Upload
muhamadhasbiassiddiq
View
66
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL II
PICKING DATA MIKROSEISMIK
Asisten
[Thomas Panji Sakti 12311020]
[Roy Sandi William 12311055]
Tujuan Praktikum
I. Dapat menentukan fasa gelombang (P dan S) pada seismogram dan menentukan waktu tiba
gelombang tersebut pada data mikroseismik
II. Dapat melakukan picking amplitude untuk penentuan nilai magnitudo.
PENDAHULUAN
Dalam pengolahan data mikroseismik yang perlu dilakukan pertama sekali adalah picking
waktu tiba (arrival time) gelombang P dan gelombang S untuk bisa menentukan lokasi hiposenter,
sumber gelombang tersebut. Selain itu diperlukan juga picking peak amplitudo dalam komponen
vertikal untuk bisa menentukan besaran magnitudo dari sumber gempa.
PENGOLAHAN DATA
1. Tampilkan seismogram dari semua stasiun. Bisa dilakukan proses zooming untuk fokus
sinyal yang kita picking.
2. Lakukan filter data. Klik Filter-Butterworth. Ubah nilai low dan high frequency. Tujuan dari
penfilteran ini adalah supaya gelombang yang akan kita picking terlihat lebih jelas. Atau
dengan kata lain, vibrasi gelombang sebelum onset gelombang P sudah terlihat clean
Contoh seismogram pada stasiun kedua dalam gambar di atas yang belum difilter
Contoh seismogram pada stasiun kedua dalam gambar di atas yang sudah difilter
3. Urutkan berdasarkan kemunculan grup fasa gelombang yang menonjol dari yang muncul
pertama sekali sampai yang terakhir muncul. Hal ini dilakukan untuk mengontrol trend
dimana waktu tiba gelombang akan mudah untuk dipicking.
4. Picking waktu tiba gelombang P pada komponen vertikal di semua stasiun. Seharusnya
waktu tiba gelombang P semakin ke bawah semakin lambat waktu tibanya.
5. Picking waktu tiba gelombang S yang semakin ke bawah selisih waktu tibanya terhadap
gelombang P semakin besar. Ini perlu diperhatikan karena mungkin ada fasa gelombang yang
muncul sebelum gelombang S.
Note:
a. Nilai ts-tp akan semakin besar pada stasiun yang waktu tiba gelombang P lebih lambat.
b. Pada umumnya fasa gelombang P lebih jelas pada komponen vertikal dan S pada
komponen horizontal (NS atau EW). Tetapi pada kasus tertentu bisa terjadi hal
sebaliknya.
6. Pick amplitudo maksimum pada komponen Z di setiap stasiun. Sebagai contoh bisa
menggunakan rumus magnitudo lokal dari Richter.
log76.248.2log AM L
Karena input amplitudo pada rumus ini dalam unit 10-6
m (m), maka pembacaan dari
picking data harus dikonversikan.
Note:
a. Sebelum melakukan picking harus dilakukan remove MEAN dan INTEGRATE agar
hasil picking berupa amplitudo displacement. Lihat satuan dari displacementnya
sesuai dengan rumus magnitudo yang dipakai.
b. Gunakan tombol 0-p max untuk melakukan picking amplitudo maksimum.
7. Untukmelihatwaktuhasil picking, bisadibukapada file *.pick
PEMBUATAN BERITA SEISMOLOGI
Event Stasiun tp ts t A (m)
tp = waktutibagelombang P dalam (jam : menit : detik)
ts = waktutibagelombang S dalam (jam : menit : detik)
A = amplitudo displacement dalam mikro meter