9

Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi
Page 2: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 27

Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Terhadap Produktifitas Kerja

Edi Siregar*

*Dosen Tetap Program S1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia

[email protected]

Abstract

The purpose of this research is to know the influence of motivation, work discipline and

compensation to work productivity. The analytical method used descriptive analysis. The sample

of this research is 55 people by using multiple linear regression analysis tools. The result of this

research show that partially motivation have significant effect to employee work productivity with

t count > t table that is 2,027 > 2,008, work discipline has no significant effect on employee

productivity with tcount < t table is -0.657 < 2,008, and compensation has significant effect on

productivity work with a value of t count > t table that is 4,075 > 2,008. While simultaneously

show that motivation, work discipline and compensation effect simultaneously to work

productivity of employees of PT. BCA General Insurance with F count > F table is 13,334 >

2,786.

Keywords: Motivation, Work Discipline, Compensation, Work Productivity.

Pendahuluan PT. Asuransi Umum BCA merupakan perusahaan asuransi yang diiringi penyempurnaan

sistem dan peningkatan kualitas SDM dengan keahlian semangat baru yang siap berkompetisi

secara confident dan produktif. Namun untuk motivasi kerja masih sangat kurang sehingga hasil

kerja tidak memuaskan atau di bawah standar. PT. Asuransi Umum BCA juga perlu pembenahan

untuk memotivasi karyawan agar lebih giat lagi bekerja agar perusahaan asuransi ini dapat

bersaing dengan perusahaan asuransi lain sehingga dapat menjadi perusahaan asuransi pilihan

utama dan berperan sebagai pilar penting industri perasuransian. Sedangkan untuk disiplin kerja

masih saja ada karyawan yang datang terlambat. Sementara kompensasi yang diberikan kepada

para karyawan masih kurang berkembang, karena kompensasi dalam bentuk gaji karyawan masih

tergolong rendah untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan PT. Asuransi Umum BCA.

Meningkatkan produktivitas kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor atau

variabel, antara lain variabel: motivasi, disiplin kerja dan kompensasi. Produktivitas sebagai suatu

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan daya atau faktor produksi yang

digunakan suatu organisasi atau perusahaan. Dari ketiga variabel tersebut dapat diasumsikan

bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja yang pertama dipengaruhi oleh faktor motivasi.

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas individu, arah, dan ketekunan usaha

terhadap pencapaian tujuan. Variabel kedua adalah disiplin kerja. Disiplin kerja yang baik

karyawan mencerminkan tanggungjawab seorang karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan.

Faktor atau variabel ketiga dari produktivitas karyawan diasumsikan dipengaruhi variabel

kompensasi. Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi

jasa mereka pada perusahaan. Para karyawan cenderung membedakan antara kompensasi dengan

upah, gaji, insentif, dan ghainsharing.

Dari gambaran penjelasan di atas, maka penulis memandang penting dilakukan penelitian

untuk melihat pengaruh dari ketiga variabel bebas tersebut terhadap produktivitas kerja karyawan.

Melalui data primer dari para karyawan sehingga diperoleh suatu hasil penelitian yang digunakan

Page 3: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 28

secara umum oleh pengusaha atau perusahaan asuransi dan secara khusus bermanfaat bagi PT.

Asuransi Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan. Namun untuk terarah dan lebih baik

penelitian merumuskan permasalahan agar dapat mencapai tujuan penelitian yang efektif dan

efisien.

Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi

Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan?

2. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi

Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan?

3. Apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi

Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan?

4. Apakah motivasi, disiplin kerja dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan PT.Asuransi Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan?

Landasan Teori Setiap organisasi profit maupun non profit sudah pasti berharap bahkan menuntut

produktivitas kerja dari setiap pekerja untuk mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan.

Rumindor (2012:270) menyatakan bahwa produktivitas sebagai perbandingan antara hasil yang

dicapai dengan keseluruhan daya atau faktor produksi yang digunakan. Produktivitas adalah

kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia

dengan menghasilkan (output) bahkan kalau mungkin yang optimal.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan tidak terlepas bahkan banyak

penelitian menyatakan dipengaruhi motivasi kejra karyawan. Menurut Lyman W. Porter dalam

Emron Edison (2016:238) mengatakan bahwa motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas

individu, arah, dan ketekunan usaha terhadap pencapaian tujuan. Pengertian motivasi menurut

Richard M. Steers dalam Sedarmayanti (2013) lebih spesifik mengatakan bahwa; motivasi adalah

kekuatan kecenderungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan

sasaran dalam pekerjaan. Ini bukan perasaan senang yang relatif terhadap hasil berbagai

pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih berupa perasaan sedia/ rela bekerja untuk

mencapai tujuan pekerjaan.

Meningkatkan produktivitas kerja karyawan bukan hanya dibutuhkan motivasi kerja

bahkan banyak penelitian menyatakan dipengaruhi juga dengan disiplin kerja karyawan. Menurut

Rivai (2011) bahwa; disiplin kerja adalah suatu alat yang dipergunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta

sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seorang dalam memenuhi

segala peraturan perusahaan. Menurut Nitisemito (2011) menyatakan bahwa disiplin kerja yang

baik mencerminkan besar rasa tanggung jawab seorang karyawan terhadap pekerjaan yang

diberikan kepadanya.

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan bukan hanya motivasi dan

disiplin kerja karyawan tetapi juga dipengaruhi dengan kompensari yang diterima karyawan.

Menurut Emron Edison dkk (2016), kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan atas jasa

yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya. Karyawan menyumbangkan yang berharga, baik

tenaga maupun pengetahuan yang dimiliki. Sesuatu yang berharga bagi karyawan adalah

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dijadikan sebagai dasar dalam menuntut hak sebagai

pekerja (Wilson Bangun, 2012). Menurut Werther dan Davis dalam Lijan Poltak (2016)

menyatakan kompensasi merupakan sesuatu yang diterima pegawai sebagai penukar atas

kontribusi jasa mereka bagi organisasi. Apabila dikelola dengan baik maka kompensasi

membantu organisasi mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga pegawai

dengan baik. Menurut Melayu S.P. Hasibuan (2011:121) tujuan pemberian kompensasi (balas

jasa) antara lain:

Page 4: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 29

1. Memperoleh SDM yang Berkualitas

2. Mempertahankan Karyawan yang Ada

3. Menjamin Keadilan

4. Penghargaan terhadap Perilaku yang Diinginkan

5. Mengendalikan Biaya, Mengikuti Aturan Hukum

6. Memfasilitasi Pengertian

7. Meningkatkan efisiensi Administrasi.

Kerangka Penelitian

H1

H2

H3

H4

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

Metode Penelitian Menjadi sumber data primer dari sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan

PT. Asuransi Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan berjumlah 55 (lima puluh lima) orang

karyawan tetap dengan pendidikan terakhir sarjana strata satu (S1) dan tidak mengikutsertakan

Kepala Pimpinan Cabang sebagai responden. Oleh karena seluruh karyawan tetap PT. Asuransi

Umum BCA yang berjumlah keseluruhan 55 (lima puluh lima) orang juga sebagai populasi

penelitian ini dibawah 100 orang, maka peneliti menggunakan metode sensus dalam pengambilan

data primer dari populasi yang menjadi sampel. Adapun metode pengambilan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner

2. Observasi

3. Studi Pustaka

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Kondisi Cronbach's

Alpha Status

Motivasi 0,752 > 0,60

Reliabel

Disiplin Kerja 0,747 > 0,60

Reliabel

Kompensasi 0,745 > 0,60

Reliabel

Produktivitas Kerja 0,747 > 0,60

Reliabel

Motivasi (X1)

Disiplin Kerja(X2)

Kompensasi(X3)

Produktivitas Kerja

(Y)

Page 5: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 30

Berdasarkan pengujian pada tabel uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa semua

variabel mempunyai Cronbach Alpha > 0,60 (60%), maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan

variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MOTIVASI

DISIPLIN_

KERJA KOMPENSASI

PRODUKTIVITAS

_KERJA

N 55 55 55 55

Normal Parametersa,b Mean 46.64 48.93 45.71 54.22

Std.

Deviation 5.282 6.517 6.011 5.231

Most Extreme

Differences

Absolute .118 .146 .147 .155

Positive .071 .146 .147 .155

Negative -.118 -.093 -.101 -.117

Test Statistic .118 .146 .147 .155

Asymp. Sig. (2-tailed) .053c .005c .005c .002c

Uji Heteroskeditas

Berdasarkan grafik uji Heteroskedastisitas titik-titik menyebar secara acak, tidak

membentuk pola tertentu dengan jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y. Jadi model regresi yang diajukan dapat dilanjutkan untuk dianalisis karena asumsi

klasik yang meliputinya tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini berarti model regresi

layak digunakan.

Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Motivasi .853 1.173

disiplin_kerja .579 1.728

Kompensasi .517 1.933

Dari hasil tersebut di atas diketahui bahwa model regresi tidak terjadi gejala

multikolinearitas, karena nilai tolerance yang ditunjukan lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih

kecil dari 10. Jadi model regresi yang diajukan dapat dilanjutkan untuk dianalisis karena asumsi

klasik ada gejala multikolinearitas antar variabel bebas.

Uji Autokorelasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .664a .441 .408 4.023 1.793

Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin-Watson. Dengan

menggunakan signifikansi 5% dan banyaknya sampel (n) adalah 55 serta variabel independent

Page 6: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 31

(Motivasi, Disiplin Kerja, Kompensasi) ada 3 (k = 3). Model summary di atas menunjukkan nilai

DW = 1.793 Selanjutnya berdasarkan tabel statistik Durbin-Watson diperoleh nilai dU = 1, 6815

dan dL = 1, 4523. Karena nilai DW hitung (1,793) lebih besar dari DW tabel atau 1, 6815< 1,793

< 2,318 dapat disimpulkan pula dU < DW < 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi sehingga

pengolahan data dapat dilanjutkan.

Uji Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 22.565 5.516 4.091 .000

Motivasi .228 .112 .230 2.027 .048 .853 1.173

disiplin_kerja -.054 .082 -.091 -.657 .514 .579 1.728

Kompensasi .517 .127 .594 4.075 .000 .517 1.933

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = 22,565 + 0,228 X1 + (-0,054) X2 + 0,517 X3

Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta (a) sebesar 22,565. Hal ini berarti jika Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2),

Kompensasi (X3), nilainya 0, maka Produktivitas Kerja bernilai positif yaitu sebesar

22,565.

b. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (X1) bernilai positif yakni 0,228. Hal ini dapat

diartikan bahwa setiap peningkatan motivasi kerja sebanyak 1 satuan, maka akan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja dengan asumsi variabel independen lainnya

tetap.

c. Nilai koefisien regresi variabel disiplin kerja (X2) bernilai negatif yakni -0,054. Hal ini

dapat diartikan bahwa setiap peningkatan disiplin kerja sebesar 1 satuan, maka akan

menurunkan produktivitas kerja sebesar 0,054 satuan. Koefisien bernilai negatif artinya

terjadi hubungan negatif antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja, semakin naik

disiplin kerja maka semakin menurun produktivitas kerja.

d. Nilai koefisien regresi variabel kompensasi (X3) bernilai positif yakni 0,517. Hal ini

diartikan bahwa setiap peningkatan kompensasi sebesar 1 satuan, mengalami peningkatan

produktivitas kerja dengan asumsi variabel independen lainnya tetap.

Uji T

Variabel Bebas thitung Kondisi ttabel Sig Keterangan

Motivasi 2,027 > 2,008 0,048 H0 ditolak

Disiplin Kerja -0,657 < 2,008 0,514 H0 diterima

Kompensasi 4,075 > 2,008 0,000 H0 ditolak

Terlihat pada kolom coefficient terdapat nilai sig 0,048 nilai sig lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05, atau 0,048 < 0,05. Variabel motivasi (X1) mempunyai t-hitung yakni 2,027

Page 7: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 32

dengan t-tabel 2,008. Jadi t-hitung > t-tabel dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X1) memiliki

kontribusi terhadap produktivitas kerja (Y). Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel motivasi

(X1) mempunyai hubungan yang searah dengan produktivitas kerja (Y), yang berarti Ho1 ditolak

Ha1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif yang signifikan

secara parsial terhadap produktivitas kerja.

Tidak ada pengaruh dan tidak signifikan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja.

Berdasarkan tabel bahwa t-hitung -0,657 < t-tabel 2,008 dan signifikan 0,514 > 0,05 dengan demikian

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga secara parsial tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan

disiplin kerja terhadap produktivitas kerja.

Terlihat pada kolom coefficient terdapat nilai sig 0,000 nilai sig lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05, atau 0,000 < 0,05. Variabel kompensasi (X3) mempunyai t-hitung yakni 4,075

dengan t-tabel 2,008. Jadi t-hitung > t-tabel dapat disimpulkan bahwa variabel kompensasi (X3)

memiliki kontribusi terhadap produktivitas kerja (Y). Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel

kompensasi (X3) mempunyai hubungan yang searah dengan produktivitas kerja (Y), yang berarti

Ho1 ditolak Ha1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kompensasi memiliki pengaruh positif

yang signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja.

Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 649.427 3 216.476 13.334 .000b

Residual 827.955 51 16.234

Total 1477.382 54

a. Dependent Variable: produktivitas_kerja

b. Predictors: (Constant), kompensasi, motivasi, disiplin_kerja

Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F test pada Tabel 4.11 didapatkan Fhitungsebesar

13,334. Dari hasil uji koefisien regresi secara bersama-sama di atas, diperoleh signifikansi 0,000.

Karena Fhitung> Ftable (13,334 > 2,786) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak

dan Ha diterima. Artinya, variabel motivasi, disiplin kerja dan kompensasi berpengaruh secara

simultan terhadap produktivitas kerja.

Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .664a .441 .408 4.023

a. Predictors: (Constant), KOMPENSASI, MOTIVASI, DISIPLIN_KERJA

b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS_KERJA

Karena variabel bebas lebih dari dua (motivasi, disiplin kerja dan kompensasi) maka

disarankan menggunakan Adjusted R Square sehingga dalam hal ini berarti 0,408 atau sebesar

40,8% menunjukan persentase sumbangan pengaruh variabel independen (motivasi, disiplin kerja

dan kompensasi) terhadap variabel dependen (produktivitas kerja). Sedangkan sisanya sebesar

57,6% (100% - 40,8% = 59,2%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian mengenai motivasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap produktivitas

kerja karyawan PT. Asuransi Umum BCA Cabang Veteran Jakarta Selatan dapat dibuat

pembahasan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel

Page 8: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 33

motivasi mempengaruhi variabel produktivitas kerja dengan Nilai t-hitung positif untuk variabel

motivasi 2,027 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,008 dengan tingkat signifikansi 0,048 < 0,05.

Artinya dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti variabel motivasi berpengaruh positif

yang signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja pada karyawan PT. Asuransi Umum

BCA.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Menurut Lyman W. Porter dalam Emron Edison

dkk (2016:238) mengatakan bahwa motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas individu,

arah, dan ketekunan usaha terhadap pencapaian tujuan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh oleh Sofian (2009) bahwa motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa disiplin kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan nilai t-hitung negatif untuk variabel

disiplin kerja -0,657 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,008 dengan tingkat signifikansi -0,514 <

0,05. yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

secara parsial tidak terdapat pengaruh dan tidak signifikan disiplin kerja terhadap produktivitas

kerja pada karyawan PT. Asuransi Umum BCA.

Menurut Handoko (2016) dalam Lijan Poltak menyatakan bahwa disiplin kerja adalah

kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan

yang berlaku dalam organisasi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Pustika Dewi (2012) bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap produktivitas kerja.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa variabel kompensasi

mempengaruhi variabel produktivitas kerja dengan Nilai t-hitung positif untuk variabel kompensasi

4,075 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 2,008 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya

dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti variabel kompensasi berpengaruh positif yang

signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja pada PT. Asuransi Umum BCA.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Emron Edison dkk (2016) Kompensasi

adalah sesuatu yang diterima karyawan atas jasa yang mereka sumbangkan pada pekerjaannya.

Mereka menyumbangkan yang menurut mereka berharga, baik tenaga maupun pengetahuan yang

dimiliki. Sesuatu yang berharga bagi karyawan adalah pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki dijadikan sebagai dasar dalam menuntut hak sebagai pekerja.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sis Wartono

(2014) bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan. Karena kompensasi merupakan salah satu cara yang dapat diberikan perusahaan

berupa imbalan kepada karyawan.

Berdasarkan hasil uji ANOVA di atas dapat dilihat bahwa nilai F-hitung sebesar 13,334

dengan nilai probabilitas (sig) = 0,000. Nilai F-hitung 13,334 > F-tabel 2,786. Dan nilai sig lebih

kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,000 < 0,05. maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

secara bersama-sama variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2) dan kompensasi (X3) berpengaruh

positif yang signifikan secara simultan terhadap produktivitas kerja (Y) pada PT. Asuransi

Umum BCA.

Kesimpulan dan Saran Penelitian ini menguji pengaruh variabel motivasi, disiplin kerja dan kompensasi

terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Asuransi Umum BCA. Berdasarkan hasil analisis

penelitian dalam pembahasan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

motivasi terhadap produktivitas kerja 2,027 dengan ttabel 2,008. Tidak terdapat pengaruh disiplin

kerja terhadap produktivitas kerja, hal ini didasarkan pada hasil uji thitung < ttable, bahwa thitung -

0,657 < ttabel 2,008. Terdapat pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja, hal ini

didasarkan pada hasil uji thitung > ttabel. thitung yakni 4,075 dengan ttabel 2,008. Jadi thitung > ttabel.

Page 9: Motivasi, Disiplin Kerja Dan Kompensasi

Jurnal Manajemen Universitas Satya Negara Indonesia - Vol 2 No 2,- Februari 2018 Page 34

Terdapat pengaruh motivasi, disiplin kerja dan kompensasi terhadap produktivitas kerja, hal ini

didasarkan pada hasil uji Fhitung > Ftable y (13,334 > 2,786).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan kepada

perusahaan agar lebih ditingkatkan lagi pemberian motivasi seperti memberikan jenjang karir

kepada karyawan yang berprestasi, sehingga karyawan lebih semangat bekerja untuk

mendapatkan jabatan yang lebih baik dari sebelumnya. Perusahaan harus tegas dalam

memberikan sanksi saat karyawan datang terlambat dan tidak masuk kerja sehingga dapat

meningkatkan produktivitas kerja. Dalam pemberian kompensasi kepada karyawan lebih

ditingkatkan lagi pemberian insentif dan bonus sehingga meningkatkan poduktivitas kerja.

Daftar Pustaka Alex S. Nitisemo. Manajemen Personalia. Jakarta: Gharia Indonesia, 2009.

Bangun Wilson. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesatu. Jakarta: Erlangga, 2012.

Emron Edison, dkk. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Strategi Dan Perubahan.

Bandung: Alfabeta, 2016.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: BP Universitas

Diponegoro, 2005.

Hasibuan, Melayu. S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Iis Pustika, Dewi. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal

dipublikasikan. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Manajemen Perhotelan, 2015.

Poltak Lijan. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesatu. Jakarta: Bumi Aksara.

Payman J. Simanjutak (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesatu. Bandung:

Alfabeta, 2016.

Rumindor, Vico Wentri. Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepeimpinan Terhadap Produktivitas

Kerja Pada Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Minahasa Selatan: Jurnal Emba Vol.

1 No. 4 Desember, Hal 1042-1052, 2013.

Rivai dan Segala. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta, 2011

Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manejemen Pegawai

Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama, 2015.

Sedarmayanti. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. CV. Mandar Maju, 2015.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D”. Bandung: Alfabeta,

2014.

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sutrisno Edy.Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesatu. Jakarta: Kencana, 2014.

Siswartono. Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja Dan Kompensasi Terhadap

Produktivitas Kerja Pada PT. Dua Putra Utama Makmur Di Kabupaten Pati. Jurnal.

Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang, 2012.

Suwatno dan Donni. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Publik

dan Bisnis.Bandung: Alfabeta, 2014.

Sondang, Siagian P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Windy Aprilia. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompensasi Terhadap Produktivitas

Kerja. Jurnal Manajemen Mutu. Juli 2012 No. 2, 2012.