Modul Project 2 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    1/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 1

    I. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Menggunakan berbagai alat pengukuran antropometri untuk pengukuran data-data

    dimensi tubuh manusia (data antropometri).

    2. Mengidentifikasikan data-data dimensi tubuh manusia yang dibutuhkan dalam

    merancang stasiun kerja.

    3. Menggunakan metode pengolahan data antropometri untuk mendapatkan informasiyang valid untuk keperluan perancangan stasiun kerja.

    4. Merancang berbagai berbagai ruang kerja ( workspace ) dari sistem kerja berdasarkan

    data antropometri yang telah diolah.

    5. Mampu memahami, melakukan, dan menghitung beban kerja fisik suatu pekerjaan

    tertentu dengan metoda pengukuran denyut jantung menggunakan pulse-meter.

    6. Mampu menilai tingkat beban kerja fisik suatu pekerjaan tertentu.

    7. Melakukan operasi penanganan material secara manual dan menganalisis sistem kerja

    MMH dengan memperhatikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.8. Menggunakan konsep dan teknik RWL (Recommended Weight Limit) dalam

    menganalisis sebuah pekerjaan Manual Material Handling (MMH).

    9. Mampu mengukur waktu kerja pekerja dengan menggunakan jam henti ( stopwatch ).

    10. Mampu menentukan faktor penyesuaian dan kelonggaran yang dialami oleh pekerja

    saat bekerja.

    11. Mampu menentukan waktu normal dan waktu baku pekerja untuk menyelesaikan

    pekerjaannya.

    12. Mampu menentukan output baku yang dihasilkan oleh pekerja.

    13. Mampu mengidentifikasi dan membagi elemen pekerjaan (gerakan) berdasar hasil

    rekaman CCTV.

    14. Mampu membuat Peta Tangan Kiri dan Kanan berdasar hasil dari poin 13.

    15. Mampu mengidentifikasi dan menerapkan Prinsip-prinsip Ekonomi Gerakan untuk

    membuat perbaikan Peta Tangan Kiri dan Kanan.

    16. Mampu melakukan analisis Sistem Kerja Sekarang dan membuat Usulan perbaikan

    dengan menggunakan data antropometeri, hasil rekaman CCTV, dan Peta Tangan Kiri

    dan Kanan kondisi Usulan..

    PERANCANGAN STASIUN KERJAANTROPOMETRI, FISIOLOGI, BIOMEKANIKA

    DAN MOTION ND TIME STUDY

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    2/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 2

    II. PROSEDUR PRAKTIKUM

    Hari I : Antropometri, Fisiologi dan Biomekanika

    a.

    Antropometri1. Pada awal praktikum (20-30 menit) diadakan pre-test secara tertulis.

    2. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang skenario praktikum yang akan

    dilakukan dan melakukan trial.

    3. Asisten membagi praktikan dalam berapa tim yang terdiri dari 4 orang (subyek

    terukur, pengukur, dan pencatat data)

    4. Kelompok praktikum yang terdiri dari 4 orang, secara bergantian mempunyai

    tugas sebagai pengukur, pencatat, dan subyek terukur, jika berjenis kelamin sama.

    Jika berbeda harus bergabung dengan kelompok lain, sehingga praktikan laki-lakidiukur oleh laki-laki begitu pula yang perempuan.

    5. Satu kelompok praktikum harus mendapatkan data dari kelompok lain baik untuk

    data laki-laki maupun perempuan.

    6. Praktikan tidak boleh memakai pakaian yang tebal (mis: jeans), untuk

    mendapatkan hasil pengukuran yang tepat.

    7. Siapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan (seperti pada poin III).

    8. Lakukan pengukuran setiap dimensi tubuh praktikan sesuai yang tertera pada

    petunjuk dan catat pada lembar pengamatan.9. Setelah data di compile dengan data kelompok lain, lakukan uji kecukupan data

    dan keseragaman data serta hitung nilai persentilnya.

    10. Data beserta hasil olahannya akan digunakan pada praktikum berikutnya.

    b. Fisiologi dan Biomekanika

    1. Asisten menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.

    2. Setiap kelompok yang terdiri dari 4 orang melakukan aktivitas angkat beban (1

    orang mengangkat beban 3 orang yang lain mengukur dan mencatat data).

    Aktivitas tersebut dilakukan secara bergantian sampai semua anggota kelompok

    melakukan pengangkatan.

    3. Aktivitas pengangkatan yang harus dilakukan adalah mengangkat beban dengan

    kontainer.

    4. Beban yang akan diangkat ada 2 macam yaitu: beban I: 10 kg dan beban II: 15

    kg.

    5. Postur kerja yang dilakukan ada 2 macam yaitu : postur A: membungkuk dan

    postur B berdiri tegak.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    3/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 3

    6. Berdasarkan beban dan postur yang telah ditentukan maka aktivitas pengangkatan

    yang harus dilakukan ada 4 macam (IA, IB, IIA, IIB).

    7. Sebelum melakukan pengangkatan, praktikan diukur terlebih dahulu denyut jantungnya.

    8. Praktikan melakukan aktivitas pengangkatan yang pertama IA (beban 10kg

    dengan postur membungkuk).

    9. Setiap beban diangkat dengan frekuensi 3 angkatan/menit.

    10. Setelah melakukan aktivitas IA, praktikan diukur denyut jantungnya, kemudian

    istirahat selama 2 menit, untuk mengembalikan kondisi tubuhnya.

    11. Setelah beristirahat, maka praktikan kembali melakukan aktivitas pengangkatan

    selanjutnya (IB, IIA dan IIB) dengan prosedur sama (no 7 s/d 10).12. Data yang diperoleh dimasukkan kedalam lembar pengamatan.

    13. Fisiologi: Praktikan menghitung energi expenditur dan konsumsi energi yang

    selanjutnya dianalisis dengan Two Way Anova , dengan software SPSS.

    14. Biomekanika: Praktikan menghitung dan menganalisis pekerjaan Manual

    Materrial Handling (MMH) yang dilakukan dengan analisis RWL berdasarkan

    data-data posisi kerja yang diperoleh.

    Hari II: Motion and Time Study

    a. Motion Studi

    1. Asisten dibantu praktikan menyiapkan peralatan rekam (CCTV) yang akan

    digunakan untuk merekam pekerjaan merakit permainan.

    2. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang skenario paraktikum yang akan

    dilakukan dan melakukan trial.

    3. Asisten membagi tugas kepada praktikan yang terdiri dari operator, dan

    pengamat..

    4. Melaksanakan praktikum; merekam operator dalam merakit permainan dengan

    menggunakan CCTV, praktikan yang lain mengamati melalui layar televisi.

    5. Mengidentifikasi keluhan subyektif operator.

    6. Semua praktikan mengidentifikasi elemen kegiatan (gerakan) dengan cara

    memutar hasil rekaman (bisa di percepat, diperlambat, atau diulang-ulang setiap

    elemen yang diamati).

    7. Membuat Peta Tangan Kiri dan Kanan dari hasil identifikasi (poin 6).

    8. Membuat Peta Tangan Kiri dan Kanan Usulan (perbaikan ).

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    4/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 4

    9. Membuat usulan perbaikan stasiun kerja dengan menggunakan data antropometri,

    waktu kerja, dan Peta Tangan Kiri dan Kanan.

    b. Time Studi

    1. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang skenario paraktikum yang akan

    dilakukan dan melakukan trial.

    2. Asisten membagi praktikan dalam berapa tim yang terdiri dari operator, timer,

    pencatat data, dan pengamat.

    3. Pengukuran waktu: operator bekerja merangkai ragum (sesuai dengan pembagian

    elemen kerja yang telah ditentukan), timer melakukan pengukuran waktu saat

    awal sampai akhir kerja operator, pencatat melakukan pencatatan dari hasil pengukuran timer, dan pengamat melakukan pengamatan jalannya pekerjaan,

    sehingga bisa menentukan penyesuaian dan kelonggaran operator.

    4. Setelah mendapatkan data waktu, kemudian dilakukan uji keseragaman dan

    kecukupan data (sesuai dengan rumus pada sub bab A di atas).

    5. Jika data sudah seragam dan cukup, selanjutnya dilakukan langkah-langkah

    penentuan waktu baku.

    a. Waktu Siklus (WS) = rata-rata waktu pengamatan

    b. Waktu Normal (WN) = Waktu siklus x PRc. Waktu Baku (WB) = Waktu normal x 100 .

    100 – Alld. Output Baku (OB) = 1/WB

    6. Pada awal praktikum (20-30 menit) diadakan pre-test secara lisan. Tiap group

    dari praktikan dilakukan tanya jawab seputar materi praktikum oleh

    dosen/asisten.

    7. Asisten menjelaskan kepada praktikan tentang skenario praktikum yang akan

    dilakukan dan melakukan trial.III. DASAR TEORI

    A. ERGONOMI

    1. Pengertian Ergonomi

    Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat

    kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang sistem kerja. Dengan

    ergonomi diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu sistem kerja

    dapat bekerja lebih efektif dan optimal.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    5/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 5

    Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan

    informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk

    merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja padasistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan

    itu dengan efektif, aman dan nyaman.

    Atau ergonomi adalah studi rentang aspek-aspek manusia dalam

    lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi

    engineering, manajemen dan desain.

    2. Seputar Ergonomi

    a. Ergonomi: mempelajari keterbatasan manusia dalam berinteraksi dengan

    teknologi dan produk-produk buatannya. b. Ergonomi: perancangan man-machine interface yaitu interaksi antara

    manusia dengan objek yang digunakan terhadap lingkunan tempat manusia

    bkerja sehingga berfungsi lebih efektif dan efisien.

    c. Ergonomi: berasal dari kata ERGO : kerja dan NOMOS : hukum

    Ilmu – ilmu yang mendukung Ergonomi

    ERGONOM I = H UM AN ENGINEERING = HUM AN FACTOR

    ENGINEERING

    3. Fokus, Manfaat, Maksud dan Tujuan Ergonomi

    a. Fokus : mempertimbangkan unsur manusia dan perancangan objek, prosedur

    kerja serta lingkungan kerja (faktor lingkungan yang dibuat dapat diubah

    oleh manusia).

    b. Manfaat: menimbulkan ”functional effectiveness” dan kenyamanan

    pemakaina peralatan, fasilitas maupun lingkungan kerja yang dirancang.

    Perenc. Kerja Sosiologi Faal kerja

    BiologiFisika

    Manajemen Psikologi Antropologi

    ERGONOMI

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    6/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 6

    c. Maksud dan Tujuan: memperbaiki performance kerja (kecepatan, akurasi,

    K3, dan mengurangi kelelahan)

    d. Analisis ergonomi meliputi: anatomi, fisiolgi, antropometri, psikologi danfisiologi.

    4. Prinsip-prinsip Ergonomi

    Beberapa prinsip ergonomi yaitu :

    a. Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk susunan ukuran

    dan penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat penunjuk, cara-cara

    harus melayani mesin.

    b. Bekerjaan berdiri secepat mungkin dirubah menjadi pekerjaan duduk bila

    tidak mungkin kepala pekerja diberi tempat dan kesempatan untuk duduk.c. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya dan lengan

    bawah.

    d. Macam gerakan yang kontinue dan berirama lebih diutamakan.

    e. Pembebanan sebaiknya dipilih yang optimal yaitu beban yang dapat

    dikerjakan dengan pengarahan tenaga paling efisien.

    f. Waktu istirahat didasarkan pada keperluan atas dasar pertimbangan

    ergonomi.

    5. Rancangan yang ergonomis:a. Mesin disesuaikan dengan manusia

    b. Minimasi prosentase yang berada di luar rancangan

    c. Rancangan kerja bersifat sosial dan kurang mengunakan fisik

    d. Menggunakan mesin untuk memperbesar kemampuan manusia.

    B. ANTROPOMETRI

    1. Pengertian Antropometri

    Antropometri berasal d ari kata “ANTROPOS” yang artinya manusia dan“METRI” yang berarti ukuran. Jadi Antropometri diartikan sebagai ilmu yangsecara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk

    menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya.

    2. Macam Antropometri

    Antropometri dibagi atas dua bagian utama, yaitu:

    a. Antropometri statis (struktural)

    Pengukuran manusia pada posisi diam, dan linier pada permukaan tubuh.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    7/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 7

    b. Antropometri Dinamis (fungsional)

    Yang dimaksud dengan antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan

    dan ciri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikangerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan

    kegiatannya.

    Yang sering disebut sebagai antropometri rekayasa adalah aplikasi dari

    kedua bagian utama di atas untuk merancang workspace dan peralatan.

    Terdapat 3 kelas pengukuran antropometri dinamis yaitu :

    Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti

    keadaan mekanis dari suatu aktifitas.

    Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Pengukuran variabilitas kerja.

    Permasalahan variasi dimensi antropometri seringkali menjadi faktor

    dalam menghasilkan rancangan sistem kerja yang “fit” untuk pengguna. Dimenstubuh manusia itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus menjadi

    salah satu pertimbangan dalam menentukan sampel data yang akan diambil.

    Faktor-faktor tersebut adalah:

    a. Umur

    Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20

    tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan berkurang

    setelah 60 tahun.

    b. Jenis kelamin

    Pria pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali bagian

    dada dan pinggul.

    c. Rumpun dan Suku Bangsa

    d. Sosio ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh.

    e. Pekerjaan, aktivitas sehari-hari juga berpengaruh

    f. Kondisi waktu pengukuran

    3. Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Produk/Fasilitas

    a. Prinsip Perancangan Produk Bagi Individu Dengan Ukuran Yang Ekstrim

    Rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi 2 sasaran produk, yaitu

    Sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang mengikuti klasifikasi ekstrim

    dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rata-

    ratanya.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    8/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 8

    Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh ysng lain

    (mayoritas dari populasi yang ada).

    Ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara : Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu rancangan

    produk umumnya didasarkan pada nilai percentile yang terbesar seperti

    90-th,95-th atau 99-th percentile.

    Untuk dimensi maksimum yang harus ditetapkan diambil berdasarkan

    nilai percentile yang paling rendah (1-th,5-th,10-th percentile dari

    distribusi data antropometri yang ada.

    b. Prinsip Perancangan Produk Yang Bisa Dioperakan Diantara Rentang

    Ukuran TertentuRancangan bisa dirubah-rubah ukurannya sehingga cukup flexible

    dioperasikan.Data antropometri yang umum diaplikasikan adalah dalam

    rentang nilai 5-ths/d 95-th percentile.

    c. Prinsip Perancangan Produk Dengan Ukuran Rata-Rata

    Rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia.

    4. Uji Statistik

    Ilmu statistik pada modul ini digunakan untuk membantu mendapatkan

    data-data antropometri yang representatif untuk dijadikan dasar dalam

    perancangan fasilitas kerja.

    a. Keseragaman Data

    Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang didapatkan sudah

    seragam atau belum yaitu dengan melihat apakah data berada dalam batas

    kontrol atau tidak.

    Untuk menentukan batas kontrol dilakukan dengan menghitung batas kontrol

    atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB);

    BKA = x + 3SD ..........................................................................................(1)

    BKB = x – 3SD ..........................................................................................(2)

    x = nilai rata-rata dari data

    SD = nilai standar deviasi

    b. Kecukupan Data

    Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data-data yang didapatkan sudah

    cukup atau belum yaitu dengan melihat apakah data pendahuluan (N)

    jumlahnya lebih besar dari dari data yang seharusnya (N‟).

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    9/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    10/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 10

    5. Stasiun Kerja Industri

    a. Stasiun kerja untuk operator duduk

    Operasi industri yang biasanya dilakukan dalam keadaan duduk ditujukanuntuk meningkatkan prooduktivitas pekerja dengan memaksimasi gerakan

    efektif, mengurangi kelelahan pekerja, dan meningkatkan stabilitas pekerja.

    Dalam perancangan stasiun kerja duduk, tinggi meja kerja yang disarankan

    adalah sekitar 2 inchi di bawah siku.

    Gambar 1. Area kerja horizontal normal dan maksimum

    Gambar 2. Stasiun Kerja Duduk dan Berdiri

    b. Stasiun kerja untuk operator berdiri

    Pada posisi berdiri untuk operator tidak begitu disukai, tetapi sering

    diperlukan. Hal ini terutama untuk pekerjaan yang memerlukan :

    penanganan yang sering untuk objek yang berat

    jangkauan jauh yang sering dilakukan

    mobilitas untuk bergerak di sekitar stasiun kerja

    Top values – inchLower values -cm

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    11/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 11

    Gambar 3. Stasiun Kerja Berdiri

    Gambar 4. Sudut Pandang (a)

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    12/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 12

    Gambar 5. Sudut Pandang (b)

    c. Contoh visualisasi hasil rancangan

    Gambar 7. Contoh visualisasi sederhana hasil rancangan

    Gambar 6. Contoh Sebuah Stasiun Kerja yang Ergonomis

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    13/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 13

    6. Dimensi Tubuh Yang Diukur

    a. Pengukuran dari samping duduk

    No Dimensi Tubuh Cara Pengukuran1 Tinggi Duduk Tegak(TDT)

    Subyek duduk tegak dengan memandang luruske depan dan lutut membentuk sudut siku-siku.Ukur jarak vertical dari permukaan alas duduksampai ujung kepala.

    2 Tinggi Duduk Normal(TDN)

    Subyek duduk normal dengan memandanglurus ke depan dan lutut membentuk sudutsiku-siku. Ukur jarak vertical dari permukaanalas duduk sampai ujung kepala.

    3 Tinggi Mata Duduk(TMD)

    Subyek duduk seperti pada poin 1. Ukur jarakvertical dari permukaan alas duduk sampaiujung mata bagian dalam.

    4 Tinggi Bahu Tegak(TBH)

    Subyek duduk seperti pada poin 1. Ukur jarakvertical dari permukaan alas duduk sampaiujung tulang bahu yang menonjol.

    5 Tinggi Siku Duduk(TSD)

    Subyek duduk tegak dengan lengan atasvertical di sisi badan dan membentuk sudutsiku-siku dengan lengan bawah. Ukur jarakvertical dari permukaan alas duduk sampaiujung bawah siku kanan.

    6 Tinggi Sandaran Duduk(TSN)

    Subyek duduk seperti pada poin 1. Ukur jarakvertical dari permukaan alas duduk sampai

    pucuk belikat bawah.7 Tinggi Pingang

    (TPG)Subyek duduk seperti pada poin 1. Ukur jarakvertical dari permukaan alas duduk sampai

    pinggang (di atas tulang pinggul).8 Tebal Perut Duduk

    (TPD)Ukur dari samping jarak bagian belakangsampai bagian depan perut. Subyek dudukseperti pada poin 1.

    9 Tebal Paha(TPH)

    Subyek duduk seperti pada poin 1. Ukur jarakdari permukaan alas duduk sampai ke

    permukaan pangkal paha.10 Tinggi Popliteal

    (TPL)Ukur jarak vertical dari alas kaki sampai bagian

    bawah paha11 Pantat Popliteal

    (PPL)

    Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari

    bagian terluar pantat sampai lekukan lututsebelah dalam (popliteal) dengan posisi pahadan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.

    12 Pantat ke Lutut(PLT)

    Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut dengan posisi paha dan kaki bagian bawah membentuksudut siku-siku.

    b. Pengukuran dari depan/belakang duduk

    No Dimensi Tubuh Cara Pengukuran1 Lebar Bahu Subyek duduk tegak dengan lengan atas

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    14/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 14

    (LBH) merapat kebadan dan lengan bawahdirentangkan ke depan. Ukur jarak horizontalantara kedua lengan atas.

    2 Lebar Pinggul(LPL) Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggul sisi kiri sampai bagianterluar pinggul sisi kanan.

    3 Lebar Sandaran Duduk(LSD)

    Subyek duduk tegak dengan lengan atasdirapatkan ke badan dan lengan bawahdirentangkan ke depan. Ukur jarak horizontalatara kedua tulang belikat.

    4 Lebar Pinggang(LPG)

    Subyek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar pinggang sisi kiri sampai bagianterluar pinggang sisi kanan.

    5 Siku ke Siku(SKS)

    Subyek duduk tegak dengan lengan atasmerapat ke badan dan lengan bawahdirentangkan ke depan. Ukur jarak horizontaldari bagian terluar siku sisi kiri sampai bagiansiku sis kakan.

    6 Tinggi Kepala(TKP)

    Ukur jarak vertical dari garis A sampai bentukkepala bagian belakang yang paling menonjol.

    7 Tinggi Leher(TLH)

    Ukur jarak vertical dari garis A sampai tekukleher yang paling menonjol.

    8 Tinggi Punggung(TPU)

    Ukur jarak vertical dari garis A sampai bentuk punggung yang paling menonjol.

    9 Tinggi Pinggang(TPI)

    Ukur jarak vertical dari garis A sampai titikcekung maksimum dari pinggang.

    10 Pangkal Kepala(PKP)

    Ukur jarak antara garis B sampai bentuk kepala bagian belakang yang paling menonjol

    11 Pangkal Leher(PLH)

    Ukur jarak antara garis B sampai titik cekungleher maksimum.

    12 Pangkal Pinggang(PPI)

    Ukur jarak antara garis B sampai titik cekung pinggang maksimum

    13 Pangkal Pantat Belakang(PPB)

    Ukur jarak antara garis B sampai pantat belakang.

    15 Kedalaman(KDL)

    Ukur jarak antara garis A dan garis C sampaikedalaman maksimum tempat duduk.

    16 Pangkal Pantat(PPT)

    Ukur jarak horizontal antara titik garissinggung C dengan pantata bagian belakang.

    c. Pengukuran dari samping berdiri

    No Dimensi Tubuh Cara Pengukuran1 Tinggi Badan Tegak

    (TBT)Subyek berdiri tegak dengan mata memandanglurus ke depan. Ukur jarak vertikal antara alaskaki sampai ujung kepala.

    2 Tinggi Mata Berdiri(TMB)

    Subyek berdiri tegak dengan mata memandanglurus ke depan. Ukur jarak vertikal antara alaskaki sampai ujung bagian dalam mata (dekat

    pangkal hidung).3 Tinggi Bahu Berdiri

    (TBB)Subyek berdiri tegak dengan mata memandanglurus ke depan. Ukur jarak vertikal antara alas

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    15/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    16/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 16

    C. FISIOLOGI

    Fisiologi adalah studi tentang fungsi organ manusia yang dipengaruhi stress

    otot. Saat seseorang melakukan kerja fisik diperlukan gaya otot, dan aktivitas otot inimemerlukan energi dimana suplai energi memberi beban kepada sistem pernafasan

    dan sistem kardiovaskular. Saat tubuh melakukan kerja fisik akan terjadi perubahan

    pada kecepatan denyut jantung, konsumsi energi dan konsumsi oksigen.

    1. Pengukuran Konsumsi Energi

    Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan

    menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat

    dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya hubungan yang erat antara satu

    dengan lainnya. Apabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murnirelatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan kerja fisik.

    Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh,

    yang dapat dideteksi melalui perubahan :

    a. Konsumsi oksigen

    b. Denyut jantung

    c. Peredaran udara dalam paru-paru

    d. Temperatur tubuh

    e. Konsentrasi asam laktat dalam darahf. Komposisi kimia dalam darah dan air seni

    g. Tingkat penguapan, dan faktor lainnya

    Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat

    dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya

    ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :

    a. Kecepatan denyut jantung

    b. Konsumsi oksigen

    Gambar 8. Siklus denyut nadi (Grandjean, 1986)

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    17/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 17

    Ketika seseorang mulai bekerja, denyut jantung dan tingkat konsumsi

    oksigen meningkat sampai memenuhi kebutuhan. Peningkatan ini tidak terjadi

    tiba-tiba, sehingga kebutuhan ini akan dipenuhi terlebih dahulu oleh energi yangtersimpan di otot. Dengan cara yang sama, ketika seseorang berhenti bekerja,

    kecepatan denyut jantung dan konsumsi oksigen akan menurun secara perlahan-

    lahan sampai kondisi normal. Untuk melakukan penilaian beban fisik dalam

    bekerja dengan metode fisiologi maka pengukuran harus dimulai sebelum pekerja

    melakukan pekerjaannya.

    Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan peubah yang penting dan

    pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium.

    Dalam hal penentuan konsumsi energi, biasa digunakan parameter indekskenaikan bilangan kecepatan denyut jantung. Indeks ini merupakan perbedaan

    antara kecepatan denyut jantung pada waktu kerja tertentu dengan kecepatan

    denyut jantung pada saat istirahat.

    Energi expenditure dapat dihitung dengan sebuah persamaan regresi yang

    menyatakan hubungan ntara energi expenditure dengan kecepatan denyut jantung.

    Y = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10 -4 X2 ……..……………………..(4)

    dengan :

    Y : energi (kilokalori per menit)

    X : kecepatan denyut jantung (denyut per menit)

    Sedangkan konsumsi energi dapat dihitung dengan persamaan:

    KE = Et – Ei ....................................................................................................(5)

    dengan:

    KE = konsumsi energi (kilokalori/menit)

    Et = pengeluran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilokalori/menit)

    Ei = pengeluaran energi pada saat istirahat (kilokalori/menit)

    Dengan demikian, konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupkan

    selisih antara pengeluaran energi pada waktu kerja tersebut dengan pengeluaran

    energi pada saat istirahat.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    18/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 18

    Tabel 3. Klasifikasi Beban Kerja dan Reaksi Fisiologis

    Energi Ekspenditur Detak Jantung Konsumsi Oksigen

    Tingkat Pekerjaan Kkal / menit Kkal / 8 jam detak / menit Liter/menit

    Unduly Heavy > 12,5 > 6000 > 175 > 2.5

    Very Heavy 10 – 12,5 4800 – 6000 150 – 175 2 – 2.5Heavy 7,5 – 10 3600 – 4800 125-150 1.5 – 2

    Moderate 5 – 7,5 2400 – 3600 100 – 125 1 – 1.5Light 2,5- 5 1200 - 2400 60 – 100 0.5 – 1

    Very Light < 2,5 < 1200 < 60 < 0.5

    D. BIOMEKANIKA

    Biomekanika pada dasarnya mempelajari kekuatan, ketahanan, kecepatan,

    ketelitian, dan keterbatasan manusia dalam melakukan kerjanya. Faktor ini sangat

    berhubungan dengan pekerjaan Manual Material Handling (MMH), yaitu

    pengangkatan dan pemindahan material secara manual, atau pekerjaan lain yang

    dominan menggunakan otot tubuh. Meskipun kemajuan teknologi telah banyak

    membantu aktivitas manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual yang

    tidak dapat dihilangkan dengan pertimbangan biaya ataupun kemudahan. Pekerjaan ini

    membutuhkan usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja tertentu.

    Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back pain , yangmenjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.

    Sebuah lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di

    Amerika, NIOSH ( National Institute of Occupational Safety and Health ) pada tahun

    1991 melakukan analisis terhadap kekuatan manusia dalam mengangkat atau

    memindahkan beban, dan merekomendasikan batas maksimum beban yang masih

    boleh diangkat oleh pekerja yang disebut sebagai Recommended Weight Limit

    (RWL). RWL menyatakan batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa

    menimbulkan cedera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulangdalam durasi kerja tertentu (misal 8 jam sehari) dan dalam jangka waktu yang cukup

    lama. Posisi pengangkatan yang dapat dihitung dengan RWL terlihat seperti gamabar

    berikut.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    19/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 19

    Gambar 9. Posisi Pengangkatan

    Horizontal Location (H) : jarak telapak tangan dari titik tengah antara 2 tumit,

    diproyeksikan pada lantai.

    Vertical Location ( V) : jarak antara kedua tangan dengan lantai.

    Vertical Travel Distance (D) : jarak perbedaan ketinggian vertikal antara destination

    dan origin dari pengangkatan.

    Lifting Frequency (F) : angka rata-rata pengangkatan/ menit

    Gambar 7. Sudut Asimetrik

    Gambar 10. Sudut Asimetrik

    “A” merupakan sudut asimetrik yang merupakan sudut yang dibentuk antara garis asimetrik dan pertengahan garis sagital .

    Sudutasimetrik

    GarisGarisasimetrik

    Titikro eksi

    Bidang sagital

    Bidangfrontal

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    20/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 20

    Garis Asimetrik adalah garis horizontal yang menghubungkan titik tengah garis

    yang menghubungkan kedua mata kaki bagian dalam dan proyeksi titik tengah

    beban pada lantai. Garis Sagital adalah garis yang melalui titik tengah kedua mata kaki bagian

    dalam dan berada pada bidang sagital. Bidang sagital adalah bidang yang

    membagi tubuh menjadi dua bagian, kanan dan kiri, saat posisi tubuh netral

    (tangan berada di depan tubuh dan tidak ada perputaran pada bahu dan kaki).

    Persamaan RWL didefinisikan dengan persamaan berikut:

    RWL= 23 x HM x VM x DM x AM x FM x CM .....................................................(6)

    dengan :

    RWL : Recommended Weight Limit = Batas beban yang direkomendasikan

    LC : Konstanta pembebanan = 23 kg

    HM : Faktor pengali horizontal = 25/H

    VM : Faktor pengali vertikal = 1 - 0.003│V- 75│ DM : Faktor pengali perpindahan = 0.82 + 4.5/D

    AM : Faktor pengali asimetrik = 1 – 0.0032 AFM : Faktor pengali frekuensi = dari tabel

    CM : Faktor pengali kopling ( handle ) = dari tabel

    Sehingga persamaan RWL menjadi:

    RWL=23 x (25/H) x (1 – 0,003[V – 75]) x (0,82+ 4,5/D) x (1 – 0,0032ª) x FM x CM .....(7)

    RWL

    l BebanAktua LI ..........................................................(8)

    Kriteria LI:

    LI > 1 : pekerjaan beresiko menimbulkan cedera

    LI ≤ 1 : pekerjaan aman

    Besarnya FM dan CM dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

    Tabel 4. Faktor pengali kopling

    Coupling Type V 75 cm V 75 cm

    Good

    Fair

    Poor

    1.00

    0.95

    0.90

    1.00

    1.00

    0.90

    (Sumber : Waters et al ,1994)

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    21/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 21

    Tabel 5. Faktor pengali frekwensi

    Frek.Lift/min

    Work Dur ation1 jam 1 – 2 jam 2 – 8 jam

    V 75 V 75 V 75 V 75 V 75 V 750.20.5123456789

    10111213141515

    1.000.970.940.910.880.840.800.750.700.600.520.450.410.370.000.000.000.00

    1.000.970.940.910.880.840.800.750.700.600.520.450.410.370.340.310.280.00

    0.950.920.880.840.790.720.600.500.420.350.300.260.000.000.000.000.000.00

    0.950.920.880.840.790.720.600.500.420.350.300.260.230.210.000.000.000.00

    0.850.810.750.650.550.450.350.270.220.180.000.000.000.000.000.000.000.00

    0.850.810.750.650.550.450.350.270.220.180.150.130.000.000.000.000.000.00

    (Sumber : Waters et al ,1994)

    E. MOTION AND TIME STUDY

    System kerja yang efektif dan efisien merupakan tujuan dari sebuah

    perancangan system kerja. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencapai haltersebut. Perancangan system kerja yang meliputi work study dan work measurement

    merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sebuah system

    kerja yang efektif dan efisien.

    Untuk dapat merancang system kerja yang baik, seorang perancang kerja

    harus dapat menguasai dan mengendalikan factor-faktor yang membentuk suatu

    system kerja. Factor-faktor tersebut antara lain terdiri dari manusia, mesin dan

    peralatan serta lingkungannya. Manusia dalam hal ini merupakan salah satu factor

    penting, karena manusia merupakan sesuatu yang hidup sehingga memiliki

    kemampuan dan keterbatasan ketika bekerja. Manusia dapat berpikir, memiliki

    perasaan, keinginan tetapi juga suatu saat dia akan merasa lelah, tidak konsisten dan

    tidak stabil. Sehingga penelitian terhadap manusia merupakan hal yang penting untuk

    dilakukan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk penelitian ini misalnya dengan

    menggunakan peta-peta kerja yang terdapat analisis terhadap manusia serta,

    pengukuran fisiologi kerja manusia dan analisis motion and time study.

    Analisis operasi kerja dilakukan untuk menganalisa suatu operasi kerja baik

    yang menyangkut suatu elemen kerja yang bersifat produktif atau tidak, sehingga

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    22/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 22

    dapat dilakukan perbaikan metode kerja. Hal ini dilakukan tentu saja untuk

    meningkatkan jumlah produk per satuan waktu dan mengurangi waktu. Untuk dapat

    melakukan analisis maka dibutuhkan data-data mengenai seluruh kegiatan operasi,fasilitas yang dipergunakan, waktu penyelesaian, gerakan yang terjadi, aktivitas

    inspeksi, transportasi, delay dan lain-lain. Analisis semacam ini biasanya

    menggunakan peta-peta kerja, sedangkan analsis gerakan dapat menggunakan motion

    study .

    1. Pengukuran Waktu Kerja (Studi Waktu/ Ti me Study )

    Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan

    menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak). Pemisahan ini tidak dapat

    dilakukan secara sempurna, karena terdapatnya hubungan yang erat antara satudengan lainnya. Apabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni

    relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan kerja fisik.

    Pengukuran waktu pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk

    menentukan lamanya waktu kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang

    spesifik yang dibutuhkan oleh seorang operator normal (yang sudah terlatih) yang

    bekerja dalam taraf yang wajar dalam suatu sistem kerja yang terbaik (dan baku)

    pada saat itu.

    Secara umum, teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapatdikelompokkan atas :

    a. Secara langsung

    Pengukuran waktu dengan jam henti

    Sampling pekerjaan

    b. Secara tidak langsung

    Data waktu baku

    Data waktu gerakan, terdiri dari :

    - Work Factor

    - Maynard Operation Sequence Time (MOST)

    - Motion Time Measurement (MTM)

    - Basic Motion Time (BMT), dll

    Dalam sistem kerja dengan karakteristik aktivitas kerja yang homogen,

    repetitif dan terdapat produk nyata yang dapat dinyatakan secara kuantitatif,

    pengukuran langsung biasanya menggunakan metoda jam-henti. Sutalaksana et.al

    [1979] menyatakan secara terperinci langkah-langkah yang harus dilakukan

    dalam pengukuran waktu dengan metoda jam-henti. Salah satu langkah yang

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    23/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    24/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 24

    penyesuaian [Sutalaksana et.al, 1979] : metode Objective , metode Shumard ,

    metode Bedaux atau sintetis, dan metode Westinghouse .

    b. Faktor Kelonggaran ( Allowance Factor )Pemberian kelonggaran ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada

    operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukannya sehingga waktu

    baku yang diperoleh dapat dikatakan data waktu kerja yang lengkap dan

    mewakili sistem kerja yang diamati.

    Kelonggaran yang diberikan yaitu [Sutalaksana et.al, 1979]; kelonggaran

    untuk kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah, dan

    kelonggaran yang tidak dapat dihindarkan.

    Pemberian faktor kelonggaran dan penyesuaian secara bersama-sama

    selayaknya dapat dirasakan adil, baik dari sisi operator maupun dari sisi

    manajemen.

    2. Studi Gerakan ( M otion Study )

    Motion study merupakan penelitian untuk menganalisa suatu pekerjaan

    dengan gerakan-gerakannya. Tujuan dari motion study adalah untuk

    meminimalkan gerakan-gerakan kerja yaitu dengan mengurangi gerakan-gerakan

    yang tidak efektif atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh waktu kerja

    yang minimal, serta penghematan pada penggunaan fasilitas kerja.

    Motion study dapat dilakukan dengan cara:

    a. Micromotion study

    Micromotion study adalah teknik yang dianggap paling teliti guna

    menganalisis gerakan kerja manual secara mendetail (micro). Aktivitas

    micromotion study dilakukan untuk merekam setiap gerakan kerja yang ada

    secara detail dan memberi kemungkinan analisa setiap gerakan kerja yang

    ada secara lebih baik dibandingkan dengan gerakan visual.

    Langkah-langkah yang dilakukan dalam micromotion study adalah:

    Merekam gerakan-gerakan kerja dari suatu siklus kerja dengan menaruh

    jam besar (micro-chronometer) di belakang operator yang diamati;

    Gambar film akan menjadi rekaman permanen yang bisa dianalisis

    setiap saat dan berulang-ulang sesuai yang dikehendaki;

    Menyimpulkan dari analisa gerakan yang diamati dari rekaman film dan

    menggambarkannya dalam peta SIMO (Simultaneous-Motion Chart)

    yang menunjukkan gerakan-gerakan tangan kiri dan tangan kanan.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    25/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    26/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 26

    Ef fective Therbli g I neffective Therbli g

    Physical Basic Division Mental atau semi-mental basic divisions a. Menjangkau (reach)

    b. Membawa (move)c. Melepas (release)d. Memegang (grasp)e. Mengarahkan awal ( pre-position)

    a. Mencari (search) b. Memilih (select)c. Mengarahkan (position) d. Memeriksa (inspect)e. Merencanakan (plan)

    Objective Basic Divisions Delay a. Memakai (use)

    b. Merakit (assemble)c. Mengurai rakit (disassemble)

    a. Kelambatan yang tak dapat dihindari(unavoidable delay)

    b. Kelambatan yang dapat dihindari(avoidable delay)

    c. Istirahat untuk menghilangkan lelah

    (rest for overcoming fatigue) d. Memegang untuk memakai (hold)

    c. Ekonomi Gerakan (Motion Economy)

    Motion study bertujuan untuk memperoleh gerakan-gerakan yang efektif dan

    efisien. Untuk mendapatkan hal tersebut maka haruslah diperoleh kondisi

    pekerjaan yang memungkinkan dilakukannya gerakan-gerakan yang

    ekonomis.

    Secara umum untuk mengembangkan metode kerja dengan gerakan yang

    ekonomis harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    Menghilangkan gerakan kerja yang tidak perlu dan memboroskan

    energi.

    Mengkombinasikan beberapa aktivitas yang dapat dilakukan

    bersamaan.

    Mengurangi factor kelelahan dengan memberi waktu istirahat cukup.

    Memperbaiki layout yang belum efektif.

    Prinsip ekonomi gerakan digunakan untuk menganalisis gerakan-gerakan

    kerja kerja setempat, maupun secara keseluruhan. Prinsip-prinsip tersebut

    adalah:

    Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan penggunaan tubuh.

    Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan tata letak tempat

    kerja.

    Prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan perancangan

    peralatan.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    27/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 27

    Penelitian tentang perancangan keyboard yang ergonomic telah dilakukan

    oleh Mc Loone dan Hinckley (2004) . Hasilnya adalah:

    Keyboard dengan beban pada kedua tangan seimbang. Seperti yangterdapat dalam prinsip ekonomi gerakan bahwa kedua tangan harus

    bekerja / mempunyai beban yang sama, konsep ini disebut “bimanual

    control”.

    Keyboard dibuat sederhana dengan tombol untuk satu perintah atau

    yang disebut sebagai “one step commands”. Misal perintah print, save

    dan membuat dokumen baru dapat dilakukan cepat dengan hanya satu

    perintah. pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat.

    Keyboard juga akan dirancang dengan memperhatikan kesalahan(emphaty and forgiveness) yang sering dilakukan manusia, sehingga

    kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan akan dapat dikurangi.

    Keyboard baru ini juga dibuat kunci-kunci yang mengurangi gerakan

    menjangkau untuk mouse. Sehingga satu elemen gerakan menjangkau

    dapat dikurangi waktu operasinya, yang secara keseluruhan dapat

    mengurangi waktu proses pengetikan, apalagi bila aktivitas

    menggunakan kunci tersebut sangat sering dilakukan Misalnya

    menggunakan mouse untuk perintah membuka provider email, start new

    email, dan mengirimkannya yang selama ini harus menggunakan

    mouse, dengan keyboard baru ini sudah dibuat kunci-kunci untuk

    aktivitas tersebut. Sehingga hanya tinggal menekan satu kunci saja

    perintah tersebut sudah dijalankan.

    Prinsip-prinsip ekonomi gerakan diatas dapat digunakan pada saat

    menganalisis sebuah pekerjaan. Setelah dianalisis maka selanjutnya akan

    dibuat desain pekerjaan dengan gerakan yang baru yang memenuhi prinsip

    ekonomi gerakan. Perubahan metode kerja yang baru tersebut dapat dihitung

    tingkat efisiensinya yaitu dengan menggunakan formula:

    (%)outputin100

    methodold

    minute, per

    produced

    methodold

    minute, per

    produced

    methodnew

    minute per

    Produced

    Increase x Pieces

    Pieces Pieces

    ………(9)

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    28/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 28

    d. Peralatan untuk Micromotion Study

    Aktivitas motion study merupakan aktivitas untuk menganalisis gerakan-

    gerakan yang dilakukan ketika bekerja. Untuk dapat melakukan analisistersebut maka harus diketahui dengan detail gerakan-gerakan tersebut

    beserta waktunya.

    Dalam menganalisa gerakan kerja seringkali dijumpai kesulitan dalam

    menentukan batas-batas suatu elemen Therblig dengan elemen therbligh

    yang lainnya karena waktu gerakan yang terlalu singkat. Selain itu juga

    seringkali pengamatan sulit dilakukan secara visual.

    Sehingga diperlukan suatu alat untuk merekam gerakan-gerakan tersebut.

    Banyak peralatan yang dapat digunakan untuk hal tersebut. Perekam atasgerakan-gerakan kerja dengan menggunakan kamera film (video recorder)

    dan segala perlengkapannya akan menjadi solusi kesulitan ini. Disini

    aktivitas direkam ulang dengan kecepatan lambat (slow motion) sehingga

    analisis gerakan kerja dapat dilakukan dengan lebih teliti. Sebuah jam

    khusus (microchronometer) digunakan dan diletakkan dibelakang operator

    yang gerakannya diteliti. Sehingga setiap elemen gerakan Therblig maupun

    perpindahan dari satu elemen ke elemen lainnya dapat diukur.

    Aktivitas micromotion study mengharuskan untuk merekam setiap gerakankerja yang ada secara detail dan memberi kemungkinan-kemungkinan

    analisa setiap gerakan-gerakan kerja, secara lebih baik dibandingkan dengan

    visual motion study.

    Saat ini telah tersedia peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk

    micromotion study , dengan berbagai model, spesifikasi dan kemampuan

    merekam. Misalnya seperti handycam dan digital kamera dengan

    kemampuan recording. Selain alat rekam, dibutuhkan juga suatu alat yang

    berfungsi untuk memutar kembali hasil rekaman untuk melakukan analisa,

    misalnya televisi, video, proyektor dan LCD viewer.

    Micromotion study adalah teknik yang dianggap paling teliti untuk

    menganalisa gerakan kerja manual. Metode yang baru untuk melaksanakan

    motion study sekarang ini tidak lagi menggunakan micro-crono-meter. Akan

    tetapi dengan memakai video tape atau kamera film dengan dilengkapi

    synchronous motor drive. Dengan peralatan elektronik (synchronous) motor

    drive camera menyebabkan kecepatan exposure konstan sehingga tidak

    diperlukan lagi microchronometer atau pencatat waktu. Pengukuran waktu

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    29/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 29

    dalam hal ini akan dilihat berdasarkan per frame gambar yang terekam.

    Model standar untuk peralatan ini memungkinkan kecepatan kamera/gambar

    1 frame per detik (fps), 10 fps atau 100 frame per menit (fpm). Kecepatankamera yang lebih besar akan diguunakan untuk merekam gerakan kerja

    yang berlangsung cepat.

    Hasil rekaman gambar dari gerakan seorang operator, dapat digunakan untuk

    beberapa tujuan dalam motion and time study antara lain:

    untuk micromotion study dan memomotion

    untuk memperoleh hasil sampling data,

    untuk melatih operator

    untuk menunjukkan metode terbaru dalam melakukan pekerjaantertentu,

    untuk mengelompokkan kinerja dalam time study dan sampling kerja,

    e. Analisis Motion Study

    Setelah dilakukan penelitian dengan motion study, dengan merekam

    gerakan kerja dengan kamera video, selanjutnya dilakukan analisis terhadap

    gerakan-gerakan tersebut. Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan

    antara lain:

    Simultaneous -Motion-Cycle Charts (Simo Charts)

    Waktu untuk setiap gerakan therbligh yang dicatat pada lembar analisis

    digunakan untuk membuat skala sebuah Simultaneous-Motion-Cycle

    Charts , biasanya disebut Simo Charts. .

    Pada banyak operasi, tidak perlu dibuat chart yang lengkap dari semua

    gerakan tubuh. Simo chart dari dua tangan dan prosedur yang sama

    akan digunakan untuk membuat chart yang menunjukkan gerakan dari

    lengan, kaki, kepala, leher dan bagian tubuh lainnya.

    Peta-peta kerja

    Peta kerja atau peta proses (process chart) merupakan alat komunikasi

    yang sistematis dan logis guna menganalisis proses kerja dari tahap

    awal sampai akhir. Melalui proses ini akan diperoleh informasi-

    informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja yang telah

    ada.

    Dalam ringkasan ini akan dibahas peta-peta kerja yang banyak

    berhubungan dengan manusia dan study gerak (motion study)1, atau

    pekerjaan yang lebih banyak aktivitas manusia daripada mesin. Karena

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    30/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    31/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 31

    Setelah melakukan analisa terhadap Peta Manusia Mesin ( Multiple

    Activity Chart) diharapkan efektivitas penggunaan pekerja dan atau

    mesin bisa ditingkatkan dan tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin. Perbaikan keseimbangan kerja tersebut dapat

    dilakukan dengan cara misalnya:

    · Merubah tata letak tempat kerja

    · Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja dengan motion

    study dengan prinsip motion economy

    · Gerakan-gerakan kerja juga merupakan faktor yang

    menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Sehingga

    penataan kembali gerakan-gerakan yang dilakuakan pekerjaakan sangat membantu meningkatkan efektifitas kerjanya

    sekaligus mempengaruhi eefisiensi penggunaan tenaga. Hal

    ini dilakukan dengan motion study.

    · Merancang kembali mesin dan peralatan, keadaan mesin dan

    peralatan seringkali perlu dirancang kembali untuk

    meningkatkan efektifitas pekerja dan mesin

    - Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right-Hand Chart )atau Peta Operator

    Peta ini menggambarkan gerakan tangan kiri dan dan tangan kanan

    manusia ketika bekerja secara manual. Peta ini menggambarkan

    semua gerakan ataupun delay yang terjadi yang dialami oleh kedua

    tangan secara detail yang sesuai dengan elemen-elemen gerakan

    therbligh. Dengan menganalisa gerakan-gerakan tersebut maka

    langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan. Pembuatan peta

    operator baru ini akan terasa bermanfaat apabila gerakan yangterjadi berulang-ulang dan dilakukan secara manual.

    Dari analisa tersebut apabila terdapat elemen gerakan-elemen

    gerakan yang belum sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan

    (motion economy) dalam motion study maka dapat diperbaiki.

    Perbaikan dapat dilakukan dengan:

    · Menyederhanakan gerakan-gerakan kerja

    · Mengkombinasikan atau menggabungkan beberapa gerakan

    menjadi satu gerakan yang lebih efektif.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    32/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 32

    · Menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu, bila

    memungkinkan.

    · Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangikelelahan

    · Menganalisa tata letak stasiun kerja, dengan merubah-rubah

    tata letak peralatan untuk menentukan tata letak yang baik

    ditinjau dari segi waktu dan jarak, dan menentukan urutan

    pengerjaan yang baik dengan prisnsip gerakan ekonomi

    (motion economic)

    - Metode-metode lain yang semakin berkembang

    · Penelitian yang dilakukan oleh Ben-Gal dan Buckchin (2003),menyebutkan bahwa desain workstation dengan pekerjaan

    manual dapat dilakukan dengan Metodologi baru yaitu

    Factorial Experiment (FE ) dan Response Surface

    Methodology (RSM) dan selanjutnya dianalisis menggunakan

    computer untuk simulasi.

    Keuntungan dari metode tersebut adalah:

    1. Dengan computer maka akan dihasilkan beberapa

    alternative solusi desain konfigurasi dari workstation. 2. FE dan RSM digunakan untuk menjembatani gap dengan

    menganalisis beberapa alternative konfigurasi desain

    dengan cara yang sistematis dan mengaplikasikan

    perubahan-perubahan untuk konfigurasi parameter.

    · Penelitian lain dilakukan oleh Yen dan Radwin (2000) yang

    membahas tentang analisis kuantitatif terhadap gerakan

    berulang (repetitive motion) pada pekerjaan industri. Alat

    yang digunakan adalah electrogoniometer. Metode

    menggunakan electrogoniometer ternyata memiliki hasil

    perhitungan yang hamper sama dengan metode lama yaitu

    observasi. Sehingga metode baru tersebut dapat

    direkomendasikan untuk digunakan untuk analisis pekerjaan

    manual yang berulang, karena aplikasinya lebih mudah.

    IV. DAFTAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    33/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 33

    1. Barnes, R.M.,1980, Motion and Time study – Design and measurement of work, John

    Wiley & Sons, New York, pp 88-256

    2. Ben-Gal dan Buckhin, 2002, The ergonomic design of workstations using virtualmanufacturing and response surface methodology , IIE Transaction, no 34, pp 375-

    391.

    3. Kroemer, K.H.E., et al. Ergonomics: How to Design For Ease and Efficiency . Prentice

    Hall. New Jersey. 1994

    4. Mc. Cormick & Ernest J.. Human Factors in Engineering and Design . Mc Graw Hill.

    New York. 1993

    5. McLoone dan Hinckley, 2004, Ergonomic Principles applied to design of Microsoft

    Office Computer Keyboard. 6. Niebel,B.W.and Freivalds, A.; Methods, Standards and Work Design , 9 th Ed; Mc

    Graw-Hill. New York.1999.

    7. Sutalaksana, Iftikar Z. Teknik TataCara Kerja, ITB, 1979

    8. Water, Thomas, et.al. Applications Manual for the Revised NIOSH Lifting Equation.

    January, 1994.

    9. Yen dan Radwin, 2000, Comparison between using spectral analysis of

    electrogoniometer data and observational analysis to quantify repetitive motion and

    ergonomic changes in cyclical industrial work , Ergonomic Journal, vol 43, no. 1, pp106-132

    V. ALAT DAN BAHAN

    1. Kursi Antropometri

    2. Penggaris/meteran

    3. Alat ukur tubuh

    4. Timbangan badan

    5. Alat ukur putaran tangan

    6. Flexible Curve

    7. Beban pengangkatan untuk simulasi RWL

    8. Stopwatch

    9. Satu set perangkat CCTV

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    34/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 34

    VI. TUGAS

    1. Tugas Project : Perancangan Stasiun Kerja

    a. Berdasarkan data yang diperoleh setiap kelompok membuat perancangan stasiunkerja perakitan dengan Software Mannequen yang terdiri dari : stasiun kerja

    produk aktual (sama semua kelompok) dan stasiun kerja produk hasil rancangan

    (setiap kelompok berbeda produknya).

    b. Lingkup rancangan adalah luas meja kerja, bangku kerja (jika ada) dan allowance

    ruang minimal dengan memperhatikan mesin, box, atau rak peralatan, box untuk

    material, box untuk produk jadi dan peralatan lain bila ada.

    c. Perancangan disertai dengan perhitungan terhadap data-data antropometri dan

    alasan pemilihan dimensi tubuh serta persentil yang digunakan sebagai ukuran perancangan.

    d. Perancangan juga mempertimbangkan aspek gerakan yang didapat dari analisa

    Peta Tangan Kiri Tangan Kanan serta Peta Manusia Mesin.

    e. Buatlah analisis perbandingan antara stasiun perakitan aktual dan stasiun

    perakitan usulan.

    2. Tugas Analisa

    a. Interpretasi dan analisis terhadap data-data antropometri yang diperoleh.

    b. Interpretasi dan analisis terhadap aspek fisiologi dalam pekerjaan meliputi denyut jantung, energi expenditur, konsumsi energi dan hasil analisis Two Way Anova.

    c. Analisa terhadap aspek biomekanika dalam pekerjaan MMH berdasarkan RWL

    dan LI yang diperoleh.

    d. Interpretasi dan analisis dari hasil perhitungan waktu baku dan studi gerakan.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    35/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 35

    A. LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN FISIOLOGI

    Kelompok :

    1. Nama :

    10 KG 15 KG

    Memutar

    Membungkuk

    2. Nama:10 KG 15 KG

    Memutar

    Membungkuk

    3. Nama:10 KG 15 KG

    Memutar

    Membungkuk

    4. Nama:

    10 KG 15 KG

    Memutar

    Membungkuk

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    36/47

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    37/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 37

    Lampiran C

    Langkah-langkah Menggunakan Software ManneQuinPro

    MQPro adalah kependekan dari ManneQuinPro yaitu sebuah program atau aplikasi berdasarkan pada human modeling dan ergonomic design program. Program ini membuat 3D berupa humanoids dilayer komputer hanya dengan menggunakan mouse. 3D ini dapat bergerak ke berbagai posisi dan dapat

    juga dilihat dari beberapa pandangan. Hasilnya dapat diprint dan diexport dalam berbagai format.ManneQuinPro dapat berjalan, meraih, menjangkau, menggenggam objek. Sehingga hal ini dapatmemudahkan dalam merancang/mendesain alat atau lingkungan kerja yang akan digunakan oleh manusia.

    Prinsip-prinsip utama dalam mengoperasikan ManneQuinPro yang harus diperhatikan dandiingat ada tiga hal, yaitu:1. Gambar yang akan dibuat harus di ZOOM EXTENTS

    Sesaat setelah membuat mannequin, ubah pandangan dari mannequin itu dengan memilih/mengklikVIEW/ZOOM EXTENTS pada toolbar. Hal ini dapat secara otomatis menyesuaikan gambar yangdibuat sesuai dengan layer.

    2. Dalam membuat sesuatu harus dilihat dari pandangan yang benar.

    Sebelum memulai untuk menggerakkan Mannequin, pastikan dengan memilih pandangan yang tepat.Contohnya: 1) Jika akan menggerakkan tangan setinggi pinggang, harus dilihat dari pandangan kananatau kiri. 2) Jika akan melebarkan kaki mannequin satu dengan yang lainnya, harus dilihat dari

    pandangan depan atau belakang, dll.3. Memilih objek dari Mannequin sebelum digeser atau dipindah tempat.

    Jika ingin membelokkan atau menggerakkan lengan atau memindahkan objek yang digenggamtangan, hal yang harus dilakukan adalah memilih lengan mana yang akan dibelokkan. Caranyadengan menentukan objek 2D atau 3D dulu, kemudian dipindah, scale, merotasi atau mengedit objektersebut.Berikut ini tampilah layer program ManneQuinPro beserta penjelasan-penjelasan mengenai dasarmembuat suatu mannequin.a. Tampilan ManneQuinPro

    Gambar di bawah ini merupakan tampilan awal dari ManneQuinPro beserta tampilan menu-

    menunya. Penjelasan singkat mengenai menu-menunya akan dijelaskan di bawah ini:Penjelasan1. File Menu

    Berisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membuka, menyimpan, importing/exportingfile.

    2. Edit MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk memanipulasi objek 2D maupun 3D.

    3. View MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengubah pandangan dari objek tersebut.

    4. People MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk mengedit mannequin.

    5. Drawing MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membuat gambar 2D maupun 3D.

    6. Tools MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk menset-up mannequin Pro.

    7. Animation MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membuat animasi dan juga mengedit.

    8. Biomechanics MenuBerisi fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk analisis biomekanik.

    9. Help Menu

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    38/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 38

    b. c. d.

    Membuat ManneQuinProLangkah-langkah dalam membuat Mannequin antara lain sebagai berikut:1. Memilih FILE /NEW dari toolbar dan klik “create a mannequin ” icon. 2. Dari jendela pertama, pilih type mannequin yang akan dibuat. Setelah selesai klik OK ,

    sehingga muncul dilayer sebagai berikut:Sex : MaleSize : Average – can be referred to as a general measure of height.Customize : No – permits user specific body measurements or automatic calculation basedon height and weight.Body Type : Average – refers to girth or mass.Range : Normal – refers to the range of motion limits of the mannequin.Database : U.S.A (1988 US Army) – refers to the population selected for study.Figure : Human – the graphical form of the figure.Age : Adult – if child is chosen, an age between 3 and 12 may be selected.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    39/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 39

    3. Klik OK pada Body Information Window .

    4. Memilih postur untuk mannequin. Untuk melakukannya tinggal klik OK pada the default posture (anatomical posture). Tapi untuk melihat postur yang lain, klik MORE . Setelahmelihat daftar gambarnya lalu klik.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    40/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 40

    5. Tempatkan Mannequin di tengah layer komputer.6. Dari toolbar menu, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS agar gambar mannequin terlihat jelas.

    e. Menggerakkan MannequinDi layer akan terlihat mannequin seperti pada gambar di bawah ini, mannequin secara otomatismenampilkan Whole body apabila pertama kali tampilkan.

    Sebagai contoh, kita akan menggerakkan lengan bawah. Langkah-langkah yang harusdilakukan antara lain sebagai berikut:1. Klick „Both Same ” icon. 2. Klick “Select Object ” icon. 3. Terlihat kotak kecil sebagai pengganti dari kursor mouse. Tempatkan pada lengan bawah

    dari Mannequin. Klik left mouse button sampai bagian yang terang terlihat.4. Klick right mouse button dan akan terlihat gambar di bawah ini. Terlihat pada lengan

    bawah dari mannequin. Ini adalah gerakan berdasarkan sumbu.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    41/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 41

    5. Memilih X-Axis untuk menaikkan lengan bawah. Kalau mouse digerakkan ke kiri dan kekanan, maka akan terlihat bahwa lengan dari mannequin akan bergerak ke kiri dan ke

    bawah. Secara simultan derajat dari gerakan akan terlihat di bawah kiri dari layer. Gerakkanmouse sampai dengan 90°. Kemudian klik left mouse button . Gambar yang terlihat adalahseperti pada gambar di bawah ini:

    6. Sekarang klick “front ” view buttonFRONT dan pilih sumbu rotasi X-Axis untuk merotasitangan, saling berhadapan telapak tangan. Menggerakkan mouse ke kiri dan ke kanansampai posisi yang diinginkan, kemudian klik right mouse button . Terlihat gambar seperti

    pada gambar di bawah ini

    Gambar di atas dilihat mannequin dengan perspektif tampak depan

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    42/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 42

    f. Menggambar benda 3 dimensi

    Benda-benda 3 dimensi yang dapat dibuat dengan ManneQuinPro antara lain adalah sepertiterlihat dalam menu DRAWING sebagai berikut:1. Memilih DRAWING/BOX dari toolbar menu.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    43/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 43

    2. Menetapkan lebar dan tinggi dari kotak tersebut dengan menggunakan left mouse buttondigerakkan ke tangan mannequin. MQPro sekarang menunggu untuk memasukkan panjangdari kotak tersebut. Untuk melakukannya, letakkan mouse secara vertical, horizontal ataudiagonal dari titik tersebut, sehingga menunjukkan panjang dari kotak tersebut. Klik leftmouse button setelah selesai.

    3. Jika ingin melihat dari berbagai pandangan, klik front , back , right , left , top atau bottomview .

    4. Alternatif untuk membuat kotak dapat dilakukan dengan menekan F3, setelah itu pilihDRAWING/BOX , lalu masukkan ukuran kotak yang diinginkan dan tujuannya.Hasil yang dapat diperoleh adalah seperti pada gambar di atas.

    Untuk membuat gambar dengan ukuran yang lebih presisi dapat menggunakan bantuan padatombol F3 pada keyboard .g. Jangkauan Mannequin (Reach/Range Cones)

    Untuk mendemonstrasikan jangkauan tangan, kaki, dan pandangan mata, maka ikuti langkah-langkah sebagai berikut:1. Klick “Front ” FRONT view button dari pull-down menu, kemudian memilih

    VIEW/ZOOM EXTENTS .2. Klik “Select Object ” button dandouble klik mannequin tersebut, mannequin akan terlihat

    terang.3. Dari toolbar, pilih “Left Arm Reach ” button, then the “Right Arm Reach ” “Left Leg

    Range ” and “Right Leg Range ” button. Juga klick “Option Vision ” and “MaximumVision ” buttons untuk menunjukkan vision dari mannequin. Hasil akhirnya seperti contohyang terlihat pada gambar di bawah ini:

    h.

    i.

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    44/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 44

    Mannequin Pro Crash-Course (Contoh Kasus)Kegunaan-kegunaan dari tombol-tombol lain akan dijelaskan disini. Sebagai contoh, akan dipilihsalah satu gambar contoh (missal: Labwrkst.mqw), yaitu gambar fasilitas kerja di ruang kerja.Gambar sebagai berikut:

    Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Depan1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi depan, maka pilih “Front ” FRONT.

    Gambar yang tampak adalah seperti di bawah ini:Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Belakang1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi belakang, maka pilih “Back ” BACK.

    Gambar yang tampak adalah seperti di bawah ini:Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Kanan1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi kanan, maka pilih “Right ” RIGHT.

    Gambar yang tampak adalah seperti di bawah ini:Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Kiri1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi kiri, maka pilih “Left ” LEFT. Gambar

    yang tampak adalah seperti di bawah ini:Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Atas1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi atas, maka pilih “Top ” TOP.Gambar

    yang tampak adalah seperti di bawah ini:3. Dapat juga dengan menempatkan 2 atau 4 pandangan secara simultan. Untuk melakukannya

    klick “2-view ” VIEW or “4-view ” VIEW buttons, seperti terlihat pada gambar berikut:

    Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari Bawah1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro

    dari sisi bawah, maka pilih “Bott

    ” BOTTOM.Gambar yang tampak adalah seperti di bawah ini:

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    45/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 45

    Melihat ManneQuinPro dengan perspektif dari User1. Dari pull-down menus, pilih VIEW/ZOOM EXTENTS 2. Untuk melihat perspektif ManneQuinPro dari sisi user, maka pilih “User ” USER. Gambar

    yang tampak adalah seperti di bawah ini:Cara lain yang bias digunakan untuk memilih pandangan adalah dengan memilih VIEW/Set 2-VIEW or 4-VIEW dari pull-down menus. Satu dari dua jendela ini akan terlihat:Set 2 view (memilih dua pandangan sekaligus)

    Set 4 view (memilih empat pandangan sekaligus)

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    46/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Perancangan Teknik Industri UMS – Project II – 46

    Melihat melalui mata MannequinKemampuan unik dari MQPro adalah kemampuan untuk mengilustrasikan perspektif darimannequinis, sehingga user dapat melihat apa yang mannequin lihat. Untuk menunjukkanlangkah ini, ikuti perintah berikut:1. Pilih “Front ” FRONT view icon dari tool bar dan kemudian ZOOM EXTENTS .2. Klick “Select Object ” button dan double klick mannequin tersebut, maka mannequin akan

    terlihat terang.3. Dari tool klick “Eyes ” button. Layer akan tampak seperti di bawah ini: 4. Dari pull-down menus pilih PEOPLE/MOVE/HEAD . Sumbu koordinat akan terlihat pada

    kepala.5. Klik sekli X-Axis dengan left mouse button. Gerakkan mouse kiri dan ke kanan.6. Setelah posisi yang diinginkan tercapai, lalu lepaskan left mouse button.7. Sekali lagi pilih “eyes ” button dari toolbar untuk melihat apa yang mannequin lihat.

    Contoh perancangan stasiun kerja

    Gambar 1: Perancangan pada stasiun kerja perakitan

  • 8/18/2019 Modul Project 2 2

    47/47

    PTI Project IIPerancangan Stasiun Kerja

    Gambar 1: Perancangan pada stasiun kerja komputer