Upload
rahmad27
View
267
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS OLAH TUBUH II(sebagai salah satu tugas ujian akhir semester)
OlehSuranita
0813043035
PROGRAM STUDI SENI TARIJURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan kuasanya penulis telah menyelesaikan tugas ujian akhir semester, yang
berjudul “OLAH TUBUH”. Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman yang
membacanya. Saya sebagai penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :
Fitri Daryanti S.Sn.M.Hum, sebagai dosen olah tubuh 2
Ayah dan Ibu, yang telah memberikan doa sehingga saya mampu
mengerjakan tugas ini
Teman-teman, karena memberikan motivasi dalam mengerjakan tugas ini
Demikianlah tugas ini ditulis dengan buku sumber yang ada. Saya
menyadari bahwa masih banyak dalam menuliskan tugas ini ada yang salah,
maka dari itu penulis mohon kritik dan saran untuk perbaikan dalam tugas
selanjutnya.
Bandar Lampung, januari 2011
Penulis,
Suranita
NPM 0813043027
A. Olah Tubuh Dan Fungsinya
1. Olah Tubuh
Penguasaan badan bagi seorang pemeran berkaitan erat dengan olah tubuh. Olah
tubuh adalah bagaimana cara mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai elastisitas
dan fleksibelitas tubuh sehingga mampu menciptakan setiap gerak yang dibutuhkan
dalam memainkan peran. Seorang pemeran juga dituntut untuk dapat menguasai
persendiannya, dan ketegangan otot-ototnya. Untuk itu seorang pemeran harus secara
kontinyu melatih diri dalam berbagai bentuk latihan olah tubuh.
Olah tubuh ini penting karena berkaitan dengan penampilan fisik dan penampilan
laku fisik pemeran. Penampilan fisik pemeran di atas pentas berhubungan dengan
penampilan kesan kondisi fisik, tipe watak, sikap, gesture dan usia peran yang
digambarkan. Juga sangat berhubungan dengan penampilan laku fisik yang digariskan
oleh penulis teks lakon, sutradara, dan peran yang dimainkan oleh pemeran. Dengan
demikian pemeran harus tampil penuh kenyakinan, dan dari fisiknya inilah pemeran akan
mampu memainkan peran-peran yang ditawarkan.
Badan pemeran sangat dominan sekali di atas pentas, dan oleh karena itu
penguasaan dan badan oleh pemeran mutlak adanya. Badan yang kaku, tidak terkuasai,
akan menghancurkan pemeran sendiri di atas pentas, tentu saja hal demikian tak
dikehendaki demi keberhasilan seni peran.
2. Fungsi Olah Tubuh
Latihan olah tubuh sebenarnya melatih kesadaran akan tubuh kita dan bagaimana
cara mendayagunakan tubuh itu untuk kepentingan artistik. Olah tubuh ini dilakukan
dalam tiga tahap yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan pendinginan. Latihan
peregangan atau pemanasan (warm-up) yaitu serial dari latihan gerakan tubuh
dimaksudkan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara progresif
(bertahap). Latihan inti yaitu serial pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan
tujuan. Latihan pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu serial pendek gerakan
latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan
menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil
manfaat dari latihan, serta untuk menutup latihan olah tubuh ini adalah latihan relaksasi
yang bertujuan untuk mengembalikan kesadaran akan kontrol diri sepenuhnya dan
merasakan latihan-latihan yang baru dilaksanakan.
3. Cedera Dalam Olah Tubuh
Dalam melakukan aktifitas olah tubuh yang tidak terkontrol atau tubuh kita dalam
keadaan belum siap melalukannya, terkadang kita mengalami cedera. Pada umumnya
cedera yang terjadi pada sistem kerja otot, sehingga menggangu fungsi sistem kerja otot
itu sendiri. Penyebab cedera bisa terjadi karena benturan dengan patner olah tubuh, jatuh
dengan posisi yang salah, melakukan latihan olah tubuh dengan posisi tubuh yang salah,
gerakan-gerakan yang salah pada saat melakukan olah tubuh.
Cedera yang terjadi dapat kita kelompokkan menjadi: cedera pada otot, cedera pada
sendi, cedera pada tulang, dan luka-luka.
a. Cedera pada otot
Sebagaimana diketahui bahwa fungsi otot adalah sebagai alat penggerak tubuh.
Sebagai alat penggerak tentunya otot harus memiliki tenaga dan tenaga ini ada batasnya.
Apabila beban yang diberikan pada otot melebihi tenaga dan kekuatan yang dimiliki,
besar kemungkinan otot tersebut akan cedera.
Cedera otot yang paling berat adalah kalau sampai terjadi putusnya serat-serat
otot. Hal ini bisa terjadi apabila ada pemaksaan kerja otot. Oleh karena itu seorang pelatih
sebelum melakukan latihan harus melakukan peregangan (peregangan yang tidak
berlebihan) dan memperhatikan masalah pembebanan pada saat latihan.
Cedera pada otot dapat berupa Hematoma yaitu perdarahan yang terlihat sebagai
pembebanan, terjadi di dalam otot ataupun diantara otot, terasa nyeri terutama bila
ditekan dan pada pergerakkan. Robekan otot (Strain), tingkat I : terjadi robekan pada
serabut-serabut otot (kurang dari 5%), hal ini tidak banyak terjadi pengurangan kekuatan
dan pergerakan otot. Tingkat II : terjadi robekan yang lebih luas tetapi tidak total. Tingkat
III : terjadi robekakan total.
Gejala dari cedera otot ditandai dengan:
a. Tergantung dari berat ringannya cedera.
b. Nyeri terutama bila otot dikontaksikan
c. Pembengkakan dan perubahan warna kulit di daerah cedera.
Pengobatan atau pertolongan pada cedera otot yaitu: istirahat, kopres dengan es
pada daerah yang cedera, dibalut serta tinggikan daerah yang cedera.
b. Cedera pada sendi
Cedera pada sendi biasanya terdiri dari:
- Lepasnya bongkol sendi dari mangkok sendi atau dislokasi total (Luxatio). Dislokasi ini
sering terjadi pada sendi bahu, hal ini biasanya terjadi karena adanya gerakkan yang
dipaksakan pada lengan.
- Bergesernya bongkol sendi dari mangkok sendi atau Sub Luxatio. Bergeraknya bongkol
sendi dari mangkok sendi biasanya dibarengi dengan robeknya pembungkus sendi
(Ligament). Hal ini biasanya terjadi karena salah gerak atau salah posisi pada saat
melakukan latihan atau jatuhan.
Pertolongan pada cedera ini harus dilakukan oleh orang yang mempunyai keahlian dalam
bidangnya dan jangan bersikap coba-coba karena akan memperparah cedera.
c. Cedera pada tulang
Cedera pada tulang yang paling parah yaitu patah tulang. Patah tulang ini dapat
dibedakan sebagai berikut:
- Patah tulang terbuka, dimana frakmen (pecahan) tulang melukai kulit diatasnya dan
tulang tersebut keluar.
- Patah tulang tertutup, dimana frakmen (pecahan) tulang tidak menembus atau melukai
permukaan kulit.
- Disamping kedua cedera tulang yang boleh disebut parah, ada cedera tulang yang
sering disebut dengan Avulsi yaitu terlepasnya insersio otot dari yang dijarakkan oleh
otot itu sendiri.
Pertolongan pada cedera tulang yang baik adalah reposisi tulang yang patah tanpa
menimbulkan kerusakan pada jaringan yang lain dan harus dilakukan oleh orang
memiliki keahlian dibidang tersebut.
d. Luka-luka
Luka sebenarnya adalah hilangnya kontinyuitas dari kulit akibat suatu
rangsangan. Luka dapat berupa luka lecet, luka terbuka, dan luka parah (biasanya luka
terbuka yang disertai dengan cedera yang lain). Luka pada olah tubuh terjadi bisa
disebabkan karena kesalahan pada penggunaan alat bantu (tergores, terjepit), dan
gesekkan anggota tubuh dangan lantai,
Pertolongan pada cedera ini adalah dengan membersihkan luka dengan bahan
antiseptic kemudian menutup luka dengan plester (luka ringan), kalau lukanya cukup
besar harus dengan pertolongan dokter atau yang ahli dibudang tersebut.
B. Macam-Macam Olah Tubuh
1. Pemanasan
Peregangan atau pemanasan (warm-up) yaitu serial dari gerakan tubuh untuk
meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot dengan cara bertahap. Pedoman sebelum
melakukan pemanasan dan latihan tubuh adalah sebagai berikut:
a. Cobalah untuk selalu konsentrasi dan santai, jangan menahan nafas, dan bernafaslah
secara normal.
b. Mulailah dengan tingkat hitungan yang sedikit kemudian meningkat kehitungan yang
banyak sesuai dengan tahapan. Misalnya dalam satu seri latihan dimulai dengan 8
hitungan kemudian pada tahap berikutnya ditingkatkan 2 x 8 hitungan sampai banyak
hitungan.
c. Konsentrasi pada latihan, jangan biarkan pikiran yang lain memecah konsentrasi kita.
Rasakan setiap pergerakan otot dan tulang-tulang kita selama latihan.
d. Lakukanlah pemanasan ini dengan cara yang halus dan jangan melakukan latihan-
latihan dengan gerakan yang disentak-sentak.
e. Usahakan latihan- secara berurut, bisa dimulai dari bagian bawah tubuh menuju ke
atas, bisa juga dimulai dari atas menuju ke bagian bawah tubuh.
2. Pendinginan
Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu serial pendek gerakan latihan yang
bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh. Pengenduran otot-otot dilakukan
untuk memperbaiki kelenturan tubuh yang menegang akibat latihan inti.
Sasaran dari latihan ini adalah sebagai berikut.
- Mengakhiri setiap latihan dalam suasana yang menyenangkan.
- Menetapkan suatu serial gerakan dengan maksud untuk mempertahankan penambahan
sirkulasi yang ringan, meregangkan
otot-otot dan melancarkan peredaran darah, serta menstabilkan pernafasan.
- Memperbaiki kesadaran diri dari kebutuhan-kebutuhan otot-otot.
3. Kelenturan
Kelenturan adalah kelemah-lembutan atau kekenyalan dari otot dan
kemampuannya untuk meregang cukup jauh agar memungkinkan persendian dapat
beraksi dengan lengkap dalam jarak normal dan dari gerakan ini tidak menyebabkan
cedera. Kelenturan tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh kelenturan tulang punggung,
kaki dan tangan. Latihan ini difokuskan pada latihan tulang punggung, kaki, dan tangan.
Pedoman dalam melakukan latihan olah tubuh kelenturan ini adalah sebagai berikut:
- Lakukan latihan ini dalam tempo yang lambat pada tahap permulaan, dan yang
terpenting adalah dapat merasakan pergerakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah
dapat merasakan dengan betul tingkatkan kecepatannya dan secara bertahap melambat
kembali sampai diam.
- Latihan ini tidak ada patokan waktu dan hitungan, tetapi lebih pada pencapaian hasil.
- Latihlah setiap sesi latihan dengan benar, jangan terburu-buru pindah ke sesi
selanjutnya.
- Bila anda melakukan gerakan menunduk, usahakan kepala lebih dahulu merendah.
Sedangkan kalau gerakan menaik usahakan gerakkan itu berawal dari bagian dasar tulang
punggung.
4. Ketahanan
Ketahanan adalah toleransi suatu otot terhadap stress dimana suatu otot dapat
mempertahankan penampilannya pada beban kerja tertentu. Latihan ini bertujuan untuk
mengembangkan kekuatan bagi respon otot. Dalam latihan olah tubuh ketahanan ini
difokuskan pada kekuatan otot perut, tangan, dan kaki.
Pedoman dalam melakukan latihan olah tubuh ketahanan adalah sebagai berikut.
- Coba untuk konsentrasi dan konsekuen dalam latihan ini.
- Ajaklah teman sebagai patner ataupun sebagai pengawas dalam latihan.
- Untuk latihan gerak tertentu, pergunakan matras sebagai pelindung maupun sebagai alas
latihan.
- Lakukan dengan rileks dan jangan terburu-buru. Prinsip dari dasar dari latihan ini
adalah pengulangan-pengulangan secara rutin.
5. Keterampilan
Keterampilan merupakan suatu bentuk latihan olah tubuh yang difokuskan pada
keterampilan, kecepatan, dan kegesitan. Ketangkasan sebenarnya hasil pertumbuhan
alami dari latihan kelenturan dan ketahanan. Latihan ketangkasan banyak ragamnya,
misalnya latihan bela diri, senam alat, dan permainan alat (tombak, pedang, toya, kipas,
pisau, tali/rantai ). Latihan ini akan difokuskan pada konsentrasi gerak dan latihan bela
diri, baik dengan tangan kosong maupun dengan pisau.
Pedoman sebelum melakukan latihan olah tubuh ketangkasan ini adalah sebagai berikut.
- Menemukan pasangan berlatih untuk melatih teknik-teknik yang ada dengan penuh
ketelitian dan kesabaran, sehingga posisi-
posisi dan gerak yang dilaksanakan benar-benar tepat.
- Latihlah pada tiap-tiap teknik dalam suatu rangkaian gerak mulai dari gerak lambat
menuju gerak yang cepat
- Teknik yang dilatih harus dilakukan dari kanan maupun dari kiri, sehingga benar-benar
dapat dikuasai dari semua sudut.
- Lakukan pergantian posisi antara penyerang dan yang diserang.
- Lakukan dengan tangan dan kaki yang sebaliknya.
6. Relaksasi
Relaksasi adalah memposisikan tubuh dalam kondisi yang rileks, tanpa tegangan.
Akan tetapi, meskipun tubuh rileks bukan berarti berada dalam keadaan pasif (tanpa
bergerak). Relaksasi melepaskan kekangan yang ada dalam tubuh melalui gerakan-
gerakan lembut yang teratur. Keteraturan gerak seirama dengan nafas sehingga
ketegangan otot-toto tubuh kembali mengendur. Relaksasi merupakan hal yang penting
bagi semua pemeran. Oto-otot tubuh yang menegang membawa dampak yang kurang
baik bagi emosi sehingga mempengaruhi konsentrasi.
Pemeran pemula biasanya sulit bersikap rileks. Hal ini disebabkan ketidaksiapan
fisik dan semosi saat berada di hadapan penonton. Dengan kata lain, dalam keadaan
rileks, aktor akan menunggu dengan tenang dan sadar dalam mengambil tempat dan
melakukan akting. Untuk mencapai relaksasi atau mencapai kondisi kontrol mental
maupun fisik diatas panggung, konsentrasi adalah tujuan utama.
Ada bermacam-macam bentuk relaksasi, lakukan relaksasi yang sesuai dengan
keadaan pikiran. Relaksasi bisa dilakukan dengan cara tai-chi, yoga. Pada sub bab ini
akan dibahas relaksasi dalam bentuk yoga. Yoga sebenarnya adalah seni daya tubuh yang
dilakukan melalui perpaduan antara pernafasan, pose tubuh dan konsentrasi sehingga
jiwa atau pikiran kita menjadi relaks. Pose tubuh dalam yoga disebut dengan asana.
Dasar-dasar dari yoga yang perlu diperhatikan adalah : cinta kasih, kejujuran,
kesederhanaan, kesucian, dan tidak gila hormat. Yoga selain sebagai relaksasi juga
dipercaya bisa menyembuhkan penyakit.
Pedoman melakukan relaksasi adalah sebagai berikut.
Konsentrasi pada nafas, bila perlu rasakan perjalanan udara mulai dari hidung,
tenggorokan, dan paru-paru.
Santai dan kendorkan semua pikiran, otot-otot, dan jangan ada yang mengganggu
atau terjadi ketegangan.
Gunakan nafas segitiga, yaitu menghirup, menahan, dan menghembuskan nafas
dengan hitungan yang sama.
Pilihlah pose-pose yang sesuai dengan kemampuan, jangan memaksakan suatu
pose tetapi tidak merasa nyaman.
C. Pengertian otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang disadari maupun yang
tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari
600 otot rangka. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara
mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat
pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan
satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai
bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan.
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka
tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam
otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat
kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus
ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan
kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke
posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua
macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot
sinergis. Otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang
berlawanan arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi,
sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis
menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua
otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan
lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang
mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas
bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot
trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot
bisep berelaksasi.
a. Bagian-bagian sistem otot rangka manusia
Otot rangka yang jumlahnya lebih dari 600 macam mulai dari ujung kepala sampai ujung
kaki yang berfungsi untuk menggerakan seluruh tubuh kita sebagai berikut:
- Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar
alis.
- Otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di
kelopak mata.
- Otot orbikularis oris berfungsi untuk mengkerutkan bibir.
- Otot sternokleidomastoid yang berfungsi untuk memiringkan kepala.
- Otot trapezius berfungsi untuk memperkuat bahu.
- Otot pektoralis major berfungsi untuk memutar lengan.
- Otot pektoralis minor berfungsi untuk menarik bahu ke bawah.
- Otot triseps dan otot biseps berfungsi untuk menggerakan lengan.
- Otot serratus anterior yang berfungsi untuk menarik bahu kesekeliling.
- Otot interkosta berfungsi untuk mengangkat rusuk.
- Otot rektus abdominis berfungsi untuk mengempiskan dinding perut.
- Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lutut.
- Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lutut.
- Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lutut.
- Otot tibialis anterior berfungsi untuk mengangkat kaki.
- Otot peroneus berfungsi untuk melengkungkan kaki.
- Otot latissimus dorsi berfungsi untuk memperkuat punggung.
- Otot gluteus maksimus berfungsi untuk meluruskan pinggul.
- Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kaki
b. Jenis-jenis Otot
- Otot Polos
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki
satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran
pencernaan seperti: lambung dan usus.
- Otot Lurik/otot rangka
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik,
memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
- Otot Jantung (miokardium)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling
istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai
lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua
nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang
memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan
dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
c. Cara Kerja Otot
Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek
(berkontraksi) dan mengendur (relaksasi).
Cara kerja otot dapat dibedakan :
- Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi
dan yang lain relaksasi.
Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan atas.
- Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang sama
berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh : – otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah otot-otot dada
2. Tulang/Kerangka
Penampilan fisik pemeran dalam pentas berhubungan dengan penampilan kesan
kondisi fisik, tipe watak, sikap, gesture dan umur peran yang digambarkan. Hal ini juga
sangat berhubungan dengan penampilan laku fisik yang digariskan pengarang lakon,
sutradara dan peran yang ditemukan sendiri oleh pemeran. Dari tampilan fisik inilah
seorang pemeran tampil penuh kenyakinan dan akan mampu memainkan peran-peran.
Badan pemeran sangat dominan di atas pentas, oleh karena itu penguasaan badan
oleh pemeran sangat mutlak. Badan yang kaku, dan tidak terkuasai akan menghancurkan
pemeran itu sendiri, dan tentu saja hal seperti ini tidak dikehendaki demi keberhasilan
seni peran. Untuk menjaga keberhasilan seni berperan, maka calon pemeran harus
mengetahui tubuhnya.
Badan terdiri dari tulang dan urat serta otot-otot sebagai penghubungnya. Tulang
manusia terdiri dari ratusan jenis, mulai tulang tengkorak, tulang leher, tulang badan,
tulang tangan, tulang pinggul, dan tulang kaki. Bagian yang paling penting dari tubuh kita
adalah tulang belakang atau tulang punggung. Tulang punggung terdiri dari 24 buah ruas
asli dan 9 buah ruas palsu (semu). Ruas asli dipisahkan satu dengan yang lain melalui
tulang rawan (cartilago) yang berbentuk piringan dan berfungsi untuk memudahkan
gerakan tulang satu dengan yang lain. Sedangkan 9 buah ruas palsu menyatu dalam satu
kesatuan sehingga tidak memungkinkan untuk menibulkan gerak. Tulang punggung juga
berfungsi sebagai tangkai dari anyaman atau jalinan urat saraf.
Pusat saraf terdiri dari otak dan jaringan urat saraf tulang belakang atau tulang
punggung. Yang berhubungan langsung dengan tulang punggung atau tulang belakang
adalah tulang belikat (Scapula), dan tulang pinggul (Coxae). Cara kita berbaring, duduk,
berdiri, berjalan, berlari, melompat dan jatuh sangat dipengaruhi oleh tulang belakang
kita. Elastisitas atau kelenturan tulang belakang kita berfungsi sebagai peredam
goncangan atau schokbreker badan kita.
Dalam pemeranan seni teater, posisi tulang punggung dapat menyampaikan pesan
atau gambaran pada penonton berbagai kondisi yang kita alami. Gambaran ketika kita
sedang tegang atau tenang, letih atau segar, tua atau muda sangat dipengaruhi oleh posisi
tulang punggung kita. Tulang punggung kita juga membantu keberlangsungan perubahan
sikap tubuh dan bunyi suara kita.
Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut:
1. Memberi bentuk tubuh
Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga menyokong dan menjaga bentuk
tubuh.
2. Tempat melekatnya otot
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia menjadi tempat melekatnya otot.
Tulang dan otot ini bersama-sama
memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.
3. Pergerakan
Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae) bergantung kepada otot rangka,
yang melekat pada rangka tulang.
4. Sistem kekebalan tubuh
Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel imunitas. Contohnya adalah limfosit B
yang membentuk antibodi.
5. Perlindungan
Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
• Tulang tengkorak: melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan dalam.
• Tulang belakang: melindungi sumsum tulang belakang.
• Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada: melindungi paru-paru danjantung.
• Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
• Tulang usus dan tulang belakang melindungi: sistem ekskresi, system pencernaan,
dan pinggul.
• Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
• Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi pergelangantangan dan
pergelangan kaki.
6. Produksi sel darah
Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel
darah. Sumsum tulang merupakan
tempat pembentukan sel darah.
7. Penyimpanan
Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam metabolisme kalsium.
Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi
dalam bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian poros tubuh
(aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada
manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada
manusia dewasa umumnya.
Secara anatomis bagian-bagian tulang kita terdiri dari:
a. Kelompok tulang kepala atau tengkorak (cranium).
- Berfungsi untuk melindungi otak.
- Mempunyai 8 keping tulang yang berdiri sendiri dan disambungkan melalui
ligamentum (sendi tak bergerak).
- Orbit
Berfungsi untuk melindungi kedua bola mata.
- Tulang hidung
Berfungsi untuk menyokong jaringan hidung yang lembut.
- Lubang telinga
Berfungsi untuk melindungi bagian dalam telinga.
- Rahang atas (atau maksila)
Berfungsi menyokong barisan gigi atas.
- Rahang bawah (atau mandibula)
Berfungsi menyokong barisan gigi bawah.
Rahang yang dapat bergerak, yaitu untuk menguyah makanan dan sebagainya.
- Foramen magnum
Berfungsi untuk menyambung tengkorak dengan tulang belakang.
b. 7 buah ruas tulang tengkuk atau leher (Vertebra Cervicalis).
c. 12 buah ruas tulang bagian dada (Vertebra Thoracalis).
d. 5 buah ruas tulang pinggang (Vertebra Lubalis).
e. 5 buah ruas yang bersatu tulang kelangkang (Os Sacrum).
f. 4 buah ruas yang bersatu tulang ekor (Os Coccygis).
g. Kelompok tulang tangan(Extremitas Superior).
- Tulang hasta (os ulna).
- Tulang pengumpil (os radius).
- Tulang pergelangan tangan (os carpal).
- Tulang telapak tangan (os metacarpal).
- Tulang jari tangan (os phalanges manus)
h. Kelompok tulang kaki (Extremitas Inferior).
- Tulang paha (os femur).
- Tulang tempurung lutut (os patella).
- Tulang kering (os tibia).
- Tulang betis (os fibula).
- Tulang pergelangan kaki (os tarsal).
- Tulang telapak kaki (os metatarsal).
- Tulang jari kaki (os phalanges pedis).
i. Kelompok tulang dada.
- Hulu (os manubrium sterni).
- Badan (os corpus sterni).
- Taju pedang (os xiphoid prosesus).
- Tulang rusuk (os costae).
. Tulang rusuk sejati (os costae vera).
. Tulang rusuk palsu (os costae sporia).
. Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
Rangkaian yang dihubungkan dengan tulang punggung adalah pengikat bahu
(gelang bahu) yang terdiri dari dua buah tulang selangka dan dua buah tulang belikat
(bagian atas), rongga dada dan gelang panggul atau biasa disebut pinggul (bagian bawah).
Tulang punggung atau tulang belakang sangat mempengaruhi pembentukan seluruh
tubuh. Apabila tulang punggung ditegangkan atau dikakukan maka koordinasi dan aliran
gerak tubuh dapat terhalang (terganggu).
3. Sendi
Gerak tubuh manusia juga dipengaruhi sendi-sendi tubuh yang ada. Sendi adalah
hubugan yang terbentuk antara dua tulang. Sendi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian
yaitu: sendi Fibrus, sendi Tulang Rawan, dan sendi Sinovil. Sendi Fibrus yaitu sendi
yang tak dapat bergerak, maka tidak mungkin terjadi pergerakan antara tulang-tulangnya.
Contoh sendi ini adalah sendi tulang pipih tengkorak. Sendi Tulang Rawan yaitu sendi
dengan sedikit gerakan dan sedikit persendiannya dipisahkan oleh tulang rawan. Contoh
sendi ini adalah sendi yang terdapat pada simfilis dan pubis, untuk mempersatukan tulang
pubis. Sendi sinovil atau diartroses yaitu sendi yang dapat bergerak bebas.
Sendi sinovil dibagi menjadi 6 jenis yaitu: sendi datar, sendi putar, sendi engsel,
sendi condiloid, sendi poros, dan sendi pelana. Sendi datar atau geser yaitu sendi yang
memiliki dua permukaan datar dari tulang saling meluncur antara satu tulang dengan
yang lain. Contoh sendi carpus, sendi tarsus. Sendi putar yaitu sendi yang memiliki
ujung bulat tepat masuk ke dalam rongga cawan atau mangkuk tulang lainnya yang dapat
bergerak ke segala jurusan. Contoh sendi bahu, sendi pinggul. Sendi engsel yaitu sendi
yang memiliki satu permukaan yang diterima oleh tulang lainnya sedemikian rupa
sehingga hanya memberi kemungkinan gerakan dalam satu bidang saja. Contoh sendi
siku. Sendi Condiloid yaitu sendi yang mirip dengan sendi engsel tetapi dapat bergerak
dalam dua bidang, ke belakang dan ke depan, ke samping dan ke tengah tetapi tidak
rotasi. Contoh sendi pergelangan tangan. Sendi poros atau putar yaitu sendi yang hanya
mungkin melakukan putaran seperti pada gerakan kepala. Sendi Pelana yaitu sendi yang
timbal balik menerima. Contoh antara trapezium dan tualng metacarpal pertama dari ibu
jari yang memberi kebebasan bergerak.