8
P royek READI bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris, Peluang Karir Terbesar di Bidang Matematika” pada tanggal 3 Mei 2018, bertempat di Kota Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 302 peserta (218 perempuan, 84 laki-laki) yang terdiri dari pelajar SMA/MA, guru matemaka, guru bimbingan konseling, mahasiswa, dan dosen. Menurut Asep Suwondo, Direktur Stask dan Informasi IKNB - OJK, kebutuhan aktuaris pada tahun 2018 adalah sekitar 115% dari jumlah aktuaris yang tersedia saat ini. Jumlah tersebut dibutuhkan oleh 38 Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang bersinggungan langsung dengan profesi aktuaris, antara lain perusahaan asuransi dan dana persiun. Untuk mengurangi gap kebutuhan tenaga aktuaris di Indonesia, pada pertengahan 2013 OJK mencanangkan Program 1000 Aktuaris. Tujuan program tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah tenaga profesi aktuaris dan memenuhi kebutuhan tenaga profesi aktuaris di Indonesia. Budi Tampubolon dari Persatuan Aktuaris Indonesia menjelaskan penngnya peranan aktuaris pada industri keuangan, khususnya asuransi. Aktuaris mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori stask untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya April - Juni 2018 VOLUME 5 Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas “Dalam rangka menghadapi pasar terbuka dunia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, diperlukan kesiapan dari industri nasional, khususnya IKNB (Industri Keuangan Non-Bank). Salah satu persiapan yang dibutuhkan oleh sektor IKNB adalah ketersediaann sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai, termasuk di dalamnya adalah tenaga profesi aktuaris.” (Asep Suwondo, Direktur Stask dan Informasi IKNB – Otoritas Jasa Keuangan) readiproject.or.id

New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

Proyek READI bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas,

mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris, Peluang Karir Terbesar di Bidang Matematika” pada tanggal 3 Mei 2018, bertempat di Kota Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 302 peserta (218 perempuan, 84 laki-laki) yang terdiri dari pelajar SMA/MA, guru matematika, guru bimbingan konseling, mahasiswa, dan dosen.

Menurut Asep Suwondo, Direktur Statistik dan Informasi IKNB - OJK, kebutuhan aktuaris pada tahun 2018 adalah sekitar 115% dari jumlah aktuaris yang tersedia saat ini. Jumlah tersebut dibutuhkan oleh 38 Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank yang bersinggungan langsung dengan profesi aktuaris, antara lain perusahaan asuransi dan dana persiun. Untuk mengurangi gap kebutuhan tenaga aktuaris di Indonesia, pada pertengahan 2013 OJK mencanangkan Program

1000 Aktuaris. Tujuan program tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah tenaga profesi aktuaris dan memenuhi kebutuhan tenaga profesi aktuaris di Indonesia.

Budi Tampubolon dari Persatuan Aktuaris Indonesia menjelaskan pentingnya peranan aktuaris pada industri keuangan, khususnya asuransi. Aktuaris mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Persoalan ini umumnya

April - Juni 2018VOLUME 5

Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas

“Dalam rangka menghadapi pasar terbuka dunia dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, diperlukan kesiapan dari industri nasional, khususnya IKNB (Industri Keuangan Non-Bank). Salah satu persiapan yang dibutuhkan oleh sektor IKNB adalah ketersediaann sumber daya manusia yang berkualitas dan siap pakai, termasuk di dalamnya adalah tenaga profesi aktuaris.”

(Asep Suwondo, Direktur Statistik dan Informasi IKNB – Otoritas Jasa Keuangan)

readiproject.or.id

Page 2: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

2 April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

menyangkut analisis kejadian masa depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti. Peranan aktuaris sangat vital pada perusahaan asuransi karena aktuarislah yang merancang produk-produk asuransi baru, menentukan tingkat premi, menentukan status keuangan dan/atau nilai perusahaan (Embedded Value, Appraisal Value), dan menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis dari pemegang polis. Budi Tampubolon juga menegaskan bahwa profesi aktuaris tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan asuransi. Aktuaris bisa juga bekerja di bidang-bidang lain yang memerlukan kemampuan analitis, terutama dalam menganalisa dan mengelola risiko.

Selain seminar aktuaria, diadakan juga seminar pendidikan untuk guru matematika dan guru bimbingan konseling. Seminar bagi guru ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang

berbagai peluang karir di bidang matematika dan memperkenalkan program Mathematics Outreach dari Proyek READI.

Selama seminar berlangsung diadakan juga Pameran bertajuk “Kampung Matematika”. Pada pameran ini, para pelajar dapat berinteraksi langsung dengan mahasiswa ilmu matematika dan ilmu aktuaria dari Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Pelita Harapan.

Seminar sehari ini mendapatkan respon yang sangat positif dari pelajar, guru, mahasiswa dan dosen yang hadir sebagai peserta. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka pada sesi tanya-jawab selama seminar dan interaksi selama pameran. Harapannya adalah seminar ini tidak hanya membuka wawasan peserta tentang ilmu aktuaria tetapi juga menumbuhkan minat mereka untuk menjadi aktuaris.

Actuarial Science Day (ASD) merupakan acara tahunan dari program studi Business Mathematics Universitas Prasetiya Mulya bekerjasama

dengan Proyek READI, yang bertujuan untuk memberikan wawasan tentang ilmu aktuaria dan profesi aktuaris kepada pelajar SMA.

Kegiatan ASD 2018 mengusung tema “Actuary: Inherit the Treasures of Math”. Berbagai acara menarik digelar, antara lain: talk show bersama aktuaris profesional, seminar untuk guru matematika, serta kompetisi matematika dan aktuaria yang berhadiah total Rp. 15.000.000,00. Antuasiasme peserta seminar dan lomba pada

ASD 2018 tercermin dari jumlah peserta yang mencapai 400 orang pelajar SMA dari Jabodetabek.

ASD 2018 dibuka dengan talk show bertajuk “What is Actuarial Science” dengan menghadirkan narasumber Rianto A. Djojosugito, FSAI (Ketua Majelis Persatuan Aktuaris Indonesia), Ponno Jonatan, FSAI (Aktuaris Ernest & Young), serta Dumaria R. Tampubolon, M.Sc., Ph.D (Dosen FMIPA ITB dan Konsultan Aktuaria). Talk show yang dimoderatori Maria Zefanya ini membahas informasi seputar profesi aktuaris di Indonesia. “Aktuaris itu tidak pernah tidak bekerja. Tidak

Actuarial Science Day 2018

readiproject.or.id

Page 3: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

3April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

Tim Math Outreach Proyek READI mengunjungi beberapa sekolah menengah di Manado, Sulawesi Utara, dalam rangka

program kunjungan sekolah. Kegiatan ini dirancang dalam bentuk workshop setengah hari. Enam sekolah yang dikunjungi adalah: SMA Kristen Irene, SMAN 9 Manado, SMAN 1 Manado, SMAN 7 Manado, SMA Katolik Rex Mundi, dan SMAN 4 Manado.

Workshop ini dirancang untuk menggugah antusiasme siswa terhadap pelajaran matematika melalui berbagai kegiatan menarik yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Pada kegiatan ini, Tim Math Outreach Proyek READI juga memberikan informasi tentang peluang karir di

bidang matematika, khususnya profesi aktuaris. Dina Stefani, dosen pada Prodi Matematika Terapan Universitas Pelita Harapan, menjadi fasilitator pada kegiatan workshop di sekolah tersebut.

Workshop matematika dan aktuaria ini mendapatkan sambutan yang meriah dari pelajar dan guru-guru di sekolah-sekolah yang dikunjungi. Sekitar 808 pelajar (297 putra dan 511 putri) dan 15 orang guru terlibat dalam kegiatan tersebut. Sebagian besar pelajar dan guru mengakui bahwa mereka baru pertama kali mendengar tentang aktuaria dan profesi aktuaris.

Meskipun aktuaris mempunyai peranan sangat penting dalam industri keuangan, pemahaman masyarakat terhadap profesi ini masih minim. Karenanya jumlah aktuaris di Indonesia

masih sangat sedikit dibandingkan kebutuhannya. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia masih membutuhkan lebih dari seribu aktuaris dalam 5 tahun ke depan. Hal inilah yang mendorong Proyek READI untuk mempromosikan profesi aktuaris kepada masyarakat luas, khususnya pelajar sekolah menengah yang mempunyai minat terhadap matematika,.

Sekolah-sekolah yang berminat untuk mengundang Tim Math Outreach READI dapat melakukan pendaftaran online melalui: http://bit.ly/school-visit. Tidak ada biaya apapun yang diminta dari sekolah untuk pelaksanaan workshop ini.

Road Tour Matematika dan Aktuaria di Manado

pernah mereka susah mencari pekerjaan karena kebutuhan aktuaris di Indonesia saat ini cukup besar sementara jumlahnya masih sedikit,” ungkap Ibu Dumaria Tampubolon. Sementara Bapak Rianto menjelaskan bahwa peluang kerja aktuaris terbuka di banyak industri keuangan dan manajemen risiko, tidak hanya asuransi.

Talk show selanjutnya mengangkat tema “Career Opportunity” yang membahas tentang peluang kerja dan jenjang karir aktuaris. Talk show ini menghadirkan 2 orang aktuaris yaitu Kukuh Prio Sembodo, FSAI dari PT A.J Central Asia Raya, dan Bima Nitiditrisna dari PT. Asuransi MSIG Indonesia. Pak Kukuh, pria yang memiliki ketertarikan dengan akuntansi, mengaku “nyasar” ke bidang aktuaria setelah gagal memasuki jurusan yang ia inginkan. “Setelah belajar, saya sadar bahwa aktuaria bukan soal menghitung hasil,

melainkan menghitung error. Bukan mencari angka 4 dari persoalan ‘2+2’, tapi semua angka di luar jawaban itu. Dari situ saya jadi tertarik banget,” ceritanya. Pak Bima pun menambahkan bahwa ia mengetahui profesi aktuaris melalui seminar yang serupa dengan Actuarial Science Day. “Saya tidak munafik, yang pertama saya lihat memang dari aspek materiil,” ungkapnya jujur. “Namun setelah jadi aktuaris, saya tidak ada penyesalan. Ini merupakan problem solving, di mana kita membantu perusahaan dari sisi analisis, bukan sisi teknik.”

Panitia berharap dari kegiatan ASD ini akan semakin banyak pelajar yang tertarik untuk menjadi aktuaris, terutama mereka yang menyukai matematika, karena untuk menjadi seorang aktuaris dibutuhkan kemampuan matematika yang handal.

Page 4: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

4 April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pendidikan ilmu aktuaria dan pfofesi aktuaris di Indonesia, Proyek READI menyediakan Dana Hibah Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria. Penerima Dana Hibah terdiri dari dosen, peneliti, praktisi aktuaria dan penggiat industri asuransi.

Untuk tahap pertama di tahun 2018, Panitia Seleksi telah menetapkan 7 (tujuh) orang penerima Dana Hibah Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria, yaitu:

1. Helena Margaretha, dosen Universitas Pelita Harapan, dengan proposal penelitian berjudul “Model Multiple State Terhadap Infeksi Berulang Penyakit Demam Berdarah dan Peluang Sembuh Penderita”.

2. Rahma Anissa, dosen Institut Pertanian Bogor, dengan proposal penelitian berjudul “Penyusunan Indeks Potensi Keterpaparan Bencana Sebagai Pertimbangan Penentuan Premi Berbasis Risiko”.

3. Dian Kusumaningrum, dosen Universitas Prasetiya Mulya, dengan proposal penelitian berjudul “Meningkatkan Keberlangsungan Pendapatan Petani Padi dengan Asuransi

Pertanian”.

4. Endah R.M. Putri, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dengan proposal penelitian berjudul “Valuasi Asuransi Deposit di Indonesia dengan Regime-Switching Volatilitas Dengan Model Opsi”.

5. Achmad Sudiyar Dalimunthe dan Heddy Agus Pritasa dari Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti, dengan proposal penelitian berjudul “Pengembangan Konsep Asuransi Bencana Yang Efektif dan Efisien Untuk Masyarakat Indonesia”.

6. Danardono, dosen Universitas Gadjah Mada, dengan proposal penelitian berjudul “Pemodelan Mortalitas Untuk Longevity Menggunakan Data Administratif Dan Data Survei Sekunder”.

7. Irwan Sofiansyah dan Ika Dwinita Sofa dari PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dengan proposal penelitian berjudul “Ramalan Pengaruh Curah Hujan Terhadap Nilai Klaim Asuransi Usaha Tani Padi di Masa Depan”.

Proyek READI membuka tahap kedua Call for Proposal Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria mulai tanggal 16 April 2018.

Pendaftaran proposal penelitian dilakukan secara online melalui http://www.readiproject.com. Batas waktu terakhir pendaftaran adalah 20 Agustus 2018.

Ada empat tema utama Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria Tahun 2018 yaitu:

1. Analisis prediktif dan implikasinya terhadap industri asuransi.

2. Implikasi perubahan iklim dan cuaca ekstrim terhadap asuransi risiko seperti asuransi usaha tani padi, asuransi gempa bumi, asuransi infrastruktur.

3. Kesetaraan gender, inklusi sosial, keuangan inklusif, dan keberagaman dalam lingkungan aktuaria dan industri asuransi.

4. Umur panjang dan kesehatan.

Penelitian dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Proyek READI juga mendorong kolaborasi penelitian dari beberapa institusi, seperti perguruan tinggi dan industri, atau kolaborasi beberapa perguruan tinggi berbeda.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada www.readiproject.com atau melalui email kepada [email protected]

Dana Hibah Penelitian Terapan Ilmu Aktuaria

Page 5: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

5April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

Program Belajar Bekerja Terpadu atau Co-operative Education adalah sebuah metode terstruktur yang menggabungkan pendidikan berbasis kelas dengan pengalaman kerja

praktis. Metode ini berbeda dari program magang maupun Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang sudah dikenal selama ini. Dengan program co-operative education, mahasiswa mendapat kesempatan bekerja secara penuh di perusahaan (umumnya sekitar 3 – 4 bulan) selama beberapa kali sepanjang masa studinya di perguruan tinggi.

Salah satu tantangan penerapan program co-operative education di Indonesia, khususnya di perguruan tinggi adalah bertambahnya waktu yang dibutuhkan mahasiswa untuk lulus kuliah dan hal ini akan berdampak pada akreditasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, untuk mendorong pengembangan program co-operative education di Indonesia, pada tangal 28 Mei 2018, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat Edaran No. 191/B/SE/2018 tentang Penguatan Relevansi Pendidikan Tinggi 4.0 Melalui Program Belajar Bekerja Terpadu (Co-operative Education/Co-op).

SURAT DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI TENTANG PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU (CO-OPERATIVE EDUCATION)

Co-operative education dapat dilakukan selama 6 bulan di dunia kerja atau dunia usaha, dan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini, kelulusan tepat waktu program sarjana dapat lebih dari 4 (empat) tahun.

Saat ini, ada 3 perguruan tinggi mitra Proyek READI yang siap menjalankan program co-operative education untuk program studi aktuaria yaitu Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Surat Edaran ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak perguruan tinggi untuk menerapkan program co-operative education.

Dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa program co-operative education mendorong proses pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning) yang lebih mendalam dengan para profesional sehingga mahasiswa mampu memahami budaya kerja.

Page 6: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

6 April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

Pelatihan Intensif Program Co-Operative Education di Universitas Waterloo, Kanada.

Co-operative Education atau Program Belajar Bekerja Terpadu adalah metode baru pembelajaran di perguruan

tinggi yang sedang dikembangkan di Indonesia, karenanya banyak hal yang masih harus dipelajari untuk memperkuat penerapan dan pengembangannya. Terkait hal tersebut, Proyek READI dan Universitas Waterloo mengadakan pelatihan intensif bagi Dekan dan dosen dari 3 perguruan tinggi yang akan menerapkan program co-operative education. Selama 5 hari dari tanggal 31 April sampai 4 Mei 2018, satu orang Dekan dan 8 orang dosen dari Universitas Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, mengikuti Co-operative Education Intensive Training Course di Universitas Waterloo, Kanada.

Maydison Ginting, PhD, Ketua Program Studi Bisnis Matematika Universitas Prasetiya Mulya, mengungkapkan bahwa Universitas Prasetiya Mulya mempunyai komitmen yang serius untuk menerapkan program co-operative education. “Yang kami pelajari dari Universitas Waterloo, program co-op ini harus dilaksanakan secara profesional. Oleh karena itu kami sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung sekaligus sumber daya manusia untuk mengelola program

co-op.” Tahun 2018 ini, ada 13 orang mahasiswa tingkat 1 yang ikut dalam program co-op selama 2 bulan (Januari – Februari).

Laurence, MT, Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan, yang diberi tanggung jawab untuk mengelola program co-operative education di universitas tersebut, mengaku sangat senang mengikuti pelatihan intensif ini dan belajar banyak tentang mekanisme pengelolaan program co-operative education secara komprehensif dari para praktisi berpengalaman di Universitas Waterloo. Universitas Pelita Harapan mulai melakukan uji coba program co-operative education di tahun 2017. Pada tahap awal tersebut, ada 9 orang mahasiswa tingkat 3 Prodi Matematika Terapan yang mengikuti program ini dengan masa kerja selama 3 bulan dari Mei – Agustus 2017.

Secara umum, pelatihan intensif ini memberikan banyak hal positif yang bisa menjadi pembelajaran bagi universitas mitra Proyek READI yang sedang dalam tahap awal pengembangan program co-operative education di kampusnya masing-masing. Semua anggota delegasi dari universitas sepakat untuk berkolaborasi mengembangkan kurikulum co-operative education dengan bantuan teknis dari Universitas Waterloo melalui Proyek READI.

Page 7: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

7April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

International Congress of Actuaries (ICA) adalah konferensi setiap empat tahunan yang diselenggarakan oleh IAA (International Actuarial

Association) bersama dengan asosiasi aktuaris di negara tempat pelaksanaan. Konferensi Aktuaris Internasional ke-31 diadakan di Berlin, Jerman, pada tanggal 4-8 Juni 2018. Lebih dari 2.000 aktuaris, akademisi, perwakilan perusahaan asuransi internasional, industri keuangan, serta pemerintah dan lembaga terkait menjadi peserta dalam konferensi ini.

Lebih dari 30 pembicara yang diundang adalah para pakar terkemuka dibidangnya baik dari praktisi maupun akademisi. Terdapat lima sesi pleno yang mendiskusikan topik-topik terbaru untuk memajukan profesi aktuaris yaitu: masa depan dunia asuransi, demografi, mobilitas, regulasi, dan lingkungan dengan tingkat suku bunga rendah.

Selain itu, ada 280 presentasi terpilih yang ditampilkan di 12 ruang kuliah paralel dan membahas berbagai macam topik yang terkait dengan profesi aktuaris. Pembagian spesialisasi topiknya yaitu: Enterprise Risk Management, Life, Non-Life, Konsultan, Kesehatan, Dana Pensiun, Profesionalisme, dan Pendidikan. Selain pembicaraan yang dikhususkan pada setiap sesi, banyak juga pembicaraan lintas sesi yang membahas

berbagai topik terkini lainnya seperti sains data dan perubahan demografis.

Aktuaris ataupun pelajar yang tidak berkesempatan menghadiri konferensi ini dapat menikmati Virtual ICA (VICA) yang menampilkan lebih dari 150 jam sesi Konferensi Aktuaris Internasional di Berlin yang disiarkan langsung secara online. Metode ini memungkinkan khalayak yang lebih luas dari seluruh dunia ntuk mengikuti berbagai materi menarik yang disajikan selama konferensi dan juga menampilkan presentasi online dari penulis berkualitas yang tidak mendapatkan kesempatan presentasi di Berlin.

Satu minggu sebelum penyelenggaraan Konferensi Aktuaris International (ICA) 2018, delegasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) turut hadir dalam pertemuan dewan dan komite Asosiasi Aktuaria Internasional (International Actuarial Association/IAA) yang diadakan di Berlin pada 30 Mei – 3 Juni 2018. IAA merupakan asosiasi internasional tempat bernaungnya asosiasi profesi aktuaris. Anggota IAA saat ini ada 73 asosiasi Full-member dan 26 asosiasi Associate-member.

IAA berfokus pada pengembangan profesi aktuaris secara global dan aktif mempromosikan kompetensi aktuaris secara teknis dan profesional. Pertemuan-pertemuan yang diadakan IAA merupakan forum untuk diskusi dan berbagi ide diantara berbagai asosiasi aktuaria, peluang untuk mempresentasikan hasil penelitian di bidang aktuaria, sarana untuk berbagi keputusan kunci dan informasi yang menarik bagi anggota, dan menjalin hubungan dengan organisasi aktuaris internasional lainnya.

AKTUARIS DAN DUNIA

Catatan dari Konferensi Aktuaris Internasional

2018

Page 8: New Seminar Aktuaria Bersama OJK dan Universitas Andalas · 2019. 7. 31. · Keuangan dan Fakultas MIPA Universitas Andalas, mengadakan Seminar Aktuaria bertajuk, “Aktuaris,

8 April - Juni 2018VOLUME 5

readiproject.or.id

IAA memiliki 7 bidang dan 13 komite yang sangat produktif menghasilkan beragam dokumen, standar model praktik, silabus pendidikan, panduan profesional, serta buku dan tulisan ilmiah seperti yang baru dipublikasikan pada tahun ini yaitu Defined Benefit Pension Plan Funding and the Role of Actuaries dan Measuring and Reporting Actuarial Obligations of Social Security System.

IAA mendorong asosisasi yang menjadi anggotanya untuk memiliki standar praktik yang secara substansial konsisten dengan standar model praktik yang dihasilkan yaitu International Standards of Actuarial Practice (ISAPs). Selain itu, IAA juga menerbitkan International Actuarial Notes (IANs) yang bersifat mendidik dan tidak mengikat guna memperkenalkan aktuaris dengan pendekatan yang mungkin diambil di area praktik yang dimaksud dan menunjukkan kepada pihak lain dan non-aktuaris bagaimana profesi aktuaria dapat menangani bidang tersebut.

IAA juga aktif dalam menjalin kerjasama dengan berbagai organisasi eksternal diantaranya adalah International Social Security Association (ISSA) dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tujuannya agar profesi aktuaris berpartisipasi di tatanan strategi dan kebijakan, yaitu dengan keahliannya membantu dalam mengambil keputusan dan mengembangkan solusi efisien untuk

melindungi organisasi di tengah kondisi dunia yang selalu berubah.

Salah satu dari 7 bidang IAA yang menarik adalah Actuaries Without Borders (AWB) yang menyediakan layanan aktuaria berbasis relawan untuk membantu dalam pengembangan dan manajemen jaminan sosial, ERM, pensiun, perawatan kesehatan, asuransi, investasi, dan lain-lain. AWB berfokus pada dukungan, sarana dan pendidikan untuk negara-negara yang tidak memiliki sumber daya aktuaria yang dibutuhkan. Contohnya, di Ghana diadakan tutorial Core Technical dan di Bosnia dan Herzegovina diselenggarakan kegiatan berupa Non-Life Pricing Workshop.

AWB juga memiliki program yang dinamakan Global Mentorship Program yang ditujukan untuk calon-calon aktuaris dan tenaga muda aktuaris di negara-negara yang kekurangan sumber daya aktuaria. Dengan adanya teknologi,

perbedaan jarak dan waktu tidak menjadi halangan untuk terjadinya interaksi antara mentor dan mentee di masing-masing belahan dunia. Bahan diskusinya dapat termasuk persiapan ujian profesi yaitu bagian bimbingan teknis. AWB telah menjadi wadah berbagi bagi aktuaris senior untuk pengembangan profesi aktuaris di dunia.

Keikutsertaan anggota Persatuan Aktuaris Indonesia pada kegiatan IAA dan ICA ini dapat menjadi bagian dari Pendidikan Profesional Berkelanjutan atau Continuing Professional Development (CPD). CPD merupakan program utama asosiasi profesi, dimana setiap anggota diwajibkan mencapai minimum jam atau poin untuk pengembangan diri terkait profesi setiap tahunnya. Program ini lahir dari semangat bahwa pengetahuan dan profesionalisme adalah esensi untuk mengembangkan kualifikasi aktuaris sebagai profesional pengelola risiko.

Selain peningkatan profesionalisme, keterlibatan dalam komunitas aktuaris internasional dapat menjadi wadah berjejaring serta berbagi pengalaman dari berbagai negara yang dapat memberikan manfaat bagi kebutuhan nasional. Dengan berperan aktif dalam setiap pertemuan dan diskusi yang ada, aktuaris dapat turut menentukan arah peran profesi aktuaris termasuk arah dunia aktuaria dan keuangan di masa depan. Oleh karena itu, asosiasi profesi sangat mendukung dan mendorong keikutsertaan anggotanya untuk mengambil bagian dalam setiap kesempatan skala internasional. Terlebih bagi aktuaris yang bekerja di Indonesia, seyogyanya dapat tampil melakukan banyak inovasi dan penerapan praktik terbaik di wilayah negara terbesar se-Asia Tenggara dengan populasi ke-empat terbesar dunia ini.

(Penulis: Giovani Gracianti,MSc., MActSc., Direktur Eksekutif Persatuan Aktuaris Indonesia)