28
BAB II SISTEM MUSCULARIS ( OTOT TUBUH MANUSIA ) A. ANATOMIS OTOT Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya: - sebagai alat gerak aktif - alat transportasi - pengedar makanan dalam usus - pengedaran darah keseluruh tubuh Jaringan otot ditandaiadanya myofibril-myifibril pada sel-selnya yang memanjang. Miofibril tersebut yang bertanggung jawab atas kontrktilitas sel-sel otot. Berdasarkan strukturnya maupun fisiologinya, otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu: 1. Otot Rangka 2. Otot Polos 3. Otot Jantung BIOLOGI 2005 NARZIES Page 22

Musk Ular Is

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Musk Ular Is

BAB II

SISTEM MUSCULARIS ( OTOT TUBUH MANUSIA )

A. ANATOMIS OTOT

Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat

penting bagi tubuh karena fungsinya, diantaranya:

- sebagai alat gerak aktif

- alat transportasi

- pengedar makanan dalam usus

- pengedaran darah keseluruh tubuh

Jaringan otot ditandaiadanya myofibril-myifibril pada sel-selnya yang

memanjang. Miofibril tersebut yang bertanggung jawab atas kontrktilitas sel-sel

otot. Berdasarkan strukturnya maupun fisiologinya, otot dibagi menjadi 3 macam,

yaitu:

1. Otot Rangka

2. Otot Polos

3. Otot Jantung

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 22

Page 2: Musk Ular Is

Ad. 1. OTOT RANGKA

Otot rangka juga disebut otot skelet (otot serat lintang / otot bercorak /

otot lurik / musculus striata). Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut

terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira 10- 198 nm

dan panjangnya kira-kira 15 cm. Inti terletak tepat dibawah permukaan sel. Selain

itu juga nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena

itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungioleh fasci propia.

Kemudian beberapa fasciculi diselubungi oleh selaputyang disebut fascia

superfisialis, yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Didalam

sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria (sarcosom). Warna otot ditentukan

oleh adany suplai merah darah dan kandungan mioglobin, juga kadar air maupun

banyaknya fibril-fibril yang menyusunnya. Oleh karena itu otot yang tipis

biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya juga

lebih sedikit, serta suplai darahnyapun sedikit, jika dibanding otot yang tebal akan

berwarna gelap.

Bentuk fasciculus ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah

menggembung yang disebut empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil

yang disebut dengan urat otot (tendon). Pada umumnya tendon tersebut melekat

pada tulang, sifatnya keras dan liat. Bagian ventrikel penting dakam fungsi gerak

aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada ventrikel otot

tersebut maka akan terjadi gerakan tulang dengan perantaraan persendian dimana

otot melekat melalui tendonnya.

Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih sehingga tiap otot

mempunyai dua tempat perlekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang

biasanya digunakan :

a. Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang

yang tidak ikut bergerak.

b. Punctum mobile (insertio), yaitu perlekatan otot pada segmen

tulang yang bergerak.

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 23

Page 3: Musk Ular Is

Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang, tanpa mengingat tempat

perlekatan tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :

1. Perlekatan Distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada di

sebelah distal (terletak menjauhi dari sentrum badan)

2. Perlekatan Proximal, yaitu perlekatn otot pada segmen tulang yang berada

di sebelah proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum badan).

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 24

Page 4: Musk Ular Is

Ad. 2. OTOT POLOS

Disebut juga musculus nonstriata (otot alat dalam / otot tak sadar).

Terdiri dari sel-sel berbentuk spindel dengan panjang 40-200nm dan tebal 4-

20nm, dengan inti berada di tengah. Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak

mempunyai garis-garis gelap dan terang. Serabut retikuler (bentuk jala)

transversal menghubungkan sel-sel otot membentuk suatu berkas sehingga

menjadi satu unit fungsional.

Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut membentuk alat dalam,

seperti terdapat pada dinding usus, saluran pencernaan, saluran pernafasan,

dinding pembuluh darah, sistem urogenitale, dsb. Otot polos bekerja tidak

dipengaruhi oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak cepat

lelah. Oleh pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang

dan berproliferasi (membentuk sel-sel baru), contohnya yaitu pada uterus, serabut

ototnya dapat mencapai 800 nm.

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 25

Page 5: Musk Ular Is

Ad. 3. OTOT JANTUNG

Serabut-serabut otot yang mengandung sarcoplasma dalam jumlah besar

membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang, juga terdapat garis-garis melintang

gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih pendek, intiny terletak di tengah,

sarcosom ajuh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot bercabang-cabang. Otot

jantug bergerak teratur dan tidak cepat. Tetapi diluar kehendak kita.

BENTUK OTOT

Tempat perlekatan ensertio (distal) , sering kali terdapat kepala otot yang

bergabung dengan venter (empal) otot dan berakhir pada tendo.

Bermacam-macam bentuk otot penyusun tubuh, diantaranya :

1. Otot fusiformis, yaitu otot yang mempinyai serabtu-serabut panjang dan

menghasilkan gerakan yang luas, tetapi tidak kuat, biasanya mempunyai

tendo yang relative pendek.

2. Otot Unipenatus, yaitu otot yang mempunyai tendo panjang walupun

serabut-serabut otot yang melekat pada tendo tersebut merupakan otot

pendek-pendek, otot ini lebih kuat.

3. Otot Bipenatus, yaitu otot yang mempunyai struktur sama dengan

unipenatus, hanya serabut-serabut otot melekat pada kedua sisi tendo.

4. Otot Planus, yaitu otot yang mempunyai tendo tipis (aponeurosis).

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 26

Page 6: Musk Ular Is

Berdasarkan perlekatan pada origo (distal) tersebut dapat dibedakan:

1. Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu

menjadi satu dan berakhir pada tendo yang sama. Contohnya : musculus

bicep brachii, tricep brachii.

2. Otot dengan satu kepala dan mempunyai satu atau lebih tendo perantara,

dengan dua atau tiga venter (empal) otot. Contohnya : pada musculus

digastricus (otot perut), musculus abdominis.

FUNGSI OTOT

1. Alat gerak aktif

2. Alat transportasi

3. Pembentuk alat-alat dalam

Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot

mendapatkan rangsang, kemudian kontraksi maka akan menggerakkan tulang-

tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh otot rangka. Berdasarkan proses

tersebut maka otot dapat dikelompokkan menjadi :

1. Kelompok Otot yang saling membantu dan berlawanan

a) Otot saling membantu (otot sinergis)

Yaitu beberapa otot yang bekerja pada satu sendi dan saling membantu,

sehingga memberikan gerkan semacam. Contoh : M. bisep branchii (otot

bisep lengan atas) dengan M. coracobrachialis (otot pengangkat lenga

atas) yang menyebabkan gerakan fleksi (bengkoknya lengan bawah)

b) Otot saling berlawanan (otot antagonis)

Yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada satu sendi dan saling

berlawanan arahnya, sehingga gerakannya saling menghambat otot yang

satu terhadap otot yang lain. Contohnya : pada otot bisep lengan atas

dengan otot trisep lengan atas (M. trisep brachii). Bisep menyebabakan

gerakan fleksi pada lengan, sedang trisep menyebabakan gerakan extensi

(meluruskan lengan).

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 27

Page 7: Musk Ular Is

2. Kelompok otot berdasarkan gerak dasar tertentu

a) Otot Fleksor : otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokkan

tulang), misalnya M bisep brachii memebengkokkan lengan bawah.

b) Otot Extensor : otot yang menyebabkan gerkan extensi (meluruskan

tulang), misalnya : M. trisep brachii meluruskan lengan bawah.

c) Otot Abduktor : Otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi

tubuh) , misalnya M. Deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada

sendi bahu.

d) Otot Adduktor : otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati

tubuh), misalnya : M. pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan

gerakan adduksi lengan atas pada sendi bahu, jadi berlawanan dengan M.

Deltoideus.

e) Otot Pronator : otot yang menyebakan gerakan pronasi (memutar

kebawah), misalnya : M. pronator kwadratus memutar telapak tangan

sehingga tertelungkup yang selalu bekerja sama secara sinergis dengan M.

pronator.

f) Otot Supinator : otot yang menyebabkan gerakan memutar ke atas keluar

(supinasi), misalnya : M bicepbrachii yang memutar lengan baawh

sehingga telapak tangan menengadah.

g) Otot Rotator : otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar),

misalnya: M. gluteus maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke

dalam tungkai atas pada sendi pangkal paha.

3. Kelompok otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih

a. Otot monoarticuler , otot yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu

sendi tersebut. Misal : M. brachioradialis

b. Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih

dari satu sendi. Misalnya: M. hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja

pada sendi pangkal paha dan lutut.

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 28

Page 8: Musk Ular Is

B. OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA

Otot skelet terdiri dari:

1.Otot kepala

2. Otot badan

3. Otot anggota badan

Ad. 1. OTOT-OTOT KEPALA

Otot bagian kepala dibagi atas:

a. Otot kulit kepala yang terhimpun diantaranya:

M. occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan venter otot

lainnya pada os frontalis).

M. temporoparietalis venter otot yang satu pada os temporalis dan yang lainnya

pada os parietalis).

b. Otot kulit wajah yang terhimpun dari :

m. nasalis (otot hidung)

m. orbicularis oegli (otot keluk mata)

m. orbicularis oris (otot sekitar mulut)

m. temporalis (otot pelipis)

m. frontalis (otot dahi)

m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)

c. Otot Pengunyah, yang terhimpun dari:

m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula

m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat

m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula

Otot-otot kepala merupakan otot mimik, yaitu otot yang memancar ke dalam

kulit wajah maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan pergeseran kulit. Pergeseran

tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan kerutan. Inilah merupakan dasar dari

ekspresi wajah seseorang. Sehingga orang dapat memperlihatkan wajah gembira atau

sedih dan sebagainya. Ekspresi wajah tersebut bergantung pada banyak faktor,

diantaranya: usia, intelektual, sifat ras. Pada orang yang masih muda, kulit masih

elastis, sehingga sifat kulit masih fleksibel. Tetapi pada orang yang lebih tua sifat

elastisitas kulit sudah mulai berkurang maka kerutan akan menetap. Otot-otot kulit

kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan berikatan dengan periosteum,

tetapi juga berikatan erat dengan kulit kepala. Terutama pada venter anterior, dapat

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 29

Page 9: Musk Ular Is

menimbulkan kerutan-kerutan pada dahi. Selain itu kontraksi kedua venter frontalis

dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata atas. Hal ini dapat mengakibatkan

ekspresi wajah keheranan.

Sedang pada kulit wajah, m.orbicularis oculi berfungsi untuk menimbulkan

ekspresi kuatir. Musculus ini ada tiga bagian yaitu pars orbitalis (berfungsi untuk

menutup kelopak mata), pars palpebralis (berkaitan dengan reflek mengedip), pars

lacrimalis (untuk mengeluarkan isi air mata). Karena hubungan serabut-serabut otot

ini sangat erat sekali dengan kulit, maka dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier

pada daerah sudut lateral mata. Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya

terjadi lipatan yang permanent.

Ad. 2. OTOT-OTOT BADAN

Otot-otot pembentuk badan terdiri dari:

a. Otot punggung

b. Otot Perut

c. Otot Dada

d. Otot Pelvis

a. Otot Punggung

Otot punggung sejati terdapat dua buah yasng rumit susunannya, terletak disebelah

belakang yang terdiri dari musculus intervertebralis. Otot punggung sejati tersebut

dinamakan penegak batang badan dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak

tulang belakang. Biasanya otot punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder

yang sebenarnya termasuk otot-otot gerak atas maupun bawah.

b. Otot Perut

Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut (musculus rectus abdominis),

yang terletak dikanan dan kiri garis tengah badan (linea alba . Disisinya terdapat otot

lebar perut yang didalamnya terdapat otot serong luar perut (musculus oblicuus

externus) dan di lapisan dalamnya terdapat otot serong dalam perut (musculus

trasversus abdominis). Otot tersebut terentang antara gelang pinggul dan rangka

dada, merupakan sebuah penutup yang dapat merubah volume pada rongga perut.

Otot-otot tersebut dapat berkontraksi secara aktif sehingga dapat mempengaruhi letak

dan gerak rangka dada secara tidak langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.

c. Otot Dada

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 30

Page 10: Musk Ular Is

Otot dada dibentuk oleh otot disela-sela iga (musculus intercostalis) yang

mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun lekukan

sela-sela antara iga yang dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan fungsinya.

Selain itu musculus intercostalis juga berguna untuk penyempurna dinding thorax.

Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang dada dan tulang lidah. Adapula

yang melekat pada tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk gerakan

kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk menelan.

Otot-otot leher yang lain terletak didepan dan disisi tulang belakang dan sebaagian

melekat pada tulang rusuk bagian atas.

d. Otot gelang panggul

Terdiri dari :

Otot bokong besar (m. gluteus maximus)

Otot bokong tengah (m. gluteus medius)

Otot bokonh kecil (m. gluteus minimus)

Otot psoas yang melekat pada os coxa

Otot penegak selaput otot lebar (m. tensor fasciae alata)

M.gluteus ketiganya berfungsi dalam gerakan ekstensi dari extremitas inferior,

sedang otot psoas dan m. tensor fasciae alata berfungsi untuk gerakan fleksi dari

extremitas inferior.

Ad. 3. OTOT-OTOT ANGGOTA TUBUH

a. Extremitas Superior

Untuk anggota gerakan atas diperlukan otot-otot :

Otot Gelang bahu

Otot lengan atas

Otot lengan bawah

Otot tangan

Sebagian otot gelang bahu terentang antara rangka badan, tengkorak dan

gelang bahu. Otot-otot tersebut adalah :

Otot belah ketupat (m. rhomboideus)

Otot gergaji depan (m. serratus anterior)

Otot kerudung (m. trapezium)

Otot silang leher (m. sternocleidomastoideus)

Selain itu, untuk menggerakkkan lengan atas terhadap gelang bahu adalah;

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 31

Page 11: Musk Ular Is

Otot deltoid, terdapat disebelah superior lengan atas

Otot bulat kecil (m. caput breve bicep brachii), terdapat dibawah lengan atas.

Otot bulat besar (m. caput longum bicep brachii), yang berada di posterior m.

caput breve bicep brachii.

Otot yang terentang antara rangka badan dengan lengan juga penting untuk gerakan

abduksi dan adduksi extremitas superior, diantaranya:

- Otot dada besar (m. pectoralis mayor)

- Otot punggug lebar (m. latissimus dorsi)

Sedang otot yang membentuk lengan atas adalah :

- Otot fleksor, yang terletak di bagian depan

- Otot bicep brachii (m. coracobrachialis)

- Otot extensor, terletak di bidng belakang lengan atas

- Otot tricep brachii

Otot flexor (ketul) dan otot extenxor (kedang) tersebut juga dapat

menggerakkan lengan di sendi siku dan sebagian sendi bahu.

Otot penyusun lengan bawah berlekatan dengan telapak tangan dan jari-jari

dengan perantaraan urat-urat panjang yang disebut urat pergelangan tangan yang

melintang didaerah pergelangan tangan (aponeurosis palmaris) untuk menggerakkan

pergelangan tangan dan jari-jari, sedang otot-otot yang melekat pada os radius

bertanggung jawab menggerakan lengan bawah. Menurut letak otot dalam

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 32

Page 12: Musk Ular Is

hubungannnya satu sama lain, maka otot lengan bawah dengan pembatas os ulna dan

os radius dengan membrana osseanya juga dapat dibagi :

- Otot ventral sebagai otot flexor

- Otot dorsal sebagai otot extensor

b. Extremitas inferior

Dapat dibedakan :

1. Otot pangkal paha

2. Otot tungkai atas dan bawah

3. Otot kaki

1. Otot pangkal paha

Otot pangkal paha tersusun oleh otot yang sama dengan otot pelvis dan otot yang

melekat padaa os femuris dan gelang panggul, diantaranya :

a. Otot extensor terletak dibidang depan

- Otot kuadrisep paha (m. quadriceps femoris)

- Otot silang paha (m. sartorius)

b. Otot flexor terletak dibidang belakang

- Otot ramping (m.gracilis)

- Otot separuh selaput paha (m. semimembranus femoris)

- Otot bisep paha (m. bicep femoris)

2. Otot Tungkai atas dan bawah

Otot pada tungkai semuanya melekat pada kaki dan jari-jari kaki dengan perantaraan

tendon ( urat-urat panjang ), yang semuanya diikat di daerah pergelangan kaki.

Terdapat tendo yang terbesar yaitu tendo akhiles. Otot yang terdapat di tungkai.

a. Golongan depan

- Otot tulang kering depan (m. tibialis anterior)

- Otot kedang jari (m. extensor digitorium manus)

- Fungsi : untuk mengangkat ujung kaki dan meregangkan jari-jari

b. Golongan terletak di bidang luar

Otot sisi betis panjang dan pendek (m.peroneus longus & brevis fibularis)

Fungsi : untuk menggerakkan kaki keluara dari sendi loncat bawah.

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 33

Page 13: Musk Ular Is

c. Golongan belakang

Otot trisep betis (m. tricep fibularis) yang terdiri dari :

Perut betis (m. gastroenemius)

Otot betis (m. soleus)

Urat kering (tendo akhiles)

Fungsi : menurunkan ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga

untuk mengangkat tubuh diatas jari-jari kaki.

d. Golongan bawah

Otot ketul dalam pada kaki dan jari-jari kaki (m. flexor profundipedis et

digitorium pedis)

Fungsi : untuk menurunkan ujung kaki, membengkokkan jari kaki dan

menggerakkan kaki kedalam.

3. Otot Kaki

Otot-otot kaki pendek dan telapak kaki melekat pada jari-jari kaki

C. FISTOLOGIS OTOT ( MEKANISME KERJA OTOT )

Karakteristik otot adalah :

1. Exitabilitas, yaitu kemampuan dari jaringan otot untuk mengadakan jawaban jika

dirangsang atau dipacu

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 34

Page 14: Musk Ular Is

2. Conductivitas, yaitu sifat jaringan otot untuk menghantarkan suatu rangsang

3. Elastisitas, yaitu sifat jaringan otot untuk kembali ke bentuk semula jika kekuatan

yang ada padanya terhenti.

4. Viscositas, yaitu sifat dari jaringan otot yang mempunyai tahanan atau tekanan

5. Contraktilitas, yaitu sifat jaringan otot untuk memendek atau berubah tegangannya

jika mendapat suatu rangsang.

Sehubungan dengan fungsi otot sebagai alat gerak aktif , maka sifat yang terakhir

adalah terpenting, yaitu dapat kontraksi bila mendapatkan stimulus.

Otot sehubungan dengan fungsinya sebagai alat gerak maupun sebagai penghasil

panas, melakukan kerjanya dengan kontraksi, yaitu memendekkan otot, kontraksi otot

kan terjadi bila mendapat rangsang dengan kekuatan tertentu yang dikenal dengan nilai

ambamg. Agar terjadi respon, maka besarnya pacu minimal sama dengan nilai ambang.

Rangsang yang pacunya sama dengan nilai ambang disebut pacu liminal, sedang yang

kurang dari nilai ambang disebut subliminal. Kalau lebih dari nilai ambang dinamakan

supraliminal. Hukum “ All or Nothing “ berlaku, untuk kontraksi otot tersebut yang

artinya bila sel otot kontraksi maka akan melakukan kontraksi secara penuh, jika nilai

ambang telah tercapai, walaupun ditambah rangsang maka kontraksi tak akan bertambah,

sebaliknya jika rangsang kurang dari nilai ambang, maka sama sekali otot tidak

berkontraksi. Namun demikian kondisi pada waktu stimulus berubah maka kekuatan

kontraksipun berubah, misalnya sel otot yang baru diregangkan, diberi suplai makanan

cukup, dioksigenasi dengan baik maka kontraksinya lebih kuat dibanding dengan suplai

makan dan oksigenais yang cukup. Prinsip “ All or Nothing “ tersebut hanya berlaku

pada sel otot tunggal. Tetapi tidak berlaku pada segumpal otot ataupun organ otot

(kecuali otot jantung). Pada segumpal otot rangsang yang kuat juga akan menimbulkan

kontraksi yang lebih kuat. Perbedaan tersebut terjadi karena serabut syaraf motoris yang

didistribusikan ke otot. Setiap serabut otot tunggal dicabangkan menjadi seratus cabang

kecil yang masing-masing berakhir pada ujung otot tertentu yang disebut motor and plate

dan myoneural junction (hubungan otot- syaraf). Jadi satu serabut syaraf menginervasi

seratus serabut otot. Serabut syaraf motor tunggal bersama seratus cabang cabang serabut

otot membentuk suatu motor unit pada terminalnya. Suatu stimulus yang lebih kuat

mengasktifkan beberapa motor unit , dengan demikian menghasilkan kontraksi yang lebih

kuat bila dibanding dengan stimulus yang lebih lemah. Jantung merupakan suatu organ

yang mengikuti prinsip “ all or nothing “ karena struktur percabangan sel otot jantung,

maka setiap stimulus menyebar ke seluruh sel, mengaktifkan semuanya setiap waktu,

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 35

Page 15: Musk Ular Is

sehingga dapat dihasilkan kontraksi maksimum setiap waktu pada kondisi tertentu.

Kekuatan setiap kontraksi otot bervariasi dari waktu ke waktu tergantung beberapa

faktor:

- Intensitas stimulus

- Lemah kuatnya stimulus

- Besarnya beban yang diterima otot

- Panjang serabut pada awal kontraksi

- Panjang serabut pada aal relaksasi

- Kondisi metabolik yang menyertainya

a. Dasar Molekul Kontraksi

Proses yang menyebabkan pemendekan unsura-unsur kontraksi otot adalah

pergesern filamen halus dan filamen tebal. Sewaktu kontraksi, filamen halus dari

ujung berlawanan dari sarcomer akan saling mendekati, kadang-kadang filamen

tersebut saling menutupi.

Pergeseran pada waktu otot kontraksi dihasilkan dengan pemutusan dan

pembentukan kembali ikatan silang antara miosin dan aktin. Kepala molekul miosin

terikat aktin secara menyudut, menggeser miosin terhadap aktin secara memutar,

melepaskan ikatan dan menyambung kembali pada titik yang selanjutnya. Tiap siklus

pengikatan, pemutaran dan pemutusan memendekkan otot 1 %.

b. Langkah-Langkah Kontraksi

1. Pelepasan muatan dari neuron motorik

2. Pelepasan transmitter / asetilkholin paad lempeng ujung motorik / motor end

plate.

3. Pembangkitan potensial lempeng ujung

4. Pembangkitan potensial aksi pada serabut otot

5. Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran

6. Pembebasan ion Ca2+ dari reticulum sarkoplasma dan difusi Ca2+ ke filament

kasar dan halus

7. Pengikatan Ca2+ pada troponin C membebaskan daerah pengikatan myosin pada

aktin

8. Pembentukan iaktan melintang antara aktin dan myosin dan pergeseran pada

filament kasar, yang menyebabkan pemendekan.

c. Langkah-langkah relaksasi

1. Ca2+ dipompa kembali masuk kedalm reticulum sarcoplasma

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 36

Page 16: Musk Ular Is

2. Pembebasan Ca2+ dari troponin

3. Penghentian interaksi antara aktin dan myosin

d. Jenis-jenis kontraksi

Adanya kontraksi dapat dilihat dan dicatat dengan alat yang dinamakan kymograph

atau elektomyograf, sedang hasil gambarnya berupa kymogram (grafik) yang

mempunyai 3 fase, yaitu :

1. Fase kontraksi (memendeknya serabut otot)

2. Fase relaksasi (kembali memanjang seperti semula)

3. Fase Latent (merupakan fase sebelum kontraksi)

Secara skematis ketiga fase tersebut seperti tersebut pada grafik berikut :

Keterangan:

1) Fase Laten

2) Fase kontraksi

3) Fase relaksasi

Rangsangan biasanya datang pada otot secara berturut-turut. Pacu tresebut

tergantung pada fase tertentu , datang pacu kedua selanjutnya pacu ketiga dan

seterusnya. Berdasarkan proses tersebut, dikenal beberapa tipe grafik :

- Bentuk tunggal

- Bentuk tetanus tak sempurna ( klonus )

- Bentuk tetanus sempurna

Jenis kontraksi otot :

1) Kontraksi Isotonis, yaitu kontraksi yang melawan beban dengan mendekatkan

kedua ujung otot. Sehingga kedua otot sama-sama menghasilkan tonus otot

( otot mengadakan pemendekan ).

2) Kontraksi Isometris, yaitu kontraksi tanpa pemendekan yang nyata tetapi terjadi

penambahan tonus.

e. Energi untuk kontraksi otot

Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari ATP yang tersedia didalam serabut

otot. ATP dipecah oleh enzim ATPase menjadi ADP+P dan akibat pemecahan

tersebut akan menghasilkan energi. Serabut otot menyusun ATP dari reaksi :

ADP + P + E ----------> ATP

Serabut otot mempunyai mekanisme dasar untuk menghasilkan ATP secara

berkelanjutan. Proses tersebut memerlukan beberapa molekul tinggi :

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 37

Page 17: Musk Ular Is

1. Phosphocreatin yang terdapat dalam serabut otot dalm konsentrasi 5 kalinya

ATP. Phosphocreatin dipecah menjadi creatin dan phosphate.

Creatin + P + E ------------> ATP --------> kontraksi otot

2. Pemecahan Glikogen

Glikolisis merupakan sederetan reaksi kimia dalam sel untuk mengubah glikogen

menjadi asam piruvat. Selama perubahan energi kimia glikogen diubah menjadi

ikatan phosphate tenaga tinggi ( ATP ) yang dapat disimpan dalam otot.

Glikolisis terdiri dari :

- Glikolisis aerobic ( siklus kreb )

Glikogen + O2 --------------> CO2 + H2O+ E

- Glikolisis Anaerobic

Glikogen ------------> asam laktat + E

Energi hasil pemecahan tersebut kemudian digunakan untuk menyusun ATP

melalui pembentukan kembali phosphocreatin.

3. Oksigen yang berperan dalam oksidasi seperlima asam laktat menghasilkan

energi yang penting dalam perubahan empat perlima bagian asam laktat menjadi

glikogen. Demikian seterusnya.

f. Kelelahan otot

Bila otot mendapatkan rangsangan liminal atau supra liminal terus menerus,

maka pada mechanomiogram akan tampak bahwa fase laten menjadi lebih lama. Begitu

pula fase kontraksi dan relaksasi, amplitude atau tinggi kontraksi lebih rendah yang

berarti kerja otot semakin berkurang. Keadaan tersebut memperlihatkan kelelahan otot.

Kelelahan otot dapat diakibatkan karena:

1) Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energi utnuk kontraksi otot, seperti

glikogen dan sejenisnya.

2) Akumulasi hasil metabolisme karena kontraksi otot, seperti asam laktat. Asam laktat

ini menghambat motor endplate, akibatnya hantaran impuls dari syaraf ke otot

terganggu.Tetapi bila masih terdapat cadangan glikogen, maka otot tersebtu

masih dapat mengadakan kontraksi.

Coba anda perhatikan bila anda membawa beban pada salah satu tangan dengan posisi

abduksi, maka lama kelamaan akan terjadi pada lengan gemetar, kemudian merendah

perlahan-lahan….apa yang terjadi ??? ( meneketehe’ )

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 38

Page 18: Musk Ular Is

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 39

Page 19: Musk Ular Is

BIOLOGI 2005 NARZIES Page 40