Modul Arcmap Unipa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

addasx

Citation preview

MODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) MENGGUNAKAN ArcGis

ASSOSIASION MINING ASSISTANTMODUL PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) MENGGUNAKAN ArcGisD3 dan S1 Teknik Pertamangan UNIPA Manokwari OlehINTANT UNIPA

Modul praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) Menggunkan ArcGis ini adalah milik INTANT UNIPA dan tidak boleh diperbanyak tanpa seijin dari instansi yang terkait.

KATA PENGANTARPuji syukur tim penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena atas berkat dan rahmatnya modul praktikum system informasi geografis (SIG) dapat diselesaikan dengan baik.Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah ini, yang telah mempercayakan pembuatan modul praktikum ini kepada tim penulis (Assosiation Mining Assistant) universitas negeri papua manokwari.Tim penulis mohon maaf , apabila dalam penyusunan modul praktikum ini terdapat kesalahan yang disengaja maupun tak disengaja. Serta mohon saran dan kritik yang membangun guna perbaikan yang lebih baik. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Manokwari, 28 Februari 2014Tim Penulis

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR......2

DAFTAR ISI..3

BAB IPETA KONTUR.4

APembuatan Peta Kontur Menggunakan Data Digital Elevasi Model (DEM)4

BPembuatan Peta Kontur Menggunakan Data Lapangan.5

BAB IIPETA LERENG.7

AMembuat Peta Lereng Dari Data Kontur..7

BAB IIILAYOUT PETA13

LAMPIRAN FORMAT LAPORAN...24

BAB IPETA KONTURA. Pembuatan Peta Kontur Menggunakan Data Digital Elevasi Model (DEM).Telah di jelaskan sebelumnya bahwa ada berbagai cara untuk membuat kontur. Sekarang membuat kontur di tools Spatial Analyst. Siapkan data Raster ASTER DEM atau SRTM. Langkahnya-langkah adalah sebagai beikut :1. Klik Arc Tools Box (kotak merah) > Spatial Analyst Tools > Surface > Contour"ingat menu Spatial Analyst Tools harus di aktifkan dulu di Menu Tools > extection". Di dalam Box contour :.2. Input surface ; masukan data ASTER DEM atau SRTM akan di olah menjadi contour.3. Contour interval; ketik selang/interval kontur berapa mis ;12,5 ;25untuk Base Contour dan Z faktor biarkan saja.4. Output feature ; save data hasil pengolahan.

5. Save data tersebut.

B. Pembuatan Peta Kontur Menggunakan Data LapanganBerikut ini adalah langkah-langkah pembuatan peta kontur apabila data yang digunakan berasal dari pengukuran lapangan yaitu data X,Y dan Z. Bagi Seorang surveyor pengukuran tanah tentunya akan di hadapkan berbagi permintaan baik itu pengukuran 2D dan 3D. Berikut langkah-demi langkah yang harus kita lakukan dalam pembuatan peta kontur dengan data x,y,z dengan arcgis.1. Plotiing data XYZ format excel pada menu File/add data/add x y data2. Pada window add xy Data pilih file excel dan atur x field,y field dan z field.3. Atur sistim proyeksi pada tombol Edit4. klik OK untuk memulai proses ploting5. Seharusnya Point di ArcMap udah tampil6. Masuk pada ArcToolbox kemudian pilih 3D Analyst Tools/Raster Interpolation/IDW (Pada Raster Interpolasi ada beberapa cara bisa pake IDW atau Spline)7. Pada window IDW tentukan Input point Features dengan file point diatas8. Kolom Z Value field isikan kolom Z9. Output raster isikan lokasi file hasil conversi dan untuk yang lainnya untuk sementara biarkan saja10. Klik OK untuk memulai proses.11. Seharusnya proses tersebut menampilkan data raster hasil proses IDW.12. Untuk membuat kontur masuk pada ArcToolbox/3D Analyst Tools/Raster Surface/Contour13. Pada windows Contour pilih input raster isikan dengan hasil proses IDW diatas14. Output polyline features isikan lokasi file kontur akan disimpan15. Contour interval isikan nilai interval yang di inginkan,contoh untuk kontur 1m isikan nilai 116. Klik OK untuk memulai membuat kontur.

BAB IIPETA LERENG A. Membuat Peta Lereng Dari Data KonturPeta lereng banyak digunakan sebagi parameter dalam penelitian. Misalnya dalam penelitian bencana longsor, diperlukan data lereng, dalam arahan penggunaan lahan diperlukan data lereng, dsb. Pada saat kita memerlukan data tersebut, padahal yang kita miliki hanya data kontur maka kita dapat membuatnya sendiri. bahan yang diperlukan, adalah:1. Data kontur (shp format)2. Klasifikasi lereng.3. Jika tool yang kita gunakan tidak dapat dijalankan, pastikan extensi 3D analyst telah kita check.

Caranya adalah sebagai berikut:1. Buka data kontur pada ArcMAP, pastikan projection sudah terdefine (projection dengan format UTM lebih baik karena ketelitian akan lebih tinggi).

2. Buka toolTopo to Raster pada toolbox, convert data kontur vektor menjadi data raster.3. Data raster yang telah di buat kemudian kita olah lagi menjadi data lereng dengan menjalankan tool slope pada 3Danalyst4. Kelas yang terbentuk pada peta slope kemudian di kelaskan kembali dengan tool reclassify, masukkan kelas yang sudah kita siapkan sebelumnya5. Hasil dari reclassify merupakan peta lereng yang telah jadi dengan format raster, akan tetapi kebanyakan kita menggunakan data vektor, jadi langkah terahir adalah mengubahnya menjadi data vektor dengan tool "Raster to Polygon"6. Data lereng sudah siap digunakan untuk analisis.Jika langkah di atas belum dapat dilakukan maka dapat dilakukan cara dibawah ini : 1. Menampilkan Data Kontur

Setelah data kontur dibuka selanjutnya kita akan merubah data kontur menjadi data DEM. Caranya buka ArcToolbox 3D Analyst Raster Interpolation Topo to Raster. Masukkan data kontur pada input, kemudian setting cell size yang diinginkan. Semakin kecil cell size, data semakin teliti. Setelah program dijalankan maka akan muncul window seperti dibawah ini :

2. Analisis Kemiringan Lereng (Slope)Masih di 3D Analyst, pilih Raster Surface Slope, masukkan data raster dan pilih satuan dalam derajat atau persen. Hasil dari proses tersebut adalah dibawah ini. Data raster sudah diklasifikasikan dengan satuan persen.

3. Melakukan Reklasifikasi Kelas LerengUntuk membuat klasifikasi lereng sesuai yang diinginkan perlu dilakukan langkah sebagai berikut. Pada 3D Analyst, pilih Raster Reclass Reclassify. Masukkan data rasternya, kemudian setting kelas lereng yang diinginkan dengan klik pada Classify. Akan muncul window seperti dibawah ini . Pilih metode manual, dengan kelas yang diinginkan. Interval yang biasa dipakai yaitu :

4. Mengubah Data Raster Menjadi VektorBuka Conversion Tools From Raster Raster to Polygon. Hasil yang didapatkan tampak pada gambar dibawah ini. Hasil masih perlu dilakukan generalisasi karena banyaknya polygon kecil yang dapat mengurangi kejelasan informasi nilai kelas lereng.

5. Merapikan Polygon Kelas LerengPerapihan pertama adalah menghilangkan polygon kecil yang ada pada data vektor. Sebelum melakukan hal tersebut harus dilakukan penghitungan luas poligon. Data luas tersebut nantinya digunakan untuk menghapus polygon kecil sesuai keinginan.a. Melakukan Eliminasi Polygon .Setelah data luas dibuat, selanjutnya lakukan proses Query Builder dengan luasan yang kecil dahulu sesuai keinginan. Hal tersebut juga dapat disesuaikan dengan skala peta kemiringan lereng yang akan dibuat. Buka Data Management Tools Generalization Eliminate. Kemudian muncul window berikut, masukkan data vektor yang dibuat. Hal tersebut dapat diluang sampai didapatkan hasil yang diinginkan (tidak terlalu banyak polygon kecil).

b. Menghaluskan Polygon.Data hasil proses eliminasi masih kasar, yaitu pada tepian polygon masih lancip atau bersudut. Oleh karena itu diperlukan pengalusan dengan cara Smooth Polygon. Caranya adalah, dengan membuka ArcToolbox Cartography Tools Generalization. Pilih metode dan smooth tolerance-nya.

Dari data tersebut tinggal kita lengkapi atribut kemiringan lereng sesuai dengan grid code hasil klasifikasi lereng yang sudah dibuat.

BAB IIILAYOUT PETAA. Membuat Layout PetaOutput yang dikehendaki oleh sebagian besar users adalah layout peta yang menarik dan mudah dimengerti serta mengandung presisi yang baik. Pada modul akhir ini kita akan membuat beberap tampilan layout dan segala element yang diperlukan. Langkah-langkah dalam membuat layout peta adalah sebagai berikut :- Pilih View > Layout View .- Atau pilih tools pada bawah view peta.- Ketika berada pada layout view maka akan aktif fungsi layout yang terdiri dari zoom in dan out , pan , fix zoom in dan out , zoom to whole page (full extent) , zoom 100% , go to back extent dan go to forward extent , zoom control dan changed layout .

- Gunakan changed view, hingga keluar kotak dialog select template.- Pilih setting layout yang ada missal pada general pilih letter portrait.

- maka hasilnya berubah seperti berikut

Perintah-perintah lain yang dapat digunakan untuk melengkapi layout terdapat pada menu. Insert.Perintah-perintah lain yang dapat digunakan untuk melengkapi layout terdapat pada menu Insert.

- Saving Peta. Gunakan File > Save As untuk menyimpan keseluruhan setting yang kita lakukan. Ingat yang kita simpan adalah dalam format mxd yang menghendaki keseluruhan data tetap berada pada folder yang sama ketika membuka data-data tersebut dalam computer yang kita gunakan.-Printing Peta. Ada beberapa hal yang prlu diperhatikan, bahwa yang kita print adalah tampilan layout. Kita dapat menge-print sebagai print out paper dan file dalam bentuk pdf misalnya.

- Setting Map PageoBuka file map Duniaku.mxd. Fokuskan pada daerah indonesia atau pilih daerah mana yang ingin anda tampilkan. Pilih File > Page Setup.

- Ukuran kertas sangat tergantung dari sumber daya hardware dan software yang kita punya. Untuk menghasilkan peta dalam keluaran A4 kita dapat menggunakan instalan software printer apa saja yang berukuran otput maksimal A4.

-Tetapi printer dalam ukuran A4 tidak dapat seeting up ke ukuran A3. Begitu juga untuk menghasilkan keluaran dalam format A1 A A0 maka harus didukung dengan printer yang memadai.-Apabila kita tidak memiliki sumber daya software atau hardware printer yang mendukung, langkah lain adalah dengan menggunakan PDF writer atau Acrobat Distiller yang dapat.diperoleh dari Adobe Acrobat. Cara ini cukup praktis untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk file dengan sehala ukuran yang kita kehendaki, walaupun hasilnya tidak sebaik apabila kita langsung menge-print dari ArcGis. Untuk praktek kali ini kita gunakan PDF Writer dan kita membuat output dalam skala A1 yang berukuran 24 x 36 inches dalam keadaan Portrait dan 36 x 24 dalam keadaan landscape. Pilih page orientation dalam landscape.-Perhatikan bahwa ada dua bagian tools yang dapat kita gunakan untuk mengontrol layout view seperti tools di bawah ini.

-Tetapi bagian tools yang berikut ini sebenarnya di tujukan untuk data view, sehingga apabila digunakan secara otomatis akan mengubah skala dan posisi data view yang kita inginkan dan langsung secara interaktif pada layout view juga berubah sesuai dengan data view.

-Jadi berhati-hatilah untuk menggunakan tools ini di dalam layout view.

Sedangkan tools yang digunakan untuk mengontrol layout adalah tools layout-Cara lain untuk mengubah page size adalah dengan meng-klik kanan pada layout (namun terlebih dahulu gunakan tools pointer select elements ).

- Lay Out- Pilih frame utama layout yang anda hadapi sekarang. Klik kanan pilih properties.

-Sekarang pada kotak dialog data frame properties pilih general, isikan Name layer, description dan jelajahi semua tools yang ada.

-Pilih Edit > Copy dan Edit > Paste sehingga sekarang kita mempunyai dua frame, satu frame utama dan satu adalah view dunia.- Atur hingga layout yang ada seperti berikut.

- Element Lay Outo Grid Atur grid menggunakan View > Data Frame Properties pilih New Grid. Ada dua tipe yaitu Graticule untuk degree dan measured untuk meter/feet atau menggunakan reference grid. Kita pilih graticule.

pilih setting grid yang kita inginkan

setelah selesai setiing ulang seperti yang kita inginkan.

Pilih Graticule tekan properties, ikuti petunjuk yang ada. Dam lihat hasilnya.

o Text/Titles Pilih Insert > Titles. Tulis judul peta yang anda inginkan. Untuk memodifikasi klik pada judul lalu muncul editor properties. Ubah jenis font dan besar huruf melalui change symbol. Begitu juga apabila ingin menambah kata atau kalimat dengan menggunakan Insert > Text.

o - Legend Pilih Insert > Legend. Ikuti kotak petunjuk (legend wizard). Hasilnya tampak pada gambar berikut. Anda dapat memodifikasi dengan klik pada legend tersebut.

o North Arrow Pilih Insert > North Arrow. Ikuti kotak petunjuk (North Arrow Selector). Hasilnya tampak pada gambar berikut. Anda dapat memodifikasi dengan meng-klik pada element tersebut.

o Scale Pilih Insert > Scale bar Insert > scala Text. Ikuti kotak petunjuk (Scale Bar Selector dan Scale Text Selector). Hasilnya tampak pada gambar berikut. Anda dapat memodifikasi dengan meng-klik pada element tersebut.

o Picture dan Object Merupakan salah satu kelebihan dari system OLE (object linking embeding), dapat memasukkan picture dan objek dari software lain untuk tampil pada layout.

LAMPIRAN IFORMAT LAPORANCOVERLEMBAR PENGESAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG2. TUJUAN3. RUANG LINGKUPBAB II ISI1. ALAT DAN BAHAN2. PROSEDUR KERJA3. TABEL KERJA 4. PENGOLAHAN DATA5. PEMBAHASANBAB III PENUTUP1. KESIMPULAN 2. SARANLAMPIRAN1. PETA TOPOGRAFI2. PETA LERENG3. DAFTAR KONSULTASI

LAMPIRAN 21. ARIF SETIAWAN.2. RONNY K. MANDIBODIBO.3. GUNAWAN INDRIYANTO.4. MARLEN PENTURY.5. RUDI HARTONO.

18