120
NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA RAFINASI PADA AGROINDUSTRI UD PRAMITA SALSABILLA JEMBER SKRIPSI Disusun Oleh: Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto NIM 151510601027 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA

KELAPA RAFINASI PADA AGROINDUSTRI

UD PRAMITA SALSABILLA JEMBER

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto

NIM 151510601027

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

i

NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA

KELAPA RAFINASI PADA AGROINDUSTRI

UD PRAMITA SALSABILLA JEMBER

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir Strata-1 (S1)

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Jember

Disusun Oleh:

Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto

NIM 151510601027

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 3: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

ii

PERSEMBAHAN

Puji syukur selalu terpanjatkan atas kehadirat Allah SWT dan sholawat

yang selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta kepada

berbagai pihak yang selalu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tepat waktu. Dengan rasa cinta dan bahagia saya

persembahkan skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tua tercinta dan selalu saya sayangi Bapak H. Drs. Taufik

Iswanto dan Ibu Hj. Dra. Wike Sudiyah dan saudara saya Wita

Nurcahyaningsih Agustin Iswanto, S. Km yang selalu memberikan dukungan

moral dan materi, semangat dan do’a.

2. Kepada Almh. Mbah Supiyati, Alm. Engkong Soedjiwaji dan Almh. Mbauti

Dewi yang saya cintai, yang semasa hidup selalu memberikan kasih sayang

tulus, doa dan dukungan yang menjadi salah satu motivasi saya untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

3. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu khususnya kepada

Insan, Mutiara, Liris, Dahniar, Maya, Diffa dan Zubaidah yang selalu

memberikan dukungan dan menemani dalam suka maupun duka mengerjakan

skripsi ini hingga selesai.

4. Kepada seseorang yang selama ini secara tidak langsung selalu mengawasi,

mendukung dan menjadi salah satu semangat saya untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

5. Dosen pembimbing saya Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur M yang tidak

pernah lelah dan bosan untuk meluangkan tenaga dan waktu untuk memberikan

arahan dan bimbingan terbaik hingga terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

6. Almamater tercinta dan saya banggakan Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Jember sebagai tempat menimba ilmu serta mengukir

segala bentuk pengalaman, sejarah, dan kenangan.

7. Pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla di Desa Lojejer sebagai

narasumber dalam penelitian ini.

Page 4: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

iii

MOTTO

لك سم ن ف طر م تمس ي ل يه ي لم ف سهل ع هللا ه ف طر ب ى ي نت ا ال ح لم ه ا رو.ل س م

(Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah

memudahkannya mendapat jalan ke syurga) *)

Wahai mimpi aku takkan beranjak kemana-mana meski terus kau kirimkan

letih, aku disini sabar mengupayakanmu, sampai kau terima kelayakanku **)

*) HR Bukhari **) Deva Mahendra

Page 5: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto

NIM : 151510601027

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Nilai

Tambah Dan Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD

Pramita Salsabilla Jember” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan

yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi

manapun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan

kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan

dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata dikemudian hari ternyata ini tidak benar.

Jember, 15 Juli 2019

Yang menyatakan,

Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto

NIM. 151510601027

Page 6: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

v

SKRIPSI

NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA

KELAPA RAFINASI PADA AGROINDUSTRI

UD PRAMITA SALSABILLA JEMBER

Oleh

Nadea Yulinar Wahyuningtias Iswanto

NIM. 151510601027

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Skripsi : Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur M

NIP. 197006261994031002

Page 7: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Nilai Tambah Dan Profitabilitas Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Pada Agroindustri UD Pramita Salsabilla Jember” telah diuji dan disahkan

pada :

Hari, tanggal : Senin, 15 Juli 2019

Tempat : Ruang Ujian Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur. M

NIP. 197006261994031002

Mengesahkan,

Dekan

Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D.

NIP. 196005061987021001

Dosen penguji 1,

Agus Supriono, S.P., M.Si

Nip. 196908111995121001

Dosen Penguji 2,

Dr. Ir. Sri Subekti, M.Si

Nip. 196606261990032001

Page 8: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

vii

RINGKASAN

Nilai Tambah Dan Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada

Agroindustri UD Pramita Salsabilla Jember; Nadea Yulinar W.I, 151510601027;

2015; Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla merupakan salah satu agroindustri

yang mengolah gula kelapa dari penderes dengan tambahan gula rafinasi dalam

produknya. Gula kelapa rafinasi yang dihasilkan oleh Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla merupakan gula yang dihasilkan dari pengolahan kembali gula kelapa

yang dihasilkan oleh para penderes yang ada di Desa Lojejer yang tidak

mendapatkan pasar karena kualitas yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang

diinginkan oleh konsumen. Desa Lojejer terdapat banyak penderes yang mengolah

secara langsung nira kelapa untuk dijadikan gula merah kelapa bahkan Desa

Lojejer sendiri merupakan sentra dari pembuatan gula merah kelapa di Kabupaten

Jember. Banyaknya penderes yang tidak mampu memasarkan gula merah

kelapanya membuat salah satu warga di Desa Lojejer membuat usaha untuk

mengolah kembali gula merah kelapa penderes untuk mendapatkan kualitas gula

merah kelapa yang lebih baik ditambahkan dengan beberapa bahan baku

tambahan yaitu gula rafinasi untuk menambah kualitas gula merah kelapa yang

dihasilkan sehingga dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi. Aktivitas

peningkatan nilai tambah penting untuk dilakukan tujuannya untuk menambah

tingkat kepuasan konsumen terhadap produk pertanian karena adanya pengolahan

dan dapat menambah keuntungan bagi pelaku usaha. Pengolahan kembali yang

dilakukan ini juga memunculkan pertanyaan apakah agroindustri UD. Pramita

Salsabilla sudah mampu mendapatkan keuntungan yang maksimum dalam

kegiatan produksinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) untuk

mengetahui nilai tambah yang akan didapatkan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla dalam membuat gula kelapa rafinasi, 2) untuk mengetahui profitabilitas

yang mampu dihasilkan oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam

mengolah gula kepala rafinasi.

Page 9: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

viii

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode

wawancara, observasi lapang dan metode dokumen. Metode analisis data yang

digunakan adalah metode analitik. Metode analitik menggunakan Metode Hayami

unuk mengetahui nilai tambah dari produk olahan gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dan analisis MOS (Margin Of Safety) dan

MIR (Marginal Income Ratio) untuk mengetahui tingkat profitabilitas yang

didapatkan oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengolahan gula kelapa penderes

menjadi gula kelapa rafinasi yang dilakukan oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Jember memberikan nilai tambah sebesar 3,83% atau Rp 402,68 dari setiap 1 kg gula

kelapa penderes menjadi 0,95 kg gula kelapa rafinasi dari setiap proses produksi yang

dilakukan yaitu dalam satu hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mampu memberikan nilai tambah positif karena memiliki hasil nilai

tambah > 0; 2) profitabilitas usaha pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla yang didapatkan sebesar 2,87% dilihat dari nilai MOS

(Margin Of Safety) sebesar 97,92% yang berarti Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla memiliki tingkat keamanan sebesar 97,92% terhadap penurunan target

penjualan dan nilai MIR (Marginal Income Ratio) sebesar 2,93% yang berarti

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla memiliki kemampuan dalam menutupi biaya

tetap sebesar 2,93%, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan gula

kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla menguntungkan karena

memiliki nilai profitabilitas sebesar 2,87 > 0, yang berarti setiap Rp. 1,00 hasil

penjualan dari gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla akan

diperoleh keuntugan sebesar Rp. 2,87.

Kata kunci: Gula kelapa rafinasi, nilai tambah, profitabilitas usaha

Page 10: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

ix

SUMMARY

Added Value and Profitability Of Business Of Refined Coconut Sugar In

Agroindustry UD. Pramita Salsabilla Jember; Nadea Yulinar W.I,

151510601027; 2015; Agribusiness Study Program of the Faculty of Agriculture,

University of Jember

Agroindustry UD. Pramita Salsabilla is one of the agro industries that

process coconut sugar from penderes with additional refined sugar in its products.

Refined coconut sugar from Agroindustry UD. Pramita Salsabilla is a sugar from

reprocessing coconut sugar produced by the penderes in Lojejer Village who do

not get the market because the quality of sugar produced by them is not

accordance with consumers’ desire. In Lojejer village, there are a lot of ‘penderes’

who process the coconut sap directly. It is a raw material to make coconut sugar.

That is why the Lojejer village is a center for the manufacture of coconut brown

sugar in Jember. The large numbers of penderes who are unable to sell their

brown sugar products make one of the residents in Lojejer Village build up a

business to reprocess the coconut brown sugar with better quality by adding

refined sugar in the process of production so that it can produce higher added

value. The activity of improving value added is important is to increase the level

of consumer satisfaction with agricultural products because of processing and can

increase profits for business actors. This reprocessing also raises the question of

whether agroindustry UD. Pramita Salsabilla has been able to get maximum profit

in its production activities. The purposes of this study were; 1) to find out the

added value that will be obtained by Agroindustry UD. Pramita Salsabilla by

making refined coconut sugar, 2) to know the profitability that Agroindustry UD.

Pramita Salsabilla can produce by producing refined coconut sugar.

The method used in this study was purposive sampling method.

Meanwhile, the data collection methods used in this present study were interview,

observation, and document method. Descriptive analysis and analytical method

were used to analyze the data. Descriptive analysis used to describe the conditions

of refined coconut sugar agro industries in Lojejer Village. Additionally, it was

also used to answer the question about how the potential of refined coconut sugar

Page 11: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

x

in Lojejer Village, and discuss the phenomena that arise in the agro industries of

refined coconut sugar in Lojejer Village. Furthermore, kind of analytical methods

used in this study were Hayami Method to find added value from refined

Agroindustry UD. Pramita Salsabilla coconut sugar products and were MOS

(Margin Of Safety) and MIR (Marginal Income Ratio) the purpose were to find

out the profits that will be obtained by Agroindustry UD. Pramita Salsabilla.

The results revealed that; 1) the processing of coconut sugar being

refined coconut sugar carried out by Agroindustry UD. Pramita Salsabilla Jember

provided added value of 3.83% or Rp 402.68 from every 1 kg of coconut sugar to

a 0.95 kg refined coconut sugar from every production process that is carried out

in one day, so it can be concluded that Agroindustry UD. Salsabilla Pramita was

able to provide positive added value because it had value added results > 0; 2)

profitability of Agroindustry UD. Pramita Salsabilla refined coconut sugar

business obtained was 2.87% seen from the MOS (Margin Of Safety) value of

97.92% which means Agroindustry UD. Pramita Salsabilla having a security level

of 97.92% against the decline in sales targets and the MIR (Marginal Income

Ratio) value of 2.93% which means Agroindustry UD. Pramita Salsabilla have the

ability to cover fixed costs of 2.93%, so it can be concluded that the business of

making refined coconut sugar Agroindustry UD. Pramita Salsabilla was profitable

because it had a profitability value of 2.87 > 0, which means every Rp. 1.00 the

ale of refined coconut sugar Agroindustry UD. Pramita Salsilla will get a profit of

Rp 2.87.

Key word: coconut sugar refined, added value, profitability of business

Note:

*penderes: someone who make coconut sugar/ coconut sugar farmer

Page 12: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah -Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Nilai

Tambah Dan Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla Jember” Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih pada:

1. Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2. M. Rondhi, SP., MP, Ph.D., selaku Koordinator Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji M. Rur. M selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

Agus Supriono, S.P., M.Si., selaku Dosen Penguji 1, Dr. Ir. Sri Subekti M.Si.,

selaku Dosen Penguji 2 yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, nasihat, pengalaman, dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapakku H. Drs. Taufik Iswanto, Ibuku Hj. Dra. Wike Sudiyah, kakakku Wita

Nurcahyaningsih Agustin Iswanto, S.Km dan seluruh keluarga besarku atas

kasih sayang, motivasi, dan do’a yang selalu diberikan dengan tulus ikhlas.

5. Pemilik dan tenaga kerja Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang telah

mendukung dan membantu selama pencarian data penelitian di Kota

Probolinggo serta penyusunan skripsi ini.

6. Sahabatku-sahabatku khususnya kepada Insan, Mutiara, Liris, Dahniar, Maya,

Diffa dan Zubaidah yang telah memberikan semangat serta motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman satu dosen pembimbing skripsi yang telah membantu serta

memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada seseorang yang selama ini secara tidak langsung selalu mengawasi,

Page 13: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xii

mendukung dan menjadi salah satu semangat saya untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember yang telah

memberikan ilmu, pengalaman dan motivasinya kepada penulis.

10. Seluruh teman-teman di Program Studi Agribisnis angkatan 2015 atas

semua bantuan selama masa studi.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah tertulis ini masih terdapat

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Semoga karya ilmiah tertulis ini dapat memberikan manfaat bagi

para pembaca.

Jember, 15 Juli 2019

Penulis

Page 14: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

COVER HALAMAN ..................................................................................... i

PERSEMBAHAN ........................................................................................... ii

MOTTO .......................................................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

SKRIPSI .......................................................................................................... v

PENGESAHAN .............................................................................................. vi

RINGKASAN ................................................................................................. vii

SUMMARY .................................................................................................... ix

PRAKATA ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 11

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................... 11

1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................... 11

1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................. 11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 12

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 12

2.2 Landasan Teori .......................................................................... 14

2.2.1 Komoditas Kelapa ................................................................... 14

2.2.2 Teori Agroindustri .................................................................. 15

2.2.3 Gula Kelapa ............................................................................. 17

2.2.4 Gula Rafinasi ........................................................................... 20

2.2.5 Teori Biaya .............................................................................. 21

2.2.6 Teori Penerimaan .................................................................... 23

Page 15: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xiv

2.2.7 Teori Profitabilitas .................................................................. 24

2.2.8 Teori Nilai Tambah................................................................ 27

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. 29

2.4 Hipotesis ...................................................................................... 33

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 34

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ...................................... 34

3.2 Metode Penelitian....................................................................... 34

3.3 Metode Pengambilan Contoh.................................................... 34

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 35

3.5 Metode Analisis Data ................................................................. 37

3.6 Definisi Operasional................................................................... 40

BAB 4. GAMBARAN UMUM ...................................................................... 43

4.1 Letak Agroindustri Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla .............................................................. 43

4.2 Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ....................................... 44

4.3 Bentuk Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ...... 45

4.4 Struktur Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.... 46

4.5 Sumber Bahan Baku Agroindustri Ud. Pramita Salsabilla ... 48

4.6 Produksi Dan Volume Produksi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla .................................................................................. 49

4.7 Penjualan Dan Volume Penjualan Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ................................................................... 52

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 53

5.1 Nilai Tambah Usaha Gula Kelapa Rafinasi UD. Pramita

Salsabilla Di Dusun Kepel Desa Lojejer Kecamatan

Wuluhan Kabupaten Jember ................................................ 53

5.2 Analisis Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi UD.

Pramita Salsabilla Di Dusun Kepel Desa Lojejer

Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember ............................ 58

Page 16: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xv

5.2.1 Perhitungan Biaya-Biaya Dan Pendapatan Pada

Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ................................................................ 59

5.2.1.1 Perhitungan Biaya-Biaya Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.......................... 59

5.2.1.2 Perhitungan Pendapatan Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.......................... 60

5.2.2 Perhitungan BEP (Break Even Point) Pada Pengolahan

Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla .................................................................................. 62

5.2.2.1 Perhitungan BEP (Break Even Point) Dalam Satuan Unit

Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ..................................................................... 62

5.2.2.2 Perhitungan BEP (Break Even Point) Dalam Satuan Rupiah

Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ..................................................................... 62

5.2.3 Perhitungan MOS (Margin Of Safety) dan MIR (Marginal

Income Ratio) Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla .................................... 63

5.2.3.1 Perhitungan MOS (Margin Of Safety) Dalam Satuan Unit

Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ..................................................................... 64

5.2.3.2 Perhitungan BEP (Break Even Point) Dalam Satuan Unit

Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ..................................................................... 64

5.2.4 Perhitungan Analisis Profitabilitas Pada Pengolahan Gula

Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ....... 65

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 68

6.1 Kesimpulan ............................................................................. 68

6.2 Saran ........................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

Page 17: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xvi

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

Page 18: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xvii

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

1.1 Konsumsi Rata-Rata Per Kapita setahun Gula Pasir dan Gula Merah

Di Indonesia Tahun 2012-2016 ................................................................... 2

1.2 Tabel Pertumbuhan Konsumsi Rata-Rata Per Kapita setahun Gula

Merah Di Indonesia Tahun 2012-2016 ...................................................... 3

1.3 Produksi dan Share Gula Merah Kelapa Nasional Tahun 2013-2015 ......... 4

1.4 Pertumbuhan (Growth) Produksi Gula Merah Kelapa Nasioal ................... 5

1.5 Produksi Gula Merah Kelapa Provinsi Jawa Timur Per Kabupaten

Tahun 2013 .................................................................................................. 6

1.6 Data Penduduk Desa Lojejer Pengolah Nira Kelapa Menjadi Gula Kelapa 7

1.7 Tabel Lanjutan Data Penduduk Desa Lojejer Pengolah Nira Kelapa

Menjadi Gula Kelapa ................................................................................... 8

2.1 Kandungan Nilai Gizi Dalam Beberapa Janis Gula Merah ......................... 19

2.2 Tabel Perhitungan Nilai Tambah Menggunakan Metode Hayami .............. 29

3.1 Prosedur Perhitungan Nilai Tambah ............................................................ 37

4.1 Julah Penduduk Desa Lojejer Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 43

4.2 Tata Guna Lahan Desa Lojejer .................................................................... 44

5.1 Nilai Tambah Rata-Rata Per Kg Usaha Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ........................................................... 55

5.2 Biaya Tetap Dan Biaya Variabel 1x Produksi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ........................................................................................ 59

5.3 Penerimaan dan Pendapatan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ............. 61

5.4 Nilai BEP Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla ...................................................................................................... 63

5.5 Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla ...................................................................................................... 65

5.6 Tabel Perhitungan Analisis Profitabilitas Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla ...................................................................................................... 66

Page 19: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xviii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

2.1 Proses Pembuatan Gula Kelapa ................................................................... 18

2.2 Kurva biaya total, biaya tetap dan biaya variabel ........................................ 22

2.3 Skema Kerangka Pemikiran ........................................................................ 32

1.3 Struktur Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ........................... 47

4.2 Kegiatan pengolahan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ........................ 50

4.3 Kegiatan pencetakan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ......................... 50

4.4 Kegiatan pengemasan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ....................... 51

4.5 Proses Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla ................................................................................ 51

Page 20: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

A) Perhitungan Biaya Tetap Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla ................................................................................... 72

B1) Perhitungan Biaya Penyusutan Pertahun Usaha Gula Kelapa Rafinasi

UD. Pramita Salsabilla ......................................................................................... 73

B2) Lanjutan Perhitungan Biaya Penyusutan Perbulan Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ................................................... 73

B3) Lanjutan Perhitungan Biaya Penyusutan Perproduksi Usaha Gula

Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ..................................... 74

C) Perhitungan Biaya Variabel Perproses Produksi Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla .................................................... 75

D) Total Biaya Produksi 1x Produksi Usaha Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ............................................................... 76

E) Total Biaya Tetap,Total Biaya Variabel Dan Rata-Rata Biaya Variabel

Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ................ 77

F) Pendapatan Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla ......................................................................................................... 78

G) Nilai Tambah Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla Dalam Satu Kali Proses Produksi .............................. 79

H) Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla ................................................................................... 80

I1) Kuisioner Pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ............................... 81

I2) Kuisioner Tenaga Kerja Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ..................... 89

J) Dokumentasi .................................................................................................. 95

Page 21: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gula, menurut Mugiono (2014) merupakan salah satu kebutuhan pokok

masyarakat Indonesia yang berperan sebagai pemanis dan sumber kalori. Gula

digunakan dalam berbagai persiapan makanan termasuk dalam dunia industri

pengolahan makanan. Gula terdiri dari 2 jenis, yaitu gula pasir dan gula merah.

Gula merah merupakan salah satu bahan pemanis alami yang aman bagi tubuh.

Gula merah saat ini sangat strategis peranannya sebagai upaya untuk mengurangi

ketergantungan pemerintah dan masyarakat terhadap konsumsi gula pasir

(berbahan baku tebu) dan gula sisntesis yang sebagian besar masih impor karena

seiring meningkatnya pendapatan penduduk serta semakin banyak industri pangan

yang menggunakan gula merah sebagai bahan bakunya.

Gula merah pada umumnya berwarna coklat dan cukup keras. Gula merah

yang biasa digunakan yaitu gula merah kelapa atau gula merah aren. Selain itu,

gula merah juga dapat dibuat dengan bahan baku nira tanaman tebu. Pada

umumnya pembuatan gula merah di Indonesia masih menggunakan cara

tradisional. Mutu gula merah ditentukan terutama dari rasa dan penampilannya,

yaitu bentuk, warna, kekeringan dan kekerasannya (Santoso dalam Heryani,

2016). Faktor-faktor tersebut dipengarungi oleh proses pengolahan dan komponen

kimia yang terkandung di dalamnya.

Salah satu jenis gula merah yang sudah mulai banyak dikembangkan dan

banyak dimanfaatkan saat ini adalah gula merah kelapa atau biasa disebut dengan

gula jawa. Gula merah kelapa didapatkan dari bunga kelapa yang disadap yang

kemudian akan menghasilkan nira kelapa yang merupakan bahan baku industri

gula merah kelapa atau palm sugar. Dari nira kelapa tersebut setidaknya dapat

diolah untuk menghasilkan produk turunan pertama yaitu:

a) Gula merah kelapa berupa gula padat

b) Gula semut atau tepung gula merah kelapa

c) Gula cair atau sirup gula merah kelapa.

Page 22: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

2

Gula merah kelapa, menurut Praditya (2010) merupakan salah satu

komoditas turunan dari komoditas primernya yaitu kelapa yang saat ini merupakan

komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan salah satu

dari sembilan bahan pokok kebutuhan pangan yang banyak diperlukan sebagai

campuran bumbu masakan, pemanis masakan dan bahan campuran dalam

pembuatan kue dan minuman yang memberikan rasa manis dan gurih, yang

memiliki rasa, aroma, bentuk dan kegunaan yang berbeda dengan gula yang

berbahan baku tebu. Alasan ini membuat gula merah kelapa kegunaannya tidak

dapat digantikan oleh bahan pemanis lainnya.

Menurut Pertiwi dalam Nawansih (2016), gula merah mempunyai

kelebihan antara lain warna kecoklatan dan aroma yang khas serta mempunyai

nilai indeks glikemik yang rendah dibandingkan gula pasir yaitu 35, sehingga baik

dikonsumsi oleh penderita diabetes atau masyarakat yang ingin menjaga

kesehatan. Kandungan yang dimiliki oleh gula merah kelapa antara lain, thiamine,

nicotinic acid, ribloflavin, niacin, ascorbatic acid, galaktomanan, antioksidan,

vitamin C, vitamin B12, vitamin A, vitamin E, asam folat, protein kasar dan

garam mineral. Alasan ini membuat konsumsi masyarakat terhadap gula merah

kelapa setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga menyebabkan

meningkatnya pula permintaan gula merah kelapa di kalangan masyarakat.

Tabel 1.1 Tabel Konsumsi Rata-Rata Per Kapita setahun Gula Merah Di Indonesia Tahun

2012-2016

URAIAN TAHUN

Rata-Rata

Konsumsi

2012 2013 2014 2015 2016

Gula merah

- Kuantitas( Ons ) 5,304 5,460 5,148 7,208 7,748 6,173.6

Sumber: Kementrian Pertanian Republik Indonesia Dioalah, 2018.

Tabel 1.1 menginformasikan tentang data konsumsi rata-rata perkapita

setahun gula merah di Indonesia tahun 2012-2016. Berdasarkan Tabel 1.1

diketahui bahwa konsumsi rata-rata gula merah dari 2012 hingga 2016 terus

mengalami peningkatan yang cukup tinggi, meskipun pada tahun 2014 sempat

mengalami penurunan terjadi penurunan konsumsi. Rata-rata konsumsi per kapita

setahun gula merah di Indonesia Tahun 2012-2016 mencapai 6,173.6 ons. Hasil

konsumsi per kapita setahun gula merah di Indonesia juga menunjukkan hasil

Page 23: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

3

posistif dan relatif tinggi pada pertumbuhan konsumsinya. Data terkait

pertumbuhan (Growth) konsumsi per kapita setahun gula merah di Indonesia

disajikan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Tabel Pertumbuhan (Growth) Konsumsi Rata-Rata Per Kapita setahun Gula

Merah Di Indonesia Tahun 2012-2016

Uraian

Pertumbuhan Konsumsi Rata-Rata Perumbuhan

Konsumsi 2012 2014 2015 2016

(%) (%) (%) (%)

Gula Merah

Kuantitas (Ons) 2,94 -5,71 40,01 7,49 8,946

Sumber: Diolah Oleh Peneliti Dari Tabel 1.1

Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa pertumbuhan konsumsi rata-rata

per kapita setahun gula merah Indonesia positif, yaitu sebesar 8,946% per tahun,

meskipun sempat mengalami pertumbuhan negatif pada tahun 2014. Seiring

dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap gula merah kelapa,

Menurut Santi (2014), maka kegiatan pengolahan gula merah kelapa perlu

dikembangkan dengan benar dan tepat agar mampu memproduksi gula merah

kelapa yang dapat mencukupi kebutuhan konsumen.

Menurut Santi (2014), agroindustri pengolahan gula merah kelapa

merupakan salah satu industri yang potensial meraup keuntungan besar, karena

proses pembutannya yang relatif mudah, alat-alat yang digunakan relatif

sederhana dan dapat menjadi alternatif pengolahan kelapa selain dikonsumsi

secara langsung. Alasan lainnya karena harga gula merah kelapa dipasaran

ternyata memiliki potensi yang cukup cerah, yang akan menyebabkan semakin

berkembangnya industri pagan yang menggunakan gula merah kelapa sebagai

bahan dasarnya seperti olahan makanan dan minuman.

Penghasil gula merah kelapa di Indonesia di dominasi oleh sembilan

provinsi. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang banyak

melakukan kegiatan agroindustri pengolahan gula merah kelapa. Jawa Timur

merupakan penghasil gula merah kelapa tertinggi nomor dua dalam kurun waktu

2013-2015 setelah Provinsi Jawa Tengah. Banyaknya kegiatan pengolahan gula

merah kelapa di Jawa Timur, menurut Data BPS Indonesia (2018), karena

besarnya potensi kelapa yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan

Page 24: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

4

gula merah kelapa dan semakin meningkatnya permintaan konsumen di Indonesia

akan gula merah. Hal ini karena kegunaan dari gula merah kelapa yang tidak

dapat digantikan kegunaannya dengan bahan pemanis makanan lainnya.

Tabel. 1.3 Produksi dan Share Gula Merah Kelapa Nasional Tahun 2013-2015

Provinsi Produksi Gula Merah (ton) Rata-

Rata

Produksi

Share

Produksi

*)

Rangking

2013 2014 2015

Aceh 17.105 21.619 23.596 20.773 16,78 3

Sumatera

Barat

15.023 15.721 15.852 15.523 12,54 4

Jambi 12.873 12.872 12.909 12.885 10,41 5

Jawa Barat 1.141 1.697 1.080 1.306 1,05 6

Jawa Tengah 36.947 36.500 36.500 36.649 29,61 1

Jawa Timur 35.935 36.051 36.100 36.029 29,10 2

Nusa tenggara

Barat

37 258 264 186 0,15 8

Nusa Tenggara

Timur

30 441 414 295 0,24 7

Kalimantan

Barat

441 0 0 147 0,12 9

Jumlah 119.533 125.132 126.688 123.793 100

Sumber: *)Statistika Perkebunan Indonesia 2013-2015 *)Diolah Oleh Peneliti

Tabel 1.3 menginformasikan tentang data produksi dan share gula merah

kelapa nasional tahun 2013-2015. Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa

Jawa Timur menempati posisi kedua mengenai produksi tertinggi gula merah

kelapa setelah Provinsi Jawa Tengah. Produksi gula merah kelapa Provinsi Jawa

Timur pada tahun 2013 hingga 2015 terus mengalami peningkatan yang

menggambarkan permintaan konsumen akan gula merah kelapa terus meningkat

setiap tahunnya. Rata-rata produksi gula merah kelapa Provinsi Jawa Timur dari

tahun 2013 hingga 2015 mencapai 36.029 ton, dengan kontribusi produksi gula

merah kelapa Provinsi Jawa Timur mencapai 29,10% per tahun.

Dilihat dari rata-rata kontribusi produksi gula merah kelapa Jawa Timur

terhadap rata-rata kontribusi produksi gula merah kelapa Provinsi Jawa Tengah,

share produksi Provinsi Jawa Timur memang lebih rendah dibandingakan dengan

Provinsi Jawa Tengah, namun apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan produksi

Page 25: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

5

gula merah kelapa, Provinsi Jawa Timur memiliki pertumbuhan produksi relatif

lebih bagus dibandingkan dengan pertumbuhan produksi gula merah kelapa

Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 1.4 Pertumbuhan (Growth) Produksi Gula Merah Kelapa Nasioal

Provinsi Pertumbuhan Produksi Rata-Rata Pertubuhan

Produksi 2014 2015

Aceh 26,39 9,14 11,84

Sumatera Barat 4,65 0,83 1,83

Jambi -0,01 0,29 0,09

Jawa Barat 48,73 -36,36 4,12

Jawa Tengah -1,21 0 -0,40

Jawa Timur 0,32 0,14 0,15

Nusa tenggara Barat 597,30 2,33 199,87

Nusa Tenggara Timur 1370 -6,12 454,63

Kalimantan Barat -100 0 -33,33

Jumlah 1946,17 -29,75 638,80

Sumber: Diolah Oleh Peneliti Dari Tabel 1.3

Tabel 1.4 menginformasikan tentang data pertumbuhan (growth) produksi

gula merah kelapa Nasional dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Berdasarkan

Tabel 1.4 diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan (growth) produksi gula merah

kelapa Provinsi Jawa Tengah negatif yaitu -0,40% setiap tahunnya, sedangkan

rata-rata pertumbuhan (growth) produksi gula merah kelapa Provinsi Jawa Timur

positif yaitu 0,15% setiap tahunnya. Data ini dapat menjelaskan bahwa

perkembangan usaha agroindustri gula merah kelapa di Provinsi Jawa Timur

relatif lebih baik dibandingkan perkembangannya usaha agroindustri gula merah

kelapa di Provinsi Jawa Tengah dilihat dari nilai pertumbuhan produksi gula

merah kelapa dari tahun 2013 hingga tahun 2015.

Produksi gula merah kelapa di Provinsi Jawa Timur dominan dihasilkan

oleh 8 kabupaten. Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang banyak

melakukan kegiatan agroindustri pengolahan gula merah kelapa adalah Kabupaten

Jember. Menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten

Jember (2019), Kabupaten Jember sat ini merupakan kabupaten yang mulai

gencar dan fokus untuk meningkatkan produksi gula merah kelapa, karena

permintaan konsumen akan gula merah kelapa yang terus meningkat. Semakin

Page 26: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

6

meningkatnya permintaan akan gula merah kelapa menunjukkan adanya peluang

pasar yang menjanjikan untuk berjalannya kegiatan agroindustri pengolahan gula

kelapa.

Lebih jauh Disperindag (2019), menyatakan bahwa Kabupaten Jember saat

ini juga merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang mulai

mengambangkan produksi gula merah kelapa dicampur dengan bahan tambahan

yang dapat meningkatkan kualitas gula merah kelapa yaitu gula rafinasi.

Tabel 1.5 Produksi Gula Merah Kelapa Provinsi Jawa Timur Per Kabupaten Tahun 2013

No Kabupaten Produksi *) Share Produksi **)

Rangking (Ton) (%)

1 Kab. Jombang 51 0,14 7

2 Kab. Madiun 105 0,3 6

3 Kab. Kediri 19.465 54,16 1

4 Kab. Blitar 274 0,76 4

5 Kab. Tulungagung 15.251 42,44 2

6 Kab. Malang 577 1,6 3

7 Kab. Lumajang 169 0,48 5

8 Kab. Jember 44 0,12 8

Sumber : *) Sumber Data : Statistik Perkebunan Indonesia **) Diolah Oleh Peneliti

Tabel 1.5 menginformasikan tentang data produksi gula merah kelapa

Provinsi Jawa Timur per Kabupaten pada tahun 2013. Berdasarkan Tabel 1.5

diketahui bahwa Kabupaten Jember menempati posisi kedelapan dalam

memproduksi gula merah kelapa tertinggi di Provinsi Jawa Timur yaitu sebanyak

44 ton pada tahun 2013, dengan share produksi sebesar 0,12% per tahun. Dari

Tabel 1.5 menyatakan bahwa yang menempati posisi pertama dalam produksi

tertinggi di Provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Kediri, namun pemaparan

yang dinyatakan oleh Disperindag Jember menjadi pertimbangan bahwa

Kabupaten Jember patut dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam

memproduksi gula merah kalapa di Provinsi Jawa Timur. Alasan ini karena

produksinya yang terus meningkat setiap tahunnya dan karena adanya tambahan

gula rafinasi dalam pengolahan gula merah kelapa yang dilakukan di Kabupaten

Jember. Pada Kabupaten Jember yang menjadi sentra produksi gula merah kelapa

adalah Kecamatan Wuluhan yang terletak di Desa Lojejer.

Page 27: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

7

Desa Lojejer ditetapkan menjadi sentra dalam pembuatan gula kelapa di

Kabupaten Jember dan disahkan dengan adanya gapura selamat datang yang

menyatakan bahwa Desa lojejer merupakan sentra dari pembuatan gula kelapa

ketika memasuki Desa Lojejer. Desa Lojejer ditetapkan sebagai sentra dalam

pembuatan gula kelapa alasannya karena banyak kegiatan pengolahan gula kelapa

yang berdiri di desa ini. Kegiatan pengolahan gula kelapa di Desa Lojejer

umumnya dilakukan secara langsung oleh para petani yang mengambil nira kelapa

atau yang biasa disebut dengan penderes. Data penduduk Desa Lojejer yang

melakukan pengolahan langsung nira kelapa menjadi gula kelapa disajikan pada

Tabel 1.6.

Tabel 1.6 Data Penduduk Desa Lojejer Pengolah Nira Kelapa Menjadi Gula Kelapa

No Nama Alamat

No Nama Alamat

Dusun RT RW Dusun RT RW

1 Riyadi Kepel 7 10 23 Sunardi Kepel 4 8

2 Teno Kepel 2 10 24 Sunarko Kepel 9 8

3 Muhayin Kepel 5 10 25 Surip Kepel 9 8

4 Muhammad

Arifin Kepel 7 10 26 Suryadi Kepel 6 8

5 Sakur Kepel 5 10 27 Umi Yatin Kepel 5 8

6 Yusuf Kepel 7 10 28 Titis Kepel 5 9

7 Kusyadi Kepel 4 10 29 Marik Kepel 7 8

8 Siman Kepel 6 8 30 Sumardi Kepel 7 8

9 Bayu Adi

Candra Kepel 5 8 31 Subur Kepel 9 8

10 Iskandar Kepel 7 8 32 Samsul

Hadi Kepel 7 8

11 Khusnul Kepel 7 8 33 Bu

Jamisah Kepel 4 8

12 Muriso Kepel 7 8 34 Subur Kepel 7 8

13 Bunaji Kepel 4 8 35 Eko Setyo

Budi Kepel 8 8

14 Suha’ Kepel 7 8 36 Suparto Kepel 7 8

15 Sukarji Kepel 7 8 37 Pendik

Suciono Kepel 4 8

16 Sukirno Kepel 5 8 38 Yudi Kepel 8 8

17 Suklisno Kepel 6 8 39 Mardi Kepel 7 8

18 Sumeh Kepel 6 8 40 Ririn

Sutrisno Kepel 7 8

19 Songket Kepel 7 8 41 Poniman Kepel 9 8

20 Sugeng Kepel 9 8 42 Subagiyo Kepel 9 8

21 Sugiyono Kepel 6 8 43 Sumarsum Kepel 8 8

22 Suhada’ Kepel 8 8 44 Satip Kepel 8 8

Page 28: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

8

Tabel 1.7 Tabel Lanjutan Data Penduduk Desa Lojejer Pengolah Nira Kelapa Menjadi

Gula Kelapa

No Nama Alamat

No Nama Alamat

Dusun RT RW Dusun RT RW

45 Sumali Kepel 8 8 51 Bambang Kepel 2 8

46 Misto Kepel 8 8 52 Katimun Kepel 1 8

47 Tugiman Kepel 5 8 53 Sukamto Kepel 1 8

48 Taslem Kepel 6 8 54 Sumarno Sulakdoro 12 5

49 Murito Kepel 7 8 55 Buyadi Sulakdoro 9 5

50 Aan Kepel 2 8 56 Sunarso Krajan 5 2

Sumber : Data Kepala Desa Lojejer, 2018

Dari Tabel 1.6 diketahui bahwa terdapat 56 penduduk Desa Lojejer yang

melakukan kegiatan pengolahan nira kelapa menjadi gula kelapa. Alasan ini yang

mendasari Desa Lojejer menjadi sentra dalam pembuatan gula kelapa di

Kabupaten Jember, karena banyaknya penduduk Desa Lojejer yang melakukan

kegiatan pengolahan gula kelapa. Gula kelapa merupakan gula yang dihasilkan

dari penguapan nira pohon kelapa, kemudian diolah serta dicetak menjadi bentuk

tertentu yang kemudian dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Banyaknya

kegiatan pengolahan gula kelapa di Desa Lojejer tidak menjamin bahwa gula

kelapa yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar, bahkan gula kelapa yang

dihasilkan cenderung tidak diminati oleh pasar.

Permasalahan yang dihadapi oleh penduduk Desa Lojejer (penderes)

dalam pengolahan gula kelapa adalah tidak mampunya produk gula kelapa yang

dihasilkan untuk menembus pasar konsumen akibat kualitas gula kelapa yang

rendah dan tidak sesuai dengan kriteria pasar. Harga gula merah kelapa dari

penderes ini biasanya dijual seharga Rp. 9500/kg. Indikator yang menjadi

penilaian kualitas gula kelapa adalah dari segi bentuk, warna dan tekstur

(kekerasan dan kekeringan). Warna gula kelapa yang diinginkan oleh konsumen

adalah warna merah bata yang merata, sedangkan para penderes menghasilkan

gula kelapa yang memiliki warna cenderung lebih muda, tidak merata dan

terdapat bercak warna merah bata di beberapa bagian. Tekstur juga mempengaruhi

kualitas gula kelapa, semakin padat tekstur gula kelapa artinya gula kelapa

tersebut tidak mudah leleh, dan sebaliknya semakin lunak tekstur gula kelapa

artinya semakin cepat udara masuk kedalam produk sehingga gula kelapa yang

Page 29: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

9

dihasilkan mudah leleh. Penderes Desa Lojejer menghasilkan gula kelapa dengan

tekstur yang lunak, yang mengakibatkan produk tersebut kurang diterima oleh

pasar.

Permasalahan yang dialami oleh penduduk Desa Lojejer dalam

pengolahan gula kelapa ini, kemudian dimanfaatkan sebagai peluang pasar baru

oleh salah satu warga di Desa Lojejer. Beberapa warga Desa Lojejer

memanfaatkan gula kelapa yang berasal dari penderes untuk diolah kembali

menjadi gula kelapa namun dengan kualitas yang lebih baik dan mampu diterima

oleh pasar. Produk Kegiatan pengolahan atau dikenal dengan Agroindustri

tersebut berbentuk Unit Dagang (UD) yang diberi nama Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla yang telah tercatat dalam Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Jember sebagai kegiatan yang memiliki izin resmi dalam pengolahan

gula kelapa semenjak pertengahan tahun 2016. Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla merupakan satu-satunya agroindustri yang mengolah gula kelapa yang

dihasilkan oleh penderes dengan mencampurkan gula rafinasi sebagai campuran

bahan baku utamnya sehingga didapatkan gula kelapa rafinasi yang memiliki

warna merah bata seragam, tekstur lebih padat dan tahan lama tanpa

menggunakan bahan kimia yang berbahaya, sehingga sesuai dengan kriteria yang

diinginkan oleh pasar.

Gula rafinasi merupakan gula yang biasanya digunakan sebagai bahan

baku tambahan bagi industri makanan, minuman dan farmasi yang mutlak harus

dipenuhi kebutuhannya agar industri mamin dan farmasi tidak terganggu

perkembangannya. Gula rafinasi yang dikenal dengan gula Kristal rafinasi

memiliki warna yang cenderung lebih putih dibandingkan gula pada umumnya.

Adanya diversifikasi produk gula kelapa dengan campuran gula rafinasi ini

mencerminkan bahwa Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mampu mengikuti

dinamika perkembangan permintaan industri makanan dan minuman nasional

(Direktorat Jenderal Industri Agro Kementrian Penindustrian, 2013).

Pengolahan gula kelapa penderes yang dilakukan oleh Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dengan mencampurkan gula rafinasi, membuat gula kelapa

rafinasi yang dihasilkan mendapatkan pasar yang luas karena kualitas yang

Page 30: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

10

dihasilkan sesuai dengan kriteria pasar. Harga gula kelapa rafinasi yang dihasilkan

ini dijual dengan harga Rp. 11.000/kg. Kualitas yang memenuhi kriteria pasar ini

membuat gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla saat ini telah

mampu menembus pasar luar kota, bahkan fokus pemasaran gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla lebih fokus pada pasar luar kota

dibandingkan dengan pasar di dalam. Pemasaran luar kota gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla antara lain telah mencapai Sumbawa, Bali,

Lombok, Surabaya dan masih banyak kota lainnya.

Pemasaran gula rafinasi pada pasar luar kota ini biasanya dipasarkan oleh

para tengkulak untuk industri-industri pembuatan kecap, sedangkan pemasaran

untuk pasar dalam kota biasanya dipasarkan untuk industri pembuatan makanan

rumahan. Gula kelapa rafinasi yang dipasarkan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla hingga ke pasar luar kota ini dilakukan proses pengemasan agar produk

gula kelapa rafinasi yang dikirmkan pada pasar luar kota mampu bertahan lama

dan terhindar dari kotoran, serta untuk mencegah kerusakan selama proses

pengiriman berlangsung.

Adanya kegiatan yang mengolah kembali produk jadi dengan

menambahkan bahan baku tambahan yaitu gula rafinasi. Gula rafinasi merupakan

produk baru yang digunakan pada industri pengolahan makanan agar

mendapatkan produk baru dengan kualitas yang lebih baik yang dilakukan oleh

agroindustri UD. Pramita Sasalbilla, maka perlu dilakukan suatu analisis nilai

tambah dan profitabilitas. Analisis nilai tambah dilakukan guna mengetahui

apakah produk gula kelapa rafinasi yang dihasilkan sudah mampu memberikan

nilai tambah atau hanya mampu menutupi biaya produksi yang dikeluarkan untuk

pembuatan produk gula rafinasi. Sedangkan analisis profitabilitas digunakan

untuk mengetahui apakah keuntungan yang didapatkan dalam pengolahan gula

kelapa rafinasi mampu membuat usaha ini bertahan dan dapat mengembangkan

usaha kedepannya. Fenomena inilah yang mendasari dilakukannya penelitian ini,

sehingga penelitian ini mengambil judul “Nilai Tambah Dan Profitabilitas Usaha

Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla Jember”.

Page 31: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

11

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan gula kelapa rafinasi

pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla Jember?

2. Bagaimana profitabilitas usaha yang diperoleh usaha pengolahan gula kelapa

rafinasi pada Agroindustri UD. Pramita Salsabila Jember?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan gula kelapa

rafinasi pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla Jember.

2. Untuk mengetahui profitabilitas usaha yang diperoleh usaha pengolahan gula

kelapa rafinasi pada Agroindustri UD.Pramita Salsabilla Jember.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi pemerintah, sebagai dasar pertimbangan yang dapat digunakan dalam

menentukan kebijakan dan pengembangan usaha gula kelapa rafinasi di seluruh

Indonesia.

2. Bagi pelaku usaha, sebagai sumber informasi bagi pelaku agroindustri untuk

mengukur nilai tambah dari suatu produk pengolahan serta sebagai upaya

untuk lebih meningkatkan produksi gula kelapa rafinasi secara lebih efisien

khususnya di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan gula kelapa rafinasi.

Page 32: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

12

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Edy dan Ratna (2018) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Usaha

Dan Teknologi Pembuatan Gula Semut Aren Sebagai Alternative Pemanis

Alami”. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai

tambah pengolahan gula kelapa kristal. Alat analisis yang digunakan adalah

Metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah pengolahan

gula kelapa kristal sebesar Rp 990,00,- per kilogram dengan rasio nilai tambah

adalah sebesar 35,29% terhadap nilai produk. Rasio nilai tambah menunjukkan

bahwa setiap Rp100,00,- dari nilai produk mendapatkan nilai tambah rata-rata Rp

35,29,-. Nilai tersebut merupakan nilai yang tercipta dari setiap kilogram

pengolahan gula kelapa kristal.

Tsani (2018) melakukan penelitian dengan judul “Nilai Tambah Gula

Kelapa Kristal”. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

nilai tambah dan profitabilitas usaha pengolahan gula kelapa kristal. Alat analisis

yang digunakan adalah Metode Hayami dan analisis profitabilitas. Hasil penelitian

yang diperoleh menunjukkan rata-rata total biaya setiap pelaku usaha gula kelapa

kristal pada Bulan Februari 2018 sebesar Rp 1.170.458,22, penerimaan sebesar Rp

1.474.330,67, keuntungan sebesar Rp 303.872,45. Profitabilitas home industry

gula kelapa kristal sebesar 21,77%, artinya bahwa setiap Rp100,00,- biaya yang

dikeluarkan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 21,77,-. Nilai tambah produk

rata-rata per kg bahan baku pada Home Industry Gula Kelapa Kristal Kelompok

Tani Sari Manggar Manis sebesar 27,73%. Rasio nilai tambah menunjukkan

bahwa setiap Rp100,00,- dari nilai produk mendapatkan nilai tambah rata-rata

Rp2.118,14,-.

Yuniati (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Nilai Tambah

Dan Profitabilitas Agroindustri Gula Aren Dan Gula Semut Skala Rumah Tangga

Di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat” Salah satu tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah dan profitabilitas usaha

Agroindustri Gula Aren Dan Gula Semut. Alat analisis yang digunakan adalah

Page 33: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

13

Metode Hayami dan analisis profitabilitas. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa

Agroindustri gula semut memberikan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan

dengan agroindustri gularen. Nilai tambah gula semut yaitu sebesar Rp 1.248,60,-

per kg, sedangkan nilai tambah gula aren sebesar Rp 928,51,- per kg. Profitabilitas

gula semut lebih besar dibandingkan dengan profitabilitas gula aren. Profitabilitas

gula semut yaitu sebesar 35,83%, artinya setiap Rp 100,- hasil penjualan dari gula

semut akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 35,83,-. Profitabilitas gula aren yaitu

sebesar 33,78%, artinya setiap Rp 100,- hasil penjualan dari gula aren akan

diperoleh keuntungan sebesar Rp 33,78,-.

Joseph dan Layuk (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengolahan

Gula Semut dari Aren”. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui profitabilitas usaha pengolahan gula semut dari gula aren (gula cetak).

Alat analisis menggunakan analisis profitabilitas. Hasil penelitian yang diperoleh

bahwa analisis ekonomi gula cetak yang sudah meleleh memberi keuntungan

Rp778.800,-/bulan, sedangkan peningkatan kualitas dengan mengolah gula semut

memberi keuntungan Rp1.606.000,-/bulan (semua input dihitung biaya), Jika

alokasi tenaga kerja keluaga dikategorikan menjadi pendapatan keluarga ditambah

dengan penggunaan bahan lainnya yang tidak dibayarkan maka diperoleh

pendapatan Rp4.278.000,-/bulan untuk gula cetak dan Rp5.456.000,-/bulan untuk

gula semut. Pengolahan gula semut tergolong usaha yang memberi keuntungan

dengan tingkat harga relatif lebih tinggi dibanding gula cetak dan memberikan

nilai profitabilitas yang lebih tinggi.

Ningtyas (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Komparatif

Usaha Pembuatan Gula Merah Dan Gula Semut Di Kabupaten Kulon Progo”.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profitabilitas usaha

pembuatan gula merah dan gula semut. Alat analisis menggunakan analisis

profitabilitas. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pada usaha pembuatan gula

merah profitabilitas pada 1 kilogram gula merah bula September tahun 2012

sebesar 25,99%, artinya setiap Rp. 100,- biaya yang digunakan akan

menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 2.599,-. Profitabilitas pada 1 kilogram gula

semut bulan September tahun 2012 adalah sebesar 9,90% artinya setiap Rp. 100,-

Page 34: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

14

biaya yang digunakan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 990,-.

Profitabilitas usaha pembuatan gula semut jauh lebih kecil dibandingkan usaha

pembuatan gula merah dikarenakan biaya yang dibutuhkan lebih besar namun

harga jual tidak jauh beda.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tambah yang dihasilkan nantinya

mampu memberikan keuntungan yang lebih tinggi bagi para pelaku produksi

didalamnya dan setiap usaha mampu menghasilkan tingkat keuntungan dan nilai

dan nilai tambah yang berbeda-beda, semakin tinggi tingkat profitabilitas

makusaha tersebut layak untuk dijalankan. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian- penelitian sebelumnya dilihat dari proses pengolahan dan lokasi usaha,

dimana penelitian ini dilakukan pada pengolahan gula kelapa yang dicampur

dengan tambahan gula rafinasi sebagai tambahan bahan bakunya, sedangkan

lokasi penelitian dilakukan di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan tepatnya di UD.

Pramita Salsabilla.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Komoditas Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera L) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos

dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Menurut Winarno (2014), kelapa

merupakan salah satu tanaman industri yang memegang peranan penting dalam

perekonomian di Indonesia. Nyaris semua bagian tanaman kelapa dapat

dimanfaatkan, sehingga seing disebut sebagai pohon kehidupan. Penyebaran

kelapa lebih banyak terjadi melalui laut karena buah kelapa terapung hingga

tanaman kelapa lebih banyak ditemukan di daerah pantai dibandingkan di daerah

pedalaman. Produksi butir kelapa berada lebih dekat pantai dapat tumbuu lebih

subur, tampaknya kandungan garam pada lahan berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan kelapa. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari

permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya ketinggian, ia akan

mengalami pelambatan pertumbuhan. Berdasarkan sistematika (taksonomi)

tanaman kelapa, dapat dikelompokkan ke dalam klasifikasi sebagai berikut:

Page 35: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

15

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmales

Famili : Palmae

Genus : Cocos

Spesies : Cocos nucfera L.

Ciri-ciri tanaman kelapa antara lain memiliki batang tunggal atau kadang-

kadang bercabang. Akarnya serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk

bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah

tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak

konsentrik), berkayu. Daunnya merupakan daun tunggal dengan tulangan

menyirip dan bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk.

Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea (terdapat

bunga jantan dan betina). Buahnya besar dengan diameter 10 cm sampai 20 cm

atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat.

Kelapa selama ini biasanya hanya dimanfaatkan pada produk primernya,

baik dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng.

Pengembangan dan pemanfaatan produk hilir kelapa belum banyak dilakukan,

demikian pula pemanfataan hasil samping dan limbah. Upaya pengembangan

produk pemanfaatan hasil samping dan limbah akan meningkatkan nilai tambah

kelapa. Kelapa memiliki pertumbuhan yang tinggi dari segi fisik mampu juga

dimanfaatkan untuk menambah pendapatan dengan upaya kegiatan diversifikasi.

Hal ini mampu memberikan keanekaragaman hasil produksi yang bisa dipasarkan

kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Ditjenbun, 2014).

2.2.2 Teori Agroindustri

Agroindustri merupakan kegiatan yang mengolah produk berbahan baku

hasil pertanian dengan tujuan dapat menambah nilai tambah produk pertanian.

Kegiatan agroindustri dapat berupa pembersihan, pengepakan atau dapat pula

Page 36: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

16

pengolahan yang lebih canggih. Agroindustri merupakan upaya yang strategis

untuk melakukan kebijakan pembangunan pertanian, maka dari itu peningkatan

agroindustri perlu dilakukan, baik dalam skala menengah atau skala kecil.

Menurut Djamhari (2004), pengembangan agroindustri merupakan salah satu opsi

yang perlu dipertimbangkan. Sebagai industri berbasis sumber daya, agroindustri

berpotensi dapat meningkatkan cadangan devisa serta penyediaan lapangan kerja.

Agroindustri yang merupakan salah satu dari subesistem agribisnis yaitu

subsistem pengolahan memiliki keterkaitan kebawah (downward linkage) dan

keterkaitan keatas (forward linkage), oleh karena itu agroindustri penting untuk

dilakukan dan diperhatikan oleh semua pihak yang terlibat dalam mendukung

kegiatan agribisnis yang berkelanjutan. Menurut Maulidah (2012), pengembangan

agroindustri akan dapat meningkatkan permintaan hasil-hasil pertanian sehingga

meningkatkan produksi, harga hasil pertanian dan pendapatan petani.

Perkembangan sektor pertanian akan meningkatkan permintaan agroindustri hulu,

sektor pemasaran, dan sektor penunjang (keuangan, asuransi, konsultasi dan

pendidikan). Dengan demikian agroindustri mempunyai efek pengganda

(multiplier effect) yang besar.

Bahan baku nira kelapa yang melimpah di Jember terlebih di Kecamatan

Wuluhan merupakan potensi untuk mendirikan agroindustri pengolahan nira

kelapa menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan nilai tambah nira kelapa

dibandingkan apabila dijual dalam bentuk segar. Kecamatan Wuluhan merupakan

daerah yang terdapat banyak kegiatan agroindustri yang mengolah nira kelapa

menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan nilai tambah yaitu menjadi gula

kelapa. Kecamatan Wuluhan letaknya di Desa Lojejer merupakan sentra dalam

pembuatan gula kelapa di Kabupaten Jember.

Suatu kegiatan pengolahan dapat dikatakan melakukan kegiatan

agroindustri apabila telah terjadi penambahan suatu input fungsional pada produk

pertanian yang diolahnya. Pengolahan nira kelapa menjadi gula merah kelapa ini

menandakan terjadinya pengambahan suatu input fungsional yang dapat

menambah nilai jual dari nira kelapa dalam bentuk segar. Kegiatan agroindustri

tidak semata mengubah bentuk suatu produk pertanian, kegiatan pengolahan yang

Page 37: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

17

dilakukan pada agroindustri dapat meliputi kegiatan pengemasan, pencucian,

pengolahan, penyimpanan dan berbagai kegiatan yang dapat menambah masa

simpan suatu produk pertanian. Adanya kegiatan pengolahan yang dilakukan pada

produk pertanian menandakan bahwa produk tersebut telah mampu menghasilkan

nilai tambah yang dapat menambah keuntungan yang nantinya akan didapatkan

produsen.

2.2.3 Gula kelapa

Menurut Soetanto (1993), gula kelapa adalah gula yang dihasilkan dari

penguapan nira pohon kelapa (Cocos Nucifera Linn). Gula kelapa atau dalam

perdagangan dikenal sebagai “gula jawa” atau “gula merah”, biasanya dijual

dalam bentuk setengah mangkok atau setengah elip dengan menggunakan cetakan

yang terbuat dari setengah tempurung kelapa (bathok), yang saat ini merupakan

salah satu diversifikasi produk olahan dari kelapa yang mulai banyak diusahakan.

Usaha pengolahan dapat dilakukan pada industri skala kecil/rumah tangga bahkan

pada industri skala besar yang menggunakan teknologi modern. Gula kelapa dapat

dikonsumsi secara langsung ataupun digunakan sebagai bahan baku atau

pelengkap dari industri makanan lainnya. Proses pengolahan gula kelapa terdiri

dari 4 tahap utama, yaitu:

a. Penyaringan

Untuk memperoleh nira yang berkualitas baik, maka pada tempat penampung

hasil penyadapan, terlebih dahulu diletakkan bahan yang disebut “laru” yaitu

campuran kapur sirih dan irisan kulit buah manggis, tujuannya agar nira yang

dihasilkan tidak menjadi masam. Pemberian laru harus sesuai, karena akan

mempengaruhi proses pengolahan selanjutnya. Setelah didapatkan cairan nira

maka selanjutnya dilakukan proses penyaringan menggunakan alat saring.

Penyaringan bertujuan untuk menjaga kualitas cairan nira dari kotoran dan

hewan-hewan yang masuk kedalam cairan tersebut.

Page 38: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

18

b. Pemasakan Nira

Setelah nira bersih dari kotoran, selanjutnya nira segera diletakkan dalam

wajan dan dimasak menggunakan api sedang. Hal yang perlu diperhatikan

dalam proses pemasakan adalah adonan nira harus selalu diaduk agar tidak

tejadi penggumpalan didalamnya serta memastikan agar seluruh bahan dapat

tercampur secara merata.

c. Pencetakkan

Indikator pemasakan nira yang telah matang dapat dilihat dari kekentalannya,

apabila adonan gula telah mengental dan mengeras maka adonan gula diangkat

dari wajan dan dimasukkan kedalam cetakkan. Cetakkan gula kelapa bisaanya

terbuat dari tempurung kelapa, namun cetakan gula kelapa juga dapat dibuat

dari bambu, alumunium atau kayu. Bentuk yang dihasilkan nantinya

bergantung dengan cetakan yang digunakan oleh pelaku agroindustri.

d. Pengeringan

Gula kelapa yang telah dicetak kemudian dikeringkan dengan cara diangin-

anginkan, setelah kering gula kelapa diletakkan pada tempat kering, untuk

mengurangi kelembapan dapat dibungkus menggunakan daun pisang kering.

Proses pembuatan gula merah kelapa disajikan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Proses Pembuatan Gula Kelapa

Nira Kelapa

Penyaringan

Nira bersih

Pemasakan Nira

Nira Kental

Pencetakan

Pengeringan

Gula Kelapa

Page 39: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

19

Mutu gula merah dapat ditentukan berdasarkan warna, bentuk, dan

kekerasan. Gula merah mempunyai tekstur yang kompak, tidak terlalu keras,

sehingga mudah dipatahkan. Gula merah memiliki rasa manis dengan sedikit

asam yang disebabkan karena adanya kandungan asam-asam organik di dalamnya.

Kandungan asam-asam organik inilah yang menyebabkan gula merah mempunyai

aroma yang khas. Sedangkan untuk rasa manis dikarenakan adanya kandungan

beberapa jenis gula seperti sukrosa, fruktosa, glukosa, dan maltosa. Gula merah

sendiri terdiri dari beberapa jenis tergantung dari bahan bakunya, diantaranya gula

merah tebu, gula aren dan gula kelapa. Menurut Soetanto (1993), gula kelapa

sendiri dilihat dari kadar zat gizi, memiliki cukup kaya karbohidrat, unsur protein

serta mineral lainnya. Komposisi zat gizi gula kelapa yang yang terkandung dalam

setiap 100 gram disajikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Gula Kelapa Per 100 Gram

Komposisi (mg) Gula kelapa

Kalori

Karbohidrat 386 kal

76,00

Protein 3 gr

Lemak 10 gr

Kalsium 76 mgr

Fosfor

Besi (Fe) 37 mgr

2,60 mg

Air 10 gr

Sumber: Direktorat Gizi dalam Soetanto (1993)

Manfaat gula merah selama ini dianggap lebih baik dibandingkan gula

putih, apalagi setelah diketahui memiliki angka Indeks Glikemik (IG) yang relatif

rendah yaitu sekitar 35, namun ada juga yang melaporkan sekitar 54. Indeks

Glikemik (IG) adalah angka yang menggambarkan dampak makanan tertentu

terhadap peningkatan kadar gula darah seseorang. Nilai kalori 1 sendok makan

gula kelapa dinggap sama dengan satu sendok makan gula putih dimana pada 100

gram gula merah mengandung 373 kalori sedangkan gula putih mengandung 396

kalori.

Page 40: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

20

2.2.4 Gula Rafinasi

Permintaan gula sebagai pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan

bahan baku terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,

tingkat pendapatan maupun industri makanan dan minuman di Indonesia.

Banyaknya tingkat permintaan gula baik itu white sugar atau raw sugar

mengharuskan Indonesia untuk melakukan kegiatan impor, karena produksi gula

dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Kegiatan

impor juga belum sepenuhnya menjadi solusi dalam mengatasi kekurangan stok

gula karena dengan dilakukannya impor gula maka akan megancam kemandirian

pangan Negara. Ketertarikan pelaku pasar dalam melakukan impor gula semakin

menyulitkan pemerintah dalam melakukan pengendalian kegiatan tersebut

sehingga pemerintah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan

(Depperindag) mengatur tataniaga dan impor, seperti instrumen Nomor Pengenal

Importir Khusus (NPIK) sampai penerapan kuota impor. Solusi dalam memenuhi

kebutuhan gula terutama sebagai bahan baku kegiatan pengolahan maka

pemerintah membuka industri gula rafinsi di dalam negeri. Gula rafinasi dikenal

sebagai gula yang mengalami tingkat kemurnian lebih tinggi dibanding gula pada

umumnya, sehingga warna yang dihasilkan menjadi lebih putih. Gula rafinasi

tidak diguanakan untuk konsumsi langsung melainkan digunakan oleh industri

makanan dan minuman serta farmasi (Mardianto, 2005).

Menurut Direktorat Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian

(2013), Gula rafinasi merupakan gula yang diproduksi dari gula mentah yang

telah mengalami proses pengolahan berupa pemurnian sehingga didapatkan gula

Kristal yang memiliki kualitas tinggi. Gula rafinasi juga memiliki kadar abu dan

kadar belerang (SO2) yang mendekati nol dimana hal tersebut memenuhi

ketentuan keamanan pangan dan farmasi. Pabrik dalam negeri yang memproduksi

gula rafinasi hingga tahun 2010 berjumlah 8 pabrik dimana Produksi gula rafinasi

pada tahun selanjutnya yaitu 2011 berkisar 2,1 juta ton dengan berbagai ukuran

butiran kristal sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya. Gula rafinasi juga

melalui proses pengemasan yang sangat higenis dengan menggunakan mesin yang

modern dan sedikit campur tangan manusia. Dalam upaya pengembangan industri

Page 41: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

21

gula rafinasi maka Direktorat Jenderal Industri Agro Kementrian Perindustrian

(2013) menjelaskan mengenai pokok-pokok kebijakan pengembangan industri

gula rafinasi yang meliputi:

1. Kebutuhan gula kristal rafinasi untuk industri makanan minuman mutlak harus

dipenuhi, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya, agar industri mamin

tidak terganggu perkembangannya.

2. Nilai tambah semaksimal mungkin di dalam negeri, namun harus tetap

memperhatikan faktor efisiensi dan realistis, artinya apabila industri dalam

negeri sudah mampu memproduksi Raw Sugar (RS) dari bahan baku (tebu)

lokal secara efisien, importasi RS dapat dikurangi secara bertahap seiring

dengan peningkatan kemampuan produksi nasional.

3. Diversifikasi produk gula, seperti : icing sugar, brown sugar, liquid sugar, dan

lain-lain mengikuti dinamika perkembangan permintaan industri mamin

nasional.

4. Mendorong PGR integrasi ke arah hulu (bacward linkages, a.l. Pengembangan

kebun tebu, listrik, dll) dan hilir (forward linkages, a.l. bioetanol dan produk-

produk turunan lainnya).

5. Mendorong ekspor GKR dalam rangka meningkatkan efisiensi dan utilisasi

kapasitas PGR.

2.2.5 Teori Biaya

Menurut Sugiyanto (2002), biaya produksi perusahaan diperoleh dari

penggunaan input dalam proses produksi dan informasi mengenai harga input.

Biaya produksi yaitu pengeluaran selama proses produksi yang keluarkan untuk

faktor produksi dan jasa yang digunakan dalam proses produksi. Definisi lain

biaya produksi yaitu sebagai jumlah kompensasi yang diterima oleh pemilik

faktor produksi yang dipergunakan dalam proses produksi yang bersangkutan.

Menurut Maulidah (2018), biaya produksi terdiri dari :

1) Biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan mengalami perubahan apabila

terjadi perubahan volume produksi (akan selalu konstan sampai tingkat

Page 42: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

22

kapasitas penuh). Menurut Ambarsari dkk (2014), contoh biaya tetap meliputi

pajak/PBB, sewa lahan, penyusutan alat, pemeliharaan dan bunga modal.

Penyusutan adalah penurunan nilai secara berangsur-angsur. Penyusutan

suatu barang bisa berbeda-beda, tergantung jenis barang tersebut dan

perawatan yang dilakukan pada barang tersebut juga. Metode penyusutan

yang sering dipakai oleh berbagai manajer pada umumnya adalah metode

garis lurus, dengan rumus:

𝐷 =I𝑜

n

Keterangan:

D = Penyusutan metode garis lurus (Rupiah)

Io = Harga produk awal suatu barang (Rupiah)

n = Umur manfaat suatu barang (Tahun)

2) Biaya variabel adalah jumlah biaya produksi yang berubah menurut tinggi

rendahnya jumlah output yang dihasilkan. Menurut Ambarsari dkk (2014),

Biaya variabel meliputi biaya sarana produksi, tenaga kerja dan operasional.

3) Biaya total adalah semua biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek.

Rumus biaya total dapat dituliskan:

TC = FC + VC

Keterangan:

TC = biaya total

FC = biaya tetap

VC = biaya variabel

Kurva yang menghubungan biaya total digambarakan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kurva Biaya Total

Biaya TC

TVC

Kuantitas

TFC

Page 43: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

23

Keterangan :

TC = Total Biaya (Rp)

TVC = Total Biaya Variabel (Rp)

TFC = Total Biaya Tetap (Rp)

Berdasarkan gambar 2.1 kurva TFC (Total Fix Cost) digambarkan

mendatar untuk menunjukkan bahwa besarnya biaya tetap tidak bergantung pada

jumlah produksi. Kurva TVC (Total Variable Cost) membentuk huruf S terbalik,

menunjukkan hubungan terbalik antara tingkat produktivitas dengan besarnya

biaya. Kurva TC (Total Cost) terletak diatas kurva TVC, namun sejajar dengan

kurva TVC menunjukkan bahwa dalam jangka pendek, perubahan biaya total

semata-mata ditunjukkan oleh perubahan biaya variabel.

2.2.6 Teori Penerimaan

Menurut Abubakar dkk (2013), penerimaan adalah seluruh pendapatan

yang diperoleh dari usahatani selama satu periode. Penerimaan usahatani

dipengaruhi oleh faktor internal (faktor dari dalam usahatani) dan eksternal (faktor

dari luar usahatani). Menurut Ambarsari dkk (2014), penerimaan usahatani adalah

perkalian antara produksi fisik yang dihasilkan dengan harga jual harga produksi.

Penerimaan total (total revenue) adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan

hasil akhirnya. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

TR = Q x P

Keterangan:

TR = Penerimaan total (Rp)

Q = Jumlah produksi yang dihasilkan (kg)

P = Harga (Rp)

Menurut Khazanani (2012), penerimaan usahatani dibedakan menjadi dua

yaitu penerimaan kotor dan penerimaan bersih. Penerimaan kotor adalah

penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produksi usahatani yang diperoleh

dari hasil perkalian jumlah produksi dengan harga jualnya. Penerimaan bersih

adalah penerimaan kotor yang dikurangi dengan total biaya produksi atau

penerimaan kotor dikurangi dengan biaya variabel dan biaya tetap.

Page 44: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

24

2.2.7 Teori Profitabilitas

Laba merupakan tujuan akhir dari perusahaan dalam menjalankan

usahanya. Laba yang dimaksud dikenal dengan istilah profitabilitas. Kemampuan

suatu perusahaan memperoleh profitabilitas adalah suatu ukuran dalam persentase

yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan

laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, aset, maupun modal sendiri

karena setiap perusahaan memiliki kemampuan yang berbeda dalam

menghasilkan profitabilitas. Menurut Diarta (2017), hasil profitabilitas dapat

dijadikan sebagai tolak ukur maupun gambaran tentang efektivitas kinerja

manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil

penjualan dan investasi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka profitabilitas

merupakan suatu hal yang penting bagi keberlanjutan perusahaan. Profitabilitas

mempunyai arti penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan

mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang atau tidak. Hal ini

membuat perusahaan akan berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena

semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup

perusahaan tersebut akan lebih terjamin (Puspitasari, 2014).

Guna mengetahui tingkat profitabilitas suatu usaha diperlukan analisis titik

impas terlebih dahulu. Penentuan titik impas dapat dilakukan apabila harga jual,

biaya tetap dan biaya variabel diketahui. Analisis titik impas memberikan

petunjuk penjualan yang dinyatakan dalam rupiah dimana usaha yang dilakukan

tidak menghasilkan laba tetapi juga tidak mengalami kerugian. Tujuan dari analisa

titik impas adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar

suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba atau nol.

Menurut Lestari (2018), tujuan mencari titik impas adalah:

1. Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan sama dengan biaya.

2. Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih oleh

perusahaan.

3. Mengawasi kebijakan penentuan harga.

Page 45: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

25

4. Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat atau

jauh dari titik impas.

Menurut Lestari (2018) analisis titik impas digunakan untuk mengetahui

pada titik berapa hasil penjualan atau pendapatan sama dengan jumlah biaya atau

perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak untung dan tidak rugi, atau sama

dengan nol. Melalui analisis titik impas, dapat diketahui bagaimana hubungan

antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (penjualan

atau produksi). Analisis ini juga sering disebut cost profit volume analysis.

Menurut Lestari (2018), titik impas ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

π = (P.Q) – TVC – TFC

Keadaan titik impas adalah jika π = 0, maka:

a. Titik Impas atau BEP dalam unit

𝑄 =TFC

P – AVC

b. Titik Impas atau BEP dalam Rupiah

𝑄 = TFC

1 – (AVC/P)

Keterangan :

Q = Jumlah Produk

P = Harga Jual Produk per Unit (Rp)

TFC = Total Biaya Tetap (Rp)

AVC = Rata-rata Biaya Variabel

Setelah mengetahui nilai titik impas, maka selanjutnya menghitung tingkat

profitabilitas perusahaan untuk mendapatkan laba. Laba atau profit merupakan

keuntungan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan setelah dikurangi

modal dan biaya lainnya. Kemampuan perusahaan memperoleh laba atau

profitabilitas adalah suatu ukuran dalam presentase yang digunakan untuk menilai

sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat

diterima. Hasil analisis profitabilitas dapat dijadikan tolak ukur maupun gambaran

tentang efektifitas kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh

dibandingkan dengan hasil penjualan dan investasi perusahaan, sehingga

perusahaan dapat mengetahui kemana arah pengembangan usaha kedepannya.

Page 46: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

26

Tingkat profitabilitas diperoleh dari perkalian antara nilai Marginal of

Safety (MOS) dan Marginal income Ratio (MIR) usaha terkait. Menurut Lestari

(2018), batas keamanan atau MOS menunjukkan batas seberapa besar penjualan

dapat turun atau dapat ditoleransi oleh perusahaan, tetapi perusahaan belum

menderita rugi atau dalam keadaan impas. Secara matematis rumus MOS dapat

ditulis sebagai berikut:

𝑀𝑂𝑆 (%) =TR−BEP dalam rupiah

𝑇𝑅 x 100%

Semakin tinggi nilai MOS maka keadaan perusahaan akan semakin baik

sebab batas kemampuan perusahaan apabila terjadi penurunan produksi akan

semakin besar (Munawir dalam Palupi, 2015).

Angka Marginal of Safety (MOS) ini berhubungan langsung dengan nilai

Marginal income Ratio (MIR). Rasio margin pendapatan atau MIR adalah bagian

hasil penjualan yang diperhitungkan untuk mampu menutup biaya tetap dan

mendapatkan laba. Menurut Mulyadi dalam Palupi (2015), Secara Matematis

rumus MIR dapat ditulis sebagai berikut:

𝑀𝐼𝑅 (%) =TR−TVC

𝑇𝑅 x 100%

MIR dapat memberikan informasi tentang berapa bagian dari penjualan

yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan laba. Semakin tinggi nilai MIR

maka keadaan perusahaan akan semakin baik sebab kemampuan perusahaan untuk

menutupi biaya tetap dan memperoleh laba akan semakin besar (Munawir dalam

palupi, 2002).

Dengan demikian apabila Margin Of Safety (MOS) dihubungkan dengan

Margin Income Ratio (MIR), angka Margin Of Safety ini akan berhubungan

langsung dengan laba. Sehingga semakin besar nilai MOS dan MIR dari suatu

usaha, maka akan semakin besar nilai kemampuan usaha dalam memperoleh

keuntungan, begitupun sebaliknya. Secara matematis perhitungan nilai

profitabilitas sebagai berikut:

π (%) = MOS x MIR

Page 47: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

27

2.2.8 Teori Nilai Tambah

Menurut Herdjanto dalam Nur (2013) nilai tambah merupakan suatu

konsep pengembangan nilai yang terjadi karena adanya input fungsional. Input

fungsional dapat berupa proses mengubah bentuk (form utility), menyimpan (time

utility), proses pemindahan tempat dan kepemilikan. Nilai tambah terdiri dari

keuntungan perusahaan (KP) dan sumbangan input lain (SIL). Sumber nilai

tambah dapat diperoleh dari pemanfaatan faktor produksi (tenaga kerja, modal,

sumberdaya alam dan manajemen). Menghitung besarnya nilai tambah, secara

tidak langsung dapat dilakukan dengan menghitung besarnya marjin yang terjadi

pada kegiatan usaha pengolahan produk. Marjin merupakan penjumlahan dari

nilai tambah dan imbalan tenaga terja langsung. Total nilai margiin merupakan

penggabungan dari nilai-nilai keuntungan perusahaan (KP), sumbangan input lain

(SIL) dan imbalan tenaga kerja langsung (ITKL) (Nurhayati, 2004).

Menurut Hayami et al. Dalam Sudiyono (2002), faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi nilai tambah terbagi atas dua hal yaitu faktor teknis dan faktor

pasar. Faktor teknis terdiri dari kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang

digunakan, dan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Faktor pasar

yang berpengaruh adalah harga output, upah kerja, harga bahan baku, dan nilai

input lainnya selain bahan bakar dan tenaga kerja. Besarnya nilai tambah karena

proses pengolahan didapat dari pengurangan bahan baku dan input lainnya

terhadap nilai produk yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja. Dengan kata

lain nilai tambah menggambarkan imbalan bagi tenaga kerja, modal dan

manajemen yang dapat dinyatakan secara matematik sebagai berikut:

NT = f (K,B,T,U,H,h,L)

Keterangan:

NT : Nilai Tambah

K : Kapasitas Bahan Baku

B : Bahan Baku Yang Digunakan

T : Tenaga Kerja yang dibutuhkan

U : Upah kerja

H : Harga Output

Page 48: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

28

h : Harga Bahan Baku

L : Nilai input lain

Analisis nilai tambah dengan menggunakan Metode Hayami, dimana

perhitungannya berdasarkan satu satuan bahan baku utama yang digunakan dari

produk jadi. Menurut Hayami dalam Sudiyono (2002) dalam perhitungan nilai

tambah menggunakan Metode Hayami akan dapat dihasilkan keterangan sebagai

berikut:

1. Perkiraan nilai tambah (dalam rupiah)

2. Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan (dalam %)

3. Imbalan bagi tenaga kerja (dalam rupiah)

4. Imbalan bagi modal dan manajemen (keuntungan yang diterima perusahaan),

dalam rupiah

Menurut Hayami dalam Maharani (2013), analisis nilai tambah

memperkirakan perubahan bahan baku setelah mendapatkan perlakuan. Hasil

perhitungan dari nilai tambah didapatkan dengan melakukan analisis nilai tambah

terhadap produk agroindustri melalui kegiatan pengolahan. Metode Hayami

merupakan cara dalam melakukan analisis nilai tambah suatu produk. Besarnya

nilai tambah tersebut digunakan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan

pengembangan produk selanjutnya serta untuk mengetahui usaha tersebut

memberikan balas jasa terhadap pelaku didalamnya atau tidak. Perhitungan

Metode Hayami dalam menentukan nilai tambah disajikan pada Tabel 2.2.

Page 49: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

29

Tabel 2.2 Perhitungan Nilai Tambah Menggunakan Metode Hayami

Variabel Notasi

Out input dan harga

Output (kg/minggu) A

Bahan baku (kg/minggu) B

Tenaga Kerja (HOK/minggu) C

Faktor konversi D = A/B

Koefisien tenaga kerja (HOK/ kg) E = C/B

Harga output (Rp/Kg) F

Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/HOK) G

Pendapatan dan Nilai Tambah

Harga bahan baku (Rp/Kg) H

Sumbangan input lain (Rp/Kg) I

a. Biaya Bahan Tambahan

b. Biaya Pengemasan

c. Biaya Bahan Bakar

Nilai output (Rp/Kg) J= D x F

Nilai tambah (Rp/Kg) K = J - H – I

Rasio nilai tambah (%) L = (K/J)x100%

Imbalan tenaga kerja (Rp/Kg) M = E x G

Bagian tenaga kerja (%) N = (M/K)x100%

Keuntungan (Rp/Kg) O = K – M

Bagian keuntungan (%) P = (O/K) x 100%

Balas Jasa untuk Faktor Produksi

Margin (Rp/Kg) Q = J – H

Keuntungan (%) R = (O/Q) x 100%

Tenaga Kerja (%) S = (M/Q) x 100%

Input lain(%) T = (I/Q) x 100% Sumber : Hayami (1987) dalam Maharani (2013)

2.3 Kerangka Pemikiran

Kabupeten Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

Timur yang banyak memproduksi gula merah kelapa. Kabupaten Jember yang

menjadi sentra produksi gula merah kelapa adalah Kecamatan Wuluhan yang

terletak di Desa Lojejer. Desa Lojejer ditetapkan sebagai sentra dalam pembuatan

gula merah kelapa di Kabupaten Jember dengan didirikannya gapura selamat

datang pada desa sentra gula merah kelapa ketika akan memasuki desa ini, yang

didirikan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten

Jember. Desa Lojejer ditetapkan sebagai sentra pembuatan gula merah kelapa

karena banyak penduduk di Desa Lojejer yang melakukan kegiatan pengolahan

Page 50: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

30

gula merah kelapa. Kegiatan pengolahan gula kelapa di Desa Lojejer umumnya

dilakukan secara langsung oleh petani yang mengambil nira kelapa yang biasa

disebut dengan penderes. Banyaknya kegiatan pengolahan gula kelapa di Desa

Lojejer tidak menjamin bahwa gula kelapa yang dihasilkan dapat diterima oleh

pasar, bahkan gula kelapa yang dihasilkan cenderung tidak diminati oleh pasar.

Permasalahan yang dihadapi oleh penduduk Desa Lojejer dalam

pengolahan gula kelapa adalah tidak mampunya gula kelapa yang dihasilkan

untuk menembus pasar, akibat kualitas gula kelapa yang tidak sesuai dengan

kriteria pasar. Indikator yang menjadi penilaian dilihat dari segi bentuk, warna

dan tekstur (kekerasan dan kekeringan). Permasalahan ini kemudian dimanfaatkan

sebagai peluang usaha baru oleh salah satu warga di Desa Lojejer. Kegiatan

pengolahan atau dikenal dengan Agroindustri ini berbentuk Unit Dagang (UD)

yang diberi nama Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang telah tercatat dalam

Disperindag Kabupaten Jember sebagai kegiatan yang memiliki izin resmi dalam

pengolahan gula kelapa semenjak pertengahan tahun 2016. Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla merupakan satu-satunya agroindustri yang mengolah gula

kelapa yang dihasilkan oleh penderes dengan mencampurkan gula rafinasi sebagai

campuran bahan baku utamnya sehingga didapatkan gula kelapa rafinasi yang

memiliki kualitas yang sesuai dengan kriteria pasar.

Pengolahan gula kelapa penderes yang dilakukan Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dengan mencampurkan gula rafinasi, membuat gula kelapa

rafinasi yang dihasilkan mendapatkan pasar yang luas karena kualitas yang

dihasilkan sesuai dengan kriteria pasar. Kualitas yang memenuhi kriteria pasar ini

membuat gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla telah

menembus pasar luar kota, bahkan fokus pemasarannya lebih fokus pada pasar

luar kota dibandingkan dengan pasar di dalam kota. Pemasaran luar kota gula

kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla antara lain Sumbawa, Bali,

Lombok, Surabaya dan masih banyak kota lainnya. Pemasaran gula rafinasi pada

pasar luar kota ini biasanya dipasarkan oleh para tengkulak untuk industri-industri

pembuatan kecap, sedangkan pemasaran untuk pasar dalam kota biasanya

dipasarkan untuk industri pembuatan makanan rumahan.

Page 51: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

31

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla merupakan suatu usaha baru yang

mengolah kembali produk yang telah jadi untuk diolah kembali menjadi produk

baru dengan mencampurkan bahan baku tambahan. Hal tersebut perlu dilakukan

analisis nilai tambah untuk mengetahui apakah Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla mampu memberikan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Analisis

nilai tambah digunakan dalam penelitian ini karena analisis nilai tambah dapat

menunjukkan besarnya nilai tambah dari proses pengolahan kembali gula kelapa

penderes menjadi gula kelapa rafinasi. Penelitian terdahulu yang berasal dari Edy

dan Ratna (2018), Tsani (2018) menyatakan bahwa pengolahan yang dilakukan

untuk mengolah gula kelapa kristal ternyata lebih mampu menghasilkan nilai

tambah yang lebih tinggi dibandingkan pengolahan gula merah kelapa biasa.

Sedangkan penelitian terdahulu yang berasal dari Yuniati (2015) menyatakan

bahwa pengolahan produk jadi yaitu gula aren menjadi gula semut ternyata

memberikan nilai tambah lebih tinggi dibandingkan hanya pengolahan gula aren.

Metode Hayami digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis nilai tambah.

Pengolahan kembali yang dilakukan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

juga akan mempengaruhi tingkat profitabilitas yang akan diperoleh. Penelitian

terdahulu yang berasal dari Tsani (2018) menunjukkan bahwa pengolahan gula

kelapa kristal memiliki profitabilitas lebih tinggi dibangkan dengan pengolahan

gula merah kelapa pada umumnya. Penelitian dari Yuniati (2015) menunjukkan

bahwa profitabilitas pengolahan gula aren menjadi gula semut lebih besar

dibandingkan pengolahan gula aren saja. Penelitian dari Joseph dan Layuk (2012)

menunjukkan bahwa profitabilitas pengolahan gula cetak menjadi gula semut

lebih besar dibandingkan dengan profitabilitas pengolahan gula cetak. Penelitian

dari Ningtyas (2013) menunjukkan bahwa pengolahan gula merah menjadi gula

semut lebih besar dibandingkan dengan profitabilitas pengolahan gula merah saja.

Analisis profitabilitas dilihat melalui nilai MOS dan MIR usaha terkait.

Berdasarkan analisis nilai tambah serta analisis profitabilitas yang

dilakukan pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla maka akan dapat mendorong

keberlanjutan usaha Agroindustri UD. Pramita Salsabilla kedepan. Berdasarkan

uraian diatas, dibuat kerangka pemikiran yang disajikan pada Gambar 2.2.

Page 52: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

32

Gambar 2.3 Skema Kerangka Pikir

Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan

Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla

Untuk Mengetahui Nilai

Tambah Untuk Mengetahui

Profitabilitas Usaha

Penelitian Tsani (2108), menyatakan

profitabilitas home industry gula kelapa

kristal sebesar 21,77%.

Mendorong Keberlanjutan Usaha Agroindustri UD. Pramita Salsabila Jember

Analisis Profitabilitas Analisis Nilai Tambah

Fonemena :

1. Membeli gula merah kelapa

jelak dari penderes

2. Mengolah kembali gula merah

penderes dengan campuran gula

rafinasi seningga menghasilkan

produk gula kelapa rafinasi.

3. Pemasaran produk telah

mencapai pasar luar kota

(Sumbawa, Bali, Malang,

Surabaya) yang biasanya

digunakan untuk industri

pembuatan kecap

Penelitian Yuniati (2015), menyatakan

profitabilitas gula semut sebesar

35,83% dan gula aren sebesar 33,78%.

Penelitian Joseph dan Layuk (2012),

menyatakan Gula cetak yang sudah

meleleh memberi keuntungan Rp

778.800/bulan, sedangkan peningkatan

kualitas dengan mengolah gula semut

memberi keuntungan Rp

1.606.000/bulan.

Penelitian Edy dan Ratna

(2018), menyatakan nilai

tambah pengolahan gula

kelapa kristal sebesar Rp

990,00,-/kg dan rasio nilai

tambah sebesar 35,29%.

Penelitian Ningtyas (2013),

menyatakan profitabilitas usaha

pembuatan gula merah 1 kg bulan

September tahun 2012 sebesar 25,99%.

Profitabilitas 1 kg gula semut bulan

September tahun 2012 sebesar 9,90%

Penelitian Tsani (2108),

menyatakan Nilai tambah

produk rata-rata per kg

bahan baku pada Home

Industry Gula Kelapa

Kristal Kelompok Tani Sari

Manggar Manis sebesar

27,73%.

Penelitian Yuniati (2015),

menyatakan nilai tambah

gula semut sebesar Rp

1.248,60,-/kg, sedangkan

nilai tambah gula aren

sebesar Rp 928,51,- per kg.

Page 53: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

33

2.4 Hipotesis

1. Usaha agroindustri gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Jember memiliki nilai tambah yang positif.

2. Usaha agroindustri gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Jember memiliki laba/profit yang menguntungkan.

Page 54: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

34

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan cara sengaja (purposive).

Purposive method merupakan metode penetuan lokasi penelitian yang dilakukan

secara sengaja yaitu peneliti menentukan sendiri, namun berdasarkan

pertimbangan tertentu dengan (Watemin dan Budiningsih, 2015). Daerah

penelitian dipilih Kecamatan Wuluhan letaknya di Desa Lojejer. Desa lojejer

dipilih karena desa ini merupakan sentra pembuatan gula merah kelapa di

Kabupaten Jember. Alasan lainnya karena di Desa Lojejer terdapat Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla yang merupakan satu-satunya pengolahan gula kelapa

yang menggunakan campuran gula rafinasi sehingga perlu dilakukannya analisis

nilai tambah dan profitabilitas usaha untuk prospek usaha kedepannya.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik.

Metode analitik adalah metode yang berfungsi untuk menguji hipotesa-hipotesa

dan mengadakan intepretasi terhadap hasil analisa menggunakan penyelesaian

model matematika menggunakan rumus-rumus (Nasir, 1999). Metode analitik

digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah disusun sebelumnya agar

dapat teruji dan terbukti kebenaran dari data yang ada melalui suatu perhitungan

untuk dua rumusan permasalahan penelitian yaitu rumusan permasalahan pertama

mengenai nilai tambah dan rumusan permasalahan kedua mengenai profitabilitas

usaha dari agroindustri gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

yang ada di Desa Lojejer.

3.3 Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga

relevan dengan struktur penelitian, kemudian diambil sebagai sempel penelitian

(Bungin, 2004). Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah

Page 55: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

35

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla Jember. Sedangkan untuk mengetahui

informasi dari penelitian ini dipilih informan yang yang berkaitan langsung

dengan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yaitu, pemilik Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dan tenaga kerja Agroindustri UD pramita Salsabilla. Informan

terdiri dari satu orang pemilik dan 6 orang tenaga kerja yang terdiri dari 2 orang

pada masing-masing bagian yaitu bagian pengolahan, bagian pencetakan dan

bagian pengemasan. Pemilihan informan ini didasarkan atas kemampuan dan

pengetahuan informan dalam memberikan informasi dan menjawab pertanyaan

yang berkaitan dengan penelitian. Jumlah informan dipilih dengan pertimbangan

dimana rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian terkait dengan lingkup

intrenal Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dirasa sudah mampu menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui kuisioner.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut sugiarto (2006) metode pengumpulan data menunjukkan cara-

cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data

primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti

hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.

Sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari pihak

lain, seperti data yang didapatkan dari lembaga pemerintahan. Pengumpulan data

dilakukan menggunakan 3 metode yaitu:

1. Wawancara

Menurut Bungin (2004), wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan

wawancara untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber terpercaya.

Pengumpulan data melalui wawancara dipandu dengan menggunakan susunan

pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dalam bentuk kuesioner yang akan

dijawab oleh responden yaitu pemilik dan enam orang tenaga kerja Agroindustri

Page 56: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

36

UD. Pramita Salsabila sebagai instrumennya. Wawancara dilakukan dengan

bantuan kuisioner yang sudah dipersiapkan sebelumnya, namun pertanyaan dapat

berkembang saat dilapang sesuai dengan kebutuhan informasi yang didapat.

Informasi yang didapatkan dari pemilik dan tenaga kerja Agroindustri UD.

Pramita Salsabila termasuk dalam data primer seperti, data spesifik mengenai

biaya tetap, biaya variabel, produksi serta komponen yang berkaitan dengan nilai

tambah produk.

2. Observasi Lapang

Menurut Bungin (2004), metode observasi adalah metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian

tersebut dapat diamati oleh peneliti. Observasi lapang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki secara

langsung terhadap kondisi lokasi penelitian, serta berbagai aktivitas dari

Agroindustri UD. Pramita Sasabila dalam menjalankan usahanya. Tujuan

dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh data mengenai segala proses

yang dilakukan oleh Agroindustri UD. Pramita Salasabila dalam mengolah gula

kelapa dari penderes dengan gula rafinasi.

3. Metode Dokumen

Dokumen dapat berupa tulisan, gambar dan karya yang berkaitan dengan

penelitian. Contoh data dalam bentuk tulisan adalah data yang berasal dari

Disperindag mengenai potensi pengembangan agroindustri gula kelapa melalui

ketersediaan produksi kelapa yang melimpah, Badan Pusat Statistik, Kantor Desa

Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Statistik Perkebunan Indonesia dan Kementrian

Pertanian Republik Indonesia. Sumber lain dapat berupa buku maupun skripsi,

sedangkan dalam bentuk gambar yaitu dokumen foto sehingga nantinya dapat

menjelaskan mengenai setiap peristiwa atau proses yang dijalani oleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla berkaitan dengan kegiatan pengolahan gula

kelapa rafinasi yang dilakukannya.

Page 57: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

37

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat

sebelumnya. Pengujian hipotesis pertama mengenai nilai tambah gula kelapa

rafinasi rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dilakukan menggunakan

Metode Hayami. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai tambah

yang dihasilkan dari pengolahan gula kelapa rafinasi dengan gula rafinasi. Produk

akhir yang dihasilkan merupakan produk yang memeiliki perubahan kualitas dari

gula merah sebelum diolah. Perubahan kualitas dilihat dari segi warna, tekstur dan

umur produk dapat dikonsumsi di kalangan masyarakat. Berikut dijelaskan tabel

perhitungan menggunakan Metode Hayami dalam menentukan nilai tambah.

Tabel 3.1 Prosedur Perhitungan Nilai Tambah

Variabel Notasi

Out input dan harga

Output (kg/minggu) A

Bahan baku (kg/minggu) B

Tenaga Kerja (HOK/minggu) C

Faktor konversi D = A/B

Koefisien tenaga kerja (HOK/ kg) E = C/B

Harga output (Rp/Kg) F

Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/HOK) G

Pendapatan dan Nilai Tambah

Harga bahan baku (Rp/Kg) H

Sumbangan input lain (Rp/Kg) I

d. Biaya Bahan Tambahan

e. Biaya Pengemasan

f. Biaya Bahan Bakar

Nilai output (Rp/Kg) J= D x F

Nilai tambah (Rp/Kg) K = J - H – I

Rasio nilai tambah (%) L = (K/J)x100%

Imbalan tenaga kerja (Rp/Kg) M = E x G

Bagian tenaga kerja (%) N = (M/K)x100%

Keuntungan (Rp/Kg) O = K – M

Bagian keuntungan (%) P = (O/K) x 100%

Balas Jasa untuk Faktor Produksi

Margin (Rp/Kg) Q = J – H

Keuntungan (%) R = (O/Q) x 100%

Tenaga Kerja (%) S = (M/Q) x 100% Input lain(%) T = (I/Q) x 100% Sumber : Hayami (1987) dalam Maharani (2013)

Page 58: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

38

Keterangan :

A : Output atau total produksi gula kelapa rafinasi yang dihasilkan

B : Input (bahan baku) yang digunakan untuk memproduksi gula kelapa rafinasi

C : Tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi gula kelapa rafinasi

dihitung dalam bentuk HOK (Hari Orang Kerja) dalam satu periode

produksi

F : Harga gula kelapa rafinasi yang berlaku

G : Jumlah upah rata-rata yang diterima oleh pekerja dalam setiap satu periode

produksi yang dihitung berdasarkan per HOK (Hari Orang Kerja)

H : Harga input bahan baku utama yaitu nira kelapa/kg pada saat periode

produksi

I : Sumbangan atau biaya input lainnya yang terdiri dari biaya bahan penolong

dan biaya penyusutan

Kriteria penilaian nilai tambah sebagai berikut:

1. Jika nilai tambah > 0 berarti usaha memberikan nilai tambah.

2. Jika nilai tambah < 0 berarti tidak memberikan nilai tambah.

Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini mengenai profitabilitas

usaha gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla menggunakan

konsep profitabilitas. Profitabilitas yang diperoleh perusahaan menggambarkan

besarnya laba yang diperoleh dari hasil laba yang diperoleh dari hasil penjualan.

Pada awal penentuan tingkat profitabilitas Break Event Point (BEP)

merupakan hal yang perlu diperhatikan. Menurut Lestari (2018) Analisis titik

impas digunakan untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan atau

pendapatan sama dengan jumlah biaya atau perusahaan beroperasi dalam kondisi

tidak untung dan tidak rugi, atau laba sama dengan nol. Melalui analisis titik

impas, kita akan dapat mengetahui bagaimana hubungan antara biaya tetap, biaya

variabel, keuntungan dan volume kegiatan (penjualan atau produksi). Oleh karena

itu, analisis ini juga sering disebut dengan nama cost profit volume analysis.

Terdapat dua cara perhitungan titik impas yaitu titik impas dalam unit dan titik

impas dalam rupiah.

BEP (Titik Impas dalam Unit) = 𝑇𝐹𝐶

𝑃−𝐴𝑉𝐶

Page 59: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

39

BEP (Titik Impas dalam Rupiah) = 𝑇𝐹𝐶

1−𝐴𝑉𝐶

𝑃

Keterangan

P : Harga Produk per Unit

TFC : Total Biaya Tetap

AVC : Rata-rata Biaya Variabel

Tahap selanjutnya setelah mengetahui nilai dari BEP maka kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba dapat diketahui melalui nilai Margin of Safety

(MOS) dan Marginal Income Ratio (MIR). Tingkat penurunan penjualan atau

produksi yang dapat ditoleransi merupakan nilai dari MOS. Secara matematis

MOS dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

MOS (%) = 𝑇𝑅−𝐵𝐸𝑃 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ

𝑇𝑅 x 100%

Keterangan

MOS : Margin of Safety

TR : Total peneriman

BEP : Titik impas dalam rupiah

Angka MOS ini berhubungan langsung dengan laba apabila dihubungkan

dengan MIR. MIR adalah bagian hasil penjualan yang diperhitungkan untuk

menutup biaya tetap dan laba. Dengan demikian, semakin besar nilai MOS dan

MIR dari suatu usaha, maka akan semakin besar nilai kemampuan usaha dalam

memperoleh keuntungan, begitupun sebaliknya. Secara matematis MIR dapat

dicari dengan rumus sebagai berikut:

MIR (%) = 𝑇𝑅−𝑇𝑉𝐶

𝑇𝑅 x 100%

Keterangan :

MIR : Margin income ratio

TR : Total peneriman

TVC : Total biaya variable

Sehingga dapat disimpulkan rumus matematis perhitungan nilai

profitabilitas dalah sebagai berikut:

π (%) = MOS x MIR

Page 60: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

40

Kriteria penilaian analisis profitabilitas sebagai berikut:

1. Jika profitabilitas > 0 berarti usaha mampu memberikan keuntungan

2. Jika profitabilitas < 0 berarti tidak usaha mampu memberikan keuntungan

(Praditya, 2010).

3.6 Definisi Operasional

1. Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang

banyak dibudidayakan di Kecamatan Wuluhan dan dapat dijadikan sebagai

alternatif bahan baku utama sebagai pembuatan gula kelapa dan sudah banyak

diusahakan di Dusun Kepel Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan.

2. Agroindustri gula kelapa merupakan suatu kegiatan mengolah bahan baku yang

berasal dari komoditas pertanian yaitu nira kelapa menjadi produk gula merah

seperti yang banyak dilakukan di Desa Lojejer yang merupakan sentra gula

kelapa di Kabupaten Jember.

3. Usaha dagang (UD) adalah bentuk usaha Pramita Sasabilla yang kegiatan

utamanya yaitu membeli bahan baku berupa gula kelapa dari penderes dan

mengolahnya lagi dengan menambahkan gula rafinasi sebagai capurannya dan

menjual hasil produk yang telah diolah kembali tersbut kepada konsumen

untuk memperoleh keuntungan.

4. Gula kelapa adalah produk berbentuk setengah lingkaran berwarna merah bata

yang dihasilkan dari penguapan nira kelapa yang diolah oleh penderes di Desa

Lojejer.

5. Gula Rafinasi adalah gula yang diproduksi dari gula mentah yang telah

mengalami proses pemurnian lebih tinggi dan digunakan sebagai bahan baku

industri makanan dan minuman yang digunakan sebagai bahan campuran di

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.

6. Penderes merupakan pelaku yang yang menyadap nira kelpa sekaligus

mengolah nira kelapa menjadi gula kelapa di Desa Lojejer Kecamatan

Wuluhan.

Page 61: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

41

7. Nilai Tambah merupakan pengembangan nilai produk gula kelapa rafinasi

yang dihasilkan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla karena adanya input

fungsional yang dilakukan dengan satuan %.

8. Perhitungan nilai tambah Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang dilakukan

dalam penelitian dilakukan selama satu kali proses produksi dalam satu hari.

9. Output adalah produk yang dihasilkan oleh Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla yaitu gula kelapa rafinasi yang diukur dengan satuan kg.

10. Bahan baku yang digunakan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla untuk

menghasilkan gula kelapa rafinasi berasal dari gula kelapa dari penderes yang

dicampurkan dengan gula rafinasi.

11. Tenaga kerja merupakan pelaku atau warga Desa Lojejer yang melakukan

segala kegiatan dalam upaya menghasilkan gula kelapa rafinasi di

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang dinyatakan dalam jiwa.

12. Harga output adalah nilai tukar yang diciptakan oleh Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla untuk memperoleh manfaat dari gula kelapa rafinasi yang

dihasilkan yang dinyatakan dalam satuan Rp.

13. Keuntungan adalah total nilai yang didapatkan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla dalam menjual gula kelapa rafinasi yang sebelumnya telah

dipotong jumlah biaya produksi yang dinyatakan dalam satuan Rp.

14. Profitabilitas adalah tingkat keuntungan yang dicapai Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dalam menjalankan usahanya diukur dengan BEP, MOS,

dan MIR dengan satuan %.

15. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla sebagai bentuk pengorbanan dalam menghasilkan gula kelapa

rafinasi untuk jangka panjang yang dinyatakan dalam satuan Rp.

16. Biaya variabel biaya yang dikeluarkan oleh Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla sebagai bentuk korbanan dalam menghasilkan gula kelapa rafinasi

yang berkualitas dalam satu kali produksi dinyatakan dalam satuan Rp.

17. Produksi merupakan kuantitas gula kelapa rafinasi yang dihasilkan oleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang dinyatakan dalam satuan Kg.

Page 62: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

42

18. BEP (Break Even Point) dalam unit adalah volume dimana hasil penjualan

minimum gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabila sama

dengan jumlah biaya produksi gula kelapa rafinasi dinyatakan dalam satuan

Kg.

19. BEP (Break Even Point) dalam Rp adalah volume dimana hasil penjualan

gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabila sama dengan jumlah

biaya produksi gula kelapa rafinasi dinyatakan dalam satuan Rp.

20. MIR (Marginal Income Ratio) adalah bagian hasil penjualan gula kelapa

rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang diperhitungkan untuk

menutup biaya tetap dan laba dinyatakan dengan satuan %.

21. MOS (Marginal of Safety) adalah Tingkat penurunan penjualan atau produksi

gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabia yang dapat

ditoleransi dinyatakan dengan satuan %.

Page 63: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

43

BAB 4. GAMBARAN UMUM

4.1 Letak Agroindustri Gula Kelapa Rafinasi UD. Pramita Salsabilla

UD. Pramita Salsabilla terletak di Desa Lojejer yang merupakan sebuah

desa yang terletak di dalam wilayah Kecamatan Wuluhan dan terletak di sebelah

selatan Kabupaten Jember dan mempunyai Luas 1.632,066 Ha. Desa Lojejer

merupakan wilayah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat, berdasarkan asal

usul dan adat istiadat setempat yang diakui juga dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Desa

Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember mempunyai batas-batas wilayah

sebagai berikut:

Utara : Desa Tamansari

Timur : Desa Ampel, dan Desa Sabrang dan Desa Dukuhdempok

Selatan : Samudra Hindia

Barat : Desa Pugerwetan

Wilayah Desa Lojejer terbagi menjadi 3 Dusun yang terdiri dari 12 RW

(Rukun Warga) dan 121 RT (Rukun Tetangga). Dusun-dusun yang ada di Desa

Lojejer, yaitu: (1) Dusun Krajan; (2) Dusun Sulakdoro; (3)Dusun Kepel.

Menurut Kecamatan Dalam Angka (2017), Desa Lojejer merupakan desa

yang memiliki jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan yang hampir

sama jumlahnya. Jumlah penduduk yang ada di Desa Lojejer yang terdata oleh

kantor kepala desa Desa Lojejer pada tahun 2016 berjumlah 20035 jiwa

berdasarkan jenis kelamin. Jumlah antara penduduk laki-laki dan perempuan

beserta rasio jenis kelamin disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Desa Jenis Kelamin

Lojejer

Jenis Kelamin Rasio Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

10 189 9 846 20 035 103,48

Sumber : BPS Jember Kecamatan Wuluhan Dalam Angka, 2017.

Page 64: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

44

Mayoritas masyarakat Desa Lojejer berasal dari suku Jawa, sehingga

bahasa yang digunakan sehari-hari menggunakan Bahasa Jawa dan sedikit sekali

menggunakan Bahasa Madura sebagai bahasa sehari-hari. Mata pencaharian

penduduk Desa Lojejer sebagian besar berprofesi sebagai petani, baik secara

individu maupun kelompok yang tergabung dalam organisasi Kelompok Tani.

Selain berprofesi sebagai petani, banyak juga masyarakat Desa Lojejer yang

melakukan kegiatan usaha pengolahan nira kelapa menjadi gula merah kelapa.

Banyaknya kegiatan pengolahan kelapa yang dilakuakan di Desa Lojejer karena

didukung dengan banyaknya tanaman kelapa yang tumbuh di Desa Lojejer,

sehingga melimpahnya bahan baku yang dibutuhkan. Produk olahan gula merah

kelapa yang dihasilkan di Desa Lojejer merupakan produk unggulan yang

menjadikan Desa Lojejer menjadi sentra pembuatan gula merah kelapa di

Kabupaten Jember.

Luas wilayah Desa Lojejer mencapai 1262, 4 ha pada tahun 2017. Luas

wilayah Desa lojejer ini dimanfaatkan menjadi beberapa fungsi seperti fungsi

sawah, tegalan, tambak/kolam, bangunan dan lain sebagainya. Tata Guna lahan

Desa Lojejer disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tata Guna Lahan Desa Lojejer

Sawah

Irigasi

Tehnis

(Ha)

Pekarangan

(Ha)

Ladang

(Ha)

TKD

(Ha)

Jalan

Desa

(Ha)

Perkantoran

(Ha) Makam

(Ha)

Jumlah

(Ha)

565,065 671,500 305,256 57,105

14,000

0,500 5,330 1618,756

Sumber : BPS Jember Kecamatan Wuluhan Dalam Angka, 2017.

4.2 Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla merupakan agroindustri yang

bergerak di bidang pengolahan lanjutan, karena Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla mengolah kembali produk jadi untuk menciptakan produk baru dengan

kualitas yang lebih baik dengan mengunakan beberapa tambahan bahan baku

untuk menunjang perbaikan kualitas produk yang dihasilkan. Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mulai berdiri sejak pertengahan tahun 2008, dengan

menggunakan modal awal hanya sebesar Rp 500.000. Proses pengolahan

Page 65: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

45

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla juga pada awalnya hanya bertempat pada

dapur rumah pribadi pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla, dengan hasil

olahan awalnya hanya mencapai 30 Kg saja setiap harinya. Penamaan

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla diambil dari nama pemilik sendiri yaitu

pramita dan juga nama anak sang pemilik yaitu salsabilla, sehingga terbentuklah

nama pramita salsabilla sebagai nama usaha agroindustri ini.

Pada awalnya pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla hanya seorang

ibu rumah tangga biasa, namun berkat kemampuan yang dimiliki pemilik

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ini mampu mengolah permasalahan yang ada

dan membuat permasalahan tersebut menjadi suatu peluang usaha yang

menjanjikan. Awal mula berdirinya Agroindustri UD. Pramita Salsabilla karena

pada saat itu di Desa Lojejer terdapat banyak petani yang secara langsung

mengolah nira kelapa menjadi gula merah kelapa atau yang biasa disebut dengan

penderes, banyak yang mengalami kerugian karena produk yang mereka produksi

kurang mampu menarik minat pasar. Penyebabnya dikarenakan kualitas gula

merah kelapa yang dihasilkan oleh para penderes cenderung rendah dan tidak

sesuai dengan yang kualitas yang diinginkan oleh pasar. Berbekal dengan ilmu

yang dimiliki oleh pemilik, kemudian kesempatan ini dimanfaatkan oleh pemilik

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla untuk membuka suatu usaha dengan tujuan

awal untuk pemenuhan kebutuhan hidup pemilik sendiri dan juga membantu para

pendres agar tidak kembali mengalami kerugian kembali.

4.3 Bentuk Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla awalnya merupakan agroindustri

rumahan biasa yang mengolah produk berbahan baku pertanian agar dapat

memberikan nilai tambah dalam produk pertanian tersebut, dalam hal ini

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mengolah gula merah kelapa penderes yang

berasal dari nira kelapa menjadi gula kelapa rafinasi. Semakin berkembangnya

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla membuat pemilik menginginkan kemajuan

bagi usahanya yang awalnya hanya sebagai agroindustri rumahan, agar menjadi

suatu usaha yang sah dan berbadan hukum, akhirnya pada pertengahan tahun 2016

Page 66: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

46

yaitu pada Bulan Mei pemilik mendaftarkan usahanya kepada Dinas Perindustrian

dan Perdagangan sebagai UD (Unit Dagang) dengan tujuan dapat semakin

mengangkat nilai jual dari produk gula kelapa rafinasi yang mereka hasilkan.

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mampu menjadi UD (Unit Dagang)

karean mampu memenuhi persyaratan menjadi Unit Dagang. Persyaratan tersebut

antara lain usaha yang dimilki adalah milik kekayaan sendiri dan tidak

belerjasama, Agroindustri UD. Pramita Salsabilla adalah usaha milik pemilik

sendiri dan suami dan tidak melakukan kerjasama dengan pihak manapun. Syarat

lainnya adalah Agroindustri UD. Pramita Salsabilla memiliki ijin domisili usaha,

NPWP, surat izin usaha perdagangan perseorangan dan surat tanda daftar

perusahaan, persyaratan yang memenuhi membuat Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla terdaftar sebagai Unit Dagang pada pertengahan tahun 2016 dan juga

telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember sebagai

indusri pembuat gula kelapa rafinasi di Kabupaten Jember. Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ini setiap tahunnya harus membayar pajak penghasilan dan

pajak perpanjangan sebagai UD sebesar Rp 4.100.000.

4.4 Struktur Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla awal berdirinya hanya merupakan

usaha rumah tangga yang hanya dikelola oleh pemilik dan dibantu oleh suami dari

pemilik. Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dipimpin oleh Ibu Galuh Paramita

selaku pemilik agroindustri. Pemilik agroidustri dalam pelaksanaan usahanya

berperan sebagai manajer, bendahara sekaligus tenaga kerja tetap. Manajer dalam

pelaksanaan usahanya dibantu oleh suami yang berperan sebagai tenaga kerja

pemasaran produk gula kelapa rafinasi. Seiring semakin berkembangnya

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla, pemilik menerima beberapa tenaga kerja

untuk membantu meringankan proses pengolahan hingga penegmasan yang

dilakukan, hingga saat ini tenaga kerja yang bekerja pada Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mencapai 21 orang. Tenaga kerja ini terdiri dari dari laki-laki

dan perempuan yang memiliki tugas masing-masing yang telah ditentukan oleh

pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.

Page 67: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

47

Tenaga kerja yang ada di Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ini dibagi

menjadi 3 bagian, yaitu bagian pengolahan, bagian pencetakan dan bagian

pengemasan. Pada masing-masing bagian yang ada pemilik menempatkan tujuh

orang tenaga kerja, dimana pada bagian pencetakan dan pengemasan hanya terdiri

dari tenaga kerja wanita saja, sedangkan pada bagian pengolahan ditempatkan

tenaga kerja laki-laki saja. Penempatan bagian yang ditetapkan oleh pemilik ini

dikarenakan, pada proses pengolahan tenaga kerja laki-laki lebih dibutuhkan

karena terdapat kegiatan pengangkutan bahan baku dari tempat penyimpanan

sampai ke tempat pengolahan yang akan lebih ringan apabila dikerjakan oleh

tenaga kerja laki-laki, dan terdapat kegiatan pengadukan pada bagian pengolahan

yang akan lebih mudah apabila dikerjakan pula oleh tenaga kerja laki-laki.

Sedangkan pada bagian pencetakan dan pengemasan ditempatkan semua tenaga

kerja wanita karena pekerjaan yang dilakukan lebih ringan dibandingkan pada

proses pengolahan. Struktur organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dapat

dilihat pada bagan 4.1.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Manajer

Bendahara

Pengolahan Pencetakan Pengemasan

Pemasaran

Page 68: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

48

4.5 Sumber Bahan Baku Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla merupakan agroindustri yang

mengolah kembali gula merah kelapa yang dihasilkan oleh penderes untuk

dihasilkan produk baru yang bernama gula kelapa rafinasi. Gula merah kelapa

penderes yang digunakan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla berasal dari

penderes yang ada disekitar Desa Lojejer, namun apabila pasokan gula merah

kelapa yang dipasok oleh penderes kurang memenuhi kapasitas produksi yang

dibutuhkan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla maka pemilik akan memasok

gula merah kelapa dari penderes Kota Kediri. Gula kelapa rafinasi yang dihasilkan

oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla terdiri dari beberapa bahan baku utama

antara lain gula kelapa penderes yang kemudian dicampur kembali dengan gula

rafinasi, gula tebu dan glukosa. Penambahan ketiga bahan baku ini karena pada

setiap masing-masing bahan memberikan manfaat yang berguna untuk

memperbaiki kualitas gula merah kelapa penderes. Gula rafinasi merupakan gula

kristal putih yang memiliki kualitas tinggi yang tidak dapat dikonsumsi secara

langsung dan biasa digunakan dalam industri mamin dan farmasi. Gula rafinasi ini

dapat membuat gula kelapa yang dihasilkan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

memiliki warna merah bata merata diseluruh bagiannya, memiliki tekstur yang

lebih padat dan tidak mudah mencair dan dapat memperpanjang daya simpan dari

gula kelapa rafinasi tanpa menggunakan bahan pengawet. Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mendapatkan gula rafinasi dari agen yang telah memasok gula

rafinasi sejak Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mulai berdiri.

Gula tebu digunakan untuk membuat gula kelapa rafinasi yang dihasilkan

menjadi lebih keras namun dengan tekstur yang tetap mudah mencair ketika

dimasak, kekerasan yang diperlukan ini bertujuan ketika proses pengiriman gula

kelapa rafinasi tidak mudah pecah dalam perjalanan. Gula tebu ini juga

didapatkan dari petani di Desa Lojejer dalam bentuk nira tebu. Glukosa yang

digunakan dalam gula kelapa rafinasi bertujuan untuk menambah rasa manis yang

nantinya akan didapatkan. Glukosa ini didapatkan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla satu agen dengan yang memasok gula rafinasi kepada Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla. Selain keempat bahan baku utama, dalam pembuatan gula

Page 69: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

49

kelapa rafinasi, Agroindustri UD. Pramita Salsabilla juga menggunakan tambahan

pewarna makanan dengan tujuan untuk mendapatkan warna merah bata yang

diinginkan pada gula kelapa rafinasi yang dihasilkan. Pewarna makanan yang

digunakan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla didapatkan dengan membeli pada

toko penjual bahan makanan.

4.6 Produksi dan Volume Produksi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Awal berdirinya Agroindustri UD. Pramita Salsabilla setiap harinya hanya

mampu memproduksi gula kelapa rafinasi sebanyak 30 kg. Seiring berjalannya

waktu, produk dari Agroindustri UD. Pramita mulai dikenal oleh masyarakat dan

berdampak pada meningkatnya permintaan konsumen. Permintaan kosumen yang

terus meningkat membuat pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mulai

bergerak untuk mengembangkan usahanya dengan mulai mempekerjakan tenaga

kerja yang berasal dari warga sekitar Desa Lojejer untuk membantu proses

produksi gula kelapa rafinasi yang saat ini telah mampu memproduksi gula kelapa

dengan rata-rata produksi gula kelapa rafinasi yang dihasikan setiap harinya

sebanyak 2700 kg. Tenaga kerja yang bekerja pada Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla dibagi pada tiga bagian proses produksi yaitu, bagian pengolahan,

bagian pencetakan dan bagian pengemasan.

Proses pengolahan yang dilakukan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

dimulai dari melelehkan terlebih dahulu gula kelapa penderes pada wajan khusus

yang biasanya membutuhkan waktu selama ± 30-45 menit, kemudian setelah gula

merah kelapa penderes mencair pada wajan yang sama ditambahkan dengan

bahan baku tambahan yang terdiri dari gula rafinasi, gula tebu, glukosa dan

pewarna makanan. Kegiatan pengolahan gula kelapa rafinasi hingga masak dan

mengental, kemudian siap untuk dicetak ini biasanya membutuhkan waktu 45

menit. Kegiatan pengolahan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla disajikan pada gambar 4.2.

Page 70: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

50

Gambar 4.2 Kegiatan pengolahan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla

Proses selanjutnya setelah proses pengolahan atau setelah nira masak dan

sedikit mengental adalah melakukan proses pencetakan pada gula kelapa rafinasi.

Gula kelapa rafinasi yang telah matang akan diambil menggunakan gayung

khusus untuk kemudian dicetak sesuai dengan bentuk cetakan yang dipesan oleh

konsumen. Proses pelepasan gula kelapa rafinasi dari cetakan biasanya

memerlukan waktu antara 30 menit-45menit. Kegiatan pencetakan gula kelapa

rafiniasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla disajikan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Kegiatan pencetakan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla

Page 71: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

51

Proses terakhir adalah proses pengemasan gula kelapa rafinasi yang telah

dilepaskan dari cetakan. Pengemasan ini dilakukan secara manual oleh para

pekerja menggunakan timbangan batu, yang dikemas dengan kemasan seberat 5

kg dan 10 kg. Pengemasan ini bertujuan untuk melindungi produk dari debu dan

kotoran selama proses pengiriman, dan dapat pula memperpanjang daya simpan.

Kegiatan pengemasan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

disajikan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kegiatan pengemasan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla

Proses pengolahan gula kelapa penderes menjadi gula kelapa rafinasi

selengkapnya ditampilkan pada Gambar 4.5.

Pencairan Gula Kelapa Penderes (± 30-45 menit)

Penambahan Beberapa Bahan Baku Tambahan

Pemasakan Nira (45 menit)

Nira Kental

Pencetakan

Pengeringan (45 menit)

Gula Kelapa Rafinasi

Gambar 4.5 Proses Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Page 72: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

52

4.7 Penjualan dan Volume Penjualan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Awal penjualan yang dilakukan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yaitu

dengan cara memasarkan produk hasil olahannya masih secara konvensional yaitu

hanya dari warung ke warung, hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan belum

banyak dikenal oleh masyarakat. Namun, seiring semakin terkenalnya produk

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dan semakin meningkatnya permintaan

konsumen, maka penjualan yang dilakukan telah berekembang luas bahkan telah

menembus pasar luar kota. Pemasaran gula kelapa rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla ini telah menembus pasar luar kota seperti Surabaya, Lombok

dan Sumbawa.

Proses penjualan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

didistribusikan keluar kota melalui tengkulak, sedangkan untuk penjualan dalam

kota pemilik hanya menjual kepada pedagang kecil dan tidak melalui tengkulak.

Alasan ini karena penjualan yang dilakukan di dalam kota yang dilakukan oleh

pemilik hanya kisaran 50 kg, maka tidak memerlukan bantuan tengkulak.

Permintaan konsumen dalam kota akan produk gula kelapa rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla sama besarnya dengan permintaan konsumen luar kota,

akan tetapi pemilik lebih memilih memasarkan hampir seluruh produk yang

mereka hasilkan yaitu sebanyak 2700 kg kepada pasar luar kota, dan hanya

menyisakan penjualan untuk pasar dalam kota sebesar 100 kg. Alasan yang

mendasari karena terjadi suatu masalah dengan tengkulak dalam kota yang

membuat Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mengalami kerugian cukup besar,

sehingga sampai saat ini pemilik lebih memasarkan gula kelapa rafinasi yang

dihasilkan kepada pasar luar kota.

Page 73: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

53

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Nilai Tambah Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla Jember

Nilai tambah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk dapat

menambah nilai guna dan bentuk dari suatu komoditas pertanian. Melalui

perhitungan nilai tambah, dapat diketahui berapa nilai dari suatu output terhadap

satu kg bahan baku utama yang digunakan setelah mengalami pengolahan dengan

memperhitungkan biaya bahan baku yang digunakan. Pada penelitian ini analisis

nilai tambah yang diperhitungkan yaitu perubahan gula kelapa rafinasi yang

dioalah dari bahan baku berupa gula kelapa, gula tebu, gula rafinasi, upah tenaga

kerja dan input pendukung lainnya sehingga menghasilkan gula kelapa rafinasi.

Selain itu juga dapat diketahui distribusi nilai tambah terhadap tenaga kerja dan

balas jasa atau keuntungan bagi pemilik faktor produksi, dalam hal ini adalah

pemilik Agroindustri UD. Pramita Salsabilla. Besarnya nilai tambah suatu produk

pertanian merupakan hal yang penting bagi pelaku usaha karena dapat diketahui

besarnya balas jasa yang di berikan dari faktor-faktor produksi yang digunakan

dalam proses produksi sehingga dapat menambah keuntungan produsen sekaligus

dapat meningkatkan kepuasan konsumen karena adanya suatu proses pengolahan

pada produk pertanian. Nilai tambah yang dikaji pada penelitian ini adalah nilai

tambah dari perubahan kualitas pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam

mengolah gula kelapa penderes menjadi gula kelapa rafinasi.

Analisis nilai tambah yang dimaksudkan dalam pengolahan Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla yaitu nilai tambah dari pengolahan kembali gula kelapa

yang dihasilkan oleh penderes dengan mencampurkan beberapa bahan-bahan

pendukung untuk memperbaiki kualitas salah satunya adalah gula rafinasi dan

gula tebu, sehingga mendapatkan gula kelapa rafinasi yang kualitasnya jauh lebih

baik dibandingkan dengan gula kelapa. Kelebihan dari gula kelapa rafinasi

dibandingkan dengan gula kelapa yang dihasilkan oleh para oenderes adalah

bahwa gula kelapa rafinasi lebih diminati oleh pasar, sedangkan gula kelapa yang

dihasilkan oleh para penderes kurang mendapatkan peminat dari pasar karena

Page 74: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

54

tidak memenuhi kualitas yang diinginkan oleh pasar. Indikator gula kelapa yang

diinginkan oleh pasar dilihat dari segi warna, tekstur dan daya simpan. Biasanya

pasar menginginkan gula kelapa yang memiliki warna merah bata yang merata

disemua bagiannya, namun gula kelapa yang dihasilkan oleh para penderes

memiliki warna merah bata pucat dan terdapat beberapa bercak warna merah bata

tua pada bagiannya. Dilihat dari segi tekstur biasanya pasar menginginkan gula

kelapa yang tidak mudah mencair apabila disimpan, namun gula kelapa penderes

ini mudah mencair apabila tidak digunakan. Dilihat dari daya simpan daya simpan

yang dipunya oleh gula kelapa penderes sangat cepat untuk mengalami

penjamuran, sedangkan yang diinginkan oleh pasar adalah gula kelapa yag

memiliki daya simpan cukup panjang meskipun tanpa menggunakan bahan

pengawet.

Menurut Hayami dalam Sudiyono (2002), analisis nilai tambah

pengolahan produk pertanian dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu

melalui perhitungan nilai tambah per kilogram bahan baku untuk satu kali

pengolahan yang menghasilkan produk tertentu. Maka dari itu, analisis nilai

tambah yang dilakukan oleh pengolahan gula kelapa rafinasi di Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dihitung menggunakan Metode Hayami dengan perhitungan

analisis nilai tambah gula kelapa rafinasi dihitung pada satu kali proses. Satu kali

proses produksi pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla terjadi dalam satu hari.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah produk gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dengan bahan baku utama gula kelapa

penderes sudah mampu mengasilkan nilai tambah bagi usaha pengolahan

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla. Nilai tambah rata-rata per kg gula kelapa

rafinasi UD. Pramita Salsabilla disajikan pada Tabel 5.1.

Page 75: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

55

Tabel 5.1 Nilai Tambah Rata-Rata Per Kg Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla

No Analaisis Nilai Tambah Satuan Formula Nilai

A Otput Kg

2700

B Bahan Baku Gula Kelapa Kg

2828

C Tenaga Kerja Hok

21

D Faktor Konvensi

A/B 0,95

E Koefisien Tenaga Kerja

C/B 0,01

F Harga Produk Rp/Kg

11.000

G Upah Tenaga Kerja Rp/Hok

50.000

Penerimaan Dan Keuntungan

H Harga Bahan Baku Gula Kelapa Rp/Kg

9593,86

I Harga Input Lain Rp/Kg

A. Biaya Bahan Tambahan Rp/Kg

251,41

B. Biaya Pengemasan Rp/Kg

247,02

C. Biaya Bahan Bakar Rp/Kg

7,14

Total Harga Input Lain Rp/Kg

505,58

J Nilai Output Rp/Kg D X F 10502,1

K Nilai Tambah Rp/Kg J - H – I 402,68

L Rasio Nilai Tambah (%) (K/J) X 100% 3,83

M Imbalan Tenaga Kerja Rp/Kg E X G 371,29

N Bagian Tenaga Kerja (%) (M/K) X 100% 92,20

O Keuntungan Rp/Kg K - M 31,40

P Bagian Keuntungan (%) (O/K) X 100% 7,80

Balas Jasa Untuk Faktor Produksi

Q Margin Rp/Kg J – H 908,26

R Keuntungan (%) (O/Q) X 100% 3,46

S Tenaga Kerja (%) (M/Q) X 100% 40,88

T Input Lain (%) (I/Q) X 100% 55,66

Sumber: Data primer, Lampiran G

Perhitungan nilai tambah yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

dalam satu kali proses produksi. Satu kali proses produksi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla terjadi dalam satu hari. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui

bahwa Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satu kali produksi rata-rata

mampu menghasilkan output yaitu gula kelapa rafinasi sebanyak 2700 kg dari

input yang digunakan sebanyak 2828 kg yang terdiri dari 2000 kg gula kelapa dari

penderes yang setiap kilogramnya seharga Rp. 9500, 120 kg gula rafinasi yang

setiap kilogramnya seharga Rp. 16.000, 650 kg gula tebu yang setiap kilogramnya

seharga Rp. 8.700, 8 kg glukosa yang setiap kilogramnya seharga Rp. 10.000 dan

Page 76: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

56

50 kg sulfat yang setiap kilogramnya seharga Rp. 12.500. Faktor konversi

merupakan nilai perbandingan antara gula kelapa rafinasi yang dihasilkan dengan

bahan baku yang digunakan yaitu gula kelapa dari penderes, gula rafinasi, gula

tebu dan glukosa yang digunakan. Hasil perhitungan faktor konversi menunjukkan

bahwa setiap 1 kg pengolahan bahan baku yang dilakukan Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla dapat menghasilkan sebanyak 0,95 kg gula kelapa rafinasi

setiap satu kali produksi.

Tenaga kerja yang ada pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

berjumlah 21 orang yang berasal dari warga sekitar Desa Lojejer yang terdiri dari

laki-laki dan perempuan dengan tugas pada masing-masing bagian. Tenaga kerja

Agroindustri UD. Pramita Sasabilla terbagi menjadi tiga bagian yaitu, bagian

pengolahan gula kelapa rafinasi, bagian pencetak gula kelapa rafinasi dan bagian

pengemasan gula kelapa rafinasi. Tenaga kerja ini merupakan pelaku yang

bertugas mengolah 2828 kg gula kelapa untuk menghasilkan 2700 kg gula kelapa

rafinasi sehingga didapatkan koefisien tenaga kerja sebesar 0,01. Semakin besar

koefisien tenaga kerja, akan memperbesar pendapatan tenaga kerja produksi.

Upah rata-rata yang diterima tenaga produksi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

dalam setiap satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 50.000. Upah ini

dibayarkan scara rata baik bagi tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja

perempuan.

Pada kondisi harga gula kelapa rafinasi rata-rata Rp 11.000/kg diperoleh

harga input bahan baku yang berupa gula kelapa penderes, gula rafinasi dan gula

tebu kelapa sebesar Rp 9.593,86/kg. Biaya lain yang harus dikeluarkan untuk

bahan pendukung lainnya seperti biaya bahan baku tambahan, biaya pengemasan

dan biaya bahan bakar sebesar Rp 505,58/kg. Dengan demikian, dari pengolahan

1 kg gula kelapa penderes dengan harga Rp 9.593,86kemudian ditambah dengan

biaya bahan pendukung yang membutuhkan biaya sebesar Rp 505,58 dapat

menghasilkan 0,95 kg seharga Rp 10502,1. Jadi nilai tambah yang dihasilkan

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam mengolah gula kelapa rafinasi sebesar

Rp 402,68 atau dalam persentase sebesar 3,83%, yang berarti bahwa pengolahan

gula kelapa penderes menjadi gula kelapa rafinasi memperoleh tambahan nilai

Page 77: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

57

produksi yang cukup besar dibandingkan dengan menjual gula kelapa penderes

secara langsung tanpa adanya proses pengolahan kembali yang dilakukan oleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.

Pada nilai tambah sebesar Rp 402,68 di dalamnya terdapat Rp 371,29

bagian pendapatan tenaga kerja, atau dapat dikatakan imbalan tenaga kerja sebesar

92,20% dari nilai tambah tersebut. Sehingga keuntungan yang diperoleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dari pengolahan 1 kg gula kelapa penderes

menjadi 0,95 kg gula kelapa rafinasi sebesar Rp 31,40 atau sebesar 7,80% dari

nilai tambahnya. Perhitungan margin/selisih didapatkan dari nilai output dikurangi

dengan nilai bahan baku awalnya, sehingga diperoleh nilai margin sebesar Rp

908,26 dari setiap 1 kg gula kelapa penderes yang diolah. Di dalam margin

tersebut terdapat 40,88% bagian tenaga kerja atau Rp 371,29., sumbangan input

lain sebesar 51,66% atau Rp 505,58 dan keuntungan Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla sebanyak 3,46% atau Rp 31,40.

Kegiatan pengolahan pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla sudah mampu menghasilkan nilai tambah karena mampu

memberikan keuntungan sebesar 7,80% (atau sebesar Rp. 31,40). Hal ini dapat

dikatakan bahwa kegiatan pengolahan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla sudah mampu menghasilkan nilai tambah yang positif . Hasil

penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan diawal yang

menyatakan bahwa kegiatan usaha pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla sudah mampu menghasilkan nilai tambah positif dan

sesuai dengan penelitian terdahulu yang digunakan yaitu penelitian yang berasal

dari Edy dan Ratna (2018) mengenai nilai tambah gula kelapa kristal di kabupaten

banyumas yang mampu menghasilkan nilai tambah dan penelitian yang berasal,

Tsani (2018) mengenai nilai tambah gula kelapa kristal di Kabupaten Purworejo

dan penelitian yang berasal dari Yuniati (2015) mengenai nilai tambah gula aren

menjadi gula semut karena memiliki nilai tambah positif yang > 0.

Page 78: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

58

5.2 Analisis Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla Jember

Analisis Profitabilitas mempunyai arti penting dalam kelangsungan hidup

suatu usaha atau perusahaan dalam jangka panjang, karena profitabilitas

menunjukkan apakah usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang

akan datang atau tidak dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan laba bagi

perusahaan itu sendiri. Kemampuan suatu perusahaan memperoleh profitabilitas

adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana

perusahaan mampu menghasilkan laba, baik dalam hubungannya dengan

penjualan, aset, maupun modal sendiri karena setiap perusahaan memiliki

kemampuan yang berbeda dalam menghasilkan profitabilitas. Hasil profitabilitas

dapat dijadikan sebagai tolak ukur maupun gambaran tentang efektivitas kinerja

manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil

penjualan dan investasi perusahaan. Maka dari itu, diharapkan setiap usaha akan

selalu berusaha meningkatkan presentase profitabilitasnya, karena semakin tinggi

tingkat profitabilitas suatu usaha maka kelangsungan hidup usaha tersebut akan

lebih terjamin karena mampu mendapatkan laba yang tinggi.

Rumusan masalah kedua penelitian ini yaitu untuk mengetahui

profitabilitas usaha dari kegiatan pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla yang dianalisis dengan menggunakan MOS (Margin Of

Safety) yang digunakan untuk mengtahui tingkat yang dapat ditoleransi oleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla terhadap penurunan penjualan dan MIR

(Marginal Income Ratio) yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan

usaha dalam menutupi biaya tetap dan laba yang digunakan. Salah satu indikator

keberhasilan suatu usaha adalah kemampuan dalam menghasilkan laba atau

keuntungan yang merupakan tujuan akhir dalam menjalankan suatu usaha. Laba

yang diperoleh suatu usaha akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil

oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 79: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

59

5.2.1 Perhitungan Biaya-Biaya Dan Pendapatan Pada Pengolahan Gula

Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

5.2.1.1 Perhitungan Biaya-Biaya Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Analisis profitabilitas dipengaruhi oleh biaya, harga jual dan volume

penjualan. Langkah awal dalam melakukan analisis profitabilitas pada usaha

pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla adalah

menentukan terlebih dahulu biaya-biaya yang digunakan dalam usaha tersebut.

Setiap kegiatan produksi suatu usaha yang dijalankan tidak lepas dari adanya

suatu biaya. Besarnya biaya yang dikeluarkan pada setiap kegiatan usaha biasanya

berbeda-beda. Biaya yang digunakan oleh suatu usaha biasanya dinamakan

dengan biaya total produksi yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.

Biaya variabel yang dibutuhkan dalam pembuatan gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla merupakan biaya yang digunakan dalam satu

kali proses produksi yang terdiri dari gula kelapa penderes, gula tebu, gula

rafinasi, glukosa, bongkol jagung, plastik kemasan, tali rafia, pewarna makanan,

upah tenaga kerja dan biaya pengiriman. Sedangkan biaya tetap yang digunakan

pada usaha pembutan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

adalah biaya peyusutan seluruh peralatan produksi dan biaya pajak penghasilan

dalam satu kali proses produksi. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi

gula kelapa rafinasi adalah wajan steinless steel, gayung, spatula, meja, kayu

pengaduk, cetakan, timbangan batu, batu timbangan 5 kg dan batu timbangan 5

kg. Satu kali proses produksi pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla terjadi

dalam satu hari. Biaya variabel dan biaya tetap satu kali produksi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla secara ringkasnya disajikan pada Tabel 5.2

Tabel 5.2 Biaya Tetap Dan Biaya Variabel satu kali Produksi Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Keperluan Biaya

1 Biaya Variabel 28.829.000

2 Biaya Tetap

A. Biaya Penyusutan Alat 26.470,35

B. Pajak Penghasilan 13.141,03

Jumlah 39.611,38

Jumlah 28.868.611,38

Sumber : Data Primer, Lampiran D

Page 80: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

60

Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa biaya variabel yang

digunakan dalam kegiatan satu kali proses produksi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla dalam pembuatan gula kelapa rafinasi sebesar Rp. 28.829.000, sedangkan

biaya tetap yang digunakan dalam satu kali proses produksi sebesar Rp. 39.611,38.

Besarnya biaya variabel dan biaya tetap yang telah diketahui untuk digunakan

dalam satu kali proses produksi, maka didapatkan total biaya yang harus

dikeluarkan oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam proses produksi gula

kelapa rafinasi sebesar Rp. 28.868.611,38.

Didapatkannya total biaya yang digunakan dalam pembuatan gula kelapa

rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla, maka dapat diketahui besarnya nilai

Average Variable Cost (AVC) yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan

analisis profitabilitas. AVC didapatkan menggunakan rumus Total Variable Cost

(TVC) dibagi dengan jumlah produksi gula kelapa rafinasi setiap harinya (Q).

Pada tabel 5.1 diketahui nilai TVC sebesar Rp. 28.829.000, kemudian Q (jumlah

produksi) UD. Pramita Salsabilla setiap harinya mencapai 2.700 kg.

Menggunakan rumus tersebut, maka didapatkan nilai AVC ebesar Rp. 10.296,07.

Secara sistematis perhitungan Average Variable Cost (AVC) dapat dituliskan

sebagai berikut :

AVC = TVC

Q

AVC = 28.829.000

2.700

= 10.296,07

5.2.1.2 Perhitungan Pendapatan Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Didapatkannya total biaya (TC) yang digunakan dalam pembuatan gula

kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satu kali proses

produksi, maka dapat diketahui besarnya penerimaan dan pendapatan yang

nantinya akan diperoleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla. Penerimaan pada

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla diperoleh dari perkalian antara total produksi

gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satu kali proses

produksi (Q) yang biasanya mencapai 2700 kg, dengan harga jual gula kelapa

Page 81: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

61

rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla per kg (P) yang saat ini seharga Rp

11.000/kg. Secara sistematis rumus penerimaan yang akan diterima Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla dapat dituliskan sebagai berikut:

TR = Q x P

= 2700 x 11.000

= Rp. 29.700.000

Besarnya penerimaan yang diterima Agroindustri UD. Pramita Salsabilla,

maka dapat diketahui besarnya pendapatan yang akan diterima Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla. Pendapatan yang diterima didapatkan dari besarnya

penerimaan (TR) yang diterima Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yaitu sebesar

Rp. 29.700.000, kemudian dikurangi dengan total biaya (TC) yang harus

dikeluarkan dalam satu kali proses pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla yaitu sebesar Rp. 28.868.611,38. Secara sistematis rumus

pendapatan yang akan diterima Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dapat

dituliskan sebagai berikut:

Pendapatan = TR – TC

= Rp. 29.700.000 - Rp. 28.868.611,38

= Rp. 831.388,62

Nilai penerimaan dan pendapatan yang diterima oleh Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla yang telah dijelaskan diatas, secara ringkasnya disajikan pada

Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Penerimaan dan Pendapatan Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Komponen Nilai

1 Penerimaan/TR (Rp) 29.700.000

2 Total biaya/TC (Rp) 28.868.611,38

3 Pendapatan (Rp) 831.388,62

Sumber: Data Primer, Lampiran F

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan (TR)

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla setiap harinya sebesar Rp. 29.700.000. Total

biaya (TC) yang dikeluarkan pada proses pembuatan gula kelapa rafinasi setiap satu kali

proses produksi sebesar Rp. 28.868.611,38, maka pendapatan yang diperoleh

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satu kali proses produksi atau setiap

Page 82: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

62

hari sebesar Rp 831.388,62. Sehingga dapat diakumulasikan bahwa Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla setiap bulannya akan mendapatkan pendapatan bersih sebesar Rp.

21.616.104,12.

5.2.2 Perhitungan BEP (Break Even Point) Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Setelah mengetahui penerimaan dan pendapatan yang diterima

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla langkah selanjutnya sebelum mengitung nilai

profitabilitas adalah menghitung nilai Break Even Point (BEP) dalam satuan unit

dan rupiah. Titik impas atau break even pada suatu usaha adalah keadaan atau

kondisi usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Titik

impas mampu memberikan informasi mengenai tingkat volume penjualan, serta

hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan

bersangkutan.

5.2.2.1 Perhitungan BEP (Break Even Point) Dalam Satuan Unit Pada

Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Suatu usaha dikatakan untung apabila jumlah produksi aktual lebih besar

daripada nilai Break Even Pointnya. BEP dalam satuan unit diperoleh

menggunakan rumus TFC (Total Fixed Cost) dengan nilai Rp. 39.611,38 dibagi

dengan Price (harga gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

dalam satuan kg) dengan nilai Rp. 11.000 yang dikurangi dengan nilai AVC

(Average Variable Cost) dengan nilai Rp. 10.296,07, sehingga didapatkan nilai

BEP dalam satuan unit sebesar 56,27 kg. Secara sistemtis rumus BEP dalam unit

dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑄 =TFC

P – AVC

𝑄 =39.611,38

11.000 – 10.296,07

= 56,27 kg

5.2.2.2 Perhitungan BEP (Break Even Point) Dalam Satuan Rupiah Pada

Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Selanjutnya BEP dalam rupiah diperoleh menggunakan rumus TFC (Total

Fixed Cost) dengan nilai Rp. 39.611,38 dibagi dengan satu (1) dikurangi AVC

(Average Variable Cost) dengan nilai Rp. 10.296,07 dibagi dengan dengan Price

Page 83: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

63

(harga gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satuan kg)

dengan nilai Rp. 11.000, sehingga didapatkan nilai BEP dalam satuan rupiah

sebesar Rp. 618.989,36. Secara sistemtis rumus BEP dalam rupiah dapat

dituliskan sebagai berikut:

𝑄 = TFC

1 – (AVC/P)

𝑄 = 39.611,38

1 – (10296,07 /11.000)

= Rp. 618.989,36

Nilai BEP (Break Even Point) Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam

satuan unit dan rupiah yang telah dijelaskan diatas, secara ringkasnya disajikan

dalam tabel 5.4.

Tabel 5.4 Nilai BEP Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Kompnen Nilai

1 Q (Kg) 56,27

2 Q (Rp) 618.989,36

Sumber: Data primer, Lampiran H

Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa nilai Break Even Point

(BEP) Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dalam satuan unit sebesar 55,27 kg,

dan BEP dalam satuan rupiah sebesar Rp 618.989,36. Artinya untuk mencapai

keadaan impas atau usaha tidak rugi dan tidak untung Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla harus memproduksi gula kelapa rafinasi paling sedikit sebanyak 56,27

kg per satu kali proses produksi dengan total penerimaan yang akan didapatkan

sebesar Rp 618.989,36 per satu kali proses produksi. Perhitungan BEP ini maka

perhitungan profitabilitas untuk Agroindustri UD. Pramita Salsabilla sudah dapat

dilakukan.

5.2.3 Perhitungan MOS (Margin Of Safety) dan MIR (Marginal Income

Ratio) Pada Pengolahan Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla

Langkah selanjutnya setelah nilai BEP (Break Even Point) dalam satuan

unit dan rupiah diketahui adalah mempersentasekan keuntungan atau profitabilitas

yang akan diterima oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla. Persentase

keuntungan atau profitabilitas diperoleh dari perkalian antara nilai MOS (Margin

of Safety) dan nilai MIR (Marginal Income Ratio). Semakin besar persentase

Page 84: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

64

keuntungan atau profitabilitas yang diperoleh, maka Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla tersebut semakin menguntungkan dan semakin peluang besar untuk

semakin dikembangkan.

5.2.3.1 Perhitungan MOS (Margin Of Safety) Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Perhitungan MOS (Margin of Safety) didapatkan dari total penerimaan

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla pada satu kali proses produksi sebesar Rp.

29.700.000 dikurangi dengan nilai BEP (Break Even Point )dalam satuan rupiah

sebesar Rp. 618.989,36, kemudian dibagi kembali dengan total penerimaan (TR)

yang diterima dan dikalikan 100%. Maka didapatkan besarnya nilai MOS

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla sebesar 97,92%. Secara sistematis

perhitungan MOS dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑀𝑂𝑆 (%) =TR−BEP dalam rupiah

𝑇𝑅 x 100%

𝑀𝑂𝑆 (%) =29.700.000 −618.989,36

29.700.000 x 100%

= 97,92%

5.2.3.2 Perhitungan MIR (Margin Income Ratio) Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Perhitungan MIR (Margin Income Ratio) didapatkan dari total penerimaan

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla pada satu kali proses produksi sebesar Rp.

29.700.000 dikurangi dengan nilai total biaya variabel dalam satu kali proses

produksi sebesar Rp. 28.892.000, kemudian dibagi kembali dengan total

penerimaan yang diterima dan dikalikan 100%. Maka didapatkan besarnya nilai

MIR Agroindustri UD. Pramita Salsabilla sebesar 2,93%. Secara sistematis

perhitungan MOS dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑀𝐼𝑅 (%) =TR−TVC

𝑇𝑅 x 100%

𝑀𝐼𝑅 (%) =29.700.000 −28.892.000

29.700.000 x 100%

= 2,93%

Page 85: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

65

5.2.4 Perhitungan Analisis Profitabilitas Pada Pengolahan Gula Kelapa

Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

Persentase dari MOS (Margin Of Safety) dapat dihubungkan langsung

dengan tingkat keuntungan usaha atau MIR (Margin Income Ratio) guna melihat

tingkat profitabilitas usaha yang bersangkutan. Mengitung profitabilitas yang akan

didapatkan Agroindustri UD. Pramita Salsabilla, yaitu dengan cara mengalikan

nilai MOS sebesar 97,92% dengan nilai MIR sebesar 2,93%. Maka didapatkan

nilai profitabilitas Agroindustri UD. Pramita Salsabilla sebesar 2,87%. Secara

sistematis perhitungan profitabilitas dapat dituliskan sebagai berikut:

π (%) = MOS x MIR

π (%) = 97,92 x 2,93

= 2,87%

Nilai MOS (Margin Of Safety), MIR (Marginal Income Ratio), dan

Profitabilitas (π) Agroindustri UD. Pramita Salsabilla yang telah dijelaskan diatas,

secara ringkasnya disajikan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5 Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Komponen Nilai

1 MOS(%) 97,92

2 MIR(%) 2,93

3 π(%) 2,87

Sumber: Data primer, Lampiran H

Hasil penjualan pada tingkat titik impas jika dihubungkan dengan

penjualan, maka akan diperoleh informasi tentang seberapa jauh volume

penjualan boleh turun sehingga usaha tidak rugi yang disebut juga Marginal of

Safety (MOS). Berdasarkan Tabel 5.5 dapat diketahui bahwa nilai MOS (Margin

Of Safety) sebesar 97,92%, yang berarti Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

memiliki tingkat keamanan sebesar 97,92% terhadap penurunan target penjualan.

Nilai MIR (Marginal Income Ratio) sebesar 2,93%, yang berarti Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mampu memberikan 2,93% dari hasil penjualannya, untuk

menutupi biaya tetap dan mendapatkan laba. Persentase dari MOS dapat

dihubungkan langsung dengan tingkat keuntungan usaha atau MIR guna melihat

tingkat profitabilitas usaha yang bersangkutan. Nilai Profitabilitas sebesar 2,87%,

yang berarti apabila Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mampu menjual gula

Page 86: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

66

kelapa rafinasi sesuai dengan yang ditargetkan maka Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla akan memperoleh keuntungan sebesar 2,87% atau dapat diasumsikan

apabila Agroindustri UD. Pramita Salsabilla mengeluarkan modal sebesar Rp.

100,00, maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 287. Dengan demikian

dapat dikatakan usaha pembuatan gula kelapa rafinasi UD. Pramita Salsabilla

adalah menguntungkan karena nilai profitabilitas > 0.

Perhitungan analisis yang telah dijelaskan diatas, dimulai dari perhitungan

biaya-biaya yag digunakan, perhitungan penerimaan dan pendapatan, perhitungan

BEP (Break Even Point) dalam unit dan rupiah yang kemudian dilanjutkan

dengan perhitungan profitabilitas Agroindustri UD. Pramita Salsabilla dengan

mengalikan MOS (Margin Of Safety) dan MIR (Marginal Income Ratio) secara

singkatnya disajikan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Tabel Perhitungan Analisis Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Keperluan Biaya

1 Biaya Variabel 28.829.000

2 Biaya Tetap

A. Biaya Penyusutan Alat 26.470,35

B. Pajak Penghasilan 13.141,03

Jumlah 39.611,38

Jumlah 28.868.611,38

3 Penerimaan/TR (Rp) 29.700.000

4 Total biaya/TC (Rp) 28.868.611,38

5 Pendapatan (Rp) 831.388,62

6 Q (Kg) 56,27

7 Q (Rp) 618.989,36

8 MOS (Margin Of Safety) (%) 97,92

9 MIR (Marginal Income Ratio) (%) 2,92

10 π(%) 2,87

Sumber: Data Primer

Dari Tabel 5.6 dapat diketahui bahwa perhitungan profitabilitas yang

dilakukan mulai dari perhitungan biaya-biaya yang digunakan dalam proses

produksi hingga perhitungan MOS dan MIR menghitung nilai profitabilitas

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla diketahui bahwa Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla sudah mampu menguntungkan dan dapat menghasilkan laba secara

Page 87: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

67

maksimum karena memiliki nilai profitabilitas sebesar 2,87% yang berarti nilai

profitabilitasnya > 0. Niali profitabilitas yang didapatkan dalam perhitungan ini

dilihat untuk satu kali proses produksi yaitu keuntungan yang didapatkan dalam

satu hari. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan

diawal yang menyatakan bahwa kegiatan usaha pembuatan gula merah kelapa

rafinasi Agroindustri UD. Pramita Salsabilla adalah menguntungkan dan mampu

menghasilkan laba secara maksimum, dan juga sesuai dengan penelitian terdahulu

yang digunakan yang berasal dari Joseph dan Layuk (2015) mengenai analisis

profitabilitas gula aren menjadi gula cetak, penelitian dari Yuniati (2015)

mengenai analisis profitabilitas gula aren dan gula semut dan peenlitian dari

Ningtyas (2013) mengenai analissi profitabilitas gula merah dan gula semut, yang

mengatakan bahwa apabila nilai profitabilitas suatu usaha > 0 maka usaha

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla menguntungkan dan mampu menghasilkan

keuntungan/ laba secara maksimum.

Page 88: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

68

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pengolahan gula kelapa penderes menjadi gula kelapa rafinasi yang dilakukan

oleh Agroindustri UD. Pramita Salsabilla di Dusun Kepel, Desa Lojejer,

Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember memberikan nilai tambah sebesar

3,83% atau Rp 402,68 dari setiap 1 kg gula kelapa penderes menjadi 0,95 kg

gula kelapa rafinasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Agroindustri UD.

Pramita Salsabilla mampu memberikan nilai tambah karena memiliki hasil

nilai tambah positif yaitu > 0.

2. Profitabilitas usaha pembuatan gula kelapa rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla yang didapatkan sebesar 2,87% dilihat dari nilai MOS (Margin Of

Safety) sebesar 97,92% dan nilai MIR (Marginal Income Ratio) sebesar 2,93%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan gula kelapa rafinasi

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla menguntungkan karena memiliki nilai

profitabilitas sebesar 2,87% yang berarti > 0.

6.2 Saran

1. Agroindustri UD. Pramita Salsabilla harus tetap konsisten dalam memasarkan

produknya kepada industri pembuatan kecap, karena terdapat campuran gula

rafinasi yang tidak dapat dikonsumsi langsung tanpa adanya pengolahan

terlebih dahulu.

2. Jika Agroindustri UD. Pramita Salsabilla ingin meningkatkan tingkat

profitabilitasnya, maka perlu dilakukan efisiensi biaya untuk biaya tenaga

kerja. Hal ini karena biaya tenaga kerja merupakan salah satu komponen

terbesar dalam struktur penggunaan biaya Agroindustri UD. Pramita Salsabilla.

Page 89: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

69

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, I., Yantu, M.R., dan Dewi, N.A. 2013. Kinerja Kelembagaan

Pemasaran Kakao Biji Tingkat Petani Perdesaan Sulawesi Tengah: Kasus

Desa Ampibabo Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Motong.

Agrotekbis, 1(1) : 74-80.

Ambarsari, W., V. D. Y. B. Ismadi dan A. Setiadi. 2014. Analisis Pendapatan Dan

Profitabilitas Usahatani Padi (Oryza Sativa, L.) Di Kabupaten Indramayu.

Agri Wiraloda, 6(2): 19-27.

Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Wuluhan Dalam Angka. BPS Jember

Dalam Angka.

Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Kelapa Indonesia. BPS Indonesia Dalam

Angka.

Budiningsih, Sulistyani dan Watemin. 2015. Analisis Profitabilitas Dan Nilai

Tambah Agroindustri Gula kelapa rafinasi Berbasis Potensi Lokal. Jurnal

Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA). 1(1) : 267-274.

Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada

Media Group.

Diarta, Nidia Ripna. 2017. Analisis Profitabilitas Dan Faktor-Faktor Penentu

Dayasaing Usaha Pembuatan Chip Ubi Kayu Di Kabupaten Trenggalek.

Skripsi. Jember. Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Direktorat Jenderal Industri Agro. 2013. Kebijakan Pengembangan Industri Gula

Rafinasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian

Perindustrian.

Djamhari, Choirul. 2004. Orientasi Pengembangan Agroindustri Skala Kecil Dan

Menengah, Rangkuman Pemikiran. Infokop, 24(20): 121-132.

Edy, Kusmantoro dan Ratna Satriani. 2018. Analisis Nilai Tambah Gula Kelapa

Kristal Di Kabupaten Banyumas. Prosiding Seminar Nasional dan Call for

Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal

Berkelanjutan VIII”, Purwokerto: 14-15 November 2018. Hal. 283-291.

Heryani, Hesty. 2016. Keutamaan Gula Aren & Strategi Pengembangan Produk.

Banjarmasin : Lambung Mangkurat University Press.

Joseph, G.H dan Payung, Layuk. 2012. Pengolahan Gula Semut Dari Aren. B.

Palma, 13(1) : 60-65.

Page 90: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

70

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Konsumsi Rata-Rata Per Kapita

setahun Gula Merah Di Indonesia Tahun 2012-2016. Indonesia.

Kepala Desa Lojejer. 2018. Data Penduduk Desa Lojejer Pengolah Nira Kelapa

Menjadi Gula Kelapa. Desa Lojejer Dalam Angka.

Khazanani, Annora. 2012. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Faktor Produksi

Usahatani Cabai Kabupaten Temanggung. Jurnal Agro, 3(3): 1-32.

Lestari, Wiwik., dan D.B Permana. 2018. Akuntansi Biaya Dalam Perspektif

Manajerial. Depok : PT. RajaGrafindo Persada.

Maharani, C.N.D., Dyah A.H.L., dan Eka K. 2013. Nilai Tambah Dan Kelayakan

Usaha Skala Kecil Dan Skala Menengah Pengolahan Limbah Padat Ubi

Kayu (Onggok) Di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur

JIIA, 1(4): 284-290.

Mardianto, S., Dkk. 2005. Peta Jalan (Road Map) Dan Kebijakan Pengembangan

Industri Gula Nasional. Forum Penelitian Agroekonomi, 23(1): 19-37.

Maulidah, Silvana. 2012. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang : UB Press.

Mugiono., S. Marwati dan S.N. Awani. 2014. Analisis Pendapatan Usaha Gula

Merah Kelapa (Studi Kasus Di Desa Medono Kecamatan Kaliwiro

Kabupaten Wonosobo). MEDIAGRO, 10(2) : 22-31.

Nasir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nawansih, O., S. Rizal dan W.R. hartari. 2016. Survey Mutu Dan Keamanan Gula

Merah Di Pasar Kota Bandar Lampung. Pangan, 19(4) : 1-15.

Ningtyas, I. 2013. Analisis Komparatif Usaha Pembuatan Gula Merah Dan Gula

Semut Di Kabupaten Kulon Progo. Skripsi. Surakarta. Universitas Negeri

Surakarta.

Nur, Aminah. 2013. “Analisis Nilai Tambah Dalam Pengolahan Susu Kedelai

Pada Skala Industri Rumah Tangga Di Kota Medan”. Skripsi. Sumatera

Utara. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara.

Nurhayati, Popong. 2004. Nilai Tambah Produk Olahan Perikanan Pada Industri

Perikanan Tradisional Di DKI Jakarta. Buletin Ekonomi Perikanan, 5(2):

17-23.

Page 91: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

71

Palupi, G.A. 2015. “Analisis Profitabilitas Dan Nilai Tambah Bisnis Yoghurt

Pada Unit Pengolahan Susu Darul Fallah”. Skripsi. Bogor. Fakutas

Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Praditya, M. 2010. Analisis Usaha Industri Gula Jawa Skala Rumah Tangga Di

Kabupaten Wonogiri. Surakarta. Fakultas pertanian Universitas Sebelas

Maret surakarta.

Puspitasari, F.T. 2014. “Analisis Profitabilitas Usaha Dan Nilai Tambah Produk

Sate Bandeng Pada UKM Sate Bandeng Di Kota Serang Banten”. Skripsi.

Bogor. Fakutas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Santi. 2014. Analisis Kelayakan Agroindustri Gula Merah Kelapa Di Kecamatan

Sukaraja Kabupaten Bogor. Bogor

Soetanto, N.E. 1993. Pembuatan Gula Kelapa. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiarto, S.D. 2006. Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Statistik Perkebunan Indonesia. 2015. Produksi Perkebunan Rakyat Penghasil

Gula Merah Kelapa Provinsi Jawa Timur Per Kabupaten Tahun 2013. Jawa

Timur.

Statistik Perkebunan Indonesia. 2017. Produksi Gula Merah Kelapa Nasional

Tahun 2013-2015. Indonesia.

Sudiyono, Armand. 2002. Pemsaran Pertanian. Malang : UMM Press.

Sugiyanto, Catur. 2002. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA.

Tsani, Rohmatul Ummah. 2018. Analisis Nilai Tambah Gula Kelapa Kristal

(Kasus Kelompok Tani Sari Manggar Manis Desa Somorejo Kecamatan

Bagelen Kabupaten Purworejo). Thesis. Purworejo. Universitas Sebelas

Maret.

Winarno. 2014. Kelapa Pohon Kehidupan. PT Gramedia Pustaka : Jakarta.

Yuniati, Marcela. 2015. Analisis Nilai Tambah Dan Profitabilitas Agroindustri

Gula Aren Dan Gula Semut Skala Rumah Tangga Di Kecamatan Air

Hitam Kabupaten Lampung Barat. Skripsi. Lampung. Fakultas Pertanian

Universitas Lampung Bandar .

Page 92: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

72

Lampiran A. Perhitungan Biaya Tetap Usaha Gula

Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla

No Nama Alat Satuan Jumlah Harga/Unit

(Rp) Nilai (Rp)

Umur

Ekonomis

(Tahun)

1 wajan steinless steel buah 4 9.000.000 36.000.000 5

2 Gayung buah 6 5.000 30.000 4

3 Spatula buah 3 25.000 75.000 4

4 Meja buah 3 750.000 2.250.000 10

5 kayu pengaduk buah 2 50.000 100.000 4

6 Cetakan

0

a. Cetakan dakon buah 200 12.000 2.400.000 4

b. Cetakan mangkok lusin 20 10.500 210.000 4

7 timbangan batu buah 2 450.000 900.000 10

8 batu timbangan 5 kg buah 2 75.000 150.000 10

9 batu timbangan 10 kg buah 2 125.000 250.000 10

10 pajak penghasilan + UD buah 1 4.100.000 4.100.000 1

jumlah

245 14.602.500 46.465.000 66

rata-rata 22,27 1.327.500 3.872.083 6,00

*)=cetakan mangkok dalam satuan lusin

*)=penyusutan mentode garis lurus

Page 93: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

73

Lampiran B1. Perhitungan Biaya Penyusutan Pertahun Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Nama Alat jumlah penyusutan (Rp)

1 wajan steinless steel 7.200.000

2 Gayung 7.500

3 Spatula 18.750

4 Meja 225.000

5 kayu pengaduk 25.000

6 Cetakan

a. Cetakan dakon 600.000

b. Cetakan mangkok 52.500

7 timbangan batu 90.000

8 batu timbangan 5 kg 15.000

9 batu timbangan 10 kg 25.000

10 Pajak pengasilan + pajak 4.100.000

Jumlah 12.358.750,00

rata-rata 1.123.522,73

Lampiran B2. Lanjutan Perhitungan biaya penyusutan perbulan Usaha Gula

Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Nama Alat jumlah penyusutan (Rp)

1 wajan steinless steel 600.000

2 Gayung 625

3 Spatula 1.563

4 Meja 18.750

5 kayu pengaduk 2.083

6 Cetakan

a. Cetakan dakon 50.000

b. Cetakan mangkok 4.375

7 timbangan batu 7.500

8 batu timbangan 5 kg 1.250

9 batu timbangan 10 kg 2.083

10 Pajak pengasilan + pajak 341.666,67

Jumlah 1.029.895,83

rata-rata 93.626,89

Page 94: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

74

Lampiran B3. Lanjutan Perhitungan Biaya Penyusutan Perproduksi Usaha Gula

Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Nama Alat jumlah penyusutan (Rp)

1 wajan steinless steel 23.076,92

2 Gayung 24,04

3 Spatula 60,10

4 Meja 721,15

5 kayu pengaduk 80,13

6 Cetakan 0,00

a. Cetakan dakon 1.923,08

b. Cetakan mangkok 168,27

7 timbangan batu 288,46

8 batu timbangan 5 kg 48,08

9 batu timbangan 10 kg 80,13

10 Pajak pengasilan + pajak 13.141,03

Jumlah 39.611,38

rata-rata 3.300,95

Page 95: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

75

Lampiran C. Perhitungan Biaya Variabel Perproses Produksi Usaha Gula Kelapa

Rafinasi Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Nama Alat satuan Jumlah (Kg) Harga/Unit (Rp) Nilai (Rp)

1 gula kelapa Kg 2000 9.500 19.000.000

2 gula rafinasi Kg 120 16.000 1.920.000

3 gula tebu Kg 650 8.700 5.655.000

4 Glukosa Kg 8 10.000 80.000

5 Sulfit Kg 50 12500 625.000

6 plastik kemasan Pc 20 8.000 160.000

7 bongkol jagung Sak 2 10.000 20.000

8 tali rafia Kg 1 13.000 13.000

9 pewarna makanan Botol 3 2.000 6.000

10 biaya pengiriman Orang 2 150.000 300.000

11 upah tenaga kerja Orang 21 50.000 1.050.000

jumlah

2877 289.700 28.829.000

rata-rata 261,55 26.336,36 2.620.818,182

Page 96: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

76

Lampiran D. Total Biaya Produksi 1x Produksi

Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada

Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

No Keperluan Biaya

1 Biaya Variabel 28.829.000

2 Biaya Tetap

a. Biaya Penyusutan Alat 26.470,35

b. Pajak Penghasilan 13.141,03

39.611,38

Jumlah 28.868.611,38

Page 97: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

77

Lampiran E. Total Biaya Tetap,Total Biaya Variabel Dan Rata-Rata Biaya

Variabel Usaha Usaha Gula Kelapa Rafinasi Pada Agroindustri

UD. Pramita Salsabilla

TFC (Rp) 39.611,38

TVC (Rp) 28.829.000

AVC (Rp/Kg) 10.296,07

1. perhitungan TFC didapatkan dari jumlah biaya tetap

yang tidak dipengaruhi tingkat produksi.

2. perhitungan TVC didapatkan dari jumlah biaya yang dikeluarkan

yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan

3. perhitungan AVC didapatkan dari TVC/Q

Page 98: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

78

lampiran F. Pendapatan Usaha Gula Kelapa Rafinasi

Pada Agroindustri UD. Pramita Salsabilla

penerimaan (Rp) 29.700.000

total biaya (Rp) 28.868.611,38

pendapatan (Rp) 831.388,62

1. Penerimaan didapatkan menggunakan rumus: TR = Q x P

Dengan Q= 2700 Kg dan P=11000 (dalam kg)

2. Total biaya didapatkan menggunakan rumus TC= TFC +

TVC Dengan nilai TFC = 39.611,38 dan TVC=28.829.000

3. Pendapatan didapatkan menggunakan rumus TR-TC

Page 99: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

79

Lampiran G. Nilai Tambah Rata-Rata Per Kg Usaha Gula Kelapa Rafinasi UD. Pramita

Salsabilla Dalam Satu Kali Proses Produksi

No Analaisis Nilai Tambah Satuan Formula Nilai

A Otput Kg

2700

B Bahan Baku Gula Kelapa Kg

2828

C Tenaga Kerja HOK

21

D Faktor Konvensi

A/B 0,95

E Koefisien Tenaga Kerja

C/B 0,01

F Harga Produk Rp/Kg

11.000

G Upah Tenaga Kerja Rp/HOK

50.000

Penerimaan Dan Keuntungan

H Harga Bahan Baku Gula Kelapa Rp/Kg

9.593,86

I Harga Input Lain Rp/Kg

A. Biaya Bahan Tambahan Rp/Kg

251,41

B. Biaya Pengemasan Rp/Kg

247,02

C. Biaya Bahan Bakar Rp/Kg

7,14

Total Harga Input Lain Rp/Kg

505,58

J Nilai Output Rp/Kg D X F 10.502,1

K Nilai Tambah Rp/Kg J - H - I 402,68

L Rasio Nilai Tambah (%) (k/j) X 100% 3,83

M Imbalan Tenaga Kerja Rp/Kg E X G 371,29

N Bagian Tenaga Kerja (%) (M/K) X 100% 92,20

O Keuntungan Rp/Kg K - M 31,40

P Bagian Keuntungan (%) (O/K) X 100% 7,80

Balas Jasa Untuk Faktor Produksi

Q Margin Rp/Kg J - H 908,26

R Keuntungan (%) (O/Q) X 100% 3,46

S Tenaga Kerja (%) (M/Q) X 100% 40,88

T Input Lain (%) (I/Q) X 100% 55,66

Page 100: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

80

Lampiran H. Profitabilitas Usaha Gula Kelapa Rafinasi Agroindustri UD. Pramita

Salsabilla

Variabel Nilai

TR(Rp) 29.700.000

Total produksi (Kg) 2.700

TFC (Rp) 39.611,38

TVC (Rp) 28829000

AVC (Rp/Kg) 10296,07

P (Kg) 11000

P- AVC 703,93

AVC/P 0,94

Q (Kg) 56,27

1 - (AVC/P) 0,06

Q (Rp) 618989,36

TR-Q (Rp) 29081010,64

TR-Q(Rp)/TR 0,98

TR-TVC 871000

TR-TVC/TR 0,03

MOS(%) 97,92

MIR(%) 2,93

π(%) 2,87

1. Q dalam satuan unit didapatkan dengan menggunakan rumus Q=TFC/(P-AVC)

2. Q dalam rupiah didapatkan menggunakan rumus Q= TFC/1-(AVC/P)

Page 101: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

81

Lampiran I1.

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUISIONER

JUDUL PENELITIAN : Profitabilitas dan Nilai Tambah Gula Kelapa

Rafinasi UD Pramita Salsabilla

LOKASI PENELITIAN : Dusun Kepel Desa Lojejer Kecamatan

Wuluhan Kabupaten Jember

Pewawancara

Nama : Nadea Yulinar W.I

Nim : 151510601027

Hari/Tgl. Wawancara :

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Jumlah Anggota Keluarga :

Dusun/Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Responden

( )

Pemilik UD Pramita

Salsabilla

Page 102: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

82

A. KONDISI UMUM UD PRAMITA SALSABILLA

1. Apa alasan yang mendasari Bapak/Ibu/Ibu mendirikan UD Pramita Salsabilla?

a. Harga bahan baku murah

b. Biaya proses produksi rendah

c. Tersedianya bahan baku

d. Keinginan sendiri

e. Dekat dengan pasar

f. Lain -lain

Jawab : ......................................................................................................................

2. Sejak kapan UD. Pramita Salsabilla yang Bapak/Ibu/Ibu kelola mulai berdiri?

Jawab : .................................................................................................................

3. Apa saja kendala dalam pembuatan UD. Pramita salsabilla?

Jawab : .................................................................................................................

4. Bagiamana menangani kendala dalam pembuatan UD. Pramita salsabilla?

Jawab : .................................................................................................................

5. Mengapa anda memberi nama perusahaan ini UD. Pramita Salsabilla?

Jawab : ...............................................................................................................

6. Apakah sudah ada ijin usaha dari pemerintah untuk UD. Pramita Salsabilla

yang telah didirikan?

Jawab : ...............................................................................................................

7. Berapakah produksi gula kelapa rafinasi dalam sekali produksi?

Jawab : .................................................................................................................

8. Apakah produk tersebut diproduksi secara berlanjut?

a. Ya

b. Tidak

Mengapa? ............................................................................................................

9. Dalam satu minggu berapa kali proses produksi gula kelapa rafinasi UD.

Pramita Salsabilla?

Jawab : .................................................................................................................

10. Bagaimana teknologi yang digunakan dal proses produksi gula kelapa rafinasi

UD. Pramita Salsabilla?

Page 103: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

83

Jawab : .................................................................................................................

11. Produk apa saja yang UD Pramita Salsabilla hasilkan?

Jawab : .................................................................................................................

12. Berapa jumalah tenaga kerja yang dimiliki oleh UD Pramita Salsabilla?

Jawab : ..................................................................................................................

13. Bagaimana Bapak/Ibu memperoleh modal usaha?

Jawab : ..................................................................................................................

14. Darimana asal bahan baku yang digunakan untuk proses produksi?

Jawab : ...............................................................................................................

15. Apakah sudah terdapat pengembangan dari UD. Pramita Salasabilla yang

sedang berjalan ini?

a. Ya

b. Tidak

Mengapa? ...........................................................................................................

16. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengembangkan UD. Pramita

Salasabilla di agroindustri anda?

Jawab : ...............................................................................................................

17. Bagaimana bentuk struktur organisasi UD. Pramita Salasabilla?

Jawab : ...............................................................................................................

18. Bagaimana pembagian tugas setiap anggota pada struktur organisasi tersebut?

Jawab : ...............................................................................................................

19. Apakah sudah berjalan dengan baik pada masing-masing bagian dalam

struktur organisasi dalam melaksanakan tanggungjawabnya?

Jawab : ...............................................................................................................

20. Apakah terdapat kendala dalam menjalankan UD. Pramita Salsabilla selama

ini?

Jawab : ...............................................................................................................

21. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala tersebut?

Jawab : ...............................................................................................................

22. Bagaimana harapan anda untuk UD. Pramita Salsabilla kedepannya?

Jawab : ...............................................................................................................

Page 104: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

84

23. Siapakah pengambil keputusan kebijakan dalam UD. Pramita Salsabilla ini?

Jawab : ...............................................................................................................

24. Berapa jumlah seluruh tenaga kerja di UD. Pramita Salsabilla?

Jawab : ...............................................................................................................

25. Berapa hari jam kerja dalam sehari?

Jawab : ...............................................................................................................

26. Berapa hari kerja dalam seminggu?

Jawab : ...............................................................................................................

27. Apakah ada jam kerja lembur bagi karyawan?

Jawab : ...............................................................................................................

28. Bagaimana sistem pengupahan di UD. Pramita Salsabilla?

a. Harian

b. Mingguan

c. Bulanan

d. Lain-lain

Jawab : ...............................................................................................................

29. Jika bulanan, apakah sudah sesuai dengan UMR yang ada di kabupaten

Jember?

Jawab : ...............................................................................................................

30. Apakah terdapat kesulitan untuk memperoleh bahan baku?

Jawab : .................................................................................................................

31. Apa saja bahan baku yang digunakan selama proses produksi?

a. Bahan baku utama :

b. Bahan baku penunjang :

Jawab : .................................................................................................................

32. Apakah produk gula kelapa rafinasi pada UD. Pramita Salsabilla dikemas?

a. Dikemas

b. Tidak dikemas

Jika dikemas dalam bentuk apa? ..........................................................................

33. Produk gula kelapa rafinasi tersebut jika dikemas menggunakan ukuran

kemasan berapa?

Page 105: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

85

Jawab : ...............................................................................................................

34. Berapa harga jual dari produk gula kelapa rafinasi yang sudah dikemas

tersebut?

Jawab : ...............................................................................................................

35. Apakah ada nama atau label pada produk yang dihasilkan UD. Pramita

Salsabilla ini?

a. Ada

b. Tidak ada

Jika ada, apa nama lebel pada kemasan tersebut? ..............................................

36. Apa alasan pemberian nama atau label tersebut?

Jawab : ...............................................................................................................

37. Apakah merk dagang produk gula kelapa rafinasi ini sudah terdaftar di Dinas

Perdagangan?

Jawab : ...............................................................................................................

B. BIAYA PEMBUATAN USAHA GULA KELAPA RAFINASI UD.

PRAMITA SALSABILLA

1. Biaya pembuatan gula kelapa rafinasi UD. Pramita Salsabilla (1x proses

produksi)

a. Biaya Tetap

No Nama Alat Jumlah Harga/Unit (Rp) Umur Ekonomis (Tahun)

1 Cetakan

2 Kuali

3

4

5

6

7

8

9

Page 106: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

86

b. Biaya Variabel (/Minggu)

No Jenis Bahan Satuan Harga/Unit (Rp) Jumlah (Rp) Total

1 Gula Kelapa

2 Gula Rafinasi

3

Plastik

kemasan

4 Kayu Bakar

5

6

7

c. Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja

No Jenis

Kegiatan

Kebutuhan

Tenaga Kerja Jenis Tenaga Kerja Lama

(Hari)

Upah

(Hari) Jumlah

Pria Wanita

Luar

Keluarga

Dalam

Keluarga

1

2

3

Total

2. Penerimaan UD Pramita Salsabilla

No Produk Hasil Produksi (Kg) Harga (Rp) Total (Rp) Penerimaan

1

2

3. Volume Produksi Bulanan Selama 12 Bulan

No Bulan Produksi (Kg) Harga Per Kemasan (Rp/Kg)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Rata-Rata

Page 107: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

87

C. NILAI TAMBAH PENGOLAHAN GULA KELAPA RAFINASI UD.

PRAMITA SALSABILLA

1. Berapa banyak bahan baku yang digunakan untuk pembuatan gula kelapa

rafinasi dalam satu kali produksi?

Jawab : ................................................................................................................

2. Berapa harga bahan baku dalam satu kali produksi?

Jawab : ................................................................................................................

3. Apa saja bahan tambahan yang dibituhkan dalam pembuatan gula kelapa

rafinasi?

Jawab : ................................................................................................................

4. Dalam proses pengolahan, bahan bakar apa yang digunakan? Berapa biaya

bahan bakr gtersebut?

Jawab : ................................................................................................................

5. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses pengolahan?

Jawab : ................................................................................................................

6. Berapa upah masing-masing tenaga kerja? Berapa lama jam kerja dalam satu

hari?

Jawab : ................................................................................................................

7. Bahan apa saja yang digunakan dalam pengemasan gula kelapa rafinasi?

Berapa biaya pengemasan tersebut?

Jawab : ................................................................................................................

8. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam pengolahan gula kelapa rafinasi?

Berapa harga masing-masing alat tersebut?

Jawab : ................................................................................................................

9. Berapa banyak gula kelapa dari penderes yang dibutuhkan untuk pengolahan

gula kelapa rafinasi?

Jawab : ................................................................................................................

10. Berapa harga jualgula kelapa rafinasi? Dalam kemasan berapa kilogram?

Jawab : ................................................................................................................

Page 108: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

88

11. Tabel Hayami

Variabel Nilai

Produk yang dihasilkan (kg/hari) .................................

Bahan baku yang digunakan (kg/ hari) .................................

Tenaga Kerja (Jam/ hari) .................................

Harga produk (Rp/Kg) .................................

Upah raa-rata tenaga kerja (Rp/jam) .................................

Harga bahan baku (Rp/Kg) .................................

Sumbangan input lain (Rp/Kg) .................................

Page 109: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

89

Lampiran I2.

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUISIONER

JUDUL PENELITIAN : Profitabilitas dan Nilai Tambah Gula Kelapa

Rafinasi UD Pramita Salsabilla

LOKASI PENELITIAN : Dusun Kepel Desa Lojejer Kecamatan

Wuluhan Kabupaten Jember

Pewawancara

Nama : Nadea Yulinar W.I

Nim : 151510601027

Hari/Tgl. Wawancara :

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Jumlah Anggota Keluarga :

Dusun/Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Responden

( )

Pekerja UD Pramita

Salsabilla

Page 110: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

90

A. GAMBARAN UMUM TENAGA KERJA

1. Berapa lama anda bekerja di UD. Pramita Salsabilla?

Jawab :………………………………………………………………………….

2. Terkait pembagian kerja, anda masuk dalam bidang kerja yang mana?

Jawab :………………………………………………………………………….

3. Apa tugas anda selama bekerja?

Jawab :………………………………………………………………………….

4. Apakah anda dapat melakukan tanggungjawab pekerjaan dengan baik?

Jawab :………………………………………………………………………….

5. Berapa upah yang anda terima?

Jawab :………………………………………………………………………….

6. Bagaimana sistem pengupahan yang diberikan?

Jawab :………………………………………………………………………….

7. Apakah ada kenaikan upah selama anda bekerja?

a. Ya

b. Tidak

jika Ya, berapa? ……………………………………………………………….

8. Berapa jam anda bekerja dalam sehari?

Jawab :………………………………………………………………………….

9. Berapa hari kerja dalam satu minggu?

Jawab :………………………………………………………………………….

10. Apakah ada jam lembur khusus dalam bekerja?

Jawab :………………………………………………………………………….

11. Apakah terdapat kendala ketika anda bekerja?

Jawab :………………………………………………………………………….

12. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

13. Apakah ada upaya khusus untuk mengembangkan UD. Pramita Salsabilla ini?

Jawab :………………………………………………………………………….

Page 111: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

91

B. BAHAN BAKU

1. Apa saja jenis bahan baku yang digunakan dalam melakukan proses

produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

2. Apakah ada bahan baku penunjang yang dibutuhkan dalam proses produksi

gula kelapa rafinasi?

Jawab :………………………………………………………………………….

3. Apakah ada kualitas khusus untuk jenis bahan baku yang digunakan?

a. Ada

b. Tidak ada

Jika ada, apa saja? …………………………………………………………....

4. Berasal darimanakah bahan baku yang diperoleh?

Jawab :………………………………………………………………………….

5. Bagaimana cara memperoleh bahan baku?

Jawab :………………………………………………………………………….

6. Bagaimana bahan baku sampai ke lokasi produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

7. Apakah pengadaan bahan baku hanya tergantung pada satu pemasok saja?

Jawab :………………………………………………………………………….

8. Apakah terdapat biaya angkut atau biaya yang harus dikeluarkan dalam

memperoleh bahan baku?

Jawab :………………………………………………………………………….

9. Bagaimana ketersediaan bahan baku?

a. Setiap hari

b. Beberapa hari sekali

c. Lain-lain

Jawab :………………………………………………………………………….

10. Berapa kisaran bahan baku (Kg) yang dibutuhkan dalam satu kali proses

produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

Page 112: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

92

11. Berapa harga bahan baku (per Kg) yang dibutuhkan dalam satu kali proses

prosuksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

12. Siapakah penentu harga dari bahan baku tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

13. Apakah dalam memperoleh bahan baku ada persaingan antara UD. Pramita

Salasabilla dengan agroindustri gula kelapa yang lain?

Jawab :………………………………………………………………………….

14. Apakah bahan baku sering mengalami perubahan harga setiap waktu?

Jawab :………………………………………………………………………….

C. TEKNOLOGI

1. Jenis mesin apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan gula kelapa

rafinasi pada UD. Pramita Salsabilla?

Jawab :………………………………………………………………………….

2. Dari mana asal mesin pengolah tersebut?

a. Beli sendiri

b. Bantuan

c. Lain-lain

Jawab :………………………………………………………………………….

3. Apakah terdapat kendala pada mesin pengolah tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

4. Bagaimana mengatasi kendala mesin tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

5. Apakah ada waktu untuk pembaruan mesin pengolah tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

6. Apakah ada perawatan untuk mesin pengolah tersebut?

a. Ada

b. Tidak ada

Jika ada, berapa biaya yang dikeluarkan untuk perawatan tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

Page 113: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

93

D. PROSES PRODUKSI

1. Apa saja bahan baku yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi

produk gula kelapa rafinasi UD. Pramita Salsabilla?

a. Bahan baku utama;

b. Bahan baku penunjang;

Jawab :………………………………………………………………………….

2. Berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi?

a. Bahan baku utama;

b. Bahan baku penunjang;

Jawab :………………………………………………………………………….

3. Apa saja produk yang dihasilkan dari proses produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

4. Berapa lama produk tersebut diproses dari awal pengolahan hingga siap

dipasarkan?

Jawab :………………………………………………………………………….

5. Berapa lama waktu kerja yang digunakan sehari?

Jawab :………………………………………………………………………….

6. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu kali proses produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

7. Apakah terdapat kendala pada saat proses produksi?

Jawab :………………………………………………………………………….

8. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

9. Apakah terdapat bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi dari

mana bahan bakar sebut diperoleh?

Jawab :………………………………………………………………………….

10. Apakah terdapat kwalitas khusus untuk bahan baku yang digunakan?

Jawab :………………………………………………………………………….

11. Apakah ada kesulitan dalam penjualan gula kelapa rafinasi?

Jawab :………………………………………………………………………….

Page 114: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

94

12. Apa penyebab kerugian yang pernah dialami pada proses produksi gula

kelapa rafinasi? Bagaimana bentuk kerugian tersebut?

Jawab :………………………………………………………………………….

13. Apakah terdapat peningkatan produksi dari tahun ke tahun dari produk gula

kelapa rafinasi pada agroindustri?

Jawab :………………………………………………………………………….

14. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi gula kelapa

rafinasi?

Jawab :………………………………………………………………………….

Page 115: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

95

J. DOKUMENTASI

Gambar 1. Proses pengolahan gula kelapa rafinasi

Gambar 2. Tenaga kerja bagian pengolahan gula kelapa rafinasi

Page 116: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

96

Gambar 3. Bongkol jagung sebagai bahan bakar pembuatan gula kelapa

rafinasi

Gambar 4. Proses pencetakan gula kelapa rafinasi

Page 117: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

97

Gambar 5. Tenaga kerja bagian pencetakan gula kelapa rafinasi

Gambar 6. Gula kelapa rafinasi yang siap dikemas

Page 118: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

98

Gambar 7. Pengemasan gula kelapa rafinasi oleh pekerja

Gambar 8. Proses menimbang gula kelapa rafinasi dalam kemasan 5 kg dan

10 kg

Page 119: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

99

Gambar 9. Gula rafinasi yang digunakan dalam pembuatan gula kelapa

rafinasi UD. Pramita Salsabilla

Gambar 10. Ibu mita yang merupakan pemilik UD. Pramita Salsabilla

Page 120: NILAI TAMBAH DAN PROFITABILITAS USAHA GULA KELAPA … · Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat

100

Gambar 11. Proses wawancara dengan pekerja UD. Pramita Salsabilla

Gambar 12. Proses wawancara dengan ibu mita pemilik UD. Pramita

Salsabilla