9
MTSAT 1R (Multi-fungctional Transport Satellite) Satelit Transportasi Multi-fungsional (MTSAT) adalah serangkaian satelit cuaca yang dioperasikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA), dan didanai oleh departemen pertahanan Jepang . MTSAT merupakan satelit pengganti GMS ( Geostationary Meteorological Satellite) yang mulai beroperasi tahun 2005. Satelit geostasioner merupakan satelit yang orbitnya mengikuti rotasi bumi. MTSAT-1R ini berada di ketinggian 35.800 km di atas ekuator dan 145 o BT. Gambar1. Wilayah kerja satelit geostasioner Klasifikasi kanal satelit berdasarkan panjang gelombang Adapun misi diluncurkannya MTSAT ini adalah sebagai berikut :

MTSAT 1R print.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

satelit

Citation preview

Page 1: MTSAT 1R print.doc

MTSAT 1R (Multi-fungctional Transport Satellite)

Satelit Transportasi Multi-fungsional (MTSAT) adalah serangkaian satelit

cuaca yang dioperasikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA), dan didanai oleh

departemen pertahanan Jepang . MTSAT merupakan satelit pengganti GMS

( Geostationary Meteorological Satellite) yang mulai beroperasi tahun 2005.

Satelit geostasioner merupakan satelit yang orbitnya mengikuti rotasi bumi.

MTSAT-1R ini berada di ketinggian 35.800 km di atas ekuator dan 145o BT.

Gambar1. Wilayah kerja satelit geostasioner

Klasifikasi kanal satelit berdasarkan panjang gelombang

Adapun misi diluncurkannya MTSAT ini adalah sebagai berikut :

1. Misi Aeronautikal, yaitu untuk menambah layanan kontrol lalu lintas

udara melalui peningkatan komunikasi dan inforamasi untuk lalu lintas di

wilayah Asia Pasifik khususnya Jepang. Tujuannya adalah untuk

menyediakan layanan berbasis satelit yamg ditujukan untuk CNS/ATM

( komunikasi, navigasi, pengawasan/pengamatan lalu lintas udara) dengan

memanfaatkan GNSS dan layanan tambahan dari navigasi satelit lainnya

yang ada di MTSAT. Konsep dari CNS/ATM ini, yaitu memanfaatkan

Page 2: MTSAT 1R print.doc

ADS ( Automatic Dependent Surveillance) yang berfungsi secara otomatis

melaporkan posisi pesawat saat dilihat oleh GNSS ke ATC ( Air Traffic

Control Center).

2. Misi Meteorologi

MTSAT adalah program pengganti GMS series ( Geostationary

Meteorological Satellite) yang berfungsi untuk memantau cuaca.

Di Indonesia, MTSAT di gunakan oleh BMKG dan juga LAPAN untuk

memperkirakan cuaca di suatu daerah.

Pada tahap perencanaan misi dari program ini ( tahun 1990-an), dua

lembaga yaitu JMA dan JCAB( Japanese Civil Aviation Bureau) sepakat

meluncurkan satelit multi fungsi yang bertujuan untuk membantu memantau lalu

lintas udara dan juga untuk menyediakan data meteorologi. MTSAT-1

diluncurkan pada tanggal 15 November 1999 dibawa dengan kapal H-2 dari

Tanegashima Space Center, Jepang. Namun, peluncuran H-2 gagal karena adanya

pembakaran yang abnormal yang mengakibatkan kapal dan juga satelitnya

terbakar. Kemudian pada tahun 2005, JMA meluncurkan satelit pengganti yang

diberi nama MTSAT-1R

MTSAT-1 Diluncurkan tanggal 15 November 1999 ( peluncuran gagal)MTSAT-1R Diluncurkan tanggal 26 Februari 2005 (peluncuran berhasil )MTSAT-2 Diluncurkan tanggal 1 Juli 2010 (peluncuran berhasil)

Gambar 2. Rencana penggunaan dari satelit MTSAT

Page 3: MTSAT 1R print.doc

MTSAT-1R (Multifunction Transport Satellite-1 Replacement), Himawari-6

Ada tiga system komponen secara keseluruhan, yaitu :

1. Komponen dari satelit MTSAT (-1R dan -2) dan sinyal dari kumpulan

GPS.

Seri MTSAT ini menggunakan jasa satelit GPS untuk memberikan atau

meningkatkan komunikasi di bidang aeronautikal, navigasi udara, dan

menambahkan layanan diferensial. Ada 2 stasiun di bumi yang dapat

menerima sinyal dari MTSAT ini, yaitu stasiun JCAB(Japanese Civil

Aviation Bureau) dan stasiun JMA. Stasiun JMA mencakup pemantauan

satelit dan fungsi kontrol, fungsi komunikasi dan pengolahan gambar dan

penyebaran informasi.

2. Aeronautikal

Untuk misi aeronautikal, MTSAT mendukung peningkatan komunikasi,

navigasi dan pengawasan.

a. Komunikasi

Pertukaran data/suara antara pesawat dan menara kontrol data

menggunakan L-band dan AMSS (Aeronautical Mobile Satellite

Service) . Satelit dan menara kontrol dibumi dihubungkan dengan Ku-

band dan Ka-band

b. Navigasi melalui satelit disebut dengan SBAS (Satellite-Based

Augmentation System)

MTSAT berfungsi sebagai sistem geostasioner untuk semua sinyal

GPS di semua daerah, sehingga navigasi di suatu daerah mulus, dan

lebih akurat. Layanan ini disebut dengan MSAS (MTSAT Satellite-

based Augmentation System)

Page 4: MTSAT 1R print.doc

c. Pengawasan lalu lintas udara

ADS (Automatic Dependent Surveillance) menyampaikan layanan

dengan tujuan untuk mengirimkan posisi data yang akurat untuk

pesawat melalui GPS. Data ditransmisikan secara berkala ke pusat-

pusat kontrol di bumi melalui MSAS. ADS memungkinkan melihat

posisi pesawat sepanjang jalur penerbangan.

Page 5: MTSAT 1R print.doc

3. Di darat (pengoperasian satelit dan juga untuk meluncurkan satelit

baru/mengendalikan satelit dan data dari misi satelit tersebut.

Page 6: MTSAT 1R print.doc

Gambar 2. Sinyal yang ditangkap dari dan ke MTSAT

Gambar 3. Ilustrasi dari satelit MTSAT-1R

Berikut adalah parameter yang terdapat pada satelit MTSAT-1R

Aeronautical Payload: Frequency bands and EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)

L-band 6 spot beams: 43 dBW, (1.5/1.6 GHz)L-band 1 global beam: 40 dBWL-band GNSS: 31 dBW

Page 7: MTSAT 1R print.doc

Ku-band 4 spot beams: 22-27 dBW, (12/14 GHz)Ka-band 3 spot beams: 22-27 dBW, (20/30 GHz)

Meteorological Payload: Frequency bands and EIRP

S-band global: 55 dBmUHF global: 44 dBm

TT&C (Telemetry Tracking & Command): Frequency bands and EIRP

USB (Unified S-band): 27.5 dBm (USB is used for orbit raising and contingency operations via the omni-directional telemetry and command antenna)S-band global: 35.5 dBmKu-band spot: TBD, downlink 12 GHz, uplink 14 GHz

Berat Berat pada saat peluncuran 2.900 kg, 1600 kg berat setelah peluncuran

Panjang 33mSpesifikasi 10 tahun untuk misi aeronautika, dan 5

tahun untuk misi meteorologi