20
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................ .......................................... KATA PENGANTAR........................................ ............................................i DAFTAR ISI.............................................. ...............................................ii BAB 1 PENDAHULUAN...................................... ......................................1 LATAR BELAKANG.................................... ...................................1 TUJUAN PENULISAN................................... ...............................2

Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

homework

Citation preview

Page 1: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1

LATAR BELAKANG.......................................................................1

TUJUAN PENULISAN..................................................................2

BAB 2 TEORI...........................................................................................3

LATAR BELAKANG DOROTHI OREM.............................................3

PARADIGMA...............................................................................3

KONSEP KEPERAWATAN DOROTHI OREM...................................4

PROSES KEPERAWATAN MENURUT OREM.................................10

BAB 3 PENUTUP...................................................................................12

KESIMPULAN............................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14

ii

Page 2: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa

aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan

fenomena, menjelaskan hubungan-hubungan antar fenomena,

memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf

Ibrahim Meleis, 1997).

Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi

yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan

memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk

menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk

menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan

berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan.

Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih

meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.

Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak

digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothi Orem.

Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri

merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan

Page 3: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia

membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh

kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang

dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan

klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien

pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat

dipelajari.

Teori Dorothi Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk

dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan

dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah

teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.

B.TUJUAN PENULISAN

1.Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothi Orem meliputi :

teori self care, teori self care deficit, teori nursing system

2.Untuk menganalisis teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem.

3.Untuk memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan teori

Dorothi Orem.

Page 4: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

BAB II

LANDASAN TEORI

A.Latar Belakang Dorothi Orem

Dorothi Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan

terkemuka di Amerika. Dorothi Orem lahir di Baltimore, Maryland di

tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939

dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya,

dia bekerja sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat

pendidik dan administrasi, serta perawat konsultan. Ia menerima gelar

Doktor pada tahun 1976. Dorothi Orem adalah anggota subkomite

kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk

melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia pertama

kali mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”,

pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di

tahun 1995.

B. Paradigma

1.Person : Manusia memiliki kemampuan/kapasitas Refleksi diri &

lingkungan serta berkreasi melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk

dirinya.

Page 5: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

2. Health : Suatu keadaaan sehat secara psikologi, interpersonal dan

sosial.

3.Environment : Segala sesuatu yang berada di sekitar kita baik fisik,

kimia, biologi dan sosial yang juga dapat mempengaruhi individu dalam

memenuhi kebutuhan self care-nya secara optimal.

4.Nursing : sebagai human service, dimana keperawatan difokuskan bagi

mereka yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri secara

terus menerus.

C. Konsep keperawatan DorothI Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam

memenuhi kebutuhan perawatan diri klien untuk mencapai kemandirian

dan kesehatan yang optimal. Orem mengembangkan tiga teori yang

saling berhubungan yaitu teori (self care deficit, teori self care, dan teori

nursing system). Tiga teori tersebut berfokus pada peran manusia

menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan

merawat diri mereka sendiri.

1.Teori Self Care Deficit

Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima

perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya

dan memiliki berbagai keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf

kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat

ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit

Page 6: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

perawatan diri menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang

dalam bertindak/beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang

perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih besar dari kemampuan,

maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.

2.Teori Self Care

Wang and Laffrey (2004) menyatakan bahwa self care adalah

fungsi regulasi manusia yang berdasarkan pada kemampuan individu

untuk melakukan perawatan dirinya. Hal tersebut digambarkan dalam

hubungan antara self care, self care agency dan therapeutic demand

(tuntutan terapeutik). ketika klien tidak mampu melakukan perawatan

diri, maka deficit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu

klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya.

Self care :

Self care adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang

lain yang mempunyai potensi untuk berkembang, atau mengembangkan

kemampuan yang dimiliki agar dapat digunakan secara tepat, nyata dan

valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang dengan stabil

dalam perubahan lingkungan. Self care digunakan untuk mengontrol

atau faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas

seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berproses untuk mencapai

kesejahteraannya.

Page 7: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

Self care agency :

Agen Perawatan Sendiri adalah kekuatan individu yang

berhubungan dengan perkiraan dan esennsial operasi-operasi produksi

untuk perawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni :

a. Agen ( Orang yang mengambil tindakan).

b. Self care agent ( Penyedia perawatan mandiri).

c. Dependent care agent ( Penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)

Therapeutic Self care demands :

Tuntutan perawatan diri harus seimbang dengan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu dilakukan upaya-upaya

dengan cara menggunakan metode-metode untuk mengembalikan

kemampuan tersebut.

Nursing Agency :

Merupakan upaya keperawatan untuk dapat memenuhi

kebutuhan perawatan diri individu dan mencapai kemandirian yang

dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhannya, memenuhi

kebutuhan, melatih kemampuannya.

Conditioning factor:

Page 8: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

Merupakan kondisi atau situasi di sekitar individu yang dapat

mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self care-nya.

3.Teori Nursing System

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendesain dan

menyediakan perawatan yang mengatur kemampuan individu dan

mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri (Kozier,Erb,&

Blais,1997 dalam Jean Bridge,Sally Cabell,and Brenda Herring,2006).

Sistem pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan self care

individu dan memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga

tingkatan kemampuan :

1. Wholly compensatory nursing system

Diberikan pada klien dengan ketergantungan tinggi, jika :

a. tidak mampu melakukan aktivitas, contoh : klien tak sadar

b. tahu melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada

klien

fraktur tulang belakang

c. tidak mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan

bimbingan,

contoh pada : retardasi mental

Page 9: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

2. Partly comensatory nursing system

Diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan

sebagian/parsial. Biasanya perawat mengambil alih beberapa aktifitas

yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh klien, misalnya pada lansia.

3. Supportive educative nursing system

Diberikan dengan pemulihan/ketergantungan ringan.

Memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi

klien untuk melakukan self care

Kebutuhan self care menurut Orem

Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem yaitu

kebutuhan universal dan perkembangan perawatan self care serta

penyimpangan kesehatan.

Kebutuhan universal self care

•Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan.

•Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eliminasi dan

eksresi.

•Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

Page 10: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

•Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran

dan tercapainya kesejahteraan

Meningkatkan fungsi/peran dan perkembangan dalam kelompok sosial

berdasarkan potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia

untuk menjadi normal (Orem, 1985 dalam Meleis, 1997).

Kebutuhan perkembangan/kemajuan self care

•Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses

kehidupan dan perkembangan, dimana manusia berproses menuju

tingkat yang lebih tinggi dan menjadi matang.

•Pembekalan keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadinya

kehilangan kondisi/faktor yang mendukung perkembangan manusia.

Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan

•Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang

dapat menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran

terhadap efek dari kondisi patologik.

•Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti

deformitas atau abnormalitas dimanai perawat berupaya

mengkompensasi gangguan yang terjadi.

•Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam

menerima kesehatan dan perawatan kesehatan.

Page 11: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

•Mempelajari efek dari kondisi patologik dan penangan yang mungkin

digunakan untuk mengembangkan kemampuan individu.

D. Proses Keperawatan Menurut Teori Orem

Proses keperawatan menurut Orem terdiri dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi

dan evaluasi.

Pengkajian

Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care,

defelopmental self care,health deviation, self care defisit

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan sesuai dengan self care defisit yang dialami oleh

klien.

Perencanaan

Tujuan : dibuat sesuai dengan dignosa keperawatan, berdasarkan self

care demand dan meningkatkan kemampuan self care.

Membuat nursing system : Wholly compensatory, Partly compensatory,

atau supportive educative. Membuat metode yang sesuai untuk

membantu klien.

Page 12: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

Pelaksanaan (implementasi)

Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi

kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.

Evaluasi

Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan

kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan

self care deficitnya.

a) Tahap Pertama pengumpulan data pada 6 area yaitu : status

kesehatan individu,persepsi dokter tentang status kesehatan

individu,persepsi individu tentang kesehatannya sendiri,tujuan

kesehatan dalam konteks latar belakang kehidupan individu, gaya

hidup dan status kesehatannya,kebutuhan individu terhadap

perawatan self care, kapasitas individu untuk melakukan self care.

b) Tahap kedua : perawat menentukan tingkat ketergantungan

individu, dimana perawat dapat menetapkan apa yang akan

dilakukan untu membantu individu/klien.

c) Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan

pada komponen diagnose keperawatan. selanjutnya melakukan

evaluasi tingkat keberhasilan perawatan

Page 13: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

BAB III

PENUTUP

Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis

menyimpulkan bahwa :

1. Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih

menekankan pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan

perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain

(mandiri).

2.Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu

theory deficit self care, theory self care, dan nursing system.

3.Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi

kebutuhan self care-nya yaitu: wholly compensatory nursing system,

Partly comensatory nursing system, Supportive educative nursing

system.

4.Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu

pelaksanaan manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem

keperawatan dengan menentukan tingkat ketergantungan dan

menetapkan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk pemberian

asuhan perawatan dan evaluasi untuk pengontrolan.

Page 14: Model Konsep Keperawatan Dorothea Orem

5. Teori model dan konsep yang dikemukakan oleh Orem memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan

untuk perkembangan teori menjadi lebih baik dan bisa secara luas

diaplikasikan di berbagai area keperawatan.