Upload
indra-dado-widut
View
325
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
1/111
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
2/111
Modul Mentoring Semester 1
1
lhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah SWT selaras dengan Keindahan asma-Nya dan
Keagungan sifat-sifat-Nya yang telah menggerakkan hati kita untuk melakukan beragam
aktifitas kebaikan dan menyebarluaskannya ke dalam setiap lini kehidupan. Terhatur
sholawat serta salam kepada qudwah hasanah kita, Rasulullah Saw, seorang manusia paripurna
yang mendapat legitimasi langsung dari Allah Swt sebagai sosok yang perkataan dan
perbuatannya menjadi teladan hingga akhir zaman.
Suatu kenikmatan yang sangat besar bagi kita yang telah mendapatkan kesempatan
untuk berada di garda terdepan dalam mengawal dan membersamai pertumbuhan nilai-nilai
keislaman dalam diri mahasiswa dan lingkungan kampus secara keseluruhan melalui sebuah
program pembinaan berkesinambungan. Kesempatan ini juga merupakan ladang amal bagi kita
untuk menghimpun banyak pahala kebaikan dengan mengajak orang lain untuk turut serta dalam
berbagai aktifitas kebaikan.
Rasulullah saw bersabda :
“Barang siapa yang menerapkan kebiasaan yang baik dalam Is lam maka baginya pahala dan
pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya”. (HR. Muslim)
Keseluruhan problematika dan permasalahan dalam pembentukan karakter mahasiswa
tidak cukup hanya dengan mengajak dan menghimbau melalui aktifitas perkuliahan padaumumnya tetapi juga diperlukan sebuah pembinaan intensif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan dengan membangun kedekatan emosional antar Pembina dan seluruh
mahasiswa. Kami mengenal konsep ini dengan sebutan mentoring.
Buku sederhana ini disusun dari berbagai sumber terpercaya sebagai bahan acuan bagi
mentor dalam persiapan, petunjuk teknis pelaksanaan mentoring, dan rangkuman materi-materi
mentoring yang hendak disampaikan. Buku ini merupakan perangkat utama bagi para mentor
dalam pelaksanaan aktifitas mentoring.
Kepada seluruh mentor kami mengucapkan selamat bergabung dalam kafilah besar para
penyeru kebaikan, keluarga besar Badan Koordinasi Mentoring (BKM). Semoga kita semua
mampu menjadi sosok yang kehadirannya diharapkan, suaranya didengar, kebaikannya ditiru,
idenya diterima, dan gagasannya dilanjutkan.
Badan Koordinasi Mentoring – LDK Syahid UIN Jakarta
A
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
3/111
2
Modul Mentoring Semester 1
Kata Pengantar ................................................................................................................ 1
Daftar Isi .......................................................................................................................... 2
Goal Setting ..................................................................................................................... 4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan ........................................................................................... 5
Profil Mentor ................................................................................................................... 7
Kriteria Mentor ................................................................................................................ 8
Seni Membina Hubungan ............................................................................................... 10
Kiat Jitu Menjadi Mentor Produktif dan Dinamis ............................................................ 13
Kurikulum Mentoring ..................................................................................................... 15
Biodata Mentor .............................................................................................................. 16
Biodata Mentee ............................................................................................................. 17
Berita Acara Mentoring .................................................................................................. 21
Uraian Materi ................................................................................................................ 37
Mentoring Itu Penting !!! ................................................................................................... 39
Ukhuwah Islamiyah ............................................................................................................ 42
Makna Syahadatain ............................................................................................................ 49
Ma’rifatullah ....................................................................................................................... 59
Ma’rifatur Rasul .................................................................................................................. 64
Ma’rifatul Insan .................................................................................................................. 68
Ma’rifatul Qur’an ................................................................................................................ 74
Syumuliyatul Islam ............................................................................................................. 81
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
4/111
Modul Mentoring Semester 1
3
Ghazwul Fikri ...................................................................................................................... 87
Ahwalul Muslim al-Yaum.................................................................................................... 92
Hamasatu Syabab ............................................................................................................... 96
Fiqh Gaul .......................................................................................................................... 104
Mengenal 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga ........................................................... 106
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
5/111
4
Modul Mentoring Semester 1
entoring merupakan sebuah program pembinaan karakter dengan pola pendekatanFocus Group Discussion (FGD) yang dikemas secara berbobot, atraktif, dinamis, dan
menyenangkan serta memberikan ruang khusus terhadap pengembangan profil yang
dimiliki setiap pesertanya meliputi aspek fikriyah (pemahaman), ruhiyah (spiritualitas), jasadiyah
(jasmani), tsaqofah (wawasan), amaliyah (perilaku), kafa’ah (kompetensi), ma’nawiyah (konsep
diri), dan ijtimaiyah (sosial kemasyarakatan).
Keseluruhan aspek tersebut mampu dicapai melalui desain program yang mengutamakan
kedekatan emosional antara mentor (kakak pembimbing) dan mentee (peserta mentoring)
dalam pelaksanaan dan pembahasan tema pada setiap pertemuan. Kedekatan emosional ini
dibangun melalui peran seorang mentor sebagai walid (orangtua), syeikh (bapak spiritual),
ustadz (guru), dan qooid (pemimpin).
Output profil yang diharapkan:
a. Memiliki pribadi yang hanif dan mencerminkan nilai-nilai keislaman baik dalam perkataan
maupun perbuatan
b. Memiliki pemahaman dasar keislaman seputar fiqh, ibadah, sirah, serta ilmu al-qur’an
dan hadits
c. Memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis Al-qur’an
d. Memiliki kecenderungan untuk mengubah diri dan orang lain ke arah kebaikan
e. Memiliki kompetensi tertentu yang berguna untuk kemajuan Islam
f. Memiliki sikap responsif terhadap seruan ibadah mahdoh dan ghoiru mahdoh
g. Mengenal konsep diri sebagai seorang muslim
h. Simpati terhadap persoalan Islam dan kondisi ummat
M
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
6/111
Modul Mentoring Semester 1
5
1. Waktu Pelaksanaan
Aktifitas mentoring dijalankan secara terpadu dan berkesinambungan setiap satu pekan
sekali selama satu tahun (semester I dan II) dengan jadwal yang telah disosialisasikan
oleh fakultas maupun yang telah disepakati mentor dan peserta mentoring.
2. Pembagian Kelompok
Setiap kelompok mentoring terdiri atas kurang lebih 10 orang mahasiswa yang berasal
dari angkatan, jurusan, dan kelas yang sama di bawah pantauan 1 orang mentor.
3. Susunan Acara Mentoring
Iftitah (pembukaan); dapat berupa arahan dari mentor atau sekilas info berupaanalisis atas masalah kehidupan, dakwah, atau kejadian-kejadian yang aktual dalam
masyarakat serta hikmah kehidupan hari ini atau dibawakan oleh seorang master of
ceremony (MC) yang ditugaskan secara bergilir di antara mahasiswa peserta
mentoring.
Tilawah atau tadabbur ; pembacaan kalam illahi secara bergiliran oleh setiap peserta
mentoring dan kemudian dievaluasi serta diberikan arahan kaidah pembacaan Al-
Qur’an yang baik dan benar oleh mentor atau dapat berupa penjabaran intisari ayat
yang dibacakan.
Taujih (penyampaian materi); dilakukan oleh mentor secara disiplin dan cermat
sesuai kurikulum dan silabus yang telah disusun agar output profil yang diharapkan
dari materi tersebut dapat terwujud dalam diri peserta mentoring.
Diskusi; merupakan sesi khusus yang disediakan untuk melakukan interaksi tanya
jawab seputar materi yang disampaikan atau seputar qodhoya (problematika) yang
dialami oleh peserta mentoring.
Mutaba’ah (evaluasi amalan harian); evaluasi lembar mutaba’ah yaumiyah setiap
peserta mentoring oleh mentor dan pembarian motivasi serta kiat-kiat untuk
memperbaiki poin ibadah harian yang belum sempurna direalisasikan.
Ma’lumat (pengumuman); penyampaian informasi tentang rencana-rencana dan
penugasan terkait rangkain kegiatan mentoring.
Ikhtitam; pembacaan doa penutup majelis
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
7/111
6
Modul Mentoring Semester 1
4. Metode Penyampaian
Ceramah
Diskusi
Studi Kasus
Menyimak cerita, lagu, drama, atau film
Bedah Buku
Training
Studium general
Penugasan
Simulasi dan games
5. Media Pembelajaran
Media belajar standar; buku, papan tulis, modul, dsb
Slide presentasi Video ilustrasi
6. Sistem Penilaian
Penilaian kelulusan peserta mentoring ditentukan berdasarkan:
Aspek Kehadiran : 40%
Penguasaan Materi (Nilai Ujian) : 40%
Rekapitulasi Mutaba’ah Yaumiyah : 20%
7. Forum Evaluasi Mentoring
Forum evaluasi mentoring merupakan perangkat optimalisasi yang dijalankan dengan
tujuan untuk mengetahui progress, kendala, dan dinamika perjalanan aktifitas setiap
kelompok mentoring untuk kemudian dilakukan penmbahasan, penyusunan, serta
perancangan strategi sebagai sebuah solusi. Forum evaluasi mentoring dilaksanakan
setiap satu bulan sekali secara rutin.
8. Kode Etik Mentor
Setiap mentor wajib mengikuti pembinaan mentor 1 bulan sekali dan wajib mengisi
kegiatan mentoring dalam waktu sepekan sekali.Alasan-alasan yang diperbolehkan untuk tidak mengisi kegiatan mentoring antara lain :
Sakit dengan keterangan.
Ujian kuliah.
Kegiatan perkuliahan.
Anda atau saudara dekat anda meninggal/menikah.
Pelatihan/kursus penting yang bukan merupakan kursus rutin.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
8/111
Modul Mentoring Semester 1
7
alam aktifitas mentoring, peran seorang mentor jauh lebih luas dari pada seorang guru.
Seorang mentor tidak hanya dituntut untuk dapat mentransfer materi dengan baik tetapi
juga dituntut untuk dapat mewariskan nilai-nilai Rabbani kepada mentee. Beberapa hal
yang selayaknya dimiliki oleh seorang mentor ketika melakukan proses mentoring dan da'wah
Islam :
1. Seorang mentor terhadap mentee ibarat orang tua (walid) bagi putra-putinya, mentor dalam
proses mentoring ini diharapkan mampu memposisikan dirinya di antara mentee seakan-akan
dirinya seperti orang tua yang senantiasa membimbing putra-putrinya menjadi orang yang lebih
baik dari sebelumnya.
2. Seorang mentor terhadap mentee ibarat bapak spiritual (syaikh) bagi murid-muridnya.Seorang mentor harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas ruhiyahnya agar dapat
menjadi sumber inspirasi bagi mentee. Laksana seorang syaikh yang mempunyai kedalaman ilmu
dan amal sehingga bisa memberikan kontribusi ma'nawiyah yang baik untuk murid-muridnya.
3. Seorang mentor terhadap mentee seperti guru (ustadz) bagi para santrinya. Peran mentor
dalam hal ini, hendaknya dapat memberikan kontribusi ilmu kepada mentee. la merupakan
samudera ilmu (bahrul "ulum) bagi mentee. Jadi, seorang mentor harus senantiasa meng-
upgrade ilmu yang telah didapatnya agar dapat mengikuti perkembangan permasalahan yang
dihadapi oleh mentee.
4. Seorang mentor adalah pemimpin (qoo’id). Disini seorang mentor dituntut untuk dapatmengarahkan dan memimpin mentee ke jalan Allah. Memberikan teladan, nasehat, dan arahan-
arahan, sehingga mentee tidak mengalami patah semangat dalam menuntut ilmu.
D
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
9/111
8
Modul Mentoring Semester 1
1. Setiap mentor adalah mahasiswa dan/atau alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
dan/atau sedang mengikuti program intensif pelatihan mentor
2. Setiap mentor wajib menyediakan waktu untuk pembinaan mentoring minimal sepekan
sekali selama satu semester
3. Kompetensi Mentor
Kompetensi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keterampilan dan
sikap serta karakter pribadi yang lain yang mendasari perilaku seseorang untuk
menghasilkan kinerja tinggi. Kompetensi tersebut haruslah bersifat observable (dapat
diamati), measurable (dapat diukur), upgradeable (dapat ditingkatkan melalui pendidikan
dan pelatihan) dan demonstrable (dapat dibuktikan).
Merujuk pada profil dari seorang mentor, maka untuk mencapainya sedikitnya ada 4
kompetensi yang harus dimiliki seorang mentor untuk mencapai kapasitas mentor yang
prima, yaitu : Kompetensi Spiritual (Fungsi Syaikh), Kompetensi Emosional (Fungsi Walid),
Kompetensi Intelektual (Fungsi Ustadz), Kompetensi Kepemimpinan (Fungsi Qaaid).
Secara lebih rinci berikut ini gambaran spesifik kompetensi yang ingin dibentuk:
Kompetensi spiritual (Syeikh)
- Mampu membaca dan menulis huruf arab, meskipun tingkat dasar
- Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik (tidak terbata-bata)
- Menghiasi dirinya dengan akhlaq seorang mentor
- Keimanan dan spiritual yang mantap dengan komitmen ibadah dan dzikir
Kompetensi Intelektual (Ustadz)
- Menguasai Mawad / Materi mentoring
- Mampu menyampaikan ide dan pengetahuannya kepada orang lain
- Menguasai sarana (wasail) & metode mentoring
- Menguasai keterampilan mengajar (Teaching skill )
Kompetensi Emosional (Walid)- Mampu membangun hubungan kuat dengan peserta mentoring
- Mampu memberikan pelayanan terbaik kepada peserta (service excellent )
Kompetensi Kepemimpinan (Qaaid)
- Mampu mengelola mentoring dengan baik
- Mampu merespon dan menyelesaikan masalah
- Rapi dalam manajemen mentoring
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
10/111
Modul Mentoring Semester 1
9
Selain itu, ada beberapa aspek yang perlu dikuasai sebagai bagian dari kompetensi
seorang mentor, meliputi :
a) Kompetensi akademis, yakni kemampuan dan keterampilan yang bersifat akademis,
menyangkut pengetahuan dan pemahaman dasar-dasar ilmu keislaman. Dasar-dasar
ilmu keislaman yang dimaksud adalah pengetahuan, pemahaman, dan pengamalanaqidah, syariat, dan akhlak. Secara rinci kompetensi akademik meliputi :
Pemahaman tentang kaidah-kaidah yang ada dalam lingkup aqidah Islamiah dan
menampilkannya dalam berpikir dan bertindak.
Pemahaman dan pengamalan kaidah-kaidah, dalil-dalil, dan tata cara peribadatan,
khususnya shalat, puasa, zakat, dan haji serta kebermaknaannya dalam kehidupan.
Menampilkan sikap dan perilaku yang menggambarkan akhlak mulia dalam
hubungannya dengan Allah, sesama manusia, dan dengan alam lingkungannya.
b) Kompetensi pedagogis, yakni kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan,
pemahaman, dan keterampilan pembelajaran dalam bentuk penguasaan komunikasi
edukatif, penciptaan suasana pendidikan yang melahirkan penghayatan terhadap nilai-
nilai agama secara mendalam sehingga dapat melahirkan kesadaran diri dan mendorong
lahirnya perilaku (akhlak) yang baik. Secara rinci kompetensi pedagogis mencakup:
Kemampuan berkomunikasi dan mengomunikasikan serta menanamkan nilai-nilai
Islam kepada peserta.
Kemampuan menciptakan suasana atau iklim yang mendukung terhayatinya nilai-
nilai Islam oleh peserta.
Kemampuan menata situasi pendidikan yang mampu memberikan kesadaran diri
peserta terhadap tujuan dan tugas hidupnya sebagai Abdullah dan kholifatullah.
c) Kompetensi sosial/kepribadian meliputi keterampilan dalam berkomunikasi dengan
lingkungan sosialnya serta kesadaran untuk menampilkan citra dirinya sebagai muslim
dalam ucapan maupun perbuatan. Kompetensi ini mencakup kepandaian dan sikap:
Bergaul, yakni kemampuan untuk menempatkan diri dalam interaksi sosial sebagai
kemampuan awal untuk memberikan pengaruh kepada orang lain.
Tawadhu, yaitu sikap rendah hati dan menghormati orang lain, tidak sombang, danegois.
Perhatian dan bersahabat, yakni sikap selalu memberikan perhatian kepada orang
lain, dan selalu mengembangkan persahabatan dengan siapa saja.
Kasih sayang, yakni sikap senang menebarkan kasih sayang kepada setiap orang
yang dijumpainya sehingga menarik orang lain untuk mendekatinya.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
11/111
1
Modul Mentoring Semester 1
Mengendalikan tindakan orang lain :Pakailah sikap yang anda inginkan untuk diperlihatkan oleh orang lain. Jika anda ingin
orang lain memperlihatkan sikap antusias, berarti anda hams mengenakan sikap antusias. Karena
ANTUSIASME ITU MENULAR!! Bahkan lebih mudah menular dibandingkan flu.
Kalau anda yakin terhadap diri sendiri, dan bertindak seolah-olah anda yakin terhadap diri
sendiri, orang lain akan yakin terhadap diri anda. Oleh karena itu masukanlah daya pesona dalam
kepribadian anda, sebagai berikut:
1) perhatikan cara berjalan anda, tindakan fisik anda menyatakan sikap mental anda;
2) jadikan jabat tangan anda mantap dan akrab, beri sedikit remasan;
3) tenangkan nada suara anda;
4) gunakan tombol ajaib: SENYUMAAAN!
Jadi, mulai sekarang, untuk menjadi komunikator efektif, kembangkanlah sikap dan cara
yang antusias dan penuh keyakinan. Berbicaralah dengan jelas! Perhatikan postur tubuh anda!
Tegakkan kepala anda! Berjalanlah dengan langkah penuh keyakinan seolah-olah anda harus
pergi ke sebuah tempat yang sangat penting.
Menciptakan kesan yang baik: Sebelum bicara, tanyakan pada diri anda sendiri; "apa yang
saya inginkan dari pembicaraan ini? Suasana hati apa yang harus muncul?"
Dunia membentuk pendapatnya tentang kita terutama dari pendapat kita tentang diri
sendiri. Ingat! Setiap kita menghakimi sesuatu, kita member sinyal kepada orang lain untukmenghakimi diri kita. Jangan mengkritik pesaing. Orang tidak saja menyukai pembicaraan
negativ, tetapi dengan mengkritik anda telah menyiapkan panggung, situasi, dan suasana negatif.
Ajukan pertanyaan yang memancing jawaban positif.
Mengkritik orang tanpa menyakiti hatinya :
Pandanglah kritik dengan cara pandang baru: 1) kritik harus disampaikan secara pribadi;
2) awalilah kritik dengan kata-kata manis atau pujian; 3) buatlah kritik itu impersonal, kritik lah
perbuatannya, bukan orangnya; 4) berikan jawaban dan solusinya; 5) mintalah kerjasama, jangan
menuntutnya; 6) satu kritik untuk sau pelanggaran; 7) selesaikan dengan cara bersahabat.
Menarik orang lain dengan "triple A" :
Acceptance (penerimaan). Dengan menyukai orang lain apa adanya, anda memberinya
kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri.
Approval (persetujuan). Menerima orang lain walaupun bersalah dan kita masih mau
bersahabat dengannya. Hal ini memberi arti positif karena ia lebih dari sekedar menoleransi
kesalahan.
Appreciation (apresiasi). To appreciate berarti meningkatkan nilai. Berhentilah dan
renungkanlah betapa berharganya orang lain bagi diri anda!!!
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
12/111
Modul Mentoring Semester 1
11
Belajar berkomunikasi secara efektif :
• Berhentilah berusaha menjadi sempurna!!
• Obrolan tidak harus berupa pembicaraan cerdas.
• Panaskan pokok pembicaraan anda!
• Buatlah orang lain berbicara tentang diri mereka.
• Ajukan pertanyaan yang membangkitkan minat orang lain. • Berbicaralah tentang diri sendiri bila diundang dan diminta.
• Gunakan pembicaraan yang menyenangkan!
• Duduk yang tenang, dan tuliskan sebuah surat untuk diri anda sendiri.
• Lawanlah godaan dengan mengusik dan menyindir.
Seni mendengarkan orang lain :
1. Pandanglah orang yang sedang berbicara.
2. Tunjukkan minat yang mendalam.
3. Condongkan badan anda.
4. Ajukan pertanyaan.
5. Jangan menyela; mintalah orang lain berbicara lebih banyak.
6. Tetaplah pada topik si pembicara.
7. Gunakan kata-kata si pembicara untuk menyampaikan maksud anda.
Pentingnya membuat orang lain merasa penting!!
Cara membuat orang lain merasa penting :
1. Berpikirlah bahwa orang lain penting.
2. Perhatikan orang lain dengan seksama.
3. Jangan bersaing dengan orang lain; cara terefektif untuk memberi kesan baik pada orang lainadalah memberi tahu mereka bahwa anda terkesan pada mereka.
4. Jangan berusaha memenangkan semua pertentangan kecil!
Membuat orang sependapat :
Respon alamiyah terhadap orang yang berbeda keinginan atau pendapat dengan kita
adalah berdebat! Kita harus belajar membuat respon alamiah kita menjadi persuasi! Satu-
satunya cara untuk memenangkan perdebatan adalah membuat orang lain mengubah pikiran
mereka. Ajak mereka mempertimbangkan mana yang lebih penting; masalahnya atau cara
melihat masalah? Tekanan rendah adalah rahasianya! Bergaul sejalan dengan qodrat egomanusia. Ketika kita menjual ide, kita harus menjadi menarik bagi pikiran bawah sadar orang lain.
Berusahalah menyelipkan ide anda ke dalam alam bawah sadar seseorang dengan cara yang
tidak diketahuinya. Anda akan berhasil memenangkan perdebatan apabila menyelipkan ide
melewati ego dan alam bawah sadar orang lain. Aturan main dalam memenangkan perdebatan
:
1. Biarkan orang lain menyatakan pendapat mereka.
2. Tunggulah sejenak sebelum anda menjawab.
3. Jangan bersikeras untuk jawaban 100 %.
4. Ungkapkan persoalan nada dengan tenang dan akurat.
5. Berbicaralah melalui pihak ketiga.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
13/111
12
Modul Mentoring Semester 1
6. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk menyelamatkan muka; anggap mereka tidak
mempunyai semua fakta; "saya juga sama. Hingga saya mendapatkan informasi yang mengubah
cara pandang saya.”
Memberi pujian
PUJIAN MELEPASKAN ENERGI!!! Pujian yang tulus memberi kita energi dan hidup baru.
Aspek penting dalam memberi pujian :
1. Harus tulus dan wajar, pujian yang berlebihan akan mudah ketahuan dan tidak ada gunanya.
Selalu ada yang layak dipuji jika anda mencarinya. Jauh lebih baik memuji seseorang terhadap
sesuatu yang kecil dan berarti, daripada yang besar tetapi tidak berarti.
2. Pujilah perbuatan atau sifatnya, bukan orangnya. Bila anda memuji perbuatan atau sifat,
pujian anda spesiflk dan lebih tulus. Orang tahu dengan pasti hal-hal apa yang ada dalam dirinya
yang memang pantas dipuji.
3. Bermurah hatilah dengan kata-kata dan muka manis.
Aturan main mengucapkan terimakasih :1. Ucapan terimakasih harus tulus!
2. Jangan bergumam: ucapkan dengan jelas.
3. Ucapkan terimakasih dengan menyebut nama.
4. Pandanglah orang yang anda beri ucapan terimakasih.
5. Berusahalah untuk selalu berterimakasih.
6. Ucapkan terimakasih ketika orang merasa paling tidak memerlukan kata itu.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
14/111
Modul Mentoring Semester 1
13
Yang sangat penting untuk dilakukan!
1. Siapkan diri kita. Mulailah dengan niat yang ikhlas. Usahakan untuk mengembalikansemua urusan kepada Allah. Dia-Iah yang memiliki segalanya. Untuk Allah saja-lah apa
yang kita lakukan di program mentoring ini. Tidak ada yang lain. Sehingga hanya kepada
Allah kita penuh harap dan takut. Cobalah motivasikan diri kita dengan janji Allah bahwa
ketika kita bisa menjadi jalan hidayah bagi orang lain maka bumi, langit dan seluruh isinya,
belum sebanding dengan apa yang kita lakukan! itu pun jika hanya satu orang, lalu
bagaimana jadinya jika semua menti yang kita bina menjadi soleh semua? Subhanallah,
bukan? Namun, jika pun masih ada celah-celah yang membuat niat kita terkotori, cobalah
istighfar dengan hati dan up-grade kembali niatan kita dengan banyak-banyak meminta
nasihat kepada orang orang saleh dan melangkah lebih dekat kepada Allah SWT.
2. Do'a. Ketika kita yakin dengan kekuatan do'a, maka apapun akan menjadi sesuatu yangdahsyat. Jadi kita harus mulai membiasakan diri untuk senantiasa mendo'akan menti
dalam setiap selesai salat kita (selain mendo'akan orang tua dan muslim secara global).
Do'akan agar menti mudah menerima materi yang kita sampaikan, do'akan agar menti
(adik-adik tercinta kita) menjadi orang-orang yang soleh, do'akan agar menti mencintai
forum-forum keislaman semacam mentoring mentoring ini, do'akan agar besok kita bisa
hadir dengan semangat, do'akan agar besok kita bisa tampil maksimal, do'akan agar
terjalin cinta di antara kita dan menti karena Allah, berdo'a, berdo'a, dan terus berdo'a
sebanyak-banyaknya. Sungguh, Allah tidak akan pemah bosan mendengar do'a-do'a kita,
apalagi do'anya positif semacam ini. Allah pasti akan senang dan jika do'a dilakukan
dengan ihsan Insya Allah akan dikabulkan. Do'a juga tidak hanya dilakukan di awal saja,tetapi juga di akhir pertemuan sebagai "pengikat". Mudah mudahan do'a ini memang
menjadi kekuatan terdahsyat yang bisa kita berikan karena Allah.
3. Siapkan ruhiyah kita. Cobalah mengisi hari-hari kita dengan memperbanyak salat malam,
tilawah, membaca referensi pembangun jiwa, dan sebagainya. Tahukah kita bahwa
kekuatan ruhiyah mampu membangkitkan semangat orang lain? Contohnya saja,
bagaimana ketika Syaikh Ahmad Yasin berbicara di depan banyak orang, beliau tidak
memiliki kemampuan public speaking yang menggelegar-gelegar, tetapi dengan kekuatan
ruhiyah yang tinggi, beliau mampu memberikan motivasi dan semangat jihad kepada
saudara-saudaranya. Jadi, walaupun kemampuan komunikasi itu penting, dampaknya
mungkin hanya sementara jika tidak dibarengi dengan kekuatan ruhiyah/spiritual yang
tinggi. Hal ini sering terjadi kan? Ketika beberapa orang tampak memukau dalam
berpidato, tetapi efek setelah kurang begitu diminati.
4. Siapkan amunisi dengan banyak-banyak membaca referensi untuk materi halaqah yang
akan kita berikan. Ya.., walaupun mungkin kita sudah cukup mengerti dengan materi
tersebut, tidak ada salahnya mengulang untuk sekedar meng-upgrade pengetahuan.
Buatlah kisi-kisi materi yang sistematis, sehingga dalam penyampaian materi tidak
membosankan atau ngalor-ngidul teu paruguh (tidak jelas arahnya). Minimal meng-
upgrade materi satu malam sebelum pelaksanaan mentoring. Cukup alokasikan waktu
beberapa menit untuk persiapan ini. Gampang, kan?
5. Ketika akan mengisi mentoring, perhatikan penampilan kita, mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki (untuk ikhwan), ujung jilbab sampai ujung kaos kaki (untuk akhwat).
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
15/111
14
Modul Mentoring Semester 1
Bersihkan segala kotoran yang menempel di tubuh kita, baik itu kotoran fisik mapun
kotoran non-fisik. Jangan sampai penampilan kita menjadi penghambat jalan dakwah kita
dalam mengisi mentoring. Tidak perlu berlebihan, bahkan sederhana lebih diutamakan.
6. Berikan perhatian yang positif kepada setiap menti. Jadi jangan sampai kita tidak bisa
mengenal dan menghapal mereka lebih dari satu pekan! Ini sangat penting untuk
dilakukan, karena orang akan merasa diperhatikan ketika kita mengenal dan mengetahuimereka, bukan hanya nama saja, bisa jadi hobi, alamat, tanggal lahir, makanan kesukaan,
dan seterusnya, perlu juga kita ketahui.
7. Jika memungkinkan, cobalah untuk membuat program sms dengan menti. Tidak perlu
formal, bahkan jangan sampai terlalu formal, sms ringan lebih baik. Misalnya, bertanya
mengenai kabar menti, memberikan semangat ketika UTS atau UAS, memberikan
informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh menti, dan sebagainya. Cobalah untuk bisa
menjadi penyalur semangat mereka dengan sms ini. Ada kalanya beberapa menti merasa
enggan bertanya kepada kita dalam sebuah pertemuan halaqah, di sini kita harus cerdas,
berikanlah nomor kontak kita sambil berkata, "kalau ada masalah, apapun, sms atau
telepon saja ke nomor ini. Insya Allah kalau ada pulsa akan saya balas. Dan kalau gak
punya pun akan saya usahakan balas..., ngutang sms ke teman misalnya, hehe.. ."hal ini
terbukti efektif, karena dialami sendiri oleh beberapa orang yang telah melakukannya
(beberapa mentor yang baik hati dan dermawan terhadap pulsa mereka, semoga Allah
mengganti pulsa yang dikeluarkan dengan cinta dan surga-Nya. Aamiin)
8. Jangan segan-segan untuk silaturahim kepada menti. Jadi, alokasikan waktu kita untuk
menyapa dan mengobrol dimanapun kita bertemu dengan mereka (misal; di masjid ketika
ba'da salat, ketika bertemu dalam perjalanan, dan sebagainya), tapi tentunya dalam
momen yang tepat. Sekalikali ajaklah mereka main ke tempat kita untuk sekedar
akrabisasi.
9. Sering-seringlah mengevaluasi apa yang telah kita lakukan ketika mengisi mentoring.
Sudah sebaik apa ikhtiar yang kita lakukan. jadikan hal ini sebagai pemacu bagi kita untuk
bisa lebih baik lagi di pertemuan berikutnya.
Tentunya semua ini adalah ikhtiar yang kita lakukan. Selanjutnya, serahkan segala kepada
Allah untuk memberikan yang terbaik atas apa yang telali kita lakukan, mudah-mudahan
kemuliaan di sisi Allah dapat kita raih dengan terus istiqomah menjadi mentor.
Aamiin. Wallahu a’ lam bis-shawab.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
16/111
Modul Mentoring Semester 1
15
rogram mentoring yang dijalankan selama satu semester terdiri dari 16 pertemuandengan komposisi 13 pertemuan mentoring, 1 pertemuan studium general (Mentoring
Gabungan), dan 2 pertemuan digunakan untuk UTS dan UAS. Urutan pelaksanaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mentoring itu Penting !!!
2. Ukhuwah Islamiyah (Nikmatnya Persaudaraan Berlandaskan Iman)
3. Makna Syahadatain (Janji Setia Kepada Allah dan Rasul-Nya)
4. Ma’rifatullah (Spirit Kontemplatif Hamba Kepada Sang Pencipta)
5.
Ma’rifatur Rasul (Kajian Nubuwwat Sosok Teladan Panutan Umat)
6. Ma’rifatul Insan (Renungan Intuitif Hakikat Penciptaan Insan)
7. Ma’rifatul Qur’an (Menguak Rahasia Mukjizat Terbaik Sepanjang Masa)
8. REVIEW TENGAH SEMESTER
9. Syumuliyatul Islam (Mengenal Konsep Islam Rahmatan lil Alamin)
10. Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran) “Menangkal Upaya Struktural Perusakan Citra Islam”
11. Ahwalul Muslim al-yaum (Telaah Evaluatif Kondisi Umat Muslim Hari Ini)
12. Hamasatu syabab (Semangat Pemuda) “Menelaah Gerakan Pemuda, Mahasiswa dan
Perubahan”
13. Fiqh Gaul (Rambu-rambu Syar’i dalam Berakhlak Islami) 14. Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga (Tafsir Historis Rekam Jejak Sejarah Khoiru
Ummah)
15. Fiqhun Nisaa* ; Khusus Mentoring Akhwat
16. MUHASABAH (Refleksi Penerapan Konsep Diri Seorang Muslim)
17. REVIEW AKHIR SEMESTER
P
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
17/111
16
Modul Mentoring Semester 1
Nama Lengkap/Panggilan : ____________________________________________________
Tempat, Tanggal Lahir : ____________________________________________________
Alamat Lengkap : ____________________________________________________
Nomor Telepon/HP : ____________________________________________________
E-mail : ____________________________________________________
Motto Hidup : ____________________________________________________
Riwayat Pendidikan : ____________________________________________________
Jenjang
PendidikanNama Instansi
TempatTahun
Pengalaman Organisasi :
Nama Organisasi Amanah Tahun - Periode
(…………………………………………..)
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
18/111
Modul Mentoring Semester 1
17
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
19/111
18
Modul Mentoring Semester 1
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
20/111
Modul Mentoring Semester 1
19
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
21/111
2
Modul Mentoring Semester 1
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
Nama Lengkap/Panggilan :
Fakultas/Jurusan/Angkatan :
Tempat, Tanggal Lahir :
Alamat Lengkap :
Nomor Telepon/HP :
E-mail :
Motto Hidup :
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
22/111
Modul Mentoring Semester 1
21
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
23/111
22
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
24/111
Modul Mentoring Semester 1 23
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
25/111
24
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
26/111
Modul Mentoring Semester 1 25
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
27/111
26
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
28/111
Modul Mentoring Semester 1 27
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
29/111
28
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
30/111
Modul Mentoring Semester 1 29
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
31/111
3
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
32/111
Modul Mentoring Semester 1 31
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
33/111
32
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
34/111
Modul Mentoring Semester 1 33
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
35/111
34
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
36/111
Modul Mentoring Semester 1 35
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
37/111
36
Modul Mentoring Semester 1
LAPORAN PEKANAN MENTORING
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Nama Mentor
Jumlah Anggota
Jumlah Anggota yang
Hadir
AGENDA ACARA
No Kegiatan Keterangan
1 Iftitah MC :
2 Tilawah/Tadabbur Dari : Sampai :
3 Kultum Tema : Petugas :
4 Taujih (Penyampaian Materi) Tema :
5 Qodhoya & Rawa’i
6 Ma’lumat (Pengumuman)
7 Rencana Mendatang
Catatan Penting Pekan Ini
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
38/111
Modul Mentoring Semester 1 37
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
39/111
38
Modul Mentoring Semester 1
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
40/111
Modul Mentoring Semester 1 39
Mentoring Itu Penting…!!!
Pembinaan aqidah dan akhlaq generasi muda merupakan kunci untuk mengembalikan
posisi penting generasi muda sebagai tulang-punggung negara. Pemuda yang memiliki aqidahyang kokoh dan akhlaq yang mulia merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi
penolong bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya Islam.
Mengapa Harus Mentoring?
Mentoring merupakan sebuah model pembinaan generasi muda muslim yang telah
tersebar secara luas di sekolah-sekolah dan di kampus-kampus. Hal ini disebabkan mentoring
merupakan bentuk pembinaan yang memiliki keunggulan-keunggulan di antaranya :
1. Didapatnya pemantauan yang lebih intensif dan melekat dari seorang mentor terhadap
perkembangan kualitas peserta mentoring.
2. Lebih mendalamnya pengenalan terhadap peserta mentoring, sehingga mentor dapat
menerapkan pendekatan secara khusus kepada tiap peserta.
3. Terbangunnya ukhuwah yang lebih kokoh antar peserta mentoring.
4. Lebih dimungkinkannya pembinaan dapat berlangsung secara kontinu.
Beberapa alasan kuat kenapa kita harus mentoring :
1. Sunnah Rasul saw
2. Karena kita tidak terlahir pintar
3. Menuju perubahan pribadi dan peradaban
4. Akselerasi kedewasaan5. Sarana efektif implementasi ukhuwah
6. Jalan menuju kebangkitan Islam
Kenikmatan yang besar
Individu dan masyarakat yang mengikuti mentoring islam dirinya akan dibimbing,
dibangun, dan dipelihara oleh nilai-nilai Islam yang mulia. Dirinya akan jauh dari kejahiliyahan.
Bebas dari jahiliyah maka ia akan mengikatkan dirinya kepada Allah SWT sehingga ikatan ini akan
meninggikan status dan derajatnya di sisi Allah. Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan
juga di akhirat.
Hasil mentoring adalah kenikmatan yang besar yaitu berupa pengetahuan, harga diri,
kekuatan, dan persatuan. Dengan ilmu yang benar yang kita dapati melalui mentoring mampu
menjadikan kita manusia yang berilmu dan sadar atas tingkah laku yang kita lakukan. Mempunyai
‘izzah Islam berarti mengembalikan dirinya hanya kepada Allah, bukan kepada benda-benda yang
tidak bernilai. Dengan ‘izzah ini juga terdapat kekuatan Islam karena semangat yang
ditumbuhkan melalui aktifitas mentoring dapat membangkitkan suasana kecintaan dan
perjuangan. Akhirnya melalui mentoring kita dapat disatukan dengan fikrah dan amal.
Banyak kenikmatan yang diperoleh melalui mentoring, selain mentoring ini adalah
sunnah nabi saw ataupun arahan dari Allah, maka mentoring ini mengandung banyak manfaat
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
41/111
4
Modul Mentoring Semester 1
bagi diri, keluarga, masyarakat dan juga bangsa. Dengan mentoring, pribadi manusia menjadi
jauh dari kebodohan yang kemudian ia dapat menaikkan harga dirinya kepada derajat mulia dan
iapun mampu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Insyaa Allah.
Tanpa mentoring maka syetan senantiasa mengganggu dan menjadikan kita sesat. Tanpa
tarbiyah kita akan mudah sesat dan kita akan dijauhkan dari Islam. Dengan mentoring makatawasau bil haq dan bish shobr akan berjalan sehingga dengan mentoring akan tercegah
kemungkinan syetan membawa kita kepada kesesatan.
Suatu kerugian apabila kita meninggalkan mentoring. Tanpa mentoring kita tidak
mendapat kejayaan. Hadirnya mentoring untuk menyelamatkan ummat jahiliyah adalah suatu
hal yang beriringan dengan turunnya Islam.
Kedewasaan Berislam
"Mas, ada teman saya yang tidak diperbolehkan orang tuanya ikut mentoring, khawatir
jadi fanatik dan teroris". Fanatisme berlebihan terjadi karena dogmatis yang tanpa adadiskusi dan interpretasi. Islam tidak seperti itu, kita diberikan kesempatan untuk bertanya
seluas dan sedalam mungkin, kita bahkan ditantang untuk membuktikan kebenaran Islam
dalam Al Quran, dan percayakah kamu, Malaikat saja bertanya ! Mempertanyakan
kepemimpinan manusia di bumi ? Dan, mereka tidak disebut Allah dengan kurang ajar
loh. So, ,mau menjadikan Islam sebagai sebuah gaya hidup ? Setelah kamu jadi peneliti,
pengusaha, hingga dosen, kamu akan kehilangan ruh dan karakter kuat manakala tidak
punya prinsip yang kuat, dan saya yakin, Islam adalah prinsip hidup yang paling nyaman
dan menyenangkan buat manusia.
Kedewasaan Pengetahuan
Dalam mentoring, kita tidak hanya diskusi terkait agama doang. banyak hal yang kita
diskusikan lho. Mulai dari bisnis, sampe tugas-tugas kuliah. kebayang kan, bagaimana
asyiknya mentoring? apalagi dimentori sama mentor-mentor kece yang bisa dijadikan
role model kehidupan kita. Pasti tambah semangat kuliah deh!
Kedewasaan Psikologis
Manusia itu makhluk simple yang kompleks. Makhluk sosial dan juga individu. Hamba
Allah sekaligus khalifah di bumi-Nya. Keren kan? dengan status keren seperti itu,
tentunya dibutuhkan kedewasaan psikologis yang matang. dan kita bisa mendapatkannya
dalam mentoring lho! kita bakal bertemu dengan manusia-manusia keren dengan
berbagai macam karakter. Setiap kali diskusi, tentunya akan dibenturkan dengan
berbagai macam kepentingan dan ideologi. belajar bersosial dan hidup bermasyarakat.
Hal inilah yang akan mempercepat kedewasaan kita.
Hmmm, anak-anak seni dan desain memang unik. Bahkan ada yang bertanya kenapa kok
mentoring baru gencar-gencar belakangan ya? terus, apakah mentoring hanya untuk
orang Islam? Wait... jangan salah, mentoring itu metode kuno yang sudah terbukti
kesuksesannya dalam mentransfer ilmu. dan metode mentoring ini tidak cuma dipakai
umat Islam lho. Tahu teman satu mentoring-nya Einstein ? Ya, Schrodinger! Dan tahu
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
42/111
Modul Mentoring Semester 1 41
nama komunitas diskusinya ? Ya, The Royal Society, yang sudah ada semenjak Sir Isaac
Newton hingga Stephen Hawking sekarang.
Kisah Inspiratif : Romansa Soekarno, Musso, dan Kartosuwiryo
Kita perlu mengetahui tentang romantisme kisah klasik mentoring pejuang kita bersama
HOS Cokroaminoto.
Sesungguhnyalah, republik ini berdiri atas sokongan berbagai aliran ideologi. Para aktivis
beraliran kiri, kanan, tengah, bahkan liberal sekalipun, ikut andil dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Hingga puncak proklamasi 17 Agustus 1945, mereka bersatu
padu.
Bulir masalah baru menampakkan diri setelah proklamasi. Aliran liberal menghendaki
Indonesia menjadi negara Uni Belanda dan menerapkan sistem demokrasi ala Barat. Para
pejuang kiri, yang dipimpin oleh Musso, berusaha menjadikan komunisme menjadi ideologinegara. Sementara aktivis kanan, yang dipimpin Kartosuwiryo, menghendaki lahirnya negara
Islam.
Bung Karno? Proklamator dengan endapan banyak ideologi, mulai dari marxis, das
capital, komunis, bahkan kajian Alquran dan hadits, Injil, Weda dan berbagai kitab lain. Pancasila
adalah ideologi yang ia tawarkan. Pancasila adalah ideologi yang tumbuh dari bumi pertiwi.
Dan tahukah kalian? Soekarno, Musso, dan Kartosuwiryo adalah satu asrama yang
dimentori oleh HOS Cokroaminoto ketika masa mudanya. Terlepas dari perbedaan ideologi dari
ketiganya, hal ini membuktikan betapa efektifnya mentoring dalam menelurkan pemikiran dan
kader-kader ideologis di masa depan.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
43/111
42
Modul Mentoring Semester 1
Ukhuwah Islamiyah
“Nikmatnya Persaudaraan Berlandaskan Iman”
Makna Ukhuwah IslamiyahKata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun
shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al
Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
Hakekat Ukhuwah Islamiyah:
1. Nikmat Allah (Q.S. 3:103)
2. Perumpamaan tali tasbih (Q.S.43:67)
3. Merupakan arahan Rabbani (Q.S. 8:63)
4. Merupakan cermin kekuatan iman (Q.S.49:10)
Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Jahiliyah:
Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam
Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan
akidah (missal: ikatan keturunan orang tua-anak, perkawinan, nasionalisme, kesukuan,
kebangsaan, dan kepentingan pribadi).
“Al Islaamu Nidzomun syamilun yatanaawalu madzaahiral hayaati jami’an,”
Sebuah pernyataan yang sangat fantastis dari Imam Syahid Hasan Al Banna ketika beliau
memberikan pemahaman kepada kita tentang Islam sebagai agama yang syamil (menyeluruh).
Tidak ada agama di dunia ini yang mengatur kehidupan umatnya secara detil, rinci dan
komprehensif selain Islam. Salah satu aspek yang diatur dalam kehidupan adalah mengenai
ukhuwah.
Ukhuwah secara bahasa adalah persaudaraan, dari akar kata yang mulanya berarti
memperhatikan. Ukhuwah fillah atau persaudaraan sesama muslim adalah suatu model
pergaulan antar manusia yang prinsipnya telah digariskan dalam al Qur’an dan Hadist, yaitu
suatu wujud persaudaraan karena Allah.
Sejarah telah membuktikan bahwa wujud persaudaraan muslim mampu membentuk
suatu komunitas masyarakat yang kokoh dan bersatu pada suatu peradaban ummah yang terbaik
dan mampu bertahan selama 8 abad. Hal ini senada dengan pengakuan jujur seorang orientalis
berkebangsaan Perancis, Gustav Le Bon yang mengatakan bahwa peradaban Islam untuk jaya
hanya butuh 80 tahun dan mampu bertahan 800 tahun untuk kemudian mengalami
kemunduran. Sedangkan peradaban Romawi untuk jaya membutuhkan waktu 800 tahun dan
untuk runtuh hanya butuh waktu 80 tahun.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
44/111
Modul Mentoring Semester 1 43
Sifat persaudaraan sebagai manifestasi ketaatan kepada Allah akan melahirkan sifat
lemah lembut, kasih sayang, saling mencintai dan tolong menolong. Itulah hakikat dari ukhuwah
sebagaimana Firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW berikut ini:
ْ
غ
َ
َ
و
ا
ُ
س
ّ
س
َ
َ
ت
َ
و
م
ْ
ث
ِ
ّ
ظا
ض
ْ
َ
ن
ِ
ّ
ظا
ِ
را
ِ
َ
ك
ا
ُ
ِ
َ
ْ
جا
ا
ُ
َ
َ
ِ
ذ
ّ
ا
َ
َ
َ
م
ُ
ُ
ْ
َ
ب
ات
َ
و
ه
ُ
ُ
ْ
ِ
ر
َ
َ
ف
ْ
َ
ِ
خ
َ
م
ْ
َ
ُ
ك
ْ
َ
ن
َ
م
ُ
ك
ُ
د
َ
ح
َ
ب
ِ
ُ
َ
ْ
َ
لا
ن
ِ
ال
ا
ُ
ق م
ِ
ح
َ
ي
ا
ّ
َ
ت
(12)
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena
sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” QS:49:12
ا ى ص يا َ عو ّها ادث و ن اظ أكذبه كه واظ ف قل وس ع
اخ
وكهها
غها
و
ها
ّ
“Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab
prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang
lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara.”
(HR. Bukhari).
Salah satu pilar dari ukhuwah adalah ta’awun, yang berarti saling membantu. Konsep ini
ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2.
ش
ال
ن
ِ
ال
ا
ُ
ق
ّ
تا
َ
و
ان
َ
و
ْ
د
ُ
ْ
ا
َ
و
م
ْ
ث
ِ
ا
َ
َ
ع
ا
ُ
َ
و
َ
َ
ت
َ
و
ى
َ
ْ
ق
ّ
ا
َ
و
ر
ِ
ْ
ا
َ
ع
ا
ُ
َ
و
َ
َ
ت
َ
و
َ
ق
ِ
ْ
ا
د
ِ
د
(2)
“Saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan takwa dan jangan menjalankannya
dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS 5:2)
Dalam hadist juga disebutkan tentang hal ini, diantaranya :
خأ هَع ه
ا يضر هع ا د َع نأ هخأ س نأ بش ا َ ع هع َ علهسر نأ
و عه
ا ى ه و كن في حة أخا ص ه ه هه و ظ ها هخأ ه
ه
ا لق س
ا
ت كهه
كهة
ه
َ
ع
اه
فج
كهة
ه
َ
ع
فج
و
ح
في
اه
وكن
ة
سةا م ه
ا هس ه
(BUKHARI - 2262) : Dari 'Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Salim mengabarkannya bahwa
'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak
menzhaliminya dan tidak membiarkannya untuk disakiti. Siapa yang membantu kebutuhan
saudaranya maka Allah akan membantu kebutuhannya. Siapa yang menghilangkan satu
kesusahan seorang muslim, maka Allah menghilangkan satu kesusahan baginya dari kesusahan-
kesusahan hari qiyamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah akan
menutup aibnya pada hari qiyamat".
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
45/111
44
Modul Mentoring Semester 1
“Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya
diampuni sebelum keduanya bepisah.” (H.R. Abu Daud)
Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany rahimahullah
bahwa ia berkata:
“Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah
senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka
mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia,
lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang
ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu
sampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku
berkata,’Demi Allah aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Allah tidak lebih kau cintai?’ Aku
jawab,’Ya Allah aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya
berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah saw,berabda,”Allah berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu
cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”
Peringkat-peringkat ukhuwah
Ta’aruf adalah saling mengenal sesama manusia. Saling mengenal antara kaum muslimin
merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan
saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta,
karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa
menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu
kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu
menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan
kemungkaran
Yang paling tinggi adalah "al-itsar"
Itsar ialah sifat mementingkan (memprioritaskan) orang lain dari pada diri sendiri walaupun
kita lebih butuh karena semata-mata mencari ridha Allah.
lbnu Umar berkata, "Salah seorang sahabat Nabi diberi hadiah sebuah kepala kambing oleh
seseorang. Dia berkata : si anu lebih butuh dari saya. Maka kepala kambing itu diberi kepada
si anu. Kemudian ia pun memberikan kepada tetangganya yang lebih butuh, dan demikianlah
seterusnya hingga busuk setelah melalui tujuh orang".
Salah seorang Anshar berkata kepada salah seorang Muhajir, "Ambillah seperdua dari
hartaku dan pilihlah dari dua istriku yang kamu senangi, aku ceraikan dia lalu aku nikahkan
kamu dengannya". (HR. Muslim)
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
46/111
Modul Mentoring Semester 1 45
Seorang Anshar menjamu tamunya seorang Muhajir. Di rumah Anshar tidak ada makanan
kecuali sedikit makanan bayi. Karena itsar, Anshar menyuguhkan makanan bayi itu kepada
Muhajir, dan berkata kepada istrinya : tidurkan anak-anakmu dan matikan lampu, lalu
suguhkan makanan itu kepada tamu. Kita duduk bersamanya, kita seolah-oiah makan
bersama dia, padahal kita tidak makan. Malam itu, Anshar sekeluarga tidur dalam keadaan
menahanlapar demi itsar kepada saudaranya Muhajir, Keesokan harinya, kepada keluarga
Anshar, Nabi SAW berkata : Allah sungguh takjub melihat perbuatanmu kepada tamumu
semalam'. (HR. Bukhari & Muslim).
Yang paling rendah adalah "salamah ash-shadr"
Yang dimaksud dengan salamah ash-shadr adalah tidak adanya sedikitpun rasa benci, hasad,
dendam dsb. dalam hati terhadap saudara kita.
Kiat memupuk salamah ash-shadr
a. Selalu berfikir posififb. Selalu berprasangka baik
c. Selalu mengingat kebaikan orang lain dan melupakan keburukannya
d. Selalu mengingat keburukan kita kepada orang lain dan melupakan kebaikan kita kepada
orang lain.
e. Selalu berdo'a agar diberi dada yang lapang terhadap saudara kita seiman dan seagama.
Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang
berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang
disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab:
‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’
Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut
memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’
Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau
mencintaiku karena-Nya.”
2. Memohon didoakan bila berpisah
“Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat
berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim)
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika
kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
“Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya
diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
47/111
46
Modul Mentoring Semester 1
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
Hak- Hak Berukhuwah
Hak-hak persaudaraan dalam Islam dibagi kedalam dua bagian, yakni
1. Hak-Hak Umum, antara laina. Mengucapkan salam
b. Membalas salam
c. Menjenguk orang sakit
d. Mengantar jenasah
e. Memenuhi undangan
f. Mendo'akan orang bersin
g. Menolong orang yang dianiaya
h. Membantu orang yang kesusahan
i. Menutupi kekurangan orang lain
j. Menjauhi segala yang mungkin menyakiti atau mengganggu
2. Hak-Hak Khusus, antara lain :
a. Boleh makan di rumah saudara (teman) tanpa izinnya
b. Tidak boleh saling meng-hajr lebih dari tiga hari
c. Menutupi kesalahan, aib dan kekurangannya.
Hal-Hal Yang Diperlukan Dalam Membina Ukhuwah
1. I'tisham bi Hablillah (Berpegang teguh pada tali Allah).
2. Ta'lif Al-Qulub (Menyatukan Hati).
3. Sikap Tasamuh (Toleransi) dan Pema'af. (QS. 3:133-134, 2:109, 2:237-263, 4:149, 16:126,
5:13 dan 15:85)4. Musyawarah (QS. 42:38 dan 3:159)
5. Ta'awun (Tolong-menolong) (QS. 5:2)
6. Takaful Al-ljtima'i
7. Istiqamah (QS. 9:7, 41:30, 46:13 dan 72:16)
Hal-Hal Yang Dapat Merusak Ukhuwah
Dalam QS. Al-Hujurat (49) ayat 11 disebutkan, antara lain:
1. Mengolok-olok (as-sukhriyah)
2. Mencela (al-Iamz)
3. Memberi gelar yang buruk (at-tanabuz bi al-alqab)4. Prasangka buruk (su'u azh-zhan)
5. Memata-matai (at-tajassus)
6. Menggunjing (al-ghibah)
Manfaat Ukhuwah Islamiyah
1. Merasakan lezatnya iman
2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi)
3. Mendapatkan tempat khusus di surga (Q.S. 15:45-48)
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
48/111
Modul Mentoring Semester 1 47
Di antara unsur-unsur pokok dalam ukhuwah adalah cinta. Tingkatan cinta yang paling
rendah adalah husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari perasaan hasad, benci,
dengki, dan bersih dari sebab-sebab permusuhan.
Al-Qur’an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan yang
dijatuhkan Allah atas orang-orang yang kufur terhadap risalahNya dan menyimpang dari ayat-
ayatNya. Sebagaiman firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Ma’idah:14
Ada lagi derajat (tingkatan) yang lebih tinggi dari lapang dada dan cinta, yaitu itsar. Itsar
adalah mendahulukan kepentingan saudaranya atas kepentingan diri sendiri dalam segala
sesuatu yang dicintai. Ia rela lapar demi kenyangnya orang lain. Ia rela haus demi puasnya prang
lain. Ia rela berjaga demi tidurnya orang lain. Ia rela bersusah payah demi istirahatnya orang lain.
Ia pun rela ditembus peluru dadanya demi selamatnya orang lain.
Islam menginginkan dengan sangat agar cinta dan persaudaraan antara sesama manusiabisa merata di semua bangsa, antara sebagian dengan sebagian yang lain. Islam tidak bisa
dipecah-belah dengan perbedaan unsure, warna kulit, bahasa, iklim, dan atau batas negara,
sehingga tidak ada kesempatan untuk bertikai atau saling dengki, meskipun berbeda-beda dalam
harta dan kedudukan.
***
Saudaraku, kekuatan ukhuwah memang hanya dapat dibangkitkan dengan kemuliaan
akhlak. Oleh karena itu, tampaknya kita amat merindukan pribadi-pribadi yang menorehkankeluhuran akhlak. Pribadi-pribadi yang aneka macam buah pikirannya, sesederhana apa pun,
adalah buah pikiran yang sekuat-kuatnya dicurahkan untuk meringankan atau bahkan
memecahkan masalah-masalah yang menggelayut pada dirinya sendiri maupun orang-orang di
sekelilingnya sehingga berdialog dengannya selalu membuahkan kelapangan.
Tatapan matanya adalah tatapan bijak bestari sehingga siapa pun niscaya akan
merasakan kesejukan dan ketenteraman. Wajahnya adalah cahaya cemerlang yang sedap
dipandang lagi mengesankan karena menyemburatkan kejujuran itikad. Sementara itu, senyum
yang tak pernah lekang menghias bibirnya adalah sedekah yang jauh lebih mahal nilainya
daripada intan mutiara. Tak akan pernah terucap dari lisannya, kecuali untaian kata-kata yang
penuh hikmah, menyejukkan, membangkitkan keinsyafan, dan meringankan beban derita
siapapun yang mendengarkannya.
Jabat tangannya yang hangat adalah jabat tangan yang mempertautkan seerat-eratnya
dua hati dan dua jiwa yang tiada terlepas, kecuali diawali dan diakhiri dengan ucapan salam.
Kedua tangannya teramat mudah terulur bagi siapa pun yang membutuhkannya. Sementara itu,
bimbingan kedua tangannya, tidak bisa tidak, selalu akan bermuara di majelis-majelis yang
diberkahi Allah Azza wa Jalla.
Dengan demikian, umat Islam harus memanfaatkan momentum hijriyah ini dengan
berhijrah dari keberpecahbelahan menuju ukhuwah islamiyah, seraya menepis remah-remah
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
49/111
48
Modul Mentoring Semester 1
jahiliyah dari hati ini. Memiliki qalbu yang bersih dan selamat harus di atas segala-galanya agar
kita mampu mengevaluasi diri dengan sebaik-baiknya dan menatap jauh ke depan agar Islam
benar-benar dapat termanifestasikan menjadi rahmatan lil 'aalamiin dan umat pemeluknya
benar-benar menjadi "sebaik-baik umat" yang diturunkan di tengah-tengah manusia.
Wallahu a'lam.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
50/111
Modul Mentoring Semester 1 49
Makna Syahadatain
“Janji Setia Kepada Allah dan Rasul-Nya”
Syahadat merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, yang akan menentukan
perjalanan kehidupannya. Dengan syahadat , orientasi duniawi (baca; materiil) akan berubah
menjadi orientasi ukhrawi yang secara langsung atau tidak dapat merubah tujuan dan perjalanan
hidup seseorang. Dan dengan syahadat ini pulalah, Rasulullah SAW mengubah kondisi
masyarakat Arab, dari kehidupan yang jahili menuju kehidupan yang Islami.
Syahadat membawa perubahan mendasar dalam jiwa setiap insan. Syahadat merubah
kondisi masyarakat dari akarnya yang paling bawah; yaitu dari sisi relung hatinya yang paling
dalam. Ketika hati telah berubah, maka segala gerak gerik, tingkah laku, pola pikir, kejiwaan dan
segala tindak tanduk akan berubah pula.
Namun tentulah untuk dapat mewujudkan perubahan seperti itu, harus terlebih dahulu
memahami hakekat yang terkandung dalam kalimat yang membawa perubahan itu. Para
sahabat, yang mereka semua sebagian besar orang Arab, sangat memahami makna yang
terkandung dalam kalimat tersebut. Sehingga ketika mereka mengucapkannya, merekapun
mengetahui dan memahami konsekwensi yang bakal mereka terima dari ucapannya. Oleh
karena itulah, tidak sedikit kasus adanya penolakan dari mereka untuk mengucapkan kalimat
tersebut. Bahkan diantara mereka ada yang mengatakan akan dapat mengatakan sepuluh
kalimat, asalkan bukan kalimat yang satu itu.
Urgensi Syahadatain
Dari sinilah, kita dapat memetik urgensi (baca ; ahammiyah) dari syahadat . Dan terdapat
beberapa urgensi syahadat penting lainnya. Diantaranya adalah:
1. م ) ى خ)
Syahadat merupakan pintu gerbang masuk ke dalam Islam.
Karena pada hakekatnya, syahadat merupakan pemisah seseorang dari kekafiran menuju
Iman. Artinya dengan sekedar mengucapkan syahadat , seseorang telah dapat dikatakan
sebagai seorang muslim. Demikian pula sebaliknya, tanpa mengucapkan syahadat , seseorang
belum dapat dikatakan sebagai seorang muslim, kendatipun baiknya orang tersebut.
Dalam syahadat seseorang akan mengakui bahwa hanya Allah lah satu-satunya Dzat yang
mengatur segala sesuatu yang ada di jagad raya, termasuk mengatur segala aspek kehidupan
manusia dengan mengutus seorang rasul yang ditugaskan untuk membimbing umat manusia,
yaitu nabi Muhammad SAW.
2. م ) خ)
Syahadat merupakan intisari dari ajaran Islam.
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
51/111
5
Modul Mentoring Semester 1
Karena syahadat mencakup dua hal: Pertama konsep la ilaha ilallah; merealisasikan segala
bentuk ibadah hanya kepada Allah, baik yang dilakukan secara pribadi maupun secara
bersamaan (berjamaah). Dari sini akan melahirkan keikhlasan kepada Allah SWT. Kedua,
konsep Muhammad adalah utusan Allah, mengantarkan pada makna bahwa konsep ini
menjadi konsep yang mengharuskan kita untuk mengikuti tatacara penyembahan kepada
Allah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Atau dengan kata lain sering disebut
dengan ittiba’.
3. ب ) (أس
Syahadat merupakan dasar perubahan total, baik pribadi maupun masyarakat.
Karena syahadat dapat merubah kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara secara
menyeluruh, dengan sentuhan yang sangat dalam yaitu dari dalam tiap diri insan. Karena jika
seseorang dapat berubah, maka ia akan menjadi perubah yang akan merubah
masyarakatnya. Allah berfirman dalam (QS. 13 : 11) :
او ح ا ن
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum, hingga mereka mau merubah
diri mereka sendiri.”
4. ( و ه ى ل (ح دة
Syahadat merupakan hakekat da’wah Rasulullah SAW.
Karena pada hekekatnya da’wah Rasulullah SAW adalah da’wah untuk menegakkan dua hal;
yaitu mentauhidkan Allah. Dan kedua menggunakan metode Rasulullah SAW dalammerealisasikan ibadah kepada Allah SWT.
5. ( ظ )
Syahadat memiliki keutamaan yang besar.
Diantaranya keutamaanya adalah sebagaimana yang digambarkan dalam hadits berikut:
َ
و ا ا ر ا ةد ا ن ا و نر ا ا مح ا ر
“Dari Ubadah bin al-Shamit, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang
bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, maka
Allah akan mengharamkam neraka baginya”. (HR. Muslim)
Arti Kata Syahadat
Ditinjau dari segi bahasa, sedikitnya terdapat tiga arti dari kata syahadat , ketiga makna tersebut
adalah :
1. ) Pernyataanان/ اار)
Mengenai makna ini, Allah menggambarkan dalam Al-Qur’an (QS. 3 : 18) :
ا ا
ا و و وا ا َ
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
52/111
Modul Mentoring Semester 1 51
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Seseorang yang bersyahadat , berarti ia telah menyatakan sesuatu, sesuai dengan apa yangdinyatakannya. Dalam hal ini seseorang menyatakan bahwa tiada tuhan selain Allah dan
bahwanya Muhammad adalah utusan Allah.
2. / اف) ا) Sumpah
Allah berfirfirman (QS. 24 : 6):
دا ع َدات ر ح فَدة ا زواج و ن وا
“Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai
saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpahdengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar.”
Seseorang yang bersyahadat , maka ia sesungguhnya telah menyatakan diri dengan
bersumpah, bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
3. (ا / ا) Perjanjian
Allah berfirman (QS. 2 : 84) :
ون ر و ث ر د و جن د ن َ خ ذ و
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu
(saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.”
Seorang yang bersyahadat , sesungguhnya ia telah berjanji kepada Allah SWT untuk
mentauhidkannya (tiada tuhan selain Allah), demikian juga berjanji untuk menjadikan nabi
Muhammad adalah benar-benar utusan Allah, yang harus ia ikuti.
Syarat Diterimanya Syahadat
Melihat makna syahadat di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ternyata
syahadat bukanlah merupakan hal sepele yang ringan diucapkan oleh lisan. Namun syahadat
memiliki konsekwensi yang demikian besarnya di hadapan Allah SWT. Oleh karena itulah, kita
melihat para sahabat Rasulullah SAW yang langsung memiliki perubahan yang besar dalam diri
mereka, setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Berkenaan dengan hal ini, kita perlu melihat sejauh mana batasan-batasan yang dapat
menjadikan syahadat kita dapat diterima oleh Allah SWT. Para ulama memberikan beberapa
batasan, agar syahadat seseorang dapat diterima. Diantaranya adalah:
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
53/111
52
Modul Mentoring Semester 1
1. (ج يا ا) Didasari dengan ilmu.
Yaitu (pengetahuan) tentang makna yang dikandung dalam syahadat, dengan pengetahuan
yang menghilangkan rasa ketidaktahuan tentang syahadat yang akan diucapkannya itu. Allah
berfirman (QS. 47 : 19) :
او تَ وا و او ا فاو
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan
mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan
perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.”
2. (ش يا ا) Didasari dengan keyakinan
Artinya seseorang ketika mengucapkan syahadat, tidak hanya sekedar didasari rasa tahu
bahwa tiada tuhan selain Allah, namun rasa ‘tahu’ tersebut harus menjadi sebuah keyakinan
dalam dirinya bahwa memang benar-benar hanya Allah Rab semesta alam. Allah berfirman
(QS. 49 : 15):
و ا ا وجوا ث رو ا آ ن ا ادن ا و ا ف “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”
3. ) Didasari dengan keikhlasanاخص اي شك)
Keyakinan mengenai keesaan Allah itupun harus dilandasi dengan keikhlasan dalam hatinya
bahwa hanya Allah lah yang ia jadikan sebagai Rab, tiada sekutu, tiada sesuatu apapun yang
dapat menyamainya dalam hatinya. Keiklasana seperti ini akan menghilangkan rasa syirik
kepada sesuatu apapun juga. Allah berfirman (QS. 98 : 5):
ا اة و ا اة و و َ ا ح ا او وا و د ا ذ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
4. ) Didasari dengan kejujuranاق اي ذب)
Persaksian itu juga harus dilandasi dengan kejujuran, artinya apa yang diucapkannya olehlisannya itu sesuai dengan apa yang terdapat dalam hatinya. Karena jika lisannya
mengucapkan syahadat, kemudian hatinya meyakini sesuatu yang lain atau bertentangan
dengan syahadat itu, maka ini merupakan sifat munafik. Allah berfirman (QS. 2 : 8 – 9):
دن ا وا * و خا و ا س ا وو ن و ا ا ون*
“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian",
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu
Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang
mereka tidak sadar.”
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
54/111
Modul Mentoring Semester 1 53
5. (ااو ض ا ا) Didasari dengan rasa cinta/ keridhaan
Maknanya adalah bahwa seseorang harus memiliki rasa kecintaan kepada Allah SWTdalam
bersyahadat. Karena dengan adanya rasa cinta ini, akan dapat menghilangkan rasa kebencian
kepada Allah dan al-Islam. Allah SWT berfirman (QS. 2 : 165):
ح َ ا آ ا وا َ اد ا ا نود س ا و ى ا و ن ا َ ا و
ج ة ن ا اب ون ا ذ ا ابظ“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
6. ) Didasari dengan rasa penerimaanال اي د)
Syahadat yang diucapkan juga harus diiringi dengan rasa penerimaan terhadap segala makna
yang terkandung di dalamnya, yang sekaligus akan menghilangkan rasa “ketidak
penerimaan” terhadap makna yang dikandung syahadat tersebut. Allah berfirman (QS. 33 :
36):
ص او ن و ة ا ن ن ا
رو ا اذ َ و
ف رو“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”
7. ( يا داا مو كاو ع )
Didasari dengan rasa kepatuhan (terhadap konsekwensi syahadat).
Terakhir adalah bahwa syahadat memiliki konsekwensi dalam segala aspek kehidupan
seorang muslim. Oleh karenanya seorang muslim harus patuh terhadap segala konseksensi
yang ada, yang sekaligus menghilangkan rasa ‘ketidakpatuhan’ serta keengganan untuk tidak
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah dan Rasulullah SAW. Allah
berfirman (QS. 24 : 51):
ذا دا ن ن ا ا و َو ط َو ا ن َ رو ا
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-
Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar
dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
8/15/2019 Modul Mentoring - Semester 1 [2015]
55/111
54
Modul Mentoring Semester 1
Makna Syahadatain
1. Uraian makna dan fungsi kata La ilaha ilallah ( إ هإ )
Kata Makna Fungsi
La (
) Tiada/ Tidak Nafi (اي
): Peniadaan
Ilaha (هإ) Tuhan (yang
disembah)
Manfa (ىا): yang dinafikan/
ditiadakan.
Illa (إ) Kecuali Adatul Istisna’ ( ثا :(أداة
pengecualian.
Allah () Allah SWT Al-Mustasna ( ثا) :yang
dikecualikan
2. Arti la ilaha ilallah
Ilah secara bahasa memiliki arti sesuatu yang disembah. Dimensi Ilah dalam kehidupan ini
dapat mencakup makna yang luas, diantaranya adalah :
a) Malik (ا) raja/ pemiliki :
Tiada Pemiliki/ Raja selain Allah SWT/ Tiada kerajaan selain untuk Allah SWT. Allah SWT
berfirman (QS. 4: 131)
و و ب وا ا َا و ن اا ا ف اات و ف ارل و
ا
ح ف اات و ف ارل ون ا غ ن وا فن و
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah
memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada
kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya
apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji.”
b) Hakim (ا
) ; Pembuat hukum.
Tiada pembuat hukum selain Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman dalam
(QS. 6 : 114) :
َا ا ب وا ا ي و ا
ح ا ف نب
َا ف ر َ
“Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah
menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah