4
Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits Muhasabah Di Bulan Muharam Rabu, 17 Maret 04 Sidang Jum’ah yang berbahagia. Setelah kita bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan bershalawat kepada nabi kita Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Kita berharap dan memohon semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala, meridhoi dan menerima amalan yang kita lakukan sebagai amalan ibadah yang diterima serta kita memohon pula untuk senantiasa dijadikan pengikut Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam yang setia hingga akhir hayat serta kita tidak kembali keharibaanNya kecuali dalam keadaan berserah diri kepadaNya, sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita di dalam surat Ali Imran ayat 102: Artinya: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan beragam Islam.” (QS. Ali Imran 102) Sidang Jum’at yang berbahagia Perputaran waktu terus bergulir seiring dengan perputaran matahari. Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, tanpa terasa kita sampai pada suatu putaran bulan Muharam yang merupakan permulaan dari putaran bulan dalam kalender hijriyah. Banyak dari saudara kita yang menjadikan bulan Muharram ini sebagai momentum, sehingga memperingatinya merupakan suatu hal yang menjadi keharusan bahkan terkadang sampai keluar dari syari’at Islam. Padahah Rasul Shalallaahu alaihi wasalam dan para sahabatnya serta ulama pendahulu umat tidak pernah melakukan hal tersebut. Sidang Jum’at yang berbahagia Mestinya kita banyak bertafakur untuk bermuhasabah atas bertambahnya umur ini, karena sesungguhnya dengan bertambah-nya umur berarti hakekatnya berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini. Allah menciptakan kita hidup di muka bumi ini bukan untuk sia-sia. Tanpa tujuan yang jelas. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Allah menciptakan makhluk bernama manusia tiada lain hanya untuk beribadah kepadaNya. Allah berfirman di dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 sebagai berikut: Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (beribadah kepadaKu).” Sidang Jum’at yang berbahagia .. Hidup di dunia ini sementara bukan kehidupan yang abadi atau kekal, dan dunia ini hanya merupakan persinggahan, yang tujuannya adalah kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat. Berkenaan dengan ini Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: Artinya: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (Al-A’la: 17). Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia dengan segala gemerlapan dan keindahannya tidak berarti apa-apa jika http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=47 7/1/2009 10:16

Muhasabah Di Bulan Muharam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Muhasabah Di Bulan Muharam

Artikel : Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits

Muhasabah Di Bulan MuharamRabu, 17 Maret 04

Sidang Jum’ah yang berbahagia.Setelah kita bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala danbershalawat kepada nabi kita Muhammad Shalallaahu alaihiwasalam. Kita berharap dan memohon semoga Allah Subhannahuwa Ta'ala, meridhoi dan menerima amalan yang kita lakukan sebagaiamalan ibadah yang diterima serta kita memohon pula untuksenantiasa dijadikan pengikut Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalamyang setia hingga akhir hayat serta kita tidak kembali keharibaanNyakecuali dalam keadaan berserah diri kepadaNya, sebagaimana yangAllah perintahkan kepada kita di dalam surat Ali Imran ayat 102:Artinya: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan beragamIslam.” (QS. Ali Imran 102)Sidang Jum’at yang berbahagia

Perputaran waktu terus bergulir seiring dengan perputaran matahari.Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, tanpaterasa kita sampai pada suatu putaran bulan Muharam yangmerupakan permulaan dari putaran bulan dalam kalender hijriyah.Banyak dari saudara kita yang menjadikan bulan Muharram inisebagai momentum, sehingga memperingatinya merupakan suatuhal yang menjadi keharusan bahkan terkadang sampai keluar darisyari’at Islam. Padahah Rasul Shalallaahu alaihi wasalam dan parasahabatnya serta ulama pendahulu umat tidak pernah melakukan haltersebut.

Sidang Jum’at yang berbahagiaMestinya kita banyak bertafakur untuk bermuhasabah atasbertambahnya umur ini, karena sesungguhnya denganbertambah-nya umur berarti hakekatnya berkurang kesempatanuntuk hidup di dunia ini. Allah menciptakan kita hidup di muka bumiini bukan untuk sia-sia. Tanpa tujuan yang jelas. Sebagaimana kitatahu bersama bahwa Allah menciptakan makhluk bernama manusiatiada lain hanya untuk beribadah kepadaNya. Allah berfirman didalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 sebagai berikut:Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka menyembahKu (beribadah kepadaKu).”Sidang Jum’at yang berbahagia ..

Hidup di dunia ini sementara bukan kehidupan yang abadi ataukekal, dan dunia ini hanya merupakan persinggahan, yang tujuannyaadalah kehidupan yang kekal abadi yaitu kehidupan akhirat.Berkenaan dengan ini Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:Artinya: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebihkekal”. (Al-A’la: 17).Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia dengan segalagemerlapan dan keindahannya tidak berarti apa-apa jika

http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=47

7/1/2009 10:16

Page 2: Muhasabah Di Bulan Muharam

dibandingkan dengan kebaikan dan kekekalan kehidupan akhiratyang kekal abadi.

Sidang Jum’at yang berbahagiaMaka seorang yang beriman kepada Allah, dia harus lebihmemanfaatkan kehidupan dunia ini dengan sebaik-baiknya untukmempersiapkan kehidupan yang abadi tersebut. Dan menjadikandunia ini sebagai sarana menuju kehidupan akhirat yang lebih baik.Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman dalam surat Al-Hasyr:Artinya: “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah danhendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnyauntuk hari esok (akherat) dan bertaqwalah kepada Allahsesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Al-Hasyr: 18).

Sidang Jum’at yang berbahagia ..Lalu bekal apa yang akan kita bawa menuju kehidupan yang penuhdengan kebaikan tersebut? Dengan hartakah? Pangkatkah yang kitabanggakan? Atau keturunankah? Saya keturunan raja, bangsawanatau kyai. Ternyata bukan itu semua, sebab Allah Maha Kaya, MahaBerkuasa dan Maha Suci tidak memandang yang lain dari hambaNyakecuali taqwa hambaNya. Sebagaimana Allah ingatkan dalamfirmanNya:Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu”.

Sidang Jum’at yang berbahagiaJelas bagi kita bahwa bekal yang harus kita persiapkan tiada lainhanyalah taqwa, karena taqwa adalah sebaik-baik bekal danpersiapan. Allah berfirman dan mengingatkan kita semua dalamsurat Al-Baqarah:Artinya: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalahtaqwa dan bertaqwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal”.(QS. Al. Baqarah: 197).

Sering kita mendengar kata takwa dari ustadz, mubaligh dan parapenceramah, namun bagi kebanyakan kita antara perbuatan denganapa yang didengar tentang takwa jauh dari semestinya. Mengapademikian? Di antara sebabnya mereka belum tahu hakekat takwa,tingkatan dan buah dari takwa tersebut. Sehingga hanya masuktelinga kanan dan keluar telinga kiri tanpa adanya perhatian penuhterhadap pentingnya bertakwa yang merupakan sebaik-baik bekalbagi kehidupan dunia ini terlebih kehidupan akhirat nanti.

Sidang Jum’at yang berbahagia ...Ar-Rafi’i menyatakan dalam Al-Mishbahul Munir Fi Gharibisy SyahrilKabir, “Waqahullahu Su’a” artinya Allah menjaga dari kejahatan. Dankata Al-Wiqa’ yaitu segala sesuatu yang digunakan sebagaipelindung. Itulah arti takwa secara bahasa. Sedangkan takwamenurut syariat para ulama berbeda pendapat, namun semuanyabermuara pada satu pengertian, yaitu seorang hamba melindungidirinya dari kemurkaan Allah, dan juga siksaNya. Hal itu dilakukan

http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=47

7/1/2009 10:16

Page 3: Muhasabah Di Bulan Muharam

dengan melaksanakan yang diperintahkan dan menjauhi apa yangdilarangNya. Ibnu Qayyim menyatakan, hakikat takwa adalahmentaati Allah atas dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkarayang diperintahkan ataupun perkara yang dilarang. Maka diamelakukan perintah itu karena imannya terhadap apa yangdiperintahkanNya disertai dengan pembenaran terhadap janjiNya,dengan imannya itu pula ia meninggalkan yang dilarangNya dantakut terhadap ancamanNya.

Sidang Jum’at yang berbahagia.At-Takwa dalam Al-Qur’an mencakup tiga makna yaitu: pertama:takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal itu sepertifirmanNya:Artinya: “Dan hanya kepadaKulah kamu harus bertakwa.”(Al-Baqarah: 41).Kedua: Bermakna taat dan beribadah, sebagaimana firmanNya:Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepadaAllah dengan sebenar-benarnya takwa”. (Ali Imran: 102).Ibnu Abas Radhiallaahu anhu berkata, “Taatlah kepada Allah dengansebenar-benarnya ketaatan.”Mujahid berkata, “Takwa kepada Allah artinya, Allah harus ditaatidan pantang dimaksiati, selalu diingat dan tidak dilupakan, disyukuridan tidak dikufuri.”Ketiga, dengan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Makainilah hakikat takwa dari makna takwa, selain pertama dan kedua.Allah berfirman yang artinya: “Barangsiapa yang mentaati Allah danrasulNya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepadaNya makamereka itulah orang yang beruntung”. (An-Nur: 52).

Sidang Jum’at yang berbahagia ..Para mufassir juga berkata, bahwa takwa mempunyai tigakedudukan:1. Memelihara dan menjaga dari perbuatan syirik2. Memelihara dan menjaga dari perbuatan bid’ah3. Memelihara dan menjaga dari perbuatan maksiat.Sehingga seorang disebut muttaqin, selalu berusaha sungguh-sungguh berada dalam keadaan taat secara menyeluruh, baik dalamperkara wajib, nawafil (sunnah), meninggalkan kemaksiatan berupadosa besar dan kecil. Serta meninggalkan yang tidak bermanfaatkarena khawatir terjerumus ke dalam dosa, itulah cakupan takwasebagaimana dimengerti oleh salafush shalih.

Sidang Jum’at yang berbahagia.Apa yang kita dapatkan bila bertakwa kepada Allah?Allah Ta’ala menjanjikan kepada kita, akan berada dalamkebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Di antara janji Allah yangmerupakan buah dari takwa adalah memberikan jalan keluar danmendatangkan rizki. Allah Ta’ala berfirman:“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia mengadakanbaginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiadadisangka-sangkanya.” (At-Thalaq: 2-3).

http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=47

7/1/2009 10:16

Page 4: Muhasabah Di Bulan Muharam

Mengadakan jalan keluar artinya menyelamatkannya dari setiapkesulitan di dunia dan akherat. Ibnu ‘Uyainah berkata itu artinya, iamendapat keberkahan dalam rizkinya. Dan Abu Sa’id Al-Khudriberkata: Barangsiapa berlepas dari kuatnya kesulitan dengankembali kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar daribeban yang ia pikul. “ (Jami Ahkamiil Qur’an, VIII: 6638-3369,secara ringkas) Dan balasan bagi mereka di akhirat yang jelasadalah akan mewarisi tempat yang merupakan dambaan setiap insanyaitu Surga dengan segala kenikmatannya. Allah Ta’ala berfirman:

“Itulah Surga yang akan kami wariskan kepada hamba-hamba kamiyang selalu bertakwa” (Maryam: 63).Demikianlah kita sebagai hamba Allah, sudah semestinya dalammenghadapi bulan Muharam ini dengan bertafakkur, sudah sejauhmana persiapan kita menghadapi kehidupan yang abadi tersebut.Yang terkadang kita begitu bersemangat dan penuh antusiasmenggapai kehidupan yang fana ini. Mudah-mudahan dapatbermanfaat bagi kita semua. Amiin.

%$81و !=81 �ا A4@'?و ،%-$<�ا )آ=>�او ت�3:ا 89 7-& �6� %آ�34إو !1+0/و ،%-,+�ا ن()'�ا !& %$�و !� �ا كر��?Bه 47/إ ،7?وD ا�E46-F ا�+G-%. أIDل ID�! أو ا>هKLM0( ا�ت�6EG6�او 6EG6-9�ا )E�N�و %$�و !� %-,+�ا .%-4Q)�ا رM0D�ا Dه 47/إ ،Pو)�KLM0& .ت�6O81�او 6O81-9�او

Khutbah Kedua

��� ذD+/و ELM0(P/و EL+-17/و G47 />6RP� 6R<�ا 4نإ 89 T(0/أ روE1� 89و K-=Uأ ت�V6��1�، 89 3WRP ا� &B8XA4 �7 3 89وXGA &B يد�ه �أ .7TWR إ ] نأ�ا 4]إ 7�7�KDرو V@RP ا64R<8 4نأ TWRأو 7� QRP [ T(3\و

^G4_ ا� VG_ /@-=1� 8>64R وVG_ )�7 و 7��<^أوKG4% ?EG-6� آa-(ا. I+? ل���3أ �3 :_bW� ا�81اء 39>4D4?ا ا'Dا ا�Qd4 ?'�?7 6? ]وD?94 أو 4]إ/L% 8bEG6Dن. I+? ل���3 89و{ :_L4d ا� 3e+A �47 8f(g�{ وIل�: }3 89وL4d ا�3$0=( V17 K-=U�?7 %,+3و �أ 7g(ا{h%4 اVG6Dا &iا 4ن�3bW�أ �3 ،=!@14�ا _VG ن8BN$L7 3jGbDو �ا 4نإ{ :ل�'& 7�KDر _VG مE4B�او ةj4B��� %آ)8أ .}�EG-6? اKG=6Dو VG-7 اGbD^ ا81Dاء 39>4�اكر��و .Q6-R 8e-R \4/إ ،%-ها)�إ ل( _VGو %-ها)�إ _G4-m VG^ �6آ 64R<8 ل( _VGو G4W%4 ^A= VG_ 8>64R�ا

VG_ 8>64R وVG_ )64<8 لR آر�� �6آm VG_ �إ(و %-هاVG_ )4/إ ،%-ها)�إ ل\ Q6-R 8e-R. ا�G4W%4 اo0( �G6EG6-9d4<�ا �/رأ G4W%4�ا .تاR4VD�ا K6-F I(3q 8e-q \4/إ ،تاp8Dاو %81W ء�-pQا ت�6O81�او 6O81-9�او ،ت�6EG6�اوQ'r� زراوI1� ا?=@�V7، ا �/رأو�@�tA ��tB زراوI1� اgL1��7. ا !& �1?( ��41ر�Rb/-� QE1u ا !&و:v(ة QE1u وI1�V<ا با�ه ��41ر .ر�14q �1� 89 اوزأg1� 1?�34=رذو� I(4أ ةV-9 اوg+G1� �G6L4'-9 8�8إ�. K@>ا =بر \=�ر ن��+x4ة V64�3j0Dو ،نKBم VG_ ا�6(KG-9 او�6<R �G47 ا =بر�+��9-6.�ا _G4^و VG_ 8>64R وVG_ )�7 و 7@<^وKG4%. أوI% ا�j4Bة.

Oleh: Faqihuddin

Hikmah Al-Quran & Mutiara Hadits : index.phpVersi Online : index.php/?pilih=lihatkhutbah&id=47

http://www.alsofwah.or.id/cetakkhutbah.php?id=47

7/1/2009 10:16