Upload
dimas-agung
View
90
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BLOK 20EMERGENCY TRAUMATOLOGY
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS JAMBI
2012/2013
Novvi Fitria Ayu ‘-^G1A109052
2
I. PENDAHULUAN
Blok 20, Emergency Traumatology, membahas
tentang berbagai kondisi kegawatdaruratan yang
mengancam jiwa (emergency) yang secara khusus
disebabkan oleh trauma.
Dalam Blok 20 ini proses perkuliahan akan berjalan
selama 7 minggu, dimana minggu pertama sampai
minggu keenam adalah minggu kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan mingu ketujuh adalah minggu
penilaian untuk memutuskan kelulusan mahasiswa.
Sebagaimana yang telah dilakukan dalam blok-blok
sebelumnya kegiatan Blok 20 ini meliputi:
1. Perkuliahan
Materi perkuliahan yang diberikan pada blok ini
mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh
Dokter Umum yang telah ditetapkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia.
2. Tutorial
Selama diskusi mahasiswa diwajibkan untuk mencari
sumber bacaan sebagai referensi tutorial . Tutorial atau
diskusi kelompok dilakukan dua kali seminggu
menggunakan metode “Seven-Jump”, yaitu:
a) Klarifikasi istilah kata-kata sulit yang ada dalam
skenario
b) Identifikasi masalah yang ada dalam skenario
c) Analisis masalah. Mahasiswa menentukan pokok
bahasan dari permasalahan yang sudah
3
diidentifikasi, dimulai dengan membuat sebanyak
mungkin pertanyaan yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut (5W dan 1H)
d) Merumuskan hipotesis. Mahasiswa mendiskusikan
semua pokok bahasan yang telah ditentukan dalam
suatu curah pendapat. Semua mahasiswa
hendaknya berpartisipasi menyumbangkan pikiran
dan pengetahuannya (menggunakan prior
knowledgenya) untuk menjelaskan atau
memecahkan permasalahan yang sudah dirinci,
meskipun pada tahap ini uraian tersebut belum
sempurna. Hasil diskusi akan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis.
e) Merumuskan keterbatasan pengetahuan dan
learning issues
f) Belajar mandiri. Mahasiswa belajar mandiri untuk
mencari informasi yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran.
g) Sintesis dan rangkuman hasil belajar mandiri
3. Belajar Mandiri
Mahasiswa belajar mandiri sesuai dengan Learning
Objective skenario dengan sumber belajar atau
literatur baik dari buku ataupun didapatkan dari
internet.
4. Skills Laboratory dan Praktikum
5. Pleno
Setelah mengikuti blok ini, mahasiswa diharapkan akan
memiliki pengetahuan dasar traumatology serta mampu
4
memahami prinsip penanggulangan Gawat Darurat pada
penderita trauma.
Dengan disusunnya modul ini sebagai pedoman belajar,
mahasiswa diharapkan belajar aktif secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
II. DAFTAR ORGANISASI BLOK
Koordinator : dr. Apriyanto, SpBS
Sekretaris : dr. Mirna Iskandar
Pengampu :
1. dr. Charles AS, SpOT (KSpine), M.Pd
2. dr. Humaryanto, SpOT, M.Kes
3. dr. Budi Justitia, SpOT, M.Kes
4. dr. Apriyanto, SpBS, M.Kes
5. dr. Abdul Azis, SpB(KBD)
6. dr. Denison, SpB
7. dr. Ade Susanti, SpAn
8. dr. Isrun Masari, SpAn
9. dr. Ade Permana, SpOG
10. dr. Umi Rahayu, SpTHT
11. dr. Kuswaya Waslan, SpM
12. dr. Ali Imran, SpRad
13. Arie Budiharti, SH, M.Hum
14. dr. Bernhard, AIFO M.Kes
Tim Blok :
5
1. dr. Hanina Yamani
2. dr. Siska Nurlaela
3. dr. Boby Suryawan
III. STANDAR KOMPETENSI DOKTER
AREA KOMPETENSI
1. Komunikasi efektif (area kompetensi 1)
2. Komunikasi klinis (area kompetensi 2)
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran (area kompetensi 3)
4. Pengelolaan informasi (area kompetensi 4)
Kompetensi yang akan dicapai pada Blok 20 sesuai dengan yang
tercantum pada Buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia dari KKI.
Daftar kompetensi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Central and peripheral neural system
Loss of ConsciousnessBrain death 1 2 3A 3B 4
Cardio Vascular DiseaseIntracerebral hematoma 1 2 3A 3B 4Subarachnoid hemmorhage 1 2 3A 3B 4
Trauma CNSEpidural Hematom (EH) 1 2 3A 3B 4Subdural Hematom (SDH) 1 2 3A 3B 4Sub Arachnoid Hemorrhage (SAH) 1 2 3A 3B 4Trauma Medula Spinalis 1 2 3A 3B 4Injury of plexus and peripheral nerves
1 2 3A 3B 4
6
Ear, nose and throat
Ear, hearing and equilibriumAcute acoustic trauma 1 2 3A 3B 4Ear, other trauma 1 2 3A 3B 4
Noses and sinusesForeign body in nose 1 2 3A 3B 4
TracheaForeign bodies 1 2 3A 3B 4
Eye
ConjuctivaConjunctiva, foreign body 1 2 3A 3B 4Subconjunctival haemorrhage 1 2 3A 3B 4
CorneaCornea, foreign body 1 2 3A 3B 4Burn 1 2 3A 3B 4
Anterior chamberHyphaema 1 2 3A 3B 4Hypopyon 1 2 3A 3B 4
Vitreous fluidVitreous haemorrhage 1 2 3A 3B 4
Musculoskeletal system
Localozed Disorders of The Musculoskeletal SystemTrauma of joint cartilage 1 2 3A 3B 4Trauma of joint capsule 1 2 3A 3B 4
SpineFractures and dislocations of spine 1 2 3A 3B 4
Peripheral nervesInjury of peripheral nerves 1 2 3A 3B 4
Pelvic and Lower ExtremitiesFractures of pelvis 1 2 3A 3B 4Fractures of hip 1 2 3A 3B 4Dislocation of hip 1 2 3A 3B 4Fractures of femur 1 2 3A 3B 4
7
Fractures, capsule, tendon and ligament lesions of knee
1 2 3A 3B 4
Lesion of meniscus, medial and lateral
1 2 3A 3B 4
Rupture of achilles tendon 1 2 3A 3B 4Injury of plexus and peripheral nerves
1 2 3A 3B 4
Traumatology
Birth TraumaCaput succedaneum 1 2 3A 3B 4Brachial plexus injury 1 2 3A 3B 4Fracture (clavicle, humerus, rib) 1 2 3A 3B 4Trauma (Tergantung ringan sampai berat)Drowning 1 2 3A 3B 4Head injury 1 2 3A 3B 4Burning 1 2 3A 3B 4Poisoning 1 2 3A 3B 4Suffocation 1 2 3A 3B 4Bleeding 1 2 3A 3B 4Hypovolemic shock 1 2 3A 3B 4Dislocation of jaw 1 2 3A 3B 4Fracture of jaw 1 2 3A 3B 4Dislocation of knee 1 2 3A 3B 4Dislocation of patella 1 2 3A 3B 4Prepatellar bursitis 1 2 3A 3B 4Fractures of tibia 1 2 3A 3B 4Rib fractures/contusion 1 2 3A 3B 4Injury caused by rib fractures 1 2 3A 3B 4Sternal fractures 1 2 3A 3B 4Fractures of toes 1 2 3A 3B 4Crush injury to the heel (in children)
1 2 3A 3B 4
Fractures of fibula 1 2 3A 3B 4Whiplash 1 2 3A 3B 4Fractures, capsule, tendon and ligament lesions of ankle
1 2 3A 3B 4
Pneumothorax 1 2 3A 3B 4Hemothorax 1 2 3A 3B 4Injury to specific internal organs, such as liver, kidney, lung, etc
1 2 3A 3B 4
8
Peripheral nervesInjury of peripheral nerves 1 2 3A 3B 4
Neck, shoulder girdle and upper extremitiesFractures of shoulder 1 2 3A 3B 4Dislocation of shoulder 1 2 3A 3B 4Ligamentous lesions of shoulder 1 2 3A 3B 4Instability of shoulder 1 2 3A 3B 4Frozen shoulder 1 2 3A 3B 4Fracture of clavicle 1 2 3A 3B 4Fracture of humerus 1 2 3A 3B 4Fracture of radius/ulna 1 2 3A 3B 4Fractures, capsule, tendon, ligament lesions of elbow
1 2 3A 3B 4
Fractures, capsule, tendon, ligament lesions of wrist
1 2 3A 3B 4
Fractures, capsule, tendon, ligament lesions of fingers and thumb
1 2 3A 3B 4
Lateral epicondylitis (tennis elbow) 1 2 3A 3B 4Dislocation of distal radius 1 2 3A 3B 4Dislocation of wrist 1 2 3A 3B 4Progressive inflammation of finger following injury
1 2 3A 3B 4
Olecranon bursitis 1 2 3A 3B 4Carpal tunnel syndrome 1 2 3A 3B 4Injury to finger tendon, e.g. Boutonniere-deformity
1 2 3A 3B 4
Mallet finger 1 2 3A 3B 4Dupuytren's contracture 1 2 3A 3B 4Nail loss 1 2 3A 3B 4Subungual hematome 1 2 3A 3B 4Traumatic vessel injury 1 2 3A 3B 4
Accidents and emergency neurologyHead injuries 1 2 3A 3B 4Diffuse brain damage 1 2 3A 3B 4Cerebral concussion and contusion 1 2 3A 3B 4Brain death 1 2 3A 3B 4Extradural hemorrhage 1 2 3A 3B 4Subdural hemorrhage 1 2 3A 3B 4Basilar fracture scalp 1 2 3A 3B 4Acute traumatic spinal transaction 1 2 3A 3B 4Injury of plexus and peripheral nerves
1 2 3A 3B 4
9
Keterangan :
Kompetensi 1 : Dapat mengenali dan menempatkan gambaran- gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenali gambaran klinik ini dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, dokter segera merujuk
Kompetensi 2 : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan- pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya ; pemeriksaan laboratorium sederhana atau X ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya
Kompetensi 3A : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan lab sederhana atau x ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)
Kompetensi 3B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan lab sederhana atau x ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)
Kompetensi 4 : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan lab sederhana atau x ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas
Kompetensi keterampilan klinis dapat dilihat pada bagan berikut (berdasarkan standar KKI)
Keterampilan Klinis KompetensiSURGERY: SKILL LISTAccident and Emergency
First aid 1 2 3 4Assessment of consciousness by means of Glasgow coma scale
1 2 3 4
10
External cardiac massage 1 2 3 4Mouth-to-mouth/nose resuscitation 1 2 3 4Mask ventilation 1 2 3 4Intubation 1 2 3 4Assessment and care external injuries (wounds, bleeding, burns, distortion, dislocation, fractures)
1 2 3 4
Stop bleeding (direct pressure, pressure point, pressure bandage)
1 2 3 4
Transport of casualty 1 2 3 4Heimlich manoeuvre 1 2 3 4Apply a bandage 1 2 3 4Fluid rescucitation 1 2 3 4
Additional ExaminationRadiography (plane films) 1 2 3 4CT 1 2 3 4
Therapeutic SkillsWound cleaning 1 2 3 4Wound debridement with scalpel and scissors
1 2 3 4
Wound stitching 1 2 3 4Wound, removal of sutures 1 2 3 4Wound care for burns 1 2 3 4Apply a pressure dressing 1 2 3 4Fracture repositioning, closed 1 2 3 4Fracture stabilisation (without plaster) 1 2 3 4Reduction of dislocation 1 2 3 4Apply a sling 1 2 3 4Nail bed cauterisation 1 2 3 4Nail removal 1 2 3 4
OTORHINOLARYNGOLOGY (ENT): SKILLS LISTTherapeutic SkillsEar, removal of foreign body 1 2 3 4Tracheostomy 1 2 3 4Intubation 1 2 3 4
GENERAL PRACTICE: SKILLS LISTThe ArmTo apply a dressing (sling, shoulder Bandage, finger bandage, hand bandage)
1 2 3 4
The Leg
11
To apply a dressing (leg bandage, foot bandage, ankle bandage, knee bandage)
1 2 3 4
Skin, mucosa and subcutaneous tissueWound care 1 2 3 4Suture a wound 1 2 3 4Treatment of burns 1 2 3 4Removal of splinter 1 2 3 4
Keterangan :
Kompetensi 1: lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien, tentang konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan lain sebagainya.
Kompetensi 2 : lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan lain sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.
Kompetensi 3 : lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan lain sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.
Kompetensi 4 : lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip, maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan lain sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervise, serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri.
12
IV. PERENCANAAN PERKULIAHAN
A.PERKULIAHAN
No.
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
1 Pengantar traumatology
a. Biomekanika trauma Pengertian biomekanika trauma Manfaat memahami biomekanika
pada identifikasi trauma Definisi istilah akselerasi, force,
massa, strain, stress, berat, kecepatan (velocity), dll
Transfer energy dan hukum-hukum energy yg berlaku pada biomekanika trauma
Biomekanika tabrakan kendaraan (benturan frontal, benturan lateral, benturan dari belakang, benturan quarter panel, terbalik, ejeksi)
Biomekania benturan organ (trauma kompresi pada toraks, otak, dan organ lain; trauma deselerasi, trauma karena sabuk pengaman)
Biomekanika trauma pejalan kaki
13
Trauma yang berhubungan dengan kendaraan roda dua (benturan frontal, benturan lateral, laying the bike down, penggunaan helm, terjatuh)
Biomekanika penetrating trauma (trauma tembus)
2 Penilaian awal dan triase pada pengelolaan kasus trauma
a. Penilaian Awal Persiapan (fase pra-rumah sakit dan
fase rumah sakit) Triase (multiple casualties, mass
casualties) Primary survey (Airway dengan
kontrol servikal, Breathing dan ventilasi, Circulation dengan kontrol perdarahan, Disability/ neurologic evaluation, Exposure/kontrol lingkungan)
Resusitasi yg agresif dan cepat (A,B,C)
Tambahan pada primary survey dan resusitasi (monitor EKG, kateter urin dan lambung, monitoring hasil resusitasi, rontgen dan pemeriksaan tambahan lain)
Pertimbangan rujukan penderita Secondary survey (head to toe
examination) Tambahan pada secondary survey Re-evaluasi Terapi definitif Catatan medik dan pertimbangan
mediko-legalb. Triase
Definisi triase Prinsip-prinsip triase (derajat
ancaman jiwa, beratnya cedera, kemungkinan terselamatkan, sumber daya termasuk kemampuan personel dan peralatan, waktu,
14
jarak, dan lingkungan) Penerapan prinsip-prinsip triase Skenario Triase
3 Pengelolaan airway dan ventilasi
a. Airway Pengenalan masalah, trauma
maksilofasial, trauma leher, trauma laringeal
Tanda objective sumbatan airway (look, listen, feel)
b. Ventilasi Pengenalan masalah Tanda objective ventilasi tidak
adekuat (look, listen, feel)c. Pengelolaan
Teknik mempertahankan airway (chin lift, jaw thrust, orofaringeal airway, nasofaringeal airway, multilumen esophageal airway device, laringeal mask airway)
Airway definitif (pipa orotracheal, pipa nasotracheal, intubasi endotrakheal, dan airway surgikal (krikotiroidotomi, trakheostomi))
Skema penentuan jenis airway Oksigenasi Ventilasi
4 Rujukan dan transportasi pada kasus trauma
a. Tujuanb. Menentukan perlunya rujukanc. Cara rujukan
Dokter yang merujuk Dokter penerima rujukan
d. Cara transportasie. Protokol rujukan
Dokter yang merujuk Informasi untuk petugas yang akan
mendampingi Dokumentasi Resusitasi sebelum merujuk (ABCD) Pemeriksaan diagnostik
15
Luka Fraktur
f. Pengelolaan selama transportg. Masalah
5 Syok a. Pengantar, tanda klinis, penyebab, fisiologi dasar jantung, patofisiologi kehilangan darah
b. Penilaian awal penderita Mengenal syok Diferensiasi klinis dari etiologi syok
(syok hemoragik, syok non hemoragik, syok kardiogenik, tension pneumothorax, syok neurogenik, syok septik)
c. Syok hemoragik pada penderita trauma Definisi perdarahan, perdarahan
kelas I, II, III, IVd. Penatalaksanaan awal dari syok
hemoragik A, B, C, D, E, Dilatasi lambung –
dekompresi, kateter urin Akses pembuluh darah Terapi awal cairan
e. Evaluasi resusitasi cairan dan perfusi organ Tanda/gejala perfusi umum Volume urine Keseimbangan asam/basa
f. Keputusan terapeutis pada penderita dengan respon cepat, transient, minimal, atau tanpa respon
g. Transfusi darah Darah crossmatch, jenis spesifik,
dan tipe-O Pemanasan cairan plasma dan
kristaloid Autotransfusi Koagulopati Pemberian kalsium
16
h. Pertimbangan khusus dalam diagnosis dan terapi syok Menyamakan tekanan darah dengan
output jantung Usia, atlit, kehamilan, obat-obat,
hipothermia, alat pacu jantungi. Mengenali kembali respon penderita
dan komplikasi Perdarahan berlanjut Overload dan pemantauan CVP
j. Mengenali masalah lain
6 Trauma Toraks a. Pengantar (insiden, patofisiologi, initial assessment dan pengelolaan)
b. Identifikasi dan terapi awal cedera toraks yang sering ditemukan pada primary survey Sumbatan airway Tension pneumothorax terbuka Flail chest Hemotoraks masif Tamponade jantung
c. Identifikasi dan terapi awal cedera toraks yang sering ditemukan pada secondary survey Pneumothorax sederhana Hematothorax Kontusio paru Cedera trakheobronchial Cedera tumpul jantung Traumatic aortic disruption Traumatic diaphragmatic injury Mediastinal traversing wounds
d. Penanganan cedera toraks Torakosentesis jarum Insersi chest tube Perikardiosentesis
7 Trauma abdomen
a. Anatomi abdomen (regio, rongga peritoneal, retroperitoneal, rongga pelvis)
17
b. Mekanisme dan perbedaan pola cedera tumpul dan cedera tajam pada abdomen
c. Tanda klinis cedera intraperitoneal, retroperitoneal, dan cedera pelvis
d. Prosedur diagnostik yg diperlukan untuk menilai cedera abdomen
e. Modalitas terapi untuk cedera abdomen maupun pelvis
f. Problem khusus Trauma tumpul Specific injuries (diafragma,
duodenum, pankreas, genitourinaria, usus halus)
Fraktur pelvis (mekanika trauma, penilaian, penanganan, algoritme pengelolaan)
g. Diagnostic peritoneal lavage
8 Trauma kepala a. Anatomi (scalp, skull, meningen, otak, LCS, tentorium)
b. Fisiologi Tekanan intra kranial Doktrin monro-kellie Aliran darah ke otak
c. Klasifikasi cedera kepala (mekanisme, berat, dan morfologi)
d. Penatalaksanaan dan algoritme penanganan cedera kepala ringan, sedang, dan berat (primary survey, secondary survey, prosedur diagnostik)
e. Terapi medikamentosa cedera otakf. Tatalkasana pembedahan (luka kulit
kepala, fraktur depresi tengkorak, lesi masa intrakranial)
g. Prognosish. Mati Batang Otak (MBO)
9 Trauma tulang belakang dan
a. Anatomi dan fisiologi (kolumna vertebralis, medula spinalis,
18
medula spinalis dermatom, miotom, efek terhadap sistem organ lain)
b. Klasifikasi cedera medula spinalis (level, berat defisi neurologis, spinal cord syndrome, morfologi)
c. Whiplashd. Cedera tulang belakang tipe khusus
Dislokasi atlanto-oksipital Fraktur atlas Rotary subluxation dari C-1 Fraktur axis (C-2) Fraktur dislokasi (C3-C7) Fraktur vertebra torakalis (T1-T10) Frajtur torakolumbal (T11-L1) Fraktur lumbal Trauma penetrans
e. Identifikasi dan evaluasi foto rontgen cedera tulang belakang
f. Pengelolaan umum (imobilisasi, cairan intravena, obat-obatan, transfer)
g. Penilaian dan pengelolaan cedera medula spinalis Primary survey (A,B,C,D) Secondary survey Penilaian level cedera medula
spinalis Prinsip terapi cedera medula
spinalis Prinsip imobilisasi tulang belakang
dan log roll
10 Trauma muskuloskeletal
a. Primary surveyb. Tindakan tambahan pada primary
survey (imobilisasi fraktur dan foto rontgen)
c. Secondary surveyd. Trauma ekstremitas dengan potensi
ancaman nyawa Kerusakan pelvis berat dengan
perdarahan Perdarahan besar arterial
19
Crush syndrome (rabdomiolisis traumatik)
e. Trauma mengancam pada ekstremitias Patah tulang terbuka dan trauma
sendi Trauma vaskular, amputasi
traumatik Sindroma kompartemen Cedera saraf akibat fraktur -
dislokasif. Trauma ekstremitas yang lain
Nail loss dan nail removal Subungual hematom Capsule, tendon, and ligament
lesions of elbow, wrist, and fingersg. Frozen shoulderh. Prinsip imobilisasi (fraktur femur,
cedera lutut, fraktur tibia, fraktur ankle, cedera lengan dan tangan)
i. Fraktur pelvis (mekanika trauma, penilaian, penanganan, algoritme pengelolaan)
j. Kontrol nyerik. Trauma penyertal. Trauma skeletal tersembunyim. Pemeriksaan dan pengelolaan
trauma muskuloskeletal Pemeriksaan fisik Prinsip imobilisasi ekstremitas Meluruskan deformitas Pemasangan traction splint Pemeriksaan dan pengelolaan
sindroma kompartemen Identifikasi dan pengelolaan fraktur
pelvis Identifikasi trauma arteri
11 Trauma termal a. Tindakan penyelamatan segera pada luka bakar (airway, hentikan proses trauma bakar, pemberian cairan intravena)
20
b. Penilaian penderita luka bakar (anamnesis, luas dan kedalaman luka bakar)
c. Primary survey dan resusitasi penderita luka bakar
d. Secondary survey dan pemeriksaan penunjang
e. Luka bakar khusus Luka bakar bahan kimia Luka bakar listrik
f. Kriteria merujuk dan prosedur melakukan rujukan
g. Trauma dingin dan efeknya pada jaringan lokal (jenis trauma dingin, penanganan, perawatan)
h. Hipotermia, tanda-tanda dan penanganan
12 Trauma pada anak
a. Identifikasi hal-hal unik pada penderita trauma anak-anak Jenis dan pola cedera Perbedaan anatomis dan psikologi
dibandingkan dengan dewasa Efek jangka panjang dari cedera
b. Penatalaksanaan primer cedera kritis pada anak berdasarkan perbedaan anatomis dan psikologis terhadap orang dewasa Penatalaksanaan saluran nafas Syok dan mempertahankan suhu
tubuh Trauma kepala, dada, perut,
muskuloskeletal, dan trauma medula spinalis pada anak
Obat-obatan dan dosis Dukungan psikologi
c. Penanganan trauma pada bayi baru lahir Caput succedaneum Brachial plexus injury Fracture
21
d. Revised Trauma Score (RTS) dan Pediatric Trauma Score (PTS)
13 Trauma pada usia lanjut
a. Karakteristik cedera pada orang tua Jenis dan bentuk cedera Anatomi dan fisiologi orang tua
yang berbeda dengan orang mudab. Penanggulangan pada orang tua
dengan keadaan kritis karena cedera Airway Breathing and ventilation Syok, cairan dan elektrolit Cedera saraf pusat dan cervical
spinec. Perhatian khusus
Penggunaan obat-obatan Kekerasan pada orang tua Keputusan saat akhir hayat
14 Trauma pada THT
a. Trauma pada telinga, hidung, dan tenggorokan (fraktur, bleeding, bising, baro trauma, trauma akibat intervensi medis, dll)
b. Penilaian dan pengelolaan trauma THTc. Benda asing di telinga, hidung dan
tenggorokand. Penilaian dan pengelolaan benda asing
pada THT (heimlich manouvre, dll)
15 Trauma pada Mata
Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan: Mengetahui keadaan penderita dan
riwayat kejadian Melakukan pemeriksaan yg sistematis
pada rongga mata beserta isinya Dapat membedakan jenis cedera
kelopak mata yg dapat ditangani oleh dokter umum dan yang harus dirujuk ke dokter spesialis mata
Pemeriksaan benda asing pada kelopak mata dan cara mengangkat
22
benda asing yg letaknya superficial Mengetahui adanya abrasi kornea dan
pengelolaannya Mengetahui adanya hifema dan
pengelolaannya serta perlu tidaknya dirujuk
Mengetahui kasus-kasus cedera mata yang perlu dirujuk ke spesialis mata
Mengetahui ruptur bola mata dan pengelolaannya sebelum dirujuk
Evaluasi dan penanganan cedera mata akibat zat kimia
Evaluasi penderita dengan fraktur orbita dan pengelolaannya
Mengetahui adanya hematom retrobulbar dan menentukan perlu tidaknya segera dirujuk
16 Trauma pada wanita hamil dan persalinan
a. Perubahan selama kehamilan dan pengaruhnya pada pegelolaan penderita
b. Mengenal kemungkinan terjadinya isoimmunisasi
c. Penilaian awal dan pengelolaan wanita hamil yang mengalami trauma beserta janin yang dikandungnya
d. Mekanisme trauma terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
e. Prioritas dan cara penilaian terhadap ibu hamil dan janinnya
f. Indikasi pembedahan terhadap ibu hamil yang mengalami cedera
g. Trauma persalinan
17 Hukum dan Etika
Malpraktek pada penanganan pasien gawat darurat
18 Anastesi a. Manajemen nyeri pada kasus traumab. Anastesi dalam penanganan pasien
trauma
23
19 Keracunan dan Antidotum
a. Macam-macam Poisoningb. Antidotum in the management of
poisoningc. Penanganan awal pasien dengan
poisoning
20 Penanganan gawat darurat pada keracunan, gigitan binatang, tetanus Prophylaxis
a. Penanganan gawat darurat pada gigitan binatang- Prinsip umum- Penanganan pada gigitan binatang
(snakebite, SABU)b. Imunisasi Tetanus pada pasien luka
Prinsip umum Prophylaxis against tetanus in
wound management Imunisasi pasif tetanus pada pasien
luka Manfaat antibiotika untuk
pencegahan tetanus Kontra indikasi
21 Keselamatan Pasien
Penerapan standar keselamatan pasien dalam praktik kedokteran
22 Forensik a. Diagnosis kematianb. Forensic trauma (luka tusuk, luka
tembak, pemerkosaan, drowning, gantung diri, pencekikan, pembekapan, infanticide, dll)
c. Forensic toxicologyd. Visum et Repertum
B. SKILLS LAB
No Skills Lab
1 Primary Survey (1) – Penilaian Awal, ABCDE,
2 Primary Survey (2)
24
3 Pengelolaan Airway (Orofaringeal, nasofaringeal), ventilasi (Bag-valve mask), dan Intubasi Endotracheal
4 Pungsi vena (femoral, subclavia, jugularis interna), pungksi/infus intraossesous, venaseksi, & pericardiocentesis
5 Penilaian dan Pengelolaan Trauma Medulla Spinalis (Transport of Casualties)
6 Identifikasi Radiologis Trauma Toraks
7 Identifikasi Radiologis Trauma Abdomen
8 Identifikasi Radiologis Trauma Kepala dan Muskuloskeletal
9 Imobilisasi (Bidai, Bandage, & Slings) + Heimlich Maneuver (video)
10 Thoracocentesis/Needle Decompression dan WSD (1)
11 Thoracocentesis/Needle Decompression dan WSD (2)
12 Imobilisasi (Bidai, Bandage, & Slings) + Heimlich Maneuver
25
V. PENILAIAN
Ketentuan yang digunakan dalam penilaian blok 20 sebagai berikut :
1. Persyaratan untuk mahasiswa dapat mengikuti ujian blok adalah : Mengisi dan mengumpulkan log book tepat waktu
sesuai waktu yang telah ditetapkan. Kehadiran perkuliahan minimal 80%, kehadiran
skill lab, praktikum dan tutorial 100 %. Untuk skill lab, praktikum dan tutorial dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, diperbolehkan tidak mengikuti kegiatan tersebut maksimal 20% dengan kompensasi tugas yang diberikan oleh dosen yang membimbing tutorial/skill lab terkait atau oleh tim blok dan komisi monitor & evaluasi.
2. Nilai pembelajaran blok adalah nilai akhir blok yang diperoleh mahasiswa berdasarkan penilaian formatif (diskusi tutorial, check list pada saat skills lab, praktikum, tugas, presentasi pleno dan Logs Book) dan penilaian sumatif (Nilai Ujian tertulis/MCQ, OSCE dan SOCA)
3. Kriteria kelulusan mahasiswa berdasarkan pada knowledge-based assessment yang masing-masing komponennya minimal 60 (C)
4. Bagi mahasiswa yang mendapatkan nilai di bawah batas nilai kelulusan, maka mahasiswa tersebut wajib mengikuti perbaikan nilai (remedial) sesuai dengan jenis ujian yang tidak lulus
5. Program perbaikan nilai/remedial dilakukan maksimal sebanyak 2 kali untuk komponen MCQ, yaitu pada saat setelah ujian blok berlangsung dan pada akhir semester (setelah 3 blok berlangsung). Untuk komponen SOCA dan OSCE remedial hanya dilakukan maksimal 1 akli setelah ujian blok berlangsung
6. Nilai yang diambil setelah remedial adalah nilai terakhir yang dicapai peserta didik
26
7. Jika sesudah mengikuti program perbaikan nilai/remedial dengan batas maksimal, nilai sumatif blok peserta didik masih di bawah batas nilai kelulusan maka mahasiswa tersebut wajib mengulangi blok
8. Pedoman presentase komponen terhadap nilai akhir blok: Checklist tutorial (10%), Assignment (5%), Praktikum/skill lab (10%), MCQ (35%), SOCA (20%), OSCE (20 %).
9. Sistem penilaian menggunakan pendekatan acuan patokan (criterion reference).
Skor* Huruf Mutu
Angka Mutu
80 – 100 A 4.0074 – 79 B+ 3.5068 – 73 B 3.0062 – 67 C+ 2.5056 – 61 C 2.0045 – 55 D 1.00< 45 E 0
* Pembulatan: < 0,5 pembulatan ke bawah
27
VI. SKENARIO TUTORIAL
Tutorial akan terdiri atas 4 skenario:I. Penanganan TriaseII. Primary Survey I: Airway & Breathing dan
Trauma TermalIII. Primary Survey II: Sirkulasi dan Cedera
KepalaIV. Mass Casualty, Rujukan, dan Transportasi
VII. PERHITUNGAN SKS BLOK 20
KEGIATAN WAKTU PERHITUNGAN SKS
1. Kuliah 28 x 2 x 50 menit = 56 x 50 menit
56 : 18 : 1 = 3,11 SKS
2. Tutorial : Diskusi I Mandiri I Diskusi II Mandiri II Pleno
4 x 3x50 menit = 12 x 50 menit 4 x 10x50 menit = 40 x 50 menit 4 x 3x50 menit = 12 x 50 menit 4 x 10x50 menit = 40 x 50 menit 4 x 3x50 menit = 12 x 50 menit
116 : 18 : 2 = 3,22 SKS
3. Skill lab / Praktikum
13 x 3x50 menit = 39 x 50 menit 39 : 18 : 3 = 0.72 SKS
Jumlah = ~7 SKS
28
29
VIII. JADWAL PERKULIAHANWeek 1
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
29/10/2012 30/10/2012 31/10/2012 01/11/2012 02/11/2012 03/11/2012
08.00-08.50
Pengantar Blok 20
IT-3: Pengelolaan Airway dan
Ventilasi 1 (ISR)
IT-11: Penanganan
Trauma Kepala I (APR)
IT-4: Pengelolaan Airway dan
Ventilasi 2 (ISR)
SL-4: Pungsi vena (femoral, subclavia,
jugularis interna) punksi/infus
intraossesous, venaseksi,
&pericardiocentesis
Tutorial Skenario 1 Diskusi 1
08.50-09.40
IT-1: Biomekanika
Trauma (HUM)09.40-10.30
IT-7: Penanganan Trauma Toraks I
(DNS)
IT-6: Penanganan Syok II (BUJ)
IT-16: Penangan Trauma Termal
(DNS)10.30-11.20
IT-2: Penilaian awal dan Triase
pada pengelolaan kasus trauma
(CAS)
IT-10: Penanganan
Trauma Abdomen dan Pelvis II (AZI)
11.20-12.10
IT-5: Penanganan Syok I (BUJ)
IT-9: Penanganan Trauma
Abdomen dan Pelvis I (AZI)
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
30
Week 2
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
05/11/2012 06/11/2012 07/11/2012 08/11/2012 09/11/2012 10/11/2012
08.00-08.50
IT-14: Penanganan
Trauma Muskuloskeletal I
(HUM)
SL-1: Primary Survey (1)
Tutorial Skenario 1 Diskusi 2
IT-19: Penanganan Trauma THT
(UMI)
SL-3: Pengelolaan Airway (Orofaringeal,
Nasofaringeal), Ventilasi (Bag-Valve Mask), dan Intubasi Endotracheal) (ADS)
Tutorial Skenario 2 Diskusi 1
08.50-09.40
09.40-10.30
IT-12: Penanganan
Trauma Kepala II (APR)
SL-6: Identifikasi Radiologis
Trauma Toraks (ALI)
10.30-11.20
IT-13: Penanganan Trauma Tulang Belakang dan
Medulla Spinalis (CAS)
IT-15: Penanganan
Trauma Muskuloskeletal
II (HUM)
IT-8: Penanganan Trauma Toraks II
(DNS)11.20-12.10
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
31
Week 3
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
12/11/2012 13/11/2012 14/11/2012 15/11/2012 16/11/2012 17/11/2012
08.00-08.50
IT-20: Penanganan
Trauma Mata (KUS)
SL-2: Primary Survey (2)
Tutorial Skenario 2 Diskusi 2
Libur Nasional Tahun Baru
Hijriah
SL-9: Imobilisasi (Bidai, Bandage,
& Slings) + Heimlich
Maneuver
Tutorial Skenario 3 Diskusi 1
08.50-09.40
09.40-10.30
IT-21: Penanganan Kasus Emergency
pada Wanita Hamil dan Dalam
Persalinan (ADP)10.30-11.20
IT-25: Poisoning dan Antidotum
SL-8: Identifikasi Radiologis
Trauma Kepala dan
Muskuloskeletal (ALI)
11.20-12.10
Pleno Skenario 1 (CAS)
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
32
Week 4
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
19/11/2012 20/11/2012 21/11/2012 22/11/2012 23/11/2012 24/11/2012
08.00-08.50
SL-7: Identifikasi Radiologis
Trauma Abdomen (ALI)
SL-12: Imobilisasi (Bidai, Bandage,
& Slings) + Heimlich
Maneuver
Tutorial Skenario 3 Diskusi 2
Pleno Skenario 2 (ISR)
SL-10: Thoracocentesis/
Needle Decompression
dan WSD 1
Tutorial Skenario 4 Diskusi 1
08.50-09.40
09.40-10.30
10.30-11.20
IT-17: Penanganan Trauma Pada Anak (HUM)
IT-22: Rujukan dan Transportasi
pada Kasus Trauma (CAS)
11.20-12.10
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
33
Week 5
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
26/11/2012 27/11/2012 28/11/2012 29/11/2012 30/11/2012 01/12/2012
08.00-08.50
IT-18: Penanganan Trauma Pada
Usia Lanjut (DNS)
SL-11: Thoracocentesis/
Needle Decompression
dan WSD 2
Tutorial Skenario 4 Diskusi 2
IT-26: Trauma Gigitan Binatang
& Tetanus Prophylaxis (DNS)
SL-5:Penilaian dan Pengelolaan
Trauma Medulla Spinalis
(Transport of Casualties)
IT-28: Forensik (UNSRI)
08.50-09.40
09.40-10.30
IT-24: Manajemen
Nyeri dan Anestesi pada Kasus Trauma
(ADS)
10.30-11.20
Pleno Skenario 3 (APR)
IT-27: Keselamatan Pasien (BEN)
11.20-12.10
IT-23: Hukum dan Etika Penanganan
Gawat Darurat (ARI)
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
34
Week 6
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
03/12/2012 04/12/2012 05/12/2012 06/12/2012 07/12/2012 08/12/2012
08.00-08.50
Pleno Skenario 4 (HUM)
08.50-09.40
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
35
Week 7
JamSenin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
03/12/2012 04/12/2012 05/12/2012 06/12/2012 07/12/2012 08/12/2012
08.00-08.50
08.50-09.40
09.40-10.30
10.30-11.20
11.20-12.10
12.10-13.00
13.00-13.50
13.50-14.40
14.40-15.10
36