Model Kep Komunitas Klmpk. 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MODAL KEPERAWATAN KELUARGA PADA SUATU KASUSDisusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas IDosen pengampuNs. Muhammad Mu’in, M. Kep, Sp. Kep. KomDisusun oleh : Kelompok 2SUSI SETIYATI NINGSIH 22020115183002DWI ISTIYANINGSIH 22020115183003WIWIK SUMBOGO 22020115183006YASER WORETMA 22020115183008INDAH AYU S 22020115183010FACHRUDIN AR 22020115183026PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO2016DAFTAR ISIBAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang B. Tujuan BAB II : TINJAUAN TEORIA. Konsep dasar dan model keperawatan Callista Roy B. Konsep utama teori Dorthy E. Johnson C. Model Keperawatan King D. Model Keperawatan Keluarga Menurut Roger E. Model Keperawatan Menurut D. Orem F. Model Keperawatan Menurut B. Neuman G. Model Keperawatan Menurut Friedman........................................................ BAB III : PENUTUPA. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA BAB IPENDAHULUANA. LatarBelakangKeperawatan sebagai profesi terdiri dari komponen disiplin dan praktik. Sebagai disiplin keperawatan memiliki dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang memperkaya pengetahuan untuk memastikan ketepatan penerapannya dalam praktik. Perkembangan pengetahuan pada ilmu keperawatan telah mengikuti pola hirarki structural pengetahuan yang berkembang dari paradigm tunggal menjadi beberapa model konseptual yang kemudian tiap model diuji untuk mengetahui efektivitasnya dalam asuhan keperawatan. Pengembangan konsep dan teori keperawatan dalam disiplin keperawatan diperlukan untuk menghindarkan pendekatan yang tidak tepat dalam mengatasi masalah keperawatan yang timbul dengan pendekatan ilmiah.Dalam disiplin keperawatan klien sebagai target pelayanan bias sebagai individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Salah satu aspek yang penting .Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau sipenerima asuhan keperawatan.Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakitMaka diperlukan suatu model keperawatan keluarga yang bias diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada keluarga. 

Citation preview

MODAL KEPERAWATAN KELUARGA PADA SUATU KASUSDisusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Keluarga dan Komunitas I

Dosen pengampuNs. Muhammad Muin, M. Kep, Sp. Kep. Kom

Disusun oleh : Kelompok 2SUSI SETIYATI NINGSIH22020115183002DWI ISTIYANINGSIH22020115183003WIWIK SUMBOGO 22020115183006YASER WORETMA22020115183008INDAH AYU S 22020115183010FACHRUDIN AR 22020115183026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO2016

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUANA. Latar Belakang B. Tujuan BAB II: TINJAUAN TEORIA. Konsep dasar dan model keperawatan Callista Roy B. Konsep utama teori Dorthy E. Johnson C. Model Keperawatan King D. Model Keperawatan Keluarga Menurut Roger E. Model Keperawatan Menurut D. Orem F. Model Keperawatan Menurut B. Neuman G. Model Keperawatan Menurut Friedman........................................................ BAB III: PENUTUPA. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Keperawatan sebagai profesi terdiri dari komponen disiplin dan praktik. Sebagai disiplin keperawatan memiliki dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang memperkaya pengetahuan untuk memastikan ketepatan penerapannya dalam praktik. Perkembangan pengetahuan pada ilmu keperawatan telah mengikuti pola hirarki structural pengetahuan yang berkembang dari paradigm tunggal menjadi beberapa model konseptual yang kemudian tiap model diuji untuk mengetahui efektivitasnya dalam asuhan keperawatan. Pengembangan konsep dan teori keperawatan dalam disiplin keperawatan diperlukan untuk menghindarkan pendekatan yang tidak tepat dalam mengatasi masalah keperawatan yang timbul dengan pendekatan ilmiah.Dalam disiplin keperawatan klien sebagai target pelayanan bias sebagai individu, keluarga, kelompok atau komunitas. Salah satu aspek yang penting .Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau sipenerima asuhan keperawatan.Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakitMaka diperlukan suatu model keperawatan keluarga yang bias diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan pada keluarga.

B. Tujuan 1. Tujuan UmumMampu memahami model-model keperawatan keluarga2. Tujuan Khususa. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Friedmanb. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Oremc. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Royd. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Neumane. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Kingf. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Rogerg. Mengetahui model keperawatan keluarga menurut Johnson

BAB IITINJAUAN TEORI

1. PENGERTIAN MODEL DAN TEORI KEPERAWATAN KELUARGAKeperawatan keluarga memperhatikan berbagai prinsip dan hukum yang mengatur proses keluarga, kesejahteraan keluarga, dan fungsi optimal keluarga dalam keadaan sakit dan sejahtera yang berbeda-beda. Whall & fawcwtt (1991) Keperawatan keluarga memerhatikan proses yang dapat mempengaruhi perubahan positif pada status kesehatan keluarga (Donaldson & Crowley, 1978)Keluarga diartikan berbeda-beda dalam paradigma keperawatan whall & Fawcett yaitu :1. Mempertimbangkan pengaruh lingkungan pada kesehatan keluarga dan dampak tindakan yang dilakukan oleh perawat demi kepentingan atau terkait dengan keluarga2. Menggabungkan biopsikososial yang komprehensif atau perspektif kesehatan yang holistik.3. Memfokuskan pada kesejahteraan keluarga dan bukan pada patologi2. MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KELUARGAModel keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk mengatasi stressor ini. Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.a. Fungsi Teori adalah untuk membedakan, menjelaskan atau memperkirakan kejadian signifikan yang terjadi dalam keperawatan, oleh oleh karena itu teori keperawatan idealnya menggambarkan pola yang logis dan mudah di mengerti untuk observasi dalam praktek keperawatan (Fawcett & Downs. 1992b. Teori adalah deskripsi atau penjelasan tentang fenomena dan hubungan antara fenomena-fenomea tersebut (steven, 1979)c. Konsep adalah suatu yang dihasilkan dengan abtraksi atau pemisahan karakteristik ide-ide, menempatkan pada kelas atau pola.d. Model konseptual adalah sala satu yang mencerminkan realita dengan menempatkan kata-kata yang merupakan konsep ke dalam model dengan cara yang sama dengan pembuat model pesawat mode pesawat memasang sayap,badan pesawat dan cockpit.e. Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangka tentang serangkaina ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Antara model dan teori ada suatu kesamaan dalam pengertian, namun sebenarnya berbeda dalam beberapa hal diantaranya pada tingkat abstraknya.a. Model konseptual memakai system dengan abstrak yang tinggi dari model konsep global dan dalil-dalil.b. Model konseptual tidak dapat diuji secara langsung karena konsepnya tidak terdefinisi secara operasional, namun hubunganya dapat diobsevasi.c. Teori berfokus pada satu atau lebih konsep dan pernyatan yang konkret dan spesifik.Teori keperawatan dan model konseptual1. Orientasi system. model konseptual system dari Neuman2. Orientasi perkembangan. model konseptual perawtan diri dari Orem3. Orientasi interaksional dan system. model adaptasi dari Roy model system terbuka dari King4. Orientasi system dan perkembangan. model proses kehidupan dari Roger. Model perkembangan kesadaran newman Model lingkungan nightingalePerkembangan model dan teori keperawatan sangat mempengaruhi ilmu keperawatan dimulai dengan tulisan Florence nightingale dan berlanjut pada teori ahli keperawatan saat ini. Model yang secara khusus telah disesuaikan dengan praktek keperawatan keluarga mencakup model keperawatan yang disusun oleh Imogene King, Suster Callista Roy, Betty Newman, Dorothe Orem, Marta Rogers Dan Fredman

A. KONSEP DASAR DAN MODEL KEPERAWATAN CALLISTA ROY

Contoh dari falsafah keperawatan menurut Roy ( Mc Quiston, 1995 ) : Roy memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah veritivity.Falsafah humanisme / kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin tahu dan menghargai, jadi seorang individu akan memiliki rasa saling berbagi dengan sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan dengan orang lain.Falsafah veritivity yaitu kebenaran, yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang bersifat absolut. Empat falsafah tersebut adalah:a. tujuan eksistensi manusiab. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusiac. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.d. nilai dan arti kehidupan.Roy mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi dari konsep mayor Callista Roy:a. Sistem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input, control, proses, output dan umpan balik.b. Derajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konsektual dan residual.c. Problem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.d. Stimulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.e. Stimulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.f. Stimulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap perubahan tingkah laku tetapi belum dapat di validasi.g. Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural, cemikal dan proses endokrin.h. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.i. Model efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran, interdependensi dan konsep diri.j. Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan.k. Fisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses adaptasi dilakukan.l. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaanm. Penampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di dalam hubungannya di lingkungan sosial.n. Interdependensi adalah hubungan individu dengan orang lain sebagai support sistem.

1. MODEL KONSEPTUAL CALLISTA ROY (ADAPTATION MODEL)Model konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.

Berikut definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy :a. KeperawatanMenurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan.b. ManusiaMenurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan.c. KesehatanKesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.d. LingkunganLingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif. Adalah Bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku mal adaptif.Empat cara mengefektifkan adaptasi adalah (1) kebutuhan fisiologis, (2) konsep diri, (3) fungsi peran dan (4) saling ketergantungan.Proses keperawatan terdiri dari: pengkajian tingkat pertama, dan kedua, identifikasi masalah, diagnosa keperawatan, menyusun prioritas, menetapkan tujuan, intervensi dan evaluasi.(Roy, 1984) Pengkajian tingkat pertama: tingkah laku klien pada tiaptiap cara adaptif diobservasi dan diuraikan.Pengkajian tingkat kedua : perawat mengidentifikasi faktor faktor fokal, kontekstual dan residual yang mempengaruhi tingah laku klien.2. TEORI CALISTA ROYModel konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969). Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan di bawah ini. Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah:a. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan.b. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan biopsikososial.c. Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif.d. Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.e. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.

Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai Holistic adaptif systemdalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian-bagiannya. System terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik ( Roy, 1991 ), dengan penjelasan sebagai berikut :1) InputRoy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual.a) Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya segera, misalnya infeksi.b) Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial.c) Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.2) KontrolProses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem.a) Subsistem regulatorSubsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input stimulus berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku regulator subsistem. Subsistem kognatorStimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku output dari regulator subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. Kognator kontrol proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih atensi, mencatat dan mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan) dan insight (pengertian yang mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk mencari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang.

3) OutputOutput dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini.

Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol seseorang sebagai adaptif sistem. Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan secara genetik (misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh. Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari seperti penggunaan antiseptik untuk membersihkan luka. Roy memperkenalkan konsep ilmu Keperawatan yang unik yaitu mekanisme kontrol yang disebut Regulator dan Kognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi.Model adaptasi Roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut Roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi, dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses keperawatan secara umum.1) PengkajianRoy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi secara sistematik dan holistic.Setelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika ditemukan ketidakefektifan respon (mal-adaptif), perawat melaksanakan pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic; jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok, konsep diri, fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik dan emosi; budaya;dan lingkungan fisik2) Perumusan diagnosa keperawatanRoy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa keperawatan :a) Menggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan dengan 4 mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus Tn. Smith adalah hypoxia.b) Menggunakan diagnosa dengan pernyataan/mengobservasi dari perilaku yang tampak dan berpengaruh tehadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode diagnosa ini maka diagnosanya adalah nyeri dada disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot jantung berhubungan dengan cuaca lingkungan yang panas.c) Menyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia bekerja di luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan fisik (myocardial) untuk bekerja di cuaca yang panas 3) Intervensi keperawatanIntervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah atau memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaannya juga ditujukan kepada kemampuan klien dalam koping secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat.Tujuan intervensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah manipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual.4) ImplementasiImplementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi fokal, kontextual dan residual stimuli dan juga memperluas kemampuan koping seseorang pada zona adaptasi sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat.5) EvaluasiPenilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan yang ditetapkan. Penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya adaptasi pada individu.

3. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI CALLISTA ROYRoy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi pegangan bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.

Dengan penerapan dari teory adaptasi Roy perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami individu, tentang hal-hal yang menyebabkan stress pada individu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai upaya individu untuk mengatasi stress. Sedangkan kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya. Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara merawat (caring) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.

B. KONSEP UTAMA TEORI DORTHY E. JOHNSONDorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.

Teori keperawatan Dorothy E Johnson diukur dengan behavioral sistem theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi: output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama. Dengan memakai definisi sistem oleh rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan , A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of its part. (system merupakan keseluruhan yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan chin yakni tedapat organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemen-elemen. Disamping itu, manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adapatasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

1. SYSTEM PERILAKU (BEHAVIORAL SYSTEM).Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai system perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.

2. MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN JOHNSONModel konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku, dimana individu dipandang sebagai sitem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Sebagai suatu system , didalamnya terdapat komponen sub system yang membentuk system tersebut, diantaranya komponen sub system yang membentuk system perilaku menurut Johnson adalah :a. Ingestif, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.b. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif.c. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.d. Eliminasi, berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku.e. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.f. Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.g. Ketergantungan, merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan. Berdasarkan sub sistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah system perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan system perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalaha manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.Dibawah ini dijelaskan kerangka kerja model konseptual menurut Dorothy Johnson Model Perilaku, yaitu :a. Tujuan perawatan yaitu tercapainya keseimbangan perilaku dan stabil dinamis.b. Klien merupakan mahhluk yang mempunyai perilaku yang terdiri 8 subsistemc. Peran perawat mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangand. Penyebab kesulitan klien adalah stress psikis dan fisik.e. Fokus intervesi yaitu : mekanisme pengaturan dan kewajiban hidupf. Pola intervensi memberikan kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi stress fungsi dan fisikg. Konsekuensi tindakan keperawatan

3. ASUMSI-ASUMSIa. Perawatan (nursing)Perawatan, seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan system dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan control. Aktivitas perawatan tadak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/ pengobatan.

b. Orang (person)Johnson memandang manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. pengeluaran energi yang luar biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan penyembuhan.

c. Kesehatan(health)Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem -subsistem dari system perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

d. LingkunganDalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari seluruh factor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. System perilaku berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap factor lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system membangun kembali eqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

4. HUBUNGAN ANTARA MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN DAN PROSES KEPERAWATANModel Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan dengan menggunakan proses keperawatan yang mencakup:a. PengkajianPengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang langsung berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien. Misalnya teori Henderson, klien dipandang memiliki 14 kebutuhan dasar, maka data yang dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut.b. DiagnosaDalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model keperawatan yang digunakan.c. PerencanaanPerencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola intervensi dari model konseptualyang digunakan.d. Implementasi Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak menunjukkan pada perawat bagaimana menerapkan rencana itu.e. EvaluasiEvaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut. 1) Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksi2) Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhan3) Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model keperawatan

C. MODEL KEPERAWATAN KINGKita memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, king menggunakan konsep kerjanya yang meliputi adanya sistem personal, sistem interpersonal dan sistem sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain.1. System Personal (individu). Untuk system personal konsep yang relevan adalah persepsi, diri, peretumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, dan waktu.a. PersepsiPersepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian- kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal.b. DiriDiri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, system terbuka dan orientasi pada tujuan.c. Pertumbuhan dan PerkembanganTumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.d. Citra TubuhKing mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi - reaksi lain untuk penampilanya.

e. RuangRuang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilaku oran yang menempatinya.f. WaktuKing mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain.

2. Sistem InterpersonalKing mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.a. InteraksiInteraksi didefinisak sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.b. KomunikasiKing mendefinisikan komunikasi sebagai proses diman informasi yang diberikan dari satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal,non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide - ide satu orang keorang lain.Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.c. TransaksiCiri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal -spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian - rangkaian kejadian dalam waktu.d. PeranPeran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di social system, set prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.e. StressDefinisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan system terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lalu, individual, personal, dan subjektif.

3. Sistem SocialMerupakan system dinamis yang akan menjaga keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem social dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan keputusan.

a. OrganisasiOrganisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.

b. OtoritasKing mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan wewenang.

c. KekuasaanKekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.

d. Pembuatan KeputusanPembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.e. StatusStatus bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah.King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

D. MODEL KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT ROGERDalamteori Roger, focus dari keperawatan adalah pada proses kehidupan umat manusia. Tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan interaksi simfonis antara manusia dan lingkungannya. Roger menegaskan bahwa model konseptualnya dapat diterapkan pada keluarga sama seperti pada individu. Berdasarkan kerangka konsep yang dikembangkan Roger, ada 5 dasar asumsi dasar tentang manusia yaitu :1. Manusia adalah satu kesatuan2. Individu dan lingkungan terus mengalami perubahan materi dan energy3. Mempercayai bahwa proses hidup manusia tidak dapat diulang dan tidak dapat diprediksi sepanjang ruang dan waktu4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif5. Individu dicirikan oleh kapasitas abstraksi dan citra, bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi.

E. MODEL KEPERAWATAN MENURUT D. OREMModel konsep Dorothea Orem terfokus pada selfcare dan kebutuhan perawatan diri klienuntuk mempertahankan kehidupan, kesehatan, perkembangan, dan kesejahteraan. Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu:1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhanoksigen, air, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat.2. Perawatan mandiri yang harus dilakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia.3. Perawatan mandiri yang harus dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit.Dalam teori Orem (1991) ada 5 area aktifitas keperawatan yaitu:1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien dengan individu , keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi rencana keperawatan.2. Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk kontak dan dibantu perawat.4. Menjelaskan,memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalam bentuk keperawatan.5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari pasien atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.

1. Teori Self CareSelf care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk denganefektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusiadan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.a. Self care agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, status perkembangan, status kesehatan, orientasi sosialbudaya, sistem perawatan kesehatan (diagnostik, penatalaksanaan, modalitas), sistem keluarga, polakehidupan, lingkungan serta ketersediaan sumber.b. Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic self care demand) adalah merupakantotalitas dari tindakan self care yang diinisiatifdan dibentuk untuk memenuhi kebutuhan self caredengan menggunakan metode yang valid yangberhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan.c. Konsep lain yang berhubungan denganteori self care adalah self care requisite. Orem mengidentifikasikan tiga katagori self carerequisite : Universal meliputi: udara, air, makanan daneliminasi, aktifitas dan istirahat, privasi, sosialisi daninteraksi sosial, pencegahan resiko, peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan potensi diri. Developmental, lebih khusus dari universaldihubungkan dengan kondisi yangmeningkatkan proses pengembangan sikluskehidupan seperti; pekerjaan baru, perubahanstruktur tubuh dan kehilangan rambut. Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat terjadinyaperubahan struktur normal dan kerusakanintegritas individu untuk melakukan self careakibat suatu penyakit atau injury.2. Teori Self Care DeficitMerupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat digunakan dalam membantu self care:a. Tindakan untuk atau lakukan untuk oranglain.b. Memberikan petunjuk dan pengarahan.c. Memberikan dukungan fisik dan psychologis.d. Memberikan dan memelihara lingkunganyang mendukung pengembangan personal.e. Pendidikan.Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care.

3. Teory Nursing SystemMerupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :a. Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory system)Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Contohnya, pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan kesadaran akibat penyakit).b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System )Suatu situasi dimana antara perawat dan klien melakukan perawatan atau tindakan lain danperawat atau pasien mempunyai peran yang besar untuk mengukur kemampuan melakukan selfcare.c. Sistem Suportif dan EdukatifMerupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri.

F. MODEL KEPERAWATAN MENURUT B. NEUMAN

Sistem model Neuman yaitu suatu model keperawatan yang mempertimbangkan manusia secara utuh. Dalam hal ini, Neuman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka, dan konsep stresor. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress.Konsep yang dikemukakan oleh Betty Newman adalah konsep Healt care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas.Konsep Mayor Teori Neuman ada 4 yang terkait dengan keperawatan keluarga yaitu ;1. ManusiaMerupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencarikeseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis,sosiokultural,perkembangan dan spritual.2. LingkunganYaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.3. KesehatanSehat Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.4. KepeawatanIntervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier. Tujuan keperawatan adalah membantu individu, keluarga, dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan semaksimal mungkin (Neuman dan Young,1972).

Tugas perawat yaitu mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Fokus perawatan yaitu berdasarkan respon klien terhadap stressor. Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder, tersier.1. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi factor-faktor resiko yang potensial dan actual terjadi akibat stresor.2. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak, 3. Pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama (Neuman,1982;Torres,1986;Marriner-Tomey,1994;chin dan Jacob,1995)

G. TEORI KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA (FRIEDMAN)

Menurut Friedman keluarga adalah dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga dan Friedman membentuk tipe keluarga yaitu keluarga inti, keluarga besar, keluarga Dyad , keluarga berantai, single family , keluarga usila, serta masih banyak pengelompokan yang telah ditentukan oleh friedman guna mempermudah dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga.

Keperawatan sebagi profesi terdiri dari komponen disiplin dan praktik. Sebagai disiplin, keperawatan memiliki dan menghasilkan ilmu pengetahuan yang memperkayabody of knowledgekeperawatan untuk memastikan ketepatan penerapannya dalam praktik. Perkembangan pengetahuan pada ilmu keperawatan telah mengikuti pola hirarki structural pengetahuan yang berkembang dari paradigma tunggal menjadi beberapa model konseptual yang kemudian tiap model diuji untuk mengetahui efektifitasnya dalam asuhan keperawatan.

Paradigma keperawatan terdiri dari empat konsep sentral yaitu manusia, lingkungan, kesehatan,dan intervensi kepetrawatan yang menjadi fokus pengembangan model konseptual dan teori keperawatan. Pengembangan konsep dan teori keperawatan dalam disiplin keperawatan diperlukan untuk menghindarkan pendekatan yang tidak tepat dalam mengatasi masalah keperawatan yang timbul dengan pendekatan ilmiah.Dalam disiplin keperawatan, klien sebagaii target pelayanan bisa sebagai individu, keluarga, kelopok atau komunitas. Dalam kesempatan ini akan diuraikan konsep model keperawatan keluarga menurut friedman (1998) dan beberapa konsep model keperawatan yang dapat digunakan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga. Model model keperawatan ini diuraikan berdasarkan empat konsep utama yaitu manusia, masyarakat/ lingkungan, kesehatan dan keperawatan, klien, peran ners, sumber masalah, fokus intervensi, dan cara intervensi.1. MODEL KEPERAWATAN KELUARGA FRIEDMAN Friedman mengemukakan bahwa proses keperawatan keluarga relatife berbeda dengan proses keperwatan individu, dimana perawat mengkonseptualisasikan keluarga sebagai unit pelayanan berbagai fokusnya. Dalam praktiknya perawat dirumah akan bekerja sekaligus untuk keluarga dan anggota keluarga secara individu, hal ini mengandung arti bahwa perawat keluarga akan menggunakan proses keperawatan pada dua tingkat, yakni tingkat individu dan keluarga, sehingga pengkajian, diagnose, perencanaan, interfensi dan evaluasi menjadi lebih luas.Model-model keperawatan lainnya diuraikanberdasarkan empat konsep utama yaitu : manusia, masyarakat , atau lingkungan, kesehatan dan keperawatan serta tujuan elemen utama yaitu tujuan akhir keperawatan, klien, peran ners, sumber masalah, fokus intervensi, dan cara intervensi.2. MODEL PENGKAJIAN KELUARGA DARI FRIEDMANModel Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu :a. Mengidentifikasi datab. Tahap dan riwayat perkembanganc. Data lingkungand. Struktur keluargae. Fungsi keluargaf. Koping keluargaA.Identifikasi Data Keluarga.Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :1.Nama keluarga2.Alamat dan Nomor telepon3.Komposisi Keluarga

Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak tinggal dalam rumah tangga yang sama.Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua, bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga menurut Friedman :

NoNama KeluargaJenis KelaminHubunganTempat/Tanggal LahirPekerjaanPendidikan

123

4BapakIbuAnak tertua..

Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga. Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal ( lintas generasi ) dan horisontal ( dalam generasi yang sama )dan dapat membantu kita berfikir secara sistematis tentang suatu peristiwa dalam keluarga dilihat dari hubungan keluarga dengan pola penyakit, sehingga dapat menciptakan hipotesis tentatif tentang apa yang sedang terjadi dalam keluarga. Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat menentukan tipe dari keluarga. 4.Tipe Bentuk KeluargaTipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam keluarga.5.Latar Belakang Budaya KeluargaLatar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga. Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan merupakan hal yang sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :a. Identitas suku bangsab. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen )d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikane. Bahasa yang digunakan sehari-harif. Kebiasaan diit dan berpakaiang. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga ( Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.

6.Identifikasi ReligiusPengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.

7.Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama darigayahidup keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi olehgayahidup keluarga, karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :a. Status kelas SosialStatus kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah, kelas pekerja dan kelas bawah.b. Status EkonomiStatus ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga, bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.c. Mobilitas Kelas SosialMenggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.8.Aktifitas rekreasi keluargaKegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang. Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga , bersepeda bersama keluarga dll )

B.Riwayat dan Tahap Perkembangan KeluargaYang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :1.Tahap perkembangan keluarga saat ini2.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.3.Riwayat keluarga Inti.Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, kehilangan)4.Riwayat keluarga sebelumnyaMenjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan, seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )C.Lingkungan KeluargaMelliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :1.Karakteristik rumahKarakteristik rumah diidentifikasi dengan :a.Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),b.Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela, keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan, keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang mengancam ) dan pembuangan sampah.2.Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.Menjelaskan tentang :a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas ( desa, subkota,kota), tipe tempat tinggal ( hunian, industri, hunian dan industri, agraris ), kebiasaan , aturan / kesepakatan, budaya yang mempengaruhi kesehatan, lingkungan umum ( fisik, sosial, ekonomi ),b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-laind. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluargae. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada.f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.

3.Mobilitas geografis keluargaMobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis keluarga tersebut ( transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah ).4.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatMenjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok masyarakatnya.5.Sistem pendukung keluargaSiapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan, dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat, hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan )D.Struktur KeluargaStruktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :1.Pola dan komunikasi keluargaMenjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.

2.Struktur kekuatan keluargaKemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.3.Struktur PeranMengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :a.Struktur peran formal1)Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga dalam melaksanakan peran tersebut.2)Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.3)Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten4)Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkanb.Struktur peran informal1)Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalamkeluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali peran tersebut sering dilakukan secara konsisten 2)Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluargac.Analisa Model Peran1)Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.2)Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan dan sebagai orang tuad.Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.4)Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.

2.Nilai-Nilai KeluargaHal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :a. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluargab.Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnyac.Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluargad.Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta kesadaran dalam menganut sistem nilai.e.Identifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluargaf.Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga terhadap nilai keluargag.Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.E.Fungsi KeluargaFungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :1. Fungsi AfektifPengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :a. Pola kebutuhan keluarga1)Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya, serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari anggota keluarganya.2)Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-masing anggota keluargab.Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga1)Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung2)Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluargaSejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga2.Fungsi sosialisasiPengkajian fungsi sosialisasi meliputi :a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam keluargab. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anakd. Bagaimana anak dihargai dalam keluargae. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anakf. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anakg. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam membesarkan anakh. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.

3.Fungsi Perawatan Kesehatan Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :a.Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.1) Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan2) Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.3) Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.4) Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapatb.Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.c.Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. d.Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

F.Koping Keluarga

Pengkajian koping keluarga meliputi :1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKeluarga merupakan salah satu aspek yang penting dalam keperawatan.Dengan mengetahui model-model keperawatan keluarga, perawat dapat mengaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan.Kita dapat memilih yang sesuai dengan karakteristik klien.

B. SaranDalam pemberian asuhan keperawatan, hendaknya kita memilih model yang ada dengan menyesuaikan karakteristik klien.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, A.2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktek Edisi 3. Jakarta: EGC

Firedman Marilyn M.2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset Teori & Praktik Ed 5. Jakarta : EGCHarnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi Selatan: Pustaka As SalamHidayat,Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2.Jakarta: Salemba MedikaMubarak, Wahit Iqbal, dkk.2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori: Jilid 1. Jakarta: Salemba MedikaPotter, Patricia A. 2005.BukuAjarFundamental Keperawatan:Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC.