3
Negeri Lima Menara Negeri lima menara ini menceritakan tentang persahabatan 6 orang anak laki-laki dari daerah berbedadi Pondok Madani. Pondok Madani adalah suatu Pondok Pesantren di daerah Ponorogo, Jawa Timur. Persahabat mereka, mereka beri nama “Sahibul Menara” karena nama tersebut tercetus ketika mereka semua menatap satu menara di pesantren tersebut. Sahibul menara itu adalah Alif, Baso Salahudin, Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid. Banyak sekali adegan-adegan lucu dalam film ini. Tidak hanya kejadian lucu, kejadian haru, suka, senang, sedih, cinta, diangkat juga didalam film ini. Sebenarnya cerita ini lebih menyorot ke sosok Alif. Anak seorang Guru ngaji di Padang. Alif sangat ingin melanjutkan SMA-nya di Bandung dan kuliah di ITB, namun ibunya berkeinginan lain, Ia mengharapkan anak laki-lakinya itu melanjutkan Sekolah Menengah Atas di sebuah pesantren di Ponorogo, Jawa Timur. Awalnya alif menolak permintaan ibunya, karena keinginanya sekolah di Bandung dan kuliah di ITB. Karena itulah janjinya bersama sahabatnya ketika SMP. Tapi akhirnya ia mengerti keinginan ibunya, yang menginginkan anaknya mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai agama. Di Pesantren Madani orang yang pertama Alif kenal adalah Baso Salahudin. Mereka bertemu tepat di depan menara di Pesantren Madani. Saat itu Alif sedang bersiap-siap untuk mengikuti ujian tertulis masuk pesantren. Setelah ia diterima masuk di Pesantren Madani, ia memiliki teman dekat sekamar dan juga sekelas. Mereka adalah Baso Salahudin, Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid. Dan memiliki Wali Kelas yang begitu sempurna dimata murid-muridnya yaitu Ustadz Salman. Hari pertama belajar di pesantren, mereka sudah mendapat pelajaran yang begitu berharga, yaitu Man Jadda Wajadda yang artinya “ingat bukanlah yang tajam. Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil”. Dimana ada satu adegan menarik, ketika Ustadz Salman memotong sebuah kayu dengan pedang yang

Negeri lima menara

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Negeri lima menara

Negeri Lima Menara Negeri lima menara ini menceritakan tentang persahabatan 6 orang anak laki-laki dari

daerah berbedadi Pondok Madani. Pondok Madani adalah suatu Pondok Pesantren di daerah

Ponorogo, Jawa Timur. Persahabat mereka, mereka beri nama “Sahibul Menara” karena nama

tersebut tercetus ketika mereka semua menatap satu menara di pesantren tersebut. Sahibul

menara itu adalah Alif, Baso Salahudin, Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid.

Banyak sekali adegan-adegan lucu dalam film ini. Tidak hanya kejadian lucu, kejadian

haru, suka, senang, sedih, cinta, diangkat juga didalam film ini. Sebenarnya cerita ini lebih

menyorot ke sosok Alif. Anak seorang Guru ngaji di Padang. Alif sangat ingin melanjutkan

SMA-nya di Bandung dan kuliah di ITB, namun ibunya berkeinginan lain, Ia mengharapkan

anak laki-lakinya itu melanjutkan Sekolah Menengah Atas di sebuah pesantren di Ponorogo,

Jawa Timur. Awalnya alif menolak permintaan ibunya, karena keinginanya sekolah di

Bandung dan kuliah di ITB. Karena itulah janjinya bersama sahabatnya ketika SMP. Tapi

akhirnya ia mengerti keinginan ibunya, yang menginginkan anaknya mempunyai pengetahuan

yang cukup mengenai agama.

Di Pesantren Madani orang yang pertama Alif kenal adalah Baso Salahudin. Mereka

bertemu tepat di depan menara di Pesantren Madani. Saat itu Alif sedang bersiap-siap

untuk mengikuti ujian tertulis masuk pesantren. Setelah ia diterima masuk di Pesantren

Madani, ia memiliki teman dekat sekamar dan juga sekelas. Mereka adalah Baso Salahudin,

Atang, Sahid Jufri, Raja Lubis dan Dulmajid. Dan memiliki Wali Kelas yang begitu sempurna

dimata murid-muridnya yaitu Ustadz Salman. Hari pertama belajar di pesantren, mereka

sudah mendapat pelajaran yang begitu berharga, yaitu Man Jadda Wajadda yang artinya

“ingat bukanlah yang tajam. Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang berhasil”. Dimana

ada satu adegan menarik, ketika Ustadz Salman memotong sebuah kayu dengan pedang yang

Page 2: Negeri lima menara

tumpul. Ia ingin menunjukan kepada murid-muridnya, barang siapa yang bersungguh-

sungguh, dial ah yang akan berhasil.

Persahabatan mereka, mereka beri nama Sahibul Menara. Dimana kata-kata yang

selalu mereka junjung adalah Man Jadda Wajadda. Sahibul menara mempunyai janji, suatu

saat mereka akan berfoto di depan menara di Negara yang mereka ingin datangi. Ada lima

Negara dan lima menara yang ingin mereka tuju. Ada kejadian lucu yang Sahibul Menara

alami di Pesantren Madani. Yaitu ketika mereka saling jewer satu sama lain karena

terlambat mengikuti pelajaran. Mereka membuat lingkaran dan menjewer satu sama lain.

Dan aada juga kejadian haru, ketika ada tentangga Baso yang datang ke pesantren untuk

memberitahu bahwa nenek Baso sedang sakit keras. Baso adalah anak yatim-piatu yang

sejak kecil di rawat oleh neneknya. Ia tidak mempunyai siapa-siapa lagi kecuali neneknya.

Puncak konflik terjadi ketika Alif yang merasa kehilangan Baso ingin pindah sekolah.

Karena merasa tidak betah dengan tidak adanya Baso dan Ustadz Usman. Keran, ketika

Baso pergi, mereka tengah mempersiapkan untuk menampilkan suatu pertunjukan d

Pesantren Madani yang dihadiri oleh Bupati Ponorogo. Konflik memuncak, karena Alif sudah

tidak ingin ikut andil dalam acara tersebut. Disitulah pertengkaran antara Alif dan Raja.

Raja yang berusaha meyakinkan Alif bahwa Sahibul Menara itu bukan hanya Baso, tapi ada

empat orang teman yang selalu bersamanya. Dan hari dimana ia akan pindah, tiba-tiba ia

berubah fikiran, dan menetapkan untuk tetap tinggal di Pesantren Madani dan meneruskan

keinginana Baso untuk menampilkan Pertunjukan sebuah cerita perjalanan seorang laki-laki

yang setiap malam diceritakan oleh Baso.

Akhirnya, mereka dapat berkumpul kembali. Setalah sukses dan dapat berfoto di

depan 5 menara yang berbeda. Mereka telah berhasil berfoto di Negara yang ingin mereka

tuju. Yang kebetulan disetiap Negara itu terdapat menara yang terkenal di dunia.

___________________________________________________________________

Page 3: Negeri lima menara

Tanggapan saya… ^^

Itulah rangkuman cerita Negeri Lima Menara yang saya tangkap ketika menonton Film

Negeri Lima Menara. Menurut saya, film ini sangat layak untuk ditonton. Karena terdapat

nilai-nilai moral dan pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini. Selain itu, film ini juga

sedikit mengangkat unsure komedi, karena untuk menghilangkan fase jenuh ketika menonton.

Sosok tatang yang memiliki logat daerah yang khas juga menjadi salah satu faktor komedi

dalam film ini. Juga, menunjukan kehidupan di sebuah Pesantren. Yang terkadang sering

orang menganggap sebelah mata terhadap cara belajar disebuah pesantren. Film ini sangat

berhasil menyampaikan pesan ketika yang ingin di sampaikan oleh si pembuat film mengenai

kehidupan di sebuah pesantren. Tapi yang saya sayangkan dalam film ini adalah jalan

ceritanya yang mudah ditebak. Seperti percakapan Sahibul Menara yang sedang menceritakan

tentang Negara yang ingin mereka datangi, dan dengan kebetulan Negara yang mereka tuju

memiliki menara yang terkenal di dunia. Saya sudah bisa menebak ending cerita ini pasti akan

seperti yang di bicarakan ketika saat itu. seperti film-film biasanya, film ini mempunya akhir

Happy ending. Tapi secara keseluruhan film ini sangatlah bagus danbenar-benar layak untuk di

tonton.