30
Volume 18, No. 2) 2012 flmm/ Smdi [flaw MUKADDIMAH ISSN: 0853—6759

MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Volume 18, No. 2) 2012

flmm/ Smdi [flawMUKADDIMAH

ISSN: 0853—6759

Page 2: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis
Page 3: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

MUKADDIMAHjmm/ Sim? [5/51/77

ISSN: 08536759 Volume 18, No. 2, 2012

Mu/eaddiI/zabjllrflalftudi Mammerupakan jumzl akademik multidisiplincryang diterbitkan oleh Kopertais Wilayah III‘Yogyakarta. Mukaddimahterbit setiap semester, pada bulan Juni (N01. 1) dan Desember (No. 2)Artikel yang diterbitkanmeliputikajian Islamyang ditinjau dthi berbagaiperspektif, mulai dari komunikasi, rantropologi, pcndidikan, ekonomi,sosiologi, filologi, pendidikan, filsafat dan lain sebagamya. jurnal mididedikasikan kepadaakademisi, pakar dan pemerhati bidangkajian StudiIslam. Artikel yang diterbitkanharus berupa karya ofisinal dan tidak harussejalan dengan pandangan redaksi.

Mukada’imab: Jamal Studi 1:147): adalah jutnal terbuka yang versi wfitfi/eAnya bisa dibaca dan diakses secam gratis, sementara versi prinlvaut/bardmpj dapat diperoleh dengan menghubungi distributor di alamatemail: [email protected]. Sofi—fi/e keseluruhan artikel yangditerbitkan dapat diakses melalui Mukaddimah Open Access Journaldi http://mukaddimah.kopertais3.net

Dewan PenyuntingKetua: Casmini; Anggota: Al Makin, Aljmarul Qibtiyah, DadanMuttaqin, Moch Nur Ichwan, Noorhaidi Hasan, Sid Syamsiyatun,Syaifudin Zulu-i; Penyunting Pelaksana: Saptoni, Syaifudin Zuhri

KorespondensiMukaddimal): junta] Studi I514”!Koordinatomt Perguxuan TinggiAgama Islam Swasta(KOPERTAIS) leayah III Daerah Isflmewa YogyakartaJl. MarsdaAdisucipto 1) Yogyakarta 55281Telp/Fax: 0274689621/512474Email: [email protected]\Website: http://mukaddimah.kopermis§.net

Page 4: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

MUKADDIMAHfimm/ 527de 15/5177?

ISSN: 0853—6759 Volume 18, No. 2, 2012

DAFTAR ISI

EditorialIslam: antara Ide dan Institusi v—vii

Sejarah Memori dan Distingsi Identitas: PengalamanAgama Monoteistik dari Peradaban MesirKunoSh/mezz'KIM/mm Dru/2' 1637175

Mapping the Fate of Religions in the LateModernEra:A Theoretical SurveyAb/mzt/Alli/twin 1777205

Tasawuf RevolusionerMuhammad Zuhri[Flt/”illWqua/i 207228

Remarks on September Eleventh Uproar: AmericanMuslimNegotiating Religion, Politics, and Identity inthe United StatesRama [,I/fIMII/JII, ”Von/Mg Ugly/770m, 2’7 Ya/jya Wz/ayz 2297256

Artikulasi Pidana Islam dalam Ruang Publik:Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam diAmbon, Putusan Mahkamah KonstitusiN0. 19/PUU-VI/2008, dan Qanun Jinayat di AcehNV/{rm/WMI/ 2577278

Page 5: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Islam Kampus dalam Petubahan Politik Nasional:Studi Kelslaman Masjid Kampus di Yogyakarta214/}! Qadz'r 279—299

Akat—akat Radikalisme Islam dalam Tafsit Ff Zilil al-gur’in Katya Sayyid QutbZ1mg} Nadia 301 7323

Page 6: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

ARTIKULASI PIDANA ISLAMDALAM RUANG PUBLIK:

Tinjauan Pofitik Hukum Islam atas Kasus Rajam diAmbon, PutusanMahkamah Konstitusi No. 19/PUU-

VI/2008, dan Qanun Jinayat di Aceh

NutrohmanFa/m/tm @11171’17/1 111111 I 'l111%71717,

[31111117311111 15/11/17 Aligm' 571171111 C11117111g D1111? [51111111111151

1101/: 11g:1‘111”1'/2006@)1/1/100, 1'0. 111

AbstractT/Je~ [111/17di11ggkf11tbe11' 11f 11711111113111 11011171 /o be 171711712» (J 1111 110/1017 [1111/

71/131011 [1117 7101 lie 119111111111 from [/110 pub/1'1: 74/1111 111? /11/1) 011911710175

railed 11/ [be 6118 11f //.7(’ 1111111? I'm/4731111111113; 1177a” 11/[10 11151? 711/11110711'0f1061111711111 111116 11711/ [/17 yaw/11f 017m. Pancasfla 1'1 11 111111'01/11/ 155136516111

$7017 117

Me 1711/7/11~ 5011513, 111 1711111171111 10 11116.1 I‘e/a/Pd f0 [/11 I‘D/60’ 4/} 1‘6/{g/(111 7'11 l/W

[111491731 be/wem f/R’J‘L’ mm. 177/! 1117/11/11 diff/1131f //160171{\‘ 1111 1‘

1711/1/11; 1! 11/311 11‘1'171/1'7712re‘1‘ 1171’ (tX'l‘é’fll (1f 711197117 11/11/1711. 1'111177'1111/ A1111“ 1111111)

been 1111171111711 777 Me [1715/71 177 @1115 of #1101115 11]" Ibo/7171.1" qf 11/111111}:

L1117/ (Fiqh Siyisah}

[Para/511111111 bangra 1177 ygjak 471/111 111111/‘111kmu 177117y1111’11111511/1111 11g111m1

[flak ”II/ugh” dipim/ka/ 11111711 J‘e/ea/i (11111 17111173 1711/7/11; P111111 111171

beam/k Iiegdm mam d11"1171711.rk1111, 111111 d1111 arm 11_V]>1'1m1'_)'1117g 11711171'77/

$11111 1171‘ Per/1111711, 711er1-A211_;.'1117g meagiflgz'flkm/ befiMé 111311121 .rek/r/w;(/1111 @1171”, 17/67‘ek131111g ”7677;1[11171111/(27' [ifllilllk 171311111 11g1111111. I’M/k:11161yé177ba/a111 kWh/11 mpz'rmz' 1711‘, 11710711117111?)19111112111111 1917113111(111111111111711/60/qg1'771’g11r11. 711/1111”7177111111711191111’21117.11/11171/11/1 [1011' 117111111431 111‘17k71/1111'

Page 7: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan PolitikHukum Islam atas Kasus Rajam

413mm; (la/am mmg/mb/z’k. [It/)empgmam/ab aim; kiwi/J fer/€111?denganIzpqya A‘e/mg/mz ”warIx/am di Jada/[aria dab/72via/{gar/jkn/m‘zkcm15/47/71,

Illa/72517021 pig/mm [I/am, [la/m7] mung pub/[K3, kt’mz/dI-m/ dimm/iyixbenign/1km? fearipa/Z'l‘ik [Wk/w; [J/w/z (ff/€177 Siyasah).]

Kata Kunci: Politik Hukum Islam, Ruang Publik, hukuin pidana

A. PendahuluanMemjnggirkan agama sematavmata hanya penjadi urusan privat

dewasa ini dinilai fidak realistis bukan hanya untuk masyamkat religiusseperti Indonesia tapi juga untuk bangsarbangsa lain di dunia. RoyClousider, sebagaitnana dikutip oleh Bcnyamin F. Intan mengatakan “2'!

if :1 ”gt/7 to f/Jimé 11m; #76 pub/11‘ domain [I m’lm‘a/ LI/JO/If Iv/{gio/z. ’1 Artikulasiagama dalam ruang publik di Indonesia bisa ditelusuri sejak para_/é;/r//zdmkgfaz‘/Jeltr dalam merumuskan dasar dan idcologi negara. Parapcndiri bangsa ini sejak awal tampaknya menyadari bahwa agamatidak mungkin dipisahkan sama sekali dari ruang publik. Pada saatbentuk negara mau dirumuskan, ada dua arus aspirasi yang munculsaat itu. Pertama, mereka yang menginginkan bentuk negara sekuler,kedua, mereka yang menghendaki bentuk negara agama. Untukmenjembatani kedua aspirasi ini, muncullah Pancasila sebagai dasardan ideologi negara. Dengan Pancasila, Indonesia tidak bermaksudmenjadi negara sekuler murni, tapi juga bukan negara agama. DenganPancasila, Indonesia tidakperlu membersihkan ruang publik dan unsuragama, karena agama sesuai dengan sila pertaina justru incsti menjadisumber spiritualitas bangsa ini.2 Oleh karena itu persoalannya bukan

' Benyamin F. Intan, ”Pancasila and PublikReligion,” 777: ja/(érm‘a P041. 22 Juni2011.

2 Menurut Masdar Fand Mas’udj, dengan Pancasila Indonesia bukan negaraIslam tap1 negata Islami, karenamenjadjkanKeruhananyang Maha Esa (muhid/lsebagailandasan spintulnya, Kemanusiaan yang adil dan beradab (lemma/471M mum) sebagailandasanmoralnya, Persaruan (ale/Dumb) Indonesia sebagai acuan sosialnya, Kerakyatanyang dipimpin olch hikrnah kebijaksanaandalam pennusyawaratan/ perwaflan (mamsebagai acuan politjknya, Keadilan social bagi selui'uh takyat Indonesia (zi/wda/n/y‘sebagai tuiuandan muaranya. LihatMasdarFaiidMas’udi, “IslamIndonesia vs NKRI”,makalah disajikan dalam rangka bedah buku “Syai‘ah UUD 1945: Pei-spekrif Islam,” diUIN Sunan Gunung Diati Bandung, Kamis 30 Juni 2011‘

258 >K lllflkdtldima/J, Vol. 18, N o, 2, 2012

Page 8: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

apakah agama bisa diarfikulasikan dalam ruang publik, tapi bagaimanadan sejauhmana artikulasi agama dimungkinkan dalam ruang publiksehingga agama bisa difungsikan sebagaj faktor pemersatu bukanpemecah bangsar’y

Pertanyaan diatas juga bisa ditujukan terhadap agama Islam.Sebab, Islam, seperti halnya agama pada umumnya, juga tidak mungkindipisahkan dari ruang publik. Islam bukan semata aqidah tapi meliputisyatiat. Islam bukan hanya iman tapi juga amal. Namun, tidak semuaarnkulasi Islam dalam ruang puBlik cocok dengan konteks Indonesia.Ini disebabkan katena arfikulasi Islam dalam ruang publik disampingtidak mnggal juga bisa berubah dari waktu ke wakrui Kalau artikulasiIslam dalam ruang publik dipcrsempit atau dibatasi pada syariat atauhukum Islam, maka pertanyaannya adalah syariat atau hukum Islamyang bagaimana yang cocok diarn'kulasikan di ruang publik Indonesia.Menjmbang artikulasi hukum Islam di ruang publjk ada hubungannyadcngan politik hukum Islam atau fikih lazily/J, maka pertanyaan di atasakan lebih jelas kalau dijawab dari perspektif politik hukum Islami

Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, artikulasi hukumIslam atau syariat dalam ruang publik terus menjadi wacana yang tidakhcntiihentinya disuarakan oleh sejumlah kalangan sejak awal masakemerdekaan,Orde Lama, Orde Batu sampai zaman reformasi dewasaini.4 Secara juridis, artikulasi Islam dalam ruang publjk dipcrjuangkanmelalui Lransformasi hukum Islamkc dalam hukum publik sedang secarasosiologis, hal itu bisa diamatimelalui penggunaan simbol, jargon, atauatribut keIslaman.

‘ Sebanyak 70% dam responder: yang disurvei oleh hatian Kompas pada tahun2005 menyemjuibahwa agama berpotensi menjadifaktor pemecah bangsa. LibatElwin'l‘obing , “Religious Intolerance and Indonesia’s Future,” The [Marla Pom 16 Agustus2010.

‘ Pada awal kemcrdekaan masalah mi sempat diperdebatkan sccal‘a terbukadalam Sldaflgkonstimantepada tahun 1959.Masalah ini1uga memadi salah sam penyebabtenadmya pemberontakanDarul Islam (DI) atau NII (Negai'a Islam Indonesia), GerakanNII terus menjadigerakan laten padamasa Orde Batu. Pada masa taformasi, suara yangretap menginginkan kembalinya PiagamJakarta juga muncul di tengalrtengah upayaamandemen UndangiUndang Dasar 1945. Im semua merupakan wujud dan anikulasiIslam dalam ruang publik yang dimalmaibeibeda-beda di kalanganumat Islam sendin.

uMé/ka/k/i/m/r, ’01. 18, No. 2, 2012 2K 259

Page 9: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan PolitikHukum Islam atas Kasus Rajam

B. Jaminan dan PembatasanAItikulasi Agama dalam RuangPublikArtikulasi berasal dari kata army/aim”, menurut bahasa adalah

I‘M uu‘tz’mz (If L’Af)!"t’.fiil{g an idea, q/i'v/i/gq m- [/1 13/13 Iva/”(AW sebuah aksi untukmengekspresikan ide, petasaan dan sebagainya dalam bentuk kata—kata).Jadi, artikulasi agama dalarn ruangpublik mencakup idc, perasaan, gagasanyang diekspresikanke tuang publikmelalui katarkata. Dalam tulisan ini,arfikulasi akan diberi makna yang lebih luqs, tidak semata kata~kata tapimencakup semua bentuk ekspresi termasuk implikasi dari katarkata itu.

Sebagai bangsa yang mengakui bahwa kemetdekaannya adalahberkat rahmat dari Allah yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia sebenarnyamenyadari bahwa agama tidak mungkin dilepaskan dari kehidupanmereka. K0nsfitusi Indonesia sejak awal mengakui bahwa kebebasanwarga negamuntuk menganut suatu agama dan beribadah sesuai denganagama dan kepercayaannya hams diJindungi oleh negam. P2153129 UUD1945 mengatakanbahwa “negara berdasaratasKetuhanan yangMaha Esa(ayat 1) danmenjatnin kemerdekaanfiapAtiap penduduk untuk memelukagamanya masing~masing dan untuk bcribadat menurut agamanya dankepetcayaannya (ayat 2).”

Setelah UUD 1945 mengalami amandemen, pasal 29 ini tidakberubah. Kebebasan untuk menganut dan beribadahmenurut againanyabahkan diperkuat dengan sejumlah pasal lain. Pasal 286, misalnya,menyatakan bahwa sedap orang bebas memeluk agama dan beribadatmenurut agamanya (ayat 1). Setiap orangberhak atas kebebasan ineyakjnikepercayaan, menyatakanpikii'an dan sikap, sesuai denganhati nutaninya(ayat 2). Setiap omng berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul danmengcluarkanpendapat (ayat 3). Menurut pasal 28i ayat 1, hakberagamaadalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaanapapun.6Jadi secara teoritis artikulasi against dalam ruangpublik mendapatjaminanyang amat memadai daIam kons‘nmsi Indonesia.Against apapunyang tumbuh dan berkembang di Indonesia memiliki kescmpatan yang

5 OAfl/‘d Admrzrem’ Lear/251‘} Dial/Mag, blm. 57" Teks pasal 28i UUD 1945 betbunyi sebagai benkut: Hak untuk hidup, hak

unruk tidak disiksa, hak kemetdekaan pikiran dam hati numni, hak bemgama, hakuntuk ridak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum danhak untuk ridak dimntut atas dasar hokurn yang bcrlaku surur, adalah hak asnsinianusia yang ridak dapat dikumngi dzlzm keadaan apapun (ayat 1 pasal 280

260 K AIL/Kimk/Mza/J)Vol. 18, NO. 2) 2012

Page 10: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: 'I‘injauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

sama untuk diartikulasikan dalam ruang publik. Scpanjang artikulasidiartikan sebagai ekspresi dalam bentuk kata—kata yang diungkapkandalam ruang privat sebenarnya tidal: ada pembatasan sama sekali sebabsebagaimana dikatakan dalam pasal 286 ayat (1) bahwa “setiap orangberhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikixan danSikap sesuai dengan hati nuraninya.”

Namun, pada saat axtikulasi juga diinaknai sebagai Cksptesi yangmuncul cli ruang publikmaka ekspresi itu bisa bermasalahdan karenanyamemerlukan pembatasan. Menui'utPasal 28) ayat 2 UUD 1945 ekspresiagama boleh dibatasi oleh undang~undang dengan maksud untukmenjamin pengakuan clan serta penghonnatan atas hak dan kebebasanorang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai denganpertirnbangan moral, nilairnjlai agama, keamanan dan ketertiban umumdalam suatumasyaxakat yang demokratis. MenurutNicola Colbran, pakarhak asasi manusia dari Norwegia, sebagaimana dikutip olch Teeriono,kebebasan againa yang bersifat ekstcrnalinemang bisa dibatasi oleh limahal, yaitu:

[Warm/flame)” rrjén' M Mm 72gb; nf may i/zdiI/tz/w/ to embryo) a wig/m lured027 hit or bar 0111/; v/an'm 77);} ii a LD/iJ'll/lefl/Id/ my); My! zlr [MM izwz-der/{gab/emm’[ndiwlri/i/e. Extcr/zalfl'eedam or; the ot/Jerbum’. re/alm M l/M [Li/my f0 o/mn’z‘ rc/Zgiambalk/3' and bowi/{g [a lifi/itafiam‘. Bzmd 011 f/M III/er/mdimzz/fCaz/512ml cancer/41g Civila/zr/ Pafizim/Rig/m, 1/74fieedo/fl top/21mm re/igz'wz JIMIZ/ an]; by .rzr/gfac‘l lo {imitafz'wzi

pmz'nbcd if; [my 1'11 wzler lap/171m {7 ) [WM/L2 Jam“ {3) fix/717k om’w; H) [Wk/[labaa/ll). (4)]ml7/ZX: 771072111: mm’ (5) f/irjl'z/zda/flmm/ .x‘ Q," await-i7

Dengan disahkannyaUndang—Undangnomor 12 tahun 2005 yangberisi ratifikasi atas Internafional Covenant on Civil and Political Rights(ICCPR) maka lirna hal yang bisa membatasi exspresi agama sudahtercantum di dalamnya. Pembatasan i111 dimuat dalam Pasal 19 ayat 3.

Namundctnikian, dalam ptakteknya kebebasan dan pembatasandirnaknai secara betagam, bahkan kerap menimbulkan konLroversisebagaimana akan dipaparkan dalarn tulisan ini. Ini disebabkandisamping karena sedap agama, termasuk agama Islam, bisa ditafsirkansecara berbedarbedaoleh pemeluknya, juga karena tidal; semua tafsiragarna cocok dengan situasi dan kondisi tertentu.

7 Testnono, “Inhibiting Freedom of Religion,” dalam http://Islamlib.com/en/article/nilnblfingifreedom-ofireligion diakses 6 juli 2011.

Malawi/limb, Vol. 18, No. 2, 2012 K 261

Page 11: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajarn

C. Artikulasi Hukum Islam dalam Ruang Publik IndonesiaHukum Islam atau fikih, secara gatis bcsar bisa dibagi dua yakni

fikih ibadah (lam fildh muamalah. Salat, puasa, zakat clan haji scmuanyamasuk katagon fikih ibadah. Sedangkan fikih mu’amnlah dalam arnluas mcliputi, fikih munakalmt (perkmvinan), fikih mawans (kcwansan),fikih iinayat (pidana) serta fikih muamalah dalam arti scmpit yangmencakup hukum perikatan seperti jual beli, sews menyewa, gadai dansebagainya. chua icnis fikih ini. melalui beragammadzhnb yang dianutdan berkembang di Indonesia, sebenarnya sudah diartikulasikan ataudiekspresikan dalam ruang publik. Secara tcrbuka, fidak ada umat Islamyang dihalangi dalam menjalankan ibadah salat, puasa, zakat dan haji.Ketentuaniketcnman dalam fikih munakahat maupun fikih nmwarissudah diakomodjr dalamUndangrundang Pctkawinan (UndangiUndangN011 Tahun 1974) maupun dalam Kompilasi Hukum Islam (InstruksiPresidenNomor 1 tahun 1991). Adapun yang mcnyangkutfikihjinaym,maka ienis~jcnis kcjahatanyang dibicamkan dalam fikih inj pada dasarnyasudah diakomodir dalam undangiundang Indonesia Larangan terhadappencurian, perjuclizm) perzinahan, penggunaan obat—obat terlarang(naxkoba), minum arak, yang dikenal dengan lima M (ma/Mg, ”mi/7. Mada/1,madm‘ dan ”ii/mm): bahkan sudah lama diterixna sebagai bagian dari budayabangsa.

Namun, problem yang muncul terkait artikulasi fikih jinaya:sebenarnya bukan pada jenis kejahatannya Itu sendiri, tapi lebih padasanksi yang 21an diberikan terhadap pelakunya. Misalnya, apakahhukuman potong tangan masih layak atau cocok untuk diterapkan bagipencuri? apakahhukuman rajam (dilempar dengan barn sampai man) ataudera masih relevan untuk diterapkan di Indonesia? apakah omng yangmuItad masih layakmendapat hukumanmad? Dcngan kata lain persoalanyangmuncul di Indonesia terkait fikih jinayah adalahmcnyangkutcksprcsieksternal dari sebuah paham atau keyakjnan agama, bukan sebaliknya‘Diskusi berikut adalah beberapa persoalan kontroversial terkait eksespelanggamn atas satu ketentuan yang tetap.

1. Hukuman Rajam diAmlumKasus rajam di Ambon jelas merupakan salah satu \vujud

artikulasi Islam (pidana Islam) dalam ruang publik. Bagaimana proses

262 MC illu‘fdtl’¢/ffl1d/J, Vol. 18, No. 2, 2012

Page 12: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik I‘Iukum Islam atas Kasus Rajam

dan kronologi sampai terjadinya eksekusi rajam atas Abdullah (bukannama sebenarnya), dimuat dalam sejumlahmedia massa seperti harianKompas, Pikiran Rakyat dan majalah Gama Kompas pada hm Karnis17 3161i 2001 memuat benta berjudul: “ a’far Umar Thalib: I-IukumRajam di Ambon, Penegakan Syariat Islam”, yang memberitakanbahwa Laskar Jihad Ahlus Sunnah wal Jamaah telah mengeksekusiatau melaksanakan hukuman rajam pada salah satu anggotanya padaakhir lVIaret 2001. Dikatakan bahwa pelaksanaan hukuman rajam irumerupakan kelanjutan dari pemberlakuan syariat Islam di Ambonyang diikrarkan oleh umat Islam Ambon sejak tanggal 4 Januari2001. Menurut Ja’far, ikrar 4 Januan disepakati setelah sejumlah tokohIslam mengadakan sebuah pertemuan untuk menegakkan keamanandan syanat Islam. Pertemuan itu sendiri diprakarsai oleh Ketua MajelisUlarna Maluku, H. Sanusi, dan Kapolda Maluku. “Pabg tidak ada duabelas kolompok yang ikut pertemuan tersebut. Dan itu berarti seluruhMuslimin di Maluku terwakjlj,” ujamya. “Setelah ikrar 4 Januari yangdibacakan di hadapan kaum Muslimin ch depan Masjid Raya AlrFatahAmbon, maka umat Islammelalui poskovposko jihad yang ada di sana,ada lebih clan 120 posko jihad yang mewakili kampung, mulai melakukangerakan upaya pemberantasan kemaksiatan, prostitusi, miras, narkoba,pencuxian, dan sebagainya,” kata Ja’far.MenurutJa’far,pada saat gencar—gencarnya Umat Islammelakukangerakanpemberantasan kemaksiatantersebut, terjadilah peristiwa perzinaan atau lebih tepatnya pemerkosaan.Perkosaaan itu dilakukan oleh seorang anggota Laskar Jihad tethadappembantu rumah tangga wanita di Kampung Diponegoro berusia 13tahun‘ Setelah pelaku ditangkap, kemudian terjadilah intflrogasi dan yangbersangkutan mengakui perbuatannya serta meminta ditegakkannyahukum Islam.

Menurut Ja’far, scbagai pangljmaLaskar Jihad melihat keteguhanpelaku seperti itu, dixinya sempat berusaha agar yang bersangkutandflepaskan dari hukum rajam tersebut tentunya melalui hukum syanat.Karena pelaku statusnya sudah menikah, dalam hukum syanat, pezinaseperti itu dirajam yakni dilempari batu sampai mad. Ja’far meljhat, didalam hukum syariat memang ada ketentuan hukum yang menysbutkanbahwa bila seseorang itu dimduh berzina hatus dibuktikan dengan salahsatu dari dua jalan. Pertama,pengakuanpelaku sendixi. Tetapi pengakuan

,szkaddl’fimh, VOL 18, N0. 2, 2012 K 263

Page 13: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nutrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

sendiri ini bisa gugur hukumnya ketika dia mencabut pengakuannya.Kedua,kefika dia tertangkapbasah denganempat saksi yang menyaksikansendjri terjadinya perzinaan.

“Kalau empat saksi ini telflh disumpah dan memang dia orangyang dipercaya di depan mahkamah syatiat, maka tidak perlu adanyapengakuan si pelakul Maka hukum pun harus ditegakkan.”8 Sebagaimanaakan dijelaskan nann pada bagian analisa, penegakkanhukum syariat versiLaskar Jihad ini bermasglah dilihat dari sistem hukum yang berlaku diIndonesial Atas perbuatannya ini, Ja’far Umar Thalib sempat diadili diPengadilanNegeri Bogor.

2. Gugm‘an ,éeMab/eamab Komz‘itmz‘ ale/J Sag/amKira~kira tujuh tahun setelah kasus rajarn di [\mbon, di tingkat

nasional, artikulasi Islam, khususnya pidana Islam di ruang publik jugadiangkatmelaluigugatan (Malian/review) kepadaMahkamahKonstitusi.Pada tanggal 24 Juni 2008, scorang buruh bernama Suryani yangberalamat cli kampongTubui desa Wafinginkurung, Serang, Banten,mengajukanji/dizizz/ review atas UndangrUndang Peradilan Agamakepada lVIahkamah Konstitusi terkait dengan kompetensi PeradilanAgama di Indonesia. Suryani mengajukan permohonan pengujianmateriil Pasal 49 ayat (1) 9 Undang—UndangNomor 7 Tahun 1989 tentangPeradilan Agama,yang kemudiandiubaholeh Undang~Undang Nomor 3Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang—UndangNomor 7 Tahun1989 tenmngPemdilan AgamabesertaPenjelasan pasal tersebut tethadapPasa128e ayat (1), Pasal 28i ayat (1) dan (2) serta Pasal 29 ayat (1) dan (2)

Undang—UndangDasa: Negara RepublikIndonesiaTahun 1945, denganalasan antara lain sebagai berikut:

11 Bahwa hak dan/atau kewenangankonsitusionalyang dimjliki8 Lihat http://Www.geocities.com/arumbaikole/kompas170501.htm?20104

diunduh 4 Agusrus 2010" Bunyi pasal 49 ayat (1) adalah sebagaj berikut: ”PengadilanAgama bertugns

dan berwenang memen'ksa,memums, dan menyelesaikanpctkal‘a di tingkat pettama211mm orangiorang yang beragama Islam di bidang: perkawinan,waris, hibah, \vakaf,zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syan’ah. Adapun pcnjelasannya menyatakan:“PeradjlanAgamamerupakan salah saru badan peradilanpelakukekuasaankehakimanuntuk menyelcnggarzkanpenegakan hukum dan keadilan bagi rakyat pencari keadflanperkara terrcnru antara orangiomng yang betagama Islam di bidang perkawinan,wags,wasim, hibah) wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari’ah.”

264 MMAr/mddir/m/J, Vol. 18, No, 2, 2012

Page 14: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

oleh Pcmohon selaku perorangan warga negara Indonesiadalam permohonan ini adalah hak untukbebas memeluk agamadan beribadat menurut ajaran agama Pemohon, sebagaimanayang tclah dinyatakan dalam P215211280 ayat (1) UUD 1945 yangberbunyi, “fr/mp 072mg baby." meme/71,42 agwm [lam lmflmdd/ wmmwfagammgyd. ”j/mc'lo Pasal 28i ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi,“Ha/é [zmggama add/a1) Ind: (7111.97lflll/lll.v‘fq)r'flll<§7[Ma/c: dapal silk/Hwy(la/am kmdamn apnpmf’. Ayat (2) berbunyi, “56122sz omit? bar/wk.behw dan'per/a/émnymg éeiu‘zfiz/ diJ‘inM/Iza/gfam; (Ix/‘rm‘apqzwm {in}:

bar/Jule mmdapalkan pm/illzlngmz [films/qt) peflrzkitm/ymg [Im’zj‘ézf

d/Jkflmz'wlzf z'lszzlza‘a Pasa129 ayat (1) yang berbunyi, “Ngum[zerdm'ar a/m' Kelli/Jdllfl/Z Yang Aldfm Em’i Ayat (2) berbunyi,“Nag/1m wely’nmzfl kmiem'ekam/ Imp-Zia)? paid/(did: [mm/s mmze/Iz/c

agamg/yza mail/(gimmill‘g dmz Hum/a belibadul WWI/(I‘ll!di/aqyu 2/1121

kepen'qyammya Zf/f’Bahwa pemohon sebagai peroranganwarga negara Indonesiaberpendapat bahwa pemberlakuan Pasal 49 ayat (1) Undang—Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yangkemudiandiubah oleh Undang»Undang Nomor 3 Tahun 2006tentang Perubahan Atas UndangiUndang Nomor 7 Tahun1989 tentang Peradilan Agama pada pasal yang sama besertapenjelasannya, adalah bertentangan dan atau tidak sesuaidengan amanat konstitusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal286 ayat (1), Pasal 281 ayat (1) (Ian (2) serta Pasal 29 ayat (1)dan (2) UndangrUndang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945. Karena hak dan/atau kewcnangan konsitusionalpemohon untuk “bebas beragama dan beribadat menurutajatan agama” agar dapatmenjadi umat beragama yangbenmansempuxna dan mencapai tingkatan mkwamenurut ajamn agamaPernohonyaitu agama Islam, telah “112)";ng’ oleh negaxa melaluiUndang—Undang tentang PetadilanAgama tersebut.Bahwa di dalam ajaran Agama Islam, selain diperintahkanmenialankanhukum agama (ya/721!) Islam secara perdata untukperkarahukum rumah tangga (pctkawinan), 1mm, HIM/1, Il'quf;{ax/€111, z'zgfaq, Mating/1b dan perdagangan (ekonomi), sebagaimanayang relah ditegakkan Pcradflan Agama Indonesia; Al-Qur’an

,Mméaddizw/L Vol. 18, N o. 2, 2012 9K 265

Page 15: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tlnjauan PolitikHukum Islam atas Kasus Rajam

juga memerintahkan umat Islam untuk menjalankan hukumagama (JD/midi) pidana untuk perkara pelanggaran pidana.Sepcrri yang dlfirmankan Allah SWT dalam AlrQut’an, yangsalah sat-u contohnya terdapat pada Surat Al—Maidah ayat 38,yang artinya: “741kb/akziyng ”mm/17’ ([dfl pvrwm/zaIUW/Ig ”MI/(7117,

finial/(glad) Zngzm kfld/Iaziya (Maggi) lfld/HJZZIZ [mgi (€Dfl_)’fllig mew/w[fa/aka” dam A‘K/Jlggzzi .rz'kmmz dar/Al/a/r. Dali AllahMal/m Per/€51.11]

[agi [M0/74 By'akmlm ”.

Maka, menurut pemohon, Undang—Undang tentang PeradilanAgama khususnya Pasal 49 ayat (1) besetta penjelasannya, telah merugikanselutuhumat Islam (termasuk juga Pemohon). Karena telah dibatasi dalamhal menegakkanhukum agama (syariat) Islam secaramenyeluruh (kifflzh),sepertiyang telah di perintahkanAl—Qur’an dan AliI—Iadits sebagai sumberutama ajaran agama Islam.Atauberpotensimerugikan umat Islam, karenaapabila umat Islam sebagai komunjtas sosialmenjalankanperintahAllahSW/T scbagaimana telah difirmankandalam AlrQur’zm (al‘Maidah ayat 38)tetsebut di atas, maka pasti akan djanggap menegakkan ‘hukum di atashukuml’ Sesuai atutan hukum yang masih berlaku di Indonesia sampalsaat ini, hal tersebut akan dianggap sebagai ‘pelanggaran hukum? Jadi,jelaslah bahwa menurut pemohon, ketentuan UU Peradilan Agama diatas, sangat nyata telah merugikan dan atau berpotensi merugikan haklionstitusional Pemohon dan seluruh umat Islam di Indonesia [I’asal286 ayat (1)/'It/m‘0Pasal 28i ayat (1) dan (2)]7111470Pasa129 ayat (1) dan (2)UUD 1945) unruk bebas menjalankanagamanya dan beribadatmenurutajaran agamanya itu. Dalatn arti: menjalankan hukum agama (syariat)Islam secara menyeluruh (/eqffah) sebagai benmk ibadahl

Permohonanfltdzliz/lreview oleh saudara Suryani yang bermaksudmencari landasan hukum bagi pelaksanaan syariat Islam yang terkaithukum publik, seperti pelaksanaan rajam, 111i djtolak oleh MahkamahKons‘dtusi. SembllanHakim Konstitusi yaitu, Jimly Asshlddiqie sebagaiKetua merangkap anggota, Moh. Mahfud MD) HM. Arsyad Sanusi,Muhammad Aljm, Hl Harjono, Maruamr Siahaan, H.A.S. Natabaya,I Dewa Gede Palguna, dan H. Abdul Mukthie Fadjar, masingimasingsebagai anggota pada harijumat tanggal 8 Agustus tahun 2008, dengan

266 >K Ala/earlz/z'mw'), Vol. 18, No. 2, 2012

Page 16: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

sepakat menolak permohonan ini.“

3. Hukuman Raj/m; diQammjinglat/lwbKira~kira sembflan tahun setelah tcrjadinya eksekusi rajam

di Ambon, atau kira~kira satu tahun setelah hlahkamah Konstirusimenolak permohonan Suryani yang bermaksud mencan landasanbagi pelaksanaan syafiat Islam terkait hukurn publik, tepatnya pada 14September 2009,Dewan PerwakilanRakyatAceh (DPRA)menyetujuidiberlakukannya sebuah kanun yang memungkinkan orang berzinadihukum rajam. Pasa124 ayat (1) draft qanunyang disahkan oleh DPRAim monetapkan hukuman 100 kali cambuk bagi pelaku zina yang belummenikah dan ‘hukumanrajam bagi pelaku zina yang sudah rnenikah.’11

Qanun Jinayah ini bermasalah karena balk pemcrintah Acehmaupun rakyat Aceh sendiri banyak yang menolak. Pengesahan kanunini diwarnai Oleh gelombangunjuk rasa yang pro Inaupun yang menolak.“Kita temp mempettahankan hukum rajam tidak masuk dalam qanun,”kata Wakil Gubernux Mahamlnad Nazar. Menurut Nazar, qanun yangdisahkan tersebut masih bisa ditinjau kembali oleh rim kecfl yangdibentuk pemerintah dan legislatif sesuai kesepakatan rapat Panmus.“Semua peraturan yang telah disahkan memang Vvajib dijalankan olehpemerjntah.Tupi posisikita tetap menolakqanun itu, apalagi ini disahkanjuga dengan catatan,” tukasnya. Aktivis sipjl di Aceh jugamenuntut plhflklegislatif mermnus ulangQanunJinayat sesuai dengan nilairnilai universalIslam dan HAM (Hak Asasi Manusia), serta memastikan harmonisasidengan berbagaj peraturan perundang—undangan. Mereka juga 111cmintaketerlibatan ulama, intelektual dari perguruan tinggi, penegak hukum, danpraktisi hukum, serta masyarakat sipil termasuk kelompok perempuan‘Sementam Muhanadi dari PKS menyatakan poinrpoin Qanun Jinayatyang telah disahkan tidak bisa diganggu gugat lagi.12

“' Lillat Purusan MahkamahKonsnrusi nomor IQ/PUUJ'I/ 2008 yangdibacakan secara terbuka pada tanggal 12Agustus 2008‘

” Lihat http://www.lbhaceh.org/Beritai'l‘erkini/acelyberlakukanihukum-rajam-massaipro-danikontra-berunjukirasalmnl (d1akses 19 july 2011).

12 Mid, blur juga httpz//acehpedia.org/QanunijinayalLAcell dmkscs 19 julj2011.

Jill/,(mdziZfl/a/J,Vol. 18, N01 2, 2012 ;K 267

Page 17: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

D. TinjauanPolitik Hukuxn Islam (Fikih Syimb)Bellfroid mendefinisikan poliuk hukum atau rer/nym/flflk sebagai

proses pembentukan m (Minx/[11w (hukum positif) dari 2Z1; vofllz'tMIIdI/M

(hukum yang akan dan harus ditetapkan) untuk memenuhi kebutuhanperubahan dalam kehidupan masyarakat‘ Menurut Mahfud MD,politik hukum juga mencakup pengerrjan tentang bagajmana politikmempengaruhihukum dengancara melihat konfigm'asi kekuatan yang adadi belakangpembuatan dan pencgakanhukum.Juga mempettjmbangkanetik hukum, baik buruknya, adjl Lidaknya, atau cocok tidaknya ketentuan—ketentuan hukum itu bagi masyarakat yang bersangkutan,karena hal ituada hubungannya dengan ditaati atau tidaknya hukum m1 dalam suatumasyarakat.13 Itulah sebabnya, menurut Daniel S Lev, politik hukumiru merupakan produk interaksi di kalangan elit politik yang berbasiskepadaberbagaikelompok dan budaya. Ketika elit politjk Islam memfljkidaya tawar yang kuat dalam interaksi politik, pengembangan hukumIslam dalam suprasttuktux politik pun memfliki peluang yang sangatbesar dan sebaljknya.14 Pada masa penjajahan Belanda Hukum Islamhanya dipandang sebagai hukum apabfla diresepsi ke dalam hukumadat. Menurut teori yang dikenal dengan teori m‘e/n‘z'e ini, hukum Islamdapat berlaku apabila telah diresepsioleh hukum adat. Artinyamenututteori yang dikembangkan oleh Van Vollenhoven (1874 — 1933) danCS Hurgtonje (1857 — 1936) mi) hukum Islam baru bisa diberlakukankalau ia sudah bisa diterima oleh masyarakat sebagai kesadaran hukummereka. Meskipun teori ini mendapat reaksi keras dari Hazairin denganmenyebutnya teori “Iblis”15 namum teori ini sebenarnya mendapat

‘3 Suhartono,Kmfigmzm'Pa/it/k[la/z Legh/m‘i Huh/2m Ir/am d/ [mic/min (5'71th Kq/im/fer/lung Poxltiflimri 177/9177 M llama/(117 [fa/cm; Pumper/ell] [Jo/Zn}: IIIIAEIz/‘flj, httpt/ /\vwwbadjlag,net/data/ARTIKEL/\\'/ACAN:\%20HUKUA"/0201SLAM/KONFIGURASIO/oZOpolitlk‘VoZOdan%20legfislasi.pdf (djakscs tanggal 7 Oktober 2010).

H Partal l\Iuslim tidakpernah mencapai 21 “/0 dati suara pemilihnas1onal, Padatahun 1955 , Masyumi hanya memperoleh 203 "/0, sememara NU dalam dua kali penulu, 1955 dan 1971, hanya mendapatkan 18 ”/27 suara, ardnya total suara partaiMuslim tidakpernah mencapaimayoritas. Pada pemilu tahun 1955 total suara panai Muslim 43,9 “/0

semcntara pada pemilu tahun 2004 total suaranya 38,3 Qinlihat James ].FOX “ Futurestrategy for the Prosperous Justice Party,” Tbeuhiku/m Porn 27 Juli 2005,

'5 Mid.

268 >K Mmém’r/m/ub, Vol. 18, N0. 2, 2012

Page 18: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan PohfikHukum Islam atas Kasus Rajam

pembenaran melalui scjurnlah fakta sosiologis.‘6Politik hukum Islam atau {jg/a]ab J'bar‘ww/z, pada dasarnya juga tidak

berbeda dengan politik hukum pada umurnnya. Ia berisi kebijakan atauammn yang dianggap bisa membawa kebaikan, kcadilan clan kemaslahatanbagi masyarakat. Sebab Iglj/Lb’fl/J diartikan sebagai upaya mendatangkanmaslahatuntuk umatmanusia sejalan dengan syariat (lm/bz'rmql‘i/ZZI [1/- ‘z'bid21/51 lug/‘4? [I/d'bd?‘ ‘2)417 Kata sejalan bisa dimaknaisejalan dengan teks secaraliteral atau sejalan dengan semangat atau tujuan syariat. Itulah sebabnya, dalam gym/x tidak selalu teks syara dijadikan acuan. Sebab, gird/{7 jugsdideflnisjkan sebagai segala upaya yang akan menjadikanumat manusialebih dekat kepada maslahat dan lebih jauh dari mafsadat, meskipunupaya iru tidak dijelaskan secara tersuratoleh Rasul maupun oleh \Vahyu18Objek kajian 19/551211) ylmriiyya/J menurut Abdul Wahab Khallaf adalahadalah sistem dan perundang—undangan yang djrumuskanoleh para pakaruntuk menggambarkan suatu negara. Sistem dan perundang—undanganitu dikaji untuk melihar apakah sistem dan aturan yang dibuat sejalandengan prinsip—prjnsipagama, apakah sistem dan aruran yang dibuat bisamendatangkan maslahat bagi umat manusia, apakah sistem clan aturanitu cocok dengan kebutuhan masyarakatnya.”

Oleh karena itu pada saat hukum Islam, khususnyapidana Islam,diwacanakan dalam ruang publik atau diupayakan agar dixnasukkankc dalarn hukum publjk, maka ia mesti menerima konsekuensi untukdikritisi oleh publik perihal kesesuaiannya dengan prinsiprprinsip

‘6 Survey yang dflakukanoleh Pusat Studi Agama dan chudayaan (TV/lie Cm!”jar XII/{11' of RI/égiorz and Ctr/111)?) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada awal Tahun 2009terhadap 250 Takrnir Masjid di wjlayahjakarta menemukan hanya 31 % dam merekayang seruju Indonesia mcnerapkan pidana Islam, Sisanya 56 0/0 tidal: setuju dan 13 ”/0

lidak menjawab. Lillat Irawmy \Wardany, “City mosques reject Islamic formalization ,“The jz/km‘tu P041, 30 Januan' 20091 Sementara pada tahun 2007, survey yang dflakukanoleh TheWallid Institute dan Indo Barometer terhadap 1200 respondcn dan 33 provinsimenemukau bahwa 88 0/0 respondcn tidak setuju digunakannyacara kekerasan unrukmanghukum atau mengatasi perbuatan Immoral. Lillar ” RI Muslims remain tolerant:Poll,” 'llll/rjwéar/aPay], 22 Juni 2007‘

‘7 Ahmad Fatlli Bahantsi, a/Jgju—m/J ulEli/m’ém/I/f lg‘mi’a/z' a/Jli/umgj‘J/I, tanpatahun, hlm, 61.

1x Ibn aliQayyim Jauzryah>fl/-T/JII)"I/q 11/7] lukmgjjm/Ifl a/~_Yz:w3'al7 a/«Sjwi/jsz/I,1961,hlm. 16.

W Abd alrW'uhabKhallaf, a/xl'QJJa/r aflfij’arfiwfi aw HAVE/Mam a/anI/tw/w/a/r 4/,II/JJ/i/zjja/J [/fS) 14 "lm d/-D/m‘/zzr_z) 21/1 32a: MILK/Ia/g/gj'zdr 1m a/nrl/Ia/jy‘ywl,Kairo, Dar aliAnshar, 19774

Afghan/{12771516,Vol 18, No. 2, 2012 >K 269

Page 19: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohrnan: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajarn

agama, kesesuaiannyadengan kebutuhan dan kemaslahatanmasyarakat,khususnya masyarakat Indonesia. Klaim tentang kesesuaiannya denganprinsip agama, kemaslahatan dan kebutuhan masyarakat tidak bisadflakukan secara otoriter oleh satu pihak saja. Oleh karena itu padasaat Sobti Lubis}U sekjen FPI (Front Pembela Islam), dalam salah satupidatonya di muka umum menyerukan agar pengikut Ahmadiyah dibunuh, dengan alasan pengikut Ahmadiyah telah sesat, murtad dankarenanya halal darahnya menurut pidana Islam, maka seruan ini bisadikritisi atau ‘ditolak. Sobri Lubis maupun FPI tidak bisa secara otorjtermenerapkanpidana Islamini dalam konteks Indonesia. Betulkah pengikutAhmadiyah telah muxtad dan berulkah menurut prinsip agama, orangmurmd mesti dibunuh? Kalau orang murtad boleh dibunuh apa artinyakebebasanagama yang dijatnin oleh aliqu’an?Apakah membunuh orangmuxtad bisa dibenarkan dalam sistem hukum di Indonesia?Kririk jugaditujukan pada saat hukmnan rajam benar—benaxdilaksanakan atau sekedardiwacanakan. Bahkan kalaupun hukuman rajarn berhasil dimasukkandaIam petundangrudangan di Indonesia, maka perundang—undangnitu masih mungkin diuji oleh Mahkamah Agung atau oleh MahkamahKonsrjtusi.

Dalam mengomentari kasus rajam di Ambon, KH UmarShihab, salah satu Ketua klajelis Ulama Indonesia, misalnya,mengatakanbahwa “Pemberlakuan hukuxnIslam itu harus mengikutisatu mekanisme undang—undang yang disahkan oleh Negara.”Argumentasinya, menurut Umar Shihab, karena dalam al~Qur’anyang diperintahkanmenegakkan hukurn adalah pemerintah sebagaipemegang kekuasaan. “Hukum Islam harus berdasarkan hukumyang disepakati,” katanya. Hal senada diutarakan Prof Drs. AsmuniAbdurtahman dari IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. MenurutAsmuni, dalam memberlakukan hukum Islam, aturannya hatus jelas:“pemerintahnya harus Islam, pezinanya diproses, dan dipuruskan olehmajelis hakim.” Prof. Dr. Syechul Hadi Permono, pakar hukum Islamdari IAIN SunanAmpel, Surabaya, memberikan solusi yakni “kalau mauOtonomi dalaln bidang hukum, setidaknya adaWilayah yang berdaulatdanwa/gyy/ mil/7',” ujarnya. Itu sebabnya, Syechul menganjurkan, bila hukum

3" Bagus BT Saragih, “Uncheked Hate Speech ‘Exacerbates Intolerance”, T/Ie

fm’mrm Poll. 14 Februari 2011.

270 >K I‘lhkddl/fflla/J, Vol. 18, No. 2, 2012

Page 20: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

Islam diterapkan, harus dikolaborasikankc dalam KUHP yang berlakusebagai hukum positif di Indonesia.21

Jadi, kalau djljhat dari tinjauan politik hukum, eksekusi rajam diAmbon mcngandung beberapa kekeliruan antara lain. Pertama ia tidakdilakukan oleh pemerintah sebagai pcmcgangkekuasaan. Kedua, ia tidakdiputuskan oleh majlis hakimyang diangkat oleh pemefintahan yang sah.Dan keflga, hukuman rajamitu sendiri belum diakomodjrdalam KUHP(Kitab Undang—Undang Hukum Pidana) yang berlaku sebagai hukumpositjf di Indonesia.

Kritikdan kecamanterhadap eksekusi rajam diAmbon, tampaknyamengzilhami Suryani, seorang buruh yang berasal clan Serang, Banten,untuk mengajukan fill/227271 review kc Mahkamah Konstjtusi. Tujuannyajelas, yakni mencari landasan hukum bagi pelaksanaansyariat Islam yangterkait aspek publik seperti hukuman rajam. Suryani menemukan celahpada Peradilan Agama atau lebih tepamya pada kompetensi peradflanini yang diatut dalam pasal 49 ayat (1) UndanngndangNomor 3 Tahun2006. Mengapa pasal ini perlu direview? Sebab pasal ini membcrikankewenanganpada peradilan agama untuk memenksa dan mengadflj hal—

hal yang terkait dengan syarjat Islam namun hanya yang terkait aspekprivat. Akibamya, aspek publik dari syariat Islam sepern perzinahanberikut hukumannya tidak bisa diadili oleh pengadilan ini. Padahalmenurut Suryani, penerapan syanat Islam baik yang privat maupunyang publik, disamping menjadi prasyarat bagi orang Islam yang maumcnjalankan Islam secata kqf/a/J juga merupakan bentuk ibadah yangdijamin oleh konstitusl. Ringkasnya, menurut Suryani, pasal 49 ayat (1)UU No.3 Tahun 2006 bertentangan dengan sejumlah pasal dan ayat dalamkonstitusiyang membenkan jamjnanbagi warga negara Indonesia untukberibadah sesuai dengan kepercayaan masing»masing. Oleh karena itu,agar pasal inj tidak bertentangan dengan pasal—pasal dalam konstitusi,Suryani mjnta agar kewenangan Peradjlan Agama di tambah denganjalan merubah pasal ini.

Sembilan hakim Blahkamah Konstitusi dalam putusannyasepakat untukmenolak permohonan Suryani dengan berbagai alasanterutama karena lVIahkamah Konstitusi bukan mcrupakan pan/2N

2‘ Calm nomor 24, 30 April 2001. Dlakses melalm http:/hmwgeocities,com/a1‘umbaikole/gatra040501.htm?20104l

J'l/tsz/il/mgb, VOL 18, No 2, 2012 K 271

Page 21: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

[ago/afar tapi hanya figs/12m [QgZJ‘/atoitzz Artinya, IVIahkarnah Konstitusitidak berwenang menambah rumusan undang—undang yang dibuatoleh Iembaga Iegislatif, tapi hanya berwenang menghapus ayat ataupasalipasai dalam undangvundang yang dinilai tidak sejalan denganpasal atau ayat yang textuangkonstitusi SehinggapermohonanSuryaniagar Peradilan Agama ditambah wewenangnya untuk mengadili kasusyang terkait pidana (/z’mgwl) tidak bisa dikabulkan. Alasan Iain yangdigunakan oleh Mahkamah Konsntusi adalah bahwa Indonesia bukannegaxa agama yang hanya didasarkan pada satu agama tertenru, Indonesiajuga bukan negara sekuler yang sama sekali tidak memperhatikanagama dan menyerahkan urusan agama sepenuhnya kepada individudan masyarakat. Indonesia adalah negara yang benKeruhanan YangMaha Esa yang melindungi senap pemeluk agama untuk melaksanakanajaran agamanya masing-masing. Dalam hubungannya dengan dasatfalsafah Pancasila, hukum nasional harus menjamin keutuhan ideologidan integrasiWflayah negara, serta membangun toleransi beragamayangberkeadilan dan berkeadaban.

Jadi, kalau pada alasan pertama Mahkamah Konstimsi seolahmenyarankan agar usulannya ditujukan kepada Iembaga IegisIatif yangberwenang merumuskan undang—undang, maka dalam alasan keduaMahkamah Konstitusi seolah mengingatkan, bahwa kalau pun usulanitu disetuji oleh lembaga Iegislafif, penambahan wewenang PeradilanAgama masih bisa diuji dari sisi kesesuainnya dengan konstitusi. Dalamkonteks Indonesia,Mahkmnah Konsntusi seolah mengambil peran daIammemainkan .rgj/iM/J J/lel‘gqyw/y di Indonesia. Sebab 19/585111 (poIitik hukum)yang sejalan dengan konstitusi Indonesia pada dasarnya merupakan377575412 J/JarZara/7.

Seperti tidak terpengaruh oleh kegagalan ji/dipz'a/ review keMahkamah Konstitusi yang diajukan oleh Suryani, Dewan PerwakflanRakyat Aceh (DPRA) dalam sidangnya pada bulan September2009 mengesahkan sebuah qonun (sejenis peraturan daerah) yangdidalamnyamemuatpasal yakni pasal 24 ayat (1) yangmemungkinkanorang berzina dihukurn rajam. Dalam draf qanun yang disahkan, pasal24 ayat (1) menetapkan hukuman 100 kali cambukbagi pelaku zina yangbeIurnmenjkahdan hukuman rajam bagi pelaku zina yang sudah menikah.

32 Lihat Putusan Mahkamah KonstirusiNome: 19 tahun 2008.

272 m AIMkudc/z'ma/J, Vol. 18, No. 2, 2012

Page 22: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nuttohman: Tinjauan Politjk Hukum Islam atas Kasus Rajam

Saat mengesahkan qanun ini, tidak ada fraksi yang ikut hadir dalampersidangan yang secara eksplisit menyatakan keberatannya. HanyaFraksi Demokrat yang menyatakan keberatannya sccara implisit.Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, FraksiPartai Keadilan Sejahtera, Ftaksi Partai Bulan Bintang, Fraksi PartaiAmanatNasional, Ftaksi Partai Bintang Reformasi, dan Fraksi Gabunganmenyatakan setuju memasukkan klausul rajam sebagai hukuman bagipelaku zina yang telah menikah. Dari delapan Fraksi di DPRA, hanyaFraksi Demokrat yang menolak secara implisit‘ dengan Lidak membenpandangan umumnya tentang hukum rajam tersebut. Dalam pandanganyang dibacakanYusrizal Ibrahim, Fraksi Demokrat hanya meminta agarbunyipasal24 yang mengatur soal zina diubah. Demokrat menyarankanagar Qanunjinayat dapat disesuaikan dengankondisi Aceh dan Indonesiayang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara. FraksiDemokrat mengusulkan agar hukuman yang tercantum dalam Pasal 24ayat (1) diubahmenjadi 10 kali cambuk dan denda 100 gram emas murniatau hukuman penjara 10 bulan.23

Qanun ini, meskipun sudah disahkan oleh lembaga legislatif ditingkat propinsi tetap menyisakan sejumlah masalah sebagai berikut.Masalah panama adalah bagaimana menyelaraskan qanun jinayah inidengan tuntutan HAM. Masalah kedua bagaimana menyelaraskan qanunini dengan hukum nasional. Boleh jadi orang Aceh akan mengabaikantuntutan HAM internasional dengan segala konsekwensinya. Akantetapi qanun jinayah yang dibuat di Aceh Lidak bisa keluar dari koridotUndang—undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh,sebagai kelanjutan dari ditandatanganinya perjanjian Helsinki, sertatidak bisa kcluar dan konstitusi dan sistem hukum nasional Indonesia.Memang, berdasarkan pasal 235 ayat 3 Undang-undangnomor 11 tahun2006, pemerintah (pusat) tidak bisa lagi membatalkan qanun denganalasan perundangan yang lebih tinggi. Akan tetapi pcmerintah masihbisa membatalkan qanun dengan alasan kepentingan umum (pasal 235ayat 2a) yang pengcrtiannya bisa amat luas. Sesuai dengan perundang—undangan, Mahkamah Agung juga bisa mengnji qanun (pasal 235 ayat3 UK No 11 tahun 2006 dan pasal 31A UU No.3 tahun 2009). Hal lain

3‘ http://www.lbhaceh.otg/BetiraTerkini/aceh-bei‘lakukanihukum-raiamimassaiproidanikomra~be1‘un1ukirasahtmldiakses 19 juli 2011.

.I'I/Ikdzl'z/zfiizzh, Vol. 18, No, 2, 2012 >K Z73

Page 23: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

yang perlu dijngat adalah bahwaperlindunganHAMdisebut secara tegasbaik dalam UU nomor 11 tahun 2006 maupun dalam perjanjianHelsinkitahun 2005 serta undangrundangnomor 39 tahun 1999 tentang Hak AsasiManusia dan undang fundangnomor 12 tahun 2005 tentangPengesahanInternational Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). Acuanini (ICCPR) juga yang digunakan dalam perjanjianHelsinki. Point 1.4.2perjanjian Helsinkimenyatakan : Th5 lquirlalflre (gf 14ml? will redrqfl Ills leggy]

undeforAveb 017 the 5111']:qu [/14mzz'ixermlprz'm‘lp/m'qf biz/mm Hgllfi‘ a_rp1'ozddnafii'm [be Uriz'tede‘z‘omIntermlimmlCar/mam? 01/ Civil and Pollflml Rzglm 471d 071

Eran/Will; 506ml and Gilli/ml Rig/113‘. Kalau hal ini tidak diperhatikanmakaqanun jinayah bisa mengalami bl/mrlfl‘sebagaimanapernah digambarkanoleh Kirsten E. Schulze.24

Dalam kaitan dengan qanun jinayah, saya berpandangan bahwaqanun ini sebenarnya masih bisa dipertanyakan keabsahannya. Parapendukung qanun ini tidak bisa semataqnata menggunakan pasal 234undangrundang nomot 11 tahun 2006 yang menyatakan bahwa dalamhal rancangan qanun yang telah disetuji tidak disahkan oleh gubernurmaka akan menjadi sah dengan senditinya setelah jangka waktu 30 (tigapuluh) hari. Padahal, sepengetahuan saya, gubernurAcehmemangbelummenyetujuinya.Oleh karena it'u cam yang terbaik adalah mengembalikanqanun itu kepadaDPRA (Dewan Perwakilan Rakyat Aceh) untuk djrevisidan disempurnakan.

Menurut hemat saya, bagian penting yang perlu direvisi adalahketentuan tentang hukuman rajam (hukuman man bagi pezina dengancara dilempari batu). Saya percaya bahwa tidak ada orang Islam yangmembolehkan perzinaan. Zina bukan saja haram tapi termasuk dosabesar yang sanksinya di akhirat amat berat. Oleh karena im, orang Islamyang benar—benar menghayan ajaran agamanya mestinya tidak akanmelakukan perbuatan yang terkutuk ini terlepas ada atau tidak adanya

2’ Kirsten E.Schulze dalam tulisannyayang betjudul “A jumble of purposes ofsyanah law 111 Aceh” mengajukan pertanyaan apakah pada level nasional syari’at Islamseialan dengan konstitusi Indonesia? Dalam prakteknya boleh jadi muncul kasus yangdiadjli oleh MahkamahSyari’ah diAceh,kemudiansetelah bandingke tingkat kasasi akanketemudenganMahkamahAgungyang menggunakanhukum na sionali JikaMahkamahAgungbersikukuhmenggunakanvaliditas syan’ah ia akan mengabaikanhukumnasionaldan jika yang tetjadi sebaliknya makapenerapan syari’at Islam diAceh tidal: lebih hanyasekedar tulisan diatas kettas. Lillat T/Eajukarta Parr, 19 April 2002.

274 m MMmdz/fma/J,Vol. 18, No. 2, 2012

Page 24: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

ancamanhukuman dalam undang~undang duniawi. Akan tetapi andajkamperbuatan yang melanggar susila mi akan dijadikan sebagai tindakankriminal, maka penanganannya hams hati—hati karena beberapa alasan.

Pertama, sanksi rajam atau hukuman mati tidak disebut dalamal—Qur’an. Kedua, selama perzinaan itu tidak dilakukan secata terang—terangan, zina cenderung menjadi persoalan privat. Ketiga, ketentuantentang sanksi bagi perbuatan zina masuk kategoti muamalah dalamarti luas yang bisa berubah sejalan dengan pcrubahan waktu dan tempatsesuai dengan kaidah fiqih lag/ywwr a/—a[}kim bi fag/15931117? a/flzmz'm/y 1mul-am/éz'm/x. Keempat, bagi mereka yang berpandangan bahwa hukumanrajammerupakan ketentuan yang gal/J ’1' yang tidak bisa bcrubah merekamesti ingat bahwa hukum Islam secara umum bisa dibag—i dua yaknihukum Zak/M dam hukum wan/’2'. Kalau hukum luk/z'fi tetkait dengantingkatan beban yang dijamhkankepapamukallaf, sepertj \Vajib) mubah,haram, hukum wad? terkait dengan kondisi tertentu yang menyertajhukum taklifl, seperti syarat, sebab atau penghalang. Dalam situasi dimana suatu ketentuan hukum Zak/z]? tidak bisa dijalankan karena belumterpcnuhinya unsur—unsur dalam hukum wadZ maka umat Islam tidakwajib menjalankannya. Banyak contoh yang bisa dikemukakan dalamkaitan mi. Haji, adalah kewajiban bagi semua orang Islam, tapi kalausyaratnya belum terpenuhi atau ada penghalangmaka kewajibannya bisagugur atau textunda.

Dalam kaimn ini segala ketentuan perundangan yang menghalangihukuman rajam di Aceh bisa dilihat sebagai may/4272f gar? (penghalangsyara’). Oleh karena itu uxnat Islam diAceh tidak perlumemaksakandinmenjalankan hukuman rajam ini. Hukuman rajam bisa diganti dengansanksi lain yang sejalan dengan perundangiundangan yang berlaku diIndonesia.25 Singkamya, diflnjau dari J’g'yim/J x/mr‘mw/J, ekpresi pidanaIslam dalam bentuk hukuman rajam tidak sesuai dengan kebutuhanumat Islam sendiri dan tidak membawa maslahat bagi bangsaIndonesia.

E. KesimpulanAgama, termasuk Islam, pada dasarnya tidak mungkin23 Nurrohman, gamut! ][/74)11/J ym‘m’ III/km” Nada/751k Pmk/mm/[ka Farma/uwi

Hu/éum II/am dz'x/ueh, wmwacehmsdmrexom, tanggal 11 Januan 2009.

il/lzzkaddimak, Vol. 18, No. 2, 2012 7K 275

Page 25: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Polink Hukum Islam atas Kasus Rajam

dipinggirkan semata—mata menjadi urusan privat. Sehingga padadasarnya ddak ada ruang publik yang netral sama sekali daripengaruhatau unsur agamal Akan tetapi pada saat agama mau diartikulasikandalam ruang publik, maka ia tidak bisa dieksprsesikan SCbEbflS*bebasnya. Ia mesti diikat dengan sejumlah pembatasanipembatasanagar ia ddak menjadi faktor pemecah bangsa. Tidak semua sanksldalam pidana Islam bisa diartikulasikan dalam ruang publik diIndonesia, sebab dl antara mereka ada yang ddak sesuai dengankebutuhan masyarakat Indonesia dan karenanya kalau dipaksakanndak membawamaslahatRajaIn adalah salah satu bentuk sanksidalampidana Islam yang tidak bisa diberlakukan di Indonesia.

Umat Islam perlu mengembangkan paham Islam yang lebihinklusif agar tidak tcrjadi konflik balk horisontal maupun yernkallMeskipun sebagian syariat sudah menjadj keyakinan umat Islam,namun dalam ekspresinya di ruang publik, ia harus slap diuji clandiperdebatkan secara luas. Umat Islam mesfi mengembangkan ijtihadscbagaimana didefinisikan oleh Fazlur Rahman: “fill/MdMINI lie multiple@[farf q/A f/Jz'flkmg mil/d5— 101m ”diam/[y bZ/fl’)‘ flag/I other, Md mm: [Miter f/umo/lm' 2'71 mn'am army — t/Jm‘ wig/r071! eat/7 oflmr [/1 0pm dram qf debm‘e , rem/Zingeventual/j ' in an overall callimym‘?“

Umat IslamdiAceh kiranya perlumewaspadaiterhadap politisiasidan formalisasi syatiat yakni upaya menggunakan syariat Islam hanyauntuk kepentingan politik dengan lebih menitikberarkan aspek formalketimbangisi sehinggasubstansiatau iyaqirid syanatnya sendjri senngkalimalah diabaikan. Penetapan syariat Islam yang dipaksakanmelalui jalurformal struktural tanpa didahuluioleh adanya kesadarandan penenmaanmasyarakathanya akan menjadikan syanat Islam itu sebagai hiasan diataskcrtas saja.

3“ Fazlur Rahman, “Islam challenges and opportunies” dalam Alford TW'elchand Piers Cachia (ed), Elam: Paxi Inf/Heme (MdPrev/It Ural/1mg (Edinbrugh: EdinbrughUniversityPress, 1979), 111m. 325.

276 >K I‘ll/KiddCIIWZH/J)Vol‘ 18: No. 2’ 2012

Page 26: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

DAFTAR PUSTAKA

Bahantsi,Ahmad Fathi, a/Jz’yimfi aHz'rmf/jw/ifi .Syar/‘afz’ a/JI/n/Ilgya/J, tanpatahunl

“Eksekusi Rajam Untuk Penzina di Ambon,” di l1ttp://WW\V:geocities.com/arumbaikole/gatr2040501.htm?20104, diunduh tanggal 4Agustus 2010 Fox, James J., “ Future strategy for the ProsperousJustice Party,” 777: fakarlzl Part, 27 juli 2005.

Intan, Benyamjn F.,”I’ancasila and Public Religion,” Tbejaxémm P057, 22Juni 2011.

“Ja’far Urnar Thalib: Hukum Rajam cli Ambon, Penegakan SyariatIslam” di httpz//Wmv.geocities.corn/arumbaikole/kompas170501.htm?20104,Kornpas 17 Mei 2001.

Jauziyah, Ibn al—Qayyim, a/vT/Jm’i/q a/Jfir/ewagw/j/i al-JgflBJ/ (Ilijjr’ar’gjyalj,1961.

Khallaf, Abd aLWahab, 1117597357}; al-S/iarfig’a/I um fl/-Nz';fiw aZ-Dmu/gjyabfll-II/ilfijz’j/fl/Jfi 5/9” ’7?” al-Dmlzfifig/zz/J 1mY—K/JJrf/zygb11M 71Mi/fl/yat, Kairo:Dar al—Anshar, l977l

Mas’udi, Masdar Farid, “Islam Indonesia vs NKRI,” ”inky/ab disajikandalam rangka bedah buku “Syarah UUD 1945: Perspektif Islam,”di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,Karnis 30 Juni 2011.

Muchsin, sztri/Jz/irz' H”kl/m Ir/z/m Ted/[1027]) Parka/7712621754”III/km):Alina/mghttp://Www.ditpertaislnet/annualconference/ZOOB/dokumen/KONTRIBUSI—%20HUKUM%20lSLAMa'nuchsinpdf diaksestanggal 7 Oktober 2010.

Nurrohman, “Qanun Jinayah versus Hukum Nasional: ProblematikaFormalisasiHukum Islam di Aceh”, wwwacehinsn'tutefiom.

Putusan MahkamahKonstitusi nomor 19/PUU—VI/2008.Rahman, Fazlur, “Islam Challenges and Opportunies”, dalam Alford

T.Welch and Piere Cachia (eds), [Ila/fl: Pm? [ll/[HNIL‘E and Pram]!Chm/[6448, Edinbrugh: Edinbrugh University Press, 1979.

Saragih) Bagus B.T, “L’nchekcd Hate Speech ‘Exacerbates Intolerance”,leejakurmPam 14 Februari 2011.

.rwzzkaddimz/k, Vol. 18, No. 2, 2012 >I< 277

Page 27: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

Nurrohman: Tinjauan Politik Hukum Islam atas Kasus Rajam

Schulze, Kirsten E., “A Jumble of Purposes of Syariah Law in Acch,”T/Jefalémm P047, 19 April 2002.

Suhartono, “Konfig‘umsi Politik dam Legislasi l-Iukum [slam di Indonesia(Sum-uKajian tentangPositivisasi Fikih Muamalah dalam PerspekdfPolitik Hukutn)”, httpz//\V\V\Vib;1dilag,net/data/ARTIKEL/WACANAU/020HUKUMO/oZOISLAM/KONFIGURASI%20pohdléVoZOdan‘VoZOlegislasipdf.

Testtiono, “Inhibiting Freedom of Religion,” http://lslamlib.com/en/article/mhibiflng—freedomrofrreligion

Tubing, Elm, “Religious Intoleranceand Indonesia’s Future,” TbgfméarlaPall, 16 Agustus 2010i

Wardany, Irawaty, “City Mosques Reject Islamic Forinalization,“ Thejméar/a Part, 30 Januari 2009.

278 X [\IM/(zadz/z'r/zd/D,Vol. 18, No‘ 2, 2012

Page 28: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

PETUNJUKUNTUK PENULIS

Artikel yang dikirim harus memenuhi kritetia berikut:*2k

>§<

Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau lnggris.lsi artikel terdiri dari 6.000-10.000 kataArtikel harus mencantumkan abstrak yang terdiri dari 2007300 katadan 375 kata kunci artikel.Narna lengkap penulis disebutkan pada halaman awal artikel dandisertai identitas institusi penulisKutipan dimlis dalam bentuk foonote dan daftar pustaka harusmengikun' model penulisan yang digunakan Mukaddimah: JurnalStudi Islam. Ketika satu sumberpertama kali dikutip, maka informasilengkap tentang kutipan harus disebutkan: nama penulis, judul,tempat terbit, penerbit, tahun terbit dan nomor halaman yangdikutip. Sumber yang mengulangdata yang pernah disebutkanpadakutipan sebelurnnya dimlis denganmenyebutkannama pcnulis, tigaatau 4 kata judul awal sumber, dan nomor halaman yang dikutip.Mid. digunakanjika kutipan disebutkan secara berurutan, sementaraopal, clan [omit tidal; digunakan.Contoh:Footnote:

1l\/li.r<:ea Eliade (ed), The Engr/qpezlz'a of Relggz'ofl, vol. 8(NewYork: Simon and Schuster, 1995), hlm. 18.

2Norman Daniel, II/flffl and [be W/m‘ (Oxford: OneWorld Publications, 1991), hlm. 190.

3lVlircea Eliade (ed), T/Je Engr/opedzfi, hlmi 119-30Daftar Pustaka:

Eliade,Mireea (6d,), The Engr/opedz'a q/ Re/zgion, vol 8, New York:Simon and Schuster, 1995.

Daniel, Norman, II/am and five Wm, Oxford: One \‘Cr’orld

Publications, 199lr

Istilah bahasaArab yang belummenjadi kata serapan dalam bahasaIndonesia harus ditransliterasidengan mcngikutipedoman transliterasiyang digunakanMukaddimah:Jurnal Studi Islam.File artikel djkjrim ke [email protected] dalam format.doc, .docx atau .rtf,

Page 29: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Translitetasi Hurufb : y..- dh: ; g : .b 1 : Jt : .4 r : J z : b in : ,9

th : .4 z 2 j‘ : E n — Q

i I C S : 9” gh: E W : s‘ h ‘ C sh : 3» f : a h : .akh: c .5 : an Cl : é ’ Z Jd : : d uh k : J y 2 5

Vméal dull dflmgnonrlmzd (panjang) : a ;_ i : f u : ’_

dengan mad 5 : I; _1 7“,, 13 : 9idobelvokal : 21y =,.; aw: 9;

B. Note1) Kata yang diakhir dengan fa” mar/712mb (L) boleh ditulis

dengan/atau tanpa “h”; namun jika kata tersebut merupakanbagian dari sebuah istilah khusus maka, [5’ marszfa/J ditulisdengan “t”.

2) a/g'f/im (J!) dimlis 4/, ; jika menjadibagian preposisi,maka 41/55

[0711 ditulis 7—.

3) Ayat dalam Al—Qur’an dimlis berdasarkan 51mm bacaan.Misalnya:Kata da/am kalmm/lmb Mia/"fl Will/2;:3.9.3.? I a/J/an/J atau Lib/9J2!

54,11 Eng—Lu 2 517m! al—Baqam/J, bukan 517ml) zI/-Baqam/J5.:Lo_1L19 Lad? J49! : 51/7! aha/21ml?1m7727in21/]

[4);]! 14/7QMF’477.‘

dub.” Leak. :J'i 09”” 9241431; bukanj‘d gym/m—61/4203

9;? 5.9 X 91-11” mm : {Mi/21201 Y—kili/zz/ [5? ny’bafl/I, bukan(Md/2'16 a/‘lez'tik A? I‘:Z}'b_fl/7.

Page 30: MUKADDIMAH - Digital librarydigilib.uinsgd.ac.id/2790/1/Mukadimah Jurnal Studi...makalahdisajikan dalamrangka bedahbuku“Syai‘ah UUD1945:Pei-spekrif Islam,” di UINSunanGunungDiatiBandung,Kamis