Upload
rissa-watloly
View
274
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 1/15
Kasus I
Pasien Ny A 60 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena tak sadarkan diri, menurut
keluarga pasien 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami serangan jantung dan mempunyai
riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, dan DM sejak 10 tahun yang lalu.
Kesadaran: Sopor-koma, TD = 60/ palpasi, nadi = teraba sangat lemah
Pada pemeriksaan EKG pasien: torsades de pointes
Torsades De Pointes
Takikardia ventricular yang cepat dan tidak khas dengan penambahan
dan pengurangan complex qrs secara periodic pada EKG juga rotasi
complex itu disekitar garis isoelektris, kelainan itu dapat menjadi
swasirna atau berkembang menjadi vibrilasi ventrikel. (dorland)
PENDAHULUAN
Ventrikuler takikardi (VT) adalah irama jantung yang melebihi 100 (atau 120) denyut per
minit dan berasal dari distal berkas HIS. Irama ini dapat muncul daripada miokardium ventikuler
yang berkerja dan/ atau distal sistem konduksi. VT mungkin merupaka refleksi kepada gejala
seperti sinkop, palpitasi dan dispneu.1, 7
VT sering dikaitkan dengan compromised hemodynamic, terutama sekiranya ventrikel
kiri tida berfungsi atau denyut jantung secara istimewa sangat pantas. Apabila VT yang
berterusan menyebabkan gejala berkurangnya perfusi, rawatan gawat darurat diperlukan. VT
dikaitakn dengan peningkatan risiko kematian mengejut.7
1
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 2/15
Takikardi ventrikel dapat terjadi pada orang dewasa-tua ataupun pada anak-muda. Pada
anak-anak maupun usia muda sering kali tidak ditemukan adanya gangguan dari struktur jantung
sebagai penvebab takikardi ventnikel, kecuali pada kasus-kasus yang khusus. Pada usia dewasa
maupun tua, takikardi ventnikel sering ditemukan dengan adanya gangguan struktur dari
Jantung, sebagai contoh takikardia ventrikel dapat terjadi pada penyakit jantung koroner,
kardiomiopati yang dilatasi, kardiorniopati hipertropik destruktif.1
Penyakit jantung koroner, merupakan salah satu penyebab yang sering menyebabkan
timbulnya takikardi ventrikel, sudah banyak penelitian yang rnenghubungkan iskemi dengan
takikardi ventrikel. Pada serangan infark miokard akut, takikardi ventrikel dapat timbul dalam 24
jam pertama, dengan mengakibatkan angka kematian yang tinggi. Beberapa obat-obatan anti
aritrnia juga dapat menimbulkan takikardi ventrikel. Dalam pertolongan yang dilakukan pada
takikardi ventrikel tanpa denyut nadi, pemberian D.C. Shock janganlah ditunda.7
VT dibedakan daripada ventrikuler fibrilasi (VF), yaitu irama ventrikuler yang tidak
teratur secara kasar yang bervariasi pada interval dan bentuk gelombang. VF mungkin sukar
dibedakan daripada VT polimorfik yang cepat. Kematian secara mengejut untuk penyakit
ANAMNESISAnamnesis pada pasien VT biasanya secara alo-anamnesis. Pasien biasanya dalam
keadaan tidak sadar dan dapat ditanyakan berkenaan riwayat kesehatan pada keluarga atau
mereka yang terdekat.
PEMERIKSAAN
Fisik
Inspeksi
• Bentuk prekordium, Umumnya kedua belah dada adalah simetris. Prekordium yang
cekung dapat terjadi akibat perikarditis menahun, fibrosis atau atelektasis paru.
Prekordium yang gembung dapat terjadi akibat dari pembesaran jantung.
2
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 3/15
• Denyut pada apeks jantung (iktus kordis), Keadaan normal, iktus hanya merupakan
tonjolan kecil, yang sifatnya local. Pada pembesaran yang sangat pada bilik kiri, iktus
akan meluas.Iktus hanya terjadi selama systole.
• Denyut nadi dipalpasi untuk mendapatkan frekuensi, keteraturan, amplitude, dan kualitas
denyut. Kualitas denyut perifer diberi skala dari 0 sampai +4.
Derajat Denyut
+4 Normal
+3 Sedikit berkurang
+2 Sangat berkurang
+1 Sulit teraba
0 Tidak ada denyut
• Denyut vena, Vena yang tampak pada dada dan punggung tidak menunjukkan denyutan
Perkusi
Melakukan perkusi untuk menetapkan batas-batas jantung.
1. Batas kiri jantung
2. Batas kanan jantung
Perkusi jantung mempunyai arti pada dua macam penyakit jantung yaitu efusi pericardium dan
aneurisma aorta.
Auskultasi
Auskultasi jantung menggunakan alat stetoskop duplek, yang memiliki dua corong yang dapat
dipakai bergantian. Diperhatikan bunyi jantung dan bising jantung (cardiac murmur).
Palpasi
Pada palpasi nadi harus diperhatikan hal-hal di bawah ini:
– Frekuensi nadi
– Tegangan nadi
3
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 4/15
– Irama nadi
– Macam denyut nadi
– Isi nadi
– Bandingkan nadi a. radialis ka & ki
– Keadaan dinding arteri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan
tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
2. Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
3. Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup
4. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang
dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan
kemampuan pompa.5. Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan
disritmia.
6. Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat
menyebabkan disritmia.
7. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau
dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
8. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat
menyebabkan.meningkatkan disritmia.
9. Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut contoh
endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia.
10. GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.6
4
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 5/15
DIAGNOSIS KERJA
Takikardi ventrikular adalah kecepatan ventrikular melebihi 100 denyut per menit dengan
sekurang-kurangnya 3 denyut irregular berturutan. VT dapat juga terjadi pada pasien tanpa
penyakit jantung.1, 6
Kondisi ini dapat berkembang ketika terjadi awal atau komplikasi serangan jantung. VT
dapat juga terjadi pada pasien dengan:
• Kardiomiopati
• Gagal jantung
• Pembedahan jantung
•Miokarditis
• Penyakit jantung valvula
Semasa terjadi VT, cardiac output berkurang disebabkan irama jantung yang cepat dan
kekurangan koordinasi kontraksi atrial. Iskemia dan mitral-insufficiency dapat juga
menyumbang kepada intoleransi hemodinamik. Risiko kolaps hemodinamik semakin tinggi
apabila disfungsi ventrikel kiri terjadi atau dengan kadar denyutan yang sangat cepat.
Pengurangan cardiac output dapat menyebabkan penurunan perfusi miokardium dan akan
memburukan respon inotropik dan degenerasi kepada VF akan menyebabkan kematian.1, 6, 7, 8
VT dapat dikategorikan menurut beberapa kaedah, yaitu:
• Morfologi EKG
- monomorfik
- polimorfik
5
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 6/15
• Durasi
- sustained
- non sustained
• Lokasi
Contohya Papillary Muscle VT
• Signifikan hemodinamik
- stable
- unstable
- pulseless
• Mekanisme
- reentri
- automatic
DIAGNOSIS BANDING
• Atrial fibrilasi
Atrial fibrilasi adalah suatu takiaritmia yang banyak ditemukan dan berhubungandengan
peningkatan perawatan pada penyakit kardiovaskuler, stroke dan kematian. Atrialfibrilasi
(AF) merupakan 1/3 dari kelainan atau gangguan irama jantung. Insiden danprevalensi
AF semakin meningkat dengan peningkatan usia, dengan prevalensi 0,4 – 1%pada
populasi umum, dan meningkat menjadi 8% pada usia lebih dari 80 tahun.9
• Ventrikel fibrilasi
6
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 7/15
Fibrilasi Ventrikel sering kali ditemukan pada kasus-kasus Henti Jantung (Cardiac
Arrest).Pada keadaan ini Jantung tidak dapat melakukan fungsi kontraksinya, dimana
Jantung hanya mampu bergetar saja, sehingga keadaan ini dapat segera membawa
kematian. Keadaan ini sering kali didahului dengan adanya takikardi ventrikel
Dalam melakukan pertolongan, D.C. Shock harus dilakukan segera mungkin, janganlah
menunda tindakan oleh karena hanya pemasangan intra vena atau lain sebagainya (sama
seperti pada takikardi ventrikel tanpa denyut nadi). Oleh karena gawatnya keadaan ini,
D.C. Shock yang tersedia haruslah terpasang dalam keadaan posisi unsynchronized,
sehingga dapat digunakan segera pada kasus-kasus takikardi ventrikel tanpa denyut nadi
maupun pada fibrilasi ventrikel.
ETIOLOGI
Ventrikuler takikardi (VT) umumnya merupakan konsekuensi dari iskemik jantung atau
penyakit jantung struktural atau kekurangan elektrolit (contohnya hipokalemi, hipokalsemi dan
hipomagnesemi).6 Ianya juga boleh disebabkan oleh:
• Penggunaan agen simpatomimetik (secara relatif dari kafeim sehinggalah kepada agen
yang lebih poten seperti metemfetamin atau kokain)
• Obat yang menyebabkan pemanjangan kompleks QT (contohnya obat tipe 1A
antidysrhythmic, doperidol dan fenotiazin yang berkaitan). Obat jenis ini dapat
merupakan penyebab yang tidak sering ‘torsade de pointes’.
• Kelainan reumatoid yang menganggu sistemik miokardium seperti systemic lupus
eryhematosus (SLE) dan rematoid arthritis.
• Kelainan congenital struktural seperti displasia ventrikuler kanan dan tetralogi Fallot.
• Toksisitas digitalis – dapat menyebabkan takikardi biventrikuler.
• Channelopathies bawaan.
7
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 8/15
PATOFISIOLOGI
Ventrikel takikardia (VT) adalah istilah umum yang mencakup setiap irama minimal 3 berdetak
lebih cepat dari 100 denyut per menit, yang timbul dari ventrikel. Terlepas dari mekanisme
aritmia, tingkat keparahan gejala klinis ditentukan dengan urgensi VT harus ditangani. Selama
VT, cardiac output berkurang karena denyut jantung cepat dan kurangnya kontraksi atrium yg
benar atau terkoordinasi. Iskemia dan insufisiensi mitral juga dapat menyebabkan intoleransi
hemodinamik. kegagalan hemodinamik lebih mungkin ketika disfungsi ventrikel kiri yang
mendasari hadir atau dengan denyut yang sangat cepat. Cardiac output berkurang dapat
mengakibatkan perfusi miokard berkurang, respon memburuk inotropic, dan degenerasi untuk
VF, mengakibatkan kematian mendadak.
Ventrikel takikardia dapat dicirikan oleh morfologi EKG (monomorfik atau polimorfik),
durasi (sustained atau nonsustained), lokasi (misalnya, ventrikel takikardia pada saluran ventrikel
kanan, VT otot papiler), signifikansi hemodinamik (stabil, tidak stabil, pulseless), dan
mekanisme (reentrant, otomatis).3,4,5
• Monomorfik Ventrikel Takikardi
Ketika urutan aktivasi ventrikel konstan, pola EKG tetap sama, dan irama disebut VT
monomorfik. Monomorfik VT ini paling sering terlihat pada pasien dengan penyakit jantung
struktural penyerta. Biasanya ada zona konduksi lambat, paling sering karena jaringan parut
dan / atau kelainan fibrilasi. Penyebab termasuk sebelum infark, setiap kardiomiopati primer,
bekas luka bedah, hipertrofi, dan degenerasi otot. takikardia reentrant terjadi ketika gelombang
listrik bergerak perlahan melalui zona konduksi lambat (biasanya kerusakan pada otot dilindungi
oleh bekas luka), yang memungkinkan sisa waktu rangkaian untuk repolarisasi. Gelombang
depan itu pecah dari bekas luka, mengaktifkan ventrikel, dan masuk kembali ke zona konduksi
lambat. Morfologi QRS selama VT dapat digunakan untuk memprediksi lokasi keluar dari zona
conduction.2 lambat.
Meskipun kebanyakan pasien dengan VT memiliki kelainan jantung struktural yang mendasari,
VT monomorfik terkadang diamati pada pasien dengan struktural jantung normal.Perilaku klinis
VT ini mungkin lebih konsisten dengan aktivitas dipicu atau otomatisitas abnormal. Monomorfik
VT biasanya dinamai dari tempat mereka berasal. Bagian yang paling sering terlibat adalah
8
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 9/15
saluran keluar ventrikel kanan, saluran ventrikel kiri outflow, septum ventrikel kiri, dan cabant
aorta. Meskipun aritmia ini telah klasik dianggap jinak, kematian mendadak jarang dapat dilihat,
meskipun kehadiran struktural jantung normal.3,4,5
• Takikardia Ventrikel Polimorfik
VT polimorfik terjadi ketika urutan aktivasi ventrikel bervariasi. Hal ini dapat diamati dengan
atau tanpa penyakit jantung struktural. Ketika VT polimorfik yang diamati dalam pengaturan
interval QT pada EKG masuk fase istirahat dan inisiasi tergantung jeda, itu disebut torsade de
pointes (torsades). Penyebabnya antara lain cacat tertentu akibat obat-obatan dan kelainan
jantung bawaan dalam saluran ion jantung atau ekspresi. Obat penyebab biasanya kalium chanel
blocker yg memberikan jeda pada jantung, IKr dan termasuk quinidin, eritromisin, haloperidol,
dan banyak lainnya.3,4,5
VT polimorfik dan torsades juga diamati pada obat-bebas, struktural jantung normal ketika
pasien memiliki kelainan genetik yang mempengaruhi kinerja atau pengolahan intraselular
channel ion jantung. Contohnya termasuk sindrom QT panjang, sindrom QT pendek, Brugada
sindrom,ventrikel fibrilasi idiopatik, dan VT. Catecholaminergic polimorfik familial.
Sindrom QT panjang bawaan ini paling sering disebabkan oleh mutasi menyebabkan hilangnya
fungsi atau ekspresi dari kalium dan saluran jantung IKr IKs. Kehilangan hasil kegiatan saluran
di repolarisasi tertunda, diukur sebagai interval QT berkepanjangan pada
elektrokardiogram. Kadang-kadang, penyakit ini dikaitkan dengan kesalahan dalam proses
intraseluler saluran yang sama. Menariknya, keuntungan mutasi saluran fungsi kalium telah
terlibat dalam kematian mendadak berkaitan dengan intervals QT pendek abnormal.
Studi dari keluarga lain dengan VT polimorfik telah menggejala saluran natrium jantung
(Brugada sindrom, beberapa sindrom QT panjang), membran saluran kalsium (Timotius
sindrom), jantung saluran kalsium sarkoplasma retikuler (VT polimorfik keluarga adrenergik,
salah satu bentuk kardiomiopati arrhythmogenic ventrikel kanan /displasia), dan IK1 (Anderson-
Tawil syndrome)
9
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 10/15
Ketika VT polimorfik yang diamati dalam ketiadaan saluran jantung (atau ion-terkait) defek,
penyebab paling umum adalah iskemia dan miokarditis.3,4,5
GEJALA KLINIS
Sekiranya denyut jantung semasa terjadinya ventrikuler takikardi sangat cepat atau terjadilebih dari beberapa saat maka gejala klinis seperti di bawah mungkin akan kelihatan:
• Nyeri dada (angina)
• Sinkop
• Sakit kepala ringan
• Palpitasi
• Sesak nafas
Gejala dapat terjadi dan berhenti secara tiba-tiba. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala.7
KOMPLIKASI
• Pasien dengan VT berisiko menderita gagal jantung kongestif (CHF).
• VT dapat memburuk menjadi ventrikular fibrilasi (VF).
• Semua pasien dengan VT harus dianggap menderita iskemia miokardium aktif, yang
seharusnya dirawat secara agresif.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan tergantung kepada gejala dan tipe kelainan jantung pasien. Sesetengah pasien
mungkin tidak memerlukan rawatan.2, 5
Jika VT menjadi situasi emergensi atau gawat darurat, pasien mungkin memerlukan tindakan
berikut, yaitu:
• CPR
• Defibrilasi elektrik atau cardioversion (kejutan listrik)
10
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 11/15
• Obat anti-aritmia (contohnya Lidokain, Prokainamid, Sotalol atau Amiodaron). Diberikan
IV.
Rawatan untuk jangka panjang VT memerlukan penggunaan obat anti aritmia oral (Prokainamid,
Amiodaron). Walau bagaimana pun, obat anti aritmia mempunyai efek samping yang agak berat.
Pengunaannya semakin berkurang dibandingkan dengan rawatan lain.5
Terdapat pasien yang mengalami VT dirawat menggunakan prosedur ablasi. Radiofrequency
catheter ablation dapat merawat beberapa tipe takikardi.5
Rawatan yang sering dipilih untuk VT kronik (atau jangka panjang) adalah melakukan
implantasi sejenis alat yaitu implantable cardioverter defibrillator (ICD). ICD biasanya
diimplintasi di dada, sama seperti pacemaker. Alat ini disambungkan dengan jantung melalui
wayar.5
ICD diprogramkan untuk mengenal pasti kapan VT terjadi dan untuk memberikan kejutan untuk
menghalangnya terjadi.5
PENATALAKSANAAN (Medika Mentosa)
Obat intravena yang digunakan untuk menekan takikardia ventrikular akut monomorfik
(VT). Di Amerika Serikat, ini adalah terbatas pada procainamide, lidocaine, amiodarone, dan
sejumlah intravena beta-adrenergik bloker agent (metoprolol, esmolol, propranolol). Bretylium
tidak lagi tersedia. Pada pasien dengan serangan jantung, amiodarone intravena merupakan obat
pilihan. Meskipun lidokain intravena efektif VT penekan peri-infark, mungkin meningkatkan
risiko kematian secara keseluruhan. Amiodarone telah terbukti lebih unggul lidocaine atau
plasebo dalam penangkapan jantung menghidupkan kembali, namun belum juga diteliti lebih
lanjut, VT monomorfik.
Obat oral yang digunakan untuk menekan VT kronis berulang. Tidak ada penelitian besar
membandingkan kelas III saat ini tersedia obat amiodarone dan sotalol. Kedua obat memerlukan
pemantauan hati-hati selama inisiasi dan tindak lanjut jangka panjang. Sotalol diberikan secara
rawat inap, dengan pemantauan telemetri dan EKG untuk bradikardi, proaritmia ventrikel, dan
perpanjangan QT yang berlebihan.
11
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 12/15
Banyak pusat kemudian ikuti sotalol pasien setiap triwulan untuk menilai kembali fungsi
ginjal, interval QT, dan untuk melihat interaksi obat baru. Inisiasi Amiodarone membutuhkan
baseline dan pemeriksaan hati, tiroid, dan tes fungsi paru.
Ketika VT diamati pada pasien menerima obat antiarrhythmic, diskriminasi harus dibuat
antara VT kambuhan dan ventricular yang diinduksi obat-proarrhythmia. Bentuk yang paling
umum adalah torsades proaritmia de pointes (lihat Torsade de pointes) yang berhubungan dengan
perpanjangan interval QT, biasanya karena blokade saluran kalium yang berlebihan.
Pada pasien dengan hemodinamik yang signifikan VT / VF, implan cardioverter
defibrillator (ICD) implantasi telah digantikan obat sebagai terapi primer. Karena mengobati
ICDs, bukan mencegah, aritmia ventrikel, sebanyak 50% dari pasien ICD membutuhkan terapi
dengan obat antiaritmia untuk mengurangi potensi guncangan ICD. Sekali ICD telah ditanam,
obat adjunctive dan terapi ablasi kateter dapat digunakan untuk mengurangi jumlah ICD yg
berkurang.6
• Antiaritmia
Administrasi Intravena digunakan untuk menekan VT akut. Agen mengubah mekanisme
elektropsikologi bertanggung jawab untuk aritmia. Obat biasanya digunakan untuk mencegah
terulangnya VT pada pasien rentan.
Hati-hati perhatian harus diawasi kepada farmakokinetik obat karena margin relatif jendela terapi
yang terlibat sempit. Kebanyakan obat antiaritmia sebenarnya dapat menyebabkan aritmia
ventrikel, dan risiko pada umumnya meningkat dengan tingkat obat serum.
Untuk memonitor obat proaritmia, pasien biasanya dirawat di rumah sakit selama inisiasi
antiaritmia obat oral. Pasien kemudian dipantau oleh telemetri dan EKG serial selama 5-6 waktu
paruh obat untuk memastikan bahwa obat ini dapat ditoleransi dengan baik.6
• Procainamide
Kelas IIB tingkat terapi yang digunakan untuk VT refraktur untuk defibrilasi dan
epinefrin. Meningkatkan periode refraktori dari atrium dan ventrikel. rangsangan miokard
berkurang oleh peningkatan ambang batas untuk eksitasi dan inhibisi aktivitas alat pacu jantung
ektopik.
12
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 13/15
• Lidocaine
Kelas IB antiaritmia yang meningkatkan ambang rangsangan listrik dari ventrikel,
otomatisitas menekan konduksi melalui jaringan. Meskipun lidocaine dapat mengakhiri VT
berhasil, mungkin meningkatkan kematian pada VT peri-infark. Bukti untuk efektivitas dianggap
"Indeterminasi" di tahun 2000 American Heart Association Darurat Jantung pedoman Care.
• Amiodarone
Sekarang obat pilihan dalam pengobatan aritmia ventrikel tidak stabil. Saat ini dianggap
sebagai Kelas IIb intervensi oleh American Heart Association 2000 Pedoman Perawatan Darurat
Jantung. studi pra-rumah sakit saat ini menunjukkan amiodarone yang aman dan manjur untuk
digunakan di luar-rumah sakit pada serangan jantung. Sering digunakan untuk aritmia ventrikel
yang mengancam jiwa pada pasien yang memiliki kontraindikasi relatif terhadap
penggunaannya.
• Sotalol
Terutama saluran kalium (IKr)- obat bloker, dengan efek beta-blocker lemah.Dalam studi
ESVEM, sotalol dibandingkan dengan 6 obat lain (tidak termasuk amiodarone) pada pasien VT.
Survival terbaik di kelompok sotalol.
• Flecainide
Merawat aritmia ventrikel yang mengancam jiwa. Menyebabkan perpanjangan periode refraktori
dan potensi penurunan tindakan tanpa mempengaruhi durasi. Blok saluran natrium,
menghasilkan penurunan dosis yang berhubungan dengan konduksi intracardiac di seluruh
bagian jantung, dengan pengaruh paling besar pada sistem His-Purkinye (HV konduksi). Efek
pada waktu konduksi AV nodal dan waktu konduksi intra-atrial, meskipun saat ini, kurang
diucapkan dari pada kecepatan konduksi ventrikel.
• Propafenone
Merawat aritmia yang mengancam nyawa. Bekerja dengan mengurangi otomatisitas spontan dan
memperpanjang periode refrakter.
• Kuinidin
13
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 14/15
Menekan rangsangan miokard dan kecepatan konduksi.6
PENCEGAHAN
Lebih dari 50 peratus pasien dengan riwayat VT dan ICD mungkin memerlukan rawatan
adjuvant anti aritmia untuk prevensi rekurens VT atau untuk mengawal arimia atrium.7
PROGNOSIS
Jika dirawat dengan cepat dan tepat, prognosis tergantung kepada kondisi jantung dan gejala
yang dialami pasien. Prognosis jangka panjang tergantung kepada dasar penyakit jantung
pasien.1, 7
DAFTAR PUSTAKA
14
5/11/2018 not ready - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/not-ready 15/15
1. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, Loscalzo. 17th Edition Harrison’s
Principles of Internal Medicine Volume I. McGrawHill. 2008; 1436, 1437.
2. Anonim. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik
FKUI. 2007; 314-340.
3. Didi Kurniadhi, Marshell Tendean, Mardi Santoso. Edisi Khusus ECG in Clinical
Practice. Bahagaian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana. 2008; 42-44.
4. Aru W, Sudoyo; Bambang Setiyohadi; Idrus Alwi; Marcellus Simadibrata K.; Siti Setiati.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Aritmia Ventrikel: Fibrilasi Ventrikel & Torsa
De Pointes (2006). Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 1532-1536.
5. Jonathan Gleadle. At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik, Jakarta (2007).,
Penerbit Erlangga.
6. Lawrence M. Tierney, Jr.,MD; Stephen J. Mcphee,MD; Maxine A. Papadakis, MD.
Current Medical Diagnosis & Treatment. Ventricular Arrhythmias (2009). USA: Lange
Medical Books/McGraw-Hill, Chap. 10: 373-376.
7. Ventricular tachycardia. Diunduh dari
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000187.htm. 2010.
8. Michael H. Crawford, MD; Komandoor Srivathson, MD; Dana P. McGlothlin, MD.Current Consult Cardiology. Ventricular Tachycardia (2006). USA: The McGraw-Hill
Companies, 354-355.
9. Ventricular Tachycardia (for Professionals). Diunduh dari
http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=64. 2008.
10. Atrial fibrillation diagnosis. Diunduh dari http://www.news-medical.net/health/Atrial-
Fibrillation-Diagnosis.aspx. 2010.
15