Upload
navid
View
111
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
NILAI-NILAI DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SMNO.PSDL.PPSUB.MK-PSDAL2013. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN LUSA MEMBANGUN = TERUS MEMBANGUN SEKARANG MEMBANGUN = ANAK-CUCU JUGA MEMBANGUN. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
NILAI-NILAI DASAR
PEMBANGUNANBERKELANJUTAN
SMNO.PSDL.PPSUB.MK-PSDAL2013
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN
BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN
LUSA MEMBANGUN = TERUS MEMBANGUN
SEKARANG MEMBANGUN =
ANAK-CUCU JUGA MEMBANGUN
Tanggung Jawab
Keber-lanjutan Manfaat
Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan
Manusia seutuhnya
Masyarakat seluruhnya
IMTAQ & IPTEKS
INTERAKSI yg BERKESETIMBANGAN
Pertumbuhan Ekonomi
Kelestarian Fungsi
Lingkungan
Kehidupan
SOSPOL
1. …. Proses yg secara berkelanjutan mengoptimalkan manfaat SDA & SDM melalui penyerasian aktivitas manusia sesuai dg kemampuan / daya dukung SDA
Peningkatan Kesejahteraan
MASYARAKAT
Penghematan
Konservasi Rehabilitasi
PRODUKSI-DISTRIBUSI-KONSUMSI
Kerusakan SDA dan pencemaran LH semakin mengancam keberlanjutan pembangunan
Lemahnya penegakan
hukum
Rendahnya komitmen & IPTEK penaatan hukum
Krisis Ekonomi
Hambatan Hak
Pemilikan
Rendahnya Kepedulian Lingkungan
Kualitas hidup manusia Indonesia semakin menurun , indikatornya:
Kematian bayi lahir
Gizi Anak
BALITA
Penyakit akibat
Pencemaran Air & udara
Kualitas Kawasan
Konservasi/ Lindung
Pudarnya Budaya- Kearifan
Masyarakat SDA-LH
Perubahan lingkungan hidup global semakin mengancam kualitas lingkungan biosfer,
indikatornya:
Suhu bumi meningkat
Perubahan pola iklim
Kerusakan keaneka-ragaman
hayati
Radiasi Karsinogenik
Penipisan Lapisan Ozon
Pengelolaan SDA-LH telah berkembang menjadi isu-isu politik yg dapat mengancam
sinergisme antar daerah
Sumberdaya Air:
Permukaan Bawah tnh
Kuantitas Kualitas
Distribusi
Polusi UdaraAsap
Hujan asam
Sumberdaya mineral/ bahan galian
Sumberdaya Lahan &Hutan
GOOD ENVIRONMENTAL GOVERNANCE
Lembaga Legislatif
& Peradilan
Independen Berkeadilan
Kontrol sosial yg efektif
Birokrasi Profesional Integritas-
moral
Desentralisasi PSDA-LH yg efektif
berdaya-guna
Masyarakat yang
MADANI
KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI
HASIL Pembangunan
APA YG DIBANGUN (Sumberdaya)
SIAPA YG MEMBANGUN
(SDM)
Domestik
Ekspor / Luar daerah
Eksternal input
KEBERDAYAAN
SISTEM INDUSTRI PRODUK
UNGGULAN
SISTEM DISTRIBUSI
DOMESTIK & EKSPOR
Kaidah - kaidah global:
Standar mutu:
ISO …..
Kesepakatan Sistem
Perdagangan Global
Ecolabelling - Clean Production Systems
SINERGI POTENSI, SUMBERDAYA, ORIENTASI
SD
A SD
M
KAPITAL
INFORMASI
IPTEK
Kelembagaan
Prasarana
CLUSTER USAHA PERTANIAN
KAWASAN / SENTRA PERTANIAN
Lainnya ….
PERTANIAN BERKELANJUTAN = SUSTAINABLE AGRICULTURE
“Pertanian yg dapat berkembang secara tidak terbatas ke arah manfaat yg semakin besar bagi manusia, penggunaan sumberdaya yg lebih efisien, dan berkesetimbangan dg kondisi lingkungan yang
sesuai untuk manusia dan spesies lainnya”.
Manfaat bagi
manusia
Penggunaan sumberdaya
yg efisien Lingkungan yg sesuai bagi manu-sia & spesies lain
1. A low dependence on external / purchased inputs2. Use of locally and renewable resources
3. Beneficial impacts on environment: on - farm & off - farm4. Adapted to the existing local conditions5. Long-term maintenance of productive capacity6. Biological & cultural diversity7. Knowledge of local inhabitants8. Adequate domestic and exportable goods.
TIGA ELEMEN PENTING PERTANIAN BERKELANJUTAN
Income Generation
(menghasilkan
pendapatan)
Food availability and
consumption(Pangan dan
bahan konsumsi lain) Natural Resource
Conservation (Konservasi Sumberdaya
Alam)
PERMASALAHAN SERIUS
Semakin meningkatnya
biaya dan ketergantungan thd
input eksternal (bahan kimia dan
energi)
Semakin menurunnya produktivitas tanah
akibat erosi tanah dan kehilangan (pencucian)
hara dari tanah
Semakin meningkatnya
pencemaran air akibat pupuk dan
pestisida
Semakin meningkatnya ancaman residu bahan agrokimia thd kualitas dan keamanan pangan
KONSEP “MINIMUM INPUT” PERTANIAN BERKELANJUTAN
BIOLOGICAL FARMING
REGENERATIVE FARMING
ECOLOGICAL FARMING
NATURAL FARMING
BIODYNAMIC FARMING LOW RESOURCES
FARMING
AGROECOLOGICAL FARMING
ECO-AGRICULTURE ECO-FARMING
ORGANIC FARMING
ALTERNATIVE FARMING
PRASYARAT BAGIPERTANIAN BERKELANJUTAN
1. Kualitas tanah tidak boleh rusak, topsoil tidak boleh menipis
2. Sumberdaya air tersedia harus mampu memenuhi kebutuhan tanaman, tdk berlebihan & tdk kekurangan
3. Integritas biologis dan ekologis harus dilestarikan melalui berbagai upaya pengelolaan sumberdaya genetik, siklus hara, hama tanaman, dll
4. Sistem harus menguntungkan secara ekonomis
5. Ekspektasi sosial dan norma budaya harus dipenuhi, spt kebutuhan sandang dan pangan masyarakat
CIRI PENTING PERTANIAN BERKELANJUTAN
CROP ROTATION
Field crop - Legume -
Forage crop
NUTRIENT MANAGEMENT
Pupuk - Rabuk Kandang/Kompos - Rabuk Hijau
Weed Control Olah tanah
Selective Herbicides
Pest Control: Biological control
Pesticide treatment
Prod. TERNAK: Pakan hijauan
Rabuk kandang
SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN(PRINSIP DASAR)
INPUT OUTPUT
FOTOSINTESIS:CO2, AIR, CAHAYA
BERLIMPAH
DEKOMPOSISI:SUHU, KELEMBABAN,
JAZAD MIKRO
BERIMBANG
PERTANIAN TROPIKA BASAH
CONTEXT OF SUSTAINABILITY
1. A low dependence on external, purchased inputs2. The use of locally available and renewable resources3. Beneficial impacts on the onfarm and off-farm environment4. Adapted to the local conditions vs. dependent on the control
environment
5. The long term maintenance of prod. Capacity6. Biological and cultural diversity7. The knowledge and CULTURE of local inhabitants8. Adequate domestic and exportable goods.
9. Integration of all of these components.10. FULL UNDERSTANDING of the agroecosystems
1. Multi-crop agroecosystems2. Diverse HOME Gardens3. Traditional Wetland Agroecosystems4.
Desirable Elements of Sust. Agric.
System
1. Integrasi tanaman dan ternak dalam sistem agroforestry atau agro-silvo-partural yang sesuai
2. Pemanfaatan potensi siklus hara dan fiksasi N secara biologis3. Cropping systems yg melibatkan indigenous crops4. Cropping patterns dan budidayanya yg melindungi tanah
5. Integrated watershed development, pewilayahan farming systems6. Memanfaatkan perilaku fotoperiodisitas kultivar seoptimal mungkin dalam
cropping systems7. Mekanisasi dan teknologi tepatguna
8. Integrated pest management9. Teknik dan metode untuk efisiensi pemupukan10. Intensifikasi produktivitas lahan11. Irrigation and water harvesting
12. Minimum tillages 13. Conventional genetic improvement of crops and animals 14. Judicious use of agricultural chemistry.
Emergency prod. System
& Component of technol.
1. ZERO or REDUCED TILLAGE “good residue management that reduces erosion & better yield”
2. LIFE MULCHINGLegume covercrops: Centrosema sp., Tephrosia sp., Psophocareus sp.
3. Alley croping & Agroforestry4. Supplying mulch: Konservasi tanah & BOT5. Maintaining soil fertility: Fiksasi N dan daur ulang6. Supplying kayu-bakar
7. Minimizing fallowing8. Use of emerging biomass technology9. Integrasi tanaman pangan, pohon-pohonan, dan pasture/
ternak
10. LAINNYA: ……………..
PELUANG BESAR untuk PERTANIAN BERKELANJUTAN
Internal Soil External Hydrophonic Medium
Sun: Radiasi Sumber utama energi Energi ini sbg katalis untukkonversi energi fosil
Water Utamanya hujan dan Sistem distribusi air terpusat,ditunjang air irigasi Bendungan-waduk-jaringan
Nitrogen Dihimpun dari udara Terutama dari pupuk sintetikdan di-daur ulang (pupuk buatan)
Mineral dilepaskan dari cadangan Ditambang, diolah, diimportanah dan di daur-ulang
Weed & pest Biologis & Mekanis Dengan pestisidacontrol
PELUANG BESAR untuk PERTANIAN BERKELANJUTAN
Internal Soil External Hydrophonic Medium
ENERGY Sebagian dihasilkan Tergantung bahan bakaron-farm fosil
SEED Sebagian dihasilkan Semuanya/seluruhnya dibelion-farm
Management Oleh petani & masya- Sebagian dilakukan olehdecisions rakatnya produsen SAPROTAN
ANIMALS Dihasilkan secara siner- Produksi pakan di tempatgis on-farm lain yg terpisah
CROPPING- Rotasi dan diversitas MonocroppingSYSTEM sangat diutamakan
PELUANG BESAR untuk PERTANIAN BERKELANJUTAN
Internal Soil External Hydrophonic Medium
VARIETAS Tahan thd keterbatasan Memerlukan input yangair dan kesuburan tanah banyak
LABOR Sebagian besar kerja dila- Sebagian besar pekerjaankukan oleh rumahtangga dilakukan tenaga upahanbertempat-tinggal on-farm
CAPITAL Sumber awal rumah-tang- Sumber awal adalah kreditga & masyarakat; suatu dan keuntungan terutama peningkatan kesejahteraan mengalir ke luar dari farmdiinvestasikan secara lokal
…………...
KOMPONEN-KOMPONENSISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pengelolaan Kesuburan
TanahPergiliran Tanaman
Innovative Cropping Systems
Bioteknologi &
Crop Breeding
Integrated Pest
Management
Weeds Management
Conservation Tillage
Feedcrop Management
Animals Roles
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH
KESUBURAN TANAH
Optimum Crop Yields
Optimum Inputs
Minimum Losses
Natural Inputs
Agro-teknologi
Agro-ekologi
SIKLUS HARA DALAM SISTEM PERTANIAN
TANAMAN
Kehilangan
PANEN
PUPUK TANAH
Residu
Atmosfer
PenguapanPencucianErosiFiksasi
Pupuk buatan Pupuk organik:
Kandang, Kompos, Hijau
?
?
SUKLUS HARA DALAM SUATU FARM
Tanaman Ternak
Residu
Tanah Pupuk: 125
Daging: 10Susu: 80
Pakan: 200
Erosi & Pencucian : 300
Denitrifikasi & Penguapan : 175
Atmosfer: 235
?
SUKLUS HARA DALAM SUATU KAWASAN
limbah INDUSTRI PENGOLAHAN
FARM
limbah PEMUKIMAN
LANDFILL & SUNGAI
Pupuk; Pakan
ErosiPencucian
Denitrifikasi
POLA PERTANAMAN dalam PERTANIAN BERKELANJUTAN
PADI - PADI - KEDELAIJAGUNG + UBIKAYU
SENGON + NANAS + SAYURAN / JAGUNGSENGON + KOPI + GLERICIDEA + COVER CROP + CACING TANAH
Manfaat Ekonomi Manfaat
Biologis Manfaat Lingkungan
BIOLOGICAL STRUCTURING
SISTEM KEBUN LIMA STRATA
Strata 1 : Pohon PelindungStrata 2 : Tanaman Utama (Kopi, Kakao, Kelapa, dll.)Strata 3 : Tanaman sela Feedcrops / FoodcropsStrata 4 : Legume cover-cropsStrata 5 : Cacing tanah
Manfaat Ekonomi:Basis &
Subsistens
Manfaat Sosial
Manfaat Lingkungan
ECOPHYSIOLOGICAL STRUCTURING
ROTATION EFFECTS IN CROPS
LEGUME = KACANG-KACANGAN
Annual seed legume Perennial forage legume
Kedelai KacangtanahKacang hijau
Kac. Panjang, dll
Animal feeds Green manure
FIKSASI N2 dlm BINTIL AKAR
MENYUBURKAN TANAH
ROTATION EFFECTS IN CROPS
ANNUAL SEED LEGUME
Vigna sinensis (Cowpea)
Glycine max(soybeans = kedelai)
Hasil jagung dan kapas lebih baik kalau
ditanam setelah cowpea
Hasil jagung lebih baik kalau ditanam
setelah kedelai
FIKSASI N2 dlm BINTIL AKAR
MENYUBURKAN TANAH
Arachis hypogaea (peanut = kc.tanah)
ROTATION EFFECTS IN CROPS
Perennial Forages
TREMBESI SENGONTURI
FIKSASI N2 dlm BINTIL AKAR
MENYUBURKAN TANAH
Glericidea
CROP ROTATION EFFECTS ON SOIL
KARAKTERISTIK TANAH
Agregasi Tanah
Bulk density
TATA UDARA KETERSEDIAAN HARA
HUBUNGAN TANAH - TANAMAN
Memperbaiki Kualitas Tanah pd Zone PERAKARAN tanaman
Bahan organik tanah
TATA AIR
Water infiltration ….
KAWASAN INDUSTRI PERTANIAN MILIK MASYARAKAT:
KIPMAS
MASYARAKAT IKUT MEMILIKI:
BEKERJA
BERUSAHA
BERTRANSAKSI
DECISION MAKING PROCESS
SISTEM
PRODUKSI
PRIMER
SISTEM INDUSTRI PENGOLAHAN
PRODUK UNGGULAN
FILOSOFI KIPMAS- KIMBUN
masyarakat
COMMUNITY BASE ECONOMY
”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha komoditas /produk unggulan". “Kawasan Industri Produk Unggulan
Milik Masyarakat”
Paradigma pembangunan KIPMAS :
Visi pembangunan KIPMAS adalah :
“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.
Misi pengembangan :
1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang
berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,
3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha
4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan
MISI
Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut:
(a). Apakah sumberdaya pembangunan telah terdistribusi secara adil
(b). Apakah hasil usaha pembangunan telah terdistribusi secara adil ,
(c). Apakah akses terhadap kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan
(d). Apakah kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara fair/ adil antar generasi
Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam menjamin keberlanjutan pembangunan.
Strategi yang perlu dikembangkan:
2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.
– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.
– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.
– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
1. Penumbuh-kembangan nilai-nilai yang melandasi berkembangnya hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam (pendekatan ekosistem).
Sumberdaya alam bukan semata-mata sebagai “sesuatu” yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Allah S.W.T. sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia. Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungannya (nilai-nilai ekologi).
Strategi yang perlu dikembangkan:
– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.
– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.
– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.
– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.
Strategi yang perlu dikembangkan:
3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya Pengembangan usaha produktif primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas /produk unggulan dapat ditingkatkan.
Strategi yang perlu dikembangkan:
4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan.
5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.
Strategi yang perlu dikembangkan: 6. Pewilayahan komoditas /produk sesuai
dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
7. Pengembangan kawasan industri produk unggulan milik masyarakat (KIPMAS) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.
Strategi yang perlu dikembangkan:
8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang poduk unggulan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.
9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.
10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);
11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.
FILOSOFI KIPMAS: MAKNA BUDAYA INDUSTRI
1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan
2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola SDA
3. Mekanisme pasar sbg media transaksi
4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya
5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan
6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan
7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam
REFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKAT
Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM
Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM
Melalui: 1. Rekayasa Teknologi
2. Rekayasa Kelembagaan
ProduktivitasEfisiensi
Stabilitas/ SustainabilitasEquity
PRASYARAT IMPLEMENTASI KONSEP KIMBUN
1. DATA & INFORMASI EMPIRIK
2. EXPERT SYSTEM
DECISSION SUPPORT SYSTEM
3. PUBLIC POLICY PEMBERDAYAAN KEBERPIHAKAN PERLINDUNGAN
REORIENTASI BISNIS MILIK MASYARAKAT
Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”
Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”
PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)
MUTU yg baikWAKTU yg tepat
HARGA yg terjangkau
Menjadi
MAKNA INDUSTRI
REKAYASA SOSIAL REKAYASA IPTEK
???
? Tekno-logi
Produksi
Tekn.KonservasiRehabilitasi Promosi/
Pemasaran
Budidaya
Pengolahan
Informatika
LIMBAHNilai tambahDiversifikasi
Pasar Riil
Pasar Potensial
Ciri-ciri Masyarakat Pelaku Usaha
1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah4. Risiko gagal jual umumnya tinggi
5. Penghasil bahan mentah6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah8. ……….
STRATEGI KEMITRAAN
1. Partisipasi Masyarakat2. Pemihakan pd yg LEMAH3. PEMBERDAYAAN
4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital6. ………..
ASAS KIPMAS
Kebersamaan ekonomi melalui :PEMBERDAYAAN &PENINGKATAN PERAN
Masyarakat LokalPelaku Bisnis
COMMUNITY BASES
PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN
Bgm menciptakan/
memanfaatkan peluang pasar
? Bgm mengolah produk-produk
UNGGULAN ?
Bgm melestarikan
SDA-LH ?
Bgm Memproduksi bahan baku yg Benar ?
Bgm menyediakan
sarana / instrumen?
PRASYARAT PEMBERDAYAAN
PENDAM-PINGAN
SIRAMAN ROHANI
PENYEHATAN BIOFISIK
PENYEHATAN LINGKUNGA
N
PENDIDIKANKETRAMPILA
N
SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA
Melindungi
Mengajak
Memberi-tahu
Memihaki
Mendam-pingi
Melatih
PENDAM-PING
YANG DIDAM-PINGI
INFORMASI/ SUBSTANSIBroadcasting
SystemGroups
ReceivingSystemGroups
LEMBAGA PENGELOLA KIMBUN-KIPMAS
Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:
POLA I: Koperasi Usaha
Kontrak Manajemen
(KM)KOPERASI INVESTOR
POLA II: Patungan Koperasi - Investor
Saham Koperasi
Saham Investor:
65 : 35
35 : 65
IndustriPengolahan PETANI
Saham, Gaji bulanan, Pendampingan, Saprodi
Lahan, Hasil produksi, Tenagakerja, Komitmen
POLA III: BOT = Building, Operating, Transfer
INVESTOR(Privat / Publik)
Membangun PROSES ALIH KELOLA
“KOPERASI”
Pember-
dayaan
POLA IV: BTN = Bank Tabungan Negara
BTN - KIMBUN
DEVELOPER yg
KOMPETEN
KOPERMASKoperasi
Masyarakat
MODEL PENGEMBANGAN KIPMAS - KIMBUN - KIMHUT
KAWASAN INDUSTRI MASYARAKAT PERKEBUNAN
KAWASAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN /PETERNAKAN/PERIKANAN
SIKLUS PENGEMBANGAN KIMBUN-KIPMAS
ANALISIS KELAYAKAN
Penyusunan Rencana Induk
RI
Penyusunan Detail Desain
DD
Konstruksi Fisik & Kelembagaan
Implementasi Uji coba
Pengem-bangan
SOSIALISASI RENCANA INDUK
FINALISASIKONSEP
R.I.
PERMUFAKATAN TIM KOORDINASISEKDA-DINAS TEKNIS
PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN DPRD
FORUM PUBLIK
• Kebutuhan daging sapi selalu meningkat & tidak dapat dipenuhi dari sumber domestik
• Th 1999, import sapi bakalan 378.300 ekor & import daging 27.200 ton
• Th 1996, nilai import US$ 3.014.400 (sapi bakalan) & US$32.433.900 (daging)
• Import sapi bakalan berlangsung terus hingga saat ini
• Sapi potong dapat mengkonversi limbah pertanian, industri & hijauan bermutu rendah menjadi produk bermanfaat & bernilai ekonomi (daging)
Mengapa sapi kereman sbg komplemen KIMBUN ?
KAPETMIKRO I
KAPETMIKRO II
ProduksiSapi Bakalan
Sapi Hasil Penggemukan
Lokasi kawasan
Kluster mikro 1
Kluster mikro 2