30
Dian Isti Angraini.do c N. TRIGEMINUS N. TRIGEMINUS Fungsinya: Fungsinya: Motorik Motorik Saraf Otak Motorik Saraf Otak Sensorik M. Maseter M. Temporalis M. Pterigoideus Bagian anterior M. Digastrikus M. Tensor Timpani M. Omohioideus -medialis - lateralis

Nn. Craniales v-XII

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ac

Citation preview

  • N. TRIGEMINUS

    Fungsinya:

    Motorik Saraf Otak MotorikSaraf Otak SensorikM. MaseterM. TemporalisM. PterigoideusBagian anterior M. DigastrikusM. Tensor TimpaniM. Omohioideus-medialis-lateralis

  • Fungsi MotorikUntuk mengunyah-M. Masseter-M. Temporalis-M. Pterygoideus Medialis & LateralisUntuk Penutupan Rahang-M. Masseter-M. Temporalis-M. Pterygoideus MedialisGerakan Rahang ke lateral-M. Pterygoideus Lateralis kanan/kiri-Bila rahang ke kiri maka M. Pterygoideus Lateralis kanan yang berkontraksiGerakan Membuka Mulut- M. Pterygoideus Lateralis yang berfungsi

  • SensorikMempunyai 3 cabang utama:N. MaxilarisN. MandibularisN. Oftalmikus

    N. Oftalmikus mempersarafi: dahi, mata, hidung, selaput otak, sinus paranasal, sebagian selaput lendir hidung.memasuki rongga tengkorak Fissura Orbitalis Superior

  • N. Maxilaris mempersarafi: rahang atas serta gigi geligi rahang atas, bibir atas, pipi, palatum durum, sinus maxilaris, sebagian selaput lendir hidung.memasuki ronga tengkorak For. Rotundum

    N. Mandibularis mempersarafi: rahang bawah, gigi rahang abawah, mukosa pipi, lidah, sebagian meatus akustikus eksternus, selaput otak, Akustikus Internus For. Ovale

  • Reflex

    Reflek Masseter menghilang parese

    Lesi Supranuklearis N. V reflexnya meningkat terutama bila lesinya bilateralReflex ZygomatikusOrang sehatParese Nuklear/Infra NLesi Supranuklear rahang bawah menyimpang ke sisi ipsilateral MasseterZigomatikusKornea( - )NuklearisInfra Nuklearis

  • Reflex Kornea

    Dalam Klinik Gangguan N. Trigeminus Berupa Lesi Supranuklear-Tidak ada ggn. Mengunyah-Hanya reflex zigomatikus (+)Lesi Nuklear-gejalanya tergantung pada nukleus mana yang terkenaLesi Sekitar Ggl Gasseri Neuralgia TrigeminusLesi Infranuklear Neuralgia

    Neuralgia: nyeri yang dirasakan pada kawasan salah satu cabang N. TrigeminusAferen N. V

    Eferen N. VII

  • Testing the sensory distribution of the trigeminal nerve. Ask the patient to compare the sensation of light touch on both sides of the forehead, cheek, and chin. The corneal reflex: Immediate closure of both eyelids should occur as examiner touches temporal aspect of cornea with cotton wisp.

  • Neuralgia Trigeminus-idiopatik-simptomatik

    Etiologi:-Tumor-Infeksi (meningitis)-Aneurisma-Fraktur Basis

  • Nervus FasialisFungsi:Motorik

    Sensorik: 2/3 anterior lidah

    Nc. MotorikVisero

    SomatoKelompok dorsal (Bilateral)

    Kelompok ventral (unilateral)

  • Nc. Kelompok Dorsal- M. Frontalis- M. Zigomatikus- M. Orbikularis Oculi bag. atas

    Nc. Kelompok Ventral- M. Orbicularis oculi bagian bawah- otot-otot bagian bawah- otot Platisma

    Viscero Motorik:-Gld. Lakrimalis-Gld. Submandibularis-Gld. Sublingualis

  • Gangguan N. VIII. Kelumpuhan- Infra Nuklear- Nuklear- Enfra NuklearII. Gerakan Abnormal- Tiks Fasialis

    Paralise Infra NuklearBersifat periferGejala: otot-otot mimik lumpuh DahiPipiDagu

  • Paralise Nuklear-Biasanya karena kelainan di Pons (tumor, CVD)-Gejala: Hemiplegi alternans

    Paralise SupranuklearGejala: hemiplegi tipika

  • Gerakan AbnormalTiks Fasialis: kejang otot mimikGejala:

    Otot mimik yang sering terkena-M Orbikulari Okuli-Otot bibir-Platisma-Ala nasi-80% psikis-20% organik (lesi iritatif)Tidak nyeriKonstriksi pendek berulang dari otot m ukaLamanya bbrp menit/jamFrekuensi serangan 20-30 kaliTerjadinya spontan

  • Parese N VII

    Gejala Parese N VII tipe sentral- otot mimik pipi/dagu lumpuh- otot dahi dan orbikularis bagian atas tidak lumpuhGejala parese N. VII tipe perifer- oto-otot dahi lumpuh- otot orbikularis okuli lumpuh- otot-otot mimik pipi / dagu lumpuhTipe Sentral

    Tipe Perifer

  • Testing the facial nerve

  • Parese N VII tipe sentral

  • Parese N. VII tipe perifer

  • NERVUS AKUSTIKUS (N. VIII)N. KokhlearisN. Vestibularis

    Gangguan Pendengaran-Kurang pendengaran-tuli-tinnitus-halusinasi akustik (aura pada epilepsi)

    Aphasia sensorik: dapa mendengar suara tetapi tidak dapat menterjemahkan suara tersebut. (lesi di koteks assosiasi auditif area22 dan 42)

  • Test pendengaran: - Rinne (+) atau (-) (+) normal- Weber lateralisasi ke kiri / ke kanan Normal tidak ada lateralisasi.

    Gangguan N. VestibulerVertigoNistagmusAtaxia

  • Weber Test Rinne TestRinne Test

  • N. GLOSOFARINGEUS (N. IX)N. Glosofaringeus

    Serabut motorik N. IX berasal dari Nuk. Salivatorius Inferior dan sebagian dari Nuk. Ambigus.

    Bersama-sama dengan N X dan N XI keluar dari tengkorak melalui For. JugulareSensorikMotorik

  • Mempersarafi:

    Gangguan N IX ggn. Menelan, ggn. Pengecapan, ggn. Protopatik sekitar orofaringSegala macam ggn. Menelan baik mengenai sukar menelan karena kelumpuhan otot-otot menelan maupun karena adanya nyeri atau perasaan tidak enak waktu menelan DISFAGIA

    M. StilofaringeusSelaput lendir faringTonsilSelaput lendir belakan palatum Mole1/3 bagian posterior lidah

  • Normal Oropharynx

  • N. VAGUS (N. X)N. Vagus: saraf otak yang paling panjang, mengandung serabut:Aferen Eferen

    Serabut eferen N X mengurusi kontraksi seluruh Tr. Digestivus mulai dari faring sampai kolon desensdens.Juga mengurusi sekresi kelenjar Tr. Digestivus dan Pankreas (tergolong serabut viseromotorik yang berfungsi sebagai. Motorik (kontraksi otot polos) dan sekretorik).Yang berfungsi somatomotorrik mempersarafi otot laring.SomatomotorikSekretomotorikSomatosensorikviserosensorik

  • Serabut aferen berasal dari sel-sel yang menyusun Ganglion Jugulare dan Gangglion Nodusum

    Impuls eksteroseptif dari liang telinga, sebagian membrana timpani, sebagian daun telinga ggl. Jugulare Nukl. Ramus Desendens N V

    Impuls viserosensorik dari kawasan abdomen, larings dan farings ggl. Nodosum Nukl. Traktus Solitarius

  • Pemeriksaan N IX dan N Xpenderita diajak bicara, apakah ada:-Suara sengau lesi N. IX-Suara parau/hilang (afoni) lesi N. X-Apakah kesulitan menelan (disfagia) lesi N. X-Apakah ada minuman keluar dari hidung (regurgitasi nasalis) ggn, N IX-Disuruh buka mulut: lihat arkus faring & uvula-Suruh penderita menyebut A tertarik kearah/sisi sehat-Refleks muntah-Refleks okulokardia-Refleks sinus karotikus

  • NERVUS ASCESORIUS (N. XI)N. XI : saraf somatomotorikBerinti :- medulla spinalis - medulla oblongataMempersarafi: - M. Sternokleidomastoideus - M. Trapezius

    Parese N. XI-Kepala tidak bisa berputas ke arah kontralateral L.-Bahu sisi lumpuh lebih rendah-Bila kepala dianggukkan, dagu menyamping ke arah yang lumpuh-Parese bilateral tidak dapat menegakkan leher kepala menunduk

  • Pemeriksaan N XI

  • NERVUS HIPOGLOSUS (N. XII)Mendapat innervasi unilateral (kontralateral)Pemeriksaan- apakah ada disarthria (bicara pelo)- disuruh menjulurkan lidah *apakah ada deviasi *lihat papil: atropi/fasikulasiLesi sentral hanya ada deviasi lidah (CVD)Lesi perifer:- ada deviasi- atropi papil (lidah licin)- ada fasikulasi

  • Parese N.XII