PembelajaranPAUD
Pembelajaran bersifat holistik dan terpadu. Pembelajaran mengembangkan semua
aspek perkembangan, meliputi4 (1) moral dan nilai-nilai agama, (7) sosial-
emosional, (8) kognitif (intelektual), (9) bahasa, (:) ;isik-motorik, (!) 'eni.
Pembelajaran bersifat terpadu yaitu tidak mengajarkan bidang studi secara terpisah.
'atu kegiatan dapat menjadi %ahana belajar berbagai hal bagi anak. /ermain sambil
belajar, dimana esensi bermain menji%ai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi PAUD.
8/18/2019 Ontologi, Epistemologi, Aksiologi
3/5
puncak. >idak ada usia sesudahnya yang menyimpan rasa ingin tahu anak melebihi usia
dini, khususnya usia 8-9 tahun dan 9-! tahun.
bjek belajar anak usia dini bukan terfokus pada mengejar prestasi, seperti
kemampuan membaca, menulis, berhitung dan penguasaan pengetahuan yang bersifat
akademis. ?amun objek belajarnya lebih diarahkan pada mengembangkan pribadi,seperti sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak.
rientasi anak lebih baik mengarah pada pengembangan sikap mental yang positif.
Anak yang mampu mengembangkan sikap mental positif akan mengembangkan rasa
ingin tahu yang tinggi, semangat belajar yang menyala, gemar membaca, mampu
mengembangkan kreati6itas diri dan memiliki dorongan yang kuat untuk terus
mengembangka diri. 0al itu merupakan prestasi yang luar biasa bagi anak disbanding
prestasi akademik yang saat ini dicapai.
Epistemologi
eori ilmu
pengetahuan (science) yang melakukan in6estigasi mengenai asal-usul, dasar, metode, dan
batas-batas ilmu pengetahuan.
8/18/2019 Ontologi, Epistemologi, Aksiologi
4/5
Anak yang belajar bertipe kinestetik biasanya mereka menyerap informasi sebagai
proses belajar adalah melelui sentuhan. Anak senang menyentuh dan meraba seperti
membalik-balik, membongkar dan memasang benda-benda yang menjadi objek
belajar mereka. 'entuhan itu sebagai bentuk eksplorasinya (rasa memenuhi ingin
tahunya) terhadap benda yang menjadi objek belajarnya.
Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini, antara lain4
1. /erorientasi pada kebutuhan anak
7. 5egiatan belajar dilakukan melalui bermain
8. $erangsang munculnya kreati6itas dan ino6atif
9. $enyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar
:. $engembangkan kecakapan hidup anak
!. $enggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada dilingkungan sekitar
E. Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak
". =angsangan pendidikan mencakup semua aspek perkembangan
5arakteristik anak usia dini, antara lain4
1. Usia -1 tahun
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat
dibanding usia selanjutnya. /erbagai karakteristik anak bayi antara lain4
a. $empelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk,
berdiri dan berjalan
b. $empelajari keterampilan menggunakan panca indera seperti melihat atau
mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan
setiap benda ke mulut
c. $empelajari komunikasi sosal
7. Usia 7-8 tahun/eberapa karakteristik yang dilalui anak usia 7-8 tahun antara lain4
a. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya
b. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa
c. Anak mulai belajar mengembangkan emosi
8. Usia 9-! tahun
Anak usia 9-! tahun memiliki karakteristik antara lain4
a. /erkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai
kegiatan
b. Perkembangan bahasa juga semakin baik
c. Perkembangan kognitif (daya pikir) sanagt pesat, ditunjukkan dengan rassa ingintahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar
d. /entuk permainan anak masih bersifat indi6idu
Aksiologi
Aksiologi berasal dari perkataan aFios (unani) yang berarti nilai dan logos yang
berarti teori. adi aksiologi adalah @teori tentang nilai. 'edangkan arti aksiologi yang
terdapat didalalam bukunya ujun '. 'uriasumantri ;ilsafat &lmu 'buah Pengantr Populer
bah%a aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral
pengetahuan. Aksiologi menja%ab pertanyaan-pertanyaan seperti4 untuk apa pengetahuan itu
digunakan /agaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan tersebut dengan kaidah-
8/18/2019 Ontologi, Epistemologi, Aksiologi
5/5
kaidah moral /agaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral
/agaimana kaitan antara metode pengetahuan dengan norma-norma moral*profesional
$asa kanak-kanak merupakan masa emas bagi pembentukan moral. Pada masa ini,
jika suatu landasan moral yang baik telah berhasil ditanamkan, landasan moral tersebut
selanjutnya akan menjadi penuntun indi6idu dalam bertingkah laku seumur hidupnya.Pengembangan nilai moral dan budi pekerti pada anak menjadi sangat penting khususnya
implikasinya bagi pendidikan guna menciptakan generasi penerus bangsa yang tidak hanya
maju secara intelektual namun juga kokoh dalam nilai moral dan kepribadian yang berbudi
pekerti.
Usia diba%ah lima tahun adalah usia yang paling kritis*paling menentukan dalam
pembentukan karakter dan juga kepribadian seseorang. 5alau seseorang sudah terlanjur
menjadi pencuri atau penjahat, maka pendidikan uni6ersitas bagi orang tersebut bisa
dikatakan tidak berarti apa-apa. 'ebagaimana halnya sebatang pohon bambu, setelah tua
susah dibengkokkan. $endidik anak usia dini ibarat membentuk ukiran dibatu yang tidak
akan mudah hilang bahkan akan membekas selamanya. Artinya pendidikan anak usia dini
akan membekas hingga anak de%asa. Pendidikan anak usia dini ini adalah peletak dasar bagi
pendidikan anak selanjutnya. 5eberhasilan pendidikan usia dini adalah peletak dasar bagi
pendidikan anak selanjutnya.
Perkembangan nilai moral merupakan interaksi antara perkembangan psikis dan
intelektual dengan pengalaman-pengalaman pada realitas keluarga, lingkungan dan
masyarakat. 5emampuan berfikir dan bersikap akan menstimulus anak pada kemampuan
menilai baik dan buruk serta salah dan benar terhadap suatu tatanan sosial. Perkembangan
moral pada anak memiliki perbedaan tersendiri pada tiap indi6idu berkait dengan
kemampuan fisik, psikis dan kognitifnya serta keberadaan lingkungan di mana remajatumbuh. 'eorang anak yang berkembang pada lingkungan kondusif (lingkungan santri,
terdidik, daerah aman, strata sosial baik) serta kemampuan fisik, psikis, dan kognitif yang
baik akan memiliki standar nilai moral yang cukup tinggi, sebaliknya anak yang tumbuh pada
lingkungan yang kurang kondusif (daerah kriminal, lokalisasi, daerah perjudian, lingkungan
kumuh, dan lain-lain) serta aspek fisik, psikis dan intelektual rendah juga akan memiliki
standar nilai moral yang rendah pula.
0al yang perlu dipahami bah%a perkembangan nilai moral akan selalu terkait erat
dengan budi pekerti. 5arena nilai-nilai yang terkandung dalam pesan moral adalah
pembentuk budi pekerti secara keseluruhan.