Upload
dangnhi
View
221
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRESTASI SEKOLAH
DI SMA NEGERI 3 KLATEN
(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap
Prestasi Sekolah di SMA Negeri 3 Klaten)
Elizabeth Nindhita
Sutopo
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
The atmosphere of communication organization in the school organization environment of SMA Negeri 3 Klaten is an important factor and take effect for the create of school achievement. Because, they have such communication relationships between superiors and subordinates, communication between subordinates and superiors and communication with co-workers. The purpose of the research in SMA Negeri 3 Klaten to determine whether there is a relationship between communication organization and school achievement in organization environment in SMA Negeri 3 Klaten. It also, want to know what are the constraints and encouragement that makes school achievement in SMA Negeri 3 Klaten.This research is a qualitative descriptive research in which data are obtained from observations, interviews, and literature reviews. The research sample is Headmaster of SMA Negeri 3 Klaten, Vice Principal of SMA Negeri 3 Klaten, teachers, employees, and the achievement students. From the research results, we can see that the atmosphere of communication organization has considerable influence in create school achievement in SMA Negeri 3 Klaten. With the good of the atmosphere of communication organization will make learn and work so comfortable, so that work becomes maximal. Therefore, SMA Negeri 3 Klaten can easily reach the school achievement.Keywords : The atmosphere of communication organization, school achievement
1
Pendahuluan
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Pada dasarnya komunikasi
menyentuh hampir seluruh kehidupan manusia dimanapun dan apapun yang
dilakukan manusia tersebut. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Melalui hubungan
dengan orang lain, manusia dapat berkumpul dalam suatu wadah untuk
mempermudah pencapaian tujuan hidupnya. Manusia dalam berinteraksi tidak
sekedar untuk memenuhi kepentingan pribadi semata, tetapi berusaha untuk
menjadi suatu tujuan dalam kelompok-kelompok masyarakat. Bentuk interaksi
antar manusia dapat diwujudkan dalam sebuah organisasi. Organisasi merupakan
tempat yang menampung orang-orang yang berusaha mencapai tujuan bersama
(Pace & Faules, 2006: 17).
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi disebut dengan
komunikasi organisasi. Adapun tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk
membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan
kerangka referensi (frame of reference) dan kesamaan pengalaman (fields of
experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi
sangat diperlukan demi keberlangsungan dan berkembangnya sebuah organisasi.
Atasan dan bawahan atau seluruh anggota dalam organisasi, harus memahami
komunikasi yang baik, sehingga terjalin suasana kerja yang baik untuk
mendukung anggota dalam bekerja dalam sebuah organisasi.
Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu
evaluasi menyeluruh mengenai peristiwa, komunikasi, perilaku manusia, respon
pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antar
karyawan dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut (Pace &
Faules, 2006: 147). Iklim komunikasi yang positif akan menyebabkan tujuan
organisasi akan dapat cepat tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh para
anggotanya.
Terdapat hierarki dalam sebuah struktur organisasi yang diisi dengan
berbagai orang yang mempunyai sifat, latar belakang, dan tingkat pendidikan
yang berbeda. Maka dari itu tidak semua arus kegiatan organisasi bisa terjadi
2
dengan baik. Begitu pula dengan organisasi/lembaga pendidikan, tidak terlepas
dari permasalahan di dalamnya yang dapat menghambat kelancaran informasi dan
komunikasi. Oleh karena itu, sistem yang baik, kurikulum yang tepat, suasana
sekolah yang kondusif, siswa yang berperan aktif, guru yang bertanggung jawab
serta kepala sekolah yang dapat memimpin dengan bijak dan memiliki orientasi ke
depan tentu saja menjadi harapan dari sekolah. Apabila semua itu terpenuhi,
sekolah dan juga siswa dapat bekerjasama demi mewujudkan prestasi bagi
keberhasilan sekolah. Sekolah dianggap bagus dan memiliki kelayakan dalam
menyelenggarakan pendidikan oleh masyarakat bila memiliki segudang prestasi,
baik prestasi yang diraih siswa maupun prestasi sekolah.
Melihat dari latar belakang diatas, maka peneliti merasa tertarik ingin
mengetahui bagaimana iklim komunikasi organisasi yang terjadi di SMA Negeri 3
Klaten. Peneliti juga ingin mengetahui adakah pengaruh iklim komunikasi
organisasi terhadap prestasi sekolah di SMA Negeri 3 Klaten.
Rumusan Masalah
Dengan uraian latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah yaitu:
1. Bagaimanakah pengaruh iklim komunikasi organisasi terhadap prestasi
sekolah di SMA Negeri 3 Klaten?
2. Apakah kendala dan dorongan yang membuat prestasi sekolah di SMA
Negeri 3 Klaten ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk :
1. Untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi terhadap prestasi sekolah di
SMA Negeri 3 Klaten.
2. Untuk mengetahui apa saja hambatan dan dorongan yang membuat prestasi
sekolah di SMA Negeri 3 Klaten.
3
Telaah Pustaka
1. Komunikasi
Kita tidak dapat membayangkan organisasi dapat berada dan hidup tanpa
komunikasi, karena komunikasi sebagai pertukaran informasi dan
penyampaian arti adalah esensi dalam setiap sistem sosial atau organisasi.
Lagi pula, perilaku antar manusia berawal dari komunikasi. Komunikasi
memiliki peran yang besar dalam terciptanya iklim organisasi yang hangat.
Sudah banyak definisi komunikasi yang diungkapkan oleh pakar-pakar
komunikasi. Everett M. Rogers & Lawrence Kincaid (1981) komunikasi
adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling
pengertian yang mendalam (Fajar, 2009: 32). Tujuan dari komunikasi itu
sendiri adalah untuk mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku,
dan mengubah masyarakat. Dalam suatu organisasi perubahan sikap demi
menyatukan persepsi dibutuhkan untuk dapat mencapai hasil yang maksimal
bagi prestasi organisasi.
2. Organisasi
Komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih dapat disebut
komunikasi kelompok. Suatu kelompok yang jelas tatanan strukturnya
disebut organisasi. Mengenai organisasi, seperti pendapat Steward L. Tubbs
dan Slyvia Moss salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi
merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hirarki
jenjang dan pembagian kerja, berupa mencapai tujuan yang ditetapkan
(Effendy, 1989: 39).
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang
yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu
tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara
sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara
sistematis. Salah satu faktor yang dapat mendukung hubungan kerjasama
organisasi adalah komunikasi. Adanya komunikasi antara sumber daya
4
manusia di dalam suatu organisasi/perusahaan dapat membentuk iklim
komunikasi organisasi.
3. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi merupakan proses penciptaan makna atas
interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.
Komunikasi lebih dari sekedar alat, komunikasi merupakan cara berpikir.
Melalui komunikasi kita membaca berbagai komunikasi, gagasan atau sikap
kita dengan partisipan yang lainnya. Pengertian komunikasi organisasi
menurut Wursanto adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide,
diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (Wursanto, 2003: 157). Komunikasi organisasi
lebih daripada sekedar apa yang dilakukan orang-orang. Komunikasi
organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah
yang sah dan bermanfaat.
Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan
komunikasi horizontal ( Fajar, 2009: 122). Komunikasi vertikal digunakan
saat tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Komunikasi
horizontal berlangsung di antara pegawai atau yang memiliki kedudukan yang
setara. Komunikasi dalam organisasi yang mengupayakan setiap orang
memiliki kesempatan yang sama dalam menyampaikan informasi.
4. Fungsi Komunikasi Organisasi
Dalam suatu organisasi tindak komunikasi melibatkan empat fungsi,
yaitu :
a. Fungsi Informatif, yaitu organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi. Seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap
dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu.
b. Fungsi Regulatif, adalah funsi yang berkaitan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku dalam suatu organisasi.
5
c. Fungsi Persuasif, pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sadar
dan sukarela oleh pegawai akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan
kekuasaannya.
d. Fungsi Integratif, adalah setiap organisasi berupaya untuk menyediakan
saluran yang memungkinkan pegawainya dapat melakukan tugas dan
kewajibannya dengan baik.
Dalam suatu organisasi prosedur yang ada biasanya mensyaratkan setiap
orang menjelaskan setiap gagasan dengan tegas. Supaya lancar dalam
mengungkapkan gagasan yang kita miliki dapat melalui saluran komunikasi
lisan (oral communication) dan saluran komunikasi tertulis (writen
communication).
5. Iklim Komunikasi Organisasi
Salah satu unsur tercapainya tujuan organisasi adalah adanya hubungan
baik diantara para anggota organisasi tersebut. Adanya hubungan baik
dilandasi dengan adanya komunikasi yang baik. Adanya hubungan yang baik
dalam organisasi akan menciptakan iklim organisasi yang positif, yang
menimbulkan semangat kerja diantara anggotanya untuk dapat memebrikan
hasil yang terbaik.
Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi
kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota
organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi
mereka kebebasan dalam mengambil risiko, mendorong mereka dan memberi
mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka,
menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi,
mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang
dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif
memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi sehingga mereka dapat
melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam
6
organisasi, dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan
memberi tantangan (Pace & Faules, 2006: 154).
Adapun dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi adalah
kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan terhadap
komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, perhatian
pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi (Pace & Faules, 2006: 159-160). Iklim
komunikasi dalam organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan
persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan
dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.
Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan
dihargai oleh organisasi. Dalam organisasi, iklim organisasi sangat
berpengaruh terhadap keadaan dan kinerja dari masing-masing anggota
organisasi yang terlibat di dalamnya. Menurut pendapat beberapa ahli, iklim
komunikasi organisasi yang positif dapat berdampak positif pula dalam
meningkatkan semangat kerja para pegawainya. Maka dari itu penting bagi
sebuah organisasi untuk menciptakan sebuah iklim yang kondusif sehingga
memberikan rasa nyaman bagi para anggotanya dalam internal organisasi.
6. Prestasi Sekolah
Definisi dari prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
(Poerwadarminta, 1996). pada umumnya prestasi digunakan untuk
menunjukkan suatu pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan. Jadi
prestasi adalah bukti nyata dari apa yang telah dilakukan atau dikerjakan
setiap individu dalam organisasi yang dapat meningkatkan kualitas dari
organisasi itu sendiri.
Sekolah dikatakan sebagai sebuah organisasi karena sekolah didirikan
untuk mencapai tujuan bersama khususnya di bidang pendidikan. Jadi prestasi
sekolah adalah bukti nyata dari organisasi sekolah yang merupakan hasil
7
interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun
dari luar individu dalam belajar.
Agar tercapainya prestasi sekolah yang menjadikan sekolah tersebut
berkualitas, maka diperlukan disiplin yang tinggi serta iklim komunikasi
organisasi yang positif. Dengan demikian iklim komunikasi organisasi yang
kondusif akan meningkatkan kinerja anggota organisasi, sebab iklim
organisasi yang kondusif serta positif akan memberi perasaan yang nyaman
dan menciptakan suasana belajar yang mendukung.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan isi data yang ada,
dalam hal ini adalah iklim komunikasi organisasi dan prestasi sekolah di SMA
Negeri 3 Klaten. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara
mendalam sebagai instrumen pengumpulan data primer, hasil temuan data
dilampirkan secara deskriptif berdasarkan kategorisasi yang sebelumnya telah
dibuat oleh peneliti. Dalam upaya mendapatkan validitas data, hasil temuan
dianalisis dengan menggunakan trianggulasi sumber dengan membandingkan
dengan literature lain sebagai data sekunder (dokumentasi, buku, jurnal, artikel,
surat kabar, majalah, internet, dsb).
Penelitian mengenai iklim komunikasi organisasi dan prestasi sekolah
dilakukan di SMA Negeri 3 Klaten, Kabupaten Klaten. Dalam penelitian ini
populasinya ialah seluruh anggota organisasi sekolah SMA Negeri 3 Klaten.
Populasi disini adalah meliputi kepala sekolah, guru dan karyawan, serta siswa-
siswi. Menurut Sugiyono, sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik Non Random Sampel, dengan cara purposive
sampling yang artinya cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang
sesuai dengan tujuan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara,
observasi dan studi pustaka. Pengambilan data melalui wawancara dilakukan oleh
8
peneliti dengan menyusun kategorisasi yang dituangkan dalam interview guide.
Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan model
Interaktif Miles dan Huberman yang terdapat tiga komponen yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Penyajian dan Analisis Data
A. Identitas Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten
a. Dra. Ryryn Purwanti HR, M.Hum selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
3 Klaten yang aktif.
2. Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten
a. Puti Hapsari Endah Purwadi, MT merupakan Wakil Kepala Sekolah
bidang Sarana Prasarana.
b. Ahmad Noor Fida, S.Pd merupakan Wakil Kepala Sekolah bidang
Kesiswaan.
3. Guru di SMA Negeri 3 Klaten
a. Umi Ma’innatun, S.Pd, merupakan guru Bahasa Jawa
b. Anton Sri Budoyo, S.Pd, merupakan guru Biologi
c. Kusnadi Pudjianto, S.Sos, merupakan guru Sosiologi
4. Karyawan di SMA Negeri 3 Klaten
a. Ririn Kuswandari, merupakan karyawan TU
b. Getsi Nugraheni, merupakan karyawan TU
5. Siswa-Siswi Berprestasi
a. Erwin Itsnan Saputra, merupakan siswa kelas XII IPA 2
b. Nandia Meitayusni Nabila, merupakan siswi kelas XII IPA 4
c. Kesumarenatsya Eljo, merupakan siswi kelas XII IPS 3
9
B. Analisis Iklim Komunikasi Organisasi di SMA Negeri 3 Klaten
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan yang melayani
kepentingan umum, tentunya sekolah ingin memberikan pelayanan
pendidikan bagi siswa-siswinya secara maksimal agar tercipta generasi yang
cerdas dan maju. Komunikasi yang terjadi antara anggota organisasi akan
menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim komunikasi organisasi
merupakan suasana komunikasi yang tercipta oleh pola hubungan
antarpribadi yang berlaku dalam organisasi.
Hubungan personal diantara anggota organisasi di SMA Negeri 3 Klaten
ini baik. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
SMANegeri 3 Klaten yang menyatakan pendapatnya bahwa :
“Hubungan secara personal bagus, di dalam banyak kegiatan sekolah akrab karena kita sering bertemu. Saling sapa, saling senyum.” (wawancara, Jumat 19 September 2014)
Hubungan personal yang baik mencerminkan komunikasi yang baik
diantara anggota organisasi. Komunikasi memiliki peran yang besar dalam
terciptanya iklim organisasi yang hangat.
Dalam terbentuknya iklim komunikasi yang baik dan positif ada
beberapa dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan
Faules, diantaranya adalah pembuatan keputusan bersama, kejujuran,
keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan ke atas, dan alur informasi ke
atas dan ke bawah yang lancar (Pace & Faules, 2006: 159-160). SMA Negeri
3 Klaten juga telah berusaha menerapkan poin-poin penting ini untuk
menciptakan suasana dan iklim komunikasi yang positif di sekolah, agar
prestasi yang bisa dicapai juga meningkat.
a. Pembuatan Keputusan Bersama
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Klaten selalu mengadakan rapat bersama
bawahan terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan atau kebijakan
bagi sekolah. Mengemukakan dan menawarkan berbagai alternatif suatu
keputusan atau kebijakan yang harus diambil untuk menyelesaikan
10
permasalahan yang muncul merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala
Sekolah.
Hal ini yang selalu dilakukan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 3
Klaten, beliau selalu mengemukakan serta menawarkan berbagai alternatif
kebijakan yang harus diambil oleh sekolah. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa Kepala Sekolah tak mengambil keputusan secara sepihak namun juga
melibatkan guru dan karyawan. Bahkan untuk beberapa kebijakan sekolah,
Kepala Sekolah juga turut serta membutuhkan keterlibatan para orang tua
siswa.
b. Kejujuran
Kejujuran bisa dilihat dari kedisiplinan dalam hal pekerjaannya. Disiplin
kerja merupakan cerminan dari kejujuran pada diri sendiri terhadap
organisasi. Disiplin guru SMA Negeri 3 Klaten dalam hal belajar mengajar
terlihat sudah baik. Mereka tidak pernah meninggalkan pekerjaan mereka
tanpa izin dari atasan. Selalu menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Kejujuran juga bisa dilihat dari tingkat kepercayaan mereka kepada rekan
kerja mereka di dalam organisasi. Keterbukaan dalam berkomunikasi tak
hanya tercermin dalam seringnya mereka berkomunikasi atau dalam
melakukan koordinasi. Dalam pembentukan iklim komunikasi yang baik
diperlukan kepercayaan di dalam setiap anggotanya.
c. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan ke atas
Adanya saling terbuka antar anggota organisasi di SMA Negeri 3 Klaten
juga dinyatakan oleh Wakil Kepala Sekolah bagian sarana prasarana, Puti
Hapsari Endah Purwadi, MT :
“Dalam koordinasi selalu bawahan mengungkapkan segala permasalahan dan juga gagasan. Dan Kepala Sekolah selalu menampung segala gagasan dari bawahan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan.” (wawancara, Sabtu 13 September 2014)
Hal ini sesuai dengan pernyataan Pace dan Faules, bahwa tujuan
komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian
11
(mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame
of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara
anggota organisasi (Pace & Faules, 2006: 155)
d. Alur informasi ke atas dan ke bawah yang lancar
Karena iklim komunikasi merupakan gabungan dari berbagai elemen
komunikasi yang membentuk suasana nyaman dalam meningkatkan semangat
kerja, sehingga sebisa mungkin dalam suatu organisasi menerapkan arus
komunikasi yang dua arah. Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan
yang mengalir dari para atasan atau pemimpin kepada bawahannya.
Di SMA Negeri 3 Klaten Kepala Sekolah sudah mau mendengarkan
informasi dari bawah. Hal tersebut dinyatakan oleh Ahmad Noor Fida, S.Pd,
selaku wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan dan juga guru yang
mengempu mata pelajaran Sosiologi :
“Dalam koordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah saya selalu menyampaikan informasi yang saya miliki kepada beliau. Kalau ada informasi lomba atau kegiatan dari pihak luar biasanya saya minta surat tertulis dari pihak penyelenggara, supaya saya bisa menyampaikan ke pimpinan secara lengkap dan detail...” (wawancara Sabtu, 13 September 2014)Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang
mengalir dari bawahan kepada atasan. Tujuan dari komunikasi ini adalah
untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.
Hal ini dinyatakannya kepada peneliti dalam wawancaranya di sekolah :
“Saya mau mengadakan koordinasi, ya saya tulis di papan pengumuman atau bisa juga dengan sms kepada seluruh guru kalau besok pagi ada koordinasi pagi, begitu.. kalau menyampaikan informasinya ya sewaktu ada rapat dengan Bapak Ibu guru itu saya langsung kemukakan melalui lisan. Saya jabarkan dengan sejelas-jelasnya dan detail. Kalau ada yang kurang paham bisa bertanya.” (wawancara Jumat, 19 September 2014)
Koordinasi guru setiap hari Senin usai upacara bendera selalu dilakukan
di SMA Negeri 3 Klaten. Koordinasi dimaksudkan untuk menyatukan
langkah untuk mengerjakan pekerjaan dalam satu minggu ke depan.
Koordinasi tak hanya dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan guru, tetapi juga
12
dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru dengan siswa-siswinya. Koordinasi
ini dilakukan pada setiap bulan di hari Sabtu setiap minggu terakhir dan
diadakan sepulang sekolah.
C. Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Prestasi Sekolah di
SMA Negeri 3 Klaten
Komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten bersifat terbuka, artinya setiap
orang di dalam organisasi dapat berhubungan secara langsung dengan seluruh
anggota organisasi termasuk dengan Kepala Sekolah selaku pimpinan dari
organisasi ini. Pada dasarnya pola komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten
meliputi komunikasi vertikal dan horizontal dan bersifat terbuka di antara
anggota organisasi.
Menurut hasil wawancara peneliti dengan seluruh responden kecuali
Kepala Sekolah, mereka merasa nyaman dengan sistem komunikasi yang
berlangsung di SMA Negeri 3 Klaten saat ini. Mereka merasa senang karena
adanya kejelasan dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawab
mereka karena sikap Kepala Sekolah yang terbuka terhadap setiap anggota
organisasi. Keterbukaan tersebut dinilai menjadi faktor pendorong mereka
dalam menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Tugas yang dikerjakan
dengan sebaik-baiknya akan memberikan hasil yang memuaskan dan dapat
mencapai prestasi yang diinginkan.
Iklim komunikasi yang mendukung dapat terlihat dari hubungan antara
pimpinan dan bawahan, antara Kepala Sekolah dengan Wakil Kepala
Sekolah, guru, karyawan, hingga kepada siswanya. Hubungan itu berupa
interaksi-interaksi yang bentuknya bisa saling menyapa satu sama lain atau
dukungan dalam pekerjaan. Iklim komunikasi di SMA Negeri 3 Klaten sudah
berjalan dengan baik, seperti pada komunikasi atasan dan bawahan yang
menunjukkan hal positif dari segi kepercayaan dan kejujuran.
Prestasi tak hanya membuat siswanya senang namun juga berdampak
pada kebanggan sekolah terhadap prestasi yang diraihnya atas nama sekolah.
Oleh sebab itu Kepala Sekolah dan seluruh anggota organisasi di SMA
13
Negeri 3 Klaten selalu berusaha untuk menjalin komunikasi dengan baik
untuk dapat menciptakan iklim komunikasi organisasi yang positif, agar
kinerja dan belajar mengajar berjalan dengan baik sehingga mencetak
prestasi-prestasi sekolah yang meningkatkan kualitas sekolah SMA Negeri 3
Klaten.
D. Kendala dan Dorongan Prestasi Sekolah di SMA Negeri 3 Klaten
Prestasi tak didapat dengan mudah, membutuhkan usaha serta dukungan
dari diri sendiri dan lingkungan. Begitu pula di SMA Negeri 3 Klaten yang
berusaha untuk membangun iklim komunikasi organisasi yang baik dan
positif agar seluruh anggotanya bisa belajar dan bekerja secara maksimal dan
menghasilkan prestasi yang membanggakan sekolah. Prestasi merupakan hal
yang membanggakan bagi sekolah, terutama SMA Negeri 3 Klaten, karena
dengan prestasi akan membangun nama baik sekolah di kalangan masyarakat.
Iklim komunikasi organisasi yang baik dan positif menjadi faktor utama
dari terciptanya prestasi yang baik bagi sekolah. Dorongan prestasi yang lain
tentu dengan mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan keluarga.
Sekolah juga memberikan fasilitas bagi anggota organisasi yang akan
mengikuti lomba dengan membawa nama baik sekolah. Dengan begitu dapat
berusaha sebaik-baiknya untuk memperoleh gelar juara dan
mempersembahkan prestasi bagi sekolah.
Kendala dalam prestasi diantaranya adalah input yang kurang bisa
bersaing dalam bidang akademik dengan sekolah lain. Membuat siswa yang
mengikuti lomba kurang percaya diri sehingga hasilnya terkadang kurang
maksimal. Juga masih adanya kendala komunikasi dengan beberapa guru
yang kurang menyukai siswa yang sering meninggalkan jam pelajaran karena
harus mengikuti latihan tambahan yang digunakan untuk keperluan lomba.
Kesimpulan
Iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang besar dalam
menciptakan prestasi sekolah di SMA Negeri 3 Klaten. Karena SMA Negeri 3
Klaten memiliki iklim komunikasi organisasi yang baik sehingga menciptakan
14
suasana yang kondusif bagi seluruh kegiatan di sekolah. Kenyamanan dalam
bekerja dan belajar di SMA Negeri 3 Klaten membuat seluruh anggota organisasi
menjadi dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, bahkan memberikan
hasil yang maksimal. Dengan hasil belajar dan bekerja secara maksimal tersebut,
SMA Negeri 3 Klaten dengan mudah meraih prestasi bagi sekolah.
Iklim komunikasi organisasi yang baik ini dibuktikan dengan adanya
pengambilan keputusan atau kebijakan sekolah secara bersama-sama, kejujuran
yang sudah cukup baik, keterbukaan dalam komunikasi ini yang membuat alur
informasi ke atas dan ke bawah menjadi lancar. Unsur-unsur baik ini memiliki
pengaruh yang cukup besar untuk menjadikan iklim komunikasi organisasi di
SMA Negeri 3 Klaten semakin baik. Sehingga prestasi sekolah semakin mudah
didapat karena iklim komunikasi organisasi yang baik tersebut.
Adanya dorongan dari sekolah bagi seluruh pihak yang ingin berprestasi
telah dipenuhi sebaik-baiknya oleh SMA Negeri 3 Klaten. Suasana di sekolah
yang nyaman karena iklim komunikasi organisasi yang baik juga memberikan
pengaruh positif bagi siswa yang akan maju ke perlombaan. Siswa menjadi fokus
dalam berlatih dan ditunjang dengan suasana yang nyaman ketika berlatih, hal ini
akan memberikan hasil maksimal pada saat lomba sehingga bisa dengan mudah
meraih prestasi yang membanggakan sekolah SMA Negeri 3 Klaten. Namun ada
beberapa kendala yang mempengaruhi terciptanya prestasi di SMA Negeri 3
Klaten, yaitu input siswa yang masih berada di bawah sekolah unggulan membuat
kepercayaan diri siswa saat mengikuti lomba masih kurang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka rekomandasi yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Iklim komunikasi organisasi di SMA Negeri 3 Klaten harus dipertahankan
atau akan lebih baik lagi jika ditingkatkan agar dapat meraih prestasi bagi
sekolah lebih banyak lagi.
2. Bagi guru dan siswa, perlu adanya komunikasi yang lebih intensif untuk
membangun kepercayaan diri. Supaya lebih siap dan berani untuk
15
menghadapi lomba-lomba yang akan datang agar dapat meraih prestasi bagi
sekolah.
3. Untuk penelitian berikutnya, dilakukan penelitian mengenai iklim
komunikasi dan kepuasan karyawan karena dengan adanya prestasi kita bisa
mengukur kepuasan karyawan dalam bekerja.
16
Daftar Pustaka
Brown, Gordon D, Bopp, Kenneth D & Suzanne Austin Boren. (2005). Assessing Communication Effectivenes Goals of Public Health Organizations. Journal of Health and Human Services Administration. Vol 28. Pages 159-88. Harrisburg : Southern Public Administration Education Foundation. http://search.proquest.com/docview/199985902?accountid=38628
Cheng, Ping Chang, Chuang, Hao-Wan & Lynne Bennington. (2011). Organizational climate for innovation and creative teaching in urban and rural schools. 935-951. http://search.proquest.com/docview/861799103/BEAC17C94C7047C1PQ/1?accountid=38628#
Effendy, Onong Uchjana . (1989). Kamus Komunikas. Bandung : Mandar Maju. Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta : Graha
Ilmu.Pace, R. Wayne & Don F. Faules. (2006). Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Poerwadarminta, W.J.S. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta. Wursanto. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Jakarta : Andi.
17