Modul Manajemen Arsip Modern

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    1/87

     

    DIKLAT ADMINISTRASI

    PERKANTORAN MODERNTINGKAT DASAR

    MODUL MANAJEMEN ARSIP MODERN 

    Penulis: C. ANDREY. I. NAPITUPULU.,M.Si

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    2/87

     

    Badan Pengembangan Sumber Daya ManusiaHukum dan HAM

    2014

    Hak Cipta Pada : (isi dengan lembaga)

    Edisi Tahun (isi dengan tahun)

    Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Jl. Gandul Raya No. 4. Depok 16512

    Manajemen Arsip Modern

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    3/87

    iii

    KATA PENGANTAR

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    4/87

    iv

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    5/87

    v

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..  iii

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….  v

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

     A. Deskripsi Singkat .................................................................... 3

    B. Hasil Belajar ........................................................................... 3

    C. Indikator Hasil Belajar ............................................................. 3

    D. Pokok Bahasan ....................................................................... 3

    E. Manfaat .................................................................................. 4

    BAB II TATA NASKAH DINAS ................................................................ 5

     A. Asas dan Tujuan Pengurusan Surat ....................................... 5

    B. Prosedur Pengurusan Surat .................................................... 11

    C. Latihan .................................................................................. 23

    D. Rangkuman ............................................................................. 24

    BAB III PENGERTIAN DAN JENIS ARSIP................................................ 25

     A. Pengertian Arsip dan Tipologi Arsip ........................................ 25

    B. Signifikansi dan Fungsi Arsip Dinamis .................................... 27

    C. Sistem Arsip .......................................................................... 29

    D. Latihan ................................................................................... 31

    E. Rangkuman ............................................................................. 32

    BAB IV PENATAAN BERKAS (FILING ) .................................................. 33 

     A. Organisasi dan Filing ............................................................... 33

    B. Penataan Berkas (Filing ) ........................................................ 34

    C. Peralatan Filing ....................................................................... 43

    D. Penyimpanan (filing) dan Temu Balik Arsip ............................ 47

    E. Latihan .................................................................................. 50

    F. Rangkuman ............................................................................ 50

    BAB V PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN ARSIP VITAL .............. 52 

     A. Pengertian Arsip Vital ............................................................ 53

    B. Identifikasi Arsip Vital ............................................................ 53

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    6/87

    vi

    C. Bencana Alam dan Bencana Disebabkan oleh Manusia ....... 55

    D. Pemeiiharaan Arsip Vital ......................................................... 56

    E. Metode Perlindungan .............................................................. 58

    F. Perlengkapan Tempat Penyimpanan Arsip Vital ..................... 59

    G. Pencegahan terhadap Bencana .............................................. 60

    H. Latihan ................................................................................... 61

    I. Ringkasan ............................................................................. 62

    BAB VI PENYUSUTAN ARSIP .................................................................. 63 

     A. Konsep Penyusutan Arsip ...................................................... 63

    B. Jadwal Retensi dan Inventarisasi Arsip .................................. 65

    C. Penilaian dan Nilai Guna Arsip ................................................ 66

    D. Penetapan Jangka Simpan .................................................... 67

    E. Latihan ................................................................................... 67

    F. Rangkuman ............................................................................ 68

    BAB V ARSIP ELEKTRONIK  ……….…………………………………….  69 

     A. Pengertian Arsip Elektronik ..................................................... 69

    B. Jenis Arsip Elektronik .............................................................. 71

    C. Mengelola Arsip Elektronik…………………………………….. .. 74

    D. Pengantar Tata Naskah Dinas Elektronik................................ 76

    E. Latihan …………………………………………………………….  77

    F. Rangkuman ……………………………………………………... . 78

    Daftar Pustaka…………………………………………………………………... 79 

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    7/87

    vii

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    8/87

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Deskripsi SingkatKetatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan cara melaksanakan

    tugas danfungsi berbagai bidang kegiatan pemerintahan dan

    pembangunan di lingkunganinstansi pemerintah, seperti sekretariat

    lembaga tinggi negara, kementerian, danlembaga pemerintah

    nondepartemen serta lembaga pemerintah lainnya di pusatdan daerah

    khususnya di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

    Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemeritnahadalahUndang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, Ruang

    lingkup administrasi umum berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata NaskahDinas Instansi Pemerintah. Juga terdapat dalam Permenkumham NOMOR: 5 tahun 2012 meliputi jenis dan format, penyusunan naskah dinas, tatasurat dinas, penggunaan lambing Negara, logo dan cap dinas danperubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat naskah dinas. Kedua,Permenkumham Nomor 6 Tahun 2012 tentang Pola Klasifikasi Arsip,meliputi Kode unit Utama, Kode Unit Kerjas, Kode Unit Kerja KantorWilayah, Kode masalah fasilitatif, Kode masalah substantive, MasalahFasilitatif dan Masalah Substantif. Dalam hal teknis pelaksanaan TataNaskah Dinas Elektronik terdapat pada buku panduan TNDE KemkumhamRI Tahun 2013 yangberisi tampilan awal TNDE, Tampilan Beranda danLink Kerja, Prosedur Penerimaan Surat Dinas, Dasar-dasarPengklasifikasian penomoran surat, contoh pembuatan naskah surat dinasdan Fitur Pencarian.

    Pada masa sekarang ini, informasi telah menjadi kebutuhan mutlak bagi

    setiaporganisasi, baik itu organisasi pemerintah pusat, daerah maupun

    bisnis.Keseluruhan organisiasi pada dasarnya membutuhkan informasi.

    Informasimenjadi bagian sangat penting untuk mendukung proses kerja

    administratif danpelaksnanaan fungsi-fungsi manajemen birokrasi dalam

    menghadapi perubahansituasi dan kondisi yang berkembang dengan

    cepat.

    Menurut Schwartz dan Hemon (1993), informasi pada saat sekarang

    merupakansumber ekonomi yang memiliki nilai dan biaya produksi (value

    and a cost ofproduction).Nilai ekonomi dapat dilihat dari semakin

    komersialnya informasi,sehingga mempunyai nilai signifikan dan memberi

    peluang untuk dapatdiperjualbelikan.Di samping itu, proses pengolahan

    yang tepat, dan penemuankembali informasi dengan cepat, akurat dan

    lengkap memiliki kuantitatif yangdapat dikukur secara ekonomi.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    9/87

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    10/87

    3

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    peningkatan efisiensi danperwujudan administrasi penyelenggaraan

    pemerintahan dan pembangunan, sertapelayanan publik inilah yang

    menjadi dasar pertimbangan diselenggarakannya.

    B. Deskripsi Singkat 

    Diklat manajemen perkantoran modern ditujukan bagi jabatan fungsional

    umum, khususnya mata Diklat Manajemen arsip modern ini, dimaksudkan

    untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dansikap para jabatan

    fungsional umum tentang manajemen kearsipan modern, yang ruang

    lingkupnyaterdiri atas pengurusan surat baik surat masuk mapun surat

    keluar; pengertian,tipologi dan fungsi arsip, penataan arsip (filing ),

    pengamanan dan pemeliharaan,sera penyusutan arsip.

    C. Hasil BelajarSetelah mempelajari Modul Manajemen kearsipan modern ini, peserta

    diharapkan mampu untukmenata arsip sesuai peraturan perundangan

    yang berlaku.

    D. Indikator Hasil Belajar

    Setelah pembelajaran selesai, peserta dapat:

    1. Mengurus atau menangani surat masuk maupun surat keluar

    2. Menjelaskan pengertian arsip, tipologi, dan fungsi arsip dinamis, dan

    siklusarsip.3. Menjelaskan hubungan antara organisasi dan filing ;

    4. Menjelaskan bebagai macam sistem filing ,

    5. Melaksanakan prosedur filing ,

    6. Menjelaskan serta menggunakan peralatan filing ,

    7. Mem-file dan temu balik arsip secara efisien dan efektip,

    8. Mengamankan dan memelihara arsip

    9. Menyusutkan arsip

    E. Pokok Bahasan

    Setelah mempelajari Manajemen kearsipan ini, peserta diharapkan dapat:

    1. Proses surat masuk maupun keluar ; dan siklus (daur hidup) arsip;

    2. Pengertian arsip, tipologi, dan fungsi arsip dinamis, dan siklus arsip.

    3. Hubungan antara organisasi dan filing;

    4. Bebagai macam sistem filing,

    5. Prosedur filing,

    6. Peralatan filing dan penggunaannya

    7. Mem-file dan temu balik arsip secara efisien dan efektip,

    8. Penangamanan dan pemeliharaan arsip,

    9. Penyusutan arsip

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    11/87

    4

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    F. Manfaat

    Peserta diklat dan pembaca dapat memperoleh pengetahuan

    mengenai manajemen arsip modern dan pengenalan tentang arsipelektronik,

    .

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    12/87

    5

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    BAB II

    TATA NASKAH DINAS

    Setelah Anda mempelajari pengertian tata naskah dinas instansi

     pemerintah, Anda diharapkan dapat : menjelaskan pengertian tata naskah

    dinas instansi pemerintah dan pengurusan surat, menjelaskan tujuan

     pengurusan surat, permasalahandalam pengurusan surat, pertimbangan

    asas dalam pengurusan surat, dan menjelaskanprosedur pengurusan surat

    masuk dan surat keluar

    Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

    RI Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Tata Naskah

    Dinasdisebutkan bahwayang disebut dengan surat dinas adalah sebagai acuan

    penyelenggaraan tata naskah dinas pada instansi pemerintahdengan tujuan

    menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien dalam

    penyelenggaraan pemerintahan.Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah

    mempunyai sasaran tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam

    penyelenggaraan tata naskah dinas di seluruh instansi pemerintah; terwujudnyaketerpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan

    unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;terwujudnya kemudahan dankelancaran dalam komunikasi tulis;tercapainya efektivitas dan efisiensipenyelenggaraan tata naskah dinas;berkurangnya tumpang-tindih danpemborosan penyelenggaraan tatanaskah dinas.

    A. Asas Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah

    Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkanasas sebagaiberikut.

    1. Efektif dan EfisienPenyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif danefisiendalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,spesifikasiinformasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yangbaik, benar, danlugas.

    2. PembakuanNaskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yangtelahdibakukan.

    3. PertanggungjawabanPenyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan darisegiisi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    13/87

    6

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    4. KeterkaitanKegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satukesatuansistem administrasi umum.

    5. Kecepatan dan Ketepatan

    Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dantepatsasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.

    6. KeamananTata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi,penyampaiankepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dandistribusi.Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah Mempunyai Ruang lingkup meliputipengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; penyusunannaskahdinas; pengurusan naskah dinas korespondensi; pejabat penanda

    Pengertian umum dalam tata naskah dinas antara lain.1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yangmeliputi

    tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan

    akronim,kearsipan, serta tata ruang perkantoran.2. Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasikedinasan

    yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yangberwenang dilingkungan instansi pemerintah dalam rangkapenyelenggaraan tugaspemerintahan.

    3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulisyangmeliputi pengaturan jenis, format, penyiapan,pengamanan,pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas,serta mediayang digunakan dalam komunikasi kedinasan.

    4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkantataletak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dancapdinas.

    5. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yangmenandatanganinaskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawabkedinasan padajabatannya.

    6. Instansi pemerintah adalah kementerian, lembagapemerintahnonkementerian, sekretariat lembaga negara, lembagasetingkat menteridan lembaga lain, lembaga nonstruktural, sertapemerintah provinsi dankabupaten/kota.

    7. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyanBhinnekaTunggal Ika.

    8. Logo adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitasinstansipemerintah.

    Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dannaskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskansebagai berikut.

     A. Naskah Dinas ArahanNaskah dinas arahan merupakan naskahdinas yang memuatkebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaanyang harus dipedomani dandilaksanakan dalam penyelenggaraantugas dan kegiatan setiap instansipemerintah yang berupa produkhukum yang bersifat pengaturan,penetapan, dan penugasan.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    14/87

    7

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    B. Naskah Dinas PengaturanNaskah dinas yang bersifat pengaturanterdiri atas peraturan, pedoman,petunjuk pelaksanaan, StandarOperasional Prosedur (SOP), dan suratedaran.

    a. PeraturanKetentuan lebih lanjut tentang pengertian,

    kewenangan, format, dantata cara penulisan  peraturan diaturdengan peraturan perundangundangan.

    b. Pedoman1) Pengertian

    Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yangbersifatumum di lingkungan instansi pemerintah yangperlu dijabarkanke dalam petunjuk operasional danpenerapannya disesuaikandengan karakteristikinstansi/organisasi yang bersangkutan.

    2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan Pedoman

    dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yanglebihtinggi dan pengabsahannya ditetapkan denganperaturanpejabat yang berwenang.

    1. Pengorganisasian dalam pengurusan surat

     Agar kegiatan pengurusan surat dapat berjalan efektif dan efisien, perlu

    diatursistem pengendalian yang tepat. Untuk itu, mengingat bahwa

    pada dasarnyakegiatan pengurusan surat tidak dapat sama

    dilaksanakan pada semua instansi,ada beberapa asas pengurusan

    surat yang dapat dipertimbangkan untukditerapkan pada organisasi

    yang bersangkutan. Penentuan asas tersebut, tentusaja harus

    mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

    a. Ruang lingkup dan fungsi organisasi yang bersangkutan

    b. Beban kerja serta volume surat

    c. Jumlah pegawai

    d. Bangunan fisik (satu atap/terpencar)

    Yang dimaksud dengan asas pengurusan surat adalah penentuan

    kebijakanpengorganisasian kegiatan pengurusan surat secara baku

    pada suatu instansi.Pada prinsipnya, ada dua asas dalam

    pengendalian surat, yaitu :

    a. Asas Sentralisasi

    Yaitu apabila pengendalian kegiatan pengurusan surat, baik surat

    masukmaupun surat keluar, sepenuhnya dibebankan

    dandipertanggungjawabkan secara terpusat pada suatu unit

    organisasi.

    Keuntungan dari asas ini adalah :

    1) Dimungkinkan adanya keseragaman sistem dan prosedur

    sertaperalatannya;

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    15/87

    8

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    2) Pengendalian terhadap pelaksanaannya lebih mudah karena

    kegiatanpengurusan surat dilaksanakan serta diawasi oleh

    satu unit kerja.

    Dengan asas sentralisasi ini maka :

    1) Penerimaan dan pengiriman surat, penggolongan serta

    pengendaliandan penyimpanan surat dilaksanakan

    sepenuhnya oleh unitkearsipan;

    2) Surat masuk yang diterima oleh unit pengolah harus

    disampaikanterlebih dahulu kepada unit kearsipan dan baru

    boleh diterima olehunit pengolah setelah dilakukan pencatatan

    oleh unit kearsipansesuai dengan tugasnya;

    3) Penggunaan sarana pencatatan surat lebih efisien, baik kartu

    kendalimaupun lembar pengantar karena cukup dengan

    rangkap dua.Pengendalian surat dengan asas sentralisasi hanya akan tepat

    apabiladilaksanakan oleh suatu organisasi yang lingkup kerjanya

    sempit danunit-unit kerjanya ada pada satu lokasi (satu atap), dan

    volume suratnyarelatif kecil. Mengapa?karena kecenderungan

    bahwa organisasi kecilmemiliki struktur organisasi yang

    sederhana, jumlah pegawainya sedikit,serta volume suratnya

    sedikit. Organisasi semacam ini cocok untukmenerapkan asas

    sentralisasi dalam pengendalian surat-suratnya.

    Organisasi yang ruang lingkupnya luas, dan struktur

    organisasinyakompleks, asas tersebut kurang tepat untuk

    diterapkan. Penerapan asassentralisasi pada organisasi yang

    besar akan menimbulkan berbagaimasalah, di antaranya adalah

    surat akan lambat sampai ke unit kerja sertakesulitan dalam

    pengendalian pekerjaan.

    b. Asas Desentralisasi

     Asas desentraliasi yaitu apabila pengendalian kegiatan

    pengurusan surat,baik surat masuk, maupun surat keluar

    sepenuhnya dilaksanakan olehmasing-masing unit kerja dalam

    suatu organisasi. Masing-masing unitkerja dalam organisasi

    melaksanakan dan mempertanggungjawabkanpengelolaan

    suratnya masing-masing, dari penerimaan, pencatatansampai

    dengan pengiriman surat keluar. Asas desentralisasi

    dapatdilaksanakan pada instansi yang mempunyai ruang lingkup

    dan volumekerja yang besar.

    Dengan asas desentralisasi ini, maka:

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    16/87

    9

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    1) Pengelolaan, pengarahan dan pengendalian surat

    dilaksanakansepenuhnya oleh unit pengolah;

    2) Fungsi dan wewenang unit kearsipan terbatas pada

    penerimaan danpengiriman surat keluar dan pengelolaan,

    serta penyimpanan arsipinaktif;

    3) Penggunaan sarana pencatatan surat, baik kartu kendali

    maupunlembar pengantar surat, cukup dengan rangkap dua.

    Keuntungan dari diterapkannya asas ini adalah, penyampaian

    surat kemeja-meja kerja semakin cepat, dan kecepatan

    pemrosesan surat jugaakan semakin meningkat. Kekurangan dari

    asas ini adalah kemungkinanterjadinya ketidak seragaman sistem

    dan prosedur, termasukperalatannya, akan semakin besar.

    Dengan demikian, asas desentralisasi hanya akan dapat berjalansecarabaik, apabila terdapat satu kebijakan pengelolaan surat

    yang tunggal.Dengan cara demikian, keseragaman dapat

    diusahakan/ dimungkinkandengan pengawasan yang

    dilaksanakan secara terpusat. Untukmelaksanakan hal tersebut,

    perlu adanya unit kerja yang diberi tugasuntuk

    melaksanakannya.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

    untuk menetapkan asaskebijakaan tersebut sangat bergantung

    pada kondisi dan karakteristikorganisasi yang bersangkutan.

    Faktor-faktor yang harus dipertimbangkandalam pemilihan asas iniadalah :

    1) Besar kecilnya rentang tugas organisasi yang bersangkutan;

    2) Kompleksitas tugas dan fungsi organisasi;

    3) Lokasi gedung kantor, satu atap atau terpencar;

    4) Jumlah pegawai yang ada dalam suatu organisasi;

    5) Jumlah surat yang dikelola.

    Karena kedua asas tersebut memiliki kelebihan dan

    kekurangannyamasing-masing, maka sebuah organisasi yang

    besar dapat menerapkanasas desentralisasi terkendali. Asas ini

    merupakan gabungan dari asassentralisasi dan desentralisasi, di

    mana masing-masing unit kerja dapatmelaksanakan pengurusan

    suratnya sendiri-sendiri, namunpengendaliannya dilakukan secara

    terpusat. Dengan cara demikian,sungguh pun masing-masing unit

    kerja melaksanakan pengurusansuratnya sendiri, namun masih

    dimungkinkan adanya keseragamanprosedur dan tata kerja, serta

    lebih mudah dalam pengendalian danpembinaannya.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    17/87

    10

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    2. Prosedur Kerja dan Tata Kerja

    Sesuai dengan tujuan pengurusan surat, yaitu agar surat sampai ke

    alamatyang dituju dengan cepat, tepat dan aman, maka harus dibuat

    suatu rencanaprosedur kerja yang baku, sehingga apabila terjadi

    pergantian pimpinan ataustaf, tidak terjadi perubahan prosedur dalam

    pengurusan surat.Untuk menyusun prosedur kerja yang baik, perlu

    dipertimbangkan beberapafaktor sebagai berikut :

    a. Pengelompokan surat

    Merupakan cara seleksi surat guna memperoleh surat-surat

    penting sajayang perlu dicatat dan dikendalikan. Surat yang

    bersifat rutin hanyasekedar untuk diketahui, tidak perlu dicatat

    b. Pencatatan surat

    Maksud dilakukan pencatatan surat adalah dalam rangka

    pengendalianinformasi. Dengan demikian, surat yang perlu dicatatadalah surat yangdikategorikan sebagai surat penting saja,

    sedangkan surat yanginformasinya tidak penting dan bersifat rutin,

    tidak perlu dicatat. Halyang demikian dengan pertimbangan

    bahwa surat yang informasinyatidak penting, jika terlambat atau

    hilang tidak akan mengganggu aktivitasorganisasi. Dengan cara

    demikian, efisiensi dapat dicapai.

    c. Penanganan surat keluar

    Di muka telah diuraikan, bahwa pemilihan asas pengurusan surat

    dapatdilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dankarakteristik masing-masingorganisasi.

    Dengan pertimbangan bahwa jumlah surat keluar relatif banyak,

    makasuatu organisasi besar dapat juga menerapkan asas

    desentralisasi dalampengelolaan dan pencatatan surat keluarnya.

    Dengan demikian,pencatatan surat keluar dan penyiapan

    kelengkapan lain, dapat dilakukanoleh masing-masing unit kerja

    sedang untuk pengiriman dapat dilakukanbersama-sama (satu

    pintu). Dengan asas desentralisasi dalam pengelolaansurat

    keluar, suatu organisasi yang besar dengan volume surat

    keluaryang relatif banyak, dapat mengurangi kemungkinan

    terjadiketerlambatan dalam pemrosesannya.

    Dalam pengurusan surat keluar, penyiapan kelengkapan seperti

    misalnya: penggunaan sampul, penggunaan stempel, wewenang

    penandatanganandan sebagainya dilakukan sesuai dengan

    standar Tata Persuratan Dinas(Correspondence Management )

    d. Pendisposisian

     Adakalanya, sebuah surat harus disampaikan kepada lebih d satu

    unitkerja atau pejabat. Dalam keadaan demikian, perlu

    dipertimbangkanprosedur pendisposisian yang akan digunakan.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    18/87

    11

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

     Apakah semua suratbeserta disposisi perlu difotokopi atau tidak.

    Pertimbangan yangdemikian perlu dilakukan mengingat

    penggandaan melalui fotokopi akanberakibat bertambahnya

    duplikasi serta kurang terjaminnya keamananinformasi yang

    terdapat dalam surat tersebut.

    3. Pedoman Kerja

     Agar semua yang diuraikan tersebut di atas dapat terlaksana dengan

    baik,maka suatu organisasi memerlukan suatu pedoman kerja yang di

    dalamnyamemuat penjelasan mengenai prosedur kerja dan tata kerja

    yang diterapkanpada instansi / organisasi tersebut.

    Pedoman kerja tersebut akan memuat hal-hal sebagai berikut :

    a. Kebijaksanaan pengurusan surat yang berlaku bagi organisasi

    Penjelasanyang lengkap dan tererinci, mengenai asaspengorganisasian, prosedurkerja dan tata kerja.

    b. Tugas dan tanggung jawab pengorganisasain suratSesuai dengan

    asas yang telah ditetapkan untuk dipergunakan padaorganisasi

    yang bersangkutan, maka tanggung jawab pengorganisasiandan

    tanggung jawab dan tugas dari unit kerja harus jelas.

    Keterangan yang terperinci mengenai prosedur pengurusan

    surat,termasuk didalamnya mengenai tata cara pencatatan,

    pengarahan dansebagainya.

    4. Sumber Daya Manusia

    Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dalam upaya

    meningkatkankemampuan kerja dapat dilakukan dengan

    mengikutsertakan pegawai yangbertugas dalam Diklat-diklat

    Kerasipan.Hal ini perlu dilakukan untukmendudkung efektifitas dan

    keberhasilan pekerjaan.

    B. Prosedur Pengurusan Surat

    1. Prosedur Surat Masuk

    Sebelumnya telah dibahas bahwa tujuan pengurusan surat masuk

    adalah agarsurat masuk dapat sampai pada alamat yang dituju dengan

    cepat, tepat, amandan lengkap.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu disusun perencanaan

    rancangansurat masuk, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai

    berikut:

    a. Asas yang akan dianut dalam prosedur surat masuk

    b. Cara/prosedur apa yang akan diterapkan untuk meningkatkan

    efisiensikerja dan penghematan

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    19/87

    12

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    c. Jenis surat-surat apa saja yang harus dikendalikan dan prosedur

    apa yangharus ditempuh untuk mengendalikannya

    d. Cara apa yang akan ditempuh untuk mengurangi resiko hilangnya

    suratketika sedang diproses

    Perencanaan yang tepat, khususnya yang berkaitan dengan arus surat

    masuk;yang mencakup penetapan penyaluran surat masuk dan

    pengarahan suratmasuk pada unit kerja yang tepat, akan mewujudkan

    tujuan pengurusan surat.

    Untuk mewujudkan tujuan tersebut, beberapa prinsip dasar

    dapatdipergunakan sebagai pedoman dalam merencanakan prosedur

    pengurusansurat masuk.

    Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Penerimaan surat masuk

    Telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, bahwa pemilihan

    asaspengurusan surat harus mempertimbangkan kondisi dan

    karateristikorganisasi yang bersangkutan. Hal ini penting dilakukan,

    mengingatmasing-masing organisasi memiliki fungsi dan tugas serta

    kompleksitasmasing-masing.

    Dengan pertimbangan di atas, sebuah organisasi kecil denganstrukturorganisasi yang sederhana, beban kerja dan volume surat relatif

    sedikit,dan pada umumnya hanya memiliki sejumlah kecil pegawai,

    bisamenerapkan asas sentralisasi. Dengan pertimbangan yang sama,

    sebuahorganisasi besar dapat menerapkan asas desentralisasi dalam

    pengelolaansurat masuknya. Hal ini dilakukan mengingat organisasi

    yang besar, padaumumnya memiliki beban kerja dan volume surat

    yang cukup banyak,serta kemungkinan unit kerjanya juga tidak berada

    dalam satu lokasi.

    b. Penyampaian surat secara langsung

    Yang dimaksud dengan penyampaian surat secara langsung adalah

    suratdisampaiakan kepada alamat yang dituju dalam keadaan masih

    terutup(belum dibuka lebih dahulu). Surat yang dapat disampaikan

    secaralangsung kepada unit-unit kerja tersebut adalah surat yang

    tidakmemerlukan pengendalian (pencatatan) dan tidak memerlukan

    proseslebih lanjut. Surat-surat semacam ini, bisa dlihat dari sampulnya.

    Suratyang dapat digolongkan dalam jenis ini antara lain adalah surat-

    surat pribadi yang tidak mengatasnamakan jabatan dan surat-surat

    rutin. Suratyang bersifat rutin biasanya informasinya sekedar untuk

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    20/87

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    21/87

    14

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    formulir (lembar)disposisi. Tujuan lain adanya lembar disposisi adalah

    untuk menjagaagar surat terhindar dari corat-coret.

    Surat yang memerlukan koordinasi dengan unit kerja lain tidak

    harusselalu menggunakan lembar disposisi, tetapi cukup dengan

    mengkopisurat tersebut, dan memberikan stempel disposisi. Yang

    perludiperhatikan dalam pembuatan fotokopi, harus ada pembatasan

     jumlahfotokopi, sebab akan terjadi penggandaan yang cukup banyak,

    biayafotokopi cukup mahal dan juga kemungkinan kebocoran informasi

    akanlebih besar. Contoh Format Lembar Disposisi dapat dilihat pada

    halamanselanjutnya.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    22/87

    15

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Gambar 2-1. Lembar Disposisi

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    23/87

    16

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Kolom masalah disisi dengan masalah pokok isi surat sesuaidengan

    kode klasifikasiKolom kode diisi dengan kode klasifikasi masalah dari

    suratSifat rahasia, penting, biasa diisi dengan tanda cek (v)

    sesuaidengan klasifikasi surat.Tanggal/Nomor , diberi tanggal dan

    nomor yang terdapat dalamsurat Asal diisi dengan instansi/pengirim

    surat.Isi Ringkas diisi sesuai dengan maksud dalam suratKolom tanggal

     penyelesaian diisi dengan tanggal yangmerupakan batas waktu

    pelaksanaan disposisi.

    Lampiran-lampiran dari surat yang didisposisi.Kolom instruksi/informasi

    diisi dengan disposisi itu sendiriKolom diteruskan kepada, diisi dengan

    nama pejabat (danjabatannya) yang ditugasi melaksanakan

    disposisiSelanjutnya, lembar disposisi yang kedua disimpan ke dalam

    kotaklembar disposisi sesuai dengan batas waktu penyelesaiannya.

    Gambar 2-2. Kotak Lembar Disposisi

    f. Mildex

    Untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam menetapkan

    arahsurat serta kesalahan dalam penggolongan surat, perlu disusun

    Mildex.Mildex merupakan pedoman yang dipakai oleh petugas

    untukmenetapkan surat mana yang perlu dikendalikan, surat yang

    perluformulir/lembar disposisi, dan sebagainya. Sebuah Mildex

    yangsederhana dapat dibuat dengan mencantumkan sebuah daftar

    subjek yangdisusun secara abjad. Subjek tersebut akan memberikan

    gambaran fungsiunit kerja masing-masing organisasi. Daftar subjek

    tersebut sekurangkurangnyaberisi nama subjek, nama unit kerja yang

    mengelola sertaperlu atau tidaknya surat tersebut dikendalikan.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    24/87

    17

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Contoh Mildex

    Dari uraian yang telah disampaikan di atas, maka dapat

    disimpulkansecara singkat bahwa Prosedur surat masuk dilakukan

    sebagai berikut :1) Penerimaan surat masuk melalui pos atau kurir

    2) Memeriksa kemungkinan surat salah alamat.

    3) Menyortir surat. Kegiatan ini dilakukan untuk membedakan

    suratdinas dengan bahan penerbitan, majalah, leaflet, dan

    sebagainya.

    4) Menggolongkan surat menjadi surat tertutup (rahasia,terbatas)

    dansurat terbuka (surat yang dapat dibuka).

    5) Surat terbuka penggolongannya didasarkan atas

    derajatpengirimannya, seperti kilat, segera, biasa.

    2. Prosedur Surat Keluar

     Agar surat keluar dapat disampaikan kepada yang dituju dengan cepat,

    perludisusun sebuah prosedur surat keluar yang harus dirancang

    secara cermat.Untuk keperluan itu, maka perlu dipertimbangkan hal-hal

    sebagai berikut

    a. Asas yang akan diterapkan

    Untuk sebuah organisasi kecil, asas satu pintu yang relatif

    lebihsederhana untuk dapat diterapkan. Dengan perrtimbangan

    volume suratyang lebih banyak, sebuah organisasi besar sebaiknya

    menggunakan asasdesentralisasi untuk menghindari keterlambatan

    dalam pengurusan suratkeluar. Untuk mencapai hasil yang

    maksimal, perlu diatur kewenanganmasing-masing terminal surat

    yang berada di unit kerja maupun terminalpusat.Pembagian tugas

    tersebut dapat dilakukan sebagai berikut

    1) Terminal surat di unit kerja

    2) Menyiapkan surat, yaitu sejak dari konsep sampai surat itu

    diketik,pemberian nomor dan tanda tangan

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    25/87

    18

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    3) Pencatatan surat dan penyampulan

    4) Terminal Pusat

    a) Menerima surat dari unit kerja

    b) Memeriksa kelengkapan surat seperti tanggal dan tanda

    tangan

    c) Menggolongkan surat berdasarkan sifat clan deraja

    pengirimannya. Misalnya Surat rahasia, terbatas, biasa,

    segera,kilat clan sebagainya.

    d) Menstempel surat clan mengirimkannya.

    b. Batas waktu dalam menjawab surat

    Penetapan batas waktu dalam menjawab surat sangat mebantu

    dalamkecepatan proses surat keluar. Unsur-unsur yang terkait

    langsung dengankegiatan ini adalah :

    1) Keterlibatan unit kerja yang meproses surat.2) Sifat surat : kilat, biasa

    3) Tingkat penting tidaknya informasi yang ada

    c. Pendelegasian wewenang

    Pendelegasian wewenang penandatanganan surat selayaknya

    dilakukanpimpinan kepada bawahannya. Dengan cara demikian

    pimpinan tidakperlu menandatangani semua surat keluar. Surat-

    surat keluar yangbersifat tehnis operasional, penandatanganannya

    dapat didelegasikankepada bawahannya. Pimpinan dapatmenandatangani surat-surat yanginformasinya berisi kebijaksanaan

    an hal-hal penting lainnya. Dengancara demikian, kesibukan

    pimpinan untuk menandatangani surat-suratkeluar dapat dikurangi.

    d. Penulisan tanggal surat

    Yang harus diperhatikan dalam penulisan tanggal surat adalah

     janganmenuliskan tanggal surat lebih awal daripada

    tanggalpenandatanganannya. Tanggal surat harus ditentukan

    sesuai dengantanggal penandatanganannya. Hal ini dimaksudkan,

    agar ketika surattersebut sampai kepada alamat yang dituju, waktu

    yang ditempuh surattersebut dari saat pengiriman sampai dengan

    yang berhak adalah "waktuyang sebenarnya". Cara yang demikian

    untuk menghindarikesalahpahaman, bahwa surat tersebut sampai

    kepada alamat yang ditujujauh lebih lama daripada waktu yang

    seharusnya.

    e. Faktor pengamanan

    Faktor pengamanan perlu diperhatikan mengingat sering

    terjadikebocoran informasi karena kurangnya kehati-hatian

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    26/87

    19

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    petugas. Untukmengatasi masalah tersebut maka pengamanan

    surat, sejak daripembuatan kosep sampai pengetikannya harus

    diperlakukan denganhati-hati. Perlakuan khusus diperlukan bagi

    surat-surat yang bersifatrahasia dan terbatas. Untuk keperluan

    tersebut , pimpinan dapatmemproses surat itu sendiri atau

    mempercayakan kepada seorang sta`yang dapat dipercaya.

    f. Pengiriman Surat

    Dalam merancang pengelolaan surat keluar, pengiriman surat

    perlumendapat perhatian yang besar. Masalah- masalah dalam

    pengirimansurat yang memerlukan pertimbangan adalah yang

    berkaitan denganvolume surat keluar, tenaga yang harus

    disediakan dan sarana sertaprasarana yang diperlukan.

    Untuk organisasi yang lokasinya satu atap, pengiriman suratdapatdilakukan secara terpusat. Hal ini akan lebih efisien dan

    efektif karena

    3. Sarana Dan Prasarana

    Dalam kegiatan pengurusan surat ada beberapa sarana yang

    digunakan dalampencatatan, yaitu buku agenda, formulir (takah) dan

    kartu (kartu kendali).Ketiga bentuk sarana pencatatan ini satu sama lain

    ada keuntungan dankerugiannya serta dapat digunakan sesuai dengan

    kepentingan instansi yangbersangkutan.

    a. Buku Agenda

    Buku Agenda adalah suatu daftar yang berisi keluar masuknya

    suratsecara urut nomor. Pencatatan yang pertama baik surat

    masuk atau punsurat keluar ada di dalam buku ini.

    Keuntungan clan kekurangan mengguna~fan buku agenda adalah :

    1) Dengan penggunaan buku agenda akan terjadi pencatatan

    yangberulang-ulang.

    2) Buku agenda sukar untuk dilakukan penataan.

    3) Buku agenda tidak dapat membantu da'am penelusuran

    lokasipenyimpanan dan penemuan kembali.

    4) Buku agenda tidak dapat digunakan untuk instansi yang

    volumesurat serta organisasinya besar.

    5) Buku agenda dapat digunakan untuk instansi yang volume

    surat sertaorganisasinya kecil.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    27/87

    20

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    b. Formulir (Takah)

    Pengurusan surat yang prasarana dan sarananya menggunakan

    formulirtakah, adalah bila organisasi tersebut menggunakan sistem

    tata naskah(takah) di dalam kegiatan administrasinya. Sistem ini

    dipakai oleh MabesTNI.

    Sarana takah adalah :

    1) Map Takah

    Dipakai untuk memberkaskan dan memproses suatu

    persoalantertentu. Map takah memiliki dua penjepit naskah. Di

    bagian kananuntuk menjepit naskah, sedangkan di bagian kiri

    dipakai untuklembar catatan.

    2) Buku Indeks PersoalanBentuk buku ini adalah semacam pola klasifikasi dan

    disusunberdasarkan fungsi-fungsi organisasi, tidak berdaarkan

    strukturorganisasi.

    3) Buku Takah

    Digunakan sebagai tempat untuk mencatat tulisan dinas yang

    sedangdiproses dengan takah, baik untuk tulisan dinas yang

    masuk maupunkeluar.

    4) Lembar Catatan

    Dipakai untuk mencatat disposisi, pengarahanpimpinan,tanggapan/saran dari staf, mencatat pembicaraan

    mengenaipenyetesaian suatu tulisan dinas.

    5) Buku Harian Takah

    Digunakan untuk membuat catatan harian atas semua takah

    yangdibuka, diedarkan dan dikendalikan oleh

    sekretaris /tatausaha /pembuka takah serta tanggal

    pengembaliannya. Oleh sebabitu, jumlah buku harian takah

    disesuaikan dengan hari kerja yangada

    6) Kartu Pemeriksaan Peredaran Takah (KPPT)

    Digunakan untuk mencatat dan mengenda(ikan peredaran

    takah.

    7) Buku Ekspedisi Takah

    Dipakai sebagai sarana untuk mengirimkan takah

    8) Buku Daftar Pembukaan Takah

    Digunakan untuk mencatat pembukaan takah setiap harinya.

    9) Sampul Takah Rahasia

    Dipakai ssebagai sampul pertama pengiriman takah

    rahasia.Selanjutnya sampul takah rahasia dimasukkan lagi

    kedalam suatumap, sehingga ciri-ciri rahasia tidak terlihat lagi.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    28/87

    21

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Keuntungan dan kekurangan menggunakan

    1) Digunakan untuk surat-surat yang mempunyai informasi tinggi

    sertaberkesinambungan

    2) Terlalu banyak formulir pengendalian yang meliputi buku

    takah,lembar pengendalian takah sampai dengan lembar

    catatan takah.

    c. Kartu Kendali

    Sistem kartu kendali diperkenalkan oleh Arsip Nas;onal RI (ANRI)

    dan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Sarana yang digunakan

    adalah :

    1) Kartu kendali rangkap 3 (tiga)

    Dipakai untuk mencatat surat-surat penting.baik saat masukmaupunkeluar. Kartu ini berfungsi sebagai pengganti buku

    agenda atau kartukorespondensi, pengganti surat yang sedang

    diproses di unitpengolah, sehingga ada pengendalian di unit

    kearsipan. Kartu

    Kendali dapat berfungsi sebagai pengganti buku ekspedisi,

    sebagaisarana kontrol untuk unit kearsipan dimana surat

    sedang diproses.

    Gambar 2-3. Kartu Kendali

    Keuntungan dan kekurangan menggunakan kartu kendali

    a) Mudah ditata sesuai dengan tipe dan kegunaan

    karenabentuknya kecil dan luwes

    b) Pemberkasan tidak tergantung pada nomor agenda

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    29/87

    22

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    c) Mengurangi pencatatan yang berulang-ulang

    d) Membantu dalam penelusuran lokasi penyimpanan surat

    e) Dapat berfungsi sebagai arsip pengganti

    f) Apabila kurang hati-hati, bisa hilang.

    2) Lembar Pengantar

    Surat biasa dan rahasia dicatat pada lembar pengantar surat

    biasa danrahasia rangkap dua, baik untuk surat masuk maupun

    surat keluar.

    Gambar 2-4 Lembar Pengantar Surat Biasa

    Pengurusan surat tertutup (surat rahasia) berbeda dengan

    penanganansurat penting terbuka. Surat tertutup harus tetap

    tertutup sampai padayang berhak menerimanya. Dengan demikian,

     juga tidak meungkinmencatat berdasarkan informasi yang

    terkandung di dalam surat. Yangpaling utama ialah agar surat-surat

    tertutup tersebut penyampaiannyadapat

    dipertanggungjawabkanSurat tertutup pad aumumnya surat-surat

    rahasia, dan biasanya teridriatasdua sampul (amplop). Yang

    pertama ( di luar) tidak terdapat tanda-tandakerahasiannya. Tanda-

    tanda tersebut lazimnya terdapapt pada sampulyang kedua

    (dalam), yang dibubuhi stempel dengan tulisian “Rahasia”(RHS)

    yang dibubuhkan pada ujung kiri atas sampul dalam.

    Pengurusansekanjutnya seperti pdalam pengurusan surat biasa.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    30/87

    23

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Contoh Lembar Pengantar Surat Rahasia sebagai berikut:

    Gambar 2-5 Lembar Pengantar Surat Rahasia.

    C. Latihan

    1. Surat dinas adalah informasi kedinasan berupa pemberitahuan,

    pernyataan,permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang kepadapihak lain di luarinstansi/ organisasi yang bersangkutan. Pengertian surat

    di atas tertuang/terdapat dalam :

    a. UU No. 43 Tahun 2009

    b. Keputusan Menpan No. 72 Tahun 2013

    c. Keputusan Ka. ANRI No. 26 Tahun 2007

    d. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2008

    e. Surat Edaran No. SE/01/Tahun 2012

    2. Kegiatan-kegiatan dalam pengurusan surat, kecuali :

    a. Menerima surat

    b. Menyortir surat

    c. Menetapkan dan menentukan arah surat

    d. Mencatat surat keluar

    e. Memberkaskan surat

    3. Dalam daur hidup arsip pengurusan surat termasuk mengelola :

    a. Penciptaan (Creation)

    b. Penggunaan dan Pemeliharaan (Maintenance & Use)

    c. Penyusutan (Disposal )

    d. Referensi

    e. a dan b. benar

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    31/87

    24

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    4. Pada umumny,a ada dua asas dalam pengendalian surat, yaitu :

    a. Asas Sentralisasi

    b. Asas Dekosenralisasi

    c. Asas Desen:ralisasi

    d. Asas Otomatisasi

    e. a dan c. benar

    5. Penerimaan. pengarahan, pencatatan serta pengelolaan adalah

    merupakankegiatan prosedur pengurusan surat :

    a. Surat masuk

    b. Surat penting

    c. Surat keluar

    d. Surat biasa

    e. Surat rahasia

    D. Rangkuman

    1. Surat merupakan pernyataan tertulis dalam berbagai bentuk yang dibuat

    olehorganisasi sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan

    infomrasikedinasan kepada pihak lain.

    2. Surat-surat yang berisi informasi kedinasan ini harus dikelola secara

    efektifdan tepat.

    3. Pengurusan surat adalah merupakan kegiatan menerima dan

    mengirimkansurat masuk dan surat keluar serta juga mengarahkan sertamenyalurkan suratke unit-unit dalam lingkungan suatu organisasi.

    4. Asas Sentralisasi yaitu asas pengendalian kegiatan pengurusan surat,

    baiksurat masuk maupun surat keluar sepenuhnya dibebankan

    dandipertanggungjawabkan secara terpusat pada suatu unit organisasi.

    5. Asas Desentralisasi yaitu suatu asas pengendalian pengurusan surat,

    baik suratmasuk maupun surat keluar sepenuhnya dilaksanakan oleh

    masing-masingunit kerja dalam suatu organisasi.

    6. Selain itu, pengurusan surat harus dirancang sedemikian rupa

    sehinggamemberi kemungkinan untuk mempercepat proses

    pendistribusian informasi.

    Hal yang penting dalam proses ini adalah memperhatikan bobot

    informasiyang ada dalam surat dinas, sehingga kegiatan pengurusan surat

     juga meliputipengarahan serta menyalurkan surat ke unit-unit kerja dalam

    lingkungan suatuorganisasi.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    32/87

    25

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    BAB III

    PENGERTIAN DAN JENIS

    ARSIP

    Penyimpanan informasi dalam (bentuk) arsip sering kurang begitu diperhatikan,

    danmenjadi pekerjaan yang kurang menarik di kantor. Padahal, arsip tersebut

    fungsinyasangat penting bagi kelancaran kegiatan, karena sebagai bahan bagi

    pimpinan dalammelaksanakan fungsinya yaitu perencanaan, pengorganisasian,

    penggerakan, danpengawasan.

    Hal ini tidak lepas kaitannya dengan peran kantor sebagai unit penunjang

    dalam suatuorganisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, yang

    fungsinya mengelolainformasi. Peranannya semakin terasa penting dengan

    meningkatnya kebutuhanpenyediaan informasi yang tepat waktu, lengkap,

    cepat, dan akurat untuk kepentinganorganisasi tersebut.Hal ini yang menjadi

    salah satu sebab perlunya sistem penyediaandan penyimpanan informasi yang

    efektif.Sistem penyimpanan dan penyimpananinformasi tersebut disebut pula

    filing.

    A. Pengertian Arsip dan Tipologi Arsip

    Banyak konsep dasar diberikan tentang arsip atau records. Dalam subbab

    ini akandikemukakan tiga pendapat tentang pengetian arsip (records) ialh

    dari Lundgrendan Lundgren dan Milburn D. Smith III, serta Undang-undang

    No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.

    Baiklah kita bahan terlebih dahulu pengertian arsip menurut Ludgren

    danLundgren (1989), dalam bukunya Record Management in TheComputer Age,arsip merupakan buti dari suatu kejadian atau kegiatan yang

    direkam dalam bentuknyata atau bersifat tangible , sehingga

    memungkinkan untuk ditemukan kembali.

    Dari pengertian ini dapat diambil beberapa kesimpulan dasar.Pertama,

    arsip itu merupakan bukti (evidence) dari suatu kejadian, tetapi

    buktitersebut merupakan bukti bagi lebih dari satu orang. Dengan kata lain,

    suatu arsipharus berisi data yang mempunyai arti sesara sosial. Dalam

    konteks ini, arsipseringkali diartikan sebagai dasar untuk pegambilan

    Setelah Membacabab ini, peserta diklat dapat

    menjelaskan pengertian, tipologi, fungsi arsip dinamis dan

    siklus arsip 

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    33/87

    26

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    keputusan, pengukuran danpenghitungan.Data yang telah diproses

    sehingga lebih bermakna dapat diartikansebagai informasi.

    Kedua, arsip harus disimpan dalam bentuk yang nyata.Tiga bentuk atau

    mediasecara umum terdiri atas kertas ( paper ), film dan media magnetik

    (magneticmedia).Arsip berbasis kertas berupa data, gambar atau teks yang

    disimpan dalamsesuatu yang tekomposisi kimiawi tanpa melihat ukuran,

    warna atau beerat kertas.Arsip film merupakan data, gambar atau teks

    yang disimpan dalam film, termasukSetelah Anda mempelajari Bab III ini,

     Anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian arsip,tipologi, dan fungsi

    arsip dinamis, dan siklus arsippula bentuk khusus film, seperti microfilm.

    Sementara arsip media magnetic merupakan data, gambar atau teks yang

    disimpan dan ditemubalikkan (retrival )melalui penulisan kode secara

    magnetik dan khusus berkaitan dengan komputer.

    Ketiga, adalah bahwa arsip dapat ditemubalikkan (retrievable).Setiap

    bentuk arsipbaikapakah berbasis kertas, film, maupun media magnetik

    harus dapatditemubalikkan secara fisik maupun informasinya.Arsip dapat

    dibedakan dengannonarsip (nonrecord ), karena nonarsip merupakan

    keseluruhan informasi dalambentuk yang tidak nyata.Salah satu contoh

    nonarsip adalah percakapan biasa.

    Nonarsip ini dalam kondisi lingkungan tertentu dapat menjadi “arsip”MilburnD. Smith III (1986) memberikan pengertian arsip hampir sama

    sepertiLundgren, dia menyatakan bahwa arsip (record ) merupakan

    keseluruhan bentukinformamsi terekam. Media arsip yang menurut Smith III

    dapat berupa kertas,mikrofilm, media magnetik atau disk optic. Pendapat

    Smith III ini agak berbedadengan Lundgern dan Lundgern,

    mengapa?Karena media optik telah dimasukkansebagai salah satu media

    arsip.

    Lebih lanjut, Smith III membagi media arsip ke dalam beberapa

    kategori.Pertama, arsip-arsip dengan media elektronik (electronic media)

    yang meliputidisk magnetik, diskettes, pita magnetik dan disk

    optik.Umumnya, mediaelektronik digunakan untuk meyimpan informasi

    arsip dalam jenis dan jumlahyang besar.Kedua, media mikrofotografik

    (microphotographic media) yangmeliputi mikrofilm atau microfiche dan

    computer output microforms (COM).

    Media ini digunakan untuk menyimpan informasi yang membutuhkan akses

    cepatatau penyimpanan yang sangat lama.Bentuk media yang ketiga,

    adalah arsip-arsip dengan basis kertas. Arsip iniUmumnya berbentuk hard-

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    34/87

    27

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    copy seperti memo-memo, surat, kontrak-kontrak danberkas projek.

    Keuntungan bentuk ini adalah dapat menyediakan informasi untukreferensi

     jangka pendek dan sering digunakan untuk arsip vital (vital records).Bentuk

    media terakhir adalah media video dan suara atau biasa dikenal

    sebagaiaudio-visual media.Media ini digunakan untuk menyimpan arsip-

    arsip gambarbergerak dan suara seperti kaset, audio kaset, dan video

    tape.Kecenderunganterakhir mengarah kea media digital seperti laser disk,

    video compact disk (VCD)yang menyimpan arsip-arsip multi data, teks,

    gambar, grafik dan suara.

    Berdasarkan pada dua pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    apapunjenis arsip harus memiliki unsur-unsur (1), arsip merupakan

    informasi terekam,(2), memiliki bentuk media yang nyata dalam arti dapat

    dilihat dan dibaca, dirabadan didengar, dan yang terakhir (3) arsip memilikifungsi dan kegunaan. Kegunaanini dapat merupakan evidence atau

    memiliki suatu legalitas tertentu yang dapatdigunakan dalam rangka

    menunjang proses pelaksanaan kegiatan administrative dan fungsi-fungsi

    manajemen birokrasi pemerintahan dan juga bisnis.

    Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok

    Kearsipanmemberikan batasan : Arsip ialah naskah-naskah yang dibuat

    dan diterima olehlembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah,

    swasta ataupun perorangandalam bentuk corak apapun dalam keadaantunggal maupun kelompok, yangdigunakan untuk kegiatan administrasi

    sehari-hari.(Pasal 1 , UU No. 43 Tahun 2009).

    Secara lebih sederhana, arsip dapat diartikan sebagai segala bentuk

    naskah yangmengandung berbagai macam informasi/fakta yang relevan

    bagi organisasi, dandiputuskan untuk disimpan karena kemungkinan ada

    kegunaan pada masa yangakan datang.

    B. Signifikansi dan Fungsi Arsip Dinamis

    Informasi yang terekam pada dasarnya merupakan darah kehidupan

    bagiorganisasi (Smith III, 1986).Karena keseluruhan aktivitas di dalam

    organisasi,baik itu pemerintahan atau bisnis, membutuhkan informasi.

    Tanpa informasisebagai masukan, suatu oorganisasi tidak dapat

    beradaptasi dengan lingkungan,maka pada gilirannya organisasi tersebut

    akan cenderung menuju ke negativeentrophy atau kematian, atau tidak

    akan berfungsi secara optimal.

    Di Indonesia, dilihat dari segi fungsinya, arsip sebagai informasi

    terekam,mempunyai pengertian peranan yang dapat dibedakan atas dua

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    35/87

    28

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    yaitu arsip dinamisdan arsip statis (Ndang-undang No. 43 Tahun

    2009tentang Pokok-pokokKearsipan). Hal ini agak berbeda dengan

    pengertian arsip dinamis di Amerikayang disebut sebagai records,

    sedangkan arsip statis merupakan pengalihan artidari archives. Arsip

    dinamis adalah arsip yang dapat dipergunakan secara langsung di dalam

    perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan

    danpemerintahan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung di

    dalampenyelenggaraan administrasi negara. Sementara itu, arsip statis

    tidak lagidipergunakan dalam fungsi-fungsi manajemen organisasi pencipta,

    tetapi dapatdimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.

     Arsip dinamis, berdasarkan pada kepentingan penggunaannya dapat

    dibedakanmenjadi dua, yaitu arsip dinamis aktif (active records) dan inaktif

    (inactiverecords).Arsip dinamis aktif merupakan arsip yang secaralangsung dan terusmenerus dibutuhkan dan dipergunakan dalam

    penyelenggaraan administrasi.Sedangkan, arsip dinamis inaktif merupakan

    arsip-arsip di mana frekuensipenggunaannya untuk penyelenggaraan

    administrasi sudah semakin berkurangatau berkurang.

    Menurut Betty R. Ricks (1992), suatu arsip dapat dipertimbangkan menjadi

    arsipinaktif jika dipergunakan kurang dari 10 kali dalam satu tahun.

    Frekuensi

    penggunaan ini sebenarnya bergantung pada kebutuhan organisasimasing-masing.Setiap organisasi dapat memiliki tingkat frekuensi

    penggunaan terhadap arsipberbeda-beda meskipun mungkin jenis arsipnya

    sama.

    Serara umum, setiap organisasi baik itu pemerintahan maupun

    perusahaanmemiliki arsip aktif dan inaktif. Persentase kuantitas arsip

    dinamis yang disimpanatau dimusnahkan, secara umum terdiri atas:

    1. 25% arsip dinamis disimpan dalam bentuk arsip aktif.28

    2. 30% arsip disimpan dalam berkas arsip inaktif.

    3. 35% arsip dinamis dapat dimusnahkan.

    4. Hanya 10% arsip dinamis yang memiliki nilai permanen dan dapat

    disimpandi Arsip Nasional sebagai arsip statis.

    Kehadiran arsip pada dasarnya karena adanya kegiatan organisasi,

    kelompok atauindividu. Tanpa adanya suatu kegiatan atau aktifitas, maka

    arsip tidak akantercipta. Arsip dinamis dengan demikian dapat merupakan

    informasi keseluruhanproses dalam organisasi. Oleh karenanya arsip

    dinamis ini memiliki beberapafungsi yang dapat dimanfaatkan sebagai

    sumber informasi bagi organisasi.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    36/87

    29

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Fungsiarsip ialah:

    1. Mendukung proses pengambilan keputusan

    Dalam proses pengambilan keputusan, pimpinan dalam tingkat

    manajerialmanapun pasti membutuhkan informasi. Informasi yang

    dibutuhkanmerupakan rekaman proses kegiatan yang telah dilakukan.

    1nformasi inisesungguhnya berasal dari arsip dinamis.

    2. Menunjang proses perencanaan

    Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan untuk memperkirakan

    kondisiyang akan datang yang akan dicapai. Upaya pencapaian ini akan

    dilaksanakanmelalui serangkaian kegiatan yang telah ditentukan dalam

    rencana-rencana.

    Untuk menyusun perencanaan dibutuhkan banyak informasi yang

    mendukungperkiraan yang akan dicapai. Informasi ini dapat diperoleh dariarsip dinamis.

    3. Mendukung pengawasan

    Dalam melakukan pengawasan, dibutuhkan informasi terekam

    tentangrencana yang telah disusun, apa yang telah dilakukan, dan apa

    yang belumdilaksanakan. Kesemua ini dapat direkam dalam bentuk arsip

    dinamis.

    4. Sebagai alat pembuktian

    Dalam proses pengadilan, banyak dibutuhkan informasi yang

    mendukungpembuktian. Kegiatan di dalam pengadilan itu sendiri akanbanyakmenghasilkan informasi terekam, yang nantinya dapat digunakan

    kembalioleh pengadilan. Seluruh informasi ini merupakan arsip dinamis

    yang dapatdigunakan dalam proses pembuktian.

    5. Memori organisasi/perusahaan

    Keseluruhan kegiatan organisasi atau perusahaan, baik itu berupa

    transaksi,aktifitas internal organisiasi/perusahaan atau keluaran yang dibuat

    olehorganisiasi/perusahaan dapat direkam dalam bentuk arsip dinamis.

    Informasiterekam ini nantinya dapat digunakan oleh organisasi/ perusahaan

    dalammenjalankan kegiatannya di masa yang akan datang.

    6. Arsip untuk kepentingan Politik dan Ekonomi

    Kegiatan politik dan ekonomi akan banyak menghasilkan dan

    membutuhkaninformasi. Beragam informasi ini dapat diperoleh dari

    berbagai sumber, dansalah satunya adalah berasal dari arsip dinamis.

    C. Sistem Arsip

    1. Tujuan Kearsipan

    Tujuan kearsipan ialah menyelamatkan bahan pertangungjawaban

    nasionaltentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan

    kehidupankebangsaan.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    37/87

    30

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Jika dikaitkan dengan tujuan arsip, maka secara umum suatu sistem

    kearsipanmempunyai sasaran : Memberikan pelayanan dalam

    penyimpanan arsip danmampu menyediakan informasi yang tepat,

    lengkap, akurat, relevan, dan tepatwaktu secara efisien.

    2. Siklus Hidup Arsip

    Untuk mencapai sasaran sistem kearsipan di atas, tidak dapat lepas

    kaitannyadengan siklus hidup arsip. Umumnya, setiap jenis arsip akan

    melewati siklushidup sebagai berikut:

    a. Tahap Penciptaan

    Pada tahap ini, arsip diciptakan/dibuat, kemudian digunakan

    sebagaimedia penyampai informasi, sebagai dasar

    perencanaan,pengeorganisaisan, pengambilan keputusan,

    pengawasan dan lainsebagainya.

     Ada dua cara arsip diciptakan. Pertama, diterima dari organisasiatauseseorang yang berasal luar organisasi.Kedua, dapat

    diciptakan secarainternal oleh satu orang atau lebih. Penciptaan

    arsip eksternal sepertisurat, laporan, formulir, tidak dalam kontrol

    dan kendali suatuorganisasi/perusahaan, karena arsip diciptakan

    oleh orang lain. Namundemikian, penciptaan arsip dari dalam

    dapat dikontrol dan dikendalikanberdasarkan pada kebutuhan

    organisasi/perusahaan

    c. Tahap Pemanfaatan Arsip (Fil ing )

    Pada tahap ini, arsip dapat dikategorikan sebagai arsip dinamis,yaituarsip yang masih digunakan secara langsung dalam

    penyelenggaraanadministrasi sehari-hari.Selanjutnya, arsip

    dinamis dapat dikategorikanlagi menjadi arsip dinamis aktif , yaitu

    arsip yang frekuensipenggunaannya masih sangat tinggi dalam

    penyelenggaraan administrasi sehari-hari (terus-menerus).

    Sedangkan arsip dinamis inaktif ialah arsip dinamis yang

    frekuensi penggunaannya sudah menurun (jarang)

    dalampenyelenggaran administrasi sehari-hari.

    d. Tahap penyimpanan dan penemuan kembali

     Arsip disimpan untuk tujuan digunakan kembali sewaktu-

    waktudibutuhkan di kemudian hari.Ingat to file and to find. 

    e. Tahap pemindahan

    Dalam kurun waktu penyimpanan selembar arsip mungkin saja

    arsipdicari dan digunakan secara terus-menerus.Dalam hal ini

    arsipdinamakan “dinamis aktif”.Namun demikian, arsip tidak selalu

    secaraterus-menerus digunakan, maka perlu dimusnahkan atau

    dipindahkan.Perlu dipertimbangkan pertama, arsip dapat

    dipindahkan dari status aktifmenjadi inaktif, tetapi masih dalam

    ruang lingkup kantor

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    38/87

    31

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    f. Tahap pemusnahan

    Tahap terakhir dari lingkaran adalah penghapusan. Beraneka

    ragam caradapat digunakan untuk menghilangkan arsip, dari yang

    sederhana yaitudengan menghancurkan arsip dan melemparkan

    ke dalam tempat sampahsampai dengan cara yang kompleks

    dengan menggunakan mesin yangmahal.

    Gambar 3.1. Siklus Hidup Arsip

    Keempat tahap tersebut seyogyanya dilalui oleh setiap jenis

    arsip.Jikasalah satu atau beberapa tahap kurang ditangani secaraserius/tidakefektif, maka sistem kearsipan secara keseluruhan

    menjadi tidak efektif.Gejala kurang efektifnya sistem kearsipan

    dapat dilihat antara lainberupa:

    1) Sulitnya mencari kembali arsip pada saat diperlukan;

    2) Hilangnya arsip yang penting;

    3) “Banjir arsip”, arsip-arsip yang sama disimpan di

    beberpalokasi/tempat penyimpanan, atau arsip yang

    sebenarnya sudah tidakberguna tetapi masih disimpan;

    4) Ruang kantor tersita untuk tempat penyimpanan arsip.

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem kearsipan

    dalampengertian luas tidak dapat lagi diartikan hanya

    menyangkut carapenyimpanan arsip, tetapi mencakup hal-hal

    mulai dari penciptaan, carapenyimpanan sampai dengan

    pemusnahan arsip.

    D. Latihan

    Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang menurut pendapat Anda paling

    benardengan cara melingkari huruf a, b, c, atau d.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    39/87

    32

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    1. Arsip yang masih digunakan dengan frekuuensi tinggi untuk

    kebutuhanperencanaan pengambilan keputusan dan pengawasan

    disebut arsip...

    a. Aktif

    b. Inaktif

    c. Vital

    d. Statis

    2. Salah satu sifsat arsip dinamis adalah

    a. Intangible

    b. Tangeble

    c. Invisible

    d. Imposible

    3. Arsip dapat dibedakan dengan perlustakaan, karena arsip

    memilikikarakteristik, kecuali:a. Bersifat unit

    b. Tidak dapat ditemukan di tempat lain

    c. Bersifat akumulatif

    d. Tercetak

    4. Sekitar 25% keseluruhan arsip yang ada dalam suautu organisasii

    merupakanarsip..

    a. Aktif

    b. Inaktif

    c. Yang dapat dimusnahkand. Semi aktif

    5. Pada dasarnya, manajemen arsip dinamis merupakan pengelolaan

    terhadapkeseluruhan daur hidup arsip yang dapat disederhanakan

    dalam tigatahap/fase, yakni..

    a. Penciptaaan,dan pendistribusian, penyimpanan dan penyusutan

    b. Penciptaan, pendistribusian, penyimpanan dan pemindahan

    c. Penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, dan penyusutan

    d. Penciptaan, penggunaan dan penyimpnan dan penyusutan

    E. Rangkuman

     Arsip adalah salah satu sumber informasi terekam, pada dasarnya memiliki

    fungsidan kegunaan yang signifikan dalam menunjang kegiatan

    administrasi negara danpelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.Karena

    pentingnya informamsinya, arsipharus dikelola di dalam suatu sistem yang

    disebut dengan manajemen arsipdinamis.Manajemen arsip dinamis

    merupakan pengelolaan tehadap keseluruhandaur hidup (life cycle) arsip.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    40/87

    33

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    BAB IV

    PENATAAN BERKAS (FILING)

    A. Organisasi dan Filing

    “Sangat diperlukan” adalah kata yang cermat untuk menggambarkan

    fungsifiling baik dalam organisasi pemerintah maupun

    swasta.Organisasi/perusahaanbanyak mengalami kegagalan, karenaorganisasi/perusahaan tersebut tidakmengakui adanya kenyataan tersebut.

    Di sisi lain, organisasi/perusahaan banyakdipuji keberhasilannya, karena

    menghargai adanya kenyataan bahwa komunikasidan pengambilan

    keputusan organisasi/perusahaan yang penting dapat dibuatdengan mudah

    dan cepat, sebab informasi yang penting serta merta tersedia padasaat

    dibutuhkan.

    Banyak kegiatan dalam suatu organisasi/perusahaan tergantung pada

    filing .Pentingya filing secara visualisasi dapat digambarkan, yaitu jika

    seorang pimpinanyang sangat sibuk, sedang berbicara melalui pesawat

    telepon, dan tiba-tibamemerlukan informasi tentang sebuah kontrak yang

    datang beberapa hari yanglalu dalam suatu surat. Ia mengingat-ingat

    kembali bahwa perjanjian penawaranlebih dari 3 milyard rupiah, tetapi

     jumlah yang pasti ada dalam file-nya. Beberapakalimat dilontarkan kepada

    sekretarisnya memintanya untuk menemukan surattersebut, sementara ia

    melanjutkan terus percakapannya melaui pesawat telepon.

    Dapat dibayangkan bagaimana jadinya, jika surat tersebut tidak dapatditemukanoleh sekretaris tersebut, paling tidak untuk digunakan selama

    percakapan melaluitelepon tersebut.Oleh karena suatu filing yang tepat

    merupakan suatu tempat penyimpanan bahanbahandengan aman, maka

    filing dapat dianggap sebagai “pusat ingatanorganisasi”.Dan oleh karena

    orang biasanya tidak selalu mungkin mengingatsegala sesuatu tentang

    kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa, maka filing merupakan bagian yang

    sangat penting, dan oleh karenanya filing harus disusundengan sempurna

    dalam suatu organisasi.

    Setelah membaca bab ini peserta diklat diharapkan

    mengerti tentang Organisasi dan filing, Penataan berkas,

    Peralatan filing dan Penyimpanan filing

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    41/87

    34

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Mengingat sangat pentingnya tugas filing dalam suatu organisasi, maka

    seorangSekretaris yang berperan sebagai pembantu pimpinan harus

    memiliki sifat-sifattertentu agar dalam melaksanakan tugas filing dengan

    efisien dan efektif. Sifatsifattersebut anatara lain :ketelitian, kerapihan,

    serta menguasi bidangnya.Mengingat hal tersebut, seorang Sekretaris

    harus mempunyai pengetahuandasar f i l ing , yaitu di mana dia harus

    menyimpan semua catatan, menyiapkansemua catatan setiap kali

    diperlukan, serta mengumpulkan atau menyatukan semua

    Organisasi dalam segala bentuk dan jenisnya, baik pemerintah, swasta

    atau punprofesional, besar atau kecil pasti perlu untuk menyimpan arsip

    untuk acuan dimasa yang akan datang. Kenyataan penting mengenai

    produk; data statistik,informasi tentang pegawai, pelanggan dan pemasok;

    dan tidak terbilang rincianlain harus dengan cepat tersedia melalui prosedurfiling yang sistematis. Arsip iniharus disimpan tidak hanya untuk disimpan

    dengan aman, tetapi juga harus dapatditemukan dengan segera.

    Pentingnya filing dapat diilustrasikan oleh suatu studi di Amerika Serikat

    yangmenunjukkan bahwa 43 persen organisasi/perusahaan yang arsipnya

    musnah olehkebakaran atau oleh sebab yang lain, tidak mampu untuk

    melakukan kegiatannya.Penyimpnan arsip harus dapat mencegah dari

    kehilangan adalah sangat penting,dan merupakan bagian dari proses filing .

    Dalam beberapa kasus, arsip memerlukan perlindungan yang khusus

    terhadapkebakaran, pencurian, kerusakan, dan terhadap keadaan

    cuaca.Namun demikian,dalam semua kasus tersebut, semua arsip yang

    disimpan harus dicegah terhadapresiko salah menempatkan.Salah memfile

    arsip dapat menyebabkan kerugianorganisasi/ perusahaan beratus-ratus

    ribu rupiah.Kesempatan untuk memperolehkeuntungan dapat saja lenyap,

    karena arsip tidak dapat ditemukan; penjualanbesar tidak dapat diperoleh

     jika spesifikasi yang perlu, dokumen, atau kontraktidak siap sedia.Waktu

    terbuang, karena tidak dapat mencari arsip yang disimpansecara tepat

    dapat bernilai beratus-ratus ribu rupiah.

    B. Penataan Berkas (Fil ing )

    1. Definisi Fil ing

    Filing dapat diberikan definisi sebagai berikut:

    Filing adalah proses mengklasifikasi, mengatur, dan menyimpan arsip,

    agararsip tersebut dapat secara cepat ditemukan pada saat dibutuhkan.

    Kemudian, dapat dikatakan bahwa yang menjadi fungsi dasar

    filing:menyimpan arsip dalam suatu tempat yang aman, dan dengan

    suatu cara yangmemungkinkan penemuan arsip dengan cepat.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    42/87

    35

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Organisasi yang sistematis harus mengkarateristikkan file tersebut.

    “File tofind” , adalah suatu ungkapan klise, yang paling tepat.

    Tanpapengorganisasian yang cermat, filing dapat menjadi sesuatu

    kegiatanpencarian terhadap sesuatu yang tersembunyi , yang tidak ada

    tempat lagidalam dunia organisasi/ perusahaan yang modern.

    Pencarian materi yangdisimpan secara tidak baik dan ceroboh dapat

    merupakan suatu pemborosanyang jumlahnya dapat mencapai

    beratus-ratus juta rupiah.Apa yang lebihbermakna penting bahwa

    organisasi/perusahaan dapat berhasil atau gagal,tergantung pada

    derajad efisiensi yang dicapai dalam kegiatan filing .

    Kegiatan dan perlengkapan filing memang cukup mahal. Untuk

    biayamemelihara filing pada tingkat minimal, keputusan yang baikharus dilakukandalam memilih arsip yang akan disimpan. Tidak semua

    harus di-file, hanyaarsip yang penting untuk kegiatan

    organisiasi/perusahaan yang efisien. Materiyang akan disimpan dalam

    file berasal dari dua sumber : (1) arsip yangberasal dari luar

    organisasi/perusahaan, seperti surat masuk, laporan, kontrak,katalog,

    pernyataan, tagiahan; dan (2)arsip yang berasal

    dalamorganisasi/perusahaan, seperti surat keluar, laporan, kontrak,

    tagihan dansemacamnya. Materi/bahan dari luar organisasi/perusahaan

    biasanya kopiyang asli, arsip tersebut dalam organisasi/perusahaanbiasanya kopikarbon/tembusan atau foto kopi dari yang asli.

    2. Kantor dan Fil ing

    Oleh karena arsip sangat penting dalam setiap organisasi/ perusahaan,

    arsiptersebut mempunyai pengaruh dengan berbagai macam cara

    terhadap kegiatansetiap pegawai dalam organisasi/perusahaan

    tersebut. Pekerjaan dalamkantor khususnya berkepentingan dengan

    arsip menciptakannya dankemudian menemukan dan

    menggunakannya.

    Seorang Sekretaris misalnya, tanpa pemahaman tentang filing dan

    sistemfiling akan menemui hambatan yang sangat besar pada dirinya

    sendiri. Lebihsering kemudian ia tidak bertanggung jawab dalam

    menyimpan file-filepribadi pegawai. Sering ia diminta untuk

    menciptakan sistem filing yanglengkap untuk organisasi/perusahaan

    atau untuk memahami sistem yangsudah ada.

    “Saudar i Gaharani, berikan saya selembar kopi surat yang kami tulis

    kepadaDepartemen Pekerjaan Umum tentang barang-barang marterial

    GedungPerpustakaan yang baru.,” adalah permintaan yang biasanya

    diminta dariseorang Sekretaris. Tidak hanya ia diharapkan untuk

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    43/87

    36

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    mengetahui bagaimanauntuk menemukan, tetapi juga diharapkan untuk

    menemukannya dengancepat. Tidak ada seorangpun Sekretaris yang

    telah menyelesaikan DiklatSekretaris tanpa pengetahuan yang

    mendalam tentang prosedur filing, teknik,dan manajemen arsip.

    Banyak pegawai dalam suatu organisasi/perusahaan, filing adalah

    kegiatanpurna waktu.Karena organisasi/perusahaan tumbuh, fungsi

    filing menjadilebih kompleks dan menuntut.File sering disimpan dalam

    lokasi sentral,terutama dalam organisasi/perusahaan yang lebih besar,

    sebab adakeuntungan-keuntungan tertentu. Dari lokasi sentral ini, arsip

    dapat lebihmudah dicari oleh berbagai macam bagian/bidang yang

    membutuhkan merekauntuk tujuan referensi/acuan. Pegawai yang

    spesialis dalam filing menjadiorang yang penting dalam kegiatan dalam

    kantor. Supervisor file, tentu saja.diperlukan untuk mengawasi filepegawai.

    Sebelum Anda mulai dengan belajar sistem filing secara resmi, Anda

    telahmulai mengenal konsep dasar filing . Setiap saat Anda mencari

    sebuah namadalam Direktori Telepon, atau sering kita kenal dengan

    buku telepon, Andasedang memilih informasi dalam suatu buku yang

    terorganinisir yangmenerapkan prinsip-prinsip filing . Nama-nama

    tersebut diatur secaraalpabetis, dan pengetahuan Anda tentang abjad

    membantu Anda untukmenemukan suatu nama yang Anda inginkan.Buku telepon adalah sebuahcontoh salah satu dari dua konsep dasar

    mengatur arsip agar dengan mudahdisimpan berdasarkan nama.

    Metode lain berdasarkan pada nomor. Sebuahcontoh adalah suatu

    sistem filing di sebuah rumah sakit di mana arsip dimintaberdasarkan

    nomor.

    3. Sistem Filing

    Sebagai kesimpulan, arsip dapat disimpan berdasarkan 1) nama , 2)

    angka 3)nama tempat, 4) masalah, 5) kronologis. Namun demikian,

    alpabet adalahdasar dari semua sistem filing , bahkan walaupun arsip

    disimpan berdasarkannomor.

     Ada lima dasar pokok sistem untuk menyelenggarakan filing , yaitu

    a. Sistem Alphabetis

    Sistem abjad adalah dasar dari sistem-sistem yang lain.

    Dinamakansistem abjad, karena dasar pengaturan arsip

    berdasarkan abjad. Arsipdiklasifikasikan berdasarkan nama

    perusahaan, nama orang, namainstansi, nama tempat atau nama

    barang.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    44/87

    37

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Sistem abjad adalah sistem yang tertua, langsung, dan yang

    palingbanyak digunakan. Sistem ini langsung, karena tidak

    menggunakanrelatif indeks yang digunakan sebagai petunjuk jika

    akan menyimpandan menemukan selembar arsip. Manfaat utama

    adalah langsung dansederhana, sesederhana kita mengucapkan

    a, b, dan c.

    Walaupun ada kecenderungan menggunakan sistem

    nomor/angka,karena adanya prosesing melalui komputer, tetapi

     jenis-jenis arsipdiklasifikasikan secara abjad , misalnya surat-

    surat, formulir-formulir,laporan, daftar alamat, arsip kepegawaian,

    arsip kesehatan, hal-hal yangberkaitan dengan segi hukum dan

    masih banyak lagi yang lain. Melaluisistem abjad, arsip-arsip ini

    dapat diberkaskan baik secara tunggalmaupun berkelompok,sehingga arsip tersebut dapat ditemukan dengancepat bilamana

    dibutuhkan.

    1) Mengabjadkan

    Dengan tidak memperhatikan jenis arsip, agar

    pelaksanaannyasistem abjad dapat berjalan dengan lancar,

    maka harus dibakukanperaturan untuk diikuti oleh setiap

    pegawai dalam organisasitersebut. Susunan dalam sistem

    penataan berkas berdasarkan abjaddengan mengikuti urutanhuruf latin a sampai z, tetapi dibutuhkanaturan yang standar

    dalam menangani berbagai jenis nama, sepertinama orang,

    perusahaan, departemen dan lembaga

    pemerintahnondepartemen.

    Unit adalah setiap bagian nama yang digunakan dalam

    mengindeks.Seperti tyang akan diuraikan bahwa mengindeks

    ialah memilih judul(caption) di bawah mana arsip akan

    diberkaskan.

    2) Kata Tangkap (Caption ) dan Aturan mengindeksIstilah

    mengindeks, yang digunakan dalam filing , mencakup

    duakegiatan pertama, memilih kata tangkap (Capt ions ) di

    mana arsipharus difile; dan kedua, menentukan urutan yang

    sesuai kata-katadalam kata tangkap itu. Jelas, aturan standar

    harus diamati olehsetiap siapa saja dalam menyeleksi dan

    mengatur kata tangkap.

    Jikasetiap orang yang melaksanakan filing membuat sendiri

    aturan,mengakibatkan kekacauan; hanya orang yang

    melaksanakan benarbenar filing dapat menemukan arsip

    tersebut. 

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    45/87

    38

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Kata tangkap (Caption) adalah suatu nama atau nomor

    yangdigunakan untuk mengidentifikasi dokumen /arsip untuk

    tujuanFiling,  jika ditentukan bahwa suatu surat disimpan

    dalam file PTSemen Batu Raja, nama perusahaan adalah kata

    tangkap. 

    Dalam Sistem Abjad, kata tangkap adalah nama-nama orang

    danorganisasi, dalam sistem geografis, nama-nama tempat.

    Dalamsistem subyek, kata tangkap adalah nama-nama

    subyek/masalah,sedangkan sistem kronologis kata tangkap

    ialah tanggal.Paling tidak, ada 20 standar aturan mengindeks

    yang digunakan.Dalam Bab ini akan dibicarakan beberapa

    saya yang dianggappenting.

    3) Istilah MengindeksDalam aturan mengindeks menggunkan dua istilah yang Anda

    harusmemahami alphabet dan unit.Mengabjad adalah

    pengaturan nama-nama sesuai urutan alpabetisdari surat,

    Nama Achmad, Chairuddin, dan Damayanti diatur

    dalamurutan alpabetis yang benar, karena dalam albabet, A

    mendahului C,dan C mendahului D. Darmanto, Dewayanti,

    Dimyati diatur dalamurutan alpabetis yang benar; meskipun

    huruf yang pertama dalammasing-masing nama adalah sama,

    huruf yang kedua, yang berbedadalam masing-masing nama,adalah urutan alpebetis yang benar,huruf a dalam Darmanto

    mendahului e dalam Dewayanti, dan edalam Dewayanti

    mendahului i dalam Dimyati. Dan seterusnya,untuk huruf yang

    ketiga, keempat, dan kelima .

    Masing-masing bagian nama orang atau organisasi

    digunakandalam mengindeks adalah suatu unit. Nama

    Sondang P. Siagianteridiri dari tiga unit: (1) Sondang; (2)

    P.dan (3) Siagian. Namainstansi: Lembaga Administrasi

    Negara, tiga unit. PerusahaanBatubara Bukit Asam, empat

    unit.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    46/87

    39

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Aturan Mengindeks

    Urutan Alpabetis

    Nama-nama diurutkan abjad dengan membandingkan unit

    pertamadalam setiap nama, huruf demi huruf. Unit kedua

    dipertimbangkanhanya jika unit pertama sama. Unit yang ketiga

    dipertimbangkanhanya jika huruf pertama dan kedua sama, dan

    sebagainya. 

    Nama Orang

    Balikkan dan kemudian abjadkan nama-nama orang dalam

    urutanini: nama keluarga, marga atau nama akhir , pertama; nama

    pertama,dan nama tengah; kedua, kalau ada ;yang ketiga.Contoh

    : Lisa Nurena, SE ? Nurena, Lisa, SE 

    Nama yang menggunakan nama keluarga, marga

    Suatu nama yang menggunakan nama keluarga, marga, makanamamarga sebagai urutan pertama. 

    Contoh : Risson P. Sihotang ? Sihotang, Risson, P. 

    Nama Instansi/Perusahaan

    Nama perusahaan instansi lembaga yang menggunakan nama

    orangdisusun dalam urutan sama seperti pada waktu mengindeks

    namaperorangan yang lengkap. Di samping itu ada pula nama

    bukannama orang. 

    Contoh : Adnan Buyung Nasution & Ass ? Nasution,

     Adnan,Buyung (&), AssociatesPT. PUSRI Jakarta ? PUSRI,Jakarta, Perseroan TerbatasMasih banyak aturan yang lain, yang

    tidak sempat dibahas di sini,misalnya nama orang yang bergelar,

    mempunyai nama suci, wanitayang sudah menikah dan lain

    sebagainya. 

    b. Sistem Filing Subjek/Perihal

    Jika Anda menerapkan sistem lain selain sistem abjad, karena

    organisasiAnda melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan

    masalah-masalahyang berkenaan dengan organisasi Anda, maka

     Anda dapat menerapkanfiling sistem subjek dalam menyimpan

    arsip-arsipnya.

    Untuk menerapkan sistem subyek ini, Anda harus menentukan

    terlebihdahulu masalah-masalah apa yang pada umumnya

    dipermasalahkandalam surat-surat setiap hari. Masalah-masalah

    tersebut kemudiandikelompokkan menjadi satu subjek. Misalnya,

    masalah yang berkenaandengan kepegawaian dikelompokkan

    dalam satu subyek di bawah“kepegawaian”, masalah-masalah

    yang berkenaan dengan keuangankeuangan dikelompokkan

    dalam satu subyek “keuangan”. Selanjutnya,masalah--masalah itu

    dijadikan subyek dari pokok masalah (subjek)misalnya:

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    47/87

    40

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Kepegawaian

    Cuti

    Kenaikan pangkat

    Lamaran

    dsb.

    Keuangan

    Gaji

    Hadiah Lembaran

    Lembur

    dsb.

    Demikian seterusnya, semua pokok masalah dijadikan subyek,

    dansemua masalah yang berkenaan dengan pokok masalah

    dijadikansubsubyek. Seandainya di kemudian hari Andamemperkirakan bahwamasalah-masalah berkembang, maka Anda

    dapat mengembangkanmasalah-masalah yang dijadikan

    subsubyek itu menjadi sub-subsubyek,misalnya untuk subsubyek

    “kenaikan pangkat” dapat dikembangkanlebih lanjut menjadi sub-

    subsubyek “Kenaikan pangkat golongan I”,sub-subsubyek

    “kenaikan pangkat golongan II”, dan seterusnya. 

    c. Sistem Filing Nomor (Numeric )

    Sistem filing surat/arsip berdasarkan pada kode nomor sebagai

    penggantinama orang atau instansi, sehingga disebut sistemnomor (numeric filingsystem). Pada prinsipnya, sistem

    penyimpanan surat/arsip sama dengansistem abjad, hanya saja

    nama-nama orang atau isntansi digantidengan kode nomor .

    Misalnya, surat-surat dari dan kepada ArsipNasional Republik

    Indonesia akan disimpan pada map bernomor 2000,atau Kartu

    Nama Nilasari diberi nomor 27451. Nomor tersebut akanberlaku

    selamanya, tidak diubah.

    Banyak instansi pemerintah yang menerapkan sistem filing

    nomor,seperti di rumah sakit, puskesmas, asuransi, bank, dan

    lain-lain, karenasudah memahami tata caranya, serta keuntungan

    dan kerugiannya dalampenerapannya. Tetapi, masih banyak juga

    instansi yang menerapkansistem filing nomor hanya beranggapan

    bahwa sistem nomor lebihmudah dibandingkan dengan sistem

    abjad.

    Namun demikian, sebenarnya sistem nomor lebih sukar

    diingatdibandingkan dengan nama. Misalnya nasabah Tabanas,

    pasien sebuahPuskesmas atau Trumah Sakit, pasti akan lebih

    ingat namanya dasripadanomor Tabanas atau nomor pasien

    Rumah Sakit. Oleh karena itu, untukmengingat kode nomornya

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    48/87

    41

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    digunakan alat bantu yang disebut denganindeks, yaitu kartu kecil

    yang memuat nomor dan nama nasabah, ataupasien yang dalam

    penyusunannya berdasarkan urut abjad. Karena itu,sistem nomor

    disebut sistem penyimpanan tidak langsung (indirect filingsystem),

    lain dengan sistem abjad disebut sistem filing langsung (directfiling

    system).

    Jika kita cermati, masih banyak instansi yang menerapkan sistem

    filing nomor yang tidak melengkapi dengan indeks. Oleh kasrena

    itu, hal iniakan menimbulkan masalah jika pada suatu saat

    nasabah atau si pasienlupa nomor kodenya, sebagai akibatnya

    dokumennya sangat susah dicaridengan cepat. Sehingga yang

    dilayani dapat dirugikan, baik dari segiwaktu, tenaga, bahkan

    uang.Pelayanan mengecewakan, hanya karenasistem nomor tidak

    diterapkan secara benar.Dalam filing sistem nomor ada tiga unsur, yaitu file utama, indeks,

    danbuku nomor dapat berupa buku register/buku induk/buku

    besar.

    1) Buku Besar

    Untuk memfile surat/arsip diperlukan dua map, yaitu

    mapcampuran dan map perorangan. Pengunaan map

    campuran inibertujuan untuk menghemat pemakaian map.

    Surat masuk dankeluar dari dan kepada koresponden yang

    belum lebih dari dari limaakan dicampur menjadi satudengan surat-surat yang berasal darikoresponden lain di

    dalam satu file. File ini disebut file campuran. 

    Surat masuk dan surat keluar satu koresponden yang

     juml;ah sudahmencapai lima surat akan dipindah ke dalam

    map perorangan, dandisimpan dalam file nomor (file utama) 

    2) Indeks

    Yang dimaksud dengan indeks di sini adalah alat bantu

    untukmengetahui nomor file yang diberikan kepada

    suatukoresponden atau nama, jika nomor yang

    bersangkutanbelum/tidak diketahui. Indeks tersebut disusun

    secara urut abjad,agar mudah dicari. Indeks dibuat dalam

    bentuk kartu ( dibuat darikertas karton manila dengan

    panjang 12,5,cm dan lebar 7,5 cm) dandilengkapi dengan

    kotak untuk menyimpan kartu, sehingga dapatluwes dalam

    menambah, maupun dalam mengurutkan abjadnya. 

    3) Buku Nomor

    Buku nomor adalah buku yang memuat nomor-nomor yang

    sudahdigunakan sebagai nomor koresponden (nama)

    dalam file nomor. 

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    49/87

    42

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Koresponden yang suratnya belum mencapai lima, tentu saja

    belumdicantumkan pada buku nomor ini. Untuk memfile

    kartu, makasetiap kartu dari setiap nama langsung diberi

    nomor.Setiap koresponden (nama) mempunyai sebuah kartu

    indeks. Jadisetiap nama dibuatkan kartu indeksnya.

    Sedangkan untuk file surat,kartu indeksnya ada dua macam,

    yaitu kartu indeks campuran dankartu indeks nomor. Untuk

    koresponden yang suratnya baru sedikit(kurang dari 5),

    maka kartu indeksnya belum diberi nomor, tetapidiberi tanda

    berupa huruf C, singkatan dari Campuran. Selanjutnya,jika

    suratnya sudah mencapai lima. maka karti indeks C

    digantidengan nomor yang diambil dari buku nomor

    (register ). 

    Dalam sistem filing nomor, ada tiga cara untukmenyimpanarsip/dokumen, dengan susunan penyimpangan

    sebagai berikut : 

    1) Nomor Berurutan (Consecutive)

    2) Nomor Tengah ( Middle Digit )

    3) Nomor Akhir (Terminal Digit )

    d. Sistem Geografis

    Jika Anda menghendaki menyimpan arsip atau surat menurut

    daerahwilayah atau geografis, maka Anda dapat menggunakan

    sistem georafis.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalamorganisasi di mana sistemgeografis dapat digunakan, biasanya

    adalah kegiatan yang mencakupdaerah-daerah wilayah lebih dari

    satu tempat. Organisasi-organisasi yangmempunyai beberapa

    kantor cabang juga dapat menggunakann sistemgeografis.

    Dalam pelaksanaan filing sistem geografis ini Anda dapat

    menggunakannama daerah wilayan sebagai kata tangkap

    (caption), kemudian katatangkap tersebut dapat dikembangkan

    menjadi daerah-daerah yaitu kotakota(kalau perlu sampai ke

    kelurahan) yang ada dalam daerah tersebut,dan selanjutnya baru

    dapat mengembangkannya lebih jauh dengan namanamainstansi,

    perusahaan atau orang yang ada dalam setiap kota didaerah

    wilayah tersebut.

    e. Sistem Fil ing Kronologis

    Sistem filing ini digunakan untuk filing arsip yang disusun

    menuruturutan tanggal masuk dan keluarnya arsip atau surat itu.

    Surat-surat atauarsip yang masuk lebih akhir ditempatkan dalam

    filing yang palingdepan, sekretaris tanpa melihat masalah atau

    perihal surat/arsip.

  • 8/18/2019 Modul Manajemen Arsip Modern

    50/87

    43

    C. Andrey. I. Napitupulu.,M.Si

    Selanjutnya Anda hanya mengelompokkan surat-surat atau arsip

    yangdifile itu dalam bulan-bulan setiap tahun.Sekretaris dapat

    menggunakan sistem ini untuk menyederhanakan filing, jika

    kegiatan surat-menyurat dalam organisasi jumlahnya belum

    banyak,sehingga masih dapat disatukan segala macam masalah

    dalam satu filedalam setiap bulan. Tetapi, jika kegiatan atau

    aktivitas pimpinan ituberkembang demikian cepat, sehingga

    menyangkut banyak masalah,maka sebaiknya Anda

    menggunakan sistem lain yang lebih memadai.

    Di antara sistem yang telah diuraikan, maka sistem abjad

    selaludigunakan sebagai pelengkap sistem yang lain yang dipilih.

     Artinya,meskipun Anda memilih sistem subyek, sistem angka

    maupun sistemgeografis, Anda harus selalu menyusunnya

    kembali menurut urutanabjad. Mencermati hal tersebut, Andaharus memahami secaramendalam, jka karena sistem ini akan

    banyak membantu Anda dalammelaksa