26
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRESTASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 KLATEN (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi Sekolah di SMA Negeri 3 Klaten) Elizabeth Nindhita Sutopo Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The atmosphere of communication organization in the school organization environment of SMA Negeri 3 Klaten is an important factor and take effect for the create of school achievement. Because, they have such communication relationships between superiors and subordinates, communication between subordinates and superiors and communication with co-workers. The purpose of the research in SMA Negeri 3 Klaten to determine whether there is a relationship between communication organization and school achievement in organization environment in SMA Negeri 3 Klaten. It also, want to know what are the constraints and encouragement that makes school achievement in SMA Negeri 3 Klaten.This research is a qualitative descriptive research in which data are obtained from observations, interviews, and literature reviews. The research sample is Headmaster of SMA Negeri 3 Klaten, Vice Principal of SMA Negeri 3 Klaten, teachers, employees, and the achievement students. From the research results, we can see that the atmosphere of 1

ONLINE DHITA.docx · Web viewIKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRESTASI SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 KLATEN (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Prestasi

  • Upload
    dangnhi

  • View
    221

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRESTASI SEKOLAH

DI SMA NEGERI 3 KLATEN

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap

Prestasi Sekolah di SMA Negeri 3 Klaten)

Elizabeth Nindhita

Sutopo

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The atmosphere of communication organization in the school organization environment of SMA Negeri 3 Klaten is an important factor and take effect for the create of school achievement. Because, they have such communication relationships between superiors and subordinates, communication between subordinates and superiors and communication with co-workers. The purpose of the research in SMA Negeri 3 Klaten to determine whether there is a relationship between communication organization and school achievement in organization environment in SMA Negeri 3 Klaten. It also, want to know what are the constraints and encouragement that makes school achievement in SMA Negeri 3 Klaten.This research is a qualitative descriptive research in which data are obtained from observations, interviews, and literature reviews. The research sample is Headmaster of SMA Negeri 3 Klaten, Vice Principal of SMA Negeri 3 Klaten, teachers, employees, and the achievement students. From the research results, we can see that the atmosphere of communication organization has considerable influence in create school achievement in SMA Negeri 3 Klaten. With the good of the atmosphere of communication organization will make learn and work so comfortable, so that work becomes maximal. Therefore, SMA Negeri 3 Klaten can easily reach the school achievement.Keywords : The atmosphere of communication organization, school achievement

1

Pendahuluan

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Pada dasarnya komunikasi

menyentuh hampir seluruh kehidupan manusia dimanapun dan apapun yang

dilakukan manusia tersebut. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling

berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Melalui hubungan

dengan orang lain, manusia dapat berkumpul dalam suatu wadah untuk

mempermudah pencapaian tujuan hidupnya. Manusia dalam berinteraksi tidak

sekedar untuk memenuhi kepentingan pribadi semata, tetapi berusaha untuk

menjadi suatu tujuan dalam kelompok-kelompok masyarakat. Bentuk interaksi

antar manusia dapat diwujudkan dalam sebuah organisasi. Organisasi merupakan

tempat yang menampung orang-orang yang berusaha mencapai tujuan bersama

(Pace & Faules, 2006: 17).

Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi disebut dengan

komunikasi organisasi. Adapun tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk

membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan

kerangka referensi (frame of reference) dan kesamaan pengalaman (fields of

experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi

sangat diperlukan demi keberlangsungan dan berkembangnya sebuah organisasi.

Atasan dan bawahan atau seluruh anggota dalam organisasi, harus memahami

komunikasi yang baik, sehingga terjalin suasana kerja yang baik untuk

mendukung anggota dalam bekerja dalam sebuah organisasi.

Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu

evaluasi menyeluruh mengenai peristiwa, komunikasi, perilaku manusia, respon

pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antar

karyawan dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut (Pace &

Faules, 2006: 147). Iklim komunikasi yang positif akan menyebabkan tujuan

organisasi akan dapat cepat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh para

anggotanya.

Terdapat hierarki dalam sebuah struktur organisasi yang diisi dengan

berbagai orang yang mempunyai sifat, latar belakang, dan tingkat pendidikan

yang berbeda. Maka dari itu tidak semua arus kegiatan organisasi bisa terjadi

2

dengan baik. Begitu pula dengan organisasi/lembaga pendidikan, tidak terlepas

dari permasalahan di dalamnya yang dapat menghambat kelancaran informasi dan

komunikasi. Oleh karena itu, sistem yang baik, kurikulum yang tepat, suasana

sekolah yang kondusif, siswa yang berperan aktif, guru yang bertanggung jawab

serta kepala sekolah yang dapat memimpin dengan bijak dan memiliki orientasi ke

depan tentu saja menjadi harapan dari sekolah. Apabila semua itu terpenuhi,

sekolah dan juga siswa dapat bekerjasama demi mewujudkan prestasi bagi

keberhasilan sekolah. Sekolah dianggap bagus dan memiliki kelayakan dalam

menyelenggarakan pendidikan oleh masyarakat bila memiliki segudang prestasi,

baik prestasi yang diraih siswa maupun prestasi sekolah.

Melihat dari latar belakang diatas, maka peneliti merasa tertarik ingin

mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi yang terjadi di SMA Negeri 3

Klaten. Peneliti juga ingin mengetahui adakah pengaruh iklim komunikasi

organisasi terhadap prestasi sekolah di SMA Negeri 3 Klaten.

Rumusan Masalah

Dengan uraian latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah yaitu:

1. Bagaimanakah pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap prestasi

sekolah di SMA Negeri 3 Klaten?

2. Apakah kendala dan dorongan yang membuat prestasi sekolah di SMA

Negeri 3 Klaten ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk :

1. Untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi terhadap prestasi sekolah di

SMA Negeri 3 Klaten.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan dan dorongan yang membuat prestasi

sekolah di SMA Negeri 3 Klaten.

3

Telaah Pustaka

1. Komunikasi

Kita tidak dapat membayangkan organisasi dapat berada dan hidup tanpa

komunikasi, karena komunikasi sebagai pertukaran informasi dan

penyampaian arti adalah esensi dalam setiap sistem sosial atau organisasi.

Lagi pula, perilaku antar manusia berawal dari komunikasi. Komunikasi

memiliki peran yang besar dalam terciptanya iklim organisasi yang hangat.

Sudah banyak definisi komunikasi yang diungkapkan oleh pakar-pakar

komunikasi. Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981) komunikasi

adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan

pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling

pengertian yang mendalam (Fajar, 2009: 32). Tujuan dari komunikasi itu

sendiri adalah untuk mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku,

dan mengubah masyarakat. Dalam suatu organisasi perubahan sikap demi

menyatukan persepsi dibutuhkan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal

bagi prestasi organisasi.

2. Organisasi

Komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih dapat disebut

komunikasi kelompok. Suatu kelompok yang jelas tatanan strukturnya

disebut organisasi. Mengenai organisasi, seperti pendapat Steward L. Tubbs

dan Slyvia Moss salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi

merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hirarki

jenjang dan pembagian kerja, berupa mencapai tujuan yang ditetapkan

(Effendy, 1989: 39).

Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang

yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu

tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara

sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara

sistematis. Salah satu faktor yang dapat mendukung hubungan kerjasama

organisasi adalah komunikasi. Adanya komunikasi antara sumber daya

4

manusia di dalam suatu organisasi/perusahaan dapat membentuk iklim

komunikasi organisasi.

3. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi merupakan proses penciptaan makna atas

interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.

Komunikasi lebih dari sekedar alat, komunikasi merupakan cara berpikir.

Melalui komunikasi kita membaca berbagai komunikasi, gagasan atau sikap

kita dengan partisipan yang lainnya. Pengertian komunikasi organisasi

menurut Wursanto adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide,

diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan (Wursanto, 2003: 157). Komunikasi organisasi

lebih daripada sekedar apa yang dilakukan orang-orang. Komunikasi

organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah

yang sah dan bermanfaat.

Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan

komunikasi horizontal ( Fajar, 2009: 122). Komunikasi vertikal digunakan

saat tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Komunikasi

horizontal berlangsung di antara pegawai atau yang memiliki kedudukan yang

setara. Komunikasi dalam organisasi yang mengupayakan setiap orang

memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan informasi.

4. Fungsi Komunikasi Organisasi

Dalam suatu organisasi tindak komunikasi melibatkan empat fungsi,

yaitu :

a. Fungsi Informatif, yaitu organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem

pemrosesan informasi. Seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap

dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat

waktu.

b. Fungsi Regulatif, adalah funsi yang berkaitan dengan peraturan-peraturan

yang berlaku dalam suatu organisasi.

5

c. Fungsi Persuasif, pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya

daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sadar

dan sukarela oleh pegawai akan menghasilkan kepedulian yang lebih

besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan

kekuasaannya.

d. Fungsi Integratif, adalah setiap organisasi berupaya untuk menyediakan

saluran yang memungkinkan pegawainya dapat melakukan tugas dan

kewajibannya dengan baik.

Dalam suatu organisasi prosedur yang ada biasanya mensyaratkan setiap

orang menjelaskan setiap gagasan dengan tegas. Supaya lancar dalam

mengungkapkan gagasan yang kita miliki dapat melalui saluran komunikasi

lisan (oral communication) dan saluran komunikasi tertulis (writen

communication).

5. Iklim Komunikasi Organisasi

Salah satu unsur tercapainya tujuan organisasi adalah adanya hubungan

baik diantara para anggota organisasi tersebut. Adanya hubungan baik

dilandasi dengan adanya komunikasi yang baik. Adanya hubungan yang baik

dalam organisasi akan menciptakan iklim organisasi yang positif, yang

menimbulkan semangat kerja diantara anggotanya untuk dapat memebrikan

hasil yang terbaik.

Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi

kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota

organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi

mereka kebebasan dalam mengambil risiko, mendorong mereka dan memberi

mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka,

menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi,

mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang

dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif

memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat

melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam

6

organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan

memberi tantangan (Pace & Faules, 2006: 154).

Adapun dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi adalah

kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan terhadap

komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, perhatian

pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi (Pace & Faules, 2006: 159-160). Iklim

komunikasi dalam organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan

persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan

dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.

Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan

dihargai oleh organisasi. Dalam organisasi, iklim organisasi sangat

berpengaruh terhadap keadaan dan kinerja dari masing-masing anggota

organisasi yang terlibat di dalamnya. Menurut pendapat beberapa ahli, iklim

komunikasi organisasi yang positif dapat berdampak positif pula dalam

meningkatkan semangat kerja para pegawainya. Maka dari itu penting bagi

sebuah organisasi untuk menciptakan sebuah iklim yang kondusif sehingga

memberikan rasa nyaman bagi para anggotanya dalam internal organisasi.

6. Prestasi Sekolah

Definisi dari prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

(Poerwadarminta, 1996). pada umumnya prestasi digunakan untuk

menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan. Jadi

prestasi adalah bukti nyata dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan

setiap individu dalam organisasi yang dapat meningkatkan kualitas dari

organisasi itu sendiri.

Sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan

untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan. Jadi prestasi

sekolah adalah bukti nyata dari organisasi sekolah yang merupakan hasil

7

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun

dari luar individu dalam belajar.

Agar tercapainya prestasi sekolah yang menjadikan sekolah tersebut

berkualitas, maka diperlukan disiplin yang tinggi serta iklim komunikasi

organisasi yang positif. Dengan demikian iklim komunikasi organisasi yang

kondusif akan meningkatkan kinerja anggota organisasi, sebab iklim

organisasi yang kondusif serta positif akan memberi perasaan yang nyaman

dan menciptakan suasana belajar yang mendukung.

Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan isi data yang ada,

dalam hal ini adalah iklim komunikasi organisasi dan prestasi sekolah di SMA

Negeri 3 Klaten. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara

mendalam sebagai instrumen pengumpulan data primer, hasil temuan data

dilampirkan secara deskriptif berdasarkan kategorisasi yang sebelumnya telah

dibuat oleh peneliti. Dalam upaya mendapatkan validitas data, hasil temuan

dianalisis dengan menggunakan trianggulasi sumber dengan membandingkan

dengan literature lain sebagai data sekunder (dokumentasi, buku, jurnal, artikel,

surat kabar, majalah, internet, dsb).

Penelitian mengenai iklim komunikasi organisasi dan prestasi sekolah

dilakukan di SMA Negeri 3 Klaten, Kabupaten Klaten. Dalam penelitian ini

populasinya ialah seluruh anggota organisasi sekolah SMA Negeri 3 Klaten.

Populasi disini adalah meliputi kepala sekolah, guru dan karyawan, serta siswa-

siswi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik Non Random Sampel, dengan cara purposive

sampling yang artinya cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang

sesuai dengan tujuan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara,

observasi dan studi pustaka. Pengambilan data melalui wawancara dilakukan oleh

8

peneliti dengan menyusun kategorisasi yang dituangkan dalam interview guide.

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan model

Interaktif Miles dan Huberman yang terdapat tiga komponen yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Penyajian dan Analisis Data

A. Identitas Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten

a. Dra. Ryryn Purwanti HR, M.Hum selaku Kepala Sekolah SMA Negeri

3 Klaten yang aktif.

2. Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten

a. Puti Hapsari Endah Purwadi, MT merupakan Wakil Kepala Sekolah

bidang Sarana Prasarana.

b. Ahmad Noor Fida, S.Pd merupakan Wakil Kepala Sekolah bidang

Kesiswaan.

3. Guru di SMA Negeri 3 Klaten

a. Umi Ma’innatun, S.Pd, merupakan guru Bahasa Jawa

b. Anton Sri Budoyo, S.Pd, merupakan guru Biologi

c. Kusnadi Pudjianto, S.Sos, merupakan guru Sosiologi

4. Karyawan di SMA Negeri 3 Klaten

a. Ririn Kuswandari, merupakan karyawan TU

b. Getsi Nugraheni, merupakan karyawan TU

5. Siswa-Siswi Berprestasi

a. Erwin Itsnan Saputra, merupakan siswa kelas XII IPA 2

b. Nandia Meitayusni Nabila, merupakan siswi kelas XII IPA 4

c. Kesumarenatsya Eljo, merupakan siswi kelas XII IPS 3

9

B. Analisis Iklim Komunikasi Organisasi di SMA Negeri 3 Klaten

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan yang melayani

kepentingan umum, tentunya sekolah ingin memberikan pelayanan

pendidikan bagi siswa-siswinya secara maksimal agar tercipta generasi yang

cerdas dan maju. Komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi akan

menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi organisasi

merupakan suasana komunikasi yang tercipta oleh pola hubungan

antarpribadi yang berlaku dalam organisasi.

Hubungan personal diantara anggota organisasi di SMA Negeri 3 Klaten

ini baik. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah

SMANegeri 3 Klaten yang menyatakan pendapatnya bahwa :

“Hubungan secara personal bagus, di dalam banyak kegiatan sekolah akrab karena kita sering bertemu. Saling sapa, saling senyum.” (wawancara, Jumat 19 September 2014)

Hubungan personal yang baik mencerminkan komunikasi yang baik

diantara anggota organisasi. Komunikasi memiliki peran yang besar dalam

terciptanya iklim organisasi yang hangat.

Dalam terbentuknya iklim komunikasi yang baik dan positif ada

beberapa dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan

Faules, diantaranya adalah pembuatan keputusan bersama, kejujuran,

keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan ke atas, dan alur informasi ke

atas dan ke bawah yang lancar (Pace & Faules, 2006: 159-160). SMA Negeri

3 Klaten juga telah berusaha menerapkan poin-poin penting ini untuk

menciptakan suasana dan iklim komunikasi yang positif di sekolah, agar

prestasi yang bisa dicapai juga meningkat.

a. Pembuatan Keputusan Bersama

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten selalu mengadakan rapat bersama

bawahan terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan atau kebijakan

bagi sekolah. Mengemukakan dan menawarkan berbagai alternatif suatu

keputusan atau kebijakan yang harus diambil untuk menyelesaikan

10

permasalahan yang muncul merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala

Sekolah.

Hal ini yang selalu dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 3

Klaten, beliau selalu mengemukakan serta menawarkan berbagai alternatif

kebijakan yang harus diambil oleh sekolah. Hasil wawancara menunjukkan

bahwa Kepala Sekolah tak mengambil keputusan secara sepihak namun juga

melibatkan guru dan karyawan. Bahkan untuk beberapa kebijakan sekolah,

Kepala Sekolah juga turut serta membutuhkan keterlibatan para orang tua

siswa.

b. Kejujuran

Kejujuran bisa dilihat dari kedisiplinan dalam hal pekerjaannya. Disiplin

kerja merupakan cerminan dari kejujuran pada diri sendiri terhadap

organisasi. Disiplin guru SMA Negeri 3 Klaten dalam hal belajar mengajar

terlihat sudah baik. Mereka tidak pernah meninggalkan pekerjaan mereka

tanpa izin dari atasan. Selalu menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung

jawab.

Kejujuran juga bisa dilihat dari tingkat kepercayaan mereka kepada rekan

kerja mereka di dalam organisasi. Keterbukaan dalam berkomunikasi tak

hanya tercermin dalam seringnya mereka berkomunikasi atau dalam

melakukan koordinasi. Dalam pembentukan iklim komunikasi yang baik

diperlukan kepercayaan di dalam setiap anggotanya.

c. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan ke atas

Adanya saling terbuka antar anggota organisasi di SMA Negeri 3 Klaten

juga dinyatakan oleh Wakil Kepala Sekolah bagian sarana prasarana, Puti

Hapsari Endah Purwadi, MT :

“Dalam koordinasi selalu bawahan mengungkapkan segala permasalahan dan juga gagasan. Dan Kepala Sekolah selalu menampung segala gagasan dari bawahan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.” (wawancara, Sabtu 13 September 2014)

Hal ini sesuai dengan pernyataan Pace dan Faules, bahwa tujuan

komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian

11

(mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame

of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara

anggota organisasi (Pace & Faules, 2006: 155)

d. Alur informasi ke atas dan ke bawah yang lancar

Karena iklim komunikasi merupakan gabungan dari berbagai elemen

komunikasi yang membentuk suasana nyaman dalam meningkatkan semangat

kerja, sehingga sebisa mungkin dalam suatu organisasi menerapkan arus

komunikasi yang dua arah. Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan

yang mengalir dari para atasan atau pemimpin kepada bawahannya.

Di SMA Negeri 3 Klaten Kepala Sekolah sudah mau mendengarkan

informasi dari bawah. Hal tersebut dinyatakan oleh Ahmad Noor Fida, S.Pd,

selaku wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan dan juga guru yang

mengempu mata pelajaran Sosiologi :

“Dalam koordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah saya selalu menyampaikan informasi yang saya miliki kepada beliau. Kalau ada informasi lomba atau kegiatan dari pihak luar biasanya saya minta surat tertulis dari pihak penyelenggara, supaya saya bisa menyampaikan ke pimpinan secara lengkap dan detail...” (wawancara Sabtu, 13 September 2014)Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang

mengalir dari bawahan kepada atasan. Tujuan dari komunikasi ini adalah

untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.

Hal ini dinyatakannya kepada peneliti dalam wawancaranya di sekolah :

“Saya mau mengadakan koordinasi, ya saya tulis di papan pengumuman atau bisa juga dengan sms kepada seluruh guru kalau besok pagi ada koordinasi pagi, begitu.. kalau menyampaikan informasinya ya sewaktu ada rapat dengan Bapak Ibu guru itu saya langsung kemukakan melalui lisan. Saya jabarkan dengan sejelas-jelasnya dan detail. Kalau ada yang kurang paham bisa bertanya.” (wawancara Jumat, 19 September 2014)

Koordinasi guru setiap hari Senin usai upacara bendera selalu dilakukan

di SMA Negeri 3 Klaten. Koordinasi dimaksudkan untuk menyatukan

langkah untuk mengerjakan pekerjaan dalam satu minggu ke depan.

Koordinasi tak hanya dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan guru, tetapi juga

12

dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru dengan siswa-siswinya. Koordinasi

ini dilakukan pada setiap bulan di hari Sabtu setiap minggu terakhir dan

diadakan sepulang sekolah.

C. Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Prestasi Sekolah di

SMA Negeri 3 Klaten

Komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten bersifat terbuka, artinya setiap

orang di dalam organisasi dapat berhubungan secara langsung dengan seluruh

anggota organisasi termasuk dengan Kepala Sekolah selaku pimpinan dari

organisasi ini. Pada dasarnya pola komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten

meliputi komunikasi vertikal dan horizontal dan bersifat terbuka di antara

anggota organisasi.

Menurut hasil wawancara peneliti dengan seluruh responden kecuali

Kepala Sekolah, mereka merasa nyaman dengan sistem komunikasi yang

berlangsung di SMA Negeri 3 Klaten saat ini. Mereka merasa senang karena

adanya kejelasan dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab

mereka karena sikap Kepala Sekolah yang terbuka terhadap setiap anggota

organisasi. Keterbukaan tersebut dinilai menjadi faktor pendorong mereka

dalam menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas yang dikerjakan

dengan sebaik-baiknya akan memberikan hasil yang memuaskan dan dapat

mencapai prestasi yang diinginkan.

Iklim komunikasi yang mendukung dapat terlihat dari hubungan antara

pimpinan dan bawahan, antara Kepala Sekolah dengan Wakil Kepala

Sekolah, guru, karyawan, hingga kepada siswanya. Hubungan itu berupa

interaksi-interaksi yang bentuknya bisa saling menyapa satu sama lain atau

dukungan dalam pekerjaan. Iklim komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten sudah

berjalan dengan baik, seperti pada komunikasi atasan dan bawahan yang

menunjukkan hal positif dari segi kepercayaan dan kejujuran.

Prestasi tak hanya membuat siswanya senang namun juga berdampak

pada kebanggan sekolah terhadap prestasi yang diraihnya atas nama sekolah.

Oleh sebab itu Kepala Sekolah dan seluruh anggota organisasi di SMA

13

Negeri 3 Klaten selalu berusaha untuk menjalin komunikasi dengan baik

untuk dapat menciptakan iklim komunikasi organisasi yang positif, agar

kinerja dan belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga mencetak

prestasi-prestasi sekolah yang meningkatkan kualitas sekolah SMA Negeri 3

Klaten.

D. Kendala dan Dorongan Prestasi Sekolah di SMA Negeri 3 Klaten

Prestasi tak didapat dengan mudah, membutuhkan usaha serta dukungan

dari diri sendiri dan lingkungan. Begitu pula di SMA Negeri 3 Klaten yang

berusaha untuk membangun iklim komunikasi organisasi yang baik dan

positif agar seluruh anggotanya bisa belajar dan bekerja secara maksimal dan

menghasilkan prestasi yang membanggakan sekolah. Prestasi merupakan hal

yang membanggakan bagi sekolah, terutama SMA Negeri 3 Klaten, karena

dengan prestasi akan membangun nama baik sekolah di kalangan masyarakat.

Iklim komunikasi organisasi yang baik dan positif menjadi faktor utama

dari terciptanya prestasi yang baik bagi sekolah. Dorongan prestasi yang lain

tentu dengan mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan keluarga.

Sekolah juga memberikan fasilitas bagi anggota organisasi yang akan

mengikuti lomba dengan membawa nama baik sekolah. Dengan begitu dapat

berusaha sebaik-baiknya untuk memperoleh gelar juara dan

mempersembahkan prestasi bagi sekolah.

Kendala dalam prestasi diantaranya adalah input yang kurang bisa

bersaing dalam bidang akademik dengan sekolah lain. Membuat siswa yang

mengikuti lomba kurang percaya diri sehingga hasilnya terkadang kurang

maksimal. Juga masih adanya kendala komunikasi dengan beberapa guru

yang kurang menyukai siswa yang sering meninggalkan jam pelajaran karena

harus mengikuti latihan tambahan yang digunakan untuk keperluan lomba.

Kesimpulan

Iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang besar dalam

menciptakan prestasi sekolah di SMA Negeri 3 Klaten. Karena SMA Negeri 3

Klaten memiliki iklim komunikasi organisasi yang baik sehingga menciptakan

14

suasana yang kondusif bagi seluruh kegiatan di sekolah. Kenyamanan dalam

bekerja dan belajar di SMA Negeri 3 Klaten membuat seluruh anggota organisasi

menjadi dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, bahkan memberikan

hasil yang maksimal. Dengan hasil belajar dan bekerja secara maksimal tersebut,

SMA Negeri 3 Klaten dengan mudah meraih prestasi bagi sekolah.

Iklim komunikasi organisasi yang baik ini dibuktikan dengan adanya

pengambilan keputusan atau kebijakan sekolah secara bersama-sama, kejujuran

yang sudah cukup baik, keterbukaan dalam komunikasi ini yang membuat alur

informasi ke atas dan ke bawah menjadi lancar. Unsur-unsur baik ini memiliki

pengaruh yang cukup besar untuk menjadikan iklim komunikasi organisasi di

SMA Negeri 3 Klaten semakin baik. Sehingga prestasi sekolah semakin mudah

didapat karena iklim komunikasi organisasi yang baik tersebut.

Adanya dorongan dari sekolah bagi seluruh pihak yang ingin berprestasi

telah dipenuhi sebaik-baiknya oleh SMA Negeri 3 Klaten. Suasana di sekolah

yang nyaman karena iklim komunikasi organisasi yang baik juga memberikan

pengaruh positif bagi siswa yang akan maju ke perlombaan. Siswa menjadi fokus

dalam berlatih dan ditunjang dengan suasana yang nyaman ketika berlatih, hal ini

akan memberikan hasil maksimal pada saat lomba sehingga bisa dengan mudah

meraih prestasi yang membanggakan sekolah SMA Negeri 3 Klaten. Namun ada

beberapa kendala yang mempengaruhi terciptanya prestasi di SMA Negeri 3

Klaten, yaitu input siswa yang masih berada di bawah sekolah unggulan membuat

kepercayaan diri siswa saat mengikuti lomba masih kurang.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka rekomandasi yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :

1. Iklim komunikasi organisasi di SMA Negeri 3 Klaten harus dipertahankan

atau akan lebih baik lagi jika ditingkatkan agar dapat meraih prestasi bagi

sekolah lebih banyak lagi.

2. Bagi guru dan siswa, perlu adanya komunikasi yang lebih intensif untuk

membangun kepercayaan diri. Supaya lebih siap dan berani untuk

15

menghadapi lomba-lomba yang akan datang agar dapat meraih prestasi bagi

sekolah.

3. Untuk penelitian berikutnya, dilakukan penelitian mengenai iklim

komunikasi dan kepuasan karyawan karena dengan adanya prestasi kita bisa

mengukur kepuasan karyawan dalam bekerja.

16

Daftar Pustaka

Brown, Gordon D, Bopp, Kenneth D & Suzanne Austin Boren. (2005). Assessing Communication Effectivenes Goals of Public Health Organizations. Journal of Health and Human Services Administration. Vol 28. Pages 159-88. Harrisburg : Southern Public Administration Education Foundation. http://search.proquest.com/docview/199985902?accountid=38628

Cheng, Ping Chang, Chuang, Hao-Wan & Lynne Bennington. (2011). Organizational climate for innovation and creative teaching in urban and rural schools. 935-951. http://search.proquest.com/docview/861799103/BEAC17C94C7047C1PQ/1?accountid=38628#

Effendy, Onong Uchjana . (1989). Kamus Komunikas. Bandung : Mandar Maju. Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta : Graha

Ilmu.Pace, R. Wayne & Don F. Faules. (2006). Komunikasi Organisasi Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Poerwadarminta, W.J.S. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta. Wursanto. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Jakarta : Andi.

17