Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS
AKTIVA PRODUKTIF DAN EFISIENSI OPERASIONAL
TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN RISIKO
PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
LILIK FITRIANI
NIM 63010150057
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
skripsi Saudara:
Nama : Lilik Fitriani
NIM : 63010150057
Program Studi : Perbankan Syariah S1
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Analisis Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif
dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas dengan
Risiko Pembiayaan Sebagai Variabel Moderating pada
Bank Umum Syariah Periode 2015-2018
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 14 Juni 2019
Pembimbing
H. Nur Huri Mustofa, M.SI
NIP. 19730325 201411 1 001
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon( 0298) 323706 Faksimili (0298) 323433
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
iii
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA
PRODUKTIF DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP
PROFITABILITAS DENGAN RISIKO PEMBIAYAAN SEBAGAI
VARIABEL MODERATING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE
2015-2018
DISUSUN OLEH
LILIK FITRIANI
NIM 63010150057
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Tanggal 01 Juli 2019
dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Susunan Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si _________________
Sekertaris Penguji : H. Nur Huri Mustofa, M.SI _________________
Penguji I : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si. _________________
Penguji II : Taufikur Rahman, M.Si. _________________
Salatiga, 8 Juli 20 19
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, M.Si.
NIP. 19740320 200312 1 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lilik Fitriani
NIM : 63010150057
Progran Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva
Produktif dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas dengan Risiko Pembiayaan Sebagai
Variabel Moderating Pada Bank Umum Syariah
Periode 2015-2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 14 Juni 2019
Penulis,
Lilik Fitriani
NIM. 63010150057
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lilik Fitriani
NIM : 63010150057
Progran Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva
Produktif dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas dengan Risiko Pembiayaan Sebagai
Variabel Moderating Pada Bank Umum Syariah
Periode 2015-2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar bebas plagiat, dan apabila
pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Demikian surat ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 14 Juni 2019
Yang membuat pernyataan,
Lilik Fitriani
NIM. 63010150057
vi
MOTTO
“bermimpilah semaumu dan kejarlah mimpi itu”
“bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga
dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang”
(QS. Al Imraan : 200)
vii
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya…
Sembah sujud serta rasa syukur kepada Allah SWT.
Taburan Cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan.
Membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengfan cinta.
Demi semua yang telah engkau tetapkan baik itu rencana ibadah yang engkau siapkan
untuk masa depanku sebagai harapan kesuksesan. Atas karunia serta kemudahan yang
engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan .
Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rosulullah Muhammad SAW.
Ku Persembahkan Skripsi ini Teruntuk…
Ibu dan Bapakku Tercinta
Tanpa kalian aku tak akan pernah berada pada saat sekarang ini.
Tak akan cukup ucapan terimakasih bahkan dunia beserta isinya untuk membalas
semua yang telah engkau berikan kepadaku, engkau sumber semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Adik-Adikku tersayang
M. Nadzir Ali Akbar dan M. Ubayyu Attabik semoga hasil ini mampu memotivasi
kamu untuk terus belajar setinggi-tingginya.
Partner Spesial
Zulfikar Ganar Onesa Putra
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis
Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas dengan Risiko Pembiayaan Sebagai Variabel Moderating Pada Bank
Umum Syariah Periode 2015-2018”
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang membawa umatnya
dari alam kegelapan menuju terang benderang.
Penulis menyadari, terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari doa, dukungan
dan kerja sama dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) IAIN Salatiga.
3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1
IAIN Salatiga.
4. Bapak Nur Huri Mustofa, M.SI. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, saran,semangat, nasehat dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.
ix
6. Kedua Orang Tuaku tercinta, Bapak Kasan dan Ibu Kuswanti serta adik-adikku
tersayang, Akbar dan Atta yang telah memberikan doa, motivasi, kasih sayang dan
semangat serta dukungan secara moral maupun material.
7. Bapak Farhani yang telah memberikan motivasi, semangat dan dukungan secara
moral maupun material.
8. Segenap staf dan karyawan Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku (Akhida Fikriana, Ani Sulistiowati dan Devi Kartikasari).
Terimakasih atas kebersamaan, kegembiraan, kegilaan, perhatian, bantuan,
kesabaran, semangat dan dukungan serta suka cita selama ini. Dan terimakasih
banyak keluarga “Rangas” (Annisa Amalia Salsabela, Zulinda, Munif Lutfiyanto
SE, Bagus roy, Sigit Ariyanto, dan Afan Maulana) telah menemani dalam
menyelesaikan skripsi ini, memberikan kebersamaan, kebahagiaan, kekonyolan,
canda tawa dan segala kegilaan serta semangatnya.
10. Teman-teman Perbankan Syariah S1 angkatan 2015 atas kebersamaan selama ini.
11. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 14 Juni 2019
Lilik Fitriani
NIM. 63010150057
x
ABSTRAK
Fitriani, lilik. 2019. Skripsi. Analisis Pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva
Produktif Dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Dengan
Risiko Pembiayaan Sebagai Variabel Moderating Pada Bank Umum
Syariah Periode 2015-2018. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program
Studi Perbankan Syariah (S1). Salatiga. IAIN Salatiga. Pembimbing: H.
Nur Huri Mustofa, M.SI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Tujuan Penelitian ini
adalah a) Untuk mengetahui pengaruh CAR terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah b) Untuk mengetahui pengaruh KAP terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah c) Untuk mengetahui pengaruh BOPO terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah d) NPF sebagai variabel moderasi pada hubungan CAR dengan ROA pada
Bank Umum Syariah e) NPF sebagai variabel moderasi pada hubungan KAP dengan
ROA pada Bank Umum Syariah f) NPF sebagai variabel moderasi pada hubungan
BOPO dengan ROA pada Bank Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank
Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah 14. Jumlah sampel terdiri dari laporan
gabungan bulanan Bank Umum Syariah di Indonesia dari bulan Januari 2015 sampai
Desember 2018. Teknik Pemilihan sampel dengan menggunakan metode sampel
jenuh. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
Uji statistik yang terdiri dari uji determinasi, uji T untuk menguji secara parsial, serta
uji F untuk menguji antar variabel secara bersama-sama. Uji Asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokolerasi, dan uji
heteroskedasitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CAR tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA, variabel KAP berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA,
variabel NPF tidak berpengaruh signifikan dalam memoderasi hubungan antara CAR
dengan ROA, variabel NPF tidak berpengaruh signifikan dalam memoderasi
hubungan antara KAP dengan ROA dan variabel NPF berpengaruh negatif
signifikan dalam memoderasi hubungan antara BOPO dengan ROA. Dan
Kemampuan prediksi ketiga variabel independen terhadap ROA yaitu CAr, KAP dan
BOPO mampu memberikan kontribusi sebesar 41,10% terhadap perubahan atau
variasi variabel dependen yaitu Profitabilitas (ROA) yang di tunjukkan dari besarnya
R² Sedangkan sisanya sebesar 58,90% dijelaskan oleh variabel diluar model
penelitian.
Kata Kunci : CAR, KAP, BOPO, NPF dan ROA.
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
MOTTO.................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13
A. Telaah Pustaka................................................................................ 13
. B. Kerangka Teori............................................................................... 19
C. Kerangka Penelitian ....................................................................... 35
D. Hipotesis ........................................................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 42
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 42
C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 42
xii
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 45
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 45
F. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel .............................. 46
G. Metode Analisis Data ..................................................................... 50
1. Uji Stasioneritas ......................................................................... 50
2. Analisis Regresi Linier Berganda Data Panel........................... 50
3. Estimasi Model Regresi Data Panel........................................... 51
4. Metode Memilih Model Terbaik dalam Regresi Data Panel ..... 52
5. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 53
6. Teknik Analisis Data ................................................................. 55
H. Alat Analisis................................................................................... 57
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................... 59
A. Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 59
B. Analisis Data ................................................................................. 68
1. Uji Statistik............................................................................... 68
a. Uji Stasioneritas ................................................................... 68
b. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 69
c. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 80
d. Uji F ..................................................................................... 87
e. Uji R Square ......................................................................... 88
g. Uji MRA .............................................................................. 88
C. Hasil Analisis Data ......................................................................... 92
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 100
A. Kesimpulan ................................................................................. 100
B. Saran ........................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103
xiii
LAMPIRAN ........................................................................................................ 106
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Profitabilitas pada Bank Umum Syariah Tahun 2014-2015… . 3
Tabel 1.2 NPF pada Bank Umum Syariah Tahun 2014-2015 .................. 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. 16
Tabel 3.1 Bank Umum Syariah di Indonesia ............................................ 41
Tabel 3.2 Devinisi Operasional Variabel ................................................. 45
Tabel 4.1 Perkembangan ROA Bank Umum Syariah .............................. 59
Tabel 4.2 Perkembangan NPF Bank Umum Syariah ............................... 61
Tabel 4.3 Perkembangan CAR Bank Umum Syariah .............................. 62
Tabel 4.4 Perkembangan KAP Bank Umum Syariah ............................... 63
Tabel 4.5 Perkembangan BOPO Bank Umum Syariah ............................ 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 66
Tabel 4.7 Uji Stasioneritas ....................................................................... 68
Tabel 4.8 Estimasi Common Effect Model .............................................. 70
Tabel 4.9 Estimasi Fixed Effect Model .................................................... 72
Tabel 4.10 Estimasi Random Effect Model ................................................ 75
Tabel 4.11 Uji Chow .................................................................................. 77
Tabel 4.12 Uji Hausman ............................................................................. 78
Tabel 4.13 Uji Lagrange Multiple .............................................................. 79
Tabel 4.14 Uji Multikolonieritas ................................................................ 82
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 83
Tabel 4.16 Tabel Autokorelasi-Durbin Watson ......................................... 84
Tabel 4.17 Uji Autokorelasi ....................................................................... 85
Tabel 4.18 Pengobatan Uji Autokorelasi .................................................... 86
Tabel 4.19 Uji Simultan (F) ........................................................................ 87
Tabel 4.20 Uji R Square .............................................................................. 88
Tabel 4.21 Uji MRA ................................................................................... 89
Tabel 4.22 Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 99
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................... 35
Gambar 4.1 Uji Normalitas .......................................................................... 80
Gambar 4.2 Uji Normalitas (Transformasi Log) .......................................... 81
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 107
Lampiran 2 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi ............ 108
Lampiran 3 Data Penelitian .......................................................................... 109
Lampiran 4 Hasil pengujian Eviews ............................................................ 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki 2 (dua) jenis bank yang beroperasi yaitu bank
konvensional dan bank syariah.Menurut Wibowo (2013) terdapat
perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah. Perbedaan
tersebut terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa yang diterima
oleh bank dan investor. Balas jasa yang diberikan atau yang diterima oleh
bank konvensional berupa presentase yang sudah pasti.jadi, bank
konvensional tidak mempeduikan keadaan atau kondisi dari nsabah
peminjam dana, apakah nasabah tersebut masih mampu dalam melunasi
pinjamannya ataupun tidak. Sedangkan pada bank syariah akan memberi
dan menerima balas jasa dengan berdasarkan akad yang telah disepakati
sebelumnya. Bank syariah akan memperoleh bagi hasil dari proyek yang
telah dibiayai oleh bank yariah. Dan apabila proyek tersebut gagal maka
bank syariah akan mencari solusi penyelesaiannya. Bank konvensional
lebih sering memperoleh profitabilitas yang tinggi dibandingkan bank
syariah, namun terkadang bank syariah bank syariah dapat memperoleh
profitabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan profitabilitas yang di
dapatkan oleh bank konvensional.
Pada tahun 2003.Majlis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan
fatwa yang menyatakan bahwa bunga yang dikeluarkan oleh bank,
asuransi, pegadaian, pasar modal maupun individu termasuk salah satu
2
bentuk riba dan riba hkumnya haram (Hanifa, 2005). Sejak dikeluarkannya
fatwa tersebut, bisnis bank syariah semakin kian berkembang.Pada tahun
2008 terjadi penurunan kondisi ekonomi yang ada di amerika
serikat.Dampak semua ini dirasakan oleh industri-industri keuangan
termasuk pebankan dan sejumlah perusahaan besar yang aktivitasnya
berbasis pada system bunga (interest). Dan pada saat penyelenggaraan
AsialinkIslamic Banking Colloqium di Melbourne telah mendengar bahwa
bank syariah telah berhasil keluar dari krisis ekonomi dengan memegang
prinsip-prinsip syariah yang menghimpun keuntungan dan bagi hasil antar
bank dengan nasabah. Ditambahnya terdapat suatu respon dari kelompok
ekonomi dan praktisi perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi
desakan beberapa pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi
keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-
prinsip syariah dan islam.
Profitabilitas merupakan faktor yang sangat penting untuk menilai
efektifitas kinerja suatu perbankan.Profitabilitas digunakan untuk
mengukur laba suatu perusahaan.Pada umumnya penilaian kinerja
keuangan suatu bank bisa dilihat dari laporan keuangannya yang berasal
dari perhitungan rasio keuangannya. Rasio ini bertujuan untuk mengukur
efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi
melalui kegiatan perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja
perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban
dan modal.Dari definisi diatas , dapat disimpulkan bahwa profitabilitas
3
adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari usaha
yang dilakukannya. Dan tingkat profitabilitas pada penelitian ini diukur
dengan menggunakan ROA (Return On Assets). ROA merupakan rasio
antar laba sebelum pajak terhadap rata-rata total asset. Adapun keunggulan
dari ROA antara lain ROA merupakan pengukuran dari komprehensif
dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari
rasio ini, ROA mudah untuk dihitung, dipahami dan ROA merupakan
dominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang
bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit usaha (Linawati,2006).
Berikut ini tingkat rasio profitabilitas pada bank umum syariah Tahun
2014-2018:
Tabel 1.1
Profitabilitas Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018
Tahun Profitabilitas (ROA)
2015 0,49%
2016 0,63%
2017 0,63%
2018 1,28%
Sumber :http://www.ojk.id(data dihimpun dari laporan SPS
2015-2018)
Dari tabel diatas, profitabilitas pada bank umum syariah pada
Tahun 2014-2018 mengalami fluktuasi. Rasio profitbilitas pada Tahun
2017 tidak mengalami peningkatan.sedangkan pada Tahun 2018
mengalami peningkatan dibandingkan Tahun-Tahun sebelumnya yaitu
4
sebesar 1,28%. Adapun fluktuasi ROA yang terjadi selama lima tahun
pengamatan diengarui oleh banyak hal seperti, permodalan, kualitas asset,
efisiensi operasional dan risiko pembiayaan.
Bank umum syariah juga akan mengalami ancaman risiko.
Menurut Sari (2012), risiko yang sering dihadapi oleh perbankan syariah
secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu risiko
yang lazim dihadapi oleh bank konvensional sebagai lembaga intermediasi
dan risiko yang melekat pada bank sebagai konsekuensi kepatuhan
terhadap prinsip-prinsip syariah. Risiko dalm hal ini di proksikan dengan
Non Performing Financing (NPF) adalah salat satu risiko yang akan
dihadapi oleh perbankan syariah. Selama kurun waktu lima tahun terakhir,
dari data statistik perbankan syariah yang dirilis oleh OJK tercatat risiko
pembiayaan yang terjadi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah mengalami peningkatan yang cukup signifikan
Tabel 1.2
Risiko Pembiyaan Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018
Tahun NPF
2015 4,84%
2016 4,42%
2017 4,76%
2018 3,26%
Sumber :http://www.ojk.id(data dihimpun dari laporan SPS
2015-2018)
http://www.ojk.id(data/
5
Apabila dilihat dari persentase di atas, maka dapat dilihat bahwa
besar pembiayaan yang mengalami masalah atau dikategorikan kurang
lancar hampir menyentuh angka 5%.Padahal apabila kita mengingat
kembali batas maksimum yang ditetapkan Bank Indonesia dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 untuk pembiayaan
bermasalah atau Non Profit Financing adalah 5%. Apabila hal ini terus
berlanjut, maka bank tidak dapatmemperoleh kembali modal ataupun
danayang telah dikeluarkan. Hal ini tentu saja dapat berimbas pada
profitabilitas bank syariah.Dan dalam penelitian ini, risiko pembiayaan
juga dapat dipengaruhi oleh Permodalan, Kualitas Asset dan Efisiensi
Operasional.
Modal adalah uang yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai
pokok untuk memulai usaha maupun untuk memperluas usahanya yang
dapat menghasilkan suatu guna menambah kekayaan (pandia, 2012:28).
Pada penelitian ini Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi proksi dari
permodalan.Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal
yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mngukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank (soekarno,2006:8). Variabel
CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah. Semakin
tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai
6
CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional
dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.Tingginya
rasio modal dapat melindungi deposan dan meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada bank, dan pada akhirnya dapat meningkatkan
mendapatan suatu bank.Hasil Penelitian dari Nurvarida (2017) dan
Pardede (2016) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Berbeda dengan penelitian
Harianto (2017) dan Wibisono (2017) yang menyatakan bahwa CAR
berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Profitabilitas.
Menurut Pandia (2002,225) aktiva produktif yang diklasifikasikan
(APYD) adalah aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang
mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan
kerugian. pengertian dari Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD)
yaitu: Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) adalah aktiva
produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak
memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian, yang besarnya
ditetapkan sebagai berikut: 25% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan
dalam perhatian khusus, 50% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan
kurang lancar, 75% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan diragukan,
100% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan macet. Hasil penelitian
Nazrantika Sunarto, Supriati (2014), Gabriela Mike Ineke Eman (2013)
dan Sineba Arli Silvia, S.E.I., M.E. (2017) menyatakan bahwa Kualitas
Aktiva Produktif (KAP) memilikipengaruh terhadap Return on
7
Assets(ROA). Sedangkan hasil penelitian dari Munir Nur Komarudin
(2018) dan Nyoman Triana Dewi, I Gede Suparta Wisadha (2015)
menyatakan bahwa kualitas aktiva produktif tidak mempunyai pengaruh
pada Profitabilitas.
Variabel Efisiensi Operasional dapat diukur dengan cara membagi
biaya operasional dengan pendapatan operassional (BOPO). BOPO sering
disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional (Pandia, 2002:72).Semakin kecil rasio ini bearti
semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan
penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.
Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga
dan total dari pendapatan operasional lainnya.Dengan demikian BOPO
akan mempengaruhi profitabilitas (ROA).Hasil Penelitian Harianto (2017)
dan Litriani (2016) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Berbeda dengan penelitian Zulfikar (2014) dan
Asy’ari (2016) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA.
Adapun untuk pemilihan obyek bank umum syariah dikarenakan,
masih sangat jarang penelitian-penelitian yang menggunakan bank umum
syariah. Atas dasar inilah muncul ketertarikan untuk melakukan penelitian
8
tentang bank umum syariah, dan penulis mengambil judul “ANALISIS
PENGARUH PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS
DENGAN RISIKO PEMBIAYAAN SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2015-
2018’’ karena meskipun terdapat kecenderungan hubungan baik positif
maupun negative dari berbagai variabel dan research gap diatas, hal
tersebut belum dapat diambil kesimpulan bahwa variabel tersebut
berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Permodalan terhadap Profitabilitas pada bank umum
syariah Periode 2015-2018 ?
2. Bagaimana pengaruh Kualitas Aktiva Produktifterhadap Profitabilitas pada
bank umum syariah Periode 2015-2018 ?
3. Bagaimana pengaruh Efisiensi Operasionl terhadap Profitabilitas bank
umum syariah Periode 2015-2018 ?
4. Bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Permodalan terhadap
Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018 ?
9
5. Bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Kualitas Aktiva
Produktif terhadap Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018 ?
6. Bagaimana pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Efisiensi Operasional
terhadap Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh Permodalan terhadap Profitabilits bank umum
syariah Periode 2015-2018
2. Mengetahui pengaruh Kualitas Aktiva Produktif terhadap Profitabilitas pada
bank umum syariah Periode 2015-2018
3. Mengetahui pengaruh Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada
bank umum syariah Periode 2015-2018
4. Mengetahui pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Permodalan terhadap
Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018
5. Mengetahui pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Kualitas Aktiva
Produktif terhadap Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018
6. Mengetahui pengaruh Risiko Pembiayaan memoderasi Efisiensi
Operasional terhadap Profitabilitas bank umum syariah Periode 2015-2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian dalam tulisan ini adalah agar dapat
menjadi tambahan literatur atau referensi dan menambah ilmu pengetahuan
penulis serta pembaca mengenai ilmu-ilmu perbankan syariah.
2. Manfaat Praktis
10
a. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanan kepustakaan
pendidikan khususnya mengenai risiko-risiko keuangan yang dapat
mempengaruhi profitabilitas pada perbankan syariah serta dapat
menjadi referensi bagi mereka yang berminat untuk menindaklanjuti
hasil penelitian ini.
b. Bagi penulis
Sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan dari
materi yang didapatkan dari kegiatan perkuliahan yang berkaitan
dengan solvabilitas, permodalan, kualitas asset, efisiensi operasional,
risiko pembiayaan dan profitabilitas pada perbankan syariah.
c. Bagi bank
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada bank
khususnya pihak manajemen bank tentang analisis pengaruh
solvabilitas, permodalan, kualitas asset dan efisiensi operasional
terhadap profitabilitas perbankan syariah dengan risiko pembiayaan
sebagai moderasi . Sehingga diharapkan bank dapat mengetahui
seberapa besar pengaruh risiko-risiko keuangan yang dapat
menghambat bank dalam memaksimalkan profitabilitas yang ingin
dicapai.
d. Bagi Masyarakat
11
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memilih
melakukan pembiayaan di bank pembiayaan rakyat syariah.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan,
maka disusunlah sistematika penulisan penelitian ini, yaitu:
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang
menjelaskan alasan melakukan penelitian, dilanjutkan dengan
rumusan masalah, tujuan penelitin, manfaat penelitian,
sistematika penulisan serta rencana kegiatan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Pada bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang digunakan
sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu,
proposisi, dan hipotesis.
Bab III : Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai variabel penelitian, cara
penentuan sampel, jenis dan sumber data, serta metode analisis
yang dipakai dalam penelitian.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
12
Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi objek penelitian,
analisis data, dan pembahasan atas hasil pengolahan data.
Bab V : Penutup
Pada bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari
seluruh penelitian dan juga saran-saran dari peneliti kepada
perusahaan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian ini menggunakan variabel dependen Return on Asset
(ROA), Variabel independen Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif dan
Efisiensi Operasional dan variabel Moderating Risiko Pembiayaan.
Beberapa penelitian telah dilakukan penelitian lain berkaitan dengan
pengaruh Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Efisiensi Operasional
Terhadap Profitabilitas dengan Risiko Pembiayaan Sebagai Variabel
Moderating pada Bank Umum Syariah Tahun 2014-2018. Penelitian terdahulu
juga bermanfaat untuk membangun kerangka teoritik yang mendasari
kerangka penelitian ini. Berikut adalah ringkasan penelitian yang sudah ada:
Penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2017) menunjukkan hasil
bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitbilitas (ROA).
Penelitian yang dilakukan oleh Nurvarida (2017) menunjukkan bahwa CAR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2017) menunjukkan hasil bahwa
CAR Tidak berperngaruh terhadap Profitabilitas. Namun, penelitian yang
dilakukan oleh Pardede dan Pangestuti (2016) menunjukkan bahwa CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Pada penelitian yang
14
dilakukan oleh Pangestika dan Musdholifah (2018) menunjukkan hasil bahwa
CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Penelitian yang dilakukan olehKomarudin (2018) menunjukkan hasil
bahwa Kualitas aktiva produktif tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Supriati (2014) menunjukkan hasil bahwa
Kualitas Aktiva Produktif (KAP) memilikipengaruh terhadap Return on
Assets(ROA). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Eman (2013)
menunjukkan hasil bahwa KAP memiliki hubungan kausalitas yang signifikan
terhadap ROA. Pada penelitian yang dilakukan oleh Silvia(2017)
menunjukkan hasil KAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Wisadha (2015) menunjukkan
hasil kualitas aktiva produktif tidak mempunyai pengaruh pada profitabilitas
bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Lemiyana dan Litriani (2016)
menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2017) menunjukkan hasil bahwa
BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan penelitin yang
dilakukan oleh Suryani, dkk (2016) menunjukkan hasil bahwa BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh
Zulfikar (2014) dengan menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA. Dan penelitian yang dilakukan oleh Asy’ari
15
(2016) menunjukkan hasil bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dan Surjaatmadja (2018) tentang
Analysis of Financial Performance on Profitability with Non Performance
Financing as Variable Moderation (Study at Sharia Commercial Bank in
Indonesia Period 2012–2016) menunjukkan hasil bahwa NPF memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap hubungan antara CAR dengan
Profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan Septiarini dan Ramantha (2014)tentang
Pengaruh Kecukupa Modal dan Penyaluran Kredit pada Profitabilitas
dengan Pemoderasi Risiko Kredit menunjukkan hasil bahwaRasio kredit
bermasalah berpengaruh positif terhadap hubungan antara rasio penyaluran
kredit terhadap profitabilitas.Karena penyaluran kredit yang tepat akan
mempengaruhi kualitas aktiva produktif bagi perusahaan perbankan..
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Budiasih (2016) tentang
Kualitas Kredit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Tingkat Penyaluran Kredit
Dan Bopo Pada Profitabilitas menunjukkan hasil bahwatingkat penyaluran
kredit berpengaruh positif pada profitabilitas, BOPO berpengaruh negatif pada
profitabilitas, kualitas kredit memperlemah pengaruh tingkat penyaluran
kredit pada profitabilitas, dan kualitas kredit tidak mampu memoderasi
pengaruh BOPO pada profitabilitas..Berikut ini merupakan ringkasan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini:
16
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Pengaruh Permodalan Terhadap Profitabilitas
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Muhammad Yusuf Wibisono
(2017)
X1 : CAR
X3: BOPO
CAR tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Profitbilitas (ROA)
2 Syawal Hariyanto (2017) X1 : CAR CAR tidak
berpengaruh terhadap
Profitabilitas
3 Nike Nurvarida (2017) X1 : CAR
X3: BOPO
CAR berpengaruh
negatif dan
signifikan terhdap
ROA
4 Desi Natalia Pardede, Erene
Remi Demi Pangestuti (2016)
X1 : CAR CAR berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap ROA
5 C. Zelin Winda Ayu Pangestika
dan Musdholifah (2018)
X1 : CAR CAR berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROA
6 Leni Nur Fitria (2017)
X1 : CAR CAR berpengaruh
positif signifikan
terhadap ROA
7 Rita Septiani dan Putu Vivi
Lestari (2016)
X1 : CAR CAR berpengaruh
Positif Signifikan
terhadap
Profitabilitas
8 Astohar (2016)
X1 : CAR CAR berpengaruh
Positif Terhadap
Profitabilitas
Pengaruh Kualitas Asset Produktif Terhadap Profitabilitas
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Munir Nur Komarudin (2018) X2 : KAP Kualitas aktiva
17
produktif
tidakberpengaruh
terhadapprofitabilitas
pada Bank yang listdi
BEI tahun 2011-
2013.
2 Nazrantika Sunarto, Supriati
(2014)
X2 : KAP Kualitas Aktiva
Produktif (KAP)
memilikipengaruh
terhadap Return on
Assets(ROA)
3 Gabriela Mike Ineke Eman
(2013)
X2 : KAP KAP memiliki
hubungan kausalitas
yang signifikan
terhadap ROA
4 Sineba Arli Silvia, S.E.I., M.E.
(2017)
X2 : KAP KAP berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap ROA.
5 Nyoman Triana Dewi, I Gede
Suparta Wisadha (2015)
X2 : KAP kualitas aktiva
produktif tidak
mempunyai pengaruh
pada profitabilitas
bank.
Pengaruh Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Syawal Harianto (2017)
X3 : BOPO BOPO berpengaruh
negatif terhadap
ROA
2 Lemiyana dan Erdah Litriani
(2016)
X3 : BOPO BOPO berpengaruh
negatif terhadap
ROA
3 Muhammad Yusuf Wibisono
(2017)
X1 : CAR
X3 : BOPO
BOPO berpengaruh
negatif signifikan
terhadap ROA
4 Taufik Zulfikar (2014)
X1 : CAR
X3 : BOPO
BOPO berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap ROA
5 Anti Suryani, Suhadak dan
Raden Rustam Hidayat (2016)
X1 : CAR BOPO berpengaruh
signifikan terhadap
18
X3 : BOPO ROA
6 Abul Hasan Asy’ari (2016)
X1 : CAR
X3 : BOPO
BOPO berpengaruh
signifikan terhdap
ROA
Pengaruh Permodalan Terhadap Profitabilitas dengan dimoderasi NPF
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Muhammad Yusuf dan Surachman Surjaatmadja (2018)
X1 : CAR
M : NPF
NPF tidak memiliki
pengaruh signifikan
pada hubungan
antara CAR dengan
Profitabilitas
Pengaruh Kualitas Aktiva Produkif Terhadap Profitabilitas dengan dimoderasi
NPF
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Ni Luh Sri Septiarini, I Wayan
Ramantha (2014)
X2: KAP
M : NPF
Rasio kredit
bermasalah
berpengaruh positif
terhadap hubungan
antara rasio
penyaluran kredit
terhadap
profitabilitas.
Pengaruh Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas dengan dimoderasi NPF
No Nama Penulis Variabel Hasil Penelitian
1 Ni Putu Eka Novita Dewi dan I
Gusti Ayu Nyoman Budiasih
(2016)
X3 : BOPO
M : NPF
kualitas kredit tidak
mampu memoderasi
pengaruh BOPO
pada profitabilitas.
Berdasarkan paparan di atas terdapat beberapa penelitian yang
dilakukan untuk untuk menguji pengaruh CAR, KAP, BOPO terhadap
ROA. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
adalah penelitian ini lebih difokuskan pada profitabilitas perusahaan agar
terus meningkat sehingga perusahaan dapat lebih berkembang. Dimana
19
NPF digunakan sebagai variabel Moderating yang dapat digunakan untuk
mengisi perbedaan hasil tersebut.
B. Kerangka Teori
1. Bank Syariah
Menurut Yudiana (2014:2) menjelaskan bahwa Bank syariah merupakan
lembaga keuangan yang berfungsi untuk memperlancar mekanisme
perekonomian terutama disektor riil. Terdapat banyak pendapat oleh para
ahli mengenai pengertian bank syariah dimana masing-masing
menggunakan asumsi yang berbrda-beda. Secara garis besar pengertian
bank syariah adalah merupakan sebuah lembaga perbankan yang pada
prinsipnya berpegang pada syariat Islam.
Bank syariah juga dikenal sebagai bank islam memiliki system operasi
dimana tidak mengandalkan pada bunga. Bank islam atau bisa disebut
dengan bank tanpa bunga ini, bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan
yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-
Quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Meruju pada keterangan
tersebut bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta pengedaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam (Antonio:2001).
20
a. Fungsi Bank Syariah
Antonio (2001) menyatakan bahwa secara garis besar terdiri atas empat
fungsi utama bank syariah yaitu:
1) Manajemen investasi
Bank syariah dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak
mudharabah yaitu bank berada dalam kapasitas sebagai mudhrib,
yaitu pihak yang melaksanakan investasi dana dari pihak lain,
sehingga bank menerima presentase kuntungan hanya jika proyek
investasi yang dijalankan mendapat keuntungan.
2) Sebagai Intermediary Agent
Bank syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini bank
syariah hanya bertindak sebagai perantara antara pihak yang kelebihan
dana dan ingin menginvestasikan dananya dengan pihak yang
memerlukan dana.
3) Sebagai jasa keuangan
Bank syariah menawarkan beberapa jasa keuangan dan mendapakan
upah/fee based dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan.
4) Sebagai Jasa Sosial
Fungsi sosial bank syariah dalam bentuk lembaga baitul mal, yang
menerima dana berdasarkan dari zakat, infak, sedekah, hibah, dan
menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat.
21
b. Peranan Bank Syariah
Menurut yudiana (2014:5) peranan bank syariah adalah:
1) Menjalin kerjasama dengan para ulama
2) Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga lebih dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat
3) Membrdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan
4) Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi tingkat
spekulasi di pasar keuangan
5) Memberikan return yang lebih baik dibandingkan dengan bank
konvensional.
c. Prinsip Bank Syariah
Menurut Yudiana (2014) prinsip bank syariah adalah sebagai berikut:
1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan
dengan moral yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini
pengelola diperkenankan atau diperbolehkan serta menjauhi cara-cara
yang meragukan terlebih lagi yang bersifat dilarang.
2) Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran
dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana atau shahibul
maal sehingga timbul rasa saling percaya antara pemilik dana dan
pihak pengelola investasi atau mudharib.
3) Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan
melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk dan
22
jasa perbankan syariah. Dalam melakukan sosialisasi tidak hanya
mengedepankan prinsip syariah semata, namun juga harus mampu
mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi pengguna jasa
perbankan syariah.
4) Fathanah, memastikan bahwa pengelola bank dilakukan secara
profesional dan kompetitif sehingga menghasilakan keuntungan
maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh bank, termasuk
didalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan
kesantunan (ri’ayah) serta enuh dengan rasa tanggung jawab
(mas’uliyah).
d. Tujuan Bank Syariah
Menurut Undang-Undang Bank Syariah no. 21 tahun 2008 pasal 3,
perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat.
e. Falsafah Operasional Bank Syariah
Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan
Allah untuk memperoleh kebajikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu,
setiap kegiatan lembaga keuangan syariah harus sesuai dengan tuntunan
agama, berikut adalah filsafah yang menjadi dasar operasional bank
syariah, yaitu:
23
1) Menjauhkan diri dari unsur riba, yaitu dengan menghindarkan
penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti keberhasilan
usaha (QS. Luqman: 34). Selain itu juga harus menghindari
penggunaan sistem presentase untuk pembebanan biaya terhadap
hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang mengandung
unsur melipat gandakan secara otomatis hutang atau simpanan tersebut
hanya karena berjalannya waktu (QS. Ali-Imron: 30).
2) Menghindari penggunaan sistem perdagangan atau penyewaan barang
ribawi dengan imbalan barang ribawi lainnya dengan memperoleh
kelebihan baik kuantitas maupun kualitas (HR. Muslim Bab Riba No.
1551 s.d 1567).
3) Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan tambahan atas
hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara suka
rela (HR. Muslim Bab Riba No. 1569 s.d 1572).
4) Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan. Mengacu pada Al-
Quran Surat Al-Baqarah Ayat 275 dan An-Nisa Ayat 29, maka setiap
transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar sistem bagi
hasil dan perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya
pertukaran antara uang dan barang. Sehingga setiap kegiatan
muamalah berlaku ada barang atau jasa uang dengan barang, sehingga
akan mendorong produksi barang atau jasa yang mendorong
24
kelancaran arus barang dan jasa, serta dapat dihindari adanya
penyalahgunaan kredit, spekulasi dan inflasi.
2. Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31
Mei 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum,
terdapat enam indikator yang digunakan untuk menilai kinerja bank, yaitu
permodalan (capital), kualitas asset (asset quality), manajemen
(management), rentabilitas (earnings), likuiditas (liquidity), dan
sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).
Profitabilitas (profitability) atau bisa juga disebut dengan rentabilitas
adalah kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba (Pandia,
2002:67). Penilaian kuantitatif profitabilitas bank tertuang dalam Surat
Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, terdapat
delapan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas,
yaitu: Return on asset, Return on equity, Netinterest margin, Biaya
operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional, Perkembangan
laba operasional, Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi
pendapatan, Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan,
dan Prospek laba operasional.Dalam penelitian ini yang akan digunakan
sebagai indikator profitabilitas adalah ROA. ROA merupakan rasio yang
menununjukkan perbandingan antara laba dengan total asset bank, rasio
ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh
25
bank yang bersangkutan (Pandia2002:71). ROA merupakan indikator
kemampuan perbankan untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang
dimiliki oleh bank. ROA dapat diproleh dengan cara:
3. Permodalan (CAR)
Modal adalah uang yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai pokok
untuk memulai usaha maupun untuk memperluas usahanyayang dapat
menghasilkan suatu guna menambah kekayaan (Pandia, 2012:28).
Keberhasilan suatu bank bukan terletak pada jumlah modal yang
dimilikinya, tetapi lebih didsasarkan kepada bagaimana bank tersebut
mempergunakan modal tersebut untuk menarik sebanyak mungkin dana
atau simpanan masyarakat yang kemudian disalurkan kembali kepada
masyarakat yang membutuhkannya sehingga membentuk pendapatan bagi
bank tersebut.
Fungsi Modal (pandia, 2012:224) :
a. Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian-
kerugian yang tidak dapat diharapkan
b. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai usaha
c. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kkayaan bank atau kekayan
pemegang saham
26
d. Dengan modal mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank
untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi.
Pada penelitian ini Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi proksi dari
permodalan.setiap bank diwajibkan untuk memelihara rasio kcukupan
modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) (pandia, 2002:174).Capital
Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang menunjukkan
kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mngukur,
mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat
berpengaruh terhadap besarnya modal bank (soekarno,2006:8).
Secara sistematis, CAR dapat dihitung dengan rumus sebgai berikut:
4. Kualitas Aktiva Produktif
a. Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD)
Menurut Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004,
aktiva produktif yang diklasifikasikan (APYD) adalah aktiva
produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak
memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian. Menurut Pandia
(2002,225) pengertian dari Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
(APYD) yaitu: Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) adalah
27
aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang mengandung potensi
tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian, yang
besarnya ditetapkan sebagai berikut:
1) 25% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan dalam perhatian
khusus
2) 50% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan kurang lancer
3) 75% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan diragukan
4) 100% dari Aktiva Produktif (AP) digolongkan macet.”
Aktiva produktif yang dikasifikasikan atau classified assets dinilai
berdasarkan ketepatan membayar dan/atau kemampuan membayar
kewajiban oleh debitur. Menurut sumber yang dikutip dari penelitian
Farhah (2012), rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah
rasio untuk mengetahui porsi aktiva produktif baik yang sudah maupun
yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau
menimbulkan kerugian terhadap total aktiva produktif. Menurut
Pandia (2002,178) Penilaian APYD dapat dirumuskan sebagai berikut:
5. Efisiensi Operasional
Efisiensi Operasional dapat diukur dengan cara membagi biaya
operasional dengan pendapatan operassional (BOPO). BOPO sering
disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
28
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional (Pandia, 2002:72). Smakin kecil rasio ini bearti
semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan
penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.
Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga
dan total dari pendapatan operasional lainnya.
Yang dapat dihitung dengan rumus :
6. Risiko Pembiayaan (NPF)
a. Pengertian Risiko Pembiayaan
Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari, yang
umumnya sudah dipahami secara institutif. Pengertian secara ilmiah dari
risiko sampai saat ini masih sangat beragam.
Menurut HermanDarmawi, risiko merupakan penyebaran atau
penyimpangan hasil actual dari hasil yang diharapkan. Risiko dilihat dari
segi akibat:
a. Risiko spekulatif ialah kemungkinan kerugian akan tetapi bila
disamping itu kemungkinan kerugian terdapat kemungkinan untung.
29
b. Risiko murni adalah risiko yang hanya ada kemungkinan kerugian.
Menurut Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian keuntungan. Pembiayaan
atau financing dapat pula diartikan sebagai pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan. Menurut Undang-undang RI No. 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah, yang dimaksud dengan pebiayaan adalah penyediaan
dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berupa transaksi
bagi hasil, transaksi sewa-menyewa, transaksi jual-beli, transaksi
pinjammeminjam, dan transaksi sewa-menyewa jasa berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antar bank syariah dan/atau UUS dan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana
untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah, kualitas pembiayaan dilihat dari
30
kemampuan membayar debitur ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan,
yaitu:
1) Lancar/ Kolektibilitas 1
a) Pembiayaan angsuran pokok dan bagi hasil/margin/ujrah
tepatwaktu dan tidak ada tunggakkan serta sesuai dengan
persyaratan akad.
b) Pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah realisasi
pendapatan sama atau lebih dari 80% dari proyeksi pendapatan.
c) Nasabah selalu menyampaikan informasi secara teratur dan
akurat.
d) Dokumentasi perjanjian piutang lengkap dan pengikatan
agunankuat.
e) Patuh terhadap perjanjian pembiayaan.
f) Kewajaran sumber pembayaran dapat diidentifikasikan dengan
jelas.
2) Dalam Perhatian Khusus/ Kolektibilitas 2
a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau margin sampai
dengan 90 hari.
b) Pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah realisasi
pendapatan sama atau lebih 80% dari proyeksi pendapatan.
31
c) Nasabah selalu menyampaikan informasi secara teratur dan
akurat
d) Dokumentasi perjanjian piutang lengkap dan pengikatan
agunankuat.
e) Cukup patuh terhadap perjanjian pembiayaan.
f) Kewajaran sumber pembayaran dapat diidentifikasikan, namun
kurang sesuai dengan struktur/ jenis pembiayaan.
3) Kurang Lancar/ Kolektibilitas 3
a) Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau
margin yang telah melewati 90 hari sampai dengan 120 hari.
b) Pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah realisasi
pemdapatan sama atau kurang dari 80% dan lebih dari 30%
dari proyeksi pendapatan.
c) Nasabah menyampaikan informasi keungan tidak teratur dan
tetapi akurat.
d) Dokumentasi perjanjian piutang kurang lengkap dan
pengikatan agunan lemah.
e) Pelanggaran terhadap persyaratan perjanjian piutang yang tidak
prinspil.
f) Perpanjangan perjanjian piutang untuk menyembunyikan
kesulitan keuangan.
32
g) Kewajiban sumber pembayaran berasal dari sumber lain dan
kurang sesuai secara material.
4) Diragukan/ Kolektibilitas 4
a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau margin yang
telah melewati 120 hari sampai dengan 180 hari.
b) Pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah realisasi
pendapatan sama atau kurang dari 80% dari proyeksi
pendapatan.
c) Nasabah menyampaikan informasi keunagan tidak teratur dan
meragukan.
d) Dokumentasi perjanjian piutang tidak lengkap dan pengikatan
agunan lemah.
e) Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok
perjanjian piutang.
f) Kewajiban sumber pembayaran tidak diketahui dan kurang
sesuai secara material.
5) Macet/ Kolektibiliti 5
a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau margin yang
telah meewati 180 hari.
b) Pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah reaisasi
pendapatan sama atau kurang dari 30% dari proyeksi
33
pendapatan selama lebih dari 3 periode pembayaran berturut-
turut.
c) Nasabah tidak menyampaikan informasi keungan.
d) Dokumentasi perjanjian piutang dan/atau pengikatan agunan
tidak ada.
Jadi risiko pembiayaan adalah risiko dimana nasabah atau debitur tidak
mampu memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak atau kesepakatan
yang telah disepakati. Definisi tersebut dapat diperluas bahwa risiko
pembiayaan adalah risiko yang timbul dikarenakan kualitas pembiayaan
semakin menurun. Risiko pembiayaan muncul jika bank tidak bisa
memperoleh kembali cicilan pokok atau bunga dari pinjaman yang diberikan
atau investasi yang sedang dilakukannya. Penyebab utama terjadinya risiko
pembiayaan adalah terlalu mudahnya bank atau lembaga keuangan
memberikan pinjaman atau melakukan investas karena teralu dituntut untuk
memanfaatkan kelebihan kualitas, sehingga penilaian pembiayaankurang
cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko usaha yang
dibiayai. Risiko pembiayaan muncul ketika bank memiliki sejumlah
pembiayaan bermasalah yang digolongkan ke dalam kolektibilitas Kurang
Lancar, Diragukan, dan Macet.Penilaian kemampuan koletibilitas sebuah
bank dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang tela dikeluarkan
sampai dengan lunas digunakan sebuah rasio yang disebut dengan Non
34
Performing Financing (NPF). NPF diukur dari perbandingan antara
persentase jumlah pembiaayn yang bermasalah dengan total pembiayaan
yang dikeluarkan bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk
kualitas pembiaayaan suatu bank dan tentunya bank semakin berisiko dalam
kondisi yang bermasalah. Risiko Pembiayaan (Non Profit Finance) dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjuan landasan teori dan penelitian terdahulu maka dapat
disusun model riset dalam pnelitian ini, seperti yang disajikan dalam gambar
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Permodal
an (X1)
Kualitas
Asset
(X2)
Efisiensi
Operasion
al (X3)
Profitabilit
as (Y)
NPF (Z)
35
Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukukan oleh Yusuf dan
Suratmadja (2014), Septiani dan Rahmantha (2014) dan Dwi dan Budiasih
(2016) yang diperkuat oleh penelitian Septiani dan Rahmantha (2014
menunjukkan hasil bahwa NPF mampu memoderasi pengaruh CAR
terhadap ROA, KAP terhadap ROA, BOPO terhadap ROA, sehingga
penulis menggunakan NPF sebagai variabel moderasi.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pernyataan. Hipotesis dinyatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru berdasarkan pada teori (Sugiyono, 2009). Dari penjelasan tersebut
diperoleh hipotesis sebagai berikut :
1. Pengaruh CAR Terhadap ROA
Modal adalah uang yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai pokok
untuk memulai usaha maupun untuk memperluas usahanyayang dapat
menghasilkan suatu guna menambah kekayaan (pandia, 2012:28). Pada
penelitian ini Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi proksi dari
permodalan.Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal
yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang
mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang
dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank (soekarno,2006:8).
36
Variabel CAR dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah.
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk
menanggung risiko dari setiap aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai
CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional
dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Pardede, dkk (2016), Pangestika dan
Musdholifah (2018), Fitria (2017), Septiani dan Lestari (2016) dan
Astohar (2016) Menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Oleh karena itu berdasarkan teori atau konsep
dan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis pertama (H1) dalam
penelitian ini adalah :
H0 = CAR tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
H1 = CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA
2. Pengaruh Kualitas Aset Produktif Terhdap ROA
Menurut Pandia (2002:225) aktiva produktif yang diklasifikasikan
(APYD) adalah aktiva produktif, baik yang sudah maupun yang
mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan
kerugian. Hubungan antara KAP dengan ROA dapat diartikan bahwa
Kualitas Aktiva Produktif dapat memaksimalkan laba yang diperoleh bank
dan penerimaan bunga atas kegiatan penyaluran dana atau pemberian
kredit masyarakat tinggi maka adanya kelancaran pemberian kredit kepada
37
masyarakat dan pendapatan dari penerimaan dana pada aktiva produktif
ini akan memberikan kontribusi terhadap perolehan pendapatan bagi bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Sunarto dan Supriati (2014), Eman
(2013) dan Silvia (2017) Menunnjukkan hasil bahwa KAP berpengaruh
Negatif dan signifikan terhadap ROA. Oleh karena itu berdasarkan teori
atau konsep dan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis kedua (H2)
dalam penelitian ini adalah :
H0 = KAP tidak berpengaruh negative dan signifikan terhadap
ROA
H2 = KAP berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROA
3. Pengaruh BOPO Terhadap ROA
BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (Pandia, 2002:72).Semakin kecil rasio
ini bearti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan
penjumlahan dari total beban bunga dan total beban operasional lainnya.
Pendapatan operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga
dan total dari pendapatan operasional lainnya.Dengan demikian BOPO
akan mempengaruhi profitabilitas (ROA).
38
Penelitian yang dilakukan oleh Harianto (2017), Lemiyana dan
Litriani (2016), Wibisono (2017) menunjukkan hasil bahwa BOPO
berpengaruh negative signifikan terhadap ROA. Oleh karena itu
berdasarkan teori atau konsep dan hasil penelitian terdahulu maka
hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini adalah :
H0 = BOPO tidak berpengaruh negative signifikan terhadap ROA
H3 = BOPO berpengaruh negative signifikan terhadap ROA
4. Pengaruh CAR Terhadap ROA dengan NPF Sebagai Variabel
Moderating
Kualitas pembiayaan yang buruk akan meningkatkan risiko, terutama
jika penyaluran pembiayaannya dilakukan dengan tidak menerapkan
prinsip kehati-hatian sehingga bank akan melakukannya menanggung
risikonya. Adanya penyebabpembiayaan macet pembiayaan yang
disalurkan untuk memberikan sedikithasil. Semakin tinggi CAR maka
semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari
setiap aktiva produktif yang berisiko.Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Penelitian yang dilakukukan oleh Yusuf dan Suratmadja (2014),
Septiani dan Rahmantha (2014) dan Dwi dan Budiasih (2016) yang
39
diperkuat oleh penelitian Septiani dan Rahmantha (2014 menunjukkan
hasil bahwa NPF memoderasi pengaruh CAR terhadap ROA. Oleh karena
itu berdasarkan teori atau konsep dan hasil penelitian terdahulu maka
hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini adalah :
H0 = NPF tidak memoderasi pengaruh CAR dengan Profitabilitas
H4 = NPF memoderasi pengaruh CAR dengan Profitabilitas
5. Pengaruh KAP Terhadap ROA dengan NPF Sebagai Variabel
Moderating
perolehan laba sangat bergantung pada dengan penempatan dana disisi
aktiva. Dan NPF yang tinggi akan semakin menghambat Aktiva produktif.
Penelitian yang dilakukukan oleh Yusuf dan Suratmadja (2014),
Septiani dan Rahmantha (2014) dan Dwi dan Budiasih (2016) yang
diperkuat oleh penelitian Septiani dan Rahmantha (2014 menunjukkan
hasil bahwa NPF memoderasi pengaruh KAP terhadap ROA. Oleh karena
itu berdasarkan teori atau konsep dan hasil penelitian terdahulu maka
hipotesis kelima (H5) dalam penelitian ini adalah :
H0 = NPF tidak memodrasi pengaruh KAP terhadap ROA
H5 = NPF memodrasi pengaruh KAP terhadap ROA
6. Pengaruh BOPO Terhadap ROA dengan NPF Sebagai Variabel
Moderating
40
NPF yang tinggi akan meningkatkan biaya, sehingga berpotensiuntuk
mengurangi laba yang dihasilkan dari operasi bank yang tidak
efisienkegiatan. Sebaliknya, semakin rendah NPF akan mengurangi biaya
menjadimenanggung kerugian yang disebabkan oleh pembiayaan dan
dampak non-performing Financial peningkatan laba (ROA).
Penelitian yang dilakukukan oleh Yusuf dan Suratmadja (2014),
Septiani dan Rahmantha (2014) dan Dwi dan Budiasih (2016) yang
diperkuat oleh penelitian Septiani dan Rahmantha (2014 menunjukkan
hasil bahwa NPF memoderasi pengaruh KAP terhadap ROA. Oleh karena
itu berdasarkan teori atau konsep dan hasil penelitian terdahulu maka
hipotesis keenam (H6) dalam penelitian ini adalah :
H0 = NPF tidak memoderasi pengaruh BOPO terhadap ROA
H6 = NPF memoderasi pengaruh BOPO terhadap ROA
42
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder baik Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif,
Efisiensi Operasional, Risiko Pembiayaan, maupun Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia. Data ini terdapat pada laporan statistik
perbankan syariah 2015 sampai dengan 2018.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perbankan syariah di indonesia pada
tahun 2015-2018, melalui akses internet ke situs resmi Otoritas Jasa
Keuangan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pengertian Populasi yang dijelaskan oleh Sugiyono (2007: 80)
merupakan generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia
yaitu sebagai berikut:
43
Tabel 3.1
Bank Umum Syariah di Indonesia
No Bank Umum Syariah di Indonesia
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
2 PT. Bank BNI Syariah
3 PT. Bank BRI Syariah
4 PT. Bank Syariah Mandiri
5 PT. Jabar Banten Syariah
6 PT. Bank Victoria Syariah
7 PT. Maybank Syariah Indonesia
8 PT. Bank Syariah Bukopin
9 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
10 PT. BCA Syariah
11 PT. Bank Panin Syariah
12 PT. Bank Mega Syariah
13 PT. Bank Aceh Syariah
14 PT. BPD Nusa Tenggara Barat Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Syariah September 2018
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:81) Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini
metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
purposive sampling, yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan
tertentu, pertimbangan tersebut mengacu pada tujuan
penelitian.Cakupan sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum
Syariah di Indonesia yang memiliki kriteria:
1. Bank Umum Syariah di Indonesia yang operasionalnya telah spin
off dari induk bank konvensional maupun sejak awal berdiri
menggunakan prinsip syariah minimal 5 (lima) tahun.
44
2. Mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap selama
periode minimal 5 (Lima) tahun berturut – turut dari tahun 2014
– 2018.
3. Memiliki komponen indikator pendukung variabel Independen
dan dependen pada penelitian ini.
Berdasarkan kriteria tersebut, Bank Umum Syariah yang memenuhi
kriteria untuk dijadikan sampel ada 12 Bank Umum Syariah, yaitu
sebagai berikut:
1. Bank Syariah Mandiri
2. Bank Muamalat Indonesia
3. Bank BNI Syariah
4. Bank BRI Syariah
5. Bank Syariah Bukopin
6. Bank BCA Syariah
7. Bank Panin Syariah
8. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Victoria Syariah
10. PT. Maybank Syariah Indonesia
11. PT. Jabar Banten Syariah
12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
D. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah
45
data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung mllui media perantara (indriantoro
dan supomo, 2013 : 147). Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari
Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Efisiensi Operasional dan Risiko
Pembiayaan dan Profitabilitas.
Data sekunder yang digunakan berupa laporan keuangan bulanan
dengan tujuan untuk mengetahui kestabilan data yang diperoleh dari Bank
Umum Syariah dalam website resmi Bank Otoritas Jasa Keuangan.Adapun
periodesasi data yang diambil dalam penelitian ini adalah selama empat
tahun yaitu tahun 2015-2018.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan
data dari basis data sebab penulis mengambil data sekunder. Metode ini
dilakukan melalui pengumpulan dan pencatatan data laporan statistik
perbankan syariah yang menjadi sampel penelitian selama periode 2015
sampai2018. Data dalam penelitian ini diperoleh dari internet dengan cara
mendownload laporan statistik perbankan syariah yang terdapat pada situs
resmi OJK.
F. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
1. Identifikasi Variabel
Penelitian ini dirancang untuk menganalisis analisis pengaruh
solvabilitas, Permodalan (CAR), Kualitas Aktiva Produktif dan
Efisiensi Operasional(BOPO) terhadap profitabilitas pada bank umum
46
syariah dengan Risiko Pembiayaan sebagai variable moderating.
Variabel-variabel yang akanditeliti dikelompokkan menjadi 3 (dua)
jenis, yaitu variabel dependen, variabel independen dan variable
moderating. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas .Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini
adalah permodalan, kualitas aktiva produktif dan efisiensi
operasional.Dan variable moderating dalam penelitian ini adalah
Risiko Pembiayaan. Hubungan antar variabel dependen, variabel
independen dan variable moderating adalah naik turunnya variabel
independen berpengaruh pada naik turunnya variabel dependen dengan
diperkuat atau diperlemah variable moderating .
2. Definisi Operasional Variabel
Sugiyono (2011) menyatakan bahwa “variable penelitian pada
dasarnya adalah suatu hal yang berbrntuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian di tarik kesimpulan.
a. variable independen
variable independen (bebas)adalah “variabelyang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variable dependen (terikat)”(sugiyono, 2011).variabel independen
yng akan diteliti dalam penelitian ini adalah solvabilitas,
permodalan (CAR), kualitas aktiva produktif, efisiensi opersional
47
(BOPO) yang akan diukur menggunkan ROA pada bank umum
syariah periode 2015-2018.
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran Skala
1 Permodalan
(CAR)
Pada penelitian ini
Capital Adequacy Ratio
(CAR) menjadi proksi
dari permodalan. setiap
bank diwajibkan untuk
memelihara rasio
kcukupan modal atau
Capital Adequacy Ratio
(CAR) (pandia,
2002:174). Capital
Adequacy Ratio (CAR)
adalah rasio kecukupan
modal yang
menunjukkan
kemampuan bank dalam
mempertahankan modal
yang mencukupi dan
kemampuan manajemen
bank dalam
mengidentifikasi,
mngukur, mengawasi
dan mengontrol risiko-
risiko yang timbul yang
dapat berpengaruh
terhadap besarnya modal
bank
(soekarno,2006:8).s
(Pandia, 2012:174)
Rasio
2 Kualitas
AssetProdu
ktif
Menurut Pandia
(2002,225) pengertian
dari Aktiva Produktif
yang Diklasifikasikan
(APYD) yaitu: Aktiva
Produktif yang
Diklasifikasikan
(APYD) adalah aktiva produktif, baik yang
sudah maupun yang
mengandung potensi
(Pandia, 2012:177)
Rasio
48
tidak memberikan
penghasilan atau
menimbulkan kerugian,
yang besarnya telah
ditetapkan.
3 Efisiensi
Operasional
(BOPO)
Efisiensi Operasional
dapat diukur dengan cara
membagi biaya
operasional dengan
pendapatan operassional
(BOPO). BOPO sering
disebut rasio efisiensi
yang digunakan untuk
mengukur kemampuan
manajemen bank dalam
mengendalikan biaya
operasional terhadap
pendapatan operasional
(Pandia, 2002:72).
(Pandia,2012:72)
Rasio
b. Variable Dependen
Variable Dependen (terikat) adalah variabel yng dipengaruhi atau
yang menjadi akibat , kareena adanya variable independen (bebas)
(sugiyono, 2011). Variable dependent yang akan di teliti pada
penelitian ini adalah profitabilitas yang di ukur menggunakan Return
On Assets pada bank umum syariah periode 2015-2018.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk mrnghasilkan
laba, dan Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan menghsilkan keuntungan atau laba pada tingkat
pendaptan, asset dan modal saham tertentu. Rasio ini menunjukkan
49
apakah perusahaan telah afisien dalam menggunakan aktivanya dalam
kegiatan operasi untuk menghasilkan keuntungan.
Menurut Pandia (2012:71) Varibel profitabilits diukur menggunakan
rumus:
c. Variable Moderating
Variable moderating adalah variable yang memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variable independen dengan variable
dependen.Variable moderating dalam penelitian ini adalah Risiko
Pembiayaan.Risiko Pembiayaan adalah risiko dimana nasabah atau
debitur tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak
atau kesepakatan yang telah disepakati.
Berdasarkan surat edaran bank Indonesia No. 13/24/DPNP/2011
tentang penilaian tingkat kesehatan Bank Risiko Pembiayaan (Non
Profit Finance) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
G. Metode Analisis Data
1. Uji Stasioner
Uji Stasioneritas yaitu menganalisis data panel unntk melihat ada
tidaknya unit root yang terkandung diantara variabel sehingga
hubungan antara variabel dalam persamaan menjadi valid
(Arifin,2016:45).
50
Pada Uji Stasioneritas ini menggunakan uji unit root dengan uji
augmented-dickey-fuller. Menurut supriyanto (2017:43), dimana data
dianggap stasioner, jika hasil output menunjukkan hasil nilai t-statistic
lebih besar dari t-statistic mackinnon pada tingkat kepercayaan 1%,5%
dan 10% serta nilai probabilitasnya sebesar kurang dari 0,05 atau dapat
dituliskan
51
β1,2 = Koefisien Regresi Berganda
βX1*M = Interaksi antara permodalan dan risiko pembiayaan
βX2*M = Interaksi antara kualitas asset dan risiko pembiayaan
βX2*M =Interaksi antara efisiensi operasional dan risiko
pembiayaan
Y = Profitabilitas
E = Error
3. Estimasi Model Regresi Data Panel
Menurut Sulistyorini (2017: 118) terdapat 3 metode yang biasa
digunakan untuk mengestimasi regresi menggunakan data panel, yaitu:
a. Common Effect Model / CEM
Intersep dan slope diasumsikan tetap untuk semua periode
waktu dan seluruh subjek penelitian.
b. Fixed Effect Model / FEM
Metode ini mengasumsikan bahwa individu atau
perusahaan memiliki intersep yang berbeda antar objek penelitian,
tetapi intersep sama sama antar waktu, Untuk itu dalam pendekatan
ini ditambahkan variabel dummy agar dihasilkan koefisien slope
yang berbeda antar objek penelitian (data cross section). Oleh
sebab itu metode ini sering disebut Least Square Dummy Variable
model.
52
c. Random Effect Model / REM
Jika koefisien slope sama dan intersep berbeda antar objek
penelitian dan antar waktu. Pendekatan ini digunakan untuk
mengatasi kelemahan pada pendekatan fixed effect model. Untuk
itu pendekatan ini memasukan parameter yang berbeda antar data
cross section dan time series ke dalam error. Oleh sebab itu
pendekatan ini disebut sebagai pendekatan Error Component
Model.
4. Metode Memilih Model Terbaik dalam Regresi Data Panel
Menurut Sulistyorini (2018:129) dalam upaya mendapatkan
estimasi model regresi linier berganda data panel yang paling tepat,
dilakukan tiga jenis uji yaitu :
a. Uji Chow
Uji ini dilakukan untuk melihat model manakah yang lebih
tepat, model Common atau Fixed Effect Model dengan hipotes
sebagai berikut :
H0 : Common Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
b. Uji Hausman
Uji ini dilakukan untuk melihat model manakah yang lebih
tepat, model Fixed Effect Model atau Random Effect Model dengan
hipotes sebagai berikut :
H0 : Random Effect Model
53
H1 : Fixed Effect Model
c. Uji Lagrange Multiple / LM
Uji ini dilakukan untuk melihat model manakah yang lebih
tepat, model Common Effect Model atau Random Effect Model
dengan hipotes sebagai berikut :
H0 : Common Effect Model
H1 : Random Effect Model
5. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Sulistyorini (2018:135) Uji ini dilakukan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
independen keduanya mempunyai distribusi yang normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal. Salah satu cara mengetahui apakah nilai residual
berdistribusi normal dengan melihat probabilitas pada Jarque-
Bera. Jika nilai probabilitas Jarque-Bera lebih kecil dari taraf
signifikansi 5% (0,05) maka dapat dikatakan bahwa nilai
residual tidak berdistribusi normal atau asumsi normalitas pada
model regresi tidak terpenuhi. Namun jika nilai probabilitas
Jarque-Bera lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,05) maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal atau
regresi berganda memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
54
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji dalam model
regresi ditemukan