Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
29
MOTIVASI DAN PENGELOLAAN MHRD TERHADAP PENYALURAN
KUR BANK BNI CABANG PEMATANGSIANTAR
Penulis 1 : Kalvin Sinaga,S.IP,MM, Penulis 2 : Sarida Sirait, SE, M.Si
Penulis 3 : Novendra Sinaga, S.Kom,MM
Perbankan dan Keuangan, Politeknik Bisnis Indonesia
Sistem Informasi Akuntansi, Politeknik Bisnis Indonesia
Teknik Komputer, Politeknik Bisnis Indonesia
Abstract
The Influence Of Motivation And Management Of MHRD (Management of Human Resourses
Development) to The Performance Of The Distribution Of People's Business Credit (Kredit Usaha
Rakyat = KUR) In PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) Pematangsiantar Branch. This
journal : Research Program 2018. The coefficient of motivation gives a value of 0.316 which means
that if the motivation is better with the assumption that other variables remain and the Coefficient
of Management of Human Resource Development gives a value of 0.343 which means that if the
management of MHRD is higher with the assumption that other variables remain then the
performance of the Distribution of People's Business Credit in PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk , Pematangsiantar Branch will increase. The results showed that both independent variables
(Motivation and Management of Human Resource Development) have a positive and significant
influence, partially on the dependent variable ( The Performance of Disbursement of People’s
Business Credit), Regression calculation results can be seen that the coefficient of determination
(adjusted R2) obtained of 0.57. This means 57% variation of variable of performance Distribution
of People's Business Credit at BNI Pematangsiantar Branch can be explained by motivation variable,
management of MHRD while the rest equal to 43% explained by other variable not submitted in this
research. Recommended for institution of BNI Pematangsiantar Branch. In order to improve the
performance of the People's Business Credit Distribution need to increase motivation.
Keywords : Motivation, MHRD, Performance , Distribution , KUR.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara berkembang yang
dewasa ini sedang melaksanakan pembangunan
di berbagai bidang yang berpedoman pada
Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 (empat)
yaitu, “melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial”. Pembangunan
Nasional Indonesia untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 telah
mencapai berbagai kemajuan termasuk di bidang
ekonomi dan moneter sebagaimana tercermin
pada pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
dan tingkat inflasi yang terkendali.
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat
bergantung pada perkembangan dinamis dan
kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca
krisis ekonomi dan moneter di Indonesia tahun
1998 memberikan gambaran nyata betapa peran
strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika
sektor perbankan terpuruk, perekonomian
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
30
nasional juga ikut terpuruk. Demikian
sebaliknya, ketika perekonomian mengalami
stagnasi, sektor perbankan juga terkena
imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak
berjalan normal. (Ryan Kiryanto. Langkah
Terobosan Ekspansi Kredit. 2007).
Pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan Inpres Nomor 6 tanggal 8 Juni
2007 tentang Kebijakan Percepatan
Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan
UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman
bersama antara Departemen Teknis, Perbankan
dan Perusahaan Penjaminan Kredit/Pembiayaan
kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5
November 2007, Presiden Republik Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan kredit
bagi UMKM dengan pola penjaminan dengan
nama Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan didukung
oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus
Program Ekonomi 2008-2009 untuk menjamin
implementasi atau percepatan pelaksanaan
kredit usaha rakyat ini dan berlanjut sampai
dengan tahun 2018 ini.
KUR merupakan fasilitas kredit yang
khusus diberikan kepada kegiatan Usaha Mikro
Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang
usahanya cukup layak namun tidak memiliki
agunan yang cukup sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan oleh pihak perbankan. PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
merupakan salah satu bank yang telah ditunjuk
oleh pemerintah dan dipercaya untuk
melaksanakan kebijakan mengenai KUR.Atas
Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro.
KUR baru dilaksanakan oleh BNI pada Maret
2008 dimana KUR ini dibagi menjadi dua, yaitu
: KUR Retail dan KUR Mikro. Untuk plafond
KUR Retail plafon diatas Rp. 20.000.000,00
(dua puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.
500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah) dengan
suku bunga maksimal 14 % (empat belas persen)
efektif pertahun, sedangkan KUR MIKRO
maksimum plafon sampai denganRp.
20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), untuk
saat ini BNI baru menyediakan KUR Retail, hal
ini karena BNI lebih fokus terhadap pembiayaan
kredit segmen retail keatas.
Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian latarbelakang
masalah tersebut,maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah motivasi pegawai berpengaruh
terhadap kinerja penyaluran KUR di PT.
BNI (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar?
2. Apakah p e n g e l o l a a n
M S D M berpengaruh terhadap kinerja
penyaluran KUR di PT. BNI (Persero),
Tbk Cabang Pematangsiantar?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latarbelakang dan rumusan
masalah yang telah diuraikan diatas,maka tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi
pegawai terhadap kinerja penyaluran
KUR di PT. BNI (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui pengaruh
pengelolaan MSDM terhadap kinerja
penyaluran KUR di PT. BNI (Persero),
Tbk Cabang Pematang Siantar.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Bank
Dalam bisnis modern sekarang ini, peranan
perbankan dalam memajukan perekonomian
suatu negara sangatlah besar. Hampir semua
sektor yang berhubungan dengan berbagai
kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa
bank. Oleh karena itu saat ini dan masa yang
akan datang, kita tidak akan lepas dari dunia
perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas
keuangan, baik perorangan maupun lembaga,
baik sosial atau perusahaan.
Secara sederhana bank diartikan sebgai
lembaga keuangan yang kegiatan usahanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat
berupa al.: Giro, Tabungan, Deposito dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat berupa al.: KUR,KPR, KI, KMK
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya berupa
al.: Jasa Transfer, Jasa Safe Deposit Box, Surat
Keterangan Bank. Menurut Undang-Undang
pokok perbankan No.10 Tahun 1998 yang
dikutip oleh Idroes (2008 : 15) yang mengatur
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
31
tentang pokok peraturan perbankan di Indonesia
mendefinisikan sebagai berikut :"Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak”.
Definisi bank juga dikemukakan oleh
Kasmir ( 2010 : 24 ), sebagai berikut : “Bank
adalah sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya adalahmenghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya”.
Pengertian Kinerja
Kinerja atau prestasi kerja berasal dari
pengertian performance.
Menurut Siagian (2003) kinerja adalah
konsep yang bersifat universal yang merupakan
efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi dan bagian karya berdasar standar dan
kriteria yang ditetapkan.
Menurut Mangkunegara (2007) kinerja
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan.
Mathis dan Jackson (2006) berpendapat
bahwa, ” Kinerja pada dasarnya adalah apa yang
dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan.
Kinerja karyawan yang umum untuk
kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai
berikut : (1) Efisiensi, (2) kualitas dari hasil, (3)
Efektivitas, (4) kehadiran, dan (5) kemampuan
bekerja sama”.
Berdasarkan deskripsi di atas, kinerja
merupakan perbandingan hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah
ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang
dicapai oleh seseorang baik kuantitas maupun
kualitas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Selain itu kinerja
seseorang dipengaruhi oleh motivasi dan
pengelolaan manajemen sumber daya manusia.
Hasil kerja seseorang akan memberikan umpan
balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif
melakukan kerjanya secara baik dan diharapkan
akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik.
Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan kegiatan yang
mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara
perilaku manusia. Motivasi ini merupakan
subyek yang penting bagi manajer, karena
manajer harus bekerja dengan dan melalui orang
lain. Manajer perlu memahami orang-orang
berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan
yang diinginkan organisasi. Motivasi adalah
subyek yang membingungkan, karena motif
tidak dapat diamati atau diukur secara langsung,
tetapi harus disimpulkan dari perilaku yang
tampak.
Banyak Klasifikasi Teori Motivasi yang
dapat dipakai untuk mempengaruhi orang lain
agar dapat bekerja sesuai dengan yang
diinginkan organisasi antara lain : 1) Teori
Petunjuk (prescriptive theories) yang didasarkan
pengalaman coba-coba. 2) Teori Proses (process
theories) yang menjelaskan aspek “bagaimana”
motivasi. Pada tulisan ini titik berat penelitian
adalah menggunakan Teori Isi (content theories)
atau teori kebutuhan (need theories) yang adalah
berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-
penyebab perilaku atau dengan membuat
pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori ini
terkenal diantaranya “Hirarki Kebutuhan” dari
psikolog Abraham H. Maslow.
Pengertian Pengelolaan MSDM Motivasi bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, faktor
lainnya adalah antara lain Pengelolaan MSDM.
Jadi, bila salah satu faktor rendah, maka tingkat
prestasi atau kinerja akan rendah, walaupun
faktor lainnya tinggi.
Perusahaan yang memilih berkompetisi
pada era persaingan yang sangat ketat dan
perubahan pasar yang terus menerus, akan
memposisikan dan merubah arah kebijakan
MSDM-nya ke arah sumber daya yang memiliki
keunggulan kompetitif (Wilberforce, 2000).
Jadi perusahaan yang berorientasi pada
costumer (Costumer Centric) akan
memposisikan menjadi organisasi yang fleksibel
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
32
dan adaptif, dan kondisi tersebut tergantung dari
modal manusia (human capital) yaitu karyawan.
Lebih jelas Pfeffer (1994) mengungkapkan :
teknologi, keuangan, pasar dan sumber daya lain
bisa menjadi faktor-faktor yang penting akan
tetapi sumber daya tersebut akan menjadi
berbeda tergantung pada pegawai (sumber daya
manusia) dan bagaimana mereka bekerja.
Sebuah pendekatan yang efektif terhadap
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
harus mencakup pembuatan dan pelaksanaan
satu rangkaian kebijakan dan tindakan yang
konsisten yang akan menentukan bahwa sumber
daya manusia perusahaan, meliputi :
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan
kolektif pekerja, turut menyumbang terhadap
pencapaian tujuan usaha (Jackson & Schuler,
1995).
Tindakan-tindakan yang efektif dari
MSDM merupakan dasar manajemen
menetapkan perspektif strategis yaitu asumsi
bahwa keberhasilan sebuah perusahaan
dipengaruhi oleh tindakan Manajemen Sumber
Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut (Huselid & Becker, 1996).
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada kajian teori dan
penelitian yang terdahulu yang relevan yang
telah dikemukan sebelumnya, maka kerangka
pemikiran yang dibangun diatas dapat
diterangkan dalam grafis sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Dengan landasan teori yang telah diuraikan
dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan
diatas, maka hipotesis kerja yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
1. Terdapat pengaruh motivasi
pegawai positif dan signifikan
terhadap kinerja penyaluran KUR di
PT. BNI (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar.
2. Terdapat pengaruh pengelolaan
MSDM positif dan signifikan
terhadap kinerja penyaluran KUR di
PT. BNI (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar.
METODELOGI PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar, Kota Pematangsiantar Propinsi
sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan
dan dilaksanakan pada tgl. 13 Januari 2018
hingga tgl. 13 Maret 2018.
Metode Penelitian
Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (Explanatory Research). Penelitian
ini bertujuan membuktikan hubungan kausal
antara variabel bebas (Independent variable)
yaitu variabel Motivasi, Pengelolaan MSDM
dan variabel terikat (dependent variable) yaitu
Kinerja Penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUR)
di BNI Cabang Pematangsiantar. Penelitian ini
juga merupakan penelitian korelasional, yaitu
penelitian yang berusaha untuk melihat apakah
antara dua variabel atau lebih memiliki
hubungan atau tidak, dan seberapa besar
hubungan itu serta bagaimana arah hubungan
tersebut (Indriyantoro, 2002). Penelitian
eksplanatori digunakan untuk mengembangkan
dan menyempurnakan teori yang sudah ada
sebelumnya sehingga memiliki kredibilitas
untuk mengukur dan menguji hubungan sebab
akibat dua atau beberapa variabel dengan
menggunakan alat analisis statistik.
Pendekatan penelitian ini adalah
pendekatan survey. Penelitian survey melakukan
pengambilan sampel dari suatu populasi dengan
menggunakan alat-alat pengumpulan data yang
bertujuan untuk menghasilkan suatu kesimpulan
yang menyeluruh terhadap suatu populasi.
Motivasi
(X1
)
Kinerja
(
Y
)
E Pengelolaan SDM (X2)
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
33
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini menurut
jenisnya merupakan populasi yang terbatas dan
menurut sifatnya merupakan populasi yang
homogen. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Pegawai yang berhubungan dengan
penyaluran KUR pada BNI Cabang
Pematangsiantar berjumlah 32 orang. Dengan
mengasumsikan bahwa Pegawai yang bekerja
di kantor ini jumlahnya terbatas, maka penelitian
ini akan menggunakan semua anggota yang
besarnya 32 orang pegawai sebagai sampel atau
dengan perkataan lain, penelitian ini
menggunakan sampel jenuh (sensus).
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, tehnik pengumpulan
data yang digunakan dapat dijabarkan dan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Teknik Wawancara.
Wawancara dilakukan pada berbagai pihak
yang berwenang untuk memberikan data dan
informasi di kantor tersebut. Wawancara ini
dilakukan untuk mendapatkan data atau
informasi umum mengenai masalah yang
terjadi. Hasil wawancara juga dapat
digunakan sebagai pembanding terhadap
hasil pengisian daftar pertanyaan yang
dilakukan.
2. Pengisian Daftar Pertanyaan.
Daftar pertanyaan yang telah dibuat
sebelumnya, diberikan kepada pegawai yang
telah dipilih sebagai sampel dari penelitian
ini. Daftar pertanyaan yang diberikan harus
diisi dengan benar dan baik oleh responden
sehingga hasilnya akan menggambarkan
keadaan yang sesungguhnya.
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan data yang dikumpulkan
dengan menggunakan metode atau tehnik
pengumpulan data di atas, maka penelitian ini
mengelompokkan jenis dan sumber data menjadi
2 (dua) bagian yaitu :
1. Data Primer.
Data primer adalah data yang
dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti di lapangan, baik melalui
pengisian daftar pertanyaan maupun
wawancara yang dilakukan.
2. Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui publikasi-publikasi,
baik yang berasal dari luar kantor
maupun dari kantor itu sendiri.
Penjelasan Hipotesis
Identifikasi Variabel Hipotesis
Variabel-variabel yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable). Variabel bebas dan
terikat dapat dijelaskan di bawah ini :
1. Variabel Terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Dalam penelitian ini, variabel terikatnya
(Y) adalah Kinerja Penyaluran KUR.
2. Variabel Bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat dalam
penelitian ini. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Motivasi (X1),
Pengelolaan MSDM (X2).
Definisi Operasional Variabel Hipotesis
Definisi operasional dari variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat dibawah ini.
1. Kinerja (Y).
Kinerja adalah Hasil Kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
suatu organisasi atau oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
2. Motivasi (X1).
Keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai tujuan.
3. Pengelolaan MSDM (X2).
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
34
Pengelolaan sumber daya manusia
adalah kegiatan Rekrutmen, Seleksi,
Penilaian Prestasi, Training administrasi
bonus dan keuntungan untuk mencapai
tujuan individu maupun tujuan
organisasi.
Identifikasi Variabel
Telah dijelaskan variabel terikat dan bebas
dalam penelitian ini, maka pada bagian ini akan
diidentifikasikan setiap variabel dengan
indikator-indikator yang digunakan sehingga
akan jelas pengukuran nantinya. Identifikasi
variabel dan indikatornya dapat dilihat pada
tabel 3.1 dibawah ini :
Table 3.1
Definisi Operasioanla Variabel dan Indikator Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Kinerja
(Y)
Hasil Kerja
secara kualitas
dan kuantitas
yang dicapai oleh
seseorang
karyawan/pegaw
ai dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan
tanggungjawab
yang diberikan
kepadanya
(Mangkunegara
2007)
Kualitas pekerjaan
Kuantitas pekerjaan
Ketepatan waktu
dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Kemampuan
bekerjasama
Skala Likert
Motivasi
(X1)
Keadaan dalam
pribadi seseorang
yang mendorong
keinginan
individu untuk
melakukan
kegiatan-kegiatan
tertentu guna
mencapai tujuan
(Narimawati,2007
)
Kepatuhan terhadap
ketentuan
Kemauan
Kebersamaan
Komunikasi
Skala Likert
Pengelo-
laan
MSDM
(X2)
Kegiatan
rekrutmen,
Seleksi, Penilaian
Prestasi,Training,
Administrasi
Bonus dan
Keuntungan
untuk mencapai
tujuan individu
maupun tujuan
organisasi
(Suhardjono,
2002)
Sumber Daya
Manusia yang
berkualitas
Perbaikan Prestasi
Kerja
Mempertahankan
Para
Karyawan/Pegawai
yang ada sekarang
Skala Likert
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Pengujian ini digunakan untuk melihat
apakah pertanyaan yang diberikan dapat
dimengerti oleh orang lain sebelum digunakan
pada penelitian yang sebenarnya. Kegunaan
pengujian validitas adalah untuk melakukan
perubahan bagi pertanyaan yang tidak sah
sehingga menjadi lebih baik nantinya.
Untuk menguji uji validitas ini
menggunakan korelasi product moment. Jika r
hitung lebih besar dari r tabel, maka akan ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel
tersebut sehingga alat ukur ini valid untuk sahih
dan sebaliknya.
Jika nilai validitas setiap pertanyaan
lebih besar dari nilai koefisien korelasi 0,30
maka butir pertanyaan dianggap sudah sah.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika r hitung positif dan r hitung> r
tabel, maka butir pertanyaan tersebut
sudah sah atau valid.
2. Jika r hitung negatif atau rhitung < r
tabel, maka butir pertanyaan tersebut
tidak sah atau tidak valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan variabel. Suatu
kuesioner dikatakan dipercaya atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui uji ini menggunakan
nilai Cronbach Alpa, jika Cronbach Alpa lebih
besar 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan
reliabel (Ghozali, 2005). Reliabilitas adalah
tingkat kepercayaan yang diperoleh dari data
yang dikumpulkan dengan menggunakan daftar
pertanyaan. Suatu data dikatakan terpercaya
apabila jawaban yang diberikan responden
memiliki tingkat kesalahan yang kecil
dibandingkan dengan jawaban yang sebenarnya.
Model Analisa Data
Model analisa data yang akan digunakan
untuk menguji hipotesis adalah analisa regresi
berganda. Regresi berganda tersebut dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Y = βo + β1X1 + β2X2+ ε
Dimana :
Y = Kinerja
X1 = Motivasi
X2 = Pengelolaan
MSDM
β = Konstanta
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
35
β1 β2 β3 = Koefisien regresi
ε = Error Term
Pengujian Hipotesis
Uji Hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan tehnik regresi. Hipotesis pertama
dan kedua digunakan untuk mengetahui
pengaruh Motivasi , Pengelolaan MSDM
terhadap Kinerja. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan uji T.
Penerimaan atau penolakan hipotesis
dilakukan dengan membandingkan nilai T
hitung yang berasal dari perhitungan dengan
program SPSS dan nilai T tabel yang berasal dari
buku statistik untuk a = 5 % atau dengan
menggunakan hasil SPSS.
Adapun kriteria pengambilan keputusan
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Ho diterima jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t
tabel pada a = 5%
Ho ditolak atau H1 diterima jika t
hitung< - t tabel atau t hitung > t tabel
pada a = 5%.
3.7. Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dalam suatu
regresi sangat diperlukan untuk mengetahui
apakah regresi yang dihasilkan terbebas dari
kesalahan-kesalahan klasik dalam
ekonometrika. Uji ini sangat berguna untuk
mengetahui apakah hasil estimasi dapat
digunakan atau tidak.
3.7.1. Uji Normalitas
Untuk menguji distribusi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik. Jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Dan jika data menyebar jauh dari
garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas ( Santoso, 2004).
Selain menggunakan grafik, Ghozali (2005)
menyatakan bahwa pengujian normalitas juga
dapat digunakan dengan melihat uji Kolmogorv-
Smirnov yang diperoleh dari hasil pengolahan
SPSS.
Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedasitas artinya
bahwa variabel bebas berubah dari satu sampel
ke sampel lain, sebab variabel bebas akan diukur
pengaruhnya terhadap variabel tergantung.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas
dilihat dari grafik scatter plot titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi tersebut
(Ghozali, 2005).
PEMBAHASAN
Uji Kualitas Data
Uji validitas digunakan untuk menguji
sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat
mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang
diukur. Item kuesioner dinyatakan valid
apabila nilai r hitung > r tabel (n-2).
Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 4.1 Berikut ini: Tabel 4.1
Hasil Pengujian Validitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.1 terlihat bahwa korelasi antara
masing-masing indikator terhadap total skor
konstruk dari setiap variabel menunjukkan
hasil yang signifikan, dan menunjukkan bahwa
No Variabel/Indikator
r
hitun
g
r tabel Keterangan
Motivasi
1 1 0.662 0.423 Valid
2 2 0.715 0.423 Valid
3 3 0.464 0.423 Valid
4 4 0.519 0.423 Valid
Pengelolaan MSDM
5 1 0.464 0.423 Valid
6 2 0.776 0.423 Valid
7 3 0.502 0.423 Valid
Kinerja
15 1 0.781 0.423 Valid
16 2 0.634 0.423 Valid
17 3 0.654 0.423 Valid
18 4 0.693 0.423 Valid
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
36
r hitung > r tabel. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid.
Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji
sejauh mana keandalan suatu alat pengukur
untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian
yang sama. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
rumus Alpha.
Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-
masing variabel yang diringkas pada tabel 4.2
berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Alpha Keterangan
Motivasi
Pengelolaan MSDM
Kinerja
0.951
0.920
0.917
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan
bahwa semua variabel mempunyai koefisien
Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60
sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur masing-masing variabel dari
kuesioner adalah reliabel sehingga untuk
selanjutnya item-item pada masing-masing
konsep variabel tersebut layak digunakan
sebagai alat ukur.
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan nilai Varian Inflation
Factor (VIF). Bila nilai VIF lebih kecil dari
10 dan nilai toleransinya di atas 0,1 atau 10
% maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas
(Ghozali, 2005).
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa
nilai VIF semua variabel bebas dalam
penelitian ini lebih kecil dari 10 sedangkan nilai
toleransi semua variabel bebas lebih dari 10 %
yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas yang nilainya lebih dari 90 %, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi. Uji Heterokedastisitas
Jika varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
berbeda, disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat digunakan metode
grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output
program SPSS versi 17, Apabila pada gambar
menunjukkan bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal
ini dapat disimpulkan tidak terjadi adanya
heterokedastisitas pada model regresi (Ghozali,
2005).
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari grafik tersebut terlihat titik-titik
yang menyebar secara acak, tidak membentuk
No Variabel Bebas Nilai
Tolerance
Nilai VIF
(%)
1. Motivasi 0.565 1.901
2. Pengelolaan
MSDM
0.454 2.505
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
37
suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)
pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas
pada model regresi yang dibuat, dengan kata lain
menerima hipotesis homoskedastisitas.
Uji Normalitas
Normalitas data dalam penelitian dilihat
dengan cara memperhatikan titik-titik pada
Normal P-Plot of Regression Standardized
Residual dari variabel terikat. Persyaratan dari uji normalitas adalah jika
data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika
data menyebar jauh dari garis diagonal
dan/atau tidak mengikuti garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
. Gambar 4.2 Hasil Pengujian Normalitas
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018
Dari gambar tersebut didapatkan hasil
bahwa semua data berdistribusi secara normal,
sebaran data berada disekitar garis diagonal.
Analisis Persamaan
Model persamaan regresi yang baik
adalah yang memenuhi persyaratan asumsi
klasik, antara lain semua data berdistribusi
normal, model harus bebas dari gejala
multikolinieritas dan terbebas dari
heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya
telah terbukti bahwa model persamaan yang
diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi
persyaratan asumsi klasik sehingga model
persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap
baik.
Analisis regresi digunakan untuk menguji
hipotesis tentang pengaruh secara parsial
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan
program SPSS 17 diperoleh hasil seperti tabel
4.4 :
Tabel 4.4
Hasil Estimasi Regresi
Coefficientsa
a. Dependent Variabel: Kinerja
Sumber: Lampiran output SPSS
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui
persamaan regresi yang terbentuk adalah:
Y = 0,316 X1 + 0,343 X2
Keterangan:
Y = Kinerja
X1 = Motivasi
X2 = Pengelolaan MSDM
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan
bahwa:
a. Variabel Motivasi dan Pengelolaan
MSDM mempunyai arah koefisien
yang bertanda positif terhadap kinerja.
b. Koefisien Motivasi memberikan nilai
sebesar 0,316 yang berarti bahwa jika
motivasi semakin baik dengan asumsi
variabel lain tetap maka kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar akan
mengalami peningkatan.
c. Koefisien Pengelolaan Manajemen
Sumber Daya Manusia memberikan
nilai sebesar 0,343 yang berarti bahwa
Model
Unstandardized
Coefficients
Stand
ardize
d
Coeffi
cients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 Constant)
Motivasi
Pengelolaa
n MSDM
2.787
.460
.329
1.522
.122
.091
.316
.343
1.831
3.784
3.628
.070
.000
.000
.555
.434
1.801
2.305
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
38
jika pengelolaan MSDM semakin tinggi
dengan asumsi variabel lain tetap maka
kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat
di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar akan
mengalami peningkatan.
Pengujian Hipotesis
Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi merupakan besaran
yang menunjukkan besarnya variasi variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variable
independennya. Dengan kata lain, koefisien
determinasi ini digunakan untuk mengukur
seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam
menerangkan variabel terikatnya. Nilai
koefisien determinasi ditentukan dengan nilai
adjusted R square sebagaimana dapat dilihat
pada tabel 4.5:
Tabel 4.5
Koefisien determinasi
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std.Error
of the
Estimate
1 .0763a .582 .570 1.933
a. Predictors:(Constant), Pengelolaan MSDM,
Motivasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Hasil perhitungan regresi dapat
diketahui bahwa koefisien determinasi
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,57. Hal
ini berarti 57% variasi variabel kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar dapat dijelaskan oleh variabel
motivasi, pengelolaan MSDM sedangkan
sisanya sebesar 43% diterangkan oleh variabel
lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.
Uj( Uji Hipotesis Secara Parsial )
Hipotesis 1, dan 2 dalam penelitian ini
diuji kebenarannya dengan menggunakan uji
parsial. Pengujian dilakukan dengan melihat
taraf signifikansi (p-value), jika taraf
signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan
di bawah 0,05 maka hipotesis diterima,
sebaliknya jika taraf signifikansi hasil hitung
lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Tabel 4.6
Hasil Uji t Secara Parsial
Variabel Bebas t hitung Sig.t
Motivasi 3.784 0.000
Pengelolaan MSDM 3.628 0.000
Sumber: Lampiran output SPSS
Uji Hipotesis 1 (H1)
Perumusan hipotesis:
Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif
antara motivasi dengan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar.
Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif
antara motivasi dengan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar.
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil
pengujian hipotesis motivasi menunjukkan
nilai t hitung sebesar 3,784 dengan taraf
signifikansi 0,000. Taraf signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa
hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan
menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti
bahwa hipotesis H1 “Motivasi mempunyai
pengaruh positif terhadap Kinerja Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar.
Uji Hipotesis 2 ( H2 )
Perumusan hipotesis:
Ho : βi = 0 tidak ada pengaruh positif
antara pengelolaan MSDM dengan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar.
Ha : βi > 0 terdapat pengaruh positif antara
pengelolaan MSDM dengan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar.
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
39
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil pengujian
hipotesis pengelolaan MSDM menunjukkan
nilai t hitung sebesar 3,628 dengan taraf
signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05, yang
berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini
menerima Ha dan menolak Ho. Dengan
demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2
“disiplin berpengaruh positif terhadap Kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar “ diterima.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian secara
statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara
parsial (individu) semua variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh
yang diberikan kedua variabel bebas tersebut
bersifat positif artinya semakin tinggi motivasi,
pengelolaan MSDM maka mengakibatkan
semakin tinggi pula kinerja Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar yang
dihasilkan. Hasil tersebut sesuai dengan
hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini
juga sesuai dengan hasil penelitian
sebelumnya.
Penjelasan dari masing-masing pengaruh
variabel dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Pematangsiantar.
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah
membuktikan terdapat pengaruh antara
motivasi terhadap kinerja Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar. Melalui
hasil perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,784 dengan
taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut
lebih kecil dari 0,05, dengan demikian Ha
diterima dan Ho ditolak.
Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa motivasi berpengaruh
positif terhadap kinerja Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar. Artinya
bahwa ada pengaruh antara variabel motivasi
terhadap kinerja Penyaluran Kredit Usaha
Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Pematangsiantar.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya
oleh (Suranta, 2002) yang menguji pengaruh
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
dengan hasil analisis yaitu gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan di PLN.
Pengaruh Pengelolaan MSDM terhadap
Kinerja Penyaluran Kredit Usaha
Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Pematangsiantar.
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah
membuktikan terdapat pengaruh antara
pengelolaan MSDM terhadap kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar. Melalui hasil perhitungan
yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung
sebesar 3,628 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05,
yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian
ini menerima Ha dan menolak Ho.
Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa pengelolaan MSDM
berpengaruh positif terhadap kinerja Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar. Artinya bahwa ada pengaruh
antara variabel pengelolaan MSDM terhadap
kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Pematangsiantar.
Hasil ini mendukung penelitian
sebelumnya oleh (Suharto dan Budi Cahyono,
2005) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan antara motivasi terhadap
kinerja karyawan PLN.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
40
Dari data primer yang diperoleh dari
penyebaran kuesioner maka dilakukan
pengujian reliabilitas untuk mengetahui bahwa
jawaban responden terhadap pernyataan
konsisten dari waktu ke waktu. Dan dilakukan
pengujian validitas untuk mengukur sah
tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari uji
reliabilitas dan validitas menunjukkan bahwa
seluruh pernyataan dalam setiap variabel reliabel
dan valid.
Dalam uji asumsi klasik yang meliputi
uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan
uji normalitas menunjukkan bahwa dalam model
regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas dan tidak terjadi
heteroskedastisitas serta memiliki distribusi
normal.
Dari pembahasan yang telah diuraikan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara motivasi
dengan kinerja Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar. Pengujian
membuktikan bahwa motivasi
memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar. Dilihat dari
perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,316
dan nilai t hitung sebesar 3,784 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 tersebut
lebih kecil dari 0,05 dengan demikian
Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Hasil pengujian hipotesis telah
membuktikan terdapat pengaruh antara
pengelolaan MSDM dengan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar. Pengujian
membuktikan bahwa pengelolaan
MSDM memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja Penyaluran Kredit
Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar. Dilihat dari
perhitungan yang telah dilakukan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,343
dan nilai t hitung sebesar 3,628 dengan
taraf signifikansi hasil sebesar 0,000
tersebut lebih kecil dari 0,05, yang
berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan
menolak Ho.
3. Keterbatasan dalam penelitian ini secara
khusus yang berasal dari variabel kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar. Dalam hal ini
kinerja diperoleh dari hasil jawaban
responden atau sangat bersifat
subyektif. Untuk memperkecil
subyektifitas ukuran kinerja, maka
variabel kinerja dapat diukur dengan
kinerja riil yang berasal dari
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar mengenai
kinerja seperti kualitas pekerjaan,
kuantitas pekerjaan, ketepatan waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan dan
kemampuan bekerja sama, dari masing-
masing Penyaluran Kredit Usaha
Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk Cabang Pematangsiantar
dan juga dalam penelitian ini hanya
menggunakan dua variabel saja dalam
meneliti kinerja, sehingga hanya
mampu menjelaskan 57,0% variasi
kinerja Penyaluran Kredit Usaha Rakyat
di PT. Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk SKC Pematangsiantar.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dilakukan maka saran yang dapat
diberikan dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi institusi PT. Bank Negara Indonesia
(Persero), Tbk Cabang Pematangsiantar,
hendaknya dalam meningkatkan kinerja
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat di PT.
Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar lebih
menitikberatkan pada motivasi dapat dilihat
dari kuesioner yang telah diisi oleh
pegawai Penyaluran Kredit Usaha Rakyat
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
41
di PT. Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk Cabang Pematangsiantar tersebut
diperoleh data bahwa pegawai Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar memiliki motivasi yang
lebih rendah, tetapi walaupun demikian
motivasi dalam hal ini masih wajar karena
hampir setiap kuessioner memberi jawaban
yang netral, dalam hal ini institusi
hendaknya perlu meningkatkannya,
misalnya dengan menggerakkan pegawai
memiliki kemauan dalam menjalankan
tugas yang diemban masing-masing tidak
hanya sebatas tugas tetapi harus didasari
oleh keinginan sendiri untuk memajukan
Penyaluran KUR di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil Uji R2
menunjukkan masih ada variabel yang
harus diperhatikan dalam penelitian ini.
Penelitian-penelitian lebih lanjut,
hendaknya menambah variabel lain yang
dapat mempengaruhi kinerja Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar, karena dengan semakin
baik kinerja pegawai Penyaluran KUR di
PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Pematangsiantar,akan berpengaruh
baik juga bagi kemajuan PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk Cabang
Pematangsiantar.
DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu Mangkunegara,
Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan,
PT. Remaja rosda Karya; Bandung,
2007.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar
Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat; Jakarta,
2009.
Ilyas dan Burton, Richard, 2008,
Hukum Pajak Edisi 4, Jakarta :
Salemba Empat
Kiryanto, Ryan. Langkah Terobosan
Mendorong Ekspansi Kredit,
Economic
Review No.208 Juni 2007.
Kasmir, Manajemen Perbankan, Edisi
Revisi. PT Raja Grafindo Persada;
Jakarta,
2010.
Lukman Dendawijaya, Manajemen
Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia
Indonesia; Jakarta, 2009.
Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar
Perbankan. PT Bumi Aksara; Jakarta,
2008. Mathis, L Robert. &
Jackson, H,John., Human
Resource Management
(Terjemahan Diana Angelica), Edisi
Sepuluh; Salemba Empat;
Jakarta,
2006.
Mardiasmo, 2006, Perpajakan - Edisi
Revisi 2006, Yogyakarta : Andi
Mardiasmo, 2009, Perpajakan-Edisi
Revisi 2009, Yogyakarta : Andi
Muljono, Djoko, 2008, Ketentuan
Umum Perpajakan, Yogyakarta :
Andi
Pandiangan, Liberty, 2002, Undang-
Undang Perpajakan Indonesia,
Jakarta : Penerbit Erlangga
Philip, Kotler, Manajemen Pemasaran,
terjemahan Hendra Teguh, edisi
keduabelas, cetakan kedua, Penerbit :
Prenhalindo, Jakarta, 2008
Robbins, P Stephen, Perilaku
Organisasi, Terjemahan Diana
Angelica, Salemba
Empat; Jakarta, 2008.
Sondang P. Siagian, Teori dan Praktek
Kepemimpinan, PT. Rineka Cipta;
Jakarta.
2003.
Sugiyono, Metodologi Penelitian
Bisnis. Alfabeta; Bandung, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
Alfabeta. Bandung:
2010.
Jurnal EK &BI
Politeknik Bisnis Indonesia
42
Umi Nariamawati, Riset Manjemen
Sumber Daya Manusia, Agung
Media; Jakarta, 2007.
Wibowo, Manajemen Kinerja. Raja
Grafindo; Jakarta, 2008.