97
  ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI PERTAMBAKAN KECAMATAN PANGKAJENE SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu s yarat untuk meraih gelar Sarjana Sains (S.Si) Jurusan Biologi pada Fakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin Makassar Oleh : NOVLYANTI ALJA NIM : 60300106033 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR 2010

Novlyanti Alja

  • Upload
    chykoe

  • View
    90

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 1/97

 

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA UDANGWINDU (Penaeus monodon) DI PERTAMBAKAN KECAMATAN

PANGKAJENE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains (S.Si)

Jurusan Biologi pada Fakultas Sains dan TeknologiUIN Alauddin Makassar

Oleh :

NOVLYANTI ALJA

NIM : 60300106033

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN

MAKASSAR

2010

Page 2: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 2/97

 

MOTTO

“Pelajarilah ilmu, barangsiapa mempelajarinya karena Allah itu taqwa. 

Menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ngulangnya merupakan

tasbih, pembahasannya merupakan jihad, mengajarkan kepada yang

belum mengetahuinya merupakan sodaqoh dan menyerahkannya kepada

 ahli merupakan pendekatan diri kepada Allah. “  

(H.R. Ibn. Abdil - Barr)

“Sesung  guhnya ilmu itu dipenuhi dengan cara memperdalam dan barang

 siapa Allah kehendaki pada dirinya kebaikan, maka dia jadikan orang

 paham terhadap Dia.”  

(H.R. At - Thabarany)

Persembahan

Setetes Peluh & segoresan tinta ini ku persembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas 

kasih sayang, keikhlasan limpahan doa dukungan 

dan pengorbananya untuk ananda.

 Adik-adikku (Ikha, Maya, & Auliya)  yang selalu kusayang.

Kanda Hasrul yang menyemangati dan 

selalu menemani perjuanganku.

Thank ’ s for all buat Teman-teman Bio “06” 

Page 3: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 3/97

 

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika di

kemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat

orang lain, sebagaian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh

karenanya batal demi hukum.

Makassar, Agustus 2010

Penulis

( Novlyanti Alja)

NIM : 60 300 106033

Page 4: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 4/97

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, adalah sebuah ucapan yang patut penulis

lafadzkan setelah menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dan puji syukur kehadirat

Allah SWT dengan berkat Rahmat dan hidayah-Nyalah, sehingga penulisan skripsiini dapat selesai meskipun dalam bentuk sederhana,. Dan tak lupa kita kirimkan

salawat dan salam atas junjungan Nabiullah Muhammad saw beserta para sahabatnya,

Nabi yang telah membawa Islam sebagai jalan keselamatan bagi umat manusia.

Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan penulis alami, akan

tetapi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga semuanya dapat

diatasi.

Penulis menyadari adalah diluar kekuatan dan kehendak, jika dalam penulisan

tugas akhir ini masih terdapat kekurangan disebabkan keterbatasan penulis. Olehnya

itu, saran dan kritik akan terasa indah jika diberikan dalam nuansa keindahan pula

sangat penulis harapkan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya tidak lupa penulis sampaikan

kepada :

1.  Ayahanda M. Ali Jami, SE dan Ibunda Nurhayati tercinta yang telah melahirkan,

merawat dan membesarkan penulis dengan penuh pengorbanan mulai dari buaian

hingga saat ini dengan penuh kasih sayang dan kelembutan serta penuh kesabaran

dan berdoa yang tak henti-hentinya demi keberhasilan penulis. Salam hormat dan

maaf bila anada belum mampu memberikan yang terbaik.

Page 5: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 5/97

 

2.  Prof. Dr. H. Ashar Arsyad, M.A selaku Rektor UIN Alauddin Makassar beserta

para Pembantu Rektor.

3.  Prof. Dr. Bahaking Rama, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

4.  Fatmawati Nur, S.Si., M.Si. dan Masriany, S.Si., selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Biologi UIN Alauddin Makassar.

5.  Muhiddin P, S.Pd., M.Pd dan Fatmawati Nur, S.Si., M.Si selaku pembimbing I

dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6.  Bapak / Ibu Dosen khususnya Ibu Hafsan S.Si,. M.Pd dan para Staf Fakultas Sain

dan Teknologi yang senantiasa membimbing dan mendidik di Fakultas Sains dan

Teknologi khususnya pada Jurusan Biologi.

7.  Kak Ina dan para pegawai di LABKES sebagai asisten Instalasi Kimia yang telah

memberikan fasilitas dan telah meluangkan waktunya dalam membantu

pelaksanaan penelitian.

8.  Para Keluarga dan Adik-adik penulis (Ikha, Maya dan Auliya) yang senantiasa

mangiringi langkah penulis dengan doa dan motivasinya.9.  Kanda Hasrul yang selama ini selalu menyemangati dan menemani perjuangan

 penulis, thank’s for all. 

10. Teman-teman yang telah memberikan inspirasi, motivasi, bantuan dan kerjasama

yang baik, khususnya dalam penyusunan tugas akhir ini. Special For The big

family Bio Science ’06 : Iznha, Rheea, Fingki, Chykoe Smile, Ekha Jabe, Echy,

Cim2a, Buyung, Eqy, Na3, Melhaa, Doel, Rain Ray, Nai, Nely, Lienha, V3, Ida,

Nida, Inna, Fera, Nondy, Irna, Chedak, Budy, Jihad, Ary, Agil, Anto, dan Arfan.

Thank’s atas segala kenangan indah yang kalian berikan selama perkuliahan, serta

senantiasa mengadakan simbiosis mutualisme dalam memberikan dukungan dan

do’anya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 6: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 6/97

 

11. Para teman-teman Pondok 109 serta saudara-saudaraku di lokasi KKN yang

selalu menghibur dan memberi motivasi meskipun sering menjengkelkan.

Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu dan berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Dengan segala

keterbatasan, penulis hanya bisa berdo’a kepada Allah SWT agar rahmat dan

hidayah-Nya senantiasa terlimpah atas mereka.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis serahkan segalanya, semoga

segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik berupa moril maupun materi

mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien.

 Billahi Taufiq Wal Hidayah

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb. 

Makassar, Agustus 2010

Penulis

Novlyanti Alja

NIM. 60 300 106033

Page 7: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 7/97

 

DAFTAR ISI 

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..…. i

DAFTAR ISI………………………….……………………………….….. ii 

ABSTRAK…………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. 1 - 5

A. Latar Belakang…………………………………………… 1 

B. Rumusan Masalah ……….………………………………. 5 

C. Tujuan Penelitian…………………………………………. 5 

D. Manfaat Penelitian……………………………………….. 5 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. 6 - 16

A.  Tinjauan Umum Pencemaran Lingkungan ………………. 6

B.  Tinjauan Umum Logam Berat……………………………. 12

C.  Tinjauan Umum Logam Kadmium ………………………. 16

D.  Tinjauan Umum Udang Windu (Penaeus monodon)…….. 

E.  Tinjauan Umum Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………. 26- 35

A.  Jenis Penelitian………………...................……………... 25 

B.  Variabel Penelitian… ……………………………….. 26 

C.  Definisi Operasional Penelitian………………................. 26 

D.  Ruang Lingkup Penelitian……………………...……….. 26 

Page 8: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 8/97

 

E.  Prosedur Penelitian……………………………………… 

a. 

Alat…………………………………………………... 

b.  Bahan………………………………………………… 

F.  Prosedur Kerja…………………………………………… 27 

1.  Pengambilan Sampel…………………………………. 

2.  Persiapan Sampel…………………………………….. 

3.  Pengukuran Konsentrasi Kadmium

G.  Teknik Analisis Data…………………………………….. 35 

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 36 - 37

Page 9: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 9/97

 

ABSTRAK

Nama Penyusun : Novlyanti Alja

NIM : 60300106033

Judul Skripsi : “Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) pada

Udang Windu (Penaeus monodon) Di Pertambakan

Kecamatan Pangkajene.” 

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan logam berat kadmium

(Cd) pada udang windu (Penaeus monodon) di pertambakan kecamatan Pangkajene

meliputi 2 lokasi yakni Kelurahan I dan Kelurahan II. Analisis sampel dilakukan

dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) yang dipaparkan dalam

bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan kandungan kadmium (Cd)

pada kulit 0.053 ppm, pada otot 0.042 ppm, dan pada kepala 0.031 ppm. Kandungan

kadmium pada udang windu (Penaeus monodon) yang diperoleh dari pertambakan

kecamatan Pangkajene masih relatif rendah dan masih di bawah ambang batas yang

ditetapkan oleh Dirjen POM No. 03725/B/SK/VI/89 dan WHO yakni 0,2 ppm.

Kata kunci : Kadmium (Cd), udang windu (Penaeus monodon).

Page 10: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 10/97

 

ABSTRACT

Compiler Nama : Novlyanti Alja

Nim : 60300106033

Title Skripsi : “Analysis of Heavy Cadmium Metal Content to Prawn

Windu (Penaeus monodon) in the Mining Of Pangkajene

Subdistrich.” 

This research aim to find out the heavy Cadmium Metal to Prawn Windu

(Penaeus monodon) in the Mining Of Pangkajene Subdistrich that two location there

were I chief of village and II chief of village. Analysis of sample to make with used

Atom Absorb Spektrofotometer (SSA) which explained in a picture and table. The

result of this research of content Cadmium Metal (Cd) in skin was 0.053 ppm, in

muscle was 0.042 ppm, and in head was 0.031 ppm. Content of Cadmium Metal (Cd)

at Prawn Windu (Penaeus monodon) which gotten from mining of Pangkajene

subdistrich was still relative low and was still under limited still wich specified by

Dirjen POM No. 03725/B/SK/VI/89 and WHO was 0.2 ppm.

Keyword : Cadmium (Cd), Prawn Windu (Penaeus monodon).

Page 11: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 11/97

 

BAB I

PENDAHULUAN

 A.  Latar belakang

Pesatnya perkembangan industri dan transportasi di perkotaan memunculkan

berbagai masalah lingkungan. Kecenderungan pencemaran, terutama sejak perang

dunia II mengarah pada pembuangan senyawa-senyawa kimia tertentu yang makin

meningkat akibat kegiatan industri, transportasi dan akibat penggunaan berbagai

produk kimia. 

Di Indonesia pencemaran logam berat cenderung meningkat seiring dengan

meningkatnya proses industrialisasi. Pencemaran logam berat dalam lingkungan bisa

menimbulkan bahaya bagi kesehatan, baik pada manusia, hewan, tanaman maupun

lingkungan. Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan

manusia, tergantung pada bagaimana logam berat tersebut terikat dalam tubuh serta

besarnya dosis paparan. Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja

enzim sehingga mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat

mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi manusia maupun hewan.1 

1Wahyu Widowati, A. Sastiono, dan R. Jusuf R, Efek Toksik Logam (Bandung : Andi

Yogyakarta, 2008), h. 2.

Page 12: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 12/97

 

Pencemaran terhadap lingkungan oleh logam berat merupakan suatu proses

yang erat hubungannnya dengan penggunaan logam berat oleh manusia. Tipe logam

penting yang menjadi perhatian bagi setiap lingkungan seperti Cd, Pb, Hg dan

sebagainya, misalkan masuk kedalam sel hewan biasanya selalu proporsional dengan

tingkat konsentrasi logam dalam air sekitarnya. Logam-logam ini dan bentuk 

persenyawaannya diperjualbelikan untuk industri, seperti pertambangan batu bara,

pemurnian minyak, pembangkit tenaga listrik dengan energi minyak dan pengecoran

logam sehingga tanda-tanda pencemaran lingkungan mulai bermunculan.2 

Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan dengan

tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Ruum / 30 : 41 yang

berbunyi:

                                                                                          

Terjemahnya :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

 perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.3

 

2Darmono, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup (Jakarta: Universitas Indonesia,

1995). h. 9.

3Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya. h. 647.

Page 13: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 13/97

 

Ayat ini menjelaskan tentang terjadinya kerusakan lingkungan yang

diakibatkan oleh perbuatan manusia. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya

untuk kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk-Nya, khususnya manusia bukan

untuk dirusak tetapi untuk dimanfaatkan, dikelolah dan dipelihara. Sesungguhnya

kerusakan lingkungan baik didarat maupun dilaut adalah mata rantai dari kerusakan

lingkungan akibat perbuatan manusia. Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian

manusia terhadap alam dapat menyengsarakan manusia itu sendiri.

Salah satu logam berat yang dapat menyebabkan pencemaran adalah logam

kadmium. Kadmium merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena

elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium berpengaruh terhadap

manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya

hati dan ginjal. Secara prinsipal pada konsentrasi rendah berefek terhadap gangguan

pada paru-paru, emphysema dan renal turbular disease yang kronis. Logam berat ini

bergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang

memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Bagi manusia, Cd

sebenarnya merupakan logam asing, tubuh sama sekali tidak memerlukannya dalam

proses metabolisme. Karenanya Cd sangat beracun bagi manusia dan dapat diabsorbsi

tubuh dalam jumlah yang tidak terbatas, karena tidak adanya mekanisme tubuh yang

dapat membatasinya.4 

4 Kadmium. (http ://himdikafkipuntan.blogspot.com (17 Oktober 2009). h. 1.

Page 14: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 14/97

 

Hasil penelitian laboratorium pada ayam broiler yang diberi pakan

mengandung Cd dalam dosis tinggi, terlihat adanya hambatan pertumbuhan pada

ayam tersebut. Hal ini disebabkan terjadinya inefisiensi penggunaan unsur nutrisi

dalam pakan karena pengaruh toksisitas Cd. Dari hasil penelitian sebelumnya,

dilaporkan pula bahwa 90 % dari Cd diabsorpsi dan tertimbun dalam hepatopankreas

udang kecil Palaemon elegans, sehingga akumulasi dalam jaringan naik dengan nyata

sesuai lama waktu ekspose dalam air yang tercemar.5 

Logam berat kadmium (Cd) dapat masuk pada perairan (laut, sungai, danau,

pertambakan, dan lain-lain) disebabkan karena adanya aktivitas manusia yang ada

disekitar areal perairan seperti pembuangan limbah industri dan pembuangan cairan

limbah industri rumah tangga, misalnya sampah – sampah metabolik.

Selain dari perairan, aktivitas disekitar pertambakan itu sendiri seperti limbah

buangan industri atau pertambangan dan limbah rumah tangga yang berupa bahan

pencemar organik seperti minyak, plastik, dan larutan pembersih dapat merupakan

penyumbang pencemaran yang kemungkinan mengandung unsur logam kadmium

(Cd). Sumber air pada areal pertambakan berasal dari perairan alami (laut dan sungai)

yang kemungkinan telah tercemari logam kadmium (Cd).

5Darmono, Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Jakarta : Universitas Indonesia, 2001). h.

101.

Page 15: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 15/97

 

Di kecamatan Pangkajene terdapat banyak areal pertambakan tempat

pembudidayaan udang windu. Udang windu ini merupakan salah satu makanan

favorit masyarakat terutama masyarakat yang berada di kecamatan Pangkajene karena

rasanya yang enak dan gurih, kandungan lemaknya hanya sedikit serta kandungan

gizinya yang sangat tinggi diperkirakan mengandung 90 % protein, sehingga udang

windu ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Dimana Cd mungkin terakumulasi

dalam tubuh udang windu yang dikonsumsi masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dilakukan penelitian kandungan

kadmium (Cd) pada udang windu (Penaeus monodon) di pertambakan kecamatan

Pangkajene.

 B.  Rumusan Masalah

Masalah yang dikaji pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Berapa kadar logam berat kadmium (Cd) yang terkandung pada udang windu

(Penaeus monodon) di pertambakan kecamatan Pangkajene.

C.  Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar logam berat kadmium

(Cd) yang terkandung pada udang windu (Penaeus monodon) di pertambakan

kecamatan Pangkajene.

Page 16: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 16/97

 

 D.  Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu :

1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang merupakan konsumen udang windu

(Penaeus monodon) tentang ada tidaknya logam berat kadmium yang terkandung

pada udang windu yang berada di pertambakan kecamatan Pangkajene.

2. Sebagai acuan dan bahan pembanding untuk penelitian lain yang relevan.

Page 17: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 17/97

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 A.  Tinjauan Umum Pencemaran Lingkungan

Masalah lingkungan yang dihadapi sekarang pada hakikatnya adalah masalah

ekologi manusia. Masalah itu timbul karena aktivitas manusia yang menyebabkan

lingkungan tidak atau kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia.

Terutama terjadinya pencemaran oleh limbah industri, pertambangan dan pestisida.

Suatu zat dinamakan sebagai zat pencemar (polutan) apabila kadarnya melebihi kadar

normal. Berada pada tempat yang tidak semestinya dan berada pada waktu yang tidak 

tepat.6 

Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera diatasi bersama

diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan

sebagainya. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita

harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan

bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.7 

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni tubuh

6Nelson Pomalingo, Pengetahuan Lingkungan (Konsorsium Perguruan Tinggi Kawasan

Timur Indonesia, 2007). h. 1.

7 Pencemaran . (http://earth2.eco.tut.ac.jp/pub/member/asep/plo/)(17 Oktober 2009). h. 1.

Page 18: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 18/97

 

sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan, tumbuhan atau mengganggu

keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu

beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan

pencemaran. Pencemaran ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa

gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka

waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri

untuk mengatasi pencemaran, namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu

terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan

kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.8 

Pencemaran logam berat merupakan permasalahan yang sangat serius untuk 

ditangani, karena merugikan lingkungan dan ekosistem secara umum. Sejak kasus

merkuri di Minamata Jepang pada tahun 1953, pencemaran logam berat sering terjadi

dan semakin banyak dilaporkan. Agen Lingkungan Amerika Serikat (EPA)

melaporkan, terdapat 13 elemen logam berat yang diketahui berbahaya bagi

lingkungan. Diantaranya arsenik (As), timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium

(Cd).9 

Lingkungan hidup menyediakan berbagai sumber daya alam yang menjadi

daya dukung bagi kehidupan manusia dan komponen lainnya. Kelangsungan hidup

manusia tergantung dari keutuhan lingkungannya, sebaliknya keutuhan lingkungan

tergantung bagaimana kearifan manusia dalam mengelolanya. Masalah lingkungan

8  Ibid.

9Dindin H. Mursyidin. Lingkungan (Banjar Baru : Unlam, 2008), h.1.

Page 19: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 19/97

 

hidup dapat muncul karena adanya pemanfaatan sumber daya alam dan jasa-jasa

lingkungan yang berlebihan sehingga meningkatkan berbagai tekanan terhadap

lingkungan hidup, baik dalam bentuk kelangkaan sumber daya dan pencemaran

maupun kerusakan lingkungan lainnya.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al A’raf/7 : 56 

                                                                        

        

Terjemahnya :

“  Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)

memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)

dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada

orang-orang yang berbuat baik.10

 

Ayat tersebut menerangkan kepada manusia untuk bersikap ramah terhadap

lingkungan dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini. Informasi tersebut

memberikan sinyalamen bahwa manusia harus selalu menjaga dan melestarikan

lingkungan agar tidak menjadi rusak, tercemar bahkan menjadi punah, sebab apa

yang Allah berikan kepada manusia semata-mata merupakan suatu amanah.

 B.  Tinjauan Umum Logam Berat 

Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih,

dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi

10Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya. h. 230.

Page 20: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 20/97

 

kesehatan bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa diantaranya

bersifat menyebabkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan

dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.11

 

Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat

didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat masuk ke dalam tubuh manusia

melalui makanan, air minum atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau

seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan

tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam

berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan

konsentrasi unsur kimia di dalam tubuh makhluk hidup.12

 

Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd),

kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi

anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada

perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya

berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan

pertambangan. Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam

berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat

semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat

11  Logam Berat. (http://id.wikipedia.org/wiki/logam) (17 Oktober 2009). h. 1.

12 Bahaya Pencemaran Logam Berat Dalam Air.

(http://adinfobogor.blogspot.com/2008/01/bahaya-pencemaran-logam-berat-dalam-air_31.html) (17

Oktober 2009). h. 1.

Page 21: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 21/97

 

masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam

berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air

yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila

memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia,

logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap

kesehatan.13 

Logam berasal dari kerak bumi yang berupa bahan-bahan murni, organik dan

anorganik. Logam mula-mula diambil dari pertambangan di bawah tanah (kerak 

bumi), yang kemudian dicairkan dan dimurnikan dalam pabrik menjadi logam-logam

murni. Dalam proses pemurnian logam tersebut yaitu dari pencairan sampai menjadi

logam, sebagian darinya terbuang ke dalam lingkungan.14 

Logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat massa tinggi dan

sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya. Logam berat dapat

ditemui pada alat-alat rumah tangga, misalnya; baterai, rokok, alat-alat elektronik,

pipa air, bensin, udara, keramik, serta material lainnya. Konsentrasi logam berat pada

barang tersebut kecil dan tidak berbahaya. Namun menjadi berbahaya bila

13  Ibid.

14Darmono, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup (Jakarta : Universitas Indonesia,

1995). h. 1.

Page 22: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 22/97

 

terakumulasi dalam tubuh sehingga mengakibatkan keracunan, bahkan lebih fatal

hingga berakibat kematian.

15

 

Beberapa logam berat yang mempunyai efek toksik terhadap organisme

akuatik seperti Hg, Pb, Cd, As dan Zn, pada dasarnya logam berat berguna tetapi

akan sangat berbahaya apabila berada dalam konsentrasi yang tinggi. Logam-logam

berat tersebut diketahui dapat terakumulasi di dalam tubuh suatu organisme, dan tetap

tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi.16

 

Semua logam berat dapat menyebabkan pengaruh negatif terhadap organisme

air pada batas konsentrasi tertentu. Pengaruh tersebut bervariasi menurut jenis

logamnya, spesies hewan, daya permeabilitas organisme dan mekanisme

detoksikasi.17

 

Logam berat pada umumnya dibutuhkan oleh organisme air. Logam berat

masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-

logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini

berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Misalnya bila unsur

logam Fe masuk ke dalam tubuh organisme air, meski dalam jumlah agak berlebihan

biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh karena

15  Bahaya Cemaran Logam Berat. (http//pikiran rakyat cyber media) (17 Oktober 2009). h. 1.

16Miller dan D. W. Conner, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemar. Penerjemah Yanti Koestoer

dan Sahati (Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1995). h. 56.

17 Darmono. op cit . h. 2.

Page 23: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 23/97

 

dibutuhkan darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu

logam berat beracun yang dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk ke dalam

tubuh dalam jumlah yang berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk 

terhadap fungsi fisiologis tubuh.18 

Logam-logam berat yang terlarut dalam badan perairan pada konsentrasi

tertentu dapat berubah fungsi menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan.

Meskipun daya racun yang ditimbulkan oleh satu jenis logam berat terhadap semua

biota perairan tidak sama, namun kehancuran dari suatu kelompok dapat menjadikan

terputusnya satu mata rantai kehidupan. Pada tingkat lanjutnya, keadaan tersebut

tentu saja dapat menghancurkan satu tatanan ekosistem perairan.19

 

C.  Tinjauan Umum Logam Kadmium

a.  Uraian Umum Logam Kadmium

Kadmium (Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak 

larut dalam basah, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila

dipanaskan. Cd umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd klorida) atau

belerang (Cd sulfit). Kadmium bisa membentuk ion Cd+2

yang bersifat tidak stabil.

Kadmium terletak pada golongan IIB, periode ke 5 dalam sistem periodik, memiliki

nomor atom 40, berat atom 112,4 gr/mol; titik leleh 321oC, dan titik didih 767oC.

18Heryando Palar, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat (Cet. 4; Jakarta : Rineka Cipta,

2008), h. 23-24.

19  Ibid ., h. 37.

Page 24: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 24/97

 

Kadmium bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, serta dapat dimanfaatkan sebagai

pencampur logam lain seperti nikel (Ni), emas (Au), kuprum (Cu), dan besi (Fe).

20

 

Cd terutama terdapat dalam kerak bumi bersama dengan seng (Zn). Terdapat

1 jenis mineral Cd di alam, yaitu green ockite (CdS) yang ditemukan bersama mineral

spalerite (ZnS). Kadmium atau Cd yang terdapat di dalam lingkungan pada kadar

yang rendah berasal dari kegiatan penambangan seng (Zn), timbal (Pb), kobalt (Co)

serta kuprum (Cu). Sementara dalam kadar tinggi kadmium berasal dari emisi

industri, antara lain dari hasil sampingan penambangan, peleburan seng (Zn) dan

timbal (Pb). Cd dari hasil sampingan peleburan bijih Zn rata-rata memiliki kadar Cd

sebesar 0,2 - 0,3%. Sumber lain adalah dari penggunaan sisa lumpur kotor sebagai

pupuk tanaman kemudian terbawa oleh aliran angin dan air.21 

Sumber pencemaran dan paparan Cd berasal dari polusi udara, keramik 

berglazur, rokok, air sumur, sumber makanan yang tumbuh di daerah pertanian yang

tercemar Cd, fungisida, pupuk serta cat.22 

Logam kadmium (Cd) merupakan logam berasal dari kerak bumi yang berupa

bahan-bahan murni, organik dan anorganik. Secara sederhana dapat diketahui bahwa

kandungan logam Cd akan dapat dijumpai di daerah-daerah penimbunan sampah dan

20Wahyu Widowati, A. Sastiono, dan R. Jusuf R, Efek Toksik Logam (Bandung : Andi

Yogyakarta, 2008), h.63.

21  Ibid; h. 63-64.

22  Ibid.

Page 25: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 25/97

 

aliran air hujan, selain dalam air buangan. Kadmium berada pada larutan tanah dalam

bentuk ion ataupun dalam senyawa kompleks dengan zat organik. Logam Cd

merupakan salah satu dari logam berat utama yang sangat berbahaya bagi mahluk 

hidup selain logam Hg dan Pb.23 

Logam kadmium selalu dikeluarkan dalam suatu proses peleburan dan

pemurnian logam timah, besi, tembaga maupun emas. Suatu pabrik yang

memproduksi logam sulfida selalu menimbulkan pencemaran kadmium di alam

lingkungannya. Daya penguapan kadmium di daerah industri logam dapat menaikkan

pencemaran logam yang bersangkutan, tidak hanya udara bahkan tanah dan

tanamanpun dapat tercemar.24

 

Logam kadmium sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari

manusia. Prinsip dasar atau prinsip utama dalam penggunaan kadmium adalah

sebagai bahan “ stabilisasi “ sebagai bahan pewarna dalam industri plastik dan pada

elektroplating. Namum sebagian dari substansi logam kadmium ini juga digunakan

untuk solder dan alloy-alloynya digunakan pula pada baterai. Umumnya logam

kadmium (Cd) senyawa oksida dari kadmium (CdO), hidrat (CdH2), dan Khloridanya

paling banyak digunakan dalam industri elektroplating. Selain itu banyak digunakan

dalam industri-industri ringan, seperti pada proses pengolahan roti, pengolahan ikan,

pengolahan minuman, industri tekstil dan lain-lain, banyak dilibatkan senyawa-

 23

Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 40

24 Darmono, op cit . h. 6.

Page 26: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 26/97

 

senyawa yang dibentuk dengan logam Cd, meskipun penggunaannya hanyalah

dengan konsentrasi yang sangat rendah.

25

 

Perlu dipahami bahwa banyak dari akibat psikologi, kadmium berasal dari

kemiripan sifat kimianya dengan seng. Terutama kadmium dapat menggantikan seng

dalam beberapa enzim kadmium dan seng biasa terdapat dalam bahan pencemar air

dan sedimen di pelabuhan yang dikelilingi instalasi-instalasi industri, konsentrasinya

bisa mencapai 130 ppm.26

 

b.  Logam Kadmium dalam Lingkungan

Logam berat kadmium dapat ditemukan pada daerah atau lingkungan yang

bermacam-macam dan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu udara, tanah dan air.

1.  Logam kadmium di udara

Kadmium dan senyawa oksidanya merupakan bentuk senyawa Cd yang paling

banyak ditemukan di udara. Bentuk senyawa kadmium dan oksidanya tersebut

merupakan senyawa kadmium yang paling toksik, begitu juga bentuk kloridanya

(CdCl2) yang biasanya dibebasakan dari pembakaran sampah.27

 

25Heryando Palar, op.cit., h. 117.

26R. Achmad, Kimia Lingkungan (Jakarta : Andi Yogyakarta, 2004). h. 21.

27 Darmono. op. cit., h. 80.

Page 27: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 27/97

 

2.  Logam kadmium di tanah/daratan

Pada umumnya kandungan logam berat secara alamiah sangat rendah di

dalam tanah, kecuali tanah tersebut merupakan daerah pertambangan atau tanah

tersebut sudah tercemar.28

 

Pada daerah yang tercemar Cd, logam tersebut terserap oleh tanaman dalam

bentuk ion dari dalam tanah melalui akarnya dan didistribusikan dalam bagian

tanaman. Jumlah ion Cd yang diserap oleh tanaman dipengaruhi oleh faktor pH tanah,

kandungan mineral lain, pemupukan. Jika tanaman tersebut dikonsumsi oleh manusia,

maka ion kadmium tersebut akan masuk ke dalam tubuh manusia.29 

3.  Logam kadmium di air

Kadmium yang terdapat dalam air kebanyakan juga berbentuk ion. Kadmium

dalam air laut berbentuk senyawa klorida (CdCl2), sedangkan dalam air tawar

berbentuk karbonat (CdCO3). Pada air payau, yang biasanya terdapat dimuara sungai,

kedua senyawa tersebut jumlahnya berimbang.

Logam kadmium diserap oleh hewan air melalui insang dan saluran

pencernaan. Karena sifatnya yang toksik, logam ini dapat mematikan. Jika hewan air

28  Ibid 

29M. Ahsan. Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Ikan Mujair (Tillopia mosambica)

 Hasil Tangkapan Dari Muara Sungai Tallo Palopo (Makassar : FMIPA, 2001). h. 7.

Page 28: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 28/97

 

tersebut tahan terhadap kandungan logam yang tinggi, maka logam kadmium dapat

tertimbun di dalam jaringannya, terutama hari dan ginjal. Logam kadmium berikatan

dengan protein sehingga disebut metalotionin yang bersifat agak permanen dan

mempunyai waktu paruh cukup lama.30 

Logam berat kadmium melalui persenyawaannya dapat masuk ke lingkungan

perairan karena adanya kegiatan manusia, diantaranya :

1) Kegiatan pertambangan logam

Eksploitasi timbunan bijih membongkar permukaan batuan dan sejumlah

besar sisa-sisa batuan atau tanah untuk mempercepat kondisi pelapukan. Kegiatan

proses pangambilan bijih, peleburan dan penyulingan minyak dapat menyebabkan

hamburan dan penimbunan sejumlah besar logam runutan seperti Cd, Hg, Pb dan As

ke saluran pembuangan disekitarnya atau pengeluaran langsung ke dalam lingkungan

perairan.

2) Limbah rumah tangga yang mengandung persenyawaan kadmium

Jumlah logam berat kadmium yang cukup besar disumbangkan dari cairan

limbah rumah tangga oleh sampah-sampah metabolik, kondisi pipa-pipa air dan

produk-produk konsumen lainnya.

30 Darmono, op cit . h. 78.

Page 29: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 29/97

 

Komposisi logam kadmium pada aliran air kota tergantung pada banyak 

faktor seperti rencana perkotaan, keadaan lahan-kritis, konstruksi jalan, penggunaan

tanah dan ciri-ciri fisik atau klimatologi batang air.31

 

c.  Pencemaran dan Akumulasi Kadmium

Zat atau bahan pencemaran ( pollution) menurut UU RI No 23 Thn 2009

tentang pengelolaan lingkungan menyatakan bahwa pencemaran adalah masuknya

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain ke dalam

lingkungan oleh aktivitas manusia yang menyebabkan kualitas lingkungan turun

sampai ketingkat tertentu sehingga tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.32

 

Islam mewajibkan agar manusia menjadi pelaku aktif dalam

mengolah lingkungan serta melestarikannya. Pelestarian alam dan lingkungan hidup

ini tidak terlepas dari peran manusia, sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai

wakil Allah dalam memelihara bumi (mengelola lingkungan hidup). Sebagaimana

yang disebut dalam Q.S Al Baqarah 2/30 :

                                                                                                                                                                  

 

31Miller dan D. W. Connel, loc.cit.

32 Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Amdal, Edisi Revisi (Jakarta : Permata Press,

2009)

Page 30: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 30/97

 

Terjemahnya :

  Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat :“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka

berkata : “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang 

akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan

berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.33

 

Manusia sebagai khalifah Allah di bumi telah diberikan amanah untuk 

mengelola lingkungan hidup dan memanfaatkannya untuk memenuhi berbagai

kebutuhan. Setiap bagian dari alam dan lingkungan yang diciptakan tidak ada yang

percuma. Semuanya telah didesain dan diciptakan lengkap dengan manfaatnya

masing-masing dan menjadi kewajiban manusia untuk mencari rahasia manfaat dan

memanfaatkan tiap ciptaan-Nya. Arti khalifah adalah seseorang yang diberi

kedudukan oleh Allah untuk mengelola suatu wilayah atau lingkungan hidup

disekitarnya. 

Logam kadmium akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi

dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan manusia). Logam ini masuk ke dalam

tubuh bersama makanan yang dikonsumsi, tetapi makanan tersebut telah

terkontaminasi oleh logam Cd dan atau persenyawaannya. Dalam tubuh biota

perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan. Di

samping itu, tingkatan biota dalam sistem rantai makanan turut menentukan jumlah

33Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya. h. 6.

Page 31: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 31/97

 

Cd yang terakumulasi. Di mana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan

ditemukan akumulasi Cd yang lebih banyak, sedangkan pada biota top level

merupakan tempat akumulasi paling besar. Bila jumlah Cd yang masuk tersebut

melebihi ambang maka biota dari suatu level atau strata tersebut akan mengalami

kematian dan bahkan kemusnahan.34 

Jumlah aliran limbah cair yang berasal dari industri sangat bevariasi

tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses industri,

derajat penggunaan air, dan derajat pengolahan limbah cair yang ada.35 

Logam berat kadmium (Cd) melalui pembuangan limbah industri dan limbah

rumah tangga dapat masuk ke dalam laut melalui sungai-sungai dan saluran-saluran

pembuangan. Limbah industri dan limbah rumah tangga pada mulanya akan

diencerkan dan kekuatan pencemarannya secara perlahan-lahan akan diperlemah

sehingga menjadi tidak berbahaya, namun bila buangan tersebut semakin banyak dan

melampaui daya dukung lingkungan, maka bahan buangan tersebut secara perlahan-

lahan akan menumpuk menyebabkan pencemaran yang serius terhadap lingkungan

laut misalnya air laut itu sendiri atau sedimen laut.36

 

34Heryando Palar, op. cit., h. 121-122.

35Setiaty Pandia, Husin Amir, dan M. Zuhrina, Kimia Lingkungan ( Jakarta: Pembinaan dan

Pengabdian Pada Masyarakat, 1996). h. 21.

36Nursanti, Analisis Kandungan Logam Krom (Cr) dan Amonium di Perairan Pantai losari

dan PT. Kima Palopo (Jurusan Kimia, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2004). h. 1.

Page 32: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 32/97

 

Sehubungan dengan beranekaragamnya penggunaan logam Cd, maka

pelepasan Cd dari limbah industri ditambah Cd yang berasal dari alam akan

menimbulkan pencemaran lingkungan yang meluas mengingat Cd merupakan

substansi persisten di dalam lingkungan. Kadmium (Cd) bisa berada di atmosfer,

tanah, dan perairan.37 

Kadmium di atmosfer berasal dari penambangan atau pengolahan bahan

tambang, peleburan, galvanisasi, pabrik pewarna, pabrik baterai, dan electroplating.

Kadmium di tanah berasal dari endapan atmosfer, debu, air limbah tambang, pupuk 

limbah lumpur, pupuk fosfat, dan pestisida, sedangkan kadmium di perairan berasal

dari endapan atmosfer, debu, air limbah tambang, air prosesing limbah, dan limbah

cair industri.38 

Kegiatan industri seperti pertambangan batu bara, pemurnian minyak,

pembangkit tenaga listrik dan energi minyak, pengecoran logam, banyak 

mengeluarkan limbah pencemaran, terutama pada logam-logam yang relatif mudah

menguap dan larut dalam air, seperti As, Cd, Pb dan Hg. Peristiwa yang menonjol

dan dipublikasikan secara meluas adalah peristiwa pencemaran kadmium (Cd) yang

menyebabkan penyakit serius pada orang di sekitar daerah pencemaran.39 

37Wahyu Widowati, A. Sastiono, dan R. Jususf R, op. cit ., h. 65.

38  Ibid.

39  Ibid.

Page 33: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 33/97

 

Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan

yang mengandung logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom

minamata, sebagai akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi. Di

Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan diteluk Jakarta juga memiliki

kandungan raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importer

dari Jepang karena dinilai memiliki kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi

ambang batas. Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri

disekitarnya40

 

d.  Toksisitas Logam Kadmium (Cd) 

Toksikologi adalah semua substansi yang digunakan, dibuat atau hasil dari

suatu formulasi dan produk sampingan dari industri yang masuk ke lingkungan dan

mempunyai kemampuan untuk menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif bagi

manusia.41 

Kadmium merupakan salah satu logam non esensial yang tingkat

ketoksisitasnya sangat tinggi. Logam ini ada dalam tanah secara alami melalui proses

antrapogenik.42

 

40  Logam Berat. Loc cit.

41Heryando Palar, op. cit., h. 4.

42C. A. Grant, dkk. Cadmium Accumulation In Crops, (Journal Plant Of Science, 1998) h.

78.

Page 34: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 34/97

 

Kadmium (Cd) belum diketahui fungsinya secara biologis dan di pandang

sebagai xenobiotik dengan toksisitas yang tinggi dan merupakan unsur lingkungan

yang persisten. Efek toksik Cd akan menunjukkan gejala yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu tingkat dan lamanya paparan, bentuk kimia dari logam berat

Cd, faktor penjamu Cd seperti halnya toksikan lainnya, dan faktor-faktor diet.43 

Kasus toksisitas kadmium dilaporkan tahun 1980-an dan kasus tersebut

semakin meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu kimia di akhir abad 20-an.

Sampai sekarang diketahui bahwa Cd merupakan logam berat yang paling banyak 

menimbulkan toksisitas pada makhluk hidup.44

 

Toksisitas kronis Cd bisa merusak sistem fisiologis tubuh, antara lain sistem

urinaria (ren), sistem respirasi (paru-paru), sistem sirkulasi (darah), dan jantung,

kerusakan sistem reproduksi, sistem saraf, bahkan dapat mengakibatkan kerapuhan

tulang. Toksisitas kronis Cd, baik melalui inhalasi maupun oral, bisa menyebabkan

kerusakan tubulus renalis, kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh ekskresi

berlebihan, protein berat molekul rendah, gagal ginjal, gangguan sistem

kardiovaskuler, gangguan sistem skeletal, menurunkan fungsi pulmo, empisema,

kehilangan mineral tulang yang disebabkan oleh disfungsi nefron ginjal,

43Wahyu Widowati, A. Sastiono, dan R. Jusuf R, op. cit ., h. 71-72.

44  Ibid.

Page 35: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 35/97

 

berkurangnya reabsorbsi Ca, dan terjadinya peningkatan ekskresi Ca yang

berpengaruh terhadap tulang.

45

 

Ion kadmium dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui dua jalan yaitu

saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Namun, absorbsi kadmium melalui

saluran pencernaan biasanya relatif kecil, yaitu sekitar (3-8) % dari total ion

kadmium yang dimakan, dibandingkan dengan absorbsi ion kadmium melalui saluran

pernapasan yang mencapai sekitar (25-50) %.46

 

Kadmium dapat menyebabkan pengubahan struktur tulang dan sakit sendi

tulang, penyakit prostate pada lelaki, muntah, kejang otot, kerusakan hati, disfungsi

ginjal dalam bentuk proteinuria dan glikosuria telah didapati di kalangan penduduk 

yang berumur 60 tahun ke atas dalam kawasan yang dicemari oleh kadmium.47

 

Kasus keracunan akut kadmium kebanyakan dari mengisap debu dan asap

kadmium, terutama kadmium oksida (CdO). Kadmium dapat menyebabkan

nefrotoksisitas (toksik ginjal), gangguan kardiovaskuler dan hipertensi. Keracunan

kronis Cd ini dilaporkan di daerah Toyama, sepanjang sungai Jinzu di Jepang, yang

menyebabkan penyakit itai-itai pada penduduk wanita berumur 40 tahun atau lebih.48 

45  Ibid ., h. 73.

46M. Ahsan, loc. cit.

47  Logam Berat. loc cit.

48 Darmono, Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Jakarta : Universitas Indonesia, 2001). h.

76.

Page 36: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 36/97

 

Penelitian terkini menyebutkan bahwa logam beracun kadmium dapat dibawa

ke dalam tubuh oleh seng yang terikat dalam protein (dalam hal ini adalah struktur

protein yang mengandung rantai seng). Seng dan kadmium berada dalam satu grup

dalam susunan unsur berkala, mempunyai bilangan oksidasi yang sama (+2), jika

terionisasi akan membentuk partikel ion yang berukuran hampir sama. Dari banyak 

kesamaan tersebut, maka kadmium dapat menggantikan rantai seng dalam banyak 

sistem biologi (organik). Ikatan kadmium dalam zat organik mempunyai kekuatan 10

kali lebih besar dibandingkan dengan seng jika terikat dalam zat organik. Sebagai

tambahan, kadmium juga dapat menggantikan magnesium dan kalsium dalam

ikatannya dengan struktur zat organik.

 D.  Tinjauan Umum Udang Windu (Penaeus monodon)

a.  Uraian Umum Udang Windu ( Penaeus monodon) 

Udang yang hidup di pertambakan air payau ada beberapa jenis. Secara alami,

benih udang masuk ke dalam tambak bersama air pasang dari laut sehingga populer

disebut udang laut. Berbagai udang (golongan krustasea) yang datang dari laut

terutama berasal dari keluarga Penaeidae.49

 

Udang windu adalah nama populer yang dikenal diseluruh wilayah Indonesia.

Sedangkan nama-nama lokal dari jenis udang ini adalah udang pancet, udang bago,

udang sotong atau lotong, udang baratan, dan udang tepus hanya dikenal di daerah

49S. Rachmatun Suyanto dan E. P. Takarina, Panduan Budidaya Udang Windu (Cet. 1.,

Jakarta : Penebar Swadaya, 2009), h. 5.

Page 37: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 37/97

 

tertentu saja. Sedangkan nama Internasional dan nama dagang udang windu adalah

tiger prawn lantaran berukuran besar dan warna tubuhnya bergaris-garis hitam-putih

melintang seperti harimau. Terkadang ada juga yang menyebutnya jumbo tiger prawn

untuk udang windu Yang umurnya ekstra besar, yakni mencapai 50 gram sampai

lebih dari 100 gram. Bahkan, induk-induk udang windu yang ditangkap di laut dalam

dapat mencapai berat badan 270 – 300 gr/ekor.50 

Beberapa daerah yang merupakan daerah penyebaran udang windu (P.

monodon), antara lain Sulawesi Selatan, Pantai Utara Jawa Tengah (Lasem sampai

Tuban), Jawa Timur, (Banyuwangi, Situbondo, Tuban dan Madura), DI Aceh, Nusa

Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.51

 

Habitat udang windu muda adalah wilayah pantai berair payau pada daerah

hutan bakau yang berlumpur dengan campuran pasir subur. Menjelang dewasa, udang

akan berpindah ke arah laut dalam , tempat udang tumbuh dewasa dan melakukan

perkawinan untuk selanjutnya bertelur di kedalaman laut 10  –  40 meter. Jumlah

telurnya dapat mencapai 500.000  –  1.000.000 butir, tergantung berat badan sang

induk.52

 

50S. Rachmatun Suyanto dan E. P. Takarina, op. cit ., h. 13.

51  Ibid., h. 27.

52  Ibid., h. 14.

Page 38: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 38/97

 

Tubuh udang terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang.

Bagian depan disebut bagian kepala, yang sebenarnya terdiri dari bagian kepala dan

dada yang menyatu. Oleh karena itu dinamakan kepala-dada (cephalothorax). Bagian

perut (abdomen) terdapat ekor di bagian belakangnya.53 

Kepala dada tertutup oleh kepala atau cangkang kepala (carapace) yang

berbentuk memanjang ke arah depan dan runcing yang bagian pinggirnya bergigi-gigi

yang disebut rostrum.54

 

Seluruh tubuhnya terdiri dari ruas-ruas (segmen) yang terbungkus oleh

kerangka luar (exoskeleton) yang terbuat dari bahan semacam zat tanduk (chitin)

yang diperkeras oleh bahan kapur (kalsium karbonat), kecuali pada bagian

sambungan ruas tubuh yang berdekatan. Dengan demikian udang dapat bergerak 

dengan leluasa dan lincah. Kepala dadanya terdiri dari 13 ruas, yaitu kepalanya

sendiri 5 ruas dan dada 8 ruas, sedangkan bagian perut terdiri dari 6 ruas. Tiap ruas

badannya mempunyai sepasang anggota badan beruas-ruas pula.55 

Di bawah cucuk kepalanya terdapat sepasang mata majemuk (mata faset)

yang bertangkai sehingga mata dapat digerak-gerakkan. Udang windu memiliki

sepasang insang terletak di kanan kiri sisi dalam kepala dan memiliki rambut-rambut

53R. Suyanto, Budidaya Udang (Jakarta : Penebar Swadaya, 1981). h. 30.

54  Ibid 

55M. Soetomo, Teknik Budidaya Udang Windu (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 1988). h.

15.

Page 39: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 39/97

 

halus yang terdapat pada ruas pertama kaki jalan yang dapat mengambil oksigen dari

udara bebas dan oksigen larut dari dalam air payau.

56

 

Udang windu memiliki sifat kanibalisme, yaitu apabila lapar dan makanan di

sekitarnya tidak tersedia ia cenderung memangsa sesama jenisnya, lebih-lebih pada

udang yang sedang ganti kulit. Biasanya udang yang sedang berganti kulit mencari

tempat untuk bersembunyi sehingga tidak diketahui oleh udang yang sedang

kelaparan atau predator. Untuk itu tambak perlu diberi rumpon sebagai pelindung.57

 

Dalam keadaan airnya kurang bagus dan kurang makanan, tubuh udang akan

menjadi lunak dan gembos karena itu daging udang hanya berisi air. Demikian pula

gerak-geriknya tidak lagi lincah. Udang windu bersifat nokturnal, aktif mencari

makanan pada malam hari, sedangkan pada siang hari sering hanya menempelkan diri

pada rumpon yang terdapat dalam air tambak atau membenamkan diri di dalam

lumpur. Sebaliknya, bila pada siang hari udang kelihatan gelisah, meloncat-loncat ini

berarti kehidupannya terganggu karena lingkungannya tidak lagi memenuhi

seleranya.58

 

Secara alami udang windu menyukai Molusca, kepiting-kepiting kecil, ikan-

ikan kecil sebagai makanannya (omnivora). Udang windu sangat sensitif terhadap

56  Ibid 

57  Ibid 

58  Ibid 

Page 40: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 40/97

 

pengaruh kebocoran tanggul. Apabila tanggul yang bocor, mereka berkumpul di situ

yang kemudian hanyut bersama air mengalir. Disamping itu, pada daerah yang bocor,

oksigen terlarut memenuhi kebutuhan hidup udang sehingga sangat disenanginya.

Udang windu bersifat euryhalin, yaitu sangat tahan terhadap perubahan kadar garam.

Udang windu juga bersifat eurythernal, yaitu tahan terhadap perubahan suhu malam

dan siang. Hanya masalahnya, bila suhu terlalu panas, kulit udang menjadi merah dan

tebal sehingga tidak menarik.59

 

Gambar 1. Morfologi Udang Windu ( Penaeus monodon)

Gambar di atas merupakan salah satu contoh hewan air yang terdapat di bumi

ini, selain itu di bumi ini juga terdapat beratus, beribu bahkan berjuta macam tumbuh-

tumbuhan dan berbagai jenis binatang yang hidup didarat, di laut (air) dan diangkasa

59 M. Soetomo, loc. cit.

Page 41: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 41/97

 

yang kesemuanya itu lengkap dengan anggota tubuh yang diperlukan masing-masing

pada proporsi (tempat) hidup dan kehidupannya.

Firman Allah SWT dalam Q.S Al Baqarah / 2 : 164.

                                                                                                                                                                  

                                                                        

 

Terjemahnya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam

dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,

dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan

bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,

dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

60 

Allah SWT telah menjadikan (menciptakan) manusia sebagai makhluk yang

paling mulia, sedangkan bumi dan seisinya atau alam sekitar itu diciptakan Tuhan

untuk kepentingan manusia. Karena itu segala apa yang ada didalam bumi ini

hendaklah diolah, diatur (bukan di rusak) dan dipelihara oleh manusia dengan sebaik-

baiknya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup manusia. Seperti misalnya apa

yang terpendam dalam bumi maupun yang tumbuh dan berada diatasnya, demikian

60Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya. h. 40.

Page 42: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 42/97

 

  juga segala apa yang terdapat dalam lautan, baik yang berupa tumbuh-tumbuhan

ataupun binatang, dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

b.  Taksonomi Udang Windu ( Penaeus monodon)

Udang windu dikenal juga sebagai udang bago, udang lotong, udang pancet,

udang liling, udang baratan, udang tepus, udang palaspas, udang userwedi. Dalam

dunia perdagangan ia menyandang beberapa nama seperti tiger prawn. Istilah tiger ini

munculnya karena corak tubuhnya berupa garis-garis loreng mirip harimau, tetapi

warnanya hijau kebiruan.61 

Kedudukan taksonomi udang windu menurut Brotowidjoyo (1989), adalah

sebagai berikut :

Phylum : Arthropoda

Class : Crustacea

Ordo : Decapoda

Famili : Penaedae

Genus : Penaeus

Species : Penaeus monodon62 

61K. Amri, Budidaya Udang Windu Secara Intensif (Jakarta : Agromedia : 2003). h. 35.

62Brotowidjoyo, Zoologi Umum (Solo : Tiga Serangkai). 1989.

Page 43: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 43/97

 

c.  Siklus Hidup Udang Windu 

Udang windu yang diperoleh di laut, dipelihara menjadi induk pada panti-

panti pembenihan menjelang dewasa udang akan berpindah ke arah laut dalam,

tempat udang tumbuh dewasa dan melakukan perkawinan untuk selanjutnya bertelur

dimana telurnya dapat mencapai 500.000  –  1.000.000. Selanjutnya telur-telur

tersebut akan mengambang menuju permukaan laut selama proses perkembangan

embrio. Akhirnya, embrio menetas di lingkungan dekat permukaaan laut. Embrio

udang windu yang baru menetas menjadi larva stadia nauplius, kemudian akan

terbawa oleh ombak ke arah pantai sambil bermetamorfosa menjadi stadia zoea, lalu

menjadi mysis yang memerlukan waktu sekitar 10 hari untuk berkembang.

Selanjutnya, mysis berubah menjadi stadia post larva. Post larva (PL) yang berumur

10  –  12 hari yaitu PL 10  –  PL 12 dikenal sebagai benur (benih urang atau benih

udang), telah sampai di wilayah hutan bakau atau estuaria yang berair payau.63

 

Udang dapat bertelur hampir sepanjang tahun tetapi puncaknya terjadi saat

peralihan musim yaitu antara musim kemarau ke musim hujan dan dari musim hujan

ke musim kemarau. Di wilayah Indonesia Barat, puncak musim benur jatuh pada

bulan November hingga februari dan bulan maret sampe awal juni. Di Indonesia

bagian timur, musim tersebut bergeser satu bulan lebih lambat. Perubahan iklim

63 Rachmatun Suyanto dan E. P. Takarina, op. cit., h. 14.

Page 44: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 44/97

 

dengan perbedaan suhu, intensitas sinar matahari, dan kadar garam yang berubah

secara spesifik menjadi perangsang bagi biota unruk berkembang biak di alam.

64

 

d.  Toksisitas Logam pada Crustacea

Jenis crustacea yang hidup di dalam air terdiri atas banyak spesies,

diantaranya yaitu udang, yang biasanya hidup di dasar air. Jenis organisme ini

pergerakannya relatif tidak secepat jenis ikan untuk dapat menghindar dari pengaruh

polusi logam dalam air. Karena diketahui bahwa udang bergerak dan mencari

makanannya di dasar air, sedangkan lokasi ini merupakan tempat endapan dari

berbagai jenis limbah, maka jenis crustacea ini merupakan indikator yang baik untuk 

mengetahui terjadinya polusi lingkungan.65

 

Logam masuk ke dalam tubuh crustacea melalui penetrasi membran

(membrane phenomenon) untuk golongan klas logam A, dan melalui ikatan dengan

protein (ligand binding) untuk logam klas B. Logam klas B biasanya masuk ke dalam

tubuh crustacea berturut-turut paling banyak melalui insang, saluran pencernaan, dan

kulit, sehingga insang dari jenis binatang beruas ini paling banyak menderita oleh

pengaruh toksisitas logam berat. Karena hewan crustacea ditutupi oleh kutikula yang

keras dari bahan kitin, penetrasi logam berat melalui kulit hanya sedikit sekali. Tetapi

bilamana terjadi periode moulting, kutikula lama dilepas, maka toksisitas logam

64  Ibid 

65Choirul, Teknologi Tepat Guna Tentang Budidaya Udang Windu.

http://choirul/how/ikan/udang windu.HTM) (17 Oktober 2009). h. 1.

Page 45: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 45/97

 

menjadi lebih kuat sehingga timbul banyak kematian. Sebelum proses moulting

terjadi, akan terlihat gejala erosi pada kutikula dan alat tambahan, seperti antena dan

antenula, dan menyebabkan nekrosis pada bagian tersebut.66

 

Aliran air yang mengandung logam dapat terakumulasi dalam sel insang dan

sebagian masuk ke dalam tubuh jenis crustacea tersebut, dan didistribusikan dalam

  jaringan. Masuknya ion logam melalui jaringan insang akan mengakibatkan hewan

air tersebut menjadi stress, sehingga terjadi perubahan konsumsi oksigen pada

 jaringan insang.67 

Di antara jenis logam yang diteliti ternyata kadmium merupakan logam yang

penetrasinya dan akumulasinya dalam jaringan tidak terpengaruh terhadap hadirnya

logam lain. Kadmium merupakan logam yang berpotensi tertimbun dalam jaringan

crustacea air selain merkuri.68 

E.  Tinjauan Umum Daerah Pertambakan Kecamatan Pangkajene 

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan selama ini juga dikenal sebagai

kabupaten pengahasil udang windu yang kesohor hingga ke berbagai daerah di

Sulawesi selatan. Untuk produksi budidaya tambak khusus udang windu mencapai

941 ton, dengan luasan areal tambak mencapai 10.185,30 ha pada tahun 2005.

66Darmono, op cit. h. 95-96.

67  Ibid 

68  Ibid 

Page 46: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 46/97

 

Kecamatan yang mempunyai areal tambak yang terluas di kecamatan Labakkang

dengan 2.569,63 ha dan Marang 2.457,37 ha serta Bungoro 1.054 ha.

69

 

Udang windu atau dalam bahasa Makassar disebut doang yang tersebar di

pasar tradisional kota Makassar, berasal dari kabupaten Pangkajene Kepulauan.

Pasalnya, potensi kedua hasil perikanan itu, hanya berkembang di daerah Pangkajene

yang jaraknya ±60 Km dari kota Makassar. Dengan potensi itu, berbagai kalangan

menyebutkan bahwa Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan termasuk daerah

penghasil udang windu di Sulawesi Selatan. Sektor perikanan termasuk sektor yang

cukup memberikan konstribusi besar terhadap kegiatan pembangunan Kabupaten

Pangkajene. Sektor itu makin dipacu menjadi sektor andalan, mengingat Kabupaten

Pangkajene memiliki perikanan darat yang cukup luas yakni tambak. 70 

Pangkajene adalah nama bagi kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan

Kabupaten Pangkep (ibukota kabupaten). Kecamatan ini sebelah selatanya berbatasan

dengan Kecamatan Balocci dan Minasate’ne, sebelah utaranya berbatasan dengan

Kecamatan Bungoro, dan sebelah baratnya berbatasan dengan Kecamatan Liukang

Tupabiring. Luas wilayah kecamatan ini adalah 45,339 km2, terdiri atas bentangan

69  Mengenal Kabupaten Pangkep. (http://pangkep.blogdrive.com/archive/1.html) (17 Oktober

2009). h. 1.

70  Ibid 

Page 47: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 47/97

 

kawasan pertanian, pertambakan dan wilayah pesisir yang menjadi mata pencaharian

utama masyarakatnya sebagai petani, penambak, dan nelayan.

71

 

Kecamatan Pangkajene terbagi atas 7 kelurahan yaitu kelurahan Anrong

Appaka, Bonto Perak, Tumampua, Mappasaile, Sibatua, jagong dan Tekolabbua.

Udang windu adalah udang yang menjadi ciri khas daerah ini yang banyak digemari

bukan hanya masyarakat setempat tetapi juga masyarakat yang berada di luar

Sulawesi Selatan. Hal ini dsebabkan karena rasanya yang enak dan gurih, kandungan

lemaknya hanya sedikit serta kandungan gizinya yang sangat tinggi diperkirakan.72.

71 Pangkajene. http://www.pangkep.go.id (Diakses 07 Oktober 2009). h. 1.

72  Ibid 

Page 48: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 48/97

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan

kandungan logam berat kadmium (Cd) pada udang windu (Penaeus monodon) di

pertambakan kecamatan Pangkajene.

 B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel tunggal yaitu kandungan

logam berat kadmium (Cd) pada udang windu (Penaeus monodon) yang dinyatakan

dalam satuan part permillion (ppm).

C. Defenisi Operasional Variabel  

Kandungan logam berat kadmium pada udang windu (Penaeus monodon)

adalah ukuran kuantitas kadar kadmium (Cd) dalam satuan ppm yang terkandung

dalam udang windu (Paneous monodon) yang diperoleh di pertambakan kecamatan

Pangkajene. Kadar konsentrasi cemaran logam berat kadmium (Cd) pada udang

windu (Paneous monodon) di pertambakan menurut Dirjen POM No.

03725/B/SK/VI/89 dan WHO ambang batasnya adalah 0,2 ppm. Diatas 0,2 ppm

sudah bersifat toksik jika dikonsumsi oleh masyarakat

Page 49: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 49/97

 

 D. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

1. Logam berat kadmium (Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap,

tidak larut dalam basah, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila

dipanaskan. Logam berat kadmium (Cd) merupakan salah satu logam non esensial

yang dapat menyebabkan keracunan akut dan kronis karena sifat dari logam berat

yang dapat terakumulasi dalam tubuh.

2. Udang windu (Penaeus monodon) atau biasa juga disebut tiger brawn adalah

hewan air yang termasuk dalam kelas Crustaceae yang dibudidayakan di

pertambakan kecamatan Pangkajene. Bagian-bagian tubuh dari udang windu

(Penaeus monodon) yang diperiksa adalah bagian kulit, otot dan kepala. Dengan

beratnya udang windu yakni 90 gram dan panjang 22,5 cm

3. Sampel udang windu (Penaeus monodon) diambil dari daerah pertambakan

kecamatan Pangkajene yang terdiri dari dua kelurahan yaitu kelurahan I dan

kelurahan II yang meliputi tiga titik pengambilan sampel yaitu pada tambak 

dengan lokasi dekat jalan raya, dekat sungai, dan dekat pemukiman penduduk 

yang dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2010.

4. Analisis kandungan kadmium (Cd) pada sampel udang windu (Penaeus monodon)

dilakukan di Instalasi Kimia Kesehatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar pada tanggal 07 – 30 Juni 2010.

Page 50: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 50/97

 

 E.  Prosedur Penelitian

1. 

Alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu, kompor listrik, cawan

porselin, cawan Petri, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tipe AA 6200, neraca

analitik, botol, spoit, labu ukur, oven, furnance 1400, dan corong.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu, sampel udang windu

(Penaeus monodon), larutan HNO3 pekat, kertas Whatman 42, aquadest, dan

aluminium foil.

3.  Prosedur Kerja

a.  Uji Pendahuluan

1.  Uji Sampel Sedimen Laut dan Sungai

Sampel sedimen laut dan sedimen sungai diambil sebanyak 10 mg, kemudian

di masukkan kedalam gelas kimia. Setelah itu, di tambahkan HNO3 pekat sebanyak 

10 ml kemudian di dekstruksi di atas hot plate. Setelah sampel dingin kemudian di

tambahkan aquadest sebanyak 50 ml lalu di saring menggunakan kertas whatman -42.

Hasil filtrat kemudian di masukkan kedalam botol lalu dianalisis menggunakan

Spektrofotemer Serapan Atom (SSA) Tipe AA 6200.

Page 51: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 51/97

 

2.  Uji Sampel Air Laut dan Sungai

Sampel air laut dan air sungai diambil sebanyak 50 ml, kemudian dimasukkan

kedalam gelas ukur. Setelah itu di tambahkan HNO3 pekat sebanyak 5 ml dan H2SO4

pekat sebanyak 2,5 ml, lalu di dekstruksi di ruang asam hingga volume sampel

menjadi 15 ml. Sampel kemudian di dinginkan kemudian di tambahkan aquadest

sebanyak 50 ml. Sampel disaring menggunakan kertas whatman -42, hasil filtrat di

masukkan kedalam botol kaca lalu dianalisis menggunakan Spektrofotemer Serapan

Atom (SSA) Tipe AA 6200.

b.  Uji Kadar Kadmium (Cd) pada Udang windu 

1.  Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel udang windu (Penaeus monodon) dilakukan secara

purpose random sampling yang meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan I dan Kelurahan

II, dimana setiap kelurahan terdiri atas 3 titik pengambilan sampel yaitu daerah dekat

 jalan raya, dekat sungai dan daerah dekat pemukiman penduduk pada masing-masing

lokasi penelitian dengan cara mengambil langsung di lokasi pertambakan. Setiap

lokasi diambil sebanyak 5 ekor udang windu yang homogen menurut beratnya udang

windu yakni 90 gram dengan panjang 22,5 cm dan dianggap satu sampel

(dikompositkan).

Page 52: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 52/97

 

2.  Persiapan Analisis Kandungan Logam Kadmium

Sampel yang di ambil terlebih dahulu di bersihkan dari kotoran yang melekat,

lalu di bilas dengan aquadest. Setelah bersih, sampel tersebut di potong untuk 

memisahkan organ kulit, otot, dan kepala. Selanjutnya, masing  –  masing organ

sampel di masukkan kedalam cawan petri yang telah di beri label. Sampel kemudian

di timbang menggunakan neraca analitik sebanyak 10 gr lalu di masukkan ke dalam

cawan porselin. Sampel yang ada di dalam cawan porselin kemudian di masukkan ke

dalam furnance tipe 1400 dan tipe 48000 untuk di abukan selama 2 jam. Setelah itu,

sampel di dinginkan lalu di tambahkan HNO3 pekat kemudian di dekstruksi di atas

hot plate selama 1 jam. Sampel yang telah di dekstruksi kemudian di dinginkan, lalu

di tambahkan 50 ml aquedest. Sampel di saring menggunakan kertas Whatman -42

dan hasil filtrat di tampung dalam botol kaca,

3.  Pengukuran Konsentrasi Kadmium

Pengukuran konsentrasi kadmium dengan menggunakan metode SSA

(Spectofotometri Serapan Atom) dilakukan di Laboratorium pada Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.

4.  Perhitungan Kadar Logam Kadmium (Cd) Tiap Sampel

Kadar logam kadmium (Cd) pada sampel yang tertera pada tabel diperoleh

dari perhitungan yang terdapat pada lampiran 2 dengan menggunakan rumus

perhitungan sebagai berikut :

Page 53: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 53/97

 

Keterangan :

C : Kandungan logam dalam sampel (µg/gr atau ppm)

c : Konsentrasi larutan sampel (ppm)

V : Volume penetapan/ pangencer (ml)

a : Berat sampel basah (gram)

Sumber : Pedoman perhitungan kadar logam berat sampel, Instalasi Kimia

Kesehataan Laboratorium kesehatan Makassar.2010

 F.  Analisis Data

Data yang diperoleh diolah secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar

dengan parameter yaitu kadar kadmium (Cd) pada bagian kulit, otot, dan kepala

udang windu (Penaeus monodon).

c x V

C =

Page 54: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 54/97

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 A.  Hasil Penelitian

Penelitian ini diawali dengan uji pendahuluan dengan menganalisa kadar

kadmium pada sedimen laut dan sungai serta kadar kadmium pada air laut dan air

sungai yang disajikan pada tabel 1 dan gambar 2 serta tabel 2 dan gambar 3.

1. Sampel Sedimen Laut dan Sungai

Tabel 1. Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Sedimen Laut dan Sungai

No. Nama Sampel Kadar Cd (ppm)

1

2..

.

Sedimen Laut (SL)

Sedimen Sungai (SS)

0.2015

0.0670

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Page 55: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 55/97

 

Gambar 2. Histogram Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Sedimen Laut dan

Sungai

2. Sampel Air Laut dan Air sungai

Tabel 2. Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Air Laut dan Sungai

No. Nama Sampel Kadar Cd (ppm)

1.

2.

Air Laut (AL)

Air Sungai (AS)

0.0015

0.0012

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Page 56: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 56/97

 

Gambar 3. Histogram Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Air Laut dan Sungai

Analisis kadar logam kadmium (Cd) yang dilakukan pada udang windu yang

diperoleh dari daerah pertambakan di dua kelurahan yakni Kelurahan I dan Kelurahan

II disajikan pada tabel 3 dan gambar 4 (sampel kulit), tabel 4 dan gambar 5 (sampel

otot), tabel 5 dan gambar 6 (sampel kepala) seperti tampak berikut ini:

Page 57: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 57/97

 

3. Sampel Kulit

Tabel 3. Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kulit Udang Windu

No. Kode Sampel Kadar Cd (ppm)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

K1

K2

K3

K4

K5

K6

0.053

0.026

0.036

0.024

0.025

0.028

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Keterangan :

  K1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya

  K2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  K3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk 

  K4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya

  K5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai

  K6  : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk 

Page 58: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 58/97

 

Gambar 4. Histogram Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kulit Udang Windu

4. Sampel Otot

Tabel 4. Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Otot Udang Windu

No. Kode Sampel Kadar Cd (ppm)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

O1

O2

O3

O4

O5

O6

0.042

0.029

0.018

0.034

0.019

0.024

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Page 59: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 59/97

 

Keterangan : 

  O1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya

  O2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  O3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk 

  O4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya

  O5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai

  O6  : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk 

Gambar 5. Histogram Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Otot Udang Windu

Page 60: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 60/97

 

5. Sampel Kepala

Tabel 5. Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kepala Udang Windu

No. Kode Sampel Kadar Cd (ppm)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

K’1 

K’2 

K’3 

K’4 

K’5 

K’6 

0.017

0.022

0.016

0.020

0.023

0.031

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Keterangan :

  K’1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya 

  K’2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  K’3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk  

  K’4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya 

  K’5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai 

  K’6 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk 

Page 61: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 61/97

 

Gambar 6. Histogram Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kepala Udang Windu

Rata-rata kadar logam berat kadmium (Cd) tiap organ (kulit, otot, dan kepala)

ditampilkan pada tabel 6 dan gambar7 berikut :

Tabel 6. Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Masing-masing Organ

Udang Windu

No. Organ Kadar Rata-rata Cd (ppm)

1.

2.

3.

Kulit

Otot

Kepala

0.053

0.042

0.031

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Page 62: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 62/97

 

Gambar 7. Histogram Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Masing-

masing Organ Udang Windu

Rata-rata kadar Cd pada kulit, otot, dan kepala berdasarkan lokasi

pengambilan sampel ditampilkan pada tabel 7, 8, 9 dan gambar 8, 9, 10, sedangkan

rata-rata kadar Cd pada lokasi pengambilan sampel ditampilkan pada tabel 10 dan

gambar 11 berikut :

Page 63: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 63/97

 

1.  Kulit Udang Windu

Tabel 7. Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kulit Udang Windu

Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel

No. Lokasi Kadar Cd (ppm)

1.

2.

Kelurahan I

Kelurahan II

0.038

0.025

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Gambar 8. Histogram Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kulit

Udang Windu Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel

Page 64: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 64/97

 

2.  Otot Udang Windu

Tabel 8. Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Otot Udang Windu

Berdasarkan Lokasi Pengambilan sampel

No. Lokasi Kadar Cd (ppm)

1.

2.

Kelurahan I

Kelurahan II

0.018

0.024

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Gambar 9. Histogram Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Otot

Udang Windu Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel

Page 65: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 65/97

 

3. 

Kepala Udang Windu

Tabel 9. Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kepala Udang Windu

Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel

No. Lokasi Kadar Cd (ppm)

1.

2.

Kelurahan I

Kelurahan II

0.029

0.025

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Gambar 10. Histogram Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kepala

Udang Windu Berdasarkan Lokasi Pengambilan Sampel

Page 66: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 66/97

 

Tabel 10. Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kedua Lokasi

Pengambilan Sampel

No. Lokasi Kadar Cd (ppm)

1.

2.

Kelurahan I

Kelurahan II

0.028

0.024

Sumber : Hasil Analisa Instalasi Kimia Kesehatan Laboratorium kesehatan

 Makassar, 2010

Gambar 11. Histogram Kadar Rata-rata Logam Berat Kadmium (Cd) pada Kedua

Lokasi Pengambilan Sampel

 B.  Pembahasan 

Page 67: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 67/97

 

Berdasarkan data hasil pengamatan tabel 1 pada uji pendahuluan terlihat

bahwa hasil analisis pada sampel sedimen laut dan sungai mengandung logam berat

kadmium (Cd). Sampel sedimen laut mempunyai kadar Cd lebih tinggi yakni 0.2015

ppm dibanding sedimen sungai dengan kadar Cd 0.0670 ppm. Berdasarkan Reseau

 National d’ Observation dan Afrisal (2000) ambang batas sedimen laut dan sungai

adalah 0.1 – 2 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa sedimen air laut melewati ambang

batas sedangkan sediman air sungai masih di bawah ambang batas. Dimana

kandungan logam dalam sedimen sangat berpengaruh terhadap bioakumulasi logam

Cd, karena udang windu ini selalu bergerak di dasar laut.

Sedangkan tabel 2 pada sampel air laut dan air sungai mangandung logam

berat kadmium (Cd) 0.0015 ppm dan 0.0012 ppm. Dimana pada air laut telah

melewati ambang batas yang ditetapkan oleh WHO sebesar 0.11 ppb/0.0001 ppm

sedangkan air sungai masih dibawah ambang batas yang ditetapkan Peraturan

Pemerintah R.I No. 82 tahun 2001 yakni sebesar 0.1 ppm.

Kandungan logam Cd dalam air sangat tergantung pada asal sumber air (air

laut dan air sungai). Air sungai di daerah hulu mungkin kandungan logamnya akan

berbeda dengan air sungai dekat muara. Hal ini disebabkan dalam perjalanannya air

tersebut mengalami beberapa kontaminasi, baik karena erosi maupun pencemaran

dari sepanjang tepi sungai. Kandungan air laut juga berbeda-beda, seperti di daerah

pantai, daerah dekat muara dan daerah laut lepas. Biasanya, daerah pantai memiliki

kandungan logam lebih tinggi daripada daerah laut lepas. Pada air laut di lautan lepas

Page 68: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 68/97

 

kontaminasi logam biasanya terjadi secara langsung dari atmosfer atau karena

tumpahan minyak dan kapal sedangkan disekitar pantai kontaminasi logam

kebanyakan berasal dari mulut sungai yang terkontaminasi oleh limbah buangan

industri atau pertambangan. Pada air tawar yang biasanya mengalir ke sungai, logam

yang terkandung didalamnya biasanya berasal dari buangan air limbah erosi, dan dari

udara secara langsung. Air tawar yang mengalir ke sungai ini biasanya mengandung

material anorganik dan organik yang mengambang lebih banyak. Material tersebut

mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi logam, sehingga pencemaran logam

pada air sungai lebih mudah terjadi.73Air laut dan air sungai ini yang dialirkan oleh

para petani tambak ke tambak-tambak untuk digunakan sebagai sumber air untuk 

pembudidayaan udang windu.

Nilai rata-rata kadar Cd yang diamati pada udang windu masih dibawah

ambang batas yang ditetapkan Dirjen POM No. 03725/B/SK/VI/89 dan WHO yaitu

sebesar 0.2 ppm. Seperti tampak pada tabel 3-5, terlihat bahwa semua sampel udang

windu yang diperoleh di pertambakan yang berasal dari dua kelurahan yakni

kelurahan I dan kelurahan II terdiri dari tiga titik pengambilan sampel yakni pada

daerah didekat jalan raya, didekat sungai dan dekat pemukiman mengandung logam

berat kadmium (Cd).

73Darmono, Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup (Jakarta: Universitas Indonesia,

1995). h. 21-22.

Page 69: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 69/97

 

Data yang diperoleh pada tabel 3 menunjukkan bahwa pada sampel kulit

udang windu pada kelurahan I didekat jalan raya mempunyai kadar Cd paling tinggi

dibanding yang lain yakni 0.053 ppm. Sedangkan yang mempunyai kadar Cd

terendah yakni pada sampel kulit udang windu pada kelurahan II didekat jalan raya

yakni 0.024 ppm.

Pada tabel 4 terlihat bahwa otot udang windu yang berasal dari kelurahan I

didekat jalan raya memiliki kadar yang paling tinggi mencapai 0.042 ppm dibanding

sampel udang windu yang lain. Sedangkan pada tabel 5 terlihat bahwa pada sampel

kepala udang windu yang berasal dari kelurahan II didekat pemukiman memiliki

kadar yang lebih tinggi mencapai 0.031 ppm bila dibandingkan dengan sampel udang

windu dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk 0.016 ppm yang memiliki kadar

logam kadmium yang terendah.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 6, maka dapat terlihat bahwa udang

windu yang paling banyak menyerap logam berat Cd yaitu pada bagian kulit sebesar

0.053 ppm dan yang paling sedikit menyerap logam berat Cd yaitu pada bagian

kepala sebesar 0.031 ppm.

Logam masuk ke dalam tubuh crustacea melalui penetrasi membran

(membrane phenomenon) untuk golongan klas logam A, dan melalui ikatan dengan

protein (ligand binding) untuk logam klas B. Logam klas B biasanya masuk ke dalam

tubuh crustacea berturut-turut paling banyak melalui insang, saluran pencernaan, dan

Page 70: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 70/97

 

kulit. Karena udang windu ditutupi oleh kutikula yang keras dari bahan kitin, maka

penetrasi logam melalui kulit hanya sedikit. Tetapi bila kutikula lama dilepas, maka

toksisitas logam menjadi lebih kuat melalui kulit sehingga dapat menimbulkan

banyak kematian.74 

Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 10, dapat terlihat bahwa rata-rata

kadar Cd pada tiap lokasi yakni kelurahan I memiliki kadar Cd lebih tinggi yakni

senilai 0.028 ppm dibandingkan dari kelurahan II senilai 0.024 ppm. Hal ini

disebabkan karena kelurahan I merupakan kelurahan yang padat penduduknya, dan

paling banyak dilalui oleh jalur trasportasi darat seperti motor dan mobil.

Berdasarkan teori, diketahui bahwa emisi kendaraan bermotor yang berasal dari

penggunaan bahan bakar minyak dan campuran logam lainnya serta pembuangan

sampah rumah tangga yang dilakukan oleh penduduk setempat secara individual juga

berpotensi meningkatkan kadar kontaminasi logam berat khususnya Kadmium (Cd).75 

Kadar logam kadmium yang diperoleh dari keseluruhan sampel bervariasi.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan asal sumber air, letak lokasi, proses

pengolahan dan pembudidayaan udang windu khususnya di pertambakan kecamatan

Pangkajene yang dapat mempengaruhi peningkatan dan penurunan kandungan logam

kadmium (Cd) dalam tambak. Berdasarkan dengan teori telah diketahui bahwa

74Darmono, Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Jakarta : Universitas Indonesia, 1995). h.

96.

75Suprihanto Notodarmojo. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. (Bandung : Institut Teknologi

Bandung, 2005) h. 144.

Page 71: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 71/97

 

banyak penelitian mengenai pengaruh logam kadmium terhadap jenis krustasea yang

derajat akumulasi logam kadmium ke dalam jaringan krustasea tersebut tergantung

pada kondisi air lingkungan sekitarnya, yaitu sifat fisik dan kimia air, misalnya kadar

garam, pH, dan temperatur.

Akumulasi logam dalam jaringan krustasea juga sangat tergantung pada jenis

logam dan spesies hewan. Pada udang Penaeus laju akumulasi Cd dalam otot, kulit,

dan hepatopankreas terus naik sesuai dengan kenaikan konsentrasi Cd dalam air. Pada

udang tersebut Cd terakumulasi paling besar dalam hepatopankreas, kemudian dalam

kulit dan paling kecil dalam otot. Penelitian lain melaporkan juga bahwa 90% dari Cd

di absorpsi dan tertimbun dalam hepatopankreas udang kecil Palaemon elegans,

sehingga akumulasi dalam jaringan naik dengan nyata sesuai lama waktu ekspose

dalam air yang tercemar.76

 

Adanya kadar kadmium yang terkandung pada sampel udang windu tersebut

meskipun pada kadar yang relatif rendah, selain bersumber dari kandungan alami

tanah, diduga juga bersumber dari aktivitas rumah tangga (pemukiman penduduk).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Miller dalam Palar (1994) yang

mengungkapkan bahwa presentase kandungan kadmium yang masuk ke teluk New

York berasal dari limbah rumah tangga dan limbah cair industri.

76 Darmono, loc cit. 

Page 72: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 72/97

 

Rendahnya kandungan kadmium pada jaringan sampel udang windu tersebut

bukan merupakan indikasi perbaikan kualitas lingkungan tempat dibudidayakannya

udang windu tersebut. Walaupun kandungan logam berat kadmium dalam udang

windu masih relatif rendah dan masih aman untuk dikonsumsi saat ini, namun perlu

diwaspadai untuk di masa-masa mendatang karena logam kadmium akan

terakumulasi secara terus-menerus sehingga akan terus meningkat kandungannya

dalam jaringan tubuh seiring dengan lama hidup organisme tersebut sehingga

kandungannya akan semakin tinggi dan diekskresikan dalam jumlah yang sangat

sedikit.77 

Akumulasi tersebut dapat terus berlangsung melalui rantai makanan sehingga

manusia sebagai konsumen sangat berpotensi mengakumulasi logam berat yang

bersumber dari makanan, maupun dari berbagai aktivitas. Jika kandungan kadmium

mencapai konsentrasi yang tinggi pada tubuh manusia akan menyebabkan gangguan

kesehatan.

77 Darmono, Logam Dalam Sistem Biologi makhluk Hidup (Jakarta: Universitas Indonesia,

1995).

Page 73: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 73/97

 

BAB V

PENUTUP

 A.  Kesimpulan 

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka

dapat disimpulkan bahwa udang windu yang diperoleh di pertambakan kecamatan

Pangkajene mengandung logam berat kadmium (Cd). Masing-masing pada kulit

0.053 ppm, pada otot 0.042 ppm, dan pada kepala 0.031 ppm.

 B.  Saran

1.  Disarankan kepada para peneliti selanjutnya agar lebih memahami prosedur kerja

agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membuat hasil pengujian tidak tepat.

2.  Disarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi udang windu

(Penaeus monodon) karena konsentrasi kadmium akan bertambah dan

terakumulasi dalam tubuh manusia.

3.  Untuk mengantisipasi peningkatan pencemaran lingkungan khususnya lingkungan

pertambakan, sebaiknya para nelayan lebih memperhatikan cara pengolahan lahan

yang baik.

Page 74: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 74/97

 

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. Kimia Lingkungan. Jakarta : Andi Yogyakarta, 2004.

Ahsan, M.   Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Pada Ikan Mujair (Tillopia

mossambica)   Hasil Tangkapan Dari Muara Sungai Tallo Palopo.  ”Skripsi

Sarjana, FMIPA UNM, Makassar, 2001.

Amri, K. Budidaya Udang Windu Secara Intensif . Jakarta : Agromedia, 2003.

 Bahaya Cemaran Logam Berat . http://pikiran rakyat cybermedia (Diakses pada

tanggal 17 Oktober 2009).

  Bahaya Pencemaran Logam Berat Dalam Air

  http://adinfobogor.blogspot.com/2008/1/Bahaya-pencemaran-logam-berat-

dalam-air_31 html (Diakses pada tanggal 17 Oktober 2009).

Brotowidjoyo. Zoologi Umum. Solo : Tiga Serangkai, 1989.

Connel, D. W dan G. J. Miller. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemar. Penerjemah

Yanti Koestoer dan Sahati. Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1995.

Choirul. Teknologi Tepat Guna Tentang Budidaya Udang Windu. 

http://choirul/how/ikan/udang windu.html (Diakses pada tanggal 17 Oktober2009).

Darmono.   Logam Dalam Sistem Biologi makhluk Hidup. Jakarta : Universitas

Indonesia, 1995.

Darmono. Lingkungan Hidup dan P:encemaran. Jakarta : Universitas Indonesia,

2001.

Departemen Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya. 

Page 75: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 75/97

 

Grant, C. A., Bailey, L. D., & Selles. F., Cadmium Accumulation In Crops,  Journal

Plant Of Science. 78(1), 1998.

  Logam Berat . http://id.wikipedia.org/wiki/logam (Diakses pada tanggal 17

Oktober 2009).

 Logam Berat. http://dbp.gov.my/Mab.2000/penerbit/Rampak/pdt (Diakses pada

tanggal 17 Oktober 2009).

  Mengenal Kabupaten Pangkep.http://pangkep.blogdrive.com/archive/1.html

(Diakses pada tanggal 17 Oktober 2009).

Miller dan Conner, Kimia dan Ekotoksikologi Pencemar. Penerjemah Yanti Koestoer

dan Sahati. Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1995.

Mursyidin H. Didin. Lingkungan. Banjar Baru : Unlam, 2008.

Notodarmojo, S. Pencemaran Tanah dan Air Tanah. Bandung : ITB, 2005.

Nursanti.  Analisis Kandungan Logam Krom (Cr) dan ammonium di Perairan Pantai

  Losari dan PT. KIMA Palopo. Makassar, Jurusan Kimia UniversitasHasanuddin, 2004.

Palar, H. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Pandia Setiaty, Husin Amir, dan Masyithah Zuhrina. Kimia Lingkungan. Jakarta :

Pembinaan dan Pengabdian Masyarakat, 1996.

Pangkajene. http://www.pangkep.go.id (Diakses 07 Oktober 2009).

Pencemaran. http://earth2.eco.tut.ac.jp/pub/member/asep/plo/(Diakses pada tanggal17 Oktober 2009).

Pomalingo Nelson. Pengetahuan Lingkungan. Konsorsium Perguruan Tinggi

Kawasan Timur Indonesia. 2007.

Profil Kabupaten Pangkep

  http://daerah1.ampl.or.id/index.php?id=53&option=com_content&task=view

(Diakses pada tanggal 17 Oktober, 2009).

Suyanto, R. Budidaya Ikan Bandeng. Jakarta : Penebar Swadaya, 1981.

Page 76: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 76/97

 

Suyanto, R. Panduan Budidaya Udang Windu. Jakarta : Penebar Swadaya, 2009.

Soetomo, M. Teknik Budidaya Ikan Bandeng. Bandung : Sinar Baru Algensindo,1988.

Widowati, Wahyu, A. Sastiono, dan R. Jusuf R.  Efek Toksik Logam. Bandung : AdiYogyakarta, 2008.

Page 77: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 77/97

 

Lampiran 1

Tabel 10. Data Konsentrasi Larutan Standar

Action Sample ID Absorban Conc. (ppm)

1

2

3

4

5

6

BLK

STD

STD

STD

STD

STD

2.0000 ppm

4.0000 ppm

6.0000 ppm

8.0000 ppm

10.0000 ppm

0.0024

0.3474

0.6473

0.9542

1.1034

1.6541

2.0000

4.0000

6.0000

8.0000

10.0000

  Pembuatan larutan baku induk Cd 50 ppm 

Larutan standar Cd murni 100 ppm dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam

labu ukur 50 ml yang berisi aquadest.

  Pembuatan deret larutan standar 

Konsentrasi larutan standar yang digunakan yakni 0.02; 0.04; 0.06; 0.08; dan

0.1 ppm yang diperoleh dari hasil perhitungan sebagai berikut:

2 ppm : 2 x 50 ml = 100 = 1 ml 

100 100

Page 78: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 78/97

 

4 ppm : 4 x 50 ml = 200 = 2 ml 

100 100

6 ppm : 6 x 50 ml = 300 = 3 ml 

100 100

8 ppm : 8 x 50 ml = 400 = 4 ml 

100 100

10 ppm : 10 x 50 ml = 500 = 5 ml 

100 100

Masing-masing dilarutkan ke dalam 50 ml aquadest dan ditambahkan larutan HNO3 

2 %. 

Page 79: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 79/97

 

Lampiran 2 

Perhitungan Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Udang Windu

Kadar logam berat Kadmium (Cd) pada sampel diperoleh dengan

menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

C = c x V

a

Keterangan : C : Kadar logam dalam sampel (ppm) atau (µg/g)

c : Konsentrasi larutan sampel (ppm) atau (µg/g)

V : Volume penetapan/pengencer (ml)

a : Berat sampel basah (g)

1. Uji Pendahuluan

a. Air Laut dan Sungai

1). Air LautPembacaan I + Pembacaan II = 0.0016 ppm + 0.0015 ppm = 0.0015 ppm

2 2

2). Air Sungai

Pembacaan I + Pembacaan II = 0.0012 ppm + 0.0012 ppm = 0.0012 ppm

2 2

b. Sedimen Laut Dan Sungai

1). Sedimen Laut

Pembacaan I

C = 0.0403 µg/ml x 50 ml = 2.015µg = 0.2015 µg/g

10 g 10 g

Page 80: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 80/97

 

Pembacaan II

C = 0.0403 µg/ml x 50 ml = 2.015µg = 0.2015 µg/g

10 g 10 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.2105 µg/g + 0.2105 µg/g = 0.2105 µg/g

2

2). Sedimen Sungai

Pembacaan I

C = 0.0133 µg/ml x 50 ml = 0.665µg = 0.0665 µg/g

10 g 10 g

Pembacaan II

C = 0.0135 µg/ml x 50 ml = 0.675µg = 0.0675 µg/g

10 g 10 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.0665 µg/g + 0.0675 µg/g = 0.0670 µg/g

2

Page 81: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 81/97

 

2. Sampel Udang Windu

a. Kulit

1). KI

Pembacaan I

C = 0.0064 µg/ml x 50 ml = 0.32 µg = 0.059 µg/g

5.41g 5.41g

Pembacaan II

C = 0.0051 µg/ml x 50 ml = 0,0825 µg = 0.047 µg/g

5.41 g 5.41 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.059 µg/g + 0.047 µg/g = 0.053 µg/g

2

2). K2

Pembacaan I

C = 0.0043 µg/ml x 50 ml = 0.215 µg = 0.029 µg/g

7.18 g 7.18 g

Pembacaan II

C = 0.0034 µg/ml x 50 ml = 0.17 µg = 0.023 µg/g

7.18 g 7.18 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 82: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 82/97

 

C = 0.029 µg/g + 0.023 µg/g = 0.026 µg/g

2

3). K3

Pembacaan I

C = 0.0075 µg/ml x 25 ml = 0.186 µg = 0.048 µg/g

3.93 g 3.93 g

Pembacaan II

C = 0.0038 µg/ml x 25 ml = 0.095 µg = 0.024µg/g

3.93 g 3.93g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.048 µg/g + 0.024 µg/g = 0.036 µg/g

2

4). K4

Pembacaan I

C = 0.0031 µg/ml x 25 ml = 0.077 µg = 0.021 µg/g

3.60 g 3.60 g

Pembacaan II

C = 0.0039 µg/ml x 25 ml = 0.017 µg = 0.027 µg/g

3.60 g 3.60 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 83: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 83/97

 

C = 0.021 µg/g + 0.027 µg/g = 0.024 µg/g

2

5). K5

Pembacaan I

C = 0.0030 µg/ml x 25 ml = 0.075 µg = 0.017 µg/g

4.41 g 4.41 g

Pembacaan II

C = 0.0059 µg/ml x 25 ml = 0,0475 µg = 0.033 µg/g

4.41 g 4.41 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.017 µg/g + 0.033 µg/g = 0.025 µg/g

2

6). K6

Pembacaan I

C = 0.0024 µg/ml x 50 ml = 0.12 µg = 0.017 µg/g

7.05 g 7.05 g

Pembacaan II

C = 0.0055 µg/ml x 50 ml = 0.275 µg = 0.039 µg/g

7.05 g 7.05 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 84: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 84/97

 

C = 0.017 µg/g + 0.039 µg/g = 0.028 µg/g

2

b. Otot

1). O1

Pembacaan I

C = 0.0075 µg/ml x 50 ml = 0.375 µg = 0.037 µg/g

10.07 g 10.07 g

Pembacaan II

C = 0.0096 µg/ml x 50 ml = 0.48 µg = 0.047 µg/g

10.07 g 10.07 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.0037 µg/g + 0.0047 µg/g = 0.042 µg/g

2

2). O2

Pembacaan I

C = 0.0058 µg/ml x 50 ml = 0.29 µg = 0.028 µg/g

10.03 g 10.03 g

Pembacaan II

C = 0.0064 µg/ml x 50 ml = 0.32 µg = 0.031 µg/g

10.03 g 10.03 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 85: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 85/97

 

C = 0.028 µg/g + 0.031 µg/g = 0.029 µg/g

2

3). O3

Pembacaan I

C = 0.0043 µg/ml x 50 ml = 0.215 µg = 0.020 µg/g

10.25 g 10.25 g

Pembacaan II

C = 0.0034 µg/ml x 50 ml = 0.17 µg = 0.016 µg/g

10.25 g 10.25 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.020 µg/g + 0.016 µg/g = 0.018 µg/g

2

4). O4

Pembacaan I

C = 0.0076 µg/ml x 50 ml = 0.38 µg = 0.037 µg/g

10.07 g 10.07 g

Pembacaan II

C = 0.0065 µg/ml x 50 ml = 0.325 µg = 0.032 µg/g

10.07 g 10.07 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 86: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 86/97

 

C = 0.037 µg/g + 0.032 µg/g = 0.034 µg/g

2

5). O5

Pembacaan I

C = 0.0029 µg/ml x 50 ml = 0.145 µg = 0.014 µg/g

10.26 g 10.26 g

Pembacaan II

C = 0.0052 µg/ml x 50 ml = 0.26 µg = 0.025 µg/g

10.26 g 10.26 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.014 µg/g + 0.025 µg/g = 0.019 µg/g

2

6). O6

Pembacaan I

C = 0.0062 µg/ml x 50 ml = 0.31 µg = 0.030 µg/g

10.31 g 10.31g

Pembacaan II

C = 0.038 µg/ml x 50 ml = 0.19 µg = 0.018 µg/g

10.31 g 10.31g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 87: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 87/97

 

C = 0.030 µg/g + 0.018 µg/g = 0.024 µg/g

2

c. Kepala

1). K’1 

Pembacaan I

C = 0.0021 µg/ml x 50 ml = 0.105 µg = 0.012 µg/g

8.17 g 8.17 g

Pembacaan II

C = 0.0036 µg/ml x 50 ml = 0.18 µg = 0.022 µg/g

8.17 g 8.17 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.012 µg/g + 0.022 µg/g = 0.0017 µg/g

2

2). K’2 

Pembacaan I

C = 0.0049 µg/ml x 50 ml = 0.245 µg = 0.025 µg/g

9.80 g 9.80 g

Pembacaan II

C = 0.0039 µg/ml x 50 ml = 0.195 µg = 0.019 µg/g

9.80 g 9.80 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 88: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 88/97

 

C = 0.025 µg/g + 0.019 µg/g = 0.022 µg/g

2

3). K’3 

Pembacaan I

C = 0.0030 µg/ml x 50 ml = 0.15 µg = 0.014 µg/g

10.30 g 10.30 g

Pembacaan II

C = 0.0041 µg/ml x 50 ml = 0.205 µg = 0.019 µg/g

10.30 g 10.30 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.014 µg/g + 0.019 µg/g = 0.016 µg/g

2

4). K’4 

Pembacaan I

C = 0.0030 µg/ml x 50 ml = 0.15 µg = 0.014 µg/g

10.35 g 10.35 g

Pembacaan II

C = 0.0056 µg/ml x 50 ml = 0.28 µg = 0.027 µg/g

10.35 g 10.35 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 89: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 89/97

 

C = 0.014 µg/g + 0.027 µg/g = 0.020 µg/g

2

5). K’5 

Pembacaan I

C = 0.0058 µg/ml x 50 ml = 0.29 µg = 0.028 µg/g

10.11g 10.11 g

Pembacaan II

C = 0.0040 µg/ml x 50 ml = 0,605 µg = 0.019 µg/g

10.11g 10.11 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

C = 0.028 µg/g + 0.019 µg/g = 0.023 µg/g

2

6). K’6 

Pembacaan I

C = 0.0048 µg/ml x 50 ml = 0.24 µg = 0.036 µg/g

6.52 g 6.52 g

Pembacaan II

C = 0.0038 µg/ml x 50 ml = 0.17 µg = 0.026 µg/g

6.52g 6.52 g

Kadar rata-rata kandungan logam kadmium (Cd) adalah :

C = C1 + C2

2

Page 90: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 90/97

 

C = 0.036 µg/g + 0.026 µg/g = 0.031 µg/g

2

Keterangan :

  K1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya

  K2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  K3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk

  K4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya

  K5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai

  K6  : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk

  O1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya

  O2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  O3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk

  O4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya

  O5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai

  O6  : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk

  K’1 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat jalan raya

  K’2 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat sungai

  K’3 : Udang windu yang diambil dari kelurahan I dekat pemukiman penduduk

  K’4 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat jalan raya

  K’5 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat sungai

  K’6 : Udang windu yang diambil dari kelurahan II dekat pemukiman penduduk

Page 91: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 91/97

 

Lampiran 3 

12 (a) 12 (b)

12 (c) 12 (d)

12 (e)

Gambar 12 (a, b, c, d, e). Proses Pengambilan Sampel Udang Windu

Page 92: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 92/97

 

Lampiran 4

13 (a) 13 (b)

13 ( c ) 13 (d) 

Gambar 13 (a, b, c, d). Pemisahan dan Penghalusan Sampel Udang Windu

Page 93: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 93/97

 

Lampiran 5

14 (a) 14 (b)

14 ( c ) 14 (d)

Gambar 14 (a, b, c, d). Penimbangan Sampel Udang Windu

Page 94: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 94/97

 

Lampiran 6

15 (a) 15 (b)

15 ( c ) 15(d)

Gambar 15 (a, b, c, d). Proses Destruksi Sampel Udang Windu

Page 95: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 95/97

 

Lampiran 7

16(a)

16 (b)

Gambar 16 (a, b). Penyaringan Larutan Sampel

Page 96: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 96/97

 

Lampiran 8

17 (a)

17 (b)

Gambar 17 (a, b). Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd) pada Sampel Udang Windu

dengan Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom Tipe AA 6200

Page 97: Novlyanti Alja

5/14/2018 Novlyanti Alja - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/novlyanti-alja 97/97

 

RIWAYAT HIDUP

  Novlyanti Alja, S.Si,  lahir di Desa Tarau Kecamatan Yapen

Selatan Kota Serui pada tanggal 07 November 1988, anak 

pertama dari 4 bersaudara dari pasangan M. Ali Jami, SE

dengan Nurhayati. Penulis menempuh Pendidikan Formal pada

tahun 1995-2000 di SD Negeri 1 Serui. Pada tahun 2000-2003

penulis menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Serui,

kemudian pada tahun 2003-2006 penulis menempuh

pendidikan yang lebih tinggi di SMU Negeri 1 Serui. Pada tahun 2006 penulis

melanjutkan Pendidikan di Perguruan tinggi melalui jalur ujian UML di Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar dan diterima dijurusan Biologi Sains.

Selama menjalani kehidupan sebagai mahasiswa, pada tahun 2008 penulis

pernah menjabat sebagai Bendahara Umum HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)

Biologi. Dan pernah menjabat sebagai asisten Laboratorium Biologi Sains pada

beberapa mata kuliah praktikum. Penulis menyelesaikan rangkaian tugas akhir, yaitu

mengikuti Kerja Praktek (KP) di BPOM Makassar, dan KKN di Desa Bonto Bahari

Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.

Berkat rahmat Allah SWT dan diiringi do’a dari kedua orang tua, perjuangan

panjang penulis dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dapat berhasil dan

dalam waktu 4 tahun, penulis memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) dengan predikat

Yudisium Cum Laude. Semoga segala ilmu yang telah diperoleh dan dimiliki dapat

bermanfaat bagi bangsa dan agama serta dapat dilanjutkan kejenjang pendidikan yanglebih tinggi. Amin….. Ya Rabbal Alamin.